Jurnal C-pap Dan Baby Incubator Ario w. Putra

April 7, 2017 | Author: arioputra95 | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Jurnal C-pap Dan Baby Incubator Ario w. Putra...

Description

TUGAS PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) di BALAI PENGAMAN FASILITAS KESEHATAN (BPFK) SURABAYA

Continuous Positive Airway Pressure (C-PAP) dan Baby Incubator Disusun Oleh Ario Wahyubudi P. 081311733045 Prodi S1- Teknobiomedik, Fakultas Sains & Teknologi Universitas Airlangga – Surabaya

Abstrak Continuous Positive Airway Pressure (C-PAP) merupakan perawatan yang menggunakan tekanan udara ringan untuk menjaga saluran udara tetap terbuka. Inkubator bayi merupakan sebuah tempat tertutup yang suhu lingkungannya dapat diatur pada suhu tertentu untuk menghangatkan bayi yang juga membutuhkan kelembaban yang stabil sehingga kondisi di dalamnya tetap terjaga sesuai dengan yang diinginkan. Kelahiran premature memiliki peningkatan resiko komplikasi. Resiko akan meningkat pada saat bayi lahir lebih awal. Banyaknya komplikasi pada kelahiran premature dapat ditanggapi kepada bagian Neonatal Intensive Care Unit (NICU).

Kata Kunci : CPAP, Inkubator, NICU

I.

PENDAHULUAN

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kini telah menjadi sesuatu yang sangat erat dan tak terpisahkan dari kehidupan manusia pada abad ini. Dengan teknologi, manusia dapat dengan mudah melakukan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Hampir di segala bidang, teknologi telah menempati peranan penting bagi manusia tak terkecuali pada bidang kesehatan. Sebagai bukti bahwa teknologi berperan dalam bidang medis adalah dengan adanya fasilitas dan peralatan medis yang akan membantu meningkatkan kualitas pelayanan di bidang

kesehatan

baik

terapeutik, ataupun terapi.

bersifat

diagnostik,

Seiring berjalannya waktu, kebutuhan dokter dan paramedis akan suatu alat semakin meningkat. Salah satunya adalah penanganan pada bayi yang lahir premature dengan

menggunakan CPAP

(Continuous Positive Airway Pressure) dan Baby Incubator. CPAP merupakan suatu alat yang sederhana untuk mempertahankan tekanan positif pada saluran napas neonatus selama pernafasan spontan dan efektif untuk tatalaksana respiratory distress pada neenatus. Sedangkan Baby Inkubator merupakan sebuah tempat tertutup yang suhu lingkungannya dapat diatur pada suhu tertentu untuk

menghangatkan

bayi

yang

juga

membutuhkan kelembaban yang stabil sehingga

TUGAS PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) di BALAI PENGAMAN FASILITAS KESEHATAN (BPFK) SURABAYA

kondisi di dalamnya tetap terjaga sesuai dengan

4. Mempertahankan surfaktan

yang diinginkan. 5. Mempertahankan jalan nafas dan meningkatkan II.

PEMBAHASAN

diameternya

A.1. Pengenalan secara umum C-PAP

6. Mempertahankan diafragma.

Continuous Positive Airway Pressure (C-PAP)

INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI

merupakan suatu alat untuk mempertahankan tekanan positif pada saluran napas neonatus selama

Ada beberapa kriteria terjadinya respiratory

pernafasan spontan. CPAP merupakan suatu alat

distress pada neonatus yang merupakan indikasi

yang sederhana dan efektif untuk tatalaksana

penggunaan CPAP. Kriteria tersebut meliputi :

respiratory distress pada neenatus dan CPAP secara khusus digunakan oleh pasien yang mengalami masalah pada saluran pernafasan seperti gangguan tidur. Penggunaan CPAP yang benar terbukti dapat menurunkan

kesulitan

ketergantungan memperbaiki

terhadap dan

bernafas,

mengurangi

oksigen,

membantu

mempertahankan

1. Frekuansi nafas > 60 kali permenit 2. Merintih ( Grunting) dalam derajat sedang sampai parah 3. Retraksi nafas

kapasitas

residual paru, mencegah obstruksi saluran nafas bagian atas, dan mecegah kollaps paru, mengurangi apneu, bradikardia, dan episode sianotik, serta mengurangi kebutuhan untuk dirawat di Ruangan intensif. Beberapa efek fisiologis dari CPAP antara lain :

4. Saturasi oksigen < 93% (preduktal). 5. Kebutuhan oksigen > 60% 6. Sering mengalami apneu Semua bayi cukup bulan atau kurang bulan, yang menunjukkan salah satu kriteria tersebut diatas, harus dipertimbangkan

1. Mencegah kolapsnya alveoli paru dan atelektasis 2. Mendapatkan volume yang lebih baik dengan meningkatkan kapasitas residu fungsional

untuk menggunakan CPAP. Bayi yang lahir sebelum minggu ke 37 dari gestasi dipastikan premature dan kadang-kadang dikatakan

dalam

kondisi

preemie.

Ibu

yang

3. Memberikan kesesuaian perfusi, ventilasi yang

melahirkan bayi premature sering merasa ketkutan

lebih

dan ragu-ragu. Kelahiran premature memiliki

baik

pulmonar

dengan

menurunkan

pirau

intra

peningkatan resiko komplikasi. Resiko akan

TUGAS PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) di BALAI PENGAMAN FASILITAS KESEHATAN (BPFK) SURABAYA

meningkat pada saat bayi lahir lebih awal.

3. Adanya anomali kongenital

Banyaknya komplikasi pada kelahiran premature dapat ditanggapi kepada bagian Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Keistimewaan CPAP adalah dapat digunakan

pada

pasien-pasien

terintubasi.

Beberapa

yang

gangguan

nafas

tidak atau

4. Hernia diafragmatika 5. Atresia choana 6. Fistula tracheo-oeshophageal

respiratory distress yang dapat diatasi dengan mempergunakan CPAP antara lain :

7. Gastroschisis

1. Bayi kurang bulan dengan Respiratory Distress

8. Pneumothorax tanpa chest drain

Syndrom 9. Trauma pada nasal, yang kemungkinan dapat 2. Bayi dengan Transient Takipneu of the Newborn

memburuk dengan pemasangan nasal prong

(TTN) 10. Instabilitas cardiovaskuler, yang akan lebih baik 3. Bayi dengan sindroma aspirasi mekoneum 4.

Bayi yang sering

mengalami apneu

apabila memdapatkan support ventilator dan

bradikardia karena kelahiran kurang bulan

11. Bayi yang lahir besar, yang biasanya tidak dapat mentoleransi menimbulkan

penggunaan

CPAP,

kelelahan

sehingga

bernafas,

dan

5. Bayi yang sedang dalam proses dilepaskan dari

meningkatkan

ventilator mekanis

digunakan pada bayi prematur yang mengalami

6. Bayi dengan penyakit jalan nafas seperti trakeo malasia, dan bronkitis 7. Bayi pasca operasi abdomen Adapun beberapa kondisi respiratory distress pada neonatus, tetapi merupakan

kontraindikasi

pemasangan

CPAP

antara lain : 1. Bayi dengan gagal nafas, dan memenuhi kriteria untuk mendapatkan support ventilator 2. Respirasi yang irreguler

permasalahan

kebutuhan

oksigen

pernafasan

untul

CPAP

ini

membantu

memperoleh udara masuk ke organ paru-paru. KOMPLIKASI PEMASANGAN CPAP Pemasangan nasal CPAP pada beberapa kasus dapat

mengakibatkan

komplikasi.

Komplikasi

pemasangan CPAP antara lain : 1.

Cedera pada hidung, misalnya erosi pada septal

nasi,

dan

nasal

snubbing.

Penggunaan nasal prong atau masker CPAP

TUGAS PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) di BALAI PENGAMAN FASILITAS KESEHATAN (BPFK) SURABAYA

dapat mengakibatkan erosi pasa septal nasi,

dirawat secara khusus di Neonatal Intensive Care

sedangkan penggunaan CPAP dalam jangka waktu

Unit (NICU), kita sebagai orang tua baru mungkin

yang lama dapat mengakibatkan snubbing hidung

masih bingung dengan istilah NICU. Bagaimana metode

perawatannya

dan

apa

yang

harus

2. Pneumothorak. Kejadian Pneumothorak dapat

dilakukan sebagai orang tua? Banyak sekali istilah-

terjadi karena proses penyakit dari Respiratory

istilah asing yang muncul ketika anak kita

Distress Syndrom ( karena alveolar yang over

mendapatkan perawatan. Ditengah kebingungan,

distensi) , dan angka kejadian tersebut meningkat

kita juga sering kaget melihat banyaknya alat medis

dengan penggunaan CPAP.

yang mengelilingi

3. Impedasi aliran darah paru. Terjadi karena peningkatan resistensi vaskularisasi paru, dan penurunan cardiac output, yang disebabkan oleh peningkatan tekanan inthorakal karena penggunaan CPAP yang tidak sesuai.

si kecil.

Super

Premature

mengajak para orang tua berkenalan dengan alatalat utama yang ada di NICU untuk menyupport perkembangan hidup si kecil. Pada umumnya, bayi yang baru lahir akan dirawat sesuai dengan level perawatannya. Yaitu level 1,2, dan 3. Level 1 adalah bayi yang terlahir sehat sehingga

4. Distensi abdomen. Pada kebanyakan neonatus

bisa mendapatkan perawatan gabung dengan

tekanan spingkter oeshiphagus bagian bawah cukup

Ibunya untuk menunjang ASI eksklusif.

baik untuk dapat menahan distensi abdomen karena tekanan CPAP. Tetapi distensi abdomen dapat terjadi sebagai komplikasi dari pemaangan CPAP. Resiko

terjadinya

distensi

abdomen

dapat

berkurang dengan pemasangan orogastric tube (OGT)

Yang

termasuk

level

adalah

2

:

perawatan bayi bermasalah yang memerlukan perawatan

khusus

yang

terbagi

menjadi

dalam ruangan infeksi dan non infeksi. Bayi yang termasuk

dalam

level

ini

adalah

- bayi dengan hiperbilirubinemia yang memerlukan

5. Nasal prong atau masker pada CPAP dapat

terapi

sinar

maupun

menyebabkan ketidaknyamanan bayi, yang dapat

berat badan lahir rendah (BB 1500-kurang dari 2500

menyebabkan agitasi dan kesulitan tidur pada bayi.

gram)

atau

sangat

transfusi rendah

tukar, (BB

bayi

kurang

dari 1500 gram) Konsultan dokter anak merawat bayi yang menerima bantuan CPAP harus berpengalaman dalam pengelolaan bayi untuk menerima CPAP. Ketika bayi kita dinyatakan premature dan harus

- bayi kurang bulan (umur kehamilan di bawah 3436

minggu)

dalam incubator

yang

memerlukan

perawatan

TUGAS PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) di BALAI PENGAMAN FASILITAS KESEHATAN (BPFK) SURABAYA - bayi yang tidak dapat atau tidak boleh diberikan

menghirup mekonium yang tercampur dengan

minum

cairan ketuban,

peroral,

sehingga

harus

diberikan infus intravena,

- bayi berat badan lahir amat / sangat rendah

- bayi yang membutuhkan terapi oksigen, tetapi

(kurang dari 1200 gram), atau bayi dengan

belum memerlukan alat bantu nafas mekanis,

umur kehamilan kurang dari 34 minggu yang belum

misalnya bayi dengan distres/gangguan nafas,

mendapatkan

riwayat lahir tidak langsung menangis

-

- bayi dengan gejala hipoglikemia (kadar gula darah rendah)

atau

ibu

dengan

riwayat

diabetes mellitus

dengan

trauma

forcep

bayi

atau

lahir, vacum

misalnya ekstraksi

- bayi sakit tersangka infeksi sedang-berat yang memerlukan

dengan

membutuhkan

kematangan

kelainan

tindakan

paru.

kongenital operatif,

yang

misalnya

bayi dengan obstruksi saluran pencernaan, hernia diafragmatika,

omfalokel,

penyakit

jantung bawaan, perforasi usus, atresia anii, dll.;

- bayi dengan riwayat tindakan persalinan yang menyebabkan

bayi

obat

pemberian

antibiotika

secara

intravena dan nutrisi intravena.

- perawatan bayi pasca operasi besar yang membutuhkan support ventilator mekanik. Bayi yang membutuhkan intervensi invasif, misalnya pemberian

surfaktan,

transfusi

tukar,

pemasangan akses umbilikal, pemasangan akses vena

dalam

dan

akses

arteri,

ventilator

Sedangkan NICU termasuk dalam level 3, yaitu

mekanik. Konsep perawatan NICU didesain dengan

perawatan bayi sakit kritis atau belum stabil

mengacu pada standar internasional didukung

yang memerlukan support alat bantu nafas mekanik

dengan fasilitas dan alat-alat yang lengkap, seperti

(Bubble

ventilator mekanik, nasal bubble CPAP, neopuff,

Nasal

CPAP

atau

Ventilator

mekanik), tindakan operatif maupun pemberian

blue

obat-obatan atau tindakan intervensi khusus. Yang

echocardiography dll. Standar internasional untuk

harus dirawat di level 3 adalah :

NICU antara lain :

- bayi dengan sindroma gawat nafas derajat 3 dan 4

1. Ancillary Needs

yang

memerlukan

support

alat

bantu

nafas mekanik (Bubble Nasal CPAP atau Ventilator mekanik),

Aspirasi

air

ketuban

(Meconeum Aspiration Syndrome) atau janin

light

therapy,

portable

rontgenography,

2. Administrative Space 3. Ambient Lighting in infant Care Areas (V) 4. Procedure Lighting in Infant Care Areas (V) 5. Illumination of Support Areas 6. Daylighting 7. Floor Surfaces (V)

TUGAS PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) di BALAI PENGAMAN FASILITAS KESEHATAN (BPFK) SURABAYA 8. Wall Surface 9. Countertops, Casework, and Cabinetry 10. Ceiling Finishes 11. Ambient Temperature and Ventilatio 12. Noise Abatement 13. Safety/Infant Security PERLENGKAPAN CPAP

Gambar 2. Bagian-bagian CPAP

Sistem CPAP sendiri terdiri dari 3 komponen yaitu : 1. Sebuah sirkuit yang mengalirkan gas terus menerus, untuk diisap. Sunber oksigen dan udara bertekanan yang menghasilkan gas untuk dihirup. Pencampur oksigen yang memungkinkan gas dapat diberikan sesuai FiO2 yang sesuai. Sebuah flow meter yang mengkontrol

kecepatan

aliran

terus

menerus dari gas yang dihirup ( biasanya

Suatu

menghangatkan gas yang dihirup. 2.

1.

ini , nasal prong merupakan metode yang 3.

yang

baik

mempunyai

Pipanya fleksibel dan ringan sehingga pasien bisa mengubah posisi dengan mudah

2.

Mudah dilepas dan ditempel

3.

Resistensinya rendah, sehingga pasien bisa bernafas dengan spontan

4.

Relatif tidak invasive

5.

Sederhana dan mudah dipahami, oleh semua pemakai

Sebuah alat untuk menghubungkan sirkuit ke saluran nafas neonatus. Dalam prosedur

CPAP

karakteristik sebagai berikut :

dipertahankan pada kecepatan 5-7 liter ). Sebuah humidifier yang melembabkan dan

sistem

6.

Aman dan efektif dari segi biaya. Seperti penggunaan alat kesehatan lainnya

paling banyak digunakan.

penggunaan CPAP juga harus memperhatikan

Sebuah alat untuk menghasilkan tekanan

standard kebersihan dan keamanan. Menjaga

positif pada alat sirkuit. Tekanan positif

kebersiha jalan nafas bayi merupakan kunci

dalam

dengan

keberhasilan tatalaksana paru yang baik. Mencuci

memasukkan pipa ekspirasi bagian distal

tangan yang benar sebelum menyantuh prong atau

dalam larutan asam asetat 0,25% sampai

pipa CPAP, adalah suatu keharusan. Ujung selalng

kedalaman yang diharapkan ( 5cm) atau

yang lain yang tidak digunakan juga harus bersih.,

katup CPAP

dan harus dijauhkan dari lantai atau tempat yang

sirkuit

dapat

dicapai

tidak bersih lainnya.

TUGAS PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) di BALAI PENGAMAN FASILITAS KESEHATAN (BPFK) SURABAYA Cara pemasangan CPAP adalah sebagai berikut : 1.

2.

3. 4.

Tempelkan selang oksigen dan udara ke pencampur dan flow meter, lalu hubungkan ke alat pengatur kelembapan. Pasang floe meter antara 5-10 liter Tempelkan satu selang ringan , lemas dan berkerut ke alat pengatur kelembapan. Hubungkan probe kelembapan, dan suhu ke selang kerut yang masuk ke bayi. Pastikan probe suhu tetap diluar inkubator atau tidak di dekat sumber panas dari penghangat. Siapkan satu botol air steril di dekat alat pengatur kelembapan Jaga kebersihan ujung selang

Untuk menghubungkan sistem ini ke bayi, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

7.

Setelah bayi nyaman dan stabil dengan CPAP, barulah kita melakukan fiksasi agar nasal prong tidak bergeser dari tempatnya.

Gambar 3. Contoh Penggunaan Bubble CPAP

Selama penggunaan CPAP hendaknya kita mengevaluasi

tanda

vital

bayi

,

sistem

kardiovaskuler ( perfusi sentral, perifer, tekanan 1. 2.

3.

4.

5.

6.

Posisikan bayi dan naikkan kepala tempat tidur 30 0 Hisap lendir dari mulut, hidung, dan faring. Pastikan bayi tidak mengalami atresia choana Letakkan gulungan kain dibawah bahu bayi, sehingga leher bayi dalam posisi ekstensi untuk menjaga jalan nafas tetap terbuka. Lembabkan prong dengan air steril atau Nacl 0,9% sebelum memasukkannya kedalam hidung bayi. Masukkan dengan posisi lengkungan kebawah. Sesuaikan sudut prong dan kemudian sesuaikan selang kerut dengan posisi yang sesuai. Masukkan pipa Orogastrik (OGT) dan

darah), respon neurologis ( tonus otot, kesadaran dan respon terhadap stimulasi), gastrointestinal ( distensi abdomen, visible loops dan bising usus). Hisap lendir harus selalu dilakukan dari rongga hidung, mulut, faring dan perut setiap 2-4 jam, sesuai dengan kebutuhan. Meningkatnya upaya nafas, kebutuhan oksigen, dan insiden apneu atau bradikardi, dapat disebabkan karena adanya lendir berlebih. Untuk melunakkan konsistemsi lendir dapat digunakan NaCl 0,9%. Selama penggunaan CPAP kita harus selalu memantau apakah alat selalu berfungsi dengan baik,

lakukan aspirasi isi perut, kita boleh

dan tidak terjadi perburukan pada kondisi bayi yang

membiarkan

pipa

mengharuskan kita menghentikan penggunaan

ditempatnya

untuk

lambung mencegah

tetap distensi

CPAP.

Berikut

adalah

kondisi-kondisi

yang

lambung

mengindikasikan kegagalan penggunaan CPAP dan

Pergunakan topi untuk menjaga kehangatan

memerlukan ventilasi mekanis :

bayi

TUGAS PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) di BALAI PENGAMAN FASILITAS KESEHATAN (BPFK) SURABAYA 1.

FiO2 > 60 %

perlahan "ramp up" dari tekanan udara yang rendah

2.

PaCO2 > 60mmHG

menuju ke tekanan udara yang dibutuhkan untuk menjaga

3.

Asidosis metabolik menetap dengan defisit basa > -8

jalan nafas tetap terbuka

4.

Terlihat

retraksi

semakin

meningkat

yang dan

semakin



Mask Removal

lama

Untuk memperoleh keseluruhan manfaat dari C-PAP,

menunjukkan

maka harus tetap digunakan selama saat tidur. Beberapa

kelelahan pada bayi

penderita melepaskan masker C-PAP ketika saat tidur.

5.

Sering mengalami apneu dan bradikardia

Jika terjadi hal tersebut maka dapat dilakukan tindakan

6.

Pernafasan yang irreguler

dengan cara :

Apabila terjadi kondisi tersebut, maka kita harus

 Masker yang sesuai dengan kontur wajah

mempertimbangkan untuk melakukan intubasi dan

penderita.  Menggunakan mesin CPAP yang memiliki

support ventilasi mekanik.

pelembab yang memungkinkan pengobatan A.4 Resiko yang dapat terjadi pada penggunaan C-

lebih nyaman dan menghentikan pelepasan

PAP

masker



 Menggunakan

Mask Leaks

tali

pada

dagu

utnuk

menahan masker tetap pada tempatnya

Beberapa faktor dapat menyebabkan kebocoran pada masker. Jika masker C-PAP mengalami kebocoran udara,

Beberapa mesin C-PAP dilengkapi dengan alarm

maka suplai udara yang dibutuhkan tidak cukup.

yang dapat menyebabkan kebisingan jika masker

Kebocoran pada masker dapat menyebabkan kulit

dilepaskan.

disekitar area muka dan mata mengalami iritasi. Kebocoran yang sangat kecil tidak dapat menghentikan



Noise

mesin untuk memproduksi suplai udara yang tepat jumlahnya. Akan tetapi, kebocoran yang sangat kecil dapat menyebabkan suara bising yang menggangu. 

Kebanyakan mesin C-PAP yang baru cukup ramah terhadap kebisingan (tenang). Kebisingan yang ditimbulkan sangat lebut dan berirama. Jika suara

Air Pressure Problems penderita

bising yang ditimbulkan mengganggu, filter udara

mengalami kesulitan bernafas atau dapat tersedak atau

yang menyebabkan mesin tidak bekerja sedemikian

tercekik. Beberapa orang menahan aliran udara, yang

maka harus diperiksa secara berkala agar bekerja

Tekanan

udara

dari

C-PAP

membuat

dapat menyebabkan bersendawa. Jika terdapat masalah pada aliran udara dari C-PAP, dapat digunakan “ramp” pada CPAP yang dapat secara

sebagaimana semestinya.

TUGAS PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) di BALAI PENGAMAN FASILITAS KESEHATAN (BPFK) SURABAYA

Jika

mesin

C-PAP

berkerja

sebagaimana

kesehatan bayi sempat mencuat pemberitaannya

tetap

beberapa waktu lalu. Tak ayal hal ini membuat resah

mengganggu, dapat dibantu dengan penggunaan

beberapa orangtua yang bayinya sedang dirawat di

earplugs atau mesin white-noise sound

incubator. Selama ini, inkubator digunakan para

semestinya,

akan

tetapi

suara

bising

dokter untuk menjaga kondisi bayi yang prematur B.1. Pengenalan secara umum Inkubator Bayi Sebelum penemuan inkubator, perawatan bayi, termasuk bayi prematur, adalah tanggung jawab ibu, dan dokter tidak mungkin untuk mengambil banyak tanggung jawab untuk mengurus setiap bayi. Kebanyakan bayi terlahir di rumah, yang

dalam beberapa minggu. Fungsi utama alat ini adalah

menjaga

menyelimuti

supaya

tubuh

udara

bayi.

hangat

Namun

tetap begitu,

penggunaan mesin penggerak atau motor telah menimbulkan medan magnet di sekitar alat dan tempat bayi.

menciptakan situasi di mana dokter tidak selalu ada

Seperti yang kita ketahui, suhu tubuh yang

untuk merawat bayi. Secara umum, dokter "tidak

normal adalah 36,5375°C pada pemeriksaan suhu

dalam posisi untuk memperluas tanggung jawab

aksila atau ketiak. Sedang kondisi suhu tubuh di

langsung mereka untuk bayi yang baru lahir".

bawah normal, yaitu di bawah 36,5°C. Nah,

Karena dengan situasi ini, tingkat kematian dari bayi

inkubator berfungsi untuk menjaga agar bayi tetap

yang lahir prematur yang sangat tinggi, sebanyak 85

mendapatkan suhu yang stabil. Tapi, inkubator

persen.

harus dipantau dengan ketat jangan sampai

Baby incubator adalah tempat penyimpanan bayi

suhunya terlalu tinggi atau rendah.

yang baru lahir, Suhu didalam bayi incubator

Bila suhu terlalu tinggi atau panas maka gejala

disesuaikan dengan suhu tubuh ibunya yaitu sekitar

yang akan tampak pada si bayi adalah kulit

36-37C, perlengkapan sebuah baby incubator pada

tubuhnya menjadi merah dan menjadi pucat karena

umumnya terdiri dari sensor suhu, heater, dan

kehilangan cairan. Akibatnya, bayi mengalami

sistem alarm (buzzer). Setting suhu dilakukan

shock dan tekanan darahnya turun drastis. ”Kalau

dengan menekan tombol pemilihan (keypad) dan

inkubatornya terlalu panas, padahal suhu tubuh

ditampilkan pada LCD, sehingga sensor suhu

bayi diharapkan 37,5 derajat Celcius, mungkin ada

digunakan IC LM35 yang mendeteksi suhu didalam

yang korslet atau ada yang error di alatnya. Jika ini

incubator.

terjadi bisa saja kulit bayi melepuh.

Informasi mengenai efek samping inkubator yang dapat menyebabkan dampak buruk terhadap

TUGAS PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) di BALAI PENGAMAN FASILITAS KESEHATAN (BPFK) SURABAYA



B.3 Prinsip Kerja Baby Incubator

Blower

:

Berfungsi

mendistribusikan Incubator perawatan adalah alat yang berfungsi

panas

ke

untuk seluruh

bagian alat.

untuk merawat bayi premature atau mempunyai



berat badan lahir rendah (BBLR), dengan cara

Kontrol : Temperature dan kelembapan aliran udara

memberikan suhu dan kelembapan yang stabil dan



Display / indicator : sebagai tampilan

kebutuhan oxygen sesuai dengan kondisi dalam



Alarm : Sebagai tanda apabila terjadi hal-hal yang

kandungan ibu. Adapun nama lain dari baby incubator, diantaranya :

tidak diinginkan. 

• Infant Incubator

Chamber : tempat bayi di inkubasi

B.3. Blok Diagram Alat

• Cuff • Pemanas Bayi Baby

incubator

mempunyai

sirkulasi

yang

terkontrol atau mempunyai kelembaban relatif dan isolasi untuk melindungi bayi dari kontaminasi udara dari luar. Hal ini diperlukan bagi bayi premature, karena sangat rawan terhadap masalah pernapasan

dan

masalah

masalah

yang

bersangkutan dengan kesehatan bayi tersebut. Suhu yang dibutuhkan dalam perawatan bayi antara

Keterangan :

32°C-37°C. 1.

Power Supply Power supply atau catu daya adalah

B.2. Bagian-Bagian Pesawat Baby Incubator

sebuah peralatan penyedia tegangan atau sumber daya untuk peralatan elektronika dengan prinsip mengubah tegangan listrik yang

tersedia

dari

jaringan

distribusi

transmisi listrik ke level yang diinginkan sehingga berimplikasi pada pengubahan 

Heater : Berfungsi untuk menghasilan suhu panas pada baby incubator

daya listrik. Dalam sistem pengubahan daya, terdapat empat jenis proses yang telah

TUGAS PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) di BALAI PENGAMAN FASILITAS KESEHATAN (BPFK) SURABAYA dikenal yaitu sistem pengubahan daya AC

3.

Pengontrol Suhu

ke DC, DC ke DC, DC ke AC, dan AC ke AC. pengubahan

Pengontrol suhu adalah komponen alat

memiliki keunikan aplikasi tersendiri, tetapi

yang digunakan sebagai parameter terhadap suhu

ada dua yang implementasinya kemudian

yang terjadi pada sebuah ruangan. Dalam incubator

berkembang pesat dan luas yaitu sistem

bayi pengontrol suhu digunakan sebagai komponen

pengubahan AC ke DC (DC power supply)

pengatur tehadap suhu yang terjadi pada ruang

dan DC ke DC (DC-DC converter) .

incubator, yang tentunya pengontrol suhu ini

Masing

masing

sistem

dihubungkan pada heater sehingga ketika suhu ruangan

sudah

mencapai

tingkat

batasan,

pengontrol suhu akan bekerja dan heater otomatis akan mati. B.4. Cara Kerja Blok Diagram Tegangan dari PLN 220VAC digunakan untuk mensupplay tegangan kipas, dan input tegangan trafo stepdown yang kemudian oleh rangkaian power supply dirubah menjadi tegangan 12V, 6V, Gambar 2 . Rangkaian Power Supply 2.

dan 5VDC yang digunaan untuk mensupplay tegangan blok rangkaian lainnya. Saat tegangan

Heater (Pemanas Elemen) Heater

adalah

PLN masuk maka motor kipas dan heater akan aktif

sebuah

objek

yang

memancarkan panas atau menyebabkan tubuh lain untuk mencapai suhu yang lebih tinggi. Dalam dunia medis alat ini digunakan dalam beberapa peralatan medis, diantaranya Auto Claf, Oven, Baby Inkubator dan peralatan lainnya. Mengingat fungsi dari heater adalah memancarkan panas, hal ini dimanfaatkan sebagai salah satu komponen utama pada

incubator

bayi,

yang

prinsip

kerjanya

dipadukan dengan pengontrol suhu sehingga nilai kegunaanya menjadi lebih efisien.

dimana kerja motor fan ini dideteksi oleh sensor Fan. Jika kipas tidak bekerja sebagaimana mestinya maka indicator kipas akan ON. Push Button digunakan untuk menentukan suhu yang akan dikehendaki (suhu

setting)

dan

sebagai

inputan

bagi

microcontroller. Microcontoler berfungsi untuk mengendalikan atau mengontrol semua rangkaian. Sedangkan sensor suhu berfungsi untuk menyensor suhu udara dalam ruangan dan besarnya tegangan output dari sensor akan disangga oleh rangkaian penguat. Kemudian tegangan dari penguat akan masuk ke blok ADC dimana blok ini berfungsi

TUGAS PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) di BALAI PENGAMAN FASILITAS KESEHATAN (BPFK) SURABAYA

untuk

mengubah

tegangan

analog

menjadi



Air Flow

tegangan digital dan data dari ADC akan masuk ke



Velocity

microcontroller. Di mikrocontroler semua data



Flow rates

diolah untuk mengatur kerja keseluruhan pesawat



Supplementary Gas control

baby incubator. Duli sensor berfungsi untuk



Connectors

mensensor perubahan suhu yang extrim. Jika suhu



Mixing/Concentrations

tiba-tiba berubah lebih/berkurang 30C dari suhu



Safety features

setting, maka indicator alarm akan aktif.



Weight capacity



Electrical



Restraints



Alarms



Fire protection



Sensors



Lockout

B.5 Resiko yang dapat terjadi pada penggunaan Baby Incubator Adanya error yang dapat terjadi pada Baby Incubator yang disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya : 

Materials of construction



Engineering diagrams

faktor lingkungan utama yang mempengaruhi



Mode of operations

kelahiran premature atau kelahiran bayi dengan



Power source

berat badan rendah (neonatus) yang harus dirawat



Heating and cooling mechanism

dalam incubator. Perbedaan suhu yang signifikan di



Air controlled versus baby controlled

dalam inkubator menyebabkan bayi (neonatus)



Supplementary gas connectors

kehilangan panas, hipotermia dan apnea, yang



Functionality

berhubungan



Physical durability and robustness

kecepatan



Environmental

conditions

Thermo-netralitas merupakan salah satu

for

proper

erat

udara.

dengan

aliran

(Pemodelan

udara

dan

instrumentasi

terhadap bayi secara anatomi yang benar telah

operations

dirancang menggunakan sistem laser scanner tiga



Performance

dimensi dan mesin prototipe yang cepat.) Visualisasi



Temperature control

aliran menunjukkan bahwa skala besar aliran udara



Accuracy

berputar diproduksi di dalam ruangan, dan



Rise Time

sejumlah kecil, pusaran statis ditemukan di daerah



Variability

antara



Undershoot/Overshoot

Pengukuran panas pada kawat menunjukkan

saluran

masuk

udara

dan

neonatus.

TUGAS PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) di BALAI PENGAMAN FASILITAS KESEHATAN (BPFK) SURABAYA

bahwa kecepatan udara sepanjang lubang panjang

darah), respon neurologis ( tonus otot, kesadaran

tidak

fluida

dan respon terhadap stimulasi), gastrointestinal (

menunjukkan suhu yang relatif seragam dari sekitar

distensi abdomen, visible loops dan bising usus).

34˚C pada aspek anterior neonatus dan suhu

Hisap lendir harus selalu dilakukan dari rongga

tertinggi 36,1˚ C di ketiak kanan dan selangkangan.

hidung, mulut, faring dan perut setiap 2-4 jam,

Medan

udara,

sesuai dengan kebutuhan. Meningkatnya upaya

pengukuran panas pada kawat dan komputasi

nafas, kebutuhan oksigen, dan insiden apneu atau

dinamika fluida yang sangat mirip, baik secara

bradikardi, dapat disebabkan karena adanya lendir

kualitatif maupun kuantitatif. Pusaran kecil yang

berlebih. Untuk melunakkan konsistemsi lendir

diproduksi antara neonatus dan kasur dapat

dapat digunakan NaCl 0,9%. Selama penggunaan

mengganggu transfer panas konvektif dan terjadin

CPAP kita harus selalu memantau apakah alat selalu

penguapan dari bayi (neonatus). Oleh karena itu

berfungsi dengan baik, dan tidak terjadi perburukan

penting untuk menghilangkan pusaran sekitar

pada

neonatus dalam desain baby inkubator.

menghentikan penggunaan CPAP.

seragam.

aliran

Komputasi

dari

dinamika

visualisasi

aliran

kondisi

bayi

yang

mengharuskan

kita

Baby Incubator adalah alat yang berfungsi KESIMPULAN

untuk merawat bayi premature atau mempunyai

CPAP merupakan suatu alat yang sederhana

berat badan lahir rendah (BBLR), dengan cara

dan efektif untuk tatalaksana respiratory distress

memberikan suhu dan kelembapan yang stabil dan

pada neenatus dan CPAP secara khusus digunakan

kebutuhan oxygen sesuai dengan kondisi dalam

oleh pasien yang mengalami masalah pada saluran

kandungan ibu.

pernafasan seperti gangguan tidur. Penggunaan

Pada umumnya system penghangat atau cara

CPAP yang benar terbukti dapat menurunkan

kerja Baby Incubator terbagi 2, yaitu memakai heater

kesulitan bernafas, mengurangi ketergantungan

dengan lampu pijar dan heater dengan element, dan

terhadap oksigen, membantu memperbaiki dan

yang kami jelaskan di atas merupakan Baby

mempertahankan

Incubator yang menggunakan cara kerja dengan

kapasitas

residual

paru,

mencegah obstruksi saluran nafas bagian atas, dan mecegah

kollaps

paru,

mengurangi

apneu,

bradikardia, dan episode sianotik, serta mengurangi kebutuhan untuk dirawat di Ruangan intensif. Selama penggunaan CPAP hendaknya kita mengevaluasi

tanda

vital

bayi,

sistem

kardiovaskuler ( perfusi sentral, perifer, tekanan

heater element.

TUGAS PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) di BALAI PENGAMAN FASILITAS KESEHATAN (BPFK) SURABAYA DAFTAR PUSTAKA Leelawong M, Holland A. Neonatal nasal cpap device redesign. Journal [serial on the Internet]. Quinsland Maternity Neonatal a Clinical Guideline program. Management of neonatal respiratory distress incorporating the administration of continuous positive airway pressure. Queensland: State of Queensland ( Queensland health ); 2009. p. 1-19. Continous possitive airway pressure (cpap) nursing guideline. Journal [serial on the Internet]. 2012 : 1.0 Roberts C, Parker T, Algert C, Bowen J, Nassar N. Trends in use of neonatal cpap: A population-based study. BMC pediatrics. 2011;11(89):1-7. Roehr C, Schmalish A, Proquitte R, Wauer R. Use of continous positive airway pressure (CPAP) in neonatal units, a survey of current preferences and practice in germany. Eur J Med Res. 2007 26 April;12:139-44. Bomont R, Cheema I. Use of nasal continuos positive airway pressure during neonatal transfers. Arch Dis Child Fetal Neonatal 2006;91:85-9. Americans Academy of , American Heart Assosiation. The use of cpap in a grunting newborn. In: Mc Gowan J, editor. NRP instructor update: AAP, AHA; 2012. http://ek4sangkar.blogspot.co.id/2011/10/babyincubator.html (diakses pada tanggal 18 Januari 2016 pukul 16.12 WIB) http://makalahartikelkodeetikduniakesehatan.blogspot. com/2010/03/definisi-serta-fungsi-vacum.html(diakses pada tanggal 18 Januari 2016 pukul 16.12 WIB)

http://amedevice.blogspot.com/2010/06/incubatorperawatan.html(diakses pada tanggal 18 Januari 2016 pukul 16.12 WIB) http://www.ebme.co.uk/articles/clinical-engineering/9baby-incubation(diakses pada tanggal 26 Januari 2016 pukul 23.50 WIB)

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF