Identifikasi Tanah Dan Air Yang Baik Untuk Bersuci

December 7, 2018 | Author: Ramadhanti | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

semoga bermanfaat...

Description

IDENTIFIKASI TANAH DAN AIR YANG BAIK UNTUK BERSUCI

A. Tujuan 1. Mengidentifikasi kandungan aluminium dalam sampel tanah kebun, tanah pekarangan dan tanah pinggir jalan 2. Mengidentifikasi kandungan ion Mg +dalam sampel daun kertas 3. Menentukan kadar air yang hilang dalam sampelair sumur 4. Menentukan kadar zat organik yang hilang dari sampel NaCl, susu bubuk, tanah, air dan tanaman

B. Teori dasar Tanah terdapat di mana  – mana, tetapi kepentingan orang terhadap tanah berbeda  – beda. Seorang ahli pertambangan menganggap tanah sebagai sesuatu yang tidak berguna karena menutupi barang  – barang tambang yang dicarinya. Semua bahan yang digali kecuali batu  – batunya dinamakan tanah.

Demikian pula seorang ahli jalan menganggap tanah adalah bagian permukaan bumi yang lembek sehingga perlu dipasang batu  –  batu di permukaannya agar lebih kuat. Dalam kehidupan sehari  – hari tanah diartikan sebagai wilayah darat di mana di atasnya dapat digunkan untuk berbagai usaha misalnya pertanian, peternakan, mendirikan bangunan, dan lain  – lain. Tanah adalah suatu benda alam yang terdapat dipermukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahanbahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan, dan bahan-bahan organik sebagai hasil pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium atau tempat tumbuhnya tanaman dengan sifat-sifat tertentu, yang terjadi akibat dari pengaruh kombinasi faktor-faktor iklim, bahan induk,  jasad hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pembentukan (Yuliprianto, 2010: 11). Struktur tanah merupakan suatu sifat fisik yang penting karena dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman serta tidak langsung berupa perbaikan peredaran air, udara dan panas, aktivitas jasad hidup tanah, tersedianya unsur hara bagi tanaman, perombakan bahan organik, dan mudah tidaknya akar dapat menembus tanah lebih dalam. Tanah yang berstruktur baik akan membantu berfungsinya faktorfaktor pertumbuhan tanaman secara optimal, sedangkan tanah yang berstruktur jelek akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman. Struktur tanah dapat dikatakan baik apabila di dalamnya terdapat penyebaran ruang pori-pori yang baik, yaitu terdapat ruang pori di dalam dan di antara agregat yang dapat diisi air dan udara dan sekaligus mantap keadaannya. Agregat tanah sebaiknya mantap agar tidak mudah hancur oleh adanya gaya dari luar, seperti pukulan butiran air hujan. Dengan demikian tahan erosi sehingga pori-pori tanah tidak gampang tertutup oleh partikelpartikel tanah halus, sehingga infiltrasi tertahan dan run-off menjadi besar. Struktur tanah yang jelek tentunya sebaliknya dengan keadaan diatas. Dan kegiatan yang berupa pengolahan tanah, pembajakan, pemupukan termasuk pengapuran dan pupuk organik, lebih berhubungan dengan aspek struktur daripada aspek tekstur tanah (Sarief, 1986: 50-51)

Tanah organik adalah jenis tanah permukaan yang memiliki campuran bahan-bahan organik dan sisa sisa pelapukan tanaman atau hewan. Ciri-ciri tanah organik adalah teksturnya lunak, berwarna tua, serta mudah sekali berubah bentuk jika ditekan ( mudah dihancurkan ketika kering). Tanah organik memiliki tingkat kuat geseryang kecil dan kopresibilitas tinggi. Bahan-bahan organik yang terdapat pada tanah organic memiliki tingkat kohesi dan plastisitas yang rendah (Wiratama:2013).Tanah anorganik adalah tanah yang berasal dari pelapukan batuan baik secara kimia ataupun fisis(Dunn:1980) Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan dibawah permukaan tanah.Air tanah merupakan salah satu sumber daya air.Selain air sungai, air hujan, dan air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan bakun air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri. Dibeberapa daerah, ketergantungan pasokan air bersih dan air tanah telah mencapai ± 70%. (Wikipedia) Air yang di gunakan untuk bersuci bukanlah air sembarangan karena setiap bentuk dan jenis air yang ada memiliki hukum yang berbeda beda dalam agama Islam. Agama Islam sendiri mengklasifikasikan pembagian air kedalam empat macam jenis: 1. Air Mutlak (Air suci dan mensucikan),

artinya air yang masih murni, tidak tercampur

apapun di dalamnya, dapat digunakan untuk bersuci dengan tidak makruh (air mutlak artinya air yang sewajarnya). Air yang dapat dipakai bersuci ialah air yang bersih , ( suci dan mensucikan ) yaitu air yang turun dari langit atau keluar dari bumi yang belum dipakai untuk bersuci. Seluruh ulama sepakat, bahwa air mutlak bisa digunakan untuk bersuci. Tidak ada perbedaan pendapat mengenai hal tersebut. Air yang suci dan mensucikan ialah : 1. Air hujan 2. Air sumur 3. Air laut 4. Air sungai 5. Air salju 6. Air telaga 7. Air embun 2. Air Suci dan Dapat Mensucikan, Tetapi Makruh Digunakan, yaitu, a. air yang musyammas (air yang dipanaskan dengan matahari) di tempat logam yang bukan emas. b. Air yang sangat panas, karena ditakutkan orang yang menggunakannya tidak akan menyempurnakan wudhu nya. c. Air yang sangat dingin, karena juga ditakutkan orang yang menggunakannya tidak menyempurnakan wudhu’nya.

3. Air Suci Tetapi Tidak Dapat Mensucikan:

a. Air musta’mal (telah digunakan

untuk bersuci)

menghilangkan hadats dan menghilangkan naijs walaupun tidak berubah rupanya , rasanya dan baunya. Perbedaan pendapat di kalangan ulama terjadi saat menentukan apakah air musta’mal itu suci dan mensucikan ataukah suci tetapi tidak mensucikan. Dan perbedaan ini

terjadi dikarenakan sudut pandang yang berbeda mengenai dalil yang ada, dan dalil tersebut  juga sama-sama shahih. Pendapat Yang Mengatakan Air Musta’mal adalah suci Tetapi Tidak Mensucikan dan

b.

Air Mutlak Yang Berubah Sifatnya Sedangkan macam kedua dari air

yang dihukumi suci tetapi tidak dapat digunakan untuk bersuci (thaharah) adalah air mutlak yang berubah salah satu sifatnya atau semuanya (bau, warna dan rasanya). misalnya air itu berubah dikarenakan bercampur dengan sesuatu yang suci, seperti air teh, kopi, sirup dan lain-lain. Maka hukumnya suci dapat dikonsumsi, tetapi tidak dapat digunakan untuk bersuci.

4. Air Mutanajis. Yaitu air yang kena najis (kemasukan najis), sedang jumlahnya kurang dari dua kullah , maka air yang semacam ini tidak suci dan tidak dapat mensucikan . Jika lebih dari dua kullah dan tidak berubah sifatnya , maka sah untuk bersuci . Dua kullah sama dengan 216 liter , jika berbentuk bak , maka besarnya = panjang 60 cm dan dalam / tinggi 60 cm

.

C. Alat dan bahan 1. Alat No

Nama alat

Ukuran

Jumlah

1.

Cawan porselen

-

6 buah

2.

Oven

-

1 buah

3.

Neraca analitik

-

1 buah

4.

Labu destilasi

-

1 buah

5.

Thermometer

200˚C

1 buah

6.

Pipet tetes

-

2 buah

7.

Batang pengaduk

-

1 buah

8.

Gelas ukur

10 ml

1 buah

9.

Gelas ukur

5 ml

1 buah

10.

Kaca arloji

-

1 buah

11.

Spatula

-

1 buah

12.

Botol semprot

-

1 buah

13.

Gelas kimia

250 ml

2 buah

14.

Gunting/ pisau

-

1 buah

2. Bahan No

Nama bahan

Jumlah

1.

Tanah kebun

5 gram

2.

Tanah pekarangan

5 gram

3.

Tanah pinggir jalan

5 gram

4.

CaCO3

5 gram

5.

Susu bubuk instan

5 gram

6.

NaCl

5 gram

7.

Sampel akar

5 gram

8.

Sampel batang

5 gram

9.

Sampel daun

5 gram

10.

Sampel bunga

5 gram

11.

Sampel air sumur

100 ml

12.

Larutan NaOH

25 ml

13.

Larutan H2SO4

25 ml

14.

Larutan NaOH 6M

25 ml

15.

Larutan HCl 6N

25 ml

16.

Larutan Na2SO4

25 ml

17.

Aquades

250 ml

D. Prosedur kerja 1. Preparasi sampel a.

Sampel tanah

Masing-masing sampel tanah ditimbang sebanyak 5 gram, sampel yang digunakan yaitu tanah kebun, tanah pekarangan, dan tanah pinggir jalan.Setelah ditimbang sampel kemudian ditempatkan pada cawan porselen yang telah dipreparasi.Sampel tanah dalam cawan porselen kemudian ditimbang dan dicatat beratnya. Setelah ditimbang dilakukan pemanasan selama 1 jam dalam oven bersuhu 105˚C. sampel dalam cawan kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang beratnya setelah pemanasan dalam oven 105˚C. Selanjutnya dilakukan kembali perlakuan yang sama pada sampel yang sama pula tetapi pada suhu oven 200˚C selama 1 jam.

b. Sampel air Sampel air sumur dimasukkan ke labu destilasi hingga terisi setengahnya, volume air yang ditambahkan dicatat.Kemudian dilakukan destilasi hingga volumenya kurang lebih

3⁄4  cawan

porselen.Sampel tersebut dikeluarkan dan kemudian didinginkan dalam penangas es hingga mencapai suhu kamar, volume sampel setelah didinginkan kemudian diukur dan dicatat.Sampel yang

telah didinginkan kemudian dituangkan pada cawan porselen yang telah diketahui beratnya, sampel air dalam cawan porselen kemudian ditimbang dan dicatat beratnya.Setelah itu cawan dipanaskan dalam oven padasuhu 105˚C selama 1 jam, kemudian dikeluarkan dan didinginkan lalu ditimbang

berat cawannya. c.

Sampel tanaman

Sampel tanaman yang terdiri dari akar, batang, daun dan bunga dibersihkan dari pengotor dan dipotong kecil-kecil dan ditimbang sekitar 5 gram.Lalu tempatkan pada cawan porselen yang telah diketahui beratnya, kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105˚C selama 1 jam, dikeluarkan dan didinginkan dalam desikoator kemudian ditimbang dan catat beratnya.Setelah itu dipanaskan kembali pada oven 200˚C selama 1 jam, dikeluarkan dan didinginkan dalam desikator dan kemudian

ditimbang dan catat beratnya. 2. Identifikasi a.

Identifikasi unsur aluminium dalam sampel tanah

Sampel tanah kering ( yang telah dipanaskan) dilarutkan dengan menggunakan NaOH 40% dan dinetralkan dengan menggunakan H2SO4. Cek pH larutan sampel, jika sudah menunjukkan pH netral, larutan sampel disaring hingga menghasilkan filtrate dan residu. Filtrate yang dihasilkan kemudian dibagi menjadi 2. Filtrate yang pertama ditambahkan dengan NaOH 1M sedangkan filtrate yang kedua ditambahkan NaOH 6M. b. Identifikasi ion Mg+ dalam daun Sampel daun yang telah dipanaskan dilakukan uji reaksi warna kandungan magnesium.Sampel daun ditambahkan HCl 6N secara bertahap dengan pipet tetes sambil diaduk dan didiamkan selama 5 menit.Kemudian diencerkan dengan aquades menjadi sekitar 4 kali lipat volume awalnya, diaduk kemudian disaring.Filtrate yang didapat dari kemudian dinetralkan dengan NaOH hingga pH nya netral. Setelah pH larutan sampel netral lalu ditambahkan larutan Na 2SO4.

E. Hasil Pengamatan PERLAKUAN

PENGAMATAN

1. Pembuatan larutan a.

Na2SO4 1M dalam 50 ml 

Na2SO4 ditimbang sebanyak



7,1 gram 

Dilarutkan dalam labu takar 100 ml

b. HCl 6N dalam 50 ml

Na2SO4  : berupa padatan berwarna putih



Larutan tidak berwarna



HCl 36% dipipet sebanyak 25,



HCl : larutan tidak berwarna



Larutan tidak berwarna



NaOH : padatan berwarna

5536 gram 

Diencerkan dengan aquades dalam labu takar hingga 50 ml

c.

NaOH 6N dalam 50 ml 

NaOH ditimbang sebanyak 11, 9700 gram



putih

Dilarutkan dalam labu takar



Larutan tidak berwarna



NaOH : padatan berwarna

50 ml d. NaOH 1M dalam 20 ml 

NaOH ditimbang sebanyak 0,8000 gram



Dilarutkan

putih dalam

20

ml



Larutan tidak berwarna

NaOH ditimbang sebanyak 20



NaOH : padatan berwarna

aquadest e. NaOH 40% dalam 50 ml 

gram 

putih

Dilarutkan dalam labu takar



Larutan tidak berwarna



Cawan bersih dan kering



Massa cawan porselen

50 ml

2. Preparasi cawan porselen 

Cawan porselen dicuci hingga bersih kemudian dikeringkan



Dipanaskan dalam oven pada suhu 105˚C selama 1 jam



Cawan ditimbang Cawan ke -

Massa cawan

sampel

1

35,2826 gram

daun

2

31,0990 gram

tanah

3

31,0544 gram

susu

3. Perlakuan pada sampel a.

Sampel daun 

Daun dicuci sampai bersih



Sampel daun bersih



Sampel daun dipotong kecil-



Sampel

kecil dengan menggunakan

daun

berwarna

hijau

pisau 

Ditimbang sebanyak 5 gram



Massa sebenarnya adalah 5,0009 gram



Dimasukkan

ke

cawan



porselen 2 dan ditimbang 

Dipanaskan dalam oven pada

sampel daun: 39,8396 gram 

Ditimbang

Setelah dipanaskan, sampel kering dan berwarna hitam

suhu 105˚C selama 1 jam 

Massa cawan porselen +



Massa cawan + sampel akar : 35,4946 gram

b. Sampel Susu bubuk 

Sampel

susu

ditimbang

sebanyak 5 gram



Dimasukkan



Massa sebenarnya 5,0016 gram

ke

cawan



porselen 1 dan ditimbang 

Susu serbuk berwarna putih

Massa cawan porselen + susu: 36,0684 gram

Dipanaskan dalam oven pada suhu 105˚C selama 1 jam



Ditimbang



Massa cawan + sampel susu : 34,1210 gram

c.

Sampel tanah pekarangan 

Sampel

tanah

pekarangan



ditimbang sebanyak 25 gram

Tanah

pinggir

jalan:

berwarna coklat Massa sebenarnya 25,0000 gram



Dimasukkan

ke

cawan

porselen 3 dan ditimbang



Massa cawan porselen + tanah : 55,6279 gram

Dipanaskan dalam oven pada





kering berwarna hitam

suhu 105˚C selama 1 jam

Ditimbang



Setelah dipanaskan sampel



Massa

cawan

+

sampel

tanah pekarangan: 50,1791 gram 4. Sampel air sumur 

Alat distilasi dipasang



Labu bundar ditimbang



Berat labu bundar sebesar 163,5942 gram

Labu bundar diisi air sumur





Air sumur : cairan tidak berwarna

Volume yang diisi : 200 ml Distilasi



dilakukan

hingga



volume ¾

ada

perubahan,

volume sisa distilasi 80 ml

Distilasi dihentikan kemudian



Tidak



didinginkan

Suhu sampel sama dengan suhu ruang



Volume diukur lalu dicatat



Volume distilat : 46 ml



Cawan porselen ditimbang



Berat cawan kosong : 31, 1430 gram

Sampel



dituangkan

dalam



cawan lalu ditimbang

65,4900 gram

Sampel dicawan dipanaskan



Berat sampel + cawan :



Sampel air habis



Cawan kering dan dingin



Massa cawan : 31,1486

pada suhu 105˚C selama 1

 jam Sampel



didinginkan

pada

suhu ruang Cawan kering ditimbang



gram 5. Identifikasi aluminium dalam sampel tanah a. Tanah

pekarangan

pemanasan 105˚

pada



Tanah pekarangan ditimbang



Tanah berwarna coklat

sebanyak 5 gram 

Dilarutkan dengan NaOH 40%



NaOH 40% : tidak berwarna



Dinetralkan dengan H2SO4



pH larutan 6



Disaring



Filtrat berwarna kuning



Filtrat dibagi menjadi 2



Filtrat 1 ditambahkan NaOH



Terjadi perubahan warna larutan dan ada endapan

1M

putih 

Filtrat 2 ditambahkan NaOH



Terjadi perubahan warna larutan

6M

menjadi

kuning

pucat dan ada endapan putih b. Tanah

pekarangan

pada

pemanasan 200˚C 

Tanah pekarangan ditimbang sebanyak 5 gram



Tanah berwarna coklat

Massa sebenarnya 5,0058 gram



Dilarutkan dengan NaOH 40%



NaOH 40% : tidak berwarna



Diaduk



Menjadi larutan berwarna coklat kehitaman



Dinetralkan dengan H2SO4



H2SO4:

larutan

tidak

berwarna

coklat

berwarna pH larutan 6 

Disaring



Filtrat

kekuningan 

Filtrat dibagi menjadi 2



Filtrat 1 ditambahkan NaOH



Terjadi perubahan warna larutan

1M

menjadi

coklat

kekuningan dan tidak ada endapan 

Filtrat 2 ditambahkan NaOH 6M



Terjadi perubahan warna larutan

menjadi

coklat

kekuningan dan tidak ada

endapan c.

Tanah kebun pada pemanasan 200˚C 

Tanah pekarangan ditimbang



Tanah berwarna coklat

sebanyak 5 gram Massa sebenarnya 5,0862 gram 

Dilarutkan dengan NaOH 40%



NaOH 40% : tidak berwarna



Diaduk



Menjadi larutan berwarna coklat kehitaman



Dinetralkan dengan H2SO4



H2SO4:

larutan

tidak

berwarna

coklat

berwarna pH larutan 6 

Disaring



Filtrat

kekuningan 

Filtrat dibagi menjadi 2



Filtrat 1 ditambahkan NaOH



Terjadi perubahan warna larutan

1M

menjadi

coklat

kekuningan dan tidak ada endapan 

Filtrat 2 ditambahkan NaOH



Terjadi perubahan warna larutan

6M

menjadi

coklat

kekuningan dan tidak ada endapan d. Tanah

pinggir

jalan

pada

pemanasan 200˚C 

Tanah pinggir jalan ditimbang sebanyak 5 gram



Tanah berwarna coklat

Massa sebenarnya 5,0012 gram



Dilarutkan dengan NaOH 40%



NaOH 40% : tidak berwarna



Diaduk



Menjadi larutan berwarna coklat kehitaman



Dinetralkan dengan H2SO4



H2SO4: berwarna

pH larutan 6

larutan

tidak



Disaring



Filtrat

berwarna

coklat

kekuningan 

Filtrat dibagi menjadi 2



Filtrat 1 ditambahkan NaOH



Terjadi perubahan warna larutan

1M

menjadi

coklat

kekuningan dan tidak ada endapan 

Filtrat 2 ditambahkan NaOH



Terjadi perubahan warna larutan

6M

menjadi

coklat

kekuningan dan tidak ada endapan 6. Identifikasi ion Mg+  dalam sampel daun anggrek 

Sampel

daun

yang

telah



dipanaskan dalam oven pada

Sampel

berwarna

kuning

kecoklatan

suhu 200˚C 

Dimasukkan ke gelas kimia 50 ml



Ditambahkan 8 ml HCl 6 N



Sampel + HCl berwarna kuning ++



Diaduk



Didiamkan selama 5 menit



Disaring ke Erlenmeyer



Filtrate

berwarna

kekuningan

dan

residu

berwarna kuning 

Filtrat yang diperoleh 6,6 ml



Larutan berwarna kuning

diencerkan dengan aquades menjadi 4 kali volume awal 

Dinetralkan dengan NaOH



pH larutan 6



ditambahkan dengan Na2SO4



Filtrat tidak berwarna dan tidak ada endapan

Tabel hasil pengamatan Sampel

Massa

cawan

kosong (gram)

Massa cawan +

Massa cawan +

Berat

sampel sebelum

sampel sesudah

(gram)

sampel

dipanaskan (gram)

Tanah kebun

dipanaskan (gram)

53,5536

78,3553

76,5284

25,0081

52,1676

70,2331

69,8044

25,0021

25,2245

60,1635

59,2040

25,0035

NaCl

37,1629

42,1667

42,1400

5,0000

Susu bubuk

31,0544

36,0684

34,1210

5,0016

CaCO3

32,5041

37,5164

37,5030

5,0235

Akar

30,4020

37,3615

33,7778

5,0016

Batang

31,2191

35,8427

31, 5004

5,0019

Daun

35,2826

39,8396

35,4946

5,0009

Bunga

28,1391

33,0129

28,4082

5,0025

Berat sampel +

Berat

sampel

Berat

cawan

yang

hilang

akhir

organik

(gram)

(gram)

Tanah pekarangan Tanah

pinggir

 jalan

Sampel

200˚C

sampel

Berat

(gram)

(gram)

60,1933

1,8264

23,1767

16,3351

78,2531

0,4287

24,5734

-8,4487

80,8204

0,9595

24,044

-21,6164

NaCl

33,4085

0,0267

4,9733

8,7315

Susu bubuk

32,0304

2,2207

2,7812

-6,6526

CaCO3

-

0.0134

5,0101

-

Akar

-

3,5837

1,4179

-

Batang

-

4,3423

0,6596

-

Tanah kebun Tanah pekarangan Tanah

pinggir

 jalan

zat

F.

Daun

35,5915

4,3450

0,6559

-0,0969

Bunga

35,9607

4,6047

0,39778

-7,5525

Rencana pengolahan data 1. Perhitungan pembuatan larutan a.

1M

=

Na2SO41M dari 50 ml

  ×     

Massa = 7,1 gram

b. HCl 6M 50 ml dari HCl 36% M

=

××% 

M

=

×,×% ,

M

= 11, 74 N

N1× V1

=

N2 × V2

6N × 50  V2

c. 6M

=

=

11,74 N ×V2

=

N ×  , 

=

25,5536

NaOH 6M 100 ml

  ×     

Massa = 11,97 gram d. NaOH 1M 20 ml 1M

=

  ×     

Massa = 0,8 gram e. NaOH 40% 50 ml

  Massa = × 50  

= 20 gram 2. Perhitungan kadar air

%  ℎ = a.

   ℎ × 100%  

Tanah kebun

%  ℎ =

1,8264  × 100% = 7,3046 % 25,0031 

b. Tanah pekarangan

%  ℎ = c.

0,4287  × 100% = 1,71465 % 25,021 

Tanah pinggir jalan

%  ℎ =

0,9595  × 100% = 3,8374 % 25,0035 

d. NaCl

%  ℎ =

0,0267  × 100% = 0,534 % 5,000 

e. Susu bubuk

%  ℎ = f.

CaCo3

%  ℎ = g.

1,9474 × 100% = 38,9355% 5,0016 

0,0134 × 100% = 0,2667 % 5,0235 

Akar

%  ℎ =

3,5837  × 100% = 71,651 % 5,0016 

h. Batang

%  ℎ = i.

4,3423  × 100% = 86,813 % 5,0019 

Daun

%  ℎ =

0,4033  × 100% = 37,6951% 1,0699 

 j.

Bunga

%  ℎ =

4,6047  × 100% = 92,0479 % 5,0025 

3. Perhitungan kadar zat organik yang hilang

% .   ℎ = a.

( +  105˚) − ( +  600˚) × 100%   ℎ

Tanah kebun

% .   ℎ =

76,5284 − 60,1933 × 100% = 70,4806 % 23,1767 

b. Tanah pekarangan

% .   ℎ = c.

−8,4487  × 100% = −34,3814 % 24,5734 

Tanah pinggir jalan

% .   ℎ =

−21,6164  × 100% = −89.9035 % 24,044 

d. NaCl

% .   ℎ =

8,7315  × 100% = 175,5675 % 4,9733 

e. Susu bubuk

% .   ℎ = f.

Daun

% .   ℎ = g.

−6,6526  × 100% = 239,1989 % 2,7812

−0,0969  × 100% = −14,7735 % 0,6559 

Bunga

% .   ℎ =

−7,5525  × 100% = −1898,5671 % 0,3978 

4. Persamaan reaksi a.

Pemanasan

4 Al(aq) + 3O2(aq) 2 Al2O3

4 Mg (aq) + 3O2(aq) 2 Mg2O3 b. Identifikasi Al Al3+ + NaOH  Al (OH)3 + 2Na+ 2 Al(OH)3(s) + 3H2SO4(aq) 2Al3+ + 3SO4 Al3+ + NaOH  Al (OH)3(s) ↓putih c.

Identifikasi Mg

Mg2+ + 2HCl (aq)  2MgCl (aq) + 2H+ Mg (s) + 2H2O(g) Mg(OH)2(aq) + H2(g) Mg(OH)2(aq) + NaOH (aq)  Mg(OH)2(aq) + NaSO4 (aq) Mg (s) + NaSO4 (aq)  MgSO42- + 2Na+(s) Mg2+ + 2OH- Mg(OH)2(s)↓putih

G. Pembahasan

H. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 

Dari hasil identifikasi uji alumunium dalam sampel tanah adalah positif yang ditandai dengan adanya endapan berwarna coklat\



Uji magnesium dalam sampel daun adalah negatif karena tidak terdapat endapan putih dalam sampel



Kadar zat organik yang hilang dalam sampel tanah kebun 71,17471%, sampel tanah pekarangan -34,3815%, sampel tanah pinggir jalan -89,6797%, NaCl 175,5675%, susu 31,66795%, daun 37,69511%, bunga -1898,57%



Kadar air yang hilang dalam sampel berbeda beda, kadar air yang hilang dalam sampel: tanah kebun 7,30669%, tanah pekarangan 1,714656%, tanah pinggir jalan 3,8283%, NaCl 0,5340%, susu 10,72207%, akar 71,65107%, batang 86,8130%, daun 78,6025, bunga 92,04798% dan air 99,97584%.

I.

Daftar pustaka 

Brady, J. E. 1992. " Kimia Universitas Asas dan Struktur ".

Jakarta: Binapura Aksara. 

Cotton and Wilkinson. 1989. "Kimia Anorganik Dasar"

Jakarta : Erlangga. 

Sukardjo. 1989. “Kimia Anorganik” 

Rineke Cipta : Yogyakarta. 

Underwood, A.L dan Day, R.A. 1999. “Analisis KimiaKuantitati!” 

Jakarta: Erlangga.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF