Isi Laporan Resin Akrilik
April 22, 2018 | Author: Ditha Rizky | Category: N/A
Short Description
resin akrilik...
Description
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Resin akrilik adalah salah satu bahan yang paling banyak banyak digunakan digunakan di bidang kedokteran gigi terutama dalam bidang prostodonsia. Akrilik dipilih karena sifatnya yang cukup elastik dan cukup rigid atau keras terhadap tekanan kunyah, stabil dalam cairan mulut, biokompatibel, warna menyerupai warna gusi, mudah direstorasi bila patah tanpa mengalami distorsi, mudah dibersihkan sendiri oleh pasien, mudah dimanipulasikan dalam masa yang relatif singkat, serta harga yang cukup murah dan tahan lama. Resin akrilik merupakan merupakan jenis resin termoplastik, termoplastik, di mana merupakan merupakan senyawa senyawa kompon non metalik yang dibuat secara sintesis dari bahan bahan organik. Resin banyak aplikasikan untuk pembuatan anasir dan basis gigi tiruan, pelat ortodonsi, sendok cetak khusus, serta restorasi mahkota dan jembatan. Resin akrilik dipakai karena bahan ini memiliki beberapa kelebihan, yakni estetika terpenuhi, warna dan tekstur mirip dengan gingiva yang menyebabkan bahan ini memberikan estetika yang baik, daya serap air relative rendah dan perubahan dimensi kecil. Pada gigitiruan yang menggunaan basis resin akrilik apabila patah mudah dilakukan reparasi, mudah diolah dan yang penting harga relative murah. Namun, selain mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan, bahan ini juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu mudah patah bila jatuh pada permukaan yang keras atau akibat kelelahan karena ulangan lenturan oleh suatu beban. Resin akrilik dapat dibentuk selama masih dalam keadaan plastis, dan mengeras mengeras apabila apabila dipananskan dipananskan.. Pengerasan Pengerasan terjadi oleh karena terjadinya terjadinya reaksi polimerisasi polimerisasi adisi antara polimer dan monomer. Acrylic berasal dari asam acrolain atau gliserin aldehid. ecara kimia dinamakan polymethyl methacrylate yang terbuat dari minyak bumi, gas bumi atau arang batu. !ahan ini disediakan dalam kedokteran gigi berupa ciaran "monomer# "monomer# mono methyl methacrylate methacrylate dan dalam bentuk bentuk bubuk bubuk "polymer# "polymer# polymthtyl methacrylate. $leh karena itu alangkah baiknya kita mengetahui lebih lanjut tentang cara manipulasi ataupun sifat sifat dari resin akrilik dengan melakukan serangkaian studi praktikum, dan nantinya dalam penggunaan atau aplikasinya bisa tercapai dengan baik.
1
1.2 Rumusan Masalah
%. '. (. ). *. +. . .
Apa Apa penge pengert rtia ian n resin resin akri akrili lik& k& Apa Apa kompos komposisi isi dari dari resin resin akrili akrilik& k& Apa Apa saja saja klasifi klasifikas kasii dari resin resin akril akrilik& ik& !agaim !agaimana ana prose prosess manipu manipulasi lasi resin resin akril akrilik& ik& !agaim !agaimana ana prose prosess polime polimerisa risasi si resin resin akrilik& akrilik& Apa saja syarat syarat dan dan sifat sifat resin resin akrilik akrilik kedokteran kedokteran gigi& !agaim !agaimana ana bioko biokompa mpabil bilita itass dari resin akril akrilik& ik& Apa Apa saja aplika aplikasi si resin resin akrilik akrilik di kedo kedokte kteran ran gigi& gigi&
1.3Tujuan %. ampu ampu memahami memahami dan menjelaskan menjelaskan pengertian pengertian resin akrilik '. ampu ampu memahami memahami dan dan menjelask menjelaskan an kompos komposisi isi dari resin akrilik akrilik (. ampu ampu memahami memahami dan dan menjelask menjelaskan an klasifika klasifikasi si dari resin akrilik akrilik ). ampu ampu memahami memahami dan dan menjelask menjelaskan an proses proses manipu manipulasi lasi resin resin akrilik akrilik *. ampu ampu memahami memahami dan dan menjelask menjelaskan an proses proses polime polimerisasi risasi resin resin akrilik akrilik +. ampu ampu memaham memahamii dan menjela menjelaska skan n syarat syarat dan sifat resin akrilik akrilik ledokte ledokteran ran
gigi& . ampu ampu memahami memahami dan dan menjelaskan menjelaskan biokompab biokompabilitas ilitas dari dari resin akrilik akrilik . ampu ampu memahami memahami dan menjelask menjelaskan an aplikasi aplikasi resin akrilik akrilik di kedokt kedokterang erangigi igi
2
BAB II TINAUAN PU!TA"A
2.1. Res#n Akr#l#k
Akrilik merupakan derivat dari etilen dan mengandung grup vinyl "-/0/-# dalam formula strukturalnya. Akrilik resin atau resin akrilik telah tersedia di beberapa variasi dan bentuk yang terbagi atas ( yaitu powder-li1uid, gels, sheet. Penggunaan powder liquid dalam bentuk bubuk atau cairan pada saat ini merupakan tipe yang paling popular. 2ni karena penggunaannya cukup sederhana dalam hal prosedur maupun prosesnya, dan suatu basis gigi tiruan selesai diproses didalam dental laboratorium dengan menggunakan peralatan yang sederhana. !ubuk polimer dilarutkan di dalam cairan monomer untuk membentuk suatu dough lalu dibentuk sesuai kegunaannya sebelum polimerisasi selesai. 3 Resin akrilik yang digunakan sebagai basis gigi tiruan diklasifikasi menurut spesifikasi American 4ental Association No. %' "2$ %*+# untuk Resin !asis 5igi 6iruan. 6erdapat lima jenis resin basis gigi tiruan berdasarkan cara polimerisasinya yaitu 6ipe 2 7 Heat-polymerizable polymers / Heat Cured Acrylic "/lass %, Powder dan 8i1uid 9 /lass ', Plastic /ake# '# 6ipe 22 7 Autopolymerizable polymers / Self Cured Acrylic "/lass %, Powder dan 8i1uid 9 /lass ', Powder dan 8i1uid pour- tipe resin# (# 6ipe 222 7 Thermoplastic blank or powder )# 6ipe 2: 7 Liht acti!ated materials / "isible Liht Cured *# 6ipe : 7 #icrowa!e-cured materials
2.2. "$m%$s#s# Res#n Akr#l#k
Resin akrilik Heat Cured terdiri dari7 %. Polimer7 a. Poli"metil metakrilat# b. $nitiator 7 berupa ;.' - ;.*< ben=oil peroksida c. Pigmen7 merkuri sulfit, cadmium sulfit, cadmium selenit, ferric o%ide. d. &lasticizer' dibutil pthalat e. (pacifiers' zinc atau titanium o>ide f. erat sintetis?organik 7 serat nilon atau serat akrilik g. Partikel inorganik, seperti serat kaca, =irkonium silikat. '. onomer7 a. etil metakrilat 3
b. Stabilizer' terdapat sekitar ;.;;( @ ;.%< metil ether hydroquinone untukmencegah terjadinya proses polimerisasi selama penyimpanan. c. &lasticizer' dibutil pthalat d. !ahan untuk memacu ikatan silang " cross-linkin aent # seperti etilen glikoldimetakrilat "54A#. !ahan ini berpengaruh pada sifat fisik polimer dimana polimer yang memiliki ikatan silang bersifat lebih keras dan tahan terhadap pelarut.
Resin akrilik Self Cured terdiri dari7 %. Polimer7 a. Poli"metil metakrilat# b. $nitiator 7 (ranic &ero%ide c. Pigmen7 Agen 6itanium 4ioksida dan Pigmen 2norganik '. onomer7 a. etil metakrilat b.Stabilizer'
hydroquinone
untuk
mencegah
terjadinya
proses
polimerisasispontan. c. aen cross linked' dimethacrylate d. oranic amine accelerator dan dyed synthetic fibers " untuk estetik#.
2.3. "las#kas# Res#n Akr#l#k A. Beat /ured Acrylic "Resin Akrilik teraktivasi Panas#
Pada resin jenis ini, energy thermal diperoleh dari proses perendaman akrilik di dalam air, selain itu juga diperoleh dari proses perebusan. Resin ini memiliki komposisi bubuk atau powder berupa polimethyl metakrilat dengan tambahan inisiator berupa ben=oil peroksida. 4isamping juga ada li1uid atau cairan berupa methyl metakrilat yang di dalamnya terkandung sedikit kandungan hydro1uinone yang ditambah dengan glikol dimetakrilat sebagai bahan ikat silang. Celebihan dari heat cured acrylic adalah nilai estetis unggul dimana warna hasil akhir akrilik sama dengan warna jaringan lunak rongga mulut. elain itu, resin akrilik ini tergolong mudah dimanipulasi dan harga terjangkau. edangkan jika dilihat dari segi kekurangan heat cured acrylic adalah daya
'
tahan abrasi atau benturan masih tergolong rendah, fleksibilitas juga masih rendah dan hasil akhir dari manipulasi akrilik akan terjadi penyusutan volume.
!. elf /ured Acrylic "Resin Akrilik teriaktivasi Cimia# !erbeda dengan heat cured acrylic, self cured acylic menggunakan activator berupa cairan kimia. /airan kimia yang digunakan adalah dari golongan amin tersier biasanya adalah dietil paratuloidin. Denis ini memang tidak sesempurna tipe 2 karena residu monomer yang terbentuk dari proses polimerisasi dan manipulasi lebih banyak. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan mengatur suhu dan waktu manipulasi secara tepat. Celebihan dari tipe ini adalah mudah dilepaskan dari kuvet, fleksibilitas lebih tinggi dari tipe 2, pengerutan volumeakhir tergolong rendah karena proses polimerisasi dari tipe ini tergolong kurang sempurna. edang kekurangannya adalah elastisitas dari tipe ini tergolong kurang dari tipe 2, kemudian karena digunakan bahan kimia hal tersebut dapat mengiritasi jaringan rongga mulut, dandari segi ekonomis lebih mahal.
/. 8ight /ured Acrylic "Resin Akrilik teriaktivasi /ahaya# /ahaya yang dapat digunakan sebagai activator pada resin akrilik jenis ini adalah sinar E: dengan panjang gelombang '3;-)Fnm dan sinar tampak dengan panjang gelombang );;-;; nm. Pada proses manipulasi resin akrilik jenis ini, ditambahkan bahan inisiator berupa champor1uinon. Celebihan dari resin akrilik jenis ini adalah penyusutan saat polimerisasi rendah, hasil akhir manipulasinya dapat dibentuk dengan baik dan resin ini dapat dimanipulasi dengan peralatan sederhana. Cekurangan dari resin akrilik ini adalah elastisitas dari resin akrilik ini kecil dan penggunaan sinar E: pada resin ini dapat merusak jaringan rongga mulut.
4.
icrowave /ured Acrylic "Resin Akrilik teriaktivasi Cimia# Activator pada resin akarilik ini adalah gelombang mikro dimana gelombang ini membuat molekul bergerak secara merata dan seimbang ke segala arah sehingga hasil akhir dari resin akrilik ini lebih sempurna dari yang lain. Bal tersebut disebabkan karena hamper semua monomer beraksi sehingga proses
polimerisasinya sempurna. (
Celebihan dari jenis resin akrilik ini adalah waktu pemanasan yang dibutuhkan dari resin ini lebih singkat, perubahan warna kecil, sisa monomer lebih sedikit karena polimerisasinya lebih sempurna. Cekurangan dari resin jenis ini yakni resin akrilik ini masih dapat menyerap air, selain itu harga cukup mahal karena peralatan manipulasinya canggih.
Denis Resin Beat
Aktivator nergi
Celebihan termal Garna stabil
/uring
yang berasal dari murah
volume
acrylic
panas
pembuatannya tidak
resin elf /uring 4imethyl
Cekurangan dan 6erdapat pengerutan akhir,
praktis Pengerutan volume 6erdapat
acrylic
paratoluidine atau akhir
resin
amin tersier
lebih
sisa-sisa
kecil, monomer, kestabilan
praktis, dan relatif warna rendah, sisa murah
monomer banyak,
lebih porositas
8ight
inar tampak dan
lebih tinggi. Gaktu polimerisasi !ila menggunakan
/uring
sinar E:
dapat diatur
5elombang mikro
merusak jaringan. Gaktu lebih singkat, embutuhkan
acylic resin icrowave /uring
polimerisasi
acrylic
sempurna,
sinar
monomer
dapat
lebih peralatan yang lebih proses mahal,
pembuatannya lebih bersifat bersih,
E:
masih menyerap
sisa air. lebih
sedikit. 2.'. Man#%ulas# Res#n Akr#l#k
anipulasi adalah suatu bentuk tindakan atau proses rekayasa terhadap sesuatu dengan menambah ataupun mengurangi variabel yang berkaitan guna mencapai sifat fisik maupun mekanik yang dikehendaki. ebelum diaplikasikan pada pasien, resin akrilik harus diolah dan dimanipulasi sedemikian rupa sehingga memenuhi kriteria pengaplikasian klinis yang baik. ecara umum, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memanipulasi resin akrilik, antara lain7
)
%. Perbandingan monomer dan polimer Perbandingan yang umum digunakan adalah (,* 7 % satuan volume atau ',* 7 % satuan berat. !ila monomer terlalu sedikit maka tidak semua polimer sanggup dibasahi oleh monomer akibatnya akrilik yang telah selesai berpolimerisasi akan bergranul. ebaliknya, monomer juga tidak boleh terlalu banyak karena dapat menyebabkan terjadinya kontraksi pada adonan resin akrilik. '. Pencampuran Polimer dan monomer dengan perbandingan yang benar dicampurkan dalam tempat yang tertutup lalu dibiarkan beberapa menit sampai mencapai fase dough." C Chindria ,';;3# . Pada saat pencampuran ada empat tahapan yang terjadi, yaitu7 %.
andy stage adalah terbentuknya campuran yang menyerupai pasir basah.
'.
ticky stage adalah saat bahan akan merekat ketika bubuk mulai larut dalam cairan dan berserat ketika ditarik.
(.
4ough stage adalah saat konsistensi adonan mudah diangkat dan tidak melekat lagi, dimana tahap ini merupakan waktu yang tepat untuk memasukkan adonan ke dalam mould dan kebanyakan dicapai dalam waktu %; menit.
).
Rubber hard stage adalah tahap seperti karet dan tidak dapat dibentuk dengan kompresi konvensional.
(. Pengisian 6ahap ini disebut juga dengan packing, yaitu tahap penuangan resin kedalam mould. Pada proses manipulasi yang perlu diperhatikan pada tahap pengisian ini adalah ketepatan bahan mengisi rongga mould. dengan pengisian pada rongga mould secara bertahap. Pada tahap selanjutnya setelah dilakukan pengisian pada rongga mould adalah dilakukannya press dengan pada kuvet. Cekuatan press yang diberikan pada kuvet sebesar %;;; psi selama * menit kemudian sebesar '';; psi selamat * menit juga. elama proses press ini biasanya ditemukan flash, yaitu adanya kelebihan bahan. Hlash ini harus dibersihkan dan dipisahakan dengan bagian resin yang mengisi mould. etelah dilakukan ini tahap berikutnya adalah dilakukannya curing. ebelum rongga tersebut diisi dengan acrylic, lebih dulu diulasi dengan bahan separator?pemisah, yang umumnya menggunakan could mould seal "/#.
*
Ruang cetak diisi dengan akrilik pada waktu adonan mencapai tahap plastis "dough stage#. Pemberian separator tersebut dimaksudkan untuk7 a. encegah merembesnya monomer ke bahan cetakan "gips# dan ber polimerisasi di dalam gips sehingga menghasilkan permukaan yang kasar dan merekat dengan bahan cetakan?gips. b. encegah air dari bahan cetakan masuk ke dalam resin acrylic. ewaktu melakukan pengisian ke dalam cetakan pelu diperhatikan 7 /ara pengepresan yang benar adalah7 %. Adonan yang telah mencapai tahap dough dimasukkkan ke dalam rongga cetak, kemudian kedua bagian kuvet ditutup dan diselipi kertas selofan. Pengepresan
awal
dilakkukan
sebesar
3;;psi,
kelebihan
acrylic
dipotongdengan pisau model. Cedua bagian kuvet dikembalikan, diselipi kertasselofan. '. Pengepresan
dilakukan
lagi
seperti
di
atas,
tetapi
tekanan
ditingkatkanmenjadi %';; psi. Celebihan acrylic dipotong dengan pisau model. Ceduabagian kuvet dikembalikan tanpa diselipi kertas selofan. (. Pengepresan terakhir dilakukan dengan tekanan %*;; psi, kemudian kuvetdiambil dan dipindahkan pada begel. %. Pemasakan "/uring# Proses curring adalah proses terjadinya pengerasan, dimana setiap jenis resin akrilik memiliki spesialisasi tersendiri. Heat cured acrylic resin 7 yaitu terjadinya curring yang diaktivasi oleh
adanya panas.
Self cured acrylic resin 7 curring cukup dapat dilakukan pada suhu ruang karena adanya aktivator amin tersier.
Liht cured resin 7 proses curring dicapai dengan dipaparkannya cahaya
tampak. Entuk menyempurnakan dan mempercepat polimerisasi pada heat cure, maka setelah pengisian "packing# dan pengepresan perlu dilakukan pemasakan "curing# di dalam oven atau boiling water "air panas#. 4i dalam pemasakan harus diperhati-kan, lamanya dan kecepatan peningkatan suhu?temperature. etode pemasakan dapat dilakukan dengan cara cepat atau lambat. Ada tiga metodepemasakan resin acrylic, yaitu7 %. Cuvet dan !egel dimasukkan ke dalam waterbath, kemudian diisi air setinggi *cm diatas permukaan kuvet. elanjutnya dimasak diatas nyala api hinggamencapai temperature
;;/ "dipertahankan
selama
%; menit#. +
Cemudiantemperaturnya ditingkatkan hingga %;;;/ "dipertahankan selama '; menit#.elanjutnya api dimatikan dan dibiarkan mendingin sampai temperature ruang. '. emasak air sesuai kebutuhan hingga mendidih "%;;;/#, kemudian kuvet danbeugel
dimasukkan
dan
ditunggu
hingga
mendidih
kembali
"dipertahankanselama '; menit#, api dimatikan dan dibiarkan mendingin sampai temperatureruang. (. emasak air sesuai kebutuhan hingga mendidih "%;;;/#, kemudian kuvet danbeugel dimasukkan dan ditunggu hingga mendidih kembali. etelah mendidihapi segera dimatikan dan dibiarkan selama )* menit. Cuvet dan begel yang terletak dalam water bath harus dibiarkan dingin secaraperlahan-lahan. elama pendinginan terdapat perbedaan kontraksi antara gipsdan acrylic yang menyebabkan timbulnya stress di dalam polimer. Pendinginansecara perlahan-lahan akan akan memberi kesempatan terlepasnya stress olehkarena perubahan plastis. elama pengisian mould space, pengepresan dan pemasakan perlu dikontrol perbandingan antara monomer dan polimer. ". /ombe %33'# 2.(. Pr$ses P$l#mer#sas# Akr#l#k
Resin akrilik berpolimerisasi melalui reaksi polimerisasi tambahan. Pada reaksi ini, tidak terjadi perubahan komposisi tetapi menghasilkan molekul raksasa dalam ukuran yang hampir tidak terbatas. Proses polimerisasi jenis ini terdiri dari ) tahap seperti yang dapat dilihat pada gambar ( yaitu a# Aktivasi "2nduksi# 7 Entuk memulai proses polimerisasi tambahan, haruslah terdapat radikal bebas. Radikal bebas dapat dihasilkan dengan mengaktifkan molekul monomer dengan sinar E:, sinar biasa, panas, atau pengalihan energi dan komposisi lain yang bertindak sebagai radikal bebas. b# 2nisiasi "Penyebaran# 7 Reaksi rantai harus berlanjut dengan terbentuknya panas, sampai semua monomer telah diubah menjadi polimer. eskipun demikian, reaksi polimerisasi tidak pernah sempurna. c# Propagasi "Pengalihan rantai# 7 Reaksi rantai dapat diakhiri dengan baik dengan cara penggabungan langsung atau pertukaran atom hidrogen dari satu rantai yang tumbuh ke rantai yang lain.
,
d# 6erminasi "Pengakhiran# 7 Ceadaan aktif diubah dari satu radikal aktif menjadi suatu molekul tidak aktif, dan tercipta molekul baru untuk pertumbuhan selanjutnya. asa yang diperlukan untuk campuran resin akrilik mencapai konsistensi douhlike dinamakan douh formin time. pesifikasi American 4ental Association No.%' menyatakan bahwa konsistensi ini harus dicapai kurang dari ); menit setelah pengadukan. 4alam penggunaan klinik, biasanya hanya mengambil masa kurang dari %; menit. inimum masa yang diambil untuk resin akrilik self cure berpolimerisasi adalah (; menit. 6erdapat beberapa sifat fisik polimer yang dapat dipengaruhi oleh perubahan dalam temperatur dan lingkungan serta komposisi, struktur, dan berat molekul suatu polimer 7 %. akin tinggi temperatur, polimer makin lunak dan lemah '. akin tinggi berat molekul, makin tinggi sifat fisikomekanik suatu polimer Self cure resin akrilik diaktivasi oleh bahan kimia penurun "reducin aent # yang disebut initiator yang ditambahkan pada cairan monomer. !ahan kimia ini yang selalu digunakan adalah tertiary aromatic anime. )educin aent ini bereaksi dengan benzoyl pero%ide pada suhu kamar untuk menghasilkan radikal bebas peroksida, yang akan menginisiasi proses polimerisasi monomer. /ara inisiasi radikal bebas untuk ketiga @ tiga jenis resin akrilik ditunjukkan oleh gambar. Perbedaan paling jelas antara self cure dan heat cure akrilik adalah pada proses aktivasi "induksi# polimerisasi. Heat cure diaktivasi oleh panas, sedangkan self cure diaktivasi oleh bahan kimia.
2.). !-arat an s#&at res#n akr#l#k 2.).1 !-arat Res#n Akr#l#k Dalam "e$kteran /#g# %. Pertimbangan biologis I 6idak berbau, tidak berasa, tidak toksik dan
tidak mengiritasi jaringan mulut. '. ifat fisik memiliki kekuatan terhadap tekan gigit atau pengunyahan, tekanan benturan, keausan, kestabilan dimensi. (. ifat estetik I enunjukkan translusensi dan tidak berubah warna setelah pembentukan. ). 6ahan abrasi, mudah direparasi dan dibersihkan *. !iokompabilitas dengan jaringan lunak mulut +. !iaya ekonomis dan mudah dalam manipulasi 2.).2 !#&at Res#n Akr#l#k
10
ifat bahan basis gigi tiruan terbagi atas sifat mekanis, sifat kemis dan biologis, serta sifat fisis. A. ifat ekanis ifat mekanis adalah respons yang terukur, baik elastis maupun plastis, dari bahan bila terkena gaya atau distribusi tekanan.ifat mekanis bahan basis gigi tiruan terdiri atas kekuatan tensil, kekuatan impak, fatique, crazin dan kekerasan. a. Cekuatan 6ensil Cekuatan tensil resin akrilik polimerisasi panas adalah ** Pa.Cekuatan tensil resin akrilik yang rendah ini merupakan salah satu kekurangan utama resin akrilik. b. Cekuatan 2mpak Cekuatan impak resin akrilik polimerisasi panas adalah % cm kg?cm.Resin akrilik memiliki kekuatan impak yang relatif rendah dan apabila gigi tiruan akrilik jatuh ke atas permukaan yang keras kemungkinan besar akan terjadi fraktur. c* +atique Resin akrilik memiliki ketahanan yang relatif buruk terhadap fraktur akibat fatique. +atique merupakan akibat dari pemakaian gigi tiruan yang tidak didesain dengan baik sehingga basis gigi tiruan melengkung setiap menerima tekanan pengunyahan.Cekuatan fatique basis resin akrilik polimerisasi panas adalah %,* juta lengkungan sebelum patah dengan beban '*;; lb?in ' pada stress maksimum % Pa.
d* Crazin Crazin kadang-kadang muncul berupa kumpulan retakan pada permukaan gigi tiruan resin akrilik yang dapat melemahkan basis gigi tiruan. Retakan-retakan ini dapat timbul akibat salah satu dari tiga mekanisme berikut. Pertama, apabila pasien memiliki kebiasaan sering mengeluarkan gigi tiruannya dan membiarkannya kering, siklus penyerapan air yang konstan diikuti pengeringan sehingga dapat
11
menimbulkan stress tensil pada permukaan
dan
mengakibatkan
terjadinya crazin . Cedua, penggunaan anasir gigi tiruan porselen juga dapat menyebabkan crazin pada basis di daerah sekitar leher anasir gigi tiruan yang diakibatkan perbedaan koefisien ekspansi termal antara porselen dan resin akrilik. Cetiga, crazin dapat terjadi selama perbaikan gigi tiruan ketika monomer metil metakrilat berkontak dengan resin akrilik yang telah mengeras dari potongan yang sedang diperbaiki. 6ingkat crazin ini dapat dikurangi oleh cross-linkin aent yang berfungsi mengikat rantai-rantai polimer. e. Cekerasan Nilai kekerasan resin akrilik polimerisasi panas adalah '; :BN atau %* kg?mm'.Nilai kekerasan tersebut menunjukkan bahwa resin akrilik relatif lunak dibandingkan dengan logam dan mengakibatkan basis resin akrilik cenderung menipis. Penipisan tersebut disebabkan makanan yang abrasif dan terutama pasta gigi pembersih yang abrasif, namun penipisan basis resin akrilik ini bukan suatu masalah besar. Cekurangan utama dari resin akrilik adalah mudah frakturnya gigi tiruan, hal ini berhubungan erat dengan sifat-sifat mekanis resin akrilik polimerisasi panas, yaitu kekuatan tensil, lentur, fatique dan impak yang rendah serta sifat notch sensiti!ity yang tinggi.
!. ifat Cemis dan !iologis ifat kemis adalah sifat suatu bahan yang dapat mengubah sifat dasar bahan tersebut, seperti penyerapan air dan stabilitas warna. ifat biologis adalah sifat suatu bahan dalam interaksinya dengan makhluk hidup, seperti pembentukan koloni bakteri dan biokompatibilitas. a. Penyerapan Air Resin akrilik menyerap air secara perlahan, biasanya melalui difusi, dan mencapai titik keseimbangan sekitar ' < setelah periode beberapa hari atau minggu tergantung pada ketebalan gigi tiruan. Penyerapan air selalu terjadi pada resin akrilik dengan tingkat yang lebih besar pada bahan
12
yang lebih kasar.Penyerapan air menyebabkan perubahan dimensi, meskipun tidak signifikan.Penelitian /heng Ji-Jung "%33)# menemukan bahwa penambahan berbagai serat pada resin akrilik menunjukkan perubahan dimensi yang lebih kecil selama perendaman dalam air. b. Pembentukan Coloni !akteri Cemampuan organisme tertentu untuk berkembang pada permukaan gigi tiruan resin akrilik berkaitan dengan penyerapan air, energi bebas permukaan, kekerasan permukaan, dan kekasaran permukaan.!erbagai penelitian menunjukkan bahwa resin akrilik polimerisasi panas memiliki penyerapan air yang rendah, permukaan yang halus, kekerasan permukaan yang lebih tinggi dibandingkan nilon dan sudut kontak permukaan dengan air yang cukup besar sehingga apabila diproses dengan baik dan sering dibersihkan maka perlekatan bakteri tidak akan mudah terjadi.Pembersihan dan perendaman gigi tiruan dalam pembersih kemis secara teratur umumnya sudah cukup untuk mengurangi masalah perlekatan bakteri. c. tabilitas Garna Ju-lin 8ai dkk. "';;(# mempelajari stabilitas warna dan ketahanan terhadap stain dari nilon, silikon serta dua jenis resin akrilik dan menemukan bahwa resin akrilik menunjukkan nilai diskolorasi yang paling rendah setelah direndam dalam larutan kopi.!eberapa penulis juga menyatakan bahwa resin akrilik polimerisasi panas memiliki stabilitas warna yang baik. d. !iokompatibilitas ecara umum, resin akrilik polimerisasi panas sangat biokompatibel. Galaupun demikian, beberapa pasien mungkin menunjukkan reaksi alergi yang disebabkan monomer sisa metil metakrilat atau benzoic acid pada basis gigi tiruan. Pasien yang tidak alergi juga dapat mengalami iritasi apabila terdapat jumlah monomer yang tinggi pada basis gigi tiruan yang tidak dikuring dengan baik. !atas maksimal konsentrasi monomer sisa untuk resin akrilik polimerisasi panas menurut standar 2$ adalah ',' ing jar lalu tutup sampai fase dough stage. etelah dough aplikasikan resin ke kuvet atas maupun bawah. 6utup dengan kuvet lawan dan lakukan press dengan press hidrolis. c. Pengepresan dilakukan ( kali pertama dengan tekanan 3;; psi selama %; detik lalu lepaskan dan keluarkan dari press hidrolis. !uang kelebihan akrilik. d. Press lagi dengan tekanan %';; psi selama %; detik. 8alu lepaskan dan keluarkan dari press hidrolis. !uang kelebihan akrilik.
20
e. 6erkhir dengan tekanan %*;; psi selama %; detik. 8epaskan, keluarkan, dan buang sisa akrilik. 4iharapkan pada tekanan terakhir ini sisa akrilik tinggal sedikit. f. asukkan kuvet ke press begel kembali dan rendam air minimal jam. 2ni dilakukan untuk menunggu tahap polimerisasinya sempurna. '. 4ur#ng akr#l#k engan %ereusan
a. 6ahap curing ini juga dilakukan di rumah. b. asak air dalam panci dengan ukuran kuvet terendam semua. c. etelah mendidih masukkan kuvet yang dipress di press begel tunggu selama '* menit. etelah itu matikan kompor dan tunggu hingga air sampai suhu ruang. Dangan keluarkan kuvet sebelum air suhu ruang. d.etelah suhu ruang keluarkan kuvet dan press begel. 8alu lepaskan kuvet dari press begel danbuka kuvet menggunakan pisau malam pelan-pelan. e. Pisahkan lempeng akrilik dari model dengan hati-hati. f. !awa model beserta lempeng akrilik ke skill lab berikutnya untuk memasuki tahap polishing menggunakan bahan abrasif 5.
Has#l
hasil yan saya dapat berupa lempeng akrilik yang masih kasar dan ada garis garis. 5aris pada lempeng akrilik disebabkan karena model gips biru pecah, sehingga lempeng akrilik ketika masih dalam bentuk kasar terlihat seperti pecah padahal sebenarnya tidak pecah.
21
BAB I5 "E!IMPULAN
Resin akrilik adalah jenis resin termoplastik, di mana merupakan senyawa kompon non metalik yang dibuat secara sintesis dari bahan bahan organik. Resin akrilik dapat dibentuk selama masih dalam keadaan plastis. Resin akrilik terdiri dari dua komponen utama yaitu powder dan li1uid. Powder terdiri dari butirbutir poli "metil metakrilat# pra-polimerisasi, 2nitiator berupa ben=oil pero>ide dan pigmen berupa /admium sulphide dan /admium selenide. edangkan li1uid terdiri dari monomer berupa metil metakrilat tidak terpolimerisasi. Resin akrilik bermacam-macam jenis dan tipenya. !erdasarkan asalnya resin dapat dibedakan menjadi resin alami dan sintetik. Resin alami merupakan bahan yang disekresikan oleh tumbuhan dan serangga tertentu, misalnya rosin. edangkan resin sintetik terdiri dari campuran bahan-bahan kimia dengan struktur kimia yang mengacu pada resin alami. Cemudian jika berdasarkan sifat termalnya, resin dibagi lagi menjadi
resin termoplastik
dan
thermosetting.
edangkan
jika berdasarkan
aktivatornya resin dibagi menjadi ) yaitu heat cured, self cured, resin akrilik polimerisasi microwave, dan resin akrilik polimerisasi cahaya. Resin akrilik tentu memiliki sifat dan syarat, kelebihan dan kekurangan serta biokompatibilitas terhadap rongga mulut. ifat- sifat dan syarat resin akrilik yaitu warnanya sama dengan jaringan sekitar, mempunyai dimensional stability yang baik, resin akrilik keras dan memiliki daya tahan yang baik terhadap abrasi, semua resin akrilik dan polimetil metakrilat menunjukan kecenderungan menyerap air melalui proses imbibisi, secara biologi resin tidak meiliki harus tidak meiliki rasa, tidak berbau, tidak tosik dan tidak mengiritasi jaringan mulut. Resin akrilik tidak boleh menyebabkan iritasi atau bersifat toksik pada lingkungan sehingga biokompatibilitasnya harus tinggi. Celebihan dan kekurangan setiap resin berbeda tergantung tipe resin. 2nilah yang mendasari pengaplikasian tipe resin pada kedokteran gigi sesuai dari kelebihan dan kekurangan tadi. Proses manipulasi pada resin akrilik sendiri yang harus diperhatikan yaitu perbandingan monomer dan polimer agar menghasilkan resin yang sesuai dengan yang dikehendaki. etelah pencampuran akan terjadi beberapa tahapan yaitu tahap andy stage, ticky stage, 4ough tage, dan Rubber hard stage. Cemudian setelah itu baru proses packing yaitu penuangan resin kedalam mould. Aplikasi resin akrilik yang 22
penting pada bidang kedokteran gigi yaitu Pembuatan !asis 5igi 6iruan, !ahan Restorasi, !ahan penambah post dam pada full denture, Restorasi gigi 9 tambalan, inlay dan laminate "resin komposit#, plint dan stents, ebagai individual tray atau sendok cetak perorangan, Peralatan ortodonsi.
23
View more...
Comments