Identifikasi Hazard Dan Pengendalian Risiko Di RS

March 6, 2019 | Author: Indah Permatasari | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

sistem managenment k3...

Description

IDENTIFIKASI HAZARD DAN PENGENDALIAN RISIKO DI INSTALASI LAUNDRY RUMAH SAKIT MAKALAH Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem Manajemen K3

Disusun Oleh : Kelompok 3 Anggot : Indah Permatasari Kinanti Ligar Tresnami Luthfy Muharam Maya Widiastuti M. adai !l"#a$  %a&ila  %a& ila Wildasari Wildas ari ' Siti Mardiyanti 'atu Sholihah 'irin %urfajrin P!og!" Stu#i D I$ %u!usn Kesehtn ling&ungn Polite&ni& Kesehtn 'n#ung ()*+

KATA PENG PENGANTAR  ANTAR 

Puji syukur kepada Tuhan (ang Maha )sa karena &erkat dan rahmat"%ya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul *Identifikasi #a+ard dan Pengendalian 'isiko di Instalasi Laundry 'umah Sakit*. Inst Instala alasi si laun laundry dry meru merupa paka kan n &agi &agian an dari dari ruma rumah h sakit sakit yang yang memp mempuny unyai ai risik risiko o  penularan penyakit infeksi dan juga terdapat &e&erapa risiko &ahaya yang mempengaruhi situasi dan kondisi di rumah sakit (Depkes RI, 2009) . Dari &er&agai potensi &ahaya terse&ut, maka maka perl perlu u upay upayaa untu untuk k meng mengen enda dali lika kan n dan dan memi memini nima mali lisas sasik ikan an dan dan &ila &ila mung mungki kin n meniad meniadaka akanny nnya. a. -leh -leh karena karena itu perlu perlu diadak diadakann annya ya sistem sistem K3 di instala instalasi si laundr laundry y agar  agar   penyelenggaraan K3 terse&ut le&ih efektif, efisien dan terpadu. !dapun !dapun makalah ini disusun disusun untuk memenuhi memenuhi tugas tugas mata kuliah Si stem Manaj emen K3. Pada kesempatan ini pula penyusun menyampaikan terima kasih kepada apak Deni Sunandar, SKM., M.Kes. dan tim selaku pem&im&ing kami dan dosen mata kuliah Sistem Manajemen K3. Penyusun menyadari &aha dalam penyusunan makalah ini masih &anyak terdapat kekura kekuranga ngan, n, maka maka segala segala kritik kritik dan saran saran mem&an mem&angun gun dari dari para para pem&a/ pem&a/aa sangat sangat kami kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. !khir kata penyusun mengu/apkan terima kasih, semoga makalah ini &ermanfaat &agi kita semua. 0imahi, !pril 124

Penyusun

D!5T!' IS

KATA PENGANTAR ......................................... ............................................................... .................................................. ............................ .. I

DAFTAR ISI.....................................................................................................II 'A' I PENDAHULUAN........................................................................................1

. L!T!'  )L!K!%6...........................................................................................................1 .1 ' 7M7S!% M!S!L!#.......................................................................................................2 .3 T787!%........................................................................................................................ 2 'A' II TIN%AUAN PUSTAKA.................................................................................3

1. P)%6)'TI!% K )S)L!M!T!% D!% K )S)#!T!% K )'8! ...............................................................3 1.1 ' 7!%6 LI%6K7P K )S)L!M!T!% D!% K )S)#!T!% K )'8! ..........................................................4 1.3 6!M!'!% M!S!L!# K )S)L!M!T!% D!% K )S)#!T!% K )'8! ...................................................5 1.9 P)'!%!% ' 7M!# S!KIT D!L!M M!S!L!# K3.......................................................................6 1.4 D!S!'  #7K7M K3..........................................................................................................8 'A' III PEM'AHASAN........................................................................................9

3. SIST)M M!%!8)M)%  K3 DI I %ST!L!SI L!7%D'( ' 7M!# S!KIT..................................................9 3.1 L!%6K!# M!%!8)M)% SIST)M K3 DI '7M!# S!KIT DI I%ST!L!SI L!7%D'(...................................9 3.3 ID)%TI5IK!SI !#!(!:!%0!M!% DI I %ST!L!SI L-7%D'( ' 7M!# S!KIT ......................................11 3.9 P)%6)%D!LI!% P-T)%SI !#!(! DI I %ST!L!SI L!7%D'( ' 7M!# S!KIT ....................................14 'A' I$ PENUTUP............................................................................................18

9. K )SIMP7L!%................................................................................................................18 9.1 S!'!%.......................................................................................................................18 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19

'A' I PENDAHULUAN

*,* Lt! 'el&ng

Kesehatan kerja merupakan &agian dari kesehatan masyarakat atau aplikasi kesehatan

masyarakat

didalam

suatu

masyarakat

pekerja

dan

masyarakat

lingkungannya. Kesehatan kerja &ertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan setinggi"tingginya, &aik fisik, mental, dan sosial &agi masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan perusahaan terse&ut, melalui usaha"usaha pre;entif, promotif  dan kuratif terhadap penyakit"penyakit atau gangguan"gangguan kesehatan aki&at kerja atau lingkungan kerja. Kesehatan kerja ini merupakan terjemahan dari ergonomik? dan se&againya (Notoadmojo, 2012). Dasar hukum Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja >K3? ter/antum dalam 7ndang"7ndang Keselamatan Kerja %o. Tahun @A2 Tentang Keselamatan Kerja. Dalam 7ndang"7ndang %o.13 Tahun @@1 Tentang Kesehatan,  pasal 13 dinyatakan &aha K3 harus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko &ahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyaan paling sedikit sepuluh orang. 8ika memperhatikan isi dari pasal diatas maka jelaslah rumah sakit termasuk  kedalam kriteria tempat kerja dengan &er&agai an/aman &ahaya yang dapat menim&ulkan dampak kesehatan tidak hanya terhadap para pelaku langsung yang  &ekerja di rumah sakit, tapi juga terhadap pasien maupun pengunjung rumah sakit

1

sehingga sudah seharusnya pihak pengelola rumah sakit menerapkan upaya"upaya K3 di rumah sakit. Instalasi laundry merupakan &agian dari rumah sakit yang mempunyai risiko  penularan penyakit infeksi dan juga terdapat &e&erapa risiko &ahaya yang mempengaruhi situasi dan kondisi di rumah sakit (Depkes RI, 2009) . Dari &er&agai  potensi

&ahaya

terse&ut,

maka

perlu

upaya

untuk

mengendalikan

dan

meminimalisasikan dan &ila mungkin meniadakannya. -leh karena itu perlu diadakannya sistem K3 di instalasi laundry agar penyelenggaraan K3 terse&ut le&ih efektif, efisien dan terpadu.

*,(

*,-

Ru"usn Mslh

.1.

agaimana sistem manajemen K3 di Instalasi Laundry 'umah Sakit

.1.1

agaimana langkah manajemen sistem K3 'umah Sakit di Instalasi Laundry

.1.3

agaimanakah &ahaya:an/aman di Instalasi Loundry 'umah sakit

.1.9

agaimana pengendalian risiko &ahaya di Instalasi Laundry 'umah Sakit

Tu.un

.3.

Mengetahui sistem manajemen K3 di Instalasi Laundry 'umah Sakit

.3.1

Mengetahui langkah manajemen sistem K3 'umah Sakit di Instalasi Laundry

.3.3

Mengetahui apa saja &ahaya:an/aman di Instalasi Loundry 'umah sakit

.3.9

Mengetahui pengendalian risiko &ahaya di Instalasi Laundry 'umah Sakit

2

'A' II TIN%AUAN PUSTAKA

(,* Penge!tin Kesel"tn Dn Kesehtn Ke!.

Sehat menurut W#- adalah suatu keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental dan sosial yang tidak hanya ter&atas pada &e&as dari penyakit atau kelemahan saja. Sedangkan menurut 77 kesehatan no 13 tahun @@1, sehat &erarti suatu keadaan sejahtera dari &adan, jia dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif  se/ara sosial dan ekonomi. Kesehatan kerja menurut W#-:IL- tahun @@4 &ertujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi"tingginya &agi  pekerja di semua jenis pekerjaan, pen/egahan terhadap gangguan kesehatanpekerja yang dise&a&kan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan &agi pekerja dalam pekerjaannya dari resiko aki&at faktor yang merugikan kesehatan dan penempatan serta pemeliharaan  pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan  psikologinya. Se/ara ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan setia manusia kepada pekerjaannya atau ja&atan yang dimilikinya. Manajemen K3 di rumah sakit merupakan suatu proses kegiatan yang dimulai dari tahap peren/anaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang &ertujuan untuk mem&udayakan K3 di 'S dalam rangka men/egah, mengurangi ke/elakaan dan  penyakit aki&at kerja serta ter/iptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Kondisi lingkungan kerja di rumah sakit di masa mendatang akan &erkem&ang ser&a mekanik, otomatis, kimiai dengan teknologi /anggih yang dapat &erpengaruh langsung terhadap kesehatan. Pekerja yang ada di rumah sakit sangat &er;ariasi &aik jenis maupun  jumlahnya sesuai dengan tugas dan fungsi rumah sakit. Masyarakat pekerja di rumah sakit dalam melaksanakan tugasnya selalu &erhu&ungan dengan &er&agai &ahaya  potensial yang &ila tidak dapat diantisipasi dengan &aik dan &enar dapat menim&ulkan dampak negatif terhadap keselamatan dan kesehatannya, yang pada akhirnya akan mempengaruhi produkti;itas kerjanya. Lingkungan kegiatan rumah sakit dapat mempengaruhi kesehatan dalam 1  &entuk yaitu ke/elakaan kerja dan penyakit aki&at kerja. . Ke/elakaan kerja di rumah sakit 3

!da &e&erapa &ahaya potensial untuk terjadinya ke/elakaan kerja di rumah sakit yaitu antara lainB ketel uap, ke&akaran, &ahan"&ahan radioaktif, /edera pada punggung karena mengangkat pasien, pekerjaan menyuntik, terpeleset:terjatuh. 1. Penyakit aki&at kerja di rumah sakit Penyakit aki&at kerja di rumah sakit umumnya &erkaitan dengan faktor &iologik  >kuman, patogen yang umumnya &erasal dari pasien? faktor kimia >antiseptik pada kulit, gas anastesi dan lain"lain? faktor ergonomik >/ara duduk yang salah, /ara mengangkat pasien yang salah dan lain"lain? faktor fisik dalam dosis ke/il dan terus menerus >panas pada kulit, radiasi pada sistem reproduksi:pemroduksian darah? faktor   psikososial >ketegangan di kamar &edah, penerimaan pasien gaat darurat, &angsal  penyakit jia dan lain"lain?. (,( Rung Ling&u/ Kesel"tn #n Kesehtn Ke!.

5aktor"faktor kesehatan lingkungan kerja yang mempunyai pengaruh terhadap pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya ialahB . 5aktor 5isik  a. Suhu  &. Tekanan /. Pen/ahayaan d. 'adiasi e. 6etaran 1. 5aktor Kimia De&u, Da& logam, gas, larutan. 3. 5aktor iologis •

• •

Penyakit anthraC, sering terdapat di tempat penjagalan, penyamakan kulit,  pengeringan tulang, peternakan dan lain"lain. Penyakit jamur, sering diderita oleh tukang /u/i. Penyakit parasit, sering diderita oleh pekerja di tam&ang perke&unan dan pertanian.

9. 5aktor Psikologis Dapat menim&ulkan kelelahan fisik &ahkan lam&at laun terjadi peru&ahan fisiktu&uh, hal ini dapat dise&a&kan oleh kesalahan.

(,- G"0!n Mslh Kesel"tn #n Kesehtn Ke!.

6am&aran mengenai masalah kesehatan kerja yang men/akup angka kesakitan dan kematian aki&at kerja dan International La&our -rganisation >IL-? yaituB . , juta orang meninggal setiap tahun karena ke/elakaan atau karena penyakit aki&at hu&ungan kerja >P!#K? 4

1. Dari 142 juta ke/elakaan, 322.222 orang meninggal 3. Diperkirakan ada 2 juta P!#K &aru setiap tahunnya Sedangkan data mengenai Penyakit !ki&at Kerja >P!K?, P!#K dan Ke/elakaan !ki&at Kerja >K!K? di Indonesia &elum ada. %amun, dari hasil penelitian diperoleh gam&aran kondisi kesehatan masyarakat pekerja se&agai &erikutB . Le&ih dari 42E pekerja Indonesia peserta 8amsostek mengidap penyakit kulit aki&at masuknya +at kimia melalui kulit dan pernapasan. 1. 6angguan keseim&angan dan fungsi pendengaran aki&at ke&isingan pada pengemudi  &ajaj

A1,1FE dengan perin/ian

gangguan pendengaran A,9E, gangguan

keseim&angan 1A,AE dan hanya 1A,A1E yang masih sehat. 3. Di kalangan petani, sering terjadi kera/unan pestisida= &e&erapa peneliti melaporkan angka kera/unan pestisida &erkisar antara 12E"42E >!/hmadi, @F4, @@2, @@1= )man dan Sukarno, FF9= serta Depkes, @F3?. 9. Pada industri ke/il didapatkan 2E"F2E gangguan aki&at faktor ergonomi seperti sakit pinggang, kaku leher serta keluhan pada anggota gerak atas dan &aah. 4. Para perajin me&el mempunyai resiko penurunan kapasitas paru se&esar 3FE >%airn dan Kam&ey, @@1? . e&erapa penelitian >#usani dkk? melaporkan &aha di kalangan tenaga kerja anita menderita anemia 32E"92E. !nemia pekerja anita di 8aa arat hasil studi di Tanggerang tahun @@@ menunjukan &aha pre;alensi anemia pada pekerja anita @E dan pada pria 31E. A. Di salah satu pa&rik kertas anyuangi dilaporkan ke&o/oran gas 0I1 >/hlorine? terjadi se&anyak 3 kali dalam kurun aktu @A2"@F2 dan telah menim&ulkan kera/unan terhadap 9 orang dan seorang diantaranya meninggal. F. Pemeriksaan orthoprdik pada 124 pekerja pa&rik tekstil di 8aa arat dengan keluhan  pada anggota gerak atas, ditemukan 9E >31 pekerja? didiagnosa positif menderita  penyakit otot rangka aki&at kerja >Tresnaningsih, 1222?. @. #asil penelitian Departemen Kesehatan di  pro;insi >@F@? menunjukan &ahaB a. %elayan penyelam tradisional di pulau &ungin, %T menderita nyeri persendian 4A,4E dan gangguan pendengaran ,3E.  &. %elayan penyelam tradisional di Kepulauan Seri&u menderita &arotrauma 9,3AE dan penyakit dekompresi, @E /. 14,4E penyelam tradisional menderita kelainan pernafasan &erupa sesak nafas. d. Pandai &esi menderita gangguan:pengurangan tajam pendengaran 32E"49E. 2. Penelitian Departemen Kesehatan lainnya di &er&agai jenis pekerjaan >tahun @@" @@A? menunjukan adanya kelainan atau gangguan kesehatan para pekerja, antara lain  &erupa peru&ahan &entuk tulang punggung para perajin gera&ah, myalga dan nyeri  pinggul pada pekerja perempuan di tempat sortir tem&akau dan lain"lainnya. 5

)stimasi W#- >@@4? menggam&arkan &aha untuk potensi &ahaya &agi  pekerja di seluruh duniaB . 92"42 E penduduk dunia mempunyai risiko terhadap penyakit:ke/elakaan sehu&ungan dengan pekerjaannya 1. Ke/elakaan aki&at kerja diperkirakan &erjumlah 12 juta:tahun, le&ih dari 122.222 kasus &eraki&at fatal, F"4A juta terjadi kasus"kasus &aru aki&at  pemajanan 3. Diperkirakan sekitar 3.222 pemajanan menim&ulkan gangguan kulit dan lain"lain 9. Pelayanan kesehatan kerja yang memadai diperkirakan &aru &isa di&erikan pada 12"32E pekerja di negara maju, sedangkan untuk negara &erkem&ang hanya 4" 2E  (,1 Pe!nn Ru"h S&it #l" Mslh K-

Rumah sakit adalah institusi pelayanan masyarakat yang padat modal, padat teknologi dan padat karya yang dalam pekerjaan sehari-hari meliatkan

sumerdaya

manusia

dengan

eragai

jenis

keahlian.

 !angkauan dan kualitas pelayanan kesehatan sangat ergantung pada kapasitas dan kualitas tenaga kerja di institusi pelayanan kesehatan. "alam melaksanakan pelayanan kesehatan di rumah sakit, penggunaan peralatan dengan teknologi tinggi dan ahan-ahan serta oat-oat erahya agi kesehatan untuk tindakan diagnostik, terapi maupun rehailitasi semakin meningkat. #erpaparnya tenaga kesehatan dan tenaga kerja di institusi pelayanan kesehatan oleh iit penyakit perlu mendapat perhatian khusus. $enyelenggaraan kesehatan dan keselaatan kerja di rumah sakit sangatlah pelayanan

perlu

mendapatkan

kesehatan

ini

perhatian

ersi%at

yang

continum.

serius

oleh

perhatian

karena

pelayanan

kesehatan dan keselamatan kerja dirumah sakit tidak hanya untuk penggunaan rumah sakit yang meliputi pasien, pengunjung rumah sakit dan tenaga pemeri pelayanan kesehatan tetapi juga agi para pelaksana dan pengelola rumah sakit. &agunan dan lingkungan rumah sakit juga perlu

mendapatkan

penyelenggara

perhatian

pelayanan

agar

maupun

para

pengelola

pengguna

rumah

rumah

sakit,

sakit

dapat

terllindungi keselamatan kerjanya dan terhindar dari ke'elakaan kerja.

6

Rumah sakit diharapkan dapat melayani rujukan pasien akiat ke'elakaan kerja dari institusi pelayanan rumah sakit dasar di (ilayahnya. Rumah sakit ini diharapkan pula agar dapat erperan seagai gate keeper untuk menapis pelayanan medik dasar akiat ke'elakaan kerja dan menyalurkan kepada pelayanan medik spesialis yang dilakukan oleh dokter spesialis seagai pelayanan rujukan medik. $elayanan medik dasar di rumah sakit akan melindungi kepentingan masyarakat dari pelayanan spesialis yang seenarnya tidak diperlukan sesuai kondisi penyakitnya. $elayanan

medik

melaksanakan

dasar

pro%esinya

akan

melindungi

agar

tetap

dapat

dokter

spesialis

dalam

mempertahankan

dan

meningkatkan pro%esionalitasnya karena tidak terjeak pada pelayanan medik dasar. $eningkatan mutu sumerdaya manusia dan pro%esionalisme dalam memelihara pelayanan kesehatan yang ermutu, merata dan terjangkause'ara pro%esional sangatlah diperlukan demikian pula halnya dalam pemeliharaan kesehatan dan keselamatan kerja agar dapat diselenggarakannya pelayanan kesehatan yang ermutu merata dan terjangkau. )al

penting

yang harus

diperhatikan adalah pendayagunaan

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang disertai dengan penerapan nilai-nilai moral dan etika. $elayanan kesehatan yang pro%esinal tidak akan terlaksana apaila tidak di dukung oleh sumerdaya yang erkualitas dan mengikuti perkemangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

*elain

itu,

penyelenggaraan

pelayanan

kesehatan

yang

ermutu perlu didukkung dengan penerapan nilai-nilai moral dan etika pro%esi yang tinggi. *emua tenaga kesehatan dituntut agar selalu menjunjung

tinggi

sumpah

dan

kode

etik

pro%esi.

+emitrasertaan

eualpartnership antara pro%esi medik dengan manajemen medik dalam memerikan pelayanan sangatlah diperlukan agar dapat dihasilkan pelayanan medik yang ermutu, aman, tepat dan erhasilguna serta erdayaguna, merata dan rasional serta dapat memerikan kepuasan agi pengguna jasa kesehatan.

/

(,+ Ds! Hu&u" K-

+eijakan program kesehatan kerja disusun dengan erdasarkan eragai peraturan yang erlaku khususnya 00 o.23 tahun 1992 tentang kesehatan pada pasal 23 menyatakan ah(a upaya kesehatan kerja merupakan salah satu dari 15 upaya kesehatan yang diselenggarakan untuk me(ujudkan produktitas kerja yang optimal sejalan dengan perlindungan tenaga kerja. aji dilakukan di setiap tempat kerja dan men'akup

pelayanan

kesehatan

kerja.

*e'ara

rin'i

peraturan

perundangan yang terkait dapat dipelajari pada materi perundangan.

8

'A' III PEM'AHASAN

-,* Siste" Mn.e"en K- #i Instlsi Lun#!2 Ru"h S&it

Standar pelayanan keselamatan dan kesehatan di rumah sakit >K3'S?. !dapun &entuk   pelayanan kesehatan kerja yang perlu dilakuan, se&agai &erikut (Ferdianto, 2010)= . Melakukan Pemeriksaan Kesehatan se&elum kerja &agi pekerja 1. Melaksanakan pendidikan dan penyuluhan:pelatihan tentang kesehatan kerja dan mem&erikan &antuan kepada pekerja di 'umah Sakit dalam penyesuaian diri &aik  fisik maupun mental terhadap pekerjaannya. 3. Melakukan pemeriksaan &erkala dan pemeriksaan khusus sesuai dengan pajanan di rumah sakit. 9. Meningkatkan kesehatan &adan, kondisi mental >rohani? dan kemampuan fisik pekerja 4. Mem&erikan pengo&atan dan peraatan serta reha&ilitasi &agi pekerja yang menderita sakit. . Melakukan pemeriksaan kesehatan khusus pada pekerja 'umah Sakit yang akan  pensiun atau pindah kerja A. Melakukan koordinasi dengan tim panitia pen/egahan dan pengendalian infeksi mengenai penularan infeksi terhadap pekerja dan pasien F. Melakukan kegiatan sur;eilans kesehatan kerja @. Melaksanakan Pemantauan lingkungan kerja dan ergonomi yang &erkaitan dengan kesehatan kerja >pemantauan:pengukuran terhadap faktor fisik, kimia, &iologi,  psikososial dan ergonomi? 2. Mem&uat e;aluasi, pen/atatan dan pelaporan kegiatan kesehatan kerja yang disampaikan kepada direktur rumah sakit dan unit teknis di ilayah kerja rumah sakit. -,( Lng&h "n.e"en siste" K- #i !u"h s&it #i instlsi lun#!2

a.

Komitmen dan Ke&ijakan Komitmen diujudkan dalam &entuk ke&ijakan > policy? tertulis, jelas dan mudah dimengerti serta diketahui oleh seluruh karyaan 'S. Manajemen 'S mengidentifikasi dan menyediakan semua

sum&er daya

esensial seperti

 pendanaan, tenaga K3 dan sarana untuk terlaksananya program K3 di 'S. Ke&ijakan K3 di 'S diujudkan dalam &entuk adah K3 'S dalam struktur  organisasi 'S. 7ntuk melaksanakan komitmen dan ke&ijakan K3 'S, perlu disusun strategi antara lain B 9

• • • •

• • •

 &.

!d;okasi sosialisasi program K3 'S. Menetapkan tujuan yang jelas. -rganisasi dan penugasan yang jelas. Meningkatkan SDM profesional di &idang K3 'S pada setiap unit kerja di lingkungan 'S. Sum&erdaya yang harus didukung oleh manajemen pun/ak  Kajian risiko >risk assessment) se/ara kualitatif dan kuantitatif  Mem&uat program kerja K3 'S yang mengutamakan upaya peningkatan dan

 pen/egahan. Monitoring dan e;aluasi se/ara internal dan eksternal se/ara &erkala. • Peren/anaan 'S harus mem&uat peren/anaan yang efektif agar ter/apai ke&erhasilan  penerapan sistem manajemen K3 dengan sasaran yang jelas dan dapat diukur. Peren/anaan meliputiB . Identifikasi sum&er &ahaya, penilaian dan pengendalian faktor risiko Identifikasi sum&er &ahaya yang ada di 'S &erguna untuk menentukan tingkat risiko yang merupakan tolok ukur kemungkinan terjadinya ke/elakaan dan P!K >penyakit aki&at kerja?. Sedangkan penilaian faktor risiko merupakan  proses untuk menentukan ada tidaknya risiko dengan jalan melakukan  penilaian

&ahaya potensial

yang menim&ulkan risiko kesehatan

dan

keselamatan. Pengendalian faktor risiko di 'S dilaksanakan melalui 9 tingkatan yakni menghilangkan &ahaya, menggantikan sum&er risiko dengan sarana atau  peralatan lain yang tingkat risikonya le&ih rendah &ahkan tidak ada risiko sama sekali, administrasi, dan alat pelindung pri&adi >!PP? 1. Mem&uat peraturan Peraturan yang di&uat terse&ut merupakan Standar -perasional Prosedur  yang

harus

dilaksanakan,

die;aluasi,

diper&aharui,

serta

harus

dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada karyaan dan pihak yang terkait 3. Menentukan tujuan >sasaran dan jangka aktu pen/apaian? 9. Indikator kinerja yang harus diukur se&agai dasar penilaian kinerja K3 dan sekaligus merupakan informasi mengenai ke&erhasilan pen/apaian SMK3 'S 4. Program K3 ditetapkan, dilaksanakan, dimonitoring, die;aluasi dan di/atat /.

serta dilaporkan Pengorganisasian Pelaksanaan K3 di 'S sangat tergantung dari rasa tanggung jaa& manajemen dan petugas, terhadap tugas dan keaji&an masing"masing serta kerja sama dalam  pelaksanaan K3. Tanggung jaa& ini harus ditanamkan melalui adanya aturan

1

yang jelas. Pola pem&agian tanggung jaa&, penyuluhan kepada semua petugas,  &im&ingan dan latihan serta penegakkan disiplin. . Tugas pokok unit pelaksana K3 'S Mem&eri rekomendasi dan pertim&angan kepada direktur 'S mengenai • •

masalah"masalah yang &erkaitan dengan K3. Merumuskan ke&ijakan, peraturan, pedoman, petunjuk pelaksanaan dan

 prosedur. Mem&uat program K3 'S. • 1. 5ungsi unit pelaksana K3 'S Mengumpulkan dan mengolah seluruh • •

data dan

informasi

serta

 permasalahan yang &erhu&ungan dengan K3. Mem&antu direktur 'S mengadakan dan meningkatkan upaya promosi K3,



 pelatihan dan penelitian K3 di 'S. Pengaasan terhadap pelaksanaan program K3. Mem&erikan saran dan pertim&angan &erkaitan dengan tindakan korektif. Koordinasi dengan unit"unit lain yang menjadi anggota K3'S. Mem&eri nasehat tentang manajemen k3 di tempat kerja, kontrol &ahaya,



mengeluarkan peraturan dan inisiatif pen/egahan. In;estigasi dan melaporkan ke/elakaan, dan merekomendasikan sesuai

• • •

kegiatannya. -,- I#enti3i&si 0h24n5"n #i Instlsi Loun#!2 Ru"h s&it

a.  &. /. d.

ahaya &iologi >;irus, &akteri, telur /a/ing?, ahaya fisik >ke&isingan mesin /u/i, suhu panas?, ahaya kimia >de&u, detergen, desinfektan dan peangi?, ahaya ergonomi >posisi kerja &erdiri selama proses kerja sampai selesai?, 7rutan

'isik 

Keg

o

6anggua

iata



n

n

e/

Kese

el

hatan

ahaya Potensial

ak 

yang Ditim  &ulka

aa n K 

n

er   ja

5isi

Kimi

iolog

Psiko

)rgonom

11

so k Pengam

0a

a De&u

i akter  

si al Strees

i Posisi

Penyakit

Terpe

 &ila

h

i,

sa

meng

insfek 

le

n

a

;ir 

at

ankat

si

se

line

y

us,

li

tump

>T0

t,

n

a

 par 

ne

ukan

,

 pa

koto

asi

n

linen

ISP!?

ta

r ke

t,



denga

,

h

mas

 ja

ot

n

derm

tu

ing"

mu

or 

mem

atitis

la

mas



ya

 &ung

konta

n

ing

ya

n

kuk,

k,

g

ruan

ng

g

mend

LP,

 &e

agn

ter 

ha

orong

myal

la

 pera

da

ru

troli

gia

ka

at

 pat

s

denga

n

an,

di

di

n

g

 poli

lin

a

muata

ra

en

m

n

at

kot

 &i

linen

 jala

or 

l

kotor 

n,

da

yang

ruan

ri

 &erle

g

m

 &ihan

oper 

as

asi,

in

ruan

g"

g

m

76

as

D

in g ru 12

an ga n  &a n ya Pemisa

is

De&u

akter  

k  Stress

Posisi

 %oise

Tertus

han

i

i,

 ji

mem

indu/

u

line

n

;ir 

ka

 &ung

e



n

g

us,

 &a

kuk 

heari

 &e

 &erd

,

 ja

n

saat

ng

n

mu

ya

memi

loss,

da

asar  kan

s

r,



sahka

heat

"

 jeni

u

 par 

li

n

/ram

 &e

s

h

asi

ne

linen

 ps,

n

nod

u

t

n

heat

da



stroke

ta

 p

ot

,

 ja

a

or 

eyestr 

m

n

de

ain,

ya

a

n

/onju

n

s

ga

ngti;i

g

,

n

tis,

te

n

ketaja

rti

l

o

man

n

e

da

 pengl

g

m

 &e

ihatan

ga

 &

ra

terga

l

a

t

nggu,

any a

 &

LP

 p e 13

n / a h a y a a n Proses

is

aha

akter 

Stress

Posisi

Dermatiti

Terse

 pen

i

n

i,

 ji

mem

s

n

/u/i

n

ki

;ir 

ka

 &ung

konta

ga

an,

g

m

us,

 ju

kuk 

k,

t

 pem

,

ia

 ja

m

saat

noise

lis

la

mu

la

meng

indu/

tri lk 

 &ila san,

s

u

r,

h

e/ek 

e

 pen

u

n

 par 

li

noda

heari

etral

h

dr 

asi

ne

ng

an

u

yB

t

n

loss,

!



heat

dan  pele

 p

lk 

ot

/ram

m&u

a

al

or 

 ps,

tan

n

i,

m

heat

a

de

en

stroke

s

te

in

, LP

rg

g

l

en

ka

e

,

ts

m

el

e

 &

m

m

a

ul

en

 &

si

ta

,

fi

ra

er 

 pe 14

 p e n / a h a y a a n ,

l i s t r  i k  ,

g e t a r  a

, o ks ig en  &l ea /h , /h lo ri ne  &l ea /h ,  pe ne tr  al , so ft en

ke rj aa n ha ru s se le sa i se hi n g ga ha ru s le m  & ur 

er 

n Memin

is

Sour,

Stress

Posisi

LP,

Luka

dah

i

 pe

 pa

mem

derm

 &a

kan

n

ne

da

 &ung

atitis

ka

line

g

tr 

sa

kuk 

konta

r,

n

,

al

at

saat

k,

te 15

dari

te

memi

noise

rs

mes

s

rd

ndahk 

indu/

en

in

u

ap

an

e

ga

/u/i

h

at

linen

heari

t

ke

u

n

ng

lis

o

loss,

tri k 

mes in

 p

da

heat

 pen

a

ya

/ram

geri

n

n

 ps,

ng

a

g

heat

s

 &e

stroke

lu

,

l

m

dehid

e

 &e

rasi

m

rs

 &

ih

a

da

 &

n

,

ha ru

 p e n

s di /u

/

/i

a

ul

h

an

a

g

y a

la gi

a n ,

l 16

i s t r  i k  ,

g e t a r  a n ,

g e s e k  a n Proses

is

Pea

Stress

Posisi

LP,

Luka

finis

i

n

 ji

mem

myal

 &a

hing

n

gi

ka

 &ung

gia,

ka

B

g

 ju

kuk 

noise



men

,

m

menu

indu/

ka

la

lis,

e

re

yetri ka,

s

h

 posis

heari

na

me

u

li

tegak 

ng

se

m&e

h

ne

yang

loss,

tri

rika

u

n

lama

heat

ka 1/

n

 &a

saat

/ram

an

 pen

 p

n

melip

 ps,

,

an

a

ya

at dan

heat

te

gi,

n



meny

stroke

rs

dan

a

sa

etrika

,

en

meli

s

at

dehid

ga

 ju

rasi

t

 pat, men

l

m

lis

gelo

e

la

tri

mpo

m

h



kka

 &

 pa

n

a

si

dan

 &

en

men

,

m

gem

en

as

 p

in

line

e

g

n

n

ka

/

t

a h a y a a n ,

l i s t r  i 18

k  Proses

0a

Stress

Posisi

LP,

Terpe

 pen

h

 ji

meng

myal

le

distr 

a

ka

angka

gia,

se

i&us

y

te

t

gangg

t,

ian

a

rd

linen

uan

 pa

line

ap

denga

ketaja

ta

n ke

at

n

man

h

ruan

li

mem

;irus

tu

gan

ne

 &ung

la

mas

n

kuk,

n

ing"

ya

mend

g

mas

n

orong

 &e

ing

g

troli

la



denga

ka

ur 

n

n

an

muata

g

g

n

at

 &erle

au

 &ihan

 p u n ti da k  se su ai de n ga n  pe 19

r  m in ta an -,1 Pengen#lin Potensi 'h2 #i Instlsi Lun#!2 Ru"h S&it e.

Kontaminasi laundry Potensi ahaya = 0u/ian kotor yang terkontaminasi dengan darah atau &ahan yang &erpotensi menular atau &erisi &enda tajam. Paparan darah atau &ahan yang &erpotensi menular lainnya melalui /u/ian terkontaminasi yang tidak &enar di&eri la&el, atau ditangani. Solusi=



Menangani /u/ian terkontaminasi sedikit mungkin dengan agitasi minimal. #indari kontaminasi /u/ian di lokasi penggunaan. 8angan menyusun atau &ilas



/u/ian di lokasi di mana ia digunakan Letakkan /u/ian &asah yang terkontaminasi di tempat yang anti &o/or, &erikan



arna, kode atau la&el yang sesuai di lokasi atau tempat yang digunakan. Setiap men/u/i /u/ian &asah yang terkontaminasi dan menyajikan kemungkinan



ajar rendam"through atau ke&o/oran dari kantong atau adah, /u/ian harus ditempatkan dan diangkut dalam kantong atau adah yang men/egah rendam" •

melalui dan : atau ke&o/oran /airan ke eksterior  0u/ian yang ter/emar harus ditempatkan dan diangkut dalam kantong atau adah yang di&eri la&el dengan sim&ol &ioha+ard atau dimasukkan ke dalam kantong



merah sesuai dengan kode yang ditentukan. Dalam fasilitas yang memanfaatkan tindakan pen/egahan uni;ersal dalam  penanganan semua la&el /u/i"alternatif yang kotor atau arna"/oding /ukup jika memungkinkan seluruh karyaan untuk mengenali kontainer se&agai kepatuhan



terhadap keaspadaan uni;ersal. 6unakan tas merah atau tas ditandai dengan sim&ol ioha+ard, jika fasilitas di mana &arang"&arang yang di/u/i tidak menggunakan tindakan pen/egahan

f.

uni;ersal untuk semua /u/ian. !lat Pelindung >!P? Potensi &ahaya= Paparan yang ditularkan melalui darah patogen melalui kontak dengan /u/ian terkontaminasi dengan tidak memakai !P yang sesuai. Solusi=

2



'umah sakit harus memastikan &aha karyaan yang memiliki kontak dengan /u/ian terkontaminasi mengenakan !P yang tepat seperti yang di&ahas dalam Patogen melalui darah Standard yang ditentukan ketika menangani dan : atau



menyortir /u/ian terkontaminasi. 'umah sakit harus memastikan karyaan memakai !P yang sesuai seperti sarung



tangan, &aju, pelindung ajah, masker ketika menyortir /u/ian terkontaminasi. Penggunaan sarung tangan te&al ketika menyortir /u/ian yang terkontaminasi



dapat mem&erikan perlindungan tam&ahan &agi kar yaan. Sarung tangan utilitas dapat didekontaminasi untuk digunakan kem&ali jika



integritas sarung tangan tidak terganggu.  %amun, sarung tangan terse&ut harus di&uang jika retak, mengelupas, ro&ek, tertusuk, menunjukkan tanda"tanda lain dari kerusakan, atau ketika tidak &erfungsi



g.

se&agaimana semestinya. Disposa&le >sarung tangan pakai tidak akan di/u/i atau didekontaminasi untuk re"

gunakan. Penanganan enda tajam Potensi &ahaya= Paparan yang ditularkan melalui darah patogen dari /u/ian terkontaminasi yang &erisi  &enda tajam. Kemungkinan Solusi= Se&uah keselamatan dan program kesehatan yang meliputi prosedur untuk   pem&uangan yang tepat dan penanganan &enda tajam dan mengikuti praktek yang diperlukan diuraikan dalam Standar Patogen yang ditularkan melalui darah. 8arum yang terkontaminasi dan &enda tajam tidak akan mem&ungkuk, re/apped atau

h.

dihapus. Tidak ada geser atau melanggar diijinkan. Sharps 0ontaineri+ationB Potensi ahaya= Segera atau sesegera mungkin, &enda tajam yang terkontaminasi harus di&uang dalam adah yang tepat. Solusi= Wadah jarum harus tersedia, dan di dekat daerah di mana jarum dapat ditemukan,

i.

termasuk &inatu. er&ahaya Kimia Potensi ahaya= erla&el kimia. • Mun/rat saat menuangkan dari adah ke adah yang le&ih &esar yang le&ih ke/il. • Sa&un dan deterjen dapat menye&a&kan reaksi alergi dan dermatitis. • Kulit rusak dari sa&un atau deterjen iritasi dapat mem&erikan jalan untuk infeksi • atau /edera jika terkena &ahaya kimia atau &iologi.

21



8angan &er/ampur larutan pem&ersih yang mengandung amonia dan klorin. Ketika di/ampur &ersama &ahan kimia ini mem&entuk gas mematikan.

Solusi= •

Menerapkan program tertulis yang memenuhi persyaratan Standar Komunikasi ahaya >#0S? untuk menyediakan pelatihan pekerja, la&el peringatan, dan akses



ke MSDS >MSDS?. Pelayanan Medis dan Pertolongan PertamaB Dimana mata atau tu&uh seseorang dapat terkena &ahan korosif merugikan, sehingga diperlukan fasilitas yang /o/ok  untuk mem&asahi /epat atau pem&ilasan mata dan tu&uh dalam area kerja untuk 

 j.

 penggunaan darurat !lergi lateks Potensi &ahaya= Paparan pekerja alergi lateks mengenakan sarung tangan lateks, sam&il menangani atau menyortir /u/ian terkontaminasi. Solusi= 6unakan sarung tangan lateks /o/ok untuk karyaan"sensitif  • Pengusaha harus menyediakan sarung tangan tepat ketika paparan darah atau • •

k.

 &ahan yang &erpotensi menular lainnya >-PIM? !lternatif harus mudah diakses oleh karyaan yang alergi terhadap sarung tangan

 &iasanya disediakan Mengangkat : Mendorong Potensi &ahaya= erle&ihan men/apai : mendorong dan : atau mengangkat /u/ian &erat &asah dapat menye&a&kan gangguan muskuloskeletal pekerjaan terkait seperti strain dan keseleo ke &elakang atau daerah &ahu. Solusi= Menilai area /u/i untuk stres ergonomis dan mengidentifikasi dan mengatasi /ara • •



untuk mengurangi stres sepertiB 6unakan teknik mengangkat yang &enarB  #indari mengangkat &enda &esar atau /anggung tertim&ang.  #indari mengangkat : men/apai atau &ekerja di atas ketinggian &ahu.  #indari postur tu&uh, seperti memutar sam&il mengangkat.  !ngkat &arang dekat dengan tu&uh.  atasi &erat &arang yang akan diangkat. 6unakan alat &antu mekanis untuk mengurangi ke&utuhan untuk mengangkat, sepertiB 

Spring"Loaded Platform Laundry untuk mem&antu mengangkat /u/ian  &erat &asah, dan menjaga &inatu pada tingkat kerja seragam nyaman.

22



0in/in yang se/ara otomatis mem&uang &e&an mereka ke keranjang sehingga pekerja tidak harus men/apai dalam dan mengeluarkan /u/ian

l.

 &erat &asah se/ara manual. Kepada Pekerja Memeriksakan sedini mungkin keluhan yang terjadi se&elum terjadi keluhan • • • •

m.

yang le&ih &erat. Mengenali potensi &ahaya di tempat kerjanya Meminimalisasi pajanan Mengenakan !lat Pelindung Diri yang adekuat jika pekerjaan mengharuskan

terjadi pajanan tu&uh pada potensi &ahaya Kepada Perusahaan:Instansi Menyusun regulasi jam kerja, jam lem&ur, sistem rotasi kerja. • Mendeteksi kelainan:penyakit pada pekerja yang &erhu&ungan dengan pekerjaan. • Melakukan penatalaksanaan terhadap kelainan:penyakit se/ara paripurna, se/ara • • • •

medis dan okupasi. Melakukan pemetaan potensi &ahaya di setiap lingkungan kerja. Melakukan kontrol terhadap potensi &ahaya terse&ut. Menyusun sistem pem&erdayaan penggunaan !lat Pelindung Diri. 'A' I$ PENUTUP

1,* Kesi"/uln

'umah sakit merupakan tempat kerja yang kompleks untuk menyediakan  pelayanan kesehatan &agi masyarakat. Semakin luas pelayanan kesehatan dan fungsi rumah sakit terse&ut, maka akan semakin komplek peralatan dan fasilitas yang di&utuhkan. Kerumitan terse&ut menye&a&kan rumah sakit mempunyai potensi &ahaya yang sangat &esar, tidak hanya &agi pasien dan tenaga medis tetapi juga pengunjung rumah sakit. Laundry rumah sakit adalah tempat pen/u/ian linen yang dilengkapi dengan sarana penunjangnya &erupa mesin /u/i, alat dan disinfektan, mesin uap >steam &oiler?,  pengering, meja dan meja setrika. Instalasi laundry merupakan &agian dari rumah sakit yang mempunyai risiko penularan penyakit infeksi dan juga terdapat &e&erapa risiko  &ahaya yang mempengaruhi situasi dan kondisi di rumah sakit khususnya di  &agian laundry. Dari &er&agai potensi &ahaya terse&ut, maka perlu upaya untuk  mengendalikan dan meminimalisasikan, &ila mungkin meniadakannya.

23

Tujuan Manajemen K3 di Instalasi Laundry adalah melindungi petugas 'S khususnya &agian instalasi laundry dari risiko Penyakit !ki&at Kerja >P!K? serta dapat meningkatkan produkti;itas dan /itra 'S, &aik di mata konsumen maupun pemerintah. Dalam kenyataannya pemahaman tentang lingkungan kerja yang sehat dan aman sesuai dengan standar yang telah dipersyaratkan masih sangat minim dan &elum menjadi nilai tam&ah dan kontri&usi terhadap daya saing rumah sakit yang sesuai dengan 77 %o.  Tahun @A2 dan 77 %o. 3 tahun 1223 dimana dipersyaratkan &aha lingkungan kerja harus &ersifat sehat dan aman.

1,( S!n

Ke&erhasilan pelaksanaan K3'S sangat tergantung dari komitmen tertulis dan ke&ijakan pihak direksi, oleh karena itu pihak direksi harus paham tentang kegiatan K3'S. Pelaksanaan K3'S juga dilakukan pada instansi laundry. -leh karena itu, diperlukan adanya sosialisasi K3 terhadap petugas di instalasi laundry agar memperke/il risiko &ahaya yang mungkin terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

 !marudin. 122. Pengawasan Kesehatan dan Lingkungan Kera. 8akarta. http!""tiarasalsa#ilatoniputri.$iles.wordpress.com"2012"0%"kesehatan&kera&1.ppt  Depkes, 'I. 122.  Pedoman Kesehatan dan Keselamatan Kera 'nstalasi Farmasi umah akit (K%&'F). 8akarta Depkes, 'I. 122@. tandar Kesehatan dan Keselamatan Kera di umah akit (K%&  'F). 8akarta 5erdianto, #engki. 12. *ermatitis Kontak 'ritan Pada Petugas Laundry umah akit +  (tudy Kasus Pengelolaan Penyakit ki#at Kera). 8akarta. httpB::.slideshare.net:(oTama:sa;edfilesGsHtitledermatitis"kontak"iritan"pada"  petugas"laundry"rumah"sakitJuserHloginhengkiferdianto. Isha$. 122. istem -anaemen Keselamatan  Kesehatan Kera (-K%) >Permenaker   %-.24:M)%:@@?. 8akarta httpB::&o/ah&an/ar.files.ordpress./om:121:2@:materi"training"smk3"&y"mr"isha$"pd"1" sept"121.pptC  Keputusan -enteri Kesehatan ' /o. %2"-enkes"K"'"200. Pedoman -anaemen  Kesehatan dan Keselamatan Kera (K%) di umah akit 

24

 Keputusan -enteri Kesehatan ' /o. 103"-enkes"K"'''"2010. tandar -anaemen  Kesehatan dan Keselamatan Kera (K%) di umah akit   Keputusan -enteri Kesehatan .'. /o. 102"-enkes"K"+"200 4entang Persyaratan  Kesehatan Lingkungan di umah akit  5ccupational 6ealth and a$ety gency $or 6ealthcare in 78. 200%. 9uide :rgonomic $or   6ospital Laundries. 7ritish 8olum#ia

25

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF