IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK LINGKUNGAN Proyek Lokasi
: Pembangunan Gedung Kantor Pusat PT. Brantas Abipraya : Jl. D.I. Panjaitan Kav. 14 Jakarta Timur Signifikasi Lingkungan
No. 1 A
1
B
2
C
Lingkup Kegiatan
Aspek Lingkungan
Dampak Lingkungan
PIC
2
3
4
5
4
Mobilisasi Alat (TC, Material&Passenger Hoist)
Membuat Barak Kerja + Fasilitas MCK + Pengadaan Air Bersih
Nilai Signifikasi
Pemenuhan Peraturan
Peraturan Perundang-undangan
Aspek Penting
Status
No. AP
7
8
9
10
11
12
6
Emisi Gas Buang
Pencemaran Udara (Gas Buang)
OPS
3
3
2
5
90
2
Buku Mutu Udara : PP No. 41 Th 1999
1
Minor
1
Lalu Lintas
Kemacetan & kecelakaan
OPS
4
3
1
2
24
1
1
Minor
2
Bising
Mengganggu pendengaran
OPS
4
4
3
5
240
2
NA baku Mutu Kebisingan : Kep. Men. LH No. 48/MENLH/11/1996
2
Minor
3
Sampah Potongan Kayu
Pencemaran Tanah
OPS
3
3
4
5
180
2
2
Minor
4
Pemakaian Kayu
Pengurangan Sumber Daya Alam
OPS
4
3
2
5
120
2
1
Minor
5
Barak Kerja Becek
Estetika
OPS
4
4
3
2
96
1
1
Minor
6
Fasilitas MCK tdk memadai
Sanitasi lingkungan buruk
OPS
4
4
4
5
320
2
3
Medium
7
MCK tidak bersih
Estetika
OPS
4
4
2
2
64
1
1
Minor
8
Limbah rumah tangga
Air bersih tercemar
OPS
4
4
3
3
144
2
2
Minor
9
OPS
3
4
4
2
96
2
1
Minor
11
Pengendalian Kerusakan tanah PP RI No. 150 Th 2000 kriteria Kerusakan Lingkungan terhadap golongan C : KEP43/MENLH/11/1996 NA Peraturan Menteri Perburuhan No.7 Tahun 1964 NA PP No.20/1990 Pengendalian Pencemaran Air
STRUKTUR & ME Peraturan Menteri Perburuhan No.7 Tahun 1964 : Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat Kerja
Pekerjaan M/E (Listrik&Tata Cahaya) Penempatan Instalansi Listrik
Gangguan Akibat Frekuensi Listrik
OPS
4
3
2
3
72
2
NA
Boros Besi Beton
Pengurangan Sumber Daya Alam
OPS
2
2
2
2
16
1
Pemakaian Kayu
Pengurangan Sumber Daya Alam
OPS
4
3
2
5
120
2
Bekisting Plywood
Pengurangan Sumber Daya Alam
OPS
4
3
2
5
120
2
Stryofoam
Polusi asap dari pembakaran dan pencemaran tanah dari sampah
OPS
2
3
2
5
60
1
Penggunaan air
Air bersih langka
OPS
4
4
3
3
144
2
Genset Bising
Polusi suara
OPS
4
4
4
5
320
2
Solar Tercecer
Pencemaran Tanah
OPS
3
3
4
5
180
2
Beton Sisa Tercecer Mobil readymix kotor
Pencemaran Tanah Jalan kotor
OPS OPS
3 4
3 5
3 4
3 3
81 240
1 1
Pekerjaan Beton (Bekisting)
Pekerjaan M/E (Plumbing)
6
Penggunaan Genset
Ket.
Status Regulasi
PEKERJAAN PERSIAPAN
5
7
Frekuensi Kejadian
Kemungkinan Terjadi
UMUM
Pengaturan pencahayaan ruangan mempengaruhi aktivitas kerja dan yang salah pembuangan energi 3
Severity / Keparahan
Pekerjaan Pengecoran
: NA = Not Applicable (belum ada peraturannya)
kriteria Kerusakan Lingkungan terhadap golongan C : KEP43/MENLH/11/1996 kriteria Kerusakan Lingkungan terhadap golongan C : KEP43/MENLH/11/1996 kriteria Kerusakan Lingkungan terhadap golongan C : KEP43/MENLH/11/1996 Pengendalian Kerusakan tanah PP RI No. 150 Th 2000 Pengendalian Kerusakan tanah PP RI No. 150 Th 2000 Baku Mutu Kebisingan : Kep. Men. LH No. 48/MENLH/11/1996 Pengendalian Kerusakan tanah PP RI No. 150 Th 2000 Pengendalian Kerusakan tanah PP RI No. 150 Th 2000
1
Minor
16
1
Minor
12
1
Minor
13
1
Minor
14
1
Minor
15
2
Medium
15
3
Medium
17
2
Minor
18
1 2
Minor Minor
22 23
No. Dokumen Lampiran Halaman
Persero PT. BRANTAS ABIPRAYA
: : :
2-000-57-01/03
ACTION PLAN IDENTIFIKASI ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN Proyek Periode No.AP 1 A 1 2
: Pembangunan Gedung Kantor Pusat PT. Brantas Abipraya : Jl. D.I. Panjaitan Kav. 14 Jakarta Timur No. Aspek
Aspek Lingkungan
2 UMUM
3
Objektif
Program
Target
5
6
4
Emisi Gas Buang
Mengontrol Emisi Udara
Kalibrasi FIP
50% Opsitas
Lalu Lintas
Pengaturan lalulintas
Tidak Macet
Bising
Mengontrol Kebisingan
Ada Petugas Pengatur saat mobilisasi alat. Pengaturan Jam Kerja
baku Mutu Kebisingan : Kep. Men. LH No. 48/MENLH/11/1996 PEKERJAAN PERSIAPAN Sampah Potongan Kayu
Pengelolaan sampah
Mengumpulkan potongan kayu untuk dibuang
Pemakaian Kayu
Pengendalian pemakaian
Mengganti kayu dgn material lain
Barak Kerja Becek
Flooring barak kerja dan saluran Lantai Barak pembuang disemen/ditegel, saluran pembuang dibuat di sekeliling barak kerja
Fasilitas MCK tdk memadai
Sanitasi lingkungan
8
MCK tidak bersih
9
Limbah rumah tangga
4
5
6
7
C
10
Buku Mutu Udara : PP No. 41 Th 1999 NA
85 Db (A)
3 B
Regulasi / Perundang undangan 7
Lokasi bersih
20% kayu
Bersih
Pengendalian Kerusakan tanah PP RI No. 150 Th 2000 kriteria Kerusakan Lingkungan terhadap golongan C : KEP43/MENLH/11/1996 NA
Sanitasi yang baik
Pengelolaan MCK
Membangun MCK sesuai kebutuhan Piket kebersihan MCK
MCK bersih
Peraturan Menteri Perburuhan No.7 Tahun 1964 NA
Pengelolaan limbah rumah tangga
Membangun instalasi pengelolaan limbah.
air minum/ mandi ttp bersih
PP No.20/1990 Pengendalian Pencemaran Air
STRUKTUR & ME Pengaturan pencahayaan ruangan yang salah
Green Building Design
Memanfaatkan sinar matahari
Tidak menyalakan lampu disiang hari
Peraturan Menteri Perburuhan No.7 Tahun 1964 : Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat Kerja
Pencapaian 8
No.AP 1
No. Aspek
Aspek Lingkungan
2 UMUM
3
Objektif 4 Efesiensi, efektifitas dalam 0 penempatan titik sesuai layout
Program
Target
5
6
Regulasi / Perundang undangan 7
Memakai tray, supply sesuai kebutuhan dan pengaturan lay out
Tidak ada pemborosan material & kerugian daya hantar
NA
Efesiensi
NA kriteria Kerusakan Lingkungan terhadap golongan C : KEP43/MENLH/11/1996
11
Penempatan Instalansi Listrik
12
Boros Besi Beton
Value Engineering
Konversi ke wiremesh
13
Pemakaian Kayu
Minimalis pemakaian
Pemakaian dengan metode berkali-kali
Penggunaan kayu sedikit
14
Bekisting Plywood
Minimalis pemakaian
Pemakaian floordeck
Penggunaan plywood minoritas
15
Stryofoam
Menimalisir pemakaian
Penggantian material
Sampah di kelola
16
Penggunaan air
Menimalisir pemakaian
Mengatur boster/ tekanan air keluar
Penggunaan per orang < 100 liter / hari
Pengendalian Kerusakan tanah PP RI No. 150 Th 2000
18
Genset Bising
Mengurangi kebisingan
Membuat rumah genset
Desibel dibawah baku mutu
Baku Mutu Kebisingan : Kep. Men. LH No. 48/MENLH/11/1996
19
Solar Tercecer
Meniadakan pencemaran
Tidak ada ceceran langsung ke tanah
20
Beton Sisa Tercecer
Pengendalian Kerusakan tanah PP RI No. 150 Th 2000 Pengendalian Kerusakan tanah PP RI No. 150 Th 2000
21
Mobil readymix kotor
Penempatan drum solar dilindungi pasir Menampung buangan Air Cucian Membuat tempat Truck Mixer pembuangan khusus Membersihkan mobil setelah Ada Petugas pembersih pengecoran
Lokasi bersih Tidak ada Ceceran
kriteria Kerusakan Lingkungan terhadap golongan C : KEP43/MENLH/11/1996 Pengendalian Kerusakan tanah PP RI No. 150 Th 2000
NA
Pencapaian 8
Persero PT. BRANTAS ABIPRAYA
No. Dokumen
:
Lampiran
:
Halaman
:
2-000-57-01/03
PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP Proyek : Pembangunan Gedung Kantor Pusat PT. Brantas Abipraya Lokasi : Jl. D.I. Panjaitan Kav. 14 Jakarta Timur Periode : No.
Jenis Aspek Lingkungan
Spesifik Kegiatan
A
UMUM
1
Mobilisasi Alat (TC, Material&Passenge Emisi Gas Buang r Hoist)
Jenis dampak lingkungan
Tolok Ukur Dampak
Objektif Pengelolaan Lingkungan Hidup
Mengupayakan agar penurunan kualitas Pengujian Kalibrasi udara tidak melebihi FIP baku mutu yang telah ditetapkan. Pengaturan lalulintas Ada Petugas saat mobilisasi alat/erection
Jalan yang dilalui kegiatan mobilisasi alat/lokasi erection
Pengamatan
Setiap mobilisasi
Proyek dan sekitarnya
Pengukuran Lapangan
Setiap mobilisasi
Kebersihan jalan Menghilangkan sisa Pembersihan jalan disekitar lokasi Proyek potongan kayu yang yang kotor oleh berserakan di proyek potongan kayu dan sekitarnya
Proyek dan sekitarnya
Pengamatan
1 kali seminggu / sebulan / Setiap hari
Kriteria Kerusakan Lingkungan thd gol.C : KEP43/MENLH/11/1996
PEKERJAAN PERSIAPAN Membuat Barak Kerja + Fasilitas MCK + Pengadaan Air Bersih
Sampah Potongan Kayu
Pemakaian Kayu
Barak Kerja Becek
Pengurangan Sumber Daya Alam
Estetika
Pemantauan Lingkungan Hidup Metode Frekuensi Pemantauan Pemantauan
Setiap Kedatangan Alat baru / Sekali diawali Proyek/saat erection
Buku Mutu Udara : PP No. 41 Th 1999
2
Lokasi PLH
Pengukuran Lapangan
Pencemaran Udara (Gas Buang)
B
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
Pengaturan Jam Kerja
Mengganti kayu dg material lain
Jalan yang dilalui kegiatan mobilisasi alat
1. SHE Patrol 2. Inspeksi
Pengamatan 1. SHE Patrol
1 kali seminggu / sebulan / Setiap hari
2. Inspeksi
Lantai Barak disemen/ditegel, saluran pembuang dibuat di sekeliling barak kerja
Barak Kerja
Pengamatan 1. SHE Patrol 2. Inspeksi
1 kali seminggu / sebulan / Setiap hari
PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP Proyek : Pembangunan Gedung Kantor Pusat PT. Brantas Abipraya Lokasi : Jl. D.I. Panjaitan Kav. 14 Jakarta Timur Periode : No.
Spesifik Kegiatan
Jenis Aspek Lingkungan
Jenis dampak lingkungan
Tolok Ukur Dampak
Objektif Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
Lokasi PLH
Pemantauan Lingkungan Hidup Metode Frekuensi Pemantauan Pemantauan
UMUM Fasilitas MCK tdk memadai
Sanitasi MCK bersih dan cukup Sanitasi lingkungan lingkungan buruk sesuai kebutuhan
Membangun MCK sesuai kebutuhan
Fasilitas MCK
Pengamatan 1. SHE Patrol
1 kali seminggu / sebulan / Setiap hari
2. Inspeksi
MCK tidak bersih
Estetika
MCK bersih
Pengelolaan MCK
Piket kebersihan MCK
Fasilitas MCK
Pengamatan 1. SHE Patrol
1 kali seminggu / sebulan / Setiap hari
2. Inspeksi Limbah rumah tangga Air bersih tercemar
air minum/ mandi ttp bersih
Pengelolaan limbah rumah tangga
Membuat instalasi pengolahan air limbah.
Barak Kerja
Pengamatan 1. SHE Patrol
1 kali seminggu / sebulan / Setiap hari
2. Inspeksi
C
STRUKTUR & ME
3
Pekerjaan M/E (Listrik&Tata Cahaya)
mempengaruhi Pengaturan aktivitas kerja dan pencahayaan ruangan pembuangan yang salah energi
Kriteria Kerusakan Lingkungan thd gol.C : KEP43/MENLH/11/1996
Penempatan Instalansi Listrik Gangguan Akibat Frekuensi NA Listrik
4
Pekerjaan Beton (Bekisting)
Green Building Design
Memanfaatkan sinar Proyek dan matahari sekitarnya
Pengamatan
Setiap hari
Efesiensi, efektifitas dalam Efesiensi penempatan energi titik sesuai Proyeklayout dan sekitarnyaPengamatan
1 kali seminggu / sebulan / Setiap hari
Boros Besi Beton
Pengurangan Sumber Daya Alam
Efesiensi
Konversi ke wiremesh
Efesiensi Material Alam
Struktur
Pengamatan
Setiap operasional
Pemakaian Kayu
Pengurangan Sumber Daya Alam
kriteria Kerusakan Lingkungan terhadap golongan C : KEP43/MENLH/11/1996
Menjaga sumber daya alam dengan minimalis pemakaian kayu dengan metode pemakaian berulang
Efesiensi Material Alam serta melakukan gerakan tanam pohon
Los Kerja dan Sekitar Pengamatan Proyek
Setiap pagi & sore operasional
PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP Proyek : Pembangunan Gedung Kantor Pusat PT. Brantas Abipraya Lokasi : Jl. D.I. Panjaitan Kav. 14 Jakarta Timur Periode : No.
Spesifik Kegiatan
Pemantauan Lingkungan Hidup Metode Frekuensi Pemantauan Pemantauan
Tolok Ukur Dampak
Objektif Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
Bekisting Plywood
Pengurangan Sumber Daya Alam
kriteria Kerusakan Lingkungan terhadap golongan C : KEP43/MENLH/11/1996
Menjaga sumber daya alam dengan minimalis pemakaian kayu dengan memakai floordeck
Efesiensi Material Alam serta melakukan gerakan tanam pohon
Los Kerja dan Sekitar Pengamatan Proyek
1 kali seminggu / sebulan / Setiap hari
Stryofoam
Polusi asap dan pencemaran tanah dari sampah
Pengendalian Menimalisir Kerusakan tanah PP RI pemakaian No. 150 Th 2000
Memakai dyer sehingga tidak ada sampah stryofoam
Proyek
Pengamatan
1 kali seminggu / sebulan / Setiap hari
Penggunaan air
Air bersih langka
Pengendalian Menimalisir Kerusakan tanah PP RI pemakaian No. 150 Th 2000
STP Water treatment Proyek system
Pengamatan
1 kali seminggu / sebulan / Setiap hari
Penempatan Instalansi Listrik
Gangguan Akibat NA Frekuensi Listrik
Jenis Aspek Lingkungan
Jenis dampak lingkungan
Lokasi PLH
UMUM
5
6
Pekerjaan M/E (Plumbing)
Penggunaan Genset Genset Bising
Solar Tercecer
Efesiensi, efektifitas dalam penempatan titik sesuai layout
Pengendalian Meniadakan Kerusakan tanah PP RI pencemaran No. 150 Th 2000
Drum Solar dialas pasir sehingga tidak mencemari tanah
Proyek
Pengamatan
1 kali seminggu / sebulan / Setiap hari
PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP Proyek : Pembangunan Gedung Kantor Pusat PT. Brantas Abipraya Lokasi : Jl. D.I. Panjaitan Kav. 14 Jakarta Timur Periode : No.
Spesifik Kegiatan
Jenis Aspek Lingkungan
Jenis dampak lingkungan
Tolok Ukur Dampak
UMUM 7
Pekerjaan Beton
Ceceran beton
Pencemaran Tanah
Mobil readymix kotor Jalan kotor
Objektif Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
Kebersihan saluran
Menampung buangan Air Cucian Truck Mixer
Kebersihan jalan
Membersihkan mobil Jalan akses setelah pengecoran dibersihkan
Sisa beton tidak dibuang ke selokan
Lokasi PLH
Pemantauan Lingkungan Hidup Metode Frekuensi Pemantauan Pemantauan
Proyek dan sekitarnya
Pengamatan
1 kali seminggu / sebulan / Setiap hari
Proyek dan sekitarnya
Pengamatan
1 kali seminggu / sebulan / Setiap hari
:
2-000-57-01/03
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
Instansi Pelaporan
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
Instansi Pelaporan
1 kali seminggu / sebulan / Setiap hari
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
Instansi Pelaporan
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
Instansi Pelaporan
Persero PT. BRANTAS ABIPRAYA
No. Dokumen
:
2-000-57-01/03
Lampiran
:
9-11
Halaman
:
13-13
PENETAPAN SKOR PADA IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK LINGKUNGAN Penetapan Skor Severity/Keparahan 5 = Bencana 4 = Serius 3 = Cukup 2 = Ringan 1 = Tidak Berbahaya
Penetapan Skor Kemungkinan Terjadi 5 = Sangat Besar Kemungkinannya 4 = Besar Kemungkinan 3 = Cukup 2 = Rendah 1 = Sedikit Sekali
Penetapan Skor Status Regulasi 5 = Ditetapkan dalam regulasi 4 = Kemungkinan besar diundang-undangkan di masa depan 3 = Kebijakan Formal perusahaan 2 = Kebijakan perusahaan tidak formal 1 = Tidak diatur
Penetapan Skor Pemenuhan Peraturan 3 = Ada peraturan perundangan yang mengatur dampak lingkungan yang terjadi dan perusahaan “belum mentaatinya”. 2 = Ada peraturan perundangan yang mengatur dampak lingkungan yang terjadi dan perusahaan “tidak konsisten mentaatinya”. 1 = Ada peraturan perundangan yang mengatur dampak lingkungan yang terjadi dan perusahaan sudah “sepenuhnya mentaati“. Atau tidak ada peraturan perundangan yang mengatur dampak lingkungan yang terjadi, namun sudah ada kebijakan perusahaan baik formal maupun tidak formal Penetapan Status Masukkan Skor Aspek Penting dan Skor Pemenuhan Peraturan ke dalam Gambar Matriks Status di Keterangan: sebelah kanan ini. Kemudian didapatkan Status Aspek Lingkungan yang dibutuhkan
1
MINOR
2
MEDIUM
3
MAJOR
Aspek Penting
Nilai Signifikasi = Skor [Severity/Keparahan] X Skor [Kemungkinan Terjadi] X Skor [Frekuensi Kejadian] X Skor [Status Regulasi] Penetapan Skor Aspek Penting 5 = Sangat Signifikan, Nilai Signifikasi 501 - 625 4 = Signifikan, Nilai Signifikasi 376 - 500 3 = Cukup Signifikan, Nilai Signifikasi 251 - 375 2 = Kurang Signifikan, Nilai Signifikasi 126 - 250 1 = Tidak Signifikan, Nilai Signifikasi 1 - 125
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.