jurnal aplikasi transistor dan mikrokontroller

April 14, 2019 | Author: Dian Safari | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

proses control...

Description

Aplikasi Mikrokontroler ATmega 16 Pada Kontrol Mesin Profil Dian Safari  Politeknik Technical Education and Development Centre(TEDC) Bandung   Jl Pasantren km 2 Cibabat, Cimahi Utara 40513 [email protected] ABSTRAK  Mesin Profil adalah sebuah mesin yang digunakan untuk membentuk plat menjadi bentuk profil. Dimana proses  pembentukannya menggunakan suatu mekanisasi dengan roller baja yang berfungsi untuk menekan dengan cara  berputar. Pemanfaatan mikrokontroller ATmega 16 sebagai kontroller pada mesin profil cukup efektif, dikarenakan harga yang relatif murah dengan pengaturan input dan output yang mudah sudah dapat melakukan proses kontrol sesuai sesuai dengan dengan apa yang yang dihara diharapka pkan. n. IC mikrok mikrokont ontrol roller ler tidak tidak dapat dapat berdir berdirii sendiri sendiri tanpa tanpa adanya adanya kompone komponen n  pendukung untuk melakukan proses. Salah satu komponen pendukung yang digunakan adalah sensor proximity induktif induktif yang digunakan untuk mendeteks mendeteksii kesalahan kesalahan dari proses. proses. Salah Salah satu fungsi sensor sensor proximity proximity tersebut digunakan untuk mengukur suatu batas dari ketebalan kerja. Dan sebagai aktuator adalah transistor. Dimana untuk  membangun komunikasi antara mesin dengan operator digunakan display digunakan display LCD.  LCD.

Kata kunci : ATmega 16, kontrol, transistor  ABSTRACT 

 Profil Machine is a machine used to form the plate into a form, In which the profil creation process uses a mechanize mechanized d with steel roller roller that serves to suppress suppress rotating manner. Utilization Utilization microcont microcontrolle rollerr ATmega ATmega 16 as a controller in the Profile Machine is quite effective, because the price is relatively cheap with input and output   settings are easy have been able to control the process in accordance with what is expected. IC microcontroller can not stand alone without the support component to do the process. One of the supporting components used are  Inductive Proximity sensors. Inductive Proximity sensors are used to detect errors from the process. One function of the Iductive Proximity sensor is used to measure the thickness of the boundary work. And as an actuator is a transistor. Where to establish communication communication between operator and machine used LCD display.  Keywords: ATmega 16, controls, transistor 

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dalam Dalam dunia industri, mendapatkan mendapatkan produk produk yang ekon ekonom omis is denga dengan n sumb sumber er daya daya seke sekeci cill mung mungki kin n meru merupa paka kan n hal hal yang yang pent pentin ing. g. Hal Hal yang yang pali paling ng mendas mendasar ar untuk untuk mewuj mewujudk udkan an proses proses produk produksi si yang yang efisien adalah otomatisasi mesin yang digunakan pada  proses produksi. Salah satu bagian kecil dari otomatisasi mesin produksi adalah adanya komunikasi antara antara mesin mesin produk produksi si dengan dengan operat operator. or. Sehin Sehingga gga diharap diharapkan kan operat operator or dapat dapat menge mengetah tahui ui proses proses yang yang terjadi pada mesin apakah terjadi kesalahan atau tidak. Sela Selain in itu itu pada pada pros proses es otom otomat atis isas asii dipe diperl rluk ukan an  pengendalian dari variabel proses yang dapat memini meminima malis lisir ir pengar pengaruh uh dari dari ganggu gangguan an agar dapat dapat

terj terjam amin in kest kestab abil ilan an dan dan meng mengop opti tima malka lkan n kine kinerj rjaa  proses. Dalam dunia industri sebagai prime-mover  sebagai  prime-mover  banyak    banyak  menggunaka menggunakan n motor motor induksi. induksi. Sehingga Sehingga penggunaan penggunaan motor induksi di industri sangat dominan Dalam tugas akhir ini, digunakan digunakan mikorkontr mikorkontroler  oler  sebagai media kontrol untuk mengontrol  pengoperasian pada mesin profil. Berdasar kan hal tersebut diatas maka tugas akhir ini mengangkat tema Aplika Aplikasi si Mikrok Mikrokont ontrol roler er ATme ATmega ga 16 Pada Pada Kontr Kontrol ol Mesin Profil B. Tujuan Tujuan Tujuan tugas tugas akhir akhir ini adalah adalah untuk untuk meran merancan cang g suat suatu u syst system em cont contro roll agar agar dapa dapatt memi memini nima mali lisi sir  r  kesala kesalahan han dengan dengan mema memanfa nfaatk atkan an senso sensorr proxim proximity ity

induktif untuk membatasi ketebalan benda kerja dan mendeteksi dari benda kerja yang tidak ter-rolling. Serta membangun komunikasi antara mesin dengan operator dengan memanfaatkan display Liqui Crystal   Display berbasis mikrokontroler ATmega 16. II.

