Jurnal Anak
August 17, 2017 | Author: Via Rahmah | Category: N/A
Short Description
anak...
Description
Jurnal Ilmu Kesehatan Anak VOLUME I
Desember • 2012
NOMOR 1 Naskah Asli
PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK KETERLAMBATAN BICARA PADA ANAK PRASEKOLAH DI TPA WERDHI KUMARA I DENGAN EARLY LANGUAGE MILESTONE SCALE-2 Rosalia Beyeng, Soetjiningsih, Trisna Windiani
Abstrak Latar belakang Orangtua seringkali terlambat menyadari bahwa anaknya mengalami keterlambatan bahasa, sehingga penanganannya juga akan mengalami keterlambatan. Skrining keterlambatan bicara, merupakan metode yang efektif untuk mengidentifikasi secara dini keterlambatan bicara pada anak Tujuan mengetahui prevalensi keterlambatan bicara pada anak usia prasekolah di Tempat Penitipan Anak (TPA) Werdhi Kumara I dengan menggunakan . Early Language Milestone Scale -2 (ELMS-2). Metode potong lintang observasional. Penelitian dilakukan di TPA Werdhi Kumara I Sanglah, sejak bulan September-Oktober 2009. ELMS dinilai berdasarkan wawancara, pengamatan dan uji langsung pada subyek penelitian, serta dari hasil kuesioner yang diisi oleh orangtua. Hasil diperoleh diinterprestasikan berdasarkan kriteria gagal lulus. Hasil Dari 148 anak di TPA, yang berusia 3 bulan sampai dengan 36 bulan ada 58 anak (39,1%). Prevalensi keterlambatan bicara sebesar 8,6%. Keterlambatan bicara yang terdeteksi dengan pemeriksaan ELMS-2 terbanyak pada rerata usia di atas 13 bulan. Simpulan Angka kejadian keterlambatan bicara di tempat penitipan anak (TPA) Werdhi Kumara I cukup tinggi,Early language milestone-2 (ELMS-2) dapat dipakai sebagai alat deteksi dini keterlambatan bicara pada anak usia prasekolah([JIKA. 2012;1:1217])
Kata kunci: skrining bicara, ELMS-2, prasekolah
Abstract Background: Parent frequently unaware of their children delay of speech, hence the management would also be late. Screening of delayed speech is an effective method to identify delayed speech early. Objective: To identify prevalence of delayed speech in children Werdhi Kumara I daycare using Early Language Milestone Scale -2 (ELMS-2). Methods: cross sectional observational study in Werdhi Kumara I daycare, during SeptemberOctober 2009. ELMS was assessed based on interview, observational and direct test toward subject, as well as questioner filled by parent. Results was collected based on pass-failed criteria Results: From 148 children in the daycare, there were 58 (39,1%) children aged 3 month – 36 month. Delayed speech prevalence was 8,6%. It was in average above 13 months of age. Conclusions: There are high prevalence of Delayed speech Werdhi Kumara I daycare. Early language milestone-2 (ELMS-2) can be used as a detection tool of delayed speech in preschool children. ([JIKA. 2012;1:12-17]) Key words: speech screening, ELMS-2, preschool * Dari Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, RSUP Sanglah, Denpasar, Indonesia. Permintaan Cetak ulang ditujukan kepada: Rosalia Daten Beyeng. Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana / RSUP Sanglah , Jl . P. Nias , Denpasar , Bali, Indonesia . Telepon / Fax . +62-361-244034 / 244038 .
JIKA, Vol. I, No. 1, Desember 2012 • 12
Rosalia Beyeng : Prevalensi Dan Karakteristik Keterlambatan Bicara Pada Anak Prasekolah Di Tpa Werdhi Kumara I Dengan Early Language Milestone Scale-2
Skrining
PENDAHULUAN
keterlambatan
bicara,
Bahasa merupakan salah satu alat indikator
merupakan metode yang efektif untuk
perkembangan kognitif anak. Orangtua
mengidentifikasi secara dini keterlambatan
seringkali
bahwa
bicara pada anak, terutama mereka yang
terlambat
menyadari
anaknya
mengalami
keterlambatan.
berumur di bawah 36 bulan. Early Language
Gangguan
bicara
bahasa
Milestone
dan
dapat
Scale -2 (ELMS-2) merupakan
disebabkan antara lain karena gangguan
salah satu alat skrining keterlambatan
pendengaran, retardasi mental, autisme
bicara yang direkomendasikan oleh pakar
dan beberapa kelainan neurologis.1,2
perkembangan, terstandarisasi dari aspek
Prevalensi
bicara
ras dan jenis kelamin. ELMS-2 merupakan
pada anak usia prasekolah bervariasi. Studi
instrument bahasa wicara yang sederhana,
Cochrane terakhir telah melaporkan data
menskrining
keterlambatan
dan
reseptif dan visual, merupakan gabungan
usia
laporan orang tua, observasi dan tes.7
prasekolah dan usia sekolah. Prevalensi
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
keterlambatan bicara dan bahasa pada anak
prevalensi keterlambatan bicara pada anak
usia 2-4,5 tahun adalah 5-8%, prevalensi
usia prasekolah di Tempat Penitipan Anak
keterlambatan bahasa adalah 2,3-19%.3,4
(TPA)
Data di Departemen Rehabilitasi Medik
menggunakan ELMS-2.
gabungan
keterlambatan
bicara,
keduanya
bahasa
pada
anak
bahasa
Werdhi
ekpresif,
Kumara
I
bahasa
dengan
RSCM tahun 2006 dari 1125 kunjungan
METODE
terdapat 10,13%.5 Wahjuni tahun 1998 di
Penelitian ini merupakan suatu penelitian
salah satu kelurahan di Jakarta Pusat
deskriptif, dengan desain potong lintang
menemukan
keterlambatan
observasional. Penelitian dilakukan di TPA
bicara sebesar 9,3% dari 214 anak yang
Werdhi Kumara I Sanglah, sejak bulan
berusia di bawah 3 tahun.6
Di Bali
September-Oktober 2009. ELMS dinilai
prevalensi keterlambatan bicara pada anak
berdasarkan wawancara, pengamatan dan
usia prasekolah masih belum ada.
uji langsung pada subyek penelitian, serta
prevalensi
dari
hasil
kuesioner
yang
diisi
oleh
JIKA, Vol. I, No. 1, Desember 2012 •13
Rosalia Beyeng : Prevalensi Dan Karakteristik Keterlambatan Bicara Pada Anak Prasekolah Di Tpa Werdhi Kumara I Dengan Early Language Milestone Scale-2
orangtua. Hasil diperoleh diinterprestasikan
usia dari 3 bulan 7 tahun. Dari 148 anak di
berdasarkan kriteria gagal lulus.
TPA, yang berusia 3 bulan sampai dengan
Populasi terjangkau adalah semua
36 bulan ada 58 anak (39,1%). Pada
anak usia kurang dari atau sama dengan 36
penelitian
bulan. Populasi target adalah anak usia 1-36
keterlambatan
bulan di TPA Werdhi Kumara I Sanglah.
Karakteristik subyek tercantum pada Tabel
Anak dengan kelahiran prematur yang
1.
berusia dibawah 2 tahun disesuaikan usia
Tabel 1. Karakteristik subyek penelitian Karakteristik Total (n,%) Usia - 0-12 bulan 8 (13,7) - 13-24 bulan 19 (32,7) 25-36 bulan 30 (51,7) Jenis kelamin, laki-laki 32 (55,1) Status Gizi - Baik 40 (68,9) - Kurang 17 (29,3) - Overweight 1 (1,7) Usia Kehamilan - Cukup bulan 54 (93,1) - Kurang bulan 4 (6,9) Asfiksia - Tidak 55 (94,8) - Ya 3 (5,1) Pendidikan Orangtua - Perguruan 56 (96,5) tinggi/sederajat 2 (3,4) - SMA /sederajat
berdasarkan usia koreksi.
Perhitungan
besar sampel minimal yang diperoleh (49) sampel, dengan asumsi α=5%,
zα=1,96,
prevalensi 15%, tingkat keabsahan absolut (d) 10%. Subyek diperoleh berdasarkan sistem
consecutive
sampling
yaitu
berdasarkan register anak di TPA. Kriteria inklusi adalah
anak-anak di TPA Werdhi
Kumara I pada bulan September-Oktober 2009 yang berusia 1-36 bulan. Kriteria eksklusi adalah subyek yang menolak
ini
didapatkan bicara
prevalensi
sebesar
8,6%.
mengikuti penelitian. Semua
data
dianalisis
dengan
Sedangkan karakteristik subyek dengan
menggunakan program komputer. Data
keterlambatan bicara
deskriptif ditampilkan dalam bentuk tabel
Tabel 2.
dan narasi. Data katergorikal diolah dengan uji Chi square dan Fisher exact test. HASIL Jumlah anak yang berada di TPA Werdhi kumara I adalah 148 anak, dengan kisaran
dapat dilihat pada
Tabel 2. Karakteristik keterlambatan bicara pada anak di TPA Werdhi Kumara I Variabel Frekuensi (n) Jenis kelamin -Laki-laki 4 -Perempuan 1 Usia -0-12 bulan 1 -13-24 bulan 2
P
0,40
0,66
JIKA, Vol. I, No. 1, Desember 2012 •14
Rosalia Beyeng : Prevalensi Dan Karakteristik Keterlambatan Bicara Pada Anak Prasekolah Di Tpa Werdhi Kumara I Dengan Early Language Milestone Scale-2
-25-36 bulan Status gizi -Baik -Overweight Usia kehamilan -Cukup bulan -Kurang bulan Asfiksia -Tidak -Ya Pendidikan orangtua -PT -SMA/sederajat
2
lain menunjukkan adanya hubungan yang
4 1
0,57
4 1
0,59
bermakna antara pendidikan ibu yang rendah, jumlah anggota keluarga, sosial
4 1
ekonomi, dan usia ibu yang muda dengan risiko terjadinya keterlambatan bicara.9
0,30
Pada penelitian ini, pendidikan orangtua yang terdiri dari pendidikan menengah dan
4 1
0,33
pendidikan tinggi tidak berbeda bermakna dalam
DISKUSI
mempengaruhi
frekuensi
Studi Cochrane terakhir telah melaporkan
keterlambatan bicara pada anak di TPA
data keterlambatan bicara, bahasa dan
Werdhi Kumara, sedangkan faktor risiko
gabungan
lain tidak dicari pada penelitian ini.
keduanya
pada
anak
usia
Yliherva,
prasekolah dan usia sekolah. Prevalensi
dkk.11,
melakukan
keterlambatan bicara dan bahasa pada anak
penelitian pada lebih dari 8000 anak di
usia 2-4,5 tahun adalah 5-8%, prevalensi
Finlandia menemukan adanya hubungan
keterlambatan bahasa adalah 2,3-19%.3,4
prematuritas, asfiksia, berat badan lahir
Pada penelitian ini didapatkan bahwa
yang
prevalensi keterlambatan bicara pada anak-
keterlambatan
anak di TPA Werdhi Kumara I sebesar
Sementara
8,62%. Pada penelitian ini keterlambatan
penelitiannya tidak mendapatkan hubungan
bicara yang terdeteksi dengan pemeriksaan
antara prematuritas, asfiksia maupun berat
ELMS-2 terbanyak pada rerata usia di atas
badan
13 bulan.
keterlambatan
rendah
lahir
dengan bicara
Tomblin,
rendah bicara
kejadian
pada
anak.
dkk.12,
pada
dengan pada
kejadian anak.
oleh
Keterlambatan bicara pada penelitian ini
Campbell dkk.8, mendapatkan adanya risiko
lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki,
terjadinya keterlambatan bicara pada anak
status gizi baik, usia kehamilan cukup bulan,
apabila terdapat riwayat keluarga yang
tidak asfiksia, namun tidak bermakna secara
mengalami keterlambatan bicara. Penelitian
statistik (p>0,05).
Penelitian
yang
dilakukan
JIKA, Vol. I, No. 1, Desember 2012 •15
Rosalia Beyeng : Prevalensi Dan Karakteristik Keterlambatan Bicara Pada Anak Prasekolah Di Tpa Werdhi Kumara I Dengan Early Language Milestone Scale-2
Kelemahan penelitian yaitu: tidak mencari faktor risiko lain yang mungkin
berpengaruh terhadap hasil akhir penelitian ini.
mempengaruhi terjadinya keterlambatan bicara pada subyek penelitian.
DAFTAR PUSTAKA 1. Needlman RD. Growth and development
SIMPULAN DAN SARAN Angka kejadian keterlambatan bicara di
Dalam: Behrman RE, Kliegman RM,
tempat
Werdhi
Jenson HB, penyunting. Nelson textbook
Kumara I cukup tinggi, yaitu 8,62%. Pada
of pediatrics. Edisi ke-17. Philadelphia:
penelitian ini, jenis kelamin, usia, status gizi,
WB Saunders Company, 2004. h. 62-6.
usia kehamilan ibu, riwayat asfiksia, dan
2. Miniscalco C, Nygren G, Hadberg B,
pendidikan orangtua tidak secara statistik
Kadesjo B, Gillberg C. Neurophsychiatric
dalam risiko keterlambatan bicara pada
and neurodevelopmental outcome of
anak.
children at age 6 and 7 years who
penitipan
anak
(TPA)
Early language milestone-2 (ELMS-2)
screened positive for language problems
dapat dipakai sebagai alat deteksi dini
at 30 months. Dev Med Child Neurol.
keterlambatan bicara pada anak usia
2006;48:361-6.
prasekolah di TPA pada anak dengan risiko
3. US Preventives Services Task Force.
rendah maupun risiko tinggi sehingga dapat
Screening for speech and language delay
dilakukan intervensi lebih awal.
in preschool children: Recommendation
Stimulasi penting
dini
dalam
keterlambatan
merupakan
mencegah
bicara.
terjadi
statement.
Pediatrics.
2006;117:497-
501.
merupakan
4. Law J, Boyle J, Harris F, Harkness a.
lembaga yang mungkin belum secara
Screening foe speech and language
optimal
delay: systematic review of literature.
dalam
TPA
hal
stimulasi
bicara
dibandingkan sebagaimana yang dilakukan
Health Technol Asses. 1998;2:1-184.
di rumah oleh kedua orangtuanya, sehingga
5. Departemen Rehabilitasi Medik. Buku
dapat ditenggarai sebagai salah satu yang
laporan pasien rawat jalan.
JIKA, Vol. I, No. 1, Desember 2012 •16
Rosalia Beyeng : Prevalensi Dan Karakteristik Keterlambatan Bicara Pada Anak Prasekolah Di Tpa Werdhi Kumara I Dengan Early Language Milestone Scale-2
6. Wahjuni S. Pemeriksaan Penyaringan Keterlambatan Bahasa pada Anak Batita dengan Early Language Milestone Scale
present at birth. J Speech Hear Res. 1991:34:1096-105. 12. Tomblin
J,
Smith
E,
Zhang
X.
di Kelurahan Paseban Jakarta Pusat.
Epidemiology
Jakarta: FKUI, 1998.
impairment: prenatal and perinatal risk
7. Coplan
J,
Gleason
JR.
Quantifying
language development from birth to 3
of
specific
language
factors. J Commun Disord. 1997;30: 32544.
years old using the Early language Milestone
Scale.
Pediatrics.
1990;86:963-71. 8. Campbell TF, Dollaghan CA, Rockette HE. Risk factor for speech delay of unknown origin in 3-year-old children. Child Dev. 2003;74:346-57. 9. Choudhury N, Benasich AA. A family aggregation study: the influence of family history and other risk factors on language development. J Speech Lang Hear Res. 2003;46:261-72. 10. Yliherva A, Olsen P, Maki-Torkko E, Koiranen M, Jarvelin MR. Linguistic and motor
abilities
of
low-birthweight
children as assessed by parents and teachers at 8 years of age. Acta Paediatr. 2001;90:1440-9. 11. Tomblin
JB,
Hardy
JC,
Hein
HA.
Predicting poor-communication status in preschool children using risk factors
JIKA, Vol. I, No. 1, Desember 2012 •17
View more...
Comments