JOB TUNE UP EFI
March 4, 2019 | Author: Dede Permana | Category: N/A
Short Description
dede...
Description
LAPORAN HASIL PRAKTEK TUNE UP ENGINE TOYOTA AVANZA Laporan
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Motor Bakar
DOSEN PENGAMPU Budi Harto, S.Pd. MT Drs. Slamet Riadi, MT
Disusun oleh : DEDE PERMANA, S.Pd
PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb Alhamdulillah, puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah azza wa jalla, rabb semesta alam yang merajai segala ilmu langit dan bumi. Karena hanya dengan izin Nya lah saya dapat membuat laporan “TUNE UP ENGINE TOYOTA AVANZA
“
ini. Sungguh tiada daya dan kekuatan kecuali atas kehendak-Nya. Shalawat serta salam senantiasa kita panjatkan pula kepada utusan terakhir, Nabiyullah Muhammad SAW, keluarganya, para sahabat, para tabi’in, serta pengikut beliau hingga hari akhir. Tidak lupa kami sampaikan pula ucapan terima kasih kepada kedua orangtua saya yang selalu memberi motivasi dan dukunganya, istri tercinta serta serta kepada pihak pihak yang yang telah membantu sehingga pembuatan laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Namun saya menyadari tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan dalam laporan ini karena keterbatasan dari kemampuan dan pengetahuan yang saya miliki sehingga menjadikan laporan ini masih jauh dari sempurna. Kerena itu, saya senantiasa menerima masukan-masukan berupa kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini. Wassalamualaikum Wr.Wb Medan, Agustus 2017 Penulis
Page 2
I.
KOMPETENSI: Setelah selasai praktek diharapkan peserta dapat: 1. Melakukan tune up EFI sesuai prosedur
II.
Sub Kompetensi: Setelah selesai praktek diharapkan peserta dapat: 1. Mengidentifikasi sensor-sensor yang bekerja pada system EFI 2. Memeriksa dan mengukur dalam pekerjaan tune up EFI dengan cara yang benar.
III.
Alat dan Bahan:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. IV.
Unit kendaraan Scanner Engine (OBD) Kunci busi ukuran 18mm Obeng (+) Obeng (-) Multi tester analog Radiator cup tester Hydrometer Feeler gauge Kawat jamper
1 unit 1 bh 1 bh 1 bh 1 bh 1 bh 1 bh 1 bh 1 bh 1 bh
Keselamatan Kerja: 1. Hati hati dalam bekerja, perhatikan komponen yang akan diukur 2. Selalu gunakan alat keselamatan kerja 3. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
Page 3
V.
Langkah Kerja:
1. Pemeriksaan Baterai
1. Memeriksa berat jenis baterai Standar : 1, 27
Sel 1
Sel 2
Sel 3
Sel 4
Sel 5
Sel 6
1,26
1,27
1,27
1,26
1,26
1,26
2. Jumlah elektrolit baterai : Berada diantara garis upper level dan lower level 3. Kondisi terminal baterai: Berkerak, akan tetapi sudah dibersihkan. 4. Kondisi rumah baterai: Masih berbentuk kotak, tidak kembung dan tidak retak 5. Kondisi tutup ventilasi baterai: Sedikit tersumbat 6. Memeriksa tegangan baterai: Tegangan sebesar 12 volt
2. Pemeriksaan sistem pendingin
Standar tekanan : 0,9 – 1.1 kg/cm2
1. Tes kebocoran : Tidak terdapat kebocoran 2. Tes radiator cap: Kondisi vacuum valve dan pressure valve masih bagus 3. Test jumlah air pendingin: Jumlah air pendingin cukup 4. Test kwalitas air pendingin: Kwalitas air pendingin bagus
Page 4
3. Pemeriksaan Tali kipas
Standar kekencangan: tekanan 10 kg/cm 2 efek defleksinya 10 mm
1. Pemeriksaan kekencangan tali : Kekencangan tali baik 2. Pemeriksaann kondisi tali : Bagus tidak terdapat retak.
4. Pemeriksaan oli mesin
1. Pemeriksaan jumlah oli: Jumlah oli full
2. Pemeriksaan kondisi oli: Kondisi kekentalan oli masih kental. warna oli masih bagus.
Page 5
5. Pemeriksaan air filter
Pemeriksaan air filter : air filter sudah kotor, tetapi tidak sobek atau rusak
6. Pemeriksaan Fuse EFI
1. Hasil Pemeriksaan : Fuse EFI masih berfungsi atau tidak putus
7. Pemeriksaan Relay EFI
Hasil pemeriksaan: Hubungan tester 3-5
Spesifikasi 12 K Ω atau lebih
Spesifikasi : Hubungan tester 3-5 3-5
Spesifikasi 10 K Ω atau lebih Dibawah 1Ω (berikan voltase baterai ke terminal 1 dan 2)
Page 6
8. pemeriksaan Intake Air Temperatur Sensor (IATS) Hasil pemeriksaan:
Hubungan tester 1-2 Spesifikasi : Hubungan tester 1-2 1-2
Spesifikasi 0,30 K Ω pada 80o C
Spesifikasi 2,21 – 2,69 K Ω pada 20o C 0,29 – 0,35 K Ω pada 80o C
9. Throtle Position Sensor (TPS)
Hasil pemeriksaan: Hubungan tester 1 (VC) – 2 (-) 2(-) – 3 (psw) 2 (-) – 3 (psw)
Spesifikasi 3,8 Ω 2,6 Ω (throttle tertutup) 5 Ω (throttle terbuka)
Spesifikasi : Hubungan tester 1 (VC) – 2 (-) 2(-) – 3 (psw) 2 (-) – 3 (psw)
10. Manifold Absolute Presure Sensor (MAP sensor) Hasil pemeriksaan: Hubungan tester 3 (VC) – 1 (-)
Spesifikasi 2,5 – 5 Ω 0,3 – 5,8 Ω (throttle tertutup) 1,98 – 9,16 Ω (throttle terbuka)
Spesifikasi 4,5 V
Spesifikasi : Hubungan tester 3 (VC) – 1 (-)
Spesifikasi 4,5 – 5,5 V
Page 7
11. Pemeriksaan Resistansi Injektor
Hasil pemeriksaan: Hubungan tester 1-2
Spesifikasi 12 Ω
Spesifikasi : Hubungan tester 1-2
Spesifikasi 11,6 – 12,4 Ω
12. Pemeriksaan tekanan kompresi
Standar tekanan 12,9 kg/cm
2
Limit : 8 km/cm2
Silinder No 1 12,5 kg/cm2
Silinder No 2 12,5 kg/cm2
Silinder No 3 12,5 kg/cm2
Silinder No 4 12,5 kg/cm2
13. Pemeriksaan celah elektroda busi
Standar celah elektroda busi 0,8-1,1 mm
Busi No 1 1 mm
Busi No 2 1 mm
Busi No 3 1 mm
Page 8
Busi No 4 1 mm
14. Pengunaan Diagnostic tools / SST Kabel Jumper membaca kode kerusakan (DTC) menggunakan diagnostic tool 1. Pemasangan kabel jumper pada terminal 4 dan 12 pada DLC (data link connector)
MIL
(mal
function
indicator
lamp)
pada
dashboard mengedip 3x pada interval pertama dan 1 x kedipan pada interval kedua, hal ini berarti kode kerusakan adalah kode 31 yaitu manifold absolute pressure sensor (MAPS).
Page 9
Menghapus data kerusakan (DTC) menggunakan diagnostic tools Setelah sensor yang deteksi oleh MIL diperbaiki, maka perlu menghapus data kerusakan (DTC) yaitu dengan cara: 1. Hidupkan engine 2. Cabut fuse EFI selama 3-5 detik, kemudian pasang kembali. 3. Hidupkan engine, apabila MIL mengedip dengan cepat tanpa jeda, maka kode kerusakan sudah terhapus.
A. Hasil Akhir
NO 1
ITEM PEMERIKSAAN Pemeriksaan baterai
KESIMPULAN Kondisi baterai secara keseluruhan baik, berdasarkan hasill ukur tegangan baterai didapat hasil 12 V, dan memiliki berat jenis rata-rata 1,26. dan berdasarkan pemeriksaan visual kondisi ktak baterai, terminal baterai, tutup sumbat ventilasi masih dalam keadaan layak pakai.
2
Pemeriksaan system pendingin
Ketika dilakukan tes kebocoran dengan menggunakan radiator tester, tidak terjadi kebocoran, kualitas coolant bagus dan kondisi jumlah coolant masih cukup
3
Pemeriksaan tali kipas
Kekencangan tali baik , kondisi tali kipas masih bagus, tidak terdapat retak.
4
Pemeriksaan oli mesin
Kondisi kekentalan oli sudah encer, warna oli masih bagus, jumlah oli masih full. melihat kondisi viskositasnya sudah encer sebaiknya oli mesin diganti dengan oli baru
5 6 7
Pemeriksaan air filter dan fuel filter Pemeriksaan Fuse EFI Pemeriksaan Relay EFI
Fuel filter masih dalam keadaan bagus dan tidak sobek Fuse EFI masih berfungsi atau tidak terjadi putus Hasil pengukuran tahanan Relay EFI masih dalam batas spesifikasi hal ini
P a g e 10
bahwa Relay EFI masih bisa digunakan 8
Pemeriksaan IATS
Hasil pengukuran IATS masih dalam batas spesifikasi hal ini bahwa IATS masih bisa digunakan
9
Pemeriksaan TPS
10
Pemeriksaan MAPS Pemeriksaan Injektor Pemeriksaan Tekanan Kompresi Pemeriksaan celah busi
11 12 13
`14 15
Membaca kode kerusakan (DTC) Menghapus kode kerusakan (DTC)
Hasil pengukuran TPS masih dalam batas spesifikasi hal ini bahwa TPS masih bisa digunakan Hasil pengukuran MAPS masih dalam batas spesifikasi hal ini bahwa MAPS masih bisa digunakan Hasil pengukuran injector masih dalam batas spesifikasi hal ini bahwa injector masih bisa digunakan Seluruh kondisi tekanan kompresi masing-masing silinder masih dalam batas spesifikasi tekanan yang dibutuhkan yaitu 12,5 kg/cm2 . Seluruh kondisi celah elektroda busi masing-masing silnder masih dalam batas spesifikasi, hal ini busi masih bisa digunakan. Kode yang terbaca pada MIL adalah kode 31 yaitu Manifold absolute pressure sensor. Kode kerusakan sudah terhapus dalam system.
P a g e 11
DAFTAR PUSTAKA
Toyota Motor Corporation. 2013. Manual Repair engine Toyota Avanza. Japan: Toyota Motor Corporation.
P a g e 12
P a g e 13
View more...
Comments