Identifikasi Dan Analisis Penyebab Dan Akibat Contract Change Order Terhadap Biaya Dan Waktu Pada Proyek Konstruksi Di Kota Padang
July 20, 2019 | Author: Triana Dewi | Category: N/A
Short Description
Download Identifikasi Dan Analisis Penyebab Dan Akibat Contract Change Order Terhadap Biaya Dan Waktu Pada Proyek Konstr...
Description
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS PENYEBAB DAN AKIBAT CONTRACT CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA PADANG Oleh : DIAN WAHYONI DEWI FITRI, ST PENDAHULUAN Kegiatan proyek pembangunan secara umum dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu untuk menghasilkan produk yang kriteria mutunya telah digariskan dengan jelas. Dalam proses pelaksanaan sebuah proyek sering dihadapkan pada permasalahan yaitu terjadinya changes (perubahan-perubahan) pada awal, pertengahan, dan akhir proyek dimana perubahan itu dapat disebabkan dari permintaan owner karena sesuatu dan lain hal. Hal ini menyebabkan perencanaan harus di ubah dan karena kondisi lapangan yang tidak memungkinkan sehingga terjadi perubahan desain atau lazim disebut dengan change order (perubahan pekerjaan). Contract Change Order (perbahan kontrak kerja) ini
meliputi : menambah atau
mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak, menambah dan/atau mengurangi jenis pekerjaan, mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan atau mengubah jadwal pelaksanaan. Perubahan juga mengakibatkan proyek terlambat dan biaya yang melambung tinggi (cost overruns). Akibat sering terjadinya change order (perubahan pekerjaan) dimana proses administrasinya tidak dijalankan sesuai prosedur maka sering terjadi perselisihan antara pemilik dan kontraktor yang berakhir di arbitrase (pengadilan). Bertitik tolak dari hal tersebut maka akan diteliti apa penyebab utama dari change order (perubahan pekerjaan), dan dampaknya terhadap proyek-proyek konstruksi di Kota Padang baik proyek yang dikelola oleh pemerintah ataupun swasta. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis penyebab dan dampak yang ditimbulkan akibat dari penerapan Contract Change Order (CCO) terhadap Cost variant (perbedaan anggaran) dan Time variant (perbedaan waktu) pada proyek konstruksi. penelitian ini hanya terdiri dari 8 kasus proyek konstruksi dengan pembagian atas 4 kelompok bangunan yaitu bangunan komersial (Pusat Perbelanjaan, kampus) Bangunan Fasilitas umum (perkantoran) dan bangunan Industri (Pabrik), dan bangunan residential (Perumahan).
MATERI DAN METODE MATERI Perubahan perintah kerja atau lazim disebut dengan Contract Change Order (perubahan kontrak pekerjaan) bukanlah sebuah proses yang sederhana. Tahapan-tahapan perubahan untuk persetujuan perubahan tersebut akan menghasilkan addendum atau amandemen kontrak. Proses perubahan perintah kerja ini melibatkan banyak pihak baik proses pemeriksaannnya, penelitiannya, dan persetujuannnya, khususnya pada kontrak kerja konstruksi. Contract Changer Order (perubahan lingkup kontrak kerja) pada sebuah proyek konstruksi adalah hal yang umum terjadi. Perubahan lingkup kerja (change order) yang tidak teridentifikasi akan mengakibatkan tambahan biaya yang tidak di imbangi dengan tambahan pendapatan bagi kontraktor. Akibatnya terjadi pembengkakan anggaran target keuntungan tidak tercapai bahkan proyek akan rugi. Contract Change Order (perubahan kontrak pekerjaan) ini diterapkan harus melalui prosedur inisiatif pengajuan. Dimana detail prosedurnya diatur dalam kontrak misalnya permintaan pemilik proyek yaitu permintaan perubahan yang datang dari pemilik proyek biasanya modifikasi desain, perubahan spesifikasi, revisi gambar konstruksi, dst. Kemudian ada yang disebut inisiatif kontraktor, kontraktor akan memberi notifikasi kepada pemilik proyek untuk mengidentifikasi suatu perubahan terhadap lingkup kerja. Pemilik proyek akan mereview dan memberikan jawaban apakah notifikasi perubahan ini diterima atau ditolak. Bila diterima kontraktor akan diminta untuk mengajukan changes proposal (nilai perubahan) yang diajukan secara. Ada beberapa penelitian yang menggambarkan tentang Contract Change Order (Perubahan Kontrak Pekerjaan) diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan oleh Imam (2007) pada tesis yang berjudul Penyebab dan Dampak Contract Change Order pada proyek rumah tinggal di Surabaya. Pada penelitian ini mengatakan bahwa Setiap proyek konstruksi selalu terjadi perubahan atau yang biasa disebut Contract Change Order. Banyaknya Change Order pada proyek konstruksi bisa menyebabkan proyek tersebut terlambat dan pembengkakan biaya. Dalam penelitian yang dilakukan pada proyek rumah tinggal ditemukan paling banyak Change Order. Dari penelitian ini diketahui bahwa penyebab Change Order pada proyek perumahan menunjukan faktor “ Perubahan Desain”. Dimana perubahan desain merupakan faktor yang sering terjadi dan memberikan dampak yang besar terhadap biaya dan waktu . Besarnya penambahan biaya dan waktu yang sering terjadi berkisar antara 10–20% dari apa yang sudah tercantum dalam kontrak awal. Proses pengolahan Change Order (perubahan pekerjaan) di lapangan secara
umum sudah berdasarkan proses pengolahan change order yang benar. Penelitian oleh Imam Mustika Murni ini hanya terfokus pada bangunan perumahan saja. Dalam Peraturan Presiden RI No 54 tahun 2010 Pasal 87 tentang perubahan kontrak, terutama ayat 1 menyatakan: dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak,
METODE Metode yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu mendiskriptifkan Contract Change Order yang terjadi pada proyek konstruksi yang ,meliputi penyebabnya dan dampak yang ditimbulkan akibat penerapan Contract change order (CCO) ini. Studi literatur diperoleh dari bermacam-macam buku teks dan jurnal tentang penelitian change order di beberapa daerah di Indonesia dan kutipan dari beberapa buku tentang penelitian change order di luar negeri. untuk mengetahui dasar-dasar teori dan perkembangan terbaru Change Order pada proyek konstruksi. Dan akhirnya didapat beberapa factor penyebab dari change order. Data yang dikumpulkan ada 2 jenis data, yakni -
Data Primer Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode wawancara langsung dengan
pihak kontraktor dan owner.yang dilengkapi dengan beberapa pertanyaan yang terangkum dalam kuisioner. Kuisioner diberikan langsung pada proyek yang dituju yang menerapkan Change Order. Parameter yang diterapkan dalam kuisioner ini sifatnya menunjang pertanyaan yang diajukan pada saat wawancara. -
Data Sekunder. Data sekunder adalah data yang berasal dari hasil laporan, studi literatur, atau
data publikasi lainnya. Data sekunder yang dikumpulkan pada penelitian ini antara lain : 1.
Literatur terkait dengan Contract Change Order (CCO).
2.
Dokumen addendum Contract Change Order (CCO)
3.
Rencana Anggaran Biaya dari proyek yang menggunakan Contract Change Order (CCO).
Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis of varians dengan penerapan sample yang lebih dari 2 dimana :
Cost Varian ( CV ) yang didapat setelah melalui perhitungan selisih anggaran akhir dengan anggaran awal . Varian biaya (CV) = BCWS-ACWS...................................... ACWS = jumlah aktual dari pengeluaran atau dana yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan pada kurun waktu tertentu. BCWS = nilai hasil dari nilai pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap anggaran yang telah disediakan untuk melaksanakan proyek tersebut Cost variant (CV) = perbedaan biaya yang terjadi antara anggaran awal dengan anggaran akhir. Time variant (TV)
= Perbedaan durasi waktu pelaksanaan pekerjaan yang terjadi
antara waktu awal dengan waktu akhir.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini akan dituliskan tentang pelaksanaan penelitian mulai dari proses pengumpulan data sampai pada tahap pengolahan data. Pada awal pelaksanaan penelitian ditetapkan untuk melibatkan banyak proyek tetapi karena ada musibah gempa yang melanda Sumatera Barat maka dipilih proyek –proyek yang terdiri dari 8 proyek yang dipilih secara acak yang mempunyai data yang akurat seperti yang tercantum pada Tabel dibawah ini Tabel Pengelompokan Bangunan secara umum No I
Kelompok Bangunan Bangunan Komersial
Jenis Bangunan Pusat Perbelanjaan ( P1 ) Kampus A (P4) Kampus B (P3)
2
Bangunan Fasilitas Umum
Rumah Sakit (P2) Perkantoran ( P5)
3
Bangunan industri
Industri (P6)
4
Bangunan Residensial
Bangunan Rumah ( P7) Bangunan Rumah (P8)
Deskriptif Analisis Proyek A. 1.
Proyek Konstruksi pada Kelompok Bangunan Komersial Proyek Bangunan Pusat perbelanjaan (P1)
Tabel Jenis CCO pada bangunan pusat perbelanjaan Kode
Jenis CCO
A1 Pek Pembersihan pembongkaran A2 Pek Pile cap , tie beam beton K450 A3 Pek Struktur Lantai 1 A4 Pek Struktur lantai 2 A5 Pek Struktur lantai 3 A6 Pek Struktur lantai atap dan mesjid A7 Pekerjaan plasteran dan sanitair A8 Pekerjaan pintu dan jendela A9 Pekerjaan cat A10 Pekerjaan plafon A11 Pekerjaan Panel A12 Pek Armatur lampu,saklar, stop kontak A13 Pekerjaan Instalasi Final A14 Pekerjaan Fire Alarm A15 Instalasi air Bersih A16 Instalasi Air kotor dan air berkas A17 pemipaan sprinkler * Pekerjaan kurang
Cost Variant 145.338.905,00 143.270.772,00
973.018.653 1.752.585,877 34.088.792,00 49.826.235,00 240.776.671,00 3.988.792,00 95.710.496 58.380.629 9.643.200* 10.035.600 66.247.200 2.472.900 97.356.600 44.605.000 23.584.100
Dari Grafik dan tabel diatas dapat dilihat bahwa Change order yang terjadi pada proyek pembangunan pusat perbelanjaan tersebut membutuhkan penambahan anggaran yang terbesar terjadi pada pekerjaan struktur. 2.
Proyek Konstruksi Kampus A ( P2)
Tabel Jenis Change Order pada bangunan kampus A Cost Variant Kode
Jenis CCO Pekerjaan Struktur
B1
Pekerjaan Pondasi
9.720.000
B2
Pekerjaan Tanah
3.924.637
B3
Pasangan Bata ½
5.266.545
B4
Plesteran Kamprotan
3.770.121
B5
Beton lantai anak tangga selasar
1.188.897
B6
Dinding beton penahan tanah dibawah sloof
14.314.328
B7
Pek Struktur Lantai Dasar
39.407.021
B8
Pek Struktur lantai 2
50.425.623
B9
Pek Struktur lantai 3
36.008.020
B10
Pek Struktur lantai atap
5.049.187
Pek Arsitektur B11
Pek Konstruksi dan finishing Atap
88.000.000
B12
Pekerjaan plasteran dan sanitair lt 2
78.729.012
B13
Pekerjaan plasteran dan sanitair lt 3
70.785.695
B14
Pek plasteran dan sanitair lt dak
44.515.548
B15
Pekerjaan plasteran dan sanitair lt 1
79.560.458
Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat bahwa pekerjaan pada proyek kampus ini yang membutuhkan penambahan anggaran terbesar akibat dengan adanya Contract Change Order adalah pada pekerjaan Arsitektur dan kelengkapannya, 3. Proyek Bangunan Kampus B ( P3) Tabel 4.4. Jenis Change Order pada bangunan Kampus B Kode
Jenis CCO
Cost varian
Pek Struktur Pekerjaan Struktur Bawah C1
Pekerjaan Tanah
C2
Pek Beton bertulang dibawah elv +0.00
C3
Pek Struktur Lantai Dasar
C4
Pek Struktur lantai 2
C5
Pek Struktur lantai 3
C6
Pek Struktur lantai atap
C7
Pek Rangka Atap
C8
Pekerjaan Instalasi Plaumbing
19.873.131 71.050.411 15.473.553 23.496.410 29.218.238 64.000.000 12.970.629 35.000.000
Dari tabel dan grafik diatas dari seluruh item pekerjaan yang mengalami Contract change order pada proyek pembangunan kampus B ini dapat dilihat bahwa penambahan anggaran terbesar terdapat pada pekerjaan struktur. B. Proyek Konstruksi Kelompok Bangunan Fasilitas Umum 1. Proyek Bangunan Rumah sakit ( P4 ) Tabel Jenis Change Order pada bangunan rumah sakit Kode
Jenis CCO
Cost Varian
Penggantian plafon ruang anastesi 10.320 A1
Pek perbaikan rangka plafon
A2
Pas Plafon GRC Akustik
A3
Membersihkan dinding dng soda api
A4
Cat dinding dengan cat dulux
A5
Cat Plafon
195.132 20.280 50.412 239.556
Pek ruang observasi B1
Pek Bobok dinding retak
B2
Pesteran dinding retak
B3
Plesteran 1:2
82.500 178.750 726
B4
Mencat dinding bata dengan cat Dulux
B5
Mencat Plafon
B6
Mencat Daun Pintu
2.088 8.426 4.800
Pekerjaan ruangan USG radiologi C1
Pek Bobok dinding retak
C2
Plesteran dinding retak + zat Aditif
C3
Pas bata 1:2
C4
Plesteran 1:2
C5
Pas Plafon GRC Akustik
C6
Pas Rangka Partisi
C7
Pas Dinding Partisi triplek 4 mm
C8
Pas list sudut
C9
Mencat dinding bata
C10
Mencat plafon
C11
Mencat daun pintu
195.000 422.500 190.115 334.157 119.214 4.346 4.323 192.720 1.812.458 18.538 12.598
Pek ruang tunggu IGD D1
Pek bobok dinding retak
D2
Pesteran dinding retak + zat aditif
D3
Mencat dinding bata
D4
Mencat plafon
150.000 325.000 818.828 43.052
Pek KM / WC E1
Mencat dinding bata
E1
Mencat plafon
656.255* 51.325*
Pek pembuatan selasar baru F1
Galian tanah
F2
Pas Pondasi batu bata
F3
Beton umpak
F4
Timbunan tanah
18.365 47.981 1.500.000 165.726
F5
Cor beton tumbuk
F6
Cor plat Beton bertulng
F7
Pas Tiang Ø 2.5
F8
Pas kuda2 baja ringan
F9
Pas Atap seng BJLS 20 polos
F10
Pas Talang PVC
F11
Pas talang Pipa PVC Ø 3"
F12
Pembersihan
821.693 143.000 2.250.000 5.011.200 1.658.880 270.000 213.000 100.000
LANTAI II G1
Pek dinding & Plafon Ruang OK sentral
G2
Pek cat anti bakteri
G3
Pas Plafon GRC Akustik
G4
Cat plafon
G5
Pek bobok dinding retak
G6
Pesteran dinding retak + zat aditif
G7
Pas lis Profil 5 cm
G8
Cat dinding selasar
10.387.800 7.634.762 872.800 1.340.417* 7.704.000 16.692.000 1.155.000 23.066.788
Pada proyek rehab rekon rumah sakit ini ada beberapa item pekerjaan yang mengalami change order atau perubahan lingkup pekerjaan. Penambahan anggaran terbesar terdapat pada pekerjaan renovasi bidang arsitektur pada lantai 2
2. Proyek Bangunan Kantor ( P5 ) Tabel 4.6. Jenis Change Order pada bangunan kantor KODE
I
JENIS CCO
COST VARIAN
LANTAI I 350.000
E1
Pek Pembongkaran
E2
Pek Pondasi
E3
Pek Beton / dinding
E4
Pek kap / atap
E5
Pek plesteran
E6
Pek Lantai
E7
Pek pintu / jendela
E8
Pek cat
E9
Pek perlengkapan dalam
B
LANTAI II
180.000
3.475.260
2.402.712
8.313.356
5.000.228
145.494
226.753
2.580.000
E10
Pek Beton / dinding 18.516.589
Beton bertulang 11.007.730
E11
Pek kap atap
E12
Pek Plesteran
E13
Pek pintu / jendela
E14
Pek Cat
E15
Pek perlngkpn dlm
315.251
491.253
253.492
7.095.000
Pada proyek pelaksanaan pembangunan kantor ini ada beberapa item pekerjaan yang mengalami change order atau perubahan lingkup pekerjaan seperti yang terlihat pada tabel dan grafik di atas . Change order yang paling besar penambahan anggarannya terjadi pada pekerjaan beton bertulang / dinding
C. Proyek Konstruksi Kelompok Bangunan Industri 1.
Proyek Bangunan Industri (P6)
Tabel 4.7. Jenis Change Order pada bangunan industri Cost varian KODE
A.
Jenis CCO PEKERJAAN PERSIAPAN LAPANGAN
F1
65.406.441 Pekerjaan galian tanah
F2
163.573.386 Pondasi TG House
F3
Pondasi Generator 39.365.016
F4
Retaining Wall 126.831.897
F5
Pekerjaan urugan kembali 20.234.870
F6
Pekerjaan dinding 30.995.506
F7
Pekerjaan Pintu dan Jendela 24.150.000
F8
Pekerjaan sanitair 4.715.884
F9
Pekerjaan lantai keramik 25.419.659
Dari grafik dan tabel diatas dapat dilihat bahwa proyek bangunan industri menerapkan sistim Change order pada beberapa item pekerjaan . Item pekerjaan yang paling besar mengalami penambahan biaya adalah pada pekerjaan pembangunan bangunan TG House tepatnya pada pembuatan pondasi TG House.
D. Proyek Konstruksi Kelompok Bangunan Residential 1. Proyek Perumahan (P7) Tabel Jenis Change Order pada bangunan perumahan
KODE
JENIS CCO
COST VARIANT
H1
Pembongkaran atap genteng keramik
254.899
H2
Pek. pembongkaran lesplank
549.239*
H3
Pek. pembongkaran palt dack entrance
422.000
H4
Pek. pembongkaran beton entrance
117.975*
H5
Pembongkaran kolom dan ring balok
195.312
H6
Pek. dinding batu bata
89.059*
H7
Pek. pembongkaran konzen
4.567*
Pek. Beton dan dinding
H8
1. Beton
24.600.580*
H9
2. Dinding
2.534.594*
Pek. Kap atap 8.230.120
H10
1. Bangunan Induk
H11
2. Bangunan Canopy
H12
Pek. Plesteran
8.229.320
H13
Pesteran dinding bata 1 : 4
3.953.467*
H14
Perbaikan dinding yang retak
3.082.111
H15
Pek. afwerking beton kolom + Balok
H16
Pas. Batu alam
H17
Pek. Loteng
23.346.081
H18
Pekerjaan pintu dan jendela
3.705.780
H19
Pek. pengecatan
40.727.453
H20
Pek. perlengkapan dalam
23.346.081
H11
Pek. perlengkapan dalam
3.705.780
H22
Instalasi telepon dan listrik
40.727.453
H23
Instalasi Sanitair
23.702.300
H24
Pek. perlengkapan luar
16.159.756
Pekerjaan kurang
800*
47.771 4226265
Pada tabel dan grafik diatas dapat dilihat bahwa pada bangunan perumahan yang dibiayai oleh Pemda ini ada beberapa perubahan lingkup pekerjaan. Contract Change Order ada pada beberapa item dan penambahan anggaran terbesar terdapat pada pekerjaan dalam. 2. Proyek Perumahan (P8) Tabel Jenis Change Order pada bangunan perumahan
Kode
Jenis CCO
Total Cost varian
Rumah Tinggal H1
H2
H3 H4 H5 H6 H7
Pekerjaan pondasi plat setempat
6.976.499
Pekerjaan pondasi sumuran
28.508.134
Pekerjaan pondasi
35.484.633
Pekerjaan beton dan dinding
25.000.400
Pekerjaan kolom slof
3.624.521
Pekerjaan kolom lantai dasar
18.291.407
Pekerjaan balok
13.311.018
Pekerjaan kolom lt 1
10.226.546*
Pek Plat konsul dan atap dak
55.241.143*
Pek Dinding Bata dan Plesteran
71.046.436*
Pek Atap
1.154.167*
Pek lantai
17.253.954
Pek Konzen pintu dan jendela
70.593.673
Pada tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa Change Order yang terjadi pada proyek pembangunan rumah tinggal ini terjadi pada item pekerjaan finishing yaitu pekerjaan konsen pintu dan jendela.
ANALISIS DATA -
Prosedur perubahan secara umum yang diajukan oleh owner
Ide Untuk Ide untuk perubahan perubahan
Tidak
Pengesahan
Ya
Konfirmasi perubahan
Evaluasi Teknis dan biaya
Gambar & Spesifikasi
Tidak
Instruksi Lapangan
Ya
Ide Untuk perubahan Usulan Biaya
Pelaksanaan Lapangan
Gambar. diagram arus Contract Change Order (CCO)
-
Penyebab Contract hange Order
Gambar 4.10. Waktu Contract Change Order
-
Pihak-Pihak Penyebab Change Order
Gambar . Pihak-pihak pengajuan Change Order
-
Faktor-faktor penyebab Change Order
Penyebab dari change order yang biasa terjadi pada proyek konstruksi terdiri dari banyak factor seperti yang telah dirinci pada Bab II. Pada penelitian ini menggunakan data proyek yang diteliti sebanyak 8 proyek tertera dalam gambar dibawah ini.
. Analisis dampak Change Order terhadap hubungan biaya dan waktu
Jml CCO P3
P2
P1
P7
P5
P8
P6
P4
Jenis CCO
Analisa Komparatif Dampak Biaya dan Waktu terhadap beberapa Proyek -
Perbandingan persentase dampak biaya dan waktu
Jml CCO P3
P2
P1
P7
P5
P8
P6
P4
Type proyek
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Contract Change order (perubahan kontrak pekerjaan) merupakan hal yang sudah lazim dalam suatu proyek oleh karena itu haruslah diperhatikan dan dikontrol dengan baik agar efek yang ditimbulkan oleh Contract Change Order itu dapat diminimalisir. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan tujuan
mengidentifikasi
dan
menganalisis penyebab dan dampak yang ditimbulkan akibat penerapan Contract Change Order (CCO) dimana dampak tersebut di kaji terhadap Cost Variant dan Time Variant saja.
Faktor penyebab Change Order dari 8 proyek yang diteliti umumnya penyebab terbesar adalah perubahan desain atau “ketidaksesuaian gambar “ kemudian diikuti dengan adanya pekerjaan tambah dan pekerjaan
kurang. Proses
pengolahan Contract Change Order
umumnya banyak dilakukan pada saat pertengahan pelaksanaan proyek. Dan pihak-pihak penyebab Contract change Order (CCO) yang terbanyak karena permintaan owner . Dampak dari Contract Change Order itu diketahui dari 8 proyek konstruksi yang diteliti umumnya mengalami penambahan biaya dan waktu. Besarnya penambahan anggaran biaya yang terjadi tidak tergantung dari banyaknya item pekerjaan yang di change order tetapi tergantung dari bagian mana yang membutuhkan biaya yang besar dalam pelaksanaannya. Durasi waktu pelaksanaan akan mengalami penambahan apabila dilakukan Contract Change Order (CCO) akibatnya banyak proyek yang mengalami keterlambatan penyelesaian. Dari 8 proyek yang melaksanakan Contract Change Order ( CCO ), 1 (satu) diantaranya mengalami penambahan anggaran melebihi ketentuan yaitu 10 % dari anggaran awal yang ditetapkan yaitu 17.62% (proyek P2) akibatnya harus dilakukan negosiasi . Saran Dari kesimpulan diatas maka dapat diberikan saran yang sekiranya bermanfaat baik bagi peneliti selanjutnya . 1. Penelitian ini merupakan studi kasus dan hanya dilakukan pada 8 proyek saja akibat terbatasnya waktu dan keadaan Kota Padang setelah gempa 30 September 2009 yang mana data yang dibutuhkan tidak lengkap. Maka untuk penelitian selanjutnya hendaknya dapat dilakukan dengan jumlah proyek yang lebih banyak dan lebih mendetail sehingga menemukan solusi penanganan-penanganan apa saja yang dapat dilakukan oleh pihak kontraktor dan pengembang untuk meminimalisasi dampak dari contract change order tersebut. 2. Bagi kontraktor dan pengembang sebelum tahap perencanaan ditenderkan sebaiknya dilakukan studi kelayakan lebih dahulu sehingga perubahan lingkup kerja akibat tidak sesuainya gambar dengan kondisi di lapangan dapat dihindari.
View more...
Comments