Idiom dalam bahasa Arab.docx
March 5, 2019 | Author: Jihad Imanudi Ridlo I | Category: N/A
Short Description
idiom bahasa arab...
Description
Idiom (
(
May 28 Posted by amaliaelfanani BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Idiom adalah kumpulan dua kata atau lebih yang menjadi satu kesatuan atau ungkapan yang tidak bisa difahami secara harfiyah karena mempunyai makna yang berbeda dari kata-kata yang membentuknya, sehingga harus difahami secara konteks dan diterjemahkan dengan mencarikan padanannya dalam bahasa sasaran. Idiom dalam bahasa Arab bisa berupa gabungan kata den gan preposisi, gabungan kata dengan kata, dan peribahasa/ungkapan. Idiom bisa ditemukan dalam berbagai kamus, gabungan kata dan preposisi dan gabungan kata dengan kata dapat ditemukan di kamus Al-Ashry, Al-Munjid, Al-Munawwir, Al-Mawrid, dan lain-lain. Sedangkan idiom yang berupa ungkapan atau peribahasa dapat ditemukan di Al-
Munjid. Adapun padanannya dalam bahasa Indonesia dapat dicari sendiri.baca lanjutannya…ok B. Rumusan Masalah 1. Jelaskan tentang pengertian Idiom? 2. Jelaskan tentang macam-macam Idiom? 3. Jelaskan tentang karakteristik Idiom? 4. Jelaskan sumber-sumber Idiom dalam bahasa Arab? C. Tujuan a. Mengerti tentang pengertian Idiom b. Mengerti tentang macam-macam Idiom c. Mengerti tentang karakteristik Idiom d. Mengerti sumber-sumber Idiom dalam bahasa Arab BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Idiom Salah satu jenis ungkapan yang terdapat dalam semua bahasa, tetapi yang sangat khas untuk tiap
bahasa adalah Idiom. Dalam bahasa Arab idiom bisa digunakan dengan
.
Adapun pengertian idiom secara istilah adalah sebagai berikut:
1. Menurut Munir Ba’albaki Idiom adalah ungkapan yang mempunyai makna yang mana tidak mungkin difahami secara kata perkata saja. 2. Beekmaan dan Callow (1974) dalam Larson menjelaskan idiom yaitu ungkapan untuk dua kata atau lebih yang tidak dapat dimengerti secara harfiah dan secara semantis be rfungsi sebagai satu kesatuan. 3. Idiom adalah gabungan dari dua kata atau lebih yang membentuk makna baru. Makna baru tersebut tidak dapat diramalkan atau dicocokkan dari makna unsur-unsurnya.
4. Longman mendefinisikan pengetian idiom adalah: “Group of word in a fixed order having a
particular meaning different from the meanings of each word understood on its own”. “Idiom adalah kumpulan kata-kata yang memiliki makna khusus yang berbeda dengan makna tiap-tiap
kata dalam pengertian kata itu sendiri.” 5. Idiom adalah ungkapan atau kumpulan kata yang tidak bisa kita fahami maknanya secara harfiah setiap katanya.
6. “Is an expression which can not be understood from internal meanings of the words of which it composed. For this matter an idiom should be learned in context”. ”Idiom adalah suatu
ungkapan yang tidak bisa difahami dengan makna harfiyah kata-kata yang menyusunnya. Dalam hal ini idiom bisa dilihat dari makna konteks. 7. Idiom adalah satuan ujaran yang maknanya tidak dapat “ diramalkan” dari makna unnsur unsurnya, baik secara leksikal maupun gramatikal. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa: (1). Idiom bisa terdiri dua kata atau lebih yang menjadi satu kesatuan ataupun bisa berupa ungkapan, (2). Idiom tidak bisa diterjemahkan dan difahami secara harfiyah karena kata-kata tersebut mempunyai m,akan berbeda dari kata-kata yang menjadi bagiannya, (3). Idiom harus difahami dan diterjemahkan dengan melihat konteks dan melihat padanannya dalam bahasa sasaran. B. Macam-macam Idiom Idiom ini dibagi menjadi 2 macam yaitu 1. Idiom Penuh Idiom penuh adalah idiom yang semua unsur-unsurnya sudah melebur menjadi satu kesatuan, sehingga makna yang dimiliki berasal dari seluruh kesatuan itu. Contoh : Menjual gigi = tertawa keras-keras Membanting tulang = bekerja keras Meja hijau = pengadilan 2. Idiom Sebagian Idiom sebagian adalah idiom yang salah satu unsurnya masih memiliki makna leksikalnya sendiri. Contoh : Buku Putih = Buku yang memuat keterangan resmi mengenai suatu kasus. Daftar Hitam = Daftar yang memuat nama-nama orang yang diduga atau dicurigai berbuat kejahatan. Koran Kuning = Koran yang biasanya memuat sensasi. Pada contoh tersebut, kata buku, daftar, Koran masih memiliki makna leksikalnya. macam-macam idiom berdasarkan konstruksi yang membentuknya menurut Kridalaksana dalam Imamuddin (2001) bisa berupa: a. Konstruksi dari unsur -unsur yang saling memilih masing-masing anggota mempunyai makna
yang ada hanya karena bersama yang lain. engertian ini mengacu pada gabungan kata dengan preposisi seperti kata: yang bermakna mengambil ketika kata ini bergabung dengan preposisi yang bermakna dengan dan menjadi bukan bermakna “mengambil dengan” tetapi bermakna “melakukan”. Di sini harus dilihat bahwa tidak bisa langsung diterjemahkan satu persatu kemudian makna kata tersebut digabungkan, tetapi gabungan kata dengan preposisi tersebut menjadi satu kesatuan yang bermakna lain dari makna kata jika berdiri sendiri, karena
ketika digabungkan akan mempunyai makna yang baru. Contoh: No Kata Preposisi Gabungan kata dan Preposisi Makna
1 berdiri dengan Melakukan 2 Mendengkur Dengan: naknasegneM 3 Menangkis: Dari/Tentang: Membela atau mempertahankan
4 Mengetahui: Di atas: Mengatur
5 Mati: Dengan: Mencampur
b. Kontruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggota-anggotanya. engertian ini mengacu pada gabungan kata dengan kata lain seperti kata yang bermakna “berat” ketika bergabung dengan yang bermakna “darah” lalu menjadi , bukan berarti bermakna “berat darahnya” tetapi bermakna “tidak disukai orangnya”. contoh: No Kata 1 Kata 2 Gabungan kata 1 dan 2 Makna
1 anjang: Hati: Penyabar
2 anjang: Lidah: Yang lancang/Kurang Ajar
3 Tuan: Hari:
Hari Jum’at 4 Ibu: Buku: Surat Al-Fatihah c. Ungkapan yang bisa diterjemahkan dengan penerjemahan para frase atau pengungkapan bebas mutlak dapat juga digunakan ungkapan bahasa sasaran yang selaras. (Midred L Larson, 1989: 121) Seperti menterjemahkan peribahasa (tamsil) metafora, bahasa adat at au yang lainnya. Dengan demikian penerjemahan peribahasa atau ungkapan tak perlu diterjemahkan secara harfiah, karena mungkin ungkapan tersebut tidak lazim pada bahasa sasaran tetapi bisa dicarikan
padanannya dalam bahasa sasaran atau cukup maksudnya saja. Misalnya: terjemahan harfiah: “Mata melihat sedangkan tangan pendek”. Dapat disepadankan dengan “maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai. ” enerjemahan ungkapan ini harus juga diselaraskan dengan ungkapan yang lazim digunakan dalam bahasa sasaran. Contoh lain: terjemahan harfiah: “Janganlah kamu palingkan pipimu dari manusia”. Ungkapan “memalingkan pipi” dalam bahasa Indonesia tidak lazim maka ungkapan yang biasa dipakai adalah “memalingkan muka”. Contoh: No Padanan dalam bahasa Indonesia Idiom dalam bahasa Arab 1
enyesalan akhir tiada guna 2 Rajin pangkal pandai malas pangkal bodoh
3 Cinta itu buta
4 Tak ada gading yang tak retak
5 Diam itu emas C. Karakteristik Idiom(
)
:
1.
. 2.
. 3.
. 4.
:
.
D. Sumber – Sumber Idiom Bahasa Arab ( 1. Al-Qur’an
)
Banyak sumber Idiom yang terdapat di Al-Qur’an diantaranya pada lafadz
yang menggunakan pendengarannya) bermakna
(atau
(mendengarkan dengan penuh
perhatian). yaitu pada firman Allah:
itsap uti naikimed gnay adap huggnus) terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya) 2. Hadits Nabawi
Idiom yang terdapat dalam Hadits Nabawi diantaranya pada lafadz: (menggigit) bermakna (ber pegang teguh), yaitu pada sabda Rosulullah saw:
uk hannus adap tapadret) dan sunnah khulafaur rosyidin dan kemudian gigitlah)
3.
.
. 4. Syi’ir Banyak terdapat didalamnya seperti lafadz :hawabid ri’iys adap tapadret utiay 5.
.
bermakna
.
: 6.
. .
.
.
BAB III
View more...
Comments