ICU Full Text
July 4, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download ICU Full Text...
Description
REFERAT IN TEN SIVE CARE CARE UNITE (I CU CU))
Oleh: Cantika Widia Astuti 112170013
Konsulen : dr. Aris Sunaryo Sp.An M.Kes
SMF ILMU ANESTESI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas referat ini. Bersama ini saya menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya serta penghargaan yang setinggi-tingginyakepada: 1. Catur Setiya Sulistiyana, dr,,M,Med,Ed selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya GunungJati Cirebon yang telah memberikan saran prasarana kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan lancar. 2. Kepala Rumah Sakit RSUD Waled beserta jajarannya yang telah memberikan sarana dan prasarana kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan lancar. 3. dr. Aris Sunaryo Sp.An M.Kes selaku Konsulen yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dalam penyusunan referat ini. 4. dr. Hari selaku Pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing kami dalamp enyusunan referat ini. 5. Serta pihak lain yang tidakmungkin saya sebutkan satu-persatu atas bantuannya secara langsung maupun tidak langsung sehingga proposal ini dapat terselesaikan dengan baik.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga referat ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Cirebon, Agustur 2016 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Kata Pengantar ............................................. .................................................................... ............................................. .......................... .... i Daftar isi....................................................... .............................................................................. ............................................. ......................... ...ii TINJAUAN PUSTAKA Pengertian ICU ...................................... ............................................................ ............................................ ................................. ........... 1 Ruang lingkup pelayanan ICU ............................................ ................................................................... ......................... .. 1 Jenis – Jenis – jenis ICU .................................................. ........................................................................ ........................................ .................. 2 Syarat – Syarat – syarat ruang ICU ........................................... ................................................................. ................................. ........... 2 Klasifikasi pelayanan ICU ..................................................... ........................................................................... ...................... 3 Standar minimal pelayanan ICU ............................. .................................................... ..................................... .............. 5 Kriteria pasien masuk dan keluar ICU ........................................... ......................................................... .............. 6 DAFTAR ISI ................................................ ....................................................................... ............................................. ........................ 13
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN ICU Intensive care unit (ICU) menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1778/ MENKES/ SK/XXI/2010 adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri, dengan staf yang khusus dan perlengkapan khusus yang ditujukan ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi untuk pasien-pasien yng menderita penyakit akut, cedera atau penyulit yang mengancam nyawa dengan prognosis dubia yang diharapkan masih reversibel. ICU menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana serta peralatan
khusus
untuk
menunjang
fungsi-fungsi
vital
dengan
menggunakan keterampiran staf medik, perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-keadaan tersebut.1
B. RUANG LINGKUP PELAYANAN ICU Ruang lingkup pelayanan ICU meliputi : 2 1. Diagnosa dan penatalaksanaan spesifik penyakit-penyakit akut yang mengancam nyawa dan dapat menimbulkan kematian dalam beberapa menit sampai beberapa hari. 2. Memberikan bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh sekaligus melakukan pelaksanaan spesifik pemenuhan kebutuhan dasar. 3. Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksaan terhadap komplikasi yang ditimbulkan oleh : a. Penyakit b. Kondisi pasien menjadi buruk karena pengobatan (iatrogenik) 4. Memberikan bantuan psikologis pada pasien yang bergantung pada fungsi alat / mesin dan orang lain.
C. JENIS JENIS – – JENIS JENIS ICU Menurut fungsinya fungsinya ICU (Intensive Care Unit) dibagi dibagi menjadi bebrapa unsur : 2 a. ICU Khusus Dimana pasien dirawat dengan payah dan akut dari satu jenis penyakit. Adapun contohnya yaitu : a) ICCU (Intensive Coronary Care Unit) yaitu ruang untuk pasien yang dirawat dirawat dengan gangguan pembuluh darah Coroner. b) Respiratory Unit yaitu ruang untuk pasien yang dirawat dengan mengalami gangguan pernafasan. c) Renal Unit yaitu ruang untuk pasien yag dirawat dengan gangguan gagal ginjal. b. ICU Umum Dimana pasien dirawat dirawat dengan sakit payah akut di semua bagian RS. Menurut umur, ICU anak & neonatus dipisahkan dipisa hkan dengan ICU dewasa.
D. SYARAT - SYARAT RUANG ICU 1. Letaknya di sentral RS dan dekat dengan kamar bedah serta kamar pulih sadar (Recovery Room) 2. Suhu ruangan diusahakan 22-25oC, nyaman , energi tidak banyak keluar 3. Ruangan tertutup & tidak terkontaminasi dari luar 4. Merupakan ruangan aseptic & ruangan antiseptic dengan dibatasi kacakaca kaca 5. Kapasitas tempat tidur dilengkapi alat-alat khusus 6. Tempat tidur harus yang beroda dan dapat diubah dengan segala posisi 7. Petugas maupun pengunjung memakai pakaian khusus bila memasuki ruangan isolasi 8. Tempat dokter & perawat harus sedemikian rupa sehingga mudah untuk mengobservasi pasien. 1
E. KLASIFIKASI PELAYANAN ICU Pelayanan ICU dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) yaitu : 2 1. ICU Primer ICU primer memberikan pelayanan pada pasien yang memerluan perawatan ketat (high care). care). ICU primer mampu melakukan resusitasi jantung paru dan memberikan memberikan ventilasi bantuan 24-28 jam. Kekhususan yang dimiliki ICU primer adalah : 2 a. Ruang tersendiri, letaknya dekat dengan kamar bedah , ruang darurat dan ruang pasien lain. b. Memiliki kebijakan/ kriteri pasien yang masuk dan yang keluar c. Memiliki seorang anestesiologi sebagai kepala d. Ada dokter jaga 24 jam dengan kemampuan resusitasi jantung paru e. Konsulen yang membantu harus siap dipanggil f. Memiliki 25% jumlah perawat yang telah mempunyai sertifikat pelatihan perawatan intensif, minimal satu orang per shif g. Mampu melayani dengan cepat pemeriksaan labolatorium tertentu, rontgen untuk kemudahan diagnostik selama 24 jam dan fisioterapi
2. ICU Sekunder ICU sekunder adalah pelayanan yang harus mampu memberikan standar ICU umum yang tinggi, mampu memberikan tunjangan ventilasi mekanis lebih lama, la ma, mampu melakukan tunjangan hidup yang lain tetapi tidak terlalu kompleks sifatnya. Kekhususan yang dimiliki ICU sekunder adalah : 2 a. Ruang tersendiri berdekatan dengan kamar bedah, ruang darurat dan ruang rawat lain b. Memiliki kriteri pasien yang masuk, keluar dan rujukan c. Tersedia
dokter
spesialis
sebagai
konsultan
yang
dapat
menanggulangi setiap saat bila diperlukan d. Memiliki seorang kepala ICU yaitu seorang dokter konsultan intensif care, atau bila tidak tersedia oleh dokter spesialis anestesiologi, yang bertanggung jawab secara keseluruhan dan
dokter jaga yang minimal mampu melakukan resusitasi jantung paru (bantuan hidup dasar dan bantuan lanjut) e. Memiliki tenaga keperawatan lebih dari 50% bersertifikat ICU dan minimal berpengalaman kerja di unit Penyakit dalam dan Bedah selama 3 tahun f. Kemampuan memberikan bantuan ventilasi mekanis beberapa lama dan dalam bats tertentu, melakukan pemantauan intensif dan usaha-usaha penunjang hidup. g. Mampu melayani dengan cepat pemeriksaan labolatorium tertentu, rontgen untuk kemudahan diagnostik selama 24 jam dan fisioterapi h. Memiliki ruang isolasi dan mampu melakukan prosedur isolasi. 3. ICU Tersier ICU tersier adalah pelayanan intensif tertinggi dan harus mampu memberikan pelayanan tertinggi termasuk bantuan hidup multi-sistem yang kompleks dalam jangka waktu yang tak terbatas. ICU tersier harus mampu melakukan ventilasi mekanis, pelayanan dukungan/ bantuan renal ekstrakorporal dan pemantauan kardiovaskular intensif dalam jangka waktu yang terbatas dan mempunyai dukungan pelayanan penunjang medik. Kekhususan yang dimiliki oleh ICU tersier adalah : 2 a. Tempat khusus tersendiri di dalam rumah skait b. Memiliki kriteri pasien yang masuk, keluar dan rujukan c. Memiliki dokter speesialis dan subspesialis yang dapat dipanggil setiap saat bila diperlukan d. Dikelola oleh seorang ahi anestesiologi konsultan intensif care atau dokter ahli konsultan intensif yang lain, yang bertanggung jawab secara keseluruhan. Dokter jaga yang minimal mampu resusitasi jantung paru (bantuan hidup dasar dan bantuan hidup lanjut)
e. Memiliki tenaga keperawatan lebih dari 75% bersertifikat ICU dan minimal berpengalaman kerja di unit Penyakit dalam dan Bedah selama 3 tahun f. Mampu melakukan semua bentuk pemantauan dan perawatan intensive baik invasif maupun non invasif. g. Mampu dengan cepat melayani pemeriksaan labolatorium tertentu, rontgen untuk kemudahan diagnostik selama 24 jam dan fisioterapi h. Memiliki paling sedikit seorang yang mampu mendidik medik dan perawat agar dapat memberikan pelayanan yang optimal pada pasien. i. Memiliki staf tambahan yang lain misalnya tega administrasi, tenaga rekam medik, tenaga untuk kepentingan ilmiah dan penelitian.
F. STANDAR MINIMAL PELAYANAN ICU ICU merupakan suatu
unit di RS yang yang dibandingkan dengan
ruagan lain, banyak perbedaan, tingkat, pelayanannya. Tingkat pelayanan ini ditentukan oleh oleh jumlah staf, fasilitas, pelayanan penunjang penunjang ,jumlah dan macam pasien yang dirawat, untuk itu harus ditunjang oleh tenaga yang memenuhi kualifikasi standart ICU. 1 Pelayanan ICU harus memiliki kemampuan minimal sebagai berikut a. Resusitasi jantung paru. b. Pengelolaan jalan napas, termasuk intubasi trakeal dan penggunaaan ventilator sederhana. c. Terapi oksigen. d. Pemantauan EKG, puls oksimetri terus menerus. e. Pemberian nutrisi enterap dan parenteral. f. Pemeriksaaan laboratorium khusus dengan cepat dan mernyeluruh. g. Pelaksanaan terapi secara titrasi. h. Kemampuan melaksanakan tehnik khusus sesuai dengan kondisi pasien.
i. Memberikan tunjangan fungsi vital dengan alat-alat portabel selama transportasi pasien gawat. j. Kemampuan melakukan fisioterapi dada. A. KRITERIA PASIEN MASUK DAN KELUAR ICU 1. Kriteria Masuk ICU a. Model Prioritas a) Prioritas 1 (Pasien yang memerlukan terapi intensif) Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil yang
memerlukan
terapi
intensif
dan
tertitrasi,
seperti
dukungan / bantuan ventilasi , alat penunjang fungsi organ / sistem yang lain, infus obat-obatan vasoaktif / inotropik, obat anti aritmia serta pengobatan lainnya secara kontinyu dan tertitrasi.1 Contoh : pasien pasca bedah kardiotoraksik, sepsis berat, gangguan asam basa dan elektrolit yang mengancam nyawa. Institusi setempat dapat membuat kriteria spesifikuntuk masuk ICU, seperti derajat hipoksemia, hipotensi dibawah tekanan adarh tertentu. Terapi pada pasien prioritas 1 (satu) umumnya tidak mempunyai batas. b) Prioritas 2 (Memerlukan pemantauan intensif dan pasien sakit kritis atau terminal) Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan canggih di ICU, sebab sangat berisiko bila tidak mendapatkan terapi intensif segera, misalnya pemantauan intensif menggunakan pulmonary arterial chathete. Contoh pasien seperti ini antara lain mereka yang menderita penyakit dasar jantung paru, gagal ginjal akut dan berat atau yang telah mengalami pembedahan major. Terapi pada pasien prioritas 2 tidak mempunyai batas, karena kondisi mediknya senantiasa berubah. 1
c) Prioritas 3 (pasien dengan prognosis buruk atau sukar untuk sembuh) Pasien golongan ini adalah pasien yang sakit kritis, yang tidak stabil status kesehatan sebelumnya yang disebabkan oleh penyakit yang mendasarinya, atau penyakit akut secara sendirian atau kombinasi. Kemungkinan sembuh dan atau manfaat terapi di ICU pada golongan ini sangat kecil. Contoh : pasien dengan keganasan metatistik disertai penyulit infeksi, pericardial tamponade, sumbatan jalan napas, atau pasien penyakit jantung, penyakit paru terminal disertai kompilasi penyakit paru akut berat. Pengelolaan pada pasien golong golongan an ini hanya mengatasi kegawatan akutnya saja, dan usaha terapi mungkin tidak samapai melakukan intubasi atau resusitasi jantung paru.1
b. Model Diagnosis Model ini menggunakan penyakit atau kondisi tertentu untuk menentukan kelayakan masuk ICU. 3 a) Sistem Jantung - Infark miokard akut dengan komplikasi - Syok kardiogenik - Aritmia Complex membutuhkan pemantauan ketat dan intervensi - Gagal jantung kongestif akut dengan gagal napas dan / atau membutuhkan dukungan hemodinamik - Hipertensi darurat - Angina
tidak
stabil,
terutama
dengan
disritmia,
ketidakstabilan hemodinamik, atau terus-menerus nyeri dada - Henti jantung - Tamponade
jantung
atau
ketidakstabilan hemodinamik
penyempitan
dengan
- Membedah aneurisma aorta - Blok jantung Lengkap b) Sistem Paru - Kegagalan pernafasan akut yang membutuhkan dukungan ventilasi - Emboli paru dengan ketidakstabilan hemodinamik - Pasien di unit perawatan menengah yang menunjukkan kerusakan pernapasan - Kebutuhan keperawatan / perawatan pernapasan tidak tersedia di daerah perawatan yang lebih rendah seperti lantai atau unit perawatan menengah - Masif hemoptisis - Kegagalan pernapasan dengan intubasi segera c) Gangguan Neurologis - Stroke akut dengan staus mental yang berubah - Coma: metabolik, toksik, atau anoxic - Perdarahan intrakranial dengan potensi herniasi - Akut subarachnoid hemorrhage - Meningitis dengan perubahan status mental atau gangguan pernapasan - Sistem saraf pusat atau gangguan neuromuskular dengan memburuknya neurologis atau fungsi paru - Status epileptikus - Otak pasien mati otak mati atau berpotensi yang sedang agresif dikelola sementara menentukan status donasi organ - Vasospasme - Pasien kepala parah cedera d) Obat Tertelan dan Obat Overdosis - Hemodinamik tidak stabil karena konsumsi obat Kejang setelah proses pencernaan obat
e) Gastrointestinal Disorders - Hidup mengancam perdarahan gastrointestinal termasuk hipotensi, angina, terus pendarahan, atau dengan kondisi komorbiditas - Gagal hati fulminan - Pankreatitis berat - Perforasi esofagus dengan atau tanpa mediastinitis f) Endokrin - Diabetic
ketoacidosis
hemodinamik,
rumit
perubahan
status
oleh
ketidakstabilan
mental,
insufisiensi
pernapasan, atau asidosis berat - Badai tiroid atau myxedema koma dengan ketidakstabilan hemodinamik - Hiperosmolar dengan koma dan / atau ketidakstabilan hemodinamik - Masalah endokrin lain seperti krisis adrenal dengan ketidakstabilan hemodinamik - Hiperkalsemia berat dengan perubahan status mental, memerlukan pemantauan hemodinamik - Hypo atau hipernatremia dengan kejang, perubahan status mental - Hypo
atau
hypermagnesemia
dengan
hemodinamik
kompromi atau disritmia - Hypo atau hiperkalemia dengan disritmia atau kelemahan otot - Hypophosphatemia
dengan
kelemahan
otot
pasien g) Bedah - Pasca operasi membutuhkan hemodinamik monitoring / dukungan ventilasi atau perawatan ekstensif
c. Model Parameter Objektif a) Tanda Vital - Pulse 150 kali / menit - Tekanan darah sistolik 35 kali/menit b) Laboratorium - Natrium serum < 110 mEq/L atau > 170 170 mEq/L - Kalium serum < 2,0 mEq/L atau > 7,0 mEq/L - PaO2 < 50 mmHg - pH < 7,1 atau > 7,7 - Glukosa serum > 800 mg/dl - Kalsium serum > 15 mg/dl c) Radiografi / Ultrasonography / Tomography - Perdarahan
pembuluh
darah
serebral,
memar
atau
perdarahan subarachnoid dengan perubahan status mental atau tanda-tanda neurologis fokal - Ruptur usus, kandung kemih, hati, varises esofagus atau uterus dengan ketidakstabilan hemodinamik - Membedah aneurisma aorta d) Elektrokardiogram - Infark miokard dengan aritmia kompleks, ketidakstabilan hemodinamik atau gagal jantung kongestif - Sustained ventricular tachycardia atau fibrilasi ventrikel - Blok
jantung
hemodinamik
Lengkap
dengan
ketidakstabilan
PENGECUALIAN Pasien tidak mempunyai kriteria yang sesuai untuk masuk ICU , hanya dapat masuk dengan pertimbangan seperti pada keadaan luar biasa, atas persetujuan kepala ICU. 1 Contoh : 1. Pasien yang telah dipastikan mengalami brain death , pasien ini dapat dimasukan ke ICU bila mereka potensial donor organ, tetapi hanya untuk bertujuan menunjang fungsi-fungsi organ sementara menunggu donasi organ. 2. Pasien yang kompeten tetapi menolak terapi tunjangan hidup yang agresif dan hanya demi “perawatan yang nyaman”. nyaman”. 3. Pasien dalam keadaan vegetatif permanen. Contoh : pasien pasca bedah vaskuler stabil, pasien diabetik ketoasidosis tanpa komplikasi, keracunan obat tetapi sadar, concussion atau payah jantung kongestif ringan.
2. Kriteria Keluar ICU a. Prioritas I Pasien dipindahkan dari ICU apabila pasien tersebut tidak membutuhkan lagi perawatan intensif, atau jika terapi mengalami kegagalan, prognosa jangka pendek buruk, sedikit kemungkinan untuk pulih kembali, sedikit keuntungan bila perawatan intensif diteruskan. 4 Contoh : pasein dengan 3 atau lebih gagal system organ yang tidak berespon terhadap pengelolaan agresif b. Prioritas II Pasien dikeluarkan dari ICU bila kemungkinan untuk mendadak memerlukan terapi intensif telah berkurang.
4
c. Prioritas III Pasien dipindahkan bila kebutuhan untuk terapi intensif tidak ada lagi,
tetapi
mereka
mungkin
dipindahkan
lebih
dini
bila
kemungkinan kesembuhannya atau manfaat dari terapi intensif kontinyu kecil. 4 Contoh : pasein dengan penyakit lanjut (penyakit paru kronis, penyakit jantung atau liver terminal, karsinoma yang telah menyebar dengan luas, dan yang tidak berespon terhadap terapi ICU untuk penyakit akutnya, dengan prognosis jangka pendek secara statistik rendah dan tidak ada potensial untuk memperbaiki prognosisnya)
DAFTAR PUSTAKA
1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedomen Penyelenggaraan Pelayanan HCU dan ICU di Rumah Sakit. Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Jakarta. 2011 2. Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia.
Standar
Pelayanan
Keperawatan di ICU. Direktorat Keperawatan dan Keteknisian Medik dan Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI. 2006. 3. American College of Critical Care Medicine. Guidelines for ICU Admission,
Discharge
and
Triage.
1999.
http://www.thaddeuspope.com/images/SocyCritCareMed_ _Guidelines_1999.pdf : Diunduh 9 Agustus 2016 4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan
Intensive
Care
Unit
(ICU)
di
Rumah
Sakit.
http://www.perdici.org > Pedoman-ICU. Diunduh: 6 Agustus 2016 http://www.perdici.org
2011.
View more...
Comments