Irr dan psak
July 22, 2019 | Author: daud yahya | Category: N/A
Short Description
reterytruyrtyhg...
Description
PERUBAHAN PENGAKUAN PENDAPATAN : PSAK 71, 72, & 73
(Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi)
Dosen Pengajar : Chairina, SE, M.Si, Ak, CA
Disusun Oleh :
Muhammad Daud Yahya Kusuma Perdana 1610313310034 S1 Akuntansi B Semester 5
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2018
1 PSAK 71, 72, & 73
PSAK 71: INSTRUMEN KEUANGAN 1. ISI PSAK 71
PSAK 71 "Instrumen Keuangan" yang merupakan adopsi dari IFRS 9 Financial Instruments, berlaku efektif pada 1 Januari 2020. PSAK ini menggantikan PSAK 55 "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" dan membawa perubahan signifikan atas: (1) klasifikasi dan pengukuran; (2) penurunan nilai; dan (3) akuntansi lindung nilai. Secara internasional, standar ini efektif pada 1 Januari 2018, sehingga bagi entitas anak atau asosiasi dari suatu perusahaan luar negeri yang sudah menerapkan IFRS 9 perlu menyediakan informasi tambahan (penyesuaian) untuk kepentingan informasi keuangan grup serta untuk persiapan penerapannya secara lokal. Penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan bertujuan untuk meminta tanggapan atas seluruh pengaturan dan paragraf dalam ED PSAK 71: Instrumen Keuangan tersebut. Diterapkan oleh semua entitas untuk seluruh jenis instrumen keuangan, kecuali: Investasi
anak,
asosiasi dan joint venture (PSAK 65, 4, 15)
Hak dan kewajiban yang diatur dalam sewa (PSAK XX)
Hak dan kewajiban pemberi kerja (PSAK 24)
Instrumen keuangan terbitan entitas yang memenuhi definisi instrumen ekuitas dalam pencatatan entitas penerbit.
Hak dan kewajiban dalam kontrak asuransi (PSAK 62)
Kontrak dalam rangka kombinasi bisnis (PSAK 22)
Komitmen pinjaman dan provisi (PSAK 57)
Transaksi kompensasi berbasis saham (PSAK 53)
Hak dan kewajiban dalam ruang lingkup pendapatan (PSAK XX)
ED PSAK 71 mengatur perubahan persyaratan terkait instrumen keuangan seperti klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai, dan akuntansi lindung nilai. ED PSAK 71 memberikan pengaturan pendekatan klasifikasi aset keuangan melalui model bisnis entitas dalam mengelola aset keuangan dan karakteristik arus kas kontraktual dari aset keuangan.
2 PSAK 71, 72, & 73
Perubahan yang Terjadi Antara PSAK 55 & ED PSAK 71
Berbeda dengan PSAK 55, ED PSAK 71 memperkenankan reklasifikasi pengelolaan aset keuangan jika dan hanya jika, entitas mengubah model bisnis untuk pengelolaan aset keuangan. Perubahan tersebut diperkirakan sangat jarang terjadi. Perubahan tersebut ditentukan oleh manajemen entitas sebagai hasil dari perubahan eksternal atau internal dan harus signifikan pada kegiatan operasi entitas dan dapat dibuktikan pada pihak eksternal. Sejalan dengan hal tersebut, perubahan pada model bisnis entitas akan terjadi hanya jika entitas memulai atau berhenti untuk melaksanakan aktivitas yang signifikan terhadap kegiatan operasinya; sebagai contoh, ketika entitas telah memperoleh, melepaskan, atau mengakhiri lini bisnis.
2. MENGAKUI PSAK 71
Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, entitas menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Jika pada tanggal pelaporan, risiko kredit atas instrumen keuangan tidak meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal, entitas mengukur penyisihan kerugian untuk instrumen keuangan tersebut sejumlah kerugian kredit ekspektasian 12 bulan. Kerugian dimaksud merepresentasikan kerugian kredit ekspektasian yang timbul dari peristiwa gagal bayar instrumen keuangan yang mungkin terjadi dalam 12 bulan setelah tanggal pelaporan. ED PSAK 71 mensyaratkan entitas mengakui
penurunan nilai atas komitmen
pinjaman dan kontrak jaminan keuangan. Untuk kontrak jaminan keuangan, entitas mempertimbangkan perubahan risiko bahwa debitur yang ditetapkan dalam kontrak akan mengalami gagal bayar. Untuk komitmen pinjaman, entitas mempertimbangkan perubahan risiko gagal bayar yang terjadi pada pinjaman yang terkait dengan komitmen pinjaman. ED PSAK 71 mensyaratkan entitas mengakui perubahan kumulatif atas kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya sejak pengakuan awal aset keuangan sebagai penyisihan kerugian atas aset keuangan yang dibeli atau yang berasal dari aset
3 PSAK 71, 72, & 73
keuangan memburuk (purchased or originated credit-impaired financial assets) pada saat tanggal pelaporan.
3. Mengukur PSAK 71
Pengukuran awal
Kecuali untuk piutang dagang dalam ruang lingkup paragraf 5.1.3, dalam hal aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pada saat pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan atau liabilitas keuangan pada nilai wajar ditambah atau dikurangi biaya transaksi yang terkait langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan. Akan tetapi, jika nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal berbeda dari harga transaksinya, maka entitas menerapkan paragraf PP5.1.2A Jika entitas menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk aset yang setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, maka aset tersebut diakui pertama kali pada nilai wajar pada tanggal transaksi (lihat paragraf PP3.1.3 –PP3.1.6). Terlepas dari persyaratan pada paragraf 5.1.1, saat pengakuan awal, entitas mengukur piutang dagang sesuai harga transaksi (seperti yang didefinisikan dalam PSAK X [draft] tentang Pendapatan) jika piutang dagang tidak mengandung komponen pendanaan yang signifikan sesuai dengan PSAK X [draft] tentang Pendapatan (atau ketika entitas menerapkan panduan praktis sesuai PSAK X [draft] tentang Pendapatan paragraf 63).
Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan
Setelah pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan, sesuai dengan paragraf 4.1.1-4.1.5 pada: a) Biaya perolehan diamortisasi; b) Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain; atau c) Nilai wajar melalui laba rugi. Entitas menerapkan persyaratan penurunan nilai di bagian 5.5 untuk aset
4 PSAK 71, 72, & 73
keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan paragraf 4.1.2 dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain sesuai dengan paragraf 4.1.2A. penghasilan komprehensif lain sesuai dengan paragraf 4.1.2A. 5.2.3. Entitas menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai paragraf 6.5.8 –6.5.14 (dan, jika dapat diterapkan, PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran paragraf 89 –94 untuk akuntansi lindung nilai atas nilai wajar untuk portofolio dari lindung nilai atas risiko suku bunga) untuk aset keuangan yang ditetapkan sebagai item lindung nilai.
Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Keuangan
Setelah pengakuan awal, entitas mengukur liabilitas keuangan sesuai dengan paragraf 4.2.1 –4.2.2 Entitas menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai dalam paragraf 6.5.8 –6.5.14 (dan, jika dapat diterapkan, PSAK 55 paragraf 89 –94 untuk akuntansi lindung nilai atas nilai wajar yang diterapkan pada portofolio dari lindung nilai atas risiko suku bunga) untuk liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai item lindung nilai.
Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi Aset Keuangan Metode Bunga Efektif
Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode bunga efektif (lihat Lampiran A dan paragraf PP5.4.1 –PP5.4.7), yaitu dengan menerapkan suku bunga efektif atas jumlah tercatat bruto aset keuangan, kecuali untuk: a. aset keuangan yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk. Untuk aset keuangan tersebut, entitas menerapkan suku bunga efektif yang disesuaikan dengan kredit atas biaya perolehan diamortisasi aset keuangan sejak pengakuan awal. b. aset keuangan yang tidak dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk tetapi selanjutnya menjadi aset keuangan memburuk. Untuk aset keuangan tersebut, entitas menerapkan suku bunga efektif atas biaya perolehan diamortisasi aset keuangan di periode pelaporan selanjutnya. Entitas yang dalam suatu periode pelaporan menghitung pendapatan bunga
5 PSAK 71, 72, & 73
dengan menerapkan metode bunga efektif atas biaya perolehan diamortisasi aset keuangan sesuai dengan paragraf 5.4.1(b), pada periode pelaporan selanjutnya, menghitung pendapatan bunga dengan menerapkan suku bunga efektif atas jumlah tercatat bruto jika risiko kredit instrumen keuangan tersebut membaik sehingga aset keuangan tidak lagi mengalami penurunan nilai kredit dan perbaikan tersebut secara objektif dapat dikaitkan dengan suatu peristiwa yang terjadi setelah persyaratan yang tercantum dalam paragraf 5.4.1(b) diterapkan (misalnya perbaikan peringkat kredit peminjam).
Modifikasi atas arus kas kontraktual
Saat arus kas kontraktual atas aset keuangan direnegosiasi atau dimodifikasi dan renegosiasi atau modifikasi tersebut tidak menghasilkan penghentian pengakuan aset keuangan sesuai dengan Pernyataan ini, entitas menghitung ulang jumlah tercatat bruto aset keuangan dan mengakui keuntungan atau kerugian yang timbul dari modifikasi dalam laporan laba rugi. Jumlah tercatat bruto aset keuangan dihitung ulang sebagai nilai kini dari arus kas kontraktual yang telah direnegosiasi atau dimodifikasi yang didiskontokan dengan suku bunga efektif awal aset keuangan (atau suku bunga efektif yang disesuaikan dengan kredit untuk aset keuangan yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk) atau, jika dapat diterapkan, revisi suku bunga efektif dihitung sesuai dengan paragraf 6.5.10. Biaya atau pendapatan jasa yang terjadi mengubah jumlah tercatat aset keuangan yang telah dimodifikasi dan diamortisasi selama sisa jangka waktu aset keuangan modifikasian tersebut.
Penghapusan
Entitas langsung mengurangi jumlah tercatat bruto dari aset keuangan ketika entitas tidak memiliki perkiraan wajar untuk memulihkan aset keuangan secara keseluruhan atau secara parsial. Penghapusan merupakan kejadian pengehentian pengakuan.
6 PSAK 71, 72, & 73
Penurunan Nilai
Entitas menerapkan persyaratan penurunan nilai untuk pengakuan dan pengukuran penyisihan kerugian untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. Akan tetapi, penyisihan kerugian diakui dalam penghasilan komprehensif lainnya dan tidak mengurangi jumlah tercatat aset keuangan dalam laporan posisi keuangan. Tujuan dari persyaratan penurunan nilai adalah untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya atas semua instrumen keuangan yang telah mengalami peningkatan risiko kredit secara signifikan sejak pengakuan awal – baik dinilai secara individu atau kolektif – dengan mempertimbangkan semua informasi yang wajar dan terdukung, termasuk informasi yang bersifat perkiraan masa depan (forward-looking).
4. Penyajian dalam Laporan Keuangan
Untuk suatu lindung nilai atas kelompok item dengan posisi risiko saling hapus (yaitu dalam lindung nilai atas posisi neto) di mana risiko yang dilindung nilai mempengaruhi pos yang berbeda pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, keuntungan atau kerugian lindung nilai dalam laporan tersebut disajikan dalam pos yang berbeda dengan pos yang dipengaruhi oleh item lindung nilai. Dengan demikian, jumlah pada pos yang terdapat dalam laporan tersebut yang berkaitan dengan item lindung nilai (sebagai contoh, pendapatan atau beban pokok penjualan) tidak akan terpengaruh. Untuk aset dan liabilitas yang dilindung nilai secara bersama-sama sebagai suatu kelompok dalam lindung nilai atas nilai wajar, keuntungan atau kerugian dalam laporan posisi keuangan atas masing-masing aset dan liabilitas harus
diakui sebagai
penyesuaian atas nilai tercatat dari masing-masing item yang membentuk kelompok tersebut sesuai dengan paragraf 6.5.8(b).
7 PSAK 71, 72, & 73
PSAK 72: PENDAPATAN DARI KONTRAK DENGAN PELANGGAN
1. Isi PSAK 72
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah menyetujui Exposure Draft PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan dalam rapatnya pada tanggal 23 November 2016 untuk disebarluaskan dan ditanggapi oleh perusahaan, regulator, perguruan tinggi, pengurus dan anggota IAI, dan pihak lainnya. ED PSAK 72 merupakan adopsi dari IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers yang berlaku efektif 1 Januari 2018. Merupakan hasil dari joint project yang sukses antara International Accounting Standards Board dan Financial Accounting Standards Board. ED PSAK 72 merupakan standar tunggal untuk pengakuan pendapatan. ED PSAK 72 mengatur model pengakuan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan, sehingga entitas diharapkan dapat melakukan analisis sebelum mengakui pendapatan. Terdapat sejumlah industri yang akan terpengaruh dengan ED PSAK 72 pada tingkat signifikansi yang berbeda-beda. ED PSAK 72 akan menggantikan seluruh standar yang terkait dengan pengakuan pendapatan yang ada saat ini, yaitu PSAK 23: Pendapatan PSAK 34: Kontrak Konstruksi, ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan, ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat, ISAK27: Pengalihan Aset Dari Pelanggan, dan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate. Tujuan PSAK 72 adalah menetapkan prinsip tentang sifat, jumlah, waktu, dan ketidakpastian pendapatan dan arus kas yang timbul dari kontrak dengan pelanggan. Pencapaian tujuan:
Mengakui pendapatan untuk menggambarkan pengalihan barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan
Mempertimbangkan syarat kontrak serta seluruh fakta dan keadaan yang relevan
Untuk kontrak individual dan portfolio kontrak
8 PSAK 71, 72, & 73
2. Mengakui PSAK 72
a. Mengidentifikan Kontrak Entitas mencatat kontrak dengan pelanggan hanya jika seluruh kriteria berikut terpenuhi : para
pihak dalam kontrak telah menyetujui kontrak (secara tertulis, lisan atau
sesuai dengan praktik bisnis pada umumnya) dan berkomitmen untuk melaksanakan kewajiban mereka masing-masing;
entitas dapat mengidentifikasi hak setiap pihak mengenai barang atau jasa yang akan dialihkan;
entitas dapat mengidentifikasi jangka waktu pembayaran barang atau jasa yang akan dialihkan;
kontrak memiliki substansi komersial (yaitu risiko, waktu, atau jumlah arus kas masa depan entitas diperkirakan berubah sebagai akibat dari kontrak); dan
kemungkinan besar entitas akan menagih imbalan yang akan menjadi haknya dalam pertukaran barang atau jasa yang akan dialihkan ke pelanggan.
b. Kombinasi Kontrak Entitas mengombinasikan dua atau lebih kontrak yang disepakati dan mencatat kontrak tersebut sebagai kontrak tunggal jika satu atau lebih kriteria berikut terpenuhi :
kontrak dinegosiasikan sebagai satu paket dengan tujuan komersial tunggal;
jumlah imbalan yang dibayarkan dalam satu kontrak bergantung pada harga atau pelaksanaan dari kontrak lain; atau
barang atau jasa yang dijanjikan dalam kontrak (atau beberapa barang atau jasa yang dijanjikan dalam setiap kontrak) merupakan kewajiban pelaksanaan tunggal sesuai dengan paragraf 22-30.
c. Modifikasi Kontrak Modifikasi kontrak adalah perubahan dalam ruang lingkup atau harga kontrak (atau keduanya) yang disetujui oleh para pihak dalam kontrak. Entitas mencatat sebagai kontrak terpisah jika kondisi berikut terpenuhi :
ruang lingkup kontrak meningkat karena penambahan barang atau jasa yang dijanjikan bersifat dapat dibedakan ( distinct ) (sesuai dengan paragraf 26-30); dan
9 PSAK 71, 72, & 73
harga kontrak meningkat oleh sejumlah imbalan yang mencerminkan harga jual berdiri sendiri ( stand-alone selling prices) entitas atas penambahan barang atau jasa yang dijanjikan dan penyesuaian yang tepat terhadap harga yang mencerminkan keadaan kontrak tertentu. Jika modifikasi kontrak tidak dicatat sebagai kontrak terpisah, maka entitas mencatat barang atau jasa yang dijanjikan yang belum dialihkan pada tanggal modifikasi kontrak dengan cara manapun di bawah ini yang dapat diterapkan :
Entitas mencatat modifikasi kontrak seolah-olah modifikasi kontrak tersebut merupakan penghentian kontrak yang ada dan menciptakan kontrak baru, jika sisa barang atau jasa bersifat dapat dibedakan dari barang atau jasa yang dialihkan pada atau sebelum tanggal modifikasi kontrak. Jumlah imbalan yang dialokasikan pada sisa kewajiban pelaksanaan (atau pada sisa barang atau jasa yang bersifat dapat dibedakan dalam kewajiban pelaksanaan tunggal yang diidentifikasikan sesuai dengan paragraf 22(b)) adalah jumlah dari : (i) imbalan yang dijanjikan oleh pelanggan (termasuk jumlah yang telah diterima dari pelanggan) yang tercakup dalam estimasi harga transaksi dan yang belum diakui sebagai pendapatan; (ii) imbalan yang dijanjikan sebagai bagian dari modifikasi kontrak.
d. Mengidentifikan Kewajiban Pelaksanaan Pada awal kontrak, entitas menilai barang atau jasa yang dijanjikan dalam kontrak dengan pelanggan dan mengidentifikasi sebagai kewajiban pelaksanaan setiap janji untuk mengalihkan kepada pelanggan baik :
suatu barang atau jasa (atau sepaket barang atau jasa) yang bersifat dapat dibedakan; atau
serangkaian barang atau jasa yang bersifat dapat dibedakan yang secara substansial sama dan memiliki pola pengalihan yang sama kepada pelanggan (lihat paragraf 23).
e. Penyelesaian Kewajiban Pelaksanaan Entitas mengakui pendapatan ketika (atau selama) entitas menyelesaikan kewajiban pelaksanaan dengan mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan (yaitu aset) kepada pelanggan.
1 0 PSAK 71, 72, & 73
3. Mengukur PSAK 72 A. Menentukan Harga Transaksi
Entitas mempertimbangkan syarat kontrak dan praktik bisnis umum entitas untuk menentukan harga transaksi. Sifat, waktu, dan jumlah imbalan yang dijanjikan oleh pelanggan mempengaruhi estimasi harga transaksi. Ketika menentukan harga transaksi, entitas mempertimbangkan dampak dari seluruh hal berikut: (a) imbalan variabel; (b) estimasi pembatas imbalan variabel; (c) keberadaan komponen pendanaan signifikan dalam kontrak; (d) imbalan nonkas; dan (e) utang imbalan kepada pelanggan. B. Mengalokasikan Harga Transaksi terhadap Kewajiban Pelaksanaan
Tujuan ketika mengalokasikan harga transaksi adalah entitas mengalokasikan harga transaksi terhadap setiap kewajiban pelaksanaan (atau barang atau jasa bersifat dapat dibedakan) dalam jumlah yang menggambarkan jumlah imbalan yang diharapkan menjadi hak entitas dalam pertukaran untuk mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan. Untuk memenuhi tujuan alokasi, entitas mengalokasikan harga transaksi terhadap setiap kewajiban pelaksanaan yang diidentifikasi dalam kontrak dengan dasar harga jual berdiri sendiri relatif (relative stand-alone selling price), kecuali diatur khusus dalam paragraf 81-83 (untuk alokasi diskon) dan paragraf 84-86 (untuk alokasi imbalan yang mencakup jumlah variabel).
4. Menyajikan PSAK 72
Ketika salah satu pihak dalam kontrak telah melaksanakan, entitas menyajikan kontrak dalam laporan posisi keuangan sebagai aset kontrak atau liabilitas kontrak, bergantung pada hubungan antara kinerja entitas dan pembayaran pelanggan. Entitas menyajikan hak tanpa syarat terhadap imbalan secara terpisah sebagai piutang.
1 1 PSAK 71, 72, & 73
PSAK 73: SEWA
1. Isi dari PSAK 73
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) telah menyetujui Draf Eksposur (DE) PSAK 73: Sewa dalam rapatnya pada tanggal 26 April 2017 untuk disebarluaskan dan ditanggapi oleh perusahaan, regulator, perguruan tinggi, pengurus dan anggota IAI, dan pihak lainnya. Draf Eksposur (DE) PSAK 73 tentang Sewa merupakan adopsi dari IFRS 16 Leases yang berlaku efektif per 1 Januari 2019. Mengatur seluruh sewa termasuk sewa aset hak-guna dalam subsewa masuk dalam ruang lingkup PSAK 73, kecuali: •
sewa dalam rangka eksplorasi atau penambangan mineral, minyak, gas alam, dan sumber daya serupa yang tidak dapat diperbarui;
•
sewa aset biologis (PSAK 69);
•
perjanjian konsesi jasa (ISAK 16);
•
lisensi kekayaan intelektual (PSAK 72)
•
Hak yang dimiliki oleh penyewa dalam perjanjian lisensi (PSAK 19) untuk item seperti film, rekaman video, karya panggung, manuskrp, hak paten dan hak cipta.
PSAK yang digantikan oleh PSAK 73: Sewa adalah: •
PSAK 30 Sewa
•
ISAK 8 Penentuan Apakah suatu Perjanjian Mengandung suatu Sewa
•
ISAK 23 Sewa Operasi – Insentif
•
ISAK 24 Evaluasi Substansi Beberapa Transaski yang Melibatkan Bentuk Legal Sewa
•
ISAK 25 Hak atas Tanah
DE PSAK 73: Sewa mengatur bahwa seluruh sewa termasuk sewa aset hak-guna dalam subsewa masuk dalam ruang lingkup DE PSAK 73, kecuali sewa tertentu sebagaimana ditetapkan dalam paragraf 03 –04. DE PSAK 73 paragraf 05 –08 serta PP03 –PP08 juga memberikan opsi bagi penyewa untuk tidak menerapkan DE PSAK 73 ini. DE PSAK 73: Sewa paragraf 09 menyatakan bahwa pada tanggal insepsi kontrak, entitas menilai apakah kontrak merupakan, atau mengandung, sewa. Suatu
1 2 PSAK 71, 72, & 73
kontrak merupakan, atau mengandung, sewa jika kontrak tersebut memberikan hak untuk mengendalikan penggunaan aset identifikasian selama suatu jangka waktu untuk dipertukarkan dengan imbalan. Paragraf PP09 –PP31 menetapkan pedoman dalam menilai apakah kontrak merupakan, atau mengandung, sewa. DE PSAK 73: Sewa paragraf 18 menyatakan bahwa entitas menentukan masa sewa sebagai periode sewa yang tidak dapat dibatalkan serta periode yang dicakup oleh opsi untuk memperpanjang sewa, jika penyewa cukup pasti untuk mengeksekusi opsi tersebut, dan periode yang dicakup oleh opsi untuk menghentikan sewa, jika penyewa cukup pasti untuk tidak mengeksekusi opsi tersebut. Dalam menilai apakah penyewa cukup pasti untuk mengeksekusi atau tidak mengeksekusi opsi tersebut, DE PSAK 73 paragraf 19 mensyaratkan agar entitas memperti mbangkan seluruh fakta dan keadaan yang relevan yang memberikan insentif ekonomik bagi penyewa sehingga akan mengeksekusi atau tidak mengeksekusi opsi tersebut.
2. Pengakuan (Cara Mengakuinya)
Sewa secara substansial melanjutkan persyaratan akuntansi untuk pesewa yang telah diatur sebelumnya dalam PSAK 30 : Sewa. Pesewa tetap mengklasifikasikan sewanya sebagai sewa operasi atau sewa pembiayaan dan mencatat kedua sewa tersebut secara berbeda. Pesewa menerapkan penghentian pengakuan dan persyaratan penurunan nilai dalam DE PSAK 71: Instrumen Keuangan pada investasi neto sewa. Pesewa meninjau ulang secara reguler nilai residual takterjamin estimasian yang digunakan dalam menghitung investasi bruto sewa. Jika terdapat pengurangan dalam nilai residual takterjamin estimasian, maka pesewa merevisi alokasi penghasilan selama masa sewa dan segera mengakui setiap pengurangan jumlah yang terutang. Pesewa mengakui pembayaran sewa dari sewa operasi sebagai penghasilan dengan dasar garis lurus atau dasar sistematik lain. Pesewa menerapkan dasar sistematik lain jika dasar tersebut lebih merepresentasikan pola manfaat dari penggunaan aset pendasar yang menurun. Pengecualian Pengakuan
1 3 PSAK 71, 72, & 73
Penyewa dapat memilih untuk tidak menerapkan persyaratan dalam paragraf 22 –49 untuk: (a) sewa jangka-pendek; (b) sewa yang aset pendasarnya bernilai-rendah (sebagaimana dideskripsikan dalam paragraf PP03 –PP08). Jika penyewa memilih untuk tidak menerapkan persyaratan dalam paragraf 22 –49 baik untuk sewa jangka-pendek maupun untuk sewa yang aset pendasarnya bernilai-rendah, maka penyewa mengakui pembayaran sewa yang terkait dengan sewa tersebut sebagai beban baik dengan dasar garis lurus selama masa sewa maupun dasar sistematik lainnya. Penyewa menerapkan dasar sistematik lain jika dasar tersebut lebih merepresentasikan pola manfaat penyewa. Jika penyewa mencatat sewa jangka-pendek dengan menerapkan paragraf 06, maka penyewa mempertimbangkan sewa tersebut sebagai sewa baru untuk tujuan Pernyataan ini, jika: (a) terdapat modifikasi sewa; atau (b) terdapat perubahan masa sewa (sebagai contoh, penyewa mengeksekusi opsi yang sebelumnya tidak termasuk dalam penentuan masa sewanya). Pemilihan sewa jangka-pendek dibuat berdasarkan kelas aset pendasar yang terkait dengan hak guna tersebut. Kelas aset pendasar adalah pengelompokan aset pendasar dengan sifat dan penggunaan yang serupa dalam operasi entitas. Pemilihan untuk sewa yang aset pendasarnya bernilairendah dapat dilakukan atas dasar sewa-per-sewa.
3. Pengukuran (Cara Mengukurnya)
Penyewa mengukur aset hak-guna dengan cara yang serupa dengan aset nonkeuangan lain (seperti aset tetap) dan liabilitas sewa dengan cara yang serupa dengan liabilitas keuangan lainnya. Penyewa mengakui penyusutan aset hakguna dan bunga atas liabilitas sewa, dan juga mengklasifikasi pembayaran kas untuk liabilitas sewa menjadi bagian pokok dan bagian bunga dan menyajikannya dalam laporan arus kas dengan menerapkan PSAK 2: Laporan Arus Kas. 4. Penyajian dalam laporan keuangan
1 4 PSAK 71, 72, & 73
a. Penyewa perlu menerapkan pertimbangannya dalam menentukan informasi yang akan diungkapkan untuk mencapai tujuan dalam menyediakan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai dampak sewa terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas penyewa. b. Sewa mensyaratkan agar aset pendasar sewa operasi disajikan dalam laporan posisi keuangan sesuai dengan sifat aset pendasar tersebut c. Mensyaratkan pengungkapan informasi yang memberikan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai dampak sewa terhadap laporan keuangan pesewa, khususnya pengungkapan tambahan bagi pesewa tentang eksposur risiko pesewa terutama terkait risiko nilai residual.
1 5 PSAK 71, 72, & 73
View more...
Comments