IPS Perilaku Ekonomi Dan Kesejahteraan[1]

June 19, 2019 | Author: Devi Oktafiany | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

manajemen...

Description

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang

Makhluk hidup tidak akan pernah lepas dari kebutuhan. Terutama manusia. Manusia memiliki kebutuhan hidup yang tidak ada batasanya. Kebutuhan tersebut semakin bervariasi seiring dengan berkembangnya zaman secara alami, menjadikan manusia lebih konsumtif dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi mempen garuhi perilaku konsumtif manusia  pengaruh langsung dari konsumen, lingkungan, trend, kebutuhan, dan faktor lainnya. Secara tidak langsung, perilaku konsumtif manusia mempengaruhi sirkulasi perdagangan yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi negara. Jika angka pertumbuhan ekonomi suatu bangsa meningkat, tidak dapat dipastikan bahwa tingkat kesejahteraan rakyatnya juga meningkat. Hal ini dikarenakan peningkatan kebutuhan manusia dan pertumbuhan ekonomi negara sangat berkontradiksi dengan sumber daya yang semakin menipis. Akibatnya,  biaya kebutuhan hidup manusia pun semakin bertambah. Bebrbicara mengenai tingkat kesejahteraan, sudah dapat dipastikan akan berkaitan dengan manusia. Kesejahteraan manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah ekonomi.tingkat kebahagiaan

kesejahteraan

seseorang,

jadi

seseorang dapat

akan

dikatakan

mempengaruhi tingkat

tingkat

kesejahteraan

mempengaruhi kondisi psikologi seseorang dengan secara tidak langsung. b. Rumusan masalah

1. bagaimana perilaku ekonomi 2. apa saja faktor- faktor yang termasuk didalam perilaku ekonomi 3. apa saja Yng dimaksud dengan konsep dasar kesejahteran c. Tujuan Penulisan

1. untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perilaku ekonomi dan kesejahteraan 1

2. untuk mengetahui dan memahami bagaimana karekteristik perilaku ekonomi dan kesejahteraan 3. untuk mengetahui komponen apa yang termasuk didalam perilaku ekonomi dan kesejahteraan

2

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Atas Rahmat dan Hidayah-Nya. Shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta para sahabat yang telah memperjuangkan Islam, sehingga bisa merasakan indahnya iman. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Materi dan Pembelajaran IPS Pada Progam Studi Pendidikan Sekolah Dasar. Penulis menyadari bahwa menyelesaikan makalah ini tidak akan terwujud tan pa adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd, selaku Ketua STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung. 2. Yuanita, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 3. Sri Sugiarti M.Pd, selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Materi dan Pembelajaran IPS. 4. Rekan-rekan seperjuangan yang telah membantu proses penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari berbagai kelemahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu  pendidikan, khusunya di STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung. Akhir kata, saran dan kritik yang membangun penulis harapan demi perbaikan dan pengembangan makalah ini.

Pangkalan Baru, 23 Oktober 2018

Penulis

3

BAB II PEMBAHASAN

Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan

Di dalam ilmu ekonomi, perilaku ekonomi masyarakat secara umum dibagi kedalam tiga bagian penting yaitu: kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Konsep produksi, konsumsi, distribusi dan juga kesejahteraan  bukanlah merupakan hal yang baru bagi kita. Disatu sisi secara akademis konsep perilaku ekonomi selalu melekat pada kurikulum pada setiap jenis dan  jenjang persekolahan dari mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Di sisi lain dalam kehidupan sehari-hari konsep tersebut merupakan inti dari kegiatan ekonomi yang diselenggarakan dalam memenuhi tuntutan kebutuhan. A. Produksi

1. Pengertian dan Ruang Lingkup Produksi Munculnya kegiatan atau proses produksi sebagai salah satu b agian dari  peristiwa ekonomi merupakan jawaban dari sebagian pihak pelaku ekonomi yang berupaya memenuhi tuntutan kebutuhan manusia, dengan berbagai  pencipatan alat pemuasa dari setiap tuntutan kebutuhan itu. Seorang petani disebuah desa terpencil bermodalkan sebuah cangkul, pergi kesawah untuk mengolah tanah garapannya. Sawah yang sudah digarap tersebut ia tanami padi, yang kelak kemudian hari bila tiba saatnya panen ia mulai menuai hasilnya untuk menghidupi diri dan keluarganya. Seorang guru dengan bermodalkan ilmu pengetahuan yang telah dimiliikinya, dia mengajar disebuah sekolah.Dia latih dan didik muridmuridnya dengan penuh kesabaran dankesungguhan. Seorang wirausaha dengan kejelian, wawasan dan naluri bisnisnya berusaha mencari peluang kemudian

dengan

kreativitasnya

4

dia

menciptakan

barang-barang

dan

 jasakebutuhan sehari-hari, dia tingkatkan kualitasnya, dia ikuti keinginan konsumen, modelnya, ukurannya, jenisnya dan cara mengemasnya, dia lakukan kerja keras agar diperoleh peningkatan volume penjualan dan pendapatan keuntungan yang seoptimal mungkin. Ayunan cangkul yang dilakukan petani, proses pembelajaran yang dilakukan seorang guru, dan kerja keras yang dilakukan wirausaha inilah yang dalam istilah ekonomi disebut produksi. Pengertian produksi dalam ilmu ekonomi, tidak hanya terbatas pada upaya penciptaan barang atau jasa saja, dalam penertian yang lebih luas  produksi diidentifikasikan sebagai setiap tindakan yang ditujukan untuk menciptakan atau menambah nilai gua suatu barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.Makna dari nilai yang melekat pada pengertian produksi adalah berkaitan dengan kemampuan dari barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan manusia. Nilai barang dan jasa dapat dibedakan menjadi dua yaitu: a.  Nilai penggunaan subjektif atau guna ialah kesanggupan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan manusia. Contoh segelas air dapat memenuhi kebutuhan manusia ketika dia haus.  b.  Nilai penggunaan objektif yaitu arti yang diberikan seseorang kepada suatu  barang dan jasa tertentu untuk memuaskan kebutuhannya.

Tindakan menciptakan dan atau menambah nilai guna tersebut dapat ditempuh melalui berikut ini: 1) Mengubah suatu bentuk barang menjadi barang baru (kegunaan bentuk/form utilily). Misalnya kegiatan mengubah dari bahan mentah menjadi bahan  baku, kayu menjadi kursi, meja,lemari dan semacamnya dank a[as menjadi sehelai kain dan sebagainya. 2) Memindahkan suatu barang dari suatu tempat ke tempat lain (kegunaan tempat/place

utility).

Misalnya

diperkampungan ke perkotaan. 5

membawa

pupuk

kandang

yang

3) Mengatur waktu penggunaan suatu barang (kegunaan waktu/ time utility). Kegiatan membeli dan menimbun gabah pada saat panen ketika harganya relative rendah, kemudian menjualnya pada saat paceklik (kekurangan) sehingga harganya lebih tinggi. 4) Menciptakan suatu jasa (kegunaan jasa/service utility) .misalnya tindakan yang dilakukan seorang dokter ketika sedang merawat pasiennya, seorang guru yang sedang mengajar murid-muridnya, serta seluruh kegiatan yang  pemberian pelayanan yang menimbulkan faedah bagi pihak lain. Pihak yang melakukan kegiatan produksi bisa perorangan atau kelompok  berbentuk badan atau lembaga perusahaan yang disebut produsen.sedangkan kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan barang d an jasa itu sendiri disebut  proses produksi. Konsep produksi sangat penting untuk dipahami karena dalam  proses produksi akan terkait dengan dimensi waktu dan tempat. Barang-barang yang dihasilkan dalam suatu proses produksi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: a) Barang-barang yang langsung dapat memuaskan pemakai (konsumen) yang disebut barang konsumsi. Contoh: pakaian, Makanan, minuman, sepatu,  pulpen, buku an lain-lain.  b) Barang-barang yang sengaja diproduksi untuk proses produksi selanjutnya atau untuk menghasilkan barang-barang lain yang disebut barang-barang  produksi. Contoh: mesin jahit, mesin disel dan berbagai bahan baku untuk keperluan proses produksi selanjutnya. 2. Faktor Produksi Kegiatan produksi sebagi salah satu elemen kegiatan ekonomi yang akn terus berjalan. Barang dan jasa akan terus mengalir menambah persediaan  barang yang sudah ada dan mengganti barang yang sudah rusak atau tidak terpakai lagi. Bahkan seiring dengan perkembangan budaya dan teknologi,  barang dan jasa yang dihasiakan semakin beragam.Suatu alat pemuas yang

6

tidak

pernah

terpikirkan

sebelumnya,

kini

banyak

diciptakan

untuk

memenjakan dan mempermudah kehidupan manusia. Namun demekian seieing dengan mengalirnya barang dan jasa tersebut kita menyadari bahwa kemampuan masyarakat,baik dinegara yang sudah maju maupun masih  berkembang dan terbelakang , untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa tersebut masih mempunyai batas. Hal ini terjadi karena proses produksi memerlukan sumber-sumber ekonomi, dan dari sebagian sumber-sumber ekonomi yang tersedia selalu terbatas jumlahnya. Yvonne M. M elotte dan Ronald Moore (1999) mengelaborasi sumbersumber ekonomi tersebut kedalam empat kategori, yaitu: a. Land (sumber daya alam) Land berkaitan dengan seluruh sumber daya alam yang b ersifat alami semua yang sudah tersedia dibumi yang dapat digunakan dalam proses produksi. Diantaranya adalah tanah, hutan, mineral, minyak bumi, dan air.Matahari sebagai sumber energi yang tidak terbatas sangat berguna untuk berbagai macam keperluan baik untuk pertanian, perindustriaan, peternakan dan rumah tangga.  b. Modal (capital) Modal merupakan keseluruhan barang-barang yang digunakan oleh produsen untuk menghasilkan pendapatan. c. Tenaga kerja (labour) Tenaga kerja merupakan istilah yang luas yang digunakan oleh para ahli eko nomi yang menunjuk pada bakat mental yang dimiliki baik laki-laki maupun perempuan yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.Tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting bagi terselenggaranya kegiatan produksi. Tenaga kerja sebagai salah satu factor produksi dapat digolongkan menjadi tiga  jenis yaitu: 1) Tenaga kerja terdidik (skill labour) yaitu golongan tenaga kerja yang telah mengikuti jenis dan jenjang pendidikan tertentu

7

2) Tenaga kerja terlatih (trained labour) yaitu golongan tenaga kerja yang telah mengikuti pelatihan dan memiliki pengalaman tertentu 3) Tenaga kerja yang tidak terdidik dan terlatih (unskilled labour) yaitu golongan tenaga kerja yang untuk menangani pekerjaannya tidak memerlukan keahlian yang khusus. d. Kewirausahaan (entrepreneurial ability) Beberapa bakat yang dimiliki oleh seorang wirausaha yaitu: 1) Seorang wirausaha mengambil inisiatif mengombinasikan sumber daya alam, modal, jasa, dan tenaga kerja untuk memproduksi barang dan jasa 2) Seorang wirausaha memiliki pekerjaan membuat keputusan-keputusan yang  berkenaan dengan kebijakan dasar usaha yaitu keputusan-keputusan tidak rutin yang menjadi acuan jalannya bisnis perusahaan 3) Seorang wiausaha adalah seorang inovator, seorang yang berupaya mengenalkan dasar-dasar bisnis sebuah produk baru, teknik-teknik produk  baru, bahkan format-format baru organisasi perusahaan 4) Seorang wirausaha adalah seorang yang berani menggung resiko 3. Fungsi produksi Setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang dalam ilmu ekonomi dikenal dengan istilah fungsi produksi. Yang dimaksud dengan fungsi  priduksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan sifat perkaitan antara factor-faktor produksi dengan tingkat produksi yang diciptakan. Factorfaktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi dikenal dengan istilah output. Tiap faktor produksi dapat diubah-ubah sesuai dengan kondisi faktor masukan (input) yang dilibatkan. Fungsi produksi merupakan hubungan antara input yang berupa sumber daya perusahaan dengan output yang berupa barang dan jasa. Fungsi produksi terikat dalam hukum yang disebut “ law of diminishing returns”. Hukum tersebut menjelaskan pertautan antara tingkat produksi dan tenaga kerja yang digunakan. B. Distribusi 8

1. Pengertian Distribusi Istilah distribusi itu sendiri menurut kamus kata-kata mutakhir bersinonim dengan istilah pembagian , pengiriman, penyebaran, dan penyaluran. Selanjutnya dalam kamus tersebut dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan distribusi adalah pengiriman barang-barang kepada orang banyak atau beberapa tempat, misalnya menyalurkan bahan makanan ke pedagang kecil atau kebebrapa tempat tertentu.Kegiatan distribusi secara ekonomi merupakan suatu upaya untuk memberiknan kegunaan waktu dan tempat kepada barang. Keputusan-keputusan saluran distribusi niasanya melibatkan masalah-masalh sebagai berikut: a) Jumlah pedagang perantara yang akan dilibatkan  b) Bagaimana memelihara saluran-saluran komunikasi antara berbagai tingkat dari berbagai pedagang perantara c) Seleksi pedagang perantara khusus d) Penempatan menurut letak geografis dari persediaan barang e) Lokasi dari pusat-pusat distribusi 2. Jenis-jenis saluran distribusi Praktik saluran distribusi sebagai salah satu kegiatan ekonomi melibatkan sejumlah lembaga dan agen pendukung.produsen bersama=sama dengan lembaga pemasaran memindahkan hak pemilikan barang dari produsen ke konsumen terakhir. Menurut Vernon dan Jackson (1994) jenis saluran distribusi  berdasarkan intensitasnya dapat dibagi kedalam tiga jenis yaitu: a)  bentuk intensif, saluran distribusi jenis ini adalah jenis saluaran yang memanfaatkan banyak pedagang besar dan kecil  b)  bentuk selektif, saluran ini hanya memanfaatkan beberapa grosir dan sejumlah kecil pengecer(retailer) c)  bentuk eksklusif, saluran ini hanya melibatkan satu perantara dalam lingkungan masyarakat tertentu, untuk menangani produk

9

saluran distribusi yang sering kita jumpai sekarang dapat kita kategorikan kedalam dua model, yaitu saluran langsung dari produsen ke konsumen dan saluran distribusi tidak langsung yang meliputi: dari  produsen ke pengecer ke konsumen dan dari produsen kepada grosir kepada  pengecer kepada konsumen. 1) Dari produsen langsung ke konsumen Pada model pertama ini perpindahan/gerakan material dilakukan secara langsung dari produsen ke konsumen.Biasanya hanya sedikit jenis barang yang

dipasarkan.

Contohnya

peternak

atau

penghasil

susu

masih

mengirimkan hasil susunya ke rumah-rumah dengan sepeda pada waktu dulu 2) Saluran tidak langsung (a) Dari produsen ke pengecer ke konsumen Banyak macam barang seperti alat-alat rumah, furniture, alat-alat sekolah, dan sbagainya dijual dengan cara ini (b) Dari produsen ke grosir ke pengecer ke konsumen Jenis bahan yang tahan lama dan mudah didapatkan seprti barang yang terbuat dari logam, obat-obaqtan, dan bahan makanan. 3. Lembaga-lembaga distribusi a) Wholesaler (grosir) Adalah pedagang perantara yang membeli barang dagangan untuk dijual kembali terutama kepada perusahaan lain dan bukan kepada konsumen. Fungsi utamanya mengumpulkan dan menyebarkan.  b) Agen Adalah pedagang perantara yang tidak membeli dan memiliki barang yang mereka jual.Fungsi utamanya melakukan penjualan bagi produsen. c) Retailer (pedagang eceran) Pengeceran adalah suatu perusahan yang membeli barang-barang dari  produsen atau dari grosir lalu

menjualnya kepada konsumen. Berikut

lembaga yang berniaga secara eceran: 10

1) Toserba adalah sebuah lembaga pemasaran eceran yang menjual  berbagai jenis barang, yang dikelompokkan kedalam departemendepartemen (bagian-bagian). 2) Supermarket adalah tookyang sangat besar terutama menjual bahan  pangan dengan garga-harga rendah. 3) Took khusus adalah suatu contoh yang baik dari segmentasi pasar. Contohnya took perhiasan, sepatu ,dan sebagainya. Ada enam faktor yang dapat memprngaruhi pemilihan pedagang perantara antara lain: (a) Reputasi dari tim manajemen perusahaan (b) Jangakuan pedagang perantara pada pasar yang didindinkan (c) Lokasi usaha (d) Kebijakan produk dan lini produk dari pedagang perantara (e) Luasnya pelayana yang akan diberikan kepada pelanggan (f) Kebijakan promosi dari perusahaan (g) C. Konsumsi

1. Pengertian konsumsi Kebutuhan manusian merupakan tujuan dan sekaligus motivasi dari kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi.Oleh karena itu tanpa adanya kebutuhan tidak aka nada alas an untuk kegiatan dan prilaku ekonomi. Kebutuhan manusia dapat kita bedakan menjadi tiga jenis antara lain: a) Kebutuhan biologis untuk hidup (makan dan minum)  b) Kebutuhan yang timbul dari peradaban dan kebudayaan manusia itu sendiri misalnya keinginan mempunyai rumah c) Kebutuhan lain yang khas menurut masing-masing perorangan Suatu hal yang perlu dijelaskan bahwa kebutuhan manusia yang tidak terbatas.Sehingga secara singkat dapat dijelaskan bahwa konsumsi 11

adalah tindakan pemenuhan kebutuhan.Manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan untuk memperoleh kepuasan, tetapi kepuasan  bersifat sementara karena munculnya kebutuhan berikutnya. 2. Perilaku konsumen Sebelum

mempelajari

lebih

mendalam

tentang

perilaku

ekonomi,

seyogiyanya kita perlu mengetahui beberapa dugaan dalam ilmu ekonomi yang dijadikan dasar pembahasan perilaku konsumen. Berikut dugaandugaan tersebut antara lain: a) Pendapatan konsumen tetap  b) Barang-barang pemuas kebutuhan adanya terbatas c) Konsumen dengan pendapatan terbatas menghadapi suatu kenyataan  bahwa harga barang-barang tidak pada titik nol d) Setiap orang mengetahui prefnsi kebutuhannya dengan baik e) Konsumen

dapat

berprilaku

yang

rasional

dalam

melakukan

konsumsinya f) Selera konsumen tetap Perilaku konsumen akan sejalan dengan hukum permintaan dan hal ini hanya berlaku apabila syarat-syaratnya terpenuhi. Dalam mempelajari  perilaku konsumen tersebut dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu: (1) Pendekatan marginal utility (pendekatan cardinal) Pendekatan ini berangkat dari suatu anggapan bahwa kepuasan itu  bisa diukur, dengan kata alin kepuasan itu bisa dinyatakan dengan angka-angka.Satuan ukuran kepuasan tersebut dinyatakan dengan utility (nilai guna).Terdapat dua konsep nilai guna yaitu: (a)  Nilai guna total adalah jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengonsumsi sejumlah barang tertentu.

12

(b) Nilai guna marginal adalah pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dari pertambahan konsumsi satu unit  barang tertentu. (2) Pendekatan indifference curve (pendekatan ordinal) Adalah model pendekatan yang tidak memerlukan adanya anggapan  bahwa kepuasan konsumen bisa diukur. Indifference curve adalah kurva yang menunjukan kombinasi konsumsi dua jenis barang untuk memperoleh tingkat kepuasan yang sama. Kurva indifference adalah garis yang menghubungkan kombinasi konsumsi antar komoditas (alat pemuas kebutuhan) yang memberikan kepuasan yang seimbang  pada konsumen. D. Kesejahteraan

1. Konsep dasar kesejahteraan Secara ekonomis suatu masyarakat dapat dikategorikan sejahtea jika  pada tingkatan ekonomi tertentu dia mampu secara relative memenuhi kebutuhan hidupnya.Kebutuhan-kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, dan erumahan merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi seseorang. Dalam pemenuhan tersebut setiap orang akan berbeda-beda hal ini dipengaruhi oleh beberap faktor seperti penghasilan, hidup, nilai, norma, serta budaya yang berkembang di masyarakat sekitarnya. Pembangunan yang berorientasi kerakyatan dan kebijaksanaan yang  berpihak pada kepentingan rakyat tidak berarti menghambat upaya mempertahankan atau meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Pertumbuhan hanya akan sinambung dalam jangka panjang jika sumber utamanya berasal dari rakyat itu sendiri, baik itu berupa produktivitas maupunsumber daya yang berkembang melalui penguatan ekonomi rakyat. Dari pernyatan tersebut jelas sekali bahwa konsep ekonomi kerakyatan dilakukan sebagai upaya untuk lebih mengedepankan masyarakat. Dengan kata lain, konsep ekonomi kerakyatan dilakukan sebagai sebuah strategi 13

untuk membangun sebuah kesejahteraan dengan lebih mengutamakan  pemberdayan masyarakat. 2. Ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan rakyat menuju kehidupan sejahtera Pemberdayaan masyarakat menurut Kartasasmita (1996) memiliki dua arah: a) Melepaskan belenggu kemiskinan dan keterbelakangan  b) Memperkuat posisi lapisan masyarakat dalam struktur kekuasaan Kedua hal tersebut harus ditempuh dan dijadikan sasaran dari upaya  pemberdayaan agar masyarakat memiliki kemandirian dan kemampuan. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan ekonomi merupaan suatu strategi yang merangkum nilai-nilai sosial. Kartasmita menegaskan  bahwa upaya memberdayakan masyarakat dalam pembangunan ekonomi dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu: a) Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang. Disini titik tolaknya bawa setiap manusia, masyarakat, memiliki potensi yang bisa dikembangkan.  b) Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat. Hal ini dilakukan dengan melakukan hal-hal yang positif, selainhanya menciptakan iklim atau suasana tertentu. c) Memberdayakan, juga mengandung arti melindungi. Dalam proses  pemberdayaan harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah, olrh kekurangberdayaan dalam menghadapi yang kuat. 3. Ekonomi kesejahteraan dan kerakyatan Paradigm baru pembangunan ekonomi Indonesia adalah pembangunan ekonomi yang berpusat pada rakyat, yaitu suatu konsepsi pembangunan yang semakin memperkuat dan memerdayakan potensi dan kemampuan masyarakat. Menurut Korten dan Syahrir (1988) dalam konteks desentralisasi ada tiga dasar yang melandasi konsep pembangunan yang berpusat pada rakyat:

14

a) Memusatkan pemikiran dan tindakan kebijaksanaan pemerintah pada  penciptaan keadaan-keadaan yang mendorong dan mendukung usahausaha rakyat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka sendiri dan untuk memecahkan masalah-masalah mereka sendiri pada tingkat individual, keluarga dan komunitas  b) Mengembangkan struktur-struktur dan proses-proses organisasi yang  berfungsi menurut kaidah-kaidah sistem yang swa-organisasi c) Mengembangkan siste-sistem produksi-konsumsi yang diorganisasi secara territorial yang berlandaskan pada kaidah-kaidah pemilikan dan  pengendalian local. Korten dan Syahrir berpandangan bahwa salah satu tantangan yang  penting bagi terlaksanaya pembangunan yangberpusat pada rakya adalah mengubah orientasi birokrasi pembangunan ekonomi itu sendiri dari perintah agar menjadi organisasi-organisasi yang menghargai dan memperkuat kerakyatan. Pada pasal 27 ayat (2) berbunyi : tiap-tiap warga Negara berhak atas  pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kema nusiaan. Pasal 33 berbunyi sebagai berikut: (1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekurangan (2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara (3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat sebesar-besarnya.

15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam perilaku masyarakt ada tiga bagian yang sangat  penting: 1. Kegiatan produksi, muncul dari sebagian pihak pelaku ekonomi berupaya memenuhi kebutuhan manusia.Dan  berbagai faktor yaitu land, modal, tenaga kerja dan kewirausahan.

16

2. Kegiatan Distribusi, berupa pengiriman barang-barang kepada orang banyak dan memiliki berbagai jenis saluran distrubusi yaitu itensif, selektif dan ekslusif. 3. Kegiatan konsumen, berupa kebutuhan manusia tanpa adanya kebutuhan tidak aka nada alas untuk kegiatan dan  perilaku ekonomi Kemudian

kesejateraan

yang

berorientasi

kepada

kerakyatan dan kebiksanaan, konsep ekonomi kerakyatan dilakukan untuk mengedepankan masyarakat itu sendiri. B. Saran

Sebagai mahluk biasa tidak lepas dari kesalahan, untuk itu saya mengharapkan saran yang membangun dari pembaca demi  berkembangnya ilmu pengetahuan

DAFTAR PUSTAKA

Winataputra, Udin S. 2011. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Dahlan, M.A. 1997.  Pendidikan IPS Sebafai Upaya Strategi  Pembangunan Manusia Seuntuhnya untuk Menghadapi Era Globalisasi. Jakarta: Panitia Saresehan dan Forum Komunikasi Pimpinan FPIPS JPIPS se- Indonesia VIII.

17

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF