Jawaban No 1 Dan 2
August 30, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Jawaban No 1 Dan 2...
Description
1. Jelaskan perbedaan statistika deskriptif dan interferesnsi !
Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan data dan
penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Statistika deskriptif merupakan bagian dari ilmu statistika yang hanya mengolah, menyakikan data tanpa mengambil keputusan populasi
Statistika Inferesnsial adalah metode yang brkaitan dengan pengumpulan data yang
mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis data, digunakan untuk menganalisa data sampel dan hasilnya akan diinferensialkan kepada populasi dimana sampel diambil dibagi menjadi statistika paramertik dan non parametrik. Perbedaan statistik deskriptif dengan statistik inferensi adalah :
Kalau statistik deskriptif pada statistik deskriptif penelitian hanya menggambarkan keadaan data apa adanya melalui parameter – parameter seperti mean, median, modus, distribusi frekuensi, dan ukuran statistik lainnya. Pada statistika deskriptif yang perlu disajikan adalah : ukuran pemusatan data ( measures of central tendency) dan Ukuran peneybaran data ( measures of spread).
Sedangkan penelitian inferensial proses pengambilan kesimpulan – kesimpulan berdasarkan data sampel yang lebih sedikit menjadi kesimpulan yang lebih umum untuk sebuah populasi. Penelitian inferensial diperlukan jika peneliti memiliki keterbatasan dana sehingga untuk lebih efisien penelitian dilakukan dengan mengambil jumlah sampel yang lebih sedikit dari populasi yang ada. Pada penelitian inferensial dilakukan prediksi. Statistik inferensial membutuhkan pemenuhan asumsi –asumsi. Asumsi paling awal yang harus dipenuhi adalah sampel diambil secara acak dari populasi. Hal tersebut diperlukan karena pada statistika inferensial perlu keterwakilan sampel atas populasi. Metode analisis statistik yang digunakan adalah T-test, Anova, Anacova, Analisis Regresi, Analisis jalur, Structural equation modelling (SEM) dan metode analisis lain tergantung tujuan penelitian. Dalam statistik inferensial harus ada pengujian hipotesis yang bertujuan untuk melihat apakah ukuran statistik yang digunakan dapat ditarik menjadi kesimpulan yang lebih luas dalam populasinya. Ukuran – ukuran tersebut dibandingkan dengan pola distribusi populasi sebagai norma nya. Oleh sebab itu, mengetahui pola distribusi data sampel menjadi penting dalam statistik stati stik inferensial.
Bisa dilihat juga dalam sebagai berikut Perbedaan antara Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial
Statistik Deskriptif
Statistik Inferensial
Hanya mampu menggambarkan
Memberikan analisis yang lebih mendalam
karakteristik
Tidak digunakan
bisa untuk
mengambil kesimpulan
Bisa digunakan untuk menarik
kesimpulan
pada tingkat populasi pada
tingkat populasi
Statistik deskriptif hanya terbatas pada menyajikan data bentuk tabel, diagram, grafik, dan besaran lain Pada statistika deskriptif, yang perlu disajikan adalah: 1. Ukuran pemusatan data (measures of central tendency). Ukuran pemusatan data yang sering digunakan adalah distribusi frekuensi. Ukuran statistik ini cocok untuk data nominal dan data ordinal (data kategorik). Sementara nilai mean adalah ukuran pemusatan data yang cocok untuk data continuous. Ukuran deskriptif lain untuk pemusatan data adalah median (nilai tengah) dan modus
(nilai yang paling sering muncul). 2. Ukuran penyebaran data (measures of spread ). ). Ukuran penyebaran data yang sering digunakan adalah standar deviasi. Ukuran penyebaran data ini cocok digunakan untuk data numerik atau continuous. Sementara untuk data kategorik, nilai range merupakan ukuran yang cocok.
statistik inferensial selain mencakup statistik deskriptif juga mampu dipakai untuk melakukan estimasi dan penarikan kesimpulan terhadap populasi dari sampelnya. Untuk sampai pada penarikan kesimpulan statistik inferensia melalui tahap uji hipotesis dan uji statistik.Sedangkan penelitian inferensial adalah proses pengambilan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data sampel yang lebih sedikit menjadi kesimpulan yang lebih umum untuk sebuah populasi. Penelitian inferensial diperlukan jika peneliti memiliki keterbatasan dana sehingga untuk lebih efisien penelitian dilakukan
dengan mengambil jumlah sampel yang lebih sedikit dari populasi yang ada. Pada penelitian inferensial, dilakukan prediksi. Statistik inferensial membutuhkan pemenuhan asumsi-asumsi. Asumsi paling awal yang harus dipenuhi adalah sampel diambil secara acak dari populasi. Hal tersebut diperlukan karena pada statistika inferensial perlu keterwakilan sampel atas populasi. Asumsi-asumsi lain yang perlu dipenuhi mengikuti alat analisis yang digunakan. Jika yang digunakan adalah analisis regresi, maka asumsi-asumsi data harus memenuhi asumsi analisis regresi. 2. Pengumpulan data merupakan langkah yang cukup penting dalam penelitian. Data yang terkumpul akan digunakan sebagai bahan analisis dan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan. Oleh karena itu, pengumpulan data harus har us dilakukan dengan sistematis, terarah dan sesuai dengan masalah penelitian. Teknik pengumpulan data erat hubungannya dengan masalah penelitian yang akan dipecahkan. Karena itu, pemilihan teknik dan alat pengumpulan data yang sesuai perlu diperhatikan. Dalam penelitian, penggunaan teknik dan alat pengumpulan data yang tepat (sesuai) dapat membantu pencapaian hasil (pemecahan masalah) yang sahih (Valid ) dan andal (Reliable). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum pengumpulan data dilakukan, yaitu : 1. jenis data yang diperoleh, 2. sumber data, 3. cara pengumpulan data, dan 4. jumlah data yang diperlukan. Berdasarkan sumber, data dapat dibedakan menjadi data primer dan sekunder. Data Primer adalah merupakan informasi yang dikumpulkan di kumpulkan peneliti langsung dari sumbernya. Dalam hal ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data. Biasanya, pengumpulan data primer membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang tinggi. Keuntungan penggunaan data primer ini adalah dapat dipercaya. Data Sekunder, adalah informasi yang telah dikumpulkan pihak lain. Jadi dalam hal ini peneliti tidak langsung memperoleh data dari sumbernya. Peneliti bertindak sebagai pemakai data. Data sekunder dibagi menjadi dua kelompok menurut sumbernya, yaitu : 1) Data Internal, yang tersedia di tempat penelitian di lakukan, dan 2) Data eksternal, yaitu merupakan data perolehan dari pihak luar. Penggunaan data sekunder dapat menghemat waktu, biaya, dan tenaga. Akan tetapi, data yang diperoleh belum tentu sesuai dengan keinginan atau maksud peneliti, serta tidak diketahui dengan pasti keb B. Metode dalam Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data erat kaitannya dengan metode (cara) (cara ) pengumpulan data penelitian yang digunakan. Ada tiga metode penelitian yang sering digunakan, yaitu : Sensus, sampling dan studi kasus.
1. Metode Sensus Dalam metode sensus, pengumpulan data yang diperlukan dilakukan terhadap seluruh populasi yang cirinya hendak diketahui. Jadi, data yang diperoleh dapat menunjukkan ciri keseluruhan populasi yang sebenarnya. Penggunaan metode ini membutuhkan biaya tinggi, waktu dan tenaga yang relatif banyak. 2. Metode Sampling Metode sampling paling sering digunakan dalam penelitian. Dalam metode ini, pengumpulan data dilakukan dari sebagian populasi yang dianggap mewakili keseluruhan ciri populasi yang dikehendaki. 3. Metode Studi Kasus Dalam metode studi kasus, penelitian dilakukan terhadap satu aspek tertentu yang telah ditentukan. Pengumpulan datanya juga dilakukan terhadap sebagian populasi yang mewakili (yang hendak diteliti). Hasil penelitian (kesimpulan) yang diperoleh dengan metode ini tidak dapat digeneralisasikan, tetapi merupakan nilai khusus (specific value ) darin penelitian itu sendiri. C. Teknik Pengumpulan Data
Sehubungan dengan metode penelitian di atas, ada beberapa teknik dan alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data. antara lain melalui observasi dan komunikasi. 1. Teknik Observasi (Pengamatan ) Dalam teknik ini peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan yang sistematik terhadap subyek penelitian. Berdasarkan pelaksanaannya, teknik pengamatan ini dibedakan menjadi : a. Teknik pengamatan langsung Dalam teknik pengamatan langsung, pengamatan dilakukan tanpa ta npa menggunakan peralatan khusus. Jadi, peneliti langsung mengamati dan mencatat m encatat segala sesuatu yang diperlukan pada saat terjadinya proses yang dilakukan oleh subyek penelitian. b. Teknik pengamatan tak langsung Dalam teknik ini, pengamatan dilakukan dengan menggunakan peralatan tertentu, mislanya tape recorder. Pengamatan dalam hal ini, dapat dilakukan dalam situasi sebenarnya maupun buatan, misalnya : permainan peran (roleplaying) yang direkam dengan kamera. c. Teknik pengamatan partisipasi Dalam teknik ini, peneliti turut mengambil bagian dalam situasi nyata objek penelitian. Jadi, peneliti masuk ke dalam situasi pengamatan dan ikut aktif melakukan kegiatan dalam sistem tersebut. 2. Teknik Komunikasi
Teknik komunikasi digunakan untuk mendapatkan data primer maupun sekunder. Dalam hal ini, peneliti mengadakan hubungan (komunikasi) dengan subjek penelitian. Ada dua jenis teknik komunikasi : yaitu teknik komunikasi langsung dan teknik komunikasi tidak langsung. Dalam teknik komunikasi langsung, peneliti berhubungan langsung (tatap muka) dengan subjek penelitiannya. Sedaangkan pada teknik komunikasi tidak ti dak langsung, peneliti menggunakan media atau pranata tertentu untuk menghubungi subjek penelitiannya. Komunikasi langsung biasanya dilaksanakan dengan wawancara, dan komunikasi tidak langsung dapat dilakukan dengan menggunakan angket a ngket (Questioner). 1. Wawancara Wawancara merupakan alat pengumpul data untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu : pewawancara (interviewer), responden (interviewee), pedoman wawancara dan situasi wawancara. a. Pewawancara adalah pengumpul informasi, oleh karena itu pewawancara diharapkan dapat menyampaikan semua pertanyaan dengan jelas, merangsang responden untuk menjawab semua pertanyaan, dan mencatat semua informasi yang dibutuhkan dengan benar. b. Responden merupakan pemberi informasi yang diharapkan dapat menjawab semua pertanyaan dengan jelas dan lengkap. Untuk itu diperlukan motivasi atau kesediaan responden menjawab pertanyaan dan hubungan selaras antara responden dan pewawancara. c. Pedoman wawancara yang dipergunakaaan pewawancara, menguraikan masalah penelitian yang biasanya dituangkan dalam bentuk pedoman wawancara. d. Situasi wawancara berkaitan dengan waktu, tempat, kehadiran orang ketiga dan sikap masyarakat umumnya. Waktu dan tetap yang tidak sesuai dapat menjadikan pewawancara canggung dan responden enggan menjawab pertanyaan. Adanya orang ketiga, dapat mempengaruhi responden dalam menjawab, demikian pula dengan sikap masyarakat umum. 2. Angket Angket merupakan alat pengumpul data yang biasa digunakan dalam teknik komunikasi tidak langsung. Artinya, responden secara tidak langsung dihubungi melalui daftar pertanyaan tertulis yang dikirim dengan media tertentu atau dikirim langsung oleh si peneliti. Pada umumnya, angket ini digunakan dalam penelitian yang respondenya tersebar secara geografis. Dalam penelitian sosial, angket ini juga berfungsi sebagai pelengkap pengumpulan data yang diperoleh dengan cara lain. Tujuan dari penyebaran angket adalaaaah untuk mencari informasi yang lengkap
mengenai sesuatu masalah. Hal ini penting agar responden yang menerimanya tidak merasa khawatir dalam mengisi. Responden tahu dengan jelas informasi tertentu yang diminta dan tidak merasa khawatir dirinya diuji bila mengisinya. Berdasarkan bentuknya, angket dapat dibedakan menjadi : a. Angket berstruktur (Tertutup) Dalam angket ini, jawaban pertanyaan yang diajukan sudah disediakan. Responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan dirinya. Jadi, pertanyaannya bersifat tertutup. b. Angket tak berstruktur (Terbuka) Pada angket ini, pertanyaan diajukan dalam bentuk pertanyaan terbuka, pilihan jawaban tidak disediakan. Jadi responden responden diberi kebebasan untuk menjaw menjawab ab pertanyaan menurut pendapatnya sendiri. Ada dua metode dalam mengukur kepuasan konsumen / pelanggan, metode yang dimaksud adalah Customer Satisfaction Index (CSI) dan metode Fishbein. Bedanya : 1) Metode Customer satisfaction index ( CSI ) merupakan tingkat kepuasan konsumen dari atribut – atribut tertentu. 2) Fishbein mengemukakan penilaian terhadap objek tertentu berdasarkan kepercayaan yang diringkas dari atribut yang bersesuaian. 3) Intinya CSI mengemukakan sikap seberapa puas pelanggan terhadap terha dap objek, sedangkan Fishbein sudah menyatakan sikap yakni seberapa suka pelanggan terhadap objek tersebut. Bisa diartikan Fishbein Fi shbein lebih dalam analisanya karena telah menyatakan sikap suka atau tidak, t idak, karena merupakan interaksi antara penilaian kinerja dan kepentingan. Yang akan di pakai dalam soal ini adalah metode CSI.
View more...
Comments