Jenis-Jenis Gangguan Pola Pernafasan
[email protected] Seperti denyut jantung, bernafas harus berlangsung dalam pola yang terus menerus dan sikl siklik ik untu untuk k memp memper erta taha hanka nkan n pros proses es kehi kehidu dupan pan.. Otot Otot insp inspir iras asii haru haruss seca secara ra berir beriram amaa berkontraksi dan melemas untuk secara bergantian mengisi paru dengan udara dan mengosongkanny mengosongkannya. a. Kedua aktivitas ini berlangsung berlangsung secara otomatis otomatis dan tanpa upaya sadar. sadar. amun mekanisme dan control yang mendasari kedua system ini sangat berbeda. !ola !ernafasan harus diperhatikan, hal ini dapat membantu mengetahui letak lesi dan kadang" kadang"kada kadang ng menent menentukan ukan jenis jenis ganggua gangguan. n. !ada orang orang normal normal pernaf pernafasa asan n dengan dengan irama irama regular, #$ sampai $% kali permenit &eupneu'. (ila pernafasan dengan frekuensi lambat &)#$ kali' abnormal dan irama teratur, maka disebut bradipneu sedangkan frekuensi pernafasan cepat &*$%kali' abnormal disebut takipneu. Kecepatan pernafasan yang tingginya tidak normal atau takipneu, dapat meningkatkan ventilasi semenit, tetapi bila kedalaman pernafasan berkurang, takipneu hanya mampu mengimbangi penurunan pertukaran udara pada setiap tarikan nafas. !enderita yang mengalami fibrosis paru"paru, udema paru"paru, penyakit pleura, atau fiksasi iga, akan bernafas dengan cepat, tetapi dangkal untuk menghindarkan agar paru"paru tidak teregang terlalu besar, suatu tindakan yang secara mekanik tidak efisien bagi mereka. Kerja jasmani, demam, keadaan hipermetabolik atau kecemasan dapat dikaitkan dnegan takipneu.# +entilasi semenit juga dapat meningkat selama keadaan metabolic yang mengakibatkan asidosis. !ada ketoasidosis diabetic, kecepatan pernafasan akan meningkat dan dalam &hipernea' keadaan keadaan -lapar -lapar udara udara ini atau atau polpne polpneu, u, dinamak dinamakan an pernaf pernafasa asaan an kussma kussmaul. ul. Setiap Setiap asidos asidosis is metabolic, seperti pada penyakit ginjal berat, atau asidosis asam laktat, dapat mengakibatkan timbulnya polipnea. !engendalian pernafasan disebabkan oleh karena peningkatan !a/O$.# 0angguan pernafasan dengan interupsi ventilasi sesaat, dengan bernafas kembali pulih secara spontan. 1ika bernafas tidak pulih, maka keadaanya disebut henti nafas. Karena selama tidur ventilasi dalam keadaan normal berkurang dan kemoreseptor sentral kurang peka terhadap !/O$ arteri, khususnya saat tidur paradoksal, maka apneu paling mungkin terjadi selama 2aktu ini. Korban apneu tidur &sleep apneu' dapat berhenti bernafas selama beberapa detik atau hingga satu atau dua menit hingga 3%% kali semalam. Sleep apneu ringan tidak berbahaya kecuali jika
yang bersangkutan mengidap penyakit paru atau sirkulasi, yang dapat diperparah oleh serangan apneu berulang.$ Selanjutnya pada orang yang mengalami dipsneu merasakan gejala yang subjetif bah2a meereka kurang mendapat udara yaitu mereka merasa sesak. Dipsneu adalah keadaan mental yang berkaitan dengan keinginan tak terpuaskan untuk mendapat ventilasi yang adekuat. 4al ini sering menyertai kesulitan bernafas yang khas dijumpai pada penyakit paru obstruktif kronik atau edema paru yang berkaitan dengan gagal jantung kongestif. Sebaliknya, selama olah raga sseorang dapat bernafas keras tanpa merasakan dipsneu, karena olahraga tersebut tidak disertai oleh rasa cemas terhadap cukup tidaknya ventilasi. 5ang mengejutkan, dipsneu tidak berkaitan langsung dnegan peningkatan kronik !/O$ atau penurunan !o$ arteri. !erasaan subyektif kekurangan udara dpaa terjadi bahkan ketika ventialsi alveolurs dan gas darah normal.$ !ada gangguan pola pernafasan jenis “Cheyne Stokes”, penderita bernafas makin lama makin dalam, kemudian mendangkal dan diselingi oleh apneu. !ola pernafasan ini dijumpai pada disfungsi hemisfer bilateral, sedangkan batang otak masih baik. 4al ini dapat merupakan gejala pertama pada herniasi transtentorial. !ola pernafasan ini dapat juga disebabkan oleh gangguan metabolic dan gagal jantung. 6 !ada pola pernafasan jenis Hiperventilasi neurogen sentral. pernafasannya cepat dan dalam, berfrekuensi kira"kira $3 kali per menit. Dalam hal ini, lesi berada di tegmentum batang otak, antara mesensefalon dan pons. !ada pemeriksaan didapatkan ambang respirasi yang rendah dan pemeriksaan darah menunjukkan alkalosis respirasi, !/O$ arterial rendah p4 meningkat dan terdapat hipoksia ringan. !emberian oksigen tidak akan mengubah pola pernafasan. !ola pernafasan ini didapatkan pada infark mesensefalon"pontin, anoksia atau hipoglikemia yang melibatkan daerah ini dan pada kompresi mesensefalon karena herniasi transtentorial.6 !ola pernafasan apnestik ditandai oleh inspirasi yang memanjang diikuti oleh apnea pada saat ekspirasi dengan frekuensi #"##$ per menit. hal ini dapat diikuti oleh pernafasan klaster &cluster breathing' yang ditandai oleh respirasi yang berkelompok diikuti oleh apnea. Keadaan ini didapatkan pada kerusakan pons.6
!ernafasan ataksik (ireguler/iot! ditandai oleh pola pernafasan yang tidak teratur, baik dalamnya maupun iramanya. Kerusakan terdapat di pusat pernafasan medula oblongata dan merupakan keadaan preterminal. Kerusakan yang luas dibatang otak jarang disertai oleh pernafasan yang normal.6
Ga"#ar $. Jenis-%enis gangguan pola pernafasan
!usat control dari sistem respirasi ini terdapat pada batang otak yang menghasilkan pola bernapas yang berirama. !usat control pernapasan yang utama ialah pada pusat respirasi medulla. Selain itu dua pusat lainnya ialah pusat apneustik &pons bagian ba2ah' dan pusat pneumotaksik &pons bagian atas'. 8mpuls yang berasal dari pusat medulla akan berakhir di badan sel neuron motorik. Dimana ketika neuron motorik diaktifkan maka otot"otot pernapasan juga akan diaktifkan sehingga menyebabkan inspirasi, sedangkan ketika neuron ini tidak menghasilkan impuls maka otot inspirasi melemas dan menyebabkan ekspirasi.$ !usat pernapasan tediri dari $ kelompok neuron yaitu kelompok dorsal &dorsal respiratory group' dan kelompok ventral &ventral respiratory group'. Kelompok dorsal terutama terdiri dari neuron inspirasi, yang secara periodic melepaskan impulse dengan frekuensi #$"#3menit. Ketika neuron kelompk dorsal ini menghasilkan sinyal maka akan terjadi inspirasi sedangkan jika tidak menghasilkan sinyal akan menyebabkan ekspirasi. Sebagian besar serat saraf dari kelompok dorsal akan menuju ke kelompok ventral. Kemudian kelompok ventral terdiri dari neuron inspiratorik dan neuron ekspiratorik keduanya tidak aktif pada pernapasan tenangnormal. (agian ini akan aktif ketika kebutuhan untuk ventilasi meningkat. 9erutama pada ekspirasi aktif, dimana neuron ekspiratorik akan menyarafi otot"otot ekspirasi. 8mpulse melalui serat saraf yang keluar dari neuron inspiratorik kelompok ventral akan meransang motor neuron yang mempersarafi otot"otot isnpirasi tambahan melalui .8: dan .:.$
!usat respirasi di pons memiliki peranan pasti yaitu mengatur pernapasan menjadi lebih halus dan teratur yang membuat inspirasi dan ekspirasi berjalan mulus. !usat pneumotaksik akan mengirim impuls ke kelompok dorsal dimana kelompk dorsal akan menghambat neuron inspiratorik sehingga durasi inspirasi dapat dibatasi. Sebaliknya pusat apneustik mencegah hambatan pada neuron inspiratorik sehingga dorongan inspirasi meningkat. !usat pneumotaksik lebih dominan dibandingkan dengan pusat apneustik.$ !usat pernafasan di pons melakukan -penyesuaian halus terhadap pusat di medulla untuk membantu menghasilkan inspirasi dan ekspirasi yang lancer dan mulus. !usat pneumotaksik mengirim impuls ke K;D yang membantu memadamkan neuron"euron inspiratorik sehingga durasi inspirasi dibatasi. Sebaliknya, pusat apnustik mencegah neuron"neuron inspiratorik dipadamkan sehingga dorongan inspirasi meningkat. Dengan system check"and"balance ini, pusat pneumotaksik mendominasi pusat apnustik, membantu menghentikan inspirasi dan membiarkan ekspirasi terjadi secara normal. 9anpa rem pneumotaksik ini, pola bernafas akan berupa tarikan napas panjang yang terputus mendadak dan singkat oleh ekspirasi. !ola pernafasan abnormal ini dikenal dengan apnusis karena itu pusat yang mendorong tipe bernafas ini disebut pusat apnustik. penerbit (uku Kedokteran ?0/ $%%6.h.$6"A% $. Bumbantobing. eurologi klinik> pemeriksaan fisik dan mental. 1akarta> (adan !enerbit 3.
CK8 $%#6.h.#$"6 Sher2ood B. Cisiologi manusia dari sel ke sistem. ?disi ke"E. 1akarta> !enerbit (uku Kedokteran ?0/ $%%.h.367"A3