LANDASAN TEORI

2.1 mikrokontroler ATmega 16 Mikrokontroler AVR merupakan mikrokontroler  yang didesain dengan menggunakan arsitektur  Harvard, dimana ruang dan jalur bus memori program dan memori data dipisahkan. Memori program diakses dengan single level  pipelining , dimana ketika sebuah instruksi dijalankan maka instruksi lain yang  berikutnya akan di- prefetch dari memori program. Selain itu juga mikrokontroller AVR  menggunakan teknologi RISC dimana set instruksinya dikurangi dari segi ukuran dan kompleksitas mode  pengalamatannya. ATMega 16 adalah mikrokontroller  8 bit dengan arsitektur RISC. Dengan kecepatan eksekusi hanya dalam satu satu siklus clock. Dan pada throughputs dapat mencapai 1MIPS/Mhz Dan berbeda dengan mikrokontroler 8051 yang membutuhkan dua belas siklus clock untuk  mengeksekusi program. Dan dapat diilustrasikan pada gambar 2.1

Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat  pengontakan.  Lebih ekonomis. Menggunakan Transistor sebagai saklar ( switch) artinya kita mengoperasikan Transistor pada salah satu keadaan yaitu keadaan  saturation   atau   cutoff ,   tetapi tidak disepanjang sembarang garis beban dc. Pada  penggunaan Transistor sebagai switch. Terdapat suatu aturan desain yaitu Soft saturation   Hard saturation Pada   soft saturation   berarti Transistor dibuat hampir saturasi, dimana arus basis hanya cukup untuk  mengoperasikan Transistor pada ujung atas dari garis  beban tanpa memperhitungkan adanya perubahan β dc dan I b(sat). Sedangakan pada  hard saturation berarti membuat arus basis yang cukup untuk membuat transistor saturasi pada semua harga dari β dc   Hampir  semua Transistor silicon sinyal kecil mempunyai β dc lebih besar dari 10. Karena itu sebagai pedoman desain untuk   hard saturation  adalah mempunyai arus basis kira-kira 1/10 dari harga saturasi arus kolektor. Dan untuk mencari arus basis dapat dicari dengan  persamaan 

Rc

Ic SWITCH TERTUTUP Vcc

Rb + VCC

VCE

 Rc

VBE

+

SWITCH TERBUKA

VBB

input

Gambar 2.1 One machine cycle 8051 2.2 Actuator 

 Actuator   adalah bagian dari suatu  system control  yang mentransformasikan output dari   controller  menjadi aksi pengaturan pada plant . Dengan kata lain actuator   berfungsi untuk melanjutkan suatu proses yang diberikan oleh   controller .   Actuator    juga digunakan sebagai media penggerak baik secara fisik, mekanik, elektrik ataupun gabungan antara ketiganya yang diakibatkan adanya perintah dari input. Salah satu elemen aktuasi yang digunakan pada rangkaian elektroknika digital adalah Transistor dan Triac. 2.2.1Switching Transistor  Dengan memanfaatkan sifat hantar Transistor  yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis dan emiter (V e) atau tegangan antara elektroda kolektor dan emiter (Vce) , maka kita dapat menggunakan Transistor ini sebagai sebuah saklar  elektronik, dimana saklar elektronik ini mempunyai  banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar  mekanik, seperti :  Fisik relatif jauh lebih kecil,

output

(a)

Vcc

Vce

(b)

Gambar 2.2 (a) Rangkaian switching . (b) Garis beban DC Sumber : Elektronika Daya 1999 Jika arus basis lebih besar atau sama dengan dari  I b(sat), maka transistor akan berada pada keadaan seperti sebuah saklar yang tertutup. Tetapi sebaliknya  jika arus basis dibawah tegangan konduk Transistor  atau sama dengan nol (0), maka transistor akan berada  pada keadaan seperti sebuah saklar yang terbuka. Atau  pada bagian output  kondisi OFF   terjadi jika Ic  . R c  = 0, dimana dalam kondisi ini tegangan V e  lebih kecil dari tegangan konduk Transistor, sehingga tegangan Vce = Vcc. Sedangkan kondisi ON   atau disebut juga kondisi saturasi akan terjadi jika IC . R c  = Vcc  , dimana dalam kondisi ini V e sudah mencapai tegangan konduk  transistor sehingga Vce  = 0. 2.2.2Triode AC (TRIAC) Triac hampir sama dengan SCR kecuali Triac dapat mengalirkan arus dalam dua arah. Pada Triac terdapat tiga terminal yaitu MT1, MT2 (Main

Terminal ), dan Gate. Pada Triac arus dari beban akan mengalir melalui main terminal dan   Gate   berfungsi untuk kontrol Gambar 2.5 sensor  proximity

(a)

(b)

Gambar 2.3 (a) Symbol Triac (b) Rangkaian equivalent  Triac Sumber : Modern Control Technology : Components and System Saat MT2 lebih positif arus akan mengalir melalui SCR1, saat MT1 lebih positif arus akan mengalir  melalui SCR2.

2.4 Motor Induksi Tiga Fasa Motor induksi merupakan salah satu dari mesin listrik dinamis yang banyak digunakan sebagai prime mover . Bekerjanya motor induksi tiga fasa berdasarkan  pada prinsip gaya lorent. Pada motor induksi tiga fasa terjadinya putaran bermula dari adanya gaya yang dialami oleh penghantar pada rotor dan berikut adalah tahapan-tahapanya :  Jika kumparan stator diberi tegangan tiga fasa, maka akan terbangkit medan putar 

Gambar 2.4 kurva karakteristik Triac Gambar 2.4 kurva pada kuadran satu dari Triac sama dengan SCR yaitu arus akan mengalir apabila nilai tergangan sudah mencapai  breakdown voltage atau   gate  sudah mendapat  trigger . Begitu juga pada kuadran tiga yang membedakan adalah arah dari nilai tegangan dan arusnya. Satu siklus pada arus bolak balik terdapat nilai positif dan negatif pada setengah siklusnya. Triac memerlukan pulsa   trigger   pada terminal  gate unutuk masing-masing setengah siklusnya. Untuk  unjuk kerja yang baik pemberian trigger   harus sesuai dengan daerah kerjanya yaitu   trigger   positif untuk  setengah siklusnya positif,   trigger    negatif untuk  setengah siklusnya negatif. 2.3 Sensor Proximity Induktif   Proximity sensor   adalah suatu sensor yang bekerja  berdasarkan jarak dari benda yang tersensing. Karakter  dari sensor ini, mendeteksi objek yang cukup dekat dengan satuan mili meter. sensor   induktif proximity   bekerja berdasarkan  perubahan induktansi yang disebabkan oleh ada atau tidaknya metal dimuka sensingnya. Prinsip kerja Sensor   proximity induktif    untuk mendeteksi objek  logam pada sensor   proximity induktif    terdiri dari oscilator    yang dimana kumparannya merupakan  pemukaan sensor, jika objek logam ditempatkan pada medan magnit yang dibangkitkan oleh sensor maka akan mengakibatkan arus induksi dari bertambahnya  beban dan menyebabkan  oscilasi   berhenti pada saat inilah pengendali output bekerja.

Gambar 2.6 Medan putar  







Medan putar yang terbangkit akan memotong  batang konduktor rotor dan akan berakibat akan terbangkit ggl induksi Karena kumparan rotor merupakan rangkaian tertutup, maka ggl induksi yang terbangkit akan menghasilakan arus sebesar I. adanya arus yang mengalir pada batang konduktor rotor  mengakibatkan batang konduktor tersebut mengalami gaya karena disekitar batang konduktor tersebut terdapat medan magnet. Jika gaya yang timbul pada rotor menghasilkan kopel mula yang cukup dan mampu memikul kopel beban, maka rotor akan berputar searah dengan perputaran medan stator. Jika motor dangan daya P (watt) dan rotor   berputar dengan kecepatan putaran n (rpm), maka torsi yang dihasilkan adalah

Dimana : T = torsi (Nm) P = daya (watt)  N = putaran (rpm) = kecepatan sudut (rad/s)

2.5   Liqui  Crystal D is  lay  ( L CD )  LCD adalah seb ah modul erintegrasi ang tersusun dari bahan liq id crystal  dan beberapa b han lain yang terintegrasi menjadi satu modul. Pada m dul ini terdapat internal chi mikrokontr  ller sebagai salah satu piranti kerjanya. Modul LCD d  pat menampilkan  beberapa  perintah erdasarkan karakter  ang diinginkan melalui metode pemograman dari mikrokont oler.

Gambar  2.7 modul L D

MOTORLISTRI I I

GEAR 2

GEAR 1

D1

D2

ambar 2.8 S pur Gear  Su ber : Moder  Control Technology : Co  ponents an System Jika rugi gesekan yang te  jadi kecil, m ka besar  o er   dari ke dua gear adalah sama, semen ara besar  o er  adalah ha il kali antara torsi dan kec  patan an ular dan dap t ditulis Pow r ingear 1  = Po er outgear 2 De gan mengg nakan perb ndingan maka didapat  per samaan

Tabel II.1 k  nfigurasi pin LCD 2.6 Merubah Kecep tan dan ransfer P  wer  Deng n  Gear  Yang menjadi tol k ukur untu merubah besar  kecepatan  putaran dengan menggun kan Gear adalah rasio dari Gear. Rasi Gear adalah perbandi gan  jumlah gi i pada satu gear dengan gear yang lainnya. Selain itu  juga rasio ari gear dapat dicari de gan  persamaan

Di ana : Ng  = r  sio gear  = k  cepatan sudut (rad/s) T = T orsi (Nm) Semakin ce pat putaran gear, maka torsi akan se akin kecil dan akan sebaliknya jika p taran gear  la  bat, maka torsi yang dihasilkan ak  n semakin  besar. III

PERANCANGAN S STEM

Pada pengo erasiannya o perator mem lih operasi dar i mesin apa ah   inching  atau   continu  s. Operasi inc ing    diguna an hanya ada saat tr ial    setelah  pe gaturan mesin untuk ket  balan dari benda kerja (pl t) yang akan dibentuk. Bagian yang diatur atau diset adalah keti ggian dari oller   bagian atas. Jika dilihat dari segi control, pada operasi inching   motor  list ik berjalan running inc ing   baik pa a   forward  ata  pun reverse. olt for bo ndary work 

thickness adjuster  Dimana :  Ng = rasio gear   N = juml h gigi D = diam ter gear  Gambar    gear  di awah misalkan mempunyai  perbandin an 3 : 1, ar tinya untuk  emutarkan gear  dua seban ak satu putar an dibutuhka tiga kali putaran gear 1.

Dimana :

g

= rasio = jumla = kecep = kecep

ear  gigi tan angular (  pm) tan angular (  ps)

 Roller 

olt for bo ndary work 

thickness adjuster 

Gambar 3.1 Bagian dari esin untuk mengatur  keteb lan plat yang akan diproses Su ber : PT Per kakas Rekad   ya Nusantar  (PRN) Jika pada saat   trial  ter  yata masih ada bentuk  Profil yang tida sesuai, mak  ditekan tom bol reverse ag r benda kerja dapat kemb li keluar untuk set ulang ket nggian dari oller . Jika bentuk profil s dah sesuai,

maka bisa langsung menggunakan operasi  continues. Operasi   continues   adalah motor listrik berjalan  forward .

 

arah putaran motor listrik  ketebalan dari benda kerja, jika melebihi dari yang telah ditentukan, maka kontroller akan memberikan informasi dan secara otomatis mesin tidak akan melanjutkan proses BENTUK PROFIL

KONTROLLER

 AKTUATOR

MIKROKONTROLLER  ATMEGA 16

TRANSISTOR, RELAY, MOTOR LISTRIK

PLANT PEMBENTUKANPLAT MENJADI PROFIL

SENSOR PROXIMITY INDUKTIF

Gambar 3.4 Blok sistem kontrol close loop pada mesin  profil MAN MACHINE INTERFACE

Gambar 3.3 Blok diagram system

achine Profil  MIKROKONTROLLER

INPUT (SENSING CIRCUIT&SIGNAL CONDITION)

 

SWITCHING CIRCUIT

OUTPUT (MESIN)

Gambar 3.5 Blok kontrol dengan mikrokontroller  LCD

INPUT

KONTAKTOR MAGNET

MIKROKONTOLLER

MOTOR LISTRIK

SENSOR

PROFIL

MESIN PROFIL

CHAIN

GEAR

PLATE

Gambar 3.6 Diagram gabungan perancangan Gambar 3.2 Flowchart profile machine Pada blok diagram 3.6 dapat dilihat bahwa masih  beluma adanya sensor untuk mendeteksi keadaan atau variable-variable yang nantinya akan mengganggu  proses. Kemudian pada perancangan dibuat blok  system control dengan adanya   feedback    dimana feedback tersebut menggunakan sensor untuk  keperluan pengukuran pada output . Perancangan suatu sistem terdiri dari tujuh bagian dan dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : Goal   (tujuan) yang ingin dicapai adalah : bentuk dari produk sesuai dengan yang diinginkan   adanya aksi dari kontroller jika terjadi kesalahan atau gangguan dalam proses  terciptanya komunikasi antara mesin dengan operator  variabel dan keadaan yang dikontrol yaitu :

Kemudian dirancang blok kontrol dengan mikrokontroler, setelah itu baru diintegrasikan dan dapat dilihat pada gambar  5V +V

PORTB

PORT C

Gambar 3.7 rangkaian input  untuk manual

W  ,

maka digunakan resistor sebesar  W

130  

Sprocket 3

Gear 2 Gear 3

W  ,

Gear 1 1:20

maka untuk Rb digunakan 1 k  V1 5V +V

12Vdc

S rocket 4 Vcc

Gambar 3.10 perancangan plant  Spesifikasi motor 3 fasa dan gear  pada profil mesin 2,2 kW   3 HP  1430 rpm  Sprocket 1 = 18 gigi  Sprocket 2 = 28 gigi  Sprocket 3 = 21 gigi  Sprocket 4 = 15 gigi  Gear 3 = 50 gigi  Gear 2 = 42 gigi maka berdasarkan data teknis tersebut dapat dicari  besar torsi yang dihasilkan dari motor listrik tersebut. Dengan menggunakan persamaan (4), maka kecepatan sudut motor adalah

Rc

PORTB

V out sensor  Rb

Gambar 3.8 rangkaian input  dengan menggunakan sensor proximity induktif 



W



Dengan menggunakan persamaan (3), maka torsi  pada motor pada kecepatan 149.75 rps adalah



Pada gear1 dengan menggunakan persamaan (6), maka adalah



Dengan menggunakan persamaan (7), maka besar  torsi pada gear 1 adalah

, maka untuk Rb

digunakan 10 k  V1 5V +V

HOT MOC3041 Q1 BTA08A NEUTRAL D1 LED1 Rb PORTC

R3 Q2 NPN

Re

load 

Gambar 3.9 rangkaian output   untuk kontaktor dengan memanfaatkan Triac

, maka



Pada sprocket 1-2 Dengan menggunakan  persamaan (4), maka kecepatan sprocket 2 adalah

IV

PENGUJIAN DAN ANALISA

Setelah dilakukan perhitungan, maka hasil  perhitungan tersebut dibandingkan dengan hasil  pengukuran. Hasil pengukuran digunakan untuk  mengetahui seberapa besar beban yang ditanggung oleh transistor 



Dengan menggunakan persamaan (7), maka besar  torsi pada sprocket 2 adalah

, maka



Pada gear 3-2 Dengan menggunakan persamaan (4), maka kecepatan gear 2 adalah



Dengan menggunakan persamaan (7), maka besar  torsi pada gear 2 adalah

Pengukuran 4.2 mA Perhitungan 4 mA Pengukuran 38.1 mA Arus kolektor   perhitungan 40 mA Tabel 4.1 Hasil pengukuran dan perhitungan pada rangkaian input  dari Port output mikrokontroler  Arus basis

Besar total disipasi daya kolektor pada transistor MPS 2222A 625 mW Dengan besar disipasi daya P = Ic ×Vce (pengukuran) = 0.0381 × 0.11 Volt = 4.19 × 10-3 Watt = 4.19 mW.  begitu juga pada input dengan menggunakan sensor   proximity pada rangkaian menggunakan transistor  MPS 2222A 645mW Dengan besar disipasi daya P = Ic ×Vce (pengukuran) = 0.01275 × 0.11 Volt = 1.38 × 10-3 Watt = 1.38 mW Pengukuran 1.14 mA Perhitungan 1.2 mA Pengukuran 12.75 mA Arus kolektor   perhitungan 12 mA Table 4.2 Hasil pengukuran dan perhitungan pada rangkaian input  dengan sensor proximity Arus basis

, maka



Pada sprocket 3-4 Dengan menggunakan  persamaan (4), maka kecepatan pada sprocket 4 adalah

Pengukuran 15.9 mA  perhitungan 15 mA Table 4.4 Hasil pengukuran dan perhitungan pada output  untuk MOC 3041 Arus kolektor 

Besar total disipasi daya kolektor 1.8 W  besar disipasi daya adalah P = Ic × Vce (pengukuran) = 0.0159 × 0.08 Vol = 1.272 × 10-3 Watt = 1.272 mW 

Dengan menggunakan persamaan (7), maka besar  torsi pada sprocket 4 adalah

, maka

Gambar 4.4 Layout PCB Gambar 4.1 Simulasi rangkaian kontrol Dengan menggunakan   software   Proteus dapat disimulasikan eksekusi dari program. Sehingga dapat dilihat keadaan output apakah sesuai dengan rancangan atau belum. V2 5V +V

V2 5V +V

Gambar 4.2 Rangkaian milrokontroler 

Gambar 4.5 State diagram mesin Profil

Gambar 4.3 Layout komponen

State diagram   dapat digunakan sebagai sasaran dari pembuatan program aplikasi. Karena pada  state diagram   terlihat jelas bagaimana keadaan input ataupun output   pada saat proses berlangsung. Setelah itu dibuat flowchart dari program aplikasi yang akan di kembangkan. Sehingga dapat menjadi satu kesatuan dengan   hardware control   untuk melakukan suatu  proses. Karena IC mikrokontroler hanya dapat mengeksekusi program dengan bahasa mesin yang  berupa bilangan basis 2, 8, 10,16 (biner, oktal, decimal dan hexadesimal). Maka diperlukan   compiler . Compiler   merupakan suatu software yang berfungsi sebagai translater   (penterjemah) dari bahasa manusia ke bahasa mesin. Karena itulah digunakan suatu  software compiler   yaitu  Basic Compiler   (BASCOM) dengan menggunakan bahasa pemograman BASIC

sehingga mampu menggerakkaan beban yang lebih besar  Penggunaan LCD sebagai media untuk   mengkomunikasikan proses yang terjadi pada mesin ternyata cukup efektif, karena karakter yang keluar berupa tulisan biasa, sehingga orang awam sekalipun dapat dengan mudah untuk mengerti Saran    Karena rangkaian aplikasi dibuat dengan komponen elektronika dengan bahan semikonduktor. Dimana bahan tersebut sangat terpengaruh pada temperatur, maka sebaiknya jika digunakan pada suatu panel hendaknya menggunakan kipas untuk mendinginkan ruangan dalam panel tersebut. Logic Controller     Penggunaan   Progammable (PLC) jika dilihat dari ketahanan maka akan lebih  baik jika dibandingkan dengan menggunakan mikrokontroler 

 A

IS PORTB.1=0?

DAFTAR PUSTAKA

NO

1. YES

2.

PORTC= 11110000 PORTD= 01111000  AUTO

3. NO IS PORTB.6=0?

IS PORTB7=0?

NO

NO

YES

YES PORTC= 10010000 PORTD= 01111000 MATERIAL TEBAL

PORTC= 10110001 PORTD= 01111000 CONTINUES

IS RESET PRESS?

IS PORTB5=0?

YES

PORTC= 0101000 PORTD= 01111000 MATERIAL NAIK

B

NO

Ilyas, Erfi, 1993. Motor Asinkron, Technical Education Centre, Bandung Kilian. Modern Control Technology : Component And Systems. 2 d edition Paul Malvino, Albert., Prinsip – Prinsip Elektronika, Jilid 1,Erlangga. Jakarta

IS RESET PRESS?

YES

Gambar 4.6 Flowchart  program aplikasi KESIMPULAN  Penggunaan transistor dan triac sebagai   switch sangat efektif karena proses switching   yang sangat cepat dan tidak menimbulkan   bounching   yang akan mempengaruhi performa dari controller.  Selain digunakan sebagai  speed reducer , ternyata gear juga dapat berfungsi sebagai media transfer  ower , dimana jika nilai putaran menjadi kecil, maka torsi yang dihasilkan akan menjadi besar 

Data sheet MPS2222A. 15. Spetember. 2012 Data Sheet Optoisolator Moc 3041. 15 Spetember  2012 Data Sheet 2N2222A. 15. Spetember. 2012 Data sheet sensor proximity tipe E2EX5E1.pdf . 6.  November.2012 Data sheet sensor proximity tipe E2EX5F1.pdf . 6.  November.2012 Perngertian Triac. 15. Spetember. 2012 Using Bipolar Transistors As Switches By Mike Martell N1HFX 15. Sepetember 2012 Utomo Pristiadi, Gerak Melingkar Beraturan. 20. Spetember. 2012

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF