jawaban bab2
April 26, 2017 | Author: dheamezita | Category: N/A
Short Description
Download jawaban bab2...
Description
Bab 2 – PERTANYAAN 1. Menurut pendapat anda, manakah aspek-aspek yang menguntungkan dari keberadaan struktur dan manakah aspek-aspek yang tidak menguntungkan? 2. Dapatkah suatu organisasi perusahaan berfungsi secara efektif tanpa definisi yang jelas mengenai otoritas dan bagaimana otoritas dilatih? 3. Dapatkah suatu kelompok berfungsi secara efektif tanpa suatu definisi atau hubungan otoritas? 4. Apakah birokrasi dan demokrasi bersifat kompatible? 5. Apakah aspek-aspek fungsional dan disfungsional dari organisasi birokrasi? 6. Mengapa kelompok informal membangun standar perilaku? Apakah pengaruh standar ini terhadap anggota kelompok? JAWABAN 1. Aspek yang menguntungkan : a. Kejelasan Tanggung Jawab.
Setiap
anggota
organisasi
harus
bertanggung jawab dan apa yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan. b. Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang. c. Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi
sangat
membantu
pihak
pimpinan
untuk
melakukan
pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.
d. Kejelasan Jalur tanggung
jawab
Hubungan. setiap
Dalam rangka
karyawan
atau
pelaksaan
pegawai
tugas
dalam
dan
sebuah
organisasi, maka dibutuhka kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur, sehingga jalur penyelesaian pekerjaan akan semakin efektif dan dapat saling menguntungkan. Aspek yang tidak menguntungkan : a. Perbedaan jenis kelamin (Gender) Dalam masyarakat, pria di pandang lebih tinggi derajatnya dan cenderung menjadi lebih mobil daripada wanita.
Perbedaan
kekuasaan,
status
ini
mempengaruh
sosial,
dan
dala
mencapai
kesempatan-kesempatan
prestasi, dalam
masyarakat. b. Faktor Pengaruh Sosialisasi yang Sangat Kuat. Sosialisasi yang sangat atau terlampau kuat dalam suatu masyarakat dapat menghambat proses mobilitas sosial. Terutama berkaitan dengan nilai-nilai dan adat yang berlaku. c. Perbedaan Kepentingan. Adanya perbedaan kepentingan antarindividu dalam sutu struktur organisasi menyebabkan masing-masing individu saling bersaing untuk memperebutkan sesuatu.
2. Otoritas bisa diartikan kekuasaan resmi dan legal untuk menyurh pihak lain bertindak dan taat kepada pihak yang memilikinya. Ketaaatan lahir bisa melalui persuasi, sanksi-sanksi, permohonanan, paksaan dan kekuatan. Otoritas juga berkaitan dengan kekuasaan sebagai suatu pengaruh yang kuat yang bersifat mengendalikan atas pengarahan perilaku seseorang. Jadi, organisasi tidak akan dapat berfungsi efektif jika tidak memiliki definisi otoritas yang jelas. Jika definisi otoritas sudah jelas dalam suatu organisasi, individu-individu dalam organisasi dapat memberikan perannya dalam mencapai tujuan organisasi. Agar otoritas bisa diterima oleh bawahan, pemimpin organisasi harus mampu mendorong semangat kerja bawahan dengan alasan
untuk mencapai tujuan organisasi. Paculah keinginan bawahan untuk memberikan
sumbangsih
kepada
suatu
tujuan
yang
dianggap
berfaedah, guna menghindari diterapkannya tindakan disipliner, agar tindakan sesuai dengan standar-standar moral yang berlaku selain untuk memperoleh balas jasa. 3. Walaupun kerja kelompok/tim ini sangat diperlukan dalam rangka pencapaian tujuan atau keberhasilan, namun bila tidak dikendalikan secara benar akan menimbulkan suatu kondisi sebaliknya. Keadaan ini disebut dengan “social loafing”, yaitu suatu keadaan dimana kualitas kerja tim lebih rendah bila dibandingkan dengan kerja individu, sehingga hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kondisi yang dapat menimbulkan keadaan ini antara lain karena kurang jelasnya identifikasi kontribusi dari setiap orang, kurangnya keterikatan/kohesi diantara anggota kelompok, kurangnya tanggung jawab terhadap hasil akhir dari tugas yang diberikan. Disinilah peran pentingnya sebuah definisi atau hubungan otoritas dalam kelompok agar kelompok dapat berjalan dengan efektif. 4. Hubungan
birokrasi
dan
demokrasi
sesungguhnya
rapat.
Istilah
birokrasi dan demokrasi kerap dipertentangkan satu sama lain. Pertentangan ini berlaku baik pada tataran akademis maupun awam. Di satu
sisi,
birokrasi publik
menempati
posisi penting dalam
administrasi publik yang efektif. Namun, birokrasi dianggap bersifat legalistik dan mengabaikan tuntutan serta keinginan warga negara secara individual. Birokrasi cenderung diasosiasikan dengan sesuatu yang bersifat hirarkis bahkan bentuk pemerintahan yang otoritarian. Ini
tetap
terjadi
meski
birokrasi
tercipta
justru
untuk
mengimplementasikan kebijakan yang telah dibuat, dan seringkali secara demokratis. Konsep birokrasi dan demokrasi mungkin terkesan bertentangan. Namun,
sesunggunya
keduanya
diperlukan
demi
terciptanya
pemerintahan yang efektif dan responsif. Keduanya menyediakan manfaat bagi masyarakat. Responsifnya pemerintahan demokratis harus diimbangi dengan dengan kepastian dan kenetralan yang ada di lembaga birokrasi. Begitu juga, proses-proses demokratis diperlukan demi
mengabsahkan
proses
pemerintahan
dan
menghasilkan
perundang-undangan yang benar-benar diinginkan warganegara. Sifat komplementer
birokrasi
dan
demokrasi
ini
esensial
bagi
good
governance. 5. Aspek Fungsional Teori birokrasi ini mempunyai kekuatannya yang tersendiri, walaupun teori ini sering dikaitkan dengan pelbagai streotaip negatif, namun teori birokrasi ini juga banyak memberikan
sumbangan kepada teori dalam pengurusan sumber manusia. Hierarki dan definisi tanggungjawab adalah merupakan ciri penting birokrasi dalam membantu pengurusan tempat kerja yang tersusun. Lakaran prinsipal terhadap semua tugas haruslah
jelas dan harus disusun dalam bentuk hierarki. Ada Aturan, Norma, dan Prosedur untuk Mengatur Organisasi
Aspek Disfungsional
Kecenderungan birokrat untuk menyelewengkan tujuan-tujuan
organisasi. Usaha untuk memperbaiki penampilan birokrasi diajukan dalam bentuk
teori
dipergunakan
birokrasi adalah
sistem bahwa
perwakilan. birokrat
di
Asumsi pengaruhi
yang oleh
pandangan nilai-nilai kelompok sosial dari mana ia berasal. Keengganan untuk mengakui adanya konflik di antara otoritas yang disusun secara hirarkis dan sulit menghubungkan proses birokratisasi dengan modernisasi yang berlangsung di negara-
negara sedang berkembang. Salah satu kelemahan yang sering dikaitkan dengan birokrasi ialah “red tape”. Istilah ini merujuk kepada satu peraturan
birokrasi
yang
sangat
berlebihan
sehingga
menyebabkan
kelewatan kepada sesuatu urusan ataupun proses. 6. Beberapa standar perilaku kelompok dirancang untuk melindungi para
anggotanya untuk menghadapi bahaya nyata atau yang masih dibayangkan dari luar kelompok, terutama dari manajemen atasan mereka. Tetapi norma kelompok informal tidak selalu negatif. Ada norma yang positif seperti tentang produktivitas yang tinggi, hubungan kerja yang baik, dan kualitas. Dalam masalah ini tugas – tugas manajemen menjadi lebih mudah. Kelompok informal, yang di satu sisinya
disebut
“pembuat
kesukaran”,
manajemen dalam menanamkan disiplin.
di
sisi
lain
membantu
View more...
Comments