Induksi Sputum Pada Anak

March 19, 2019 | Author: Sita | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

induksi sputum pada anak...

Description

INDUKSI SPUTUM PADA ANAK Induksi sputum merupakan metode pengambilan sputum pada pasien dengan cara nebulisasi dengan menggunakan larutan salin hipertonis yang bertujuan mengrangsang pengeluaran sputum, prosedur ini dilakukan pada pasien yang tidak bisa mengeluarkan sputum dengan spontan. Indikasi

Induksi sputum digunakan untuk diagnosis penyakit saluran napas antara lain asma, penyakit  paru kronik obstruktif, tuberkulosis, batuk kronik, kanker paru, dan  Pneumocystis jirovecii  pneumonia pada pasien yang tidak bisa mengeluarkan putum dengan spontan.

Kontra indikasi 

Anak dalam serangan asma akut



Adanya tanda-tanda distress pernafasan baik sedang maupun berat



Adanya wheezing



Tanda vital yang abnormal



Epistaksis



Pneumotoraks



Fraktur iga atau trauma toraks lainnya



Baru menjalani prosedur bedah pada mata

Pengendalian infeksi

Induksi sputum akan menyebabkan batuk, karenanya droplet yang infeksius dapat dikeluarkan dan berada di udara. Oleh karena itu, induksi sputum harus dilakukan di tempat yang memiliki

ventilasi yang baik. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan induksi sputum : 

Petugas kesehatan harus menggunakan masker N95 selama prosedur dan sarung tangan disposable ketika memegang sputum yang sudah berada dalam wadah



Jika induksi dilakukan di ruang yang terbuka, maka sebelum prosedur dilakukan, harus ditentukan arah angin. Pasien harus berada pada arah yang berlawanan dengan arah angin.



Jika dilakukan di dalam ruangan yang tertutup, pintu dan jendela harus dalam keadaan terbuka dan gunakan kipas angin untuk m engarahkan angin ke arah yang menjauhi  petugas kesehatan.



 Nebulisasi dan tabung harus disterilisasi setiap kali selesai digunakan ( sesuai pedoman ) selama kurang lebih 15-20 menit.

Persiapan prosedur :

Puasa sebelum prosedur : 

Anak harus dipuasakan kurang lebih 6 jam sebelum prosedur dilakukan



Prosedur tidak boleh dilakukan jika anak makan dalam waktu 3 jam sebelum prosedur. Pemberian obat dengan sedikit minum masih diperbolehkan.

Persiapan tempat dan tenaga kesehatan : 

Persiapkan tempat yang nyaman dan bersih sebelum prosedur dilakukan untuk mengurangi rasa gelisah pada anak



Lengkapi formulir permintaan laboratorium



Tenaga kesehatan yang melakukan minimal sorang perawat terlatih

Peralatan yang digunakan : 

Siapkan salbutamol dan normal salin



Masker untuk petugas medis



Alat nebulisasi ultrasonik



Larutan salin hipertonis yang steril ( 3-5%)



Salbutamol dan larutan NaCl 0,9% (normal salin)



Alat penghisap dan kateter atau Yankeur



Alat saturasi oksigen



Silinder oksigen



 Nebulisasi volume kecil



Kompresor



Lampu infra red



Penampung sputum



Desinfektan



Sarung tangan disposable



Formulir laboratorium yang telah dilengkapi dengan identitas pasien



Wadah penampung sputum steril yang telah diberi label identitas pasien

Posisi pasien : 

Biarkan orang tua atau pengasuh yang memegang anak selama prosedur, jika perlu, seorang asisten dapat membantu untuk memegang anak.



Posisikan anak dalam posisi tegak atau semi tegak



Pada bayi, diposisikan dalam posisi terlentang seperti posisi pada saat menyusui



Petugas kesehatan berdiri atau duduk pada posisi dimana petugas kesehatan dapat mengamati anak dan peralatan secara jelas

Prosedur : 

Anak diberikan premedikasi dengan salbutamol inhalasi dengan dosis yang tepat dalam normal salin (NaCl 0,9%) dalam waktu 3-5 menit untuk mencegah bronkokonstriksi



Tambahkan salin hipertonis (NaCl 3% atau NaCl 5%) ke dalam larutan tersebut



Teruskan nebulisasi kurang lebih 10 menit o

Jika anak batuk selama periode ini dan didapatkan adanya specimen, maka  prosedur dihentikan

o

Jika anak tidak menghasilkan specimen dalam waktu 10 menit, masukkan katater  penghisap kedalam nasofaring atau orofaring untuk merangsang terjadinya batuk.



Jika telah didapatkan sputum dalam jumlah yang adekuat pada daerah nasofaring, tempatkan kateter pada jalan nafas



Gunakan vakum sampai paling tidak menghasilkan 2 ml sputum. Mulailah pada tekanan 15-20kPa dan naikkan apabila diperlukan.



Pastikan wadah sputum tertutup rapat dan telah diberi label.

Setelah prosedur : 

Anak harus dimonitor selama beberapa menit setelah prosedur. Jika saturasi oksigen dibawah normal atau jika terdapat tanda-tanda distress pernafasan, berikan oksigen dan suction untuk membersihkan sputum dari jalan nafas.



Berikan penjelasan pada orang tua atau pengasuh bahwa batuk masih dapat terjadi dalam 24 jam setelah prosedur



Segera kirimkan sampel ke laboratorium. Semua sampel yang digunakan untuk kultur, harus diletakkan dalam kulkas.



Jauhkan sampel dari sinar matahari langsung

Prosedur harus dihentikan jika terdapat hal-hal berikut pada anak : 

Distres pernafasan, termasuk adanya peningkatan respirasi, wheezing, kesulitan bernafas, tarikan dinding dada, pernafasan cuping hidung atau sianosis



Keringat yang berlebihan



Mual atau muntah



Pusing, rasa berputar atau penurunan kesadaran

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF