Isolasi Laktosa Dan Kasein Dari Susu

April 12, 2018 | Author: KennyBellardo | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Isolasi Laktosa Dan Kasein Dari Susu...

Description

Isolasi Kasein dan Laktosa dari Susu 1. Tujuan :  Untuk mengisolasi laktosa dan kasein dalam susu  Untuk mengetahui persen perolehan laktosa dan kasein dalam susu

2. Alat dan Bahan  Alat yang digunakan

 Erlenmeyer  Gelas

kimia

 Gelas

Ukur

 Pipet

skala

 Bulb  Pengaduk  Corong

burchner

 Pompa vakum  Petridisk  Batu

didih

 Neraca  Hot

Plate

 Bahan yang digunakan  Sampel  Asam

susu

Asetat 1: 10

 CaCO3  Karbon

Aktif

 Aquadest

3. Dasar Teori SUSU

Susu merupakan makanan alami yang keluar dari payudara mamalia tanpa tambahan apapun. Ia akan keluar setelah mamalia melahirkan. Sekalipun rasanya biasa-biasa saja, susu mengandung unsur-unsur yang murni dan alami. Susu dianggap sebagai makanan yang sempurna dilihat dari kandungan di dalamnya yang lengkap seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan enzim. Susu mengandung : 1. Air 87,4 % Ini adalah kadar yang tepat yang menjadikan unsur-unsur yang lainnya berbentuk lendir seperti protein atau berbentuk gumpalan seperti lemak atau berbentuk larutan seperti laktosa. Aktifitas enzim harus berlangsung dalam cairan, sementara proses pembentukan susu tidak mungkin terjadi kecuali dalam bentuk cairan. 2. Karbohidrat sebanyak 4,37% Karbohidrat dalam susu dalam bentuk laktosa, glukosa dan galaktosa. Laktosa sebagian besar terdiri dari gula susu dan berbentuk cair. Itulah yang menyebabkan susu terasa sedikit manis, karena unsur pemanisnya memang rendah (manis laktosa berbanding 1/6 manis sukrosa). Laktosa merupakan sumber panas yang terdapat pada susu. Laktosa pula yang membantu dalam proses kaseasi (pembekuan menjadi keju). 3. Unsur Asam Nitrat sebanyak 3,5% 

Protein: kasein, albumin dan globulin



Unsur asam nitrat selain protein adalah yuria, asam urik, ammonia dan asam amino

Unsur-unsur protein ini mengandung sejumlah asam amino yang beragam, yang kesemuanya memiliki karakter yang menyempurnakan satu sama lain. 4. Lemak sebanyak 3,7% Lemak dalam susu berbentuk butiran-butiran bulat berukuran sedang, sekitar 4 mikron. Di dalam lemak ini tergandung tripelglycerine, fosfolipid dan kolesterol. 5. Vitamin Susu mengandung sejumlah vitamin yang larut dalam lemak dan larut dalam air. 

Vitamin larut lemak, yaitu vitamin A, D, E dan K



Vitamin larut air, yaitu vitamin B complex

Vitamin A mencegah terjadinya oksidasi dan menjaga agar lemak tidak basi karena oksidasi. Vitamin B complex merupakan motivator bagi beberapa mikroba yang berperan dalam pembuatan keju dan yogurt. 6. Mineral sebanyak 0,7%

50% dari mineral ini adalah kalsium dan fosfor, 50% lainnya adalah mineral yang mencakup sodium, khlor ( chlorine), besi dan seng. 7. Enzim 

Enzim pengoksid khusus untuk melakukan oksidasi pada lemak



Enzim protinis khusus untuk mengurai protein ketika terjadi proses pembuatan keju



Enzim libis khusus untuk mengurai lemak menjadi asam lemak dan gliserin



Enzim laksatis penting sekali untuk fermentasi susu menjadi asam dan pembentukan keju



Enzim fosfatis yang mengurai garam fosfat organik

Kasein

Kasein adalah protein yang ditemukan dalam susu dan digunakan secara terpisah dalam banyak makanan sebagai bahan pengikat. Secara teknis, itu adalah bagian dari kelompok yang disebut phos phopr oteins , koleksi protein terikat dengan sesuatu yang mengandung asam fosfat. Kasein juga dapat disebut caseinogen, terutama dalam makanan Eropa. Kasein adalah protein yang paling banyak tersedia di susu. Protein ini relatif tidak bisa larut dan cenderung membentuk struktur yang disebut misel yang meningkatkan kelarutannya di air. Selama pemrosesan susu, yang umumnya melibatkan panas atau asam, senyawa kasein peptide dan struktur misel akan terganggu dan membentuk struktur yang lebih sederhana. Hasilnya, material seperti gelatin terbentuk. Ini adalah dasar mengapa kasein memiliki daya cerna yang lebih rendah, dan juga pelepasan asam amino yang perlahan tapi stabil ke dalam sirkulasi. Dalam satu penelitian, para peneliti memberi para subyek dengan 30 gram protein, ada yang kasein dan ada yang whey. Kemudian mereka diukur dari efek anabolic dan katabolic selama 7 jam setelah mengonsumsinya. Whey protein menghasilkan peningkatan yang cepat amino dalam darah dan sitesa protein, tapi hanya sebentar. Kasein, disisi lain, menghasilkan peningkatan amino yang lama dalam darah dan menghasilkan 34% pengurangan dalam pemecahan protein. Keseimbangan protein bisa terjaga lebih positif setelah konsumsi kasein bahkan setelah 7 jam. Efek yang lama dari kasein banyak disebabkan karena pengosongan perut yang tertunda dan penyerapan yang lebih lambat dari usus ke darah. Kasein adalah garam, berarti tidak memiliki muatan ion bersih, dari elemen kalsium. kasein memiliki sejumlah sifat yang menarik yang membuat itu berguna dalam makanan dan memasak. Banyak orang percaya protein yang sehat jika dikonsumsi bila tidak didenaturasi - salah satu jalur utama penalaran yang digunakan dalam mendukung makanan mentah diet. Denaturing terjadi

ketika kehilangan struktur protein yang terkandung di dalamnya, karena panas tinggi atau asam misalnya, di mana titik itu tidak lagi tindakan dengan cara biasa. Kasein, karena struktur nya, ia tidak rentan terhadap denaturing. Kasein dapat ditemukan dalam dua tipe utama: dimakan dan teknis.. kasein Edible banyak digunakan di kedua obat dan makanan, baik untuk nilai gizi dan sebagai pengikat. Teknis kasein digunakan dalam serangkaian luas produk, termasuk cat, kosmetik, dan berbagai jenis perekat. A-substansial jumlahnya tidak orang memiliki kasein alergi dan mungkin menemukan dirinya mengalami reaksi negatif baik untuk kasein yang mengandung produk pangan dan produk-produk seperti cat kuku yang mengandung kasein. Banyak orang yang baik alergi terhadap kasein dan telah menghubungkan susu, atau yang vegan dan karenanya menghindari produk-produk hewani sama sekali, tidak menyadari prevalensi kasein dalam makanan. Bagi orang-orang ini, penting untuk dicatat bahwa, meskipun produk mungkin diberi label Lactose Free, hal itu mungkin mudah masih mengandung kasein karena alasan lain. Keju kedelai, misalnya sering mengandung kasein berasal dari susu, yang dapat merangsang reaksi alergi pada orang-orang yang menganggap bahwa mereka adalah susu bebas. Kasein juga telah dikaitkan dengan dampak negatif pada orang dengan autis Sementara di sebagian besar orang, kasein mudah diuraikan oleh sistem pencernaan menjadi peptida yang dikenal sebagai casomorphins, dan kemudian selanjutnya diolah menjadi dasar asam amino , beberapa bukti menunjukkan bahwa pada anak autistik, proses ini tidak terjadi sepenuhnya. The casomorphins yang dihasilkan, yang gagal memecah sepenuhnya, mungkin memiliki efek pada tubuh mirip dengan morfin atau opiat . Untuk alasan ini, beberapa ahli pada autisme merekomendasikan bahwa orang yang menderita autisme menghindari kasein dalam makanan mereka. Kasein terdiri atas beberapa fraksi seperti alpha-casein, beta casein, dan kappa-casein. Kasein merupakan salah satu komponen organik yang melimpah

dalam susu bersama dengan lemak dan laktosa. Kasein merupakan protein konjugasi antara protein dengan fosfat membentuk fosfoprotein. Dalam kasein tidak hanya terdiri dari zat-zat organik, melainkan mengandung juga zat anorganik seperti kalsium, fosfor, dan magnesium. Dalam keadaan murni, kasein berwarna putih seperti salju, tidak berbau, dan tidak mempunyai rasa yang khas. Kasein murni tidak larut dalam air dingin dan garam netral. Kasein terdispersi dalam air panas, basa, dan garam basa. Kasein dapat diendapapkan oleh asam, enzim rennet, dan alkohol. Selain penambahan asam,

pengendapan kasein

susu juga dilakukan dengan

penambahan renin, yaitu suatu enzim proteolitik yang diperoleh dari induk sapi betina. oleh karena itu, susu dapat dikoagulasikan (digumpalkan) oleh asam yang

terbentuk

di

dalam

susu

sebagai

aktivitas

dari

mikroba.

kzasein digunakan untuk sumber protein dalam tubuh. Sebagai suplai asamasam amino essential.Secara komersial digunakan untuk bahan perekat, pelindung lapisan kertas, dan plastik kasein. selain itu pencernaan kasein di dalam tubuh sangat lambat, sehingga dapat mencegah penyusutan otot lebih baik daripada whey protein.

Laktosa

Laktosa ditemukan pada susu pada tahun 1619 oleh Fabriccio Bartoletti, dan diidentifikasi sebagai gula pada tahun 1780 oleh Carl Wilhelm Scheele. Laktosa adalah bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah menjadi

bentuk lebih sederhana yaitu galaktosa dan glukosa. Laktosa ada di dalam kandungan susu, dan merupakan 2-8 persen bobot susu keseluruhan. Mempunyai rumus kimia C12H22O11. Laktosa merupakan disakarida yang berasal dari kondensasi antara galaktosa dan glukosa, yang membentuk ikatan glikosida 1→4-

Nama

sistematis laktosa adalah

-D-galaktopiranosil-(1→4)-D-glukosa. Laktosa

dihidrolisis akan membentuk glukosa dan galaktosa. Mamalia yang baru dilahirkan disusui oleh induknya. Air susu ini kaya dengan Untuk mencerna air susu digunakan enzim laktase. Enzim ini membelah molekul laktosa menjadi dua bagian: glukosa dan galaktosa, yang kemudian dapat diserap usus. Pada kebanyakan mamalia produksi enzim pencernaan laktase ini berangsur-angsur menurun seiring dengan semakin bertambahnya umur. Ini juga

terjadi

pada

manusia.Ketidakmampuan

mencerna

laktosa

ini

menyebabkan intoleransi laktosa. Orang yang mempunyai masalah intoleransi laktosa tidak boleh mengonsumsi produk makanan dan minuman yang mengandung laktosa. Banyak orang yang tinggal di Eropa, Timur Tengah, India, dan sebagian Afrika Timur mempertahankan produksi laktase normal sampai masa dewasa. Di banyak daerah ini, susu dari mamalia seperti sapi, kambing, dan biri-biri digunakan sebagai sumber gizi. Karena itu di daerah-daerah tersebutlah gen untuk produksi laktase seumur hidup pertama kali berkembang. Gen toleransi laktosa telah berkembang secara terpisah di berbagai etnis. 4. Cara Kerja  Isolasi Kasein  Menimbang 200 gram sampel susu ke dalam gelas kimia 0

 Sampel dipanaskan sampai suhu 40 C dan ditambahkan tetes demi tetes

asam asetat 1:10 sambil diaduk terus-menerus (penambahan asam setat dilanjutkan sampai casein tidak terpisah lagi)  Memindahkan kasein kedalam gelas kimia lain  Menyaring kasein yang diperoleh dengan penyaring vakum dengan

menimbang kertas saring yang digunakan terlebih dahulu (menekan casein selama penyaringan)

 Memindahkan filtrat yang diperoleh

kemudian ditambahkan kalsium

karbonat dan disimpan untuk pemisahan laktosa  Mengeluarkan kasein dari corong burchner kemudian dibungkus dengan

beberapa lapis tissu dan dipress untuk membantu pengeringan  Menyimpan kasein kedalam petridisk yang telah diketahui bobotnya

kemudian dikeringkan  Menimbang kasein yang diperoleh

 Isolasi Laktosa o

Memanaskan filtrat yang diperoleh dari isolasi kasein yang telah ditambahkan kalsium karbonat selama 10 menit

o

Menyaring campuran dalam keadaan panas dengan penyaring vakum

o

Memekatkan filtrat yang diperoleh dari penyaringan dengan pemanasan hingga volumenya tersisa 30 ml

o

Menambahkan 175 ml etanol 95% dan 2 gram karbon aktif, dan diaduk sampai rata

o

Menyaring campuran dalam keadaan panas dengan menggunakan penyaring vakum (jika pada penyaringan filtrat mulai berkabut, penyaringan di hentikan dan filtrat dikeluarkan kedalam wadah yang bersih)

o

Mengumpulkan filtrat ke dalam erlenmeyer dan disimpan agar laktosa membentuk kristal sempurna (membutuhkan waktu 1 malam atau lebih)

o

Menyaring kristal yang telah didiamkan dengan menggunakan penyaring vakum

o

Mengeringkan laktosa kemudian ditimbang

5. Pengamatan

Bobot sampel susu

: 200,00

g

Bobot kaca arloji kosong

: 39,3222 g

Bobot kaca arloji + kasein

: 46,1866 g

Bobot kasein

:

6.8644 g

Bobot kertas saring kosong

:

0,1786 g

Bobot kertas saring + laktosa

:

6,2083 g

Bobot laktosa

:

6,0297 g

6. Perhitungan % Kasein

: :

       

 

 

: 3,43 % % Laktosa :

 

 

 

:

   

 

: 3,01 %

7. Pembahasan

Percobaan ini bertujuan untuk mengisolasi kasein dan laktosa dari susu. Dalam percobaan ini digunakan susu cair. Isolasi kasein dapat dilakukan dengan pengasaman. Dalam percobaan dilakukan isolasi kasein dengan cara pengasaman yaitu dengan menambahkan asam asetat glacial sehingga di peroleh persentase kasein dalam susu sebesar 3,43%. Jumlah yang diperoleh hampir sama dengan kadar kasein dalam susu secara teori yaitu 3,50% perbedaan persentase yang diperoleh mungkin disebabkan oleh adanya sampel yang menempel pada tissu pada saat dilakukan pengeringan dengan menggunakan tissu. Sedangkan isolasi laktosa dilakukan dengan menambahkan kalsium karbonat kedalam filtrat dari analisa kasein kemudian dilakukan penyaringan dan penambahan etanol 95% dan karbon aktif yang kemudian di saring lagi dan didiamkan untuk memperoleh kristal yang sempurna. Dalam hal ini diperoleh persentase laktosa sebesar 3,01% dalam susu yang di analisa sedangkan secara

teori kadar laktosa dalam susu adalah 4,37% hal ini mungkin disebabkan oleh pada proses penyaringan, terdapat kristal yang menempel pada corong burchner yang digunakan.

8. Kesimpulan Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa persentase kassein yang terdapat dalam sampel susu adalah 3,43 % sedangkan persentase laktosa adalah sebesar 3,01 %

9. Daftar Pustaka

http://logku.blogspot.com/ http://rinelda-ayu.blogspot.com/ http://wikimediafoundation.org/ http://qualityz.blogspot.com/

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF