Isi Makalah Jihad

March 7, 2019 | Author: Irfan Fadhilah | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Isi Makalah Jihad...

Description

Bina Sarana Informatika

2011

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Tidak diragukan lagi bahwa jihad adalah amal kebaikan yang Allah syari¶atkan dan menjadi sebab kokoh dan kemuliaan umat islam. Sebaliknya (mendapatkan kehinaan) bila umat Islam meninggalkan jihad di jalan Allah.  Namun amal kebaikan ini harus memenuhi syarat ikhlas dan sesuai dengan syariat islam karena kedua hal ini adalah syarat diterima satu amalan. Di samping juga jihad bukanlah perkara mudah bagi jiwa dan memiliki hubungan dengan pertumpahan darah, jiwa dan harta yang menjadi perkara agung dalam Islam. Agama dewasa ini tampil dengan sosok yang menakutkan, aksi-aksi kekerasan kerap kali terjadi atas nama agama. Arti kata Jihad sering disalahpahami oleh yang tidak mengenal prinsip-prinsip agama Islam sebagai 'perang suci' (holy war). Jihad sering dikaitkan dengan Terorisme. Padahal kedua hal tersebut sangatlah jauh berbeda.

1.2.Tujuan

Sering ada bom bunuh diri yang dilakukan segelintir orang mengatasnamakan Jihad,yang pada akhirnya hanya memperburuk nama Islam. Kebanyakan korban jiwa adalah pembom bunuh diri itu sendiri dan orangorang sekitar lokasi pemboman yang dianggap sebagai ³orang kafir´ yang harus dimusnahkan. Tapi adakah bom bunuh diri itu di ajaran Islam? Tidak. Akan kita pelajari apa itu jihad menurut Islam serta penjelasan bahwa jihad itu  bukan Terorisme dan Terorisme itu bukan Jihad. Makalah ini difokuskan terhadap pembahasan tentang Jihad, pengertian  jihad dan terorisme, serta penjelasan tentang hakikat, hukum, dan bentuk bentuk jihad. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Isla m. 1

Bina Sarana Informatika

2011

1.3.Rumusan Masalah

Jihad adalah berjuang dengan sungguh-sungguh menurut syariat Islam. Jihad dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia yaitu menegakkan agama Allah atau menjaga agama tetap tegak, dengan cara-cara sesuai dengan garis perjuangan para Rasul dan Al-Quran. Jihad yang dilakukan menurut Islam hanyalah mempersiapkan seluruh kekuatan baik harta, jiwa, senjata, lisan, dan sebagainya untuk berjuang di  jalan Allah agar musuh tak bisa semena-mena membantai ummat Islam. Bukan untuk membunuh secara sadis orang-orang kafir karena dalam Islam diajarkan ³Laa ikrohaa fid diin´. Tak ada paksaan dalam agama. Disini saya akan membahas definisi Jihad, definisi Terorisme, hukum Jihad, bentuk-bentuk Jihad, serta perbedaan antara Jihad yang sebenarnya menurut Islam, perang, dan tindak terorisme yang marak terjadi di dunia saat ini.

1.4. Sistematika Penulisan

Agar data tersusun secara sistematis maka makalah ini disusun dengan susunan sebagai berikut : BAB I ± PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Masalah

1.2.

Maksud dan Tujuan

1.3.

Rumusan Masalah

1.4.

Sistematika Penulisan

BAB II ± PEMBAHASAN 2.1. Definisi Jihad 2.2. Definisi Terorisme 2.3. Hakikat Jihad 2.4. Bentuk-Bentuk Jihad 2.5. Jihad, Perang, dan Terorisme BAB III ± PENUTUP 3.1. Kesimpulan 3.2. Saran

2

Bina Sarana Informatika

2011

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Definisi Jihad

Jihad artinya perjuangan yang sungguh-sungguh di jalan Allah dengan seluruh kemampuan baik dengan harta, jiwa, lisan, mau pun yang lainnya. Jihad terutama ditujukan untuk membela kaum yang tertindas, dijelaskan dalam firman Allah : ³Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orangorang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang   semuanya berdoa: ³Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi  Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!.´ [An Nisaa' 75] Jihad merupakan satu kewajiban penting dalam Islam, hadits nabi :  Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: ³Barangsiapa mati,  sedang ia tidak pernah berjihad dan tidak mempunyai keinginan untuk jihad, ia mati dalam satu cabang kemunafikan.´ Muttafaq Alaihi.  Dari Anas bahwa Nabi SAW bersabda: ³Berjihadlah melawan kaum musyrikin dengan hartamu, jiwamu dan lidahmu.´ Riwayat Ahmad dan  Nasa¶i. Hadits shahih menurut Hakim.

Selanjutnya mari kita lihat pendapat para I mam Madzhab tentang Jihad: -

Madzhab Hanafi

Menurut madzhab Hanafi, sebagaimana yang dinyatakan dalam kitab Badaa¶i¶ as-Shanaa¶i¶, ³Secara literal, jihad adalah u ngkapan ngkapan tentang  pengerahan seluruh kemampuan. kemampuan. Sedangkan S edangkan menurut pengertian syariat,  jihad bermakna pengerahan seluruh kemampuan dan tenaga da lam  berperang di jalan Allah, baik dengan jiwa, harta, lisan ataupun yang lain (Al-Kasaani, Op. Cit., juz VII, hal. 97.)

3

Bina Sarana Informatika

-

2011

Madzhab Maliki

Adapun definisi jihad menurut madzhab Maaliki, seperti yang ter maktub di dalam kitab Munah al-Jaliil, adalah perangnya perangnya seorang Muslim melawan orang Kafir yang tidak mempunyai perjanjian, dalam rangka menjunjung tinggi kalimat Allah Swt. atau kehadirannya kehadirannya di sana (yaitu (yait u  berperang), atau dia memasuki wilayahnya (yaitu, tanah kaum Kafir) untuk berperang. Demikian yang dikatakan oleh Ibn µArafah (uhammad µIlyasy, Munah al-Jaliil, Muhktashar Sayyidi Khaliil, juz III, hal. 135.) -

Madzhab Syafi¶i

Madzhab as-Syafi¶i, sebagaimana yang dinyatakan dalam kitab al-Iqnaa¶, mendefinisikan jihad dengan ³berperang di jalan Allah´.(Al-Khathiib, Allah´.(Al-Khathiib, Haasyiyah al-Bujayrimi µalaa Syarh al-Khathiib, juz IV, hal. 225.) 225.) AlSiraazi juga menegaskan menegaskan dalam kitab al-Muhadzdzab; sesungguhnya sesungguhnya jihad itu adalah perang di jalan Allah. -

Madzhab Hambali

Sedangkan madzhab Hambali, seperti yang dituturkan di dalam kitab alMughniy, karya Ibn Qudaamah, menyatakan, bahwa jihad yang dibahas dalam kitaab al-Jihaad tidak memiliki makna lain selain yang berhubungan dengan peperangan, atau berperang melawan kaum Kafir, baik fardlu kifayah maupun fardlu ain, ataupun dalam bentuk sikap berjaga-jaga kaum Mukmin terhadap musuh, menjaga perbatasan dan celah-celah wilayah Islam.

Dalam masalah ini, Ibnu Qudamah berkata: Ribaath ( menjaga menjaga perbatasan) merupakan pangkal dan cabang jihad. (Ibn Qudaamah, al-Mughniy, juz X, hal. 375.) Beliau juga mengatakan: Jika musuh datang, maka jihad menjadi fardlu µain bagi mereka. Jika hal ini memang benar-benar telah ditetapkan, maka mereka tidak boleh meninggalkan (wilayah mereka) kecuali atas seizin  pemimpin (mereka). Sebab, urusan peperangan telah diserahkan kepadanya.(Ibid, kepadanya.(Ibid, juz X, hal. 30-38.)

4

Bina Sarana Informatika

2011

Meski demikian, jika kita pelajari sejarah Islam, maka kita akan tahu  bahwa Islam tidak pernah mengajarkan kita membunuh orang-orang kafir  selain di medan perang apalagi membunuh orang dengan cara bom bunuh diri. Jihad yang dilakukan menurut Islam hanyalah mempersiapkan seluruh kekuatan baik harta, jiwa, senjata, lisan, dan sebagainya untuk berjuang di  jalan Allah agar musuh tak bisa semena-mena membantai ummat Islam. Bukan untuk membunuh secara sadis orang-orang kafir karena dalam Islam diajarkan ³Laa ikrohaa fid diin´. Tak ada paksaan paksaan dalam agama! aga ma!

                                                                                      Tidak ada paksaan p aksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah



 jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa  yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus.  Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.´ [Al Baqarah 256]

2.2.Definisi Terorism Teroris me

Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk pada tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target korban jiwa yang acak serta seringkali merupakan warga sipil. Istilah teroris oleh para ahli kontraterorisme dikatakan merujuk kepada  para pelaku yang tidak tergabung dalam angkatan bersenjata yang dikenal atau tidak menuruti peraturan angkatan bersenjata tersebut. Aksi terorisme juga mengandung makna bahwa serang-serangan teroris yang dilakukan tidak   berperikemanusiaan  berperikemanusiaan dan tidak memiliki justifikasi, dan oleh karena itu para  pelakunya ("teroris") layak mendapatkan pembalasan yang kejam.

5

Bina Sarana Informatika

2011

Akibat makna-makna negatif yang dikandung oleh perkataan "teroris" dan "terorisme", para teroris umumnya menyebut menyebut diri mereka sebagai separatis,   pejuang pejua ng pembebasan, militan, mujahidin, mujahidi n, dan lain-lain. lain-la in. Tetapi makna sebenarnya dari jihad, mujahidin adalah jauh dari tindakan terorisme yang menyerang penduduk sipil padahal tidak terlibat dalam perang. Terorisme selalu identik dengan kekerasan. T erorisme adalah puncak aksi kekerasan loyalitas dan solidaritas kelompok dalam menghadapi pihak lain. Banyak pengertian dari terorisme, diantaranya menurut Black¶s Law Dictionary, Terorisme adalah kegiatan yang melibatkan unsur kekerasan atau yang menimbulkan efek bahaya bagi kehidupan manusia yang melanggar  hukum pidana, yang jelas dimaksudkan untuk mengintimidasi penduduk sipil, mempengaruhi kebijakan pemerintah, dan mempengaruhi penyelenggaraan negara dengan cara penculikan atau pembunuhan . Hakekat perbuatan Terorisme mengandung perbuatan kekerasan atau ancaman kekerasan yang berkarakter politik. Bentuk perbuatan bisa berupa  perompakan, pembajakan maupun penyanderaan. Pelaku dapat merupakan individu, kelompok, atau negara. Sedangkan hasil yang diharapkan adalah munculnya rasa takut, pemerasan, perubahan radikal politik, tuntutan Hak  Asasi Manusia, dan kebebasan dasar untuk pihak yang tidak bersalah serta kepuasan tuntutan politik lain.

2.3.Hakikat Jihad

Maksud tujuan disyariatkannya jihad adalah untuk menegakkan agama Islam di muka bumi ini dan bukan untuk dendam pribadi atau golongan sehingga dibutuhkan sekali pengetahuan tentang konsep islam dalam jihad  baik secara hukum, cara berjihad dan ketentuan harta rampasan perang sebagai satu konsekwensi dari pelaksanaan jihad. Rasulullah bersabda : ³Urusan terpenting adalah Islam, tiangnya tiangnya adalah  shalat dan atap (puncaknya) adalah jihad di jalan Allah.´ [HR.Ahmad, At  Tirmidzi dan Ibnu Majah]. Jihad secara bahasa berarti bersungg b ersungguh-sungguh. uh-sungguh. Menurut syari¶at, jihad memiliki makna umum dan makna khusus. Jihad menurut maknanya yang

6

Bina Sarana Informatika

2011

umum adalah bersungguh-sungguh dengan memohon pertolongan kepada Allah dalam mendapatkan apa yang mendekatkan diri kepada Allah dan dalam menjauhi segala apa yang dilarang Allah. Sedang Jihad di dalam maknanya yang khusus berarti memerangi orang-orang kafir agar kalimat Allah menjadi tinggi dan mulia. Jihad merupakan puncak kekuatan dan kemuliaan Islam. Orang yang  berjihad akan menempati kedudukan yang tinggi di surga, sebagaimana juga memiliki kedudukan yang tinggi di dunia. Secara umum, hakikat jihad mempunyai makna yang sangat luas. Yaitu  berjihad melawan hawa nafsu, berjihad melawan setan, dan berjihad melawan orang-orang fasik dari kalangan ahli bid¶ah dan maksiat. Sedangkan menurut syara¶, jihad adalah mencurahkan seluruh kemampuan untuk memerangi orang kafir.

2.4.Bentuk-Bentuk Jihad

Jihad berdasarkan sasaran dapat dibedakan menjadi 4, yaitu : Jihad terhadap diri sendiri, Jihad terhadap syaitan, Jihad terhadap pelaku kedzaliman, bid¶ah dan kemungkaran serta Jihad terhadap orang-orang kafir  dan munafiq. 1. Jihad terhadap diri sendiri

Jihad terhadap diri sendiri ada empat tingkatan : Pertama : Jihad dalam mencari ilmu syar¶i untuk mendapatkan petunjuk dan kebenaran. Allah memerintahkan kita agar terlebih dahulu berilmu sebelum  berucap dan berbuat. ³Maka ketahuilah bahwasanya tidak ada sesembahan yang haq melainkan melainka n  Allah.´ (QS. Muhammad : 19). 1 9). Kedua : Jihad dalam mengamalkan ilmu setelah berjihad dalam mengenal Allah , Rasul-Nya dan agama Islam dengan dalil maka kita berusaha mengamalkannya. mengamalkannya. Yakni Ya kni dengan merealisasikan Tauhid dan beribadah secara ikhlas kepada-Nya, menjalankan segala kewajiban agama, bersegera dalam kebaikan dan menjauhi segala yang diharamkan.

7

Bina Sarana Informatika

2011

Ketiga : Berjihad menyampaikan ilmu. Yakni hendaknya kita mengajarkan ilmu tersebut dan mendakwahkannya. Sebab Allah telah mengambil janji kepada umat manusia agar mau menjelaskan Ilmu dan tidak boleh menyembunyikannya. Dan tingkatan yang paling mulia dalam jihad menyampaikan menyampa ikan ilmu adalah melakukan melakuka n amar ma¶ruf nahi mungkar. mungkar. Keempat : Jihad dalam menanggung resiko dakwah. Ketiga hal diatas semuanya membawa resiko yang tidak ringan, karena itu kita harus bersabar  dalam menanggung resiko tersebut. Bahkan sudah menjadi sunnatullah, setiap orang berdakwah akan menemui berbagai cobaan, baik cibiran manusia, kesusahan bahkan siksaan. Karena dakwah adalah tugas para Rasul dan Rasul adalah orang yang paling berat cobaannya. 2. Jihad terhadap Syaitan

Jihad terhadap syaitan ada dua macam : Pertama : Jihad dalam memerangi syubhat dan keragu-raguan Iman yang dilancarkan syaitan. Misalkan keragu-raguan tentang keimanannya terhadap wujud Allah, sifat kekuasaan atau keadilan-Nya. Untuk menolak berbagai keraguan tersebut seorang muslim hendaknya dengan mantap menyatakan , aku beriman kepada Allah dan aku berlindung kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. Kedua : Jihad untuk memerangi tipu daya syaitan dalam hal keinginan dan syahwat. Hal itu itu dapat dilakukan dilakuka n dengan bersabar dalam dalam menta¶ati Allah, sabar dalam menjauhi maksiat dan menerima takdir Allah yang pahit. Ketika seorang mendapat dirinya malas dalam menta¶ati Allah , selalu menundanunda dalam berbuat kebaikan , maka hendaknya ia sabar bahwa itu adalah godaan syaitan, maka ia harus memeranginya. Ia harus ingat bahwa Allah menciptakannya agar beribadah kepada-Nya. Dan hendaknya ia selalu ingat  bahwa syurga itu senantiasa dikelilingi dengan hal-hal yang dibenci. Rasulullah shallallahu¶alaihi wasallam bersabda yang artinya : ³orang yang  cerdik adalah orang yang bisa menundukan hawa nafsunya dan bekerja untuk  bekal sesudah mati dan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa  Nafsunya dan ia berangan-angan kepada Allah dengan banyak anganangan.´ [HR. At Tirmidzi, berkata hadits hasan].

8

Bina Sarana Informatika

Godaan

2011

syaitan itu meliputi segala sisi. P erbuatan erbuatan misalkan zina. Ucapan Uca pan

misalkan berdusta. Pendengaran misalkan mendengar pergunjingan .  penglihatan misalkan melihat wanita yang tidak halal baginya, dll. Setiap kali seseorang melakukan berbagai hal diatas atau sejenisnya hendaknya ia sadari  bahwa hal itu perdayaan dari syaitan. Karena itu kita harus berjihad melawannya. 3. Jihad terhadap pelaku kedzaliman , bid¶ah dan kemungkaran .

Berjihad dengan mengubah kedzaliman, bid¶ah dan kemungkaran hukumnya fardhu µain (wajib bagi setiap muslim) dalam tiga keadaan : o

Bila tidak ada yang mengetahui kemungkaran tersebut kecuali dirinya.

o

Jika tidak ada yang mampu mengubahnya kecuali dirinya dan ia mengetahuinya.

o

Jika ia dan orang lain mengetahuinya, tetapi ia mengetahui bahwa orang tersebut tidak mampu mengubahnya, karena itu wajib mengubahnya sesuai kemampuan. Untuk mengubah kemungkaran tersebut ada tiga t ingkatan : Sebag S ebagaimana aimana

Rasulullah bersabda yang artinya : ³Barangsiapa diantara kalian melihat  kemungkaran maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya, bila ti dak  mampu maka dengan lisannya, bila tidak mampu maka dengan hatinya, dan itu adalah tingkatan iman yang paling lemah.´ [HR.Muslim]. Bagi yang mampu, dan tidak akan menimbulkan kerusakan, mengubah kemungkaran dengan tangan (kekuasaan) adalah wajib. Dan pada prinsipnya semua bentuk kedzaliman, bid¶ah dan kemungkaran harus dicegah karena itu  penguasa harus mencegah terjadinya kedzaliman, bid¶ah dan kemungkaran yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, sebab merekalah yang mampu melakukannya. Adapun dalam lingkup keluarga yang wajib melakukannya adalah kepala rumah tangga, yakni suami terhadap istrinya atau orang tua terhadap anak-anak dan pembantunya. Rasulullah bersabda yang artinya : ³Setiap kalian adalah pemimpin dan  setiap kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya.´ [HR.Bukhari dan  Muslim].

9

Bina Sarana Informatika

2011

Mencegah berbagai bentuk kemungkaran dengan kekuasaan adalah hal amat penting. Jika para penguasa dari pemimpin tidak melakukannya, maka mereka bersama-sama menanggung dosanya dan akan lahir bencana umum yang menimpa segenap rakyatnya, yang jahat maupun yang ta¶at. Allah berfirman : ³Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak  khusus menimpa orang-orang dzalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah  sesungguhnya Allah amat keras siksa-Nya.´ [QS.Al Anfal: 25].  Namun jika mengubah berbagai berbaga i kemungkaran kemungkara n itu tidak mampu ia lakukan lakuka n dengan kekuasaannya, atau khawatir melahirkan kerusakan, maka hendaknya ia mengubah kemungkaran itu dengan memberikan nashihat secara bijaksana. Dan sebelum memerintahkan sesuatu , setiap muslim harus yakin bahwa apa yang diperintahkannya adalah suatu kebaikan dan apa yang dilarangnya adalah suatu kemungkaran. kemungkaran. Tingkatan terakhir adalah mengubah kemungkaran dengan hati, hal itu dilakukan jika ia mencegah kemungkaran dengan lisan atau tulisan berisiko keamanannya terancam, maka ketika itu ia mengingkari kemungkaran tersebut dengan hatinya, berpaling dari padanya serta membenci para pelakunya. Dan setiap muslim yang mencegah kemungkaran dalam berbagai tingkatannya, haruslah dibarengi dengan kebencian hatinya terhadap kemungkaran tersebut, sebab jika ia rela dengan kemungkaran tersebut, ia akan berdosa seperti orang yang melakukannya.

4. Jihad terhadap orang-orang Kafir dan Munafiq

Jihad terhadap orang-orang Kafir dan Munafiq ada empat tingkatan : Pertama : Jihad dengan hati, yakni berlepas diri (Bara¶) dari mereka dan kekufurannya. Kedua : Jihad dengan Lisan dan Tulisan. Jihad dengan lisan dan tulisan adalah menyampaikan kebenaran bahwa tidak ada sesembahan yang hak melainkan Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ketiga : Jihad dengan harta, yakni dengan memberikan bekal dalam mempersiapkan pasukan fi sabilillah dengan senjata, kendaraan kendaraan makanan atau menjamin nafkah keluarga pasukan fi sa bilillah yang membutuhkan .

10

Bina Sarana Informatika

2011

Rasulullah shallallahu¶alaihi wasallam bersabda yang artinya : ³Barangsiapa  yang memberi bekal orang yang berperang maka dia telah berperang, dan barangsiapa yang memberikan harta bagi keluarga orang yang berperang , maka ia telah berperang.´ berperang.´ [Muttafaqun¶alaihi]. Keempat : Jihad dengan jiwa untuk membela agama Allah. Dan ini adalah tingkatan jihad kepada orang kafir yang paling tinggi. Sebab dengan demikian ia telah merelakan sesuatu yang paling berharga bagi dirinya, yakni jiwanya untuk kepentingan agama Allah. Dan secara umum jihad secara fisik dengan orang-orang kafir itu dilakukan bila mereka memusuhi umat islam atau melarang umat Islam menjalankan agamanya. Seperti melarang shalat, zakat, puasa, haji, dll. Pa da saat itulah umat islam harus berjihad melawan orang kafir.

JIHAD PALING UTAMA

Rasulullah bersabda : ³Jihad yang paling utama adalah menyampaikan kalimah µadl (kebenaran) dihadapan penguasa yang dzalim.´ [HR. Abu Daud, hasan]. Sangat jelas, mengapa mengingatkan penguasa dzalim agar berhenti dari kedzaliman , sebagai jihad yang paling utama. Sebab itu menyangkut mashlahat rakyatnya dan berisiko sangat berat. Tetapi koridornya, pesan itu harus disampaikan langsung dihadapan penguasa, sehingga tidak  menimbulkan gejolak di tengah-tengah masyarakat.

2.5.Jihad, Perang dan Terorisme

Jihad dan terorisme jelas tidak ada kaitannya, t erorisme erorisme sebagai kekerasan  politik sepenuhnya bertentangan dengan etos kemanusiaan agama Islam. Islam mengajarkan etos kemanusiaanyang sangat menekankan etos kemanusiaan universal, universa l, Islam mengajarkan umatnya untuk berjuang mewujudka mewujudkan n  perdamaian, keadilan dan kehormatan, kehormatan, akan tetapi perjuangan perjuangan itu haruslah tidak dengan d engan cara-cara kekerasan atau terorisme.

11

Bina Sarana Informatika

2011

Setiap perjuangan untuk keadilan harus dimulai dengan premis bahwa keadilan adalah konsep universal yang harus diperjuangkan dan dibela setiap manusia. Islam memang mengajarkan dan menjustifikasi kepada muslim untuk berperang (harb) dan menggunakan kekerasan(qital) terhadap para  penindas dan musuh-musuh Islam, dan pihak luar yang menunjukkan sikap  permusuhan atau tidak mau berdampingan secara damai dengan Islam dan kaum muslimin. Jihad dalam bentuk perang dilaksanakan jika terjadi fitnah yang membahayakan eksistensi ummat (antara lain berupa serangan-serangan serangan-serangan dari luar). Pada dasar kata arti jihad adalah "berjuang" atau "ber-usaha dengan keras", namun bukan harus berarti "perang dalam makna "fisik". Jika sekarang  jihad lebih sering diartikan sebagai "perjuangan untuk agama", itu tidak harus  berarti perjuangan fisik. Jika meng-arti-kan jihad hanya sebagai peperangan fisik dan extern, untuk  membela agama, akan sangat ber-bahaya , sebab akan mudah di-manfaat-kan di-manfaat-kan dan rentan terhadap fitnah . Jika meng-artikan Jihad sebagai "perjuangan membela agama" , maka lebih tepat bahwa ber-Jihad adalah : "perjuangan menegakkan syariat Islam" . Sehingga berjihad harus -lah dilakukan setiap saat , 24 jam s ehari , sepanjang tahun, seumur hidup . Semasa kepemimpinan Muhammad dan Khulafaur Rasyidin antara lain diriwayatkan bahwa Abu Bakar sebelum mengirim pasukan untuk berperang melawan pasukan Romawi, memberikan pesan pada pasukannya , yang kemudian menjadi etika dasar dalam perang yaitu: y

Jangan berkhianat,

y

Jangan berlebih-lebihan, berlebih-lebihan,

y

Jangan ingkar janji,

y

Jangan mencincang mayat (mutilasi),

y

Jangan membunuh anak kecil, orang tua renta, wanita,

12

Bina Sarana Informatika

y

2011

Jangan membakar pohon, menebang atau menyembelih binatang ternak  kecuali untuk dimakan,

y

Jangan mengusik orang-orang Ahli Kitab yang sedang beribadah.

Terorisme tidak bisa dikategorikan sebagai Jihad; Jihad dalam bentuk   perang harus jelas pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam peperangan, seperti halnya perang yang dilakukan Nabi Muhammad yang mewakili Madinah melawan Makkah dan sekutu-sekutunya. Alasan perang tersebut terutama dipicu oleh kezaliman kaum Quraisy yang melanggar hak hidup kaum Muslimin yang berada di Makkah (termasuk perampasan harta kekayaan kaum Muslimin serta pengusiran).  Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orangorang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang   semuanya berdoa: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi  Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau !".(QS 4:75) Perang yang mengatasnamakan penegakan Islam namun tidak mengikuti Sunnah Rasul tidak bisa disebut Jihad. Sunnah Rasul untuk penegakkan Islam  bermula dari dakwah tanpa kekerasan!, bukan dalam bentuk terorisme, hijrah ke wilayah yang aman dan menerima dakwah Rasul, kemudian mengaktualisasikan mengaktualisasikan suatu masyarakat masyarakat Islami Isla mi (Ummah) yang bertujuan menegakkan Kekuasaan Allah di muka bumi. "Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama  yang benar (agama Allah
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF