Journal Reading IPT B-14
March 27, 2018 | Author: Rizka | Category: N/A
Short Description
Journal Reading blok IPT...
Description
WRAUP UP JOURNAL READING BLOK INFEKSI DAN PENYAKIT TROPIK “Contamination of Medical Charts: An Important Source of Potential Infection in Hospitals”
Kelompok
: B-14
Ketua
: Mitsalina Nursabrina
1102016122
Sekretaris
: Rizka Hayu Fhatliyah
1102016191
Anggota
: Nadilla Yasinta
1102015154
Tesce Yuliaski Nandra
1102015237
Muhammad Badru Tamam
1102016132
Nabila Rahmasaputri
1102016146
Rafid
1102016175
Redita Kurnia Vidyasari
1102016183
Shilah Aulia Wahyudin
1102016205
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta 10510 Telp.62.21.4244574 Fax. 62.21. 424457
Daftar Isi Daftar Isi ...………………………………………………………………………………….……1 Abstract…………………………………………………………………………………………..2 Introduction……………………………………………………………………………………....2 Methods ……………………………………………………………………………………….…2 Study Design and Sample ……………...……………………………...........................................2 Medical Charts................................................................................................................................3 Exclusion Criteria............................................................................................................................3 Laboratory Survey...........................................................................................................................3 Outcome Measures..........................................................................................................................4 Data Analysis...................................................................................................................................5 Results..............................................................................................................................................5 Discussion………………………………………………………………………………………….6
1
ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan membandingkan kejadian kontaminasi dari bakteri pada rekam medis dan distribusi dari spesies yang bertanggung jawab atas kontaminasi rekam medis di berbagai unit pada rumah sakit. Semua tempat tidur di bangsal, bedah, anak, kebidanan (556) disurvei untuk kemungkinan kontaminasi rekam medis. Pengecualian untuk rekam medis di kebidanan, kontaminasi dimasing-masing dan seluruh ICU secara signifikan lebih tinggi dibandingkan bangsal. Dilakukan dengan permukaan luar rekam medis digunakan sebagai sampel dengan menyeka kapas steril yang dibilas dengan normal saline. Koagulase-negatif Staphylococcus adalah kontaminan yang paling umum di bangsal umum (40,0%) dan unit khusus (34,6%) (p>0,005). Di unit khusus memiliki insiden lebih tinggi dari kontaminasi bakteri disebabkan oleh Staphylococcus aureus (17,8%), Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (9,3%), Streptococcus viridans (9,4%), Escherichia coli (11,2%), Klebsiella pneumonia (7,5%) dan Acinetobacter baumannii (7,5%). Melihat bahwa sebagian besar rekam medis terkontaminasi, penelitian ini menegaskan bahwa rekam medis tidak hanya digunakan untuk catatan medis tetapi juga sebagai sumber penting yang berpotensi terjangkit penyakit.
INTRODUCTION Mengurangi terkait kesehatan infeksi (HAI) tetap menjadi isu penting bagi dokter dan manajer di rumah sakit dan lembaga-lembaga kesehatan seluruh dunia. Mencuci tangan yang benar telah terbukti cara yang paling efektif untuk mencegah HAIs. Berdasarkan pedoman WHO, kebersihan tangan baik untuk dapat menurunkan risiko penularan mikroorganisme . Namun, sangat sulit untuk memeriksa apakah staf klinis mencuci tangan sesuai dengan pedoman dalam praktek sehari-hari. Selain itu, mendeteksi mungkin vektor patologis mikroorganisme dalam lembaga-lembaga kesehatan adalah langkah penting lainnya dalam menghalangi transmisi atau memberantas virus patogen ini. Ditunjukkan bahwa stetoskop, jas putih, keyboard, keran air, telepon genggam, pulpen, casenotes, rekam medis dan bahkan jam tangan dapat terkontaminasi oleh mikroorganime seperti Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA), vancomycinresistant enterococci (VRE), Pseudomonas aeruginosa, dan Klebsiella pneumonia. Dalam penelitian ini, jurnal ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan membandingkan kejadian kontaminasi bakteri rekam medis rumah sakit serta distribusi spesies yang bertanggung jawab untuk pencemaran diagram antara unit unit yang ada di rumah sakit.
METHODS Study Design and Sample Penelitian dilakukan antara 1 Januari 2010 dan 31 Desember 2010 pada 1000 tempat tidur rumah sakit di Taipei, Taiwan. Penelitian telah disetujui oleh Biosafety Ethics Boar of Taipei TzuChi hospital, The Buddhist Tzu-Chi Medical Foundation. Beberapa unit termasuk dalam pengecualian dipenelitian ini seperti psikiatri, saraf, burn unit karena rekam medis diletakkan dalam tempat terpisah yaitu di samping tempat tidur, berbeda dengan bangsal umum dan ICU dimana rekam medis diletakkan di pusatnya yaitu rak rekam medis di ruang keperawatan. Rekam medis dibidang keperawatan juga termasuk pengecualian karena tidak menggunakan rekam 2
medis melainkan casenotes. Oleh karena itu sampel diambil di bangsal umum termasuk medis, bedah, anak dan Obs-Gyn bangsal serta rekam medis pada unit khusus termasuk medis, bedah, unit perawatan intensif (MICU, SICU, PICU) dan unit kebidanan. Waktu sampling adalah pukul 09.00 – 11.00. Data sampel diperoleh dari database administrasi dimana hanya tecatat lamanya pasien menginap dan dikeluarkan tanpa adanya identitas pasien seperti nama, ID, jenis kelamin, umur, pekerjaan, telepon dan alamat. Oleh karena itu, peneliti tidak mendapatkan akses pada pasien dan informed consent tertulis.
Medical Charts Di rumah sakit, rekam medis ditangani dan dicatat oleh dokter dan perawat. Karena setiap unit ada karakteristik yang berbeda, hal ini tidak jelas berapa kali setiap harinya rekam medis ditangani disetiap unit. Semua dokter dan perawat perlu menangani rekam medis minimal sekali per shift. Rekam medis di bangsal umum dan ICU diletakkan di rak grafik di ruang keperawatan. Rekam medis di berbagai rumah sakit identik dan diganti setiap 5 tahun sekali. Pada dasarnya, rekam medis secara spesifik tidak dimusnahkan kecuali terdapat perintah atau perubahan dari peraturan rumah sakit tersebut.
Exclusion Criteria Memperhatikan frekuensi perbedaan dari penangan rekam medis, rekam medis pasien tidak rawat inap dikecualikan. Selain itu, lamanya pasien rawat inap dapat mengacaukan pengambilan sampel penelitian ini karena pasien yang lebih lama menginap di rumah sakit memiliki kemungkinan terkontaminasi lebih tinggi. Rekam medis dari pasien yang telah di rumah sakit selama lebih dari dua minggu tidak dilibatkan. Kecuali untuk pasien bersalin, biasanya tingkat pergantiannya cepat. Kemudian, pasien yang menginap kurang dari tiga hari juga tidak dimasukkan ke dalam sampel penelitian. Hal ini karena di Taiwan, banyak bedah minor atau operasi laparoskopi dilakukan pada pasien rawat-inap untuk satu atau dua hari berdasarkan pertimbangan pembayaran atau asuransi. Mengingat kemungkinan efek waktu atau musim pada organisme, peneliti membuat penyesuaian catatan medis antara bangsal perawatan dan unit khusus, yaitu: bangsal medis vs MICU; bedah vs SICU; anak vs PICU; bangsal Obs-Gyn vs unit khusus). Dari sampel-sampel yang dikumpulkan tersebut adalah adalah sampel di bulan yang sama untuk menghindari kesalahan bias.
Laboratory Survey Sampel dikumpulkan dari seluruh permukaan luar (penutup plastik) dari rekam medis rumah sakit dengan penyeka kapas steril dibilas dengan normal saline oleh penyidik yang berpengalaman mengenakan sarung tangan steril. Masing-masing swab sampel segera ditempatkan ke dalam wadah steril khusus tanpa tumpahan atau kontaminasi sampel untuk memastikan keakuratan dan keamanan penelitian ini. Penyeka bersama dengan kontainer mereka 3
kemudian dengan cepat dipindahkan ke laboratorium untuk memeriksa kejadian kontaminasi rekam medis dan spesies bakteri yang bertanggung jawab untuk menyatakan kontaminasi. Setelah transportasi, masing-masing swab langsung diinokulasi ke dalam kaldu tripticase kedelai dan diinkubasi aerobik selama 48 jam, kemudian subkultur dalam media biplate terdiri dari agar darah domba dan eosin-methylene agar biru. Identifikasi dilakukan dengan menggunakan mikrobiologi standar dan teknik laboratorium biokimia. Jika media menghasilkan S. aureus, penyajian MRSA dikonfirmasi lebih lanjut dengan uji kerentanan antibiotik menggunakan teknik difusi disk.
Outcome Measures Hasil tindakan yang dijadikan pengukuran adalah seluruh kejadian kontaminasi bakteri yang ditemukan pada rekam medis di semua bangsal umum dan unit khusus. Terdapat perbedaan kontaminasi bakteri yang ditemukan di medis, bedah, anak, Obs-Gyn bangsal umum dan unit khusus.
4
Data Analysis Data dikumpulkan dan dianalisis menggunakan software statistik SPSS (versi 16.0, SPSS Inc., Chicago, IL, USA). Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif, uji chi-square, uji fisher (untuk jumlah yang diharapkan
View more...
Comments