Inovasi, Teknologi Informasi dan Kinerja Organisasi
November 17, 2018 | Author: maswig | Category: N/A
Short Description
Download Inovasi, Teknologi Informasi dan Kinerja Organisasi ...
Description
Inovasi, Teknologi Informasi dan Kinerja Organisasi Oleh: Mas Wigrantoro Roes Setiyadi *)
Abstrak Paper Paper ini menyajik menyajikan an kajian kajian teoreti teoretiss hubungan hubungan dan pengaruh pengaruh antara antara inovasi, inovasi, tekn teknolo ologi gi inform informas asii dan kiner kinerja ja organ organisa isasi. si. Inova Inovasi si diper diperlu lukan kan untuk untuk menduk mendukung ung kelesta kelestarian rian organisa organisasi. si. Teknolog Teknologii Informas Informasii dapat dapat dimasukk dimasukkan an sebagai sebagai sarana sarana dalam dalam menjalan menjalankan kan strategi strategi inovasi. inovasi. Hubungan Hubungan antara antara keduanya keduanya dan pengaruh pengaruhnya nya terhadap terhadap kinerja organisasi ternyata tidak selalu linier.
Inovasi Sukses bisnis di abad milenium ditentukan oleh inovasi (Hammel, 1999). Inovasi diartikan sebagai proses di dalam organisasi untuk memanfaatkan ketrampilan dan sumber daya untuk mengembangkan produk dan atau jasa baru atau untuk membangun sistem produksi dan operasional baru sehingga mampu menjawab kebutuhan pelanggan (Jones, 2004). 2004). Inovas Inovasii dapat dapat mengha menghasil silkan kan sukse suksess luar luar biasa biasa bagi bagi perusa perusahaa haan. n. Inovas Inovasii pada pada dasarn dasarnya ya berken berkenaan aan dengan dengan peruba perubahan han,, selain selain itu juga juga berkai berkaitan tan dengan dengan resiko resiko karena karena seringkali inovasi merupakan luaran aktivitas penelitian dan pengembangan yang hasilnya tidak dapat dipastikan . Inovasi diawali dengan ide kreatif. Ide kreatif ini tidak selalu harus berup berupaa upaya upaya penemu penemuan an atau atau atau pencap pencapaian aian sesuat sesuatu u yang yang “besar “besar”” namun namun dapat dapat juga juga berwujud upaya perubahan kecil untuk memperbaiki praktek yang sedang berlaku. Suat Suatu u peru perusa saha haan an tida tidak k dapa dapatt berta bertaha han n tanp tanpaa inov inovas asi. i. Tanp Tanpaa inov inovas asi, i, nasi nasib b perusahaan ditentukan oleh pertanyaan apakah akhir dari perusahaan akan terjadi dengan tiba-tiba karena pesaing datang dengan inovasi yang radikal atau akhir tersebut terjadi saat peru perusa saha haan an
perl perlah ahan an-la -laha han n
meng mengala alami mi
kemu kemund ndur uran an..
Deng Dengan an
mela melaku kuka kan n
inov inovas asi, i,
perusahaan dapat menentukan kembali industrinya, menciptakan yang baru, dan mencapai posisi sebagai pemimpin yang dapat mendikte aturan main dalam persaingan.
Ruang Lingkup Inovasi
Menurut Peter Drucker (1993), inovasi adalah usaha untuk menciptakan perubahan dalam perekonomian perusahaan atau potensi sosial. Pernyataan tersebut sesuai dengan posis posisii inovas inovasii sebaga sebagaii agen agen peruba perubahan han dan perala peralatan tan pentin penting g bagi bagi setiap setiap pemimp pemimpin in perusahaan. Setiap perusahaan memiliki kombinasi yang berbeda dalam strategi inovasi, organisasi organisasi,, proses, proses, culture , metrik metrik dan pengha pengharga rgaan an sehing sehingga ga hasil hasil dari dari inovas inovasii setiap setiap perusahaan akan berbeda. Untuk mencapai keberhasilan dalan inovasi dengan waktu dan
1
sumber daya yang terbatas, dibutuhkan kemampuan untuk tetap terfokus pada upaya inovasi yang membutuhkan banyak perhatian. Inovasi Inovasi menciptakan menciptakan suatu perubahan perubahan yang dilakukan dengan sengaja sengaja sehingga sehingga perus perusaha ahan n tetap tetap mampu mampu memper mempertah tahank ankan an eksist eksistens ensiny inya. a. Untuk Untuk dapat dapat bersai bersaing ng dengan dengan efektif, perusahaan harus memiliki inovasi: tidak hanya sekali, tapi secara terus menerus, dalam seluruh proses menghasikan produk, pelayanan. Inovasi yang memberi keuntungan tidak datang begitu saja. Inovasi harus dilaksanakan, dikelola, dan diukur, sementara itu hanya sedikit perusahaan yang dapat melakukannya dengan baik. Persoalan yang sering dihadapi antara lain bagaimana menentukan strategi dan struktur organisasi yang efektif untuk untuk inovas inovasi, i, mengel mengelola ola inovas inovasii agar agar lebih lebih berhas berhasil, il, mendor mendorong ong tim untuk untuk maju, maju, dan menanamkan metrik melalui setiap fase dari proses inovasi. Davila et all (2006) memberikan tiga perspektif penting bagi manajer senior. 1.
Inovasi, merupakan proses pengelolaan yang membutuhkan peralatan
spesif spesifik, ik, aturan aturan dan kedisi kedisipli plinan nan.. Ekseku Eksekutif tif perus perusaha ahaan an biasan biasanya ya mengel mengeluh uh bahwa bahwa mereka mereka tidak tidak dapat dapat menyel menyelesa esaika ikan n inovas inovasii dalam dalam organi organisas sasiny inya. a. Guna Guna memban membantu tu eksekutif eksekutif perlu diberikan diberikan kerangka, proses formal dan peralatan yang dapat digunakan digunakan untuk mengembangkan inovasi. 2.
Inovasi membutuhkan pengukuran dan dorongan untuk memberikan hasil
yang besar secara secara terus menerus. menerus. Banyak perusahaan perusahaan menguku mengukurr hal yang salah dan memb member erik ikan an doro dorong ngan an terh terhad adap ap tind tindak akan an yang yang meru merusa sak k sist sistem em dan dan pros proses es yang yang mendukung inovasi. Oleh karena itu diperlukan pedoman guna menunjukkan bagaimana menggunakan metrik dan dorongan untuk mengelola setiap segi inovasi pada setiap perusahaan. 3.
Perus rusahaan aan da dapat men menggunakan in inovasi un untuk men mend definisikan ul ulang sua suatu
industri dengan menerapkan kombinasi inovasi model bisnis dan teknologi. Untuk itu perl perlu u pedo pedoma man n baga bagaim iman anaa meng mengin inte tegra grasi sika kan n peru peruba baha han n mode modell peru perusa saha haan an dan dan teknologi teknologi untuk untuk menentukan menentukan kembali lingkungan lingkungan persaingan dalam industri. industri. Banyak Banyak perusahaan yang lebih baik dari perusahaan lainnya, tetapi hanya sedikit yang memiliki kemampuan mengintegrasikan inovasi model perusahaan dan teknologi. Bagi beberapa perusahaan, inovasi tidak hanya mewakili peluang untuk berkembang dan bertahan bertahan tetapi tetapi juga peluang untuk untuk mempengaru mempengaruhi hi kepemimpin kepemimpinan an industri. industri. Inovasi Inovasi bukan bukan hanya hanya sebaga sebagaii alat dalam dalam pasar pasar persai persainga ngan. n. Inovas Inovasii yang yang unggul unggul member memberika ikan n peluang bagi perusahaan untuk berkembang lebih cepat, lebih baik dan lebih smart dari pesaingnya dan akhirnya dapat mempengaruhi kepemimpinan industri.
2
Manfaat Inovasi
Secara umum dapat dikatakan bahwa Inovasi merupakan suatu hal yang penting untuk dapat terus meraih keberhasilan. Inovasi melindungi asset perusahaan dari pengikisan pasar. Inovasi merupakan bagian dari integrasi perusahaan sehingga harus dikelola. Hanya sedikit perusahaan yang memiliki diagnosa efektif untuk keseluruhan aktivitas inovasinya. Tanpa diagnosa inovasi yang kuat, sulit untuk mengetahui bagaimana memulai inovasi. Proses Proses inovas inovasii yang yang berlan berlangsu gsung ng tanpa tanpa meliha melihatt diagno diagnosan sanya, ya, akan akan sulit sulit untuk untuk memisahkan gejala permasalahan dari penyebabnya. Untuk memperoleh hasil yang terbaik dari inovasi dalam perusahaan, kunci keberhasilannya yaitu dengan menyelaraskan CEO dan tim manajemen senior untuk melakukan hal-hal berikut: 1. Mend Mendes esak ak kepe kepemi mimp mpin inan an yang yang kuat kuat dala dalam m stra strate tegi gi inov inovas asii dan dan kepu keputu tusa san n portofolio. Kepemimpinan yang jelas dari atas organisasi meresap melalui organisasi menuju motivasi, dukunganm dan penghargaan yang dapat meningkatkan inovasi. 2. Mengin Menginteg tegras rasika ikan n inovasi inovasi ke dalam dalam menta mentalita litass basic business perusahaan. Inovasi tidak tidak dapat dapat dipero diperoleh leh begitu begitu saja, saja, tetapi tetapi harus harus diinte diintegra grasik sikan an dalam dalam setiap setiap kegiat kegiatan an operasi perusahaan. 3. Menye Menyesu suai aika kan n inov inovas asii deng dengan an kegi kegiata atan n dan dan srat srateg egii peru perusa saha haan an.. Bisa Bisa atau atau tida tidak k inovasi menjadi kunci sukses dalam seluruh strategi perusahaan, tetap harus ditentukan jenis dan jumlah inovasi yang dibutuhkan untuk mendukung strategi perusahaan. 4. Mengel Mengelola ola tegangan tegangan antara antara kreati kreativit vitas as dan nilai nilai yang yang dipero diperoleh leh.. Kreativ Kreativita itass tanpa tanpa kemampuan untuk mengubahnya menjadi keuntungan tidak bisa menopang perusahaan dan keuntungan tanpa kreativitas merupakan penghargaaan dalam jangka pendek. 5. Menetralkan Menetralkan pengerusak pengerusakan an organisasi. organisasi. Inovasi Inovasi mengharus mengharuskan kan perubahan, perubahan, perubahan perubahan mendorong ketegasan aturan rutinitas dan cultural yang menghalangi perubahan. 6. Mengen Mengenali ali bahwa unit dasar dasar inovas inovasii merupa merupakan kan suatu suatu jaringa jaringan n yang yang memasu memasukka kkan n orang dan pengetahu pengetahuan an di dalam dan di luar organisasi, organisasi, organisasi organisasi yang sukses sukses dapat menyatukan setiap bagian sumber daya di dalamnya dengan seimbang. 7. Menci Mencipt ptak akan an metr metrik ik yang yang bena benarr dan dan meng mengha harg rgai ai inov inovas asi. i. Kebe Keberh rhas asil ilan an dala dalam m inov inovas asii tida tidak k akan akan dapa dapatt dirai diraih h jika jika indi indivi vidu du di dalam dalamny nyaa tida tidak k mend mendap apat atka kan n penghargaan yang pantas atas kreativitasnya.
3
Kendala Inovasi
Struktu Strukturr organi organisas sasii terkad terkadang ang menjad menjadii kendal kendalaa dalam dalam inovas inovasi. i. Tim R&D dapat dapat mengembangkan suatu produk namun unit perusahaan mungkin tidak ingin menjualnya karena karena mereka mereka tidak tidak meliha melihatt kelebi kelebihan han dari dari produk produk tersebut. tersebut. Tim R&D sering sering tidak memperoleh dana untuk dapat memberikan hasil yang baik sebagai bentuk pengembangan dari dari produk produk.. Organi Organisas sasii seharu seharusny snyaa dapat dapat member memberika ikan n ukuran ukuran,, motiva motivasi, si, insent insentif if dan penghargaan yang pantas dan lingkungan yang memadai untuk membantu perkembangan inovasi inovasi yang disesuaikan disesuaikan dengan dengan strateginya strateginya.. Hambatan Hambatan internal internal yang seringkali seringkali dihadapi dalam dalam upaya upaya inovas inovasii antara antara lain: lain: strukt struktur ur organi organisas sasii yang yang padat padat (dense) , keterbatasan keterbatasan sumber sumber daya, keengganan keengganan untuk mendelegasikan mendelegasikan kewenangan kewenangan,, dan tingkat tingkat pemeriksaan pemeriksaan internal yang tinggi. Dari faktor faktor ekster eksternal nal upaya upaya inovas inovasii dapat dapat gagal gagal karena karena berbag berbagai ai alasan alasan (Roger (Roger,, 1995) antara lain: apakah masyarakat melihatnya sebagai suatu peningkatan dari yang sudah ada (relative advantage ); apakah inovasi konsisten dengan sistem nilai ( value system) , pengalaman dan kebutuhan masyarakat yang diharapkan menggunakannya ( compatibility ); akan akanka kah h peng penggu guna na poten potensi sial al muda mudah h mema memaha hami mi dan dan mema memanf nfaa aatk tkan an kary karyaa inov inovas asii (complexity ); dapatkah masyarakat mencobanya dengan aman sebelum memutuskan untuk menggunak menggunakannya annya (trialability ); dan dan sebe seberap rapaa muda mudah h bagi bagi masy masyara araka katt untu untuk k meli meliha hatt hasilnya (observability ). Inov Inovas asii
buka bukan n
meru merupa paka kan n
cada cadang ngan an bagi bagi peru perusa saha haan an..
Inov Inovas asii
meru merupa paka kan n
manajemen yang baik; bagaimana perusahaan menentukan inovasi yang akan dilakukan. Setiap proses inovasi perusahaan adalah unik. Apapun yang diciptakan perusahaan dalam inovas inovasi, i, pertum pertumbuh buhan an perusa perusahaa haan n dan kepemi kepemimpi mpinan nan indust industri ri akan akan ditent ditentuka ukan n oleh oleh bagaimana bagian-bagian yang berbeda dirangkaikan dan bagaimana mereka dapat bekerja sama. Inovasi Inovasi bukan bukan hanya sekedar kemajuan kemajuan teknologi, teknologi, tetapi perpaduan perpaduan peningkatan peningkatan tekn teknol olog ogii deng dengan an mode modell bisn bisnis is.. Nick Nick Dono Donori rio, o, Pemi Pemimp mpin in kelo kelomp mpok ok ilmu ilmuan an IBM, IBM, mengatakan, “inovasi sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu nilai dari pertemuan perusahaan dengan teknologi. Kita harus memiliki pandangan baru dan melakukan hal yang berbeda. Kita tidak bisa hanya mengandalkan suatu penemuan atau teknologi untuk menjadi sukses.” Banyak Banyak yang beranggapan beranggapan bahwa bahwa pengelolaan pengelolaan inovasi yang berhasil berhasil merupakan merupakan suatu kesalahan. Hal yang benar mengenai inovasi telah disalah-tempatkan, diubah, atau
4
disa disala lah-a h-art rtik ikan an.. Hal ini ini buka bukan n bera berarti rti meng mengat atak akan an bahw bahwaa orga organi nisa sasi si tida tidak k inov inovat atif, if, walaup walaupun un banyak banyak yang yang demiki demikian. an. Namun Namun bagaim bagaimana ana dan mengap mengapaa perusa perusahaa haan n yang yang inov inovat atif if sang sangat at berb berbed edaa dari dari apa apa yang yang dipi dipiki kirk rkan an oleh oleh bany banyak ak mana manajer jer.. Beri Beriku kutt ini ini menunjukkan kebalikan dari pandangan umum mengenai inovasi. •
Inovas Inovasii tidak tidak membut membutukk ukkan an per peruba ubahan han di dalam dalam per perusa usahaa haan. n. Apa Apa yang yang
dibutuhkan dibutuhkan adalah pemikiran perbaikan proses manajemen manajemen yang kuat dan suatu organisasi yang mendapakan sesuatu yang telah selesai. •
Inovasi bukan kimia, dengan transformasi yang membingungkan. Inovasi lebih
seperti bangunan dasar dan mengerjakan fungsi perusahaan yang lain. •
Inovas Inovasii tidak tidak mengu mengutam tamaka akan n kreati kreatifit fitas as dan
creati creative ve
cultur culture e.
Banyak
perusahaan menemukan bahwa meningkatkan ide bagus menjadi ide yang hebat merupakan hal yang mudah; Hal yang sulit adalah memilih ide yang benar dan mengimplentasikannya. •
Inovasi tidak hanya proses dan tingkatan peralatan. Keduanya diperhitungkan,
tapi jika hanya peralatan dan proses maka tidak efektif. Keduanya harus dipadukan dengan organisasi, metrik, dan penghargaan sehingga dapat berhasil. •
Inovasi tidak terfokus pada teknologi baru. Pengembangan model perusahaan
dan strategi baru walaupun sedikit merupakan hal yang penting. •
Inovasi bukanlah sesuatu yang diperlukan perusahaan dalam jumlah besar.
Inovasi harus sesuai dengan peluang dan kompetensi organisasi bahan terkadang harus pada saat yang tepat. Dalam perjalanan waktu inovasi tidak selalu berhasil (Franklin, 2003; Christensen, 2003). 2003). Penget Pengetahu ahuan an dan inform informasi asi yang yang dimili dimiliki ki tidak tidak menjami menjamin n terjadi terjadinya nya inovas inovasi, i, kemampuan untuk secara kreatif memanfaatkan pengetahuan dan informasi yang dimiliki merupa merupakan kan kunci kunci menuju menuju inovas inovasii dan pencip penciptaan taan keungg keunggula ulan n bersai bersaing ng (Jones (Jones,, 2004) 2004).. Teknologi, peluang bisnis, modal, kewira-usahaan, regulasi dan budaya, dan metodologi merupakan variabel yang mempengaruhi praktek inovasi di suatu organisasi (Abend, 2005). Inovas Inovasii di lain lain pihak pihak juga juga merupa merupakan kan dilema dilema bagi bagi manaje manajemen men,, kelang kelangsun sungan gan hidup hidup orga organi nisa sasi si dala dalam m jang jangka ka panj panjan ang g meme memerlu rluka kan n komi komitm tmen en untu untuk k sela selalu lu melak melakuk ukan an transformasi melalui disruptive disruptive growth, namun demikian fakta membuktikan hanya sedikit perusahaan yang dapat sukses dengan strategi ini (Denning, 2005). Organisasi inovatif memiliki komitmen untuk mengendalikan lingkungan; struktur organisasi yang memberikan
5
kebebasan untuk berkreasi; kepemimpinan yang mendorong organisasi untuk berinovasi; dan sistem manajemen yang melayani misi organisasi (Light, 1998
Strategi Inovasi
Untuk mengatasi masalah kemungkinan kegagalan inovasi atau dalam kata lain guna meningkatkan probabilitas keberhasilan inovasi, diperlukan strategi inovasi (Govindarajan & Trimbl Trimble, e, 2005). 2005). Pengar Pengaruh uh inovas inovasii terhada terhadap p indika indikator tor kinerja kinerja perusa perusahaa haan n (kepua (kepuasan san pelanggan, produktivitas dan daya saing teknologi) telah dibuktikan oleh Terziovski (2002). Strategi berkelanjutan dari bawah – atas ( bottom – up ) lebih disukai untuk peningkatan kepuasan kepuasan pelanggan pelanggan dan produktivi produktivitas tas (Terziovski, (Terziovski, 2002; Light, Light, 1998, 1998, p3). Sementara strategi top-down lebih cocok untuk peningkatan daya saing teknologi. Studi Terziovski lebih lebih lanjut lanjut menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa strateg strategii terint terintegra egrasi si tidak tidak terlalu terlalu besar besar pengar pengaruh uhnya nya terhadap kinerja, hal ini disebabkan karena perusahaan pada umumnya belum mencapai tahap integrasi sistem dan kemampuan beroperasi dalam jaringan ( networking ). ). Kesimpulan yang dapat diambil dari studi Terziovski, strategi incremental lebih tepat digunakan sebagai pen pendo doro rong ng bagi bagi inov inovas asii yang yang berk berkel elan anju jutan tan,, seda sedang ngka kan n strat strateg egii radik radikal al lebih lebih tepat tepat digunakan digunakan untuk melakukan melakukan inovasi inovasi yang menghasilkan menghasilkan perubahan perubahan produk produk dan proses proses secara cepat. Agar inovasi inovasi dapat berkelanjutan berkelanjutan dan mendukun mendukung g kinerja kinerja perusahaan perusahaan diperlukan strategi inovasi (Terziovski, 2002). Terzioski menggolongkan strategi inovasi ke dalam tiga kelompok: radical , incremental, dan integrated. Radical merupakan strategi yang merujuk pada pada aktivi aktivitas tas inovas inovasii yang yang tidak tidak pernah pernah ada sebelu sebelumny mnya, a, mengub mengubah ah secara secara drasti drastiss kemapa kemapanan nan,, mengha menghasil silkan kan produk produk atau atau proses proses baru baru yang yang berbed berbedaa dari dari sebelu sebelumny mnya. a. merupakan strategi berkembang berkembang secara bertahap, memperbaiki memperbaiki produk produk atau Incremental merupakan proses bisnis yang sudah ada dengan langkah inovatif. Integrated menggabungkan dua pendekatan pendekatan terdahulu terdahulu – radical dan incremental – sela selain in mene menemu muka kan n hal hal – hal hal baru baru (invention ) strategi integrated juga menganjurkan inovasi dengan cara mengembangkan dari yang sudah ada.
Pengukuran Kinerja Inovasi
Apakah inovasi yang efektif mendorong tercapainya pertumbuhan profit? Hubungan antara antara inovas inovasii dan profit profit sulit sulit dijela dijelaska skan, n, namun namun bukti bukti member memberika ikan n adanya adanya implik implikasi asi inov inovas asii terha terhada dap p pert pertum umbu buha han n peru perusa saha haan an.. Inov Inovas asii dika dikata taka kan n seba sebaga gaii impl implem emen entas tasii gagasan-gagasan baru dalam upaa menciptakan value. Inovasi dapat secara sempit fokus-
6
sebagai contoh, pada penciptaan produk atau jasa – atau berkenaan dengan urusan besar seperti penciptaan model bisnis baru. Inovasi yang efektif dapat diukur, berkorelasi dengan total pengembalian kepada pemegang saham dan juga dengan kinerja tinggi perusahaan. Model bisnis bisnis menggamba menggambarkan rkan bagaimana bagaimana perusahaan perusahaan menciptakan, menciptakan, menjual menjual dan menyampaikan produk kepada konsumen. Terdapat tiga area perubahan model bisnis yang mengarah pada inovasi: •
diperlukan untuk untuk Investasi: Total nilai investasi dalam satu periode anggaran yang diperlukan melaksanakan strategi inovasi.
•
•
Value Proposition : Produk apa yang dijual dan disampaikan pada pasar. Daya Pembaruan: Bagaimana produk dan atau jasa yang dihasilkan dari inovasi memiliki daya pembeda dari produk dan atau jasa yang sudah ada sebelumnya.
•
Bagaimana ide inovasi inovasi berhasil berhasil diimplementas diimplementasikan, ikan, apakah apakah Proses Implementasi: Bagaimana secara bertahap, terintegrasi atau radikal. Keempat Keempat variab variabel el ukur ukur inovas inovasii tersebu tersebutt di atas merupa merupakan kan elemen elemen dasar dasar dalam dalam
setiap strategi inovasi perusahaan. Keempatnya telah digunakan oleh beberapa perusahaan
leader seperti Dell, Nucor Steel, dan GE untuk memperoleh keuntungan.
Interaksi Antara Inovasi Dan Teknologi Informasi Dengan Kinerja Milgrom dan Roberts (1995) berpendapat bahwa melakukan satu hal dengan lebih baik dapat meningkatkan return dalam melakukan hal lain karena terdapat sinergi di antara kedua hal tersebut. Penelitian mengenai manajemen modern menemukan bahwa investasi dalam dalam teknol teknologi ogi inform informasi asi dan produk produksi si tidak tidak dapat dapat mening meningkat katkan kan produk produktiv tivitas itas dan pertumbuh pertumbuhan an tanpa pengemban pengembangan gan hal-hal yang melengkapi melengkapi (Topkins, (Topkins, 1995). Investasi Investasi inte intele lekt ktua uall bera berada da pada pada kara karakt kter eris isti tik k yang yang sama sama.. Edvi Edvins nsso son n dan dan Malo Malone ne (199 (1997) 7) menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa invest investasi asi intele intelektu ktual al merupa merupakan kan sumber sumber keuntu keuntunga ngan n kompet kompetiti itif f perusahaan. Agar menjadi efektif, investasi intelektual harus bergantung pada koordinasi di antara tiap komponen pada investasi intelektual tersebut. Berd Berdas asar arka kan n keran kerangk gkaa pene peneli liti tian an Han Han (200 (2001) 1),, komp kompon onen en deng dengan an inve invest stas asii intelektual akan saling melengkapi. Misalnya, sumber daya manusia dapat meningkatkan investasi inovasi dan proses dalam suatu organisasi. Di sisi lain, investasi inovasi dan proses juga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Interaksi di antara ketiga investasi tersebut dapat meningkatkan jumlah konsumen. Hasil efek sinergi ketiga komponen dari investasi intelektual tersebut dapat menciptakan suatu kinerja yang nyata dibandingkan
7
penggunaan ketiganya secara terpisah. Youndt et all (2004) juga memberikan pendapat yang sama. Mereka berpendapat bahwa menggunakan setiap komponen investasi intelektual secara secara terpis terpisah ah membua membuatt salah salah satuny satunyaa tidak tidak berman bermanfaat faat.. Oleh Oleh karena karena itu, itu, jika jika ingin ingin memahami bagaimana investasi intelektual mengembangkan kinerja, kemudian mungkin dapat membantu untuk mengenali profile organisasi secara keseluruhan mengenai investasi intelektual, dari pada hanya terfokus pada bagian secara terpisah. Hasil Hasil penelit penelitian ian Youndt Youndt et all (2004) (2004) mengin mengindik dikasi asikan kan bahwa bahwa profile investasi intelektual secara keseluruhan yang tinggi meningkatkan return keuangan paling sedikit 60% lebih besar dibandingkan tingginya profile investasi sumber daya manusia, sosial dan orgaisasi secara terpisah. Ditambah lagi fakta-fakta yang membuktikan bahwa investasi TI merupa merupakan kan peleng pelengkap kap bagi bagi suatu suatu perusa perusahaa haan n (Lev, (Lev, 2001). 2001). Pening Peningkat katan an produk produksi si dan prosedurnya juga bergantung pada cepatnya inovasi dan transfer pengetahuan mengenai TI. Berdasarkan pada literatur tersebut, kami mengharapkan investasi inovasi dan investasi TI memiliki hubungan yang saling melengkapi. Perusahaan perlu mengerahkan energi dalam investasi inovasi dan investasi TI secara bersama-sama untuk menciptakan efek sinergi terhadap kinerja.
Kinerja Perusahaan
Ada banyak banyak faktor faktor yang yang mempen mempengar garuhi uhi kinerj kinerjaa perusa perusahaa haan n di antara antaranya nya faktor faktor lingkungan lingkungan bisnis eksternal eksternal seperti seperti kebijakan kebijakan pemerintah, pemerintah, kekuatan hukum hukum dan politik, teknologi, teknologi, sumber daya, pesaing, selera pelanggan pelanggan dan pengelolaan pengelolaan perusahaan. perusahaan. Dalam perspekti perspektiff manajemen manajemen strategi, strategi, lingkunga lingkungan n merupakan merupakan faktor kontekstual kontekstual penting penting yang mempunyai dampak terhadap kinerja perusahaan (Hamel & Prahalad, 1994). Lingkungan bisnis eksternal merupakan lingkungan yang berada di luar organisasi, namun dipertim bangkan bangkan dalam pengambila pengambilan n keputusan keputusan bisnis. bisnis. Fisher Fisher (1998) (1998) menemukan menemukan faktor-fakto faktor-faktor r kontekstual lainnya yang mempengaruhi kinerja yaitu teknologi, ketidak-pastian, strategi dan kompte komptensi nsi.. Global Globalisa isasi, si, kondis kondisii pereko perekonom nomian ian,, peruba perubahan han teknol teknologi ogi juga juga dapat dapat mempengaru mempengaruhi hi kinerja kinerja perusahaan. perusahaan. Selain itu, lingkungan lingkungan industri industri juga berperan berperan dalam memper mempercep cepat at peruba perubahan han lingku lingkunga ngan n yang yang akhirn akhirnya ya juga juga berpen berpengar garuh uh terhad terhadap ap kinerj kinerjaa perusahaan. Lingkungan industri yang dimaksud adalah bargaining power yang dimiliki oleh oleh pembel pembelii dan pemaso pemasok, k, masukn masuknya ya pendat pendatang ang baru baru ( new entrants potensial, entrants)) yang potensial, adanya adanya barang substitusi, substitusi, dan intensitas intensitas persaingan perusahaan perusahaan dalam industri (Porter, 1996).
8
Pengukuran Pengukuran kinerja dapat dibagi dibagi ke dalam dua kelompok kelompok yaitu pengukuran pengukuran kinerja keua keuang ngan an ( financi angan (non-financial financial al performa performance nce measurem measurement) ent) dan non keuang Pada dasarn dasarnya ya aspek aspek keuang keuangan an merupa merupakan kan muara muara segala segala performance performance measurement). measurement). Pada keputusan, tindakan dan aktivitas manajemen. Namun ukuran yang didasarkan hanya pada kinerje keuangan tidak dapat mengungkapkan kemampuan organisasi (perusahaan) untuk menciptakan nilai ekonomik masa yang akan datang (Kaplan, 1996). Walaupun beberapa peneliti memperlihatkan keprihatian penggunaan tingkat pengembalian akuntansi (Fisher dan McGowan, McGowan, 1983), 1983), sebagian sebagian besar penelitian penelitian
mengangga menganggap p ukuran akuntansi akuntansi dapat dapat
diterima. Chen dan Lee (1995) dan Gosh (2002) menyatakan bahwa return on asset (ROA) masi masih h seri sering ng digu diguna naka kan n seba sebaga gaii ukur ukuran an keun keuntu tung ngan an peru perusa saha haan an dan dan nila nilaii inve invest stas asii intelektual. Meskipun demikian, beberapa peneliti memberikan kritik bahwa ROA memiliki beberapa beberapa masalah. masalah. Sebaliknya, Sebaliknya, pengukuran pengukuran pendapatan pendapatan operasi operasi dengan dengan penjualan penjualan dapat meng mengat atas asii masa masala lah h terd terdap apat atny nyaa biay biayaa hist histor oris is dan dan asse assett yang yang tidak tidak digu diguna naka kan n pada pada perhitungan ROA.
Hubungan Antara Teknologi Informasi Dengan Inovasi
Teknol Teknologi ogi selalu selalu berkai berkaitan tan dengan dengan kemaju kemajuan an masyar masyaraka akat. t. Harapa Harapan n untuk untuk dapat dapat memper memperbai baiki ki tingka tingkatt keseja kesejahte hteraan raan relati relatiff mudah mudah diwuju diwujudka dkan n ketika ketika manusi manusiaa berhas berhasil il menciptakan teknologi. Derap maju dan lingkup teknologi suda semakin luas, sehingga pada saat ini dapat dikatakan tidak ada satupun aspek kehidupan manusia yang tidak dapat disentuh teknologi. Khalil (2000) mendefinisikan teknologi sebagai pengetahuan, produk, proses, alat, metoda, dan sistem yang digunakan dalam penciptaan barang atau penyerahan jasa. Dalam pengertian sederhana, teknologi merupakan cara manusia melakukan sesuatu. Factor Life Cycle Innovation Competition
Market Quality Production
Traditional Long life cycles Few Innovations Expected competition Competitors are the enemy Cooperation not allowed Expected market Local market Quality id desirable Mass production Produce in large lots No commitment to supliers Large inventories Fixed manufacturing
New Short life cycles Continuous innovation Stronger competition Alliance with competitors accepted Uncertain market Global market Quality is imperative (a hygiene factor, a survival factor) Customized production Produce in small lots Suppliers are partners Reduce inventories (JIT) Flexible manufacturing
9
Oraga ragani niza zati tion on
Larg arge corp corpo orati ratio on vert vertic ical ally ly Smaller plants; companies rely on Integrated companies outsourcing Bureaucratic organizations Nimble organizations Financial methods control the Financial methods to serve the organization organization’s objective Tabel 1 Perubahan Faktor Teknologi dan Inovasi
Hubungan Non-Linear Antara Inovasi, Teknologi Informasi Dan Kinerja Berdasarkan resourc RBV (Barn (Barney ey,, 2002 2002), ), suat suatu u peru perusa saha haan an resource-ba e-based sed view view - RBV merupa merupakan kan pengga penggabun bungan gan dari dari sumber sumber daya daya dan kemamp kemampuan uan.. Pada Pada saat saat sumber sumber daya daya tersebut unik, bernilai, langka, dan sulit ditiru, penggunaan yang tepat atasi sumber daya ters terseb ebut ut akan akan memb member erik ikan an keun keuntu tung ngan an komp kompet etit itif if bagi bagi peru perusa saha haan an.. Han Han (200 (2001) 1) mengindikasikan bahwa dalam menghadapi suatu persaingan ketat dalam perekonomian, perus perusaha ahaan an harus harus memili memiliki ki kemamp kemampuan uan dalam dalam inovas inovasi, i, kualit kualitas as dan kecepa kecepatan tan dalam dalam mengha menghasil silkan kan kemamp kemampuan uan bersai bersaing. ng. Oleh Oleh karena karena itu, itu, penggu penggunaa naan n sumber sumber daya daya dalam dalam menghi menghimpu mpun n invest investasi asi inovas inovasii dan invest investasi asi TI seharu seharusny snyaa memilik memilikii pengar pengaruh uh positi positif f terhadap kinerja perusahaan Abod Abody y dan dan Lev Lev (200 (2001) 1) mene meneli liti ti 83 peru perusa saha haan an perd perdag agan anga gan n baha bahan n kimi kimia, a, mengevaluasi tingkat pengembalian dalam investasi Resource and Development (R&D) dari tahun 1980 sampai 1999. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa satu dolar yang diinve diinvesta stasik sikan an dalam dalam R&D bahan bahan kimia kimia dapat dapat mening meningkat katkan kan pendap pendapata atan n operasi operasi yang yang sedang sedang berjal berjalan an dan akan akan mening meningkat katkan kan pendap pendapata atan n operas operasii yang yang akan akan datang datang dengan dengan menginvestasikan dua dolar. Bharadwaj dkk (1999) menggunakan 631 perusahaan yang terdaftar di bursa di Amerika sebagai sampel dan mengumpulkan pengeluaran untuk TI dari 1989 sampai 1993. Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi TI memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Brynjolfsson dan Yang (1999) meneliti 1000 perusahaan Fortune . Hasil estimasi mereka menunjukkan bahwa setiap dolar dari investasi TI sama dengan menghasilkan 10 dolar untuk nilai perusahaan. Menurut teori dan literatur di atas, investasi inovasi dan investasi TI yang lebih tinggi tinggi akan membantu mencapai mencapai kinerja kinerja yang lebih baik. Namun, Namun, hasil penelitian penelitian ini tidak menyimpulkan suatu dukungan yang konsisten. Berdasarkan teori pertumbuhan perusahaan, suatu suatu perusa perusahaa haan n tidak tidak dapat dapat diperl diperluas uas tanpa tanpa batasa batasan, n, karena karena kemamp kemampuan uan manaje manajemen men membatasi membatasi pertumbuh pertumbuhan an perusahaan. perusahaan. (Penrose, 1959). Berdasarkan Berdasarkan pada Teori Kurva-S Kurva-S Foster (1986), tingginya investasi pada R&D tidak dapat meningkatkan kinerja dengan pasti. Ketika aktivitas R&D mencapai suatu titik kritis, produktivitasnya akan menurun, yang disebut dengan “tingkat “tingkat pengembalia pengembalian n R&D yang menurun” menurun” (Becker dan Speltz, 1983). Selanjutnya, ketika teknologi mencapai tingkat yang matang, investasi TI menjadi
10
investasi dasar, dan resiko perubahan teknologi akan berkurang. Dan hal tersebut akan mengurangi return yang diperoleh dari TI. Dalam penelitian Bharadwaj dkk (1999), walaupun investasi TI memiliki hubungan yang positif dengan kinerja perusahaan, anggapan mereka mulai memudar beberapa tahun ini. Penulis mengemukakan beberapa alasannya. Pertama, cepatnya perubahan teknologi, investasi TI cenderung mengalami penyusutan dengan cepat, ditambah ketika pesaing lebih ber berpe peng ngal alam aman an dala dalam m
meng menggu guna naka kan n
TI sehi sehing ngga ga pesa pesain ing g
dapa dapatt
deng dengan an muda mudah h
menduplikasi kemampuan TI dan mengambil keuntungan dari perusahaan dengan cepat. Penelitian ini juga menemukan bahwa investasi R&D memiliki hubungan negatif dengan q Tobin. Penelitian Huselid et all (1997) juga menemukan hasil yang sama. Dari teori teori pereko perekonom nomian ian indust industri, ri, masyar masyaraka akatt terdapa terdapatt pada pada tingka tingkatt R&D yang yang optimal. Peningkatan investasi R&D akan meningkatkan peluang suatu penemuan, tetapi juga juga akan akan mening meningkat katkan kan hubung hubungan an biaya biaya R&D indust industri ri dengan dengan pendup penduplik likasi asian an R&D (Shy,1996 (Shy,1996). ). Berdasarkan Berdasarkan permulaanny permulaannya, a, investasi investasi R&D memiliki memiliki hubungan hubungan non linier dengan keuntungan. Ittner dan Lacker (1998) dan Canibano et all (2000) juga menunjukkan bahwa bahwa pengaruh pengaruh pengukuran pengukuran non-keuangan non-keuangan atau investasi investasi intelektual intelektual terhadap terhadap kinerja kinerja perusahaan kemungkinan berbentuk hubungan non-linear. Oleh karena itu, investasi dalam inov inovas asii dan dan IT secar secaraa teru teruss mene meneru russ tida tidak k dapa dapatt memb memberi erika kan n keun keuntu tung ngan an kepa kepada da perusahaan.*****
Referensi Abend, C.J. (2005). In Search of Innovation Synthesis, Ideas for a Unified Innovation
Theory, Technology Transfer Society. Abod Abody, y, D., D., Lev, Lev, B. (199 (1998) 8).. The The valu valuee relev relevan ance ce of inta intang ngib ible; le; the the case case of soft softwar waree capitalization, Journal of Accounting Research, 36, 61-91. Barney, J.B. (2002). Gaining and Sustaining Competitive Advantage 2 nd Edition, Pearson Internaional Edition. Becker, H., Speltz, L. (1983). Putting the S-curve concept to work, Research Management,
(26), 5, 31-3. Berawi Berawi,, M.A. M.A. (2004) (2004).. Qualit Quality y Revolu Revolutio tion: n: Leadin Leading g the Innova Innovatio tion n and Compet Competiti itive ve Advantages , The International Journal of Quality and Relaibility Management , (21), 4. Bharadwaj G., Bharadwaj S., Konsynski, B. (1999), Information technology effetcs on firm performance as measured by Tobin’s q, Management Science, 45, (6), 1008-24.
11
Brynjolfsson, E., Yang, S. (1999). The intangible cost and benefit of computer investments: eviden evidence ce from from the financ financial ial market market,, Working Sloan of Manage Managemen ment, t, Working Paper, Paper, MIT Sloan Cambridge, MA. Canibano, L., Garcia-Ayuso, M., Sanches, P. (2000). Accountingfor intangibles; a literature review, Journal of Accounting Literature, 19, 102-30. Chen, C., Lee, J. (1995). Accounting measures of firm performance and Tobin’s q theory,
Journal of Accounting, Auditing, and Finance, (10), 587-607. Cheng, J.H., et all (2005). Exploration for the relationship between innovation, IT and performance, Journal of Intellectual Capital: 2005; 6, 2. Christ Christens ensen, en, C.M., C.M., Raynor Raynor,, M.E. M.E. (2003) (2003).. The Innov Innovato ator’s r’s Soluti Solution, on, Creat Creatin ing g and
Sustaining Successful Growth, harvard Business School Publsihing Corporation. Christensen, C.M. (2005). The Innovator’s Dilemma, Collins Business Esentials. Davila, Epstein, Shleton (2006). Making Innovation Work, How to Manage it, Measure it,
and Profit from it, Wharton School Publishing. Drucker, P.F. (1993). Innovation and Entrepreneurship, Harper & Row Publisher. Edvinson, L., Malone, M. (1997). Intellectual Capital: realizing Your Company’s True
Value by Finding Its Hidden Brainpower , HarperCollins Publisher, New York. Eibel-S Eibel-Span panyi, yi, K. (2004) (2004).. Innova Innovatio tion n in a Re-eme Re-emergi rging ng Econom Economy: y: Leason Leasonss from from the Hungarian Experience, The Innovation Journal: The Public Sector Innovation Journal , (11), 2. Fisher, M. McGowan, J. (1983). On the misuse of accounting rates of return to infer monopoly profits, American Economic Review, (73), 82-97. Foster, R. (1986). Innovation: the Attacker’s Advantage, Summit Books, New York. Franklin, C. (2003). Why Innovation Fails, Spiro Press. Girardi, A., et all (2005). The Validation of a Use Innovativeness Scale, European Journal
of Innovation Management , (8), 4. Gloet, Gloet, M., et all (2004) (2004).. Explor Exploring ing the relatio relationsh nship ip betwee between n knowle knowledge dge manage managemen mentt prac practi tices ces and and
inov inovati ation on
perf perfor orma manc nce, e, Jou Journ rnal al
of Manu Manufa fact ctur urin ing g
Tech Techno nolo logy gy
Management , (15), 5, 402-409. Gosh, Gosh, D. (2002) (2002).. Intelle Intellectu ctual al capital capital-dev -develo elopme pment, nt, manage managemen ment, t, and measur measureme ement, nt,
Intellectual Capital Theory and Practice Conference 2002, Taipei, 1-31. Govindarajan V., Trimble, C. (2005). 10 Rules for Strategic Innovators, From Idea to
Execution, Harvard Business School Press.
12
Greenhalgh, T. et all (2004). Diffusion of Innovation in Service Organizations: Systematic Review and Recommendations , The Milbank Quarterly , (82), 4, 581-629. Hammel, G. (1999). Leading the Revolution, Boston, MA, HBS Press. Han, X. (2001). Intellectual capital and organization performance: interplay of knowledge management and human resources, Research Project Report Conference of National
Science Council, I-Shou University, Kaosiung, 203-23. Hannah, D. R. (2004). Who Owns Ideas? An Investigation of Employees’Beliefs about the Legal Ownership of Ideas, Creativity and Innovation Management , (13), 4. Huseli Huselid, d, M., Jackso Jackson, n, S., Schule Schuler, r, R. (1997) (1997).. Techni Technical cal and strate strategic gic human human resourc resourcee management effectiveness as determinants of firm performance, Academic Management
Journal, (40), 2, 171-188. Ittner, C., Lacker, D. (1998). Are non-financial measures leading indicators of financial performance? An analysis of customer satisfaction, Journal of Accounting Reasearch,
(36), 1-35. Jones, G.R. (2004). Organizational Theory, Design, and Change, Prentice-Hall. Khalil, T. (2000). Management of Technology, The Key to Competitiveness and Wealth
Creation , McGraw Hill. Kodama, M. (2005). Tehnological Innovation Through Networked Strategic Communities: A Case Case Stud Study y on a High High-T -Tech ech Comp Compan any y in Japa Japan, n, SAM Advance Advanced d Manageme Management nt
Journal, (70), 1. Leiponen, A. (2005). Organization of Knowledge and Innovation: The Case of Finnish Business Service, Journal of Industry and Innovation , (12), 2. Lev, Lev, B. (2001) (2001).. Intangible-Management Intangible-Management,, Measurement, Measurement, Reporting, Reporting, Brooking Institution Press, Washington DC. Light ight,,
P.
(19 (1998). 98).
Sust Sustai aini ning ng
Inno Innova vati tion on::
Crea Creati ting ng
Nonp Nonpro rofi fitt
and and
Gove Govern rnme ment nt
Organizations That Innovate Naturally, Jossey-Bass Publishers. Milg Milgro rom, m, P., P., Robe Robert rt,, J. (199 (1995) 5).. Comp Comple leme menta ntarit ritie iess and and fit stra strateg tegy, y, stru struct ctur ure, e, and and organizational change in manufacturing, Journal of Accounting and Economics, (17), 179-208. Paap, J., et all (2004). Predicting the Unpredictable, Anticipating Disruptive Innovation , ), 5. Research Technology Management , (47 ), Penrose, T. (1959). The Theory of the Growth of the Firm, Basil Blackwell, Oxford.
13
Pijpers, G.M., et all (2006). An Investigation of Factors that Influence Senior Executives to Accept Innovations in Information Technology , International Journal of Management , (23), 1. Porter, M.E. (1996). What is Strategy , Harvard Business Review (74), 6, 61. Shy, O. (1996). Industrial Organization: Theory and Application, The MIT Press, Cambridge, MA. Terziovski, M. (2002). Achieveing Performance Excellence Through an Integrated Strategy of Radical Innovation and Continuous Improvement , , Measuring Business
Excellence , (6), 2. Topkins, M, (1995). The economics of modern manufacturing, American Economic
Review, (85), 4, 991-5. Youndt M., Subramaniam, M., Snell, S. (2004). Intellectual capital profiles: an examination of investment and return, Journal of Management Studies, (41), 2, 335-61.
*) Mas Wigrantoro Roes Setiyadi Setiyadi (MasWig) menempuh menempuh pendidikan pendidikan di berbagai bidang: Teknik Teknik Elektro Elektro,, Teknolog Teknologii Informasi Informasi,, Ekonomi, Ekonomi, Akuntans Akuntansi, i, Kebijaka Kebijakan n Publik, Publik, dan Manajemen Strategi. Meraih ijasah Sarjana Teknik Informatika dari Universitas Budi Luhur (1993), Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (1996), Master of Public Policy dari Lee Kuan Yew School of Public Policy – National University of Singapore (2000), Magister Akuntansi dari Universitas Indonesia (2002), dan saat ini kandidat doktor di bidang manajemen strategi di Universitas Indonesia. MasWig aktif mengajar di beberapa beberapa program program pasca pasca sarjana, sarjana, bergiat bergiat di Masyarak Masyarakat at Telemati Telematika ka Indonesi Indonesia a (MASTEL) sebagai Ketua, dan saat ini memimpin perusahaan TI, sebagai Direktur Utama PT Pratama Jaringan Nusantara.
14
View more...
Comments