Integrator Dan Differensiator
March 24, 2018 | Author: verakns | Category: N/A
Short Description
Integrator Differensiator...
Description
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 2 Rangkaian Integrator dan Rangkaian Diferensiator Vera Kamila NS(1137030074) Reva Wiratama (1137030058) Siti Patimah (1137030066) Asisten Lab : Nurfaizah Amatillah (1127030055) February 6, 2015
JURUSAN FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2015
1
Abstract Op-amp is basically a differential amplifier) having two input .Input ( entries ) op-amp as has already been understood there are called inverting input and non-inverting. Diferensiator circuits on essentially of a a filter to pass a condenser consisting of a line and resistor lines .If the applied to diferensiator level , the tension in a condenser changes in an instant and thus there is the tension in resistor reduced .A series of the base of a integrator is the op-amp inverting , but a series of feedback systems not resistor but use capasitor c Keyword: Op-Amp, Diferensiator, Integrator, Inverting, Non-Inverting Ringkasan Op-amp pada dasarnya adalah sebuah differential amplifier (penguat diferensial) yang memiliki dua masukan. Input (masukan) opamp seperti yang telah dimaklumi ada yang dinamakan input inverting dan non-inverting.Diferensiator sirkuit pada dasarnya sebuah pass filter untuk kondensor yang terdiri dari baris dan resistor baris. Jika ada masukan tingkat diterapkan untuk diferensiator, tegangan pada kondensor berubah dalam sekejap sehingga ada tegangan pada resistor berkurang. Rangkaian dasar sebuah integrator adalah rangkaian opamp inverting, hanya saja rangkaian umpanbaliknya (feedback) bukan resistor melainkan menggunakan capasitor C. Kata Kunci: Op-Amp, Diferensiator, Integrator, Inverting, NonInverting
1
1
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Operational Amplifier atau di singkat op-amp merupakan salah satu komponen analog yang popular digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi op-amp popular yang paling sering dibuat antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan diferensiator.
1.2
Tujuan
a. Mampu menganalisis cara kerja rangkaian integrator b. Mampu menganalisis cara kerja rangkaian diferensiator
1.3 1.3.1
Dasar Teori Rangkaian Integrator
Rangkaian op-amp untuk fungsi integrasi termasuk rangkaian yang penting. Rangkaian integrator banyak digunakan dalam komputer analog sebagai alat bantu untuk menyelesaikan persamaan integral. Rangkaian ini dapat dibuat dengan menempatkan kapasitor pada masukan membalik dan keluaran dan masukan tak-membaik ditanahkan. Isyarat masukan diberikan pada masukan membalik.
2
Dimana t adalah waktu dan Vmula adalah tegangan yang keluar saat t=0, penguat ini mengintegrasikan tegangan masukan terhadap waktu. Sebuah integrator dapat juga dipandang sebagai tapis pelewat tinggi dan dapat digunakan dalam rangkaian tapis aktif. 1.3.2
Rangkaian Diferensiator
Mendiferensialkan sinyal hasil pembalikan terhadap waktu dengan persamaan:
Dimana Vin dan Vout adalah fungsi dari waktu Pada dasarnya diferensiator dapat juga dibangun dari integrator dengan cara mengganti kapasitor dengan induktor. Namun tidak dilakukan karena harga induktor yang mahal dan bentuknya besar. Diferensiator dapat juga dilihat sebagai tapis pelewat-rendah dan dapat digunakan sebagai tapis aktif.
3
2
Metode Praktikum
2.1
Waktu dan Tempat
Praktikum Rangkaian Integrator dan Rangkaian Diferensiator berlangsung pada tanggal 3 februari 2015. Bertempat pada Laboratorium Elektronika Dasar UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
2.2
Alat dan bahan yang digunakan antara lain:
1. Kit dasar elektronika
2.3
Prosedur Percobaan:
Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan. Kemudian alat dan bahan yang digunakan sudah dipastikan dalam keadaan baik. Tabel pengamatan dibuat dan isi sesuai dengan hasil eksperimen.
4
2.3.1
Diagram Alir Mulai
Alat dan Bahan
Alat dan Bahan dicek
Tabel Pengamatan
Isi data pada tabel pengamatan
Selesai
5
3 3.1 3.1.1
Hasil dan Pembahasan Data Hasil Pengamatan Rangkaian Integrator
6
3.1.2
Rangkaian Diferensiator
7
3.2
Pembahasan
Op-amp pada dasarnya adalah sebuah differential amplifier (penguat diferensial) yang memiliki dua masukan. Input (masukan) op-amp seperti yang telah dimaklumi ada yang dinamakan input inverting dan non-inverting. Rangkaian dasar penguat inverting adalah rangkaian pembalik, dimana sinyal masukannya dibuat melalui input inverting. Op-amp bisa juga digunakan untuk membuat rangkaian-rangkaian dengan respons frekuensi, misalnya rangkaian penapis (filter), salah satu contohnya adalah rangkaian integrator. Rangkaian dasar sebuah integrator adalah rangkaian op-amp inverting, hanya saja rangkaian umpanbaliknya (feedback) bukan resistor melainkan menggunakan capasitor C. Karena respons frekuensinya yang demikian, rangkaian integrator ini merupakan dasar dari low pass filter. Dimana, penguatan akan semakin kecil (meredam) jika frekuensi sinyal input semakin besar. Jika komponen capasitor ditempatkan di depan, maka akan didapatkan rangkaian diferensiator. Dari persamaan yang ada maka didapatkan bahwa tegangan keluaran vout pada rangkaian ini adalah differensiasi dari tegangan input vin. Rangkaian integrator dan summing yang dibentuk dari OP-AMP banyak terdapat dalam rangkaian komputer analog, sinyal processing, dan sinyal generator terutama sebagai pengoperasi matematikanya. Tetapi rangkaian differensiator jarang digunakan dalam komputer analog dalam hal ketidakstabilan dan kelemahannya terhadap noise, dan sering digunakan sebagai high pass filter. Rangkaian-rangkaian tersebut juga dinamakan rangkaian analog, dan biasanya sebagai konfigurasi inverting amplifier.
8
4
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Diferensiator sirkuit pada dasarnya sebuah pass filter untuk kondensor yang terdiri dari baris dan resistor baris. Jika ada masukan tingkat diterapkan untuk diferensiator, tegangan pada kondensor berubah dalam sekejap sehingga ada tegangan pada resistor berkurang. Rangkaian dasar sebuah integrator adalah rangkaian op-amp inverting, hanya saja rangkaian umpanbaliknya (feedback) bukan resistor melainkan menggunakan capasitor C.
9
References [1] Sutrisno. ”‘ Elektronika 2 Teori dan penerapannya ”. (1987). Bandung: ITB [2] Albert. ”‘ Elektronika Komputer Digital dan Pengantar Komputer Edisi 2 ” .(1994). Jakarta: Erlangga [3] Malvino. langga
”‘ Prinsip-Prinsip Elektronika Elektronika”.. Jakarta: Er-
[4] Wijaya. ”‘ Teknik Digital”.. Jakarta: Erlangga
10
LAMPIRAN
11
View more...
Comments