Insersi Dan Evaluasi GTL 2021

October 12, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Insersi Dan Evaluasi GTL 2021...

Description

 

Insersi dan Evaluasi Dika Agung Bakhtiar drg., drg., Sp Sp.Pros .Pros

 

Gigi Tiruan lengkap (GTL) digunakan pada pasien edentulous untuk mengembalikan gigi dan jaringan lunak sesuai aslinya bila memungkinkan dengan mengembalikan tidak hanya fungsi mastikasi, namun fungsi bicara, serta  penampilan estetik. Sehingga hal ini dapat memperbaiki kualitas hidup dan aktivitas sosialnya. Keberhasilan suatu GTL tergantung pada ketetapan  prosedur klinis dan laboratoris dengan insersi dari prothesa sebagai akhir up dari dilanjutkan dengan follow danperawatan. maintenanceKemudian untuk evaluasi fungsi dan kebersihan GTL yang memungkinkan efisiensi jangka  panjang.

 

INSERSI GIGI TIRU TIRUAN LENGKAP LENGKAP  TUJUAN : 1. Menyesuaikan permukaan cetakan guna menjamin kenyamanan

2. Mengubah permukaan oklusal untuk mendapatkan kontak  oklusi yang merata   3. 3. Memberikan Memberikan instruksi kepada kepada pasien untuk mempercepat  adaptasi, penggunaan yang efsien, serta pemeliharaan kesehatan mulut.

 

Selama perawatan, GTL disesuaikan pada  jaringan pendukung untuk menyediakan retensi, stabilisasi dan kenyamanan. Protokol klinis tertentu harus dipertimbangkan selama  proses ini untuk menilai ketepatan ketepatan prosedur. prosedur. Prosedur sebelum Insersi GTL : 1. Menghilangkan gelembung atau sisa resin

untuk mencegah kesulitan dalam insersi. 2. Permukaan protesa dan tepi yang tidak

rata (ireguler) dihaluskan untuk mencegah lesi pada mukosa 3. Pasien diinstruksikan untuk tidak

menggunakan GTL lamanya 12-24jam sebelum insersi GTL baru

 

Hal - hal yang perlu diperhatikan saat insersi GTL : A. Margin protesa Ketebalan dan ekstensi flange protesa dievaluasi setelah dimasukkan ke dalam mulut dan tepinya tidak boleh meruncing dan tebal. Penutupan tepi yang sesuai diperoleh dengan margin yang bulat dan halus. Jika proses pencetakan tepi (peripheral seal) dilakukan secara akurat tidak diperlukan adanya penyesuaian lagi. Flange yang terlalu Panjang mengganggu insersi basis GTL dan adapatasi. Pastikan margin jangan terlalu tipis atau terlalu pajang karena akan menyebabkan iritasi atau lesi pada mukosa bukal, regio mylohyoid, dan fossa hamular notch. Sebaliknya flange yang tidak terlalu panjang akan membahayakan retensi protesa. Cara indentifikasi margin protesa dengan palpasi dan analisis visual.

 

Hal - hal yang perlu diperhatikan saat insersi GTL: B. Area tekan 

Penilaian daerah tekan dapat dilakukan dengan tekan ke

arah oklusal C. Oklusi 

Penyesuaian kontak oklusal harus dilakukan setelah adaptasi gigi tiruan lengkap yang nyaman di mulut.

Pengabaian penyesuaian oklusal, seperti kontak  prematur dapat membahayakan stabilitas dan retensi gigi tiruan yang mempengaruhi fungsi pengunyahan, kenyamanan dan pemeliharaan residual ridge.

Hal - hal yang perlu diperhatikan saat insersi GTL:

 

d an Support D. Retensi, stablilisasi dan 

Uji retensi dapat dilakukan dengan jari diposisikan pada regio palatina dari incisivus atas dan melakukan gerakan anteriorsuperior terhadap regio dan mengevaluasi keefektifan posterior palatal seal.



Stabilitas dapatsaat didenisikan kualitas dan protese untuk pada posisinya diberikan sebagai gaya horizontal rotasi. Jadi,tetap gigi tiruan lengkap yang bergeser selama mengunyah dapat menunjukkan stabilitas yang tidak sesuai bahkan dengan retensi  yang memadai. Stabilitas gigi tiruan diuji dengan tekanan digital pada permukaan oklusal gigi posterior dan tepi insisal gigi anterior.  Support/dukungan berkaitan dengan area untuk adaptasi basis gigi tiruan dan dianggap sebagai elemen penting untuk stabilitas gigi tiruan. Tes dapat dilakukan dengan kekuatan intrusi pada gigi tiruan lengkap terhadap area basal. Jadi, dukungan akan ditunjukkan oleh tingkat intrusi basis gigitiruan di mukosa alveolar

 

Hal - hal yang perlu diperhatikan saat insersi GTL : E. Estetik  Estetika prostesis bergantung pada posisi alami dan bentuk gigi, serta warna jaringan mulut. untuk mengembalikan  penampilan wajah, fungsi dan harmoni. 

Langkah-langkah klinis termasuk impresi, catatan hubungan rahang atas-rahang bawah, kontur basis prostesis dan pemilihan gigi tiruan harus dilakukan secara akurat karena dapat mempengaruhi estetik. Penjajaran gigi tiruan dapat dilakukan dengan memperhatikan kemiringan dan rotasi yang mirip dengan gigi asli. Selain pemilihan gigi dengan mempertimbangkan profil wajah, bentuk dan kontur gigi harus dimodifikasi tergantung pada usia pasien, hal tersebut juga dapat mempengaruhi estetik dari protesa.

 

Hal - hal yang perlu diperhatikan saat insersi GTL: F. Fonetik  

Penempatan gigi tiruan juga secara signifikan mempengaruhi fonetik. Meskipun sebagian besar pasien beradaptasi dengan gigi palsu baru dalam minggu ke 3, beberapa pasien masih melaporkan kesulitan selama berbicara, terutama untuk suara tertentu. Dokter gigi dapat membantu pasien dalam diksi melalui instruksi untuk gerakan yang  benar dan penempatan lidah lidah dan bibir selama selama pengucapan.



Fonetik dapat dievaluasi dengan palatografi selama evaluasi klinis fungsional. Tes ini terdiri dari mengevaluasi kontak antara lidah dan langit-langit melalui fonetik. Selain itu, kontur dasar gigi tiruan atas yang sesuai di regio palatal, posisi gigi anterior atas dan dimensi vertikal dapat dikonfirmasi selama pengucapan fonem yang berbeda.

Instruksi pasca insersi GTL:

 



Pasien dijelaskan mengenai cara insersi dan

 pelepasan protesa/ GTL tersebut. Edukasi pada pasien merupkan hal wajar apabila  pasien mungkin merasakan sensasi tidak nyaman dari peningkatan volume bibir dan pipi, penting  juga untuk menjelaskan bahwa gigi palsu baru akan terasa lebih alami seiring berjalannya waktu. 

Setelah pemasangan gigi tiruan, pasien harus makan makanan lunak berukuran kecil dan mengunyah secara bilateral. Makanan keras dapat menyebabkan gerakan 'tidak tepat' yang menghasilkan tekanan berlebih dan cedera pada mukosa alveolar.

 

Instruksi pasca insersi GTL: 

Diperlukan periode 6–8 minggu untuk memungkinkan  penggunaan yang memuaskan dengan gigi palsu baru karena periode ini berpotensi membentuk pola memori baru untuk otot pengunyahan.



Kelebihan air liur dapat membuat sulit mengunyah selama  periode awal pemakaian prostesis. Namun, kelenjar ludah  beradaptasi dengan gigi palsu baru dan menurunkan menu runkan jumlah  produksi air liur setelah waktu yang singkat.



Penempatan lidah juga penting untuk menstabilkan gigi tiruan lengkap bagian bawah, terutama selama mengunyah, karena lidah harus beristirahat di dalam bagian lingual  prostesis.



Pasien sebaiknya sering melakukan latihan bicara untuk mengembalikan fungsi fonetik.

 

Instruksi pasca insersi GTL: 

Pasien diinstruksikan untuk melepas gigi tiruan selama tidur karena dapat menyebabkan stomatitis

Edukasi pasien tentang cara menjaga kebersihan mulut yang benar untuk menjaga kesehatan jaringan, terutama setelah makan karena kebersihan yang buruk menghasilkan akumulasi plak, kalkulus dan noda. Plak merupakan faktor etiologi untuk stomatitis  prostetik. hiperplasia inflamasi, kandidiasis



kronis dan bau mulut.

 

Instruksi pasca insersi GTL: 

Edukasi juga untuk membersihkan tidak hanya gigi palsu tetapi juga permukaan mukosa dan punggung lidah. Jadi, sikat gigi yang lembut dan pasta gigi abrasif rendah sering direkomendasikan, karena bahan abrasif dapat menimbulkan lekukan dan hilangnya lapisan akhir  prostesis, yang dapat menyebabkan penumpukan plak dan sulit untuk dibersihkan. Membersihkan lidah dan mukosa dapat menghilangkan plak dan meningkatkan sirkulasi darah di jaringan ini.



Instruksikan untuk menjaga kebersihan gigi tiruan dengan  pencelupan gigi tiruan dalam larutan yang mengandung  pelarut, detergen, bakterisidal, dan fungisida. Agen kimia termasuk alkali hipoklorit, alkali peroksida, asam encer, klorheksidin dan enzim.



Apabila pasien merasakan adanya keluhan seperti iritasi

 jaringan, harap segera konsultasi dengan dokter gigi.  

Fol ollow low up 

Instruksi pasien untuk kontrol 24 jam setelah insersi, dan seminggu setelah insersi.

Pada saat kontrol operator melakukan evaluasi pada  jaringan apakah terdapat iritasi atau tidak, identifikasi  pada pasien apakah terdapat keluhan seperti nyeri, rasa tidak nyaman, ketidak stabilan protesa, cedera pada mukosa, ataupun kesulitan berbicara atau mengunyah, operator mengedukasi dan melatih ulang mengenai cara menjaga kebersihan gigi tiruan, kebiasaan makan, fonetik dan waktu adaptasi pasien terhadap gigi tiruan .

 

 Kontrol    Ada 3x kontrol kontrol   1. Kontrol pertama sehari setelah insersi (tidak boleh lebih  dari 1 minggu setelah insersi) Periksa : rasa sakit, longgar longgar,, keny kenyamanan, amanan, oklusi, oklusi, artikulasi, kestabilan gigi tiruan, estetik  





Instruksi pasien : Gigi tiruan dipakai selama 24 jam, pada saat makan dilepas, pada saat tidur dipakai  

 

 2. Kontrol 2 (7 hari setelah insersi)



Periksa : oklusi, artikulasi, kestabilan, Periksa kenyamanan, estetik   Instruksi pasien : ~ Gigi tiruan bisa digunakan makan (makan  yang lunak-lunak lunak-lunak terlebih terlebih dahulu)   ~ Pada waktu tidur, tidur, gigi tiruan dilepas dan dibersihkan dengan cairan desiketan  



 

 3. Kontr Kontrol ol 3 (30 hari setelah insersi)



Periksa Peri ksa : oklusi, artikulasi, kestabilan, Kenyamanan, estetik   Instruksi pasien : ~ Gigi tiruan bisa digunakan untuk makan apa saja (boleh makan makanan yang keras dan lunak) ~ Pada waktu tidur, gigi tiruan dilepas dan dibersihkan dengan cairan desiketan

 

Conclusion 

Keberhasilan suatu GTL tergantung pada ketetapan prosedur klinis dan laboratoris dengan insersi atau pemasangan GTL

sebagai akhir dari perawatan. Pasca pemasangan GTL, pasien harus termotivasi untuk memakai gigi tiruan baru mereka dan diinstruksikan mengenai batasannya. Selanjutnya, instruksi untuk perawatan dan kebersihan harus diberikan juga. Periode  pasca insersi ini penting karena persepsi pasien tentang keberhasilan gigi tiruan terjadi selama periode adaptasi ini.

 

insersi Problema pasca insersi

 

Reparasi



• Suatu tindakan untuk memperbaiki kerusakan dan perlekatan gigi tiruan setelah gigi tiruan digunakan pasien 

Tindakan reparasi reparasi terbagi menjadi :  A. Longgar B. Reparasi gigi tiruan karena jatuh

  C. Repar Reparasi asi elemen gigi yang patah atau lepas

 

Tindakan Tindaka n reparasi reparasi GT longgar 1.Relining indirek *Readaptasi sebagian permukaan gigi tiruan yang melekat pada jaringan jaringan penyangga dengan cara



menambahkan beberapa lapis bahan untuk gigi tiruan (resin akrilik autopolimerisasi) sesuai dengan kebutuhan.

 

*Prosedur ini beresiko merubah dimensi vertikal pasien dan relasi anteroposterior gigi tiruan



*Penambahan bahan pada permukaan basis gigi



tiruan makapada ketebalan basis tiruan bertambah, rahang atasgigi berarti juga ketebalan palatum bertambah. 

*Dapat dilakukan sekaligus pada kedua gigi tiruan rahang atas dan rahang bawah secara bersamaan.

 

Indikasi : Gigi tiruan yang longgar akibat resorpsi residual ridge  yang terus terus menerus



Tujuan : 1. Membuat permukaan anatomis yang sesuai dengan  jaringan pendukungnya, 2. Memperbaiki tinggi gigit (dimensi vertikal oklusi)



 yang terlalu terlalu rendah

 

Cara melakukan relining indirek : 1. Ukur dimensi vertikal oklusi pasien





2. Kerok bagian permukaan anatomi landasan gigi tiruan sebanyak mungkin dan hilangkan semua undercut supaya mudah memasang dan melepas gigi tiruan

 

3.Buat stopper pada 3 tempat stabil, setebal kekurangan kekur angan dimensi vertical pasien dengan pedoman dimensi vertical pasien sebelum permukaan landasan



gigi tiruan dikerok.

 

4. Bahan untuk mencetak harus bersifat mukostatik dan mempunyai daya alur yang tinggi. Aduk bahan cetak dan oleskan di bagian permukaan anatomi



landasan gigi tiruan secara merata dan lakukan pencetakan dengan memasukkan ke dalam mulut dan tempatkan pada kedudukan sebenarnya. Pasien diminta menggigit perlahan-lahan tanpa t anpa tekanan sesuai dimensi vertical yang diukur tadi.

 

5. Lakukan L akukan trimming untuk mendapatkan daerah peripherial seal yang baik





6. Setelah bahan baha n cetak setting, setting, gigi tiruan   dikeluarkan dari mulut pasien. Periksa Periksa hasil   cetakan dan hasil harus merata, merata, tidak ada   bagian gigi tiruan yang tampak dan tidak   boleh menutupi stopper  

 

7. Buat model kerja dengan cara boxing



8. Buang malam untuk boxing dan haluskan tepi sayap model rahang, tetapi jangan lepaskan gigi tiruan dari model kerja / rahang





9. Lakukan L akukan asking dan boiling sehingga terdapat ruangan. Semua bahan out cetak dibuang dan diganti dengan akrilik

 

10.Lakukan packing, curing, deasking, dan pemolesan gigi tiruan



11. Gigi tiruan dipasang dalam mulut pasien sambil diperiksa ketepatan kedudukannya dan ukur kembali dimensi vertikalnya



12. Relining dapat dilakukan satu persatu atau sekaliguss rahang atas dan rahang sekaligu rahang bawah  



 

 13. Relining yang yang tujuan untuk meninggikan dimensi  vertical,penggerokan  vertical,pengg erokan permukaan anatomi tidak perlu, bagian tersebut hanya dikasarkan saja.



Stopper harus dibuat sesuai dengan kekurangan ukuran dimensi vertical oklusi pasien yang seharusnya

 

Tindakan Reparasi GT longgar 2. Relining Direk 1. Laku Lakukan kan pencetakan dengan bahan alginate pada pasien dengan gigi tiruan digunakan sebagai sendok

cetaknya. 2. Periksa bagian yang tebal pada pencetakkan tersebut  3. Aplikasikan akrilik atau sot tissue conditioner pada gigi tiruan dan masukkan gigi tiruan tersebut ke dalam rongga mulut pasien. Setelah setting, keluarkan gigi tiruan tersebut dari mulut pasien

 

4. Rapikan kelebihan akrilik atau soft tissue conditioner dengan menggunakan stone pink atau scapel



5. Poles gigi tiruan tersebut dan insersikan



 

Tindakan Tindaka n reparasi reparasi GT longgar REBASING • Merupakan penggantian seluruh basis gigi tiruan dengan basis yang baru.



• Indikasi : • Gigi tiruan yang longgar akibat resorpsi residual ridge yang terus menerus





• Tujuan : • Membuat permukaan anatomis yang sesuai dengan  jaringan pendukungn pendukungnya, ya, memperbaiki memperbaiki tinggi gigitan (dimensi vertikal) yang terlalu rendah

 

Cara rebasing : 1. Bagian B agian perifer sayap sayap gigi tiruan dikasari terlebih dahulu



2. Buat B uat cetakan rahang rahang pasien dengan menggunakan gigi tiruan lama sebagai sendok cetaknya dan gunakan bahan cetak yang bersifat mukostatik



 

3. Buat model kerja dari gips dengan cara boxing, dasar model kerja dibuat cekungan sebagai indeks bagi penempatan kembali



4. Letakkan L etakkan gigi tiruan dan model kerja pada bagian atas articulator dan siapkan indeks oklusal pada bagian bawah gips. Jika indeks telah setting, articulator dibuka dan trimming permukaan indeks sampai kedalaman 2mm.



 

5. Gigi tiruan dilepas dari model kerja. Bahan cetak dibuang dan trimming landasan akrilik gigi tiruan. Gigi-gigi tersebut dibersihkan dan ditempatkan kembali dalam indeks oklusalnya.



6. Lakukan modikasi seal daerah posterior palatal dan relief biladiperlukan



7. Buat landasan gigi tiruan yang baru dari malam, lakukan  waxing



8. Try in dalam mulut pasien dan periksa estetik, oklusi sentrik dan ukur dimensi vertikal oklusi pasien



 

9. Setelah sesuai dan pasien setuju, lakukan asking, packing, curing, deasking dan remounting gigi tiruan  yang belum dilepas dari



model rahangnya dalam artikulator 10. Gigi tiruan tir uan dilepaskan dari model rahang dan poles



11. Insersikan ke dalam mulut pasien, periksa kestabilan, estetik, fonetik dan oklusi.



 

 Kerusakan gigi tiruan karena jatuh • 1. Reparasi Reparasi gigi tiruan karena retak  a. Cari bagian yang retak yang mungkin tak tampak dengan mata,dengan sedikit membengkokkan gigi tiruan tetapi harus hati-hati agar gigi tiruan tidak patah. 

b.Bagian gigi tiruan yang berkontak dengan jaringan mulut disekitar disekit ar daerah yang retak dicor dengan gips. Setelah gips setting, lepaskan model kerjanya



 

 c.Tepi bagian yang retak dilebarkan dengan bur sehingga terdapat celah di antaranya selebar kurang lebih 3 mm



d.Buat bevel kearah luar untuk menambah retensi. Pada permukaan palatal dibuat dovetail agar retensi lebih banyak dan pembetulan lebih kuat



 

e. Permukaan model kerja diulasi diulasi dengan bahan cms, diamkan sampai kering kering,kemudian ,kemudian gigi tiruan diletakkan di atas model kerja



f. Aplikasikan self cure acrylic pada bagian  yang direparasi dan ratakan, ratakan, setelah akrilik setting, kelebihan dibuang dan dipoles d ipoles



 

 2.Reparasi gigi tiruan karena jatuh



a. Bagian-bagian gigi tiruan yang patah dikumpulkan semua, jangan ada bagian yang hilang



b.Bagian-bagian gigi tiruan yang patah disatukan



dengan sticky waxMalam pada permukaan mekanikmeneteskan landasan gigi tiruan. diratakan dengan lecron, pada bagian yang patah harus rata tidak boleh ada retensi sedikitpun.  

 

c. Untuk menambah kekuatan dan stabilitas dapat digunakan batang korek api yang yang dicekatkan pada permukaan oklusal gigi dengan meneteskan sticky   wax



d.Buatlah model kerja dari gigi tiruan yang telah



disatukan dengan gips.

 

e. Setelah gips setting, batang korek api dan sticky   wax dibuang dan dibersihkan lalu buat ruang akrilik sepanjang pecahan sambil meluruskan pecahannya dengan jarak antara bagian-bagian yang akan disambung kira-kira 3 mm dan bentuknya melandai kearah kear ah pecahan di permukaan mekaniknya serta dapat di bevel selebar 5 mm kemudian untuk penguat buat retensi atau dibentuk lekukan pada tepi pecahan berupa dovetail yang berhadapan sepanjang garis patah.



 

f. Bagian yang patah diangkat, model rahang diulasi cms, setelah kering gigi tiruan dipasang lagi pada dasar gips. Daerah kosong antara pecahan diisi akrilik dengan tehnik springkle dan disatukan sesuai landasan sebelah meny menyebelahnya. ebelahnya. Setelah setting, poles gigi tiruan dan insersikan ke pasien



 

  3. 3. Reparasi elemen gigi yang patah atau lepas



a.Buang semua sisa gigi yang patah dan bagian dasar gigi



dengan round bur, terutama diperluas kearah palatal untuk mempermudah pemasangan gigi tiruan pengganti. b.Tepi bagian labial jangan dibuang, harus tetap seperti



semula untuk pertahankan estetik c.Pilih gigi tiruan tiru an pengganti yang sama ukuran,warna dan bentuk anatomisnya



 

d.Setelah gigi pengganti berada pada posisi yang benar, lalu cekatkan ke gigi tetangga dengan stickywax





e.Buat indeks dari gips pada permukaan labial dengan mengulasi permukaan dengan cms terlebih dahulu



f.Lepaskan gigi tiruan pengganti dari tempatnya dan bersihkan sticky wax yang ada

 

g.Letakkan gigi tiruan pengganti pada tempatnya tempatnya,, ulasi dasar landasan gigi tiruan dan gigi tiruan pengganti dengan monomer dengan kuas kecil. Masukkan adonan akrilik dari bagian palatal kedalam lubang di bawah gigi sedikit demi sedikit. Setelah penuh, akrilik dirapikan.



 

h.Setelah akrilik setting, kelebihan akrilik dibuang sehingga terbentuk kontur semula kemudian dilakukan pemolesan.



 

Referensi George A. Zarb, John Hobkirk, Steven Eckert, Rhonda  Jacob  Jaco b. Elsevier Health Sciences, Sciences, 13th Edition, 2013, 2013, Prosthodontic Treatment for Edentulous Patients Deepak Nalaswamy, 2nd edition, 2017, textbook of prosthodontic.   Jerey P. Okeson, 2019, Management Management of 

Temporomandibular Disorders and Occlusion

 



TERIMA KASIH

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF