Jenis Cestoda Pada Aves
December 3, 2018 | Author: chldochl | Category: N/A
Short Description
Download Jenis Cestoda Pada Aves...
Description
Poultryindonesia.com, Tips. Cacing pita merupakan parasit yang bukan saja menyerang mamalia, namun juga menyerang unggas. Unggas yang terserang cacing pita akan mengalami kekurusan, kelesuan, dan anemia yang pada akhirnya akan diikuti dengan merosotnya produksi. produksi. Siklus hidup cacing pita yang juga dikenal dengan cestoda pada unggas umumnya melewati inang perantara/vektor seperti kepiting, kutu air, crustacea dan katak (unggas air). sedang pada unggas darat (ayam) lebih sering menggunakan inang perantara insekta terbang (lalat, kumbang) dan cacing tanah. Karena vektor yang berupa insekta terbang inilah yang menjadikan cacing pita mudah tersebar secara luas. Selain itu, telur-telur cacing pita pada umumnya mempunyai kemampuan yang hebat untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.Melihat lingkungan.Melihat akibat yang ditimbulkannya ditimbulkannya cukup merugikan, peternak perlu mewaspadai serangan cacing pita tersebut. Menurut F.X Suwarta (1990) ada beberapa spesies cacing pita yang biasa menyerang unggas dan sering ditemukan di daerah tropis, yaitu : Davainea proglotina Ukuran cacing ini sangat kecil, dengan panjang 0,5-3 mm dan mempunyai 3-9 proglotid. Telur -telur yang dihasilkan berada dalam parenkim dari segmen-segmennya yang telah masak. Ukuran telurnya berdiameter 30-40 mikron. Segmen yang mengandung telur yang masak akan dilepaskan bersamasama dengan feses, dan telurnya telurn ya akan bersifat ak tif pada rumput. Telur-telur tersebut dapat termakan oleh siput/bekicot, dan kemudian berkembang dalam tubuh bekicot. Unggas biasanya terserang cacing ini karena makan siput. Pada tubuh unggas, cacing ini sering di daerah duodenum (usus halus). Raillietina tetragona Cacing ini menyerang bagian usus kecil unggas. Ukurannya cukup besar, dengan panjang lebih dari 25 cm. Telur yang dihasilkan berdiameter 25-50 mikron dan pada umumnya disimpan dalam satu kantong. Siklus hidup cacing ini melewati inang perantara yang berupa lalat dan serangga. Raillietina echinobothrida Menyerang usus kecil unggas, bentuk dan ukurannya mirip dengan Raillietina tetragona. Siklus hidupnya juga lewat inang perantara dari serangga. Raillietina cesticillus Menyerang usus kecil unggas dan kalkun. Panjang umumnya mencapai 4 cm, tetapi dapat tumbuh sampai di atas 13 cm. Telur-telur yang dihasilkan disimpan pada suatu kantong dan setiap kantong berisi satu telur yang berdiameter 80 mikron. Siklus hidupnya menggunakan hewan perantara yang berupa kumbang dan lalat. Amoebotaenia sphenoides Menyerang usus kecil unggas, ukurannya sangat kecil dan panjangnya tidak lebih dari 4 mm dengan lebar sekitar 1 mm. Siklus hidupnya melalui cacing tanah.
Choanotaenia infundibulum Menyerang usus kecil unggas. Panjangnya lebih dari 20 cm, dan siklus hidupnya melewati lalat serta kumbang dari berbagai spesies. Gejala Unggas muda lebih banyak terkena, sedang unggas yang tua biasanya cukup tahan terhadap serangan cacing pita sekalipun di dalamnya terdapat banyak parasit. Serangan cacing pita akan mengakibatkan kekurusan, kelesuan dan anemia. Kadang-kadang akan disertai dengan diare berdarah, kehausan dan minum terus menerus. Pada unggas petelur yang tengah berproduksi akan diikuti dengan merosotnya produksi telur. Dari spesies-spesies di atas, Davainea proglotina walaupun ukurannya sangat kecil namun merupakan cacing yang paling berbahaya karena cacing ini dapat membuat liang yang dalam pada mukosa usus kecil. Demikian pula Raillietina sp, yang juga bersifat sangat pathogen. Raillietina echinobothrida dapat membuat liang pada dinding duodenum sehingga membentuk nodul-nodul, serupa dengan nodul-nodul pada penyakit TBC unggas. Cacing pita yang terkecil, yaitu Amoebotaenia dan Davainea dapat ditemukan secara bersama-sama pada mukosa dan submukosa dari usus. Pengobatan Cacing pita pada unggas cukup efektif jika diobati dengan senyawa tin. Di N-butyl tin dilaurate dengan dosis 250 mg dalam pakan yang diberikan selama 48 jam sangat efektif untuk memberantas Raillietina. Untuk Amoebotaenia dan Davainea dengan menggunakan dosis 500 mg per kg pakan. Pencegahan Karena cacing pita pada unggas ditularkan melalui inang perantara, maka menjauhkan unggas dengan inang perantaranya (lalat, kumbang, bekicot dan serangga) merupakan hal yang paling tepat. Memberantas insekta secara rutin merupakan cara yang paling murah untuk mengendalikan cacing pita pada unggas (di samping penyakit lainnya). Demikian, cacing pita unggas dapat menurunkan prestasi ternak. Tetapi ia dapat dihindarkan dengan cara mengontrol populasi insekta di kandang. Semoga bermanfaat ! PI/dw SOURCE : www.poultryindonesia.com
View more...
Comments