Immunofluorescence Assay (Ifa)

May 17, 2018 | Author: budi F | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

mbu ifa...

Description

Nama Sub ba bagia gian

: Ratri Ariani Kusumandari : Imu Imunoser osero ologi ogi

Immunofluorescence Immunofluorescenc e Assay  Immunofluorescence merupa merupakan kan teknik teknik pemer pemeriks iksaa aan n histo histokim kimia ia atau atau sitokimia untuk mendeteksi dan melokalisasi antigen antigen yang terdapat pada sel atau  jaringan. Zat fluorescence  fluorescence  akan berkonjugasi dengan antibodi spesifik, ini tidak akan mengganggu reaksi imunologi yang terjadi. Antibodi yang sudah berikatan denga ngan at fluorescence terseb tersebut ut ditamb ditambahk ahkan an sel atau atau jarin jaringan gan sehin sehingga gga berikatan dengan antigen dan membentuk kompleks imun. Antibodi yang tidak berikatan dengan antigen akan terbuang dengan adanya pen!u!ian. Kompleks imun yang terbentuk akan menghasilkan "arna yang terang, yang akan tampak dengan dengan menggunakan menggunakan mikroskop mikroskop fluorescence karena karena adanya adanya latar belakang belakang gelap. #ikroskop fluorescence digunakan fluorescence digunakan untuk melihat kompleks imun tersebut. #ikroskop fluorescence terdiri dari $ bagian utama:



Sumber !ahaya dengan intensitas tinggi %ilter eksitasi yang memproduksi panjang gelombang tertentu yang dapat



mengakti&asi fluorescence %ilter barier yang menghilangkan menghilangkan panjang gelombang yang menjadi faktor 



pengganggu. #ikroskop fluorescence

l Fluorescence merupakan emisi !ahaya terhadap "arna tertentu dengan panjang gelombang tertentu pula. Rhodamine dan  fluorescein  merupakan fluorochrome yang sering digunakan di laboratorium klinis. Fluorochrome memiliki sifat absorpsi dan spe!trum emisi yang khas. 'ontoh: • 

Fluorescein isothiocyanate (FITC) %I(' adalah bentuk kimia dari fluores!ein. %I(' akan berikatan dengan protein pada p) tinggi. Absorpsi maksimanyla yaitu *+-*+ nm, emisi



maksimalnya /0 nm. 1arna yang terbentuk yaitu hijau.   Tetrametylrhodamine isothiocyanate Zat ini memiliki absorpsi maksimal  nm dan emisi maksimal 2 nm. 1arna yang terbentuk yaitu merah.

Immonofluores!en!e dibagi menjadi 3 ma!am: • 

Direct Immunofluorescence 4ada teknik ini, antiserum yag terkonjugasi ditambahkan langsung pada  jaringan atau suspensI sel.

• 

Indirect Immunofluorescence

 Ada 3 metode yang digunakan pada Indirect Immunofluorescence: •  • 

#enggunakan reaksi antiglobulin 5 Coombs test 6 (eknik double antibody 

7eberapa modifikasi dilakukan pada Indirect Immunofluorescence: -8itambahkan antiserum antikomplemen untuk mendeteksi kompleks imun yang mengandung komplemen -#enggunakan 3 ma!am fluorochrome yaitu rhodamine dan fluorescein

Virus Neutralisation Test 

4rinsip Virus Neutralisation Test  yaitu serum yang telah dien!erkan ditambahkan dengan &irus. Kemudian dilakukan inkubasi pertama. Setelah itu ditambahkan sel-sel yang sesuai dengan &irus tersebut dan ilakukan kembali inkubasi kedua selama 3-$ hari. 4emba!aan hasil dilakukan dengan melihat adanya infeksi &iral pada well

49S(AKA A'9AN -Stites 84, (err AI, 4arslo" (. 7asi! and 'lini!al Immunology. ;ighth edition.  Appleton and
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF