Inverted papilloma hidung Oleh : Fitria wahyuningsih Pembimbing : dr. Harianto, Sp. THT-KL
Definisi • tumor jinak primer yang berasal dari pseudostratified ciliated columnar epithelium regio sinonasal, umumnya dinding lateral rongga hidung kebanyakan pada meatus media, jarang dari septum nasi ataupun sinus paranasal.
Epidemiologi • Insiden : 0,75 per 100.000 populasi tiap tahun. • Rata-rata usia awal 60 thn • Laki-laki:perempuan, 4:1
Etiologi • Penyebab pasti belum diketahui • Teori : alergen, inflamasi kronik, karsinogen, infeksi virus papilloma • HPV 11, HPV 6, HPV 16, dan HPV 18
3 tipe papilloma : 1. Tipe inverted 2. Tipe everted (fungiform) 3. Tipe silindrikal Membran Schneiderian
Histopatologi
Manifestasi klinis • • • • • • •
Sumbatan hidung unilateral Sakit kepala Epistaksis Nyeri wajah Bengkak periorbita Rinore purulen Sinusitis kronik
3 sifat karakteristik klinik: 1. Cenderung timbul kembali 2. Mempunyai kapasitas destruksi pada jaringan dan struktur sekitarnya 3. Kecenderungan menjadi ganas
Pemeriksaan fisik Rhinoskopi anterior
Rhinoskopi posterior
• Massa polipoid unilateral • Ireguler dan rapuh • Jika disentuh : berdarah • Warna : merah keabuabuan • Septum terdesak kearah kontralateral
• Adanya sekret pada meatus media • Edema • Hiperemis • Polip pada koana
Pemeriksaan penunjang • CT Scan • MRI • Foto polos Biopsi (diagnosis pasti) - PA
Diagnosis banding Polip nasal
- Massa putih keabuan - Bertangkai - Permukaan licin, mengkilat - Riwayat alergi atau infeksi bersifat kronis.
Angiofibroma • Massa merah muda sampai keabuan • Permukaan rata • Mudah berdarah • Konsistensi kenyal • Tumbuh dengan cepat • Berasal dari posterolateral atau superior kavum nasi
Keuntungan: - Tidak adanya jaringan parut eksternal - Visibilitas yg baik saat operasi - Eksposur bilateral Keterbatasan: - Pembedahan tumor yg luas, perlu insisi terpisah.
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.