Jawaban Tugas Pendahuluan ALP
March 10, 2019 | Author: IQbal Rivaldi | Category: N/A
Short Description
Praktikum ALP...
Description
1 ACARA 1
1. Apakah yang dimaksud dengan fluida pemboran dan lumpur pemboran?
Fluida pemboran adalah fluida yang diinjeksikan kedalam lubang bor yang berfungsi untuk membersihkan lubang lubang pemboran.
Lumpur Pemboran adalah campuran fluida yang komplek yang terdiri atas zat kimia dan padatan yang secara terus – terus – menerus menerus dipompakan dan disirkulasikan dari mud pits ke lubang sumurdan dipakai dan didesain untuk membantu proses pemboran.
2. Sebutkanfungsi dari penggunaan lumpur pemboran ? ( minimal 6 )
Mengangkat cutting kepermukaan
Mengontrol tekanan formasi
Mendinginkan dan melumasi bit dan drill string
Membersihkan dasar lubang bor
Melindungi formasi produktif
Sebagai media logging
Menahan sebagian berat drill string
Membantu stabilisasi formasi
3. Apakah zat aditif harus selalu ditambahkan pada lumpur pemboran? Menurut saya tidak harus, karena ketika lumpur disirkulasikan & belum terjadi peningkatan tekanan yg signifikan serta menembus formasi formasi tertentu te rtentu yang dapat merubah sifat fisik lumpur. kemungkinan berubahnya sifat” fisik lumpur akan kecil, jadi masih belum perlu ditambahkan zat aditif. Namun ketika dilakukan pemboran semakin dalam, maka tekanan akan semakin berubah. Karena perubahan tekanan yang besar ini dapat mengubah sifat” lumpur, maka m aka barulah kita harus menambahkan zat aditive untuk mengontrol sifat” lumpur tersebut untuk menghindari kegagalan dari fungsi lumpur yang dapat menimbulkan hambatan pemboran (hole problem) dan akhirnya mengakibatkan kerugian yang sangar besar. 4. Sebutkan dan jelaskan komponen dari fasa pembentuk lumpur pemboran ? 1) Fasa Cairan Fasa cair lumpur pemboran pada umumnya dapat berupa air, minyak, atau campuran air dan minyak.
2 2) Fasa Padat Fasa padat dibagi dalam dua kelompok, yaitu padatan dengan berat jenis rendah dan padatan dengan berat jenis tinggi. Padatan berat jenis rendah dibagi menjadi dua, yaitu
Reaktif Solid : Padatan yang bereaksi dengan air membentuk koloid (clay)
Innert solid : zat padat yang tak bereaksi.
3) Fasa Additive Fasa additive atau fasa kimia; merupakan bagian dari system yang digunakan untuk mengontrol sifat-sifat lumpur. 5. Jelaskan mengapa pengontrolan densitas pada lumpur l umpur perlu dilakukan? Karena adanya densitas lumpur bor yang terlalu besar akan menyebabkan lumpur hilang keformasi ( lost circulation ). Sedangkan apabila terlalu kecil akan menyebabkan kick, maka densitas leumpur harus disesuaikan dengan keadaan formasi yang akan di bor. 6. Sebutkan 2 contoh dari density control aditive! -Barite dengan SG : 4,3 -Bentonite dengan SG : 2,5 7. Apa yang dimaksud dengan plug-flow, laminar-flow dan t urbulen-flow ?
Plug-flow adalah sebuah modif sederhana dan profil kecepatan fluida yang mengalir dalam pipa dimana kecepatan diasumsikan konstan.
Laminer-flow adalah kelajuan gerak yang kecil dengan dimensi vector kecepatannya berubah.
Turbulen-flow adalah bahwa partikel dalam fluida mengalami perubahan kecepatan dari titik ke titik dan dari waktu ke waktu berlangsung secara tidak langsung
8. Apa bedanya reactive solid dengan inert solid? Berikan contohnya! - Reactive solid : solid : padatan yang bereaksi dengan air membentuk koloid
(clay).
Contohnya :Thinner : Thinner -Inert
solid
:
Contohnya: Barite
zat
padat
yang
tidak
bereaksi.
3 9. Ada 4 hal yang mempengaruhi pengangkatan cutting ke permukaan, sebutkan & jelaskan! -Densitas
lumpur
pemboran.
Penambahan densitas lumpur akan menaikkan gaya buoyance acting, dimana setiap partikel-partikel lumpur mempunyai arah yang berlawanan dengan gaya gravitasi. Sehingga kapasitas angkat lumpur akan terbantu mendorong dan membawa cutting ke permukaan oleh gaya apung. -Viskositas
dan
gel
strength.
Sejumlah lumpur yang mempunyai viskositas dan gel strength rendah akan memberikan kenaikkan persen partikel pada annular velocity dan waktu sirkulasi yang sama, karena pada percobaan yang dilakukan oleh Bruce dan William pada lumpur dengan viskositas dan gel strength rendah, yang hanya mempunyai kapasitas pengangkatan kecil (partikel-partikelnya tidak terikat dengan kuat dan berukuran medium), hanya mampu membawa cutting yang relatif kecil jika dibandingkan dengan viskositas dan gel strength yang besar. -Distribusi
kecepatan
di
annulus.
Kapasitas mengangkat cutting yang besar dapat dicapai dengan aliran turbulent daripada aliran laminar untuk lumpur yang memiliki viskositas rendah.Hal ini disebabkan karena efek turbulensi lumpur yang cenderung meminimalisasi cutting yang terselip di ruang dekat pipa atau dinding lubang sumur dengan gerakan aliran bergelombangnya dan ditransportasikan ditransportasikan ke permukaan. -Efek
torsi
terhadap
kapasitas
lumpur
pengangkat.
Rotasi drillpipe selama pemboran berpengaruh terhadap kapasitas pengangkatan lumpur yang memiliki aliran laminar maupun turbulent.Rotasi drillpipe berkaitan dengan tenaga putar aliran viscous, yang mana dapat menjadi panghalang terhadap pengangkatan cutting. Efek torsi (tenaga putar) akan menyebabkan partikel yang tipis untuk cenderung berputar berbalik turun ke bawah akibat variasi velocity lumpur. - Dimensi Partikel Desain bit menentukan ukuran dan bentuk cutting yang akan di hasil kan.besarnya fisik cutting akan sangat berpengaruh terhadap kapasitas pengangkatan oleh lumpur.
4 10. Jelaskan apa pengaruh dari serpihan pasir pada operasi pemboran dan bagaimana mengatasinya dalam operasi pemboran?
Pengaruhnya : a. Bersifat abrasif atau mengikis. b. Dapat menyebabkan berat jenis lumpur akan naik dan hal ini akan menyebabkan berat jenis lumpur semakin besar.
Mengatasi
:
a. Menaikkan densitas lumpur maka akan menaikkan gaya bouyancy factor yaitu gaya partikel yang berlawanan dengan arah gravitasi sehingga menaikkan kemampuan mengangkat material ke permukaan dengan tekanan pompa besar . b. Viskositas dan gel strength dinaikkan untuk mencegah pengendapan di bottom
hole.Setelah
lumpur
disirkulasikan
harus
melalui
proses
pembersihan terutama menghilangkan partikel – partikel yang masuk kedalam lumpur selama sirkulasi. Alat – alat yang digunakan disebut Conditioning Equipment. 11. Mengapa bentonite digunakan sebagai bahan dalam pembuatan fresh water base mud ? Apa keunikan / kekhususan yang dimilikki bentonite dibandingkan dengan material – material clay lainnya yang menyebabkan bentonite biasa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan fluida water base mud ? Karena bentonite reaktif solid yaitu padatan yang bereaksi dengan air sehingga dapat menyebabkan pembentukkan koloid. Keunikkan dari bentonite itu sendiri adalah jika dicampur dengan air, maka bentonite akan menyebar, karena muatan negatif pada permukaan plat – plat materialnya akan saling tidak menolak dan pada saat itu akan menyerap air sehingga membentuk koloid. koloid. 12. Sebutkan peralatan- peralatan peralatan pemboran yang disebut “conditioning equipment” dan jelaskan !
Shale shaker (Membersihkan lumpur dari serpihan-serpihan atau cutting yang berukuran besar)
Degasser (Membersihkan lumpur dari gas yang mungkin masuk ke lumpur pemboran)
Desander
(Membersihkan
lumpur
dari
partikel-partikel
berukuran kecil yang biasanya biasanya lolos dari shale shaker)
padatan
yang
5
Desilter (Sama dengan desander tetapi desilter dapat membersihkan lumpur dari partikel-partikel yang berukuran lebih kecil)
6 ACARA 2 1. Apa yang dimaksud dengan viscosity, gel strength, dan clay ?dan jelaskan masing-masing perannya di operasi pemboran !
Viscosity (gesekan yang ditmbulkan oleh fluida yang bergerak atau benda padat yang bergerak pada fluida, perannya penting untuk mengangkat cutting ke permukaan)
Gel strength (Ukuran gaya tarik-menarik yang static, perannya untuk mencegah cutting mengendap di dasar sumur pada saat round trip)
Clay (Padatan yang bereaksi dengan air membentuk koloid)
2. Sebutkan dan jelaskan 2 macam viskositas !
Viscositas dinamik (rasio antara shear stress dan shear rate, disebut juga koefisien viscositas)
Viscositas kinematik (perbandingan antara viscositas dinamik dengan densitasnya)
3. Pada rheology lumpur pemboran dikenal dengan 2 istilah, sebutkan dan jelaskan !
Yield point : produk yang didapat dalam sebuah proses tertentu yang dinyatakan dalam persentasi
Plastic viscosity : viscositas viscosita s plastic yang dimiliki oleh lumpur pemboran
4. Sebutkan 4 faktor yang menentukan besar tidaknya nilai dari viscositas pada lumpur pemboran !
Viscositas relative
Vicositas plastic
Yield point
Gel strength
5. Apa akibat dari viscositas lumpur pemboran yang terlalu tinggi dan terlalu rendah!
Vicositas tinggi mengakibatkan sulitnya pemisahan cutting dengan lumpur pemboran walau pun menggunakan alat pemisah.
Viscositas
rendah
mengakibatkan
susahnya
cutting
terangkat
ke
permukaan dan mengendap didasar sumur dan akan menjepit alat pemboran. 6. Apa akibat dari gel strength yang terlalu tinggi dan gel stren gth terlalu rendah !
7 Gel strength yang terlalu tinggi akan menyebabkan lumpur terlalu berat dan mengganggu siklus pemboran dan dapat mengakibatkan pecah formasi, sedangkan jika terlalu rendah mengakibatkan serbuk bor kembali mengendap didasar sumur 7. Apa yang dimaksud fluida Newtonian dan fluida non-Newtonian ?
Fluida Newtonian :fluida yang dimana bila diberi gaya (P yang berbeda) maka viskositasnya tidak berubah.
Fluida non-Newtonian : fluida yang dimana bila diberi gaya (P yang berbeda) maka viskositasnya berubah.
8. Berdasarkan mineral-mineral yang dikandung suatu clay, maka pada umumnya clay tersebut dapat dibagi menjadi 4 jenis, sebutkan dan jelaskan ! 1. Smektit adalah mineral lempungyang mempunyai daya pengembang (swelling) yang tinggi. Molekul air maupun molekul lainnya dapat mengisi ruang tersebut, sehingga smektit mengalami ekspansi. 2. bentonit merupakan sejenis mineral lempung aluminosilikat hidrat yang terbentuk dari hasil pelapukan dan reaksi hidrotermal batuan lava 3. montmorillonite umumnya membentuk kristal mikroskopik atau setidaknya Kristal micaceous berlapis sangat kecil. Kandungan air sangat bervariasi dan apabila air diabsorbsi, montmorillonite cenderung mengembang sampai beberapa kali volume awal. 4. kaolinit adalah mineral lempung paling tidak aktif yang pernah diamati. Kaolin dapat dihasilkan oleh pelapukan beberapa mineral lempung yang lebih aktif atau dapat juga terbentuk langsung dari produk sampingan pelapukan batuan. 9. Apakah ada hubungan antara gel strength dan partikel dari clay ! Ya, a da hubungan antara gel strength dan partikel clay. Karena sifat gel strength suatu lumpur tergantung dari partikel clay yang digunakan sebagai salah satu reactive solid dalam lumpurpemboran. l umpurpemboran. 10. Sebutkan 5 material /bahan kimia yang termasuk ke dalam weighting agent materials ! Hematite, Barite, Magnetite, Ilimenite, Siderite 11. Jelaskan arti istilah-istilah :
Relatif viscosity : perbandingan antara plastic visc osity dengan densitas.
Apparent viscosity : viscositas pada setiap shear rate (geseran) tertentu.
8
Plastic viscosity : resistensi pada aliran akibat gesekan (dengan media lain).
Bingham Yield Point : bagian dari resistensi untuk mengalir oleh gara tarik menarik dari partikel yang dinamis.
Swab pressure : tekanan hisap yang dimiliki oleh lumpur pemboran dan merupakan penurunan pressure saat drill string ditarik dari lubang bor.
Surge pressure : tekanan dorong yang dimiliki oleh lumpur pemboran dan juga digunakan untuk tekanan berdenyut, artinya tekanan yang dihasilkan akibat pentupan valve tiba-tiba.
Proggesive gel : sifat gel strength dari lumpur yang kuat.
Fragile gel : sifat gel strength st rength dari lumpur yang lemah.
9 ACARA 3 1. Apa yang dimaksud dengan filtrasi dan mud cake ! Filtrasi adalah fluida yang dalam batuan yang poros Mud cake adalah padatan lumpur yang menempel pada dinding lubang bor akibat fluida yang hilang kedalam batuan 2. Sebutkan dan jelaskan 2 jenis filtration ! Static filtration : terjadi jika lumpur dalam keadaan diam Dynamic filtration : terjadi jika lumpur disirkulasikan 3. Apakah filtration dan mud cake saling berkaitan ? Ya, karena mud cake terbentuk akibat filtration loss yang terjadi pada lumpur pemboran 4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan spurt loss dan water loss ? Water loss adalah banyaknya water yang hilang pada md awal. Spurt loss adalah perubahan fluida atau padata yang mana terjadi pada tahap awal filtrasi sebelum pori yang terbuka tertutup dan filter cake terbentuk. 5. Apa fungsi dari thiner, filtration loss additive, viscosifier dan corrosion inhibitor pada lumpur pemboran ?
Thiner : untuk mengencerkan lumpur bor
Filtration loss additive : digunakan untuk mengontrol fluid loss
Viscosifier : bahan additive untuk menaikkan viscositas
Corrosion inhibitor : penanggulangan korosi pada ala t pemboran
6. Apa akibat dari filtrate loss yang terlalu besar ! Filtrate loss yang terlalu besar akan berpengaruh dalam pembentukan mud cake, mud cake akan semakin tebal dan akan menimbulkan berbagai masalah, baik dalam operasi pemboran maupun dalm dalm evaluasi formasi dan tahap produksi 7. Mengapa volume filtrate dan pembentukan mud cake perlu dikontrol dan diukur ? Karena, apabila tidak dikontrol maka akan menimbulkan masalah, baik selama operasi pemboran, maupun evaluasi pipa pemboran dan permukaan lubang bor 8. Apa yang dimaksud dengan viscosity reducing chemical, emulsifier, skin effect? a. Viscosity reducing chemicaladalah suatu bahan kimia yang digunakan untuk mengurangi viskositas yang terjadi pada lumpur pemboran.
10 b. Emulsifier adalah suatu jenis surfaktan yang biasanya digunakan untuk menjaga emulsi (campuran cairan tidak saling larut) dan membantu menjaga fase terdispersi (pengendapan). c. Skin effectadalah efek penambahan resistansi yang terjadi pada aliran fluida yang menyebabkan berkurangnya pressure di lubang sumur dan atau formasi yang berada di dekat lubang sumur. 9. Apakah yang dimaksud dengan filtration loss reducer ? Filtration loss reducer adalah suatu bahan kimia yang digunakan pada lumpur pemboran untuk mengurangi terjadinya kehilangan sebagian fasa cair lumpur yang masuk kedalamformasi permeable. 10. Berikan 3 ( tiga ) contoh dari jenis filtration loss reducer ? Tigacontohdarijenis filtration loss reducer, yaitu:
Bio-lose
Magma seal
Mil – Mil – Pac Pac plus
11 ACARA 4 1.
Apa saja yang perlu dianalisa secara kimia dalam suatu lumpur pemboran ? Kesadahan total, alkalinitas, Kandungan ion Chlor, ion kalsium, ion besi serta pH
2. Apa gunanya penentuan alkalinitas lumpur pemboran, kandungan ion kalsium, ion magnesium & ion klorida?
Manfaat Penentuan Alkalinitas Untuk mengetahui besar konsentrasi hidroksil, bicarbonate dan carbonat. Pengetahuan tentang konsentrasi ion-ion diperlukan misalnya untuk mengetahui kelarutan batu kapur yang masuk kesistem lumpur pada waktu pemboran menembus formasi lmestone.
Manfaat Penentuan Kandungan Ion Kalsium Untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kontaminasi lumpur oleh Gypsum, yang akan merubah sifat-sifat fisik lumpur, seperti besra water loss dan gel strengthnya.
Manfaat Penentuan Kandungan Ion Magnesium Untuk menyelidiki kandungan Mg2+ didalam lumpur bor (filtrat lumpur) yanga akan berguna dalam menentukan kesadahan total total dari lumpur (filtrat lumpur).
Manfaat penentuan kandungan ion Klorida Untuk mengetahui kontaminasi garam yang masuk kesistem lumpur pada waktu pemboran menembus formasi garam ataupun kontaminasi garam yang berasal dari air formasi.
3. Indikasi apa yang terjadi pada lumpur pemboran, jika tedapat kandungan ion besi yang cukup tinggi ? Kandungan ion besi yang cukup tinggi pada lumpur pemboran akanterindikasi dengan terjadinya korosi pada peralatan pemboran 4.
Jelaskan masing-masing sebab akibat, dan cara menanggulangi lumpur yang tingkat alkalinitasnya tinggi, lumpur yang terlalu rendah, lumpur dengan kandungan klorida tinggi, dan lumpur dengan kandungan ion besi berlebihan ?
Alkalinitas tinggi disebabkan oleh adanya bikarbonat dan sisa-sisa dari karbonat dan hidroksida lumpur, akibatnya ada perubahan adanya senyawa garam dan asam lemah.
Lumpur terlalu sadah karena adanya ion Ca 2+ dan Mg2+ saat menembus formasi gypsum. Hal ini menyebabkan terbentuknya kerak pada dinding pipa dan dihilangkan menggunakan menggunakan resin pelunak air komersial.
12
Kandungan klorida terlalu tinggi karena kontaminasi ion klorida dari air formasi menyebabkan kerusakan pada pipa pemboran.
Kandungan ion besi berlebih karena senyawa Fe dari korosi pipa.
5. Mengapa analisa kimia pada lumpur pemboran penting untuk dilakukan? (jelaskan secara singkat!) pengukuran dan pengamatan sifat sif at - sifat kimia juga harus dilakukan dengan seksama. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kestabilan sifat – sifat – sifat sifat lumpur pemboran. 6.
Apa yang dimaksud dengan kesadahan pada lumpur pemboran? Kesadahan dalam lumpur pemboran berhubungan dengan air yang mengandung sejumlah ion kalsium dan Magesium atau biasa dikenal hard water yang bisa berasal dari lumpur pemboran pada waktu membor gypsum g ypsum (Ca 2SO4.2H2O)
7. Sebutkan minimal 30 istilah yang berhubungan dalam Analisa Lumpur Pemboran! Annulus, Blowout, BOP system, Centrifuge, Compressor, Crown block, Coring, Cased Hole, Derrick, Derrick Floor, Desilter, Directional Drilling, Dog House, Desander, Derrickman, Gravel Packing, Hoisting system, Kelly, Kick, Drilling Fluid, Driller, Drill String, Drill pipe, Drill Colar, Drilling line, Mud Cake, Mud, Monkey Board, Electrical system, Gel Strength, Filtrate, Filtration loss, Swivel, Nozzle, Offshore, Onshore, Top drive, Rig, Open hole, Swabbing, Valve, Shale shaker, Well Head, Travelling block.
13 ACARA V 1. Apa yang dimaksud dengan kontaminan ? Kontaminan didefinisikan semua jenis zat (padat, cairan ataupun gas) yang dapat menimbulkan pengaruh merusak terhadap sifat-sifat fisika atau kimiawi. 2. Sebutkan kontaminasi yang sering terjadi dalam sistim lumpur pemboran ! Kontaminasi sodium klorida, kontaminasi gypsum, dan kontaminasi s emen. 3. Kapan terjadinya kontaminasi yang telah disebutkan pada no. 2 ! Kontaminasi sodium korida terjadi saat bor menembus kubah garam Kontaminasi gypsum terjadi saat bor menembus formasi gypsum Kontaminasi semen terjadi akibat dari penyemenan yang tidak sempurna 4. Jelaskan sebab, akibat dan penanggulangan kontaminasi yang terjadi pada lumpur pemboran ? a. Kontaminasi Sodium Chlorida - Terjadi pada saat pemboran menembus kubah garam (salt dome), lapisan gypsum atau akibat air formasi yang berkadar garam tinggi. - Akibatnya yaitu berubahnya sifat – sifat lumpur seperti viscositas, yield point, dan lain – lain – lain. lain. - Penanggulangannya dengan menggunakan salt water base mud atau oil base mud. b. Kontaminasi gypsum - Disebabkan pemboran menembus formasi gypsum, lapisan gypsum yang terdapat pada formasi shale. - Akibatnya aitu akan terjadi perubahan sifat fisik lumpur - Penanggulangannya Penanggulangannya yaitu dengan menambahkan Soda Ash c. Kontaminasi Hard Water - Disebabkan oleh air yang mengandung sejumlah besar ion Ca 2+ dan Mg2+ masuk ke dalam lumpur pemboran - Akibatnya sifat fisik lumpur pemboran akan berubah - Penanggulangannnya Penanggulangannnya dengan filtrasi pada saat lumpur l umpur disirkulasikan d. Kontaminasi CO2 - Disebabkan karena pemboran menembus lapisan yang mengandung CO 2 - Akibatnya akan terjadi korosi pada peralatan pemboran - Penanggulangannya Penanggulangannya yaitu dengan menggunakan CO 2 breaker
14 e. Kontaminasi H2S - Disebabkan karena pemboran menembus lapisan yang mengandung H 2S - Akibatnya akan menyebabkan korosi pada peralatan pemboran - Penanggulangannya dengan menggunakan H 2S removal atau menggunakan Caustic Soda f.
Kontaminasi O2 - Terjadi karena pemboran menembus formasi yang mengandung O2 - Akibatnya akan menyebabkan korosi pada peralatan pemboran - Penanggulangannya Penanggulangannya dengan menggunakan alat O 2 breaker
5. Sebutkan kontaminasi yang terjadi pada oil base mud ? Kontaminasi yang terjadi pada oil base mud yaitu dapat menyebabkan pengaruh buruk pada lingkungan sekitar karena mengandung kadar aromatik berlebihan yang menyebabkan diesel bersifat toksik dan memberikan efek negative bagi kestabilan lumpur.
15 ACARA 6 1. Apakah MBT itu? MBT adalah metode untuk mengukur total kapasitas pertukaran kation dari suatu sistem clay dimana pertukaran kation itu tergantung dari jenis dan kristal alinitas mineral, pH larutan, jenis kation yang di pertukarkan dengan menggunakan methylene blue. 2. Mengapa Harga MBT perlu diukur? Harga MBT dipakai untuk mengukur total kapasitas pertukaran kation dari suatu sistem clay dan dari nilai tukar kation tersebut dapat diprediksikan terjadinya swelling. 3. Apa yang dimaksud dengan KTK ( Kapasitas Total Kation ) Ukuran dari seberapa besar nilai kation pada suatu material dinyatakan dalam satuan mili equivalent. 4. Apakah maksud dari total kapasitas pertukaran katioan pada system clay? Total kapasitas tukar kation adalah pertukaan jenis kation dan konsentrasi mineral yang terdapat di dalam clay serta tergantung dari jenis cristal salinitas mineral pH larutan, jenis kation yang dipertukarkan. 5. Sebutkan jenis mineral clay dari KTK dan kapasitas tukar kationnya ? Jenis Mineral Clay
Kapasitas Tukar Kation Meq/100 gram
Kaolinite
3-15
Halloysite.2H2O
5-10
Halloysite.4H2O
10-40
Montmorillonite
80-150
Lllite
10-40
Vermiculite
100-150
Chlorite
10-40
Spiolite-Attapulgite
20-30
16
6. Jelaskan proses terjadinya swelling !dan bagaimana pengaruhnya terhadap reaksi pertukaran kation ? Swelling terjadi bersamaan dengan pertukaran kation, jika permukaan clay kontak langsung dan menganggap bahwa suatu plat clay terpisah dari matriksnya maka ion-ion bermuatan positif akan meninggalkan plat tersebut.
View more...
Comments