Jurnal Ira Mata

August 12, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Jurnal Ira Mata...

Description

 

Update on the Management of Infectious Keratitis Shafira Fau Shafira Fauzia zia 1618012124 Journal Reading Preceptor: Dr.. Rani Himay Dr Himayani, ani, Sp.M Ariana Austin, MS,1 Tom Lietman, Lietman, MD,1 MD,1 Jennifer Rose-Nussbaumer Rose-Nussbaumer,, MD

 

Latar Belakang

Keratitis infeksius infeksius adalah penyebab global utama utama gangguan penglihatan dan kebutaan, sering mengenai populasi pinggiran. Kekeruhan Kekeruhan kornea, kornea, yang sebagian besar disebabkan oleh kera keratitis titis infeksius, adalah penyebab utama keempat kebutaan global dan bertanggung jawab atas 10% gangguan penglihatan yang dapat dihindari di negara maju.

Di Amerika Serikat, Serikat, keratitis keratitis infeksius infeksius sering dikaitkan dikaitkan dengan dengan pemakaian lensa kontak, tetapi tetapi di negara berkembang lebih sering disebabkan oleh trauma okular yang terjadi selama pekerjaan pertanian.

2

 

Latar Belakang Diagnosis yang tepat tepat dari organisme organisme penyebab penyebab sangatlah penting, rangkaia ran gkaian n penel penelitian itian mem memegan egang g pote potensi nsi diagnosis diagnosis dini dan dan akurat akurat bahkan untuk organisme organisme yang sulit dikultur dikultur dengan metode metode konvensional.

Berbagai Berbag ai pen pengob gobat atan an te terha rhadap dap ker erati atitis tis ber berdas dasark arkan an pen penye yebab babny nya a jug juga a diara dia rahk hkan an unt untuk uk me mence ncega gah h ter terjad jadiny inya a kom ompli plika kasi si sep sepert ertii pen penca cair iran an kornea, ko rnea, jaring jaringan an parut dan perf perfora orasi. si. Ter Terapi api adjuvan adjuvan juga juga dituj ditujukan ukan untuk mengurangi respon imun yang terkait dengan keratitis.

Dalam jurna jurnall ini, aka akan n di eksp eksplor lorasi asi liter literatur atur saat ini dan ara arah h ke ke depan untuk diagnosis dan pengobatan pengobatan keratitis keratitis infeksius. infeksius.

3

 

Diagnosis keratitis Infeksius •   Pewarnaan Gram dan kultur sampel kornea. kornea. •   Pewarnaan Gram dan Giemsa cukup menguntungkan karena memberikan hasil instan. •   Agar darah dan cokelat paling umum digunakan untuk kultur bakteri, sedangkan agar Sabouraud atau dextrose terbaik untuk mengisolasi jamur, dan agar non-nutrien dengan escherichia coli dapat digunakan untuk kultur Acantha-moeba.

4

 

•   Thioglycollate adalah pilihan lain untuk

mengidentifikasi bakteri aerobik atau anaerob mengidentifikasi fakultatif. •   Viral keratitis didiagnosis sebagian besar pada pemeriksaan klinis karena penampilan dendritik yang khas, terkadang dilakukan PCR. •   Mikroskop confocal in vivo unggul karena cepat dan sensitivitasnya yang tinggi dalam mendeteksi organisme. •   Anterior segment optical coherence tomography untuk mengukur secara objektif dari infiltrasi kornea atau ukuran bekas luka atau untuk memantau penipisan kornea selama perawatan 5

 

Bakterial Keratitis •   Antibiotik topikal topikal tetap menjadi firstline treatment. •   Dipilih berdasarkan berdasarkan spektrum antibiotik, toksisitas, ketersediaan dan harga, dan epidemiologi patogen. •  Aminoglikosida-sefalosporin dibandingkan dengan fluorokuinolon fluorokuinolon memiliki efek tidak nyaman pada mata namun tidak ada perbedaan lain yang berarti.

Your footer here

6

 

•   Penggunaan tetrasiklin dapat menghambat kolagenase kolagena se dan memiliki efek anti metaloproteinase metaloprote inase sehingga menurunkan insiden perforasi kornea dan terapi keratoplasty.

Your footer here

7

 

(Steroids for corneal ulcer trial) trial) •   SCUT (Steroids    Penggunaan adjuvan adjuvan steroid masih menjadi perdebatan.    Pendapat

mengatakan kortikosteroid kortikosteroid menurunkan inflamasi, jaringan parut, neovask neovaskularisasi, ularisasi, dan pelelehan stromal.    Pendapat lain mengatakan kortikosteroid kortikosteroid akan memperlambat penyembuhan epitel.    4 RCT membandingkan adjuvan steroid dengan antibiotik dan plasebo dengan hasil tidak ada perbedaan antara pemberian steroid, namun beberapa grup terdapat perbaikan.

Your footer here

8

 

Your footer here

9

 

Figure 2.  A 64-year64-year-old old, male manual laborer the(Snellen Steroidsw20/577). for Corneal Corneal Ulcer Trial (SCUT) (SCUT) whose ulcer was was culture317). B, At 3 weeks, weeks his visual acuity was enrolled logMAR in 1.46 C, At 12 months, his visual acuity continued to decline to 1.9 logMAR (Snellen light perception). positive for Nocardia was randomized to adjuvant corticosteroids. corticosteroids. A, At enrollment, his visual acuity was logarithm of the minimum angle of resolution

 

Figure 3. A 67-year-old male manual laborer enrolled enrolled in the Steroids for Corneal Ulcer Trial (SCUT) whose ulcer ulcer was culture positive for Pseudomonas Pseudomonas aeruginosa was randomized to adjuvant corticosteroids. A, At enrollment, his visual visual acuity was logMAR 1.7 (Snellen counting fingers fingers). ). B, At 3 weeks, weeks, his visual acuity was logMAR 0.62 (Snellen w20/83). C, At 12 months, his visual acuity further improved to 0.24 logMAR (Snellen w20/35) with with contact lens over refraction.

 

Fungal Keratitis •   Ulkus akibat fungal memiliki outcome yang lebih buruk dari infeksi bakteri. •   Lebih sering di iklim tropis. tropis. •   Kontak lensa menjadi salah satu faktor risiko.

Your footer here

12

 

Topical Treatment •   Pengob Pengobatan atan efektif efektif dengan topikal topikal natamicin 5% memiliki penetrasi buruk ke stroma kornea, dengan alternatif topikal amfotericin B namun lebih toksik. •   Voriconazole memiliki penetrasi yang baik. •   Penelitian yang membanding membandingkan kan antara

voricona voriconazole zolehasil 1 %voriconazole dan natamicin 5% topikal didapatkan meningkatkan persentase perforasi kornea dan terapi keratoplasti.

Your footer here

13

 

Oral Voriconazol e Voriconazole •   Voriconazole oral dikatakan menyediakan efek stabil obat di dalam darah. •   MUTT II membandingk membandingkan an voriconazole oral dan plasebo, namun didapatkan tidak ada perbedaan signifikan dari hasil terapi.

Your footer here

14

 

Viral Keratitis •   Keratitis viral berbeda dengan keratitis keratitis bakteri dan fungal karena bersifak kronik dan rekuren. •   Topical treatment dapat dengan antiviral dan adjuvan kortikosteroid. •   Contoh antiviral topikal yaitu trifluri trifluridine, dine, acyclovir, ganciclovir. •   Sedangkan kortikost kortikosteroid eroid dapat menjadi adjuvan terapi pada stromal keratitis.

Your footer here

15

 

•   Acyclovir oral dapat menjadi adjuvan untuk

keratitis akibat HSV (400mg 5x1) dan VZV (800mg 5x1) •   Valacyclovir dikatakan memiliki efek penetrasi yang baik dengan pemberian 1 gr 3x1 •   Valgancyclovir oral memiliki efek baik pada CMV stromal keratitis namun ada efek samping anemia aplastik. •   Profilaksis rekuren dengan pemberian pemberian acyclovir acyclovir yang diperpanjang. Mencegah herpes zoster ophtalmicus dengan vaksin herpes zoster.

Your footer here

16

 

Collagen Cross-Linking untuk Keratitis Bakteri dan Fungal  Merupakan

treatment photochemically activated Riboflavin yang mengembangkan formasi ikatan kovalen kov alen diantara molekul kolagen di kornea.  CXL membantu menguatkan jaringan kornea dan untuk mengatasi keratokonus dan gangguan kornea lain. 

 CXL kemungkinan memiliki keuntungan untuk treatment ulkus karena memiliki efek antimikroba langsung dan potensial untuk mempernaiki resistensi kornea terhadap degradasi enzim. Your footer here

17

 

Kesimpulan 1

Strategi untuk mengurangi morbiditas melibatkan pencega penc egahan han ulk ulkus us ko kornea rnea dipe diperluk rlukan an perb perbaik aikan an diagnostik dini dan akurat. Terapi adjuvan yang berfokus pada memodifikasi respon imun terhadap

2

infeksi, memiliki potensi besar untuk meningkatkan meningk atkan hasil klinis pada beberap bebe rapa a kas kasus. us.

Your footer here

18

 

Critical Appraisal Apakah hasil penelitian ini vali valid? d? Penelitian ini merupakan artikel review dengan  judul update on the management of infectious infect ious Keratitis. Dipublis pada tahun 2017 by the American Academy of Ophthalmology

 

Apakah isi penelitian ini penting? •   Isi penelitian penelitian ini penting dikarenakan dikarenakan keratitis keratitis infeksius merupakan penyebab utama penurunan penglihatan dan visus di dunia dan dapat menyebabkan menyebab kan komplikasi seperti kornea melting, perforasi kornea, dan jaringan parut. •   Dalam penelitian penelitian ini dibandingkan beberapa beberapa obat dan diteliti terapi adjuvan untuk masing-masing keratitis sehingga dapat sebagai upaya mengurangi terjadinya komplikasi.

Your footer here

20

 

Apakah penelitian ini dapat di aplikasikan? •   Peneli Penelitian tian ini dapat dapat diaplikasikan diaplikasikan di indonesia, indonesia, karena ketersediaan regimen pengobatan.

Your footer here  

TERIMA KASIH 

21

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF