Inkompatibilitas Emulsi Kelompok 4

May 7, 2019 | Author: Siti Marfuah | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

INKOMPATIBILITAS...

Description

INKOMPATIBILITAS EMULSI Kelompok 4 Dewi Dewi Dari Darism smaw awat atii Emalia Ayu Sulastri Siti Marfuah Susi Refti A Syifa Nurfadillah S

 Alat dan Bahan ALAT : Stamper  Mortar  Spatula Gelas Ukur 

BAHAN : Paracetamol Caffein Oleum Sesami CMC Na  Aquadest Botol Kertas Perkamen

Resep dr. Iwan SIP:129/3827/DU/427.423/IV/2017 Jl. Samudra No. 2 Ciamis No. 012

Tgl: 14/1/2015

R/ Paracetamol

12

Caffein

1,2

Oleum Sesami

25

Na CMC

1%

Mf pot  ʃ 3 dd cth I Pro

: Ny. Kia

Umur : 37 thn Alamat : Jl. Lama No. 127

Perhitungan Perhitungan 1. Paracetamol

= 12 g

2. Caffein

= 1,2 g

3. Oleum sesami = 25 g 4. CMC Na

= 1% = 1/100 x 120 g = 1,2 g

5. Air panas

= 20x1,2 =24 mL

6. Aquadest

= ad 120 mL

= 24,4 mL

Penimbangan 1. Pct

= 12 g

2. Caffein

= 1,2 g

3. Oleum sesami = 25 g 4. CMC Na

= 1,2 g

5. Aquadest

= ad 120 mL

Prosedur Kerja Resep 1 (CMC Na) : 1. Alat dan bahan disiapkan

2. Botol dikalibrasi ad 120 ml 3. Bahan ditimbang sesuai dengan perhitungan obat 4. Mengembangkan CMC-Na menggunakan air panas hingga terbentuk mucilage. 5. Menambahkan Oleum Sesami, sedikit demi sedikit aduk homogen. 6. Memasukkan coffein, sedikit demi sedikit aduk homogen. 7. Memasukkan Paracetamol, sedikit demi sedikit aduk homogen.

8. Memasukkan emulsi ke dalam botol, tambahkan aquades samai tanda batas , kocok homogen. 9. Beri etiket dan label.

Lanjutan... Resep 2 (Tanpa CMC Na) : 1. Alat dan bahan disiapkan 2. Botol dikalibrasi 120 ml 3. Bahan ditimbang sesuai dengan perhitungan obat 4. Caffein dicampurkan dengan oleum sesami, di aduk hingga homogen 5. Paracetamol ditambahkan, di aduk hingga homogen

6. Aquadest ditambahkan sedikit demi sedikit sambil diaduk 7. Dimasukkan ke dalam botol 8. Ditambahkan aquadest hingga tanda batas kalibrasi 9. Diberi etiket putih

10.Dilakukan pengamatan selama 3 hari

Pembahasan Resep 1 (CMC Na)

Resep 2 (Tanpa CMC Na)

Pada resep 1 terjadi inkompatibilitas secara fisika yaitu adanya globul globul kecil yang memiliki ikatan yang tidak kuat sehingga sediaan emulsi yang terdiri dari minyak dan air ini tidak tercampur sempurna. pada saat pembuatan tidak terlihat adanya inkompatibilitas pada emulsi, tetapi pada saat dipindahkan ke dalam boto bening terlihat ketidakstabilan yakni tidak bercampur dengan sempurna (flukonasi). Kemudian saat dievaluasi sediaan emulsi tersebut membentuk dua fase (creaming) yang memisah tetapi jika dikocok dapat membentuk emulsi kembali dan homogen.

Pada praktikum kali ini, terjad inkompatibilitas pada sediaa emulsi. Pada resep terdapat CM Na sebagai surfaktan namun pad saat praktikum tidak ditambahka surfaktan. Hal ini menyebabka inkompatibilitas yang terjadi pad sediaan emulsi yaitu terjad pemisahan antara fase air dan fas minyak yang membuat sediaa emulsi menjadi tidak stabil Penyebab terjadinya inkompatibilita yaitu karena tidak ditambahka surfaktan (CMC Na) digunaka sebagai emulgator yang dapa menstabilkan emulsi. Solusi yan dilakukan yaitu denga menambahkan surfaktan agar dapa mencegah terjadinya pemisaha

Hasil Pengamatan Dengan CMC-Na Hari ke 1

Hari ke 3

Warna

Kuning banyak butiran butiran putih

Kuning banyak butiran butiran putih

Tekstur

- Butiran butiran putih menyatu dengan warna kuning. - Fase air dan minyak awalnya menyatu tapi lama kelamaan jika didiaman menjadi memisah.

-Fase air dan fase minyak terpisah (creaming) Tetapi jika di kocok menyatu kembali

Bau

Tidak berbau

Tidak berbau

FOTO Dengan CMC Na

Hari ke-1

Hari Ke-3

Hasil Pengamatan Tanpa CMC Na Hari ke 1

Hari ke 3

Warna

Kuning minyak

Putih pucat

Tekstur

- Agak menggumpal - Fase air dan fase minyak sebagian sedikit menyatu, sebagian terpisah

- Menggumpal -Fase air dan fase minyak terpisah

Bau

Bau oleum sesami Bau oleum sesami

Foto Resep 2 (Tanpa CMC Na)

Hari Ke-1

Hari ke-3

Kesimpulan Pada resep ini dapat disimpulkan bahwa terjadi inkompatibilitas pada sediaan emulsi, dimana sediaan emulsi tidak dapat tercampur sempurna dan pada penyimpanan 2 hari terjadi creaming yakni terjadi 2 fase tetapi saat dikocok dapat membentuk emulsi kembali dan homogen. Sedangkan pada resep 2 terjadi pemisahan antara fase air dan fase minyak, hal ini terjadi karena tidak ditambahkan surfaktan pada saat pembuatan emulsi. Solusi yang dilakukan yaitu dengan menambahkan surfaktan seperti CMC Na agar tidak terjadi pemisahan antara kedua fase.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF