Implementasi Sasaran Keselamatan Pasien
May 14, 2020 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Implementasi Sasaran Keselamatan Pasien...
Description
•
IMPLEMENTASI SASARAN KESELAMATAN PASIEN Stephani.M. Nainggolan
•
•ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN •
•
•
Sasaran I
: Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif Sasaran III: Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
(high-alert) •Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat- pasien operasi Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan •
•
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
•
LANGKAH IMPLEMENTASI
•PENYUSUN AN •DOKUMEN
•SOSIALISASI •IMPLEMENTA SI
•Evaluasi •pencapai •an standar
•TELUS UR
•
SASARAN I KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN
Standar SKP I Rumah sakit mengembangkan suatupendekatan untuk memperbaiki / meningkatkan ketelitian identifikasi
pasien.
•
Salah memb eri obat
Salah tindaka n
Salah identifikasi
Salah Tranfus i
Salah hasil lab/P A
Pasien Cedera Citra buruk Tuntutan
KETELITIAN IDENTIFIKASI DISEMUA LINI PELAYANAN
•
Keliru mengidentifikasi pasien : 1.Terjadi hampir di semua aspek diagnosis dan pengobatan 2.Dalam keadaan : a.pasien masih dibius b.pindah tempat tidur c.pindah kamar d.pindah lokasi di dalam rumah sakit e.pasien memiliki cacat indra
Tujuan sasaran ini dua hal: 1.mengidentifikasi dengan benar 2.mencocokkan layanan dengan individu tersebut.
•
WARNA GELANG PASIEN
GELANG IDENTITAS Biru: Laki Laki Pink: Perempuan
GELANG PENANDA : Merah: Alergi Kuning: Risiko Jatuh Ungu : Do Not Resucitate
•K A R S
•
IDENTITAS PASIEN 1.Identifikasi pasien harus mengikuti pasien kemanapun (gelang identitas) dan yang tak mudah/bisa berubah. 2. Identifikasi Pasien : menggunakan dua identitas dari minimal tiga 1.Nama lengkap pasien sesuai e KTP identitas 2.Tanggal lahir atau 3.Nomor rekam medis
!!!! dilarang identifikasi dg nomor kamar pasien atau lokasi •.
•.
Bila ada kekecualian, RS harus membuat SPO khusus
•
SAAT PEMASANGAN GELANG OLEH PETUGAS •Jelaskan manfaat gelang pasien •Jelaskan bahaya untuk pasien yang menolak, melepas, menutupi gelang .dll •Minta pasien utuk mengingatkan petugas bila akan melakukan tindakan atau memberi obat tidak melihat gelang
•
CARA IDENTIFIKASI PASIEN
Petemuan Pertama seorang petugas dengan pasien:
1.Secara verbal Tanyakan nama pasien :
2.Secara visual Lihat ke gelang pasien dua dari :
tiga
•.identitas, cocokkan dengan perintah dokter
Pertemuan berikutnya dapat lihat secara visual saja ke gelang pasien, dua identitas dari tiga identitas
•
P E T U G A S H A R U S M E L A KU KA N IDENTIFIKASI PASIEN SA AT:
•pemberian obat •pemberian darah / produk darah •pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis •Sebelum memberikan pengobatan •Sebelum memberikan tindakan
•
Pemasangan gelang
Tulisannya menghadapKeluar untukmemudahkan Petugas mengidentifikasi
•
EVALUASI Lakukan Monitoring terhadap kepatuhan Indentifikasi pasien sesuai dengan kebijakan dan SPO yang ditetapkan oleh rumah sakit dengan melakukan telusur secara berkala
•
MATERI EVALUASI SESUAI DENGAN 1.Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, ELEMEN PENILAIAN tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien
2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk 3. darah. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis 4. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan / prosedur 5. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan identifikasi yang konsisten pada semua situasi dan lokasi
•
•SASARAN II •PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Standar Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar para pemberi layanan
•
•
Maksud dan Tujuan SKP II •
•
Komunikasi efektif akan mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan Keselamatan Pasien : Komunikasi efektif 1.tepat w aktu 2.a k u r a t 3.l e n g k a p 4.j e l a s 5.dipahami oleh pihak-pihak terkait
•.
Bentuk Komunikasi:
Elektronik •.
•.
Lisan tertulis
•
Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan Terjadi pada saat: •Perintah diberikan secara lisan •Perintah diberikan melalui telpon •Saat pelaporan kembali hasil pemeriksaan kritis.
•
Langkah - langkah •
Bila menerima Perintah lisan 1.Ambil alat tulis dan RM
2.Tuliskan perintah/instruksi 3.B a c a ka n Ke m b a l i Pe r s e t u j u a n 4.Tuliskan nama lengkap penerima daqn pemberi perintah, Tanggal dan kegiatanjampelaqksanaan •.Bila Melaporkan hasil Kritis atau Konsultasi melalui Telepon -
1.Siapkan RM dan alat tulis 2.l a ku ka n Ko mu n i ka s i d e n g a n •.Menggunakan metoda SBAR
-
3. Catat perintah/Instruksinya 4.B a c a ka n Ke m b a l i 5.Tuliskan nama lengkap penerima daqn 6.pemberi perintah, Tanggal dan kegiatan jam pelaksanaan
•
Perintah Lisan/Lewat Telepon 1.Tulis Lengkap
ISI PERINTAH
2.Baca Ulang- Eja untuk NORUM/LASA 3. Konfirmasi-)lisan dan tanda tangan
NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN PEMBERI PERINTAH NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN PENERIMA PERINTAH TANGGAL DAN JAM
•
•Contoh obat LASA Yang harus di eja “
“
PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KRITIS •
•
Proses pelaporan hasil pemeriksaan/tes dikembangkan •rumah sakit untuk pengelolaan hasil kritis dari tes diagnostik •untuk menyediakan pedoman bagi para praktisi untuk •meminta dan menerima hasil tes pada keadaan gawat •darurat. RS mempunyai Prosedur yang meliputi penetapan tes kritis dan ambang nilai kritis bagi setiap tipe tes, oleh siapa dan kepada siapa hasil tes kritis harus dilaporkan menetapkan metode monitoring yang memenuhi ketentuan •
•
•
•Dokumenta si
•
EVALUASI Lakukan Monitoring terhadap Pelaksanaan Komunikasi antar petugas sesuai dengan kebijakan dan SPO yang ditetapkan oleh rumah sakit dengan melakukan telusur individu dan RM terbuka dan Tertutup secara
•
MATERI EVALUASI SESUAI DENGAN 1.Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon ELEMEN PENILAIAN atau
hasil pemeriksaan dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah 2. Perintah lengkap lisan dan telpon atau hasil pemeriksaan dibacakan kembali secara lengkap oleh penerima perintah. 3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi perintah atau yang menyampaikan hasil pemeriksaan 4. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan verifikasi keakuratan komunikasi lisan atau melalui telepon
•
SASARAN III
PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT)
Standar Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memperbaiki keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai (high-alert)
•
Maksud dan Tujuan SKP 3 •
•
Obat yg Perlu diwaspadai : obat yang sering menyebabkan KTD atau kejadian sentinel Obat yg Perlu diwaspadai : 1.NORUM/ LASA. 2.Elektrolit konsentrat
•.
Kesalahan bisa terjadi: •.
•.
•.
Secara tidak sengaja Bila Staf RS tidak mendapatkan orientasi dengan sebelum ditugaskan Pada keadaan gawat darurat
•
LANGKAH IMPLEMENTASI no
Kegiatan
1
REVISI KEBIJAKAN DAN PROSEDUR IKEAMANAN OBAT
2
STANDARDISASI DOSIS , UNIT UKURAN DAN TERMINOLOGI BUAT DAFTAR OBAT NORUM DAN ELEKTROLIT KONSENTRAT
3
SOSIALISASI STANDARD DOSIS , UNIT UKURAN DAN TERMINOLOGI
4
SOSIALISSASI SOP MANAJEMEN ELEKTROLIT KONSENTRAT
5
BUAT JADWAL SURVEI KEPATUHAN THD SPO DAN PELAKSANAAN
6
PRESENTASI HASIL SURVEI DILAJUTKAN SOSIALISASI SPO
PIC
waktu
•
Langkah langkah Cara untuk mengurangi atau mengeliminasi KTD: Tingkatkan proses pengelolaan obat-obat yang perlu diwaspadai • Pindahkan elektrolit konsentrat dari unit pelayanan pasien ke farmasi. •RS membuat • Daftar obat-obat yang perlu diwaspadai berdasarkan data yang ada di rumah sakit • identifikasi area mana saja yang membutuhkan elektrolit konsentrat, seperti di IGD atau kamar operasi • pemberian label secara benar pada elektrolit • penyimpanannya di area tersebut, sehingga membatasi akses untuk mencegah pemberian yang tidak disengaja / kurang hatihati.
Tulis yang berbeda dengan huruf KAPITAL & daftarmya di berikan di setiap unit pelayanan
•LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE) •NORUM ( NAMA OBAT RUPA hidraALAzine MIRIP) hidrOXYzine •
•
•
ceREBYx
vinBLASTine
•
chlorproPAMIDE •
glipiZIde
•
DAUNOrubicine
ceLEBRex vinCRIStine chlorproMAZ IN •E glYBURIde dOXOrubici ne
Tulis yang berbeda dengan huruf KAPITAL & daftarmya di berikan di setiap unit pelayanan
•
•Look Alike Sound Alike
Tulis yang berbeda dengan huruf KAPITAL & daftarmya di berikan di setiap unit pelayanan
•
•Look alike
•
BERIKAN LABEL Look Alike Sound Alike
LASA
LASA
•
IMPLEMENTASI PENANGANAN OBAT HIGH ALERT 1.Setiap unit yan obat harus tersedia daftar obat high alert, Obat LASA, Elektrolit Konsentrat, serta panduan penata laksanaan obat high alert 2. Setiap staf klinis terkait harus tahu penata laksanaan obat high alert 3. Obat high alert harus disimpan terpisah, akses terbatas, diberi label yang jelas 4. Instruksi lisan obat high alert hanya boleh dalam keadaan emergensi, atau nama obat harus di eja perhuruf 5. Sebelum menyuntkikan obat high alert setelah cek 5 tepat, lanjutkan dengan double check.
HIGH ALER T
•
HIGH ALER T
PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN OBAT HIGH ALERT 1.Tempelkan stiker obat high alert pada setiap dos obat 2.Beri stiker high alert pada setiap ampul obat high alert yang akan diserahkan kepada perawat
3. Pisahkan obat high alert dengan obat lain dalam kontainer/ rak tersendiri/khusus 4.Simpan obat sitostatika secara terpisah dari obat lainnya 5.Simpan Obat Narkotika secara terpisah dalam lemari terkunci double, doubel pintu.setiap pengeluaran harus diketahui oleh penanggung jawabnya dan dicatat, setiap ganti sif harus tercatat dalam buku serah terima lengkap dengan jumlahnya dan di tanda tangani 6. Sebelum perawat memberikan obat high alert cek kepada perawat lain untuk memastikan tak ada salah (double check) 7. Obat high alert dalam infus: cek selalu kecepatan dan ketepatan pompa infus, tempel stiker label, nama obat pada botol infus. Dan di isi dengan catatan sesuai ketentuan
•
Trolly Emergency Lemari Narkotika
•
Obat Floor Stock Obat Hight Allert
•
Labeling pada botol cairan infus yang dicampur obat HIGT ALERT
•
Lakukan Monitoring terhadap Pelaksanaan KEPATUHAN terhadap perlakuan obat yang perlu diwaspadai sesuai dengan kebijakan dan SPO yang ditetapkan oleh rumah sakit dengan melakukan telusur individu dan
•
EVALUASI SESUAIKAN DENGAN ELEMEN PENILAIAN 1.Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar memuat proses identifikasi, menetapkan lokasi, pemberian label, dan penyimpanan elektrolit konsentrat 2. Implementasi kebijakan dan prosedur 3.Elektrolit konsentrat tidak boleh disimpan di unit pelayanan pasien kecuali jika dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian yang kurang hati-hati di area tersebut sesuai kebijakan. 4. Elektrolit konsentrat yang disimpan di pada unit pelayanan pasien harus diberi label yang jelas, dan
•
SASARAN IV KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR, TEPAT-PASIEN OPERASI
Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memastikan tepatlokasi, tepat-prosedur, dan tepat- pasien.
•
Salah-lokasi, Salah-prosedur, Salah Pasien Pada Operasi, Adalah Sesuatu Yang Mengkhawatirkan Dan Tidak Jarang Terjadi Di Rumah Penyebabnya :
Sakit,
1.Komunikasi Yang Tidak Efektif/Tidak Adekuat Antara Anggota Tim Bedah 2. Kurang/Tidak Melibatkan Pasien Di Dalam Penandaan Lokasi (Site Marking) 3. Tidak Ada Prosedur Untuk Verifikasi Lokasi Operasi 4.Asesmen Pasien Yang Tidak Adekuat 5.Penelaahan Ulang Catatan Medis Tidak Adekuat 6.Budaya Yang Tidak Mendukung Komunikasi Terbuka
•
Penandaan Lokasi Operasi 1.Penandaan dilakukan pada semua kasus termasuk sisi
(laterality), multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi), atau multipel level (tulang belakang) 2. Perlu melibatkan pasien 3.Tak mudah luntur terkena air. 4.Mudah dikenali 5.Digunakan secara konsisten di RS 6.dibuat oleh operator /orang yang akan melakukan tindakan, 7.Dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika memungkinkan, dan harus terlihat sampai saat akan disayat
•
•CONTOH PENANDAAN
•
VERIFIKASI PRAOPERATIF : 1.
Verifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar
Pastikan bahwa semua dokumen, foto, hasil pemeriksaan yang relevan 2.
tersedia, diberi label dan dipampang dg baik Verifikasi ketersediaan peralatan khusus dan/atau implant 2 implant yg dibutuhkan 3.
4.
Tahap Time out : 1.memungkinkan semua pertanyaan/kekeliruan diselesaikan 2.dilakukan di tempat tindakan, tepat sebelum dimulai, 3.melibatkan seluruh tim operasi
5.
Pakai ceklis agar praktis
•
•CHECK LIST
•50
•
•TIME OUT
•TIME OUT
LAPORAN PEMBEDAHAN
•
EVALUA SI Lakukan Monitoring terhadap Pelaksanaan TEPAT LOKASI, TEPAT PROSEDUR & TEPAT PASIEN sesuai dengan kebijakan dan SPO yang ditetapkan oleh rumah sakit dengan melakukan telusur
•
EVALUASI DISESUAIKAN DENGAN ELEMEN PENILAIAN 1.Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dapat dimengerti
untuk identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien di dalam proses penandaan. 2. Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk
memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan fungsional.
3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur time-out , tepat sebelum dimulainya suatu prosedur / tindakan pembedahan. 4. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung keseragaman proses untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan tindakan pengobatan gigi / dental yang dilaksanakan di luar kamar operasi.
•
•SASARAN V PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan
•
IMPLEMENTA SI
•
S O S I A L I S A S I K A N K E B I J A KA N DA N S P O
•
•H ow to rwecirt§.13",?
PERSIAPKAN FASILTAS CUCI TANGAN HAN D •RUB
•TISU
HAN D WAS H
•H ow to rwecirt§.13",?
•Ft !LP 12L 1-1_,A. NI I:). V C } F t 1 - - I I C J I D . I - I
View more...
Comments