isi protokol kyoto

June 4, 2018 | Author: Rasyid Wisnuaji | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

hasil dari protokol kyoto...

Description

Ratifikasi Protokol Kyoto, Mekanisme Pembangunan Bersih dan Pengembangan Sektor Energi Indonesia: Catatan Strategis Hanan ugroho

!

Pendahuluan

Kekhawatiran Kekhawatiran masyarakat bumi bahwa perubahan ikli iklim m glob global al akan akan memb membaw awaa damp dampak ak dahs dahsya yatt tela telah h tumb tumbuh uh deng dengan an cepa cepat, t, dita ditand ndai ai anta antara ra lain lain deng dengan an dibe dibent ntuk ukny nyaa Bada Badan n Khus Khusus us di bawa bawah h Pers Perser erik ikat atan an Bang Bangsa sa-B -Ban angs gsaa meng mengen enai ai peru peruba baha han n ikli iklim, m, yaitu aitu UNFCCC (UN  Framework Convention on Climate e! Conference of the P arties arties (C"P dari badan itu Chang e!  pada tahun #$$% telah menghasilkan kesepakatan inter internas nasio ional nal untuk untuk mema memana& na&em emen enii peruba perubahan han ikli iklim m global, dengan dengan dokumen dokumen yang dikenal dikenal sebagai Protokol Kyoto! Protokol Kyoto berisikan berisikan kesepakatan kesepakatan legal legal pemerintah pemerintah negara-negara negara-negara Annex I (pada umumnya umumnya negara industri industri mengenai target target kuantitati' kuantitati' pengurangan pengurangan emisi gas rumah rumah kaca untuk diterapkan diterapkan pada periode periode "##$%"#!"! Untuk mencapai mencapai target target yang ditetapkan, Protokol Kyoto dilengkapi dengan mekanisme perdagangan emisi (emission  , pener penerapa apan n bersam bersamaa (), (), pema peman'a n'aat atan an *rosot *rosot++  sinks dan *meka *mekanis nisme me trading ,  (sinks, dan  pembangunan bersih bers ih” (clean development mechanism! misi gas rumah kaca ( green house gases  dianggap sebagai penyebab perubahan iklim global yang ditakutkan itu! ektor energi, khususnya kegiatan pembakaran bahan  bakar 'osil (batubara, minyak bumi, gas bumi merupakan penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca kaca (khususnya (khususnya karbondioksida, karbondioksida, C". dan oleh karena itu, sektor ini akan terkena terkena dampak dampak langsun langsung g kesepaka kesepakatan tan dunia dunia mengena mengenaii mana&em mana&emen en perubaha perubahan n iklim iklim tersebut! )ndonesia adalah negara dimana sektor energi memberikan sumbangan besar tak hanya hanya untuk untuk mengg menggera erakka kkan n ekono ekonomi mi nasion nasional, al, tapi tapi &uga &uga dalam dalam meny menyum umban bangka gkan n  pendapatan langsung dari pen&ualan produk-produk energi, khususnya bahan bakar 'osil 'osil!! k kspo sporr miny minyak ak bumi bumi,, gas bumi bumi dan dan batuba batubara ra meru merupak pakan an sumb sumber er utama utama  pendapatan pemerintah se&ak lebih / dekade yang lalu! )ndonesia &uga adalah negara  0

1anan Nugroho, Nugroho, 'ungsional 'ungsional perencana perencana dalam bidang energi energi di B2PPN2! 3engikuti program program doktoral di bidang nergi, konomi dan 4ingkungan di ekolah Pascasar&ana )lmu Pengetahuan nergi, Uni5ersitas Kyoto! -mail6 nugrohohn7bappenas!go!id

#

agraris, mempunyai hutan8hutan tropis serta garis pantai yang terpan&ang di dunia, sehin sehingga gga peruba perubahan han iklim iklim yang yang akan akan berpen berpengar garuh uh terha terhadap dap pemana pemanasaa saan n globa globall merupakan merupakan masalah yang men&adi perhatian perhatian negara ini! )ndonesia pada dasarnya setu&u untuk untuk merat merati' i'ika ikassi ssi Prot Protoko okoll Kyoto Kyoto dan dan telah telah memb membuat uat se&um se¨ah lah langka langkah h untuk untuk menyiapkan hal itu! Protokol Protokol Kyoto, Kyoto, khus khususny usnyaa melalui melalui 'asilit 'asilitas as mekanis mekanisme me pembang pembangunan unan bersih bersih (C93 (C93 yang yang disedia disediakanny kannyaa memungk memungkinka inkan n negara negara berkemb berkembang ang seperti seperti )ndonesi )ndonesiaa untuk untuk mendapa mendapatkan tkan man'aat man'aat dalam dalam bentuk bentuk aliran aliran 'inansia 'inansiall maupun maupun teknolog teknologii dari negara ma&u! Namun demikian, demikian, karena dampaknya dampaknya yang cukup besar terhadap terhadap sektor energi, )ndonesia perlu mempela&ari implikasi implikasi Protokol Protokol Kyoto untuk menentukan masa depan sektor energi, khususnya peluang ekonomi dari perdagangan bahan bakar 'osil serta perdagangan karbon nantinya! :ulisan :uli san ini ini mengu mengurai raikan kan hal-h hal-hal al pokok pokok menge mengenai nai Proto Protokol kol Kyoto Kyoto,, potens potensii  perdagangan karbon ; mekanisme mekan isme pembangunan bersih, perdagangan bahan bakar 'osil serta kemungkinan perubahan kecenderungannya untuk men&adi bahan antisipasi dan  perencanaan strategis strateg is yang mesti disiapkan oleh )ndonesia!

"

Meka Mekani nism smee &ent &entur ur Prot Protok okol ol Kyot Kyoto o dan dan Se Sekt ktor or En Ener ergi gi

Kekhawatiran Kekhawatiran masyarakat bumi bahwa perubahan perubahan iklim global akan membawa membawa dampak dampak dahsyat dahsyat adalah adalah serupa< serupa< namun namun ketika ketika mendisk mendiskusik usikan an cara mengata mengatasiny sinya, a,  benturan kepentingan ter&adi! 3asalah +bersama+ ini cenderung disikapi oleh negara miskin; miskin;nega negara ra kepulau kepulauan an kecil kecil dengan dengan berbagai berbagai tuntutan tuntutan dan oleh oleh negara-n negara-negar egaraa  berkembang dengan mempertahankan hak *membuat kesalahan sama+ yang dulu dilakuka dilakukan n negara-n negara-negar egaraa industri industri!! 9i sisi sisi lain, lain, negara-n negara-negar egaraa industri industri -pemili -pemilik k kekhawa kekhawatira tiran n sekaligu sekaliguss pencema pencemarr lingkung lingkungan an terbesa terbesarr- berupay berupayaa melindu melindungi ngi gaya gaya hidup royal energi dan berkilah agar upaya pengurangan emisi dunia dilakukan sedikit sa&a di negara negara mereka! mereka! Negara pengekspor pengekspor energi, energi, khususnya khususnya "PC, "PC, tak setu&u target target  pengurangan emisi yang berarti menurunkan konsumsi dunia akan komoditi andalan mereka! idang C"P-/ di Kyoto secara gemilang telah berhasil mengikat kesepakatan negara-negara 2nne=-) (sebagian besar negara industri, dengan epang serta negaranegara ropa Barat dan kandina5ia sebagai pelopornya pada suatu target kuantitati'  pengurangan emisi gas rumah kaca, kaca , khususnya khusus nya karbondioksdia karbon dioksdia!! )nti kesepakatan adalah  bahwa pada periode "##$%"#!", negara-n negara-negar egaraa tersebut tersebut secara secara bersama bersama-ber -bersam samaa (dengan target pengurangan emisi yang dapat berbeda untuk masing-masing negara harus harus bisa mencapa mencapaii penguran pengurangan gan emisi karbondio karbondioksid ksidaa sebesar sebesar > (lima (lima persen di  bawah emisi karbondioksida karbondiok sida mereka pada tahun #$$?! Protokol Kyoto akan mengikat secara hukum internasional setelah >> persen dari  ¨ah negara penandatangan pe nandatangan kesepakatan kes epakatan (2nne=-) (2nne=- ) atau yang mewakili >> persen dari emisi emisi negar negara-n a-nega egara ra terse tersebut but tela telah h merat merati'i i'ikas kasii Proto Protokol kol Kyot Kyoto! o! aat aat tuli tulisan san ini disiapkan (pertengahan "ktober .??@, se¨ah #.A negara, terdiri dari // negara 2nne=-) dan $/ negara negara 2nne= )) telah merati'ikasi merati'ikasi Protokol Protokol Kyoto! Kyoto! umlah negara negara ini

.

telah &auh melewati angka >> persen dari penandatangan kesepakatan Protokol Kyoto (http6;;www!un'ccc!int! Namun demikian, emisi karbondioksida dari negara-negara yang telah merati'ikasi Protokol Kyoto tersebut baru mencapai @@!. persen atau masih dibawah besaran >> persen yang disyaratkan agar Protokol Kyoto dapat diterapkan secara hukum internasional (enter into force! 2merika erikat, pencemar terbesar dunia, menolak untuk meratikasi Protokol Kyoto, sementara rati'ikasi oleh usia -yang  &uga menghasilkan kandungan emisi sangat besar- sedang ditunggu karena pengaruhnya yang akan sangat penting dalam kema&uan proses rati'ikasi total! )ndonesia, bukan negara 2nne=-), telah menyiapkan langkah-langkah untuk merati'ikasi Protokol Kyoto tersebut! 9ewan Perwakilan akyat )ndonesia telah menyetu&ui rati'ikasi Protokol Kyoto dan pada saat tulisan ini dibuat (awal "ktober .??@, rati'ikasi Protokol Kyoto oleh )ndonesia tinggal menunggu tanda tangan  persetu&uan Presiden!

"'!

Im(likasi bagi sektor energi

ektor energi, khususnya dengan kegiatan pembakaran bahan bakar 'osil (terutama batubara, minyak bumi dan gas bumi adalah penyebab utama emisi karbondioksida (C".  yang dianggap bertanggung&awab terhadap perubahan iklim global dan yang ditargetkan untuk dikurangi oleh Protokol Kyoto! ekitar tiga-perempat dari emisi gas rumah kaca yang dipancarkan bumi pada tahun #$$? berasal dari kegiatan pembakaran bahan bakar 'osil! Berdasarkan hubungan ini, dampak penerapan Protokol Kyoto bagi sektor energi sangat &elas6 mendesak dilakukannya perubahan pola konsumsi, produksi, distribusi energi serta dikembangkannya teknologi energi akrab lingkungan atau yang menghasilkan sesedikit mungkin emisi gas rumah kaca! Konsumsi energi dunia perlu dikurangi atau die'isienkan karena pola konsumsi energi ini berkaitan langsung dengan tingkat emisi gas rumah kaca yang diproduksi  bumi! Pola konsumsi yang berubah akan membawa pengaruh terhadap pola produksi dan perdagangan internasional bahan-bahan bakar 'osil, yang pada umumnya dikonsumsi oleh negara-negara industri dan sebagian besar bahan bakunya diproduksi oleh negara-negara berkembang! elain berimplikasi agar konsumsi energi -khususnya oleh negara-negara industridikurangi, Protokol Kyoto &uga mendesak agar e'isiensi penggunanan energi ditingkatkan atau intensitas energi (rasio antara konsumsi energi dengan nilai ekonomi yang dihasilkannya diperbaiki! Pembangkitan energi -sektor terdepan yang terkena dampak pengurangan emisi- perlu diubah dari pemakaian bahan bakar beremisi tinggi ke yang rendah atau ke yang hampir tak menghasilkan polusi (misalnya, dari batubara ke gas alam atau ke panas bumi dan nuklir! Kebi&akan subsidi, pa&ak, dan harga energi  perlu ditin&au untuk mendorong penggunaan energi bersih dan men&amin bahwa energi digunakan secara hemat! 2manat Protokol Kyoto berpengaruh &elas pada kebi&akan energi yang dikembangkan, khususnya oleh negara-negara  Annex-I ! ebagai contoh adalah  pemerintah epang! 4angkah utama epang mengurangi ketergantungan pada bahan  bakar 'osil adalah meman'aatkan nuklir, dengan meningkatkan pangsa pembangkitan

/

listrik tenaga nuklir men&adi @. persen di tahun .?#? (http6;;www!iee&!or!&p! 9engan  beroperasinya pembangkit di hika tahun .??A dan $ reaktor baru di tahun .??, pada tahun diawalinya penerapan Protokol Kyoto, kapasitas pembangkitan tenaga nuklir direncanakan mencapai >@!/ DE (lebih dua kali kapasitas pembangkitan P4N sekarang! 4angkah lain yang dilakukan epang adalah meningkatkan pemakaian sumber energi terbarukan (renewables seperti sel surya ( solar cell, photo-voltaic, angin, air, dan biomass! 3eningkatkan e'isiensi teknologi, mengurangi industri berat, mengarahkan pengembangan industri ke yang tidak boros energi, menyubsidi  pengembangan teknologi batubara bersih, memassalkan angkutan umum berpolusi rendah serta menerapkan baku lingkungan yang makin ketat &uga men&adi bagian dari kebi&akan energi epang! Negeri itu &uga sangat akti' dalam riset-riset untuk mengembangkan sumber-sumber energi di masa depan, seperti bahan bakar hidrogen, maupun coal bed methane  dan 93 (di-metil-ethene! Namun epang, negara yang e'isiensi peman'aatan energi dan baku lingkungannya telah terdepan di dunia, tidak cukup optimis bahwa langkah-langkah e'isiensi teknologi, pengetatan baku lingkungan maupun riset energi baru yang dilakukannya akan dapat membantu seluruh target  pengurangan emisi yang dicanangkan Protokol Kyoto! Bagi negara pengekspor bahan bakar 'osil, implikasi pengurangan emisi berupa  penurunan konsumsi energi dapat mengandung arti pengurangan pendapatan ekspor! Pertumbuhan permintaan batubara dan minyak bumi khususnya, di luar pertumbuhan sebagaimana biasanya (business as usual , akan dihambat oleh target pengurangan emisi Protokol Kyoto tersebut! tudi rinci menghitung dampak penerapan Protokol Kyoto pada penurunan  pendapatan ekspor energi suatu negara berkembang belum banyak dilakukan, namun  beberapa kecenderungan dapat diperkirakan (http6;;www!eia!org! 1anya negara dengan industri bahan bakar 'osil yang memiliki 5olume ekspor besar dan biaya  produksi rendah sa&a yang berpotensi menikmati rente pendapatan ekspor bahan bakar 'osil mereka nanti! kspor batubara (penghasil emisi terbesar di antara bahan bakar 'osil lainnya akan terkena dampak paling besar! 9aya tarik tradisional bahan bakar ini  pada harga yang murah tidak lagi memikat karena meningkatnya pre'erensi ke bahan  bakar bersih, diterapkannya baku lingkungan yang ketat serta adanya kecenderungan harga naik karena dikuranginya subsidi, khususnya di negara-negara industri penghasil  batubara! ebaliknya, hingga &angka menengah gas bumi, karena tingkat emisinya yang terkecil dibandingkan bahan bakar 'osil lainnya, akan men&adi pilihan utama dari  peralihan penggunaan batubara dan minyak bumi!

"'"

Mekanisme lentur Protokol Kyoto

Untuk mencapai target pengurangan emisi karbondioksida yang ditetapkannya, Protokol Kyoto dilengkapi dengan mekanisme lentur  (flexible mechanisms yang men&adi bagian sangat penting dari Protokol tersebut! :ermasuk dalam mekanisme lentur Protokol Kyoto tersebut adalah perdagangan emisi (emission trading , :,

@

 penerapan bersama ( oint implementation, ) dan *mekanisme pembangunan bersih+ (clean development mechanism, C93! Perdagangan emisi merupakan mekanisme untuk men&ual dan membeli iin untuk melakukan pencemaran (emission permit  atau melakukan perdagangan karbon, yang dapat dilakukan misalnya di bursa karbon dunia yang diharapkan berkembang! Penerapan bersama () mewadahi mekanisme untuk melakukan in5estasi proyek  pengurangan emisi di suatu negara 2nne=-) oleh suatu negara 2nne=-) lainnya! Kredit  pengurangan emisi yang diperoleh dari pelaksanaan proyek tersebut akan diberikan kepada negara yang melakukan in5estasi! elan&utnya, mekanisme yang melibatkan negara berkembang (bukan negara 2nne=-) adalah yang dikenal sebagai mekanisme  pembangunan bersih (C93! C93 merupakan mekanisme Protokol Kyoto yang memungkinkan negara 2nne=-) dan negara berkembang beker&a-sama untuk melakukan *pembangunan  bersih+! 9engan 'asilitas C93, negara 2nne=-) dapat memenuhi kewa&iban  pengurangan emisinya dengan melakukan proyek *pengurangan emisi+ di suatu negara  berkembang dan sang negara berkembang mendapatkan kompensasi 'inansial dan teknologi dari ker&a-sama tersebut! :u&uan C93 sebagai ditegaskan oleh Protokol Kyoto (Pasal #. adalah membantu negara berkembang melakukan pembangunan berkelan&utan  sustainable ( development  dan turut menyumbang bagi pencapaian tu&uan pengurangan emisi global, serta untuk membantu negara 2nne=-) mencapai target pengurangan emisi mereka! )n5estasi negara 2nne=-) di negara berkembang yang menghasilkan penurunan emisi akan diserti'ikasi dan kredit dari *pengurangan emisi yang diserti'ikasi+ (certified emission reduction, C tersebut akan diberikan kepada negara 2nne=-)! Kelebihan dari C93 yang tidak dipunyai oleh mekanisme lentur Protokol Kyoto lainnya adalah bahwa C yang diperoleh se&ak tahun .??? hingga .??% dapat digunakan sebagai kredit untuk memenuhi target pengurangan emisi dalam periode  pertama penerapan Protokol Kyoto (.??-.?#.! Bagaimanapun &uga, upaya-upaya melakukan proyek C93 hanya akan dihargai nantinya bila negara berkembang tempat melakukan proyek-proyek C93 tersebut telah merati'ikasi Protokol Kyoto! :anpa merati'ikasi Protokol Kyoto, upaya-upaya yang dilakukan tidak akan diakui sebagai kegiatan resmi C93 dan tidak bisa diberikan kredit atau certificate emission reduction-nya!

)

Mekanisme (embangunan bersih dan sektor energi Indonesia

Pembangunan ekonomi )ndonesia membutuhkan banyak tambahan energi! 9engan perkataan lain, kebutuhan akan energi, baik bahan bakar 'osil maupun untuk sumber-sumber energi terbarukan (renewables masih akan tumbuh cukup besar di )ndonesia, yang dalam kurun .-/ dekade terakhir ini &uga memiliki tingkat pertumbuhan konsumsi energi yang &auh di atas rata-rata dunia! 9i sisi lain, emisi yang kita hasilkan *masih sangat sedikit+ dibandingkan yang dipancarkan oleh banyak negara-negara industri!

>

)nteraksi pembangunan ekonomi, penambahan energi dan pengurangan dampak lingkungan yang semakin kompleks di tanah air nanti berpotensi melahirkan banyak kegiatan yang masuk kategori *mekanisme pembangunan bersih+ Protokol Kyoto! ektor energi )ndonesia dapat menawarkan daya tarik itu ke pasar emisi internasional untuk memperoleh dana dan teknologi energi bersih! 9i pihak lain, bagi negara 2nne=) yang target pengurangan emisinya terbatasi pada e'isiensi teknologi yang sulit ditingkatkan dan penggunaan bahan bakar bersihnya (gas bumi, nuklir, renewables sudah cukup maksimal (misalnya epang, *membeli+ pengurangan emisi seperti di )ndonesia adalah pilihan yang rasional! 9alam skim C93, karena *pengurangan emisi+ adalah dibandingkan dengan suatu *base line+ tertentu yang dapat berupa teknologi energi yang sekarang digunakan, maka peluang untuk mendapatkan C dari sektor energi di :anah 2ir akan berada  pada peman'aatan teknologi energi untuk sumber-sumber energi terbarukan (renewables! 9alam kategori ini termasuk pengembangan tenaga surya (angin, sel surya, air, panas bumi ( geothermal , biofuel , dan nuklir! :eknologi energi di bidang  bahan bakar 'osil, namun yang lebih e'isien dan lebih bersih dibandingkan yang ada sekarang, seperti peman'aatan mesin-mesin co-generation dan teknologi batubara bersih (clean coal technolog! &uga dapat dipertimbangkan sebagai proyek C93 untuk mendapatkan C! Potensi )ndonesia untuk mendapatkan man'aat dari mekanisme pembangunan  bersih Protokol Kyoto pernah dihitung, misalnya yang dilakukan oleh Kementrian 4ingkungan 1idup dalam  "ational #trateg! #tud! on Clean $evelopment %echanism in Indonesia (N, .??#, dibiayai oleh Bank 9unia! tudi tersebut melakukan analisis, di antaranya terhadap pertumbuhan konsumsi energi )ndonesia, pangsa )ndonesia dalam  pasar karbon dunia, serta potensi )ndonesia dalam melakukan proyek-proyek mekanisme pembangunan bersih! Upaya-upaya untuk melakukan perhitungan potensi memperoleh man'aat dari penerapan proyek-proyek C93 tentu sa&a masih terbuka lebar untuk dilakukan!  N, dengan memin&am model perencanaan energi 32K24 (32Ket 24location, memproyeksikan komposisi pemakaian energi primer ( primar! energ! mix di )ndonesia hingga tahun .?.>! 9iperlihatkan pangsa konsumsi minyak bumi, gas  bumi, batubara, tenaga air (h!dropower  dan biomass! Kecenderungan pertumbuhan konsumsi energi primer yang menon&ol tampak pada, khususnya batubara! Berdasarkan proyeksi konsumsi energi primer tersebut, kemudian diperkirakan besaran emisi karbondioksida (C".  yang dihasilkan dari kegiatan peman'aatan energi (:abel #!

A

Tabel 1. Perkiraan emisi karbondioksida dari sektor energi Indonesia hingga tahun 2025

Total emisi CO2 (juta TON)   "ektor 

Pertumbuhan ata!rata

2000

2005

2010

2015

2020

2025

(# $er tahun)

  Industri

5%

&&

'

1

10

1*1

2.*

  umah Tangga

21

22

2

2

22

25

0.*

Trans$ortasi

55

&1

'&



12%

1&%

.*

Pbk. Tenaga +istrik

5*

&&

0

152

220

2'5

5.1

Industri ,nergi

*0

0

5

2'

*%

&

1.

22%

2*&

2%

2

52&

&'2

.

TOT-+

"umber N"" on C/ in Indonesia 2001.

Berdasarkan skenario standar, N menghitung bahwa 5olume total C93 yang dapat dihasilkan di )ndonesia hingga .?#. nanti adalah sekitar #.> 3: C".! Pen&ualan se¨ah rata-rata .> 3: C". per tahun selama periode komitmen (.??-.?#. akan menghasilkan pendapatan sekitar G .. &uta! e¨ah G @,A &uta dari pen&ualan ini  perlu dibayarkan untuk *biaya adaptasi+ (adaption fund ! Biaya yang dibutuhkan untuk menerapkan proyek-proyek C93 diperkirakan sekitar G #/? &uta, sebagian besar dari angka ini akan dipergunakan untuk biaya-biaya transaksi (transaction costs, termasuk biaya persiapan proyek, pemantauan dan akreditasi! 1ingga tahun .?#., pendapatan dari proyek-proyek C93 di )ndonesia diperkirakan mencapai G $@ &uta! Kepada siapa pendapatan itu akan diterimakan dan  bagaimana kemudian ia akan digunakan sangat tergantung pada per&an&ian-per&an&ian (contractual agreement  yang nantinya dilakukan! 2nalisis sensiti5itas dari pemodelan yang dilakukan menun&ukkan bahwa besaran C93 di )ndonesia dapat ber5ariasi cukup besar, tergantung pada teknologi yang diterapkan serta biaya yang mengikuti nantinya! ecara global, )ndonesia memiliki potensi cukup besar untuk men&adi tempat bagi  proyek-proyek C93, beberapa di antaranya men&an&ikan biaya proyek yang sangat murah! Namun demikian, biaya-biaya transaksi masih sulit diperhitungkan, dan sebagiannya sangat dipengaruhi oleh kesiapan institusi di dalam negeri yang akan menangani proyek-proyek C93 serta aturan internasional yang dikembangkan  berkenaan dengan C93! kenario pesimis dan optimis menun&ukkan potensi pangsa )ndonesia dalam pasar C93 dunia adalah #,> dan /,> persen!

%

Besarnya potensi )ndonesia untuk men&adi tempat bagi proyek-proyek C93 &uga ditun&ukkan, antara lain dengan telah mulai beroperasinya se¨ah perusahaan epang dan ropa Barat yang menawarkan ker&a sama untuk melakukan persiapan proyek proyek dalan kerangka mekanisme pembangunan bersih di )ndonesia! Beberapa proyek dalam kerangka 2) (activities implemented ointl!, yang merupakan rintisan proyek C93 namun belum akan dihitung C-nya &uga telah dilakukan di :anah 2ir! "rganisasi ker&a sama bilateral dan multilateral seperti N9" (epang, D:H (erman maupun Bank 9unia secara akti' melakukan promosi mengenai mekanisme  pembangunan bersih di :anah 2ir! Pembentukan badan yang akan memana&emeni proyek-proyek C93 (sebuah  $esignated "ational Authorit!  akan sangat berguna untuk men&amin agar )ndonesia dapat meman'aatkan semaksimum mungkin peluangnya untuk merebut proyek-proyek C93 yang ditawarkan di pasar global! elain itu, agar terdapat proses seleksi dan administrasi yang cukup baik bagi proyek-proyek C93 yang dilakukan di :anah 2ir! Unsur-unsur dari instansi Pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan  stake ( holders perlu dikonsolidasikan untuk menyiapkan dan mengisi Badan baru penanganan C93 tersebut! ebagian besar dari potensi melakukan proyek-proyek C93 akan berada pada sektor energi, khususnya dengan kegiatan pengembangan energi terbarukan, penerapan teknologi energi, e'isiensi dan konser5asi energi! :abel . menun&ukkan nama se¨ah  proyek di sektor energi -termasuk lokasi dan pelakunya- yang berpotensi untuk menghasilkan pendapatan dari skim proyek C93!



Tabel 2. andidat $ro3ek!$ro3ek mekanisme $embangunan bersih (C/) sektor energi

Pemilik 4 Pelaksa na Pro3ek

Nama Pro3ek

+okasi

Geothermal power plant Sarulla

North Sumatera

PLN, PERTAMINA Panas Bumi, Unocal Geothermal Indonesia

Geothermal power plant Ulumu

Satar Messe, Ma!!arai, NTT

PLN

Pro"ect #luster$ Small %&dro in Irian Papua 'Mini h&dro power plant Tatui

(apen Selatan, (apen )aropen

PLN

'Micro h&dro power plant Amai

*epare, +a&apura

PLN

'Renewale Ener!& Suppl& S&stems -RESS. -A++.

East Nusa Ten!!ara -NTT.

Ne!ara'ne!ara E/, dilan"ut0an 1L%

'Mini h&dro power plant Ndun!!an!o 'Mini h&dro power plant Santon! Pro"ect #luster$ Rural Electri2ication in Sulawesi 'Micro h&dro power plant Mon!an!

Ndun!!a, Ende, NTT Gan!!a, Lomo0 Barat, NTB

PLN PLN

Attin!ola, Gorontalo, North Sulawesi Passi , B olaan!, Mon!ondo w, North Sulawesi Luwu0, Ban!!ai, #entral Sulawesi Luwu0, Ban!!ai, # entral Sulawesi Ampana 1ota, Poso, #entral Sulawesi )alenran!, Luwu, South Sulawesi Belopa, B an!!ai , South S ulawesi Malili, Luwu, South Sulawesi Mowewe, 1ola0a, South East Sulawesi Basessan! Tempe, Uwu, South Sulawesi Sin"ai, South Sulawesi )est +a3a Be0asi, )est +a3a

PLN

Pro"ect #luster$ Renewale Ener!& in East  )est Nusa Ten!!ara -NTT  NTB.

'Mini h&dro power plant Loon! 'Mini h&dro power plant 1alumpan! 'Mini h&dro power plant %an!a han!a I 'Mini h&dro power plant %an!a han!a II 'Mini 'Mini 'Mini 'Mini

h&dro power plant Sansarino h&dro power plant Batu Sitandu0 h&dro power plant 1adundun! h&dro power plant Usu Malili

'Mini h&dro power plant Samilam Bo 'Mini h&dro power plant Rante Balla '#oal dr&in! plant at Surala&a power plant 'Paper slud!e and solid waste rec&cle 2or steam !eneration ' PT4 A"ar Sur&a )isesa -A++. )aste rec&clin! and emission capturin! at tapioca starch plant Use o2 palm oil palntation wastes in a co'!eneration 2acilit& Usin! palm oil mill waste to !enerate electricit&

Ponoro!o, East +a3a

Rice hus0 !eneration #o!eneration in industr& Microh&dro power plants Ener!& e22icie nc& in te6tile industr&

Gorontalo Some scaterred pro"ects Some scaterred pro"ects )est +a3a

Tor!ama Plantation, North Sumatera Pan!0alan Brendan, North Sumatera

Sumber utama: NSS on CDM i n Indonesia

$

PLN PLN PLN PLN PLN PLN PLN PLN PLN PLN PLN PLN

Bron5eoa0 Ltd4 Bron5eoa0 Ltd4, PT4 #atra Nusantara Local Go3ernment Min4 o2 Ener!& Min4 o2 Ener!&

*

Perdagangan bahan bakar fosil Indonesia

)ndonesia adalah negara dimana sektor energi memberikan sumbangan besar tak hanya untuk menggerakkan ekonomi nasional (men&adi bahan bakar kegiatan industri, transportasi, rumah tangga dan kegiatan lainnya tapi &uga dalam bentuk pendapatan langsung dari pen&ualan bahan bakar 'osil! Pendapatan dari mengekspor minyak bumi, gas bumi dan batubara merupakan sumber utama pendapatan ekspor nasional sekaligus  pendapatan pemerintah! 1al ini nampak nyata, se&ak industri perminyakan )ndonesia dibangkitkan kembali pada era epelita ) (periode awal %?-an lalu! 3eskipun pangsa minyak dan gas bumi dalam perekonomian nasional kemudian menurun karena  perkembangan industri manu'aktur, peranan yang besar dari ekspor bahan bakar 'osil kembali meningkat dan men&adi sangat penting, khususnya se&ak )ndonesia mengalami krisis ekonomi;'inansial #$$%;$ yang lalu! :abel / memperlihatkan perkembangan penerimaan dalam negeri pemerintah (pusat )ndonesia, yang tercantum dalam Nota Keuangan naskah 2nggaran Pendapatan dan Belan&a Negara (2PBN, serta besaran dan pangsa minyak dan gas bumi dalam  penerimaan dalam negeri pemerintah )ndonesia tersebut! 9itun&ukkan pula angka subsidi BB3 (bahan bakar minyak, yaitu subsidi yang diberikan pemerintah )ndonesia kepada Pertamina (perusahaan pertambangan minyak negara untuk melayani  penduduk )ndonesia mengkonsumsi bahan bakar minyak (khususnya bensin, solar, dan minyak tanah!

+abel )' Penerimaan minyak dan gas bumi dan subsidi BBM Penerimaan Penerimaan / Minyak +ahun alam Minyak .as Bumi 0 Subsidi BBM egeri .as Bumi +otal #$$.;$/ @!$ #>!/ /#!@ ?!% #$$/;$@ >A!# #.!> ..!/ #!/ #$$@;$> AA!@ #/!> .?!@ ?!% #$$>;$A %#!A #A!# ..!? #$$A;$% %!. .?!# .>!% #!@ #$$%;$ #?!. />!@ /.!% $! #$$;$$ #>%!> @#!@ .A!/ .%!. #$$$;?? #%! >!> /#!. />! .??# .A! $!% /#!/ A!@ .??. /?#!$ %@!. .@!A /?!/ .??/ //A!. %?!? .?! #/!A umber6 tatistik 3inyak dan Das Bumi (9it&en 3igas, Nota Keuangan!

9engan peranan bahan bakar 'osil yang sedemikian penting dalam perekonomian nasionalnya, )ndonesia, yang &uga adalah pengekspor minyak bumi terbesar di kawasan :imur-auh (satu-satunya anggauta "PC dari kawasan ini, termasuk empat besar

#?

 pengekspor batubara dunia, dan pengekspor terbesar di dunia untuk gas alam cair (4ND6 li&uefied natural gas , perlu sedari dini mempela&ari dampak dari penerapan Protokol Kyoto! 9i satu sisi Protokol Kyoto, melalui mekanisme pambangunan  bersihnya, memungkinkan )ndonesia untuk memperoleh man'aat dari perdagangan karbon dunia nanti! Namun di sisi lain, perubahan paradigma yang radikal terhadap  bahan bakar 'osil yang dibawa oleh Protokol Kyoto, dapat mengakibatkan penurunan  pada perdagangan bahan bakar 'osil )ndonesia! 9ampak penerapan Protokol Kyoto  perlu diantisipasi dengan cermat oleh )ndonesia, dan strategi baru perdagangan bahan  bakar 'osil perlu dikembangkan! Bahan bakar 'osil )ndonesia selama beberapa dekade telah diekspor ke beberapa negara tu&uan dengan epang merupakan negera tu&uan utama! elama sedasa-warsa terakhir, sekitar separuh dari eskpor minyak mentah, lebih se-per-empat dari eskpor  batubara dan lebih tiga-per-empat dari ekspor 4ND )ndonesia ditu&ukan ke epang! Bagi epang sendiri, yang kebutuhan bahan bakar 'osilnya hampir seluruhnya mengandalkan pada impor, pangsa impor bahan bakar 'osil dari )ndonesia itu dari keseluruhan impor bahan bakar 'osil epang adalah sekitar #? persen untuk minyak mentah, % persen untuk batubara dan >? persen untuk gas bumi cair (4ND! ebagai ilustrasi :abel @ (@-2 dan @-B menun&ukkan perkembangan ekspor  bahan bakar 'osil utama )ndonesia minyak bumi dan gas bumi (4ND! 9itun&ukkan 5olume dan nilai 'inansial dari ekspor minyak bumi (mentah6 crude oil ' condensate dan ekspr 4ND tersebut dan batubara! Pangsa ekspor ke epang ditun&ukkan, untuk memperlihatkan pangsanya yang sangat penting dalam tu&uan ekspor bahan bakar 'osil )ndonesia! Perlu dicatat bahwa selain mengekspor minyak bumi dan 4ND, )ndonesia  &uga mengekspor batubara, 4PD (li&uefied petroleum gas dan gas bumi melalui pipa! kspor bahan bakar 'osil memiliki nilai 'inansial yang &auh lebih besar daripada potensi  pendapatan yang mungkin diperoleh )ndonesia dari perdagangan karbon melalui melalui mekanisme pembangunan bersih (C93 nantinya! kspor minyak mentah dan 4ND seperti ditun&ukkan oleh :able @-2 dan @-B bernilai antara UG  8 #. milyar setiap tahunnya! 2ngka ini belum termasuk ekspor batubara dan 4PD yang &uga berkembang  pesat, khususnya batubara!

+abel *%1' Perkembangan eks(or minyak mentah Indonesia +ahun +otal 4olume +otal 4alue 3e(ang 5!### B06 57S8 mill'6   +u2uan #$$A #?A!$$ ./!%@? >!%##, #$$% $!./ .%!$/. >!@>,# #$$ >!$%> .?!/A> /!@@@,$ #$$$ $@!%.? .>!/$$ @!$@$,> .??? %@!?% ../!>?? A!..,> .??# %%!AA .@#!A#. %!.A?! .??. A#!%># .#%!.%@ A!>#.!? umber6 tatistik 3inyak dan Das Bumi (9it&en 3igas

##

+abel *%B' Perkembangan eks(or &. Indonesia +ahun +otal 4olume 3e(ang Korea +ai9an 5MMB+76   +u2uan #$$A $>>!%%. //>!%@. %!>>. #!/%?!?A> #$$% $/A!/# /%.!..@ %!$% #!/%!>@$ #$$ $.%!#@# /%#!A@A $%!#>/ #!/$>!$@? #$$$ $>!A>> @/.!%A. ##?!>#$ #!>?#!$/A .??? $//!AA? /.?!%AA #@>!/$ #!@??!?.@ .??# %?!$% .#.!/./ #>>!@@ #!./!%> .??. %#@[email protected] .??!@ #.?!./. #!?/>!>@/ umber6 tatistik 3inyak dan Das Bumi (9it&en 3igas

+otal 4alue 57S8 mill'6 @!%/?,. @!%/@,$ /!/$, @!@$,# A!?.,# >!/%>,/ >!>$>,?

kspor minyak mentah (crude oil  ditu&ukan ke epang, negara-negara industri 2sia :imur lainnya (khususnya Korea elatan dan :aiwan, 2merika erikat, 2ustralia dan se¨ah kecil ke kawasan 22N! Peningkatan permintaan minyak mentah yang menon&ol tahun-tahun belakangan ini datang dari negeri Cina! Ealaupun permintaan akan minyak bumi )ndonesia dari konsumen di luar negeri terus meningkat, namun kemampuan untuk memenuhi permintaan tersebut dihambat oleh peningkatan konsumsi di dalam negeri sendiri yang terus berkembang, serta oleh kemampuan produksi yang  &uga menurun! elain mengekspor, )ndonesia &uga mengimpor minyak mentah, yang didatangkan selain dari kawasan :imur :engah, &uga dari 3alaysia dan Iietnam! )ndonesia &uga mengekspor dan mengimpor se¨ah produk-produk minyak (oil  products, khususnya minyak tanah (kerosene yang diimpor dari ingapura! kspor gas bumi )ndonesia dalam bentuk 4ND dilakukan pertama kali pada tahun #$%% dengan tu&uan ekspor epang, yang membutuhkan gas bumi untuk  pembangkitan tenaga listrik dan gas kota! kspor 4ND selan&utnya ditu&ukan ke Korea elatan (#$A dan :aiwan (#$$?, dengan mengandalkan lapangan produksi dan  pemrosesan di Bontang (Kalimantan elatan dan 2run (2ceh! Perdagangan 4ND dengan tu&uan epang, Korea elatan, :aiwan dan dengan pemasok utama )ndonesia, 3alaysia, dan 2ustralia telah membentuk 2sia :imur sebagai kawasan perdagangan 4ND terbesar di dunia! )ndonesia &uga di awal abad ke-.# melakukan ekspor gas bumi melalui pipa ke negara tetangga 3alaysia dan ingapura! Iolume ekspor gas bumi melalui pipa ini, dibandingkan dengan 5olume 4ND yang diekspor, masih sangat kecil! elain itu )ndonesia &uga mengekspor 4PD (li&uefied petroleum gas  yang bersumber dari lapangan;pemrosesan yang sama dengan yang menghasilkan 4ND (di Bontang dan 2run! kspor batubara )ndonesia berkembang dalam periode ?-an, ketika permintaan  pemakaian batubara, khususnya untuk pembangkit tenaga listrik sedang tumbuh cepat di dunia! Perkembangan produksi dan ekspor batubara )ndonesia selan&utnya ber&alan sangat pesat, khususnya untuk melayani permintaan negara-negara industri 2sia :imur (:aiwan, epang dan Korea elatan! Pertumbuhan ekspor untuk melayani kawasan-

#.

kawasan yang sangat tergantung pada impor bahan bakar 'osil dari luar tersebut telah membuat )ndonesia tumbuh men&adi / besar pengeskpor batubara di dunia!

*'!

Perdagangan minyak bumi

ampai saat ini studi 'ormal yang cukup rinci;mendalam mengenai dampak  penerapan Protokol Kyoto terhadap perdagangan bahan bakar 'osil )ndonesia belum dilakukan! "PC, dengan menggunakan "E3 ("pec Eorld nergy 3odel telah mencoba melakukan studi mengenai dampak Protokol Kyoto terhadap pendapatan ekspor minyak bumi negara-negara "PC, namun dampak terhadap satu per satu negara "PC tidak diperlihatkan! Ealaupun demikian, berdasarkan pemahaman terhadap hal-hal yang mendasar mengenai perdagangan bahan bakar 'osil, beberapa  perkiraan dapat dikemukakan 3enghadapi penurunan permintaan minyak bumi, biaya produksi minyak bumi )ndonesia yang tinggi dan cenderung meningkat merupakan penghambat untuk mendapatkan keuntungan ekspor! Untuk diekspor, produksi minyak bumi kita yang tidak banyak tarik menarik dengan peningkatan permintaan BB3 di dalam negeri yang terus meningkat! 3engingat cadangan minyak bumi kita yang kecil (dibandingkan dengan anggota "PC yang lain maka keputusan produksi, ekspor atau untuk digunakan di dalam negeri (dengan harga murah seperti sekarang ini perlu dika&i lebih dalam dan diubah untuk memberikan keman'aatan yang lebih baik bagi )ndonesia! Perkembangan yang penting diperhatikan dalam perdagangan minyak bumi kita adalah mulai tergelincirnya status )ndonesia sebagai negara pengimpor neto (net importing countr! pertengahan tahun .??@ ini! Perlu dicatat bahwa dari segi  perdagangan produk minyak (oil product  kita telah mengalami transisi men&adi  pengimpor neto beberapa masa sebelumnya! 9itin&au dari segi 'inansial, status  pengimpor neto untuk produk minyak bahkan telah kita alami se&ak periode krisis #$$%;$ yang lalu, dimana harga &ual bahan bakar minyak (BB3 di dalam negeri men&adi &auh lebih murah dibandingkan harga belinya, karena &atuhnya kurs mata uang kita! )ndonesia sesungguhnya memiliki cadangan sumberdaya energi yang kaya dan  ber5ariasi! Cadangan terbukti ( proven reserves gas bumi maupun batubara di :anah 2ir adalah lebih besar dibandingkan minyak bumi! 9i sisi yang lain, harga dari kedua  &enis bahan bakar 'osil ini &uga lebih murah dibandingkan minyak bumi, yang sesungguhnya lebih bernilai bila diekspor daripada dikonsumsi di dalam negeri dengan harga murah! 3engingat ketersediaan cadangan sumberdaya energi yang cukup besar dan ber5ariasi tersebut, ketergantungan konsumsi energi kita yang sangat tinggi terhadap minyak bumi tak dapat dipertahankan lagi! Kebi&akan subsidi yang diberikan oleh Pemerintah untuk konsumsi BB3 perlu segera diubah, digantikan dengan  penetapan harga yang lebih mencerminkan nilai ekonomi dari pengusahaan BB3! Kebi&akan untuk memperoleh komposisi peman'aatan energi yang optimum (energ! mix polic! perlu ditetapkan, dengan target pertama mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi dan mengembangkan substitusinya! 9alam hal ini, rencana  pengembangan in'rastruktur energi, seperti pengembangan åan transmisi dan

#/

distribusi gas bumi, serta åan in'rastruktur batubara di dalam negeri perlu dilakukan dengan ta&am dan diwu&udkan pembangunannya! :anpa melakukan pembenahan ke dalam, yaitu upaya untuk melakukan e'isiensi dan konser5asi pemakaian BB3 (khususnya di sektor transportasi dan mewu&udkan subtitusi BB3 melalui pembangunan in'rastruktur gas bumi dan batubara (termasuk  pembangunan sarana;prasarana energi terbarukan, maka peluang kita untuk memperoleh pendapatan dari ekspor minyak bumi dalam era penerapan Protokol Kyoto akan sangat kecil!

*'"

Batubara dan gas bumi

9alam era Protokol Kyoto, batubara )ndonesia berpotensi mengalami penurunan  pendapatan ekspor! Ealaupun ekspor batubara )ndonesia yang ditu&ukan ke negaranegara bukan penandatangan Protokol Kyoto masih akan cukup banyak, menghindari  batubara akan men&adi pola umum! 1arga batubara di pasar 2sia 8berlainan dengan di ropa- diperkirakan akan tertekan ke bawah karena persaingan pemasokan dengan 2ustralia, 2merika erikat dan 2'rika elatan, meskipun permintaan oleh beberapa negara, khususnya Cina, masih akan meningkat! 9i sisi lain, karena sanksi lingkungan di dalam negeri yang masih lunak,  permintaan domestik akan batubara akan tumbuh! Pengembangan batubara untuk keperluan domestik penting dilakukan untuk menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel (BB3 yang masih banyak terdapat, tersebar di banyak tempat di luar 2324) (awa-3adura-Bali! Pembangunan pembangkit listrik di mulut tambang batubara (mine mouth power plant  &uga akan berkembang, termasuk untuk memasok listrik ke sistem 2324) yang telah terinterkoneksi dengan sistem umatera! Peman'aatan batubara di dalam negeri sebagai bahan bakar sektor industri &uga akan meningkat, khususnya untuk industri berskala menengah seperti pabrik semen! :antangan yang perlu segera diatasi adalah men&adikan batubara, khususnya briket  batubara, untuk men&adi bahan bakar di industri-industri kecil dan rumah tangga! Untuk gas bumi, syukurlah kita memiliki cadangan gas alam -primadona bahan  bakar nanti- yang cukup besar, yang pangsa permintaannya akan meningkat, baik oleh konsumen lama seperti epang maupun oleh konsumen baru, seperti Cina dan 2merika erikat! Catatan perlu diberikan untuk pengembangan ekspor maupun pemakaian gas  bumi di dalam negeri! Das bumi karena kandungan emisinya yang paling rendah dibandingkan bahan  bakar 'osil lainnya akan merupakan pilihan bahan bakar yang banyak diminati dan  berkembang permintaannya nanti! Das bumi selain bersih &uga memiliki kandungan  panas;daya bakar yang sangat baik, harganya murah relati' terhadap minyak bumi,  penggunaannya untuk pembangkit tenaga listrik membutuhkan waktu konstruksi yang cepat dan biaya lebih murah dibandingkan pembangkit termal lainnya! Das bumi adalah  pilihan yang baik bagi pembangkit tenaga listrik selain bagi bahan bakar industri dan  bahan baku (pupuk, petrokimia! Kendala bagi pengembangan ekspor gas bumi adalah ketersediaan in'rastruktur untuk memproses dan menyalurkannya dari lapangan-lapangan produksi;pemrosesan ke

#@

lokasi-lokasi konsumennya! Pembangunan in'rastruktur gas bumi membutuhkan biaya yang sangat mahal dan waktu pembangunan yang cukup lama! elain itu, in'rastruktur gas bumi seperti pipa transmisi, distribusi maupun terminal penerimaan 4ND bersi'at *tidak dapat dipindah+ ( fixed , karena itu perhitungan yang matang mutlak dilakukan sebelum in5estasi bagi pembangunan in'rastruktur gas bumi dimulai! Pengembangan ekspor gas bumi )ndonesia, baik dalam bentuk 4ND atau disalurkan melalui pipa &uga perlu memperhatikan amanat Undang-Undang 3inyak dan Das Bumi Nomer ..;.??# yang menegaskan prioritas peman'aatan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri! Peman'aatan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri, yang akan sangat besar peranannya untuk mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi, masih terhambat oleh ketersediaan in'rastruktur yang sangat kurang! )n'rastruktur penyaluran gas bumi, seperti pipa transmisi, perlu dikembangkan untuk membawa gas bumi dari lokasi keterediaannya di umatera;Kalimantan ke pusat-pusat konsumsi energi )ndonesia di pulau awa!

*')

Perubahan orientasi (erdagangan bahan bakar fosil

Pola permintaan bahan bakar 'osil akan berubah karena perubahan pandangan terhadap bahan bakar 'osil sebagai pena'siran masing-masing negara terhadap Protokol Kyoto! 3enghadapi situasi ini, )ndonesia perlu melakukan pencarian alternati' palternati' baru bagi perdagangan bahan bakar 'osilnya! 3engembangkan pasar ekspor  baru dari konsumen tradisional seperti epang ke negara-negara lain di 2sia yang  permintaan energinya besar dan tumbuh cepat (seperti Cina dan )ndia akan merupakan  pola alternati'! epang sebagai tu&uan utama ekspor bahan bakar 'osil )ndonesia adalah &uga  pelopor dan tokoh Protokol Kyoto, yang akan mengubah prinsip-prinsip konsumsi energinya sesuai semangat Protokol Kyoto! Ealaupun epang akan lebih berhati-hati dalam menentukan keputusan impor bahan bakar 'osilnya nanti, analisis terhadap  perubahan kecenderungan impor epang terhadap bahan bakar 'osil )ndonesia perlu dilakukan lebih cermat! Untuk minyak bumi, si'at *ringan dan manis+ (light and sweet , menun&ukkan kadar gravit! dan kandungan sul'ur dari suatu &enis minyak mentah yang dipunyai oleh sebagian minyak mentah )ndonesia, masih akan men&adi bahan bakar impor 'a5orit epang! :erlepas dari kecenderungan bahwa minyak bumi memiliki kadar emisi yang tinggi dibandingkan gas bumi, minyak mentah dari lapangan 3inas khususnya, masih akan men&adi 'a5orit pembangkit tenaga listrik di epang karena si'atnya yang bisa langsung dibakar tanpa melalui proses pengilangan (refiner!! 3en&adi pertanyaan adalah bagaimana prospek eskpor minyak mentah )ndonesia yang dihasilkan dari lapangan-lapangan lain, yang kandungan emisinya lebih buruk dibandingkan 3inas! Pangsa ekspor batubara )ndonesia ke epang cenderung menurun dibandingkan tu&uan ekspor :aiwan dan Korea elatan! Namun demikian, batubara dengan kandungan panas yang tinggi dan kadar sul'ur rendah, khususnya &enis steam coal masih akan mendapat tempat dalam pasar ekspor ke epang! Pertanyaannya adalah apakah )ndonesia dalam era Protokol Kyoto nanti masih dapat menyediakan batubara  bermutu tinggi seperti yang selama ini dapat kita eskporJ

#>

kspor gas bumi ke epang -walaupun gas bumi akan merupakan bahan bakar 'a5orit- mesti memperhitungkan persaingan dengan pemasok gas bumi lain dari :imur :engah dan selesainya proyek akhalin untuk mengalirkan gas bumi dari kawasan iberia ke epang, yang membuat kapasitas supplai gas bumi ke epang meningkat! 1arga 4ND ke epang &uga mungkin tertekan karena berkembangnya 5olume  perdagangan serta pasar  spot 4ND di dunia! 9engan demikian, walaupun permintaan akan gas bumi (4ND masih akan ter&aga, namun pendapatan dari ekspor 4ND ke epang mungkin tidak meningkat! Kecenderungan penurunan ekspor bahan bakar 'osil ke epang, secara umum dapat diatasi dengan mengubah orientasi pasar ekspor, khususnya ke negara-negara yang permintaan energinya besar dan tumbuh cepat! Cina, yang ekonominya besar dan tumbuh cepat, membutuhkan banyak tambahan bahan bakar 'osil, baik batubara, minyak bumi dan gas bumi! Konsumsi energi Cina yang semula sangat mengandalkan  batubara akan bergeser ke pemakaian bahan bakar yang lebih bersih, termasuk gas bumi impor, dimana )ndonesia dapat memasoknya! Kebutuhan Cina akan minyak bumi dan  batubara &uga tetap tinggi, digunakan sebagai bahan bakar untuk mengembangkan industri manu'aktur yang terus dilakukannya! Perubahan pasar ekspor &uga dapat dilakukan ke )ndia, yang seperti Cina, sedang mengalami pertumbuhan konsumsi energi yang cukup besar dan mengubah komposisi  pemakaian bahan bakarnya ke yang lebih bersih lingkungan! )ndonesia dapat mengembangkan, khususnya ekspor 4ND ke )ndia!  Negara-negara tetangga di 22N, yang selama ini bukan merupakan pasar besar  bagi perdagangan bahan bakar 'osil )ndonesia, dapat dikembankan sebagai tu&uan ekspor, seiring dengan perkembangan ekonomi dan peningkatan kebutuhan energi mereka! Negara tetanga seperti Filipina akan membutuhkan pasokan batubara dari )ndonesia! Pemasokan gas ke ingapura, 3alaysia maupun pengembangan åan  baru gas bumi ke Filipina merupakan alternati' yang layak ditempuh!  Namun demikian, tak boleh diabaikan adalah potensi pemakaian bahan bakar 'osil, khususnya batubara dan gas bumi di dalam negeri sendiri, yang permintaannya masih tumbuh dengan cepat! Penggunaan batubara dan gas bumi di dalam negeri perlu dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik, men&adi bahan bakar bagi kegiatan industri dan rumah tangga, dan dengan tu&uan untuk mengurangi pangsa konsumsi minyak bumi!



Ringkasan dan kesim(ulan

Karena posisi geogra'isnya sebagai negara kepulauan dengan garis pantai terpan&ang di dunia dan memiliki hutan-hutan tropis luas yang menyangga iklim dunia, )ndonesia perlu terlibat akti' dalam menyikapi masalah perubahan iklim global! )kut merati'ikasi Protokol Kyoto termasuk bagian dari peran )ndonesia untuk ikut terlibat dalam mana&emen perubahan iklim global tersebut! Peran akti' tersebut penting karena )ndonesia &uga adalah negeri yang memiliki beraneka-ragam sumberdaya energi dan sektor energi memiliki peranan luas dalam ekonomi nasionalnya! ektor energi, sebagai penyebab emisi gas rumah kaca terbesar, merupakan sektor yang akan terkena pengaruh langsung dan terbesar dari penerapan Protokol Kyoto! Pola

#A

konsumsi, perdagangan dan produksi energi, khususnya bahan bakar 'osil, akan berubah sebagai akibat dari diterapkannya Protokol Kyoto! 9ampak Protokol Kyoto terhadap sektor energi dan ekonomi )ndonesia dapat dilihat dari sisi yang berbeda! 9i satu sisi, Protokol Kyoto, khususnya melalui 'asilitas *mekanisme pembangunan bersih+-nya, memberikan peluang bagi )ndonesia untuk memperoleh man'aat dalam bentuk aliran 'inansial dan teknologi! 9i lain sisi,  penerapan Protokol Kyoto akan mengakibatkan pola perdagangan bahan bakar 'osil )ndonesia berubah! 1al terakhir ini perlu diantisipasi lebih baik! )nteraksi pembangunan ekonomi, peningkatan konsumsi energi dan pengurangan dampak lingkungan yang semakin kompleks di tanah air berpotensi melahirkan banyak  proyek C93! :ermasuk dalam potensi proyek-proyek C93 di sektor energi adalah  pembangunan proyek-proyek energi terbarukan (renewables seperti h!dro, sel surya, bio-fuel , tenaga angin dan panas bumi! elain itu, proyek-proyek e'isiensi dan konser5asi energi (yang dapat diterapkan khususnya di sektor transportasi dan energi, serta peman'aatan teknologi bersih (seperti dalam pembangkitan tenaga listrik dapat  pula ditawarkan sebagai proyek C93 untuk menghasilkan man'aat ekonomi! 3enawarkan porto'olio kandidat proyek-proyek C93 sektor energi ke pasar emisi internasional kita nantinya akan merupakan suatu pilihan yang realistis! Perhitungan yang dilakukan  "ational #trateg! #tud! on C$% in Indonesia memperkirakan potensi )ndonesia untuk mendapat man'aat ekonomi dari pelaksanaan  proyek-proyek C93 dalam periode pertama komitmen Protokol Kyoto (.??-.?#. adalah sekitar G $@ &uta! egera setelah merati'ikasi Protokol Kyoto, pembentukan  $esignated "ational Authorit! untuk memana&emeni proyek-proyek C93, adalah tugas yang mesti segera diwu&udkan! :u&uan ekspor bahan bakar 'osil )ndonesia yang telah dikembangkan secara tradisional adalah epang sebagai pasar utama, dan negara-negara industri 2sia :imur lainnya (Korea elatan dan :aiwan sebagai pasar besar berikutnya! 2ntisipasi terhadap dampak Protokol Kyoto terhadap perdagangan bahan 'osil kita perlu ditu&ukan khususnya dengan memperhatikan perubahan pandangan epang terhadap impor bahan  bakar 'osil dari )ndonesia! Ealaupun epang memiliki pre'erensi yang kuat ke pengunaaan bahan bakar 'osil yang lebih bersih, namun minyak mentah )ndonesia dari &enis *ringan dan manis+ masih akan dapat menembus pasar ekspor epang! 9emikian pula, batubara dari &enis yang bernilai kalori tinggi dan beremisi rendah masih akan dapat diekspor ke epang! 1ambatan untuk mengembangkan ekspor kedua &enis bahan bakar 'osil itu terletak  pada6 (i untuk minyak mentah, 5olume ekspor yang terus menurun karena meningkatnya permintaan di dalam negeri dan merosotnya kemampuan produksi (ii untuk batubara, seberapa besar ¨ah batubara bermutu tinggi itu masih dapat disediakan nantinya! Das bumi sebagai sumber energi bersih tetap akan menarik  perhatian epang, namun eskpor 4ND )ndonesia ke epang akan disaingi dengan impor gas epang dari kawasan :imur :engah dan pengembangan åan pipa gas dari iberia! 3engubah orientasi pasar ekspor bahan bakar 'osil merupakan pilihan yang selayaknya dilakukan )ndonesia! Kawasan di 2sia yang kebutuhan energinya besar, sedang tumbuh cepat dan bukan penandatangan kesepakatan Protokol Kyoto (non-

#%

 Annex I , khususnya Cina dan )ndia perlu dikembangkan untuk men&adi tu&uan ekspor utama bahan bakar 'osil )ndonesia! Kebutuhan akan minyak bumi, gas bumi maupun  batubara dari kedua negeri raksasa yang sebelumnya mengandalkan batubara sebagai sumber energi primernya terus meningkat didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang yang berkembang! :u&uan ekspor lain yang perlu dikembangkan;diperlihara adalah negara-negara industri 2sia :imur dan 22N!

Pengembangan ekspor bahan bakar 'osil dalam era penerapan Protokol Kyoto  perlu pula mempertimbangkan kebutuhan bahan bakar 'osil di dalam negeri yang meningkat cepat dan perlu dipenuhi, khususnya untuk gas bumi dan batubara! Karena perdagangan bahan bakar 'osil merupakan andalan pendapatan nasional dan karena nilai 'inansial perdagangan bahan bakar 'osil ini &auh lebih besar daripada  potensi mendapatkan man'aat ekonomi dari proyek-proyek C93, maka analisis yang mendalam dibutuhkan untuk memperthitungkan dampak penerapan Protokol Kyoto terhadap perdagangan bahan bakar 'osil )ndonesia!

#

aftar Pustaka Barnes, Philiph! #$$>!  Indonesia( the political econom! of energ!! "='ord6 "='ord )nstitute 'or nergy tudies Drubb, 3ichael, et! 2ll! #$$$! )he *!oto Protocol, a guide and assessment ! 4ondon6 oyal )nstitute o' )nternational 2''airs! )nstitute o' nergy conomics o' apan! .??@! +andbook of energ! and economic statistics in apan :okyo6 )! Kaya, oichi L K! okobori! #$$%!  .nvironment, .nerg!, and .conom!( #trategies  for #ustainabilit! :okyo6 United Nations Uni5ersity Press! 3inistry o' n5ironment, epublic o' )ndonesia! .??#! "ational #trateg! #tud! on Clean $evelopment %echanism in Indonesia !  Nugroho, 1anan! .??#!  Anal!/ing Indonesia0s export of fossil fuels! :idak dipublikasikan! Uni5ersitas Kyoto6 ekolah Pascasar&ana )lmu Pengetahuan nergi!  Nugroho, 1anan! .??@!  .nerg! in Asia! 3akalah, dipresentasikan di kantor "PC, Iienna, 2ustria, 3ei .??@!  Nugroho, 1anan! .??@!  Increasing the share of natural gas in national industr! and   energ! consumption( infrastructure developmet plan1  akarta6 Peren;anaan Pembangunan No! )M;/;.??@, halaman .?-//!  Nugroho, 1anan! .??@! Pengembangan industri hilir gas bumi Indonesia( tantangan dan gagasan   akarta6 Peren;anaan Pembangunan  No! )M;@;.??@, halaman /.->.!  Nugroho, 1anan! .??@! Pen!ediaan 22% "asional, %asalah 2esar %enghadang akarta6 Kompas, A uli .??@!  Nugroho, 1anan! raft! Financing Indonesia0s renewable energ!! 9isiapkan untuk 3orld 4egional 4enewable .nerg! Congress ' .xhibition 5667 in akarta !  Nugroho, 1anan L 1ari Kristi&o! In Press ! %enuu komposisi pemanfaatan energi  !ang optimum di Indonesia( pengembangan model ekonomi-energi dan identifikasi kebutuhan infrastruktur energi !  Nugroho, 1anan, et all! .??@! 8as energ! pricing in Indonesia for promoting the  sustainable economic growth! Proceeding6 :he #$th Eorld nergy Congress L =hibition, ydney, >-$ eptember .??@!  Nugroho, 1anan et all!
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF