April 14, 2019 | Author: Dian Safari | Category: N/A
Aplikasi Mikrokontroler ATmega 16 Pada Kontrol Mesin Profil Dian Safari Politeknik Technical Education and Development Centre(TEDC) Bandung Jl Pasantren km 2 Cibabat, Cimahi Utara 40513
[email protected] ABSTRAK Mesin Profil adalah sebuah mesin yang digunakan untuk membentuk plat menjadi bentuk profil. Dimana proses pembentukannya menggunakan suatu mekanisasi dengan roller baja yang berfungsi untuk menekan dengan cara berputar. Pemanfaatan mikrokontroller ATmega 16 sebagai kontroller pada mesin profil cukup efektif, dikarenakan harga yang relatif murah dengan pengaturan input dan output yang mudah sudah dapat melakukan proses kontrol sesuai sesuai dengan dengan apa yang yang dihara diharapka pkan. n. IC mikrok mikrokont ontrol roller ler tidak tidak dapat dapat berdir berdirii sendiri sendiri tanpa tanpa adanya adanya kompone komponen n pendukung untuk melakukan proses. Salah satu komponen pendukung yang digunakan adalah sensor proximity induktif induktif yang digunakan untuk mendeteks mendeteksii kesalahan kesalahan dari proses. proses. Salah Salah satu fungsi sensor sensor proximity proximity tersebut digunakan untuk mengukur suatu batas dari ketebalan kerja. Dan sebagai aktuator adalah transistor. Dimana untuk membangun komunikasi antara mesin dengan operator digunakan display digunakan display LCD. LCD.
Kata kunci : ATmega 16, kontrol, transistor ABSTRACT
Profil Machine is a machine used to form the plate into a form, In which the profil creation process uses a mechanize mechanized d with steel roller roller that serves to suppress suppress rotating manner. Utilization Utilization microcont microcontrolle rollerr ATmega ATmega 16 as a controller in the Profile Machine is quite effective, because the price is relatively cheap with input and output settings are easy have been able to control the process in accordance with what is expected. IC microcontroller can not stand alone without the support component to do the process. One of the supporting components used are Inductive Proximity sensors. Inductive Proximity sensors are used to detect errors from the process. One function of the Iductive Proximity sensor is used to measure the thickness of the boundary work. And as an actuator is a transistor. Where to establish communication communication between operator and machine used LCD display. Keywords: ATmega 16, controls, transistor
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam Dalam dunia industri, mendapatkan mendapatkan produk produk yang ekon ekonom omis is denga dengan n sumb sumber er daya daya seke sekeci cill mung mungki kin n meru merupa paka kan n hal hal yang yang pent pentin ing. g. Hal Hal yang yang pali paling ng mendas mendasar ar untuk untuk mewuj mewujudk udkan an proses proses produk produksi si yang yang efisien adalah otomatisasi mesin yang digunakan pada proses produksi. Salah satu bagian kecil dari otomatisasi mesin produksi adalah adanya komunikasi antara antara mesin mesin produk produksi si dengan dengan operat operator. or. Sehin Sehingga gga diharap diharapkan kan operat operator or dapat dapat menge mengetah tahui ui proses proses yang yang terjadi pada mesin apakah terjadi kesalahan atau tidak. Sela Selain in itu itu pada pada pros proses es otom otomat atis isas asii dipe diperl rluk ukan an pengendalian dari variabel proses yang dapat memini meminima malis lisir ir pengar pengaruh uh dari dari ganggu gangguan an agar dapat dapat
terj terjam amin in kest kestab abil ilan an dan dan meng mengop opti tima malka lkan n kine kinerj rjaa proses. Dalam dunia industri sebagai prime-mover sebagai prime-mover banyak banyak menggunaka menggunakan n motor motor induksi. induksi. Sehingga Sehingga penggunaan penggunaan motor induksi di industri sangat dominan Dalam tugas akhir ini, digunakan digunakan mikorkontr mikorkontroler oler sebagai media kontrol untuk mengontrol pengoperasian pada mesin profil. Berdasar kan hal tersebut diatas maka tugas akhir ini mengangkat tema Aplika Aplikasi si Mikrok Mikrokont ontrol roler er ATme ATmega ga 16 Pada Pada Kontr Kontrol ol Mesin Profil B. Tujuan Tujuan Tujuan tugas tugas akhir akhir ini adalah adalah untuk untuk meran merancan cang g suat suatu u syst system em cont contro roll agar agar dapa dapatt memi memini nima mali lisi sir r kesala kesalahan han dengan dengan mema memanfa nfaatk atkan an senso sensorr proxim proximity ity
induktif untuk membatasi ketebalan benda kerja dan mendeteksi dari benda kerja yang tidak ter-rolling. Serta membangun komunikasi antara mesin dengan operator dengan memanfaatkan display Liqui Crystal Display berbasis mikrokontroler ATmega 16. II.
LANDASAN TEORI
2.1 mikrokontroler ATmega 16 Mikrokontroler AVR merupakan mikrokontroler yang didesain dengan menggunakan arsitektur Harvard, dimana ruang dan jalur bus memori program dan memori data dipisahkan. Memori program diakses dengan single level pipelining , dimana ketika sebuah instruksi dijalankan maka instruksi lain yang berikutnya akan di- prefetch dari memori program. Selain itu juga mikrokontroller AVR menggunakan teknologi RISC dimana set instruksinya dikurangi dari segi ukuran dan kompleksitas mode pengalamatannya. ATMega 16 adalah mikrokontroller 8 bit dengan arsitektur RISC. Dengan kecepatan eksekusi hanya dalam satu satu siklus clock. Dan pada throughputs dapat mencapai 1MIPS/Mhz Dan berbeda dengan mikrokontroler 8051 yang membutuhkan dua belas siklus clock untuk mengeksekusi program. Dan dapat diilustrasikan pada gambar 2.1
Tidak menimbulkan suara dan percikan api saat pengontakan. Lebih ekonomis. Menggunakan Transistor sebagai saklar ( switch) artinya kita mengoperasikan Transistor pada salah satu keadaan yaitu keadaan saturation atau cutoff , tetapi tidak disepanjang sembarang garis beban dc. Pada penggunaan Transistor sebagai switch. Terdapat suatu aturan desain yaitu Soft saturation Hard saturation Pada soft saturation berarti Transistor dibuat hampir saturasi, dimana arus basis hanya cukup untuk mengoperasikan Transistor pada ujung atas dari garis beban tanpa memperhitungkan adanya perubahan β dc dan I b(sat). Sedangakan pada hard saturation berarti membuat arus basis yang cukup untuk membuat transistor saturasi pada semua harga dari β dc Hampir semua Transistor silicon sinyal kecil mempunyai β dc lebih besar dari 10. Karena itu sebagai pedoman desain untuk hard saturation adalah mempunyai arus basis kira-kira 1/10 dari harga saturasi arus kolektor. Dan untuk mencari arus basis dapat dicari dengan persamaan
Rc
Ic SWITCH TERTUTUP Vcc
Rb + VCC
VCE
Rc
VBE
+
SWITCH TERBUKA
VBB
input
Gambar 2.1 One machine cycle 8051 2.2 Actuator
Actuator adalah bagian dari suatu system control yang mentransformasikan output dari controller menjadi aksi pengaturan pada plant . Dengan kata lain actuator berfungsi untuk melanjutkan suatu proses yang diberikan oleh controller . Actuator juga digunakan sebagai media penggerak baik secara fisik, mekanik, elektrik ataupun gabungan antara ketiganya yang diakibatkan adanya perintah dari input. Salah satu elemen aktuasi yang digunakan pada rangkaian elektroknika digital adalah Transistor dan Triac. 2.2.1Switching Transistor Dengan memanfaatkan sifat hantar Transistor yang tergantung dari tegangan antara elektroda basis dan emiter (V e) atau tegangan antara elektroda kolektor dan emiter (Vce) , maka kita dapat menggunakan Transistor ini sebagai sebuah saklar elektronik, dimana saklar elektronik ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan saklar mekanik, seperti : Fisik relatif jauh lebih kecil,
output
(a)
Vcc
Vce
(b)
Gambar 2.2 (a) Rangkaian switching . (b) Garis beban DC Sumber : Elektronika Daya 1999 Jika arus basis lebih besar atau sama dengan dari I b(sat), maka transistor akan berada pada keadaan seperti sebuah saklar yang tertutup. Tetapi sebaliknya jika arus basis dibawah tegangan konduk Transistor atau sama dengan nol (0), maka transistor akan berada pada keadaan seperti sebuah saklar yang terbuka. Atau pada bagian output kondisi OFF terjadi jika Ic . R c = 0, dimana dalam kondisi ini tegangan V e lebih kecil dari tegangan konduk Transistor, sehingga tegangan Vce = Vcc. Sedangkan kondisi ON atau disebut juga kondisi saturasi akan terjadi jika IC . R c = Vcc , dimana dalam kondisi ini V e sudah mencapai tegangan konduk transistor sehingga Vce = 0. 2.2.2Triode AC (TRIAC) Triac hampir sama dengan SCR kecuali Triac dapat mengalirkan arus dalam dua arah. Pada Triac terdapat tiga terminal yaitu MT1, MT2 (Main
Terminal ), dan Gate. Pada Triac arus dari beban akan mengalir melalui main terminal dan Gate berfungsi untuk kontrol Gambar 2.5 sensor proximity
(a)
(b)
Gambar 2.3 (a) Symbol Triac (b) Rangkaian equivalent Triac Sumber : Modern Control Technology : Components and System Saat MT2 lebih positif arus akan mengalir melalui SCR1, saat MT1 lebih positif arus akan mengalir melalui SCR2.
2.4 Motor Induksi Tiga Fasa Motor induksi merupakan salah satu dari mesin listrik dinamis yang banyak digunakan sebagai prime mover . Bekerjanya motor induksi tiga fasa berdasarkan pada prinsip gaya lorent. Pada motor induksi tiga fasa terjadinya putaran bermula dari adanya gaya yang dialami oleh penghantar pada rotor dan berikut adalah tahapan-tahapanya : Jika kumparan stator diberi tegangan tiga fasa, maka akan terbangkit medan putar
Gambar 2.4 kurva karakteristik Triac Gambar 2.4 kurva pada kuadran satu dari Triac sama dengan SCR yaitu arus akan mengalir apabila nilai tergangan sudah mencapai breakdown voltage atau gate sudah mendapat trigger . Begitu juga pada kuadran tiga yang membedakan adalah arah dari nilai tegangan dan arusnya. Satu siklus pada arus bolak balik terdapat nilai positif dan negatif pada setengah siklusnya. Triac memerlukan pulsa trigger pada terminal gate unutuk masing-masing setengah siklusnya. Untuk unjuk kerja yang baik pemberian trigger harus sesuai dengan daerah kerjanya yaitu trigger positif untuk setengah siklusnya positif, trigger negatif untuk setengah siklusnya negatif. 2.3 Sensor Proximity Induktif Proximity sensor adalah suatu sensor yang bekerja berdasarkan jarak dari benda yang tersensing. Karakter dari sensor ini, mendeteksi objek yang cukup dekat dengan satuan mili meter. sensor induktif proximity bekerja berdasarkan perubahan induktansi yang disebabkan oleh ada atau tidaknya metal dimuka sensingnya. Prinsip kerja Sensor proximity induktif untuk mendeteksi objek logam pada sensor proximity induktif terdiri dari oscilator yang dimana kumparannya merupakan pemukaan sensor, jika objek logam ditempatkan pada medan magnit yang dibangkitkan oleh sensor maka akan mengakibatkan arus induksi dari bertambahnya beban dan menyebabkan oscilasi berhenti pada saat inilah pengendali output bekerja.
Gambar 2.6 Medan putar
Medan putar yang terbangkit akan memotong batang konduktor rotor dan akan berakibat akan terbangkit ggl induksi Karena kumparan rotor merupakan rangkaian tertutup, maka ggl induksi yang terbangkit akan menghasilakan arus sebesar I. adanya arus yang mengalir pada batang konduktor rotor mengakibatkan batang konduktor tersebut mengalami gaya karena disekitar batang konduktor tersebut terdapat medan magnet. Jika gaya yang timbul pada rotor menghasilkan kopel mula yang cukup dan mampu memikul kopel beban, maka rotor akan berputar searah dengan perputaran medan stator. Jika motor dangan daya P (watt) dan rotor berputar dengan kecepatan putaran n (rpm), maka torsi yang dihasilkan adalah
Dimana : T = torsi (Nm) P = daya (watt) N = putaran (rpm) = kecepatan sudut (rad/s)
2.5 Liqui Crystal D is lay ( L CD ) LCD adalah seb ah modul erintegrasi ang tersusun dari bahan liq id crystal dan beberapa b han lain yang terintegrasi menjadi satu modul. Pada m dul ini terdapat internal chi mikrokontr ller sebagai salah satu piranti kerjanya. Modul LCD d pat menampilkan beberapa perintah erdasarkan karakter ang diinginkan melalui metode pemograman dari mikrokont oler.
Gambar 2.7 modul L D
MOTORLISTRI I I
GEAR 2
GEAR 1
D1
D2
ambar 2.8 S pur Gear Su ber : Moder Control Technology : Co ponents an System Jika rugi gesekan yang te jadi kecil, m ka besar o er dari ke dua gear adalah sama, semen ara besar o er adalah ha il kali antara torsi dan kec patan an ular dan dap t ditulis Pow r ingear 1 = Po er outgear 2 De gan mengg nakan perb ndingan maka didapat per samaan
Tabel II.1 k nfigurasi pin LCD 2.6 Merubah Kecep tan dan ransfer P wer Deng n Gear Yang menjadi tol k ukur untu merubah besar kecepatan putaran dengan menggun kan Gear adalah rasio dari Gear. Rasi Gear adalah perbandi gan jumlah gi i pada satu gear dengan gear yang lainnya. Selain itu juga rasio ari gear dapat dicari de gan persamaan
Di ana : Ng = r sio gear = k cepatan sudut (rad/s) T = T orsi (Nm) Semakin ce pat putaran gear, maka torsi akan se akin kecil dan akan sebaliknya jika p taran gear la bat, maka torsi yang dihasilkan ak n semakin besar. III
PERANCANGAN S STEM
Pada pengo erasiannya o perator mem lih operasi dar i mesin apa ah inching atau continu s. Operasi inc ing diguna an hanya ada saat tr ial setelah pe gaturan mesin untuk ket balan dari benda kerja (pl t) yang akan dibentuk. Bagian yang diatur atau diset adalah keti ggian dari oller bagian atas. Jika dilihat dari segi control, pada operasi inching motor list ik berjalan running inc ing baik pa a forward ata pun reverse. olt for bo ndary work
thickness adjuster Dimana : Ng = rasio gear N = juml h gigi D = diam ter gear Gambar gear di awah misalkan mempunyai perbandin an 3 : 1, ar tinya untuk emutarkan gear dua seban ak satu putar an dibutuhka tiga kali putaran gear 1.
Dimana :
g
= rasio = jumla = kecep = kecep
ear gigi tan angular ( pm) tan angular ( ps)
Roller
olt for bo ndary work
thickness adjuster
Gambar 3.1 Bagian dari esin untuk mengatur keteb lan plat yang akan diproses Su ber : PT Per kakas Rekad ya Nusantar (PRN) Jika pada saat trial ter yata masih ada bentuk Profil yang tida sesuai, mak ditekan tom bol reverse ag r benda kerja dapat kemb li keluar untuk set ulang ket nggian dari oller . Jika bentuk profil s dah sesuai,
maka bisa langsung menggunakan operasi continues. Operasi continues adalah motor listrik berjalan forward .
arah putaran motor listrik ketebalan dari benda kerja, jika melebihi dari yang telah ditentukan, maka kontroller akan memberikan informasi dan secara otomatis mesin tidak akan melanjutkan proses BENTUK PROFIL
KONTROLLER
AKTUATOR
MIKROKONTROLLER ATMEGA 16
TRANSISTOR, RELAY, MOTOR LISTRIK
PLANT PEMBENTUKANPLAT MENJADI PROFIL
SENSOR PROXIMITY INDUKTIF
Gambar 3.4 Blok sistem kontrol close loop pada mesin profil MAN MACHINE INTERFACE
Gambar 3.3 Blok diagram system
achine Profil MIKROKONTROLLER
INPUT (SENSING CIRCUIT&SIGNAL CONDITION)
SWITCHING CIRCUIT
OUTPUT (MESIN)
Gambar 3.5 Blok kontrol dengan mikrokontroller LCD
INPUT
KONTAKTOR MAGNET
MIKROKONTOLLER
MOTOR LISTRIK
SENSOR
PROFIL
MESIN PROFIL
CHAIN
GEAR
PLATE
Gambar 3.6 Diagram gabungan perancangan Gambar 3.2 Flowchart profile machine Pada blok diagram 3.6 dapat dilihat bahwa masih beluma adanya sensor untuk mendeteksi keadaan atau variable-variable yang nantinya akan mengganggu proses. Kemudian pada perancangan dibuat blok system control dengan adanya feedback dimana feedback tersebut menggunakan sensor untuk keperluan pengukuran pada output . Perancangan suatu sistem terdiri dari tujuh bagian dan dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : Goal (tujuan) yang ingin dicapai adalah : bentuk dari produk sesuai dengan yang diinginkan adanya aksi dari kontroller jika terjadi kesalahan atau gangguan dalam proses terciptanya komunikasi antara mesin dengan operator variabel dan keadaan yang dikontrol yaitu :
Kemudian dirancang blok kontrol dengan mikrokontroler, setelah itu baru diintegrasikan dan dapat dilihat pada gambar 5V +V
PORTB
PORT C
Gambar 3.7 rangkaian input untuk manual
W ,
maka digunakan resistor sebesar W
130
Sprocket 3
Gear 2 Gear 3
W ,
Gear 1 1:20
maka untuk Rb digunakan 1 k V1 5V +V
12Vdc
S rocket 4 Vcc
Gambar 3.10 perancangan plant Spesifikasi motor 3 fasa dan gear pada profil mesin 2,2 kW 3 HP 1430 rpm Sprocket 1 = 18 gigi Sprocket 2 = 28 gigi Sprocket 3 = 21 gigi Sprocket 4 = 15 gigi Gear 3 = 50 gigi Gear 2 = 42 gigi maka berdasarkan data teknis tersebut dapat dicari besar torsi yang dihasilkan dari motor listrik tersebut. Dengan menggunakan persamaan (4), maka kecepatan sudut motor adalah
Rc
PORTB
V out sensor Rb
Gambar 3.8 rangkaian input dengan menggunakan sensor proximity induktif
W
W
Dengan menggunakan persamaan (3), maka torsi pada motor pada kecepatan 149.75 rps adalah
Pada gear1 dengan menggunakan persamaan (6), maka adalah
Dengan menggunakan persamaan (7), maka besar torsi pada gear 1 adalah
, maka untuk Rb
digunakan 10 k V1 5V +V
HOT MOC3041 Q1 BTA08A NEUTRAL D1 LED1 Rb PORTC
R3 Q2 NPN
Re
load
Gambar 3.9 rangkaian output untuk kontaktor dengan memanfaatkan Triac
, maka
Pada sprocket 1-2 Dengan menggunakan persamaan (4), maka kecepatan sprocket 2 adalah
IV
PENGUJIAN DAN ANALISA
Setelah dilakukan perhitungan, maka hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan hasil pengukuran. Hasil pengukuran digunakan untuk mengetahui seberapa besar beban yang ditanggung oleh transistor
Dengan menggunakan persamaan (7), maka besar torsi pada sprocket 2 adalah
, maka
Pada gear 3-2 Dengan menggunakan persamaan (4), maka kecepatan gear 2 adalah
Dengan menggunakan persamaan (7), maka besar torsi pada gear 2 adalah
Pengukuran 4.2 mA Perhitungan 4 mA Pengukuran 38.1 mA Arus kolektor perhitungan 40 mA Tabel 4.1 Hasil pengukuran dan perhitungan pada rangkaian input dari Port output mikrokontroler Arus basis
Besar total disipasi daya kolektor pada transistor MPS 2222A 625 mW Dengan besar disipasi daya P = Ic ×Vce (pengukuran) = 0.0381 × 0.11 Volt = 4.19 × 10-3 Watt = 4.19 mW. begitu juga pada input dengan menggunakan sensor proximity pada rangkaian menggunakan transistor MPS 2222A 645mW Dengan besar disipasi daya P = Ic ×Vce (pengukuran) = 0.01275 × 0.11 Volt = 1.38 × 10-3 Watt = 1.38 mW Pengukuran 1.14 mA Perhitungan 1.2 mA Pengukuran 12.75 mA Arus kolektor perhitungan 12 mA Table 4.2 Hasil pengukuran dan perhitungan pada rangkaian input dengan sensor proximity Arus basis
, maka
Pada sprocket 3-4 Dengan menggunakan persamaan (4), maka kecepatan pada sprocket 4 adalah
Pengukuran 15.9 mA perhitungan 15 mA Table 4.4 Hasil pengukuran dan perhitungan pada output untuk MOC 3041 Arus kolektor
Besar total disipasi daya kolektor 1.8 W besar disipasi daya adalah P = Ic × Vce (pengukuran) = 0.0159 × 0.08 Vol = 1.272 × 10-3 Watt = 1.272 mW
Dengan menggunakan persamaan (7), maka besar torsi pada sprocket 4 adalah
, maka
Gambar 4.4 Layout PCB Gambar 4.1 Simulasi rangkaian kontrol Dengan menggunakan software Proteus dapat disimulasikan eksekusi dari program. Sehingga dapat dilihat keadaan output apakah sesuai dengan rancangan atau belum. V2 5V +V
V2 5V +V
Gambar 4.2 Rangkaian milrokontroler
Gambar 4.5 State diagram mesin Profil
Gambar 4.3 Layout komponen
State diagram dapat digunakan sebagai sasaran dari pembuatan program aplikasi. Karena pada state diagram terlihat jelas bagaimana keadaan input ataupun output pada saat proses berlangsung. Setelah itu dibuat flowchart dari program aplikasi yang akan di kembangkan. Sehingga dapat menjadi satu kesatuan dengan hardware control untuk melakukan suatu proses. Karena IC mikrokontroler hanya dapat mengeksekusi program dengan bahasa mesin yang berupa bilangan basis 2, 8, 10,16 (biner, oktal, decimal dan hexadesimal). Maka diperlukan compiler . Compiler merupakan suatu software yang berfungsi sebagai translater (penterjemah) dari bahasa manusia ke bahasa mesin. Karena itulah digunakan suatu software compiler yaitu Basic Compiler (BASCOM) dengan menggunakan bahasa pemograman BASIC
sehingga mampu menggerakkaan beban yang lebih besar Penggunaan LCD sebagai media untuk mengkomunikasikan proses yang terjadi pada mesin ternyata cukup efektif, karena karakter yang keluar berupa tulisan biasa, sehingga orang awam sekalipun dapat dengan mudah untuk mengerti Saran Karena rangkaian aplikasi dibuat dengan komponen elektronika dengan bahan semikonduktor. Dimana bahan tersebut sangat terpengaruh pada temperatur, maka sebaiknya jika digunakan pada suatu panel hendaknya menggunakan kipas untuk mendinginkan ruangan dalam panel tersebut. Logic Controller Penggunaan Progammable (PLC) jika dilihat dari ketahanan maka akan lebih baik jika dibandingkan dengan menggunakan mikrokontroler
A
IS PORTB.1=0?
DAFTAR PUSTAKA
NO
1. YES
2.
PORTC= 11110000 PORTD= 01111000 AUTO
3. NO IS PORTB.6=0?
IS PORTB7=0?
NO
NO
YES
YES PORTC= 10010000 PORTD= 01111000 MATERIAL TEBAL
PORTC= 10110001 PORTD= 01111000 CONTINUES
IS RESET PRESS?
IS PORTB5=0?
YES
PORTC= 0101000 PORTD= 01111000 MATERIAL NAIK
B
NO
Ilyas, Erfi, 1993. Motor Asinkron, Technical Education Centre, Bandung Kilian. Modern Control Technology : Component And Systems. 2 d edition Paul Malvino, Albert., Prinsip – Prinsip Elektronika, Jilid 1,Erlangga. Jakarta
IS RESET PRESS?
YES
Gambar 4.6 Flowchart program aplikasi KESIMPULAN Penggunaan transistor dan triac sebagai switch sangat efektif karena proses switching yang sangat cepat dan tidak menimbulkan bounching yang akan mempengaruhi performa dari controller. Selain digunakan sebagai speed reducer , ternyata gear juga dapat berfungsi sebagai media transfer ower , dimana jika nilai putaran menjadi kecil, maka torsi yang dihasilkan akan menjadi besar
Data sheet MPS2222A. 15. Spetember. 2012 Data Sheet Optoisolator Moc 3041. 15 Spetember 2012 Data Sheet 2N2222A. 15. Spetember. 2012 Data sheet sensor proximity tipe E2EX5E1.pdf . 6. November.2012 Data sheet sensor proximity tipe E2EX5F1.pdf . 6. November.2012 Perngertian Triac. 15. Spetember. 2012 Using Bipolar Transistors As Switches By Mike Martell N1HFX 15. Sepetember 2012 Utomo Pristiadi, Gerak Melingkar Beraturan. 20. Spetember. 2012