INVENTARISASI, MENYIMPAN DAN MEMISAHKAN BAHAN KIMIA.docx
October 24, 2017 | Author: jumrotul_241194fitri | Category: N/A
Short Description
Download INVENTARISASI, MENYIMPAN DAN MEMISAHKAN BAHAN KIMIA.docx...
Description
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM MEMISAHKAN,MENYIMPAN DAN INVENTARISASI BAHAN KIMIA
DISUSUN OLEH: JUMROTUL FITRI (F05112003) KELOMPOK 1 (SATU) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2013
PERCOBAAN 1 MEMISAHKAN ,MENYIMPAN DAN INVETARISASI BAHAN KIMIA
A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan penangannya bila terjadi kecelakaan ( Anonim,2012). . Para pengelola laboratorium hendaknya memiliki pemahaman dan keterampilan kerja di laboratorium, bekerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya, dan mengikuti peraturan.Salah satu aktivitas yang dilakukan di laboratorium adalah inventarisasi peralatan dan bahan laboratorium . Inventarisasi peralatan laboratorium dan bahan kimia sangat penting karena merupakan asset pendidikan yang sangat berharga sehingga harus dilakukan secara ketat. Disamping itu peralatan laboratorium juga sangat mahal sehingga harus benar-benar harus aman, baik dari kehilangan ,kerusakan fatal dan penyalahgunaan, pencurian dan kebakaran.
Inventarisasi peralatan laboratorium dan bahan kimia sangat penting dan merupakan aset pendididkan yang sangat berharga, sehingga harus dilakukan secara ketat.Peralatan sangat mahal sehingga harus diamankan dari kehilangan, kerusakan fatal dan penyalahgunaan, pencurian dan kebakaran.Demikian juga bahan kimia sangat mahal , jadi penggunaannya juga jangan sampai berlebihan, penyimpanannya harus tepat ( lindawati,2010).
2. Dasar Teori Pengenalan terhadap bahan kimia merupakan hal yang sangat penting dan suatu keharusan bagi siapa saja yang berada dalam lingkungan bahan kimia (laboratorium atau gudang kimia) atau yang akan mengemas, menggunakan, atau memperlakukan bahan kimia itu dalam pekerjaan tertentu.Wujud bahan kimia dapat berupa padatan, cairan maupun gas. Bahan kimia berwujud padatan dapat bersifat higroskopis seperti NaOH, KSCN, atau bersifat mudah menguap/menyublim seperti I2, (NH4)2CO3, C10H8 (naphthalene), atau bersifat peka terhadap cahaya seperti KMnO4, AgNO3, atau bersifat peka terhadap air seperti logam Na,K, atau bersifat peka terhadap udara/oksigen seperti fosfor.Bahan kimia berwujud cairan dapat bersifat mudah menguap seperti CHCl3, CH3COCH3 (acetone), HCl, atau mudah terbakar seperti CH3OH, C6H14 (hexane).Sedangkan bahan kimia berwujud gas seperti gas H, He, N2.Sifat bahan kimia terbagi sifat fisis dan sifat kimia Sifat-sifat ini meliputi wujud,warna,bau,berat jenis,titik didih,titik lebur,titik nyala,titik bakar,viskositas,higroskopis,kelarutan dalam air,rumus molekul dan sebagainya. The prudent management of hazardous materials, from their procurement to their proper disposal as chemical waste, is a critical element of a departmental laboratory safety program. A successful chemical management program includes standard operating procedures to ensure the safe handling, storage, and transport of chemicals and the proper disposal of chemical waste. The chemical inventory process is a critical element of chemical management in academia. The amounts of hazardous materials should be carefully monitored in the laboratory. A physical chemical inventory should be performed at least annually, or as requested by the Chemical Hygiene Officer. A thorough inventory will ultimately facilitate the elimination of unneeded or outdated chemicals and provide more efficient use of laboratory storage space (Mizsey, vol:37, 1994). Peranan labolatorium sangat penting,Adapun peranan laboratorium antara lain: Sebagai tempat timbulnya berbagai masalah sekaligus sebagai tempat untuk memecahkan masalah tersebut, sebagai tempat untuk melatih keterampilan serta kebiasaan menemukan suatu masalah dan sikap teliti, sebagai tempat yang dapat mendorong semangat peserta didik untuk memperdalam pengertian dari suatu fakta yang diselidiki atau diamatinya, sebagai tempat untuk melatih peserta didik bersikap cermat, bersikap sabar dan jujur serta berpikir kritis dan cekatan, sebagai tempat mengembangkan ilmu pengetahuan Peran laboratorium sebagai tempat untuk melatih keterampilan peserta didik dalam hal melakukan praktikum di perlukan pengawasan agar kontrol penggunaan bahan-bahan kimia dipergunakan dengan tepat (Emha ,2002).
Tata cara pengaturan dan penyimpanan bahan kimia di laboratorium merupakan bagian yang sangat penting. Ini karena bahan kimia cenderung mempunyai potensi bahaya, baik itu mudak terbakar, meledak, reaktivitasnya maupun bahaya lain. Dengan demikian, mau tak mau kita harus mengenal terlebih dahulu bahan kimia tersebut seperti pepatah bilang ‘tak kenal maka tak sayang’. Ada banyak referensi yang bisa kita rujuk agar kita bisa mengenal lebih detail terhadap bahan kimia. Sumber informasi bahan kimia tersebut antara lain dari : 1. Informasi dari produsen yang bisa dalam bentuk buku katalog bahan/CD, misalnya dari produsen Merck, JT Baker, BDH, dll. 2. Literatur / buku tentang Health and Safety. 3. Material Safety Data Sheet (MSDS). 4. Informasi dari buku katalog umumnya berisi informasi umum (nama dan komposisi), sifat fisik & kimia serta simbol bahaya. Sedang informasi MSDS didapat secara up to date dengan download dari berbagai sumber. Beberapa hal penting tersebut memang harus diperhatikan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada bahan kimia. Terlebih lagi bahan kimia merupakan bagian dari sebuah riset sehingga jangan sampai berpengaruh pada hasil riset. Data hasil riset haruslah mempunyai tingkat akuraritas yang tinggi, dalam arti kata tetap presisi dan tidak bias. Cara pengaturan dan penyimpanan bahan kimia didasarkan atas sifat fisik dan sifat kimia bahan. Pengaturan tersebut harus memperhatikan kondisi operasional bahan kimia seperti :
Kontrol temperatur Perbandingan dan konsentrasi reaktan Kemurnian bahan Viskositas media reaksi Kecepatan penambahan bahan Pengadukan Tekanan reaksi atau distilasi Bahaya radiasi Bahaya padatan yang reaktif. (lasinda,2011).
Cara menyimpan bahan laboratorium kimia dengan memperhatikan kaidah penyimpanan, seperti halnya pada penyimpanan alat laboratorium. Sifat masingmasing bahan harus diketahui sebelum melakukan penyimpanan, seperti : a. Bahan yang dapat bereaksi dengan kaca sebaiknya disimpan dalam botol plastic.
b. Bahan yang dapat bereaksi dengan plastik sebaiknya disimpan dalam botol kaca. c. Bahan yang dapat berubah ketika terkenan matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam botol gelap dan diletakkan dalam lemari tertutup. Sedangkan bahan yang tidak mudah rusak oleh cahaya matahari secara langsung dalam disimpan dalam botol berwarna bening. d. Bahan berbahaya dan bahan korosif sebaiknya disimpan terpisah dari bahan lainnya. e. Penyimpanan bahan sebaiknya dalam botol induk yang berukuran besar dan dapat pula menggunakan botol berkran. Pengambilan bahan kimia dari botol sebaiknya secukupnya saja sesuai kebutuhan praktikum pada saat itu. Sisa bahan praktikum disimpam dalam botol kecil, jangan dikembalikan pada botol induk. Hal ini untuk menghindari rusaknya bahan dalam botol induk karena bahan sisa praktikum mungkin sudah rusak atau tidak murni lagi. f. Bahan disimpan dalam botol yang diberi simbol karakteristik masing-masing bahan. Penyimpanan dan pemeliharaan alat / bahan harus memperhitungkan sumber kerusakan alat dan bahan. Sumber kerusakan alat dan bahan akibat lingkungan meliputi hal – hal beriku:
Udara Udara mengandung oksigen dan uap air (memilki kelembaban). Kandungan ini memungkinkan alat dari besi menjadi berkarat dan membuat kusam logam lainnya seperti tembaga dan kuningan. Usaha untuk menghindarkan barang tersebut terkena udara bebas seprti dengan cara mengecat, memoles, memvernis serta melapisi dengan khrom atau nikel. Kontak dengan udara bebas dapat menyebabkan bahan kimia bereaksi. Akibat reaksi bahan kimia dengan udara bebas seperti timbulnya zat baru, terjadinya endapan, gas dan panas. Dampaknya bahan kimia tersebut tidak berfungsi lagi serta dapat menimbulkan kecelakaan dan keracunan. Air dan asam basa Alat laboratorium sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dan bersih, jauh dari air, asam dan basa. Senyawa air, asam dan basa dapat menyebabkan kerusakan alat seperti berkarat, korosif dan berubah fungsinya. Bahan kimia yang bereaksi dengan zat
kimia lainnya menyebabkan bahan tersebut tidak berfungsi lagi dan menimbulkan zat baru, gas, endapan, panas serta kemungkinan terjadinya ledakan. Suhu Suhu yang tinggi atau rendah dapat mengakibatkan :alat memuai atau mengkerut, memacu terjadinya oksidasi, merusak cat serta mengganggu fungsi alat elektronika. Mekanis Sebaiknya hindarkan alat dan bahan dari benturan, tarikan dan tekanan yang besar. Gangguan mekanis dapat menyebabkan terjadinya kerusakan alat / bahan. Cahaya Secara umum alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan dari sengatan matahari secara langsung. Penyimpanan bagi alat dan bahan yang dapat rusak jika terkena cahaya matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam lemari tertutup. Bahan kimianya sebaiknya disimpan dalam botol yang berwarna gelap. Api Komponen yang menjadi penyebab kebakaran ada tiga, disebut sebagai segitiga api. Komponen tersebut yaitu adanya bahan bakar, adanya panas yang cukup tinggi, dan adanya oksigen. Oleh karenanya penyimpanan alat dan bahan laboratorium harus memperhatikan komponen yang dapat menimbulkan kebakaran tersebut (zilazulaiha,2011).
Cara penyimpanan bahan kimia peyimpanan bahan kimia dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu:
a.
Kelompok zat yang perlu berhati-hati Semua zat kimia harus berlabel jelas dan kalau robek atau rusak segera diganti. Ada baiknya label tersebut dilapisi dengan selotip untuk melindungi label dari kerusakan. Zat kimia yang mudah ditempat sejuk yang baik ventilasinya dan terhindar dari cahaya langsung. Zat pengoksidasi jangan berdekatan dengan zat yang mudah teroksidasi (pereduksi) dan ditempatkan ditempat yang sejuk, sebaiknya botol berwarna coklat. Asam pekat seperti H2SO4 pekat, HCL pekat, HNO3 pekat ditempatkan dalam lemari asam dan kalau lemari asam tidak ada ditempatkan ditempat yang jauh dari lalu lintas siswa/guru. Letakkan botol tersebut pada lantai lemari terbawah atau jauh dari papan dan kayu.
b.
Jangan dekatkan asam dengan logam atau zat yang bersifat basa, zat yang berkorosi dan botol amoniak. Botol berisi zat-zat yang mudah terbakar ditempatkan ditempat yang aman dari cahaya langsung dan penutupnya perlu diperiksa sewaktuwaktu. Bahan kimia yang mudah terbakar ini ada yang terbakar karena panas api atau cahaya, ada yang karena bersinggungan dengan udara, ada pula yang karena bersinggungan dengan air atau karena tercampur bahan kimia lainnya.
Bahan yang Mudah Terbakar Fosfor (P) putih, Fosfin (PH3), Alkil-Logam Basah (BH3) akan terbakar jika kena udara. Cairan organic yang dapat terbakar dengan mudah Karbon Disulfid (CS2), Eter (C2H5), Benzena (CH3), Aseton (CH3 CO CH3), juga Etanol (C2H5OH), Metanol (CH3OH) BAHAN K Na Asam Asetat (CH3COOH) Mg, Serbuk Al Amonium Nitrat (NH4NO3) Brom (Br2), Klor (Cl2) Hidrogen Peroksida (H2O2) Hidrogen Peroksida (H2S) Propana (C3H8) Bensen (C3H8) Bensin (C6H6) Asam Sulfat Pekat (H2SO4) dengan Asam Klorat (KClO3) Yodium (I2) Raksa (Hg) Asam Nitrat Pekat (HNO3) Kalium Permanganat (KMnO4)
Tidak boleh bercampur dengan Karbon Tetraklorida, Karbon Dioksida, Air. Asam Nitrat, Permanganat, Peroksida, Glikol senyawa. Karbon Tetraklorida, Alkil Halogenida, Halogen Karbon Dioksida. Amoniak, gas Petrolium, Hidrogen, Natrium Bensen, garam Amonium, Asam Belerang. Gas Oksidator, Asam Nitrat berasap Hampir semua logam serta garamnya alkohol, zat organic
Fluor (F2), Klor (Cl2), Brom (Br2), Natrium Peroksida (Na2O2) Gas Asetilena, Amoniak, Hidrogen Gas Asetilena, Amoniak Asam Acetat, Hidrogen Sulfidas, gas dan cairan yang mudah terbakar. Asam Sulfat, Glicerol, Glukol
Natrium Peroksida (Na2O2)
Asam Sulfat pekat (H2SO4)
Etanol, Metanol, as Asetat pekat, Karbon Disulfida, Gliserol, Etil Asetat Kalium Klorat (KClO3), Kalium Perklorat, Klorat, Klorat dan per Klorat dari logam-logam ringan lainnya
Contoh cairan yang mudah terbakar : Eter (C2H5OC2H5), Benzen (C6H6), Aceton (CH3COCH3), Karbondisulfida (CS2), Etanol (C2H5OH), Metanol (CH3OH).
c.
Penyimpanan Bahan Beracun Kelompok gas yang meracuni badan lewat pernafasan baik selaput lendir pernafasan, jaringan paru-paru, selaput lendir mata, rongga mulut, yang tergolong kelompok ini antara lain : Sulfur Dioksida (S2), Amoniak (NH3), Nitrogen-Dioksida (NO2), Nitrogen Tetraoksida (NO4), Klor (Cl2), Fosgen Karbonil Klorida (COCl2), dan asam Florida HF. Kelompok yang meracuni darah, sistem saraf dan pernafasan antara lain : Karbon Monooksida (Co), Hidrogen Sianida (HCN), Hidrogen Sulfida (H2S) Kelompok yang mempunyai daya bius : Eter, Kloroform, Bensena, Karbon Tetraklorida, Trikloritilenen, zat-zat lain seperti Arsen, uap raksa, uap brom, uap chlor ( Ladinda,2011). Bahan kimia yang diperdagangkan sering disertai dengan simbol tertentu pada label kemasan, dimaksudkan untuk mengetahui potensi bahaya atau akibat yang dapat ditimbulkan dari bahan kimia tersebut. Beberapa simbol yang sering dijumpai pada yang diperdagangkan bahan kimia sebagai berikut:
a. HARMFUL
Bahan kimia dapat menyebabkan iritasi, luka bakar pada kulit, berlendir, mengganggu sistem pernafasan bila kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan. Misal NaOH, C6H5OH, Cl2
b. TOXIC
Bahan kimia bersifat racun, dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius bila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, menghirup uap, bau atau debu, atau penyerapan melalui kulit. Misal CCl4, H2S, C6H6 c. .CORROSIVE
Bahan kimia bersifat korosif, dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas. Misal H2SO4, HNO3, HCl d. FLAMMABLE
Bahan kimia memiliki titik nyala rendah dan mudah menyala/terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas atau loncatan bunga api. Misal C2H5OC2H5, CS2, C2H2. e. EXPLOSIVE
Bahan kimia bersifat dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau gesekan. Misal KClO3, NH4NO3, C6H2(NO2)3CH3.
f. OXIDISING
Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan organik, bahan pereduksi, danlainlain.Misal:KMnO4,H2O2,K2Cr2O7.
g. NATURE POLLUTING
Bahan kimia bersifat berbahaya bagi satu atau beberapa komponen dalam lingkungan kehidupan. Misal AgNO3, Hg2Cl2, Hg ( Anonim,2012).
B. TUJUAN Praktikum kali ini dilakukan agar mahasiswa mengetahui bagaimana cara penyimpanan,memisahkan dan menginventarisasi bahan kimia dengan cara mengidentifikasi bahan-bahan kimia yang telah disediakan oleh asisten praktikum teknik labolatorium.
C. METODELOGI Alat dan bahan Pada praktikum tentang pemisahan,penyimpanan dan invetarisasi bahan kimia bahan yang digunakan berjumlah 10 macam bahan kimia.bahan-bahan yang digunakan untuk praktikum kali ini antara lain : Etanol ( , Kristal violet ( ), Sodium nitrat
( ), Mercury (II) sulfate ( ), Kalium Permanganat (KMnO4), Asam Nitrat (HNO3), Klorofom ( ),Dektrosa ( ),Albumin fraction ( ), dan Asam Asetat (CH3COOH). Cara kerja Untuk mengidentifikasi ke- 10 bahan kimia yang telah disediakan oleh asisten, kami melalukan system roling, karena disetiap meja masingmasing kelompok hanya terdapat 1 atau 2 bahn kimia saja.maka untuk itu di perlukanya system roling, waktu yang diberikan oleh asistem untuk mengidentifikasi setiap bahan yang berapa disetiap meja kelompok adalah 5 menit.yang kami identifikasi yaitu, dari nama bahan kimia itu secara bahasa Indonesia dan bahasa inggris ,sifat dari bahan kimia tersebut ,seperti basa,asam,garam atau organic,bentuk bahan kimia tersebut, apakah berbentuksolid,liquit,ataugas,rumus kimianya,kegunaannya dilabolatorium dan tingkat kebahayaanya.catat hasil dari pengamatan yang dilakukan D. HASIL PENGAMATAN
NO GAMBAR
1
NAMABAHAN KIMIA INDONESIA/ BAHASA INGGRIS
SIFAT ASAM/B ASA/GA RAM/ ORGANI K
BENTU K c/l/g
RUMUS
Etanol / Ethanol
Basa
Liquit
(
Asam
Solid
(
Garam
Solid
(
2
GR ADE BG/ TINGKAT LG/ BAHAYA TG
TG
,
),
LG
Kristal violet
3 Sodium nitrat
),
TG
4
LG Mercury sulfate
(II) Asam
Solid
(
),
5
Kalium Permanganat
Basa
Solid
(KMnO4),
6
Asam Asetat
Asam
Liquit
(CH3COOH)
LG
TG
7
Asam Nitrat
Asam
Liquit
(HNO3),
TG
8
Kloroform
Asam
Liquit
(
9
Dektrosa
Organic
Solid
(
Albumin fraction
Organic
Solid
(
TG
)
)
TG
Aman
LG
Aman
10 )
E. Pembahasan Memisahkan,menyimpan dan inventarisasi bahan kimia sangat perlu dilakukan di laboratorium, hal ini dikarnakan bahan kimia cenderung mempunyai potensi bahaya,baik itu mudah terbakar,meledak ,reaktivitas maupun bahaya lainya.selain itu Inventarisasi peralatan laboratorium dan bahan kimia sangat penting karena laboratorium merupakan asset pendidikan yang sangat berharga sehingga harus dilakukan secara ketat. Disamping itu peralatan laboratorium juga sangat mahal sehingga harus benar-benar aman, baik dari kehilangan ,kerusakan fatal penyalahgunaan, dan kebakaran. Inventarisasi sangat penting dilakukan terhadap bahan kimia yang ada di laboratorium. Perbaharui label-label yang rusak secara periodik. Inventarisasi harus melibatkan nama bahan, rumus, jumlah, kualitas, lokasi penyimpanan, dan tanggal penerimaan, nama industri, bahaya terhadap kesehatan, bahaya fisik, lama dan pendeknya bahaya terhadap kesehatan. Bahan kimia banyak digunakan pada labolatorium baik di sekolah-sekolah, perguruan tinggi ,industry dan lain-lrain .tidak hanya di dalam negri tetapi juga
internasional , maka dari itu penamaan bahan kimia ada yang mengunakan bahasa inggris dan bahasa Negara national masing-masing Negara,hal ini karena bahan kimia digunakan secara universal.Selain itu bahan kimia memiliki sifat yang berbeda-beda ,seperti bersifat asam,basa ,organic dan garam. Diantaranya yaitu:
Asam dalam pelajaran kimia adalah senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa.contohnya: Asam Nitrat (HNO3) ,Asam Sulfat Pekat (H2SO4),Asam Klorat (KClO3 ) dan lain-lain.
Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH,contohnya: Etanol (C2H5OH), Metanol (CH3OH), Garam dalam pelajaran kimia adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tidak bermuatan).contohnya: Sodium nitrat( ), Natrium Asetat (CH3COONa). Organik berasal dari kata organisme atau makhluk hidup, karena pada mulanya diduga hanya dapat dibuat oleh organisme. Friedrich Wholer (1828) berhasil mensintesis urea, (NH2)2CO (senyawa organik) dengan memanaskan amonium sianat,NH4(CN) (senyawa anorganik). Senyawa organik adalah senyawa yang strukturnya terutama ditentukan oleh atom karbon yang saling berikatan.contohnya: Dektrosa( ), Albumin fraction( ).
Selain memiliki sifat seperti diatas,bahan kimia juga memiliki bentuj yang berbeda –beda, seperti liquit,solid dan gas.liquit yaitu senyawa yang berbentuk larutan,contohnya: Etanol (C2H5OH), Asam Nitrat (HNO3 ),Kloroform( ) dan lain-lain selain itu Bahan kimia berwujud cairan dapat bersifat mudah menguap seperti CHCl3, CH3COCH3 (acetone), HCl, atau mudah terbakar seperti CH3OH, C6H14 (hexane).solid adalah senyawa kimia yang berbentuk padat,contohnya Sodium nitrat ( ),Mercury (II) ( ),Kalium Permanganat(KMnO4) Dektrosa ( ) ,Albumin fraction,( ) dan lain-lain selain itu Bahan kimia berwujud padatan dapat bersifat higroskopis seperti NaOH, KSCN, atau bersifat mudah menguap/menyublim seperti I2, (NH4)2CO3, C10H8 (naphthalene), atau bersifat peka terhadap cahaya seperti KMnO4, AgNO3, atau bersifat peka terhadap air seperti logam Na, K, atau bersifat peka terhadap udara/oksigen seperti fosfor., sedangkan gas adalah yang memilki bentuk dan volum yang tak tetap contohnya , , , He, N2 dan lain-lain. Dalam laboratorium, penyimpanan dan pemisahan bahan kimia sangat di perhatikan ,karna apabila meletakanya sembarangan akan membahayakan,hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemisahan dan penyimpanan bahan kimia antar lain:
–
Hal 1. 2. 3. 4. 5.
Hal Bahan
Kepekaan Pengaruh Kelengkapan
yang Dasar Bobot alat alat perangkat alt
Perlu pembuatan terhadap yang dalam
Diperhatikan alat alat lingkungan lain suatu set
Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyimpan Bahan:
Wujud Zat : Padat Disimpan terpisah dari cair Konsentrasi Zat : Konsentrasi yang pekat disimpat terpisah dan khusus , misalnya HCl Bahaya dari zat : Zat yang berbahaya tidak disimpan diatas ( lebih tinggi dari badan) Label : Semua wadah yang berisi bahan / zat kimia harus diberi label Kepekaan Zat terhadap cahaya : zat yang peka terhadap cahaya disimpan dalam botol cokelat. Kemudahan Menguap : zat yang mudah menguap disimpan ditempat yang dingin dan sejuk serta hindarkan dari cahaya langsung, Larutan Indikator disimpan dalan botol tetes (botol kecil yang dilengkapi dengan pipet tetes pada sumbatnya.) Cara menyimpan bahan laboratorium
Dasar Penyimpanan Bahan yaitu:
Wujud Bahan :Padat dan Cair Sifat Bahan :Asam dan Basa Sifat Bahaya :Korosif, Racun, Mudah Terbakar ,dll Seberapa sering
digunakan
Sistem Penyimpanan Bahan Didasarkan pada : -Bahan yang sering dipakai -Bahan yang boleh diambil sendiri oleh pemakai Laboratorium -Bahan yang berbahaya / racun -Jumlah bahan yang disimpan Mengapa bahan kimia harus dipisahkan ? karena bahan kimia bahan kimia cenderung mempunyai potensi bahaya, baik itu mudak terbakar, meledak, reaktivitasnya maupun bahaya lain,sehingga diperlukanya penyimpanan yang tepat untuk mengurangi potensi
terebut.untuk senyawa yang bersifat asam tidak boleh di simpan dengan bahan-bahan yang bersifat higroskopis, hal ini di karnakan bahan yang bersifat higroskopis sangat mudah bereaksi dengan bahan yang bersifat liquit. Pengaturan keselamatan penggunaan bahan-bahan kimia membutuhkan pengawasan yang rutin. Resiko pemakaian bahan-bahan kimia berbahaya dapat dikurangi dengan mengurangi jumlah pemakaian bahan-bahan kimia. Bahanbahan kimia yang disimpan dalam lemari penyimpanan harus diperiksa minimal setahun sekali, bahan-bahan yang sudah tidak layak pakai dipindahkan atau dibuang sedangkan bahan yang masih bisa digunakan disimpan kembali ditempat yang aman dan mudah untuk dijangkau. Bahan kimia yang ada di lab jumlahnya relatif banyak seperti halnya jumlah peralatan. Di samping jumlahnya cukup banyak juga bahan kimia dapat menimbulkan resiko bahaya cukup tinggi, oleh karena itu dalam pengelolaan laboratorium aspek penyimpanan, penataan dan pemeliharaan bahan kimia merupakan bagian penting yang harus diperhatikan. Penyimpanan dan penataan bahan kimia berdasarkan urutan alfabetis tidaklah tepat,
kebutuhan
itu
hanya
diperlukan
untuk
melakukan
proses
pengadministrasian. Pengurutan secara alfabetis akan lebih tepat apabila bahan kimia sudah dikelompokkan menurut sifat fisis, dan sifat kimianya terutama tingkat kebahayaannya.
Selain penyimpanan berdasarkan sifat dan bentuk, grade/tingkat pemakaian bahan kimia juga harus di perhatikan. Grade ini terbagi atas 3 yaitu LG (Laboratory Reagent Grade) , BG (Bench Reagent Grade), dan TG (Technical Grade). LG yaitu bahan kimia yang digunakan sebagai analitik umum. Pada praktikum ini yang termasuk LG adalahKristal violet( ),Mercury (II) sulfate( ),Kalium Permanganat(KMnO4),Albumin fraction( ). TG (Technical Grade) yaitu derajat kemurnian teknik. Standar kemurniannya yang dapat diterima secara komersial, dianggap tidak mengganggu kotoran-kotoran yang akan berpengaruh pada penggunaan umum untuk praktikum (eksperiment). Contoh bahan kimia yang bersifat TG adalahEtanol / Ethanol( ,Sodium nitrat ( ),Asam Asetat(CH3COOH)Asam Nitrat(HNO3),Kloroform ( ), Dektrosa ( ).Dan BG (Bench Reagent Grade) yaitu Derajat kemurnian untuk larutan meja (larutan yang disediakan pada meja praktikum). Kemurnian zat ini biasa digunakan di laboratorium sekolah.
F. KESIMPULAN Setelah melakukan praktikum kami dapat menyimpulkan bahwa,penyimpanan,memisahakan dan inventarisasi bahan kimia sangat penting dilakukan, karena bahan kima memiliki tingkat bahaya yang sagat tinggi sehinggi perlu penanganan yang khusus, dalam memisahakan, penyimpanan dan inventarisasi banyak hal yang perlu diperhatikan diantaranya: nama dari bahan kimia tersebut baik dalam bahasa Indonesia dan bahasa inggris. Sifat dari bahan kimia terseput seperti apakah bersifat basa,asam, organic ataupun garam.Bentuk di bahan kimia tersebut,baik berbentuk liquit,solid maupun gas.Rumus dari bahan kimia perlu juga diperhatikan,grade/ tingkat nya(LG,TG ataupun BG), dan tingkat bahaya yang ditimbulakan dari bahan kimia tersebut.Selain itu dalam penyimpanan bahan kimia perlu di perhatikan diantaranya: Wujud Zat, Konsentrasi ,Bahaya dari zat,Lebel,Kepekaan Zat terhadap cahaya,Kemudahan Menguap, Larutan Indikator disimpan dalan botol tetes (botol kecil yang dilengkapi dengan pipet tetes pada sumbatnya.).
DAFTAR PUSTAKA Anonim.2012.Simbol-Simbol Bahan Kimia.(Online).
http://nucleardotcom.blogspot.com/2012/11/simbol-simbol-bahan-kimisa.html.( 4 April 2013). Anonim.2012. Mengenal Bahan Kimia dan Simbol Bahaya.(online).
http://chemistry6623.blogspot.com/2012/07/mengenal-bahan-kimia-dansimbol-bahaya.html. .(4 April 2013). Emha, H., (2002), Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah. Bandung: PT Remaja Roesda Karya. Mizsey,peter.1994.Journal Of Hazardous Materials.Volume 37,1-13. Nugraha, Asep Wahyu.2005.Penerapan Pendekatan Proses IPA pada Praktikum Kimia Fisika II Jurusan Kimia FMIPA UNIMED Melalui Kegiatan Praktikum Terpadu. Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan:Volume 11(2),107 – 112.
Lasinda.2011. Penyimpanan Bahan yang Aman.( Online). http://lansida.blogspot.com/2011/02/penyimpanan-bahan-kimia-yang-aman.html. (5 April 2013). Lindawari.2010. Strategi Inventarisasi Alat-Alat dan Bahan Kimia.(Online). http://lindawati-strukturatom.blogspot.com/2010/04/strategi-inventarisasialat-dan-bahan kimia.html. (5 April 2013).
Zilazulaiha.2011. Sifat-Sifat Zat Kimia.(onile).
http://zilazulaiha.blogspot.com/2011/05/sifat-sifat-zat-kimia.html. (5 April 2013).
View more...
Comments