ICD X

April 8, 2017 | Author: lincewijoyo | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download ICD X...

Description

CHAPTER I. 1`` PENYAKIT-PENYAKIT INFEKSI DAN PARASIT TERTENTU Bab ini berisi penyakit-penyakit yang umumnya dikenal sebagai penyakit menular.

Hal-hal penting pada bab ini: Bab ini adalah satu dari bab-bab terbesar ICD-10, terbagi atas 21 blok, dengan kategori berkisar dari A00 to B99.Dari 200 kategori yang tersedia, 171 telah digunakan. Terdapat lima eksklusi yang berada pada level bab. Penggunaan modifier “certain” atau “tertentu” pada judul menunjukkan bahwa beberapa penyakit infeksi dan parasit diklasifikasikan di tempat lain. Perhatikan bahwa terdapat beberapa pengecualian terhadap eksklusi. Mereka berhubungan dengan tetanus obstetri dan neonatus, sifilis kongenital, infeksi gonokokus perinatal, serta penyakit HIV obstetrik dan neonatus. Terdapat sebuah aturan mengenai dugaan asal-usul infeksi atau bukan infeksi pada diare, yang tergantung pada negara tempat diare ini didapatkan. Aturan ini hanya berlaku kalau tidak ada penjelasan mengenai apakah diare ini asalnya infeksi atau bukan. Kalau diare dianggap bukan infeksi, kodenya K52.9 (pada bab Penyakit-penyakit Sistem Pencernaan). Kalau diare dianggap infeksi, ia dikode pada bab I. Ketika mengkode tuberkulosis, kategori A15-A16 menunjukkan apakah tuberkulosis ini telah dipastikan dan metode apa yang digunakan untuk pemastiannya, misalnya pemeriksaan sputum di bawah mikroskop, atau x-ray dada. Blok B20-B23 memiliki catatan di bagian awal tentang penggunaan subkategori karakter ke-4. Kategori ini disediakan untuk penggunaan opsi kalau tidak mungkin dilakukan pengkodean ganda. Blok B50- B64 menyediakan pedoman melalui catatan inklusi dan eksklusi mengenai tindakan yang diambil dalam kasus infeksi plasmodium campuran.. Kode-kode B90-B94 codes digunakan kalau kondisi yang diobati merupakan sekuel dari penyakit infeksi B95-B97 merupakan blok kode tambahan yang memungkinkan organisme infeksi dicatat sebagai penyebab kondisi yang diklasifikan terutama pada bab lain. Kode-kode tidak boleh digunakan untuk kondisi perimer/utama, karena mereka adalah kode tambahan atau pelengkap. Gunakan kode tambahan, bila perlu, untuk identifikasi antibiotika yang kuman itu resisten (U80-U89) Mencakup: Penyakit-penyakit yang umumnya dianggap menular Kecuali: Carrier atau diduga carrier penyakit menular (Z22.-) Infeksi lokal tertentu – lihat bab tentang sistem tubuh Penyakit infeksi dan parasit yang mempersulit kehamilan, persalinan dan nifas [kecuali tetanus obstetri dan penyakit human immunodeficiency virus (HIV)] (O98.-). Penyakit infeksi dan parasit yang khusus pada masa perinatal [kecuali tetanus neonatorum, sifilis kongenital, infeksi gonokokus perinatal dan penyakit HIV perinatal] (P35-P39). Influenza dan infeksi pernafasan akut lainnya (J00-J22)

Bab ini berisi blok-blok sebagai berikut: Penyakit-penyakit akibat bakteria, chlamydia, dan rickettsia A00-A09 Penyakit infeksi usus A15-A19 Tuberculosis A20-A28 Penyakit bakteri zoonotik tertentu A30-A49 Penyakit bakteri lainnya A50-A64 Infeksi dengan penularan terutama melalui hubungan seksual A65-A69 Penyakit akibat spirochaeta lainnya A70-A74 Penyakit lain akibat chlamydia A75-A79 Rickettsioses Penyakit-penyakit akibat infeksi virus A80-A89 Infeksi virus sistem syaraf pusat A90-A99 Demam akibat virus asal-arthropoda dan demam berdarah akibat virus B00-B09 Infeksi virus yang khas dengan lesi kulit dan membran mukosa B15-B19 Hepatitis virus B20-B24 Penyakit human immunodeficiency virus [HIV] B25-B34 Penyakit virus lainnya Penyakit-penyakit akibat jamur, protozoa, cacing, dan kutu B35-B49 Mikosis B50-B64 Penyakit akibat protozoa B65-B83 Penyakit akibat cacing (helminthiases) B85-B89 Pediculosis, acariasis dan infestasi lainnya Hal-hal lain sehubungan dengan penyakit infeksi dan parasit B90-B94 Sequelae penyakit-penyakit infeksi dan parasit B95-B97 Bakteria, virus dan agen infeksi lainnya B99 Penyakit-penyakit menular lainnya

Penyakit-penyakit infeksi pada usus (A00-A09) A00

Cholera Cholera adalah infeksi akut yang melibatkan semua bagian usus halus, khas dengan berak encer yang sangat banyak, muntah, kejang otot, dehidrasi, oliguria, dan pingsan. Penularannya melalui makan dan minum bahan yang tercemar dengan kotoran orang yang terinfeksi Vibrio cholerae serogroup 01. Masa inkubasi adalah 1-3 hari, yang bisa memberikan gejala ringan atau berat, disusul oleh diare mendadak tanpa nyeri yang bisa mencapai 1 liter/jam. Kehilangan cairan dan elektrolit akibat toksin kuman ini merupakan penyebab gejala yang lebih berat. Pengobatan terutama dengan mengganti cairan dan elektrolit sesegera mungkin, dan antibiotika. A00.0 Cholera akibat Vibrio cholerae 01, biovar cholerae Cholera klasik A00.1 Cholera akibat Vibrio cholerae 01, biovar eltor Cholera El Tor A00.9 Cholera, tidak dijelaskan A01

Demam typhoid and paratyphoid

Apikes Iris, Padang

I-2

Salmonella adalah penyebab utama penyakit diare di seluruh dunia. Kelompok yang menyerang manusia dan adalah Salmonella typhi, S. paratyphi A, B, dan C, serta S. sendai. Salmonella typhi dan S. paratyphi menyebabkan demam tifoid dan paratifoid yang khas dengan demam, lemah, nyeri perut, dan kulit kemerahan. Keadaan ini disebut juga demam usus (‘enteric fever’). Penularannya melalui makanan yang tercemar oleh kotoran atau urin penderita, menembus dinding usus ke kelenjar limfe dan masuk ke aliran darah. Masa inkubasi 8-14 hari, dan gejala diawali oleh demam, sakit kepala, nyeri sendi, radang tenggorokan, konstipasi, anoreksia, nyeri dan nyeri tekan perut. Gejala ini bisa diikuti dysuria, batuk kering, dan epistaxis. Suhu tubuh 39-40oC selama 10-14 hari, menurun pada minggu ketiga. Gejala sistem syaraf pusat adalah delirium, stupor, atau koma. Nekrosis jaringan usus bisa terjadi, di samping ulkus, perdarahan dan perforasi usus. Kuman yang beredar di darah menyebabkan infeksi organ seperti osteomyelitis, endocarditis, meningitis, abses jaringan lunak, glomerulonefritis, dan radang daerah reproduksi. A01.0 Typhoid fever Infeksi oleh Salmonella typhi A01.1 Paratyphoid fever A A01.2 Paratyphoid fever B A01.3 Paratyphoid fever C A01.4 Paratyphoid fever, tak dijelaskan Infeksi oleh S. paratyphi NOS A02

Infeksi salmonella lainnya Termasuk: Infeksi atau keracunan makanan oleh Salmonella selain S. typhi dan S.

paratyphi

A02.0 Salmonella enteritis Salmonellosis A02.1 Salmonella septicaemia A02.2† Infeksi salmonella terlokalisir meningitis salmonella (G01*), pneumonia salmonella (J17.0*), arthritis salmonella (M01.3*), osteomyelitis salmonella (M90.2*), penyakit tubulo-interstitial ginjal salmonella (N16.0*) A02.8 Infeksi salmonella lain yang dijelaskan A02.9 Infeksi salmonella, tidak dijelaskan A03

Shigellosis Shigellosis adalah infeksi akut usus akibat Shigella, yang tersebar di seluruh dunia. Jenis yang paling umum adalah Shigella flexneri (B) dan S. sonnei (D), disusul oleh S. boydii (C) dan yang paling ganas, S. dysenteriae (A). Penyebarannya melalui makanan yang tercemar oleh kotoran. Disentri basiler akibat Shigella paling umum pada anak-anak di daerah endemi, sedangkan orang dewasa agak lebih tahan terhadap serangannya. Shigella menembus mukosa kolon dan ujung ileum, menyebabkan sekresi lendir, hiperemia, infiltrasi lekosit, edema, dan ulkus dangkal mukosa. Gejalanya berupa diare encer yang disusul gejala disentri berupa sakit perut, mual dan muntah, serta berak bercampur lendir, darah dan pus. Pengobatan dengan penggantian cairan tubuh dan pemberian antibiotika. A03.0 A03.1 A03.2 A03.3 A03.8

Shigellosis akibat S. dysenteriae; Group A [dysentery Shiga-Kruse] Shigellosis akibat Shigella flexneri; Group B Shigellosis akibat Shigella boydii; Group C Shigellosis akibat Shigella sonnei; Group D Shigellosis lain

Apikes Iris, Padang

I-3

A03.9 Shigellosis, tidak dijelaskan; disentri basiler NOS A04

Infeksi usus akibat bakteri lainnya Escherichia coli biasanya tinggal di saluran pencernaan. Kalau pembatas anatomis yang menghalanginya rusak, ia menyebar ke struktur sekitar atau memasuki aliran darah. Situs yang paling sering diserang E. coli adalah saluran kemih yang dimasuki dari luar; di samping yang dari dalam seperti hati dan empedu, peritoneum, kulit, dan paru-paru.

Kecuali: A04.0 A04.1 A04.2 A04.3 A04.4 A04.5 A04.6 A04.7 A04.8 A04.9

keracunan makanan akibat bakteri (A05.-); enteritis tuberkulosa (A18.3) Infeksi E. coli enteropathogenik Infeksi E. coli enterotoxigenik Infeksi E. coli enteroinvasif Infeksi E. coli enterohaemorrhagik Infeksi E. coli lain pada usus; Enteritis Escherichia coli NOS Enteritis Campylobacter Enteritis akibat Yersinia enterocolitica Kecuali: yersiniosis extraintestinum (A28.2) Enterokolitis akibat Clostridium difficile Keracunan makanan akibat Clostridium difficile Infeksi usus akibat bakteri lain yang dijelaskan Infeksi usus akibat bakteri, tidak dijelaskan; Enteritis bakteri NOS

A05

Keracunan makanan akibat bakteri lainnya, nec Keracunan makanan oleh enterotoksin (racun yang menyerang usus) kuman menyebabkan gastroenteritis, misalnya akibat V. cholerae atau non-cholerae, E. coli, staphylococcus, Clostridium. botulinum, Cl. perfringens, salmonella, dsb. Keracunan stafilokokus menyebabkan muntah, diare, sakit perut, kadang-kadang demam dan sakit kepala. Keracunan Cl. botulinum memberi gejala syaraf yang dimulai dari kelemahan syaraf kepala, lalu diikuti syaraf spinal. Gejala antara lain mual, muntah dan sakit perut, disusul mulut kering, diplopia, blepharoptosis dan penurunan refleks pupil. Keracunan makanan oleh Cl. perfringens biasanya ringan, namun sakit perut, diare berat, penumpukan gas dan perut kembung bisa menyebabkan kolaps.

Kecuali:

A05.0 A05.1 A05.2 A05.3 A05.4 A05.8 A05.9

keracunan makanan dan infeksi akibat salmonella (A02.-) infeksi E. coli (A04.0-A04.4); listeriosis (A32.-); efek toxik makanan beracun (T61-T62) Keracunan makanan akibat staphylococcus Botulismus Keracunan makanan klasik akibat Clostridium botulinum Keracunan makanan akibat Cl. perfringens [Cl. welchii]; Enteritis necroticans; Pig-bel Keracunan makanan akibat Vibrio parahaemolyticus Keracunan makanan akibat Bacillus cereus Keracunan makanan akibat kuman lain yang dijelaskan Keracunan makanan akibat kuman, tidak dijelaskan

A06

Amoebiasis Amoebiasis adalah infeksi kolon oleh protozoa Entamoeba histolytica. Biasanya tanpa gejala, tapi bisa berupa diare ringan sampai disentri. Penularan melalui kontak makanan dengan kotoran

Apikes Iris, Padang

I-4

manusia. Bentuknya bisa berupa trofozoit hidup yang mudah mati, atau kista yang sangat menular. Kista akan menghasilkan trofozoit di usus halus yang kemudian dibawa ke kolon, cecum dan appendix. Trofozoit menembus mukosa kolon, membentuk abses-abses kecil yang kemudian menyatu dan merusak jaringan sehingga terjadi perdarahan, edema dan ulkus. Mereka bisa dibawa vena porta ke hati dan membentuk abses hati, atau menyebar ke paru-paru dan pleura kanan. Penularan melalui darah bisa mencapai paru-paru, perikardium dan otak. Gejala bisa berupa diare atau konstipasi, kembung, nyeri perut, berak berlendir dan berdarah, dan nyeri tekan di hati. Pengobatan mencakup kemoterapi dan penggantian darah, cairan dan elektrolit. Termasuk:: infeksi akibat Entamoeba histolytica Kecuali: penyakit usus lain akibat protozoa (A07.-) A06.0 Disentri amubik akut; Amubiasis akut, Amubiasis usus NOS A06.1 Amubiasis usus kronis A06.2 Kolitis amuba non-disentri A06.3 Amuboma usus; Amuboma NOS A06.4 Abses hati akibat amuba; Amubiasis hati A06.5† Abses paru-paru akibat amoeba (J99.8*); Abses paru (dan hati) A06.6† Abses otak amuba (G07*); Abses amuba otak (dan hati) (dan paru-paru) A06.7 Amubiasis kulit A06.8 Infeksi amuba di situs lain; Appendisitis amuba, Balanitis amuba † (N51.2*) A06.9 Amubiasis, tak dijelaskan A07

Penyakit usus akibat protozoa lainnya Penyakit protozoa usus lain balantidiasis, giardiasis, dan kriptosporidiosis. Balantidiasis akibat Balantidium coli menyebabkan ulkus dinding usus, diare, dan disentri. Giardiasis (lambliasis) akibat Giardia lamblia menyebabkan gangguan penyerapan lemak sehingga timbul diare. Kriptosporidiosis akibat Cryptosporidia berupa diare akut tapi berlangsung singkat. Isospora dan protozoa lain juga dapat menimbulkan gejala pada saluran pencernaan. A07.0 Balantidiasis Disentri balantidia A07.1 Giardiasis [lambliasis] A07.2 Cryptosporidiosis A07.3 Isosporiasis Infeksi Isospora belli dan I. hominis; Coccidiosis usus Isosporosis usus A07.8 Penyakit usus akibat protozoa lain yang dijelaskan Trichomoniasis usus Sarkositosis Sarkosporidiosis A07.9 Penyakit usus akibat protozoa, tidak dijelaskan Diare flagellata

Apikes Iris, Padang

I-5

Kolitis protozoa, diare protozoa, disentri protozoa. A08

Infeksi usus oleh virus dan infeksi lain yang dijelaskan Virus adalah parasit terkecil, partikel molekul intrasel, yang memiliki inti asam nukleat dan dilapisi protein, yang tergantung pada sel (bakteri, tanaman, hewan) untuk reproduksi. Virus group enterik terbagi atas kategori poliomyelitis, coxsackievirus, echovirus dan enterovirus, dan virus gastroenteritis epidemik. Kategori terakhir ini yang memberikan gejala pada saluran pencernaan berupa mual dan muntah, dan bisa berupa rotavirus, “Norwalk” agents, astrovirus, adenovirus tipe 40 dan 41, calicivirus, dan agen-agen mirip coronavirus.

Kecuali: A08.0 A08.1 A08.2 A08.3 A08.4 A08.5

Influenza yang melibatkan saluran pencernaan (J10.8, J11.8) Enteritis akibat rotavirus Gastroenteropati akut akibat Norwalk agent; Enteritis virus dengan struktur kecil bulat Enteritis adenovirus Enteritis virus lainnya Infeksi usus oleh virus, tidak dijelaskan Enteritis NOS, gastroenteritis NOS, gastroenteropati NOS akibat virus. Infeksi usus lain yang dijelaskan

A09 Diare dan gastroenteritis dan kolitis yang berawal dari infeksi atau tidak jelas Kecuali: akibat bakteri, protozoa, virus dan agen infeksi lain yang dijelaskan (A00-A08) diare non-infektif (see noninfectious) (K52.9) diare non-infektif neonatus (P78.3) A09.0 Gastroenteritis dan kolitis lain dan tidak dijelaskan yang asalnya menular Kataralis usus Diare: akut berdarah, akut encer, disenteri, epidemik Diare menular Kolitis menular atau septik: NOS, hemoragik Enteritis menular atau septik: NOS, hemoragik A09.0 Gastroenteritis dan kolitis asalnya tidak jelas

Tuberkulosis (A15-A19)

Tuberkulosis (TB) adalah infeksi akut atau kronis akibat Mycobacterium tuberculosis, dan kadang-kadang oleh M. bovis. Penyakit ini khas dengan keseimbangan antara ketahanan tubuh dan infeksi, fokus infeksi (di dalam atau di luar paru-paru) bisa aktif kembali kapan saja, dan sering setelah periode laten yang cukup lama. Fokus TB memiliki tuberkel berisi sel-sel raksasa dan epitelioid, cenderung fibrosis, dan perkejuan (caseation) yaitu nekrosis yang tidak mencair. Infeksi dengan menghirup bulir cairan (droplet) yang dikeluarkan batuk dan mengering di udara. Piring dan sprei juga sumber penularan yang penting. Pada M. bovis, susu sapi menjadi sumber penyebaran. Pekerja laboratorium bisa terinfeksi melalui inokulasi langsung. Tubuh yang belum disensitisasi tidak memiliki pertahanan terhadap TB. Infeksi biasa dimulai pada paru-paru bagian bawah dan tengah, kuman menyebar ke kelenjar limfe, terus ke aliran darah dan seluruh tubuh. Dalam 4-10 minggu timbul hipersensitivitas tuberkulin, area pneumonitis kecil, perbanyakan kuman dihambat, dan infeksi terhenti. Perkembangan infeksi selanjutnya tergantung pada usia dan intensitas kontak. Kasus yang paling menular adalah yang sputumnya mengandung kuman. Infeksi paling mudah mengenai bayi, disusul oleh anak-anak dan remaja. Pada usia tua kemungkinan terinfeksi kembali meningkat. Termasuk:: infeksi oleh Mycobacterium tuberculosis dan M. bovis Kecuali: sequel TB (B90.-), TB kongenital (P37.0) pneumokoniosis dengan TB (J65), silicotuberculosis (J65) A15

TB pernafasan, dipastikan secara bakteriologis dan histologis

Apikes Iris, Padang

I-6

A15.0 TB paru, dipastikan oleh mikroskopis sputum dengan atau tanpa kultur. Bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB , pneumothoraks TB, dipastikan oleh mikroskopis sputum dengan atau tanpa kultur A15.1 TB paru, dipastikan oleh kultur saja Kondisi pada A15.0, dipastikan oleh kultur saja A15.2 TB paru, dipastikan secara histologis Kondisi pada A15.0, dipastikan secara histologis A15.3 TB paru, dipastikan melalui cara yang tidak dijelaskan Kondisi pada A15.0, dipastikan tapi tidak jelas secara bakteriologis atau histologis A15.4 TB kelenjar limfe intratoraks, dipastikan secara bakteriologis dan histologis TB kelenjar limfe hilus, mediastinum, trakheobronkus, dipastikan secara bakteriologis dan histologis Kecuali: dinyatakan primer (A15.7) A15.5 TB larings, trakhea, glottis dan bronkus, dipastikan secara bakteriologis dan histologis TB bronkus, glottis, larings, trakhea, dipastikan secara bakteriologis dan histologis A15.6 Pleuritis TB, dipastikan secara bakteriologis dan histologis TB pleura, empyema TB, dipastikan secara bakteriologis dan histologis Kecuali: TB pernafasan primer, dipastikan bakteriologis dan histologis (A15.7) A15.7 TB pernafasan primer, dipastikan secara bakteriologis dan histologis A15.8 TB pernafasan lain, dipastikan secara bakteriologis dan histologis TB mediastinum, nasofarings, hidung, sinus hidung, dipastikan secara bakteriologis dan histologis A15.9 TB pernafasan yang tidak dijelaskan, dipastikan secara bakteriologis dan histologis A16 TB pernafasan, tidak dipastikan secara bakteriologis atau histologis A16.0 TB paru, secara bakteriologis dan histologis negatif. Bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB , pneumothoraks TB, secara bakteriologis dan histologis negatif. A16.1 TB paru, pemeriksaan bakteriologis dan histologis tidak dilakukan Kondisi pada A16.0, pemeriksaan bakteriologis dan histologis tidak dilakukan A16.2 TB paru, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis TB paru, bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB , pneumothoraks TB, NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis) A16.3 TB kelenjar limfe intratoraks, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis TB kelenjar limfe hilus, intratoraks, mediastinum, trakheobronkus, NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis) Kecuali: dinyatakan primer (A15.7) A16.4 TB larings, trakhea, glottis dan bronkus, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis TB bronkus, glottis, larings, trakhea, NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis) A16.5 Pleuritis TB, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis TB pleura, empyema TB, pleuritis TB, NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis) Kecuali: TB pernafasan primer, dipastikan bakteriologis dan histologis (A15.7) A16.7 TB pernafasan primer, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis

Apikes Iris, Padang

I-7

TB pernafasan primer NOS Kompleks TB primer A16.8 TB pernafasan lain, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis TB mediastinum, nasofarings, hidung, sinus hidung, NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis) A16.9 TB pernafasan yang tidak dijelaskan, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis TB pernafasan NOS Tuberkulosis NOS A17† TB sistem syaraf A17.0† Meningitis TB(G01*) TB meningen, leptomeningitis TB A17.1† Tuberkuloma meningen (G07*) A17.8† TB lain sistem syaraf Meningoensepfalitis TB (G05.0*), myelitis TB (G05.0*), Tuberkuloma otak atau medulla spinalis, TB otak atau medulla spinalis (G07*), Abses TB otak (G07*), Polyneuropathy TB (G63.0*) A17.9† TB sistem syaraf, tidak dijelaskan (G99.8*) A18 TB organ lain A18.0† TB tulang dan sendi TB panggul (M01.1*), TB lutut (M01.1*), arthritis TB (M01.1*), TB kolom vertebra (M49.0*) Synovitis TB (M68.0*), tenosynovitis TB (M68.0*) Mastoiditis TB (H75.0*), Osteitis TB (M90.0*), osteomyelitis TB (M90.0*), nekrosis TB tulang (M90.0*), A18.1 TB sistem genitourinarius TB ginjal † (N29.1*), TB ureter † (N29.1*), TB bladder † (N33.0*), TB organ genital pria † (N51.-*), TB cervix † (N74.0*), Pelvic inflammatory disease TB wanita † (N74.1*) A18.2 Limfadenopati perifer TB, Adenitis TB Kecuali: Adenopati trakheobronkus TB, TB kelenjar limfe intratoraks (A15.4, A16.3) TB kelenjar limfe mesenterik dan retroperitoneum (A18.3), A18.3 TB usus, peritoneum, dan kelenjar mesenterika Asites TB, TB kelenjar limfe retroperitoneum Peritonitis TB† (K67.3*) TB anus dan rektum†, TB usus (halus, besar)†, enteritis TB† (K93.0*), A18.4 TB kulit dan jaringan subkutis Erythema induratum TB, scrofuloderma Lupus exedens, lupus vulgaris NOS, Lupus vulgaris kelopak mata† (H03.1*), Kecuali: lupus erythematosus (L93.-), lupus erythematosus systemic (M32.-)

Apikes Iris, Padang

I-8

A18.5† TB mata Episcleritis TB † (H19.0*), Keratitis interstitialis TB (H19.2*), keratoconjunctivitis TB † (H19.2*) Iridocyclitis TB † (H22.0*), Chorioretinitis TB † (H32.0*), Kecuali: lupus vulgaris kelopak † (A18.4) A18.6 TB telinga Otitis media TB (H67.0*) Kecuali: TB mastoiditis (A18.0†) A18.7† TB kelenjar adrenal (E35.1*), Penyakit Addison pada TB A18.8 TB organ lain yang dijelaskan: TB kel. tiroid † (E35.0*), TB perikardium † (I32.0*), TB endokardium † (I39.8*), TB miokardium † (I41.0*), Arteritis serebri TB† (I68.1*) TB esofagus † (K23.0*) A19

TB miliaris Termasuk: TB disseminata, TB generalisata, poliserositis TB A19.0 TB miliaris akut pada situs tunggal yang disebutkan A19.1 TB miliaris akut pada situs ganda A19.2 TB miliaris akut, tidak dijelaskan A19.8 TB miliaris lainnya A19.9 TB miliaris, tidak dijelaskan

Penyakit kuman zoonotik tertentu (A20-A28)

Penyebab: kuman yang biasa hidup pada hewan dan kemudian ditularkan ke manusia A20

Plague Plague adalah penyakit infeksi akut berat yang dikenal sebagai epidemi Black Death pada abad pertengahan, akibat Yersinia (Pasteurella) pestis yang masuk melalui gigitan kutu tikus terinfeksi, diikuti demam, delirium dan muntah. Jenis yang menonjol adalah bubonic dengan pembesaran padat kelenjar limfe aksilla atau perineum yang sangat nyeri, kulit di atasnya merah, hati dan limpa membesar, gelisah dan bingung, dengan kematian 60% dalam 3-5 hari Bentuk pneumonic (pada kelenjar limfe paru-paru) plague menyebabkan batuk darah dan dapat membunuh penderitanya dalam 48 jam. Termasuk: infeksi akibat Yersinia pestis A20.0 Bubonic plague A20.1 Cellulocutaneous plague A20.2 Pneumonic plague A20.3 Plague meningitis A20.7 Septicaemic plague A20.8 Bentuk-bentuk lain plague Plague abortif Plague asimptomatik Pestis minor A20.9 Plague, tidak dijelaskan

Apikes Iris, Padang

I-9

A21

Tularaemia Tularemia adalah penyakit infeksi akut yang biasanya khas dengan lesi ulseratif lokal, gejala sistemik yang menonjol, dan keadaan seperti demam tifus, bakteremia, dan pneumonia. Penyebabnya Francisella (Pasteurella, Brucella) tularensis yang memasuki tubuh melalui makanan, inokulasi, atau kontaminasi. Ia bisa menembus kulit yang utuh. Type A yang ganas hidup pada kelinci, dan type B yang lebih jinak hidup pada tikus. Empat jenis klinis tularemia adalah ulceroglandular (87%) dengan lesi utama di tangan dan jari, oculoglandular dengan infeksi pada mata dan radang pada kelenjar limfe di sisi tubuh yang sama, glandular dengan limfadenitis regional, mungkin akibat termakan, dan jenis tifoid dengan nyeri perut dan demam. Gejalanya nyeri kepala berat, demam tinggi dan pembesaran kelenjar limfe. Kematian 6% pada kasus yang tidak diobati.

Termasuk: A21.0 A21.1 A21.2 A21.3 A21.7 A21.8 A21.9

deer-fly fever, infeksi akibat Francisella tularensis, rabbit fever Ulceroglandular tularaemia Oculoglandular tularaemia Ophthalmic tularaemia Pulmonary tularaemia Gastrointestinal tularaemia Abdominal tularaemia Generalized tularaemia Bentuk-bentuk lain tularaemia Tularaemia, tidak dijelaskan

A22

Anthrax Disebabkan oleh Bacillus anthracis, anthrax sangat menular pada hewan ternak. Infeksi pada manusia biasanya melalui kulit, selain menelan dan menghirup sporanya. Pada infeksi kulit timbul papula, vesikula dan eksudasi. Bisa terjadi limfadenopati, lemah, myalgia, sakit kepala, demam, mual dan muntah. Jenis pernafasan paling berbahaya karena spora dengan cepat memperbanyak diri, diikuti oleh nekrosis pada kelenjar limfe paru-paru, dan menyebar ke meningen dan otak. Termasuk: infeksi akibat Bacillus anthracis A22.0 Anthrax kulit Karbunkel ganas, pustula ganas A22.1 Anthrax pernafasan Anthrax inhalasi Penyakit Ragpicker Penyakit Woolsorter A22.2 Anthrax gastrointestinum A22.7 Septikaemia anthrax A22.8 Bentuk-bentuk lain anthrax Meningitis anthrax † (G01*) A22.9 Anthrax, tidak dijelaskan A23

Brucellosis Brucellosis disebabkan oleh Brucella melitensis (kambing dan domba), B. suis (caribou), dan B. canis (anjing). Infeksi terjadi akibat menelan susu atau produk susu (butter dan keju) hewan terinfeksi. Penyakit ini khas dengan stadium demam akut dengan sedikit tanda lokal, dan stadium kronis dengan demam naik turun (undulant fever), lemah, dan keringatan, namun jarang membawa kematian. Termasuk:

Demam: Malta, Mediterranean, undulant

Apikes Iris, Padang

I-10

A23.0 A23.1 A23.2 A23.3 A23.8 A23.9

Brucellosis akibat B. melitensis Brucellosis akibat B. abortus Brucellosis akibat B. suis Brucellosis akibat B. canis Brucellosis lain Brucellosis, tidak dijelaskan

A24

Glanders and melioidosis Glanders disebabkan oleh Pseudomonas mallei, yaitu bakteri kuda, dengan gejala demam tinggi dan radang kelenjar limfe. Melioidosis disebabkan oleh Ps. pseudomallei melalui kulit yang lecet; jarang secara langsung dari hewan atau pasien yang terinfeksi. Gejala yang paling umum pada infeksi pernafasan akut adalah pneumonia nekrotikans. Pada infeksi septikemik, bisa terjadi kebingungan, sesak nafas, faringitis, demam tinggi, dan sianosis, serta nyeri hebat pada otot. Kematian biasanya B20.4 Perhatikan bahwa kode ini adalah untuk penyakit HIV yang menyebabkan kandidiasis dan harus digunakan kalau yang dikode hanyalah penyebab tunggal. Kalau mengkode kondisi ganda, bisa ditambahkan B37.0 untuk menjelaskan bahwa manifestasi infeksi HIV adalah oral thrush (candidal stomatitis). Untuk menemukan kode ini, look up Candidiasis - mouth -> B37.0 4.Acute pneumococcal tracheitis Look up tracheitis in the Index (Volume 3, page 538) Tracheitis -> J04.1 Perhatikan bahwa kata-kata "acute" and "pneumococcal" tercantum dalam uraian tracheitis di dalam tanda kurung, yang berarti bahwa ada tidaknya kata-kata ini dalam uraian penyakit tidak mengubah kode. Untuk mengkode kondisi ganda, bisa ditambahkan kode B95.3 untuk menunjukkan pneumokokus. To find this code, you look up Infection - pneumococcal - - as cause of disease classified elsewhere -> B95.3. Kode J04.1 berasal dari bab pernafasan, bukan bab penyakit infeksi. Lihat catatan eksklusi pada halaman 107 volume 1 untuk menjelaskan ini. 5.Dracunculiasis Look up dracunculiasis in the Index (Volume 3, page 189) Dracunculiasis, dracunculosis -> B72. 6.Noninfective diarrhoea in a 3-week old infant Cari diare pada indeks (Volume 3, page 158) – perhatikan bahwa istilah di dalam tanda kurung menunjukkan bahwa diare yang tidak dijelaskan dianggap menular dan dikode pada bab I. Karena kasus ini dinyatakan non-infectious, look up

Apikes Iris, Padang

I-57

Diarrhoea - neonatal (non infective) -> P78.3. Perhatikan bahwa usia pasien mengubah pemilihan kode. Kalau pasien adalan neonatus, kodenya adalah K52.9 - diarrhoea, non-infective. 7.Tuberculosis of lung, confirmed Look up tuberculosis in the Index (Volume 3, page 545). Tuberculosis - lung - see Tuberculosis, pulmonary. - pulmonary - - confirmed (by) - - - unspecified means -> A15.3. 8.Axillary cutaneous abscess Look up Abscess in the Index (Volume 3, page 17) Abscess - axilla (region) -> L02.4. Note that if you look up Abscess, cutaneous the Index suggests to see also Abscess, by site. This indicates that there are other, more specific, codes available for body sites. There is also a code for the axillary lymph node under Abscess, axilla but the diagnosis here is for a cutaneous abscess. The exclusion notes on page 107 of volume 3 indicate that certain localised infections, such as this one, are coded to the relevant body system chapter and not to chapter 1. 9.Streptococcal sore throat Look up Sore in the Index (Volume 3, page 501) or, if you know the medical term for sore throat, look up pharyngitis. Sore - throat - - streptococcal (ulcerative) -> J02.0. Pharyngitis - streptococcal -> J02.0. The exclusion notes on page 107 of Volume 3 indicate that certain localised infections, such as this one, are coded to the relevant body system chapter and not to chapter 1. 10.Cytomegalovirus pancreatitis Look up pancreatitis in the Index (Volume 3, page 425) Pancreatitis - cytomegaloviral -> B25.2 † K87.1 * Note that this is a case where a dagger and asterisk are used to indicate the underlying cause of the disease (cytomegalovirus) and the manifestation (pancreatitis). If you are only coding single conditions, use the dagger code only. 11.Internal hirudiniasis Look up hirudiniasis in the Index (Volume 3, page 266) Hirudiniasis - internal -> B83.4. 12.Kaposi's sarcoma of back (skin) in HIV patient Look up sarcoma in the Index (Volume 3, page 484).

Apikes Iris, Padang

I-58

Sarcoma - Kaposi's (M9140/3) - - resulting from HIV disease -> B21.0. If you are coding multiple conditions, you can add a code for the sarcoma of skin of back and a morphology code to indicate Kaposi's sarcoma. Look these up this way: Sarcoma - Kaposi's (M9140/3) - - skin -> C46.0 Note the morphology code in parentheses after the morphological type in the Index. Check this also in the Morphology Table in Volume 1 (page 1195) - next to the morphology code is the Chapter 2 category (C46.-) that should be used with this morphology. 13.Infection by schistosoma mansoni and fasciolopsis buski causing severe abdominal pain Look up Infection in the Index (Volume 3, pages 291-299). Infection - Schistosoma - see Infestation, Schistosoma Infestation - Schistosoma - - mansoni -> B65.1 Infection - fasciolopsis buski -> B66.5 If you are coding multiple conditions, use both these codes. There is no need to code the abdominal pain as this is stated to be a symptom of (caused by) the infection. If you are coding single conditions only, you may wish to use either the first infection code (B65.1) or B81.4 Mixed intestinal helminthiases. Read the description for this code on page 174 of volume 1. 14.Epidemic typhus due to Rickettsia prowazekii Look up typhus in the Index (Volume 3, page 552) Typhus - due to Rickettsia - - prowazekii -> A75.0. 15.Granular trachomatous conjunctivitis Look up conjunctivitis in the Index (Volume 3, page 113) Conjunctivitis - granular (trachomatous) -> A71.1† H13.1* 16.Mycotic Madura Foot Look up Madura foot in the Index (Volume 3, page 343). Madura foot - mycotic -> B47.0 17.Dwarf tapeworm infestation Look up infestation in the Index (Volume 3, page 299). Infestation - dwarf tapeworm -> B71.0 18.Sequelae of leprosy

Apikes Iris, Padang

I-59

Look up sequelae in the Index (Volume 3, page 495). Sequelae - leprosy -> B92 19.Classical cholera Look up cholera in the Index (Volume 3, page 97). Cholera - classical -> A00.0 20.Varicella meningitis Look up meningitis in the Index (Volume 3, page 355). Meningitis - in - - varicella -> B01.0 † G02.0*

Apikes Iris, Padang

I-60

CHAPTER II. NEOPLASMA Bab ini berisi kelompok-kelompok besar neoplasma sebagai berikut: C00-C75 Neoplasma ganas yang dinyatakan atau dianggap primer, pada tempat yang dijelaskan, selain neoplasma jaringan limfoid, hematopoietik dan yang berhubungan. C00-C14 Bibir, rongga mulut, dan farings C15-C26 Organ pencernaan C30-C39 Organ pernafasan dan intratoraks C40-C41 Tulang dan rawan sendi C43-C44 Kulit C45-C49 Jaringan mesotel dan jaringan lunak C50 Mammae C51-C58 Organ genitalia wanita C60-C63 Organ genitalia pria C64-C68 Saluran kemih C69-C72 Mata, otak, dan bagian lain sistem syaraf pusat C73-C75 Thyroid dan kelenjar endokrin lain C76-C80 Neoplasma ganas pada situs yang kurang jelas, sekunder dan tidak dijelaskan C81-C96 Neoplasma ganas yang dinyatakan atau dianggap primer, pada jaringan limfoid, hematopoietik dan yang berhubungan C97 Neoplasma ganas pada situs-situs ganda yang independen (primer) D00-D09 Neoplasma in situ D10-D36 Neoplasma jinak D37-D48 Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui [lihat catatan] Catatan 1. Neoplasma ganas primer, kurang jelas, sekunder dan situs tidak dijelaskan. Kategori C76-C80 melibatkan neoplasma ganas tanpa indikasi yang jelas mengenai situs asalnya, atau kanker dinyatakan “disseminata”, “tersebar”, atau “meluas” tanpa menyebutkan situs primer. Pada kedua kasus ini situs primer dianggap tidak diketahui. 2. Aktifitas fungsional. Semua neoplasma diklasifikasikan di dalam bab ini, baik mereka aktif atau tidak secara fungsional. Sebuah kode tambahan dari Bab IV bisa digunakan, kalau diinginkan, untuk mengidentifikasi aktifitas fungsional yang berhubungan dengan setiap neoplasma. Misalnya, phaeochromocytoma ganas kelenjar adrenal yang menghasilkan catecholamine harus dikode pada C74 dengan kode tambahan E27.5; adenoma basofil kelenjar pituitary harus dikode pada D35.2 dengan kode tambahan E24.0. 3. Morfologi. Terdapat beberapa kelompok morfologis (histologis) utama neoplasma ganas: karsinoma yang melibatkan karsinoma (sel) skuamosa dan adenokarsinoma; sarkoma; tumor jaringan lunak lain yang termasuk mesothelioma; limfoma (Hodgkin and non-Hodgkin); leukaemia; jenis lain yang dijelaskan atau spesifik

pada suatu situs; dan kanker yang tidak dijelaskan. Kanker adalah istilah umum dan dapat digunakan untuk semua kelompok di atas, walau pun jarang digunakan untuk neoplasma ganas pada jaringan limfatik, hematopoietik dan yang berhubungan. Karsinoma kadang-kadang digunakan secara salah sebagai sinonim kanker. Pada Bab II hampir semua neoplasma diklasifikasikan menurut situs dengan sifatnya dalam kelompok yang luas. Pada beberapa kasus morfologinya ditunjukkan pada judul kategori dan subkategori. Untuk yang ingin mengidentifikasi jenis histologis, kode morfologis komprehensif tersedia di halaman 1177-1204. Kode-kode morfologi ini berasal dari International Classification of Diseases for Oncology (ICD-O) edisi kedua, yang merupakan klasifikasi dua axis yang menyediakan sistem pengkodean independent untuk topografi dan morfologi. Kode morfologi memiliki enam digit: empat digit pertama menunjukkan jenis histologis, digit ke-5 adalah kode sifat (primer ganas, sekunder ganas [metastatik], in situ, jinak, tak jelas keganasannya), dan kode ke-6 adalah peringkat (differensiasi) untuk tumor padat, yang juga digunakan sebagai kode khusus limfoma dan leukemia. 4. Penggunaan subkategori pada Bab II. Perhatikan penggunaan khusus subkategori .8. Tempat untuk subkategori “yang lain” umumnya diberikan sebagai subkategori .7 5. Neoplasma ganas yang batas situsnya overlap dan subkategori .8 (lesi overlap) Kategori C00-C75 mengklasifikasi neoplasma ganas menurut titik asalnya. Banyak kategori 3-karakter dibagi lebih lanjut atas bagian yang diberi nama atau subkategori dari organ yang dipertanyakan. Sebuah neoplasma yang overlap pada dua atau lebih situs yang berbatasan di dalam satu kategori 3-karakter , dan yang titik asalnya tidak bisa ditentukan, harus diklasifikasi pada subkategori .9 (lesi overlap), kecuali kalau kombinasi ini secara jelas diindeks di tempat lain. Misalnya, karsinoma esofagus dan lambung secara spesifik diindeks pada C16.0 (cardia), sementara karsinoma ujung dan permukaan ventral lidah harus dikode pada C02.8. Sebaliknya, karsinoma ujung lidah yang meluas dan melibatkan permukaan ventral harus dikode pada C02.1 karena titik asalnya, ujung lidah, diketahui. Overlap berarti bahwa situs yang terlibat bersambungan (saling berbatasan). Subkategori yang dinomori secara berurutan sering secara anatomis juga bersambungan, tapi ini tidak selalu demikian (misalnya bladder C67.-) dan pengkode mungkin perlu memeriksa buku anatomi untuk menentukan hubungan topografisnya. Kadang-kadang sebuah neoplasma overlap pada kategori 3-karakter di dalam sistem tertentu. Untuk mengatasi ini, subkategori berikut telah ditentukan: C02.8 Lesi overlap pada lidah C08.8 Lesi overlap pada kelenjar saliva utama C14.8 Lesi overlap pada bibir, rongga mulut dan lidah C21.8 Lesi overlap pada rektum, anus, dan saluran anus C24.8 Lesi overlap pada saluran empedu C26.8 Lesi overlap pada sistem pencernaan C39.8 Lesi overlap pada organ pernafasan dan intratoraks C41.8 Lesi overlap pada tulang dan rawan sendi C49.8 Lesi overlap pada jaringan penyambung dan jaringan lunak C57.8 Lesi overlap pada organ genitalia wanita C63.8 Lesi overlap pada organ genitalia pria Apikes Iris, Padang

II-2

C68.8 Lesi overlap pada organ perkemihan C72.8 Lesi overlap pada sistem syaraf pusat Sebuah contoh untuk ini adalah karsinoma lambung dan usus halus, yang harus dikode pada C26.8 (lesi overlap pada sistem pencernaan) 6. Neoplasma ganas jaringan ektopik. Neoplasma ganas jaringan ektopik dikode pada situs yang disebutkan, misalnya neoplasma ganas pankreas ektopik dikode pankreas, tidak dijelaskan (C25.9). 7. Penggunaan indeks alfabet dalam pengkodean neoplasma. Sebagai tambahan pada situs, morfologi dan sifat harus dipertimbangkan ketika mengkode neoplasma, dan rujukan harus dilakukan pertama kali pada entri indeks alfabet untuk melihat uraian morfologis. Halaman pengantar pada volume 3 melibatkan instruksi umum mengenai penggunaan indeks alfabet secara benar. Instruksi khusus dan contoh-contoh sehubungan dengan neoplasma harus dicari untuk memastikan penggunaan kategori dan subkategori di dalam Bab II secara benar. 8. Penggunaan International Classification of Diseases for Oncology (ICD-O) edisi kedua. Untuk jenis morfologis tertentu, Bab II menyediakan klasifikasi topografis yang agak terbatas, atau tidak ada sama sekali. Kode topografi ICD-O yang digunakan untuk semua neoplasma pada dasarnya adalah kategori 3- atau 4karakter yang digunakan Bab II untuk neoplasma ganas (C00-C77, C80), sehingga memberikan peningkatan kespesifikan situs untuk neoplasma lain (ganas sekunder [metastatik], jinak, in situ, dan tidak pasti atau tidak diketahui). Jadi badan-badan yang tertarik untuk mengidentifikasi situs dan morfologi tumor, seperti registri kanker, rumah sakit kanker, bagian patologi, dan badan lain yang mengkhususkan diri pada kanker, direkomendasikan untuk menggunakan ICD-O. Catatan khusus Bab II: Neoplasma Ketika mengkode neoplasma, rujuk catatan pengantar Bab II pada Volume 1 dan pada pendahuluan Volume 3 tentang pemberian kode dan penggunaan deskripsi morfologis. Suatu neoplasma, baik primer atau metastasis, yang merupakan fokus perawatan selama perawatan kesehatan harus dicatat dan dikode sebagai kondisi utama. Bisa saja kondisi utama yang dicatat oleh praktisi asuhan kesehatan adalah neoplasma primer yang tidak terdapat lagi (telah dibuang pada periode asuhan sebelumnya). Untuk keadaan ini, kondisi utama dikode pada neoplasma situs sekunder, komplikasi saat ini, atau keadaan yang bisa dikode pada Bab XXI (Kontak dengan pelayanan kesehatan untuk alasan selain sakit) yang merupakan fokus pengobatan atau penyelidikan saat itu. Kode yang sesuai dari Bab XXI untuk riwayat neoplasma pribadi bisa digunakan untuk kode tambahan. Contoh 6 Kondisi utama : Karsinoma prostat Kondisi lain : Bronkitis kronis Prosedur : Prostatektomi Kode: Neoplasma ganas prostat (C61) sebagai kondisi utama

Apikes Iris, Padang

II-3

Contoh 7 Kondisi utama : Karsinoma mammae - dibuang dua tahun yang lalu Kondisi lain : Karsinoma sekunder paru-paru Prosedur : Bronkoskopi dengan biopsi Kode: Neoplasma ganas paru-paru (C78.0) sebagai kondisi utama. Z85.3 (riwayat neoplasma mammae) bisa menjadi kode tambahan. Contoh 8 Kondisi utama : Kanker bladder telah dibuang - dirawat untuk pemeriksaan follow-up dengan cystoscopy. Kondisi lain :Prosedur : Cystoscopy Kode: Pemeriksaan follow-up pasca operasi neoplasma ganas (Z08.0) sebagai kondisi utama. Z85.5 (riwayat neoplasma ganas saluran urin) sebagai kode tambahan. Neoplasma ganas (C00-C97) Neoplasma ganas bibir, rongga mulut dan farings (C00-C14) C00 Neoplasma ganas bibir Kecuali: kulit bibir (C43.0, C44.0) C00.0 Bibir atas luar; bibir atas: NOS, area lipstik, batas vermilion C00.1 Bibir bawah luar: bibir bawah: NOS, area lipstik, batas vermilion C00.2 Bibir luar, tidak dijelaskan: batas vermilion NOS C00.3 Bibir atas, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa, permukaan oral C00.4 Bibir bawah, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa, permukaan oral C00.5 Bibir, tak dijelaskan, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa, perm. oral C00.6 Sudut bibir C00.8 Lesi overlap pada bibir C00.9 Lip, tidak dijelaskan C01 Neoplasma ganas basis lidah Permukaan dorsal basis lidah Bagian lidah yang tidak bergerak Sepertiga belakang lidah C02 Neoplasma ganas lidah pada bagian lain dan yang tidak dijelaskan C02.0 Permukaan dorsal lidah – dua-pertiga depan permukaan bawah lidah Kecuali: permukaan dorsal dasar lidah (C01) C02.1 Pinggir lidah – ujung lidah C02.2 Permukaan ventral lidah – dua pertiga depan permukaan atas lidah Frenulum linguae C02.3 Dua-pertiga depan lidah – bagian tidak dijelaskan Sepertiga tengah lidah NOS – Bagian lidah yang bergerak NOS C02.4 Tonsilla lingualis

Apikes Iris, Padang

II-4

Kecuali: tonsil NOS (C09.9) C02.8 Lesi overlap pada lidah titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C01-C02.4 C02.9 Lidah, tidak dijelaskan C03 Neoplasma ganas gusi Termasuk: mukosa alveoli (tonjolan); gingiva Kecuali: neoplasma odontogenik ganas (C41.0-C41.1) C03.0 Gusi atas C03.1 Gusi bawah C03.9 Gusi, tidak dijelaskan C04 Neoplasma ganas lantai mulut C04.0 Lantai anterior mulut – anterior dari pertemuan premolar - caninus C04.1 Lantai lateral mulut C04.8 Lesi overlap pada lantai mulut C04.9 Lantai mulut, tidak dijelaskan C05 Neoplasma ganas palatum C05.0 Palatum durum C05.1 Palatum molle Kecuali: permukaan nasofarings palatum molle (C11.3) C05.2 Uvula C05.8 Lesi overlap pada palatum C05.9 Palate, tidak dijelaskan; atap mulut C06 Neoplasma ganas mulut pada bagian lain dan yang tidak dijelaskan C06.0 Mukosa pipi; pipi dalam C06.1 Vestibulum mulut; sulcus buccalis (upper)(lower), sulcus labialis (upper)(lower) C06.2 Area retromolar C06.8 Lesi overlap mulut pada bagian lain dan yang tidak dijelaskan C06.9 Mulut, tidak dijelaskan Kelenjar saliva minor, situs tidak dijelaskan; rongga mulut NOS C07 Neoplasma ganas kelenjar parotid C08 Neoplasma ganas kelenjar saliva mayor lain dan yang tidak dijelaskan Kecuali: kelenjar saliva minor yang dijelaskan, diklasifikasi menurut lokasi anatomis kelenjar saliva minor NOS (C06.9); kelenjar parotid (C07) C08.0 Kelenjar submandibularis; kelenjar submaxillaris C08.1 Kelenjar sublingualis C08.8 Lesi overlap pada kelenjar saliva mayor titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C07-C08.1 C08.9 Major salivary gland, tidak dijelaskan; kelenjar saliva (mayor) NOS C09 Neoplasma ganas tonsil Kecuali: Tonsilla lingualis (C02.4); tonsilla pharyngealis (C11.1) C09.0 Fossa tonsillaris C09.1 Tonsillar pillar (anterior)(posterior) Apikes Iris, Padang

II-5

C09.8 Lesi overlap pada tonsil C09.9 Tonsil, tidak dijelaskan Tonsil: NOS, faucialis, palatina C10 Neoplasma ganas orofarings Kecuali: tonsil (C09.-) C10.0 Vallecula C10.1 Permukaan anterior epiglottis Pinggir [batas] bebas epiglottis; plica glossoepiglottis Kecuali: epiglottis (pars suprahyoidea) NOS (C32.1) C10.2 Dinding lateral orofarings C10.3 Dinding posterior orofarings C10.4 Branchial cleft (fistula branchial); kista branchial [situs neoplasma] C10.8 Lesi overlap pada orofarings C10.9 Orofarings, tidak dijelaskan C11 Neoplasma ganas nasofarings C11.0 Dinding superior nasofarings; Atap nasofarings C11.1 Dinding posterior nasofarings; Adenoid; tonsilla farings C11.2 Dinding lateral nasofarings; Fossa Rosenmuller; muara tuba auditorius; recessus farings C11.3 Dinding anterior nasofarings Lantai nasofarings Permukaan nasofarings (anterior)(posterior) palatum molle Pinggir posterior: choana, septum hidung C11.8 Lesi overlap pada nasofarings C11.9 Nasofarings, tidak dijelaskan; dinding nasofarings NOS C12 Neoplasma ganas sinus piriformis Fossa pyriformis C13 Neoplasma ganas hipofarings Kecuali: sinus pyriformis (C12) C13.0 Regio postcricoidea C13.1 Plika ariepiglottis, permukaan hipofarings, NOS, zona pinggir Kecuali: Plika ariepiglottis, permukaan larings (C32.1) C13.2 Dinding posterior hipofarings C13.8 Lesi overlap pada hipofarings C13.9 Hipofarings, tidak dijelaskan; dinding hipofarings NOS C14 Neoplasma ganas bibir, rongga mulut, dan farings lainnya, dan yang situsnya kurang jelas Kecuali: oral cavity NOS (C06.9) C14.0 Farings, tidak dijelaskan C14.2 Cincin Waldeyer C14.8 Lesi overlap pada bibir, rongga mulut dan farings

Apikes Iris, Padang

II-6

titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C00-C14.2 Neoplasma ganas organ pencernaan (C15-C26) C15 Neoplasma ganas esofagus Catatan: Terdapat dua subklasifikasi alternatif diberikan, yaitu .0-.2 secara anatomis, dan .3-.5 menurut pertigaan. C15.0 Esofagus bagian leher C15.1 Esofagus bagian toraks C15.2 Esofagus bagian abdomen C15.3 Esofagus sepertiga atas C15.4 Esofagus sepertiga tengah C15.5 Esofagus sepertiga bawah C15.8 Lesi overlap pada esofagus C15.9 Esofagus, tidak dijelaskan C16 Neoplasma ganas lambung C16.0 Cardia: pertemuan lambung-esofagus; mulut lambung, esofagus dan lambung C16.1 Fundus lambung C16.2 Korpus lambung C16.3 Antrum pilori; antrum lambung C16.4 Pylorus; prepylorus; canalis pylori C16.5 Kurvatura minor lambung, tidak dijelaskan; tak sesuai dengan C16.1-C16.4 C16.6 Kurvatura mayor lambung, tidak dijelaskan; tak sesuai dengan C16.1-C16.4 C16.8 Lesi overlap pada lambung C16.9 Lambung, tidak dijelaskan; kanker lambung NOS C17 Neoplasma ganas usus halus C17.0 Duodenum C17.1 Jejunum C17.2 Ileum Kecuali: katup ileocaecum (C18.0) C17.3 Divertikulum Meckel C17.8 Lesi overlap pada usus halus C17.9 Usus halus, tidak dijelaskan C18 Neoplasma ganas kolon C18.0 Caecum; katup ileocaecum C18.1 Appendix C18.2 Kolon asendens C18.3 Fleksura hepatis C18.4 Kolon transversa C18.5 Fleksura lienalis/splenika C18.6 Kolon desendens C18.7 Kolon sigmoidea; fleksura sigmoidea Kecuali: rectosigmoid junction (C19) C18.8 Lesi overlap pada kolon Apikes Iris, Padang

II-7

C18.9 Kolon, tidak dijelaskan; usus besar NOS C19 Neoplasma ganas rectosigmoid junction C20 Neoplasma ganas rektum C21 Neoplasma ganas anus dan saluran anus anal C21.0 Anus, tidak dijelaskan Kecuali: pinggir anus, kulit anus, kulit perianus (C43.5, C44.5) C21.1 Saluran anus; sphincter ani C21.2 Zona kloakogenic C21.8 Lesi overlap pada rektum, anus and saluran anus Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C20-C21.2 C22 Neoplasma ganas hati dan saluran empedu intrahepatik Kecuali: saluran empedu NOS (C24.9); neoplasma ganas sekunder hati (C78.7) C22.0 Karsinoma sel hati; Ca hepatocellular; hepatoma C22.1 Karsinoma saluran empedu intrahepatis; cholangiocarcinoma C22.2 Hepatoblastoma C22.3 Angiosarkoma hati; sarkoma sel Kupffer C22.4 Sarkoma lain pada hati C22.7 Karsinoma lain yang dijelaskan pada hati C22.9 Hati, tidak dijelaskan C23 Neoplasma ganas kantong empedu C24 Neoplasma ganas saluran empedu yang lain dan tidak dijelaskan Kecuali: saluran empedu intrahepatik (C22.1) C24.0 Saluran empedu di luar hati Saluran empedu NOS; ductus biliaris komunis; d. cysticus; d. hepaticus C24.1 Ampulla Vateri C24.8 Lesi overlap pada saluran empedu Termasuk saluran empedu intra dan ekstrahepatik Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C22.0-C24.1 C24.9 Saluran empedu, tidak dijelaskan C25 Neoplasma ganas pankreas C25.0 Caput pancreas C25.1 Corpus pancreas C25.2 Cauda pancreas C25.3 Ductus pancreaticus C25.4 Pankreas endokrin; pulau-pulau Langerhans C25.7 Bagian lain pankreas; leher pankreas C25.8 Lesi overlap pada pankreas C25.9 Pankreas, tidak dijelaskan C26 Neoplasma ganas organ pencernaan lain dan yang tidak jelas Kecuali: peritoneum dan retroperitoneum (C48.-) C26.0 Saluran usus, bagiannya tidak dijelaskan; usus NOS C26.1 Limpa Apikes Iris, Padang

II-8

Kecuali: Penyakit Hodgkin (C81.-); Limfoma non-Hodgkin (C82-C85) C26.8 Lesi overlap pada saluran pencernaan Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C15-C26.1 Kecuali: Cardio-oesophageal junction (C16.0) C26.9 Situs yang tidak jelas di dalam saluran pencernaan Saluran pencernaan NOS, gastrointestinal tract NOS Neoplasma ganas organ pernafasan dan intratoraks (C30-C39) Termasuk: telinga tengah Kecuali: mesothelioma (C45.-) C30 Neoplasma ganas rongga hidung dan telinga tengah C30.0 Rongga hidung Rawan hidung, concha nasales, hidung dalam, septum, vestibulum hidung Kecuali: pinggir posterior septum nasi dan choana (C11.3) tulang hidung (C41.0), kulit hidung (C43.3, C44.3), bulbus olfaktorius (C72.2), hidung NOS (C76.0), C30.1 Telinga tengah Tuba Eustachius, telinga dalam, sel-sel udara mastoid Kecuali: tulang telinga (meatus) (C41.0), rawan telinga (C49.0) liang atau kulit telinga (luar) (C43.2, C44.2) C31 Neoplasma ganas sinus-sinus aksesorius C31.0 Sinus maxillary: Antrum (Highmore)(maxillary) C31.1 Sinus ethmoidalis C31.2 Sinus frontalis C31.3 Sinus sphenoidalis C31.8 Lesi overlap pada sinus aksesorius C31.9 Sinus aksesorius, tidak dijelaskan C32 Neoplasma ganas larings C32.0 Glottis Intrinsic larynx; pita suara (sejati) NOS C32.1 Supraglottis Plica aryepiglottis, permukaan larings; epiglottis (pars suprahyoidea) NOS; larings extrinsik; pita suara palsu; permukaan posterior (larings) epiglottis; ventricular bands Kecuali: permukaan anterior epiglottis (C10.1), plika aryepiglottis: NOS (C13.1), permukaan hipofarings (C13.1), zona pinggir (C13.1) C32.2 Subglottis C32.3 Rawan larings C32.8 Lesi overlap larings C32.9 Larings, tidak dijelaskan C33 Neoplasma ganas trachea C34 Neoplasma ganas bronchus dan paru-paru C34.0 Bronkus utama: Carina; hilus (paru-paru) Apikes Iris, Padang

II-9

C34.1 Lobus atas, bronkus atau paru-paru C34.2 Lobus tengah, bronkus atau paru-paru C34.3 Lobus bawah, bronkus atau paru-paru C34.8 Lesi overlap bronkus dan paru-paru C34.9 Bronkus atau paru-paru, tidak dijelaskan C37 Neoplasma ganas thymus C38 Neoplasma ganas jantung, mediastinum dan pleura Kecuali: mesothelioma (C45.-) C38.0 Jantung, perikardium Kecuali: pembuluh-pembuluh besar (C49.3) C38.1 Mediastinum anterior C38.2 Mediastinum posterior C38.3 Mediastinum, bagiannya tidak dijelaskan C38.4 Pleura C38.8 Lesi overlap pada jantung, mediastinum dan pleura C39 Neoplasma ganas pernafasan dan intratoraks di situs lain dan tidak jelas Kecuali: intratoraks NOS (C76.1) C39.0 Saluran pernafasan atas, bagian tidak dijelaskan C39.8 Lesi overlap pada organ pernafasan dan intratoraks Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C30-C39.0 C39.9 Situs yang tidak jelas di dalam sistem pernafasan Saluran pernafasan NOS Neoplasma ganas tulang dan rawan sendi (C40-C41) Kecuali: sumsum tulang NOS (C96.7), sinovia (C49.-) C40 Neoplasma ganas tulang dan rawan sendi anggota C40.0 Skapula dan tulang panjang anggota atas C40.1 Tulang pendek anggota atas C40.2 Tulang panjang anggota bawah C40.3 Tulang pendek anggota bawah C40.8 Lesi overlap pada tulang dan rawan sendi anggota C40.9 Tulang dan rawan sendi anggota, tidak dijelaskan C41 Neoplasma ganas tulang dan rawan sendi lain dan tidak dijelaskan Kecuali: tulang anggota (C40.-) rawan: telinga (C49.0), larings (C32.3), anggota (C40.-), hidung (C30.0) C41.0 Tulang tengkorak dan muka Maxilla (superior), tulang orbita Kecuali: semua jenis karsinoma pada: sinus maxillaris (C31.0), rahang atas (C03.0) kecuali intraossea atau odontogenik C41.1 Mandibula Kecuali: semua jenis karsinoma pada: rahang NOS (C03.9), rahang bawah (C03.1) kecuali intraossea atau odontogenik C41.2 Kolom vertebra

Apikes Iris, Padang

II-10

Kecuali: sacrum dan coccyx (C41.4) C41.3 Iga, sternum dan klavikula C41.4 Tulang pelvik, sacrum and coccyx C41.8 Lesi overlap pada tulang dan rawan sendi Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C40-C41.4 C41.9 Tulang dan rawan sendi, tidak dijelaskan Melanoma dan neoplasma ganas lain kulit (C43-C44) C43 Melanoma maligna kulit Termasuk: kode morfologi M872-M879 dengan kode sifat /3 Kecuali: melanoma maligna kulit organ genital (C51-C52, C60.-, C63.-) C43.0 Melanoma maligna bibir Kecuali: batas vermillion bibir (C00.0-C00.2) C43.1 Melanoma maligna kelopak mata, termasuk canthus C43.2 Melanoma maligna telinga dan liang telinga luar C43.3 Melanoma maligna pada bagian lain dan tidak dijelaskan pada muka C43.4 Melanoma maligna kulit kepala dan leher C43.5 Melanoma maligna badan; pinggir atau kulit anus, kulit perianus, kulit mammae Kecuali: anus NOS (C21.0) C43.6 Melanoma maligna anggota atas, termasuk bahu C43.7 Melanoma maligna anggota bawah, termasuk panggul C43.8 Lesi overlap melanoma maligna kulit C43.9 Malignant melanoma kulit, tidak dijelaskan Melanoma (malignant) NOS C44 Neoplasma ganas lain pada kulit Termasuk: Neoplasma ganas: kelenjar sebasea, kelenjar keringat Kecuali: Sarkoma Kaposi (C46.-) Melanoma maligna kulit (C43.-), kulit genital (C51-C52, C60.-, C63.-) C44.0 Kulit bibir: basal cell carcinoma of lip Kecuali: Neoplasma ganas bibir (C00.-) C44.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthus Kecuali: jaringan ikat kelopak mata (C49.0) C44.2 Kulit telinga dan liang telinga luar Kecuali: jaringan ikat telinga (C49.0) C44.3 Kulit bagian lain dan yang tidak dijelaskan pada muka C44.4 Kulit kepala dan leher C44.5 Kulit badan, pinggir atau kulit anus, kulit perianus, kulit mammae Kecuali: anus NOS (C21.0) C44.6 Kulit anggota atas, termasuk bahu C44.7 Kulit anggota bawah, termasuk panggul C44.8 Lesi overlap pada kulit Apikes Iris, Padang

II-11

C44.9 Neoplasma ganas kulit, tidak dijelaskan Neoplasma ganas jaringan mesotel dan jaringan lunak (C45-C49) C45 Mesothelioma Termasuk: morphology code M905 dengan kode sifat /3 C45.0 Mesothelioma pleura Kecuali: neoplasma ganas lain pleura (C38.4) C45.1 Mesothelioma peritoneum Mesenterium, mesokolon, omentum, peritoneum (parietal)(pelvic) Kecuali: neoplasma ganas lain pada peritoneum (C48.-) C45.2 Mesothelioma perikardium Kecuali: neoplasma ganas lain perikardium (C38.0) C45.7 Mesothelioma pada situs lain C45.9 Mesothelioma, tidak dijelaskan C46 Sarkoma Kaposi Termasuk: kode morfologis M9140 dengan kode sifat /3 C46.0 Sarkoma Kaposi skin C46.1 Sarkoma Kaposi soft tissue C46.2 Sarkoma Kaposi palatum C46.3 Sarkoma Kaposi kelenjar limfe C46.7 Sarkoma Kaposi situs lain C46.8 Sarkoma Kaposi organ ganda C46.9 Sarkoma Kaposi, tidak dijelaskan C47 Neoplasma ganas syaraf perifer dan sistem syaraf otonom Termasuk: syaraf dan ganglion simpatis dan parasimpatis C47.0 Syaraf perifer head, face and neck Kecuali: peripheral nerves of orbit (C69.6) C47.1 Syaraf perifer anggota atas, termasuk bahu C47.2 Syaraf perifer anggota bawah, termasuk panggul C47.3 Syaraf perifer toraks C47.4 Syaraf perifer abdomen C47.5 Syaraf perifer pelvis C47.6 Syaraf perifer badan, tidak dijelaskan C47.8 Lesi overlap syaraf perifer dan sistem syaraf otonom C47.9 Syaraf perifer dan sistem syaraf otonom, tidak dijelaskan C48 Neoplasma ganas retroperitoneum and peritoneum Kecuali: Sarcoma Kaposi (C46.1); mesothelioma (C45.-) C48.0 Retroperitoneum C48.1 Bagian peritoneum yang dijelaskan: mesenterium, mesokolon, omentum, peritoneum parietalis dan peritoneum pelvik C48.2 Peritoneum, tidak dijelaskan C48.8 Lesi overlap pada retroperitoneum dan peritoneum Apikes Iris, Padang

II-12

C49 Neoplasma ganas jaringan penyambung dan jaringan lunak lainnya Termasuk: pembuluh darah, bursa, rawan, fasia, jaringan lemak, ligament (kecuali rahim), pembuluh limfe, otot, sinovia, tendon (pembungkus) Kecuali: rawan (dari): sendi (C40-C41), larings (C32.3), hidung (C30.0), jaringan ikat mammae (C50.-); sarkoma Kaposi (C46.-); mesothelioma (C45.-); syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (C47.-); peritoneum (C48.-); retroperitoneum (C48.0) C49.0 Jaringan ikat dan lunak kepala, muka dan leher Jaringan ikat telinga, mata, kelopak mata Kecuali: jaringan ikat orbita (C69.6) C49.1 Jaringan ikat dan lunak anggota atas, termasuk bahu C49.2 Jaringan ikat dan lunak anggota bawah, termasuk panggul C49.3 Jaringan ikat dan lunak thorax Axilla, diaphragm, pembuluh besar Kecuali: mammae (C50.-), jantung (C38.0), mediastinum (C38.1-C38.3), thymus (C37) C49.4 Jaringan ikat dan lunak abdomen: Dinding abdomen, hypochondrium C49.5 Jaringan ikat dan lunak pelvis: Buttock; groin, perineum C49.6 Jaringan ikat dan lunak pada badan, tidak dijelaskan: Punggung NOS C49.8 Lesi overlap jaringan ikat dan lunak Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C47-C49.6 C49.9 Jaringan ikat dan lunak, tidak dijelaskan Neoplasma ganas mammae (C50) C50 Neoplasma ganas mammae Termasuk: jaringan ikat mammae Kecuali: kulit mammae (C43.5, C44.5) C50.0 Nipple dan areola C50.1 Bagian sentral mamma C50.2 Kwadran dalam-atas mamma C50.3 Kwadran dalam-bawah mamma C50.4 Kwadran luar-atas mamma C50.5 Kwadran luar-bawah mamma C50.6 Ujung mamma arah aksilla C50.8 Lesi overlap pada mamma C50.9 Mamma, tidak dijelaskan Neoplasma ganas organ genital wanita (C51-C58) Termasuk: kulit organ-organ genital wanita C51 Neoplasma ganas vulva C51.0 Labium mayora, kelenjar Bartholini [vestibula mayor] C51.1 Labium minus C51.2 Clitoris C51.8 Lesi overlap pada vulva C51.9 Vulva, tidak dijelaskan; genitalia external wanita NOS; pudendum Apikes Iris, Padang

II-13

C52 Neoplasma ganas vagina C53 Neoplasma ganas servix uteri C53.0 Endoservix C53.1 Exoservix C53.8 Lesi overlap pada servix uteri C53.9 Servix uteri, tidak dijelaskan C54 Neoplasma ganas korpus uteri C54.0 Isthmus uteri; segmen bawah rahim C54.1 Endometrium C54.2 Myometrium C54.3 Fundus uteri C54.8 Lesi overlap pada korpus uteri C54.9 Korpus uteri, tidak dijelaskan C55 Neoplasma ganas uterus, bagian tidak dijelaskan C56 Neoplasma ganas ovarium C57 Neoplasma ganas organ genitalia lain wanita dan yang tidak dijelaskan C57.0 Tuba Fallopii; oviduct; tuba uterus C57.1 Broad ligament (ligamentum latum) C57.2 Round ligament (ligamentum rotundum) C57.3 Parametrium; ligamen uterus NOS C57.4 Adnexa uterus, tidak dijelaskan C57.7 Organ genitalia lain wanita yang dijelaskan; korpus atau duktus Wolffian C57.8 Lesi overlap pada organ genitalia wanita Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C51-C57.7, C58 Tubo-ovarium; utero-ovarium C57.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskan Traktus genito-urinarius wanita NOS C58 Neoplasma ganas plasenta Choriocarcinoma NOS Chorionepithelioma NOS Kecuali: chorioadenoma (destruens) (D39.2) mola hydatidiformis: NOS (O01.9), invasive (D39.2), malignant (D39.2) Neoplasma ganas organ genitalia pria (C60-C63) Termasuk: kulit organ genitalia pria C60 Neoplasma ganas penis C60.0 Prepuce; foreskin (kulit depan) C60.1 Glans penis C60.2 Batang penis; korpus kavernosum C60.8 Lesi overlap pada penis C60.9 Penis, tidak dijelaskan; kulit penis NOS C61 Neoplasma ganas prostat C62 Neoplasma ganas testis Apikes Iris, Padang

II-14

C62.0 Undescended testis: ectopic testis; testis tertahan[situs neoplasma] C62.1 Descended testis: testis di dalam skrotum C62.9 Testis, tidak dijelaskan C63 Neoplasma ganas organ genitalia pria lain dan tidak dijelaskan C63.0 Epididymis C63.1 Spermatic cord C63.2 Skrotum, Kulit skrotum C63.7 Organ genitalia pria lain yang dijelaskan: Vesikula seminalis; tunika vaginalis C63.8 Lesi overlap pada organ genitalia pria Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C60-C63.7 C63.9 Organ genitalia pria, tidak dijelaskan Traktus genito-urinarius pria NOS Neoplasma ganas saluran kemih (C64-C68) C64 Neoplasma ganas ginjal, selain pelvis ginjal Kecuali: kaliks ginjal (C65), pelvis ginjal (C65) C65 Neoplasma ganas pelvis ginjal Pelviureteric junction; kaliks ginjal C66 Neoplasma ganas ureter Kecuali: muara ureter di kandung kemih (C67.6) C67 Neoplasma ganas kandung kemih C67.0 Trigonum vesicae C67.1 Puncak bladder C67.2 Dinding lateral bladder C67.3 Dinding anterior bladder C67.4 Dinding posterior bladder C67.5 Leher bladder; lobang internal uretra C67.6 Muara ureter C67.7 Urachus C67.8 Lesi overlap pada bladder C67.9 Bladder, tidak dijelaskan C68 Neoplasma ganas organ perkemihan lain dan yang tidak dijelaskan Kecuali: traktus genito-urinarius NOS: wanita (C57.9), pria (C63.9) C68.0 Urethra Kecuali: lobang internal uretra (C67.5) C68.1 Kelenjar paraurethra C68.8 Lesi overlap pada organ perkemihan Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C64-C68.1 C68.9 Organ perkemihan, tidak dijelaskan; sistem urinarius NOS Neoplasma ganas mata, otak dan bagian lain SSP (C69-C72) C69 Neoplasma ganas mata dan adnexa Kecuali: jaringan ikat kelopak (C49.0), kelopak (kulit) (C43.1, C44.1) nervus optikus (C72.3) Apikes Iris, Padang

II-15

C69.0 Conjunctiva C69.1 Cornea C69.2 Retina C69.3 Choroid C69.4 Korpus siliaris; bola mata C69.5 Kelenjar dan duktus lakrimalis; duktus nasolakrimalis C69.6 Orbita: jaringan ikat orbita, otot ekstraokuli, syaraf perifer orbita, jaringan retrobulbar, jaringan retrookuli Kecuali: tulang orbita (C41.0) C69.8 Lesi overlap pada mata dan adnexa C69.9 Mata, tidak dijelaskan C70 Neoplasma ganas meningen C70.0 Meningen otak C70.1 Meningen spinalis C70.9 Meningen, tidak dijelaskan C71 Neoplasma ganas otak Kecuali: nervi kraniales (C72.2-C72.5) jaringan retrobulbar (C69.6) C71.0 Serebrum, selain lobus dan ventrikel Corpus callosum; supratentorium NOS C71.1 Lobus frontalis C71.2 Lobus temporalis C71.3 Lobus parietalis C71.4 Lobus oksipitalis C71.5 Ventrikel otak Kecuali: ventrikel IV (C71.7) C71.6 Serebellum C71.7 Batang otak; ventrikel IV; infratentorium NOS C71.8 Lesi overlap pada otak C71.9 Otak, tidak dijelaskan C72 Neoplasma ganas medulla spinalis, nervi craniales dan bagian lain SSP Kecuali: meningen (C70.-) syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (C47.-) C72.0 Medulla spinalis C72.1 Cauda equina C72.2 Nervus olfaktorius; bulbus olfaktorius C72.3 Nervus optikus C72.4 Nervus akustikus C72.5 Nervi kraniales lain dan yang tidak dijelaskan; nervi kraniales NOS C72.8 Lesi overlap pada otak dan bagian lain SSP Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C70-C72.5 C72.9 Sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan; sistem syaraf NOS Apikes Iris, Padang

II-16

Neoplasma ganas tiroid dan kelenjar endokrin lain (C73-C75) C73 Neoplasma ganas kelenjar tiroid C74 Neoplasma ganas kelenjar adrenal C74.0 Kortex kelenjar adrenal C74.1 Medulla kelenjar adrenal C74.9 Kelenjar adrenal, tidak dijelaskan C75 Neoplasma ganas kelenjar endokrin lain dan struktur terkait Kecuali: Kelenjar adrenal (C74.-), pankreas endokrin (C25.4), ovarium (C56), testis (C62.-), thymus (C37), kelenjar tiroid (C73) C75.0 Kelenjar paratiroid C75.1 Kelenjar pituitary C75.2 Duktus kraniopharyngeus C75.3 Kelenjar pineal C75.4 Carotid body C75.5 Aortic body dan paraganglia lain C75.8 Keterlibatan banyak kelenjar (pluriglandular), tidak dijelaskan Catatan: Kalau situs diketahui, mereka harus dikode secara terpisah. C75.9 Kelenjar endokrin, tidak dijelaskan Neoplasma ganas pada situs yang tidak jelas, sekunder dan tidak dijelaskan (C76C80) C76 Neoplasma ganas pada situs-situs lain dan tidak jelas Kecuali: Neoplasma ganas: genitourinarius NOS: wanita (C57.9), pria (C63.9) jaringan limfoid, hematopoietik dan yang berhubungan (C81-C96) situs yang tidak dijelaskan (C80) C76.0 Kepala, muka dan leher: Pipi NOS, hidung NOS C76.1 Thorax: Axilla NOS, intratoraks NOS, toraks NOS C76.2 Abdomen C76.3 Pelvis: Groin NOS; Situs yang overlap dengan sistem di dalam pelvis, seperti rektovagina (septum) dan rektovesika (septum) C76.4 Anggota atas C76.5 Anggota bawah C76.7 Situs tidak jelas lainnya C76.8 Lesi overlap pada situs-situs lain dan tidak jelas C77 Neoplasma ganas lymph nodes sekunder dan tidak dijelaskan Kecuali: Neoplasma ganas kelenjar limfe, dinyatakan primer (C81-C87, C96.-) C77.0 Kelenjar limfe kepala, muka dan leher: Kelenjar limfe supraklavikula C77.1 Kelenjar limfe intratoraks C77.2 Kelenjar limfe intra-abdominalis C77.3 Kelenjar limfe aksillaris dan anggota atas: Kelenjar limfe pektoralis C77.4 Kelenjar limfe inguinalis dan anggota bawah C77.5 Kelenjar limfe intrapelvik C77.8 Kelenjar limfe di berbagai tempat

Apikes Iris, Padang

II-17

C77.9 Kelenjar limfe, tidak dijelaskan C78 Neoplasma ganas sekunder organ pernafasan dan pencernaan C78.0 Neoplasma ganas sekunder paru-paru C78.1 Neoplasma ganas sekunder mediastinum C78.2 Neoplasma ganas sekunder pleura C78.3 Neoplasma ganas sekunder organ pernafasan lain dan yang tidak dijelaskan C78.4 Neoplasma ganas sekunder usus halus C78.5 Neoplasma ganas sekunder usus besar dan rektum C78.6 Neoplasma ganas sekunder retroperitoneum dan peritoneum Malignant ascites NOS C78.7 Neoplasma ganas sekunder hati C78.8 Neoplasma ganas sekunder organ pencernaan lain dan yang tidak dijelaskan C79 Neoplasma ganas sekunder pada other sites C79.0 Neoplasma ganas sekunder ginjal dan pelvis renalis C79.1 Neoplasma ganas sekunder bladder, organ kemih lain dan yang tidak dijelaskan C79.2 Neoplasma ganas sekunder kulit C79.3 Neoplasma ganas sekunder otak dan meningen otak C79.4 Neoplasma ganas sekunder bagian sistem syaraf lain dan yang tidak dijelaskan C79.5 Neoplasma ganas sekunder tulang dan sumsum tulang C79.6 Neoplasma ganas sekunder pada ovarium C79.7 Neoplasma ganas sekunder kelenjar adrenal C79.8 Neoplasma ganas sekunder pada situs lain yang dijelaskan C80 Neoplasma ganas tanpa penjelasan situs C80 hanya digunakan untuk kondisi utama kalau neoplasma ganas tercatat tanpa penjelasan mengenai situsnya. Kode tambahan bisa digunakan untuk identifikasi masing-masing neoplasma ganas tersebut. Contoh Kondisi utama : Carcinomatosis Kondisi lain : Kode : Neoplasma ganas tanpa penjelasan mengenai situsnya (80)). Kanker, karsinoma, karsinomatosis, kanker umum, keganasan umum, keganasan, dan kanker ganda yang situsnya tidak dijelaskan (primary)(secondary) Malignant cachexia Situs primer tidak diketahui Neoplasma ganas limfoid, hematopoietik dan jaringan yang berhubungan (C81-C96) Catatan: Istilah yang digunakan pada kategori C82-C85 untuk limfoma nonHodgkin adalah dari the Working Formulation, yang berusaha untuk menemukan dasar bersama di antara berbagai skema klasifikasi. Istilah yang digunakan dalam skema-skema ini tidak diberikan pada Daftar Tabulasi, tapi muncul pada Indeks Alfabetis; persamaan yang pas dengan istilah yang terdapat pada Daftar Tabulasi tidak selalu dimungkinkan.

Apikes Iris, Padang

II-18

Termasuk: kode morfologi M959-M994 dengan kode sifat /3 Kecuali: neoplasma kelenjar limfe sekunder dan yang tidak dijelaskan (C77.-) C81 Penyakit Hodgkin Termasuk: kode morfologi M965-M966 dengan kode sifat /3 C81.0 Limfosit lebih menonjol: Limfosit-histiosit lebih menonjol C81.1 Nodular sclerosis C81.2 Sel-sel menonjol bercampur C81.3 Limfosit sangat sedikit C81.7 Penyakit Hodgkin lain C81.9 Penyakit Hodgkin, tidak dijelaskan C82 Limfoma follikuler [nodular] non-Hodgkin Termasuk: limfoma follikuler non-Hodgkin dengan atau tanpa area yang diffus kode morfologi M969 dengan kode sifat /3 C82.0 Small cleaved cell, follikuler (sel-sel kecil terbelah) C82.1 Campuran sel kecil terbelah dan sel besar, follikuler C82.2 Sel besar, follikuler C82.7 Jenis lain limfoma follikuler non-Hodgkin C82.9 Limfoma follikuler non-Hodgkin, tidak dijelaskan Limfoma noduler non-Hodgkin NOS C83 Limfoma diffus non-Hodgkin Termasuk: kode morfologi M9593, M9595, M967-M968 dengan kode sifat /3 C83.0 Sel kecil (diffus) C83.1 Sel kecil terbelah (diffus) C83.2 Campuran sel kecil dan besar (diffus) C83.3 Sel besar (diffus); sarkoma sel retikulum C83.4 Immunoblastik (diffus) C83.5 Lymphoblastik (diffus) C83.6 Undifferentiated (diffus) C83.7 Tumor Burkitt C83.8 Jenis lain limfoma diffus non-Hodgkin C83.9 Limfoma diffus non-Hodgkin, tidak dijelaskan C84 Limfoma sel-T perifer dan kulit Termasuk: morphology code M970 dengan kode sifat /3 C84.0 Mycosis fungoides C84.1 Penyakit Sezary C84.2 Limfoma T-zone C84.3 Limfoma limfo-epithelioid lymphoma; limfoma Lennert C84.4 Limfoma sel-T perifer C84.5 Limfoma sel-T lain dan yang tidak dijelaskan Catatan: Kalau garis pembentukan atau keterlibatan sel-T disebutkan sehubungan dengan limfoma spesifik, kode yang lebih spesifik. C85 Limfoma non-Hodgkin dan jenis yang tidak dijelaskan Apikes Iris, Padang

II-19

Termasuk: kode morfologi M9590-M9592, M9594, M971 dengan kode sifat /3 C85.0 Limfosarkoma C85.1 Limfoma sel-B, tidak dijelaskan Catatan: Kalau garis pembentukan atau keterlibatan sel-B disebutkan sehubungan dengan limfoma spesifik, kode yang lebih spesifik. C85.7 Limfoma non-Hodgkin jenis lain yang dijelaskan Retikulo-endotheliosis maligna, retikulosis maligna, mikroglioma C85.9 Limfoma non-Hodgkin, jenis tidak dijelaskan Limfoma NOS, limfoma maligna NOS, limfoma non-Hodgkin NOS C88 Penyakit immunoproliferatif maligna Termasuk: kode morfologi M976 dengan kode sifat /3 C88.0 Makroglobulinaemia Waldenstrom C88.1 Penyakit alpha heavy chain C88.2 Penyakit gamma heavy chain; penyakit Franklin C88.3 Penyakit immunoproliferatif usus halus; penyakit Mediterranean C88.7 Penyakit immunoproliferatif maligna lainnya C88.9 Penyakit immunoproliferatif maligna, tidak dijelaskan Penyakit immunoproliferatif NOS C90 Myeloma multipel dan neoplasma sel plasma ganas Termasuk: kode morfologi M973, M9830 dengan kode sifat /3 C90.0 Myeloma multipel; penyakit Kahler, myelomatosis C90.1 Leukaemia sel plasma C90.2 Plasmacytoma, extramedulla Tumor sel plasma ganas NOS, plasmacytoma NOS, myeloma soliter C91 Leukaemia limfoid Termasuk: kode morfologi M982, M9940-M9941 dengan kode sifat /3 C91.0 Leukaemia limfoblast akut Kecuali: eksasebasi akut leukemia limfosit akut (C91.1) C91.1 Leukaemia limfosit kronis C91.2 Leukaemia limfosit subakut C91.3 Leukaemia prolimfosit C91.4 Leukaemia hairy-cell (sel-sel berambut): retikuloendotheliosis leukemia C91.5 Leukaemia sel-T dewasa C91.7 Leukaemia limfoid lain C91.9 Leukaemia limfoid, tidak dijelaskan C92 Leukaemia myeloid Termasuk: leukaemia: granulosit, myelogen kode morfologi M986-M988, M9930 dengan kode sifat /3 C92.0 Leukaemia myeloid akut Kecuali: eksaserbasi akut leukaemia myeloid kronis (C92.1) C92.1 Leukaemia myeloid kronis C92.2 Leukaemia myeloid subakut Apikes Iris, Padang

II-20

C92.3 Sarkoma myeloid; khloroma; sarkoma granulosit C92.4 Leukaemia promyelosit akut C92.5 Leukaemia myelomonosit akut C92.7 Leukaemia myeloid lain C92.9 Leukaemia myeloid, tidak dijelaskan C93 Leukaemia monosit Termasuk: leukaemia monositoid kode morfologi M989 dengan kode sifat /3 C93.0 Leukaemia monosit akut Kecuali: eksaserbasi akut leukaemia monosit kronis (C93.1) C93.1 Leukaemia monosit kronis C93.2 Leukaemia monosit subakut C93.7 Leukaemia monosit lain C93.9 Leukaemia monosit, tidak dijelaskan C94 Leukemia lain dengan jenis sel dijelaskan Termasuk: kode morfologi M984, M9850, M9900, M9910, M9931-M9932 dengan kode sifat /3 Kecuali: retikuloendoteliosis leukemik (C91.4) ; leukemia sel plasma (C90.1) C94.0 Eritremia dan eritroleukemia akut Myelosis eritremik akut; penyakit Di Guglielmo C94.1 Eritremia kronis; penyakit Heilmeyer-Schoner C94.2 Leukemia megakaryoblast akut Leukaemia: megakaryoblast (akut), megakaryocyt (akut) C94.3 Leukemia sel mast C94.4 Panmyelosis akut C94.5 Myelofibrosis akut C94.7 Leukemia lain yang dijelaskan; leukemia sel limfosarkoma C95 Leukaemia dengan jenis sel tidak dijelaskan Termasuk: kode morfologi M980 dengan kode sifat /3 C95.0 Leukemia akut dengan jenis sel tidak dijelaskan Leukaemia sel blast, leukemia sel stem Kecuali: eksaserbasi akut leukemia kronis yang tidak dijelaskan (C95.1) C95.1 Leukemia kronis dengan jenis sel tidak dijelaskan C95.2 Leukemia subakut dengan jenis sel tidak dijelaskan C95.7 Leukemia lain dengan jenis sel tidak dijelaskan C95.9 Leukaemia, tidak dijelaskan C96 Neoplasma ganas lain dan tidak dijelaskan pada jaringan limfoid, haematopoietik dan yang berhubungan Termasuk: kode morfologi M972, M974 dengan kode sifat /3 C96.0 Penyakit Letterer-Siwe retikuloendotheliosis nonlipid:, retikulosis nonlipid: C96.1 Histiositosis maligna

Apikes Iris, Padang

II-21

Retikulosis medulla histiosit C96.2 Tumor maligna sel mast Malignant: mastositoma, mastositosis, sarkoma sel mast Kecuali: leukaemia sel mast (C94.3), mastositosis (kulit) (Q82.2) C96.3 Limfoma histiosit sejati C96.7 Neoplasma ganas lain jaringan limfoid, haematopoietic dan yang berhubungan C96.9 Neoplasma ganas jaringan limfoid, haematopoietic dan yang berhubungan, tidak dijelaskan Neoplasma ganas situs ganda independen (primer) (C97) C97 Neoplasma ganas situs ganda independen (primer) C97. Neoplasma ganas dengan situs ganda primer yang independen C97 digunakan kalau tercatat dua atau lebih neoplasma ganas primer yang independen sebagai kondisi utama, tanpa ada yang lebih menonjol. Kode tambahan bisa digunakan untuk identifikasi masing-masing neoplasma ganas tersebut. Contoh 10 Kondisi utama : Multiple myeloma dan adenokarsinoma prostat primer Kondisi lain : Kode: Neoplasma ganas situs ganda primer yang independen (C97). C90.0 (multiple myeloma) dan C61 (neoplasma ganas prostat) bisa digunakan sebagai kode tambahan Catatan: Untuk penggunaan kategori ini, hendaknya dirujuk aturan dan pedoman pengkodean mortalitas pada volume 2. Neoplasma in situ (D00-D09) Catatan: Neoplasma in situ banyak dianggap sebagai berada dalam masa perubahan morfologis antara displasia dan kanker yang invasif. Misalnya, untuk cervical intraepithelial neoplasia (CIN) dikenal tiga stadium, yang ketiga (CIN III) termasuk pada displasia berat dan karsinoma in situ. Sistem peringkat ini telah diperluas ke organ lain, seperti vulva dan vagina. Deskripsi neoplasia intraepitel stadium III, dengan atau tanpa disebutkannya displasia, diletakkan pada bagian ini. Stadium I dan II diklasifikasikan sebagai displasia sistem organ yang terlibat dan harus dikode pada bab sistem tubuh yang relevan. Termasuk: penyakit Bowen; erythroplasia; kode morfologi dengan kode sifat /2 eritroplasia Queyrat D00 Carcinoma in situ rongga mulut, esofagus, dan lambung Kecuali: melanoma in situ (D03.-) D00.0 Bibir, rongga mulut dan farings Plika ariepiglottik: NOS, permukaan hipofarings, zona pinggir Batas vermillion bibir Kecuali: plika ariepiglottik, permukaan larings (D02.0) epiglottis: NOS (D02.0), pars suprahyoid (D02.0) kulit bibir (D03.0, D04.0) D00.1 Esofagus D00.2 Lambung Apikes Iris, Padang

II-22

D01 Carcinoma in situ organ pencernaan lain dan yang tidak dijelaskan Kecuali: melanoma in situ (D03.-) D01.0 Colon Kecuali: pertemuan rektosigmoid (D01.1) D01.1 Pertemuan rektosigmoid D01.2 Rektum D01.3 Anus dan saluran anus Kecuali: pinggir anus (D03.5, D04.5), kulit anus (D03.5, D04.5) kulit sekitar anus (D03.5, D04.5) D01.4 Bagian usus lain dan yang tidak dijelaskan Kecuali: ampulla Vateri (D01.5) D01.5 Hati, kantong empedu dan saluran empedu; ampulla Vateri D01.7 Organ pencernaan lain yang dijelaskan; pankreas D01.9 Organ pencernaan, tidak dijelaskan D02 Carcinoma in situ of middle ear and respiratory system Kecuali: melanoma in situ (D03.-) D02.0 Larings: Aryepiglottic fold, permukaan larings; Epiglottis (pars suprahyoid) Kecuali: plika aryepiglottik: NOS, permukaan hipofarings, pinggir (D00.0) D02.1 Trakhea D02.2 Bronkus dan paru-paru D02.3 Bagian lain sistem pernafasan: Sinus aksesorius, telinga tengah, rongga hidung Kecuali: telinga (luar)(kulit) (D03.2, D04.2) hidung: NOS (D09.7), kulit hidung (D03.3, D04.3) D02.4 Sistem pernafasan, tidak dijelaskan D03 Melanoma in situ Termasuk: kode morfologi M872-M879 dengan kode sifat /2 D03.0 Melanoma in situ bibir D03.1 Melanoma in situ kelopak mata, termasuk canthus D03.2 Melanoma in situ telinga dan liang telinga luar D03.3 Melanoma in situ bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan D03.4 Melanoma in situ kulit kepala dan leher D03.5 Melanoma in situ badan Pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, mammae (kulit)(jaringan lunak) D03.6 Melanoma in situ anggota atas, termasuk bahu D03.7 Melanoma in situ anggota bawah, termasuk panggul D03.8 Melanoma in situ tempat lain D03.9 Melanoma in situ, tidak dijelaskan D04 Carcinoma in situ kulit Kecuali: erythroplasia Queyrat (penis) NOS (D07.4); melanoma in situ (D03.-) D04.0 Kulit bibir Kecuali: batas vermilion bibir (D00.0) D04.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthus Apikes Iris, Padang

II-23

D04.2 Kulit telinga dan liang telinga luar D04.3 Kulit bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan D04.4 Kulit kulit kepala dan leher D04.5 Kulit badan; pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, kulit mammae Kecuali: anus NOS (D01.3), kulit organ genital (D07.-) D04.6 Kulit anggota atas, termasuk bahu D04.7 Kulit anggota bawah, termasuk panggul D04.8 Kulit tempat lain D04.9 Kulit, tidak dijelaskan D05 Karsinoma in situ mammae Kecuali: karsinoma in situ kulit mammae (D04.5) melanoma in situ mammae (kulit) (D03.5) D05.0 Karsinoma lobularis in situ D05.1 Karsinoma intraductus in situ D05.7 Karsinoma in situ lain mammae D05.9 Karsinoma in situ mammae, tidak dijelaskan D06 Karsinoma in situ servix uteri Termasuk: cervical intraepithelial neoplasia [CIN], grade III, dengan atau tanpa disebutkan displasia berat Kecuali: melanoma in situ servix (D03.5); displasia berat servix NOS (N87.2) D06.0 Endoservix D06.1 Exoservix D06.7 Bagian lain servix D06.9 Servix, tidak dijelaskan D07 Karsinoma in situ organ genital lain dan yang tidak dijelaskan Kecuali: melanoma in situ (D03.5) D07.0 Endometrium D07.1 Vulva: Vulvar intraepithelial neoplasia [VIN], grade III, dengan atau tanpa disebutkan displasia berat Kecuali: displasia berat vulva NOS (N90.2) D07.2 Vagina: Vaginal intraepithelial neoplasia [VAIN], grade III, dengan atau tanpa disebutkan displasia berat Kecuali: displasia berat vagina NOS (N89.2) D07.3 Organ genitalia wanita yang lain dan tidak dijelaskan D07.4 Penis; eritroplasia Queyrat NOS D07.5 Prostat D07.6 Organ genitalia pria yang lain dan tidak dijelaskan D09 Karsinoma in situ pada situs lain dan yang tidak dijelaskan Kecuali: melanoma in situ (D03.-) D09.0 Bladder D09.1 Organ perkemihan lain dan yang tidak dijelaskan D09.2 Mata

Apikes Iris, Padang

II-24

Kecuali: kulit kelopak (D04.1) D09.3 Tiroid dan kelenjar endokrin lain Kecuali: pankreas endocrine (D01.7); ovarium (D07.3), testis (D07.6) D09.7 Karsinoma in situ pada tempat lain yang dijelaskan D09.9 Karsinoma in situ, tidak dijelaskan Neoplasma jinak (D10-D36) Termasuk: kode morfologi dengan kode sifat /0 D10 Neoplasma jinak mulut dan farings D10.0 Bibir; bibir (frenulum)(sisi dalam)(mucosa)(batas vermilion) Kecuali: kulit bibir (D22.0, D23.0) D10.1 Lidah, tonsilla lingualis D10.2 Lantai mulut D10.3 Bagian mulut yang lain dan tidak dijelaskan; kelenjar saliva minor NOS Kecuali: neoplasma odontogenik jinak (D16.4-D16.5), mukosa bibir (D10.0), permukaan nasofarings palatum molle (D10.6) D10.4 Tonsil; tonsil (faucial)(palatina) Kecuali: tonsilla lingualis (D10.1), tonsil farings (D10.6), tonsillar: fossa (D10.5), pillars (D10.5) D10.5 Bagian lain orofarings Epiglottis, permukaan anterior Tonsillar: fossa, pillars Vallecula Kecuali: epiglottis: NOS (D14.1), pars suprahyoid (D14.1) D10.6 Nasofarings Tonsil farings, pinggir posterior septum dan choanae D10.7 Hipofarings D10.9 Farings, tidak dijelaskan D11 Neoplasma jinak kelenjar saliva mayor Kecuali: neoplasma jinak kelenjar saliva minor yang dijelaskan, yang diklasifikasi menurut lokasi anatomisnya neoplasma jinak kelenjar saliva minor NOS (D10.3) D11.0 Kelenjar parotid D11.7 Kelenjar saliva mayor lainnya; kelenjar: sublingualis, submandibularis D11.9 Kelenjar saliva mayor, tidak dijelaskan D12 Neoplasma jinak kolon, rektum, anus dan saluran anus D12.0 Caecum; katup ileocaecum D12.1 Appendix D12.2 Kolon asendens D12.3 Kolon transversa; fleksura hepatis, fleksura splinikus D12.4 Kolon desendens D12.5 Kolon sigmoid D12.6 Kolon, tidak dijelaskan: adenomatosis, polyposis (herediter) kolon

Apikes Iris, Padang

II-25

D12.7 Pertemuan rektosigmoid D12.8 Rektum D12.9 Anus dan saluran anus Kecuali: pinggir (D22.5, D23.5), kulit anus dan perianus (D22.5, D23.5) D13 Neoplasma jinak bagian sistem pencernaan yang lain dan kurang jelas D13.0 Esofagus D13.1 Lambung D13.2 Duodenum D13.3 Bagian usus halus lain dan yang tidak dijelaskan D13.4 Liver; saluran empedu intrahepatik D13.5 Saluran empedu ekstrahepatik D13.6 Pankreas Kecuali: pankreas endokrin (D13.7) D13.7 Pankreas endokrin: tumor sel pulau, pulau Langerhans D13.9 Situ yang tidak jelas pada sistem pencernaan Sistem pencernaan NOS, usus NOS, limpa D14 Neoplasma jinak telinga tengah dan sistem pernafasan D14.0 Telinga tengah, rongga hidung dan sinus aksesorius; rawan hidung Kecuali: liang telinga (luar)(kulit) (D22.2, D23.2) tulang: telinga (D16.4), hidung (D16.4) rawan telinga (D21.0) hidung: NOS (D36.7), kulit (D22.3, D23.3) bulbus olfaktorius (D33.3) polip: sinus aksesorius (J33.8), hidung (rongga) (J33.-) polip telinga (tengah) (H74.4), pinggir posterior dan khoanae (D10.6) D14.1 Larings; epiglottis (pars suprahyoid) Kecuali: permukaan anterior epiglottis (D10.5) polip pita suara dan larings (J38.1) D14.2 Trachea D14.3 Bronkus dan paru-paru D14.4 Sistem pernafasan, tidak dijelaskan D15 Neoplasma jinak other and tidak dijelaskan intrathoracic organs Kecuali: jaringan mesotel (D19.-) D15.0 Thymus D15.1 Heart Kecuali: pembuluh besar (D21.3) D15.2 Mediastinum D15.7 Organ intratoraks lain yang dijelaskan D15.9 Organ intratoraks, tidak dijelaskan D16 Neoplasma jinak tulang dan rawan sendi Kecuali: synovia (D21.-) Apikes Iris, Padang

II-26

D16.0 Skapula dan tulang panjang anggota atas D16.1 Tulang pendek anggota atas D16.2 Tulang panjang anggota bawah D16.3 Tulang pendek anggota bawah D16.4 Tulang tengkorak dan muka: maxilla (superior), tulang orbital Kecuali: tulang rahang bawah (D16.5) D16.5 Tulang rahang bawah D16.6 Kolom vertebrae Kecuali: sakrum dan koksigis (D16.8) D16.7 Iga, sternum dan klavikula D16.8 Tulang pelvis, sakrum dan koksigis D16.9 Tulang dan rawan sendi, tidak dijelaskan D17 Neoplasma lipomatosa jinak Termasuk: kode morfologi M885-M888 dengan kode sifat /0 D17.0 Kulit dan jaringan bawah kulit kepala, muka dan leher D17.1 Kulit dan jaringan bawah kulit badan D17.2 Kulit dan jaringan bawah kulit anggota D17.3 Kulit dan jaringan bawah kulit pada situs lain dan tidak dijelaskan D17.4 Organ intratoraks D17.5 Organ intra-abdomen Kecuali: peritoneum dan retroperitoneum (D17.7) D17.6 Spermatic cord D17.7 Neoplasma lipomatosa jinak pada situs lain: peritoneum, retroperitoneum D17.9 Neoplasma lipomatosa jinak, tidak dijelaskan; lipoma NOS D18 Haemangioma dan lymphangioma, semua situs Termasuk: kode morfologi M912-M917 dengan kode sifat /0 Kecuali: nevus biru atau berpigmen (D22.-) D18.0 Haemangioma, semua situs; angioma NOS D18.1 Lymphangioma, semua situs D19 Neoplasma jinak jaringan mesotel Termasuk: kode morfologi M905 dengan kode sifat /0 D19.0 Jaringan mesotel pleura D19.1 Jaringan mesotel peritoneum D19.7 Jaringan mesotel situs lain D19.9 Jaringan mesotel, tidak dijelaskan; mesotelioma jinak NOS D20 Neoplasma jinak jaringan lunak retroperitoneum dan peritoneum Kecuali: neoplasma lipomatosa jinak peritoneum dan retroperitoneum (D17.7) jaringan mesotel (D19.-) D20.0 Retroperitoneum D20.1 Peritoneum D21 Neoplasma jinak lain jaringan ikat dan jaringan lunak lain

Apikes Iris, Padang

II-27

Termasuk: pembuluh darah, bursa, rawan, fasia, lemak, ligamen [kecuali pada uterus], saluran limfe, otot, sinovia, tendon (pelapis) Kecuali: rawan: sendi (D16.-), larings (D14.1), hidung (D14.0) uterus: leiomyoma (D25.-), ligamen (D28.2) jaringan vaskuler (D18.-), haemangioma (D18.0), lymphangioma (D18.1) neoplasma lipomatosa (D17.-), jaringan ikat mammae (D24) peritoneum (D20.1), retroperitoneum (D20.0) syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (D36.1) D21.0 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain kepala, muka dan leher Jaringan ikat: telinga, kelopak mata Kecuali: jaringan ikat orbita (D31.6) D21.1 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain anggota atas, termasuk bahu D21.2 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain anggota bawah, termasuk panggul D21.3 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain toraks: aksila, diafragma, pembuluh besar Kecuali: jantung (D15.1), mediastinum (D15.2), thymus (D15.0) D21.4 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain abdomen D21.5 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain pelvis Kecuali: leiomyoma uterus (D25.-), ligamen uterus (D28.2) D21.6 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain badan, tidak dijelaskan; punggung NOS D21.9 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain, tidak dijelaskan D22 Naevi melanosit Termasuk: kode morfologi M872-M879 dengan kode sifat /0 naevus: NOS, blue, hairy, pigmented D22.0 Naevi melanosit bibir D22.1 Naevi melanosit kelopak mata, termasuk canthus D22.2 Naevi melanosit telinga dan liang telinga luar D22.3 Naevi melanosit bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan D22.4 Naevi melanosit kulit kepala dan leher D22.5 Naevi melanosit badan: pinggir anus; kulit anus, perianus, mammae D22.6 Naevi melanosit anggota atas, termasuk bahu D22.7 Naevi melanosit anggota bawah, termasuk panggul D22.9 Naevi melanosit, tidak dijelaskan D23 Neoplasma jinak lain pada kulit Termasuk: neoplasma jinak: folikel rambut, kelenjar sebasea, kelenjar keringat Kecuali: neoplasma lipomatosa jinak (D17.0-D17.3), naevi melanosit (D22.-) D23.0 Kulit bibir Kecuali: batas vermilion bibir (D10.0) D23.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthus D23.2 Kulit telinga dan liang telinga luar D23.3 Kulit bagian lain muka dan yang tidak dijelaskan D23.4 Kulit kulit kepala dan leher D23.5 Kulit badan; pinggir anus; kulit anus, perianus, mammae Apikes Iris, Padang

II-28

Kecuali: anus NOS (D12.9), skin of genital organs (D28-D29) D23.6 Kulit anggota atas, termasuk bahu D23.7 Kulit anggota bawah, termasuk panggul D23.9 Kulit, tidak dijelaskan D24 Neoplasma jinak breast Mammae: jaringan ikat, bagian lunak Kecuali: displasia jinak mammae (N60.-), kulit mammae (D22.5, D23.5) D25 Leiomyoma uterus Termasuk: neoplasma jinak uterus dengan kode morfologi M889 dan kode sifat /0 fibromyoma uterus D25.0 Leiomyoma submukosa uterus D25.1 Leiomyoma intramural uterus D25.2 Leiomyoma subserosa uterus D25.9 Leiomyoma uterus, tidak dijelaskan D26 Neoplasma jinak lain uterus D26.0 Servix uteri D26.1 Korpus uteri D26.7 Bagian lain uterus D26.9 Uterus, tidak dijelaskan D27 Neoplasma jinak ovarium D28 Neoplasma jinak organ genitalia lain wanita dan yang tidak dijelaskan Termasuk: polip adenomatosa, kulit organ genitalia wanita D28.0 Vulva D28.1 Vagina D28.2 Tuba dan ligamen uterus: tuba Fallopii, ligamen uterus (latum)(rotundum) D28.7 Organ genitalia lain wanita yang dijelaskan D28.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskan D29 Neoplasma jinak organ genitalia pria Termasuk: kulit organ genitalia pria D29.0 Penis D29.1 Prostat Kecuali: hyperplasia prostate (adenomatosa) (N40) prostatic:: adenoma (N40), pembesaran, hipertrofi (N40) D29.2 Testis D29.3 Epididymis D29.4 Skrotum; kulit skrotum D29.7 Organ genitalia lain pria: vesikula seminalis, spermatic cord, tunica vaginalis D29.9 Organ genitalia pria, tidak dijelaskan D30 Neoplasma jinak organ perkemihan D30.0 Ginjal Kecuali: kaliks ginjal (D30.1), pelvis ginjal (D30.1) D30.1 Pelvis ginjal Apikes Iris, Padang

II-29

D30.2 Ureter Kecuali: muara ureter di bladder (D30.3) D30.3 Bladder, muara ureter di bladder, lobang pangkal uretra di bladder D30.4 Urethra Kecuali: lobang pangkal uretra di bladder (D30.3) D30.7 Organ perkemihan lainnya: kelenjar paraurethra D30.9 Urinary organ, tidak dijelaskan; sistem perkemihan NOS D31 Neoplasma jinak eye and adnexa Kecuali: jaringan ikat kelopak (D21.0), kulit kelopak (D22.1, D23.1) N. Optikus (D33.3) D31.0 Konjunctiva D31.1 Kornea D31.2 Retina D31.3 Khoroid D31.4 Korpus siliaris; bola mata D31.5 Kelenjar dan duktus lakrimalis; saccus lacrimalis, ductus nasolacrimalis D31.6 Orbita, tidak dijelaskan: jaringan ikat orbita, otot ekstraokuli, syaraf perifer orbita, jaringan retrobulbar, jaringan retrookuler Kecuali: tulang orbita (D16.4) D31.9 Mata, tidak dijelaskan D32 Neoplasma jinak meningen D32.0 Meningen otak D32.1 Meningen spinalis D32.9 Meningen, tidak dijelaskan; meningioma NOS D33 Neoplasma jinak otak dan bagian lain sistem syaraf pusat Kecuali: angioma (D18.0), meningen (D32.-), syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (D36.1), jaringan retro-okuler (D31.6) D33.0 Supratentorium otak Ventrikel otak, serebrum, lobus frontalis, oksipitalis, parietalis, temporalis Kecuali: ventrikel IV (D33.1) D33.1 Infratentorium otak: batang otak, serebelum, ventrikel IV D33.2 Otak, tidak dijelaskan D33.3 Nervi craniales; bulbus olfaktorius D33.4 Medulla spinalis D33.7 Bagian lain sistem syaraf pusat yang dijelaskan D33.9 Sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan; sistem syaraf (pusat) NOS D34 Neoplasma jinak kelenjar tiroid D35 Neoplasma jinak kelenjar endokrin lain dan yang tidak dijelaskan Kecuali: pankreas endokrin (D13.7), ovarium (D27), testis (D29.2), thymus (D15.0) D35.0 Kelenjar adrenal Apikes Iris, Padang

II-30

D35.1 Kelenjar parathyroid D35.2 Kelenjar pituitary D35.3 Duktus kraniofarings D35.4 Kelenjar pineal D35.5 Carotid body D35.6 Aortic body dan paraganglia lain D35.7 Kelenjar endokrin lain yang dijelaskan D35.8 Keterlibatan pluriglandular [berbagai kelenjar yang berbeda] D35.9 Kelenjar endocrine, tidak dijelaskan D36 Neoplasma jinak padasitus lain dan yang tidak dijelaskan D36.0 Kelenjar limfe D36.1 Syaraf perifer dan sistem syaraf otonom Kecuali: syaraf perifer orbita (D31.6) D36.7 Situs lain yang idjelaskan; hidung NOS D36.9 Neoplasma jinak pada situs yang tidak dijelaskan Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui (D37-D48) Catatan: Kategori D37-D48 mengklasifikasi neoplasma yang sifatnya tidak jelas atau tidak diketahui, yaitu terdapat keraguan apakah neoplasma ini ganas atau jinak, menurut situs. Neoplasma semacam ini diberi kode sifat /1 dalam klasifikasi morfologi neoplasma D37 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada rongga mulut dan organ pencernaan Bibir, rongga mulut dan farings Aryepiglottic fold: NOS, permukaan hipofarings, zona pinggir Kelenjar saliva mayor dan minor, batas vermilion bibir Kecuali: permukaan larings plika aryepiglottik (D38.0), epiglottis: NOS atau pars suprahyoidea (D38.0), kulit bibir (D48.5) D37.1 Lambung D37.2 Usus halus D37.3 Appendix D37.4 Kolon D37.5 Rektum, pertemuan rektosigmoid D37.6 Hati, kantong empedu dan saluran empedu, ampulla Vateri D37.7 Organ pencernaan lainnya:saluran anus, sfingter ani, anus NOS, usus NOS Kecuali: pinggir anus (D48.5), kulit anus, kulit perianus (D48.5) D37.9 Organ pencernaan, tidak dijelaskan D38 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada telinga tengah dan organ pernafasan dan intratoraks Kecuali: jantung (D48.7) D38.0 Larynx Aryepiglottic fold, permukaan larings; epiglottis (pars suprahyoidea) Kecuali: aryepiglottic fold: NOS, permukaan hipofarings, pinggir (D37.0) Apikes Iris, Padang

II-31

D38.1 Trachea, bronkus dan paru-paru D38.2 Pleura D38.3 Mediastinum D38.4 Thymus D38.5 Organ pernafasan lain: sinus, rawan hidung, rongga hidung, telinga tengah Kecuali: telinga (luar)(kulit) (D48.5), nose: NOS (D48.7), kulit (D48.5) D38.6 Organ pernafasan, tidak dijelaskan D39 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada genitalia wanita D39.0 Uterus D39.1 Ovarium D39.2 Plasenta Chorioadenoma destruens, mola hydatidiformis invasif atau maligna Kecuali: mola hydatidiformis NOS (O01.9) D39.7 Organ genitalia wanita lainnya; kulit organ genitalia wanita D39.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskan D40 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada genitalia pria D40.0 Prostat D40.1 Testis D40.7 Organ genitalia pria lainnya, kulit organ genitalia pria D40.9 Organ genitalia pria, tidak dijelaskan D41 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui organ perkemihan D41.0 Ginjal Kecuali: pelvis ginjal (D41.1) D41.1 Pelvis ginjal D41.2 Ureter D41.3 Urethra D41.4 Bladder D41.7 Organ perkemihan lain D41.9 Organ perkemihan, tidak dijelaskan D42 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada meningen D42.0 Meningen serebri D42.1 Meningen spinalis D42.9 Meningen, tidak dijelaskan D43 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada otak dan SSP Kecuali: syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (D48.2) D43.0 Supratentorium otak: Ventrikel serebri, serebrum, lobus frontal, oksipital, parietal, temporal Kecuali: ventrikel IV (D43.1) D43.1 Infratentorium otak: batang otak, serebellum, ventrikel IV D43.2 Otak, tidak dijelaskan D43.3 Nervi kraniales D43.4 Medulla spinalis Apikes Iris, Padang

II-32

D43.7 Bagian lain sistem syaraf pusat D43.9 Sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan; sistem syaraf (pusat) NOS D44 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui kelenjar endokrin Kecuali: pankreas endokrin (D37.7), ovarium (D39.1), testis (D40.1), thymus (D38.4) D44.0 Kelenjar tiroid D44.1 Kelenjar adrenal D44.2 Kelenjar parathyroid D44.3 Kelenjar pituitary D44.4 Duktus kraniofarings D44.5 Kelenjar pineal D44.6 Carotid body D44.7 Aortic body dan paraganglia lain D44.8 Keterlibatan pluriglandular; adenomatosis endokrin ganda D44.9 Endocrine gland, tidak dijelaskan D45 Polycythaemia vera Kode morfologi M9950 dengan kode sifat /1 D46 Sindroma myelodysplastik Termasuk: Kode morfologi M998 dengan kode sifat /1 D46.0 Anemia refrakter tanpa sideroblasts, begitu dinyatakan D46.1 Anemia refrakter dengan sideroblasts D46.2 Anemia refrakter dengan kelebihan blasts D46.3 Anemia refrakter dengan kelebihan blasts dengan transformasi D46.4 Anemia refrakter, tidak dijelaskan D46.7 Sindroma myelodysplastik lain D46.9 Sindroma myelodysplastik, tidak dijelaskan; Myelodysplasia NOS, Preleukaemia (syndrome) NOS D47 Neoplasma lain dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada limfoid, hematopoietik dan jaringan yang berhubungan Termasuk: kode morfologi M974, M976, M996-M997 dengan kode sifat /1 D47.0 Tumor histiosit dan sel mast dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui tumor sel mast NOS, mastocytoma NOS Kecuali: mastocytosis (kulit) (Q82.2) D47.1 Penyakit myeloproliferatif kronis Myelofibrosis (dengan myeloid metaplasia) Penyakit myeloproliferatif, tidak dijelaskan Myelosklerosis (megakaryocytic) dengan metaplasia myeloid D47.2 Monoclonal gammopathy D47.3 Essential (haemorrhagic) thrombocythaemia Idiopathic haemorrhagic thrombocythaemia D47.7 Neoplasma lain dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui lain yang dinyatakan pada limfoid, hematopoietik dan jaringan yang berhubungan

Apikes Iris, Padang

II-33

D47.9 Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui lain yang dinyatakan pada limfoid, hematopoietik dan jaringan yang berhubungan Penyakit limfoproliferatif NOS D48 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada situs lain dan yang tidak dijelaskan Kecuali: neurofibromatosis (nonmalignant) (Q85.0) D48.0 Tulang dan rawan sendi Kecuali: rawan telinga (D48.1), larings (D38.0), hidung (D38.5) jaringan ikat kelopak mata (D48.1), synovia (D48.1) D48.1 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain; jaringan ikat telinga, kelopak mata Kecuali: rawan sendi (D48.0), larings (D38.0), hidung (D38.5) jaringan ikat mammae (D48.6) D48.2 Syaraf perifer dan sistem syaraf otonom Kecuali: suaraf perifer orbita (D48.7) D48.3 Retroperitoneum D48.4 Peritoneum D48.5 Kulit: pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, kulit mammae Kecuali: anus NOS (D37.7), kulit organ genital (D39.7, D40.7) batas vermilion bibir (D37.0) D48.6 Mammae Jaringan ikat mammae, cystosarcoma phyllodes Kecuali: kulit mammae (D48.5) D48.7 Situs lain yang dijelaskan: mata, jantung, syaraf perifer orabita Kecuali: jaringan ikat (D48.1), kulit kelopak mata (D48.5) D48.9 Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui, tidak dijelaskan " “Pertumbuhan” NOS", neoplasma NOS, pertumbuhan baru NOS, tumor NOS

Apikes Iris, Padang

II-34

Catatan untuk bab-bab spesifik (Vol. 2 ICD-10) B20-B24. Penyakit human immunodeficiency virus (HIV) Pasien dengan sistem imun yang rusak akibat penyakit HIV kadang-kadang butuh pengobatan untuk lebih dari satu penyakit pada satu periode perawatan, misalnya infeksi mycobacterium dan cytomegalovirus. Kategori dan subkategori terdapat pada blok ini untuk penyakit HIV dengan berbagai penyakit yang ditimbulkannya. Kodelah subkategori yang sesuai untuk kondisi utama sebagaimana dipilih oleh praktisi asuhan kesehatan. Seandainya kondisi utama adalah penyakit HIV dengan banyak penyakit penyerta, subkategori .7 dari B20-B22 harus digunakan. Kondisi-kondisi yang bisa diklasifikasikan pada 2 subkategori atau lebih dikode pada subkategori .7 pada kategori yang relevan (misalnya B20 atau B21). Subkategori B22.7 digunakan kalau terdapat kondisi yang bisa diklasifikasikan pada 2 kategori atau lebih pada B20-B22. Kode tambahan dari blok B20-B24 bisa digunakan, kalau perlu, untuk menjelaskan setiap kondisi yang terdaftar. Kadang-kadang kalau kondisi yang berhubungan muncul lebih dahulu daripada infeksi HIV, kombinasinya tidak boleh dikodekan dan Selection Rules harus diikuti. Contoh 1 KU: Penyakit HIV dan sarkoma Kaposi Kode: Penyakit HIV yang menyebabkan sarkoma Kaposi (B21.0). Contoh 2 KU: Toxoplasmosis dan cryptococcosis pada pasien HIV Kode: Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi ganda (B20.7). Kode B20.8 (penyakit HIV yang menyebabkan penyakit infeksi dan parasit lain) dan B20.5 (penyakit HIV yang menyebabkan mikosis lain) bisa digunakan sebagai kode tambahan, kalau diinginkan. Contoh 3 KU: Penyakit HIV dengan pneumonia Pneumocystis carinii, limfoma Burkitt dan kandidiasis mulut. Kode: Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit ganda (B22.7). Kode B20.6 (penyakit HIV menyebabkan pneumonia Pneumocystis carinii), B21.1 (penyakit HIV menyebabkan limfoma Burkitt), dan B20.4 (penyakit HIV menyebabkan kandidiasis) bisa ditambahkan kalau diinginkan. Subkategori pada B20-B23 adalah satu-satunya kode 4-karakter pilihan pada negara yang menggunakan versi 4-karakter ICD 10. Kalau tidak diinginkan penggunaan pilihan ini, kode lain di dalam klasifikasi digunakan sebagai kode tambahan untuk identifikasi kondisi spesifik yang ditimbulkannya. Pada contoh 1 di atas, kondisi utama bisa dikode B21 (penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas), dengan kode C46.9 (sarkoma Kaposi) digunakan sebagai kode tambahan. Pada contoh 2, kondisi utama bisa dikode B20 (penyakit HIV yang menyebabkan penyakit infeksi dan parasit), dengan kode B58.9 (Toxoplasmosis) dan B45.9 (Cryptococcosis) bisa dipakai sebagai kode tambahan.

Apikes Iris, Padang

II-35

Penentuan subkategori 4-karakter pada B20-B23 atau kode penyebab ganda untuk kondisi spesifik, diputuskan ketika ICD 10 diimplementasikan di negara bersangkutan. B90-B94. Sekuel penyakit infeksi dan parasit Kode-kode ini tidak digunakan sebagai kode pilihan untuk ‘KU’, kalau sifat kondisi sisa tercatat. Pada saat mengkode kondisi sisa, B90-B94 bisa digunakan sebagai kode tambahan pilihan (lihat hal. 25, Pengkodean sekuel kondisi utama). B95-B97. Bakteri, virus, dan agen infeksi lain Kode-kode ini dipakai sebagai tambahan untuk identifikasi penyebab infeksi pada penyakit yang klasifikasinya di luar Bab I. Contoh 4 KU: Cystitis akut akibat E. coli Kode: Cystitis akut (N30.0) sebagai KU. B96.2 (E. coli sebagai penyebab penyakit c.e.) bisa digunakan sebagai kode tambahan pilihan. Contoh 5 KU: Infeksi kuman Kode: Infeksi kuman, tidak dijelaskan (A49.9) sebagai ‘KU’. Bab II: Neoplasma Ketika mengkode neoplasma, rujuk catatan pengantar Bab II Volume 1 dan pendahuluan Volume 3 tentang pemberian kode dan penggunaan deskripsi morfologis. Neoplasma, baik primer atau metastasis, yang merupakan fokus perawatan selama perawatan kesehatan, harus dicatat dan dikode sebagai ‘KU’. Bisa saja ‘KU’ yang dicatat oleh praktisi asuhan kesehatan adalah neoplasma primer yang tidak terdapat lagi (telah dibuang pada periode asuhan sebelumnya). Untuk ini, ‘KU’ dikode pada neoplasma situs sekunder, komplikasi saat ini, atau keadaan yang bisa dikode pada Bab XXI (lihat halaman 21, Kontak dengan pelayanan kesehatan untuk alasan selain sakit) yang merupakan fokus pengobatan atau penyelidikan sekarang. Kode yang sesuai dari Bab XXI untuk riwayat neoplasma pribadi bisa digunakan untuk kode tambahan pilihan. Contoh 6 KU: Karsinoma prostat K. lain: Bronkitis kronis Kode: Neoplasma ganas prostat (C61) sebagai kondisi utama Contoh 7 KU: Karsinoma mammae - dibuang dua tahun yang lalu K. lain: Karsinoma sekunder paru-paru Kode: Kanker paru-paru (C78.0) sebagai KU. Z85.3 (riwayat neoplasma mammae) untuk tambahan. Contoh 8 KU: Kanker bladder telah dibuang, dirawat untuk follow-up dengan cystoscopy. Kode: Pemeriksaan pasca operasi neoplasma ganas (Z08.0) sebagai ‘KU’. Z85.5 (riwayat kanker saluran urin) bisa sebagai kode tambahan pilihan. C80. Neoplasma ganas tanpa penjelasan mengenai situsnya C97. Neoplasma ganas dengan situs ganda primer yang independen Apikes Iris, Padang

II-36

C80 hanya digunakan untuk ‘KU’ kalau neoplasma ganas tercatat tanpa penjelasan mengenai situsnya. C97 digunakan kalau tercatat dua atau lebih neoplasma ganas primer yang independen sebagai ‘KU’, tanpa ada yang lebih menonjol. Kode tambahan bisa digunakan untuk identifikasi masing-masing neoplasma ganas tersebut. Contoh 9 KU: Carcinomatosis Kode: Neoplasma ganas tanpa penjelasan mengenai situsnya (C80)). Contoh 10 KU: Multiple myeloma dan adenokarsinoma prostat primer Kode: Neoplasma ganas situs ganda primer yang independen (C97). Kode C90.0 (multiple myeloma) dan C61 (kanker prostat) bisa sebagai tambahan

Morfology neoplasma International Classification of Diseases for Oncology (ICD-O) edisi kedua tahun 1990 berisi nomenklatur untuk kode morfologi neoplasma. .Nomor ini terdiri dari lima digit, jenis histologis pada 4 digit pertama, garis miring, dan sifatnya pada digit ke-5. Kode sifat tersebut menunjukkan arti sebagai berikut: /0 Jinak /1 Tidak jelas jinak atau ganas; perbatasan keganasan, potensi keganasan rendah* /2 Intraepithel, tidak menginfiltrasi, tidak invasif /3 Ganas, situs primer /6 Ganas, situs metastatik; ganas, situs sekunder /9 Ganas, tidak pasti apakah situs primer atau metastatik * Kecuali cystadenoma ovarium pada M844-M849, yang dianggap ganas. Kode morfologi berisi kode sifat (digit 5) yang sesuai dengan jenis histologis (digit 14). Kode ini harus diubah kalau ada informasi lain yang harus disesuaikan. Misalnya, chordoma dianggap ganas (M9370/3), namun benign chordoma M9370/0. superficial spreading adenocarcinoma (M8143/3), yang noninvasive M8143/2 melanoma (M8720/3), kalau dinyatakan secondary M8720/6. Tabel berikut menunjukkan penyesuaian kode sifat dengan bagian-bagian Bab II: Behaviour code categories – kategori kode sifat /0 Neoplasma jinak /1 Neoplasma dengan sifat tidak pasti atau tidak diketahui /2 Neoplasma in situ /3 Neoplasma ganas, dinyatakan atau dianggap primer /6 Neoplasma ganas, dinyatakan atau dianggap Apikes Iris, Padang

Chapter II D10-D36 D37-D48 D00-D09 C00-C76; C80-C97 C77-C79 II-37

sekunder Digit /9 pada ICD-O tidak dipakai pada ICD karena semua neoplasma ganas dianggap primer (/3) atau sekunder (/6), sesuai dengan informasi rekam medis. Kadang-kadang situs yang diberikan diagnosis berbeda dari situs yang ditentukan oleh kode spesifik suatu situs. Dalam hal ini, kode yang dipakai adalah yang sesuai dengan diagnosis. Misalnya, C50.- (mammae) ditambahkan pada “Infiltrating duct carcinoma” (M8500/3), karena biasanya pada mammae. Namun, kalau “Infiltrating duct carcinoma” timbul di pankreas, kode tambahan yang benar adalah C25.9 (Pancreas, tidak dijelaskan). Untuk neoplasma jaringan limfoid, hematopoietik dan terkait (M959-M998) kode yang relevan dari C81-C96 dan D45-D47 diberikan. Kode-kode dari Bab II ini harus digunakan tanpa menghiraukan situs neoplasma. Kesulitan pengkodean kadang-kadang muncul ketika diagnosis morfologis mengandung dua adjective kualifikasi yang memiliki nomor kode yang berbeda. Misalnya “transitional cell epidermoid carcinoma”. “Transitional cell carcinoma NOS” adalah M8120/3 dan “epidermoid carcinoma NOS” adalah M8070/3. Dalam keadaan ini, nomor yang lebih tinggi (M8120/3) harus digunakan, karena biasanya lebih spesifik.

RINGKASAN Kategori berkisar dari C00 sampai D48. 136 dari 149 kategori yang tersedia telah digunakan. Bab ini berisi 7 blok, dengan blok tumor ganas primer dibagi lagi atas 12 sub-blok. Tiga aspek spesifik yang dipertimbangkan ketika mengkode neoplasma adalah situs tumour bentuk tumour (jenis morfologi atau histologis), sifat tumour. Chapter II disusun menurut situs neoplsma, sesuai dengan sifatnya: D10-D36 /0 jinak D37-D48 /1 dengan sifat tidak pasti dan tidak diketahui D00-D07 /2 in situ C00-C75; C81-C97 /3 ganas, dinyatakan atau dianggap primer C76-C80 /6 ganas, dinyatakan atau dianggap sekunder Morphology menguraikan struktur dan jenis sel atau jaringan seperti terlihat pada mikroskop. Jaringan asal dan jenis sel yang membentuk neoplasma ganas sering menentukan kecepatan pertumbuhan, berat penyakit, dan jenis pengobatan yang akan diberikan. Morfologi diuraikan oleh sistem pengkodean tambahan yang ada pada ICD-10. Nomor kode morfologi terdiri dari 5 digit yang didahului huruf M.”.

Apikes Iris, Padang

II-38

Behaviour menunjukkan sifat tumor, yaitu ganas (primer atau sekunder), in situ, tidak jelas atau tidak diketahui, atau jinak. Sifat terdapat pada digit terakhir kode morfologis. Kadang-kadang Indeks ICD-10 (Volume 3) menunjukkan sifat neoplasma (karena jenis histologis selalu muncul dalam pola tertentu), tapi kalau sifat ini ditukar dokter maka pertukaran tersebut harus diterima. Dalam kasus ini misalnya adenoma biasanya benign, tapi kalau dokter mendokumentasikan sebagai malignant adenoma maka kodelah sebagaimana pendapat dokter. Tabel Neoplasma terdapat pada Volume 3 dan berisi kode Chapter II untuk setiap situs anatomis tumor. Untuk setiap tempat, terdapat lima kemungkinan nomor kode sesuai dengan sifat tumor. Kalau diagnosis tidak menyebutkan sifat tumor, maka periksalah morfologi pada bagian lain Index untuk pedoman pengkodean tumor tersebut. Misalnya Mesonephroma - see Neoplasm, malignant., anda kemudian akan menggunakan tumor ganas, baik primer atau sekunder, tergantung diagnosis.. Periksa Table of Neoplasms pada halaman 370-401 Alphabetical Index dan perhatikan srtrukturnya. Baca juga catatan pada halaman 369. Pada Chapter II, digit ke-4 “.9” adalah untuk unspecified site dan “.8” adalah untuk lesi overlap pada situs yang berkesinambungan. Di bagian belakang Tabular List (Volume 1), terdapat Table of Morphology of Neoplasms, berisi daftar jenis morfologis neoplasma yang komprehensif tapi tidak mendetil. Kalau jenis sifat tidak terdapat bersama jenis histologis, digit terakhir bisa diubah (kalau secara klinis benar). Misalnya, banyak neoplasma ganas hanya dituliskan disana bersama kode morfologis untuk lesi primer, kalau lesi sekunder perlu dikode, ubahlah digit terakhir dari /3 menjadi /6. Contoh: Mencari situs dan kode morfologi yang tepat untuk pasien wanita yang menderita lobular carcinoma yang muncul di kwadran bawah luar pada mammae kiri.. Step 1: Cari lead term, carcinoma, di Alphabetical Index. Carcinoma - lobular (infiltrating) (M8520/3) - - specified site - see Neoplasm, malignant Step 2: Morphology yang didapatkan adalah M8520/3. Pastikan bahwa sifat (/3) sesuai dengan tumor yang disebtukan. Kode /3 menunjukkan keganasan primer sehingga sesuai dengan diagnosis.

Apikes Iris, Padang

II-39

Step 3: Periksa morphology (M8520) pada Table of Morphology of Neoplasms di Volume 1. Morphology ternyata benar untuk kasus ini. Step 4: Lihat Table of Neoplasms pada Volume 3. Gunakan daftar alfabet situs anatomis untuk menemukan ‘breast’. Perhatikan pembagian di bawah lead term untuk berbagai bagian mammae. Temukan bagian untuk kwadran bawah luar. Step 5: Temukan kode pada baris yang sesuai dengan kolom Malignant primary tumour. Kita mengetahui bahwa tumor muncul pada mammae pasien, sehingga ia adalah primer dan bukan metastasis. Tempat yang benar pada Chapter II adalah C50.5. Step 6: Pastikan pilihan kode anda pada Volume 1 ICD-10. Periksa apakah terdapat catatan esclusion yang relevan. Step 7: Kode yang benar untuk kasus ini adalah C50.5, M8520/3 Pages 71-85 of Volume 2 provide a large amount of information and direction for the coder in dealing with neoplasms. Read these notes now.

Soal-soal latihan 1.Malignant bronchial adenoma Lihat adenoma pada Index (volume 3, halaman 31) Adenoma - bronchial (M8140/1) D38.1 Pada kasus ini, kode sifat (/1) menunjukkan bahwa adenoma umumnya adalah tumor yang sifatnya tidak pasti atau tidak dijelaskan. Diagnosis adalah tumor ganas (malignant), dan kita bisa menganggapnya kanker primer. Jadi lihat tabel Neoplasms (Volume 3, halaman 374). Neoplasm - bronchus – lihat pada kolom Malignant primary -> C34.9. 2.Cholangiocarcinoma Cholangiocarcinoma -> (M8160/3) (volume 3, halaman 96) - unspecified site -> C22.1 Walau pun situs tidak dijelaskan, uraian kode (volume 1 halaman 193) menunjukkan bahwa tumor ini berada pada saluran empedu intrahepatik. 3.Polycythemia vera Polycythemia (primary) (rubra) (vera) (M9950/1) -> D45. (volume 3, halaman 447) Apikes Iris, Padang

II-40

4.Acute myelomonocytic leukemia Leukemia (volume 3, halaman 334) - myelomonocytic - - acute (M9867/3) -> C92.5. Lihat lebih dahulu lekemia myelomonositik sebelum modifiers “acute” atau “chronic”. 5.Squamous cell carcinoma cervix uteri and upper two-thirds of vagina Carcinoma (volume 3, halaman 89) - squamous cell -> (M8070/3). Catatan di bawah “Carcinoma” pada Index halaman 85 menyatakan bahwa, kecuali kalau dinyatakan lain, carcinoma pada setiap situs harus dianggap neoplasma ganas situs tersebut. Ketika mengkode diagnosis ganda, situsnya dicari pada tabel Neoplasms. Neoplasm - cervix (uteri) -> C53.9 - vagina -> C52 Untuk kode tunggal, ini, gunakan C57.8 Overlapping lesion of female genital organs. 6.Lesion on neck identified as metastatic from squamous cell carcinoma of tonsil Pada kasus ini, diagnosis adalah kanker metastatik leher yang menyebar dari Ca sel skuamosa pada tonsil. Dalam mengkode kondisi ganda, kedua situs – primer dan metastasis – dikode. Lihat carcinoma pada Index (Volume 3, halaman 89). Carcinoma - squamous cell (M8070/3). Kode sifat 3 menunjukkan kanker primer ganas dan harus dilihat situs kanker primer (tonsil) pada tabel Neoplasma. Neoplasm - tonsil -> C02.4. Pada daftar Tabulasi terdapat “Excludes: tonsil NOS (C09.9)”. Jadi kode adalah C09.9. Untuk mengkode kanker metastatik, ubah kode sifat menjadi /6 yaitu tempat sekunder. Morfologi menjadi M8070/6. Lihat situs sekunder pada tabel neoplasma. Neoplasm - neck NEC # Tanda # (hash) menunjukkan bahwa, kalau morfologi adalah Ca sel skuamosa, situsnya harus dikode pada kulit daerah tersebut. Lihat Note 2 pada halaman 369 Volume 3. Neoplasm - skin - neck -> C79.2. 7.Malignant fibrous histiocytoma, knee Histiocytoma (volume 3, halaman 266) - fibrous - - malignant (M8830/3) - see Neoplasm, connective tissue, malignant Apikes Iris, Padang

II-41

Neoplasm - connective tissue - - knee – llihat pada kolom Malignant primary (halaman 377) -> C49.2 8.Pleomorphic adenoma, salivary glands Adenoma (volume 3, halaman 32) - pleomorphic (M8940/0) Tidak ada petunjuk untuk kode kelenjar saliva,. jadi lihat tabel Neoplasma. Neoplasm - salivary gland (major) – lihat kolom Benign [/0 adalah jinak] (halaman 395) -> D11.9. 9.Bilateral synchronous Wilm's tumour (patient is four years old) Lihat tumor atau Wilm's pada Index (Volume 3, halaman 552 atau 566) Tumor - Wilm's (M8960/3) -> C64. Wilm's tumor adalah kanker ginjal, terutama terjadi pada anak-anak. 10.Mycosis fungoides Mycosis (volume 3, halaman 363) - fungoides (M9700/3) -> C84.0. Deskripsi kategori halaman 217 Volume 1 –juga menunjukkan kode morfologi. 11.Myxoma of larynx Myxoma -> (M8840/0) see also Neoplasm, connective tissue, benign. (vol. 3, hal. 366). Neoplasm -connective tissue (volume 3, halaman 376). Perhatikan bahwa tidak terdapat daftar untuk larynx pada connective tissue. Tapi di awal bagian connective tissue terdapat catatan yang menunjukkan bahwa kalau tidak ada kode situs pada daftar connective tissue maka neoplasma harus dikode pada situs itu. Jadi kita perlu melihat pada neoplasm, larynx. Neoplasm -larynx – lihat di bawah kolom Benign (halaman 384) -> D14.1 12.Paget's diseases of nipple Paget's disease (volume 3, halaman 423). -nipple -> (M8540/3) C50.0 13.Periosteal chondroma of left humerus Chondroma (volume 3, halaman 97). -periosteal -> (M9221/0) - see Neoplasm, bone , benign Neoplasm - bone - - humerus – lihat pada kolom Benign (halaman 372)-> D16.0 14.Squamous cell carcinoma of vermilion border of lower lip Carcinoma - see also Neoplasm Malignant (volume 3, halaman 89) - squamous (cell) -> M8070/3 Neoplasm -lip Apikes Iris, Padang

II-42

- - vermilion border - - - lower – lihat pada kolom Malignant primary (halaman 385) > C00.1 15.Burkitts lymphoma Lymphoma (volume 3, halaman 340). - Burkitts -> (M9687/3) C83.7 16.Transitional cell papilloma of the bladder Papilloma (volume 3, halaman 426). - transitional (cell) - bladder (urinary) -> (M8120/1) D41.4 17.Metastatic carcinoma of brain Carcinoma (volume 3, halaman 88). - metastatic -> (M8010/6) - see Neoplasm, secondary Neoplasm brain NEC – lihat pada kolom Malignant secondary (halaman 374) -> C79.3 18.Carcinoid tumour of small intestine Carcinoid -> (M8240/3) - see also Neoplasm, malignant (volume 3, halaman 84). Neoplasm - intestine, intestinal -small – lihat pada kolom Malignant primary (halaman 383) -> C17.9 19.Anaplastic seminoma, left testes Seminoma (volume 3, halaman 492). - anaplastic -> (M9062/3) - - specified site – see Neoplasm, malignant Neoplasm - testes – lihat pada kolom Malignant primary (halaman 399) -> C62.9 20. Secondary neoplasm in lung Secondary (volume 3, halaman491) - neoplasm -> (M8000/6) - see Table of Neoplasms, secondary Neoplasm - lung – lihat pada kolom Malignant secondary (halaman 385) -> C78.0

Apikes Iris, Padang

II-43

Catatan Halaman 369 ICD 10 Volume 3 1.

Daftar di bawah memberikan nomor kode untuk neoplasam menurut situs anatomis. Untuk setiap situs terdapat lima kemungkinan nomor kode sesuai dengan apakah neoplasma tersebut ganas, primer; ganas, sekunder; in situ; jinak; atau memiliki sifat yang tidak pasti atau tidak disebutkan. Deskripsi neoplasma akan sering menunjukkan bagian mana dari kolom ini yang sesuai, misalnya melanoma maligna kulit, karsinoma in situ servix uterus, fibroadenoma jinak mammae. Kalau deskripsi ini tidak terdapat, bagian lain dari Index harus diperiksa, tempat pedoman diberikan ke arah kolom yang sesuai untuk setiap jenis morfologis (histologis) yang tertulis. Misalnya “Mesonephroma – see Neoplasm, malignant”; “Embryoma – see also Neoplasm, uncertain behavior”; “Bowen;s disease – see Neoplasm, skin, in situ”. Akan tetapi, pedoman pada Index bisa diabaikan kalau satu di antara deskriptor di atas terdapat. Misalnya “malignant adenoma of colon” dikode pada C18.9 dan bukan pada D12.6 karena adjective ‘malignant’ dapat mengalahkan entry “Adenoma – see also Neoplasm, benign”.

2.

Situs yang diberi tanda # (seperti NEC #) hendaknya diklasifikasikan pada neoplasma ganas dari kulit situs tersebut kalau jenisnya adalah ‘squamous cell carcinoma’ atau suatu ‘epidermoid carcinoma’; atau pada neoplasma jinak dari kulit situs tersebut kalau jenisnya adalah papilloma (semua jenis).

3.

Carcinoma dan adenocarcinoma, selain dari jenis intraosseous atau odontogenic, pada situs yang diberi tanda  (misalnya ischium  ) hendaknya dianggap sebagai metastasis dari situs primer yang tidak dijelaskan dan dikode pada C79.5

Apikes Iris, Padang

II-44

Interpretasi Penyebab Kematian pada Neoplasma ganas. Aturan ini biasanya untuk menentukan penyebab dasar kematian yang dipakai pada tabulasi kematian primer. Kalau neoplasma ganas dianggap sebagai penyebab dasar kematian, maka situs primernya sangat perlu ditentukan, morfologi dan sifatnya perlu dipertimbangkan. Kanker adalah istilah generik untuk semua kelompok morfologis, walaupun jarang digunakan pada neoplasma ganas jaringan limfatik, hematopoietik, dan terkait. Karsinoma kadang-kadang secara salah digunakan untuk mengganti istilah kanker. Sertifikat kematian bisa dipertanyakan kalau terdapat keraguan akan situs primer atau ketidaktepatan dalam menulis sertifikat. Pada keadaan ini, kalau mungkin, penulis sertifikat hendaknya diwawancarai untuk klarifikasi. Seandainya ini tidak bisa dilakukan, pedoman di bawah hendaknya digunakan. Jenis-jenis morfologis tumor yang diklasifikasikan pada halaman 1179-1204 pada Volume I bisa ditemukan pada indeks alfabet (volume III) dengan kode morfologisnya dan dengan indikasi kode menurut situs. A. Implikasi keganasan Neoplasma yang di sertifikat tertulis telah bermetastase harus dikode sebagai ganas, walaupun kalau tidak disebutkan bermetastase ia bisa diklasifikasikan ke bagian lain Chapter II. 1. I (a) Keterlibatan kelenjar limfe dalam metastase (b) Karsinoma mammae Kode neoplasma ganas mammae (C50.9). B. Situs dengan prefiks atau definisi tidak pas Neoplasma dengan situs yang didahului oleh prefix “peri”, “para”, “pre”, “supra”, “infra”, dan sebagainya, atau dituliskan di dalam “area” atau “region” suatu situs, harus dikode sebagai berikut (kecuali kalau ia memiliki indeks yang spesifik): * jenis morfologi yang bisa diklasifikasi pada subkategori dari kategori C40, C41 (tulang dan rawan sendi), C43 (melanoma maligna kulit), C44 (neoplasma ganas lain kulit), C45 (mesothelioma), C47 (syaraf perifer dan otonom), C49 (jaringan ikat dan lunak), C70 (meningen), C71 (otak), dan C72 (bagian lain SSP), dikode pada subdivisi yang sesuai dengan subkategori tersebut; * kalau tidak bisa dikategorikan pada kode di atas maka dikode pada subdivisi yang sesuai pada C76 (situs lain dan tidak jelas). 2. I (a) Fibrosarkoma di daerah (“region”) kaki Kode neoplasma ganas jaringan ikat dan lunak anggota bawah (C49.2). C. Neoplasma ganas dengan situs tidak jelas, dan kondisi lain dilaporkan Kalau situs neoplasma ganas primer tidak dijelaskan, jangan diasumsikan situs tersebut berdasarkan lokasi kondisi lain yang dilaporkan seperti perforasi, obstruksi, atau perdarahan. Kondisi-kondisi ini bisa timbul pada situs-situs yang tidak berhubungan dengan neoplasma, misalnya obstruksi usus bisa akibat penyebaran keganasan ovarium. 3. I (a) Obstruksi usus (b) Karsinoma Kode neoplasma ganas tanpa spesifikasi situs (C80). D. Neoplasma ganas dengan situs primer disebutkan

Apikes Iris, Padang

II-45

Kalau situs tertentu dinyatakan primer, ia harus dipilih (tanpa peduli posisinya pada Part I atau II sertifikat). Kalau situs primer dinyatakan tidak diketahui, maka lihat pada bagian E berikut (situs primer tidak diketahui). Situs primer bisa ditunjukkan oleh pernyataan satu di antara cara-cara berikut: a. Suatu situs dinyatakan sebagai primer baik pada Part I atau pun II: 4. I (a) Karsinoma bladder II Primer pada ginjal Kode neoplasma ganas pada ginjal (C64). b. Spesifikasi situs lain sebagai sekunder, metastase, spread, atau carcinomatosis. 5. I (a) Karsinoma mammae (b) Secondaries in brain Kode neoplasma ganas mammae (C50.9), karena rule 2 berlaku. c. Morfologi menunjukkan neoplasma ganas primer. Kalau jenis morfologis memberi implikasi situs primer, misalnya hepatoma, pertimbangkan ini seolah-olah kata ‘primer’ telah diikutkan. 6. I (a) Karsinoma metastase (b) Adenokarsinoma pseudo-musinosa Kode neoplasma ganas ovarium (C56), adenokarsinoma pseudomusinosa dengan situs yang tidak jelas masuk ke kelompok ovarium di Volume 3. Kalau dua atau lebih situs primer atau morfologi ditentukan, mereka harus dikode sesuai dengan bagian-bagian F, G, dan H di bawah. E. Situs primer tidak diketahui Kalau dinyatakan “situs primer tidak diketahui” atau sejenisnya, kodelah jenis morfologi yang terlibat (misal adenokarsinoma C80, fibrosarkoma C49.9, osteosarkoma C41.9) pada kategori situs yang tidak jelas. 7. I (a) Karsinoma sekunder hati (b) Situs primer tidak diketahui (c) ? Lambung ? Kolon Kode karsinoma tanpa spesifikasi situs (C80). 8. I (a) Metastase umum (b) Melanoma punggung (c) Situs primer tidak diketahui Kode neoplasma ganas dengan situs yang tidak dijelaskan (C43.9). F. Situs ganda independen/primer (C37) Kehadiran lebih dari satu neoplasma primer bisa ditunjukkan oleh adanya dua situs anatomis yang berbeda atau dua jenis yang morfologinya sangat berbeda (seperti hipernefroma dan karsinoma intraduktus); atau oleh campuran jenis morfologi yang menunjukkan situs spesifik, tambah adanya situs kedua. Sangat tidak mungkin suatu keganasan primer disebabkan oleh keganasan primer lain, kecuali pada neoplasma ganas limfoid, jaringan hematopoietik, dan terkait (C81-C96), tempat bentuk keganasan bisa berakhir pada keganasan lain (seperti lekemia bisa timbul setelah limfoma non-Hodgkin). Kalau dua atau lebih situs yang disebut pada bagian I berada pada sistem organ yang sama, lihat penjelasan bagian H (situs ganda). Kalau situs-situs ini tidak Apikes Iris, Padang

II-46

berada pada sistem organ yang sama dan tidak jelas mana yang primer atau sekunder, kodelah neoplasma ganas dengan situs ganda independen (primer (C97), kecuali kalau semuanya bisa diklasifikasikan pada C81-C96, atau satu dari situs yang disebutkan adalah situs umum dari metastasis atau paru-paru (lihat G: Neoplasma metastasis). 9. I (a) Kanker lambung (b) Kanker mammae Kodelah C97, karena dua situs anatomis yang berbeda disebut di bagian I, dan rendahnya kemungkinan satu neoplasma disebabkan oleh yang lain. 10. I (a) Penyakit Hodgkin (b) Karsinoma kandung kemih Kode neoplasma ganas dengan situs ganda independent (primer) (C97), karena dua jenis morfologis yang jauh berbeda telah disebutkan. 11. I (a) Lekemia limfositik akut (b) Limfoma non-Hodgkin Kode limfoma non-Hodgkin (C85.9), karena keduanya bisa diklasifikasikan pada C81C96 dan sekuensi (urutan kejadiannya) dapat diterima. 12. I (a) Leukemia (b) Limfoma non-Hodgkin (c) Karsinoma ovarium Kode neoplasma ganas dengan situs ganda independent (primer) (C97),.karena, walaupun dua dari neoplasma ini bisa diklasifikasikan pada C81-C96, terdapat pernyataan mengenai situs di tempat lain. 13. I (a) Leukemia II. Karsinoma mammae Kode leukemia (C95.9) karena karsinoma mammae berada di bagian II. Kalau berurusan dengan situs ganda, hanya situs pada bagian I sertifikat kematian yang dipertimbangkan (lihat H). G. Neoplasma metastasis Kalau neoplasma ganas bermetastasis, biasanya ia mempertahankan morfologi yang sama walaupun differensiasinya (perubahan bentuk sel-sel) berkurang. Beberapa metastasis memiliki tampilan mikroskopis yang khas sehingga ahli patologi dapat mengetahui situs primernya dengan yakin, misalnya tiroid. Metastasis yang luas dari suatu karsinoma sering disebut ‘karsinomatosis’. Kalau satu term yang tidak spesifik seperti ‘karsinoma’ atau ‘sarkoma’ muncul bersamaan dengan term yang menunjukkan bentuk jaringan yang lebih spesifik yang berada pada kelompok yang sama, kodelah situs dengan morfologi yang lebih spesifik, sambil menganggap bahwa yang satu lagi adalah metastasis. Situs-situs umum metastasis: Paru-paru Pleura Diafragma Jantung Mediastinum Kelenjar limfe Hati Peritoneum Retroperitoneum Apikes Iris, Padang

II-47

Otak Medulla Spinalis Meningen Tulang Situs susah dijelaskan (C76) Paru-paru merupakan masalah khusus karena merupakan situs umum neoplasma ganas metastasis dan primer. Paru-paru harus dianggap sebagai situs umum metastasis kalau ia dituliskan bersama situs lain yang tidak ada pada daftar di atas. Akan tetapi kalau kanker bronkus atau bronkogenik disebutkan, maka kanker ini harus dianggap primer. Kalau paru-paru disebutkan dan situs lain hanya terdapat pada daftar situs umum metastasis, pertimbangkanlah kanker primer paru-paru. Neoplasma ganas kelenjar limfe yang tidak dinyatakan sebagai primer harus dianggap sebagai sekunder. Walaupun sel-sel ganas dapat bermetastatis kemana saja di seluruh tubuh, situs-situs tertentu merupakan tempat yang lebih umum daripada situs lainnya dan harus diperlakukan dengan berbeda. Namun, kalau satu di antara situs-situs ini muncul sendirian pada sertifikat kematian dan tidak dinyatakan sebagai metastasis, maka ia harus dianggap primer. 14. I (a) Kanker otak Kode neoplasma ganas otak (C71.9). 15. I (a) Kanker tulang (b) Karsinoma metastatis pada paru-paru Kode neoplasma ganas paru-paru (C34.9) karena tulang berada pada daftar situs umum metastasis sehingga paru-paru dapat dianggap sebagai primer. Kata ‘metastasis’ bisa digunakan dalam dua cara, kadang-kadang berarti sekunder dari tempat primer lain dan kadang-kadang menunjukkan kanker primer yang telah memberi metastasis. Untuk menghindari keraguan, maka pedoman berikut ini disarankan: a. Neoplasma ganas yang dinyatakan “bermetastasis dari” suatu tempat spesifik hendaknya dianggap primer dari tempat tersebut. 16. I (a) Teratoma metastasis dari ovarium Kode neoplasma ganas ovarium (C56). b. Neoplasma ganas yang diuraikan sebagai “bermetastasis ke” suatu tempat hendaknya dianggap sebagai sekunder pada tempat tersebut, kecuali kalau morfologis menunjukkan situs primer yang spesifik. 17. I (a) Karsinoma metastasis ke rektum Kode neoplasma ganas sekunder rektum (C78.5). Kata ‘ke’ dengan jelas menunjukkan bahwa rektum adalah sekunder. 18. I (a) Osteosarkoma metastasis ke otak Kode neoplasma ganas tulang (C41.9), karena ini merupakan tempat osteosarkoma yang tidak dinyatakan dengan jelas. c. Neoplasma ganas tunggal dinyatakan sebagai “metastasis (of)”. Apikes Iris, Padang

II-48

Istilah ‘metastatic’ dan ‘metastatic of’ agar diartikan sebagai berikut: (i) Kalau suatu tempat disebutkan dan memenuhi syarat sebagai metastasis, kodelah keganasan primer tempat tersebut kalau jenis morfologis tidak disebutkan dan ia bukan merupakan situs metastasis umum. 19. I (a) Kanker serviks, metastasis Kode neoplasma ganas serviks (C53.9). (ii) Kalau tempat tidak disebutkan tapi jenis morfologis memenuhi syarat metastasis, kode sebagai situs primer yang tidak dijelaskan dari jenis morfologis yang terlibat. 20. I (a) Karsinoma metastasis sel-sel ‘oat’ Kode neoplasma ganas paru-paru (C34.9). (iii) Kalau jenis morfologis tunggal dan suatu situs, selain dari situs metastasis umum, disebutkan sebagai metastasis, kode kategori spesifik jenis morfologis dan situs yang terlibat itu. 21. I (a) Melanoma metastasis lengan Kode neoplasma ganas kulit lengan (C43.6), karena pada kasus ini situs yang tidak dijelaskan dengan baik itu merupakan situs spesifik untuk melanoma, bukan situs umum metastasis yang bisa diklasifikasikan pada C76.. (iv) Kalau jenis morfologi tunggal dinyatakan metastasis sedangkan situs yang disebut adalah satu di antara situs-situs umum metastasis selain paru-paru, kodelah jenis morfologis itu dengan ‘situs tidak dijelaskan’; kecuali kalau situs yang tidak jelas itu diklasifikasikan pada C80 (neoplasma ganas dengan situs tidak jelas), karena disini pengkodean adalah pada neoplasma ganas sekunder dari situs tersebut. 22. I (a) Osteosarkoma metastasis otak Kode neoplasma ganas tulang, tidak dijelaskan (C41.9), karena otak berada pada daftar situs umum metastasis. (v) Kalau satu di antara situs-situs umum metastasis, selain paru-paru, dinyatakan sebagai metastasis, sedangkan situs atau morfologis lain tidak disebutkan, kodelah neoplasma sekunder situs tersebut (C77-C79). 23. I (a) Karsinoma metastasis otak Kode neoplasma ganas sekunder otak (C79.3). 24. I (a) Karsinoma metastasis paru-paru Kode neoplasma ganas paru-paru (C34.9). d. Lebih dari satu neoplasma ganas memenuhi syarat sebagai metastasis. (i) Kalau dilaporkan dua atau lebih situs dengan morfologi yang sama, dan semuanya memenuhi syarat sebagai metastasis namun tidak berada pada daftar situs umum metastasis, kodelah sebagaimana untuk situs primer yang tidak dijelaskan pada sistem anatomis dan jenis morfologis yang terlibat. 25. I (a) Karsinoma metastasis prostat (b) Karsinoma metastasis kulit

Apikes Iris, Padang

II-49

Kode neoplasma ganas tanpa spesifikasi tempat (C80), karena karsinoma metastasis prostat tidak disebabkan oleh karsinoma metastasis kulit; keduanya berkemungkinan disebarkan dari neoplasma ganas dengan situs primer yang tidak diketahui, yang semestinya telah tertulis pada baris (c). 26. I (a) Karsinoma metastasis lambung (b) Karsinoma metastasis mammae (c) Karsinoma metastasis paru-paru Kode neoplasma ganas tanpa spesifikasi tempat (C80), karena mammae dan lambung tidak berada pada sistem anatomis yang sama dan paru-paru berada pada daftar situs umum metastatis. (ii) Kalau dua atau lebih jenis morfologis dari kelompok histologis berbeda memenuhi syarat sebagai metastasis, kodelah neoplasma ganas situs-situs primer .ganda (C97) (Lihat F) 27. I (a) Obstruksi usus (b) Adenokarsinoma metastasis usus (c) Sarkoma metastasis uterus Kode neoplasma ganas situs-situs primer ganda (C97). (iii) Kalau sebuah situs yang menunjukkan morfologi dan sebuah situs anatomis independen memenuhi syarat sebagai metastasis, kodelah neoplasma ganas tanpa spesifikasi situs. 28. I (a) Karsinoma kolon dan sel-sel ginjal metastasis Kode neoplasma ganas tanpa spesifikasi situs (C80). (iv) Kalau lebih dari satu situs dengan morfologi yang sama disebutkan dan hanya satu yang tidak memenuhi syarat sebagai metastasis atau tidak terdapat pada daftar situs umum metastasis, kodelah situs yang tidak memenuhi syarat metastastik tersebut. Ini dilakukan tanpa peduli urutan entri atau posisinya pada Bagian I atau II sertifikat. Kalau semua situs memenuhi syarat sebagai metastasis atau berada pada daftar situs umum metastasis, termasuk paruparu, kodelah neoplasma ganas tanpa spesifikasi situs (C80). 29. I (a) Karsinoma metastasis lambung (b) Karsinoma kandung empedu (c) Karsinoma metastasis kolon Kode neoplasma ganas kandung empedu (C23). 30. I (a) Karsinoma metastasis ovarium (b) Karsinoma paru-paru (c) Karsinoma metastasis serviks Kode neoplasma ganas tanpa spesifikasi situs (C80). 31. I (a) Karsinoma metastasis lambung (b) Karsinoma metastasis paru-paru II Karsinoma kolon Kode neoplasma ganas kolon (C18.9), karena ini satu-satunya diagnosis yang tidak memenuhi syarat sebagai metastasis, walaupun letaknya di Bagian II. (v) Kalau semua situs yang disebutkan berada pada daftar situs umum metastasis, kode situs primer yang tidak diketahui untuk jenis morfologis yang terlibat,

Apikes Iris, Padang

II-50

kecuali kalau paru-paru disebutkan, kodelah neoplasma ganas paru-paru (C34.) 32. I (a) Kanker hati (b) Kanker abdomen Kode neoplasma ganas dengan situs yang tidak dijelaskan (C80), karena keduanya terdapat pada daftar situs umum metastasis. (Abdomen adalah satu di antara situs kabur yang termasuk pada C76.-) 33. I (a) Kanker otak (b) Kanker paru-paru Kode kanker paru-paru (C34.9), karena paru-paru disini dianggap primer. Hal ini disebabkan karena otak, satu-satunya situs lain yang disebutkan, berada pada daftar situs umum metastasis. (vi) Kalau hanya satu di antara situs yang disebutkan berada pada daftar situs umum metastasis, kodelah situs yang tidak terdapat pada daftar itu. 34. I (a) Kanker paru-paru (b) Kanker mammae Kode neoplasma ganas mammae (C50.9), karena paru-paru disini dianggap sebagai situs metastasis. Hal ini disebabkan karena mammae tidak berada pada daftar situs umum metastasis. (vii) Kalau satu atau lebih situs yang disebutkan berada pada daftar situs umum metastasis, tapi dua atau lebih situs atau jenis morfologis yang berbeda juga disebutkan, kodelah neoplasma ganas situs ganda independen (primer) (C97). 35. I (a) Kanker hati (b) Kanker kandung kencing (c) Kanker kolon Kode neoplasma ganas situs ganda independen (primer) (C97), karena hati berada pada daftar situs umum metastasis dan terdapat pula dua situs independen lainnya. (viii) Kalau terdapat campuran beberapa situs yang memenuhi syarat sebagai metastasis dan beberapa situs lain disebutkan, pedomanilah Rule-Rule untuk situs-situs ganda (lihat bagian F di atas dan H di bawah). H. Situs-situs ganda Pada saat mengolah situs-situs ganda, hanya situs-situs pada Bagian I sertifikat yang hendaknya diperhatikan. Kalau neoplasma ganas dengan lebih dari satu situs terdapat pada sertifikat, situs yang didaftarkan sebagai primer atau tidak menunjukkan apakah primer atau sekunder yang harus dipilih (Lihat bagian D, E, dan F di atas). Situs ganda tanpa adanya spesifikasi sebagai primer. a. Walaupun dinyatakan untuk hanya mempertimbangkan situs yang ada pada Bagian I, kalau satu di antara situs umum metastasis, selain paru-paru, dan situs atau jenis morfologis lain disebutkan dimana saja pada sertifikat, maka kodelah situs lain tersebut. Namun kalau suatu neoplasma ganas pada jaringan limfatik, hematopoietik atau yang berhubungan terdapat pada Bagian II, maka hanya Bagian I saja yang hendaknya dipertimbangkan. Apikes Iris, Padang

II-51

36. I (a) Kanker lambung (b) Kanker hati Kode neoplasma ganas lambung (C16.9). Walaupun urutannya memberikan kesan bahwa hati adalah situs utama, metastasis dari hati (yang sesungguhnya tempat umum metastasis) ke lambung adalah kurang mungkin sehingga perlu diasumsikan bahwa kanker lambung yang menyebar ke hati. 37. I (a) Kanker peritoneum II Karsinoma mammae Kode neoplasma ganas mammae (C50.9), kanker peritoneum dianggap sekunder karena ia berada di dalam daftar situs umum metastasis. b. Neoplasma ganas yang diuraikan sebagai suatu situs “atau” situs lain, atau kalau ada kesan “atau”, harus dikode pada kategori yang melibatkan kedua situs. Kalau tidak ada kategori yang pantas untuk itu, kode situs yang tidak dijelaskan untuk jenis morfologis yang terlibat. Rule ini berlaku untuk semua situs, baik ada atau tidak ada pada daftar situs umum metastasis. 38. I (a) Karsinoma kolon asendens atau desendens Kode neoplasma ganas kolon, tidak dijelaskan (C18.9). 39. I (a) Karsinoma vertebra lumbalis atau sakrum Kode neoplasma ganas tulang, tidak dijelaskan (C41.9). c. Kalau dua atau lebih jenis neoplasma ganas terdapat pada jaringan limfoid, hematopoietik dan yang berhubungan, (C81-C96), kode sesuai dengan urutan yang diberikan karena neoplasma ini kadang-kadang berakhir sebagai entitas lain di dalam C81-C96. eksaserbasi akut dari, atau krisis blast di dalam, lekemia kronis, hendaknya dikode menurut bentuk kronis. 40. I (a) Lekemia limfosit akut (b) limfoma non-Hodgkin Kode limfoma non-Hodgkin (C85.9). 41. I (a) Lekemia limfosit akut dan kronis Kode lekemia limfosit kronis (C91.1). Situs ganda pada sistem organ yang sama Kalau situs-situs yang disebutkan berada pada sistem organ yang sama dan berkesinambungan, subkategori .8, termasuk yang tercantum di halaman 183 volume 1, harus digunakan. Ini berlaku kalau sertifikat menjelaskan situs sebagai satu situs “dan” situs lainnya, atau kalau situs-situs disebutkan pada baris yang berbeda. Kode subkategori .8 yang melibatkan kedua situs. Kalau ada keraguan mengenai kesinambungan situs-situs yang disebutkan, kode situs yang tidak dijelaskan untuk organ yang disebutkan. a. Kalau disebutkan adanya dua subsitus yang berkesinambungan pada situs yang sama, kode subkategori .8 untuk kategori tiga-karakternya. 42. I (a) Karsinoma kolon desendens dan sigmoid Kode neoplasma ganas overlapping pada kolon (C18.8). b. Kalau subsitus tidak berkesinambungan, kode subkategori .9 pada kategori tigakarakternya 43. I (a) Karsinoma kepala pankreas (b) Karsinoma ekor pankreas Apikes Iris, Padang

II-52

Kode neoplasma ganas pankreas, tidak dijelaskan (C25.9). c. Kalau disebutkan dua situs berkesinambungan yang diklasifikasikan pada kategori tiga-karakter yang terpisah pada sistem tubuh yang sama, kode subkategori .8 untuk sistem tubuh umum (lihat daftar pada note 5 pada halaman 183 Volume 1) 44. I (a) Karsinoma vagina dan serviks Kode neoplasma ganas situs-situ overlap pada organ genital perempuan (C57.8). d. Kalau dua situs disebutkan pada sertifikat dan keduanya berada pada sistem organ yang sama dan memiliki jenis morfologis yang sama, kode subkategori .9 pada sistem organ tersebut, seperti pada daftar berikut: C26.9 situs tidak jelas di dalam sistem pencernaan C39.9 Situs tidak jelas di dalam sistem pernafasan C41.9 Tulang dan rawan sendi, tidak dijelaskan C49.9 Jaringan ikat dan jaringan lunak, tidak dijelaskan C57.9 Organ genital perempuan, tidak dijelaskan C63.9 Organ genital laki-laki, tidak dijelaskan C68.9 Organ urinarius, tidak dijelaskan C72.9 sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan. 45. I

(a) Embolisme paru-paru (b) Kanker lambung (c) Kanker kandung empedu Kode situs yang tidak jelas di dalam sistem pencernaan (C26.9). e. Kalau tidak tersedia subkategori .8 atau .9, kode neoplasma ganas dengan situs ganda independen (primer (C97). 46. I (a) Cardiac arrest (jantung berhenti mendadak) (b) Karsinoma prostat atau kandung kencing Kode neoplasma ganas dengan situs ganda independen (primer (C97), karena tidak tersedia subkategori .8 I. Penyakit Infeksi dan Neoplasma Ganas a. Akibat efek kemoterapi terhadap sistem imun, beberapa pasien kanker menjadi mudah terserang penyakit infeksi dan meninggal akibat infeksi tersebut. Jadi, setiap penyakit infeksi yang diklasifikasikan pada A00-B19 atau B25-B64, yang dilaporkan sebagai “akibat” kanker, akan merupakan urutan yang bisa diterima baik di dalam Bagian I atau Bagian II. 47. I (a) Zoster (b) Lekemia limfosit kronis Kode lekemia limfosit kronis (C91.1) b. 48. I

Kecuali untuk penyakit HIV, tidak satu pun penyakit infeksi atau parasit yang bisa diterima sebagai penyebab neoplasma ganas. (a) Karsinoma hepatosellular

Apikes Iris, Padang

II-53

(b) Virus Hepatitis B Kode karsinoma hepatoseluler (C22.0) 49. I (a) Tumor Burkitt (b) Virus Epstein-Barr Kode tumor Burkitt (C83.7) 50. I (a) Cholangiokarsinoma hati (b) Clonorchiasis Kode neoplasma ganas saluran empedu intrahepatika (C22.1) J. Neoplasma Ganas dan Penyakit Sirkulasi Penyakit sirkulasi akut atau fatal berikut ini bisa diterima pada Bagian I sebagai akibat neoplasma ganas: I21 - I22 Infark miokardium akut I24.- Penyakit jantung iskemik akut lainnya I26.- Embolisme paru-paru I30.- Perikarditis akut I33.- Endokarditis akut dan subakut I40.- Miokarditis akut I44.- Blok atrioventrikel dan cabang bundel kiri I45.- Kelainan konduksi lainnya I46.- Serangan jantung (cardiac arrest) I47.- Takikardia paroksismal I48 Fibrillasi dan flutter atrium I49.- Aritmia jantung lainnya I50.- Kegagalan jantung I51.8 Penyakit jantung lain yang tidak jelas I60 – I69 Penyakit serebro-vaskuler, kecuali I67.0,-I67.5, I67.9, I69.Penyakit-penyakit sirkulasi berikut ini tidak dianggap akibat neoplasma ganas: I00 – I09 Demam rematik dan penyakit jantung rematik I10 – I15 Penyakit hipertensi (kecuali kalau dilaporkan sebagai akibat neoplasma endokrin, neoplasma ginjal, dan tumor-tumor karsinoid) I20.- Angina pectoris I25.- Penyakit jantung iskemik kronis I70.- Aterosklerosis This chapter covers the coding of all neoplastic tumours. IMPORTANT POINTS FOR THIS CHAPTER Categories range from C00 to D48. 136 of the 149 available categories have been allocated. The chapter is divided into 7 blocks, with the block of primary malignancy codes subdivided into 12 further sub-blocks. It is especially important when coding neoplasms to use both Volume 1 and Volume 3 in identifying the correct set of codes Apikes Iris, Padang

II-54

The three specific aspects to take into account when coding neoplasms are the site of the tumour the nature of the tumour (also known as the morphology or histological type), and the behaviour of the tumour. Chapter II is organised by tumour site along the following lines, in terms of behaviour of neoplasms: D10-D36 /0 benign neoplasms D37-D48 /1 neoplasms of uncertain and unknown behaviour D00-D07 /2 in situ neoplasms C00-C75 & /3 malignant neoplasms, stated or presumed to C81-C97 be primary lesions C76-C80 /6 malignant neoplasms, stated or presumed to be secondary lesions. Morphology describes the structure and type of cells or tissues as seen under the microscope. The tissue of origin and the type of cells that make up a malignant neoplasm often determine the expected rate of growth, the severity and the type of treatment given. Morphology is described by an additional coding system found in the ICD-10. The morphology code numbers are 6 digits long, including the prefix “M”. Behaviour indicates how the tumour will behave ie. malignant (primary or secondary), in situ, of uncertain or unknown behaviour or benign. The behaviour is the final digit of the morphology code. Sometimes the ICD-10 Index indicates the behaviour of a neoplasm (because the histological type always acts in a certain pattern) but, when coding, if the clinician overrides the expected behaviour then accept the override in that particular case e.g. adenoma is usually benign, but if clinician documents a case with malignant adenoma code the case as such. The Table of Neoplasms is included in Volume 3 and includes the Chapter II codes for each anatomical site of tumour. For each site, there are five possible code numbers according to the behaviour of the tumour. If the diagnosis you are coding does not describe the behaviour of the tumour, you should look up the morphology in the rest of the Index for guidance as to how the tumour should be coded. E.g. Mesonephroma - see Neoplasm, malignant. You would therefore use the malignant primary tumour or malignant secondary tumour, depending on the diagnosis. Check the Table of Neoplasms on pages 370-401 of the Alphabetical Index and look at how it is structured. Read also the notes on page 369. In Chapter II, the 4th digit .9 is for unspecified site and .8 is for overlapping lesions of contiguous sites. At the back of the Tabular List, is a Table of Morphology of Neoplasms. This table consists of a comprehensive but not exhaustive list of morphological types of neoplasms; the coder should be aware that if the behaviour type being sought is not listed with the histological type then the final digit can be changed (if this is clinically correct) for example, many malignant neoplasms are listed only with the morphology code for the primary lesion; if a secondary lesion needs to be coded, change the final “3” to “6” and the code is correct. Example: Apikes Iris, Padang

II-55

To find the correct site and morphology codes for a female patient suffering from lobular carcinoma arising in the lower outer quadrant of the left breast. Step 1: Look up the lead term, carcinoma, in the Alphabetical Index. Carcinoma - lobular (infiltrating) (M8520/3) - - specified site - see Neoplasm, malignant Step 2: The morphology you are given is M8520/3. Confirm that the behaviour (/3) is appropriate for the tumour being described. /3 indicates a primary malignancy and is therefore appropriate for this case. Step 3: Check the morphology (M8520) in the Table of Morphology of Neoplasms in Volume 1. The morphology is correct for this case. Step 4: Look up the Table of Neoplasms in volume 3. Use the alphabetic listing of anatomical sites to find the entry for ‘breast’. Note the subdivisions under the lead term for different parts of the breast. Find the section for the lower outer quadrant. Step 5: Find the code across the row that corresponds to the column Malignant primary tumour. We are told that the tumour arose in the patient’s breast; it is therefore a primary tumour and not a metastasis. The correct site or Chapter II code is therefore C50.5. Step 6: Confirm your code selection in Volume 1 of the ICD-10. Check whether there are any relevant exclusion notes. Step 7: The codes for this case are C50.5, M8520/3 Pages 71-85 of Volume 2 provide a large amount of information and direction for the coder in dealing with neoplasms. Read these notes now. CODING EXERCISES 1. Malignant bronchial adenoma 2.

Cholangiocarcinoma

3.

Polycythemia vera

4.

Acute myelomonocytic leukaemia

5.

Squamous cell carcinoma cervix uteri and upper two-thirds of vagina

6.

Lesion on neck identified as metastatic to squamous cell carcinoma of tonsil

Apikes Iris, Padang

II-56

7.

Malignant fibrous histiocytoma, knee

8.

Pleomorphic adenoma, salivary glands

9.

Bilateral synchronous Wilm's tumour (patient is four years old)

10. Mycosis fungoides 11. Myxoma of larynx 12. Paget's disease of nipple 13. Periosteal chondroma of left humerus Squamous cell carcinoma vermilion border of lower lip Burkitts lymphoma 16. Transitional cell papilloma of bladder 17. Metastatic carcinoma of brain Carcinoid tumour of small intestine Anaplastic seminoma, left testes 20. Secondary neoplasm in the lung

Apikes Iris, Padang

II-57

NEOPLASMA 1.Malignant bronchial adenoma Look up adenoma in the Index (see Volume 3, page 31) Adenoma - bronchial (M8140/1) D38.1 In this case, the behaviour code (/1) indicates that an adenoma is generally a tumour of uncertain or unspecified nature. Remember that it is possible to change the behaviour (that is the fifth digit of the morphology code) to suit the diagnosis you have been given. Our diagnosis states that, in this case, the tumour is malignant and we can assume it is a primary cancer. Therefore we can change the morphology code to M8140/3. The /3 behaviour code indicates a malignant primary tumour. To find the Chapter 2 code for a primary cancer of the bronchus, we need to look up the Neoplasms table (Volume 3, page 374). Look up Neoplasm - bronchus - see under Malignant primary -> C34.9. 2.Cholangiocarcinoma Look up cholangiocarcinoma in the Index (see Volume 3, page 96) Cholangiocarcinoma -> (M8160/3) - unspecified site -> C22.1 Note that even though a site for the cancer is not specified, the morphological description indicates that the tumour is in the intrahepatic bile ducts - check the code description in Volume 1, page 193. 3.Polycythemia vera Look up polycythemia in the Index (Volume 3, page 447) Polycythemia (primary) (rubra) (vera) (M9950/1) -> D45. Don't forget that the modifiers in parentheses after the lead term are words that may or may not be part of the diagnosis description without changing the assignment of the code. 4.Acute myelomonocytic leukemia Look up leukemia in the Index (Volume 3, page 334) Leukemia - myelomonocytic - - acute (M9867/3) -> C92.5. Note that it is important to look up the complete morphological description first - in this case, myelomonocytic leukemia - before looking up the modifiers "acute" or "chronic". 5.Squamous cell carcinoma cervix uteri and upper two-thirds of vagina Look up carcinoma in the Index (Volume 3, page 89) Apikes Iris, Padang

II-58

Carcinoma - squamous cell -> (M8070/3). Read the note under "Carcinoma" in the Index on page 85 which states that, except where otherwise indicated, carcinomas of any site should be coded to a malignant neoplasm of that site. If you are coding multiple diagnoses, to find the sites you should look up the Neoplasms table. Neoplasm - cervix (uteri) -> C53.9 - vagina -> C52 If you are only coding single conditions, it is important to read Note 5 on page 182 of volume 1 which discusses the use of one code to indicate overlapping sites. In this case, you should use C57.8 Overlapping lesion of female genital organs. 6.Lesion on neck identified as metastatic from squamous cell carcinoma of tonsil In this case, the diagnosis is a metastatic cancer of the neck which has spread from a primary squamous cell carcinoma of the tonsil. If you are coding multiple conditions, it is important to code both the primary site and the site of metastasis. Look up carcinoma in the Index (Volume 3, page 89). Carcinoma - squamous cell (M8070/3). The behaviour code of /3 indicates a malignant primary cancer and you should look up the site of the primary cancer (the tonsil) in the Neoplasm table. Neoplasm - tonsil -> C02.4. But, if you check the entry for this code in the Tabular list, there is an exclusion note. You cannot use this code if the disease description is tonsil, not otherwise specified (NOS) - which it is in this case. You are pointed to the correct code in parentheses -> C09.9. To code the metastatic cancer, you change the behaviour code to a /6 to indicate a secondary deposit. The morphology is therefore M8070/6. Look up the secondary site in the Neoplasm table. Neoplasm - neck NEC # the # (hash) sign indicates that, if the morphology is a squamous cell carcinoma, the site should be coded to skin of that site. See note 2 on page 369 in Volume 3. Neoplasm - skin - neck -> C79.2. 7.Malignant fibrous histiocytoma, knee Look up histiocytoma in the Index (Volume 3, page 266) Histiocytoma - fibrous - - malignant (M8830/3) - see Neoplasm, connective tissue, malignant Neoplasm Apikes Iris, Padang

II-59

- connective tissue - - knee - look under the Malignant primary column -> C49.2 8.Pleomorphic adenoma, salivary glands Look up adenoma in the Index (Volume 3, page 32) Adenoma - pleomorphic (M8940/0) Note that there is no entry to indicate a Chapter 2 code for the salivary glands under this Index entry. To find it, look up the Neoplasms table. Neoplasm - salivary gland (major) - look under the Benign column (because of the /0 behaviour code which indicates a benign tumour) -> D11.9. Remember that the term in parentheses (major) may or may not be part of the description without changing the code. 9.Bilateral synchronous Wilm's tumour (patient is four years old) Look up either tumor or Wilm's in the Index (Volume 3, page 552 or 566) Tumor - Wilm's (M8960/3) -> C64. You will note that the code description in the Tabular list is "Malignant neoplasm of kidney, except renal pelvis". A Wilm's tumor is a cancer of the kidney, mainly occurring in children. Remember that the spelling used in the Index is usually American whilst in the Tabular list, it is English. 10.Mycosis fungoides Look up Mycosis in the Index (Volume 3, page 363) Mycosis - fungoides (M9700/3) -> C84.0. Check the category description on page 217 of volume 1 - this also indicates the morphology code to be used. 11.Myxoma of larynx Look up myxoma in the Index, (Volume 3, page 366). Myxoma -> (M8840/0) see also Neoplasm, connective tissue, benign. Refer to neoplasms in the Index, (Volume 3, page 376). Neoplasm -connective tissue Note that there is no listing in connective tissue for the larynx. There is a note at the beginning of the connective tissue section stating that if there is no site code listed in the connective tissue list then you should code to neoplasm of that site. Therefore, we need to look under neoplasm, larynx. Neoplasm -larynx - look under Benign column -> D14.1

Apikes Iris, Padang

II-60

12.Paget's diseases of nipple Look up Paget's disease in the Index (Volume 3, page 423). Paget's disease -nipple -> (M8540/3) C50.0 13.Periosteal chondroma of left humerus Look up chondroma in the Index (Volume 3, page 97). Chondroma -periosteal -> (M9221/0) - see Neoplasm, bone , benign Refer to Neoplasm in the Index to find the site code for the humerus. Neoplasm - bone - - humerus - look under Benign column -> D16.0 14.Squamous cell carcinoma of vermilion border of lower lip Look up carcinoma in the Index, (Volume 3, page 89) Carcinoma - see also Neoplasm Malignant - squamous (cell) -> M8070/3 Refer to neoplasms in the Index (Volume 3 , page 385)to assign the site code. Neoplasm -lip - - vermilion border - - - lower -> C00.1 15.Burkitts lymphoma Look up lymphoma in the Index (Volume 3, page 340). Lymphoma - Burkitts -> (M9687/3) C83.7 16.Transitional cell papilloma of the bladder Look up papilloma in the Index (Volume 3, page 426). Papilloma - transitional (cell) - bladder (urinary) -> (M8120/1) D41.4 17.Metastatic carcinoma of brain Look up carcinoma in the Index (Volume 3, page 88). Carcinoma - metastatic -> (M8010/6) - see Neoplasm, secondary Look up Neoplasm table in the Index (Volume 3, page 374). Neoplasm brain NEC - look under Malignant secondary column -> C79.3 Apikes Iris, Padang

II-61

18.Carcinoid tumour of small intestine Look up carcinoid in the Index (Volume 3, page 84). Carcinoid -> (M8240/3) - see also Neoplasm, malignant Look up Neoplasm table (Volume 3, page 383). Neoplasm - small intestine -> C17.9 19.Anaplastic seminoma, left testes Look up seminoma in the Index (Volume 3, page 492). Seminoma - anaplastic -> (M9062/3) - - specified site - see Neoplasm, malignant Look up Neoplasm table in the Index (Volume 3, page 399). Neoplasm - testes -> C62.9 20. Secondary neoplasm in lung Look up secondary in the Index (Volume 3, page491) Secondary - neoplasm -> (M8000/6) - see Table of Neoplasms, secondary Neoplasm - lung -> C78.0

Apikes Iris, Padang

II-62

CHAPTER III. PENYAKIT DARAH DAN ORGAN PEMBUATNYA, SERTA KELAINAN TERTENTU MEKANISME KEKEBALAN (D50 - D89) Kecuali:

Penyakit autoimmun (sistemik) NOS (M35.9) Kondisi tertentu yang dimulai pada masa perinatal (P00-P96) Komplikasi hamil, melahirkan, dan nifas (O00-O99) Malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital (Q00-Q99) Penyakit endokrin, gizi dan metabolik (E00-E90) Penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24) Cedera, keracunan dan akibat lain tertentu penyebab eksternal (S00-T98) Neoplasma (C00-D48) Tanda, gejala dan penemuan klinis dan laboratorium abnormal, nec (R00-R99)

Blok-blok pada Bab ini: D50-D53 D55-D59 D60-D64 D65-D69 D70-D77 D80-D89

Anemia nutrisi Anemia hemolitika Anemia aplastika dan anemia lain Cacad pembekuan, purpura dan kondisi perdarahan lain Penyakit darah dan organ pembentuk darah lain Kelainan tertentu yang melibatkan mekanisme imun

Kategori asterisk: D63* D77*

Anemia pada penyakit kronis c. e. (classified elsewhere) Kelainan darah atau organ pembentuk darah pada penyakit c. e. Anemia adalah penurunan jumlah eritrosit atau kadar hemoglobin, akibat kehilangan darah, kurangnya pembentukan darah (eritropoiesis), pemecahan darah (hemolisis) berlebihan, atau kombinasinya. Pada dewasa, kadar eritrosit normal pria 5.4 ± 0.8 juta/μL dan wanita 4.8 ± 0.6 juta/μL: kadar hemoglobin normal pria 16 ± 2 g/dL dan wanita 14 ± 2 g/dL. Anemia defisiensi eritropoiesis khas dengan perubahan ukuran dan bentuk eritrosit. Anemia sel kecil (mikrositik) menunjukkan gangguan sintesis heme atau globin (anemia defisiensi besi, thalassemia dan cacad sintesis Hb lain, dan anemia pada penyakit kronis). Anemia sel normal (normokromik dan normositik) menunjukkan kurangnya pembentukan (hipoplasia atau hipoplastika). Anemia dengan eritrosit besar (makrositik) menunjukkan cacad pada sintesis DNA; yang biasanya disebabkan oleh kurangnya vitamin B12 atau asam folat, atau gangguan sintesis DNA oleh obat-obat kemoterapi.

Anemia nutrisi (D50-D53)

Kurangnya sisntesis heme atau globin menyebabkan eritrosit berukuran kecil. Contohnya adalah anemia defisiensi besi (kekurangan zat, transport, atau penggunaan besi), anemia pada penyakit kronis, dan thalassemia (gangguan sintesis Hb). Anemia defisiensi besi, umumnya disebabkan oleh kehilangan darah, kehamilan, atau peningkatan kebutuhan besi

pada remaja. Pada keadaan yang berat bisa terjadi ‘sideropenic dysphagia’ akibat jaring-jaring membran mukosa tipis yang tumbuh di permukaan esofagus Eritrosit besar pada anemia megaloblast disebabkan karena rusaknya sintesis DNA, sehingga fungsi sel darah menurun dan lebih cepat mati. Penyebabnya kekurangan vitamin B12, asam folat, obat sitotoksik yang mengganggu sintesis DNA, dan bentuk neoplasma yang jarang terjadi (Sindroma Di Guglielmo). Vitamin B12 tubuh berkurang karena kekurangannya pada makanan atau terganggunya penyerapan yang memerlukan Faktor Intrinsik lambung, dan menyebabkan anemia pernisiosa. Asam folat berkurang kalau makanan dimasak terlalu lama, penyerapan berkurang, penggunaan berkurang (akibat obat-obatan), kebutuhan meningkat (hamil, menyusui, bayi, keganasan,.) dan pembuangan meningkat (dialisis ginjal). D50 Anemia defisiensi besi Termasuk: Anaemia: asiderotic, hypochromic D50.0 Anemia defisiensi besi akibat kehilangan darah (kronis) Anemia pasca perdarahan (kronis) Kecuali: anemia pasca perdarahan akut (D62) anemia kongenital akibat kehilangan darah janin (P61.3) D50.1 Sideropenic dysphagia Sindroma Kelly-Paterson, sindroma Plummer-Vinson D50.8 Anemia defisiensi besi lainnya D50.9 Anemia defisiensi besi, tidak dijelaskan D51 Anemia akibat defisiensi vitamin B12 Kecuali: Defisiensi vitamin B12 (E53.8) D51.0 Anemia defisiensi vitamin B12 akibat defisiensi faktor intrinsik Anaemia: Addison, Biermer, pernicious (congenital) Defisiensi faktor intrinsik kongenital D51.1 Anemia def. vit. B12 akibat malabsorbsi selektif vit. B12 dengan proteinuria Sindroma Imerslund(-Gräsbeck); anaemia megaloblast herediter D51.2 Defisiensi transcobalamin II D51.3 Anemia defisiensi vitamin B12 makanan Anaemia Vegan D51.8 Anemia defisiensi vitamin B12 lain D51.9 Anemia defisiensi vitamin B12, tidak dijelaskan D52 Anemia defisiensi asam folat D52.0 Anemia defisiensi folat makanan Anemia megaloblastik gizi D52.1 Anemia defisiensi folat akibat obat-obatan D52.8 Anemia defisiensi folat lainnya D52.9 Anemia defisiensi folat, tidak dijelaskan D53 Anemia nutrisi lainnya Termasuk: Anemia megaloblastik yang tidak sembuh dengan terapi vitamin B12 atau folat D53.0 Anemia defisiensi protein Anemia defisiensi asam amino, anemia orotaciduric Kecuali: sindroma Lesch-Nyhan (E79.1)

Apikes Iris, Padang

III-2

D53.1 Anemia megaloblastik lain, n.e.c.; Anemia megaloblastik NOS Kecuali: penyakit Di Guglielmo (C94.0) D53.2 Anemia skorbut Kecuali: scurvy (E54) – kekurangan vitamin C D53.8 Anemia nutrisi lain yang dijelaskan Kecuali: defisiensi gizi kalau tidak disebutkan anemia, seperti defisiensi copper (E61.0), molybdenum (E61.5), atau zinc (E60) D53.9 Anemia gizi, tidak dijelaskan Anemia kronis sederhana Kecuali: anaemia NOS (D64.9)

Anemia hemolitika (D55-D59)

Pada usia sekitar 120 hari, eritrosit dihancurkan oleh sistem fagosit di limpa, tempat pemecahan Hb. Hemolisis menyebabkan usia eritrosit memendek, dan anemia hemolitika terjadi kalau produksi tidak bisa lagi mengatasi kadar eritrosit. Anemia hemolitika disebabkan oleh defisiensi herediter sistem enzim yang terlibat dalam metabolisme glukosa menjadi asam laktat dan enerji, karena sumber enerji utamanya adalah glukosa. D55 Anemia akibat kelainan enzim Kecuali: Anemia defisiensi enzim akibat obat-obatan (D59.2) D55.0 Anemia akibat defisiensi glucose-6-phosphate dehydrogenase [G6PD] Favism, anemia defisiensi G6PD D55.1 Anemia akibat kelainan lain metabolisme glutathione Anemia akibat defisiensi enzim jalur hexose monophosphate (HMP) Anemia hemolitika nonsferositik (herediter), type I D55.2 Anemia akibat kelainan enzim-enzim glikolisis Anaemia defisiensi hexokinase, pyruvate kinase, triose-P isomerase Anemia hemolitika nonsferositik (herediter), type II D55.3 Anemia akibat kelainan metabolisme nukleotida D55.8 Anemia akibat kelainan enzim lainnya D55.9 Anemia akibat kelainan enzim, tidak dijelaskan D56

Thalassaemia Hemoglobinopathi adalah kelainan genetik molekul Hb.Molekul Hb dewasa normal (Hb A) terdiri dari dua pasang rantai polipeptida α dan β. Hb janin (Fetal Hb atau Hb F), tempat rantai γ (gamma) menggantikan rantai α, menurun perlahan dalam bulan-bulan pertama kehidupan sampai F63.3

2.Psychogenic impotence Look up impotence in the Index (Volume 3, page 287). Impotence(sexual)(psychogenic) -> F52.2

3.Korsakov's psychosis Look up psychosis in the Index (Volume 3, page 464). Psychosis -Korsakov's(alcoholic) F10.6 If you refer to page 323 of the Tabular List for F10, you will see a note telling you to look at pages 321-323 for a fourth character subdivision. However when we have already been given a fourth character by the Index. We should still confirm that the .6 is the correct code to use. By reading the notes under .6 (Volume 1, page 322) we can see Korsakov's psychosis listed there. Therefore the correct code is F10.6.

4.Alzheimer's disease with dementia, first identified at age 72 years old Look up Alzheimer's disease in the Index (Volume 3, page 39). Alzheimer's disease or sclerosis -dementia in G30.9† F00.9* If you refer to the F00 category on page 312-313 of the Tabular List you will note that F00.1 refers to late onset (meaning people over 65 years old). The age at onset for this patient was 72 years, so we should use ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

V-37

the F00.1* code. In parentheses after the code is the asterisk code that is to be used with F00.1. Therefore our two codes will be G30.1† and F00.1*

5.Huntington's disease with dementia Look up Huntington's disease or chorea in the Index (Volume 3, page 270). Huntington's disease or chorea - with dementia -> G10† F02.2*

6.Dyslexia - identified by school teacher (grade 3) Look up dyslexia in the Index (Volume 3, page 193) Dyslexia -developmentalF81.0 We use the developmental code because the dyslexia has been identified by the school teacher, therefore can be considered to have occurred during childhood development.

7.Flashbacks and episodes of bizarre behaviour secondary to use of the drug LSD (lysergic acid diethylamide), last used 25 years ago. Firstly we need to determine what type of substance the LSD is. We can find LSD in the Table of Drugs and Chemicals (Section III) of the Index (Volume 3, page 693). The table sends us to T40 in the Tabular List (Volume 1, page 972). We can see from the codes listed that LSD is an hallucinogen. Look up Flashbacks in the Index, page 232. Flashbacks (residual to alcohol or drug use) - code to F10 - F19 with a fourth character of .7 If we refer to the F10-F19 section in the Tabular List (Volume 1) we will find a code that refers to Mental and behavioural disorders due to the ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

V-38

use of hallucinogens, F16. A note under F16 states to look at pages 321323 for fourth character subdivisions. However the Index has already indicated that for flashbacks we should use .7 as our fourth character. We should refer to .7 to determine if it is the correct character to use. Flashbacks are included in the description for use of this fourth digit. The correct code to use is therefore F16.7. If you are multiple coding, then you should identify the type of drug using the Table of drugs and chemicals, page 693. We need a code from Chapter XX which is listed in column 4, undetermined intent, Y12.9, with an activity code of 9, giving us Y12.99. The reason for selecting ‘undetermined intent’ is that we are not told whether the patient deliberately took the LSD, if it was forcibly ingested or if it was an accident. We cannot make any assumptions about what happened.

8.Panic attack Look up Panic in the Index, (Volume 3, page 425). Panic(attack)(state) -> F41.0

9.Bipolar affective disorder, currently severely depressed but not psychotic Look up disorder in the Index (Volume 3, page 174). Disorder -bipolar F31.9 Refer to page 335 of the Tabular List (Volume 1) for F31.9. F31.9 is unspecified bipolar affective disorder. We now know that bipolar disorder and bipolar affective disorder are the same. Therefore we can look in the F31 category to see if we can find a more specific code as we has been told that this person is severely depressed but not psychotic. The correct code is F31.4.

10.Paranoid schizophrenia Look up schizophrenia in the Index (Volume 3, page 487).

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

V-39

Schizophrenia -paranoid (type) -> F20.0

11.Anxiety state Look up anxiety in the Index (Volume 3, page 54). Anxiety -state -> F41.1

12.Dementia (without organic cause) in HIV patient Look up Dementia in the Index (Volume 3, page 149). Dementia -in (due to) - - human immunodeficiency virus (HIV) disease -> B22.0† F02.4*

13.Hypomanic episode Look up hypomania in the Index (Volume 3, page 280). Hypomania, hypomanic reaction -> F30.0

14.Dysthymia Look up Dysthymia in the Index (Volume 3, page 194). Dysthymia -> F34.1

15.Mental retardation with autistic features Look up retardation in the Index (Volume 3, page 476). Retardation ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

V-40

- mental - - with autistic features -> F84.1

16.Acute stress reaction Look up reaction in the Index (Volume 3, page 473). Reaction - stress - - acute -> F43.0

17.Heroin dependence Look up dependence in the Index (Volume 3, page 150). Dependence - due to - - heroin -> F11.2

18.Acute alcohol delirium Look up delirium in the Index (Volume 3, page 144). Delirium - alcohol(acute) -> F10.4

19.Paranoid delusions Look up delusions in the Index (Volume 3, page 149). Delusions - see Disorder, delusional. Disorder - delusional -> F22.0 ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

V-41

20.Psychogenic syncope Look up syncope in the Index (Volume 3, page 518). Syncope - psychogenic -> F48.8

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

V-42

CHAPTER VI. PENYAKIT-PENYAKIT SISTEM PERSYARAFAN (G00-G99) Kondisis tertentu yang bisa diklasifikasikan pada bab ini bisa disebabkan oleh efek obat atau penyebab eksternal. Kode dari Bab XX bisa digunakan sebagai kode tambahan. Blok-blok di dalam Bab ini adalah: G00-G09 Penyakit peradangan CNS G10-G13 Atrofi sistemik yang terutama mengganggu CNS G20-G26 Kelainan extrapyramid dan gerakan G30-G32 Penyakit degeneratif lain sistem syaraf G35-G37 Penyakit-penyakit demielinasi CNS G40-G47 Kelainan bersifat episode dan paroxysmal G50-G59 Kelainan syaraf, urat syaraf, dan pleksus G60-G64 Polineuropati dan kelainan lain sistem syaraf perifer G70-G73 Penyakit-penyakit myoneural junction dan otot G80-G83 Kelumpuhan otak dan sindroma kelumpuhan lainnya G90-G99 Kelainan lain sistem syaraf Kategori asterisk untuk Bab ini adalah sbb.: G01* Meningitis pada penyakit bakteri c.e. G02* Meningitis pada penyakit infeksi dan parasit lain c.e. G05* Encephalitis, myelitis dan encephalomyelitis pada penyakit c.e. G07* Abses dan granuloma intrakranial dan intraspinal pada penyakit y c.e. G13* Atrofi sistemik yang terutama ,mengganggu CNS pada penyakit c.e. G22* Parkinsonism pada peny. c.e. G26* Kelainan extrapyramid dan gerakan pada penyakit c.e. G32* Kelainan degeneratif lain sistem syaraf pada penyakit c.e. G46* Sindroma otak vaskuler pada CVD (cerebrovascular diseases) G53* Kelainan syaraf otak (nervus craniales) pada penyakit c.e. G55* Penekanan akar syaraf dan pleksus pada penyakit c.e. G59* Mononeuropati pada peny. c.e. G63* Polyneuropati pada peny. c.e. G73* Kelainan myoneural junction dan otot pada penyakit c.e. G94* Kelainan otak lainnya pada penyakit c.e. G99* Kelainan sistem syaraf lainnya pada penyakit c.e. (c.e. = classified elsewhere; yang klasifikasinya di tempat lain).

Penyakit-penyakit peradangan sistem syaraf pusat (G00-G09) G00 Meningitis bakteri, not elsewhere classified Termasuk: bacterial: arachnoiditis, leptomeningitis, meningitis, pachymeningitis Kecuali: bacterial:: meningoencephalitis (G04.2), meningomyelitis (G04.2) G00.0 Meningitis haemophilus Meningitis akibat Haemophilus influenzae G00.1 Meningitis pneumokokus G00.2 Meningitis streptokokus G00.3 Meningitis stafilokokus

G00.8 Meningitis bakteri lain Meningitis akibat Escherichia koli, basil Friedländer, Klebsiella G00.9 Meningitis bakteri, tak dijelaskan Meningitis: purulenta NOS, piogenik NOS, supuratif NOS G01* Meningitis pada penyakit bakteri c.e. Meningitis (pada): demam tifus (A01.0†), infeksi salmonella (A02.2†), tuberkulosa (A17.0†) anthrax (A22.8†), leptospirosis (A27.- †), listeria (A32.1†), meningococcus (A39.0†) sifilis: kongenital (A50.4†), sekunder (A51.4†) neurosifilis (A52.1†), gonokokus (A54.8†), penyakit Lyme (A69.2†) Kecuali: meningoensefalitis dan meningomielitis pada penyakit bakteri c.e. (G05.0*) G02* Meningitis pada penyakit infeksi dan parasit lain, c.e. Kecuali: meningoensefalitis/meningomielitis pada penyakit infeksi dan parasit c.e. (G05.1G05.2*) G02.0* Meningitis pada penyakit virus c. e. Meningitis (akibat): enterovirus (A87.0†), adenovirus (A87.1†), herpesvirus [herpes simplex] (B00.3†), varicella [chickenpox] (B01.0†), zoster (B02.1†), measles (B05.1†), rubella (B06.0†), mumps (B26.1†), mononukleosis infesiosa (B27.- †) G02.1* Meningitis pada mikosis Meningitis (pada): kandida (B37.5†), koksidioidomikosis (B38.4†), kriptokokus (B45.1†) G02.8* Meningitis pada penyakit infeksi dan parasit lain, c.e. Meningitis akibat: tripanosomiasis Afrika (B56.-†), penyakit Chagas (kronis) (B57.4†) G03 Meningitis akibat penyebab lain dan penyebab yang tidak dijelaskan Termasuk: arachnoiditis, leptomeningitis, meningitis dan pachymeningitis, akibat penyebab lain dan penyebab yang tidak dijelaskan Kecuali: meningoensefalitis (G04.-), meningomyelitis (G04.-) G03.0 Meningitis nonpyogenik Meningitis nonbakteri G03.1 Meningitis kronis G03.2 Meningitis berulang jinak [Mollaret] G03.8 Meningitis akibat penyebab lain yang dijelaskan G03.9 Meningitis, tidak dijelaskan Arachnoiditis (spinal) NOS G04 Ensefalitis, myelitis dan ensefalomyelitis Termasuk: myelitis asendens akut, meningoensefalitis, meningomyelitis Kecuali: ensefalopati: alkoholik (G31.2), toksik (G92), NOS (G93.4) mielitis transversa akut (G37.3), mielitis nekrotikans subakut (G37.4) multiple sclerosis (G35), ensefalomielitis mialgika jinak (G93.3) G04.0 Ensefalitis disseminata akut Ensefalitis dan ensefalomielitis pasca-immunisasi Gunakan kode eksternal Bab XX untuk identifikasi vaksin G04.1 Paraplegia spastik tropis G04.2 Meningoensefalitis dan meningomielitis bakteri, NEC ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VI-2

G04.8 Ensefalitis, mielitis dan ensefalomielitis lainnya Ensefalitis dan ensefalomielitis pasca-infeksi NOS G04.9 Ensefalitis, mielitis dan ensefalomielitis, tidak dijelaskan Ventrikulitis (serebri) NOS G05* Ensefalitis, mielitis dan ensefalomielitis pada penyakit c. e. Termasuk Meningoensefalitis dan meningomielitis pada penyakit c.e. G05.0* Ensefalitis, mielitis dan ensefalomielitis pada penyakit bakteri c.e. Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis (pada): TB (A17.8†), listeria (A32.1†), meningococcus (A39.8†), sifilis kongenital (A50.4†), sifilis lanjut (A52.1†) G05.1* Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis pada penyakit virus c.e. Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis (pada): enterovirus (A85.0†), adenovirus (A85.1†), herpesvirus [herpes simplex] (B00.4†), postchickenpox (B01.1†), zoster (B02.0†), measles (B05.0†), rubella (B06.0†), cytomegalovirus (B25.8†), mumps (B26.2†), influenza (J09†, J10.8†, J11.8†) G05.2* Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis pada penyakit infeksi dan parasit lain, c.e. Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis (pada): tripanosomiasis afrika (B56.-†), penyakit Chagas (kronis) (B57.4†), toxoplasmosis (B58.2†), naegleriasis (B60.2†) Meningoensefalitis eosinophilia (B83.2†) G05.8* Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis pada penyakit lain c.e. Encephalitis pada systemic lupus erythematosus (M32.1†) G06 Abses dan granuloma intrakranium dan intraspinal G06.0 Abses dan granuloma intrakranium Abses (embolik)(dari): otak [bagian mana pun], serebellum, serebrum, otogenik Abses atau granuloma intrakranium: epidura, extradura, subdura G06.1 Abses dan granuloma intraspinal Abses (embolik) dari medulla spinalis [bagian mana pun] Abses atau granuloma intraspinal: epidura, extradura, subdura G06.2 Abses ekstradura dan subdura, tidak dijelaskan G07* Abses dan granuloma intrakranium dan intraspinal pada penyakit c.e. Abses otak: amoebik (A06.6†), gonokokus (A54.8†), TB (A17.8†) Granuloma skistosomiasis di otak (B65.-†) Tuberkuloma: otak (A17.8†), meninges (A17.1†) G08 Phlebitis dan thrombophlebitis intrakranium dan intraspinal Embolisme, endoflebitis, flebitis, thromboflebitis, atau thrombosis dengan sepsis pada sinus venosa dan vena-vena intrakranium atau intraspinal Kecuali: flebitis dan thromboflebitis intrakranium: sebagai komplikasi: abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.7); hamil, melahirkan dan nifas (O22.5, O87.3) yang asalnya nonpyogenik (I67.6) flebitis dan thromboflebitis intraspinal nonpyogenik (G95.1)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VI-3

G09

Sequelae penyakit peradangan sistem syaraf pusat (SSP) Kategori ini digunakan untuk kondisi yang klasifikasi utamanya pada G00-G08 (kecuali yang memiliki asterisk [*]) sebagai penyebab dari sekuel yang bisa diklasifikasikan di tempat lain. Sekuel adalah kondisi yang dinyatakan sebagai sekuel, atau efek jangka panjang, atau yang terdapat satu tahun atau lebih setelah onset kondisi penyebab. Kode ini tidak digunakan untuk kondisi utama kalau sifat kondisi sisa tercatat. Ketika mengkode kondisi sisa, G09 bisa digunakan sebagai kode tambahan. Perhatikan bahwa sekuel dari kategori G01*, G02*, G05* dan G07* jangan dikode pada G09, tapi pada kategori yang tersedia untuk sekuel kondisi yang mendasarinya, misalnya B90-B94. Kalau tidak terdapat kategori sekuel untuk kondisi dasar, yang dikode adalah kondisi dasar itu sendiri. Contoh: Kondisi utama: Tuli akibat meningitis TB Spesialis: Klinik bicara dan pendengaran Kode: Gangguan pendengaran yang tidak dijelaskan (H91.9) sebagai kondisi utama. B90.0 (sekuel TB sistem syaraf pusat) bisa digunakan sebagai kode tambahan. KU: Spesialis: Kode:

Epilepsi akibat abses otak Neurologi Epilepsi yang tidak dijelaskan (G40.9) sebagai kondisi utama. G09 (sekuel penyakit peradangan sistem syaraf pusat) bisa digunakan sebagai kode tambahan.

KU: Spesialis: Kode:

Retardasi mental ringan menyusul ensefalitis pasca-immunisasi Psikiatri Retardasi mental ringan (F70.9) sebagai kondisi utama. G09 bisa digunakan untuk kode tambahan.

Atrofi sistemik yang terutama mengganggu SSP (G10-G13) G10 Penyakit Huntington Khorea Huntington, khorea herediter progresif [chorea = gerakan cepat yang tampaknya teratur tapi di luar kesadaran] G11 Ataxia herediter [ataxia = kegagalan koordinasi otot, tidak teraturnya kerja otot] Kecuali: kelainan metabolik (E70-E90), neuropati herediter dan idiopatik (G60.-), cerebral palsy (G80.-), G11.0 Ataxia nonprogresif kongenital G11.1 Ataxia serebellum onset-dini Note: onset biasanya sebelum usia 20 th Ataxia serebellum onset-dini dengan tremor esensial, mioklonus (ataxia Hunt), dan refleks tendon masih baik Ataxia Friedrich (autosom resesif), ataxia spinoserebellum resesif X-linked G11.2 Ataxia serebellum onset-lanjut Note: onset biasanya setelah usia 20 th G11.3 Ataxia serebellum dengan DNA yang diperbaiki dengan tidak sempurna Ataxia telangiectasia (Louis-Bar) Kecuali: sindroma Cockayne (Q87.1), xeroderma pigmentosum (Q82.1)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VI-4

G11.4 Paraplegia spastik herediter G11.8 Ataxia herediter lain G11.9 Ataxia herediter, tidak dijelaskan Ataxia NOS, degenerasi, penyakit, atau sindroma serebellum herediter G12 Atrofi otot spinalis dan sindroma terkait G12.0 Atrofi otot spinalis infantil, type I [Werdnig-Hoffman] G12.1 Atrofi otot spinalis keturunan lainnya Progressive bulbar palsy kanak-kanak [Fazio-Londe] Atrofi otot spinalis: bentuk dewasa, bentuk remaja type III [Kugelberg-Welander] , bentuk kanak-kanak type II, bentuk skapuloperoneus, distal G12.2 Penyakit neuron motoris Penyakit neuron motoris familial, amyotrophic lateral sclerosis, primary lateral sclerosis Bulbar palsy progresif, atrofi otot spinalis progresif G12.8 Atrofi otot spinalis lain dan sindroma yang terkait G12.9 Atrofi otot spinalis, tidak dijelaskan G13* Atrofi sistemik yang terutama mengganggu SSP pada penyakit c.e. G13.0* Neuromiopati dan neuropati paraneoplastik Neuromiopati karsinomatosa (C00-C97†) Neuropati paraneoplastik sensoris [Denny Brown] (C00-D48†) G13.1* Atrofi sistemik lain yang terutama mengganggu SSP pada penyakit neoplasma Ensefalopati limbik paraneoplastik (C00-D48†) G13.2* Atrofi sistemik yang terutama mengganggu SSP pada myxoedema (E00.1†, E03.- †) G13.8* Atrofi sistemik yang terutama mengganggu SSP pada penyakit lain c.e.

Kelainan ekstrapiramid dan gerakan (G20-G26) G20 Penyakit Parkinson Hemiparkinsonisme, paralysis agitans Parkinsonisme atau penyakit Parkinson: NOS, idiopatik, primer G21 Parkinsonisme sekunder G21.0 Sindroma neuroleptik berat [neuroleptik = obat antipsikosis] G21.1 Parkinsonisme sekunder akibat obat lainnya G21.2 Parkinsonisme sekunder akibat agen eksternal lain G21.3 Parkinsonisme pasca-ensefalitis G21.4 Parkinsonisme vaskuler G21.8 Parkinsonisme sekunder lain G21.9 Parkinsonisme sekunder, tidak dijelaskan G22* Parkinsonisme pada penyakit c.e. Parkinsonisme sifilitika (A52.1†) G23 Penyakit degeneratif basal ganglia lain Kecuali: degenerasi multi-sistem (G90.3) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VI-5

G23.0 Penyakit Hallervorden-Spatz Degenerasi pigmentosa korpus pallidum G23.1 Ophthalmoplegia supranuklir progresif [Steele-Richardson-Olszewski] G23.2 Degenerasi striato-nigra G23.8 Penyakit degeneratif basal ganglia lain yang dijelaskan Kalsifikasi ganglion basalis G23.9 Penyakit degeneratif basal ganglia, tidak dijelaskan G24 Dystonia [tonus otot tidak teratur sehingga timbul kontraksi bawah sadar] Termasuk: dyskinesia Kecuali athetoid cerebral palsy (G80.3) G24.0 Dystonia akibat obat G24.1 Idiopathic familial dystonia Idiopathic dystonia NOS G24.2 Idiopathic nonfamilial dystonia G24.3 Spasmodic torticollis – leher kaku dan posisi kepala tak normal Kecuali: torticollis NOS (M43.6) G24.4 Idiopathic orofacial dystonia Orofacial dyskinesia G24.5 Blepharospasm G24.8 Dystonia lain G24.9 Dystonia, tidak dijelaskan Dyskinesia NOS G25 Kelainan extrapyramid dan pergerakan lainnya G25.0 Essential tremor Familial tremor – [getaran otot berirama] Kecuali: tremor NOS (R25.1) G25.1 Tremor akibat obat G25.2 Bentuk tremor lain yang dijelaskan Intention tremor G25.3 Myoclonus – [kontraksi sangat cepat satu atau sekelompok otot] Myoclonus akibat obat Kecuali: myoclonic epilepsy (G40.-), facial myokymia (G51.4) G25.4 Chorea akibat obat G25.5 Chorea Chorea NOS Kecuali: chorea Huntington (G10), chorea NOS dengan keterlibatan jantung (I02.0) chorea rheumatik (I02.-), chorea Sydenham (I02.-) G25.6 Tic akibat obat dan tic lain dengan asal-usul organik [tic = gerakan luar sadar berulang, terautr, sering pada bahu dan muka] Kecuali: sindroma de la Tourette (F95.2), tic NOS (F95.9) G25.8 Kelainan extrapyramid dan pergerakan lain yang dijelaskan Restless legs syndrome, stiff-man syndrome G25.9 Kelainan extrapyramid dan pergerakan, tidak dijelaskan G26* Kelainan extrapyramid dan pergerakan pada penyakit c.e. ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VI-6

Penyakit degeneratif lain sistem syaraf (G30-G32) G30 Penyakit Alzheimer Termasuk: : bentuk senilis dan presenilis Kecuali : dementia NOS (F03), degenerasi senilis otak NEC (G31.1), senilitas NOS (R54) G30.0 Penyakit Alzheimer dengan onset dini – onset biasanya sebelum usia 65 G30.1 Penyakit Alzheimer dengan onset lanjut – onset biasanya sesudah usia 65 G30.8 Penyakit Alzheimer lainnya G30.9 Penyakit Alzheimer, tidak dijelaskan G31 Penyakit degeneratif lain sistem syaraf, NEC Kecuali: Sindroma Reye (G93.7) G31.0 Atrofi otak dengan batas tegas Penyakit Pick, progressive isolated aphasia G31.1 Degenerasi senilis otak, not elsewhere classified Kecuali: Penyakit Alzheimer (G30.-), senilitas NOS (R54) G31.2 Degenerasi sistem syaraf akibat alkohol Ataksia atau degenerasi serebellum akibat alkohol, degenerasi alkoholik serebrum, ensefalopati alkoholik, disfungsi sistem syaraf otonom akibat alkohol G31.8 Penyakit degeneratif lain sistem syaraf yang dijelaskan Degenerasi grey-matter [Alpers], Lewy body(ies)(dementia)(disease) Ensefalopati nekrotikans subakut [Leigh] G31.9 Penyakit degeneratif sistem syaraf, tidak dijelaskan G32* Penyakit degeneratif lain sistem syaraf pada penyakit c.e. G32.0* Degenerasi kombinasi subakut medulla spinalis pada penyakit c.e. Degenerasi kombinasi subakut medulla spinalis pada defisiensi vitamin B12 (E53.8†) G32.8* Penyakit degeneratif lain sistem syaraf yang dijelaskan pada penyakit c.e.

Penyakit demielinasi SSP (G35-G37) G35 Multiple sclerosis Multiple sclerosis (pada): batang otak, medulla spinalis, disseminata, generalisata, NOS G36 Demielinasi luas akut lainnya Kecuali: Ensefalitis dan ensefalomielitis pasca-infeksi NOS (G04.8) G36.0 Neuromyelitis optikus [Devic] Demielinasi pada neuritis optikus Kecuali: neuritis optikus NOS (H46) G36.1 Leukoensefalitis hemoragika akut dan subakut [Hurst] G36.8 Demielinasi luas akut lainnya yang dijelaskan G36.9 Demielinasi luas akut, tidak dijelaskan G37 Penyakit-penyakit demielinasi lain pada SSP G37.0 Diffuse sclerosis Ensefalits periaksial, penyakit Schilder Kecuali: adrenoleukodystrophy [Addison-Schilder] (E71.3) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VI-7

G37.1 Demielinasi sentral pada corpus callosum G37.2 Mielinolisis sentral pada pons G37.3 Mielitis transversa akut pada penyakit demielinasi SSP Mielitis transversa akut NOS Kecuali: multiple sclerosis (G35), neuromielitis optikus [Devic] (G36.0) G37.4 Mielitis nekrotikans subakut G37.5 Sklerosis konsentrik [Balό] G37.8 Penyakit demielinasi lain SSP yang dijelaskan G37.9 Penyakit demielinasi SSP, tidak dijelaskan

Kelainan-kelainan episodik dan paroxysmal (G40-G47) G40 Epilepsy Kecuali: sindroma Landau-Kleffner (F80.3), paralysis Todd (G83.8), status epilepticus (G41.-), seizure (konvulsif) NOS (R56.8) G40.0 Epilepsi idiopatik (fokal) (parsial) yang berhubungan dengan lokalisasi dan sindroma epilepsi dengan kejang yang onsetnya lokal Epilepsi kanak-kanak ringan dengan spikes EEG sentro-temporalis Epilepsi kanak-kanak dengan paroksisme EEG oksipitalis G40.1 Epilepsi simptomatik (fokal) (parsial) yang berhubungan dengan lokalisasi dan sindroma epilepsi dengan kejang parsial sederhana Serangan epilepsi tanpa perubahan kesadaran Kejang parsial sederhana yang berkembang menjadi kejang umum sekunder G40.2 Epilepsi simptomatik (fokal) (parsial) yang berhubungan dengan lokalisasi dan sindroma epilepsi dengan kejang parsial kompleks Serangan epilepsi dengan perubahan kesadaran, sering dengan otomatisme Kejang parsial kompleks yang berkembang menjadi kejang umum sekunder G40.3 Epilepsi idiopatik umum dan sindroma epilepsi Epilepsi mioklonik bayi dan kejang neonatus (familial) yang ringan Epilepsi ‘absen’ (pyknolepsy] kanak-kanak Epilepsi ‘absen’ dan epilepsi mioklonik [petit mal impulsif] remaja Kejang epilepsi nonspesifik: atonik, klonik, mioklonik, tonik, tonik-klonik G40.4 Epilepsi umum dan sindroma epilepsi lainnya Epilepsi dengan: absen mioklonik, kejang mioklonik-astatik Sindroma Lennox-Gastaut, serangan Salaam, sndroma West Ensefalopatimioklonik dini simptomatik G40.5 Sindroma epilepsi khusus Epilepsia partialis continua [Kozhevnikof] Epilepsi sehubungan dengan: alkohol, obat, perubahan hormon, kurang tidur, stress G40.6 Kejang grand mal, tidak dijelaskan (dengan atau tanpa petit mal) G40.7 Petit mal, tidak dijelaskan, tanpa kejang grand mal G40.8 Epilepsi lain Epilepsi dan sindroma epilepsi yang tidak jelas apakah lokal atau umum G40.9 Epilepsy, tidak dijelaskan Epileptic: convulsions NOS, fits NOS, seizures NOS

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VI-8

G41 Status epilepticus G41.0 Status epileptik grand mal Status epileptik tonic-clonic Kecuali: epilepsia partialis continua [Kozhevnikof] (G40.5) G41.1 Status epileptik petit mal Status absen epileptik G41.2 Status epileptik parsial kompleks G41.8 Status epileptik lainnya G41.9 Status epileptik, tidak dijelaskan G43 Migraine Kecuali: sakit kepala NOS (R51) G43.0 Migrain tanpa aura [common migraine] G43.1 Migrain dengan aura [classical migraine] Migrain aura tanpa sakit kepala, basilaris, ekivale, hemiplegik familial Migrain dengan aura onset dini, aura memanjang, aura khas G43.2 Status migrain G43.3 Migrain dengan komplikasi G43.8 Migrain lain Migrain ophthalmoplegik, migrain retina G43.9 Migraine, tidak dijelaskan G44 Sindroma sakit kepala lainnya Kecuali: neuralgia trigeminus (G50.0), nyeri muka tak khas (G50.1), sakit kepala NOS (R51) G44.0 Cluster syndrome – pada tempat tertentu Hemikrania paroksismal kronik, cluster headache kronik, cluster headache episodik G44.1 Sakit kepala vaskuler, not elsewhere classified Sakit kepala vaskuler NOS G44.2 Sakit kepala jenis tension Sakit kepala tension kronik, sakit kepala tension episodik, sakit kepala tension NOS G44.3 Sakit kepala kronis pasca trauma G44.4 Sakit kepala akibat obat, not elsewhere classified G44.8 Sindroma sakit kepala lain yang dijelaskan G45 Transient cerebral ischaemic attacks (TIAs) dan sindroma yang terkait Kecuali: iskemia serebri neonatus (P91.0) G45.0 Sindroma arteri Vertebro-basilaris G45.1 Sindroma arteri Carotid (hemisferik) G45.2 Sindroma arteri preserebralis ganda dan bilateral G45.3 Amaurosis fugax [buta sementara pada satu mata, akibat gangguan sirkulasi] G45.4 Amnesia global sementara Kecuali: amnesia NOS (R41.3) G45.8 Serangan iskemia serebri sementara dan sindroma terkait lainnya G45.9 Serangan iskemia serebri sementara, tidak dijelaskan Spasme arteri serebralis, iskemia serebri sementara NOS

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VI-9

G46* Sindroma vaskuler otak pada penyakit serebrovaskuler (I60-I67†) G46.0* Sindroma arteri serebralis media (I66.0†) G46.1* Sindroma arteri serebralis anterior (I66.1†) G46.2* Sindroma arteri serebralis posterior (I66.2†) G46.3* Sindroma stroke batang otak (I60-I67†) Sindroma: Benedikt, Claude, Foville, Millard-Gubler, Wallenberg, Weber G46.4* Sindroma satroke serebellum (I60-I67†) G46.5* Sindroma lakunaris motorik murni (I60-I67†) G46.6* Sindroma lakunaris sensorik murni (I60-I67†) G46.7* Sindroma lakunaris lainnya (I60-I67†) G46.8* Sindroma vaskuler otak dalam penyakit serebrovaskuler lainnya (I60-I67†) G47 Kelainan-kelainan tidur Kecuali: kelainan tidur nonorganik (F51.-), sleepwalking (F51.3), sleep terrors (F51.4), nightmares (F51.5) G47.0 Kelainan memulai dan mempertahankan tidur [insomnia] G47.1 Kelainan mengantuk berlebihan [hypersomnia] G47.2 Kelainan jadwal tidur-bangun Sindroma fase tidur tertunda, pola tidur-bangun tak beraturan G47.3 Sleep apnoea – apnoea waktu tidur Apnoea tidur: sentral, obstruktif Kecuali: sindroma pickwick (E66.2), apnoea tidur pada bayi baru lahir (P28.3) G47.4 Narcolepsy dan cataplexy – lumpuh sementara ketika tidur G47.8 Kelainan tidur lainnya Sindroma Kleine-Levin G47.9 Kelainan tidur, tidak dijelaskan

Kelainan syaraf, urat syaraf dan pleksus syaraf (G50-G59) Kecuali:

kelainan syaraf, urat syaraf dan pleksus syaraf akibat trauma sekarang – lihat cedera syaraf menurut regio tubuh radiculitis NOS (M54.1), neuralgia atau neuritis NOS (M79.2) neuritis perifer pada kehamilan (O26.8)

G50 Kelainan nervus trigeminus (NC V) Termasuk: kelainan nervus kranialis V G50.0 Trigeminal neuralgia Sindroma nyeri muka paroksismal, tic doloreux G50.1 Nyeri muka tidak khas G50.8 Kelainan lain nervus trigeminus G50.9 Kelainan nervus trigeminus, tidak dijelaskan G51 Kelainan nervus Fasialis Termasuk: kelainan NC VII G51.0 Bell's palsy Facial palsy G51.1 Ganglionitis genikulatum Kecuali: ganglionitis genikulatum pasca-herpes (B02.2) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VI-10

G51.2 Melkersson's syndrome Sindroma Melkersson-Rosenthal G51.3 Spasme klonik hemifasialis G51.4 Myokymia fasialis [myokymia = twitching pada otot tertentu] G51.8 Kelainan lain n. Fasialis G51.9 Kelainan n. Fasialis, tidak dijelaskan G52 Kelainan nervi kraniales lainnya Kecuali: kelainan n. akustikus [NC VIII] (H93.3) dan n. optikus [NC II] (H46, H47.0): strabismus paralytic akibat kelumpuhan syaraf (H49.0-H49.2) G52.0 Kelainan n. olfaktorius Kelainan NC I G52.1 Kelainan n. glossofaringeus Kelainan NC IX, neuralgia glossofaringeus G52.2 Kelainan n. vagus nerve – NC X Kelainan n.pneumogastrikus (NC X) G52.3 Kelainan n. hypoglossal nerve – NC XII Kelainan NC XII G52.7 Kelainan nn.kraniales ganda Polyneuritis kranialis G52.8 Kelainan n. kranialis lain yang dijelaskan G52.9 Kelainan n. kranialis, tidak dijelaskan G53* Kelainan n. kranialis pada penyakit yang klasifikasinya di tempat lain G53.0* Neuralgia pasca-zoster (B02.2†) Ganglionitis genikulatum atau neuralgia trigeminus pasca-herpes G53.1* Kelumpuhan ganda nn. kraniales pada penyakit infeksi dan parasit c.e. (A00B99†) G53.2* Kelumpuhan ganda nn. kraniales pada sarcoidosis (D86.8†) G53.3* Kelumpuhan ganda nn. kraniales pada penyakit neoplasma (C00-D48†) G53.8* Kelainan nn. kraniales lain pada penyakit lain yang klasifikasinya di tempat lain G54 Kelainan urat syaraf dan pleksus syaraf Kecuali: akibat trauma sekarang – lihat cedera syaraf menurut regio tubuh spondylosis (M47.-), kelainan diskus intervertebralis (M50-M51) neuralgia atau neuritis NOS (M79.2) neuritis atau radikulitis NOS: brakhialis, lumbais, lumbosacral, torakalis (M54.1) radiculitis NOS, radiculopathy NOS (M54.1) G54.0 Kelainan pleksus brakhialis Thoracic outlet syndrome G54.1 Kelainan pleksus lumbosakralis G54.2 Kelainan urat servikalis, not elsewhere classified G54.3 Kelainan urat torakalis, not elsewhere classified G54.4 Kelainan urat lumbosakralis, not elsewhere classified G54.5 Amyotrophy neuralgik Sidroma Parsonage-Aldren-Turner, neuritis gelang bahu ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VI-11

G54.6 Phantom limb syndrome dengan nyeri G54.7 Phantom limb syndrome tanpa nyeri Phantom limb syndrome NOS G54.8 Kelainan urat syaraf dan pleksus syaraf lainnya G54.9 Kelainan urat syaraf dan pleksus syaraf, tidak dijelaskan G55* Kompresi urat syaraf dan pleksus syaraf pada penyakit c. e. G55.0* Kompresi urat dan pleksus syaraf pada neoplasma (C00-D48†) G55.1* Kompresi urat dan pleksus syaraf pada kelainan diskus intervertebral (M50M51†) G55.2* Kompresi urat dan pleksus syaraf pada spondylosis (M47.-†) G55.3* Kompresi urat dan pleksus syaraf pada dorsopati lain (M45-M46†, M48.-†, M53-M54†) G55.8* Kompresi urat syaraf dan pleksus syaraf pada penyakit c. e. G56 Mononeuropati anggota atas. Kecuali: akibat trauma sekarang – lihat cedera syaraf menurut regio tubuh G56.0 Carpal tunnel syndrome G56.1 Lesi lain n. medianus G56.2 Lesi n. ulnaris Tardy ulnar nerve palsy G56.3 Lesi n. radialis G56.4 Causalgia–nyeri lengan bawah karena kerusakan syaraf di atasnya G56.8 Other mononeuropathies of upper limb Neuroma interdigitalis anggota atas G56.9 Mononeuropati anggota atas, tidak dijelaskan G57 Mononeuropati anggota bawah Kecuali: akibat trauma sekarang – lihat cedera syaraf menurut regio tubuh G57.0 Lesi n. iskhiadikus Kecuali: sciatica NOS (M54.3) akibat kelainan diskus intervertebralis (M51.1) G57.1 Meralgia paraesthetica Sindroma n. cutaneous lateralis paha G57.2 Lesi n. femoralis G57.3 Lesi. n. popliteus lateralis Kelumpuhan n. peroneus G57.4 Lesi. n. popliteus medialis G57.5 Tarsal tunnel syndrome G57.6 Lesi n. plantaris Metatarsalgia Morton G57.8 Mononeuropati anggota bawah lainnya Neuroma interdigitalis anggota bawah G57.9 Mononeuropati anggota bawah, tidak dijelaskan G58

Mononeuropati lainnya

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VI-12

G58.0 G58.7 G58.8 G58.9

Neuropati interkostalis Mononeuritis multiplex Mononeuropati lain yang dijelaskan Mononeuropati, tidak dijelaskan

G59* Mononeuropati pada penyakit c.e. G59.0* Mononeuropati diabetikum (E10-E14† , karakter keempat .4) G59.8* Mononeuropati lain pada penyakit c.e.

Polyneuropati dan kelainan lain sistem syaraf perifer (G60-G64) G60 Neuropati herediter dan idiopatik Kecuali: radiculitis NOS (M54.1), neuralgia NOS (M79.2), neuritis NOS (M79.2) neuritis perifer pada kehamilan (O26.8) G60.0 Neuropati motorik dan sensorik herediter Neuropati motorik dan sensorik herediter, tipe-tipe I-IV Neuropati hipertrofi bayi, atrofi muskulus Peroneus (tipe axon)(tiper hipertrofi) Penyakit: Charcot-Marie-Tooth, Déjerine-Sottas Sindroma Roussy-Lévy G60.1 Penyakit Refsum G60.2 Neuropati yang berhubungan dengan ataxia herediter G60.3 Neuropati progresif idiopatik G60.8 Neuropati herediter dan idiopatik lainnya Penyakit Morvan, sindroma Nelaton, Neuropati sensoris:yang diwarisi secara dominan atau resesif G60.9 Neuropati herediter dan idiopatik, tidak dijelaskan G61 Polineuropati peradangan G61.0 Guillain-Barré syndrome Polineuritis (pasca-)infektif akut G61.1 Neuropati serum G61.8 Polineuropati peradangan lainnya G61.9 Polineuropati peradangan, tidak dijelaskan G62 G62.0 G62.1 G62.2 G62.8

Polineuropati lainnya Polineuropati akibat obat Polineuropati alkoholik Polineuropati akibat zat toksik lainnya Polineuropati lain yang dijelaskan Polineuropati akibat radiasi G62.9 Polineuropati, tidak dijelaskan Neuropati NOS G63* Polineuropati pada penyakit c.e. G63.0* Polineuropati pada penyakit infeksi dan parasit.c.e. Polineuropati (pada): TB (A17.8†), lepra (A30.-†), difteria (A36.8†), penyakit Lyme (A69.2†) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VI-13

sifilis: lanjut (A52.1†), kongenital (A50.4†) pscaherpes (B02.2†), mumps (B26.8†), mononukleosis infeksiosa (B27.-†) G63.1* Polineuropati pada penyakit neoplastik (C00-D48†) G63.2* Polineuropati diabetikum (E10-E14† , karakter keempat .4) G63.3* Polineuropati pada penyakit endokrin dan metabolik lain (E00-E07†, E15-E16†, E20-E34†, E70-E89†) G63.4* Polineuropati pada defisiensi gizi (E40-E64†) G63.5* Polineuropati pada kelainan jaringan ikat sistemik (M30-M35†) G63.6* Polineuropati pada kelainan muskuloskeleton lain (M00-M25†, M40-M96†) G63.8* Polineuropati pada penyakit lain classified elsewhere Polineuropati uremik (N18.8†) G64 Kelainan lain sistem syaraf perifer Kelainan sistem syaraf perifer NOS

Penyakit myoneural junction dan otot (G70-G73) G70 Myasthenia gravis dan kelainan mioneural lainnya Kecuali: botulismus (A05.1), myasthenia gravis neonatus sementara (P94.0) G70.0 Myasthenia gravis G70.1 Kelainan mioneural toksik G70.2 Myasthenia kongenital dan masa perkembangan G70.8 Kelainan mioneural lain yang dijelaskan G70.9 Kelainan mioneural, tidak dijelaskan G71 Kelainan primer pada otot Kecuali: metabolic Kelainan-kelainan (E70-E90), myositis (M60.-) arthrogryposis multiplex congenita (Q74.3) G71.0 Muscular dystrophy Muscular dystrophy: ringan [Becker], berat [Duchenne], mirip Duchenne atau Becker, autosom resesif, tipe kanak-kanak, ocular, oculopharyngeal, skapuloperoneus, skapuloperoneus ringan dengan kontraktur dini [Emery-Dreifuss], fasioskapulohumerus, distal, limb-girdle Kecuali: muscular dystrophy kongenital: dengan kelainan morfologis spesifik serat otot (G71.2), NOS (G71.2) G71.1 Myotonic Kelainan-kelainan Dystrophia myotonica [Steinert] Myotonia: khondrodistrofik, akibat obat, simtomatik Myotonia congenita: NOS, dominant [Thomsen], recessive [Becker] Neuromyotonia [Isaacs], paramyotonia kongenital, pseudomyotonia G71.2 Miopati kongenital Muscular dystrophy kongenital: NOS, dengan kelainan morfologis spesifik serat otot Myopathy: myotubular (centronuclear), nemaline Penyakit: central core, minicore, multicore Dsisproporsi jenis serat [Fibre-type disproportion] G71.3 Mitochondrial myopathy, not elsewhere classified G71.8 Kelainan primer lainnya pada otot ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VI-14

G71.9 Kelainan primer pada otot, tidak dijelaskan Miopati herediter NOS G72 Miopati lainnya Kecuali: dermatopolymyositis (M33.-), polymyositis (M33.2), myositis (M60.-), infark iskemik pada otot (M62.2), arthrogryposis multiplex congenita (Q74.3) G72.0 Miopati akibat obat G72.1 Miopati alkoholik G72.2 Miopati akibat agen toksik lain G72.3 Periodic paralysis Periodic paralysis (familial): miotonik, hipokalemik, normokalemik, hiperkalemik G72.4 Miopati peradangan, not elsewhere classified G72.8 Miopati lain yang dijelaskan G72.9 Miopati, tidak dijelaskan G73* Kelainan myoneural junction dan otot pada penyakit c.e. G73.0* Sindroma miastenik pada penyakit endokrin Sindroma miastenik pada: amiotrofi diabetikum (E10-E14† , karakter keempat .4) tirotoxikosis [hyperthyroidism] (E05.-†) G73.1* Sindroma Eaton-Lambert (C80†) – [akibat keganasan] G73.2* Sindroma miastenik lain pada penyakit neoplasma (C00-D48†) G73.3* Sindroma miastenik pada penyakit lain c.e. G73.4* Myopathy pada penyakit infeksi dan parasit c.e. G73.5* Miopati pada penyakit endokrin Miopati pada: hiperparatiroidisme (E21.0-E21.3†), hipoparatioidisme (E20.-†) thyrotoxic myopathy (E05.-†) G73.6* Miopati pada penyakit metabolik Miopati pada: glycogen storage disease (E74.0†), kelainan-kelainan lipid storage (E75.-†) G73.7* Miopati pada penyakit lain c.e. Miopati pada: rheumatoid arthritis (M05-M06†), systemic lupus erythematosus (M32.1†) scleroderma (M34.8†), sicca syndrome [Sjogren] (M35.0†)

Cerebral palsy dan sindroma lumpuh lainnya (G80-G83) G80 Cerebral palsy Kecuali: paraplegia spastik herediter (G11.4) G80.0 Serebral palsi quadriplegik spastik Spastic paralysis (cerebral) kongenital Spastic tetraplegic cerebral palsy G80.1 Diplegia spastik Spastic cerebral palsy NOS G80.2 Spastic hemiplegic cerebral palsy

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VI-15

G80.3 Dyskinetic cerebral palsy Athetoid cerebral palsy Dystonic cerebral palsy G80.4 Ataxic cerebral palsy G80.8 Infantile cerebral palsy lainnya Sindroma cerebral palsy campuran G80.9 Cerebral palsy, tidak dijelaskan Cerebral palsy NOS Catatan untuk G81-G83 Sindroma paralitik Kode-kode ini tidak digunakan untuk kondisi utama kalau penyebab kondisi sekarang diketahui, kecuali kalau episode perawatan adalah untuk paralisis itu sendiri. Ketika mengkode penyebab, G81-G83 bisa dipakai sebagai kode tambahan. Contoh KU: Cerebrovascular accident dengan hemiplegia. Spesialis: Neurologi Kode: Stroke, perdarahan atau infark tidak dijelaskan (I64) sebagai kondisi utama. G81.9 (Hemiplegia, tidak dijelaskan) bisa dipakai sebagai kode tambahan KU: Infark serebri tiga tahun yang lalu. Kond lain: Paralisis tungkai kiri, pasien memperoleh terapi fisik. Kode: Monoplegia anggota bawah (G83.1) sebagai kondisi utama. I69.3 (sekuel infark serebri) bisa dipakai sebagai kode tambahan G81

Hemiplegia Kategori ini digunakan untuk kode utama kalau hemiplegia dilaporkan tanpa penjelasan lebih lanjut, atau dinyatakan sebagai telah lama tapi penyebab tidak dijelaskan. Kategori ini juga digunakan pada pengkodean ganda untuk identifikasi jenis-jenis hemiplegia. Kecuali: cerebral palsy kongenital (G80.-) G81.0 Flaccid hemiplegia – [layu] G81.1 Spastic hemiplegia – [kaku] G81.9 Hemiplegia, tidak dijelaskan G82

Paraplegia dan tetraplegia Kategori ini digunakan untuk kode utama kalau hemiplegia dilaporkan tanpa penjelasan lebih lanjut, atau dinyatakan sebagai telah lama tapi penyebab tidak dijelaskan. Kategori ini juga digunakan pada pengkodean ganda untuk identifikasi jenis-jenis hemiplegia. Kecuali: Cerebral palsy kongenital (G80.-) G82.0 Flaccid paraplegia [layu] G82.1 Spastic paraplegia [kaku] G82.2 Paraplegia, tidak dijelaskan Paralysis kedua anggota bawah NOS, paraplegia (bawah) NOS G82.3 Flaccid tetraplegia [layu] G82.4 Spastic tetraplegia [kaku] G82.5 Tetraplegia, tidak dijelaskan Quadriplegia NOS G83

Sindroma paralitik lainnya

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VI-16

Kategori ini digunakan untuk kode utama kalau hemiplegia dilaporkan tanpa penjelasan lebih lanjut, atau dinyatakan sebagai telah lama tapi penyebab tidak dijelaskan. Kategori ini juga digunakan pada pengkodean ganda untuk identifikasi jenis-jenis hemiplegia. Termasuk: paralisis (komplit)(inkomplit), kecuali seperti pada G80-G82 G83.0 Diplegia anggota atas Diplegia (atas) Paralisis kedua anggota atas G83.1 Monoplegia anggota bawah Paralisis anggota bawah G83.2 Monoplegia anggota atas Paralisis anggota atas G83.3 Monoplegia, tidak dijelaskan G83.4 Sindroma cauda equina Neurogenic bladder akibat sindroma cauda equina Kecuali cord bladder NOS (G95.8) G83.8 Sindroma paralitik lainnya yang dijelaskan Paralisis Todd (pasca epilepsi) G83.9 Sindroma paralitik, tidak dijelaskan

Kelainan lain pada sistem syaraf (G90-G99) G90 Kelainan sistem syaraf otonom Kecuali: disfungsi sistem syaraf otonom akibat alkohol (G31.2) G90.0 Idiopathic peripheral autonomic neuropathy Carotid sinus syncope [syncope – tidak sadar sebentar akibat penurunan aliran ke otak] G90.1 Familial dysautonomia [Riley-Day] G90.2 Sindroma Horner Sindroma Bernard(-Horner) G90.3 Multi-system degeneration Hipotensi ortostatik neurogenik [Shy-Drager] Kecuali: hipotensi ortostatik NOS (I95.1) G90.4 Dysrefleksia otonom G90.8 Kelainan lain sistem syaraf otonom G90.9 Kelainan sistem syaraf otonom, tidak dijelaskan G91 Hydrocephalus Termasuk hidrosefalus didapat Kecuali: hidrosefalus: kongenital (Q03.-), akibat toxoplasmosis kongenital (P37.1) G91.0 Hidrosefalus komunikans G91.1 Hidrosefalus obstruktif G91.2 Hidrosefalus dengan tekanan normal G91.3 Hidrosefalus pasca trauma, tidak dijelaskan G91.8 Hidrosefalus lain G91.9 Hidrosefalus, tidak dijelaskan G92 Toxic encephalopathy Gunakan kode (Chapter XX) untuk identifikasi agen toksik. ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VI-17

G93 Kelainan-kelainan lain pada otak G93.0 Kista serebri Kista arakhnoid, kista porensefalik didapat Kecuali: kista periventrikel didapat pada bayi (P91.1), kista serebri kongenital (Q04.6) G93.1 Anoxic brain damage, not elsewhere classified Kecuali anoksia neonatus (P21.9) sebagai komplikasi pada: . abortus atau kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.8) . kehamilan, persalinan atau kelahiran (O29.2, O74.3, O89.2) . asuhan bedah dan medis (T80-T88) G93.2 Hipertensi intrakranium ringan Kecuali: ensefalopati hipertensif (I67.4) G93.3 Sindroma kelelahan (fatigue) pasca-virus Ensefalomielitis mialgika ringan G93.4 Ensefalopati, tidak dijelaskan Kecuali: ensefalopati: alkoholik (G31.2), toxik (G92) G93.5 Kompresi otak Kompresi atau herniasi (batang) otak Kecuali: kompresi traumatika otak (diffusa) (S06.2), terfokus (S06.3) G93.6 Edema serebri Kecuali edema serebri: akibat cedera lahir (P11.0), traumatika (S06.1) G93.7 Sindroma Reye G93.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada otak Ensefalopati pasca-radiasi G93.9 Kelainan otak, tidak dijelaskan G94* Kelainan lain otak pada penyakit c.e. G94.0* Hidrosefalus pada penyakit infeksi dan parasit.c.e.(A00-B99†) G94.1* Hidrosefalus pada penyakit neoplasma (C00-D48†) G94.2* Hidrosefalus pada penyakit lain c.e. G94.8* Kelainan lain otak yang dijelaskan pada penyakit c.e. G95 Other Penyakit-penyakit spinal cord Kecuali: mielitis (G04.-) G95.0 Syringomyelia dan syringobulbia [rongga neuroglia (syrinx) di medulla spinalis (syringomyelia) atau batang otak (syringobulbia)] G95.1 Mielopati vaskuler Infark akut medulla spinalis (embolik)(nonembolik) Trombosis arteri pada medulla spinalis Haematomielia Flebitis dan tromboflebitis intraspinalis nonpiogenik Edema medulla spinalis Mielopati nekrotikan subakut Kecuali: flebitis dan tromboflebitis intraspinalis, selain non-piogenic (G08) G95.2 Kompresi medulla spinalis, tidak dijelaskan G95.8 Penyakit lain yang dijelaskan pada medulla spinalis

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VI-18

Cord bladder NOS, mielopati akibat obat atau akibat radiasi Kecuali: neurogenic bladder: NOS (N31.9), akibat sindroma cauda equina (G83.4) disfungsi neuromuskuler bladder tanpa disebut lesi medulla spinalis (N31.-) G95.9 Penyakit medulla spinalis, tidak dijelaskan Mielopati NOS G96 Kelainan lain sistem syaraf pusat G96.0 Cerebrospinal fluid leak [kebocoran cairan otak] Kecuali akibat pungsi spinalis (G97.0) G96.1 Kelainan meningen, not elsewhere classified Adhesi meningen (serebral)(spinal) G96.8 Kelainan lain yang dijelakan pada sistem syaraf pusat G96.9 Kelainan sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan G97 G97.0 G97.1 G97.2 G97.8 G97.9

Kelainan sistem syaraf pasca-prosedur, NEC Kebocoran cairan serebrospinalis akibat pungsi spinalis Reaksi lain terhadap pungsi spinalis dan lumbalis Hipotensi intrakranium menyusul ‘shunting’ ventrikel Kelainan sistem syaraf pasca-prosedur lain Kelainan sistem syaraf pasca-prosedur, tidak dijelaskan

G98 Kelainan lain pada sistem syaraf, not elsewhere classified Kelainan sistem syaraf NOS G99* Kelainan lain sistem syaraf pada penyakit c.e. G99.0* Neuropati otonom pada penyakit endokrin dan metabolik Neuropati otonom amyloid (E85.-†) Neuropati otonom diabetik (E10-E14†, karakter keempat .4) G99.1* Kelainan lain sistem syaraf otonom pada penyakit lain c.e. G99.2* Mielopati pada penyakit c.e. Sindroma kompresi arteri spinalis anterior dan arteri vertebralis (M47.0†) Mielopati pada: penyakit neoplasia (C00-D48†), spondilosis (M47.-†) kelainan diskus intervertebralis (M50.0†, M51.0†) G99.8* Kelainan lain sistem syaraf yang dijelaskan pada penyakit c.e.

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VI-19

CHAPTER VII. PENYAKIT-PENYAKIT MATA DAN ADNEXA (H00-H59) Kecuali: Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99) Neoplasma (C00-D48) Penyakit endokrin, gizi dan metabolik (E00-E90) Komplikasi hamil, melahirkan dan nifas (O00-O99) Keadaan tertentu yang berasal dari masa perinatal (P00-P96) Malformasi, deformasi dan kelainan kromosom kongenital (Q00-Q99) Gejala, tanda, dan hasil klinis dan laboratorium abnormal, nec (R00-R99) Cedera, keracunan, dan konsekuensi lain penyebab external (S00-T98) Bab ini mengandung blok-blok berikut: H00-H06 Kelainan kelopak, sistem lakrimalis, dan orbita H10-H13 Kelainan konjunctiva H15-H22 Kelainan sklera, kornea, iris dan korpus siliaris H25-H28 Kelainan lensa H30-H36 Kelainan khoroid dan retina H40-H42 Glaukoma H43-H45 Kelainan korpus vitreous dan bola mata H46-H48 Kelainan n. optikus dan jaras penglihatan H49-H52 Kelainan otot bola mata. gerakan binokuler, akomodasi dan refraksi H53-H54 Gangguan penglihatan dan kebutaan H55-H59 Kelainan lain pada mata dan adnexa Kategori asterisk untuk chapter ini adalah sebagai berikut: H03* Kelainan kelopak pada penyakit yang klasifikasinya di tempat lain (c.e.) H06* Kelainan sistem lakrimalis dan orbita pada penyakit c.e. H13* Kelainan konjungtiva pada penyakit c.e. H19* Kelainan sklera dan kornea pada penyakit c.e. H22* Kelainan iris dan korpus siliaris pada penyakit c.e. H28* Katarak dan kelainan lain lensa pada penyakit c.e. H32* Kelainan khorioretina pada penyakit c.e. H36* Kelainan retina pada penyakit c.e. H42* Glaukoma pada penyakit c.e. H45* Kelainan korpus vitreus dan bola mata pada penyakit c.e. H48* Kelainan n. optikus dan jaras penglihatan pada penyakit c.e. H58* Kelainan lain mata dan adnexa pada penyakit c.e.

Kelainan-kelainan kelopak, sistem lakrimalis, dan orbita (H00-H06) H00 Hordeolum dan chalazion H00.0 Hordeolum dan peradangan-dalam lain di kelopak Abses, furuncle, atau stye pada kelopak [hordeolum = infeksi bernanah kelenjar kelopak] H00.1 Chalazion [pembesaran kelenjar meibomi akibat saluran tersumbat]

H01 Peradangan lain pada kelopak H01.0 Blepharitis – radang pinggir kelopak Kecuali: blepharokonjungtivitis (H10.5) H01.1 Dermatosis [penyakit kulit] non-infeksi kelopak Lupus erythematosus diskoid, xeroderma pada kelopak Dermatitis: allergi, kontak, eksimatosa pada kelopak H01.8 Peradangan lain kelopak yang dijelaskan H01.9 Peradangan kelopak, tidak dijelaskan H02 Kelainan lain kelopak Kecuali: malformasi kongenital malformations kelopak (Q10.0-Q10.3) H02.0 Entropion dan trichiasis kelopak [Entropion - melipat ke dalam) [Trichiasis - bulu mata tumbuh ke dalam dan menggores mata] H02.1 Ectropion kelopak H02.2 Lagophthalmos [penutupan kelopak tidak sempurna] H02.3 Blepharochalasis [kelopak kaku] H02.4 Ptosis kelopak [kelopak atas lumpuh/jatuh] H02.5 Kelainan lain yang mengganggu fungsi kelopak Ankyloblepharon, blepharophimosis, retraksi kelopak Kecuali: blepharospasm (G24.5), tic organic (G25.6), tic psychogenic (F95.-) H02.6 Xanthelasma kelopak [tumor sel-sel busa berisi lemak] H02.7 Kelainan degeneratif lain kelopak dan daerah periokuli Chloasma [bintik coklat], madarosis, vitiligo pada kelopak H02.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada kelopak Hypertrichosis (rambut berlebihan) kelopak, benda asing tertahan di kelopak H02.9 Kelainan kelopak, tidak dijelaskan H03* Kelainan kelopak pada penyakit c.e. H03.0*Infestasi parasit di kelopak pada penyakit c.e. Dermatitis kelopak akibat Demodex species (B88.0†) Infestasi parasit di kelopak pada: leishmaniasis (B55.-†), onchocerciasis (B73†) loiasis (B74.3†), phthiriasis (B85.3†) H03.1*Keterlibatan kelopak pada penyakit infeksi lain c.e. Keterlibatan kelopak pada: TB (A18.4†), lepra (A30.-†), yaws (A66.-†), zoster (B02.3†) infeksi herpesvirus [herpes simplex] (B00.5†), molluscum contagiosum (B08.1†) H03.8* Keterlibatan kelopak pada penyakit lain c.e Keterlibatan kelopak pada impetigo (L01.0†) H04 Kelainan sistem lakrimalis Kecuali: malformasi kongenital sistem lakrimalis (Q10.4-Q10.6) H04.0 Dacryoadenitis Pembesaran kronis kelenjar lakrimalis H04.1 Kelainan lain kelenjar lakrimalis Dacryops, sindroma mata kering, kista atau atrofi kelenjar lakrimalis H04.2 Epiphora [air mata mengalir terus] ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VII-2

H04.3 Radang akut dan tidak dijelaskan pada saluran lakrimalis Dacryocystitis (phlegmonosa), dacryopericystitis, canaliculitis lakrimalis akut, subakut, atau tak dijelaskan Kecuali: dacryocystitis neonatus (P39.1) H04.4 Radang kronis pada saluran lakrimalis Dacryocystitis kronis, kanalikulits lakrimalis kronis, mukokel lakrimalis kronis H04.5 Stenosis dan insuficiensi saluran lakrimalis Dacryolith, eversi [bagian dalam menghadap keluar] punctum lakrimalis Stenosis pada kanalikukus, duktus, atau sakkus lakrimalis H04.6 Perubahan lain pada saluran lakrimalis Fistula lakrimalis H04.8 Kelainan lain sistem lakrimalis H04.9 Kelainan sistem lakrimalis, tidak dijelaskan H05 Kelainan orbita Kecuali: malformasi kongenital orbita (Q10.7) H05.0 Radang akut orbita Abses, sellulitis, osteomielitis, periostitis, atau tenositis orbita H05.1 Kelainan peradangan kronis orbita Granuloma orbita H05.2 Kondisi-kondisi eksophthalmik Pergeseran letak bola mata NOS, perdarahan orbita, edema orbita H05.3 Deformitas orbita Atrofi atau eksostosis orbita H05.4 Enophthalmos H05.5 Retensi benda asing (lama) menyusul luka tembus orbita Benda asing retrobulbar H05.8 Kelainan lain orbita Kista orbita H05.9 Kelainan orbita, tidak dijelaskan H06* Kelainan sistem lakrimalis dan orbita pada penyakit c.e. H06.0*Kelainan sistem lakrimalis pada penyakit c.e. H06.1*Infestasi parasit di orbita pada penyakit c.e. Infeksi Echinococcus di orbita (B67.-†), myiasis orbita (B87.2†) H06.2*Dysthyroid exophthalmos (E05.-†) H06.3*Kelainan lain orbita pada penyakit c.e.

Kelainan-kelainan konjungtiva (H10-H13) H10 Konjungtivitis Kecuali: keratokonjungtivitis (H16.2) H10.0 Konjungtivitis mukopurulenta H10.1 Konjungtivitis atopika akut H10.2 Konjungtivitis akut lainnya H10.3 Konjungtivitis akut, tidak dijelaskan Kecuali: ophthalmia neonatorum NOS (P39.1) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VII-3

H10.4 H10.5 H10.8 H10.9

Konjungtivitis kronis Blepharokonjungtivitis Konjungtivitis lain Konjungtivitis, tidak dijelaskan

H11 Kelainan lain pada konjungtiva Kecuali: keratokonjungtivitis (H16.2) H11.0 Pterygium Kecuali: pseudopterygium (H11.8) H11.1 Degenerasi dan deposit pada konjungtiva Argyrosis [argyria], concretions [pemekatan], pigmentasi, xerosis NOS di konjungtiva H11.2 Parut konjungtiva Symblepharon H11.3 Perdarahan konjungtiva Perdarahan subkonjungtiva H11.4 Kelainan dan kista pembuluh darah konjungtiva lainnya Aneurisma, hiperemia, edema pada konjungtiva H11.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada konjungtiva Pseudopterygium H11.9 Kelainan konjungtiva, tidak dijelaskan H13* Kelainan konjungtiva pada penyakit c.e. H13.0*Infeksi filaria pada konjungtiva (B74.-†) H13.1* Konjungtivitis pada penyakit infeksi dan parasit c.e. Konjungtivitis (akibat): difteri (A36.8†), meningokokus (A39.8†), gonokokus (A54.3†), chlamydia (A74.0†) herpesvirus [herpes simplex] (B00.5†), zoster (B02.3†), adenovirus follikularis (akut) (B30.1†), perdarahan (akut)(epidemik) (B30.3†), Newcastle (B30.8†), Acanthamoeba (B60.1†) H13.2*Konjungtivitis pada penyakit lain c.e. H13.3*Pemphigoid okuler (L12.-†) H13.8*Kelainan lain konjungtiva pada penyakit c.e.

Kelainan-kelainan sklera, kornea, iris dan korpus siliaris (H15-H22) H15 H15.0 H15.1 H15.8

Kelainan sklera Scleritis Episcleritis Kelainan lain sklera Staphyloma equator, ektasia sklera Kecuali: myopia degeneratif (H44.2) H15.9 Kelainan sklera, tidak dijelaskan H16 Keratitis H16.0 Ulkus kornea Ulkus kornea, NOS, sentral, marginal, perforata, cincin, dengan hypopyon Ulkus Mooren ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VII-4

H16.1 Keratitis superfisialis lain tanpa konjungtivitis Keratitis: areolaris, filamenter, nummularis, stellata, striata, punktata superficialis Photokeratitis, snow blindness H16.2 Keratoconjunctivitis – radang kornea dan konjungtiva Keratoconjunctivitis: NOS, exposure, neurotrofika, phlyctenularis Keratitis superfisialis lain dengan konjungtivitis, ophthalmia nodosa, H16.3 Keratitis interstitialis dan profunda H16.4 Neovascularisasi kornea Ghost vessels (kornea), pannus (kornea) H16.8 Keratitis lain H16.9 Keratitis, tidak dijelaskan H17 H17.0 H17.1 H17.8 H17.9

Corneal scars dan opacities – Parut dan keopakan kornea Adherent leukoma Keopakan kornea sentral lain Parut dan keopakan kornea lain Parut dan keopakan kornea, tidak dijelaskan

H18 Kelainan lain pada kornea H18.0 Pigmentasi dan deposit di kornea Haematokornea, cincin Kayser-Fleischer, spindel Krukenberg, garis Staehli H18.1 Keratopati bullosa H18.2 Edema kornea lainnya H18.3 Perubahan pada membran kornea Lipatan atau robekan pada membran Descemet H18.4 Degenerasi kornea Arcus senilis, band keratopathy Kecuali: ulkus Mooren (H16.0) H18.5 Hereditary corneal dystrophies Distrofi Fuchs, Distrofi: kornea, epitel, granularis, lattice, makularis H18.6 Keratokonus H18.7 Deformitas kornea lainnya Ekatasia kornea, staophyloma kornea, Descemetocele Kecuali: malformasi kongenital kornea (Q13.3-Q13.4) H18.8 Kelainan lain kornea yang dijelaskan Anaesthesia, hypaesthesia, atau erosi rekurens pada kornea H18.9 Kelainan kornea, tidak dijelaskan H19 Kelainan sklera dan kornea pada penyakit c.e. H19.0*Skleritis dan episkleritis pada penyakit c.e. Episkleritis TB (A18.5†), episkleritis sifilitika (A52.7†), skleritis Zoster (B02.3†) H19.1* Keratitis dan keratokonjungtivitis Herpesvirus (B00.5†) Keratitis dendritic dan diskiformis H19.2*Keratitis dan keratokonjungtivitis pada penyakit infeksi dan parasit lain c.e. Keratokonjungtivitis epidemika (B30.0†) Keratitis dan keratoconjunctivitis (interstitialis) pada: TB (A18.5†), syphilis (A50.3†), zoster (B02.3†), measles (B05.8†), acanthamoebiasis (B60.1†) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VII-5

H19.3*Keratitis dan keratokonjungtivitis pada penyakit lain c.e. Keratokonjungtivitis sicca (M35.0†) H19.8*Kelainan lain sklera dan kornea pada penyakit c.e. Keratokonus pada sindroma Down (Q90.-†) H20 Iridosiklitis H20.0 Iridosiklitis akut dan subakut Uveitis anterior, siklitis, atau iritis, yang akut, rekurens atau subakut H20.1 Iridosiklitis kronis H20.2 Iridosiklitis akibat lensa H20.8 Iridosiklitis lain H20.9 Iridosiklitis, tidak dijelaskan H21 Kelainan lain pada iris dan korpus siliaris Kecuali uveitis simpatis (H44.1) H21.0 Hyphaema [perdarahan rongga depan (aqueous humour)] Kecuali hyphaema traumatika (S05.1) H21.1 Kelainan pembuluh darah lain pada iris dan korpus siliaris Neovaskularizasasi of iris atau korpus siliaris, rubeosis iris H21.2 Degenerasi iris dan korpus siliaris Degenerasi: iris (pigment), pinggir pupil; iridoskisis, atrofi iris (essensial)(progresif), miotic pupillary cyst, translusensi iris [iris tembus pandang] H21.3 Kista iris, korpus siliaris dan anterior chamber Kista iris, korpus siliaris dan anterior chamber: NOS, eksudatif, implaantasi, parasitik Kecuali miotic pupillary cyst (H21.2) H21.4 Pupillary membranes [selaput pada pupil] Iris bombé, penyempitan pupil, penutupan pupil H21.5 Adhesi dan disrupsi lain pada iris dan korpus siliaris Goniosynechiae, iridodialysis, resesi sudut chamber Synechiae (iris): NOS, anterior, posterior Kecuali: corectopia (Q13.2) [ektopia pupil] H21.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada iris dan korpus siliaris H21.9 Kelainan pada iris dan korpus siliaris, tidak dijelaskan H22* Kelainan iris dan korpus siliaris pada penyakit c.e. H22.0*Iridosiklitis pada penyakit infeksi dan parasit c.e. Iridosiklitis pada: TB (A18.5†), sifilis (sekunder) (A51.4†), infeksi gonokokus (A54.3†) infeksi herpesvirus [herpes simplex] (B00.5†), zoster (B02.3†) H22.1*Iridosiklitis padap enyakit lain c.e. Iridosiklitis pada: sarkoidosis (D86.8†), ankylosing spondylitis (M45†) H22.8*Kelainan lain iris dan korpus siliaris pada penyakit c.e

Kelainan-kelainan lensa (H25-H28)

H25 Katarak senilis Kecuali: glaukoma kapsularis dengan pseudoexfoliation lensa (H40.1) H25.0 Katarak senilis insipiens (incipient = sedang terjadi) Katarak senilis: koroner, korikalis, punktata ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VII-6

H25.1 H25.2 H25.8 H25.9

Katarak senilis polaris subkapsularis (anterior)(posterior), water clefts Katarak neuklearis senilis Cataracta brunescens, katarak sklerosis nuklearis Katarak senilis, tipe morgagni Katarak hipermatur senilis Katarak senilis lainnya Bentuk-bentuk gabungan katarak senilis Katarak senilis, tidak dijelaskan

H26 Katarak lain Kecuali katarak kongenital (Q12.0) H26.0 Katarak infantil, juvenile [remaja] dan presenilis H26.1 Katarak traumatika H26.2 Katarak komplikasi Katarak: pada iridosiklitis kronis, akibat kelainan mata Glaucomatous flecks (subcapsular) H26.3 Katarak akibat obat H26.4 After-cataract Katarak sekunder, cincin Soemmerring H26.8 Katarak lain yang dijelaskan H26.9 Katarak, tidak dijelaskan H27 Kelainan lain pada lensa Kecuali: malformasi kongenital lensa (Q12.-), pseudophakia (Z96.1), komplikasi mekanis dari lensa intraokuli (T85.2) H27.0 Aphakia [tanpa lensa] H27.1 Dislokasi lensa H27.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada lensa H27.9 Kelainan lensa, tidak dijelaskan H28* Katarak dan kelainan lain lensa pada penyakit c.e. H28.0*Katarak diabetes (E10-E14†, karakter keempat .3) H28.1*Katarak pada penyakit endokrin, nutrisi dan metabolik lainnya Katarak pada hipoparatiroidisme (E20.-†), katarak malnutrisi-dehidrasi (E40-E46†) H28.2*Katarak pada penyakit lain c.e. Katarak myotonik (G71.1†) H28.8*Kelainan lain lensa pada penyakit c.e.

Kelainan-kelainan khoroid dan retina (H30-H36) H30 Peradangan khorioretina H30.0 Peradangan khorioretina terfokus Khorioretinitis, khoroiditis, retinitis, retinokhoroiditis terfokus H30.1 Peradangan khorioretina disseminata Khorioretinitis, khoroiditis, retinitis, retinokhoroiditis disseminata Kecuali retinopati exudatif (H35.0) H30.2 Siklitis posterior ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VII-7

Pars planitis H30.8 Peradangan khorioretina lainnya Penyakit Harada H30.9 Peradangan khorioretina, tidak dijelaskan Khorioretinitis, khoroiditis, retinitis, retinokhoroiditis NOS H31 Kelainan-kelainan lain khoroid H31.0 Parut khorioretina Parut makula di kutub posterior (pasca-radang)(pasca-trauma), retinopati solaris H31.1 Degenerasi khoroid Atrofi atau sklerosis khoroid Kecuali: angioid streaks (H35.3) H31.2 Distrofi khoroid herediter Choroideremia, gyrate atrophy pada choroid Dystrophy, choroidal (central areolar)(umum)(peripapillaris) Kecuali: ornithinaemia (E72.4) H31.3 Perdarahan dan ruptur khoroid Perdarahan khoroid: NOS, expulsif H31.4 Pelepasan khoroid H31.8 Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada choroid H31.9 Kelainan choroid, tidak dijelaskan H32* Kelainan-kelainan khorioretina pada penyakit c.e. H32.0*Radang khorio-retina pada penyakit infeksi dan parasit c.e. Chorioretinitis: TB (A18.5†), sifilis lanjut (A52.7†), toxoplasma (B58.0†) H32.8*Kelainan lain khorio-retina pada penyakit c.e. H33 Pelepasan dan robekan retina Kecuali pelepasan epitel pigment retina (H35.7) H33.0 Pelepasan retina dengan robekan retina Pelepasan retina rhegmatogenosa H33.1 Retinoschisis kista retina Kista ora serrata, psudokista retina, kista parasit retina NOS Kecuali: retinoskisis kongenital (Q14.1), degenerasi microkistoid retina (H35.4) H33.2 Pelepasan retina serosa Pelepasan retina: NOS, tanpa robekan retina Kecuali: khorioretinopati serosa sentralis (H35.7) H33.3 Robekan retina tanpa pelepasan Robekan retina NOS, operkulum, robek horseshoe atau round hole tanpa pelepasan Kecuali: parut khorioretina menyusul bedah pelepasan retina (H59.8) degenerasi retina perifer tanpa robekan (H35.4) H33.4 Pelepasan retina akibat tarikan (traksi) Vitreo-retinopati proliferatif dengan pelepasan retina H33.5 Pelepasan retina lainnya H34 Sumbatan pembuluh darah retina Kecuali amaurosis fugax (G45.3)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VII-8

H34.0 Sumbatan a. retina sementara H34.1 Sumbatan a. retina sentralis H34.2 Sumbatan a. retina lainnya Sumbatan a. retina pada cabang, sebagian, dengan mikroembolisme Plaque Hollenhorst H34.8 Sumbatan pembuluh darah retina lainnya Sumbatan v. retina: sentralis, insipient, sebagian, cabang-cabang H34.9 Sumbatan pembuluh darah retina, tidak dijelaskan H35 Kelainan lain pada retina H35.0 Background retinopathy dan perubahan pembuluh darah retina Perubahan bentuk pembuluh darah retina Mikroaneurisma, neovaskularisasi, perivaskulitis, varises, vascular sheathing, atau vasculitis pada retina Retinopathy: NOS, background NOS, Coats, exudatif, hipertensif H35.1 Retinopathy pada prematuritas Fibroplasia retrolentis [belakang lensa] H35.2 Retinopati proliferatif lainnya Vitreo-retinopati proliferatif Kecuali: vitreo-retinopati proliferatif dengan pelepasan retina (H33.4) H35.3 Degenerasi makula dan kutub posterior Angioid streaks, cyst, Drusen (degeneratif), hole, atau puckering pada macula Degenerasi Kuhnt-Junius, makulopati toksik Degenerasi makula senilis (atrophic)(exudative) H35.4 Degeneration retina perifer Degeneration, retina: NOS, lattice, microcystoid, palisade, paving stone, reticular Kecuali: dengan robekan retina (H33.3) H35.5 Hereditary retinal dystrophy Dystrophy: tapetoretinal, vitreoretinal, retinal (albipunctate)(pigmentary)(vitelliform) Retinitis pigmentosa, penyakit Stargardt H35.6 Perdarahan retina H35.7 Pemisahan lapisan-lapisan retina Khorioretinopati serosa sentralis, pelepasan epitel pigment retina H35.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada retina H35.9 Kelainan retina, tidak dijelaskan H36* Kelainan-kelainan pada penyakit c.e. H36.0*Retinopati diabetikum (E10-E14† , angka keempat .3) H36.8*Kelainan lain retina pada penyakit c.e. Retinopati sickle-cell proliferatif (D57.- †), retinopati aterosklerotik (I70.8†) Distrofi retina pada kelainan penyimpanan lipid (E75.- †),

Glaukoma (H40-H42) H40 Glaukoma Kecuali: glaukoma absolut (H44.5), traumatika akibat cedera lahir (P15.3), kongenital (Q15.0) H40.0 Glaukoma suspect [tersangka glaukoma] Hipertensi okuli ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VII-9

H40.1 Primary open-angle glaukoma Glaukoma (primer)(residual stage): kapsularis dengan pseudoexfoliasi lensa, pigment, chronic simple, tekanan rendah H40.2 Primary angle-closure glaukoma Angle-closure glaukoma (primary)(residual stage):: akut, kronis, intermittent H40.3 Glaukoma akibat trauma mata H40.4 Glaukoma akibat peradangan mata H40.5 Glaukoma akibat kelainan-kelainan mata lainnya H40.6 Glaukoma akibat obat-obatan H40.8 Glaukoma lainnya H40.9 Glaukoma, tidak dijelaskan H42* Glaukoma pada penyakit c.e. H42.0*Glaukoma pada penyakit endokrin, gizi, dan metabolik Glaukoma pada: sindroma Lowe (E72.0†), amyloidosis (E85.-†) H42.8*Glaukoma pada penyakit lain c.e. Glaukoma in onchocerciasis (B73†)

Kelainan-kelainan korpus vitreous dan bola mata (H43-H45) H43 Kelainan-kelainan korpus vitreous H43.0 Prolaps vitreous Kecuali: Sindroma vitreous menyusul operasi katarak (H59.0) H43.1 Perdarahan vitreous H43.2 Deposit kristal pada korpus vitreous H43.3 Keopakan vitreous lainnya Selaput dan benang-benang vitreous H43.8 Kelainan-kelainan lain korpus vitreous Degenerasi atau pelepasan vitreous Kecuali: vitreo-retinopati proliferatif dengan pelepasan retina (H33.4) H43.9 Kelainan korpus vitreous, tidak dijelaskan H44 Kelainan bola mata Termasuk kelainan-kelainan lain yang mengganggu berbagai struktur mata H44.0 Endophthalmitis purulenta Panophthalmitis, abses vitreous H44.1 Endophthalmitis lainnya Endophthalmitis parasit NOS, uveitis simpatis H44.2 Myopia degeneratif H44.3 Kelainan degeneratif lain bola mata Chalcosis, siderosis mata H44.4 Hipotonia mata H44.5 Kondisi-kondisi degenerasi bola mata Glaukoma absolut, atrofi bola mata, phthisis [TB] bulbi H44.6 Retensi benda asing (lama) intraokuli, magnetik Retensi benda asing magnetik (lama) (pada): anterior chamber, kropus siliaris, iris, lensa, dinding belakang bola mata, korpus vitreous ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VII-10

H44.7 Retensi benda asing intraokuli, nonmagnetik Retensi benda asing (lama) (nonmagnetik) (pada): anterior chamber, kropus siliaris, iris, lensa, dinding belakang bola mata, korpus vitreous H44.8 Kelainan-kelainan lain bola mata Haemophthalmos, luxasio bola mata H44.9 Kelainan bola mata, tidak dijelaskan H45* Kelainan korpus vitreous dan bola mata pada penyakit c.e. H45.0*Perdarahan vitreous pada penyakit c.e. H45.1*Endophthalmitis pada penyakit c.e. Endophthalmitis pada: cysticercosis (B69.1†), onchocerciasis (B73†), toxocariasis (B83.0†) H45.8* Kelainan-kelainan lain korpus vitreous dan bola mata pada penyakit c.e

Kelainan-kelainan n. optikus dan jaras penglihatan (H46-H48) H46 Neuritis optikus Neuropati optik, kecuali jenis ischaemic; papillitis optik, neuritis retrobulbar NOS Kecuali: neuropati optik iskemik (H47.0), neuromyelitis optik [Devic] (G36.0) H47 Kelainan-kelainan lain n. optikus (NC II) dan jaras penglihatan H47.0 Kelainan-kelainan n. optikus, not elsewhere classified Kompresi n. optikus, perdarahan pada pelapis optic nerve, neuropati optik iskemik H47.1 Papilloedema, tidak dijelaskan H47.2 Atrofi optik Temporal pallor [pucat sementara] pada diskus optikus H47.3 Kelainan-kelainan lain diskus optikus Drusen diskus optikus, pseudopapilloedema H47.4 Kelainan chiasma opticum H47.5 Kelainan lain jaras penglihatan Kelainan traktus optikus, nc.geniculatum dan radiatio opticum H47.6 Kelainan-kelainan visual cortex H47.7 Kelainan jaras penglihatan, tidak dijelaskan H48 Kelainan lain NC II dan jaras penglihatan pada penyakit c.e. H48.0*Atrofi optik pada penyakit c.e. Atrofi optik pada sifilis lanjut (A52.1†) H48.1*Neuritis retrobulbar pada penyakit c.e. Neuritis retrobulbar pada: infeksi meningokokus (A39.8†), sifilis lanjut (A52.1†), multiple sclerosis (G35†) H48.8*Kelainan lain NC II dan jaras penglihatan pada penyakit c.e.

Kelainan otot mata, gerak binokuler, akomodasi, refraksi (H49-H52) Kecuali

nystagmus dan gerakan irregular mata lainnya (H55)

H49 Strabismus paralitik Kecuali: ophthalmoplegia: supranuklearis progresif (G23.1), ophthalmoplegia internuklearis (H51.2), ophthalmoplegia internal (H52.5) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VII-11

H49.0 H49.1 H49.2 H49.3 H49.4 H49.8

Kelumpuhan NC III [n. oculomotorius] Kelumpuhan NC IV [n. trochlearis] Kelumpuhan NC VI [n. abducent] Ophthalmoplegia (external) total Ophthalmoplegia external progressif Strabismus paralitik lainnya Ophthalmoplegia external NOS, sindroma Kearns-Sayre H49.9 Strabismus paralitik, tidak dijelaskan H50 Strabismus lainnya H50.0 Strabismus konvergens konkomitant [serentak] Esotropia (bergantian)(monokuler), kecuali intermittent H50.1 Strabismus divergens konkomitant strabismus - serentak Exotropia (bergantian)(monokuler), kecuali intermittent H50.2 Strabismus vertikal Hypertropia, hypotropia H50.3 Intermittent heterotropia Intermittent esotropia atau exotropia (bergantian) (monocular) H50.4 Heterotropia lainnya dan yang tidak dijelaskan Strabismus konkomitant NOS, cyclotropia, microtropia, sindroma monofixasi H50.5 Heterophoria (phoria = strabismus laten) Hyperphoria alternans, esophoria, exophoria H50.6 Strabismus mekanis Sindroma Brown's sheath, strabismus akibat adhesi, Hambatan gerak otot mata akibat trauma H50.8 Other specified strabismus Sindroma Duane H50.9 Strabismus, tidak dijelaskan H51 H51.0 H51.1 H51.2 H51.8 H51.9

Kelainan-kelainan lain gerakan binokuler (dua mata) Kelumpuhan conjugate gaze Insufisiensi dan berlebihannya konvergensi Ophthalmoplegia internuklearis Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada gerakan binokuler Kelainan gerakan binokuler, tidak dijelaskan

H52 Kelainan refraksi dan akomodasi H52.0 Hypermetropia [titik fokus di belakang retina] H52.1 Myopia [titik fokus di depan retina] Kecuali myopia degeneratif (H44.2) H52.2 Astigmatism [titik fokus tidak menyatu] H52.3 Anisometropia [fokus tidak seimbang] dan aniseikonia [ukuran bayangan berbeda] H52.4 Presbyopia [hypermetropia untuk pandangan dekat] H52.5 Kelainan-kelainan akomodasi Ophthalmoplegia internal (complete)(total) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VII-12

Paresis atau spasme akomodasi H52.6 Kelainan-kelainan refraksi lainnya H52.7 Kelainan refraksi, tidak dijelaskan

Gangguan visus dan kebutaan (H53-H54) H53 Gangguan visus H53.0 Amblyopia (penurunan daya penglihatan) ex anopsia Amblyopia: anisometropia, deprivasi, strabismik H53.1 Gangguan penglihatan subjektif Metamorphopsia [objek terlihat distorsi], Scintillating scotoma [bintik buta berpindah-pindah], Asthenopia [kelelahan mata], Day blindness, hemeralopia [lebih mudah melihat pada cahaya yang kurang], Photophobia [tak menyukai cahaya], Visual halos [area kosong penglihatan], sudden visual loss [visus hilang mendadak], Kecuali halusinasi visual (R44.1) H53.2 Diplopia Double vision [penglihatan kembar] H53.3 Kelainan lain penglihatan binokuler Korespondensi abnormal retina, suppresi penglihatan binokuler Fusi dengan stereopsis cacad, persepsi visual simultan tanpa fusi, H53.4 Defek lapangan pandang Pembesaran bintik buta Penyempitan umum lapangan pandang Hemianop(s)ia (heteronymous)(homonymous) Quadrant anop(s)ia Scotoma:. arkuata, Bjerrum, sentral, cincin H53.5 Defisiensi penglihatan warna Achromatopsia, defisiensi penglihatan warna didapat, buta warna Deuteranomaly, deuteranopia [ buta hijau], Protanomaly, protanopia [buta merah], Tritanomaly, tritanopia [buta biru] Kecuali day blindness (H53.1) H53.6 Night blindness [rabun senja] Kecuali akibat defisiensi vitamin A (E50.5) H53.8 Gangguan penglihatan lainnya H53.9 Gangguan penglihatan, tidak dijelaskan H54 Gangguan penglihatan termausk kebutaan (binokuler atau monokuler) Note: Untuk definisi kategori gangguan penglihatan lihat tabel di halam terakhir bab ini. Kecuali: amaurosis fugax (G45.3) Catatan khusus dari Volume 2: Kode ini tidak digunakan sebagai kode untuk keadaan utama kalau penyebabnya tercatat, kecuali kalau episode perawatan adalah untuk kebutaan itu sendiri. Ketika mengkode penyebab, H54.- bisa digunakan sebagai kode tambahan. H54.0 Buta, binokuler Gangguan penglihatan kategori 5.

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VII-13

H54.1 Gangguan penglihatan berat, binokuler Gangguan penglihatan kategori 2. H54.2 Gangguan penglihatan sedang, binokuler Gangguan penglihatan kategori 1. H54.3 Gangguan penglihatan ringan atau tidak terdapat, binokuler Gangguan penglihatan kategori 0. H54.4 Kebutaan, monokuler Gangguan penglihatan kategori 3, 4, 5 pada satu mata, kategori 0, 1, 2, atau 9 pada mata lain. H54.5 Gangguan penglihatan berat, monokuler Gangguan penglihatan kategori 2 pada satu mata, kategori 0, 1 atau 9 pada mata lain. H54.6 Gangguan penglihatan sedang, monokuler Gangguan penglihatan kategori 1 pada satu mata, kategori 0 atau 9 pada mata lain. H54.9 Gangguan penglihatan tidak dijelaskan (binokuler) Gangguan penglihatan kategori 9.

Kelainan-kelainan lain pada mata dan adnexa (H55-H59) H55 Nystagmus dan gerakan irregulaer lain pada mata Nystagmus: NOS, kongenital, deprivasition, dissosiasi, latent H57 H57.0 H57.1 H57.8 H57.9

Kelainan-kelainan lain pada mata dan adnexa Kelainan fungsi pupil Nyeri mata Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada mata dan adnexa Kelainan mata dan adnexa, tidak dijelaskan

H58* Kelainan-kelainan lain mata dan adnexa pada penyakit c.e. H58.0*Kelainan fungsi pupil pada penyakit c.e. Fenomena atau pupil Argyll Robertson, sifilis (A52.1†) H58.1*Gangguan penglihatan pada penyakit c.e. H58.8*Kelainan lain yang dijelaskan pada mata dan adnexa pada penyakit c.e. Okulopati sifilitika NEC: kongenital dini (A50.0†), kongenital lanjut (A50.3†) dini (sekunder) (A51.4†), lanjut (A52.7†) H59 Kelainan-kelainan mata dan adnexa pasca-prosedur, NEC Kecuali: komplikasi mekanis dari: lensa intraokuli (T85.2), alat prostetik, implant, dan graft mata lainnya (T85.3) pseudophakia (Z96.1) H59.0 Keratopati (aphakia bullosa) menyusul operasi katarak Sindroma vitreus (Touch) Sindroma kornea vitreus H59.8 Kelainan-kelainan mata dan adnexa pasca-prosedur lainnya Parut khorioretina menyusul operasi terhadap pelepasan retina H59.9 Kelainan mata dan adnexa pasca-prosedur, tidak dijelaskan Catatan:

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VII-14

Tabel di bawah memberikan klasifikasi beratnya gangguan penglihatan yang direkomendasi the Resolution of the International Council of Ophthalmology (2002) and the Recommendations of the WHO Consultation on “Development of Standards for Characterization of Vision Loss and Visual Functioning" (Sept 2003). Untuk menentukan gangguan penglihatan pada kode H54.0 sampai H54.3, ketajaman penglihatan hendaknya diukur dengan kedua mata terbuka dengan pemberian koreksi kalau diperlukan. Untuk menentukan gangguan penglihatan pada kode H54.4 sampai H54.6, ketajaman penglihatan hendaknya diukur secara monokuler dengan memberikan koreksi kalau diperlukan. Kalau luas lapangan penglihatan diperhitungkan, pasien dengan lapangan penglihatan pada mata yang lebih baik tidak lebih dari radius 10º di sekitar fiksasi sentral hendaknya diletakkan pada kategori 3. Untuk buta monokuler (H54.4), derajat penurunan lapangan ini dapat diberikan pada mata yang terlibat. Tabel 1. Revisi kategori gangguan penglihatan Kategori Jauh ketajaman penglihatan yang terdapat Lebih buruk daripada Sama atau lebih baik daripada Gangguan penglihatan 6/18 ringan atau tidak 3/10 (0.3) terdapat - 0 20/70 Gangguan penglihatan 6/18 6/60 sedang - 1 3/10 (0.3): 1/10 (0.1) 20/70 20/200 Gangguan penglihatan 6/60 3/60 berat - 2 1/10 (0.1) 1/20 (0.05) 20/200 20/400 Kebutaan - 3 3/60 1/60* 1/20 (0.05) 1/50 (20/1200) 20/400 5/300 (20/1200) Kebutaan - 4 1/60* Persepsi cahaya 1/50 (0.02) 5/300 Kebutaan - 5 Tidak ada persepsi cahaya 9 Tidak bisa ditentukan atau tidak dinyatakan * atau menghitung jari (count fingers – CF) pada jarak 1 meter. Catatan: Istilah gangguan penglihatan pada kategori H54 mencakup kategori 0 untuk gangguan penglihatan ringan atau tidak terdapat, kategori 1 untuk gangguan penglihatan sedang, kategori 2 untuk gangguan penglihatan berat, kategori-kategori 3, 4, dan 5 utnuk kebutaan dan kategori 9 untuk gangguan penglihatan yang lain. Istilah ’low vision’ (’rabun’) yang terdapat pada revisi sebelum ini telah diganti dengan kategori 1 dan 2 untuk mencegah keraguan pada orang-orang yang memerlukan asuhan penglihatan rendah.

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VII-15

CHAPTER VIII. PENYAKIT-PENYAKIT TELINGA DAN PROSESUS MASTOIDEUS (H60-H95) Kecuali: Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99) Neoplasma (C00-D48) Penyakit endokrin, nutrisi, dan metabolik (E00-E90) Komplikasi hamil, melahirkan, dan puerperium (O00-O99) Kondisi tertentu yang berasal dari masa perinatal (P00-P96) Malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital (Q00-Q99) Gejala, tanda, dan penemuan klinis dan laboratorium abnormal, NEC (R00-R99) Injury, poisoning dan konsekuensi tertentu lain dari penyebab eksterna (S00-T98) Chapter ini berisi blok-blok berikut: H60-H62 Penyakit-penyakit external ear H65-H75 Penyakit-penyakit middle ear dan mastoid H80-H83 Penyakit-penyakit inner ear H90-H95 Other Kelainan-kelainan of ear Kategori asterisk untuk chapter ini adalah sebagai berikut: H62* Gangguan telinga luar pada penyakit c.e H67* Otitis media pada penyakit c.e H75* Gangguan lain telinga tengah dan mastoid pada penyakit c.e H82* Sindorma vertiginosa pada penyakit c.e H94* Gangguan lain telinga pada penyakit c.e

Penyakit-penyakit telinga luar (H60-H62) H60 Otitis externa H60.0 Abses telinga luar Vesikel, karbunkel, furunkel pada aurikula atau liang telinga luar H60.1 Sellulitis telinga luar Sellulitis: aurikula, liang telinga luar H60.2 Otitis externa maligna H60.3 Otitis externa infektif lainnya Otitis externa diffusa, otitis externa haemorrhagika, Swimmer's ear H60.4 Cholesteatoma telinga luar Keratosis obturans (saluran) telinga luar H60.5 Otitis externa akut, noninfektif Otitis externa akut: NOS, aktinik, kimiawi, kontak, eksematoid, reaktif H60.8 Otitis externa lainnya Otitis externa kronis NOS H60.9 Otitis externa, tidak dijelaskan

H61 Kelainan-kelainan lain telinga luar H61.0 Perikhondritis telinga luar Chondrodermatitis nodularis chronica helicis Perichondritis pada: aurikula, pinna H61.1 Kelainan daun telinga non-infektif Deformitas didapatpada: aurikula, pinna Kecuali: cauliflower ear (M95.1) H61.2 Impacted cerumen Lilin dalam telinga H61.3 Stenosis didapat pada liang telinga luar Kollapse liang telinga luar H61.8 Kelainan-kelainan yang dijelaskan pada telinga luar Exostosis liang telinga luar H61.9 Kelainan telinga luar, tidak dijelaskan H62* Kelainan telinga luar pada penyakit c.e. H62.0*Otitis externa pada penyakit bakteri c.e Otitis externa pada erysipelas (A46†) H62.1*Otitis externa pada penyakit virus c.e Otitis externa pada infeksi herpesviral [herpes simplex] (B00.1†), zoster (B02.8†) H62.2*Otitis externa pada mikosis Otitis externa pada aspergillosis (B44.8†), candidiasis (B37.2†) Otomycosis NOS (B36.9†) H62.3*Otitis externa pada penyakit infeksi dan parasit lainnya c.e. H62.4*Otitis externa pada penyakit lainnya c.e. Otitis externa pada impetigo (L01.-†) H62.8*Kelainan-kelainan lain telinga luar pada penyakit c.e.

Penyakit-penyakit telinga tengah dan mastoid (H65-H75) H65 Otitis media non-suppuratif Termasuk: dengan myringitis (radang membran tympani) Gunakan kode tambahan untuk identifikasi adanya perforasi membran timpani (H72.-) H65.0 Otitis media serosa akut Otitis media sekretori akut dan subakut H65.1 Otitis media akut nonsuppuratif lainnya Otitis media, akut dan subakut: allergika (mukoid)(sanguinosa)(serosa), mukoid, nonsuppuratif NOS, sanguinosa, seromusinosa Kecuali: otitis media (akut) NOS (H66.9), otitik barotrauma (T70.0) H65.2 Otitis media serosa kronis Chronic tubotympanal catarrh H65.3 Otitis media mukoid kronis Otitis media, kronis: musinosa, sekretoris, transudatif; glue ear Kecuali: penyakit telinga tengah adhesif (H74.1) H65.4 Otitis media nonsuppuratif kronis lainnya Otitis media, kronis: allergika, nonsuppuratif NOS, dengan effusi (nonpurulenta), eksudatif, seromusinosa

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VIII-2

H65.9 Otitis media nonsuppuratif, tidak dijelaskan Otitis media: allergika, dengan effusi (nonpurulenta), katarrhalis, eksudatif, mukoid, sekretoris, seromusinosa, serosa, transudatif H66 Otitis media suppuratif dan tidak dijelaskan Termasuk: dengan myringitis Gunakan kode tambahan untuk identifikasi adanya perforasi membran timpani (H72.-) H66.0 Otitis media suppuratif akut H66.1 Otitis media suppuratif tubotimpani kronis Otitis media suppuratif kronis ringan Penyakit tubotimpani kronis H66.2 Otitis media suppuratif attico-antral kronis Penyakit attico-antral kronis H66.3 Otitis media suppuratif kronis lainnya Otitis media suppuratif kronis NOS H66.4 Otitis media suppuratif, tidak dijelaskan Otitis media purulenta NOS H66.9 Otitis media, tidak dijelaskan Otitis media NOS, akut NOS, kronik NOS H67* Otitis media pada penyakit c.e. H67.0*Otitis media pada penyakit bakteri c.e Otitis media pada: TB (A18.6†), scarlet fever (A38†) H67.1*Otitis media pada penyakit virus c.e Otitis media pada: measles (B05.3†), influenza (J09-J11†) H67.8*Otitis media pada penyakit lain c.e H68 Eustachian salpingitis dan obstruction H68.0 Eustachian salpingitis – peradangan tuba Eustachius H68.1 Obstruksi tuba Eustachius Kompresi, stenosis, striktura tuba Eustachius H69 H69.0 H69.8 H69.9

Gangguan lain Eustachian tube Patulous Eustachian tube [terbuka karena regangan] Kelainan-kelainan yang dijelaskan pada tuba Eustachius Kelainan tuba Eustachius, tidak dijelaskan

H70 Mastoiditis dan kondisi terkait H70.0 Mastoiditis akut Abses atau empyem masoid H70.1 Mastoiditis kronis Karies atau fistula mastoid H70.2 Petrositis Peradangan os. Petrosus (acute)(chronic) H70.8 Mastoiditis dan kondisi terkait lainnya H70.9 Mastoiditis, tidak dijelaskan

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VIII-3

H71 Cholesteatoma telinga tengah Cholesteatoma tympani Kecuali: cholesteatoma telinga luar (H60.4) cholesteatoma rekurens pada rongga pasca-mastoidektomi (H95.0) H72 Perforasi membrana timpani Termasuk: perforasi gendang telinga: persisten pasca trauma, pasca peradangan Kecuali: ruptur traumatika gendang telinga (S09.2) H72.0 Perforasi membran tympani bagian sentral H72.1 Perforasi membran tympani bagian attic (atas) Perforasi pars flaccida H72.2 Perforasi pinggir lainnya pada membran tympani H72.8 Perforasi lainnya pada membran tympani Perforasi membran tympani: ganda atau total H72.9 Perforasi membran tympani, tidak dijelaskan H73 Kelainan-kelainan lain membran timpani H73.0 Acute myringitis / Acute tympanitis Timpanutis akut, miringitis bullosa Kecuali: dengan otitis media (H65-H66) H73.1 Myringitis kronis Tympanitis kronis Kecuali: dengan otitis media (H65-H66) H73.8 Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada membran timpani H73.9 Kelainan membran timpani, tidak dijelaskan H74 Kelainan-kelainan lain telinga tengah dan mastoid H74.0 Tympanosclerosis H74.1 Penyakit telinga tengah adhesif Otitis adhesif Kecuali: glue ear (H65.3) H74.2 Diskontinuitas dan dislokasi tulang-tulang pendengaran H74.3 Kelainan tulang-tulang pendengaran didapat lainnya Ankylosis atau kehilangan sebagian tulang-tulang pendengaran H74.4 Polyp telinga tengah H74.8 Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada telinga tengah dan mastoid H74.9 Kelainan telinga tengah dan mastoid, tidak dijelaskan H75* Kelainan-kelainan lain telinga tengah dan mastoid pada penyakit c.e. H75.0*Mastoiditis pada penyakit infeksi dan parasit c.e. Mastoiditis TB (A18.0†) H75.8*Kelainan lain telinga tengah dan mastoid yang dijelaskan pada penyakit c.e.

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VIII-4

Penyakit-penyakit telinga dalam (H80-H83) H80 Otosklerosis Termasuk: otospongiosis H80.0 Otosklerosis yang melibatkan foramen ovale, nonobliteratif H80.1 Otosklerosis yang melibatkan foramen ovale, obliteratif H80.2 Otosklerosis kokhlearis Otosklerosis yangmelibatkan: kapsul otik, foramen ovale H80.8 Otosklerosis lainnya H80.9 Otosklerosis, tidak dijelaskan H81 Kelainan-kelainan fungsi vestibulum Kecuali: vertigo: NOS (R42), epidemik (A88.1) H81.0 Penyakit Méniere Hidrops labirinth, sindroma atau vertigo Meniere H81.1 Vertigo paroksismal ringan H81.2 Neuronitis vestibularis H81.3 Vertigo perifer lainnya Sindroma Lermoyez Vertigo: aura, otogenik, perifer NOS H81.4 Vertigo yang berasal dari sentral Nystagmus posisional sentralis H81.8 Kelainan-kelainan lain fungsi vestibulum H81.9 Kelainan fungsi vestibulum, tidak dijelaskan Sindroma vertiginosa NOS H82* Sindroma vertiginosa pada penyakit c.e. H83 H83.0 H83.1 H83.2

Penyakit-penyakit telinga dalam lainnya Labyrinthitis Fistula labirinth Disfungsi labirinth Hipersensitivitas, hipofungsi, hilangnya fungsi labirinth H83.3 Efek-efek bising terhadap telinga dalam Trauma akustik, penurunan pendengaran akibat bising H83.8 Penyakit-penyakit lain yang dijelaskan pada telinga dalam H83.9 Penyakit-penyakit telinga dalam, tidak dijelaskan

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VIII-5

Kelainan-kelainan lain pada telinga (H90-H95)

Catatan khusus dari Volume 2 untuk H90-H91: Hearing loss Kode-kode ini tidak digunakan sebagai kode kondisi utama kalau penyebabnya diketahui, kecuali kalau episode perawatan adalah untuk kehilangan pendengaran itu sendiri. Untuk mengkode penyebab, H90.- atau H91.- bisa digunakan sebagai kode tambahan. H90 Tuli konduktif dan sensorineural Termasuk: tuli kongenital Kecuali: deaf mutism [bisu-tuli] NEC (H91.3), tuli NOS (H91.9) tuli: akibat bising (H83.3), ototoksik (H91.0) mendadak (idiopathic) (H91.2), NOS (H91.9) H90.0 Tuli konduktif, bilateral H90.1 Tuli konduktif unilateral; sisi kontralateral baik H90.2 Tuli konduktif, tidak dijelaskan Tuli konduktif NOS H90.3 Tuli sensorineural, bilateral H90.4 Tuli sensorineural unilateral; sisi kontralateral baik H90.5 Tuli sensorineural, tidak dijelaskan Tuli sensorineural NOS, tuli kongenital NOS Tuli: sentral, neural, perseptif, atau sensoris NOS H90.6 Tuli campur konduktif dan sensorineural, bilateral H90.7 Tuli campur konduktif dan sensorineural unilateral; sisi kontralateral baik H90.8 Tuli campur konduktif dan sensorineural, tidak dijelaskan H91 Tuli lainnya Kecuali: tuli psikogenik (F44.6), impacted cerumen (H61.2), tuli akibat bising (H83.3) tuli menurut klasifikasi pada H90.-,tuli iskemik sementara (H93.0), persepsi pendengaran abnormal (H93.2) H91.0 Tuli ototoksik H91.1 Presbycusis [tuli sensorineural pada penuaan] Presbyacusia H91.2 Tuli idiopatik mendadak Tuli mendadak NOS H91.3 Bisu-tuli, not elsewhere classified H91.8 Tuli lain yang dijelaskan H91.9 Tuli, tidak dijelaskan Deafness: NOS, frekuensi tinggi, frekuensi rendah H92 Otalgia dan effusi telinga H92.0 Otalgia H92.1 Otorrhoea Kecuali: bocoran cerebrospinal fluid melalui telinga (G96.0) H92.2 Otorrhagia [perdarahan melalui telinga luar] Kecuali: otorrhagia traumatika. H93 Kelainan-kelainan lain telinga, not elsewhere classified H93.0 Kelainan-kelainan degeneratif dan vaskular pada telinga ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VIII-6

H93.1 H93.2

H93.3 H93.8 H93.9

Tuli iskemik sementara Kecuali: presbycusis (H91.1) Tinnitus Persepsi pendengaran abnormal lainnya Auditory recruitment [pendengaran berlebih dari yang ada] Diplacusis [pendengaran beda antara kedua telinga, pendengaran ganda] Hyperacusis [sangat sensitif terhadap suara] Perubahan ambang pendengaran sementara Kecuali: hallusinasi auditorius (R44.0) Kelainan-kelainan n. akustikus Kelainan NC VIII Kelainan-kelainan lain yang dijelaskan pada telinga Kelainan telinga, tidak dijelaskan

H94* Kelainan-kelainan lain telinga pada penyakit c.e. H94.0*Neuritis akustikus pada penyakit infeksi dan parasit c.e. Neuritis akustikus pada sifilis (A52.1†) H94.8*Gangguan lain telinga yang dijelaskan pada penyakit c.e. H95 Kelainan pasca-prosedur telinga dan prosesus mastoideus, NEC H95.0 Kholesteatoma rekuren pada rongga pasca-mastoidectomi H95.1 Kelainan lain menyusul mastoidectomi Peradangan kronis, granulasi, kista mukosa: pada rongga pasca-mastoidectomi H95.8 Kelainan-kelainan pasca prosedur lain pada telinga dan prosesus mastoideus H95.9 Kelainan pasca prosedur pada telinga dan prosesus mastoideus, tidak dijelaskan

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

VIII-7

CHAPTER IX. PENYAKIT-PENYAKIT SISTEM SIRKULASI (I00-I99) Kecuali:

Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99) neoplasma (C00-D48) menyakit endokrin, nutrisi dan metabolik (E00-E90) serangan iskemik otak sementara dan sindroma yang terkait (G45.-) kelainan jaringan penyambung sistemik (M30-M36) komplikasi kehamilan, melahirkan dan nifas (O00-O99) kondisi tertentu yang dimulai pada masa perinatal (P00-P96) malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital (Q00-Q99) tanda, gejala, dan penemuan klinis dan laboratorium abnormal, n.e.c. (R00-R99) cedera, keracunan dan konsekwensi lain tertentu dari penyebab luar (S00-T98)

Bab ini berisi blok-blok berikut: I00-I02 I05-I09 I10-I15 I20-I25 I26-I28 I30-I52 I60-I69 I70-I79 I80-I89 I95-I99

Demam rematik akut Penyakit jantung rematik kronik Penyakit hipertensi Penyakit jantung iskemik Penyakit jantung paru dan penyakit sirkulasi paru-paru Bentuk-bentuk lain penyakit jantung Penyakit serebrovaskuler Penyakit arteri, arteriol, dan kapiler Penyakit vena, pembuluh limfe, dan kelenjar limfe, n.e.c. Kelainan sistem sirkulasi lain dan tak dijelaskan

Kategori asterisk untuk bab ini tersedia sebagai berikut: I32* Perikarditis pada penyakit c. e. I39* Endokarditis dan kelainan katup jantung pada penyakit c. e. I41* Miokarditis pada penyakit c. e. I43* Kardiomiopati pada penyakit c. e. I52* Kelainan jantung lainnya pada penyakit c. e. I68* Kelainan serebrovaskuler pada penyakit c. e. I79* Kelainan arteri, arteriol dan kapiler pada penyakit c. e. I98* Kelainan sistem sirkulasi lain pada penyakit c. e.

Demam rematik akut (I00-I02)

Penyakit ini adalah komplikasi dari radang akut infeksi Streptokokus β hemolitikus Group A, khas dengan arthritis, khorea Sydenham, karditis, dan kulit. Arthritis adalah manifestasi klinis paling umum, biasanya melibatkan tumit, lutut, siku, dan pergelangan. Sendi nyeri, bisa merah, panas, sembab, dan berisi cairan. Khorea Sydenham adalah penyakit sistem syaraf pusat dengan gerakan bawah sadar tanpa tujuan, tidak berulang-ulang, dan menghilang tanpa gejala sisa neurologis. Karditis bisa berupa geseran perikardium, suara bising, pembesaran jantung, atau kegagalan jantung. Nodul bawah kulit biasanya di permukaan ekstensor sendi besar, tidak nyeri, dan membaik dengan pengobatan sendi atau jantung. Eritema marginatum kulit berupa merah berbelok-belok, tidak menonjol, dan tidak nyeri.

ICD 10 2nded

Apikes Iris

I00 Demam rematik tanpa disebutkan keterlibatan jantung. Arthritis rematik, akut atau subakut I01 Demam rematik dengan keterlibatan jantung Kecuali: penyakit-penyakit kronik yang asal-usulnya rematik (I05-I09), kecuali kalau demam rematik terdapat pula atau kalau ada bukti munculnya kembali atau adanya aktifitas proses rematik. Pada kasus dengan keraguan tentang aktifitas rematik pada waktu kematian, rujuk aturan pengkodean mortalitas pada Volume 2. Catatan dari Volume 2 Demam rematik (I00-I02) atau penyakit jantung rematik (I05-I09) penyebabnya selain demam skarlet (A38), septikemia streptokokus (A40.-), radang farings streptokokus (J02.0), dan tonsilitis akut (J03.-) adalah sangat musykil. Kalau proses rematik tidak dinyatakan aktif pada saat kematian, kondisi itu dianggap aktif kalau kondisi jantung (selain kondisi terminal dan endokarditis bakteri) yang dianggap rematik atau akibat demam rematik dinyatakan akut atau subakut. Tanpa pernyataan ini, karditis, endokarditis, miokarditis, pankarditis dan penyakit jantung dianggap akut kalau interval antara onset dan kematian 140/90 mmHg, baik primer (hipertensi essensial) yang penyebabnya tidak diketahui, atau sekunder akibat penyakit di tempat lain.. Hipertensi bisa menyebabkan kerusakan jantung atau ginjal, dan bisa pula disebabkan oleh kerusakan ginjal, adrenal, tiroid, dsb. Hipertensi renovaskuler adalah peningkatan kronik tekanan darah sistemik akibat penyempitan arteri renalis atau cabang-cabangnya. Kecuali: melibatkan pembuluh darah koroner (I20-I25) hipertensi pulmonalis (I27.0) mempersulit kehamilan, melahirkan dan nifas (O10-O11, O13-O16) hipertensi neonatus (P29.2) I10 Hipertensi essensial (primer) Tekanan darah tinggi Hipertensi (arteri)(esensial)(primer)(sistemik)(ringan)(berat) Kecuali: melibatkan pembuluh darah pada: mata (H35.0), otak (I60-I69), I11 Penyakit jantung hipertensif Termasuk: semua keadaan pada I50.-, I51.4-I51.9 akibat hipertensi I11.0 Penyakit jantung hipertensif dengan gagal jantung (kongestif) Gagal jantung hipertensif I11.9 Penyakit jantung hipertensif tanpa kegagalan jantung (kongestif) Penyakit jantung hipertensif NOS ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

IX-4

ICD 10 2nded

Apikes Iris

I12 Penyakit ginjal hipertensi Termasuk: semua keadaan pada N00-N07, N18.-, N19 atau N26 bersama kondisi I10 arteriosklerosis ginjal, nefritis arteriosklerotik (kronik) (intersitialis) nefropati hipertensif, nefrosklerosis Kecuali: hipertensi sekunder (I15.-) I12.0 Penyakit ginjal hipertensif dengan gagal ginjal Gagal ginjal hipertensif I12.9 Penyakit ginjal hipertensif tanpa gagal ginjal Penyakit ginjal hipertensi NOS I13 Penyakit jantung dan ginjal hipertensi Termasuk: semua kondisi pada I11.- bersama semua kondisi pada I12.penyakit: kardiorenal, penyakit ginjal kardiovaskular I13.0 Penyakit jantung dan ginjal hipertensif dengan gagal jantung (kongestif) I13.1 Penyakit jantung dan ginjal hipertensif dengan gagal ginjal I13.2 Penyakit jantung dan ginjal hipertensif dengan gagal jantung (kongestif) serta gagal ginjal I13.9 Penyakit jantung dan ginjal hipertensif, tak dijelaskan I15 Hipertensi sekunder Kecuali: melibatkan pembuluh darah: mata (H35.0) melibatkan pembuluh darah: otak (I60-I69) I15.0 Hipertensi renovaskuler I15.1 Hipertensi akibat kelainan ginjal lainnya I15.2 Hipertensi akibat kelainan endokrin I15.8 Hipertensi sekunder lain I15.9 Hipertensi sekunder, tak dijelaskan

Penyakit jantung iskemia (I20-I25)

Iskemia jantung umumnya disebabkan oleh penumpukan atheroma di bawah lapisan intima a. koronaria. Komplikasi utamanya adalah angina pektoris, infark miokardium, dan mati mendadak akibat serangan jantung. Angina pektoris khas dengan episode perasaan tidak enak atau tertekan di daerah jantung, timbul ketika bekerja dan berkurang ketika istirahat, dengan ciri-ciri yang biasanya menetap. Perubahan gejala angina seperti peningkatan intensitas, lebih lama, terjadi lebih mudah ketika istirahat atau tidur, disebut ‘unstable angina’, insufisiensi koroner akut, angina preinfark, atau sindroma intermedia, yang sering menjadi infark miokardium. Angina variant atau Prinzmetal disebabkan oleh spasme aorta sehingga aliran ke a. koronaria berkurang dan menyebabkan iskemia jantung, khas dengan nyeri ketika istirahat. Catatan:

Untuk morbiditas, durasi pada kategori I21-I25 adalah interval antara awal episode iskemia dan admisi. Untuk mortalitas, durasi adalah interval antara awal episode iskemia dan kematian. Termasuk: Kalau disebutkan hipertensi (I10-I15) I20 Angina pektoris I20.0 Unstable angina Angina: crescendo, de novo effort, makin berat waktu bekerja Sindroma: koroner intermediate, preinfark ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

IX-5

ICD 10 2nded

Apikes Iris

I20.1

Angina pektoris dengan spasme terdokumentasi Angina: angiospastik, Prinzmetal, akibat spasme, variant I20.8 Bentuk lain angina pektoris Angina ketika bekerja Stenokardia I20.9 Angina pektoris, tak dijelaskan Angona: NOS, kardiak Sindroma angina Nyeri dada iskemik I21 Infark miokardium akut – acute myocardial infarction (MCI) Termasuk: MCI yang dinyatakan akut, atau lamanya ≤4 mg (28 hari) sejak onset. Kecuali: komplikasi tertentu sekarang menyusul MCI akut (I23.-) MCI: lama (I25.2), susulan (I22.-) sindroma pasca MCI (I24.1), MCI dinyatakan kronik atau durasi > 4 mg (28 hari) sejak onset (I25.8) I21.0 MCI transmural akut dinding anterior jantung Infark transmural (akut)(pada): - (dinding) depan NOS, anteroapikal, anterolateral, anteroseptum I21.1 MCI transmural akut dinding inferior jantung Infark transmural (akut)(pada): - (dinding) inferior NOS, dinding diafragmatika, inferolateral, inferoposterior I21.2 MCI transmural akut pada bagian lain jantung Infark transmural (akut)(pada): - (dinding) lateral NOS, apical-lateral, basal-lateral, lateral tinggi - posterior (sejati), posterobasal, posterolateral, posteroseptal, septal NOS I21.3 MCI transmural akut pada bagian jantung yang tak dijelaskan MCI transmural NOS I21.4 MCI subendokardium akut, MCI non-transmural NOS I21.9 MCI akut, tak dijelaskan MCI (akut) NOS I22 MCI susulan Termasuk: MCI rekurent Kecuali: dinyatakan kronik atau durasi >4 minggu (28 hari) sejak onset (I25.8) I22.0 MCI susulan dinding jantung bagian anterior Infark susulan (akut)(pada): - (dinding) anterior NOS, anteroapikal, anterolateral, anteroseptal I22.1 MCI susulan dinding jantung bagian inferior Infark susulan (akut)(pada): - (dinding) inferior NOS, dinding diafragma, inferolateral, inferoposterior I22.8 MCI susulan pada bagian lain Infark susulan (akut)(pada): - (dinding) lateral NOS, apical-lateral, basal-lateral, lateral tinggi - posterior (sejati), posterobasal, posterolateral, posteroseptal, septal NOS I22.9 MCI susulan pada bagian yang tak dijelaskan

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

IX-6

ICD 10 2nded

Apikes Iris

I23 Komplikasi tertentu sekarang menyusul MCI akut Kecuali: kondisi berikut ini, kalau: - muncul bersama MCI akut (I21-I22) - tidak dinyatakan sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI akut (I31.-, I51.-) I23.0 Hemoperikardium sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI akut I23.1 Atrial septal defect (ASD) sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI akut I23.2 Ventricular septal defect (VSD) sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI akut I23.3 Ruptur dinding jantung tanpa hemoperikardium sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI akut Kecuali: dengan hemoperikardium (I23.0) I23.4 Ruptura khordae tendineae sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI akut I23.5 Ruptur m. papillaris sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI akut I23.6 Trombosis atrium, apendix aurikula, dan ventrikel sebagai komplikasi sekarang menyusul MCI akut I23.8 Komplikasi sekarang lainnya menyusul MCI akut I24 Penyakit jantung iskemik akut lainnya Kecuali: angina pectoris (I20.-), iskemia miokadium sementara pada bayi baru lahir (P29.4) I24.0 Trombosis koroner yang tidak menyebabkan MCI Embolisme, oklusi, tromboembolisme (arteri)(vena) koronaria: yang tidak menyebabkan MCI Kecuali: dinyatakan kronik atau durasi > 4 mg (28 hari) sejak onset (I25.8) I24.1 Sindroma Dressler Sindorma pasca MCI I24.8 Bentuk lain penyakit jantung iskemik akut: Kegagalan koroner Insufisiensi koroner I24.9 Penyakit jantung iskemik akut, tak dijelaskan Kecuali: penyakit jantung iskemik (kronik) NOS (I25.9) I25 Penyakit jantung iskemik kronik Kecuali: penyakit kardiovaskuler NOS (I51.6) I25.0 Penyakit kardiovaskuler atherosklerotik, dinyatakan demikian I25.1 Penyakit jantung atherosklerotik koroner Penyakit, sklerosis, ateroma, aterosklerosis: pada (arteri) koronaria I25.2 MCI lama MCI sembuh MCI sebelumnya didiagnosa dengan ECG atau pemeriksaan khusus lain, tapi saat ini tidak menunjukkan gejala I25.3 Aneurisma jantung Aneurisma: mural, ventrikel I25.4 Aneurisma arteri koronaria Fistula arterio-vena koronaria, didapat Kecuali: aneurisma (arteri) koronaria kongenital (Q24.5) I25.5 Kardiomiopati iskemik ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

IX-7

ICD 10 2nded

Apikes Iris

I25.6 Iskemia miokardium tenang (silent) I25.8 Bentuk-bentuk lain penyakit jantung iskemik kronik Setiap kondisi pada I21-I22 dan I24.- yang dinyatakan sebagai kronik atau dengan durasi >4 mg (28 hari) sejak onset I25.9 Penyakit jantung iskemik kronik, tak dijelaskan Penyakit jantung iskemik (kronik) NOS

Penyakit jantung-paru dan penyakit sirkulasi pulmonalis (I26-I28) I26 Emboli pulmonalis Cor pulmonale adalah pembesaran ventrikel kanan, dengan tekanan darah yang tinggi ke paru-paru karena kesulitan memompakan darah ke paru-paru yang mengalami kegagalan fungsi. Keadaan ini disebabkan olehpenyakit paru, kelainan rongga dada, atau peekanan usaha bernafas, tapi bukan karena kerusakan jantung kiri. Biasanya kronik, tapi bisa menjadi akut. Termasuk: (arteri)(vena) pulmonalis dengan: - infark - tromboembolisme - trombosis: Kecuali: mempersulit: - abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.2) - kehamilan, melahirkan dan nifas (O88.-) I26.0 Emboli pulmonalis dengan disebutkan cor pulmonale akut Cor pulmonale akut NOS I26.9 Emboli pulmonalis tanpa disebutkan cor pulmonale akut Emboli pulmonalis NOS I27 I27.0 I27.1 I27.2

Penyakit jantung-paru lainnya Hipertensi pulmonalis primer Penyakit jantung kifo-skoliotik Hipertensi pulmonalis sekunder lain Gunakan kode tambahan, kalau perlu, untuk identifikasi penyakit dasar. I27.8 Penyakit jantung-paru lain yang dijelaskan Kecuali: Cacad Eisenmenger (Q21.8). I27.9 Penyakit jantung-paru, tak dijelaskan Penyakit kardiopulmonalis kronik Kor pulmonale (kronik) NOS I28 I28.0 I28.1 I28.8

Penyakit pembuluh pulmonalis lain Fistula arteriovena pembuluh pulmonalis Aneurisma arteri pulmonalis Penyakit pembuluh pulmonalis lain yang dijelaskan: Ruptur, stenosis, striktura: pada pembuluh pulmonalis I28.9 Penyakit pembuluh pulmonalis, tak dijelaskan

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

IX-8

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Bentuk-bentuk lain penyakit jantung (I30-I52) I30 Perikarditis akut Termasuk: effusi perikardium akut Kecuali: perikarditis rematik (akut) (I01.0) I30.0 Perikarditis idiopatik nonspesifik akut I30.1 Perikarditis infeksi Pericarditis: pneumokokus, stafilokokus, streptokokus, purulenta, virus Pioperikarditis Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen infeksi. I30.8 Bentuk-bentuk lain perikarditis akut I30.9 Perikarditis akut, tak dijelaskan I31 Penyakit lain pada perikardium Kecuali: kalau dinyatakan rematik (I09.2), komplikasi sekarang menyusul MCI akut (I23.-), sindroma pasca-kardiotomi (I97.0), trauma (S26.-) I31.0 Perikarditis adhesif kronik Accretio cordis Perikardium adherent Mediastinoperikarditis adhesif I31.1 Perikarditis konstriktif kronik Concretio cordis Kalsifikasi perikardium I31.2 Hemoperikardium, n.e.c. I31.3 Effusi perikardium (bukan radang) Chylopericardium I31.8 Penyakit lain perikardium yang dijelaskan Plaque epikardium Adhesi perikardium pada fokus tertentu I31.9 Penyakit perikardium, tak dijelaskan Cardiac tamponade Perikarditis (kronik) NOS I32* Perikarditis pada penyakit c. e. I32.0* Perikarditis pada penyakit bakteri c. e. Pericarditis: TB (A18.8†), meningokokus (A39.5†), sifilis (A52.0†), gonokokus (A54.8†) I32.1* Perikarditis pada penyakit infeksi atau parasit lain c. e. I32.8* Perikarditis pada penyakit lain c. e. Perikarditis (pada ): - rematoid (M05.3†), systemic lupus erythematosus (M32.1†), uremik (N18.8†) I33 Endokarditis akut dan subakut Kecuali: endokarditis rematik akut (I01.1) endokarditis NOS (I38) I33.0 Endokarditis infeksi akut dan subakut Endokarditis (akut)(subakut): - bakteri, infektif NOS - lenta, ulseratif, malignant, septik I33.9 Endokarditis akut, tak dijelaskan ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

IX-9

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Endokarditis, mioendokarditis, periendokarditis: akut atau subakut I34 Kelainan katup mitral non-rematik Kecuali: kalau dinyatakan rematik (I05.-) katup mitral dengan: stenosis (I05.0), kegagalan (I05.8), penyakit (I05.9) kalau penyebab tidak jelas, tapi disebutkan: - stenosis atau obstruksi mitral (I05.0) - penyakit katup aorta (I08.0) kalau dinyatakan kongenital (Q23.2, Q23.3) I34.0 Insufisiensi (katup) mitral Inkompetensi atau regurgitasi (katup) mitral: NOS atau penyebab dijelaskan selain rematik I34.1 Prolapsus (katup) mitral Sindroma katup mitral lembek [floppy] Kecuali: sindroma Marfan (Q87.4) I34.2 Stenosis (katup) mitral non-rematik I34.8 Kelainan katup mitral non-rematik lain I34.9 Kelainan lain katup mitral non-rematik, tak dijelaskan I35 Kelainan katup aorta non-rematik Kecuali: kalau dinyatakan rematik (I06.-) kalau sebab tak dijelaskan tapi disebutkan penyakit katup mitral (I08.0) stenosis subaorta hipertrofik (I42.1) kalau dinyatakan kongenital (Q23.0, Q23.1) I35.0 Stenosis (katup) aorta I35.1 Insufisiensi (katup) aorta Inkompetensi atau regurgitasi (katup) aorta: NOS atau penyebab dijelaskan, selain rematik I35.2 Stenosis (katup) aorta dengan insufisiensi I35.8 Kelainan katup aorta lain I35.9 Kelainan katup aorta, tak dijelaskan I36 Kelainan katup trikuspid non-rematik Kecuali: kalau dinyatakan rematik (I07.-), kalau penyebab tak dijelaskan (I07.-) kalau dinyatakan kongenital (Q22.4, Q22.8, Q22.9) I36.0 Stenosis (katup) trikuspid non-rematik I36.1 Insufisiensi (katup) trikuspid non-rematik Inkompetensi atau regurgitasi (katup) trikuspid: penyebab dijelaskan, selain rematik I36.2 Stenosis (katup) trikuspid non-rematik dengan insufisiensi I36.8 Kelainan katup trikuspid non-rematik lainnya I36.9 Kelainan katup trikuspid non-rematik, tak dijelaskan I37 Kelainan katup pulmonalis Kecuali: kalau dinyatakan rematik (I09.8) kalau dinyatakan kongenital (Q22.1, Q22.2, Q22.3) I37.0 Stenosis katup pulmonalis

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

IX-10

ICD 10 2nded

Apikes Iris

I37.1

Insufisiensi katup pulmonalis Inkompetensi atau regurgitasi (katup) pulmonalis: NOS atau penyebab dijelaskan, selain rematik I37.2 Stenosis katup pulmonalis dengan insufisiensi I37.8 Kelainan katup pulmonalis lain I37.9 Kelainan katup pulmonalis, tak dijelaskan I38 Endokarditis, katup tak dijelaskan Endokarditis (kronik) NOS Katup yang inkompeten, insufisien, regurgitasi, atau stenosis: jenis katup tidak disebutkan NOS atau penyebab dijelaskan, selain rematik atau kongenital Valvulitis (kronik), katup tidak disebutkan; NOS atau penyebab dijelaskan, selain rematik atau kongenital Kecuali: kalau dinyatakan rematik (I09.1) insufisiensi katup jantung kongenital NOS (Q24.8) stenosis kongenital katup jantung NOS (Q24.8) fibroelastosis endokardium (I42.4) I39* Endokarditis dan kelainan katup pada penyakit c. e. Termasuk: keterlibatan endokardium pada: - demam tifoid (A01.0†), TB (A38.8†), infeksi meningokokus (A39.5†) - sifilis (A52.0†), infeksi gonokokus (A54.8†), infeksi kandida (B37.6†), - arthritis rematoid (M05.3†), penyakit Libman Sacks (M32.1†) I39.0* Kelainan katup mitral pada penyakit c. e. I39.1* Kelainan katup aorta pada penyakit c. e. I39.2* Kelainan katup trikuspid pada penyakit c. e. I39.3* Kelainan katup pulmonalis pada penyakit c. e. I39.4* Kelainan katup ganda pada penyakit c. e. I39.8* Endokarditis, katup tidak jelas, pada peny. c. e. I40 Miokarditis akut I40.0 Miokarditis infeksi Miokarditis septik Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen infeksi. I40.1 Miokarditis tersendiri (isolated) I40.8 Miokarditis akut lain I40.9 Miokarditis akut, tak dijelaskan I41* Miokarditis pada penyakit c. e. I41.0* Miokarditis pada penyakit bakteri c. e. Miokarditis: - TB (A18.8†), difteria (A36.8†), meningokokus (A39.5†), - sifilis (A52.0†), gonokokus (A54.8†)

I41.1* Miokarditis pada penyakit virus c. e.. ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

IX-11

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Miokarditis influenza (akut): - virus flu burung teridentifikasi (J09†) - virus lain teridentifikasi (J10.8†) - virus tak teridentifikasi (J11.8†) Miocarditis mumps (B26.8†) I41.2* Miokarditis pada peny. infeksi dan parasit c. e. Miokarditis pada: - penyakit Chagas: akut (B57.0†), (kronik) (B57.2†) - toxoplasmosis (B58.8†) I41.8* Miokarditis pada penyakit lain c. e. Miokarditis sarkoid (D86.8†) Miokarditis rematoid (M05.3†) I42

Kardiomiopati Kardiomiopati adalah kerusakan akut miokardium, yang penyebabnya bukan penyakit katup, pembuluh darah, sistem konduksi, a. koronaria, atau cacad perkembangan. Jenis dilatasi atau hipertrofi ventrikel disebabkan oleh kesulitan memompakan darah, dan jenis restriktif adalah kurangnya pengembangan ventrikel dibandingkan pengisian darah waktu diastolik. Kecuali: I42.0 I42.1 I42.2 I42.3 I42.4 I42.5 I42.6 I42.7 I42.8 I42.9

kardiomiopati yang mempersulit: nifas (O90.3), kehamilan (O99.4) kardiomiopati iskemik (I25.5) Kardiomiopati dilatasi Kardiomiopati kongestif Kardiomiopati hipertrofik obstruktif Stenosis subaorta hipertrofik Kardiomiopati hipertrofik lainnya Kardiomiopati hipertrofik non-obstruktif Penyakit endomiokardium (eosinofilik) Fibrosis endomiokardium (tropik) Endokarditis Löffler Fibroelastosis endokardium Kardiomiopati kongenital Kardiomiopati restriktif lainnya Kardiomiopati konstriktif NOS Kardiomiopati alkoholik Kardiomiopati akibat drugs dan agen luar lainnya Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi penyebab. Kardiomiopati lain Kardiomiopati, tak dijelaskan Kardiomiopati (primer) (sekunder) NOS

I43* Kardiomiopati pada penyakit c. e. I43.0* Kardiomiopati pada penyakit infeksi dan parasit c.e. Kardiomiopati pada difteria (A36.8†) I43.1* Kardiomiopati pada penyakit metabolik Amiloidosis jantung (E85.-†) I43.2* Kardiomiopati pada penyakit gizi ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

IX-12

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Kardiomiopati nutrisi NOS (E63.9†) I43.8* Kardiomiopati pada penyakit lain c. e. Penyakit jantung tirotoksikosis (E05.9†), Tofi gout pada jantung (M10.0†) I44

Blok atrioventrikel dan cabang bundel kiri Heart block (‘hambatan jantung’) adalah lambatnya penyebaran rangsangan listrik di jalur konduksi., seperti nodus sinoatrium (SA), atrium, nodus atrioventrikel (AV), bundel His dan cabang-cabangnya, atau ventrikel. Blok atrioventrikel, yaitu terhambatnya impuls dari atrium ke ventrikel, biasanya disebabkan oleh infark miokardium, rangsangan parasimpatis, atau penyakit nodus AV primer. Semua ini menyebabkan timbulnya gangguan irama jantung. I44.0 Blok atrioventrikel, tingkat pertama I44.1 Blok atrioventrikel, tingkat kedua Blok atrioventrikel tipe I dan II Blok tingkat kedua, tipe I dan II Blok Möbitz tipe I dan II Blok Wenckebach I44.2 Blok atrioventrikel komplit Blok jantung komplit NOS Blok tingkat ketiga I44.3 Blok atrioventrikel lain dan tak dijelaskan Blok atrioventrikel NOS I44.4 Blok fasikulus anterior kiri I44.5 Blok fasikulus posterior kiri I44.6 Blok fasikulus lain dan tak dijelaskan Hemiblok cabang bundel kiri NOS I44.7 Blok cabang bundel kiri, tak dijelaskan I45 Kelainan konduksi lain I45.0 Blok fasikulus kanan I45.1 Blok cabang bundel kanan lain dan tak dijelaskan Blok cabang bundel kanan NOS I45.2 Blok bifasikulus I45.3 Blok trifasikulus I45.4 Blok intraventrikel non-spesifik Blok cabang bundel NOS I45.5 Blok jantung lain yang dijelaskan Blok sinoatrium, blok sinoaurikulum Kecuali: blok jantung NOS (I45.9) I45.6 Sindroma pre-eksitasi Eksitasi atrioventrikel anomali Konduksi atrioventrikel: dipercepat, tambahan. pre-eksitasi Sindroma Lown-Ganong-Levine Sindroma Wolff-Parkinson-White I45.8 Kelainan konduksi lain yang dijelaskan ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

IX-13

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Disosiasi atrioventrikel [AV] Disosiasi interferensi Sindroma long QT Kecuali: pemanjangan interval QT (R94.3) I45.9 Kelainan konduksi, tak dijelaskan Blok jantung NOS Sindroma Stokes-Adams I46

Cardiac arrest Cardiac arrrest [serangan jantung] adalah tidak cukupnya kontraksi ventrikel sehingga sirkulasi sistemik gagal. Penyebab utamanya fibrillasi ventrikel, diikuti hilangnya kesadaran, pernafasan, tekanan darah dan suara jantung, lalu kematian dengan sianosis dan pupil melebar. Kecuali:

mempersulit: - abortus atau hamil mola atau ektopik (O00-O07, O08.8) - bedah dan prosedur obstetri (O75.4) syok kardiogenik (R57.0) I46.0 Cardiac arrest dengan resusitasi berhasil I46.1 Sudden cardiac death; begitu dituliskan Kecuali: mati mendadak NOS (R96.-) mati mendadak dengan: - infark miokardium (I21-I22), kelainan konduksi (I44-I45) I46.9 Cardiac arrest, tak dijelaskan I47

Takikardia paroxismal Takikardia paroksismal adalah peningkatan mendadak denyut jantung.

Aritmia ventrikel re-entri terjadi karena masuknya impuls kembali ke dalam sistem HisPurkinje dan otot ventrikel, yang seharusnya menghilang dan diganti dengan impuls yang baru. Takikardia paroksismal supraventrikel dimulai dari atrium atau nodus AV dengan peningkatan denyut menjadi 100-200/menit, konduksi atrium dan ventrikel sama banyak (1:1). Takikardia ventrikel adalah kenaikan teratur denyut ventrikel menjadi 100-200/menit. Kecuali:

I47.0 I47.1

I47.2 I47.9

mempersulit: - abortus atau hamil mola atau ektopik (O00-O07, O08.8) - bedah dan prosedur obstetri (O75.4) takikardia: NOS (R00.0), sinoaurikuler (R00.0), sinus NOS (R00.0) Aritmia ventrikel re-entri Takikardia supraventrikel Takikardia paroksismal: - atrium - atrioventrikel (AV) - junction [bundel His dan fasikulus] - nodus Takikardia ventrikel Takikardia paroksismal, tak dijelaskan Sindroma Bouveret(-Hoffmann)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

IX-14

ICD 10 2nded

Apikes Iris

I48

Fibrillasi dan flutter atrium Flutter atrium adalah aritmia yang teratur di dalam atrium, dengan aktifitas listrik terus menerus sehingga denyut mencapai 240-400/menit. Fibrillasi atrium adalah aritmia yang kacau akibat reentri impuls listrik ke atrium, walau pun umumnya 100-200/menit. I49

Aritmia jantung lainnya Fibrillasi ventrikel adalah aritmia tidak teratur berkecepatan tinggi dengan penyebaran impuls yang tidak merata di otot ventrikel. Depolarisasi prematur adalah depolarisasi yang terjadi sebelum datangnya impuls berikut dari sinus. ‘Sick sinus syndrome’ adalah gangguan fungsi nodus SA, sering menyebabkan kepala rasa kosong, pusing, dan pingsan. Kecuali:

I49.0 I49.1 I49.2 I49.3 I49.4 I49.5 I49.8 I49.9

disritmia neonatus (P29.1) bradikardia: NOS (R00.1), sinoatrium (R00.1), sinus (R00.1), vagus (R00.1) mempersulit: - abortus atau hamil mola atau ektopik (O00-O07, O08.8) - bedah dan prosedur obstetri (O75.4) Fibrillasi dan flutter ventrikel Depolarisasi prematur atrium Denyut prematur atrium Depolarisasi prematur junction Depolarisasi prematur ventrikel Depolarisasi prematur lain dan tak dijelaskan: Ekstrasistole, aritmia ekstrasistolik Denyut ektopik, denyut prematur NOS, kontraksi prematur Sick sinus syndrome Sindroma takikardia-bradikardia Aritmia jantung lainnya yang dijelaskan Gangguan irama: - nodus, sinus koronaria, ektopik, Aritmia jantung, tak dijelaskan Aritmia (jantung) NOS

I50

Heart failure Heart failure atau payah jantung (kongestif) adalah sindroma umum penurunan kontraksi miokardium sehingga curah jantung (cardiac output) tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Penurunan fungsi ini mula-mula hanya timbul pada olahraga, lalu meningkat dengan muncul ketika istirahat. Penurunan daya kontraksi diikuti oleh kongesti (bendungan) aliran darah yang menuju ke jantung, dan kelelahan akibat kurangnya curah jantung. Kecuali:

akibat hipertensi (I11.0), akibat hipertensi dengan penyakit ginjal (I13.-) setelah bedah jantung atau akibat adanya prostesis jantung (I97.1) mempersulit: - abortus atau hamil mola atau ektopik (O00-O07, O08.8) - bedah dan prosedur obstetri (O75.4) kegagalan jantung neonatus (P29.0) I50.0 Payah jantung kongestif Penyakit jantung kongestif Payah ventrikel kanan (akibat payah jantung kiri) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

IX-15

ICD 10 2nded

Apikes Iris

I50.1

Payah ventrikel kiri Edema paru-paru dengan disebutkan: penyakit jantung NOS atau payah jantung Asma jantung Payah jantung kiri I50.9 Payah jantung, tak dijelaskan Payah jantung atau miokardium NOS I51 Komplikasi penyakit jantung dan penyakit jantung yang deskripsinya kabur Kecuali: setiap kondisi pada I51.4-I51.9 akibat hipertensi (I11.-), - dengan penyakit ginjal (I13.-) kalau dinyatakan rematik (I00-I09) komplikasi yang timbul menyusul MCI akut (I23.-); I51.0 Cacad septum jantung, didapat Cacad septum didapat (lama): atrium, aurikuler, ventrikel I51.1 Ruptur chordae tendineae, not elsewhere classified I51.2 Ruptur m. papillaris, not elsewhere classified I51.3 Rhrombosis intracardiak, not elsewhere classified Thrombosis (lama): apex, atrium, aurikuler, ventrikel I51.4 Miokarditis, tak dijelaskan Fibrosis miokardium Miokarditis: NOS, kronik (interstitium) I51.5 Degenerasi miokardium Degenerasi lemak pada jantung atau miokardium Degenerasi senilis pada jantung atau miokardium Penyakit miokardium I51.6 Penyakit kardiovaskuler, tak dijelaskan Cardiovascular accident NOS Kecuali: penyakit kardiovaskuler aterosklerotik, begitu dituliskan (I25.0) I51.7 Kardiomegali Dilatasi jantung, Hipertrofi jantung, Dilatasi ventrikel I51.8 Penyakit jantung lain yang tidak jelas Karditis (akut)(kronik) Pankarditis (akut)(kronik) I51.9 Penyakit jantung, tak dijelaskan I52* Kelainan jantung lain pada penyakit c. e. Kecuali: Kelainan kardiovascular NOS pada penyakit c. e. (I98.-*) I52.0* Kelainan jantung lain pada penyakit bakteri c. e. Karditis meningokokus NEC (A39.5†) I52.1* Kelainan jantung lain pada penyakit infeksi dan parasit lain c. e. Penyakit jantung-paru pada skhistosomiasis (B65.-†) I52.8* Kelainan jantung lain pada penyakit lain c. e. Karditis rematoid (M05.3†)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

IX-16

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Penyakit-penyakit serebrovaskuler (I60-I69)

Termasuk: dengan disebutkan hipertensi (konditsi pada I10 dan I15.-) Gunakan kode tambahan, kalau perlu, untuk identifikasi adanya hipertensi Kecuali: dementia vaskuler (F01.-) serangan iskemia otak sementara dan sindroma yang terkait (G45.-) perdarahan intrakranium akibat trauma (S06.-) I60 Perdarahan subarakhnoid Termasuk: ruptur aneurisma serebri Kecuali: sequelae perdarahan subarakhnoid (I69.0) I60.0 Perdarahan subarakhnoid dari aliran dan percabangan karotid I60.1 Perdarahan subarakhnoid dari a. serebri media I60.2 Perdarahan subarakhnoid dari a. komunikans anterior I60.3 Perdarahan subarakhnoid dari a. komunikans posterior I60.4 Perdarahan subarakhnoid dari a. basilaris I60.5 Perdarahan subarakhnoid dari a. vertebralis I60.6 Perdarahan subarakhnoid dari arteri intrakranium lain Keterlibatan ganda arteri-arteri intrakranium I60.7 Perdarahan subarakhnoid dari arteri intrakranium, tak dijelaskan Ruptura aneurisma berry (kongenital) NOS Perdarahan subarakhnoid dari: - arteri serebri NOS, arteri komunikans NOS I60.8 Perdarahan subarakhnoid lain Perdarahan meningen Ruptur malformasi arteriovena serebri I60.9 Perdarahan subarakhnoid, tak dijelaskan Ruptura aneurisma serebri (kongenital) NOS I61 Perdarahan intraserebri Kecuali: sequelae perdarahan intraserebri (I69.1) I61.0 Perdarahan intraserebri di hemisfer, subkorteks Perdarahan intraserebri profunda I61.1 Perdarahan intraserebri di hemisfer, korteks Perdarahan lobus serebri Perdarahan intraserebri superfisialis I61.2 Perdarahan intraserebri di hemisfer, tak dijelaskan I61.3 Perdarahan intraserebri di batang otak I61.4 Perdarahan intraserebri di serebellum I61.5 Perdarahan intraserebri, intraventrikel I61.6 Perdarahan intraserebri, lokalisasi ganda I61.8 Perdarahan intraserebri lain I61.9 Perdarahan intraserebri, tak dijelaskan I62 Perdarahan intrakranium non-traumatika lainnya Kecuali: sequelae perdarahan intrakranium (I69.2) I62.0 Perdarahan subdura (akut) (non-traumatika)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

IX-17

ICD 10 2nded

Apikes Iris

I62.1

Perdarahan extradura non-traumatika Perdarahan epidura non-traumatika I62.9 Perdarahan intrakranium (non-traumatika), tak dijelaskan I63 Infark serebri Termasuk: oklusi dan stenosis arteri-arteri serebri dan preserebri, menyebabkan infark serebri Kecuali: sequelae infark serebri (I69.3) I63.0 Infark serebri akibat trombosis arteri preserebralis I63.1 Infark serebri akibat embolisme arteri preserebralis I63.2 Infark serebri akibat oklusi atau stenosis yang tak jelas pada arteri preserebralis I63.3 Infark serebri akibat trombosis arteri serebralis I63.4 Infark serebri akibat embolism arteri serebralis I63.5 Infark serebri akibat oklusi atau stenosis yang tak jelas pada arteri serebralis I63.6 Infark serebri akibat trombosis vena serebralis, nonpyogenic I63.8 Infark serebri lain I63.9 Infark serebri, tak dijelaskan I64 Stroke, tak dijelaskan sebagai perdarahan atau infark Cerebrovascular accident NOS Kecuali: sequelae stroke (I69.4) I65 Oklusi dan stenosis arteri preserebralis, tidak menyebabkan infark serebri Termasuk: embolisme, penyempitan, obstruksi (komplit)(parsial) atau trombosis, pada aa. basilaris, karotis, atau vertebralis, yang tidak menyebabkan infark serebri Kecuali: kalau menyebabkan infark serebri (I63.-) I65.0 Oklusi dan stenosis a. vertebralis I65.1 Oklusi dan stenosis a. basilaris I65.2 Oklusi dan stenosis a. karotid I65.3 Oklusi dan stenosis arteri-arteri preserebralis ganda dan bilateral I65.8 Oklusi dan stenosis arteri preserebralis lain I65.9 Oklusi dan stenosis arteri preserebralis yang tak dijelaskan Oklusi dan stenosis arteri preserebralis NOS I66 Oklusi dan stenosis arteri serebralis, tidak menyebabkan infark serebri Termasuk: embolisme, penyempitan, obstruksi (komplit)(parsial) atau trombosis, pada aa. serebrales media, anterior, dan posterior, serta aa. serebellares, yang tidak menyebabkan infark serebri Kecuali: kalau menyebabkan infark serebri (I63.-) I66.0 Oklusi dan stenosis a. serebralis media I66.1 Oklusi dan stenosis a. serebralis anterior I66.2 Oklusi dan stenosis a. serebralis posterior I66.3 Oklusi dan stenosis aa. serebellares I66.4 Oklusi dan stenosis arteri otak ganda dan bilateral I66.8 Oklusi dan stenosis arteri otak lain Oklusi dan stenosis arteriae perforans I66.9 Oklusi dan stenosis arteri otak yang tak dijelaskan ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

IX-18

ICD 10 2nded

Apikes Iris

I67 Penyakit-penyakit serebrovaskuler lain Kecuali: sequelae dari kondisi pada daftar berikut (I69.8) I67.0 Disseksi arteri-arteri serebri, tidak ruptur Kecuali: ruptur arteri-arteri serebri (I60.7) I67.1 Aneurisma otak, tidak ruptur Aneurisma otak NOS Fistula arteriovena serebri, didapat Kecuali: aneurisma serebri kongenital, tidak ruptur (Q28.-) ruptur aneurisma serebri (I60.-) I67.2 Aterosklerosis serebri Ateroma arteri serebralis I67.3 Leukoensefalopati vaskuler progresif Penyakit Binswanger Kecuali: dementia vaskuler subkorteks (F01.2) I67.4 Ensefalopati hipertensif I67.5 Penyakit Moyamoya I67.6 Trombosis non-piogenik pada sistem vena intrakranium Trombosis non-piogenik pada: - vena otak, sinus vena intrakranium Kecuali: kalau meimbulkan infark (I63.6) I67.7 Arteritis serebri, not elsewhere classified I67.8 Penyakit serebrovaskuler lain yang dijelaskan Insufisiensi serebrovaskuler akut NOS Iskemia serebri (kronik) I67.9 Penyakit serebrovaskuler, tak dijelaskan I68* Kelainan-kelainan serebrovaskuler pada penyakit c. e. I68.0* Angiopathy amyloid otak(E85.-†) I68.1* Arteritis serebri pada penyakit infeksi dan parasit c. e. Arteritis serebri pada: - TB (A18.8†), listeria (A32.8†), sifilis (A52.0†) I68.2* Arteritis serebri pada penyakit lain c. e. Arteritis serebri pada systemic lupus erythematosus (M32.1†) I68.8* Kelainan serebrovaskuler lain pada penyakit c. e.. I69 Sequelae penyakit serebrovaskuler Catatan: Kategori ini digunakan untuk menunjukkan kondisi-kondisi pada I60-I67 sebagai penyebab sekuel, yang mereka sendiri diklasifikasikan di bagian lain. Sekuel mencakup kondisi yang disebut demikian atau efek jangka panjang, atau terdapat satu tahun atau lebih setelah onset kondisi penyebab. I69.0 Sekuel perdarahan subarakhnoid I69.1 Sekuel perdarahan intraserebri I69.2 Sekuel perdarahan intrakranium non-traumatika lain I69.3 Sekuel infark serebri I69.4 Sekuel stroke, yang tidak dinyatakan sebagai perdarahan atau infark I69.8 Sekuel penyakit serebrovaskuler lain dan tak dijelaskan

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

IX-19

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Penyakit-penyakit arteri, arteriol dan kapiler (I70-I79) I70 Aterosklerosis Termasuk: arteriolosklerosis, arteriosklerosis, penyakit vaskuler arteriosklerotik ateroma, endarteritis deformans atau obliterans arteritis senilis, endarteritis senilis degenerasi: arteri, arteriovaskuler, vaskuler Kecuali: koronaria (I25.1), pulmonalis (I27.0), serebralis (I67.2), mesenterika (K55.1) I70.0 Aterosklerosis aorta I70.1 Aterosklerosis a. renalis Ginjal Goldblatt Kecuali: aterosklerosis arteriol ginjal (I12.-) I70.2 Aterosklerosis arteri anggota Gangren aterosklerosis Sklerosis (medial) Mönckeberg's I70.8 Aterosklerosis arteri lainnya I70.9 Aterosklerosis generalisata dan tak dijelaskan I71 I71.0 I71.1 I71.2 I71.3 I71.4 I71.5 I71.6 I71.8 I71.9

Aneurisma dan disseksi aorta Disseksi aorta (semua bagian) Aneurisma dissekans aorta (ruptur)[semua bagian] Aneurisma aorta torakalis, ruptur Aneurisma aorta torakalis, tanpa disebutkan ruptur Aneurisma aorta abdominalis, ruptur Aneurisma aorta abdominalis, tanpa disebutkan ruptur Aneurisma aorta torako-abdominalis, ruptur Aneurisma aorta torako-abdominals, tanpa disebutkan ruptur Aneurisma aorta dengan situs tak dijelaskan, ruptur; Ruptur aorta NOS Aneurisma aorta dengan situs tak dijelaskan, tanpa disebutkan ruptur Aneurisma aorta, dilatasi aorta, nekrosis hialin aorta

I72 Aneurisma lain Termasuk: aneurisma (cirsoid)(palsu)(ruptur) Kecuali: aneurisma (pada): - retina (H35.0) - jantung (I25.3), koronaria (I25.4), a. pulmonalis (I28.1) - serebri ruptur (I60.-), serebri (nonruptur) (I67.1) - aorta (I71.-), varicose (I77.0) - arteriovena: NOS (Q27.3), didapat (I77.0) I72.0 Aneurisma a. karotid I72.1 Aneurisma a. anggota atas I72.2 Aneurisma a. renalis I72.3 Aneurisma a. iliaka I72.4 Aneurisma arteri anggota bawah I72.8 Aneurisma arteri lain yang dijelaskan I72.9 Aneurisma pada situs yang tak dijelaskan ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

IX-20

ICD 10 2nded

Apikes Iris

I73 Penyakit pembuluh darah perifer lainnya Kecuali: spasma arteri otak (G45.9), frostbite (T33-T35), immersi tangan atau kaki (T69.0) chilblains (T69.1) [merah, bengkak, gatal pada jari, hidung, telinga karena dingin] I73.0 Sindroma Raynaud Penyakit, gangren, atau fenomenon (sekunder): Raynaud I73.1 Thromboangiitis obliterans [Buerger] I73.8 Penyakit pembuluh darah perifer lain yang dijelaskan Acrocyanosis Acroparaesthesia: simple [tipe Schultze], vasomotor [tipe Nothnagel] Erythrocyanosis [garis-garis merah ungu di paha, sering bersama chilblain] Erythromelalgia [pelebaran nyeri pada pembuluh darah anggota] I73.9 Penyakit pembuluh darah perifer, tak dijelaskan Claudicatio intermittent Spasme arteri I74 Embolisme dan trombosis arteri Termasuk: infark: embolik, trombotik oklusi: embolik, trombotik Kecuali: embolisme dan trombosis: - retina (H34.-), koronaria (I21-I25), pulmonalis (I26.-), - mesenterika (K55.0), renalis (N28.0) - vertebralis (I63.0-I63.2, I65.0), basilaris (I63.0-I63.2, I65.1), - karotid (I63.0-I63.2, I65.2), preserebri (I63.0-I63.2, I65.9) - serebri (I63.3-I63.5, I66.9), - mempersulit abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.2) - mempersulit hamil, melahirkan dan nifas (O88.-) I74.0 Embolisme dan trombosis aorta abdominalis Sindroma bifurkatio aorta Sindroma Leriche I74.1 Embolisme dan trombosis bagian aorta lain dan tak dijelaskan I74.2 Embolisme dan trombosis arteri anggota atas I74.3 Embolisme dan trombosis arteri anggota bawah I74.4 Embolisme dan trombosis arteri anggota, tak dijelaskan Embolisme arteri perifer I74.5 Embolisme dan trombosis arteri iliaka I74.8 Embolisme dan trombosis arteri lain I74.9 Embolisme dan trombosis arteri yang tak dijelaskan I77 Kelainan lain arteri dan arteriol Kecuali: a. pulmonalis (I28.-) angiitis hipersensitivitas (M31.0), penyakit kolagen (vaskuler) (M30-M36) I77.0 Fistula arterio-vena, didapat Varix dengan aneurisma Aneurisma arterio-vena, didapat Kecuali: koronaria (I25.4), serebri (I67.1) aneurisma arteriovena NOS (Q27.3) traumatika - lihat cedera pembuluh darah menurut regio tubuh. I77.1 Striktura arteri ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

IX-21

ICD 10 2nded

Apikes Iris

I77.2 Ruptura arteri Fistula pada arteri Kecuali: ruptur trauma arteri; lihat cedera pembuluh darah menurut regio tubuh I77.3 Displasia fibromuskuler arteri I77.4 Sindroma kompresi arteri seliaka [Coeliac artery] I77.5 Nekrosis arteri I77.6 Arteritis, tak dijelaskan Aortitis NOS Endarteritis NOS Kecuali: arteritis or endarteritis: - koroner (I25.8), serebri NEC (I67.7) - senilis (I70.-), deformans (I70.-), obliterans (I70.-) - arkus aorta [Takayasu] (M31.4), giant cell (M31.5-M31.6) I77.8 Kelainan arteri dan arteriol lain yang dijelaskan Erosi arteri, ulkus arteri I77.9 Kelainan arteri dan arteriol, tak dijelaskan I78 Penyakit-penyakit kapiler I78.0 Telangiektasi hemoragika herediter Penyakit Rendu-Osler-Weber I78.1 Naevus, non-neoplastic Naevus: araneus, spider, stellar Kecuali: naevus: NOS, biru, melanositik, berambut, berpigmen (D22.-) naevus: - flammeus, portwine, sanguinosa, strawberry, verrucosa (Q82.5) - vascular NOS (Q82.5) I78.8 Penyakit-penyakit kapiler lain I78.9 Penyakit-penyakit kapiler, tak dijelaskan I79* Kelainan arteri, arteriol, dan kapiler pada penyakit c. e.. I79.0* Aneurisma aorta pada penyakit c. e.. Aneurisma aorta sifilitika (A52.0†) I79.1* Aortitis pada penyakit c. e. Aortitis sifilitika (A52.0†) I79.2* Angiopati perifer pada penyakit c. e.. Angiopati perifer diabetetika (E10-E14† dengan karakter keempat .5) I79.8* Kelainan arteri, arteriol dan kapiler lain pada penyakit c. e.

Penyakit vena, pembuluh limfatik dan kelenjar limfe, NEC (I80-I89) I80 Flebitis dan tromboflebitis Termasuk: endoflebitis, periflebitis, flebitis supuratif, radang vena Kecuali: tromboflebitis migrans (I82.1), sindroma postflebitik (I87.0) flebitis and tromboflebitis (pada): intrakranium dan intraspinal, septik atau NOS (G08), (vena) porta (K75.1) intraspinal, nonpiogenik (G95.1), intrakranium, nonpiogenik (I67.6) mempersulit abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.7) mempersulit hamil, melahirkan dan nifas (O22.-, O87.-) I80.0 Flebitis dan tromboflebitis vena superfisialis anggota bawah ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

IX-22

ICD 10 2nded

Apikes Iris

I80.1 Flebitis dan tromboflebitis vena femoralis I80.2 Flebitis dan tromboflebitis vena profunda lain anggota bawah Deep vein thrombosis NOS I80.3 Flebitis dan tromboflebitis anggota bawah, tak dijelaskan Embolisme dan trombosis anggota bawah NOS I80.8 Flebitis dan tromboflebitis pada situs lain I80.9 Flebitis dan tromboflebitis pada situs yang tak dijelaskansite I81 Trombosis vena porta Obstruksi (vena) porta Kecuali: flebitis vena porta (K75.1) I82 Embolisme dan trombosis vena lainnya Kecuali: embolisme dan trombosis vena (pada): - intrakranium dan intraspinal, septik atau NOS (G08), - intraspinal, nonpiogenik (G95.1), - intrakranium, nonpiogenik (I67.6) - koronaria (I21-I25), pulmonalis (I26.-), otak (I63.6, I67.6) - anggota bawah (I80.-), porta (I81), mesenterika (K55.0) - mempersulit abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.7) - mempersulit hamil, melahirkan dan nifas (O22.-, O87.-) I82.0 Sindroma Budd-Chiari I82.1 Thromboflebitis migrans I82.2 Embolisme dan thrombosis vena cava I82.3 Embolisme dan thrombosis v. renalis I82.8 Embolisme dan thrombosis vena lain yang dijelaskan I82.9 Embolisme dan thrombosis pada vena, tak dijelaskan Embolisme vena NOS Thrombosis (vena) NOS I83 Varises vena anggota bawah Kecuali: komplikasi: - kehamilan (O22.0) - nifas (O87.8) I83.0 Varises vena anggota bawah dengan ulkus Setiap kondisi pada I83.9 dengan ulkus atau dinyatakan bertukak Varicose ulcer (anggota bawah, semua bagian) I83.1 Varises vena anggota bawah dengan peradangan Setiap kondisi pada I83.9 dengan peradangan atau dinyatakan meradang Stasis dermatitis NOS I83.2 Varises vena anggota bawah dengan ulkus serta peradangan Setiap kondisi pada I83.9 dengan ulkus dan peradangan I83.9 Varises vena anggota bawah tanpa ulkus atau peradangan Flebektasia pada anggota bawah atau situs yang tak dijelaskan Varises vena pada anggota bawah atau situs yang tak dijelaskan Varix pada anggota bawah atau situs yang tak dijelaskan I84

Haemoroid

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

IX-23

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Termasuk: piles varises vena anus dan rektum Kecuali: mempersulit: kehamilan (O22.4), melahirkan dan nifas (O87.2) I84.0 Haemoroid internal dengan trombosis I84.1 Haemoroid internal dengan komplikasi lain Haemoroid internal dengan: - perdarahan, prolaps, strangulata, ulserasi I84.2 Haemoroid internal tanpa komplikasi Haemoroid internal NOS I84.3 Haemoroid external dengan trombosis Trombosis perianus Hematoma perianus (nontraumatika) I84.4 Haemoroid external dengan komplikasi lain Haemoroid external dengan: - perdarahan. prolaps, strangulata, ulserasi I84.5 Haemoroid external tanpa komplikasi Haemoroid external NOS I84.6 Tonjolan kulit (skin tags) sisa haemoroid Skin tags pada anus atau rektum I84.7 Haemoroid dengan trombosis yang tak dijelaskan Haemoroid dengan trombosis, tak dijelaskan internal atau external I84.8 Haemoroid yang tak dijelaskan dengan komplikasi lain Haemoroid yang tak dijelaskan internal atau external dengan: - perdarahan, prolaps, strangulata, ulserasi I84.9 Haemoroid yang tak dijelaskan tanpa komplikasi Haemoroid NOS I85 Varises esofagus I85.0 Varises esofagus dengan perdarahan I85.9 Varises esofagus tanpa perdarahan Varises esofagus NOS I86 Varises vena pada situs lain Kecuali: varises retina (H35.0) varises vena pada situs yang tak dijelaskan (I83.9) I86.0 Varices sublingualis I86.1 Varices skrotum Varicocele I86.2 Varices pelvis I86.3 Varices vulva Kecuali: mempersulit hamil (O22.1) mempersulit melahirkan dan nifas (O87.8) I86.4 Varises lambung I86.8 Varises vena pada situs lain yang dijelaskan Varises vena pada septum hidung I87 Kelainan vena lain I87.0 Sindroma pasca-flebitis ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

IX-24

ICD 10 2nded

Apikes Iris

I87.1

Kompresi vena Striktura vena Sindroma vena kava (inferior) (superior) Kecuali: pulmonalis (I28.8) I87.2 Insuffisiensi vena (kronik) (periferal) I87.8 Kelainan vena lain yang dijelaskan I87.9 Kelainan vena, tak dijelaskan I88 Limfadenitis nonspesifik Kecuali: penyakit HIV yang menyebabkan limfadenopati umum (B23.1) limfadenitis akut, selain mesenterika (L04.-) pembesaran nodus limfe NOS (R59.-) I88.0 Limfadenitis mesenterika nonspesifik Limfadenitis mesenterika (akut)(kronik) I88.1 Limfadenitis kronik, selain mesenterika Adenitis kronik pada semua nodus limfe selain mesenterika Limfadenitis kronik, pada semua nodus limfe selain mesenterika I88.8 Limfadenitis nonspesifik lain I88.9 Limfadenitis nonspesifik, tak dijelaskan Limfadenitis NOS I89 Kelainan non-infektif lain pembuluh limfatik dan nodus limfe Kecuali: chylocele: filaria (B74.-), tunica vaginalis (non-filaria) NOS (N50.8) limfoedema pasca-mastektomi (I97.2) limfoedema herediter (Q82.0) pembesaran kelenjar limfe NOS (R59.-) I89.0 Limfoedema, not elsewhere classified Limfangiektasis I89.1 Limfangitis Limfangitis: NOS, kronik, subakut Kecuali: limfangitis akut(L03.-) I89.8 Kelainan non-infektif pembuluh limfatik dan kelenjar limfe lain yang dijelaskan Chylocele (nonfilaria), retikulosis lipomelanotik I89.9 Kelainan non-infektif pembuluh limfatik dan kelenjar limfe, tak dijelaskan Penyakit pembuluh limfatik NOS

Kelainan lain dan tak dijelaskan pada sistem sirkulasi (I95-I99) I95 Hipotensi Kecuali: sindroma hipotensi maternal (O26.5) kolaps kardiovaskuler (R57.9) pembacaan tekanan darah rendah non-spesifik NOS (R03.1) I95.0 Hipotensi idiopatik I95.1 Hipotensi ortostatik Hipotensi, postural Kecuali: hipotensi ortostatik neurogenik [Shy-Drager] (G90.3) I95.2 Hipotensi akibat obat I95.8 Hipotensi lain Hipotensi kronik ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

IX-25

ICD 10 2nded

Apikes Iris

I95.9 Hipotensi, tak dijelaskan I97 Kelainan sistem sirkulasi pasca-prosedur, not elsewhere classified Kecuali: syok pasca-bedah (T81.1) I97.0 Sindroma pasca-kardiotomi I97.1 Kekacauan fungsional lain menyusul operasi jantung Insufisiensi jantung menyusul bedah jantung atau akibat adanya prostesis jantung Payah jantung menyusul bedah jantung atau akibat adanya prostesis jantung I97.2 Sindroma limfoedema pasca-mastektomi Elefantiasis akibat mastektomi Obliterasi pembuluh limfatik akibat mastektomi I97.8 Kelainan pasca-prosedur sistem sirkulasi lain, not elsewhere classified I97.9 Kelainan pasca-prosedur sistem sirkulasi, tak dijelaskan I98* Kelainan lain sistem sirkulasi pada penyakit c. e. Kecuali: kelainan yang diklasifikasikan pada kategori asterisk lain di dalam bab ini I98.0* Sifilis kardiovaskuler Sifilis kardiovaskuler: - kongenital, lanjut (A50.5†) - NOS (A52.0†) I98.1* Kelainan kardiovaskuler pada penyakit infeksi dan parasit lain c. e.. Keterlibatan kardiovaskuler pada penyakit Chagas (kronik) NEC (B57.2†) Lesi kardiovaskuler pada pinta [carate] (A67.2†), I98.2* Varises oesofagus tanp perdarahan pada penyakit c. e. Varises oesofagus pada: - skistosomiasis (B65.-†), - kelainan hati (K70-K71†, K74.-†) I98.2* Varises oesofagus dengan perdarahan pada penyakit c. e. Varises oesofagus pada: - skistosomiasis (B65.-†), - kelainan hati (K70-K71†, K74.-†) I98.8* Kelainan sistem sirkulasi lain yang dijelaskan pada penyakit c. e. I99

Kelainan sistem sirkulasi lain dan tak dijelaskan

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

IX-26

CHAPTER X. PENYAKIT-PENYAKIT SISTEM PERNAFASAN (J00-J99) Kalau suatu kondisi pernafasan dinyatakan berada pada lebih dari satu tempat dan tidak memiliki indeks spesifik, maka ia harus diklasifikasi pada situs anatomis yang lebih rendah (misalnya, trakheobronkitis menjadi bronkitis pada J40).

Kecuali:

Penyakit infeksi dan parasit tertentu (A00-B99) Neoplasma (C00-D48) Penyakit endokrin, nutrisi dan metabolisme (E00-E90) Komplikasi kehamilan, melahirkan dan puerperium (O00-O99) Keadaan tertentu yang berawal dari masa perinatal (P00-P96) Kelainan kongenital dan kromosom (Q00-Q99) Gejala, tanda, dan penemuan klinis/lab abnormal (R00-R99) Cedera, keracunan dan akibat faktor luar lainnya (S00-T98)

Bab ini berisi blok-blok berikut: J00-J06 J09-J18 J20-J22 J30-J39 J40-J47 J60-J70 J80-J84 J85-J86 J90-J94 J95-J99

Infeksi pernafasan atas akut Influenza dan pneumonia Infeksi pernafasan bawah akut lain Penyakit lain pada saluran pernafasan atas Penyakit saluran pernafasan bawah kronis Penyakit paru akibat agen luar Penyakit pernafasan lain yang terutama pada interstitium Kondisi supuratif dan nekrotik saluran pernafasan bawah Penyakit-penyakit lain pleura Penyakit-penyakit lain sistem pernafasan

Kategori asterisk untuk bab ini adalah sbb.: J17* J91* J99*

Pneumonia pada penyakit yang diklasifikasi di tempat lain Effusi pleura pada keadaan yang diklasifikasi di tempat lain Kelainan pernafasan pada penyakit yang diklasifikasi di tempat lain

Infeksi saluran pernafasan atas (J00-J06) Kecuali:

Penyakit paru-paru obstruksi kronik (PPOK) dengan eksaserbasi akut (J44.1)

J00 Nasofaringitis akut [common cold] Coryza (akut); nasal catarrh [rhinitis katarrhalis], akut; rhinitis akut, rhinitis infektif Nasofaringitis: NOS, infektif NOS Kecuali: rhinitis: vasomotor (J30.0), allergika (J30.1-J30.4), kronik (J31.0), NOS (J31.0) faringitis dan sore throat: NOS (J02.9), akut (J02.-), kronik (J31.2) nasofaringitis, kronik (J31.1) J01 Sinusitis akut Termasuk: abses, empyema, infeksi, radang, suppurasi yang dinyatakan akut pada sinus (aksesorius)(nasalis): Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen infeksi Kecuali: sinusitis, kronik atau NOS (J32.-)

ICD 10 2nded J01.0 J01.1 J01.2 J01.3 J01.4 J01.8 J01.9

Apikes Iris

Sinusitis maksillaris akut Antritis akut Sinusitis frontalis akut Sinusitis ethmoidalis akut Sinusitis sfenoidalis akut Pansinusitis akut Sinusitis akut lainnya Sinusitis akut yang melibatkan lebih dari satu sinus, tapi bukan pansinusitis Sinusitis akut, tidak dijelaskan

J02 Faringitis akut Termasuk: sore throat akut Kecuali: abses: retrofarings (J06.0), peritonsil (J36), farings (J39.1) laringofaringitis akut (J06.0), faringitis kronis (J31.2) J02.0 Faringitis streptokokus Sore throat streptokokus Kecuali: scarlet fever (A38) J02.8 Faringitis akut akibat organisme lain yang dijelaskan Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen infeksi Kecuali: faringitis (akibat): herpesvirus [herpes simplex] (B00.2), vesikularis enterovirus (B08.5), mononukleosis infeksiosa (B27.-) virus influenza: diidentifikasi (J09, J10.1), tak diidentifikasi (J11.1) J02.9 Faringitis akut, tidak dijelaskan; Faringitis (akut) NOS, gangrenosa, infektif NOS, supuratif, ulseratif Sore throat (akut) NOS J03 Tonsillitis akut Kecuali: abses peritonsil (J36) sore throat: akut (J02.-), streptokokus (J02.0), NOS (J02.9) J03.0 Tonsillitis streptokokus J03.8 Tonsillitis akut karena organisme lain yang dijelaskan Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen infeksi Kecuali: faringotonsillitis herpesvirus [herpes simplex] (B00.2) J03.9 Tonsillitis akut, tidak dijelaskan Tonsillitis (akut) NOS, folikuler, gangrenosa, infektif, ulseratif J04 Laryngitis dand trakheitis akut Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen infeksi Kecuali: laringitis obstruktif akut [croup] dan epiglottitis (J05.-) laringismus (stridulus) (J38.5) J04.0 Laryngitis akut Laringitis (akut): NOS, edematosa, subglottis, supuratif, ulseratif Kecuali: laringitis kronik (J37.0) laringitis influenza, virus: diidentifikasi (J09, J10.1), tak diidentifikasi (J11.1) J04.1 Trakheitis akut Trakheitis (akut): NOS, kataralis Kecuali: trakheitis kronik (J42) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

X-2

ICD 10 2nded

Apikes Iris

J04.2 Laryngotrakheitis akut Laryngotrakheitis NOS; Trakheitis (akut) dengan laringitis (akut) Kecuali: laringotrakheitis kronik (J37.1) J05 Laryngitis obstruksi akut [croup] dan epiglottitis akut Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen infeksi J05.0 Laryngitis obstruktif akut [croup] Laryngitis obstruktif NOS J05.1 Epiglottitis akut Epiglottitis NOS J06 Infeksi saluran pernafasan atas akut ganda dan tempat tidak dijelaskan Kecuali: infeksi saluran pernafasan akut NOS (J22) virus influenza: diidentifikasi (J09, J10.1), tak diidentifikasi (J11.1) J06.0 Laryngopharyngitis akut J06.8 Infeksi saluran pernafasan atas akut lainnya dengan situs ganda J06.9 Infeksi saluran pernafasan atas akut, tidak dijelaskan Penyakit saluran pernafasan atas, akut Infeksi saluran pernafasan atas NOS

Influenza dan pneumonia (J09-J18) J09

Influenza akibat virus influenza burung yang diidentifikasi Influenza akibat virus-virus influenza yang normalnya hanya menginfeksi burung, dan kadang-kadang binatang lain.

J10 Influenza karena virus influenza lain yang diidentifikasi Kecuali: Haemophilus influenzae [H. influenzae]:sebagai penyebab: infeksi NOS (A49.2), meningitis (G00.0), pneumonia (J14) J10.0 Influenza dengan pneumonia, virus influenza lain diidentifikasi (Broncho) pneumonia influenza, virus influenza lain diidentifikasi J10.1 Influenza dengan manifestasi pernafasan lain, virus influenza lain diidentifikasi Virus influenza lain diidentifikasi pada: Influenza Infeksi saluran pernafasan atas akut, faringitis, laringitis, effusi pleura: influenza, J10.8 Influenza dengan manifestasi lain, virus influenza lain diidentifikasi Virus influenza lain diidentifikasi pada: ensefalopati akibat influenza, miokarditis (akut) influenza, gastroenteritis influenza: J11 Influenza, virus tidak teridentifikasi Termasuk: influenza, virus spesifik tidak dikatakan telah dikenal influenza virus, virus spesifik tidak dikatakan telah dikenal Kecuali: Haemophilus influenzae [H. influenzae]:sebagai penyebab infeksi NOS (A49.2), meningitis (G00.0), pneumonia (J14) J11.0 Influenza dengan pneumonia, virus tidak diidentifikasi (Bronkho) pneumonia influenza, virus spesifik tidak dikatakan telah dikenal

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

X-3

ICD 10 2nded J11.1

J11.8

Apikes Iris

Influenza dengan manifestasi pernafasan lain, virus tidak diidentifikasi Influenza NOS Infeksi saluran pernafasan atas akut influenza, faringitis influenza, laringitis influenza, effusi pleura influenza, tidak dijelaskan atas virus spesifik tidak diidentifikasi Influenza dengan manifestasi lain, virus tidak diidentifikasi Ensefalopati akibat influenza, miokarditis influenza, gastroenteritis influenza, tidak dijelaskan atas virus spesifik tidak diidentifikasi

J12 Pneumonia virus, not elsewhere classified Termasuk: bronkhopneumonia akibat virus selain virus influenza Kecuali: pneumonia pada influenza (J09, J10.0, J11.0) pneumonia: benda padat dan cairan (J69.-), lipoid (J69.1), interstitialis NOS (J84.9) pneumonia aspirasi (akibat): NOS (J69.0) anaesthesia sewaktu: hamil (O29.0), melahirkan (O74.0), nifas (O89.0) pneumonia: kongenital (P23.0), neonatus (P24.9), pneumonitis rubella kongenital (P35.0) severe acute respiratory syndrome [SARS] (U04.9) J12.0 Pneumonia adenovirus J12.1 Pneumonia virus sinsitium pernafasan (respiratory syncytial virus) J12.2 Pneumonia virus parainfluenza J12.8 Pneumonia virus lainnya J12.9 Pneumonia virus, tidak dijelaskan J13 Pneumonia akibat Streptococcus pneumoniae Bronchopneumonia akibat S. pneumoniae Kecuali: pneumonia kongenital akibat S. pneumoniae (P23.6) pneumonia akibat streptokokus lain (J15.3-J15.4) J14 Pneumonia akibat Haemophilus influenzae Bronchopneumonia akibat H. influenzae Kecuali: pneumonia kongenital akibat H. influenzae J15 Pneumonia bakteri, not elsewhere classified Termasuk: bronkhopneumonia akibat bakteri selain S. pneumoniae and H. influenzae Kecuali: penyakit Legionnaires (A48.1), pneumonia khlamidia (J16.0), pneumonia kongenital (P23.-) J15.0 Pneumonia akibat Klebsiella pneumoniae J15.1 Pneumonia akibat Pseudomonas J15.2 Pneumonia akibat stafilokokus J15.3 Pneumonia akibat streptokokus, group B J15.4 Pneumonia akibat streptokoki lain Kecuali pneumonia akibat: streptokokus, group B (J15.3), S pneumoniae (J13) J15.5 Pneumonia akibat Escherichia coli J15.6 Pneumonia akibat bakteri Gram negatif aerobik lain: Pneumonia akibat Serratia marcescens J15.7 Pneumonia akibat Mycoplasma pneumoniae J15.8 Penumonia bakteri lainnya

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

X-4

ICD 10 2nded J15.9

Apikes Iris

Penumonia bakteri, tidak dijelaskan

J16 Penumonia akibat organisme menular lainnya, n e c. Kecuali: ornithosis (A70), pneumocystosis (B59) pneumonia: NOS (J18.9), kongenital (P23.-) J16.0 Pneumonia khlamidia J16.8 Penumonia akibat organisme menular lainnya yang dijelaskan J17* Pneumonia pada penyakit yan diklasifikasi di tempat lain J17.0* Pneumonia pada penyakit bakteri c.e. Pneumonia (akibat)(dalam): demam tifoid (A01.0†), infeksi salmonella (A02.2†), tularaemia (A21.2†), anthrax (A22.1†), whooping cough [batuk rejan] (A37.-†), aktinomikosis (A42.0†), nokardiosis (A43.0†), gonorrhoea (A54.8†) J17.1* Pneumonia pada penyakit virus c.e. Pneumonia pada: varisella (B01.2†), measles (B05.2†), rubella (B06.8†), penyakit cytomegalovirus (B25.0†) J17.2* Pneumonia pada penyakit jamur (mycoses) Pneumonia dalam: kandidiasis (B37.1†), kokidioidomikosis (B38.0-B38.2†), histoplasmosis (B39.-†), aspergillosis (B44.0-B44.1†) J17.3* Pneumonia pada penyakit parasit Pneumonia dalam: toxoplasmosis (B58.3†), skistosomiasis (B65.-†), askariasis (B77.8†) J17.8* Pneumonia pada penyakit lain c.e. Pneumonia (dalam): spirochaeta, not elsewhere classified (A69.8†), ornithosis (A70 †), Q fever (A78†), demam rematik (I00†) J18 Pneumonia, organisme tidak dijelaskan Kecuali: pneumonia aspirasi (akibat): NOS (J69.0), anaesthesia waktu: hamil (O29.0), melahirkan (O74.0), nifas (O89.0) pneumonia: solids and liquids (J69.-), lipoid (J69.1) pneumonia: interstitialis biasa (J84.1), interstitialis NOS (J84.9) pneumonia: kongenital (P23.9), neonatus (P24.9) pneumonitis, akibat agen eksternal (J67-J70) kelainan interstitium paru-paru akibat obat (J70.2-J70.4) abses paru-paru dengan pneumonia (J85.1) J18.0 Bronchopneumonia, tidak dijelaskan Kecuali: bronkhiolitis (J21.-) J18.1 Pneumonia lobus, tidak dijelaskan J18.2 Pneumonia hipostatik, tidak dijelaskan J18.8 Pneumonia lain, organism tidak dijelaskan J18.9 Pneumonia, tidak dijelaskan

Infeksi saluran pernafasan bawah akut lainnya (J20-J22) Kecuali:

penyakit paru-paru obstruktif kronik dengan: infeksi saluran pernafasan bawah akut (J44.0), exaserbasi akut NOS (J44.1)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

X-5

ICD 10 2nded

Apikes Iris

J20 Bronkhitis akut Termasuk: bronkhitis NOS, pada orang yang berusia di bawah 15 tahun bronkhitis akut dan subakut (dengan): bronkhospasme, tracheitis, septik, fibrinosa, membranosa, purulenta tracheobronkhitis, akut Kecuali: bronkhitis NOS, pada orang yang berusia 15 tahun atau lebih (J40) trakheobronkhitis: NOS (J40), kronik (J42), kronik obstruktif (J44.-) bronkhitis allergika NOS (J45.0) bronkhitis kronik: simpel (J41.0), mukopurulenta (J41.1), NOS (J42), obstruktif (J44.-) J20.0 Bronkhitis akut akibat Mycoplasma pneumoniae J20.1 Bronkhitis akut akibat Haemophilus influenzae J20.2 Bronkhitis akut akibat streptococcus J20.3 Bronkhitis akut akibat coxsackievirus J20.4 Bronkhitis akut akibat virus parainfluenza J20.5 Bronkhitis akut akibat respiratory syncytial virus J20.6 Bronkhitis akut akibat rhinovirus J20.7 Bronkhitis akut akibat echovirus J20.8 Bronkhitis akut akibat organisme lain yang dijelaskan J20.9 Bronkhitis akut, tidak dijelaskan J21 Bronkhiolitis akut Termasuk: dengan bronkhospasme J21.0 Bronkhiolitis akut akibat respiratory syncytial virus J21.8 Bronkhiolitis akut akibat organisme lain yang dijelaskan J21.9 Bronkhiolitis akut, tidak dijelaskan Bronkhiolitis (akut) J22 Infeksi pernafasan bawah akut yang tidak dijelaskan Infeksi (saluran) pernafasan (bawah) akut NOS Kecuali: infeksi saluran pernafasan atas (akut) (J06.9)

Penyakit lain pada saluran pernafasan atas (J30-J39) J30 Rhinits vasomotor dan allergi Termasuk: rhinorrhoea spasmodik Kecuali: rhinitis NOS (J31.0), rhinitis allergi denganasthma (J45.0) J30.0 Rhinitis vasomotor J30.1 Rhinitis allergi akibat pollen Allergi NOS akibat pollen; hay fever; pollinosis J30.2 Rhinitis allergi musiman lainnya J30.3 Rhinitis allergi lain Rhinitis allergi perennial [berulang] J30.4 Rhinitis allergi, tidak dijelaskan

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

X-6

ICD 10 2nded

Apikes Iris

J31 J31.0

Rhinitis, nasofaringitis, dan faringitis kronis Rhinitis kronis Rhinitis (kronik): NOS, atrofika, hipertrofika, granulomatosa, obstruktif, purulenta, ulseratif Ozena Kecuali: rhinitis allergi (J30.1-J30.4), rhinitis vasomotor (J30.0) J31.1 Nasofaringitis kronis Kecuali: nasofaringitis, akut atau NOS (J00) J31.2 Faringitis kronis Sore throat kronik Pharyngitis (kronik): atrofi, hipertrofi, granularis Kecuali: faringitis, akut atau NOS (J02.9) J32 Sinusitis kronis Gunakan kode (B95-B97), kalau diinginkan, untuk mengidentifikasi agen infeksi Termasuk: abses, empiema, infeksi, suppurasi (kronik) dari sinus (aksesorius) (nasalis) Kecuali: sinusitis akut (J01.-) J32.0 Sinusitis maksillaris kronis, antritis kronis Antritis (kronik), sinusitis maxillaris NOS J32.1 Sinusitis frontalis kronik Sinusitis frontalis NOS J32.2 Sinusitis ethmoidalis kronik Sinusitis ethmoidalis NOS J32.3 Sinusitis sfenoidalis kronik Sinusitis sfenoidalis NOS J32.4 Sinusitis kronik; pansinusitis NOS Pansinusitis NOS J32.8 Sinusitis kronis lainnya Sinusitis (kronik) yang melibatkan lebih dari satu sinus tapi bukan pansinusitis J32.9 Sinusitis kronis, tidak dijelaskan Sinusitis (kronik) NOS J33 Polip nasi Kecuali: polip adenomatosa (D14.0) J33.0 Polip rongga hidung Polip: khoanae, nasofarings J33.1 Degenerasi sinus polipoid Sindroma atau ethmoiditis Woakes J33.8 Polip sinus lainnya: accessory, ethmoid. maxilla, sphenoid Polip sinus: aksesorius, athmoidalis, maksillaris, sfenoidalis J33.9 Polip nasi, tidak dijelaskan J34 Kelainan lain pada hidung dan sinus hidung Kecuali: ulkus varikose pada septum nasi (I86.8) J34.0 Abses, furunkel dan karbunkel hidung Cellulitis, nekrosis, dan ulserasi dari: hidung (septum) J34.1 Kista dan mukokel hidung dan sinus hidung

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

X-7

ICD 10 2nded

Apikes Iris

J34.2 Deviasi septum hidung Defleksi atau deviasi septum (nasi)(didapat) J34.3 Hipertrofi turbin [conchae] hidung J34.8 Kelainan hidung dan sinus hidung lain yang dijelaskan Perforasi septum nasi NOS, rhinolith J35 Penyakit kronis tonsil dan adenoid J35.0 Tonsillitis kronis Kecuali: tonsillitis NOS (J03.9), tonsilltis akut (J03.-) J35.1 Hipertrofi tonsil Pembesaran tonsil J35.2 Hipertrofi adenoid Pembesaran adenoid J35.3 Hipertrofi tonsil dengan hipertrofi adenoid J35.8 Penyakit kronis lain tonsil dan adenoid Ulkus tonsil, vegetasi adenoid, amigdalolith, tag tonsil, sikatrix tonsil (and adenoid) J35.9 Penyakit kronis tonsil dan adenoid, tidak dijelaskan Penyakit (kronik) pada tonsils dan adenoid NOS J36 Abses peritonsil Abses tonsil, selulitis peritonsil, quincy Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau diinginkan, untuk identifikasi agen infeksi. Kecuali: abses retrofarings (J39.0), tonsillitis: NOS (J03.9), akut (J03.-), kronik (J35.0) J37 Laringitis dan laringotrakheitis kronis Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau diinginkan, untuk identifikasi agen infeksi. J37.0 Laringitis kronis; kataralis, hipertrofi, sicca (kering) Laringitis: katarrhalis, hipertrofika, sikka Kecuali: laryngitis: NOS (J04.0), akut (J04.0), obstruktif (acute) (J05.0) J37.1 Laringotrakheitis kronis Laringitis, kronik, dengan tracheitis (chronic) Tracheitis, kronik, dengan laringitis Kecuali: laringotrakheitis: NOS (J04.2), akut (J04.2) trakheitis: NOS (J04.1), akut (J04.1), kronik (J42) J38 Penyakit pita suara dan larings, n.e.c. Kecuali: laringitis: ulseratif (J04.0), obstruktif (akut) (J05.0) stenosis subglottik pasca-prosedur (J95.5) stridor larings kongenital NOS (P28.8), stridor NOS (R06.1) J38.0 Paralisis pita suara dan larings: laryngoplegia, paralisis glottis Laringoplegia, paralisis glottis J38.1 Polip pita suara dan larings Kecuali: polip adenomatosa (D14.1) J38.2 Nodul pita suara, Chorditis (fibrinous)(nodosa)(tuberosa), Khorditis (fibrinosa)(nodosa)(tuberosa), nodus singer, nodus guru [teacher] J38.3 Penyakit lain pita suara Abses, sellulitis, granuloma, leukokeratosis, leukoplakia: pada pita suara

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

X-8

ICD 10 2nded

Apikes Iris

J38.4 Edema larings: glottis, subglottis, supraglottis Edema (dari): glottis, subglottik, supraglottik Kecuali: laringitis obstruktif akut [croup] (J05.0), laringitis edematosa (J04.0) J38.5 Spasme larings, laryngismus (stridulus) Laringismus (stridulus) J38.6 Stenosis larings J38.7 Penyakit lain pada larings Abses, sellulitis, penyakit, nekrosi, pachyderma, perikhondiritis, ulkus: pada larings J39 Penyakit lain pada saluran pernafasan atas Kecuali: infeksi saluran pernafasan atas akut (J06.9) infeksi saluran pernafasan akut NOS (J22) radang saluran pernafasan atas akibat zat kimawi, gas, asap, atau uap (J68.2) J39.0 Abses retrofarings dan parafarings; abses perifarings Abses perifarings Kecuali: abses peritonsil (J36) J39.1 Abses lain pada farings; selulitis farings, abses nasofarings Sellulitis farings, abses nasofarings J39.2 Penyakit lain pada farings; kista dan edema Kista dan edema pada farigns atau nasofarings Kecuali: faringitis: ulseratif (J02.9), kronik (J31.2) J39.3 Reaksi hipersensitif saluran pernafasan atas, situs tidak dijelaskan J39.8 Penyakit lain saluran pernafasan atas yang dijelaskan J39.9 Penyakit saluran pernafasan atas, tidak dijelaskan

Penyakit saluran pernafasan bawah kronis (J40-J47)

Penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK), atau chronic obstructive pulmonary disease (COPD) khas dengan hambatan aliran udara yang umumnya progresif. Keadaan ini terdapat penyakit-penyakit berikut: Bronkitis kronis adalah batuk produktif kronis minimal tiga bulan dalam dua tahun berurutan. Emfisema adalah pembesaran abnormal rongga udara di distal bronkioli terminal dengan kerusakan permanen di dindingnya. Kerusakan berupa pembesaran rongga udara yang tidak beraturan; dan lenyapnya keteraturan asinus dan komponennya. Alveoli dapat membesar, robek, atau pecah, sehingga luas tempat pertukaran udara berkurang, kadar oksigen darah turun, dan pernafasan sulit Asma khas dengan saluran udara yang meradang, hiperresponsif terhadap berbagai rangsangan, dan mengalami obstruksi. Bronkiektasia adalah pelebaran bronkus pada fokus-fokus tertentu yang tidak bisa mengecil, biasanya disertai infeksi kronis. Bronkus yang melebar dan terinfeksi dapat berisi pus; dan dapat menyebabkan pneumonia. J40 Bronkhitis, tidak disebutkan akut atau kronis Bronkhitis yang tidak disebutkan akut atau kronis pada usia di bawah 15 tahun dapat dianggap akut sehingga diklasifikasikan pada J20. Termasuk: bronkhitis: NOS, kataralis, dengan trakeitis NOS trakheobronkhitis NOS Kecuali: bronkhitis: allergi NOS (J45.0). asmatika NOS (J45.9). kimiawi (akut) (J68.0)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

X-9

ICD 10 2nded

Apikes Iris

J41 Bronkitis kronik sederhana dan mukopurulenta Kecuali: bronkhitis kronis: NOS (J42). obstruktif (J44.-) J41.0 Bronkhitis kronik sederhana J41.1 Bronkhitis kronik purulenta J41.8 Bronkhitis kronik sederhana dan purulenta bercampur J42 Bronkitis kronis yang tidak dijelaskan Bronkhitis kronis NOS, trakeitis kronis, trakeobronkitis kronis Kecuali: bronkhitis kronik simpel dan mucopurulent (J41.-) bronkhitis asthmatika kronik, bronkhitis emfisematosa kronik (J44.-) bronkhitis kronik. dengan obstruksi jalan udara (J44.-) penyakit paru-paru obstruktif kronik NOS (J44.9) J43 Emfisema Kecuali: emfisema dengan bronkhitis kronik (obstruktif) (J44.-) bronkhitis emfisematosa (obstruktif) (J44.-) emfisema akibat inhalasi zat kimia, gas, asap atau uap (J68.4) emfisema: interstitialis (J98.2), mediastinum (J98.2), kompensasi (J98.3) emfisema subkutis traumatika (T79.7), surgical (subkutis) (T81.8) emfisema interstitialis neonatus (P25.0) J43.0 Sindroma MacLeod Emfisema unilateral, transparensi paru-paru unilateral J43.1 Emfisema panlobular Emfisema panasinus J43.2 Emfisema sentrilobularis J43.8 Emfisema lain J43.9 Emfisema, tidak dijelaskan Emphysema (paru-paru): NOS, bullosa, vesicularis Emphysematous bleb J44 Penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK) lainnya Termasuk: bronkitis asmatika kronik:, asma obstruktif kronis bronkitis kronik dengan: sumbatan jalan udara bronkitis emfisematosa kronik:, bronkitis kronik dengan emfisema bronkhitis obstruktif kronis, trakeobronkitis obstruktif kronis Kecuali: bronkitis kronis simpel dan mukopurulenta (J41.-) bronkitis kronis NOS , trakheitis kronis , trakheobronkitis kronis (J42) emfisema (J43.-), asma (J45.-), bronkitis asmatika NOS (J45.9), bronkiektasia (J47) penyakit paru-paru akibat agen luar (J60-J70) J44.0 PPOK dengan infeksi saluran pernafasan bawah akut Kecuali: dengan influenza (J09-J11) J44.1 PPOK dengan eksaserbasi akut, tidak dijelaskan J44.8 PPOK lain yang dijelaskan: Bronkitis kronis: asmatika (obstruktif) NOS, emfisematosa NOS,. obstruktif NOS Excludes: dengan infeksi saluran pernafasan bawah (J44.0) dengan eksaserbasi akut (J44.1) J44.9 PPOK yang tidak dijelaskan: Obstruksi kronis saluran udara NOS, PPOK NOS

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

X-10

ICD 10 2nded

Apikes Iris

J45 Asthma Kecuali: bronkitis asmatika (obstruktif) kronis (J44.-), asma obstruktif kronis (J44.-) asma berat akut (J46), status asmatikus (J46) penyakit paru-paru akibat agen luar (J60-J70), asma eosinifilika (J82) J45.0 Asma dengan alergi menonjol Bronkitis alergika NOS, rhinitis alergika dengan asma Asma atopik, asma alergika ekstrinsik, hay fever dengan asma J45.1 Asma non-allergi Asma idiosinkratik, asma intrinsik non-alergika J45.8 Asma campuran Kombinasi kondisi-kondisi pada J45.0 dan J45.1 J45.9 Asma, tidak dijelaskan Bronkitis asmatika NOS, ‘late onset’ asthma J46 Status asthmaticus Asma berat akut J47 Bronchiectasis Bronchiolectasis Kecuali: bronkiektasia dengan TB (saat ini) (A15-A16), bronkiektasia kongenital (Q33.4)

Penyakit paru-paru akibat agen luar (J60-J70) Kecuali:

asma yang diklasifikasikan pada J45.-

Efek zat yang terhirup tergantung pada berbagai faktor seperti sifat fisika dan kimia, kerentanan bagian yang terlibat, tempat penumpukan zat di bronkus, dan jumlahnya. Efek terhadap hidung bisa berupa rhinitis alergi, perforasi septum, dan kanker hidung, sedangkan terhadap trakhea dan bronkus bisa berupa bronkhokonstriksi, bronkhitis, dan kanker paruparu. Paru-paru bisa mengalami pneumonitis hipersensitif, pneumokoniosis, dan kerusakan akut dengan edema dan bronkiolitis. Pneumokoniosis adalah penyakit parenkim paru-paru akibat penghirupan kronis debu inorganik (mineral). Debu inorganik yang bersifat fibrogenik mengandung silika, batubara, asbestos, atau berillium. Kadang-kadang, debu logam berat dan aluminium menyebabkan fibrosis paru-paru yang luas. Debu yang sulit bereaksi, seperti besi oksida, barium, dan timah tidak bersifat fibrogenik; masing-masing menyebabkan siderosis, baritosis, dan stannosis. Silikosis adalah penyakit akibat pekerjaan yang paling lama dikenal, biasanya setelah menghirup partikel halus silika pada industri tambang logam (timah hitam, batubara, perak, emas), pengolahan logam, pembuatan guci, dan pemotongan granit. Biasanya muncul setelah 20-30 tahun menghadapi pekerjaan tersebut, tapi bisa P07.0 2. Kematian janin Cari death pada Index (Volume 3, halaman 132). Death -fetus, fetal(cause not stated)(intrauterine) -> P95 Ini diagnosis yang buruk – cari informasi lebih banyak tentang sebab kematian. 3. Congenital hydrocele Cari hydrocele pada Index (Volume 3, halaman 271). Hydrocele -congenital -> P83.5 4. Masalah pemberian makanan pada bayi baru lahir Cari feeding pada Index (Volume 3, halaman 222). Feeding -problem - - newborn -> P92.9 5. Cedera lahir pada tulang punggung Cari injury pada Index (Volume 3, halaman 304). Injury -birth(see also Birth injury) P15.9 Cari kode yang lebih spesifik untuk tulang punggung pada Index, halaman 72. Birth -injury - - spine -> P11.5 6. Fetal malnutrition Cari malnutrition pada Index (Volume 3, halaman 345). Malnutrition -intrauterine or fetal -> P05.2 7. Congenital renal failure Cari failure pada Index (Volume 3, page220). Failure -renal - - congenital -> P96.0 ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVII-21

ICD 10 2nded

Apikes Iris

8. Congenital tuberculosis Cari tuberculosis pada Index (Volume 3, halaman 544). Tuberculosis -congenital -> P37.0 9. Pengakhiran Kehamilan (mengganggu bayi baru lahir) Cari termination pada Index (Volume 3, halaman 531). Termination -pregnancy - see Abortion Cari Abortion pada Index (Volume 3, halaman 16). Abortion -fetus or newborn -> P96.4 10. Transient neonatal thrombocytopenia Cari thrombocytopenia pada Index (Volume 3, halaman 533). Thrombocytopenia -transient neonatal-> P61.0 11. Neonatal jaundice akibat cacad metabolisme sejak lahir, dikenal sebagai phenylketonuria klasik Cari phenylketonuria pada Index (Volume 3, halaman 438). Phenylketonuria -classical -> E70.0 Ini adalah penyakit yang terjadi pada masa perinatal, tapi tidak dikode pada Bab XVI. 12. Bayi lahir pada usia kehamilan 42 minggu yang beratnya 4000g. Karena 42 minggu dianggap kehamilan post-term, kita perlu mencari kode yang menunjukkan kehamilan lama yang mengganggu bayi baru lahir. Cari post-term pada Index (Volume 3, halaman 450). Post-term(pregnancy)(mother) -infant -> P08.2 Berat lahir bayi dianggap dalam batas normal sehingga kita tidak perlu mencari kode yang melibatkan berat lahir. 13. Bayi lahir dengan efek buruk dari pengobatan kemoterapi ibu (untuk kanker maternal) Cari chemotherapy pada Index (Volume 3, halaman 95). Chemotherapy -cancer - - maternal, affecting fetus or newborn -> P04.1

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVII-22

ICD 10 2nded

Apikes Iris

14. Bayi prematur (berat lahir 1450 g) dengan Apgar score 3 pada 1 menit, kemudian timbul pneumothorax, respiratory distress syndrome dan physiological jaundice. Kita perlu mengkode prematuritas (berat lahir adalah 1450 g), pneumothorax, respiratory distress syndrome dan jaundice. Cari birth pada Index (Volume 3, halaman 72). Birth -weight - - low (between 100 and 2499 grams) -> P07.1 Cari pneumothorax pada Index (Volume 3, halaman 446). Pneumothorax -perinatal period -> P25.1 Cari distress pada Index (Volume 3, halaman 186). Distress -respiratory - - syndrome(idiopathic)(newborn) -> P22.0 Cari jaundice pada Index (Volume 3, halaman 322). Jaundice - fetus or newborn(physiological) -> P59.9 15. Subluksasio panggul kiri kongenital Cari subluxation pada Index (Volume 3, halaman 514). Subluxation - congenital - - hip - - - unilateral -> Q65.3 16. Hyaline membrane disease pada bayi baru lahir Cari disease pada Index (Volume 3, halaman 165). Disease - hyaline - - membrane(newborn) -> P22.0 17. ABO incompatibility yang mengganggu bayi baru lahir Cari incompatibility pada Index (Volume 3, halaman 288). Incompatibility - ABO - - fetus or newborn -> P55.1 18. Sepsis fetus Cari sepsis pada Index (Volume 3, halaman 493). Sepsis - newborn NEC -> P36.9 19. Paralisis fasialis parsial pada bayi baru lahir

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVII-23

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Cari paralysis pada Index (Volume 3, halaman 428). Paralysis - facial - - newborn -> P11.3 20. Erythroblastosis fetalis Cari Erythroblastosis pada Index (Volume 3, halaman 213). Erythroblastosis, fetalis -> P55.9

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVII-24

CHAPTER XVIII. MALFORMASI, DEFORMASI DAN KELAINAN KROMOSOM KONGENITAL (Q00-Q99) Kecuali: kesalahan metabolisme sejah lahir (E70-E90) Blok-blok pada bab ini adalah sebagai berikut: Q00-Q07 Q10-Q18 Q20-Q28 Q30-Q34 Q35-Q37 Q38-Q45 Q50-Q56 Q60-Q64 Q65-Q79 Q80-Q89 Q90-Q99

Malformasi kongenital sistem syaraf Malformasi kongenital mata, telinga, muka dan leher Malformasi kongenital sistem sirkulasi Malformasi kongenital sistem pernafasan Cleft lip dan cleft palate Malformasi kongenital sistem pencernaan lain Malformasi kongenital organ-organ genital Malformasi kongenital sistem perkemihan Malformasi dan deformasi kongenital sistem muskuloskeleton Malformasi kongenital lainnya Kelainan kromosom, not elsewhere classified

Malformasi kongenital sistem syaraf (Q00-Q07)

Beberapa kelainan neurologis yang amat serius (anensefali, ensefalokel, spina bifida) berkembang dalam 2 bulan pertama kehamilan dan merupakan cacad pembentukan ‘neural tube’ (dysraphia). Lainnya (hidranensefali, porensefali) terjadi kemudian dan tampaknya akibat proses destruktif setelah otak terbentuk. Beberapa di antaranya relatif ringan (meningokel). Anencephaly, absennya hemisferium serebri sehingga tidak bisa memberikan kehidupan. Otak yang absen ini kadang-kadang diganti oleh jaringan syaraf kistik yang bisa terbuka atau tertutup oleh kulit. Malformasi hemisferium serebri bisa terjadi. Hemisfer bisa besar, kecil, atau tidak simetris. Gyri bisa absen, sangat besar, atau kecil-kecil tapi banyak. Pengecilan ukuran kepala (microcephaly) sering terkait disini, dan diikuti oleh retardasi motorik dan mental. Encephalocele, penonjolan jaringan syaraf dan meningen melalui cacad tengkorak, terkait dengan penutupan atap tengkorak (cranium bifidum). Ensefalokel biasanya terjadi di garis tengah dan menonjol dari occiput atau ke dalam saluran hidung, tapi bisa juga asimetris di daerah frontalis dan parietalis. Hampir semua ensefalokel harus diperbaiki. Porencephaly, suatu kista atau rongga di dalam hemisferium yang berhubungan dengan ventrikel, bisa terdapat sebelum atau setelah lahir. Cacad ini bisa disebabkan kelainan perkembangan, peradangan, atau kerusakan pembuluh darah seperti perdarahan intraventrikel yang melebar ke parenkim. Bentuk ekstrimnya adalah Hydranencephaly dengan hemisferium hampir absen total. Biasanya serebellum dan batang otak normal dan ganglion basalis utuh. Juga meningen, tulang, dan kulit di atap tengkorak normal. Hydrocephalus, umumnya disebabkan pembesaran ventrikel akibat CSF (cerebrospinal fluid) berlebihan, yang bisa karena produksi CSF lebih besar daripada penyerapan. Ini biasanya akibat obstruksi aqueductus Sylvii yang menghubungkan ventrikel, obstruksi pada

ICD 10 2nded

Apikes Iris

tempat pengeluarannya dari ventrikel IV (foramen Luschka dan foramen Magendie) ke subarchnoid, atau obstruksi rongga subarakhnoid di sekitar batang otak atau hemisferium. Hydrocephalus sering berhubungan dengan yaitu malformasi perkembangan ventrikel IV menjadi kista (kista Dandy-Walker),. atau kelainan pembentukan batang otak (malformasi Arnold-Chiari) yang sering diikuti spina bifida dan syringomyelia, tapi bisa sendirian. Spina bifida atau cacad penutupan kolom vertebra adalah satu di antara cacad neural tube yang paling serius yang bisa diselamatkan. Beratnya berkisar dari jenis ringan tanpa gejala yang jelas, sampai dengan spina yang terbuka lengkap (rachischisis) dengan cacad neurologis berat dan kematian. Pada spina bifida cystica, kantong yang menionjol bisa berisi meningen (meningocele), medulla spinalis (myelocele), atau keduanya (myelomeningocele). Spina bifida paling sering pada setinggi vertebra torakalis bawah, limbalis, atau sakralis dan biasanya melibatkan 3 sampai 6 segemn vertebra. Q00. Anencephaly dan malformasi yang mirip dengannya Q00.0 Anensefali Acephaly, hemianencephaly, hemicephaly, amyelencephaly, acrania Q00.1 Kraniorakhiskhisis – (kepala terbuka penuh, cacad penutupan kepala) Q00.2 Iniensefali – (pembesaran foramen magnum, otak dan medulla spinalis menyatu) Q01. Ensefalokel Termasuk: meningokel serebri; hidromeningokel kranialis meningoensefalokel, ensefalomielokel; hidroensefalokel; Kecuali: sindroma Meckel-Gruber (Q61.9) Q01.0 Ensefalokel frontalis Q01.1 Ensefalokel nasofrontalis Q01.2 Ensefalokel oksipitalis Q01.8 Ensefalokel pada situs lain Q01.9 Ensefalokel, tidak dijelaskan Q02. Microcephaly Hidromikrosefali, mikrensefalon Kecuali: sindroma Meckel-Gruber (Q61.9) Q03. Hidrosefalus kongenital Termasuk: hidrosefalus neonatus Kecuali: sindroma Arnold-Chiari (Q07.0), hidrosefalus: didapat (G91.-), akibat toxoplasmosis kongenital (P37.1), dengan spina bifida (Q05.0-Q05.4) Q03.0 Malformasi aquaeduktus Sylvii Anomali; obstruksi kongenital, stenosis: aqueductus Sylvii Q03.1 Atresia foramen Magendie dan foramen Luschka Sindroma Dandy-Walker ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-2

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Q03.8 Hidrosefalus kongenital lainnya Q03.9 Hidrosefalus kongenital, tidak dijelaskan Q04. Malformasi otak kongenital lainnya Kecuali: siklopia (Q87.0), makrosefali (Q75.3) Q04.0 Malformasi kongenital korpus kallosum Agenesis korpus kallosum Q04.1 Arhinensefali Q04.2 Holoprosensefali – kegagalan forebrain membelah dengan benar Q04.3 Deformitas reduksi lain pada otak Suatu bagian otak: absen, agenesis, aplasia, hipoplasia Agyria, mikrogyria, pachygyria Hidranensefali, lissensefali, Kecuali: malformasi kongenital korpus kallosum (Q04.0) Q04.4 Septo-optic displasia Q04.5 Megalensefali Q04.6 Kista serebri kongenital Porensefali, skizensefali Kecuali: acquired porencephalic cyst (G93.0) Q04.8 Malformasi kongenital lain yang dijelaskan pada otak Makrogyria Q04.9 Malformasi kongenital otak, tidak dijelaskan Anomali, anomali ganda, deformasi, penyakit atau lesi: kongenital otak NOS Q05 Spina bifida Termasuk: hidromeningokel (spinal), meningokel (spinal) mielokel, meningomielokel, mielomeningokel, siringomielokel rachischisis, spina bifida (aperta)(cystica) Kecuali: sindroma Arnold-Chiari (Q07.0), spina bifida occulta (Q76.0) Q05.0 Spina bifida servikalis dengan hidrosefalus Q05.1 Spina bifida torakalis dengan hidrosefalus Spina bifida dorsalis atau torakolumbalis dengan hidrosefalus Q05.2 Spina bifida lumbalis dengan hidrosefalus Spina bifida lumbosakralis dengan hidrosefalus Q05.3 Spina bifida sakralis dengan hidrosefalus Q05.4 Spina bifida tidak dijelaskan dengan hidrosefalus Q05.5 Spina bifida servikalis tanpa hidrosefalus Q05.6 Spina bifida torakalis tanpa hidrosefalus Spina bifida: dorsalis NOS, torakolumbalis NOS Q05.7 Spina bifida lumbalis tanpa hidrosefalus Spina bifida lumbosakralis NOS Q05.8 Spina bifida sakralis tanpa hidrosefalus Q05.9 Spina bifida, tidak dijelaskan ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-3

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Q06 Malformasi medulla spinalis kongenital lainnya Q06.0 Amyelia Q06.1 Hypoplasia and dysplasia of spinal cord Atelomyelia, myelatelia, myelodysplasia medulla spinalis Q06.2 Diastematomyelia Q06.3 Malformasi kauda equina kongenital lainnya Q06.4 Hydromyelia Hydrorachis Q06.8 Malformasi medulla spinalis kongenital lain yang dijelaskan Q06.9 Malformasi medulla spinalis kongenital, tidak dijelaskan Medulla spinalis atau meningen: anomali, deformitas, penyakit atau lesi kongenital: NOS Q07 Malformasi sistem syaraf kongenital lainnya Kecuali: familial dysautonomia [Riley-Day] (G90.1) neurofibromatosis (nonmalignant) (Q85.0) Q07.0 Sindroma Arnold-Chiari– [malformasi basis tengkorak sehingga bagian serebellum masuk ke kanalis spinalis] Q07.8 Malformasi sistem syaraf kongenital lain yang dijelaskan Agenesis syaraf, pergeseran posisi pleksus brakhialis Sindroma jaw-winking, sindroma Marcus Gunn Q07.9 Malformasi sistem syaraf kongenital, tidak dijelaskan Sistem syaraf dengan: anomali, deformitas, penyakit atau lesi: kongenital NOS

Malformasi kongenital mata, telinga, muka dan leher (Q10-Q18) Kecuali: cleft lip dan cleft palate (Q35-Q37)

malformasi kongenital pada: parathyroid gland (Q89.2), thyroid gland (Q89.2) vertebra servikalis (Q05.0, Q05.5, Q67.5, Q76.0-Q76.4) hidung (Q30.-), larynx (Q31.-), lip NEC (Q38.0)

Q10 Malformasi kongenital pada kelopak, aparatus lakrimalis, dan orbita Kecuali: cryptophthalmos: NOS (Q11.2), syndrome (Q87.0) [crypto- = tersembunyi] Q10.0 Ptosis kongenital Q10.1 Ektropion kongenital Q10.2 Entropion kongenital Q10.3 Malformasi kongenital lain pada kelopak mata Absen atau agenesis: cilia (bulu mata), kelopak mata Kelopak mata atau otot mata tambahan (accessory) Ablepharon, blepharophimosis kongenital, koloboma kelopak mata Malformasi kongenital kelopak mata NOS Q10.4 Absen dan agenesis apparatus lakrimalis Absen punctum lacrimale Q10.5 Stenosis dan striktur kongenital duktus lakrimalis ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-4

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Q10.6 Malformasi kongenital lain apparatus lakrimalis Malformasi kongenital apparatus lakrimalis NOS Q10.7 Malformasi kongenital orbita Q11 Q11.0 Q11.1 Q11.2

Anophthalmos, microphthalmos dan macrophthalmos Cystic eyeball Anophthalmos lain: agenesis atau aplasia mata Microphthalmos Dysplasia, hipoplasia: mata Cryptophthalmos NOS, mata rudimenter Kecuali: Sindroma cryptophthalmos (Q87.0) Q11.3 Macrophthalmos Kecuali: macrophthalmos pada glaukoma kongenital (Q15.0) Q12 Malformasi kongenital lensa Q12.0 Katarak kongenital Q12.1 Displasia lensa kongenital Q12.2 Koloboma (fissura) lensa Q12.3 Aphakia kongenital Q12.4 Spherophakia Q12.8 Malformasi kongenital lensa lainnya Q12.9 Malformasi kongenital lensa, tidak dijelaskan Q13 Malformasi kongenital segmen anterior mata Q13.0 Koloboma iris Koloboma NOS Q13.1 Absen iris - aniridia Q13.2 Malformasi kongenital lain pada iris Anisokoria kongenital, atresia pupil, corectopia (ektopia pupil) Malformasi kongenital of iris NOS Q13.3 Congenital corneal opacity Q13.4 Malformasi kongenital lain pada kornea Malformasi kongenital kornea NOS, microcornea, anomali Peter Q13.5 Blue sclera Q13.8 Malformasi kongenital lain pada segmen anterior mata Anomali Rieger Q13.9 Malformasi kongenital segmen anterior mata, tidak dijelaskan Q14 Malformasi kongenital segmen posterior mata Q14.0 Malformasi kongenital vitreous humour Vitreous opak kongenital Q14.1 Malformasi kongenital retina Aneurysma retina kongenital Q14.2 Malformasi kongenital optic disc ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-5

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Koloboma diskus optikus Q14.3 Malformasi kongenital khoroid Q14.8 Malformasi kongenital lain segmen posterior mata Koloboma fundus Q14.9 Malformasi kongenital segmen posterior mata, tidak dijelaskan Q15 Malformasi kongenital lain pada mata Kecuali: ocular albinism (E70.3), nystagmus kongenital (H55), retinitis pigmentosa (H35.5) Q15.0 Glaukoma kongenital Buphthalmos, hydrophthalmos, glaukoma neonatus Macrophthalmos pada glaukoma kongenital Keratoglobus kongenital, megalokornea Q15.8 Malformasi kongenital lain pada mata yang dijelaskan Q15.9 Malformasi kongenital mata, tidak dijelaskan Anomali atau deformitas kongenital pada mata: Q16 Malformasi kongenital telinga sehingga mengganggu pendengaran Kecuali: congenital deafness (H90.-) Q16.0 Absen kongenital aurikula (telinga) Q16.1 Absen kongenital, atresia dan striktura kanalis auditorius (external) Atresia atau striktura osseous meatus (saluran tulang) Q16.2 Absen tuba eustachia Q16.3 Malformasi kongenital tulang-tulang pendengaran Fusi tulang-tulang pendengaran Q16.4 Malformasi kongenital lain telinga tengah Malformasi kongenital telinga tengah NOS Q16.5 Malformasi kongenital telinga dalam Anomaly: labirinth membranosa, organ Corti Q16.9 Malformasi kongenital telinga yang mengganggu pendengaran, tidak dijelaskan Absen telinga kongenital NOS Q17 Malformasi kongenital lain ear Kecuali: sinus preauricular (Q18.1) Q17.0 Accessory auricle [daun telingan berlebih] Tragus (rawan di depan liang telinga luar) tambahan; polyotia, Preauricular appendage or tag; telinga atau lobulus berjumlah banyak Q17.1 Makrotia Q17.2 Mikrotia Q17.3 Other misshapen ear: Pointed ear (telinga runcing) Q17.4 Misplaced ear [telinga salah letak] Low-set ears ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-6

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Kecuali: cervical auricle (Q18.2)

Q17.5 Prominent ear [telinga menonjol, Bat ear Q17.8 Malformasi kongenital lain pada telinga yang dijelaskan Absen kongenital lobus telinga Q17.9 Malformasi kongenital telinga, tidak dijelaskan Congenital anomaly of ear NOS Q18 Malformasi kongenital lain pada muka dan leher Kecuali: kelainan dentofasial [Termasuk maloklusi] (K07.-) cleft lip and cleft palate (Q35-Q37), kondisi pada Q67.0-Q67.4, malformasi kongenital tengkorak dan tulang muka (Q75.-) cyclopia (Q87.0), sindroma malformasi yang mengganggu tampilan muka (Q87.0) duktus tiroglosus persisten (Q89.2) Q18.0 Sinus, fistula dan kista pada branchial cleft Branchial vestige Q18.1 Preauricular sinus and cyst Fistula (pada): aurikula (kongenital), cervicoaura Q18.2 Malformasi lain branchial cleft Malformasi branchial cleft NOS, cervical auricle, otocephaly Q18.3 Webbing of neck – Pterygium colli Q18.4 Macrostomia Q18.5 Microstomia Q18.6 Macrocheilia [hipertrofi bibir kongenital] Q18.7 Microcheilia Q18.8 Malformasi kongenital lain pada muka dan leher, dijelaskan Kista, fistula atau sinus mdialis pada muka dan leher: Q18.9 Malformasi kongenital lain pada muka dan leher, tidak dijelaskan Kelainan kongenital NOS pada muka dan leher

Malformasi kongenital sistem sirkulasi (Q20-Q28) Q20 Malformasi kongenital rongga dan koneksi jantung Kecuali: dextrocardia dengan situs inversus (Q89.3) mirror-image atrial arrangement dengan situs inversus (Q89.3) Q20.0 Common arterial trunk Truncus arteriosus persistent Q20.1 Double outlet right ventricle [ lobang keluar kembar pada ventrikel kanan] Sindroma Taussig-Bing Q20.2 Double outlet left ventricle [lobang keluar kembar pada ventrikel kiri] Q20.3 Discordant ventriculoarterial connection ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-7

ICD 10 2nded

Q20.4 Q20.5 Q20.6 Q20.8 Q20.9

Apikes Iris

Dextrotransposisi aorta, transposisi pembuluh besar (komplit) Double inlet ventricle [lobang masuk kembar pada ventrikel] Common ventricle, cor triloculare biatriatum, ventrikel tunggal Koneksi atrioventricular tidak semestinya Transposisi terkoreksi, laevotransposition, inversi ventrikel Isomerisme pada atrial appendages Isomerisme pada atrial appendages dengan asplenia atau polysplenia Malformasi kongenital lain rongga jantung dan konneksinya Malformasi kongenital rongga jantung dan koneksinya, tidak dijelaskan

Q21 Malformasi kongenital septum jantung Kecuali: Cacad katup jantung didapat (I51.0) Q21.0 Ventricular septal defect – cacad septum ventrikel Q21.1 Atrial septal defect – cacad septum atrium Cacad sinus koronarius, cacad sinus venosus Foramen ovale patent atau persisten Ostium secundum defect (type II) patent atau persisten Q21.2 Atrioventricular septal defect – cacad septum AV Common atrioventricular canal – ventrikel menyatu Endocardial cushion defect – cacad lapisan endokardium Ostium primum atrial septal defect (type I) Q21.3 Tetralogy Fallot Cacad septum ventrikel dengan stenosis atau atresia pulmonalis, dextroposisi aorta dan hipertrofi ventrikel kanan. Q21.4 Aortopulmonary septal defect – cacad batas aorta dan a. Pulmonalis Aortic septal defect Aortopulmonary window Q21.8 Malformasi septum jantung kongenital lain Eisenmenger's syndrome Pentalogy of Fallot Q21.9 Malformasi kongenital septum jantung, tidak dijelaskan Septal (heart) defect NOS Q22 Malformasi kongenital katup pulmonalis dan trikuspid Q22.0 Atresia katup pulmonalis Q22.1 Stenosis kongenital katup pulmonalis Q22.2 Insufisiensi kongenital katup pulmonalis Regurgitasi kongenital katup pulmonalis Q22.3 Malformasi kongenital lain katup pulmonalis Malformasi kongenital katup pulmonalis NOS Q22.4 Stenosis kongenital trikuspid ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-8

ICD 10 2nded

Q22.5 Q22.6 Q22.8 Q22.9

Apikes Iris

Atresia trikuspid Anomaly Ebstein Sindroma jantung kanan hipoplastik Malformasi kongenital lain katup trikuspid Malformasi kongenital katup trikuspid, tidak dijelaskan

Q23 Malformasi kongenital katup aorta and mitral Q23.0 Stenosis kongenital katup aorta Atresia atau stenosis kongenital katup aorta: Kecuali: stenosis kongenital subaorta (Q24.4) pada hypoplastic left heart syndrome (Q23.4) Q23.1 Insufisiensi kongenital katup aorta Katup aorta bikuspid Insufisiensi kongenital aorta Q23.2 Stenosis kongenital katup mitral Atresia kongenital katup mitral Q23.3 Insufisiensi kongenital katup mitral Q23.4 Sindroma jantung kiri hipoplastik Atresia atau hipoplasia nyata pada lobang atau katup aorta, dengan hipoplasia aorta asendens dan cacad perkembangan ventrikel kiri (dengan stenosis atau atresia katup mitral). Q23.8 Malformasi kongenital lain katup aorta and mitral Q23.9 Malformasi kongenital katup aorta and mitral, tidak dijelaskan Q24 Malformasi kongenital lain pada jantung Kecuali: endocardial fibroelastosis (I42.4) Q24.0 Dextrocardia Kecuali: isomerisme pada atrial appendages (Q20.6) dextrocardia dengan situs inversus (Q89.3) susunan mirror-image atrium dengan situs inversus (Q89.3) Q24.1 Laevocardia Q24.2 Cor triatriatum – jantung dengan tiga atrium Q24.3 Stenosis infundibularis pulmonalis Q24.4 Stenosis kongenital subaorta Q24.5 Malformasi pembuluh koroner Aneurisma kongenital (arteri) koronaria Q24.6 Congenital heart block Q24.8 Malformasi kongenital lain yang dijelaskan pada jantung Diverticulum kongenital ventrikel kiri Malformasi kongenital: miokardium, perikardium Malposisi jantung, penyakit Uhl Q24.9 Malformasi kongenital jantung, tidak dijelaskan Anomali atau penyakit kongenital NOS pada jantung ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-9

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Q25 Malformasi kongenital arteri besar Q25.0 Patent duktus arteriosus Patent ductus Botallo Persistent ductus arteriosus Q25.1 Coarctatio aorta – penyempitan aorta Coarctatio aorta (preductal)(postductal) – sebelum/sesudah duktus arterosus Q25.2 Atresia aorta Q25.3 Stenosis aorta Supravalvular aortic stenosis Kecuali: stenosis kongenital aorta (Q23.0) Q25.4 Malformasi kongenital lain aorta Aorta: absen, aplasia, aneurisma kongenital, dilatasi kongenital Hipoplasia aorta Konvolusi arkus aorta atau arkus aorta kanan yang menetap (persistent) Double aortic arch [cincin vaskuler aorta] Aneurisma sinus Valsalva (mengalami ruptur) Kecuali: hipoplasia aorta pada hypoplastic left heart syndrome (Q23.4) Q25.5 Atresia arteri pulmonalis Q25.6 Stenosis arteri pulmonalis Q25.7 Malformasi kongenital lain arteri pulmonalis Arteri pulmonalis: agenesis, aneurisma, anomali, hipoplasia Arteri pulmonalis aberrant (salah letak), Aneurisma arteriovena pulmonalis Q25.8 Malformasi kongenital lain arteri besar Q25.9 Malformasi kongenital arteri besar, tidak dijelaskan Q26 Malformasi kongenital vena besar Q26.0 Stenosis kongenital vena cava Stenosis kongenital vena cava (inferior)(superior) Q26.1 Superior vena cava kiri menetap (persistent) Q26.2 Anomali total koneksi vena pulmonalis Q26.3 Anomali partial koneksi vena pulmonalis Q26.4 Anomali koneksi vena pulmonalis, tidak dijelaskan Q26.5 Anomali koneksi vena porta Q26.6 Fistula vena porta – arteri hepatika Q26.8 Malformasi kongenital lain vena besar Absen v. cava (inferior)(superior), Penerusan vena cava inferior ke v. Azygos, Vena kardinalis sinistro-posterior persistent, Sindroma scimitar (seperti golok) Q26.9 Malformasi kongenital vena besar, tidak dijelaskan Anomali vena cava (inferior)(superior) NOS

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-10

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Q27 Malformasi kongenital lain sistem pembuluh darah perifer Kecuali: aneurisma retina kongenital (Q14.1), anomali av coronaria (Q24.5), anomali arteri pulmonalis (Q25.5-Q25.7) anomali av cerebralis dan precerebralis (Q28.0-Q28.3) haemangioma dan lymphangioma (D18.-) Q27.0 Absen dan hipoplasia kongenital arteri umbilikalis Single umbilical artery – a. umbilikalis tunggal Q27.1 Stenosis kongenital arteri renalis Q27.2 Malformasi kongenital lain arteri renalis Malformasi kongenital arteri renalis NOS, Arteri renalis ganda Q27.3 Malformasi arteriovena perifer Aneurisma arteriovena Kecuali: aneurisma arteriovena didapat (I77.0) Q27.4 Phlebektasia kongenital Q27.8 Malformasi kongenital lain yang dijelaskan pada sistem vaskuler perifer A. subclavia aberrant, Absen arteri atau vena NEC, atresia arteri atau vena NEC Striktura arteri kongenital Aneurisma (perifer) kongenital Varix kongenital: Q27.9 Malformasi kongenital sistem vaskuler perifer, tidak dijelaskan Anomali arteri atau vena NOS Q28 Malformasi kongenital lain sistem sirkulasi Kecuali: aneurisma kongenital: NOS (Q27.8), perifer (Q27.8) retina (Q14.1), koroner (Q24.5), pulmonalis (Q25.7), ruptur pada: malformasi arteriovena serebralis (I60.8) malformasi pembuluh preserebralis (I72.-) Q28.0 Malformasi arteriovena pembuluh preserebralis Aneurisma arteriovena preserebralis kongenital (nonruptured) Q28.1 Malformasi lain pembuluh preserebralis Malformasi kongenital av. preserebralis NOS Aneurisma kongenital preserebralis (nonruptured) Q28.2 Malformasi arteriovena pembuluh cerebralis Malformasi arteriovena otak NOS, Aneurisma kongenital av serebralis (nonruptured) Q28.3 Malformasi lain pembuluh serebralis Malformasi kongenital av serebralis NOS Aneurisma serebralis kongenital (nonruptured) Q28.8 Malformasi kongenital lain yang dijelaskan pada sistem sirkulasi ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-11

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Aneurisma kongenital, situs dijelaskan NEC Q28.9 Malformasi kongenital sistem sirkulasi, tidak dijelaskan

Malformasi kongenital sistem pernafasan (Q30-Q34) Q30 Malformasi kongenital hidung Kecuali: deviasi kongenital septum hidung(Q67.4) Q30.0 Atresia choanae Atresia nares (anterior)(posterior) Stenosis kongenital nares (anterior)(posterior) Q30.1 Hidung agenesis dan kurang berkembang Absen kongenital hidung Q30.2 Hidung retak, cekung dan belah Q30.3 Perforasi kongenital septum nasalis Q30.8 Malformasi kongenital lain hidung Accessory nose – hidung tambahan Anomali kongenital dinding sinus hidung Q30.9 Malformasi kongenital hidung, tidak dijelaskan Q31 Malformasi kongenital larynx Q31.0 Web pada larynx Web pada: larynx: NOS, glottis, subglottis Q31.1 Stenosis kongenital subglottis Q31.2 Hipoplasia larynx Q31.3 Laryngokel Q31.4 Stridor larynx kongenital Stridor kongenital (larynx) NOS Q31.8 Malformasi kongenital lain pada larynx rawan cricoid, thyroid, epiglottis, glottis, larynx:: absen, agenesis, atau atresia cleft thyroid cartilage – rawan tiroid belah posterior cleft of cricoid cartilage – rawan cricoid belah di belakang fissura epiglottis stenosis kongenital larynx NEC, Q31.9 Malformasi kongenital larynx, tidak dijelaskan Q32 Malformasi kongenital trachea dan bronchus Kecuali: bronkhiektasis kongenital (Q33.4) Q32.0 Tracheomalasia kongenital Q32.1 Malformasi kongenital lain pada trachea Anomali rawan trakhea Atresia trakhea Trakheokel kongenital Trakhea dengan dilatasi, malformasi, dan stenosis kongenital ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-12

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Q32.2 Bronchomalasia kongenital Q32.3 Stenosis kongenital bronkhus Q32.4 Malformasi kongenital lain bronkhus Bronkhus: absen, agenesis, atresia, divertikulum, malformasi kongenital NOS Q33 Malformasi kongenital paru-paru Q33.0 Congenital cystic lung - paru-paru berisi kista kongential Congenital honeycomb lung Congenital cystic atau polycystic lung disease Kecuali: cystic lung disease, didapat atau tidak dijelaskan (J98.4) Q33.1 Accessory lobe pada paru-paru – lobus tambahan Q33.2 Sequestrasi paru-paru - pemisahan Q33.3 Agenesis paru-paru Absen (lobus) paru-paru Q33.4 Bronkhiektasia kongenital Q33.5 Jaringan ektopik dalam paru-paru Q33.6 Hipoplasia dan displasia paru-paru Kecuali: hipoplasia paru-paru yang terkait dengan kehamilan singkat (P28.0) Q33.8 Malformasi kongenital lain pada paru-paru Q33.9 Malformasi kongenital paru-paru, tidak dijelaskan Q34 Malformasi kongenital lain pada sistem pernafasan Q34.0 Anomali pleura Q34.1 Kista kongenital mediastinum Q34.8 Malformasi kongenital lain yang dijelaskan pada sistem pernafasan Atresia nasopharynx Q34.9 Malformasi kongenital sistem pernafasan, tidak dijelaskan Absen kongenital organ pernafasan Anomali kongenital NOS organ pernafasan

Cleft lip dan cleft palate (Q35-Q37) Kecuali: Sindroma Robin (Q87.0)

Q35 Cleft palate Termasuk: fissura palatum, palatoskhisis Kecuali: cleft palate dengan cleft lip (Q37.-) Q35.0 Cleft hard palate, bilateral Q35.1 Cleft hard palate, unilateral, NOS Q35.2 Cleft soft palate, bilateral Q35.3 Cleft soft palate, unilateral, NOS Q35.4 Cleft hard palate dengan cleft soft palate, bilateral Q35.5 Cleft hard palate dengan cleft soft palate, unilateral; NOS Q35.6 Cleft palate, medial Q35.7 Cleft uvula ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-13

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Q35.8 Cleft palate, tidak dijelaskan, bilateral Q35.9 Cleft palate, tidak dijelaskan, unilateral, NOS Q36 Cleft lip Termasuk: cheiloschisis, labioskhisis, fissura kongenital bibir, harelip, labium leporinum Kecuali: cleft lip dengan cleft palate (Q37.-) Q36.0 Cleft lip, bilateral Q36.1 Cleft lip, medial Q36.9 Cleft lip, unilateral, NOS Q37 Cleft palate dengan cleft lip Q37.0 Cleft hard palate dengan cleft lip, bilateral Q37.1 Cleft hard palate dengan cleft lip, unilateral, NOS Q37.2 Cleft soft palate dengan cleft lip, bilateral Q37.3 Cleft soft palate dengan cleft lip, unilateral, NOS Q37.4 Cleft hard and soft palate dengan cleft lip, bilateral Q37.5 Cleft hard and soft palate dengan cleft lip, unilateral, NOS Q37.8 Cleft palate yang tidak dijelaskan dengan cleft lip, bilateral Q37.9 Cleft palate yang tidak dijelaskan dengan cleft lip, unilateral, NOS

Malformasi kongenital sistem pencernaan lain (Q38-Q45) Q38 Malformasi kongenital lain tongue, mouth and pharynx Kecuali: macrostomia (Q18.4), microstomia (Q18.5) Q38.0 Malformasi kongenital bibir, not elsewhere classified Fistula kongenital bibir, malformasi kongenital bibir NOS Sindroma Van der Woude Kecuali: cleft lip (Q36.-), cleft lip dengan cleft palate (Q37.-) macrocheilia (Q18.6), microcheilia (Q18.7) Q38.1 Ankiloglossia Tongue tie [lidah kaku, seperti dasi] Q38.2 Makroglossia Q38.3 Malformasi kongenital lidah lainnya Aglossia, hipoglossia, mikroglossia Hipoplasia lidah, lidah bifida [belah seperti bercabang] Adhesi kongenital lidah, fissura kongenital lidah Malformasi kongenital lidah NOS Q38.4 Malformasi kongenital kelenjar dan saluran saliva Kelenjar atau saluran saliva: absen, atresia, tambahan Fistula kongenital kelenjar saliva Q38.5 Malformasi palatum kongenital, n.e.c. Absen uvula, high arched palate [palatum melengkung tinggi] Malformasi kongenital palatum NOS, ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-14

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Kecuali: cleft palate (Q35.-), cleft palate dengan cleft lip (Q37.-)

Q38.6 Malformasi kongenital mulut lainnya Malformasi kongenital mulut NOS Q38.7 Pharyngeal pouch Divertikulum pharynx Kecuali: pharyngeal pouch syndrome (D82.1) Q38.8 Malformasi kongenital pharynx lainnya, NOS

Q39 Malformasi kongenital oesophagus Q39.0 Atresia esophagus tanpa fistula Atresia esophagus NOS Q39.1 Atresia esophagus dengan fistula trakheo-esophagus Atresia esophagus dengan fistula bronkho-oesophagus Q39.2 Fistula kongenital trakheo-oesophagus tanpa atresia Fistula kongenital trakheo-oesophagus NOS Q39.3 Stenosis dan striktura kongenital esophagus Q39.4 Web esophagus Q39.5 Dilatasi kongenital esophagus Q39.6 Divertikulum esophagus Esophageal pouch Q39.8 Malformasi kongenital oesophagus lainnya Esophagus: absen, tergeser secara kongenital, atau duplikasi Q39.9 Malformasi kongenital esophagus, tidak dijelaskan Q40 Malformasi kongenital lain saluran pencernaan atas Q40.0 Stenosis pilorus hipertrofika kongenital Pilorus dengan kelainan kongenital atau infantil beurpa: hipertrofi, stenosis, konstriksi, spasme, atau striktura Q40.1 Hiatus hernia kongenital Masuknya cardia [bagian lambung] melalui hiatus esophagus Kecuali: hernia diaphragma kongenital (Q79.0) Q40.2 Malformasi kongenital laimbung lainnya Duplikasi lambung Megalogastria, mikrogastria Kardiospasme kongenital lambung Bentuk ‘hourglass’ kongenital lambung Pergeseran atau divertikulum kongenital lambung Q40.3 Malformasi kongenital lambung, tidak dijelaskan Q40.8 Malformasi kongenital lain saluran pencernaan atas Q40.9 Malformasi kongenital saluran pencernaan atas, tidak dijelaskan anomali atau deformitas kongenital saluran pencernaan atas NOS Q41 Absen, atresia and stenosis kongenital usus halus

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-15

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Termasuk:

obstruksi, oklusi dan striktura kongenital pada usus halus atau usus NOS Kecuali: ileus mekonium (E84.1) Q41.0 Absen, atresia dan stenosis kongenital duodenum Q41.1 Absen, atresia dan stenosis kongenital jejunum Jejunum imperforata, apple peel syndrome, Q41.2 Absen, atresia dan stenosis kongenital ileum Q41.8 Absen, atresia dan stenosis kongenital bagian lain usus halus Q41.9 Absen, atresia dan stenosis kongenital usus halus, tidak dijelaskan, NOS Q42 Absen, atresia and stenosis kongenital usus besar Termasuk: obstruksi, oklusi dan striktura kongenital usus besar Q42.0 Absen, atresia dan stenosis kongenital rektum dengan fistula Q42.1 Absen, atresia dan stenosis kongenital rektum tanpa fistula, Rektum imperforata Q42.2 Absen, atresia dan stenosis kongenital anus dengan fistula Q42.3 Absen, atresia dan stenosis kongenital anus tanpa fistula, Anus imperforata Q42.8 Absen, atresia dan stenosis kongenital bagian lain usus besar Q42.9 Absen, atresia dan stenosis kongenital usus besar, tidak dijelaskan Q43 Malformasi kongenital lain usus Q43.0 Diverticulum Meckel Duktus omphalomesenterika atau duktus vitelline persisten Q43.1 Penyakit Hirschsprung Aganglionosis Megakolon (aganglionik) kongenital Q43.2 Kelainan fungsional kongenital lain kolon Dilatasi kongenital kolon Q43.3 Malformasi kongenital fiksasi usus Adhesi [band] kongenital: anomali omentum, peritoneum Membran Jackson, malrotasi kolon, mesenterium universal Rotasi caecum dan kolon yang gagal, inkomplit, tidak memadai Q43.4 Duplikasi usus Q43.5 Anus ektopik Q43.6 Fistula kongenital rektum dan anus Kecuali: fistula kongenital: rectovagina (Q52.2), urethrorektum (Q64.7) fistula atau sinus pilonida (L05.-) disertai oleh absen, atresia dan stenosis (Q42.0, Q42.2) Q43.7 Kloaka persisten Kloaka NOS Q43.8 Malformasi kongenital lain usus Dolichocolon [kolon panjang], microcolon, megaloappendix, megaloduodenum ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-16

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Transposisi: appendix, usus halus, kolon Blind loop syndrome kongenital Divertikulitis kongenital kolon, divertikulum kongenital usus: Q43.9 Malformasi kongenital usus, tidak dijelaskan Q44 Malformasi kongenital kantong empedu, saluran empedu dan hati Q44.0 Agenesis, aplasia dan hypoplasia kantong empedu Absen kongenital kantong empedu Q44.1 Malformasi kongenital lain kantong empedu Malformasi kongenital kantong empedu NOS Kantong empedu intrahepatik Q44.2 Atresia saluran empedu Q44.3 Stenosis dan striktura kongenital saluran empedu Q44.4 Choledochal cyst [kista saluran empedu] Q44.5 Malformasi kongenital lain saluran empedu Duktus hepatikus tambahan Duplikasi duktus biliaris atau duktus kistikus Malformasi kongenital saluran empedu NOS Q44.6 Penyakit kista hati Penyakit fibrokista hati Q44.7 Malformasi kongenital lain hati Hati tambahan Sindroma Alagille Absen kongenital hati, hepatomegali kongenital Malformasi kongenital hati NOS Q45 Malformasi kongenital lain sistem pencernaan Kecuali: hernia diafragmatika kongenital (Q79.0), hiatus hernia kongenital (Q40.1) Q45.0 Agenesis, aplasia dan hypoplasia pankreas Absen kongenital pankreas Q45.1 Pankreas annularis[pankreas seperti cincin] Q45.2 Kista kongenital pankreas Q45.3 Malformasi kongenital lain pankreas and duktus pankreatikus Pankreas tambahan Malformasi kongenital pankreas atau duktus pankreatikus NOS Kecuali: diabetes mellitus kongenital (E10.-) atau neonatus (P70.2) penyakit fibrokista pankreas (E84.-) Q45.8 Malformasi kongenital sistem pencernaan lainnya Absen (komplit)(parsial) saluran pencernaan NOS Duplikasi atau malposisi kongenital organ pencernaan NOS Q45.9 Malformasi kongenital sistem pencernaan, tidak dijelaskan Anomali atau deformitas kongenital sistem pencernaan NOS

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-17

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Malformasi kongenital organ-organ genital (Q50-Q56)

Kecuali: sindroma resistensi androgen (E34.5); sindroma femininasi testis (E34.5)

sindroma yang terkait dengan anomali jumlah dan bentuk kromosom (Q90Q99)

Q50 Malformasi kongenital ovarium, tuba fallopii dan ligamentum latum Q50.0 Absen kongenital ovarium Kecuali: sindroma Turner (Q96.-) Q50.1 Developmental ovarian cyst [ kista ovarium masa perkembangan] Q50.2 Torsi kongenital ovarium Q50.3 Malformasi kongenital lain ovarium Ovarium tambahan, ovarian streak (berbentuk khas), Malformasi kongenital ovarium NOS Q50.4 Kista embronik tuba fallopii Kista fimbria Q50.5 Kista embronik ligamentum latum Kista epoophoron, kista parovarium, kista saluran Gartner Q50.6 Malformasi kongenital lain tuba fallopii dan ligamentum latum Absen, atresia atautambahan tuba fallopii dan ligamentum latum Malformasi kongenital tuba fallopii dan ligamentum latum NOS Q51 Malformasi kongenital uterus dan cervix Q51.0 Agenesis dan aplasia uterus Absen kongenital uterus Q51.1 Uterus kembar dengan cervix dan vagina kembar Q51.2 Uterus kembar lainnya Uterus kembar NOS Q51.3 Bicornate uterus – bercabang dua Q51.4 Unicornate uterus – seperti bertanduk satu Q51.5 Agenesis dan aplasia cervix Absen kongenital cervix Q51.6 Kista embrionik cervix Q51.7 Fistula kongenital antara uterus dengan saluran pencernaan dan saluran urin Q51.8 Malformasi kongenital lain uterus dan cervix: Hipoplasia uterus dan cervix Q51.9 Malformasi kongenital uterus dan cervix, tidak dijelaskan Q52 Malformasi kongenital lain genitalia wanita Q52.0 Absen kongenital vagina Q52.1 Vagina kembar Septate vagina [vagina berseptum] Kecuali: vagina kembar dengan uterus dan cervix kembar (Q51.1) Q52.2 Fistula rektovaginalis kongenital Kecuali: kloaka (Q43.7) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-18

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Q52.3 Hymen imperforata Q52.4 Malformasi kongenital vagina lainnya Malformasi kongenital vagina NOS Kista kongenital kanalis Nucki atau kista vagina embrionik Q52.5 Fusi labia Q52.6 Malformasi kongenital clitoris Q52.7 Malformasi kongenital vulva lainnya Absen kongenital, kista kongenital, atau malformasi kongenital NOS pada vulva Q52.8 Malformasi kongenital genitalia wanita lainnya Q52.9 Malformasi kongenital genitalia wanita, tidak dijelaskan Q53 Undescended testicle Q53.0 Testis ektopik Testes ektopik unilateral atau bilateral Q53.1 Undescended testicle, unilateral Q53.2 Undescended testicle, bilateral Q53.9 Undescended testicle, tidak dijelaskan Cryptorchism NOS Q54 Hypospadias [muara uretra di permukaan bawah penis] Kecuali: epispadias (Q64.0) [muara uretra di permukaan atas penis] Q54.0 Hipospadias, balanic [muara di glans penis bagian bawah] Hipospadias: koronalis, glandularis Q54.1 Hipospadias, penis Q54.2 Hipospadias, penoskrotum[muara di bawah di dekat skrotum] Q54.3 Hipospadias, perineum [muara di bawah di dekat perineum] Q54.4 Congenital chordee [penis ereksi membengkok dan nyeri] Q54.8 Hipospadias lain Q54.9 Hipospadias, tidak dijelaskan Q55 Malformasi kongenital lain organ genitalia pria Kecuali: hidrokel kongenital (P83.5); hipospadias (Q54.-) Q55.0 Absen dan aplasia testis Monorkhism Q55.1 Hipoplasia testis dan skrotum Fusi testes Q55.2 Malformasi kongenital testis dan skrotum lainnya Malformasi kongenital testis atau skrotum NOS Poliorkhismus, testis retraktil, testis migrans Q55.3 Atresia vas deferens Q55.4 Malformasi kongenital lain vas deferens, epididimis, vesikula seminalis, dan prostat

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-19

ICD 10 2nded

Q55.5 Q55.6

Q55.8 Q55.9

Apikes Iris

Malformasi kongenital NOS vas deferens, epididimis, vesikula seminalis, dan prostat Absen atau aplasia prostat atau spermatic cord Absen and aplasia kongenital penis Malformasi kongenital penis lainnya Malformasi kongenital penis NOS Kurvatura penis (lateral), hipoplasia penis Malformasi kongenital organ genitalia pria lainnya Malformasi kongenital organ genitalia pria, tidak dijelaskan Anomali atau deformitas kongenital NOS organ genitalia pria

Q56 Indeterminate sex dan pseudohermafroditism Kecuali: pseudohermafroditism dengan anomali kromosom yang dijelaskan (Q96Q99) pseudohermafroditism wanita, dengan kelainan korteks adrenal (E25.-) pseudohermafroditism pria, dengan resistensi androgen (E34.5) Q56.0 Hermafroditism, n.e.c [memiliki ciri-ciri pria dan wanita] Ovotestis Q56.1 Pseudohermafhroditism pria, n.e.c Pseudohermafroditism pria NOS Q56.2 Pseudohermafroditism wanita, n.e.c Pseudohermafroditism wanita NOS Q56.3 Pseudohermafroditism, tidak dijelaskan Q56.4 Indeterminate sex, tidak dijelaskan Ambiguous genitalia

Malformasi kongenital sistem perkemihan (Q60-Q64) Q60 Agenesis ginjal dan defek reduksi ginjal lainnya Termasuk: atrofi kongenital atau infantil ginjal absen kongenital ginjal Q60.0 Agenesis ginjal, unilateral Q60.1 Agenesis ginjal, bilateral Q60.2 Agenesis ginjal, tidak dijelaskan Q60.3 Hipoplasia ginjal, unilateral Q60.4 Hipoplasia ginjal, bilateral Q60.5 Hipoplasia ginjal, tidak dijelaskan Q60.6 Potter's syndrome [kedua ginjal absen] Q61 Cystic kidney disease Kecuali: kista ginjal didapat (N28.1), sindroma Potter (Q60.6) Q61.0 Kista tunggal kongenital ginjal Kista ginjal (kongenital) (tunggal) Q61.1 Ginjal polikista, jenis infantil

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-20

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Q61.2 Q61.3 Q61.4 Q61.5

Ginjal polikista, jenis dewasa Ginjal polikista, tidak dijelaskan Displasia ginjal Medullary cystic kidney [kista medulla ginjal] Sponge kidney NOS Q61.8 Penyakit kista ginjal lainnya Ginjal fibrokista, degenerasi atau penyakit ginjal fibrokista Q61.9 Penyakit kista ginjal, tidak dijelaskan Sindroma Meckel-Gruber Q62 Cacad obstruktif kongenital pelvis ginjal dan malformasi kongenital ureter Q62.0 Hidronefrosis kongenital Q62.1 Atresia dan stenosis ureter Oklusi kongenital ureter, ureteropelvic junction dan muara ureterovesikalis Impervious ureter [ureter tak bisa dilalui cairan] Q62.2 Megaloureter kongenital Dilatasi kongenital ureter Q62.3 Cacad obstruktif pelvis ginjal dan ureter lainnya Ureterokel kongenital Q62.4 Agenesis ureter Ureter absen Q62.5 Ureter kembar Ureter tambahan atau kembar Q62.6 Malposisi ureter Ureter atau muara ureter deviasi, bergeser, ektopik, kelainan implantasi Q62.7 Reflux kongenital vesiko-uretero-renal Q62.8 Malformasi kongenital ureter lainnya Anomali ureter NOS Q63 Malformasi kongenital lain ginjal Kecuali: sindroma nefrotik kongenital (N04.-) Q63.0 Accessory kidney [ginjal tambahan] Q63.1 Lobulated, fused and horseshoe kidney – [berlobus, menyatu, ‘sepatu kuda’] Q63.2 Ectopic kidney Ginjal salah letak kongenital, malrotasi ginjal Q63.3 Ginjal hyperplastik dan raksasa Q63.8 Malformasi kongenital ginjal lainnya Batu ginjal kongenital Q63.9 Malformasi kongenital ginjal, tidak dijelaskan Q64 Malformasi kongenital lain sistem perkemihan Q64.0 Epispadias [muara uretra di permukaan atas penis] Kecuali: hypospadias (Q54.-) Q64.1 Exstrophy kandung kemih ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-21

ICD 10 2nded

Q64.2 Q64.3

Q64.4 Q64.5 Q64.6 Q64.7

Q64.8 Q64.9

Apikes Iris

Ektopia vesikae; extroversi kandung kemih Congenital posterior urethral valves [katup uretra posterior kongenital] Atresia dan stenosis urethra dan leher bladder lainnya Obstruksi kongenital leher bladder Striktura kongenital urethra, meatus urinarius, dan orifisium vesikourethrae Impervious urethra [urethra tak bisa dilewati cairan] Malformasi urachus Kista urachus, urachus paten, prolaps urachus Absen kongenital bladder dan urethra Divertikulum kongenital bladder Malformasi kongenital lain bladder dan urethra Bladder dan urethra tambahan Urethra atau meatus urinarius kembar Hernia kongenital bladder Malformasi kongenital bladder atau urethra NOS Prolaps kongenital bladder (mukosa), urethra, dan meatus urinarius Fistula kongenital urethrorektum Malformasi kongenital sistem perkemihan lainnya Malformasi kongenital sistem perkemihan, tidak dijelaskan Anomali atau deformitas kongenital sistem perkemihan NOS

Malformasi dan deformasi kongenital muskuloskeleton (Q65-Q79) Q65 Deformitas kongenital panggul [dislokasi = terlepas dari sendi; subluksasio = dislokasi parsial] Kecuali: clicking hip (R29.4) Q65.0 Dislokasi kongenital panggul, unilateral Q65.1 Dislokasi kongenital panggul, bilateral Q65.2 Dislokasi kongenital panggul, tidak dijelaskan Q65.3 Subluksasio kongenital panggul, unilateral Q65.4 Subluksasio kongenital panggul, bilateral Q65.5 Subluksasio kongenital panggul, tidak dijelaskan Q65.6 Unstable hip Dislocatable or subluxatable hip [mudah dislokasi atau subluksasi] Q65.8 Deformitas kongenital panggul lainnya Anteversi leher femur, displasia kongenital acetabulum Koxa valga kongenital [koksa saling mendekat, kaki jadi menjauhi sumbu tubuh] Koxa vara kongenital [koksa saling menjauh, kaki jadi mendekati sumbu tubuh] Q65.9 Deformitas kongenital panggul, tidak dijelaskan Q66 Congenital deformities of feet

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-22

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Kecuali: cacad reduksi kaki (Q72.-), deformitas (didapat) valgus (M21.0) atau varus Q66.0 F.1 Q66.2 Q66.3 Q66.4 Q66.5 Q66.6 Q66.7 Q66.8

Q66.9

(M21.1) Talipes equinovarus [berjalan di jari, kaki bengkok permanen ke depan] Talipes calcaneovarus [berjalan pada tumit, kaki bengkok ke atas] Metatarsus varus [kaki menghadap ke dalam] Deformitas varus kongenital kaki lainnya Hallux varus, kongenital [ibu jari kaki membengkok ke garis tengah] Talipes calcaneovalgus [kaki menghadap ke luar, berjalan pada tumit] Pes planus kongenital [kaki datar] Flat foot kongenital, rigid, atau spastic (eversi) Deformitas valgus kongenital kaki lainnya Metatarsus valgus [kaki menghadap ke luar] Pes cavus – [kaki sangat cekung, (claw foot)] Deformitas kongenital kaki lainnya Talipes NOS, talipes asimetris (talipes = tak bisa berjalan pada telapak kaki): Clubfoot NOS, hammer toe kongenital [jari seperti palu] Koalisi tarsus, talus vertikal Deformitas kongenital kaki, tidak dijelaskan

Q67 Deformitas muskuloskeleton kongenital pada kepala, muka, spina dan dada Kecuali: sindroma malformasi kongenital yang diklasifikasi pada Q87.Potter's syndrome (Q60.6) – bilateral renal agenesis Q67.0 Facial asymmetry [muka tidak simetris] Q67.1 Compression facies [muka seperti terjepit] Q67.2 Dolichocephaly [kepala lebih lonjong daripada normal] Q67.3 Plagiocephaly [bentuk kepala kacau (‘distorted’)] Q67.4 Deformitas kongenital tengkorak, muka dan rahang lainnya Depresi [cekungan] pada tengkorak Deviasi kongenital septum nasalis, Squash or bent nose, congenital [hidung tergencet atau bengkok kongenital] Atrofi atau hipertrofi hemifasial (separo muka) Kecuali: dentofasial anomalies [Termasuk maloklusi] (K07.-) syphilitic saddle nose (A50.5) Q67.5 Deformitas kongenital tulang punggung Skoliosis kongenital: postural atau NOS Kecuali: skoliosis idopatik infantil (M41.0 ) skoliosis akibat malformasi kongenital tulang (Q76.3) Q67.6 Pectus excavatum Congenital funnel chest (dada seperti cerocok) Q67.7 Pectus carinatum Congenital pigeon chest (dada seperti merpati) Q67.8 Deformaitas kongenital dada lainnya Deformitas kongenital dinding dada NOS ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-23

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Q68 Deformitas kongenital muskuloskeleton lainnya Kecuali: cacad reduksi anggota (Q71-Q73) Q68.0 Deformitas kongenital m. sternocleidomastoideus Torticollis (sternomastoid) kongenital –kepala tertarik ke satu sisi Kontraktur (m.) sternocleidomastoid, tumor (kongenital) sternomastoid Q68.1 Deformitas kongenital tangan Congenital clubfinger – jari seperti gada Spade-like hand (congenital) – tangan seperti ‘spade’ Q68.2 Deformitas kongenital lutut Dislokasi kongenital lutut, genu recurvatum kongenital: Q68.3 Congenital bowing pada femur [femur seperti busur] Kecuali: anteversi (leher) femur (Q65.8) Q68.4 Congenital bowing pada tibia dan fibula Q68.5 Bengkok kongenital tulang panjang tungkai, tidak dijelaskan Q68.8 Deformitas kongenital muskuloskeleton lainnya Deformitas kongenital klavikula, siku, lengan bawah, dan skapula Dislokasi kongenital siku dan bahu Q69 Polidaktili Q69.0 Accessory finger(s) – jari tangan tambahan Q69.1 Accessory thumb(s) – ibu jari tangan tambahan Q69.2 Accessory toe(s) [jari kaki tambahan] Accessory hallux [ibu jari kaki tambahan] Q69.9 Polidaktili, tidak dijelaskan Supernumerary digit(s) NOS [jari banyak] Q70 Sindactili Q70.0 Fused fingers [jari bersatu] Sindaktili kompleks jari tangan dengan sinostosis Q70.1 Webbed fingers [jari seperti jaring] Sindakctili simpleks jari tangan tanpa sinostosis Q70.2 Fused toes [jari kaki bersatu] Sindaktili kompleks jari kaki dengan sinostosis Q70.3 Webbed toes [jari kaki seperti jaring] Sindaktili simpleks jari kaki tanpa sinostosis Q70.4 Polisindaktili Q70.9 Sindaktili, tidak dijelaskan Symphalangy NOS Q71 Cacad reduksi anggota atas Q71.0 Absen kongenital komplit anggota (-anggota) atas Q71.1 Absen kongenital lengan atas dan bawah, tangan ada [INGAT: DAN = DAN/ATAU] Q71.2 Absen kongenital lengan bawah dan tangan keduanya ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-24

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Q71.3 Absen kongenital tangan dan jari (-jari) Q71.4 Cacad reduksi longitudinal radius Clubhand (congenital), radial clubhand Q71.5 Cacad reduksi longitudinal ulna Q71.6 Lobster-claw hand Q71.8 Cacad reduksi lain anggota (-anggota) atas Pemendekan kongenital anggota (-anggota) atas Q71.9 Cacad reduksi lain anggota atas, tidak dijelaskan Q72 Cacad reduksi anggota bawah Q72.0 Absen kongenital komplit anggota (-anggota) bawah Q72.1 Absen kongenital paha dan tungkai bawah, kaki ada Q72.2 Absen kongenital tungkai bawah dan kaki keduanya Q72.3 Absen kongenital kaki dan jari (-jari) kaki Q72.4 Cacad reduksi longitudinal femur Defisiensi fokal femur proksimal Q72.5 Cacad reduksi longitudinal tibia Q72.6 Cacad reduksi longitudinal fibula Q72.7 Split foot [kaki belah] Q72.8 Cacad reduksi lain anggota (-anggota) bawah Pemendekan kongenital anggota (-anggota) bawah Q72.9 Cacad reduksi lain anggota bawah, tidak dijelaskan Q73 Cacad reduksi pada anggota yang tidak dijelaskan Q73.0 Absen kongenital anggota (-anggota) yang tidak dijelaskan Amelia NOS [absen kongenital anggota, atau anggota sangat pendek] Q73.1 Phocomelia, anggota tidak dijelaskan limb(s) Phocomelia NOS [anggota proksimal tidak berkembang, tangan atau kaki melekat ke badan; proksimal absen atau kurang berkembang, distal normal] Q73.8 Cacad reduksi lain pada anggota (-anggota) yang tidak dijelaskan Cacad reduksi longitudinal pada anggota yang tidak dijelaskan Ectromelia anggota NOS (absen satu anggota atau lebih) Hemimelia anggota NOS (lengan dan tungkai sangat pendek) Cacad reduksi anggota NOS Q74 Malformasi kongenital anggota lainnya Kecuali: polidaktili (Q69.-), sindaktili (Q70.-), cacad reduksi anggota (Q71-Q73) Q74.0 Malformasi kongenital anggota atas lainnya, Termasuk gelang bahu Disostosis kleidocranialis, pseudarthrosis kongenital klavikula Sinostosis radioulnaris, tulang karpal tambahan Makrodaktilia (fingers), triphalangeal thumb [ibu jari dengan tiga phalanks] Deformitas Madelung, deformitas Sprengel Q74.1 Malformasi kongenital lutut Absen kongenital patella, patella rudimenter ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-25

ICD 10 2nded

Q74.2

Q74.3 Q74.8 Q74.9

Apikes Iris

Dislokasi kongenital patella Genu valgum kongenital, genu varum kongenital Kecuali: dislokasi kongenital lutut (Q68.2), genu recurvatum kongenital (Q68.2) nail patella syndrome (Q87.2) Malformasi kongenital anggota bawah lainnya), Termasuk lingkaran panggul Fusi kongenital sendi sacroiliaca Malformasi kongenital (sendi) tumit dan sakroiliaka Kecuali: anteversi (leher) femur (Q65.8) Arthrogryposis multiplex congenita [sendi terfiksir dalam fleksi (kontraktur)] Malformasi kongenital anggota lainnya Malformasi kongenital anggota, tidak dijelaskan Anomali kongenital anggota NOS

Q75 Malformasi kongenital tengkorak dan tulang muka lainnya Kecuali: anomali dentofasialis [Termasuk maloklusi] (K07.-) cacad tengkorak yang terkait dengan anomali kongenital otak seperti anensefali (Q00.0), ensefalokel (Q01.-), mikrosefali (Q02), hidrosefalus (Q03.-) malformasi kongenital muka NOS (Q18.-) deformitas muskuloskeleton kepala dan muka (Q67.0-Q67.4) sindroma malformasi kongenital yang diklasifikasi pada Q87.Q75.0 Kraniosinostosis Fusi tidak sempurna tengkorak Akrosefali, trigonosefali, oxysefali, Q75.1 Disostosis kraniofasialis Penyakit Crouzon Q75.2 Hypertelorism [jarak orbita jauh, akibat pertumbuhan berlebihan] Q75.3 Makrosefali Q75.4 Disostosis mandibulofasialis Q75.5 Disostosis okulomandibularis Q75.8 Malformasi kongenital tengkorak dan tulang muka lainnya Absen kongenital tulang tengkorak Deformitas kongenital dahi, platybasia [lesi basis meningen oksipitalis] Q75.9 Malformasi kongenital tengkorak dan tulang muka, tidak dijelaskan Anomali kongenital: tulang muka NOS, tulang tengkorak NOS Q76 Malformasi kongenital spina dan tulang rongga dada Kecuali: deformitas kongenital muskuloskeleton spina dan dada (Q67.5-Q67.8) Q76.0 Spina bifida occulta – [tersembunyi] Kecuali: meningokel (spinal) (Q05.-), spina bifida (aperta)(cystica) (Q05.) Q76.1 Klippel-Feil syndrome

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-26

ICD 10 2nded

Q76.2

Q76.3 Q76.4

Q76.5 Q76.6

Q76.7 Q76.8 Q76.9

Apikes Iris

Sindroma fusi vertebra servikalis Spondilolisthesis kongenital Spondilolisis kongenital Kecuali: spondilolisis (acquired) (M43.0), spondilolisthesis (acquired) (M43.1) Skoliosis kongenital akibat malformasi kongenital tulang Fusi hemivertebra atau kegagalan segmentasi dengan skoliosis Malformasi kongenital spina lainnya, tidak terkait dengan skoliosis Kelainan yang tidak dijelaskan atau tidak terrkait dengan skoliosis pada: absen kongenital vertebra, fusi kongenital spina kyphosis kongenital, lordosis kongenital malformasi kongenital (sendi) (regio) lumbosakral hemivertebra, malformasi vertebra, platispondylisis, supernumerary vertebra Cervical rib Iga berlebih pada regio cervicalis Malformasi kongenital iga lainnya Iga tambahan, absen kongenital iga, fusi kongenital iga Malformasi kongenital iga NOS Kecuali: short rib syndrome (Q77.2) Malformasi kongenital sternum Absen kongenital sternum, sternum bifidum Malformasi kongenital lain tulang rongga dada Malformasi kongenital tulang rongga dada, tidak dijelaskan

Q77 Osteochondrodysplasia dengan cacad pertumbuhan tulang panjang dan vertebra Kecuali: mucopolysaccharidosis (E76.0-E76.3) Q77.0 Akhondrogenesis [anggota sangat pendek] Hipokhondrogenesis [ossifikasi vertebra dan pelvis terlambat] Q77.1 Thanatophoric short stature [vertebra seperti H, femur seperti telepon] Q77.2 Short rib syndrome Asphyxiating thoracic dysplasia [Jeune] [toraks atas sangat sempit] Q77.3 Khondrodisplasia punktata [pemendekan anggota proksimal] Q77.4 Achondroplasia [dahi menonjol, saddle nose, lordosis lumbal, bowlegs] Hipokhondroplasia [agak ringan] Q77.5 Diastrophic dysplasia [cebol, ibu jari pendek, talipes equinovarus terfiksir] Q77.6 Displasi khondroektodermal Ellis-van Creveld syndrome [pemendekan anggota distal] Q77.7 Spondyloepiphyseal dysplasia – kyphoskoliosis, muka datar. myopia Q77.8 Osteokhondrodisplasia lain dengan cacad pertumbuhan tulang panjang dan vertebra Q77.9 Osteokhondrodisplasia dengan cacad pertumbuhan tulang panjang dan vertebra, tidak dijelaskan

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-27

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Q78 Osteokhondrodisplasia lainnya Q78.0 Osteogenesis imperfecta [pembentukan tulang tidak sempurna] Fragilitas ossium, osteopsathyrosis Q78.1 Displasia fibrosa poliostotik Sindroma Albright(-McCune)(-Sternberg) Q78.2 Osteopetrosis Sindroma Albers-Schönberg Q78.3 Progressive diaphyseal dysplasia [displasia diafisis progresif] Sindroma Camurati-Engelmann Q78.4 Enkhondromatosis Sindroma Maffucci, penyakit Ollier Q78.5 Metaphyseal dysplasia Sindroma Pyle Q78.6 Multiple congenital exostoses Diaphyseal aclasis Q78.8 Osteokhondrodisplasia lainnya Osteopoikilosis Q78.9 Osteokhondrodisplasia, tidak dijelaskan Khondrodistrofi NOS, osteodistrofi NOS Q79 Malformasi kongenital sistem muskuloskeleton, not elsewhere classified Kecuali: tortikollis (sternomastoid) kongenital (Q68.0) Q79.0 Hernia diafragmatika kongenital Kecuali: hiatus hernia kongenital (Q40.1) Q79.1 Malformasi kongenital diafragma lainnya Absen diafragma, eventrasi diafragma, Malformasi kongenital diafragma NOS Q79.2 Exomphalos Omphalocele Kecuali: hernia umbilikalis (K42.-) Q79.3 Gastroskhisis [lambung belah] Q79.4 Prune belly syndrome [lapisan otot abdomen absen] Q79.5 Malformasi kongenital dinding abdomen lainnya Kecuali: hernia umbilikalis (K42.-) Q79.6 Sindrome Ehlers-Danlos [kelainan jaringan ikat, semua jaringan melemah] Q79.8 Malformasi kongenital lain sistem muskuloskeleton Absen otot atau tendon, amyotrophia congenita Pemendekan tendon kongenital, band konstriksi kongenital Otot tambahan (aksesoris), Sindroma Poland [kelainan ukuran dan bentuk tangan kongenital] Q79.9 Malformasi kongenital sistem muskuloskeleton, tidak dijelaskan Anomali atau deformitas NOS sistem muskuloskeleton kongenital

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-28

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Malformasi kongenital lainnya (Q80-Q89) Q80 Congenital ichthyosis [ichthyosis: kulit kering bersisik] Kecuali: penyakit Refsum (G60.1) Q80.0 Ichthyosis vulgaris Q80.1 X-linked ichthyosis Q80.2 Lamellar ichthyosis Collodion baby Q80.3 Congenital bullous ichthyosiform erythroderma Q80.4 Harlequin fetus [Harlequin ichthyosis] Q80.8 Ichthyosis kongenital lainnya Q80.9 Ichthyosis kongenital, tidak dijelaskan Q81 Epidermolysis bullosa Q81.0 Epidermolysis bullosa simplex Kecuali: Cockayne's syndrome (Q87.1) Q81.1 Epidermolysis bullosa letalis Sindroma Herlitz Q81.2 Epidermolysis bullosa dystrophica Q81.8 Epidermolysis bullosa lainnya Q81.9 Epidermolysis bullosa, tidak dijelaskan Q82 Malformasi kongenital kulit lainnya Kecuali: congenital erythropoietic porphyria (E80.0) acrodermatitis enteropathica (E83.2) pilonidal cyst or sinus (L05.-) Sturge-Weber(-Dimitri) syndrome (Q85.8) Q82.0 Hereditary lymphoedema Q82.1 Xeroderma pigmentosum Q82.2 Mastocytosis Urticaria pigmentosa Kecuali: malignant mastocytosis (C96.2) Q82.3 Incontinentia pigmenti [pigment tidak merata] Q82.4 Ectodermal dysplasia (anhidrotic) Kecuali: Ellis-van Creveld syndrome (Q77.6) Q82.5 Naevus non-neoplastik kongenital Birthmark NOS [tanda lahir] Naevus: flammeus, portwine, sanguinosa, strawberry, verrukosa Naevus vascular NOS Kecuali: café au lait spots (L81.3), lentigo (L81.4) naevus: NOS (D22.-), melanocytic (D22.-), pigmented (D22.-) naevus: araneus (I78.1), spider (I78.1), stellar (I78.1)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-29

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Q82.8 Malformasi kongenital kulit lainnya Garis tangan abnormal, tonjolan aksesoris kulit, anomali dermatografia Keratosis palmaris et plantaris yang diwariskan, cutis laxa (hyperelastica) Benign familial pemphigus [Hailey-Hailey] Keratosis follicularis [Darier-White] Kecuali: sindroma Ehlers-Danlos (Q79.6) Q82.9 Malformasi kongenital kulit, tidak dijelaskan Q83 Malformasi kongenital mammae Kecuali: absen m. pectoralis (Q79.8) Q83.0 Absen kongenital mammae dengan absen papilla mammae Q83.1 Mammae tambahan Supernumerary breast Q83.2 Absent papilla mammae Q83.3 Papilla mammae tambahan Supernumerary nipple Q83.8 Malformasi kongenital mammae lainnya Hipoplasia mammae Q83.9 Malformasi kongenital mammae, tidak dijelaskan Q84 Malformasi kongenital lain integumen Q84.0 Alopesia kongenital Atrikhosis kongenital Q84.1 Kekacauan morfologis rambut kongenital, n.e.c. Rambut berbutir (beaded hair), monilethrix, pili annulati Kecuali: Menkes' kinky hair syndrome (E83.0) Q84.2 Malformasi kongenital lain rambut Hipertrichosis kongenital, lanugo persisten Malformasi kongenital rambut NOS Q84.3 Anonikhia – kuku absen Kecuali: nail patella syndrome (Q87.2) Q84.4 Leukonikhia kongenital – kuku putih Q84.5 Enlarged and hypertrophic nails – kuku besar dan hipertrofi Onikhauxis kongenital, pakhionikhia Q84.6 Malformasi kongenital kuku lainnya Clubnail, koilonychia (retak dan cekung), Malformasi kongenital kuku NOS Q84.8 Malformasi kongenital integumen lain yang dijelaskan Aplasia kutis kongenita Q84.9 Malformasi kongenital integumen, tidak dijelaskan Anomaly atau deformitas kongenital integumen NOS Q85 Phakomatoses, not elsewhere classified – bercak-bercak kulit Kecuali: ataxia telangiectasia [Louis-Bar] (G11.3) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-30

ICD 10 2nded

Q85.0 Q85.1 Q85.8

Q85.9

Apikes Iris

familial dysautonomia [Riley-Day] (G90.1) Neurofibromatosis (nonmalignant) Penyakit Von Recklinghausen [neurofibroma dengan bintik coklat pucat] Tuberous sclerosis Penyakit Bourneville, epiloia Phakomatoses lainnya, n.e.c. Sindroma: Peutz-Jeghers – bintik melanin hitam kecoklatan, dengan poliposis GI tract Sturge-Weber(-Dimitri) – lesi merah, pink atau ungu di daerah trigeminus von Hippel-Lindau – kista berupa tumor jinak yang isinya organ apa saja Kecuali: Meckel-Gruber syndrome (Q61.9) Phakomatosis, tidak dijelaskan; Hamartosis NOS

Q86 Sindroma malformasi kongenital akibat penyebab luar yang diketahui, n.e.c. Kecuali: hipotiroidism yang terkait dengan defisiensi iodin (E00-E02) efek nonteratogenik zat yang masuk melalui plasenta atau ASI (P04.-) Q86.0 Fetal alcohol syndrome (dysmorphic) Q86.1 Fetal hydantoin syndrome Meadow's syndrome Q86.2 Dismorfisme akibat warfarin Q86.8 Sindroma malformasi kongenital akibat penyebab luar yang diketahui lainnya Q87 Sindroma malformasi kongenital lain yang mengganggu berbagai sistem Q87.0 Sindroma malformasi kongenital yang terutama mengganggu bentuk muka Akroefalopolisindaktili, akroefalosindaktili [Apert] Sindroma kriptoftalmos, cyclopia, whistling face [wajah bersiul] Sindroma: oro-facial-digital, Sindroma: Goldenhar, Moebius, Robin, Treacher Collins Q87.1 Sindroma malformasi kongenital yang terutama berhubungan dengan tubuh pendek Sindroma: Aarskog, Cockayne, De Lange, Dubowitz, Noonan, Prader-Willi, Sindroma: Robinow-Silverman-Smith, Russell-Silver, Seckel, Smith-LemliOpitz Kecuali: sindroma Ellis-van Creveld (Q77.6) Q87.2 Sindroma malformasi kongenital yangterutama mengenai anggota Sindroma: nail patella, sirenomelia Sindroma: Holt-Oram, Klippel-Trénaunay-Weber, Rubinstein-Taybi Sindroma: Trombositopenia dengan Absent Radius [TAR] Sindroma VATER (cacad Vertebra, Anus imperforata, fistula TrakheoEsophagus, dan displasia Radius and Renal) Q87.3 Sindroma malformasi kongenital yang mencakup pertumbuhan awal berlebihan Sindroma: Beckwith-Wiedemann, Sotos, Weaver ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-31

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Q87.4 Sindroma Marfan Q87.5 Sindroma malformasi kongenital dengan perubahan lain pada tulang lainnya Q87.8 Sindroma malformasi kongenital lain yang dijelaskan, n.e.c. Sindroma: Alport, Laurence-Moon(-Bardet)-Biedl, Zellweger Q89 Malformasi kongenital lain, n.e.c. Q89.0 Malformasi kongenital limpa Asplenia (kongenital), Splenomegaly kongenital Kecuali: isomerisme atrial appendages (dengan asplenia atau polysplenia) (Q20.6) Q89.1 Malformasi kongenital kelenjar adrenal Kecuali: hiperplasia kongenital adrenal (E25.0) Q89.2 Malformasi kongenital kelenjar endokrin lain Malformasi kongenital kelenjar parathyroid atau thyroid Duktus thyroglossus persisten; kista thyroglossus Q89.3 Situs inversus Dextrocardia dengan situs inversus Mirror-image atrial arrangement dengan situs inversus Situs inversus: abdominalis, thoracis Situs transversus: abdominalis, thoracis Transposisi visera: abdomen, thoraks Kecuali: dextrocardia NOS (Q24.0) Q89.4 Conjoined twins – kembar siam Kraniopagus, disefali, double monster, pigopagus, torakopagus Q89.7 Malformasi kongenital ganda, n.e.c. Monster NOS Anomali atau deformitas kongenital ganda NOS Kecuali: sindroma malformasi kongenital yang mengganggu banyak sistem (Q87.-) Q89.8 Malformasi kongenital lain yang dijelaskan Q89.9 Malformasi kongenital, tidak dijelaskan Anomali kongenital NOS, deformitas kongenital NOS

Kelainan kromosom, not elsewhere classified (Q90-Q99) Q90 Sindroma Down Q90.0 Trisomi 21, nondisjunction meiosis Q90.1 Trisomi 21, mosaicism (nondisjunction mitosis) Q90.2 Trisomi 21, translokasi Q90.9 c Down, tidak dijelaskan Trisomi 21 NOS [pada posisi 21 terdapat 3 kromosom, bukan sepasang] Q91 Sindroma Edwards and Sindroma Patau

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-32

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Q91.0 Trisomi 18, nondisjunction meiosis Q91.1 Trisomi 18, mosaicism (nondisjunction mitosis) Q91.2 Trisomi 18, translokasi Q91.3 Sindroma Edwards, tidak dijelaskan Q91.4 Trisomi 13, nondisjunction meiosis Q91.5 Trisomi 13, mosaicism (nondisjunction mitosis) Q91.6 Trisomi 13, translokasi Q91.7 Sindroma Patau, tidak dijelaskan Q92 Trisomi dand trisomi parsial pada autosome, not elsewhere classified Termasuk: translokasi dan insersi yang tidak berimbang Kecuali: trisomi kromosom 13, 18, 21 (Q90-Q91) Q92.0 Trisomi whole chromosome, nondisjunction meiosis Q92.1 Trisomi whole chromosome, mosaicism (nondisjunction mitosis) Q92.2 Trisomi parsial mayor Duplikasi whole arm atau lebih. Q92.3 Trisomi parsial minor Duplikasi kurang dari whole arm Q92.4 Duplikasi hanya terlihat pada prometafase Q92.5 Duplikasi dengan complex rearrangements lainnya Q92.6 Kromosom extra marker Q92.7 Triploidi dan poliploidi [sel atau organ dengan kromosom 3N atau lebih] Q92.8 Trisomi dan trisomi parsial lain pada autosome yang dijelaskan Q92.9 Trisomi dan trisomi parsial pada autosom, tidak dijelaskan Q93 Monosomi dan penghapusan dari autosom, n.e.c. Q93.0 Monosomi whole chromosome, nondisjunction meiosis Q93.1 Monosomi whole chromosome, mosaicism (nondisjunction mitosis) Q93.2 Kromosome diganti dengan ring or disentrik Q93.3 Penghapusan short arm of chromosome 4 Sindroma Wolff-Hirschorn Q93.4 Penghapusan of short arm of chromosome 5 Cri-du-chat syndrome Q93.5 Penghapusan lain dari bagian chromosome Q93.6 Penghapusan hanya terlihat pada prometafase Q93.7 Penghapusan dengan complex rearrangements lainnya Q93.8 Penghapusan dari autosom lainnya Q93.9 Penghapusan dari autosom, tidak dijelaskan Q95 Balanced rearrangements dan structural markers, n.e.c. Termasuk: Translokasi dan insersi timbal balik berimbang dan Robertson Q95.0 Translokasi dan insersi berimbang pada individu normal Q95.1 Inversi kromosom pada individu normal Q95.2 Balanced autosomal rearrangement pada individu abnormal ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-33

ICD 10 2nded Q95.3 Q95.4 Q95.5 Q95.8 Q95.9

Apikes Iris

Balanced sex/autosomal rearrangement pada individu abnormal Individu dengan marker heterokromatin Individu dengan autosomal fragile site Balanced rearrangements dan structural markers lainnya Balanced rearrangement dan structural marker, tidak dijelaskan

Q96 Turner's syndrome [Perkembangan seksual wanita terhalang, ovarium tidak berkembang] Kecuali: sindroma Noonan (Q87.1) Q96.0 Karyotype 45,X Q96.1 Karyotype 46,X iso (Xq) Q96.2 Karyotype 46,X dengan kromosom sex abnormal, Kecuali iso (Xq) Q96.3 Mosaicism, 45,X/46,XX or XY Q96.4 Mosaicism, 45,X/baris sel lain dengan kromoom sex abnormal Q96.8 Varian lain sindroma Turner Q96.9 Sindroma Turner, tidak dijelaskan Q97 Kelainan kromosom sex lainnya, fenotipe wanita, n.e.c. Kecuali: Sindroma Turner (Q96.-) Q97.0 Karyotype 47,XXX Q97.1 Female dengan lebih dari 3 chromosomes X Q97.2 Mosaicism, barisan dengan berbagai jumlah chromosomes X Q97.3 Female dengan karitipe 46,XY Q97.8 Kelainan kromosom sex lainnya yang dijelaskan, fenotipe wanita, Q97.9 Kelainan kromosom sex, fenotipe wanita, tidak dijelaskan Q98 Kelainan kromosom sex lainnya, fenotipe pria, n.e.c. [Sindroma Klinefelter: pria dengan kromosom X ektra, steril, berciri wanita] Q98.0 Sindroma Klinefelter kariotipe 47,XXY Q98.1 Sindroma Klinefelter, pria dengan lebih dari 2 kromosom X Q98.2 Sindroma Klinefelter, pria dengan kariotipe 46,XX Q98.3 Pria dengan kariotipe 46,XX lainnya Q98.4 Sindroma Klinefelter, tidak dijelaskan Q98.5 Kariotipe 47,XYY Q98.6 Pria dengan kromosom sex berstruktur abnormal Q98.7 Pria dengan mosaicism kromosom sex Q98.8 Kelainan kromosom sex lain yang dijelaskan, male phenotype Q98.9 Kelainan kromosom sex, male phenotype, tidak dijelaskan Q99 Kelainan kromosom lain, n.e.c. Q99.0 Chimera 46,XX/46,XY ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-34

ICD 10 2nded

Q99.1

Q99.2 Q99.8 Q99.9

Apikes Iris

Chimera 46,XX/46,XY true hermaphrodite 46,XX true hermaphrodite 46,XX dengan streak gonads 46,XY dengan streak gonads Disgenesis gonad murni Fragile X chromosome Sindroma fragilitas X Kelainan kromosom lain yang dijelaskan Kelainan kromosom, tidak dijelaskan

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-35

ICD 10 2nded

Apikes Iris

CODING EXERCISES 1. Patent ductus arteriosus 2. Cervical spina bifida with hydrocephalus 3. Von Recklinghausen's disease 4. Pentalogy of Fallot 5. Laryngocele 6. Marfan's syndrome 7. Cyclopia 8. Down’s Syndrome 9. Extra marker chromosome 10. Chimera 46, XX/46,XY 11. Ibu mengalami rubella waktu hamil, bayi lahir dengan cortical cataracts. 12. Medial cleft palate 13. Clubfoot 14. Ventricular septal defect with pulmonary stenosis, dextraposition of aorta and hypertrophy of the right ventricle (semua membentuk sindroma Tetralogy of Fallot). 15. Congenital polycystic kidneys 16.Accessory toe of left foot, congenital 17. Congenital ventricular septal defect 18. Prader-Willi Syndrome 19. Cystic paru-paru, congenital 20. Congenital, pyloric stenosis

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-36

ICD 10 2nded

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris

Apikes Iris Padang

XVIII-37

ICD 10 2nded

Apikes Iris

PENYAKIT-PENYAKIT KONGENITAL 1. Patent ductus arteriosus Cari patent pada Index (Volume 3, halaman 431). Patent - ductus arteriosus or botalli -> Q25.0 2. Cervical spina bifida dengan hydrocephalus Cari spina bifida pada Index (Volume 3, halaman 503). Spina bifida - cervical - - with hydrocephalus -> Q05.0 3. Penyakit Von Recklinghausen Cari Von Recklinghausen's pada Index (Volume 3, halaman 563). Von Recklinghausen's - disease (neurofibromatosis) -> Q85.0 4. Pentalogy Fallot Cari Pentalogy of Fallot pada Index (Volume 3, halaman 432). Pentalogy of Fallot -> Q21.8 5. Laryngocele Cari laryngocele pada Index (Volume 3, halaman 330). Laryngocele (congenital)(ventricular) -> Q31.3 6. Marfan's syndrome Cari Marfan's syndrome pada Index (Volume 3, halaman 348). Marfan's syndrome -> Q87.4 7. Cyclopia Cari Cyclopia pada Index (Volume 3, halaman 123). Cyclopia, cyclops -> Q87.0 Uraian pada Volume 1 menunjukkan bahwa kondisi ini satu dari sejumlah sindroma yang biasanya lebih mempengaruhi penampilan muka. Cyclopia tidak memiliki kode tersendiri. 8. Down's Syndrome Cari Down's pada Index (Volume 3, halaman 189). Down's disease or syndrome (see also Trisomi, 21) -> Q90.9 Trisomi 21 pada Index (Volume 3, halaman 541) memiliki deskripsi lebih lanjut, tapi karena tidak ada informasi yang lebih spesifik maka kodenya adalah Q90.9. 9. Extra marker chromosome ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-38

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Cari Extra pada Index (Volume 3, halaman 218). Extra - marker chromosomes -> Q92.6 10. Chimera 46,XX/46,XY Cari Chimera 46,XX/46,XY pada Index (Volume 3, halaman 96). Chimera 46,XX/46,XY -> Q99.0 Pada tabular list kelainan ini juga disebut "true hermaphroditism" – Kode ini bisa juga diperoleh dengan mencari Hermaphrodite pada Index (Volume 3, halaman 263). 11. Mother contracted rubella during pregnancy. Baby born with cortical cataracts. Pada bab ini kita hanya mengkode malformasi, deformasi dan kelainan kromosom. Jadi yang kita kode hanya kondisi bayi. Cari cataract pada Index (Volume 3, halaman 91). Cataract (cortical) - congenital -> Q12.0 12. Medial cleft palate Cari cleft pada Index (Volume 3, halaman 100). Cleft - palate(unilateral) - - medial -> Q35.6 Pada tabular list terdapat exclusion note halaman 815 untuk cleft palate dengan cleft lip – terdapat kategori lain untuk kombinasi kondisi ini. 13. Clubfoot Cari clubfoot pada Index (Volume 3, halaman 101). Clubfoot (congenital) -> Q66.8 Tidak terdapat informasi lebih jauh tentang apakah clubfoot ini congenital atau acquired, kita gunakan kode utnuk Other Congenital Deformities of feet (Q66.8, halaman 831 pada Tabular List). 14. Ventricular septal defect dengan pulmonary stenosis, dextraposisi aorta dan hypertrophy ventricle kanan (kondisi ini membuat sindroma Tetralogy of Fallot). Terdapat beberapa kondisi yang akan dikode disini, tapi semuanya memiliki kode yang sama. Kalau semua kondisi ini hadir, mereka disebut Tetralogy of Fallot. Cari defect pada Index (Volume 3, halaman 134). Defect - ventricular septal - - in tetralogy of Fallot -> Q21.3 Cari dextraposition pada Index (Volume 3, halaman 157). Dextraposition, aorta - in tetralogy of Fallot -> Q21.3 ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-39

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Cari hypertrophy pada Index (Volume 3, halaman 279). Hypertrophy - ventricle, ventricular - in tetralogy of Fallot -> Q21.3

15. Congenital polycystic kidneys Cari polycystic pada Index (Volume 3, halaman 447). Polycystic - kidney -> Q61.3 Pada Index tedapat rujukan ke infantile polycytic disease, namun istilah 'infantile' (muncul pada bayi) tidak sama dengan 'congenital' (telah ada ketika lahir). Jadi kode yang benar adalah Q61.3. 16. Jari tambahan kaki kiri, kongenital Cari accessory pada Index (Volume 3, halaman 25). Accessory - toe -> Q69.2 17. Congenital ventricular septal defect Cari defect pada Index (Volume 3, halaman 134). Defect - ventricular septal -> Q21.0 18. Prader-Willi Syndrome Cari Prader-Willi pada Index (Volume 3, halaman 450) Prader-Willi Syndrome -> Q87.1 19. Cystic lung, congenital Cari cyst pada Index (Volume 3, halaman 126). Cyst - lung - - congenital -> Q33.0 20. Pyloric stenosis, congenital Cari stenosis pada Index (Volume 3, halaman 509). Stenosis - pylorus

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XVIII-40

CHAPTER XIX. GEJALA, TANDA, DAN HASIL ABNORMAL KLINIS DAN LABORATORIUM, NOT ELSEWHERE CLASSIFIED (R00-R99) Bab ini berisi gejala, tanda, hasil abnormal pemeriksaan klinis dan laboratorium, dan kondisi meragukan, sehingga tidak terdapat diagnosis yang bisa diklasifikasikan di bagian lain. Tanda dan gejala yang menunjuk cukup definitif ke suatu diagnosis telah diletakkan pada sebuah kategori di dalam bab lain. Secara umum, kategori dalam bab ini melibatkan kondisi dan gejala yang kurang jelas, sehingga tanpa studi kasus yang perlu untuk menegakkan diagnosis, mungkin akan mengarah pada dua penyakit atau lebih, atau pada dua sistem tubuh atau lebih. Secara praktis semua kategori dalam bab ini bisa dianggap “NOS”, “penyebab tidak diketahui” atau “sementara”. Indeks alfabet harus dirujuk untuk menentukan gejala dan tanda mana yang dialokasikan pada bab ini atau pada bab lain. Subkategori sisa, dengan nomor .8, umumnya disediakan untuk gejala relevan lain yang tidak bisa diklasifikasikan di tempat lain. a. b. c. d. e. f.

Kondisi dan tanda atau gejala yang termasuk dalam kategori R00-R99 terdiri dari: kasus yang tidak bisa diberi diagnosis yang lebih spesifik walau pun semua fakta yang berhubungan dengan kasus ini diperiksa, tanda atau gejala yang ditemukan pada encounter awal ternyata bersifat sementara dan penyebabnya tidak bisa ditentukan, diagnosis sementara pada pasien yang tidak kembali untuk pemeriksaan atau asuhan lebih lanjut, kasus yang dirujuk ke tempat lain sebelum diagnosis ditegakkan, kasus yang karena suatu alasan tidak bisa diberi diagnosis yang lebih tepat, gejala tertentu, dengan informasi tambahan tersedia, yang merupakan masalah penting tersendiri dalam asuhan medis

Kecuali:

penemuan abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu (O28.-) kondisi tertentu yang berasal dari masa perinatal (P00-P96)

Blok-blok dalam bab ini adalah sebagai berikut: R00-R09 Tanda dan gejala pada sistem sirkulasi dan pernafasan R10-R19 Tanda dan gejala pada sistem pencernaan dan abdomen R20-R23 Tanda dan gejala pada kulit dan jaringan subkutis R25-R29 Tanda dan gejala pada sistem syaraf dan muskuloskeleton R30-R39 Tanda dan gejala pada sistem perkemihan R40-R46 Tanda dan gejala pada kognisi, persepsi, emosi dan tingkah laku R47-R49 Tanda dan gejala pada bicara dan suara R50-R69 Tanda dan gejala umum R70-R79 Hasil abnormal pada pemeriksaan darah, tanpa diagnosis R80-R82 Hasil abnormal pada pemeriksaan urin, tanpa diagnosis

ICD 10 2nded

Apikes Iris

R83-R89 Hasil abnormal pada pemeriksaan cairan tubuh, zat dan jaringan, tanpa diagnosis R90-R94 Hasil abnormal pada citra diagnostik dan pemeriksaan fungsi, tanpa diagnosis R95-R99 Penyebab kematian yang tidak jelas dan tidak diketahui

Tanda dan gejala pada sistem sirkulasi dan pernafasan (R00-R09) R00

Kelainan denyut jantung Kecuali: kelainan yang dimulai pada masa perinatal (P29.1) aritmia yang dijelaskan (I47-I49) R00.0 Tachycardia [denyut jantung cepat], tidak dijelaskan Tachycardia: sinoauricular NOS, sinus (sinusal) NOS R00.1 Bradycardia [denyut jantung lambat], tidak dijelaskan Bradycardia: sinoatrial, sinus, vagal R00.2 Palpitasi Sadar akan denyut jantungt R00.8 Kelainan denyut jantung lain dan tidak dijelaskan R01

Bising jantung (cardiac murmurs) dan suara jantung lainnya Kecuali: yang dimulai pada masa perinatal (P29.8) R01.0 Bising jantung ringan dan tidak berbahaya Bising jantung fungsional R01.1 Bising jantung, tidak dijelaskan Cardiac bruit NOS R01.2 Suara jantung lainnya Cardiac dullness [pekak jantung] meningkat atau menurun; friksi prekordial R02

Gangrene, not elsewhere classified Kecuali: gas gangrene (A48.0), pyoderma gangrenosum (L88) gangrene pada: situs tertentu yang dijelaskan - see Alphabetical Index gangrene pada: diabetes mellitus (E10-E14 dengan karakter keempat .5) gangrene pada: aterosklerosis (I70.2),. penyakit pembuluh darah perifer lain (I73.-) R03 Pembacaan tekanan darah abnormal, tanpa diagnosis R03.0 Tekanan darah terbaca meningkat, tanpa diagnosis hipertensi Note: kategori ini untuk episode peningkatan tekanan darah pada pasien tanpa diagnosis resmi hipertensi, atau sebagai penemuan insidentil terpisah. R03.1 Tekanan darah terbaca rendah yang tidak spesifik Kecuali: hipotensi (I95.-), hipotensi neurogenik orthostatik (G90.3) sindroma hipotensi maternal (O26.5) R04 Perdarahan dari saluran pernafasan R04.0 Epistaxis Perdarahan dari hidung, mimisan ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-2

ICD 10 2nded

Apikes Iris

R04.1 Perdarahan dari tenggorokan Kecuali: haemoptysis (R04.2) R04.2 Haemoptysis Sputum bercampur darah, batuk dengan perdarahan R04.8 Perdarahan dari situs lain pada saluran pernafasan Perdarahan paru-paru NOS Kecuali: perdarahan paru-paru perinatal (P26.-) R04.9 Perdarahan dari saluran pernafasan, tidak dijelaskan R05

Batuk Kecuali: batuk psikogenik (F45.3), batuk dengan perdarahan (R04.2) R06

Kelainan pernafasan Kecuali: respiratory distress (syndrome)(of): adult (J80), newborn (P22.-) respiratory: failure (J96.-), failure of newborn (P28.5), arrest (R09.2), R06.0 Dyspnoea Orthopnoea, shortness of breath [sesak nafas] Kecuali: transient tachypnoea of newborn (P22.1) R06.1 Stridor – nafas berbunyi seperti air menggelegak] Kecuali: laryngismus (stridulus) (J38.5), stridor larynx kongenital (P28.8) R06.2 Wheezing – [nafas menciok] R06.3 Periodic breathing Pernafasan Cheyne-Stokes, pernafasan periodik R06.4 Hyperventilation – [nafas dalam] Kecuali: hiperventilasi psikogenik (F45.3) R06.5 Mouth breathing Snoring [bunyi mendengkur, nafas melalui mulut] Kecuali: mulut kering NOS (R68.2) R06.6 Hiccough Kecuali: hiccough psikogenik (F45.3) R06.7 Sneezing – [bersin] R06.8 Kelainan bernafas lain dan tidak dijelaskan Apnoea NOS [nafas berhenti], breath-holding (spells) [menahan nafas] Choking sensation [rasa tercekik], sighing [nafas bunyi mengeluh] Kecuali: apnoea (pada): tidur (G47.3), newborn (primary) (P28.3), newborn (P28.4), R07

Nyeri di tenggorokan dan dada Kecuali: mialgia epidemik (B33.0), sore throat (acute) NOS (J02.9), disfagia (R13) nyeri pada: leher (M54.2), mammae (N64.4) R07.0 Nyeri di tenggorokan R07.1 Nyeri dada ketika bernafas Painful respiration ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-3

ICD 10 2nded

Apikes Iris

R07.2 Nyeri precordial R07.3 Nyeri dada lainnya Nyeri dada depan NOS R07.4 Nyeri dada, tidak dijelaskan R09

Tanda dan gejala lain pada sistem sirkulasi dan pernafasan Kecuali: respiratory distress (syndrome)(of): adult (J80), newborn (P22.-) respiratory: failure (J96.-), failure of newborn (P28.5) R09.0 Asphyxia – [tercekik] Kecuali: asphyxia intrauterine (P20.-), asphyxia lahir (P21.-) asphyxia (akibat): benda asing (T17.-), trauma (T71), karbon monoxida (T58) R09.1 Pleurisy – [pleuritis] Kecuali: pleurisy dengan effusi (J90) R09.2 Respiratory arrest Cardiorespiratory failure [gagal kardiorespirasi] R09.3 Sputum abnormal Jumlah, warna, atau bau sputum abnormal; sputum berlebihan Kecuali: sputum bercampur darah (R04.2) R09.8 Tanda dan gejala lain yang dijelaskan pada sistem sirkulasi dan pernafasan Perkusi abnormal, suara friksi, suara timpani pada dada Rales [rhonchi], bruit (arterial), weak pulse [nadi lemah]

Tanda dan gejala pada sistem pencernaan dan abdomen (R10-R19) Kecuali:

pylorospasm (K31.3), obstruksi usus (K56.-), obstruksi usus pada bayi (P76.-) perdarahan gastrointestinum (K92.0-K92.2), pada bayi (P54.0-P54.3), gejala yang dapat dirujuk ke organ genital: pria (N48-N50), wanita (N94.-) pylorospasme kongenital atau infantil (Q40.0) tanda dan gejala pada sistem perkemihan (R30-R39)

R10

Nyeri abdomen dan pelvis Kecuali: dorsalgia (M54.-), kolik ginjal (N23), kembung dan kondisi terkait (R14) R10.0 Acute abdomen Nyeri hebat abdomen (umum)(lokal)(dengan kejang abdomen) R10.1 Nyeri lokal di abdomen atas Nyeri epigastrium R10.2 Nyeri pelvis dan perineum R10.3 Nyeri lokal di bagian lain abdomen bawah R10.4 Nyeri abdomen lain dan tidak dijelaskan Abdominal tenderness [nyeri tekan] NOS, kolik NOS, kolik infantil R11

Mual dan muntah

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-4

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Kecuali:

muntah (pada): psikogenik (F50.5), setelah operasi gastrointestinum (K91.0) haematemesis (K92.0), haematemesis neonatus (P54.0) muntah berlebihan: pada kehamilan (O21.-), muntah pada bayi (P92.0)

R12

Heartburn Kecuali: dyspepsia (K30) R13 Dysphagia Sulit menelan R14 Flatulence [kembung] dan kondisi terkait Distensi perut (berisi gas), bloating, eructation, gas pain, tympanites (perut)(usus) Kecuali: aerophagy psikogenik (F45.3) R15 Faecal incontinence Encopresis NOS Kecuali: yang penyebabnya nonorganik (F98.1) R16 R16.0 R16.1 R16.2

Hepatomegali dan splenomegali, not elsewhere classified Hepatomegaly, not elsewhere classified Splenomegaly, not elsewhere classified Hepatomegaly dengan splenomegaly, not elsewhere classified Hepatosplenomegaly NOS

R17

Jaundice yang tidak dijelaskan Kecuali: jaundice neonatus (P55, P57-P59) R18 Ascites Cairan dalam rongga peritoneum R19

Tanda dan gejala lain pada sistem pencernaan dan abdomen Kecuali: acute abdomen (R10.0) R19.0 Sembab, massa atau bengkak intraabdomen dan pelvik Sembab atau bengkak difus atau umum: intra-abdomen NOS, pelvik NOS, umbilikus Kecuali: distensi abdomen (gas) (R14), ascites (R18) R19.1 Abnormal bowel sounds – [bising usus abnormal] Bisng usus: absen, hiperaktif R19.2 Visible peristalsis – [peristalsis terlihat] Hyperperistalsis R19.3 Abdominal rigidity – [kejang abdomen] Kecuali: yang disertai nyeri hebat abdomen (R10.0) R19.4 Change in bowel habit – [perubahan kebiasaan usus] Kecuali: konstipasi (K59.0), diare fungsional (K59.1) R19.5 Kelainan feses lainnya

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-5

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Warna feses abnormal, feses banyak sekali, mukus pada feses Kecuali: melaena (K92.1), melaena pada neonatus (P54.1) R19.6 Halitosis – [bau nafas tidak menyenangkan] R19.8 Tanda dan gejala lain yang dijelaskan pada sistem pencernaan dan abdomen

Tanda dan gejala pada kulit dan jaringan subkutis (R20-R23) R20

Kekacauan sensasi kulit Kecuali: anestesia dan kehilangan sensasi disosiatif (F44.6), kekacauan psikogenik (F45.8) R20.0 Anaesthesia kulit R20.1 Hypoaesthesia kulit R20.2 Paraesthesia kulit Formikasi, ‘pins and needles’, tingling skin, kesemutan Kecuali: acroparaesthesia (I73.8) R20.3 Hyperaesthesia R20.8 Kekacauan sensasi kulit lain dan tidak dijelaskan R21

Rash dan erupsi kulit nonspesifik lainnya

R22

Sembab, massa dan bengkak lokal pada kulit dan jaringan subkutis Termasuk: nodul subkutis (lokal)(superficial) Kecuali: adipositas lokal (E65), pembesaran kelenjar limfe (R59.-), oedema (R60.-) massa dan bengkak pada: breast (N63), intra-abdomen atau pelvik (R19.0) sembab (pada): sendi (M25.4), intra-abdomen atau pelvik (R19.0) hasil abnormal pada citra diagnostik (R90-R93). R22.0 Sembab, massa dan bengkak lokal pada kepala R22.1 Sembab, massa dan bengkak lokal pada leher R22.2 Sembab, massa dan bengkak lokal pada badan R22.3 Sembab, massa dan bengkak lokal pada anggota atas R22.4 Sembab, massa dan bengkak lokal pada anggota bawah R22.7 Sembab, massa dan bengkak lokal pada situs ganda R22.9 Sembab, massa dan bengkak lokal, tidak dijelaskan R23 Perubahan kulit lainnya R23.0 Cyanosis Kecuali: acrocyanosis (I73.8), serangan sianosis pada bayi (P28.2) R23.1 Pallor – [pucat] Clammy skin R23.2 Flushing – [kemerahan] Blushing berlebihan Kecuali: keadaan menopause dan klimakterik wanita (N95.1) R23.3 Ecchymoses spontan Petechiae ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-6

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Kecuali:

purpura (D69.-), ecchymoses pada janin dan bayi (P54.5), R23.4 Perubahan texture kulit Desquamasi, indurasi, persisikan pada kulit Kecuali: penebalan epidermis NOS (L85.9) R23.8 Perubahan kulit lainnya dan tidak dijelaskan

Tanda dan gejala pada sistem syaraf dan muskuloskeleton (R25-R29) R25

Pergerakan bawah sadar abnormal Kecuali: kelainan tic (F95.-), kelainan pergerakan stereotype (F98.4) kelainan pergerakan spesifik (G20-G26) R25.0 Pergerakan abnormal kepala R25.1 Tremor, tidak dijelaskan Kecuali: chorea NOS (G25.5) tremor: hysterical (F44.4), essential (G25.0), intention (G25.2) R25.2 Cramp and spasm Kecuali: spasme karpopedal (R29.0), spasme infantil (G40.4) R25.3 Fasciculation Twitching NOS R25.8 Pergerakan bawah sadar abnormal lain dan yang tidak dijelaskan R26

Kelainan gait dan mobilitas Kecuali: ataxia: lokomotor (sifilitika) (A52.1), herediter (G11.-), NOS (R27.0) sindroma immobilitas (paraplegia) (M62.3) R26.0 Ataxic gait Staggering gait R26.1 Paralytic gait Spastic gait R26.2 Kesulitan berjalan, not elsewhere classified R26.8 Kelainan gait dan mobilitas lain dan tidak dijelaskan Unsteadiness on feet NOS R27

Kehilangan koordinasi lainnya Kecuali: hereditary ataxia (G11.-), ataxic gait (R26.0), vertigo NOS (R42) R27.0 Ataxia, tidak dijelaskan R27.8 Kehilangan koordinasi lainnya dan tidak dijelaskan R29 Tanda dan gejala pada sistem syaraf dan muskuloskeletal lainnya R29.0 Tetany Spasme karpopedal Kecuali: tetani: histeria (F44.5), neonatus (P71.3), tetani: parathyroid (E20.9), post-thyroidectomy (E89.2) R29.1 Meningismus R29.2 Reflex abnormal

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-7

ICD 10 2nded

Kecuali: (J39.2) R29.3 R29.4

R29.6

R29.8

Apikes Iris reflex pupil abnormal (H57.0), reflex gag [‘muntah’] hiperaktif

reaksi vasovagus atau syncope (R55) Postur abnormal Clicking hip Kecuali: deformitas kongenital panggul (Q65.-) Tendensi jatuh, NEC Tendensi jatuh karena usia tua atau masalah kesehatan lain yang tidak jelas Kecuali: kecelakaan NOS (X59) kesulitan berjalan (R26.2) pusing dan sulit berdiri (R42) jatuh karena cedera (W00-W19) jatuh karena penyakit yang diklasifikasi di tempat lain pingsan dan kolaps (R55) Tanda dan gejala lain dan tidak dijelaskan pada sistem syaraf dan muskuloskeletal

Tanda dan gejala pada sistem perkemihan (R30-R39) R30

Nyeri yang berhubungan dengan berkemih Kecuali: nyeri psikogenik (F45.3) R30.0 Dysuria Strangury R30.1 Vesical tenesmus [nyeri vesika urinaria] R30.9 Painful micturition, tidak dijelaskan Painful urination NOS R31

Haematuria yang tidak dijelaskan Kecuali: haematuria rekurent atau persistent (N02.-) R32 Inkontinensia urin yang tidak dijelaskan Enuresis NOS Kecuali: enuresis nonorganik (F98.0) inkontinensia stress dan inkontinensia urin lain yang dijelaskan (N39.3N39.4) R33

Retentio urin

R34

Anuria dan oliguria Kecuali: yang merupakan komplikasi: abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.4) hamil, melahirkan dan nifas (O26.8, O90.4) R35 Polyuria Sering berkemih, nocturia [berkemih malam] Kecuali: polyuria psikogenik(F45.3) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-8

ICD 10 2nded

Apikes Iris

R36 Urethral discharge Penile discharge, urethrorrhoea R39 Tanda dan gejala lain pada sistem perkemihan R39.0 Extravasation of urine [lewat di luar pembuluhnya] R39.1 Kesulitan berkemih lainnya Enggan berkemih, aliran kemih kurang, aliran kemih bercabang R39.2 Uraemia extrarenal Uraemia prerenal R39.8 Tanda dan gejala lain tidak dijelaskan pada sistem perkemihan

Tanda dan gejala kognisi, persepsi, emosi, dan tingkah laku (R40-R46) Kecuali: yangmerupakan bagian dari poa kelainan jiwa (F00-F99) R40

Somnolens, stupor dan koma Kecuali: koma: diabetik (E10-E14, karakter keempat .0), hipoglikemik (nondiabetik) (E15) koma: hepatik (K72.-), uraemik (N19), neonatus (P91.5) R40.0 Somnolens Drowsiness [mengantuk] R40.1 Stupor Semicoma Kecuali: stupor: katatonik (F20.2), manik (F30.2), depresif (F31-F33), disosiatif (F44.2) R40.2 Koma, tidak dijelaskan Tidak sadar NOS – [pingsan NOS] R41

Tanda dan gejala lain pada fungsi kognitif dan kesadaran Kecuali: kelainan disosiatif [conversion] (F44.-) R41.0 Disorientasi, tidak dijelaskan Confusion [bingung] NOS Kecuali: disorientasi psikogenik (F44.8) R41.1 Amnesia anterograde R41.2 Amnesia retrograde R41.3 Amnesia lain Amnesia NOS Kecuali: transient global amnesia (G45.4), sindroma amnesia organik (F04) sindroma amnesia akibat zat psikoaktif (F10-F19, karakter keempat .6) R41.8 Tanda dan gejala lain dan tidak dijelaskan pada fungsi kognitif dan kesadaran R42 Dizziness and giddiness Light-headedness, vertigo NOS Kecuali: sindroma vertiginosa (H81.-)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-9

ICD 10 2nded R43 R43.0 R43.1 R43.2 R43.8

Apikes Iris

Kekacauan bau dan rasa Anosmia Parosmia Parageusia [kelainan sensasi rasa] Kekacauan bau dan rasa lain dan tidak dijelaskan Kekacauan campuran bau dan rasa

R44

Tanda dan gejala lain pada sensasi dan persepsi umum Kecuali: kekacauan sensasi kulit (R20.-) R44.0 Halusinasi auditorius R44.1 Halusinasi visual R44.2 Halusinasi lain R44.3 Halusinasi, tidak dijelaskan R44.8 Tanda dan gejala lain dan tidak dijelaskan pada sensasi dan persepsi umum R45 Tanda dan gejala pada keadan emosi R45.0 Nervousness Nervous tension R45.1 Restlessness and agitation – [gelisah dan ingin ribut] R45.2 Unhappiness Worries [khawatir] NOS R45.3 Demoralization and apathy [kehilangan semangat dan apati] R45.4 Irritability and anger [tegang dan marah] R45.5 Hostility [sikap bermusuhan] R45.6 Physical violence [kekerasan fisik] R45.7 Keadaan syok dan stress emosi, tidak dijelaskan R45.8 Tanda dan gejala lain yang melibatkan keadaan emosi Muncul keinginan (tendensi) bunuh diri Kecuali: keinginan bunuh diri sebagai bagian dari kelainan jiwa (F00-F99) R46 R46.0 R46.1 R46.2 R46.3 R46.4 R46.5 R46.6 R46.7 R46.8

Tanda dan gejala pada penampilan dan tingkah laku Very low level of personal hygiene – [‘kotor’] Bizarre personal appearance – [penampilan pribadi aneh] Strange and inexplicable behaviour – [sikap aneh dan tak bisa dijelaskan] Overactivity Slowness and poor responsiveness – [lamban dan kurang respons] Kecuali: stupor (R40.1) Curiga dan jelas menghindar Perhatian berlebihan dan selalu memikirkan event yang menyebabkan stress Terlalu banyak bicara detil kejadian sekitar mengaburkan alasan kontak Tanda dan gejala lain pada penampilan dan tingkah laku

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-10

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Tanda dan gejala pada bicara dan suara (R47-R49) R47

Kekacauan bicara, not elsewhere classified Kecuali: gangguan perkembangan spesifik pada bicaradan bahasa (F80.-) autisma (F84.0-F84.1), stuttering [stammering] (F98.5), cluttering (F98.6) R47.0 Dysphasia and aphasia Kecuali: progressive isolated aphasia (G31.0) R47.1 Dysarthria dan anarthria R47.8 Kekacauan bicara lainnya dan tidak dijelaskan R48 R48.0 R48.1 R48.2 R48.8

Dyslexia dan gangguan fungsi simbolik lain, not elsewhere classified Kecuali: specific developmental disorders of scholastic skills (F81.-) Dyslexia [huruf terbalik-balik] and alexia [tak mengerti kata yang tertulis] Agnosia – [tak bisa mengenali tempat, person, rasa, atau bau yang pernah dikenalnya] Apraxia – [tak bisa membuat gerakan yang biasa] Gangguan fungsi simbolik lain dan tidak dijelaskan Acalculia – [tak bisa berhitung], agraphia – [tak bisa menulis]

R49

Kekacauan suara Kecuali: kekacauan suara psikogenik (F44.4) R49.0 Dysphonia Hoarseness – [suara kasar] R49.1 Aphonia Loss of voice – [suara hilang] R49.2 Hypernasality and hyponasality R49.8 Kekacauan suara lainnya dan tidak dijelaskan Perubahan suara NOS

Tanda dan gejala umum (R50-R69) R50

Demam dengan asal-usul tidak diketahui Kecuali: demam dengan asal-usul tidak diketahui (ketika)(pada): persalinan (O75.2), newborn (P81.9) demam nifas NOS (O86.4) R50.2 Demam akibat obat [gunakan kode tambahan (Bab XX), bila perlu, untuk identifikasi obat] R50.8 Demam lain yang dijelaskan Demam dengan menggigil, demam dengan kaku, atau demam persisten R50.9 Demam, tidak dijelaskan Hyperpyrexia NOS, pyrexia NOS Kecuali: hyperthermia maligna akibat anaesthesia (T88.3) R51 Headache Nyeri muka NOS ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-11

ICD 10 2nded

Kecuali:

Apikes Iris

neuralgia trigeminus (G50.0), nyeri muka tidak khas (G50.1) migraine dan sindroma sakit kepala lainnya (G43-G44)

R52

Pain, not elsewhere classified Termasuk: nyeri yang tidak bisa dirujuk pada organ atau regio tubuh mana pun Kecuali: chronic pain personality syndrome (F62.8), kolik ginjal (N23), headache (R51) nyeri (pada): psikogenik (F45.4), mata (H57.1), telinga (H92.0), gigi (K08.8), lidah (K14.6) sendi (M25.5), anggota (M79.6), pinggang (M54.5), punggung (M54.9) bahu (M75.8), spina (M54.-), breast (N64.4), tenggorokan (R07.0) rongga dada (R07.1-R07.4), abdomen (R10.-), pelvik and perineum (R10.2) R52.0 Nyeri akut R52.1 Nyeri kronis ‘intractable’ – [tak bisa hilang] R52.2 Nyeri kronis lain R52.9 Nyeri, tidak dijelaskan Nyeri umum NOS R53 Malaise and fatigue Asthenia NOS, lethargy, tiredness, penurunan fisik umum Debilitas: NOS, kronis, nervosa Kecuali: fatigue syndrome (F48.0), fatigue syndrome pascavirus (G93.3) debilitas: kongenital (P96.9), senilis (R54) exhaustion and fatigue (akibat)(pada): pertempuran (F43.0), neurasthenia (F48.0), kehamilan (O26.8), asthenia senilis(R54), exposure (T73.2), olahraga berlebihan (T73.3), panas (T67.-) R54 Senilitas Tua, usia senja – tanpa disebutkan psikosis, asthenia atau debilitas senilis Kecuali: senile psychosis (F03) R55 Syncope and collapse Blackout, fainting [tidak sadar tiba-tiba, sebentar, karena penurunan aliran darah ke otak] Kecuali: astenia neurosirkulasi (F45.3), pingsan NOS (R40.2) hipotensi ortostatik (I95.1), hipotensi ortostatik neurogenic (G90.3) syok: kardiogenik (R57.0), NOS (R57.9), pascabedah (T81.1) syok yang mempersulit atau menyertai: abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.3), persalinan dan melahirkan (O75.1) Stokes-Adams attack (I45.9) – [akibat asistole atau fibrillasi jantung] syncope: psikogenik (F48.8), sinus karotid (G90.0), jantung (T67.1) R56

Konvulsi, not elsewhere classified Kecuali: konvulsi [kontraksi dan relaksasi cepat berulang] dan kejang (pada): ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-12

ICD 10 2nded

Apikes Iris

disosiatif (F44.5), epilepsi (G40-G41), bayi (P90) R56.0 Kejang demam R56.8 Kejang lain dan tidak dijelaskan Fit NOS, seizure (convulsive) NOS R57

Shock, not elsewhere classified Kecuali: toxic shock syndrome (A48.3) syok (akibat): septik (A41.9), psikis (F43.0), obstetrik (O75.1), komplikasi atau pasca abortus, hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.3), petir (T75.0), listrik (T75.4), trauma (T79.4), pascabedah (T81.1), anaestesia (T88.2) syok anafilaktik (akibat): reaksi makanan (T78.0), NOS (T78.2), serum (T80.5) R57.0 Syok kardiogenik R57.1 Syok hipovolemik R57.8 Syok lain Syok endotoksik R57.9 Syok, tidak dijelaskan Kegagalan sirkulasi perifer NOS R58 Haemorrhage, not elsewhere classified Perdarahan NOS R59

Pembesaran kelenjar limfe Termasuk: pembesaran kelenjar Kecuali: limfadenitis: mesenterika (akut)(kronik) (I88.0), kronik (I88.1), NOS (I88.9) limfadenitis akut (L04.-) R59.0 Pembesaran kelenjar limfe lokal R59.1 Pembesaran kelenjar limfe umum Lymphadenopathy NOS Kecuali: penyakit HIV yang menyebabkan limfadenopati umum (persistent) (B23.1) R59.9 Pembesaran kelenjar limfe, tidak dijelaskan R60

Oedema, not elsewhere classified Kecuali: hydrothorax (J94.8), hydrops fetalis NOS (P83.2), ascites (R18) oedema (pada): malnutrisi (E40-E46), serebri (G93.6), larynx (J38.4), pharynx (J39.2), nasopharynx (J39.2), paru-paru (J81), hamil (O12.0), serebri akibat cedera lahir (P11.0), bayi (P83.3), herediter (Q82.0), angioneurotic (T78.3) R60.0 Oedema lokal R60.1 Oedema umum R60.9 Oedema, tidak dijelaskan Retensi cairan NOS R61

Hiperhidrosis

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-13

ICD 10 2nded

Apikes Iris

R61.0 Hiperhidrosis lokal R61.1 Hiperhidrosis umum R61.9 Hiperhidrosis, tidak dijelaskan Keringat berlebihan, keringat malam R62

Perkembangan fisiologis tidak seperti harapan Kecuali: pubertas terlambat (E30.0) R62.0 Delayed milestone Pencapaian tingkat perkembangan fisiologis yang diharapkan terlambat Terlambatnya: berbicara, berjalan R62.8 Perkembangan fisiologis tidak seperti harapan lainnya Kegagalan: pertambahan berat bada, bertumbuh Infantilisme NOS, pertumbuhan tidak ada, retardasi fisik Kecuali: penyakit HIV yang menyebabkan gagal bertumbuh (B22.2) retardasi fisik akibat malnutrisi (E45) R62.9 Perkembangan fisiologis tidak seperti harapan, tidak dijelaskan R63

Tanda dan gejala sehubungan dengan makan dan minum Kecuali: malnutrisi (E40-E46), kelainan makan dengan penyebab non-organik (F50.-), bulimia NOS (F50.2) R63.0 Anorexia Hilang selera makan Kecuali: anorexia nervosa (F50.0), hilang selera dengan penyebab non-organik (F50.8) R63.1 Polydipsia Minum berlebihan R63.2 Polyphagia Makan berlebihan, hiperalimentasi NOS R63.3 Kesulitan dan kesalahan pengaturan makan Masalah pemberian makanan NOS Kecuali: masalah pemberian makanan pada bayi(P92.-) kelainan pemberian makanan bayi dengan penyebab non-organik (F98.2) R63.4 Penurunan abnormal berat badan R63.5 Peningkatan abnormal berat badan Kecuali: obesitas (E66.-), berat badan naik berlebihan pada kehamilan (O26.0) R63.8 Tanda dan gejala lain sehubungan dengan makan dan minum R64

Cachexia Kecuali: penyakit HIV yang menyebabkan wasting syndrome (B22.2) malignant cachexia (C80), marasmus gizi (E41) R68

Gejala dan tanda umum lainnya

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-14

ICD 10 2nded

Apikes Iris

R68.0 Hypothermia, tidak ada hubungannya dengan suhu lingkungan yang dingin Kecuali: hipotermia (akibat)(pada): suhu lingkungan rendah (T68), NOS (accidental) (T68) newborn (P80.-), anaesthesia (T88.5) R68.1 Gejala non-spesifik yang khas pada bayi Tangis bayi berlebihan, bayi irritable Kecuali: teething syndrome (K00.7), iritabilitas serebral neonatus neonatal (P91.3) R68.2 Mulut kering, tidak dijelaskan Kecuali: mulut kering akibat: dehidrasi (E86), sicca syndrome [Sjögren] (M35.0) hiposekresi kelenjar saliva (K11.7) R68.3 Clubbing of fingers Clubbing of nails Kecuali: club finger kongenital (Q68.1) R68.8 Gejala dan tanda umum lainnya yang dijelaskan R69 Penyebab sakit yang tidak diketahui dan tidak dijelaskan Sakit NOS Penyakit yang tidak terdiagnosa, tidak dijelaskan situs atau sistem yang terlibat

Hasil abnormal pada pemeriksaan darah, tanpa diagnosis (R70-R79) Kecuali:

kelainan (dari)(pada): koagulasi (D65-D68), platelets dan trombosit (D69.-), lekosit yang diklasifikasikan di tempat lain (D70-D72), lipids (E78.-), pemeriksaan antenatal ibu (O28.-) kelainan perdarahan dan hematologis pada janin dan bayi (P50-P61) diagnostic abnormal findings classified elsewhere - see Alphabetical Index

R70 Peningkatan erythrocyte sedimentation rate dan kelainan kepekatan plasma R70.0 Peningkatan erythrocyte sedimentation rate R70.1 Kelainan kepekatan plasma R71 Kelainan red blood cells Kelainan morfologi eritrosit NOS, kelainan volume eritrosit NOS Anisocytosis, poikilocytosis Kecuali: polycythaemia vera (D45), anaemias (D50-D64) polycythaemia: jinak (familial) (D75.0), sekunder (D75.1), neonatorum (P61.1) R72 Kelainan white blood cells, not elsewhere classified Hitung jenis lekosit abnormal NOS Kecuali: leukocytosis (D72.8) R73

Peningkatan kadar gula darah Kecuali: diabetes mellitus (E10-E14), DM pada hamil, melahirkan dan nifas (O24.-) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-15

ICD 10 2nded

Apikes Iris

hypoinsulinaemia pascabedah (E89.1), kelainan neonatus (P70.0-P70.2) R73.0 Glucose tolerance test abnormal Diabetes: kimiawi, laten, kerusajan toleransi glukosa, prediabetes R73.9 Hyperglycaemia, tidak dijelaskan R74 Kadar abnormal enzim serum R74.0 Peningkatan kadar transaminase dan lactic acid dehydrogenase [LDH] R74.8 Kadar abnormal enzim serum lainnya Kada abnormal: acid/alkaline phosphatase, amylase, lipase [triacylglycerol lipase] R74.9 Kadar abnormal enzim serum yang tidak dijelaskan R75 Laboratory evidence of human immunodeficiency virus [HIV] Hasil uji HIV bayi yang tidak memberikan kesimpulan Kecuali: status infeksi human immunodeficiency virus [HIV] asymptomatik (Z21) penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24) R76 Hasil immunologis serum abnormal lainnya R76.0 Peningkatan titer antibodi Kecuali: isoimmunisasi, pada kehamilan (O36.0-O36.1) isoimmunisasi, pada kehamilan yang mengganggu janin atau bayi (P55.-) R76.1 Reaksi abnormal terhadap test tuberkulin Hasil abnormal test Mantoux R76.2 Hasil serological test for syphilis (STS) positif palsu Reaksi Wassermann positif palsu R76.8 Hasil immunologis serum abnormal lain yang dijelaskan Peningkatan kadar immunoglobulins NOS R76.9 Hasil immunologis serum abnormal, tidak dijelaskan R77

Kelainan protein plasma lainnya Kecuali: kelainan disorders metabolisme protein plasma (E88.0) R77.0 Kelainan albumin R77.1 Kelainan globulin, hiperglobulinaemia NOS R77.2 Kelainan alphafetoprotein R77.8 Kelainan protein plasma lain yang dijelaskan R77.9 Kelainan protein plasma, tidak dijelaskan R78

Findings of drugs and other substances, not normally found in blood Kecuali: Kelainan jiwa dan tingkah laku akibat penggunaan zat psikoaktif (F10F19) R78.0 Penemuan alkohol di dalam darah R78.1 Penemuan obat opiat di dalam darah R78.2 Penemuan kokain di dalam darah

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-16

ICD 10 2nded

Apikes Iris

R78.3 R78.4 R78.5 R78.6 R78.7 R78.8

Penemuan hallusinogen di dalam darah Penemuan obat lain yang berpotensi adiktif di dalam darah Penemuan obat psikotropika di dalam darah Penemuan zat steroid di dalam darah Penemuan kadar logam berat abnormal di dalam darah Penemuan zat lain yang dijelaskan, yang biasanya tidak ada di dalam darah Penemuan kadar abnormal lithium di dalam darah R78.9 Penemuan zat yang tidak dijelaskan, yang biasanya tidak ada di dalam darah R79

Hasil abnormal lain pada kimia darah Kecuali: hipoglikemia NOS (E16.2), hiperurikemia asimtomatik (E79.0), kelainan cairan, elektrolit, dan keseimbangan asam basa (E86-E87) hasil spesifik yang menunjukkan kelainan metabolisme: asam amino (E70-E72), karbohidrat (E73-E74), lipid (E75.-) hipoglikemia neonatus (P70.3-P70.4), hiperglikemia NOS (R73.9) R79.0 Kadar abnormal mineral darah Kadar abnormal: cobalt, copper, iron, magnesium, mineral NEC, zinc Kecuali: defisiensi gizi mineral (E58-E61), kelainan metabolisme mineral (E83.-) hypomagnesaemia neonatus (P71.2), kadar abnormal lithium (R78.8) R79.8 Hasil abnormal lain yang dijelaskan pada kimia darah Kadar abnormal gas darah R79.9 Hasil abnormal kimia darah, tidak dijelaskan

Hasil abnormal pada pemeriksaan urin, tanpa diagnosis (R80-R82) Kecuali:

hasil abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu (O28.-) hasil abnormal pemeriksaan diagnostik yang diklasifikasikan di tempat lain hasil spesifik yang menunjukkan kelainan metabolisme:: asam amino (E70-E72), karbohidrat (E73-E74)

R80 Isolated proteinuria Albuminuria NOS, proteinuria Bence Jones, proteinuria NOS Kecuali: proteinuria: persistent (N39.1), orthostatik (N39.2), gestasi (O12.1) proteinuria terpisah, dengan lesi morfologis yang dijelaskan (N06.-) R81

Glycosuria Kecuali: glycosuria ginjal (E74.8) R82

Hail abnormal lainnya pada urin Kecuali: haematuria (R31) R82.0 Chyluria Kecuali: chyluria filaria (B74.-) R82.1 Myoglobinuria R82.2 Biliuria R82.3 Haemoglobinuria ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-17

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Kecuali: R82.4 R82.5 R82.6 R82.7 R82.8 R82.9

haemoglobinuria pada hemolisis akibat faktor eksternal NEC (D59.6) paroxysmal nocturnal haemoglobinuria [Marchiafava-Micheli] (D59.5) Acetonuria, ketonuria Peningkatan kadar obat dan zat biologis pada urin Peningkatan kadar di urin: katekolamin, indoleacetic acid, 17-ketosteroids, steroids Kadar abnormal di urin untuk zat umumnya bukan obat-obatan Kadar abnormal logam berat di urin Hasil abnormal pada pemeriksaan mikrobiologi urin Hasil kultur positif Hasil abnormal pada pemeriksaan sitologis dan histologis urin Hasil abnormal lain dan tidak dijelaskan pada urine Cells and casts pada urine, crystalluria, melanuria

Hasil abnormal pemeriksaan cairan tubuh, zat dan jaringan, tanpa diagnosis (R83-R89) Kecuali:

hasil abnormal pada: pemeriksaan antenatal ibu (O28.-) hasil pemeriksaan tanpa diagnosis: darah (R70-R79), urine (R80-R82) hasil abnormal diagnostik yang diklasifikasikan di tempat lain – see Vol. 2 Subdivisi karakter keempat berikut digunakan dengan kategori R83-R89: .0 Kadar abnormal enzym .1 Kadar abnormal hormon .2 Kadar abnormal obat dan zat biologis lain .3 Kadar abnormal zat yang bukan obat-obatan .4 Hasil abnormal immunologis .5 Hasil abnormal mikrobiologis: hasil kultur positif .6 Hasil abnormal sitologis: apusan abnormal Papanicolaou .7 Hasil abnormal histologis .8 Hasil abnormal lainnya: hasil abnormal chromosom .9 Hasil abnormal yang tidak dijelaskan R83

Hasil abnormal pada cerebrospinal fluid

R84 Hasil abnormal pada specimens dari organ respirasidan thorax Hasil abnormal: apusan bronkus, sekresi hidung, cairan pleura, sputum, apusan tenggorokan Kecuali: sputum bercampur darah (R04.2) R85 Hasil abnormal pada specimens dari organ pencernaan dan rongga abdomen Hasil abnormal pada: cairan peritoneum, saliva Kecuali: kelainan feses (R19.5) R86 Hasil abnormal pada specimens dari organ genitalia pria Hasil abnormal pada: sekresi prostat, semen, cairan seminalis; spermatozoa abnormal ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-18

ICD 10 2nded

Kecuali:

Apikes Iris azoospermia (N46), oligospermia (N46)

R87 Hasil abnormal pada specimens dari organ genitalia wanita Hasil abnormal pada sekresi dan apusan dari: cervix uteri, vagina, vulva Kecuali: carcinoma in situ (D05-D07.3) displasia: cervix uteri (N87.-), vagina (N89.0-N89.3), vulva (N90.0-N90.3) R89 Hasil abnormal pada specimens dari organ, sistem dan jaringan lain Hasil abnormal pada: cairan nipple, cairan synovium, sekresi luka

Hasil abnormal citra diagnostik dan function studies, tanpa diagnosis (R90-R94) Termasuk:

Kecuali:

hasil abnormal nonspecifik pada citra diagnostik menggunakan: computerized axial tomography [CAT scan], ultrasound [echogram] magnetic resonance imaging [MRI][NMR], thermography positron emission tomography [PET scan], pemeriksaan X-ray hasil abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu (O28.-) hasil abnormal diagnostik yang diklasifikasikan di tempat lain

R90 Hasil abnormal pada citra diagnostik sistem syaraf pusat R90.0 Lesi intrakranium yang memakan tempat R90.8 Hasil abnormal lain pada citra diagnostik sistem syaraf pusat Echoencephalogram abnormal R91 Hasil abnormal pada citra diagnostik paru-paru Coin lesion NOS, lung mass NOS R92

Hasil abnormal pada citra diagnostik dada

R93 Hasil abnormal pada citra diagnostik struktur tubuh lainnya R93.0 Hasil abnormal pada citra diagnostik tengkorak dan kepala, not elsewhere classified Kecuali: lesi intrakranium yang memakan tempat (R90.0) R93.1 Hasil abnormal pada citra diagnostik jantung dan sirkulasi koroner Abnormal: echocardiogram NOS, bayangan jantung R93.2 Hasil abnormal pada citra diagnostik hati dan saluran empedu Nonvisualisasi gallbladder R93.3 Hasil abnormal pada citra diagnostik bagian lain saluran pencernaan R93.4 Hasil abnormal pada citra diagnostik pada organ perkemihan Cacad pengisian pada: bladder, kidney, ureter Kecuali: hypertrophy of kidney (N28.8) R93.5 Hasil abnormal pada citra diagnostik daerah abdomen, Termasuk retroperitoneum R93.6 Hasil abnormal pada citra diagnostik pada anggota Kecuali: hasil abnormal pada kulit dan jaring sybkutis (R93.8) R93.7 Hasil abnormal pada citra diagnostik pada bagian lain sistem musculoskeleton ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-19

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Kecuali:

Hasil abnormal pada citra diagnostik pada tengkorakl (R93.0) R93.8 Hasil abnormal pada citra diagnostik pada struktur tubuh lain yang dijelaskan Hasil radiologis kulit dan jaringan subkutis Shift mediastinum R94

Hasil abnormal pada function studies [penelitian fungsi] Termasuk: hasil abnormal pada: radionuclide [radioisotope] uptake studies, scintigraphy R94.0 Hasil abnormal pada function studies sistem syaraf pusat Electroencephalogram [EEG] abnormal R94.1 Hasil abnormal pada function studies sistem syaraf perifer dan sensasi khusus Abnormal: electromyogram [EMG], electro-oculogram [EOG], electroretinogram [ERG], response to nerve stimulation, visually evoked potential [VEP] R94.2 Hasil abnormal pada pulmonary function studies Penurunan: kapasitas ventilasi, kapasitas vital R94.3 Hasil abnormal pada function studies kardiovascular Abnormal: electrocardiogram [ECG][EKG], electrophysiological intracardiac studies, phonocardiogram, vectorcardiogram R94.4 Hasil abnormal pada function studies ginjal Abnormal renal function test R94.5 Hasil abnormal pada function studies hati R94.6 Hasil abnormal pada function studies tiroid R94.7 Hasil abnormal pada function studies endokrin lainnya Kecuali: abnormal glucose tolerance test (R73.0) R94.8 Hasil abnormal pada function studies organ dan sistem lain Abnormal: basal metabolic rate [BMR], bladder function test, splenic function test

Penyebab kematian yang tidak jelas dan tidak diketahui (R95-R99)

Kecuali: fetal death dengan penyebab tidak dijelaskan (P95), kematian obstetri NOS (O95)

R95

Sudden infant death syndrome

R96

Mati mendadak lainnya, penyebab tidak diketahui Kecuali: sudden cardiac death, begitu tertulis (I46.1), sudden infant death syndrome (R95) R96.0 Instantaneous death – [mati mendadak] R96.1 Kematian terjadi kurang dari 24 jam sejak awal gejala, tanpa penjelasan lain Kematian yang tidak ‘violent’ atau mendadak tapi penyebabnya tidak diketahui Kematian tanpa tanda-tanda penyakit R98 Unattended death – kematian yang tidak dihadiri Kematian dengan ditemukan mayat dan tidak ditemukan penyebabnya Found dead ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-20

ICD 10 2nded

Apikes Iris

R99 Penyebab kematian yang kabur dan tidak dijelaskan Kematian NOS Penyebab kematian tidak diketahui

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-21

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Chapter XVIII. SYMPTOMS, SIGNS AND ABNORMAL CLINICAL & LABORATORY FINDINGS, NOT ELSEWHERE CLASSIFIED Bab ini mencakup:  gejala  tanda  hasil abnormal prosedur klinis dan penyelidikan lain  kondisi yang sulit didefinisikan sehingga tidak bisa dibuat diagnosis yang dapat diklasifikasikan di tempat lain IMPORTANT POINTS FOR THIS CHAPTER  Kategori berkisar dari R00 sampai R99  90 dari 100 kategori yang tersedia telah berisi  Kognisis, persepsi, emosi dan tingkah laku berada pada R40 -R46,  Bicara dan suara berada pada R47-R49  Tidak terdapat kategori asterisk untuk Bab ini  Alphabetical Index (Volume 2) harus selalu digunakan untuk klarifikasi tanda dan gejala mana yang dialokasikan pada Bab XVIII dan mana yang ke Bab lain.  R10 ‘Abdominal and pelvic pain’ dibagi menurut situs nyeri, misal nyeri abdomen atas.  R47-R49 mengklasifikasi gejala dan tanda pada bicara dan suara, dan kondisi seperti gangguan bicara yang tidak diklasifikasikan di tempat lain, dan gangguan suara.  R70-R94 mengurusi penmuan abnormal. Kode ini untuk digunakan kalau tidak terdapat diagnosis yang jelas sedangkan seseorang telah menjalani follow up pemeriksaan yang menunjukkan adanya penmuan abnormal.  R95-R99 ‘penyebab mortalitas yang kabur dan tak diketahui’, digunakan untuk kode mortalitas. Kode ini hanya digunakan kalau tidak ada kode spesifik lain yang bisa diberikan. 1. 2. 3. 4.

Pyrexia of unknown origin False-positive Wassermann reaction for syphilis Hyperglycemia Scaling of skin of the hands

1. Pyrexia of unknown origin 2. False-positive Wassermann reaction for syphilis 3. Hyperglycemia 4. Scaling of skin of the hands 5. Petechiae 6. Hallucinations (visual) 7. Anorexia 8. Intracranial space-occupying lesion 9. Abnormal glucose tolerance test. 10.25 year old patient was admitted for investigation of debilitating malaise and fatigue. 11.Elderly woman admitted because of her concern about heart palpitations. ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-22

ICD 10 2nded

Apikes Iris

12.Abnormal findings on semen tests. 13.Swelling of the glands in neck. 14.Syncope, cause undetermined 15.Right upper quadrant abdominal pain 16.Instantaneous death 17.Urinary incontinence 18.Dysphagia 19.Abnormal papanicolaou (pap) smear of cervix 20.Hematuria

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-23

ICD 10 2nded

Apikes Iris

CHAPTER 18 SYMPTOMS, SIGNS AND ABNORMAL CLINICAL & LABORATORY FINDINGS, NOT ELSEWHERE CLASSIFIED 1. Pyrexia of unknown origin Look up pyrexia in the Index (Volume 3, page 469). Pyrexia (of unknown origin) -> R50.9 Note that there are more specific codes shown in the Index and as Exclusion notes in the Tabular list for pyrexia occurring in conjunction with different conditions, but our diagnosis is pyrexia of unknown origin. 2. False-positive Wassermann reaction for syphilis Look up false in the Index (Volume 3, page 221). False - positive serological test for syphilis (Wassermann reaction) -> R76.2 3. Hyperglycemia Look up hyperglycemia in the Index (Volume 3, page 274). Hyperglycemia, hyperglycemic -> R73.9 Again, note that there are more specific codes to use if you know the cause of the hyperglycemia. 4. Scaling of skin of the hands Look up scaling in the Index (Volume 3, page 486). Scaling, skin -> R23.4 This condition is coded under Changes in Skin Texture.

5. Petechiae Look up Petechiae in the Index (Volume 3, page 437). Petechia, petechiae -> R23.3

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-24

ICD 10 2nded

Apikes Iris

If the petechiae had been occurring in a newborn baby, we would use code P54.5 from the Perinatal Conditions chapter. 6. Hallucinations (visual) Look up hallucinations in the Index (Volume 3, page 252). Hallucinations - visual -> R44.1 There are individual codes for the differing types of hallucinations - visual, auditory and other hallucinations. 7. Anorexia Look up anorexia in the Index (Volume 3, page 53). Anorexia -> R63.0 8. Intracranial space-occupying lesion Look up lesion in the Index (Volume 3, page 333). Lesion - intracranial, space-occupying NEC -> R90.0 9. Abnormal glucose tolerance test. Look up abnormal in the Index (Volume 3, page 12). Abnormal - glucose tolerance (test) -> R73.0

10.25 year old patient was admitted for investigation of debilitating malaise and fatigue. Look up Malaise in the Index (Volume 3, page 344). Malaise -> R53 Look up Fatigue in the Index (Volume 3, page 221). Fatigue -> R53 We only need to use the code once to describe both symptoms. 11.Elderly woman admitted because of her concern about heart palpitations. ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-25

ICD 10 2nded

Apikes Iris

Look up palpitations in the Index (Volume 3, page 425). Palpitations(heart) -> R00.2 12.Abnormal findings on semen tests. Look up abnormal in the Index (Volume 3, page 13). Abnormal - semen -> R86._ Refer to page 886 of Volume 1 for the fourth character subdivision needed for R86. On page 885 is a list of options for fourth character subdivisions for the categories R83R89. As we do not know what the abnormal finding is for this patient we should use the fourth character of .9. The code for this patient is therefore R86.9. 13.Swelling of the glands in neck. Look up swelling in the Index (Volume 3, page 517). Swelling -glands - - localised -> R59.0 We code to localised as neck has been specified as the site of the swelling without mention of any other lymph gland. 14.Syncope, cause undetermined Look up syncope in the Index (Volume 3, page 518). Syncope -> R55 15.Right upper quadrant abdominal pain Look up pain in the Index (Volume 3, page 423). Pain - abdominal - - upper abdomen -> R10.1 16.Instantaneous death Look up death in the Index (Volume 3, page 132). Death ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-26

ICD 10 2nded

Apikes Iris

- instantaneous -> R96.0 This is a poor diagnosis - you should try to find out more details. 17.Urinary incontinence Look up incontinence in the Index (Volume 3, page 288). Incontinence - urinary -> R32 You will note in the Index there are other options for the incontinence, but as there is no more specification in our diagnosis, the incontinence is coded to the symptoms chapter. 18.Dysphagia Look up dysphagia in the Index (Volume 3, page 193). Dysphagia -> R13

19.Abnormal papanicolaou (pap) smear of cervix Look up abnormal in the Index (Volume 3, page 13). Abnormal - papanicolaou(smear) - - cervix -> R87.6 20.Hematuria Look up hematuria in the Index (Volume 3, page 255). Hematuria-> R31

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XIX-27

CHAPTER XX. CEDERA, KERACUNAN, DAN AKIBAT LAIN TERTENTU DARI PENYEBAB EKSTERNAL (S00-T98) Kecuali: Trauma obstetrik (O70-O71) Trauma lahir (P10-P15) Bab ini berisi blok-blok berikut: S00-S09 Cedera kepala S10-S19 Cedera leher S20-S29 Cedera torak S30-S39 Cedera abdomen, punggung bawah, vertebra lumbalis, dan pelvis S40-S49 Cedera bahu dan lengan atas S50-S59 Cedera siku dan lengan bawah S60-S69 Cedera pergelangan dan tangan S70-S79 Cedera panggul dan paha S80-S89 Cedera lutut dan tungkai bawah S90-S99 Cedera tumit dan kaki T00-T07 Cedera yang melibatkan regio ganda pada tubuh T08-T14 Cedera bagian badan, anggota atau regio tubuh yang tidak dijelaskan T15-T19 Efek dari benda asing yang masuk melalu lobang alamiah T20-T32 Luka bakar dan korosi T33-T35 Frostbite [cedera dingin] T36-T50 Keracunan drugs, obat medis dan zat-zat biologis T51-T65 Efek toksik zat yang peran utamanya bukan obat medis T66-T78 Efek penyebab eksternal lain dan yang tidak dijelaskan T79 Komplikasi dini tertentu dari trauma T80-T88 Komplikasi asuhan bedah dan medis, not elsewhere classified T90-T98 Sequelae cedera, keracunan dan konsekuensi lain penyebab eksternal Bab ini menggunakan bagian S untuk mengkode berbagai cedera pada daerah tubuh tunggal, dan bagian T untuk cedera daerah tubuh ganda atau tidak dijelaskan di samping untuk keracunan dan konsekuensi tertentu lain akibat penyebab luar. Kalau cedera pada situs ganda dinyatakan pada judul, kata ‘dengan’ berarti kedua situs terlibat, dan kata ‘dan’ berarti satu atau kedua situs terlibat. Prinsip pemberian kode ganda untuk cedera sedapat mungkin harus diikuti. Kategori kombinasi untuk cedera ganda disediakan untuk digunakan kalau detil masing-masing kondisi tidak memadai, atau untuk tabulasi primer kalau pencatatan kode tunggal lebih disukai; di luar itu, setiap cedera harus dikode secara tersendiri. Rujuk aturan pengkodean morbiditas dan mortalitas pada Volume 2.

Catatan khusus dari Volume 2 Kalau terdapat cedera ganda dan tidak ada yang dipilih sebagai ‘Kondisi Utama’ (KU), maka kodelah mereka pada kategori yang tersedia untuk cedera ganda yang::  sejenis, di daerah tubuh yang sama: biasanya karakter keempat ‘.7’ pada S0-S99.  tidak sejenis, tapi di daerah tubuh yang sama: biasanya karakter keempat ‘.7’ pada kategori terakhir setiap blok, seperti S09, S19, S29, dan seterusnya  sejenis, pada daerah tubuh yang berbeda: pada T00-T05 Perhatikan pengecualian berikut:  untuk cedera internal dengan cedera permukaan dan/atau luka terbuka saja, pilih cedera internal sebagai ‘KU’.  untuk fraktur tengkorak dan tulang muka dengan cedera intrakranium, kode cedera intrakranium sebagai ‘KU’.  untuk perdarahan intrakranium dengan cedera lain di kepala, kode perdarahan intrakranium sebagai ‘KU’.  untuk fraktur dengan luka terbuka hanya di lokasi yang sama, kode fraktur sebagai ‘KU’. Kalau digunakan kategori cedera ganda, kode masing-masing cedera bisa dipakai untuk kode tambahan. Pada kasus pengecualian di atas, di samping kode KU, cedera terkait bisa diidentifikasi baik dengan kode tambahan atau dengan angka yang disediakan untuk tujuan ini. Contoh 1 KU Cedera kandung kemih dan urethra. KL: Kode: Cedera ganda organ pelvis (S37.7) sebagai ‘KU’. Kode tambahan: S37.2 (cedera kandung kemih) dan S37.3 (cedera urethra) Contoh 2 KU: Luka terbuka intrakranium dengan perdarahan otak. KL: Kode: Perdarahan otak akibat trauma (S06.8) sebagai ‘KU’. Luka terbuka intrakranium: kode tambahan S01.9 (luka terbuka kepala, tempat tidak dijelaskan) atau dengan menambahkan angka 1 (luka terbuka) pada kode S06.8 (S06.8.1). Kode-kode T90-T98 (Sekuel dari cedera, keracunan, dan akibat penyebab eksternal lain) tidak digunakan sebagai ‘KU’, kalau bentuk kondisi sisa itu telah tercatat. Ketika mengkode kondisi sisa, T90-T98 bisa digunakan sebagai kode tambahan.

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-2

Blok-blok pada bagian S, T00-T14 dan T90-T98 berisi cedera pada level tiga karakter yang diklasifikasikan menurut jenis sebagai berikut. Cedera permukaan, termasuk: kontusio, termasuk memar dan haematoma cedera akibat benda asing di permukaan (serpihan) tanpa luka besar terbuka abrasio [lecet], blister [melepuh] (nonthermal), gigitan serangga (tak berbisa) Luka terbuka, termasuk: gigitan binatang, tersayat, laserasi [luka robek] luka tembus: NOS , dengan benda asing (tembus) Fraktur, termasuk: Fraktur tertutup dengan atau tanpa penundaan kesembuhan impacted, depressed, elevated, comminuted, fissured, greenstick, linear march, simple, slipped epiphysis, spiral Fraktur:terbuka dengan atau tanpa penundaan kesembuhan: compound, terinfeksi, missil, puncture, dengan benda asing Fraktur dengan dislokasi Fraktur dengan perpindahan tempat (displaced) Kecuali: fraktur patologis dengan osteoporosis (M80.-), malunion fraktur (M84.0), nonunion fraktur [pseudoarthrosis] (M84.1) fraktur stress (M84.3), fraktur patologis (M84.4) Dislokasi, sprain dan strain, termasuk avulsi (lepas dari tulang), laserasi, sprain, strain, pada: (kapsul) sendi atau ligamen haemarthrosis, ruptur, subluxasio, robek akibat trauma (kapsul) sendi atau ligamen Cedera syaraf dan medulla spinalis, termasuk: lesi komplit atau inkomplit pada medulla spinalis lesi kesinambungan syaraf dan medulla spinalis trauma yang menyebabkan: syaraf putus, hematomielia, paralisis (sementara), paraplegia, quadriplegia Cedera pembuluh darah, termasuk: avulsi, terpotong, atau laserasi pada pembuluh darah mengalami: trauma yang menyebabkan aneurisma atau fistula (arteriovena), hematoma arteri, ruptur pembuluh darah Cedera pada otot, fasia dan tendon, termasuk: avulsi, terpotong, laserasi, ruptur trauma pada: otot, fasia dan tendon Cedera remuk Amputasi traumatika Cedera organ internal, termasuk: cedera ledakan, cedera konkusio, memar, crushing, laserasi: pada organ internal trauma yang menyebabkan hematoma, tertusuk, ruptur, atau robek pada organ internal Cedera lain dan cedera yang tidak dijelaskan

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-3

Cedera kepala (S00-S09)

Termasuk:: cedera pada: telinga, mata, periokuler, muka (semua bagian), kulit kepala (scalp), rahang, rongga mulut, gusi, gigi, palatum, lidah, area sendi temporomandibula Kecuali: efek benda asing pada: mata bagian luar (T15.-), telinga (T16), hidung (T17.0-T17.1), farings (T17.2), larings (T17.3), mulut (T18.0) luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35), gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4) S00 Cedera permukaan kepala Kecuali: cedera mata dan orbita (S05.-), kontusio serebri: (diffus) (S06.2), terfokus (S06.3) S00.0 Cedera permukaan kulit kepala S00.1 Kontusio kelopak dan area periokuler Black eye Kecuali: kontusio bola mata dan jaringan orbita (S05.1) S00.2 Cedera permukaan lain pada kelopak dan area periokuler Kecuali: cedera permukaan konjungtiva dan kornea (S05.0) S00.3 Cedera permukaan hidung S00.4 Cedera permukaan telinga S00.5 Cedera permukaan bibir dan rongga mulut S00.7 Cedera permukaan ganda pada kepala S00.8 Cedera permukaan bagian lain kepala S00.9 Cedera permukaan kepala, bagian tidak dijelaskan S01 Luka terbuka kepala Kecuali: cedera mata dan orbita (S05.-), amputasi traumatika bagian kepala (S08.-) dekapitasi (S18) S01.0 Luka terbuka kulit kepala Kecuali: avulsi kulit kepala (S08.0) S01.1 Luka terbuka kelopak dan area periokuler Luka terbuka kelopak dan area periokuler dengan atau tanpa duktus lakrimalis S01.2 Luka terbuka hidung S01.3 Luka terbuka telinga S01.4 Luka terbuka pipi dan area temporomandibularis S01.5 Luka terbuka bibir dan rongga mulut Kecuali: fraktur gigi (S02.5), dislokasi gigi (S03.2) S01.7 Luka terbuka ganda pada kepala S01.8 Luka terbuka bagian kepala lainnya S01.9 Luka terbuka kepala, bagian tidak dijelaskan S02

Fraktur tengkorak dan tulang muka Untuk kode utama fraktur tengkorak dan tulang muka dengan cedera intrakranial yang terkait, rujuk aturan dan pedoman pengkodean morbiditas dan mortalitas.

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-4

Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda fraktur dan luka terbuka tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka harus diklasifikasi sebagai tertutup. 0 closed

1 open

S02.0 Fraktur atap tengkorak Fraktur: os. frontalis, os. parietal S02.1 Fraktur basis tengkorak Fraktur occiput, os. temporalis, sphenoid, atap orbita Fraktur fossa: anterior, media, posterior Fraktur sinus: ethmoid, frontal Kecuali: lantai orbita (S02.3), orbita NOS (S02.8) S02.2 Fraktur os. nasalis S02.3 Fraktur lantai orbita Kecuali: fraktur atap orbita (S02.1), orbita NOS (S02.8) S02.4 Fraktur os. malaris dan maxilla Fraktur maxilla superior, (tulang) rahang atas, zygoma S02.5 Fraktur gigi S02.6 Fraktur mandibula Fraktur (os.) rahang bawah S02.7 Fraktur ganda yang melibatkan tengkorak dan tulang muka S02.8 Fraktur tengkorak dan tulang muka lainnya Fraktur alveolus, palatum, orbita NOS Kecuali: fraktur atap orbita (S02.1), lantai orbita (S02.3) S02.9 Fraktur tengkorak dan tulang muka, bagiannya tidak dijelaskan S03 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen kepala S03.0 Dislokasi rahang Dislokasi rahang (rawan)(meniskus), dislokasi mandibula, S03.1 Dislokasi rawan septum hidung S03.2 Dislokasi gigi S03.3 Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan pada kepala S03.4 Sprain dan strain rahang Sprain dan strain (sendi)(ligamen) temporomandibula S03.5 Sprain dan strain sendi dan ligamen bagian kepala lain dan tidak dijelaskan S04 Cedera nervi kraniales S04.0 Cedera n. optikus dan jaras optik Cedera NC II, khiasma optikum, korteks visual S04.1 Cedera n. okulomotorius [NC III] S04.2 Cedera n. trokhlearis [NC IV] S04.3 Cedera n. trigeminus [NC V] S04.4 Cedera n. abdusens [NC VI] S04.5 Cedera n. fasialis [NC VII] S04.6 Cedera n. akustikus [NC VIII] Cedera n. auditorius

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-5

S04.7 Cedera n. aksessorius [NC XI] S04.8 Cedera nervi kraniales lainnya Cedera nn. olfaktorius [I], vagus [X], glossofaringeus [IX], hipoglossus [XII] S04.9 Cedera tidak dijelaskan pada syaraf kepala S05 Cedera mata dan orbita Kecuali: cedera permukaan kelopak (S00.1-S00.2), luka terbuka kelopak dan area periokuler (S01.1), fraktur tulang orbita (S02.1, S02.3, S02.8), cedera pada n. optikus (S04.0), n. okulomotorius (S04.1) S05.0 Cedera konjungtiva dan abrasi kornea tanpa disebutkan benda asing Kecuali: benda asing dalam: sakus konjungtiva (T15.1), kornea (T15.0) S05.1 Kontusio bola mata dan jaringan orbita Hifema traumatika [hifema = perdarahan ke dalam ruang anterior mata] Kecuali: black eye (S00.1), kontusio kelopak dan area periokuler (S00.1) S05.2 Laserasi dan ruptur okuler dengan prolaps atau hilangnya jaringan intraokuli S05.3 Laserasi okuler tanpa prolaps atau hilangnya jaringan intraokuli Laserasi mata NOS S05.4 Luka tembus orbita dengan atau tanpa benda asing Kecuali: benda asing (lama) yang tertahan setelah luka tembus orbita (H05.5) S05.5 Luka tembus bola mata dengan benda asing Kecuali: benda asing intraokuli (lama) yang tertahan (H44.6-H44.7) S05.6 Luka tembus bola mata tanpa benda asing Penetrasi okuli NOS S05.7 Avulsi mata Enukleasi traumatika S05.8 Cedera lainnya pada mata dan orbita Cedera duktus lakrimalis S05.9 Cedera mata dan orbita, bagian tidak dijelaskan Cedera mata NOS S06

Cedera intrakranium Kalau diikuti fraktur terkait, kode utama harus pada fraktur intrakranium(S02.-)

Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan kalau penggunaan kode ganda tidak diinginkan untuk identifikasi cedera dan luka terbuka intrakranium. 0 tanpa luka terbuka intrakranium

1 dengan luka terbuka intrakranium

S06.0 Konkusio Commotio cerebri S06.1 Edema traumatika otak S06.2 Cedera diffus otak Kontusio otak NOS, laserasi otak NOS, kompresi traumatika otak NOS S06.3 Cedera otak pada fokus Kontusio dan laserasi serebri, perdarahan intraserebri traumatika: pada fokus S06.4 Perdarahan epidura Perdarahan extradura (traumatika) S06.5 Perdarahan traumatika subdura ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-6

S06.6 Perdarahan traumatika subarakhnoid S06.7 Cedera intrakranium dengan koma berlangsung lama S06.8 Cedera intrakranium lainnya Perdarahan traumatika: serebellum, intrakranium NOS S06.9 Cedera intrakranium, tidak dijelaskan Cedera otak NOS Kecuali: cedera kepala NOS (S09.9) S07 S07.0 S07.1 S07.8 S07.9

Cedera remuk kepala Cedera remuk muka Cedera remuk tengkorak Cedera remuk bagian kepala lainnya Cedera remuk kepala, bagian tidak dijelaskan

S08 S08.0 S08.1 S08e.8 S08.9

Amputasi trauma bagian kepala Avulsi kulit kepala Amputasi trauma telinga Amputasi trauma bagian kepala lainnya Amputasi trauma bagian kepala yang tidak dijelaskan Kecuali: dekapitasi (S18)

S09 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada kepala S09.0 Cedera pembuluh darah kepala, n.e.c. Kecuali: cedera: pembuluh darah: otak (S06.-), pra-otak (S15.-) S09.1 Cedera otot dan tendon kepala S09.2 Ruptur traumatika gendang telinga S09.7 Cedera ganda pada kepala Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu dari kategori S00-S09.2 S09.8 Cedera kepala lainnya S09.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada kepala Cedera: muka NOS, telinga NOS, nose NOS

Cedera leher (S10-S19)

Termasuk: Cedera: tengkuk, supraklavikula, tenggorok Kecuali: Fraktur vertebra NOS (T08), gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4) Cedera badan NOS (T09.-), cedera medulla spinalis NOS (T09.3), Efek benda asing pada: farings (T17.2), larings (T17.3), trakhea (T17.4), esofagus (T18.1) Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite [cedera dingin] (T33-T35) S10 Cedera permukaan leher S10.0 Kontusio tenggorokan Kontusio esofagus bagian leher, larings, farings, trakhea S10.1 Cedera permukaan tenggorokan lainnya dan tidak dijelaskan S10.7 Cedera permukaan ganda pada leher S10.8 Cedera permukaan bagian leher lainnya S10.9 Cedera permukaan leher, bagian tidak dijelaskan ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-7

S11 Luka terbuka leher Kecuali: dekapitasi (S18) S11.0 Luka terbuka melibatkan larings dan trakhea Luka terbuka trakhea: NOS, servikalis Kecuali: trakhea torakalis (S27.5) S11.1 Luka terbuka melibatkan kelenjar tiroid S11.2 Luka terbuka melibatkan farings dan esofagus servikalis Kecuali: luka terbuka esofagus NOS (S27.8) S11.7 Luka terbuka ganda pada leher S11.8 Luka terbuka bagian leher lainnya S11.9 Luka terbuka leher, bagian tidak dijelaskan S12 Fraktur leher Termasuk: fraktur leher pada: vertebra, spina, prosesus spinosus, prosesus transversus fraktur leher pada: arkus vertebra, arkus neuralis Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda fraktur dan luka terbuka tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka harus diklasifikasi sebagai tertutup. 0 closed

1 open

S12.0 Fraktur vertebra servikalis I [axis] S12.1 Fraktur vertebra servikalis II [atlas] S12.2 Fraktur vertebra servikalis lainnya Kecuali: fraktur ganda vertebra servikalis (S12.7) S12.7 Fraktur ganda vertebra servikalis S12.8 Fraktur bagian leher lainnya Fraktur: os. hyoid, kartilago tiroid, larings, trakhea S12.9 Fraktur leher, bagian tidak dijelaskan Fraktur: spina servikalis NOS, vertebra servikalis NOS: S13 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen setinggi leher Kecuali: ruptur atau pergeseran diskus intervertebralis (nontraumatika) servikalis (M50.-) S13.0 Ruptur traumatika pada diskus intervertebralis servikalis S13.1 Dislokasi vertebra servikalis Dislokasi spina servikalis NOS S13.2 Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan pada leher S13.3 Dislokasi ganda pada leher S13.4 Sprain dan strain spina servikalis Sprain dan strain: (ligamen) longitudinalis anterior, servikalis Sprain dan strain: (sendi) atlanto-oksipitalis servikalis, (sendi) atlanto-axialis Cedera whiplash [leher bergerak seperti lecutan cambuk] S13.5 Sprain dan strain daerah tiroid Sprain dan strain: (sendi)(ligamen) krikoaritenoid, (sendi)(ligamen) krikotiroid Sprain dan strain: kartilago tiroid S13.6 Sprain dan strain sendi dan ligamen di bagian leher lain dan tidak dijelaskan

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-8

S14 Cedera syaraf dan medulla spinalis setinggi leher S14.0 Konkusio dan edema of medulla spinalis servikalis S14.1 Cedera medulla spinalis servikalis lainnya dan tidak dijelaskan Cedera medulla spinalis servikalis NOS S14.2 Cedera radiks syaraf spina servikali S14.3 Cedera pleksus brakhialis S14.4 Cedera syaraf perifer leher S14.5 Cedera syaraf simpatis servikalis S14.6 Cedera syaraf leher lainnya dan tidak dijelaskan S15 Cedera pembuluh darah setinggi leher S15.0 Cedera a. carotid Cedera a. carotid (common) (external) (internal) S15.1 Cedera a. vertebralis S15.2 Cedera v. jugularis externa S15.3 Cedera v. jugularis interna S15.7 Cedera pembuluh darah ganda setinggi leher S15.8 Cedera pembuluh darah setinggi leher lainnya S15.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan setinggi leher S16

Cedera otot dan tendon setinggi leher

S17 S17.0 S17.8 S17.9

Cedera remuk leher Cedera remuk larings dan trakhea Cedera remuk bagian lain leher Cedera remuk leher, bagian tidak dijelaskan

S18 Amputasi trauma setinggi leher Dekapitasi S19 Cedera leher lainnya dan tidak dijelaskan S19.7 Cedera ganda pada leher Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu dari kategori S10-S18 S19.8 Cedera lain yang dijelaskan pada leher S19.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada leher

Cedera toraks (S20-S29)

Termasuk: Cedera: mammae, (dinding) dada, area interskapula Kecuali: Cedera: axilla, klavikula, daerah skapula, bahu (S40-S49), Fraktur spina NOS (T08) Cedera: badan NOS (T09.-), medulla spinalis NOS (T09.3) Efek benda asing di: trakhea (T17.4), bronkus (T17.5), paru-paru (T17.8), esofagus (T18.1) Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35) Gigitan atau sengatan serangga, beracun (T63.4)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-9

S20 S20.0 S20.1 S20.2 S20.3 S20.4 S20.7 S20.8

Cedera permukaan toraks Kontusio mammae Cedera permukaan mammae lainnya dan tidak dijelaskan Kontusio toraks Cedera permukaan dinding depan toraks lainnya Cedera permukaan dinding belakang toraks lainnya Cedera permukaan ganda pada toraks Cedera permukaan bagian lain dan tidak dijelaskan pada toraks Cedera permukaan dinding dada NOS

S21 Luka terbuka toraks Kecuali: pneumotoraks traumatika (S27.0), haemotorak traumatika (S27.1) hemopneumotoraks traumatika (S27.2): S21.0 Luka terbuka mammae S21.1 Luka terbuka dinding depan toraks S21.2 Luka terbuka dinding belakang toraks S21.7 Luka terbuka ganda pada dinding toraks S21.8 Luka terbuka bagian toraks lainnya S21.9 Luka terbuka toraks, bagian tidak dijelaskan Luka terbuka dinding toraks NOS S22 Fraktur iga, sternum dan spina torakalis Termasuk: fraktur toraks pada: vertebra, spina, prosesus spinosus, prosesus transversus fraktur toraks pada: arkus vertebra, arkus neuralis Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda fraktur dan luka terbuka tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka harus diklasifikasi sebagai tertutup. 0 closed 1 open Kecuali: fraktur: klavikula (S42.0), skapula (S42.1) S22.0 Fraktur vertebra torakalis Fraktur spina torakalis NOS S22.1 Fraktur ganda spina torakalis S22.2 Fraktur sternum S22.3 Fraktur iga S22.4 Fraktur ganda pada iga S22.5 Flail chest [dada tak stabil, mudah goyang] S22.8 Fraktur bagian tulang toraks lainnya S22.9 Fraktur tulang toraks, bagian tidak dijelaskan S23 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen toraks Kecuali: dislokasi, sprain dan strain sendi sterno-klavikulais(S43.2, S43.6) ruptur atau pergeseran (nontraumatika) diskus intervertebralis toraks (M51.-) S23.0 Ruptur traumatika pada diskus intervertebralis toraks S23.1 Dislokasi vertebra torakalis Dislokasi spina torakalis NOS

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-10

S23.2 S23.3 S23.4 S23.5

Dislokasi bagian toraks lainnya dan tidak dijelaskan Sprain dan strain spina torakalis Sprain dan strain iga dan sternum Sprain dan strain bagian lain dan tidak dijelaskan pada toraks

S24 Cedera syaraf dan medulla spinalis setinggi toraks Kecuali: cedera pleksus brakhialis (S14.3) S24.0 Konkusio dan edema pada medulla spinalis toraks S24.1 Cedera medulla spinalis toraks lainnya dan tidak dijelaskan S24.2 Cedera radiks syaraf spina torakalis S24.3 Cedera syaraf perifer toraks S24.4 Cedera syaraf simpatis toraks Cedera plexus: kardiaka, esophagus, pulmonalis; Cedera ganglion: stellata, simpatis torakalis S24.5 Cedera syaraf lain toraks S24.6 Cedera syaraf toraks yang tidak dijelaskan S25 Cedera pembuluh darah toraks S25.0 Cedera aorta torakalis Cedera aorta NOS S25.1 Cedera a. innominata atau a. subclavia S25.2 Cedera vena kava superior Cedera vena kava NOS S25.3 Cedera v. innominata atau v. subklavia S25.4 Cedera pembuluh darah pulmonalis S25.5 Cedera pembuluh darah interkostalis S25.7 Cedera pembuluh darah ganda pada toraks S25.8 Cedera pembuluh darah toraks lainnya Cedera: v. azygos, av. mammaria S25.9 Cedera pembuluh darah toraks yang tidak dijelaskan S26 Cedera jantung Termasuk: kontusio, laserasi , tusukan, ruptur traumatika pada jantung Subdivisi berikut disediakan sebagai opsi pada posisi karakter tambahan kalau penggunaan kode ganda tidak mungkin atau tidak diinginkan. 0. tanpa luka terbuka ke rongga toraks

1. dengan luka terbuka ke rongga toraks

S26.0 Cedera jantung dengan haemoperikardium S26.8 Cedera lain pada jantung S26.9 Cedera jantung, tidak dijelaskan S27

Cedera organ intratoraks yang lain dan tidak dijelaskan Subdivisi berikut disediakan sebagai opsi pada posisi karakter tambahan kalau penggunaan kode ganda tidak mungkin atau tidak diinginkan. 0. tanpa luka terbuka ke rongga toraks 1. dengan luka terbuka ke rongga toraks Kecuali: cedera: esofagus servikalis (S10-S19), trakhea (servikalis) (S10-S19) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-11

S27.0 S27.1 S27.2 S27.3 S27.4 S27.5 S27.6 S27.7 S27.8

Pneumotoraks traumatika Haemotoraks traumatika Haemopneumotoraks traumatika Cedera paru-paru lainnya Cedera bronchus Cedera trakhea torakalis Cedera pleura Cedera ganda pada organ intratoraks Cedera organ intratoraks lainnya Cedera: diafragma, duktus limfatikus toraks, esofagus (torakalis), kelenjar timus S27.9 Cedera organ intratoraks yang tidak dijelaskan S28 Cedera remuk toraks dan amputasi trauma bagian toraks S28.0 Dada remuk Kecuali: flail chest (S22.5) S28.1 Amputasi traumatika bagian toraks Kecuali: transeksi toraks (T05.8) S29 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada toraks S29.0 Cedera otot dan tendon setinggi toraks S29.7 Cedera ganda pada toraks Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu dari kategori S20-S29.0 S29.8 Cedera toraks lainnya S29.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada toraks

Cedera abdomen, punggung bawah, spina lumbalis dan pelvis (S30-S39) Termasuk: Dinding abdomen, anus, bokong, genitalia external, rusuk, sela paha Kecuali: Fraktur spina NOS (T08), Cedera: punggung atau badan NOS (T09.-), medulla spinalis NOS (T09.3) Efek benda asing pada: lambung, usus halus dan kolon (T18.2-T18.4), Efek benda asing pada: anus dan rektum (T18.5), traktus genitourinarius (T19.-) Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35) Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4) S30 Cedera permukaan abdomen, punggung bawah dan pelvis Kecuali: cedera permukaan panggul (S70.-) S30.0 Kontusio punggung bawah dan pelvis Kontusio bokong S30.1 Kontusio dinding abdomen Kontusio rusuk, sela paha S30.2 Kontusio organ genital external Kontusio: labium (majus)(minus), vagina, vulva; penis, skrotum, testis, perineum S30.7 Cedera permukaan ganda pada abdomen, punggung bawah dan pelvis S30.8 Cedera permukaan abdomen, punggung bawah dan pelvis lainnya S30.9 Cedera permukaan abdomen, punggung bawah dan pelvis, bagiannya tidak dijelaskan

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-12

S31 Luka terbuka abdomen, punggung bawah dan pelvis Kecuali: Amputasi trauma bagian abdomen, punggung bawah, pelvis (S38.2-S38.3), Luka terbuka panggul (S71.0) S31.0 Luka terbuka punggung bawah dan pelvis Luka terbuka bokong S31.1 Luka terbuka dindingabdomen Luka terbuka: rusuk, sela paha S31.2 Luka terbuka penis S31.3 Luka terbuka skrotum dan testes S31.4 Luka terbuka vagina dan vulva S31.5 Luka terbuka organ genitalia external lainnya dan tidak dijelaskan Kecuali: amputasi traumatika organ genitalia external (S38.2) S31.7 Luka terbuka ganda pada abdomen, punggung bawah dan pelvis S31.8 Luka terbuka bagian abdomen lainnya dan tidak dijelaskan S32 Fraktur spina lumbal dan pelvis Termasuk: fraktur lumbosakralis pada: vertebra, prosesus spinosus, prosesus transversus fraktur lumbosakralis pada: arkus vertebra, arkus neuralis Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda fraktur dan luka terbuka tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka harus diklasifikasi sebagai tertutup. 0 closed 1 open Kecuali: fraktur panggul NOS (S72.0) S32.0 Fraktur vertebra lumbalis Fraktur spina lumbalis S32.1 Fraktur sacrum S32.2 Fraktur koksigis S32.3 Fraktur ilium S32.4 Fraktur asetabulum S32.5 Fraktur pubis S32.7 Fraktur ganda spina lumbalis dan pelvis S32.8 Fraktur bagian spina lumbalis dan pelvis lainnya dan tidak dijelaskan Fraktur: iskium, spina lumbosakral NOS, pelvis NOS S33 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen pada spina lumbalis dan pelvis Kecuali: dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen panggul (S73.-) ruptur atau pergeseran (nontraumatika) diskus intervertebralis lumbalis (M51.-) kerusakan obstetrik pada sendi dan ligamen pelvik (O71.6), S33.0 Ruptur traumatika diskus intervertebralis lumbalis S33.1 Dislokasi vertebra lumbalis Dislokasi spina lumbalis NOS S33.2 Dislokasi sendi sakroiliaka dan sakrokoksigeus S33.3 Dislokasi bagian spina lumbalis dan pelvis lainnya dan tidak dijelaskan S33.4 Ruptur traumatika simfisis pubis S33.5 Sprain dan strain spina lumbalis

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-13

S33.6 Sprain dan strain sendi sakroiliaka S33.7 Sprain dan strain bagian spina lumbalis dan pelvis lainnya dan tidak dijelaskan S34 Cedera syaraf dan medulla spinalis lumbalis setinggi abdomen, punggung bawah dan pelvis S34.0 Konkusio dan edema medulla spinalis lumbalis S34.1 Cedera lain pada medulla spinalis lumbalis S34.2 Cedera radiks syaraf spina lumbarlis dan sakralis S34.3 Cedera kauda equina S34.4 Cedera pleksus lumbosakralis S34.5 Cedera syaraf simpatis lumbalis, sakralis dan pelvik Cedera: ganglion atau plexus seliaka, plexus hypogastrika Cedera: plexus mesenterika (inferior)(superior), n. splanchnikus S34.6 Cedera peripheral nerve(s) of abdomen, punggung bawah dan pelvis S34.8 Cedera syaraf lain dan tidak dijelaskan setinggi abdomen, punggung bawah dan pelvis S35 Cedera pembuluh darah setinggi abdomen, punggung bawah dan pelvis S35.0 Cedera aorta abdominalis Kecuali: cedera aorta NOS (S25.0) S35.1 Cedera vena kava inferior Cedera v. hepatika Kecuali: cedera vena kava NOS (S25.2) S35.2 Cedera a. seliaka atau mesenterika Cedera: aa. gastrika, gastroduodenalis, hepatika, mesenterika, lienalis S35.3 Cedera v. porta atau v. lienalis Cedera v. mesenterika (inferior)(superior) S35.4 Cedera pembuluh darah ginjal Cedera av. renalis S35.5 Cedera pembuluh darah iliaka Cedera av. hipogastrika, av. iliaka, av. uterina S35.7 Cedera pembuluh darah ganda setinggi abdomen, punggung bawah dan pelvis S35.8 Cedera pembuluh darah lain setinggi abdomen, punggung bawah dan pelvis Cedera a. ovarika S35.9 Cedera pembuluh darah yang tak jelas setinggi abdomen, punggung bawah dan pelvis S36

Cedera organ intra-abdomen Subdivisi berikut disediakan sebagai opsi pada posisi karakter tambahan kalau penggunaan kode ganda tidak mungkin atau tidak diinginkan. 0. tanpa luka terbuka ke dalam rongga 1. dengan luka terbuka ke dalam rongga S36.0 Cedera limpa S36.1 Cedera hati atau kandung empedu Cedera saluran empedu S36.2 Cedera pankreas S36.3 Cedera lambung ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-14

S36.4 S36.5 S36.6 S36.7 S36.8

Cedera usus halus Cedera kolon Cedera rektum Cedera organ ganda intra-abdomen Cedera organ intra-abdomen lainnya Cedera: peritoneum, retroperitoneum S36.9 Cedera organ intra-abdomen yang tidak dijelaskan S37

Cedera organ-organ urinarius dan pelvik Subdivisi berikut disediakan sebagai opsi pada posisi karakter tambahan kalau penggunaan kode ganda tidak mungkin atau tidak diinginkan. 0. tanpa luka terbuka ke dalam rongga 1. dengan luka terbuka ke dalam rongga

Kecuali: Cedera peritoneum dan retroperitoneum (S36.8) S37.0 S37.1 S37.2 S37.3 S37.4 S37.5 S37.6 S37.7 S37.8

Cedera ginjal Cedera ureter Cedera kandung kemih Cedera uretra Cedera ovarium Cedera tuba fallopii Cedera uterus Cedera organ pelvik ganda Cedera organ pelvik lainnya Cedera: kelenjar adrenal, prostat, vesikula seminalis, vas deferens S37.9 Cedera organ pelvik yang tidak dijelaskan S38 Cedera remuk dan amputasi traumatika abdomen, punggung bawah dan pelvis S38.0 Cedera remuk organ genital external S38.1 Cedera remuk bagian lain dan tak dijelaskan di abdomen, punggung bawah, pelvis S38.2 Amputasi trauma organ genital external Amputasi trauma: labium (majus)(minus), vulva, Amputasi trauma: penis, skrotum, testis S38.3 Amputasi trauma bagian lain dan tak dijelaskan di abdomen, punggung bawah, pelvis Kecuali: transeksi abdomen (T05.8) S39 S39.0 S39.6 S39.7

Cedera lain dan tidak dijelaskan pada abdomen, punggung bawah dan pelvis Cedera otot dan tendon pada abdomen, punggung bawah dan pelvis Cedera organ(-organ) intra-abdominal dengan organ(-organ) pelvik Cedera ganda lain pada abdomen, punggung bawah dan pelvis Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu kategori dari S30-S39.6 Kecuali: cedera pada S36.- dengan cedera pada S37.- (S39.6) S39.8 Cedera abdomen, punggung bawah dan pelvis lainnya S39.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada abdomen, punggung bawah dan pelvis

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-15

Cedera bahu dan lengan atas (S40-S49)

Termasuk: Cedera axilla atau regio skapula Kecuali: Cedera: siku (S50-S59), bahu dan lengan atas bilateral (T00-T07) Cedera lengan, level tak jelas (T10-T11), Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35), Sengatan serangga, berbisa (T63.4) S40 S40.0 S40.7 S40.8 S40.9

Cedera permukaan bahu dan lengan atas Kontusio bahu dan lengan atas Cedera permukaan ganda pada bahu dan lengan atas Cedera permukaan lainnya pada bahu dan lengan atas Cedera permukaan bahu dan lengan atas, tidak dijelaskan

S41

Luka terbuka bahu dan lengan atas Kecuali: Amputasi trauma bahu dan lengan atas (S48.-) S41.0 Luka terbuka bahu S41.1 Luka terbuka lengan atas S41.7 Luka terbuka ganda pada bahu dan lengan atas S41.8 Luka terbuka bagian lain dan tidak dijelaskan pada gelang bahu S42

Fraktur bahu dan lengan atas Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda fraktur dan luka terbuka tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka harus diklasifikasi sebagai tertutup. 0 closed

1 open

S42.0 Fraktur klavikula Fraktur ujung akromion atau batang klavikula, fraktur tulang leher S42.1 Fraktur skapula Fraktur: processus acromialis, (processus) akromion, Fraktur: (korpus)(leher) skapula; shoulder blade S42.2 Fraktur ujung atas humerus Fraktur: ujung proximal, tuberositas mayor, leher anatomis, leher surgical, epifisis atas S42.3 Fraktur batang humerus Fraktur: humerus NOS, lengan atas NOS S42.4 Fraktur ujung bawah humerus Fraktur: ujung distal, epifisis bawah, prosessus artikularis Fraktur: kondilus external, epikondilus internal, interkondilus, suprakondilus Kecuali: fraktur siku NOS (S52.0) S42.7 Fraktur ganda pada klavikula, skapula dan humerus S42.8 Fraktur bagian bahu dan lengan atas lainnya S42.9 Fraktur gelang bahu, bagian tidak dijelaskan Fraktur bahu NOS S43 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen pada gelang bahu S43.0 Dislokasi sendi bahu S43.1 Dislokasi sendi akromioklavikula ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-16

S43.2 Dislokasi sendi sternoklavikula S43.3 Dislokasi bagian gelang bahu lainnya dan tidak dijelaskan Dislokasi gelang bahu NOS S43.4 Sprain dan strain sendi bahu (Ligamen) korakohumerus, kapsul rotator cuff S43.5 Sprain dan strain sendi acromioklavikula Sprain dan strain ligamen akromioklavikula S43.6 Sprain dan strain sendi sternoklavikula S43.7 Sprain dan strain bagian lain dan tidak dijelaskan pada gelang bahu Sprain dan strain gelang bahu NOS S44 Cedera syaraf pada level bahu dan lengan atas Kecuali: cedera plexus brakhialis (S14.3) S44.0 Cedera n. ulnaris pada level lengan atas Kecuali: cedera n. ulnaris NOS (S54.0) S44.1 Cedera n. medianus pada level lengan atas Kecuali: cedera n. medianus NOS (S54.1) S44.2 Cedera n. radialis pada level lengan atas Kecuali: cedera n. radialis NOS (S54.2) S44.3 Cedera n. axillaris S44.4 Cedera n. musculocutaneous S44.5 Cedera syaraf sensoris kulit pada level bahu dan lengan atas S44.7 Cedera syaraf ganda pada level bahu dan lengan atas S44.8 Cedera syaraf pada level bahu dan lengan atas lainnya S44.9 Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level bahu dan lengan atas S45 Kecuali: S45.0 S45.1 S45.2 S45.3 S45.7 S45.8 S45.9

Cedera pembuluh darah pada level bahu dan lengan atas cedera arteri subklavia (S25.1) atau vena subklavia (S25.3) Cedera a. aksillaris Cedera a. brakhialis Cedera v. aksillaris atau v. brakhialis Cedera vena superfisialis pada level bahu dan lengan atas Cedera pembuluh darah ganda pada level bahu dan lengan atas Cedera pembuluh darah lain pada level bahu dan lengan atas Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada level bahu dan lengan atas

S46 Kecuali: S46.0 S46.1 S46.2 S46.3 S46.7 S46.8 S46.9

Cedera otot dan tendon pada level bahu dan lengan atas cedera otot dan tendon pada atau di bawah siku (S56.-) Cedera tendon rotator cuff pada bahu Cedera otot dan tendon pada long kepala of biceps Cedera otot dan tendon pada bagian lain biceps Cedera otot dan tendon pada triceps Cedera otot dan tendon ganda pada level bahu dan lengan atas Cedera otot dan tendon lain pada level bahu dan lengan atas Cedera otot dan tendon yang tidak dijelaskan pada level bahu dan lengan atas

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-17

S47 Cedera remuk bahu dan lengan atas Kecuali: Cedera remuk siku (S57.0) S48 Kecuali: S48.0 S48.1 S48.9

Amputasi trauma bahu dan lengan atas Amputasi traumatika: siku (S58.0), lengan atas, level tak jelas (T11.6) Amputasi traumatika sendi bahu Amputasi traumatika level antara bahu dan siku Amputasi traumatika bahu dan lengan atas, level tak jelas

S49 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada bahu dan lengan atas S49.7 Cedera ganda pada bahu dan lengan atas Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu kategori dari S40-S48 S49.8 Cedera bahu dan lengan atas lainnya S49.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada bahu dan lengan atas

Cedera siku dan lengan bawah (S50-S59) Kecuali:

S50 Kecuali: S50.0 S50.1 S50.7 S50.8 S50.9

Cedera pergelangan dan tangan (S60-S69) Cedera siku dan lengan bawah bilateral (T00-T07) Cedera lengan, level tak jelas (T10-T11) Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35), Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)

Cedera permukaan lengan bawah cedera permukaan pergelangan dan tangan (S60.-) Kontusio siku Kontusio bagian lain dan tidak dijelaskan pada lengan bawah Cedera permukaan ganda pada lengan bawah Cedera permukaan lengan bawah lainnya Cedera permukaan lengan bawah, tidak dijelaskan Cedera permukaan siku NOS

S51 Luka terbuka lengan bawah Kecuali: luka terbuka pergelangan dan tangan (S61.-), amputasi traumatika lengan bawah (S58.-) S51.0 Luka terbuka siku S51.7 Luka ganda terbuka pada lengan bawah S51.8 Luka terbuka bagian lengan bawah lainnya S51.9 Luka terbuka lengan bawah, bagian tidak dijelaskan S52

Fraktur lengan bawah Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda fraktur dan luka terbuka tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka harus diklasifikasi sebagai tertutup. 0 closed 1 open Kecuali: fraktur pada level pergelangan dan tangan (S62.-) S52.0 Fraktur ujung atas ulna Fraktur: siku NOS, processus coronoideus, processus olecranon, ujung proximal Fraktur-dislokasi Monteggia ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-18

S52.1 Fraktur ujung atas radius Fraktur: kepala, leher, atau ujung proximal radius S52.2 Fraktur batang ulna S52.3 Fraktur batang radius S52.4 Fraktur batang ulna dan radius S52.5 Fraktur ujung bawah radius Fraktur Colles, fraktur Smith S52.6 Fraktur ujung bawah ulna dan radius S52.7 Fraktur ganda pada lengan bawah Kecuali: fraktur kedua ulna dan radius: batang (S52.4), ujung bawah (S52.6) S52.8 Fraktur bagian lengan bawah lainnya Kepala ulna, ujung bawah ulna S52.9 Fraktur lengan bawah, bagian tidak dijelaskan S53 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen of siku S53.0 Dislokasi kaput radius Dislokasi sendi radiohumerus Kecuali: fraktur-dislokasi Monteggia (S52.0) S53.1 Dislokasi siku, tidak dijelaskan Dislokasi sendi ulnohumerus Kecuali: dislokasi kepala radius tersendiri (S53.0) S53.2 Ruptur traumatika ligamen kolateral radius S53.3 Ruptur traumatika ligamen kolateral ulna S53.4 Sprain dan strain siku S54 Cedera syaraf pada level lengan bawah Kecuali: Cedera syaraf di pergelangan dan tangan (S64.-) S54.0 Cedera n. ulnaris pada level lengan bawah Cedera n. ulnaris NOS S54.1 Cedera n. medianus pada level lengan bawah Cedera n. medianus NOS S54.2 Cedera n. radialis pada level lengan bawah Cedera n. radialis NOS S54.3 Cedera n. sensoris kulit pada level lengan bawah S54.7 Cedera syaraf ganda pada level lengan bawah S54.8 Cedera syaraf pada level lengan bawah lainnya S54.9 Cedera syaraf pada level lengan bawah, tidak dijelaskan S55 Cedera pembuluh darah pada level lengan bawah Kecuali: Cedera pembuluh darah brakhialis (S45.1-S45.2), Cedera pembuluh darah pada level pergelangan dan tangan (S65.-) S55.0 Cedera a. ulnaris pada level lengan bawah S55.1 Cedera a. radialis pada level lengan bawah S55.2 Cedera vena pada level lengan bawah S55.7 Cedera pembuluh darah ganda pada level lengan bawah S55.8 Cedera pembuluh darah pada level lengan bawah lainnya ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-19

S55.9 Cedera pembuluh darah pada level lengan bawah, tidak dijelaskan S56 Kecuali: S56.0 S56.1 S56.2 S56.3 S56.4 S56.5 S56.7 S56.8

Cedera otot dan tendon pada level lengan bawah Cedera otot dan tendon pada atau di bawah pergelangan (S66.-) Cedera otot dan tendon flexor ibu jari pada level lengan bawah Cedera otot dan tendon flexor jari II, III, IV atau V pada level lengan bawah Cedera otot dan tendon flexor pada level lengan bawah lainnya Cedera otot dan tendon extensor atau abduktor ibu jari di level lengan bawah Cedera otot dan tendon extensor jari II, III, IV atau V pada level lengan bawah Cedera otot dan tendon extensor pada level lengan bawah lainnya Cedera otot dan tendon ganda pada level lengan bawah Cedera otot dan tendon pada level lengan bawah lainnya dan tidak dijelaskan

S57 Kecuali: S57.0 S57.8 S57.9

Cedera remuk lengan bawah Cedera remuk pergelangan dan tangan (S67.-) Cedera remuk siku Cedera remuk bagian lain lengan bawah Cedera remuk lengan bawah, bagian tidak dijelaskan

S58 Kecuali: S58.0 S58.1 S58.9

Amputasi trauma lengan bawah Amputasi trauma pergelangan dan tangan (S68.-) Amputasi trauma level siku Amputasi trauma level antara siku dan pergelangan Amputasi trauma lengan bawah, level tak jelas

S59 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada lengan bawah Kecuali: Cedera lain dan tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan (S69.-) S59.7 Cedera ganda pada lengan bawah Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu kategori dari S50-S58 S59.8 Cedera pada lengan bawah lainnya S59.9 Cedera pada lengan bawah, tidak dijelaskan

Cedera pergelangan dan tangan (S60-S69) Kecuali:

Cedera bilateral pergelangan dan tangan (T00-T07), Cedera lengan, level tak jelas (T10-T11), Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35), Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)

S60 Cedera permukaan pergelangan dan tangan S60.0 Kontusio jari tanpa kerusakan kuku Kontusio jari NOS Kecuali: kontusio yang melibatkan kuku (matrix) (S60.1) S60.1 Kontusio jari dengan kerusakan pada kuku S60.2 Kontusio bagian pergelangan dan tangan lainnya S60.7 Cedera permukaan ganda pada pergelangan dan tangan S60.8 Cedera permukaan lain pada pergelangan dan tangan S60.9 Cedera permukaan pergelangan dan tangan, tidak dijelaskan ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-20

S61 Luka terbuka pergelangan dan tangan Kecuali: Amputasi traumatika pergelangan dan tangan (S68.-) S61.0 Luka terbuka jari tanpa kerusakan kuku Luka terbuka jari NOS Kecuali: luka terbuka melibatkan kuku (matrix) (S61.1) S61.1 Luka terbuka jari dengan kerusakan kuku S61.7 Luka terbuka ganda pada pergelangan dan tangan S61.8 Luka terbuka bagian pergelangan dan tangan lainnya S61.9 Luka terbuka bagian pergelangan dan tangan, tidak dijelaskan S62

Fraktur pada level pergelangan dan tangan Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda fraktur dan luka terbuka tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka harus diklasifikasi sebagai tertutup. 0 closed 1 open Kecuali: Fraktur bagian distal ulna dan radius (S52.-) S62.0 Fraktur os. navikularis [skafoid] tangan S62.1 Fraktur tulang karpal lainnya Fraktur os.: kapitatum [magnum], hamatum [unsiformis], lunatum [semilunaris] Fraktur os.: pisiformis, triquetrum [cuneiformis karpus], Fraktur os.: trapezium [multangularis mayor], trapezoid [multangularis minor], S62.2 Fraktur os. metakarpal I Fraktur Bennett S62.3 Fraktur os. metakarpal lainnya S62.4 Fraktur ganda pada tulang metakarpal S62.5 Fraktur ibu jari S62.6 Fraktur jari II, III, IV atau V S62.7 Fraktur ganda pada jari-jari S62.8 Fraktur bagian pergelangan dan tangan lainnya dan tidak dijelaskan S63 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen level pergelangan dan tangan S63.0 Dislokasi pergelangan Dislokasi: (sendi) distal radioulnaris, (sendi) radiokarpal ujung distal radius dan ulna, (tulang) karpal, ujung proximal (tulang) metakarpal, (sendi) midkarpal, (sendi) karpometakarpal S63.1 Dislokasi jari Dislokasi: ujung distal (tulang) metakarpal, (sendi) interphalanx tangan, (sendi) metakarpophalangeal, phalanx tangan, ibu jari S63.2 Dislokasi ganda jari-jari S63.3 Ruptur traumatika ligamen pergelangan dan karpus Ruptur traumatika: kollateral pergelangan, (ligamen) radiokarpal, ulnokarpal (palmaris) S63.4 Ruptur traumatika ligamen jari di sendi metakarpo-phalanx dan interphalanx Ruptur traumatika: kollateral, palmaris, plat volar S63.5 Sprain dan strain pergelangan Sprain dan strain: (sendi) karpal, (sendi) (ligamen) radiokarpal

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-21

S63.6 Sprain dan strain jari-jari Sprain dan strain: (sendi) metakarpophalanx, Sprain dan strain: (sendi) interphalanx tangan, phalanx tangan, ibu jari S63.7 Sprain dan strain bagian lain dan tidak dijelaskan pada tangan S64 S64.0 S64.1 S64.2 S64.3 S64.4 S64.7 S64.8 S64.9

Cedera syaraf pada level pergelangan dan tangan Cedera n. ulnaris pada level pergelangan dan tangan Cedera n. medianus pada level pergelangan dan tangan Cedera n. radialis pada level pergelangan dan tangan Cedera n. digitalis ibu jari Cedera n. digitalis jari II, III, IV atau V Cedera syaraf ganda pada level pergelangan dan tangan Cedera syaraf pada level pergelangan dan tangan lainnya Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level pergelangan dan tangan

S65 S65.0 S65.1 S65.2 S65.3 S65.4 S65.5 S65.7 S65.8 S65.9

Cedera pembuluh darah pada level pergelangan dan tangan Cedera a. ulnaris pada level pergelangan dan tangan Cedera a. radialis pada level pergelangan dan tangan Cedera arkus palmaris superfisialis Cedera arkus palmaris profunda Cedera pembuluh darah ibu jari Cedera pembuluh darah jari II, III, IV atau V Cedera pembuluh darah ganda di level pergelangan dan tangan Cedera pembuluh darah pada level pergelangan dan tangan lainnya Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan di level pergelangan dan tangan

S66 Cedera otot dan tendon pada level pergelangan dan tangan S66.0 Cedera otot dan tendon flexor longus ibu jari di level pergelangan dan tangan S66.1 Cedera otot dan tendon flexor jari II, III, IV atau V di level pergelangan dan tangan S66.2 Cedera otot dan tendon extensor ibu jari di level pergelangan dan tangan S66.3 Cedera otot dan tendon extensor jari II, III, IV atau V di level pergelangan dan tangan S66.4 Cedera otot dan tendon intrinsik ibu jari di level pergelangan dan tangan S66.5 Cedera otot dan tendon intrinsik jari II, III, IV atau V di level pergelangan dan tangan S66.6 Cedera otot dan tendon flexor ganda pada level pergelangan dan tangan S66.7 Cedera otot dan tendon extensor ganda pada level pergelangan dan tangan S66.8 Cedera otot dan tendon pada level pergelangan dan tangan lainnya S66.9 Cedera tidak dijelaskan otot dan tendon pada level pergelangan dan tangan S67 Cedera remuk pergelangan dan tangan S67.0 Cedera remuk ibu jari dan jari-jari lainnya S67.8 Cedera remuk bagian lain dan tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-22

S68 S68.0 S68.1 S68.2 S68.3

Amputasi trauma pergelangan dan tangan Amputasi trauma ibu jari (komplit)(parsial) Amputasi trauma jari II, III, IV atau V (komplit)(parsial) Amputasi trauma dua atau lebih, jari saja (komplit)(parsial) Amputasi trauma gabungan (bagian) jari dengan bagian lain pergelangan dan tangan S68.4 Amputasi trauma tangan pada level pergelangan S68.8 Amputasi trauma bagian pergelangan dan tangan lainnya S68.9 Amputasi trauma pergelangan dan tangan, level tak jelas S69 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan S69.7 Cedera ganda pada pergelangan dan tangan Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu dari kategori S60-S68 S69.8 Cedera pada pergelangan dan tangan lainnya S69.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan

Cedera panggul dan paha (S70-S79) Kecuali:

Cedera bilateral panggul dan paha (T00-T07), Cedera tungkai, level tak jelas (T12-T13) Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35), Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)

S70 S70.0 S70.1 S70.7 S70.8 S70.9

Cedera permukaan panggul dan paha Kontusio panggul Kontusio paha Cedera permukaan ganda pada panggul dan paha Cedera permukaan pada panggul dan paha lainnya Cedera permukaan panggul dan paha, tidak dijelaskan

S71 Kecuali: S71.0 S71.1 S71.7 S71.8

Luka terbuka panggul dan paha Amputasi trauma panggul dan paha (S78.-) Luka terbuka panggul Luka terbuka paha Luka terbuka ganda pada panggul dan paha Luka terbuka bagian lingkaran panggul lainnya dan tidak dijelaskan

S72

Fraktur femur Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda fraktur dan luka terbuka tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka harus diklasifikasi sebagai tertutup. 0 closed

1 open

S72.0 Fraktur leher femur Fraktur panggul NOS S72.1 Fraktur pertrokanter Fraktur intertrokanter, fraktur trokanter S72.2 Fraktur subtrokanter ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-23

S72.3 S72.4 S72.7 S72.8 S72.9

Fraktur batang femur Fraktur ujung bawah femur Fraktur ganda pada femur Fraktur pada bagian femur lainnya Fraktur femur, bagian tidak dijelaskan

S73 Dislokasi, sprain dan strain pada sendi dan ligamen panggul S73.0 Dislokasi panggul S73.1 Sprain dan strain panggul S74 S74.0 S74.1 S74.2 S74.7 S74.8 S74.9

Cedera syaraf pada level panggul dan paha Cedera sciatic nerve [n. iskiadikus] pada level panggul dan paha Cedera n. femoralis pada level panggul dan paha Cedera syaraf sensoris kulit pada level panggul dan paha Cedera syaraf ganda pada level panggul dan paha Cedera syaraf pada level panggul dan paha lainnya Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level panggul dan paha

S75 Kecuali: S75.0 S75.1 S75.2

Cedera pembuluh darah pada level panggul dan paha Cedera a. poplitea (S85.0) Cedera a. femoralis Cedera v. femoralis pada level panggul dan paha Cedera v. saphena magna pada level panggul dan paha Kecuali: cedera v. saphena magna NOS (S85.3) S75.7 Cedera pembuluh darah ganda pada level panggul dan paha S75.8 Cedera pembuluh darah pada level panggul dan paha lainnya S75.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada level panggul dan paha S76 Cedera otot dan tendon pada level panggul dan paha S76.0 Cedera otot dan tendon pada panggul S76.1 Cedera m. quadriseps dan tendon Ligamen (tendon) patella S76.2 Cedera otot dan tendon adduktor pada paha S76.3 Cedera otot dan tendon group otot posterior pada level paha S76.4 Cedera otot dan tendon pada level paha lainnya dan tidak dijelaskan S76.7 Cedera otot dan tendon ganda pada level panggul dan paha S77 S77.0 S77.1 S77.2

Cedera remuk panggul dan paha Cedera remuk panggul Cedera remuk paha Cedera remuk panggul dengan paha

S78 Amputasi trauma panggul dan paha Kecuali: Amputasi trauma anggota bawah, level tak jelas (T13.6) S78.0 Amputasi trauma panggul sendi

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-24

S78.1 Amputasi trauma level antara panggul dan lutut S78.9 Amputasi trauma panggul dan paha, level tak jelas S79 Cedera lain dan dijelaskan pada panggul dan paha S79.7 Cedera ganda pada panggul dan paha Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu dari kategori S70-S78 S79.8 Cedera pada panggul dan paha lainnya S79.9 Cedera panggul dan paha yang tidak dijelaskan

Cedera lutut dan tungkai bawah (S80-S89)

Termasuk: Fraktur tumit dan malleolus Kecuali: Cedera tumit dan kaki (S90-S99) Cedera tungkai, level tak jelas (T12-T13) Cedera bilateral lutut dan tungkai bawah (T00-T07) Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35) Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4) S80 Kecuali: S80.0 S80.1 S80.7 S80.8 S80.9

Cedera permukaan tungkai bawah Cedera permukaan tumit dan kaki (S90.-) Kontusio lutut Kontusio bagian lain dan tidak dijelaskan pada tungkai bawah Cedera permukaan ganda pada tungkai bawah Cedera permukaan pada tungkai bawah lainnya Cedera permukaan tungkai bawah, tidak dijelaskan

S81 Kecuali: S81.0 S81.7 S81.8 S81.9

Luka terbuka tungkai bawah Amputasi trauma tungkai bawah (S88.-), luka terbuka tumit dan kaki (S91.-) Luka terbuka lutut Luka ganda terbuka pada tungkai bawah Luka terbuka bagian tungkai bawah lainnya Luka terbuka tungkai bawah, bagian tidak dijelaskan

S82 Fraktur tungkai bawah, Termasuk tumit Termasuk: malleolus Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda fraktur dan luka terbuka tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka harus diklasifikasi sebagai tertutup. 0 closed 1 open Kecuali: Fraktur kaki, selain tumit (S92.-) S82.0 Fraktur patella Fraktur tempurung lutut S82.1 Fraktur ujung atas tibia Fraktur tibia bagian:kepala, kondilus,ujung proximal,atau tuberositas dengan atau tanpa disebutkan fraktur fibula S82.2 Fraktur batang tibia Fraktur batang tibia dengan atau tanpa disebutkan fraktur fibula

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-25

S82.3 Fraktur ujung bawah tibia Fraktur ujung bawah tibia dengan atau tanpa disebutkan fraktur fibula Kecuali: fraktur malleolus medialis (S82.5) S82.4 Fraktur fibula saja Kecuali: fraktur malleolus lateralis (S82.6) S82.5 Fraktur malleolus medialis Fraktur tibia yang melibatkan tumit dan malleolus S82.6 Fraktur malleolus lateralis Fraktur fibula yang melibatkan tumit dan malleolus S82.7 Fraktur ganda pada tungkai bawah Kecuali: fraktur tibia dan fibula pada: ujung atas (S82.1), batang (S82.2), atau ujung bawah (S82.3): S82.8 Fraktur bagian tungkai bawah lainnya Fraktur (pada): tumit NOS, bimalleolaris, trimalleolaris S82.9 Fraktur tungkai bawah, bagian tidak dijelaskan S83 Dislokasi, sprain dan strain pada sendi dan ligamen lutut Kecuali: Kerusakan: patella (M22.0-M22.3), lutut, internal (M23.-) Dislokasi lutut: lama (M24.3), patologis (M24.3), rekuren (M24.4) S83.0 Dislokasi patella S83.1 Dislokasi lutut Dislokasi (sendi) tibiofibula S83.2 Robekan meniskus, sekarang Bucket-handle tear (pada): NOS, meniskus lateralis, meniskus medialis Kecuali: bucket-handle tear lama (M23.2) S83.3 Robekan rawan sendi lutut, sekarang S83.4 Sprain dan strain melibatkan ligamen kolateral (fibularis)(tibialis) lutut S83.5 Sprain dan strain melibatkan ligamen krusiata (anterior)(posterior) lutut S83.6 Sprain dan strain bagian lutut lainnya dan tidak dijaskan Sprain dan strain:, sendi dan ligamen tibiofibularis superior Kecuali: sprain ligamen patella (S76.1) S83.7 Cedera pada struktur ganda lutut Cedera pada meniskus (lateralis)(medialis) bersama ligamen (collateral)(cruciate) S84 Cedera syaraf pada level tungkai bawah Kecuali: cedera syaraf pada level tumit dan kaki (S94.-) S84.0 Cedera n. tibialis pada level tungkai bawah S84.1 Cedera n. peroneus pada level tungkai bawah S84.2 Cedera syaraf sensoris kulit pada level tungkai bawah S84.7 Cedera syaraf ganda pada level tungkai bawah S84.8 Cedera syaraf pada level tungkai bawah lainnya S84.9 Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level tungkai bawah S85 Cedera pembuluh darah pada level tungkai bawah Kecuali: Cedera pembuluh darah pada level tumit dan kaki (S95.-) S85.0 Cedera a. poplitea S85.1 Cedera a tibialis (anterior)(posterior) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-26

S85.2 Cedera a. peronealis S85.3 Cedera v. saphena magna pada level tungkai bawah Cedera v. saphena magna NOS S85.4 Cedera v. saphena parva pada level tungkai bawah S85.5 Cedera v. poplitea S85.7 Cedera pembuluh darah ganda pada level tungkai bawah S85.8 Cedera pembuluh darah pada level tungkai bawah lainnya S85.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada level tungkai bawah S86 Cedera otot dan tendon pada level tungkai bawah Kecuali: cedera: otot dan tendon pada atau di bawah tumit (S96.-) ligamen patella (S76.1) S86.0 Cedera tendon Achilles S86.1 Cedera otot dan tendon lain group otot posterior pada level tungkai bawah S86.2 Cedera otot dan tendon group otot anterior pada level tungkai bawah S86.3 Cedera otot dan tendon group otot peroneus pada level tungkai bawah level S86.7 Cedera otot dan tendon ganda pada level tungkai bawah S86.8 Cedera otot dan tendon pada level tungkai bawah lainnya S86.9 Cedera otot dan tendon yang tidak dijelaskan pada level tungkai bawah S87 Cedera remuk tungkai bawah Kecuali: Cedera remuk tumit dan kaki (S97.-) S87.0 Cedera remuk lutut S87.8 Cedera remuk bagian lain dan tidak dijelaskan pada tungkai bawah S88 Amputasi traumatika tungkai bawah Kecuali: Amputasi traumatika: tumit dan kaki (S98.-), tungkai, level tak jelas (T13.6) S88.0 Amputasi traumatika level lutut S88.1 Amputasi traumatika level antara lutut dan tumit S88.9 Amputasi traumatika tungkai bawah, level tak jelas S89 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada tungkai bawah Kecuali: Cedera lain dan tidak dijelaskan pada tumit dan kaki (S99.-) S89.7 Cedera ganda pada tungkai bawah Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu kategori dari S80-S88 S89.8 Cedera tungkai bawah lainnya S89.9 Cedera tungkai bawah yang tidak dijelaskan

Cedera tumit dan kaki (S90-S99) Kecuali:

Fraktur tumit dan malleolus (S82.-), Cedera bilateral tumit dan kaki (T00-T07), Cedera tungkai, level tak jelas (T12-T13) Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35) Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)

S90 Cedera permukaan tumit dan kaki S90.0 Kontusio tumit ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-27

S90.1 Kontusio jari kaki tanpa kerusakan kuku Kontusio jari kaki NOS S90.2 Kontusio jari kaki dengan kerusakan kuku S90.3 Kontusio bagian kaki lainnya dan tidak dijelaskan S90.7 Cedera permukaan ganda pada tumit dan kaki S90.8 Cedera permukaan pada tumit dan kaki lainnya S90.9 Cedera permukaan tumit dan kaki, tidak dijelaskan S91

Luka terbuka tumit dan kaki Kecuali: Amputasi trauma tumit dan kaki (S98.-) S91.0 Luka terbuka tumit S91.1 Luka terbuka jari kaki tanpa kerusakan kuku Luka terbuka jari kaki NOS S91.2 Luka terbuka jari kaki dengan kerusakan pada kuku S91.3 Luka terbuka bagian lain kaki Luka terbuka kaki NOS S91.7 Luka ganda terbuka pada tumit dan kaki S92

Fraktur kaki, selain tumit Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda fraktur dan luka terbuka tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka harus diklasifikasi sebagai tertutup. 0 closed 1 open Kecuali: tumit (S82.-), malleolus (S82.-) S92.0 Fraktur kalkaneus Fraktur tulang tumit, fraktur os kalsis S92.1 Fraktur talus Fraktur astragalus S92.2 Fraktur tulang(-tulang ) tarsal lainnya Fraktur: kuboid, kuneiformis kaki (intermedia)(lateral)(medial), navikulare kaki S92.3 Fraktur metatarsal tulang S92.4 Fraktur jempol kaki S92.5 Fraktur jari II, III, IV atau V kaki S92.7 Fraktur ganda pada kaki S92.9 Fraktur kaki, tidak dijelaskan S93 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen pada level tumit dan kaki S93.0 Dislokasi tumit sendi Dislokasi: astragalus, ujung bawah fibula, talus, ujung bawah tibia S93.1 Dislokasi jari kaki Dislokasi (sendi) interphalanx, (sendi) metatarsophalanx S93.2 Ruptur ligamen pada level tumit dan kaki S93.3 Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan pada kaki Dislokasi: navikulare kaki, (sendi) tarsus, (sendi) tarsometatarsus

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-28

S93.4 Sprain dan strain tumit Sprain dan strain (ligamen): kalkaneofibularis, kolateral internal, deltoideus, Sprain dan strain (ligamen): talofibularis, tibiofibularis distal Kecuali: cedera tendon Achilles (S86.0) S93.5 Sprain dan strain jari kaki Sprain dan strain: (sendi) metatarsophalanx, (sendi) interphalanx S93.6 Sprain dan strain bagian kaki lainnya dan tidak dijelaskan Sprain dan strain (ligamen): tarsus, tarsometatarsus S94 S94.0 S94.1 S94.2 S94.3 S94.7 S94.8 S94.9

Cedera syaraf pada level tumit dan kaki Cedera n. plantar lateralis Cedera n. plantar medialis Cedera n. peroneus profunda pada level tumit dan kaki Cedera cabang lateralis terminal dari n. peroneus profunda Cedera syaraf sensoris kulit pada level tumit dan kaki Cedera syaraf ganda pada level tumit dan kaki Cedera syaraf pada level tumit dan kaki lainnya Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level tumit dan kaki

S95 Kecuali: S95.0 S95.1 S95.2 S95.7 S95.8 S95.9

Cedera pembuluh darah pada tumit dan kaki level Cedera av. tibialis posterior (S85.-) Cedera a. dorsalis pedis Cedera a. plantaris pedis Cedera v. dorsalis pedis Cedera pembuluh darah ganda pada level tumit dan kaki Cedera pembuluh darah pada level tumit dan kaki lainnya Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada level tumit dan kaki

S96 Cedera otot dan tendon pada level tumit dan kaki Kecuali: cedera tendon Achilles (S86.0) S96.0 Cedera otot dan tendon m. flexor longus jari kaki di level tumit dan kaki S96.1 Cedera otot dan tendon m. extensor longus jari kaki di level tumit dan kaki S96.2 Cedera otot dan tendon intrinsik pada level tumit dan kaki S96.7 Cedera otot dan tendon ganda pada level tumit dan kaki S96.8 Cedera otot dan tendon pada level tumit dan kaki lainnya S96.9 Cedera otot dan tendon yang tidak dijelaskan pada level tumit dan kaki S97 S97.0 S97.1 S97.8

Cedera remuk tumit dan kaki Cedera remuk tumit Cedera remuk jari kaki Cedera remuk bagian lain tumit dan kaki Cedera remuk kaki NOS

S98 Amputasi traumatika tumit dan kaki S98.0 Amputasi traumatika kaki pada level tumit Amputasi traumatika satu jari kaki ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-29

S98.2 Amputasi traumatika dua atau lebih jari kaki S98.3 Amputasi traumatika bagian lain kaki Amputasi traumatika gabugan jari kaki dan bagian lain kaki S98.4 Amputasi traumatika kaki, level tak jelas S99 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada tumit dan kaki S99.7 Cedera ganda pada tumit dan kaki Cedera yang bisa diklasifikasikan pada lebih dari satu kategori dari S90-S98 S99.8 Cedera pada tumit dan kaki lainnya S99.9 Cedera tumit dan kaki, tidak dijelaskan

Cedera yang melibatkan daerah ganda pada tubuh (T00-T07)

Termasuk: Cedera bilateral anggota pada daerah tubuh yang sama Cedera menurut jenis pada dua atau lebih daerah tubuh yang bisa diklasifikasikan pada S00-S99 Kecuali: Cedera ganda yang hanya melibatkan satu daerah tubuh – lihat bagian-S Sunburn (L55.-), luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35) Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4) T00 Cedera permukaan yang melibatkan daerah ganda pada tubuh T00.0 Cedera permukaan kepala dengan leher Cedera permukaan pada situs-situs S00.- dan S10.Kecuali: melibatkan daerah tubuh lainnya (T00.8) T00.1 Cedera permukaan toraks dengan abdomen, punggung bawah dan pelvis Cedera permukaan pada situs-situs dengan klasifikasi S20.-, S30.- dan T09.0 Kecuali: melibatkan daerah tubuh lainnya (T00.8) T00.2 Cedera permukaan daerah ganda anggota atas Cedera permukaan pada situs-situs S40.-, S50.-, S60.- dan T11.0 Kecuali: melibatkan anggota bawah (T00.6) melibatkan: toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T00.8) T00.3 Cedera permukaan daerah ganda anggota bawah Cedera permukaan pada situs-situs S70.-, S80.-, S90.- dan T13.0 Kecuali: melibatkan anggota atas (T00.6) melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T00.8) T00.6 Cedera permukaan daerah ganda anggota atas dan anggota bawah Cedera permukaan pada situs-situs T00.2 dan T00.3 Kecuali: melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T00.8) T00.8 Cedera permukaan pada kombinasi daerah tubuh lainnya T00.9 Cedera permukaan ganda, tidak dijelaskan Abrasi, blisters (nonthermal), bruises, kontusio, atau haematoma ganda NOS Gigitan serangga (tak berbisa): ganda NOS T01 Luka terbuka yang melibatkan daerah ganda pada tubuh Kecuali: Amputasi trauma yang melibatkan daerah ganda pada tubuh (T05.-) T01.0 Luka terbuka kepala dengan leher Luka terbuka pada situs-situs S01.- dan S11.Kecuali: dengan melibatkan daerah tubuh lainnya (T01.8)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-30

T01.1 Luka terbuka toraks dengan abdomen, punggung bawah dan pelvis Luka terbuka pada situs-situs S21.-, S31.- dan T09.1 Kecuali: dengan melibatkan daerah tubuh lainnya (T01.8) T01.2 Luka terbuka daerah ganda pada anggota atas Luka terbuka pada situs-situs S41.-, S51.-, S61.- dan T11.1 Kecuali: melibatkan anggota bawah (T01.6) melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T01.8) T01.3 Luka terbuka daerah ganda pada anggota bawah Luka terbuka pada situs-situs S71.-, S81.-, S91.- dan T13.1 Kecuali: melibatkan anggota atas (T01.6) melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T01.8) T01.6 Luka terbuka daerah ganda anggota atas dan anggota bawah Luka terbuka pada situs-situs T01.2 dan T01.3 Kecuali: melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T01.8) T01.8 Luka terbuka kombinasi daerah tubuh lainnya T01.9 Luka ganda terbuka, tidak dijelaskan Gigitan serangga, sayatan, laserasi, dan luka tusuk: ganda, NOS T02

Fraktur yang melibatkan daerah ganda pada tubuh Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda fraktur dan luka terbuka tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka harus diklasifikasi sebagai tertutup. 0 closed

1 open

T02.0 Fraktur kepala dengan leher Fraktur pada situs-situs S02.- dan S12.Kecuali: dengan melibatkan daerah tubuh lainnya (T02.8) T02.1 Fraktur thorax dengan punggung bawah dan pelvis Fraktur pada situs-situs S22.-, S32.- dan T08 Kecuali: bersama fraktur: anggota (T02.7), daerah tubuh lainnya (T02.8) T02.2 Fraktur daerah ganda satu anggota atas Fraktur pada situs-situs S42.-, S52.-, S62.- dan T10 dari satu anggota atas Kecuali: bersama fraktur: anggota atas yang lain (T02.4), anggota bawah (T02.6) bersama fraktur fraktur toraks, punggung bawah dan pelvis (T02.7) T02.3 Fraktur daerah ganda satu anggota bawah Fraktur pada situs-situs S72.-, S82.-, S92.- dan T12 dari satu anggota bawah Kecuali: bersama fraktur anggota bawah yang lain (T02.5), anggota atas (T02.6) bersama fraktur toraks, punggung bawah dan pelvis (T02.7) T02.4 Fraktur daerah ganda kedua anggota atas Fraktur pada situs-situs S42.-, S52.-, S62.- dan T10 yang dinyatakan bilateral Kecuali: bersama fraktur anggota bawah (T02.6), bersama fraktur toraks, punggung bawah dan pelvis (T02.7) T02.5 Fraktur daerah ganda kedua anggota bawah Fraktur pada situs-situs S72.-, S82.-, S92.- dan T12 yang dinyatakan bilateral Kecuali: bersama fraktur anggota atas (T02.6), bersama fraktur toraks, punggung bawah dan pelvis (T02.7) T02.6 Fraktur daerah ganda anggota atas dengan anggota bawah Kecuali: bersama fraktur: toraks, punggung bawah dan pelvis (T02.7) T02.7 Fraktur thorax dengan punggung bawah dan pelvis, dan dengan anggota ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-31

T02.8 Fraktur yang melibatkan kombinasi daerah tubuh lainnya T02.9 Fraktur ganda, tidak dijelaskan T03 Dislokasi, sprain dan strain yang melibatkan daerah ganda pada tubuh T03.0 Dislokasi, sprain dan strain kepala dengan leher Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S03.- dan S13.Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain daerah lainnya (T03.8) T03.1 Dislokasi, sprain dan strain toraks dengan punggung bawah dan pelvis Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S23.-, S33.- dan T09.2 Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain daerah lainnya (T03.8) T03.2 Dislokasi, sprain dan strain daerah ganda pada anggota atas Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S43.-, S53.-, S63.- dan T11.2 Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain pada: anggota bawah (T03.4), toraks, punggung bawah dan pelvis (T03.8) T03.3 Dislokasi, sprain dan strain daerah ganda pada anggota bawah Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S73.-, S83.-, S93.- dan T13.2 Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain pada: anggota atas (T03.4), toraks, punggung bawah dan pelvis (T03.8) T03.4 Dislokasi, sprain dan strain daerah ganda pada anggota atas dengan anggota bawah Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain pada thorax, punggung bawah dan pelvis (T03.8) T03.8 Dislokasi, sprain dan strain kombinasi daerah tubuh lainnya T03.9 Dislokasi, sprain dan strain yang ganda, tidak dijelaskan T04 Cedera remuk melibatkan daerah ganda pada tubuh T04.0 Cedera remuk kepala dengan leher Cedera remuk pada situs-situs S07.- dan S17.Kecuali: dengan melibatkan daerah tubuh lainnya (T04.8) T04.1 Cedera remuk thorax dengan abdomen, punggung bawah dan pelvis Cedera remuk: pada situs-situs S28.- dan S38.-, badan NOS Kecuali: bersama: anggota (T04.7), daerah tubuh lainnya (T04.8) T04.2 Cedera remuk daerah ganda pada anggota atas Cedera remuk: anggota atas NOS, pada situs-situs S47.-, S57.- dan S67.Kecuali: bersama anggota bawah (T04.4) bersama toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T04.7) T04.3 Cedera remuk daerah ganda pada anggota bawah Cedera remuk: anggota bawah NOS, pada situs-situs S77.-, S87.- dan S97.Kecuali: bersama anggota atas (T04.4) bersama toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T04.7) T04.4 Cedera remuk daerah ganda pada anggota atas dengan anggota bawah Kecuali: melibatkan toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T04.7) T04.7 Cedera remuk thorax dengan abdomen, punggung bawah dan pelvis dengan anggota T04.8 Cedera remuk yang melibatkan kombinasi daerah tubuh lainnya T04.9 Cedera remuk ganda, tidak dijelaskan

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-32

T05 Amputasi trauma yang melibatkan daerah ganda pada tubuh Termasuk: Avulsi yang melibatkan daerah ganda pada tubuh Kecuali: Dekapitasi (S18), luka terbuka melibatkan daerah ganda pada tubuh (T01.-) Amputasi traumatika: badan NOS (T09.6), Amputasi traumatika: lengan atas NOS (T11.6), tungkai NOS (T13.6) T05.0 Amputasi trauma kedua tangan T05.1 Amputasi trauma satu tangan dan lengan atas yang lain [semua level, selain tangan] T05.2 Amputasi trauma kedua lengan [semua level] T05.3 Amputasi trauma kedua kaki T05.4 Amputasi trauma satu kaki dan tungkai yang lain [semua level, selain kaki] T05.5 Amputasi trauma kedua tungkai [semua level] T05.6 Amputasi trauma anggota atas dan bawah, semua kombinasi [semua level] T05.8 Amputasi trauma yang melibatkan kombinasi daerah tubuh lainnya Transeksi: abdomen, toraks T05.9 Amputasi trauma ganda, tidak dijelaskan T06 Cedera lain pada daerah ganda tubuh, not elsewhere classified T06.0 Cedera otak dan syaraf kepala dengan cedera syaraf dan medulla spinalis pada leher Cedera pada S04.- dan S06.- dengan cedera pada S14.T06.1 Cedera syaraf dan medulla spinalis yang melibatkan daerah tubuh lainnya T06.2 Cedera syaraf yang melibatkan daerah ganda pada tubuh Cedera ganda pada syaraf NOS Kecuali: melibatkan medulla spinalis (T06.0-T06.1) T06.3 Cedera pembuluh darah yang melibatkan daerah ganda pada tubuh T06.4 Cedera otot dan tendon yang melibatkan daerah ganda pada tubuh T06.5 Cedera organ intrathorax dengan intra-abdominal dan organ pelvik T06.8 Cedera lain yang dijelaskan yang melibatkan daerah ganda pada tubuh T07 Cedera ganda yang tidak dijelaskan Kecuali: Cedera NOS (T14.9)

Cedera bagian badan, anggota atau daerah yang tidak jelas (T08-T14) Kecuali:

Cedera pada daerah ganda tubuh (T00-T07) Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35), Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4)

T08

Fraktur spina, level tak jelas Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak mungkin atau tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka hendaknya diklasifikasikan sebagai tertutup 0 closed 1 open Kecuali: fraktur ganda pada spina, level tak jelas (T02.1)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-33

T09 Cedera lain pada spina dan badan, level tak jelas Kecuali: Cedera remuk badan NOS (T04.1), transeksi badan (T05.8), Cedera ganda pada badan (T00-T06) T09.0 Cedera permukaan badan, level tak jelas T09.1 Luka terbuka badan, level tak jelas T09.2 Dislokasi, sprain dan strain yang tidak dijelaskan sendi dan ligamen badan T09.3 Cedera medulla spinalis, level tak jelas T09.4 Cedera tidak dijelaskan nerve, spinal nerve root dan plexus badan T09.5 Cedera tidak dijelaskan otot dan tendon pada badan T09.6 Amputasi trauma badan, level tak jelas T09.8 Cedera pada badan lainnya, level tak jelas T09.9 Cedera badan yang tidak dijelaskan, level tak jelas T10

Fraktur anggota atas, level tak jelas Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak mungkin atau tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka hendaknya diklasifikasikan sebagai tertutup 0 closed

1 open

Patah lengan atas NOS, fraktur lengan atas NOS Kecuali: Fraktur ganda lengan atas, level tak jelas (T02.-) T11 Cedera lain pada anggota atas, level tak jelas Kecuali: Cedera remuk: anggota atas NOS (T04.2), daerah ganda tubuh (T00-T06) Fraktur anggota atas, level tak jelas (T10) T11.0 Cedera permukaan anggota atas, level tak jelas T11.1 Luka terbuka anggota atas, level tak jelas T11.2 Dislokasi, sprain dan strain tak jelas di sendi dan ligamen anggota atas, level tak jelas T11.3 Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada anggota atas, level tak jelas T11.4 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada anggota atas, level tak jelas T11.5 Cedera otot dan tendon yang tidak dijelaskan pada anggota atas, level tak jelas T11.6 Amputasi trauma anggota atas, level tak jelas Amputasi trauma lengan NOS T11.8 Cedera anggota atas lainnya, level tak jelas T11.9 Cedera anggota atas yang tidak dijelaskan, level tak jelas Cedera lengan NOS T12 Fraktur anggota bawah, level tak jelas Patah tungkai NOS, fraktur tungkai NOS Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda fraktur dan luka terbuka tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka harus diklasifikasi sebagai tertutup. Kecuali:

0 closed 1 open Fraktur ganda pada tungkai, level tak jelas (T02.-)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-34

T13 Cedera lain pada anggota bawah, level tak jelas Kecuali: Cedera remuk anggota bawah NOS (T04.3), Cedera ganda daerah tubuh (T00-T06), Fraktur anggota bawah, level tak jelas (T12) T13.0 Cedera permukaan anggota bawah, level tak jelas T13.1 Luka terbuka anggota bawah, level tak jelas T13.2 Dislokasi, sprain dan strain tak jelas di sendi dan ligamen anggota bawah, level tak jelas T13.3 Cedera syaraf yang tidak jelas pada anggota bawah, level tak jelas T13.4 Cedera pembuluh darah yang tak jelas pada anggota bawah, level tak jelas T13.5 Cedera tidak dijelaskan otot dan tendon pada anggota bawah, level tak jelas T13.6 Amputasi trauma anggota bawah, level tak jelas Amputasi trauma tungkai NOS T13.8 Cedera anggota bawah lainyan, level tak jelas T13.9 Cedera anggota bawah yang tidak dijelaskan, level tak jelas Cedera tungkai NOS T14 Cedera di daerah tubuh yang tidak dijelaskan Kecuali: Cedera pada daerah ganda tubuh (T00-T07) T14.0 Cedera permukaan di daerah tubuh yang tidak dijelaskan Abrasio [lecet], blister [melepuh] (nonthermal), kontusio, memar, haematoma: NOS Cedera akbat benda asing permukaan (serpihan) tanpa luka besar terbuka NOS Gigitan serangga (tak berbisa), atau cedera permukaan: NOS Kecuali: cedera permukaan ganda NOS (T00.9) T14.1 Luka terbuka di daerah tubuh yang tidak dijelaskan Sayatan, laserasi , luka terbuka, gigitan binatang, NOS Luka tembus dengan benda asing (menembus) NOS Kecuali: luka terbuka ganda NOS (T01.9) amputasi trauma ganda NOS (T05.9), amputasi trauma NOS (T14.7) T14.2 Fraktur di daerah tubuh yang tidak dijelaskan Fraktur: NOS, tertutup NOS, dislokasi NOS, displaced NOS, terbuka NOS Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak mungkin atau tidak diinginkan. Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka hendaknya diklasifikasikan sebagai tertutup 0 closed 1 open Kecuali: fraktur ganda NOS (T02.9) T14.3 Dislokasi, sprain dan strain tidak dijelaskan daerah tubuh Avulsi, laserasi, sprain, atau strain pada (kapsul)(ligamen) sendi NOS Hemarthrosis, ruptur, subluxatio, robekan: traumatika (kapsul)(ligamen) sendi NOS Kecuali: dislokasi, sprain dan strain ganda NOS (T03.9) T14.4 Cedera syaraf di daerah tubuh yang tidak dijelaskan Cedera syaraf NOS; Putus syaraf, hematomielia, paralisis (sementara): traumatika NOS Kecuali: cedera ganda pada syaraf NOS (T06.2) T14.5 Cedera pembuluh darah di daerah tubuh yang tidak dijelaskan Avuksi, sayatan, laserasi, cedera pada pembuluh darah NOS Aneurisma atau fistula (arteriovena), hematoma, ruptur: pada pembuluh darah NOS ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-35

T14.6 T14.7 T14.8 T14.9

Kecuali: cedera ganda pada pembuluh darah NOS (T06.3) Cedera otot dan tendon di daerah tubuh yang tidak dijelaskan Avulsi, sayatan, laserasi, ruptur trauma, cedera: pada otot NOS dan tendon NOS Kecuali: cedera ganda pada tendon dan otot NOS (T06.4) Cedera remuk dan amputasi trauma di daerah tubuh yang tidak dijelaskan Cedera remuk NOS, amputasi trauma NOS Kecuali: cedera remuk ganda NOS (T04.9), amputasi trauma ganda NOS (T05.9) Cedera lain pada di daerah tubuh yang tidak dijelaskan Cedera, tidak dijelaskan Kecuali: cedera ganda NOS (T07)

Efek benda asing yang masuk melalui lobang alamiah (T15-T19) Kecuali:

Benda asing tertinggal pada luka operasi (T81.5), Sisa benda asing di jaringan lunak (M79.5) Benda asing pada luka tembus - lihat luka terbuka menurut daerah tubuh Serpihan tanpa luka major terbuka: lihat cedera permukaan menurut daerah tubuh

T15 Benda asing di bagian luar mata Kecuali: Benda asing pada luka tembus: orbita dan bola mata (S05.4-S05.5) orbita dan bola mata tertahan (lama) (H05.5, H44.6-H44.7), Benda asing tertahan di kelopak (H02.8) T15.0 Benda asing di kornea T15.1 Benda asing di sakus konjungtiva T15.8 Benda asing di bagian lain dan ganda pada bagian luar mata Benda asing di punktum lakrimalis T15.9 Benda asing di bagian luar mata, bagian tidak dijelaskan T16 Benda asing di telinga Benda asing di kanalis auditorius T17 Benda asing di saluran pernafasan Termasuk: Asfiksia akibat benda asing, inhalasi cairan atau muntahan NOS Tercekik oleh: makanan (regurgitasi), phlegma [mukus pernafasan] T17.0 Benda asing di sinus nasalis T17.1 Benda asing di cuping hidung Benda asing di hidung NOS T17.2 Benda asing di farings Benda asing di: nasofarings, tenggorokan NOS T17.3 Benda asing di larings T17.4 Benda asing di trakhea T17.5 Benda asing di bronkhus T17.8 Benda asing di bagian lain dan ganda pada saluran pernafasan Benda asing di bronkhiolus, paru-paru T17.9 Benda asing di saluran pernafasan, bagian tidak dijelaskan T18 Benda asing saluran pencernaan Kecuali: Benda asing di farings (T17.2) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-36

T18.0 T18.1 T18.2 T18.3 T18.4 T18.5

Benda asing di mulut Benda asing di esofagus Benda asing di lambung Benda asing di usus halus Benda asing di kolon Benda asing di anus dan rektum Benda asing di (pertemuan) rektosigmoid T18.8 Benda asing di bagian lain dan ganda pada saluran pencernaan T18.9 Benda asing di saluran pencernaan, bagian tidak dijelaskan Benda asing di sistem pencernaan NOS, tertelan benda asing NOS T19 Benda asing di saluran genitourinarius Kecuali: Komplikasi mekanis alat kontrasepsi (intrauterus)(vagina): (T83.3), Kehadiran alat kontrasepsi (intrauterus)(vagina): (Z97.5) T19.0 Benda asing di uretra T19.1 Benda asing di kandung kemih T19.2 Benda asing di vulva dan vagina T19.3 Benda asing di uterus [semua bagian] T19.8 Benda asing di bagian lain dan ganda pada saluran genitourinarius T19.9 Benda asing di saluran genitourinarius, bagian tidak dijelaskan

Luka bakar dan korosi (T20-T32) Termasuk

Kecuali:

Scalds [terkena air panas atau uap panas] Luka bakar (termal) akibat: api, air panas, gas panas, gesekan, objek panas, Luka bakar (termal) akibat: listrik, petir, radiasi Luka bakar kimiawi [korosi] (external)(internal) Sunburn (L55.-), erythema [dermatitis] ab igne (L59.0) Kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59)

Luka bakar dan korosi permukaan luar tubuh, menurut situs (T20-T25) Termasuk: Luka bakar dan korosi: Tingkat I [erythema], tingkat II [blisters, melepuh] [epidermis lenyap] Tingkat III [nekrosis dalam pada jaringan di bawahnya] [full-thickness skin loss] T20 Luka bakar dan korosi kepala dan leher Termasuk: Kulit kepala [semua bagian], (daerah) dahi, telinga [semua bagian], Hidung (septum), bibir, mata dengan bagian lain muka, kepala dan leher Kecuali: Luka bakar dan korosi terbatas pada mata dan adnexa (T26.-), Luka bakar dan korosi pada mulut dan farings (T28.-) T20.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada kepala dan leher T20.1 Luka bakar tingkat I pada kepala dan leher T20.2 Luka bakar tingkat II pada kepala dan leher T20.3 Luka bakar tingkat III pada kepala dan leher T20.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada kepala dan leher T20.5 Korosi tingkat I pada kepala dan leher T20.6 Korosi tingkat II pada kepala dan leher T20.7 Korosi tingkat III pada kepala dan leher ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-37

T21 Luka bakar dan korosi badan Termasuk: Dinding dada, mammae, punggung (semua), daerah interskapula, perut Dinding, pinggang, perineum, penis, testis, skrotum, vulva, labium (majus)(minus), anus Kecuali: Luka bakar dan korosi pada: axilla (T22.-), daerah skapula (T22.-) T21.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada badan T21.1 Luka bakar tingkat I pada badan T21.2 Luka bakar tingkat II pada badan T21.3 Luka bakar tingkat III pada badan T21.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada badan T21.5 Korosi tingkat I pada badan T21.6 Korosi tingkat II pada badan T21.7 Korosi tingkat III pada badan T22 Luka bakar dan korosi bahu dan lengan Termasuk: Lengan [semua, selain pergelangan dan tangan saja], axilla, daerah skapula Kecuali: Luka bakar dan korosi: interskapula (T21.-), pergelangan dan tangan saja (T23.-) T22.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada pada bahu dan lengan T22.1 Luka bakar tingkat I pada bahu dan lengan T22.2 Luka bakar tingkat II pada bahu dan lengan T22.3 Luka bakar tingkat III pada bahu dan lengan T22.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada bahu dan lengan T22.5 Korosi tingkat I pada bahu dan lengan T22.6 Korosi tingkat II pada bahu dan lengan T22.7 Korosi tingkat III pada bahu dan lengan T23 Luka bakar dan korosi pergelangan dan tangan Termasuk: telapak tangan, (kuku) jari, (kuku) ibu jari T23.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan T23.1 Luka bakar tingkat I pada pergelangan dan tangan T23.2 Luka bakar tingkat II pada pergelangan dan tangan T23.3 Luka bakar tingkat III pada pergelangan dan tangan T23.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan T23.5 Korosi tingkat I pada pergelangan dan tangan T23.6 Korosi tingkat II pada pergelangan dan tangan T23.7 Korosi tingkat III pada pergelangan dan tangan T24 Luka bakar dan korosi panggul dan tungkai Termasuk: Tungkai [semua bagian, selain tumit dan kaki saja] Kecuali: Luka bakar dan korosi tumit dan kaki saja (T25.-) T24.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada panggul dan tungkai T24.1 Luka bakar tingkat I pada panggul dan tungkai T24.2 Luka bakar tingkat II pada panggul dan tungkai T24.3 Luka bakar tingkat III pada panggul dan tungkai T24.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada panggul dan tungkai ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-38

T24.5 Korosi tingkat I pada panggul dan tungkai T24.6 Korosi tingkat II pada panggul dan tungkai T24.7 Korosi tingkat III pada panggul dan tungkai T25 Luka bakar dan korosi tumit dan kaki Termasuk: Jempol kaki T25.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada tumit dan kaki T25.1 Luka bakar tingkat I pada tumit dan kaki T25.2 Luka bakar tingkat II pada tumit dan kaki T25.3 Luka bakar tingkat III pada tumit dan kaki T25.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada tumit dan kaki T25.5 Korosi tingkat I pada tumit dan kaki T25.6 Korosi tingkat II pada tumit dan kaki T25.7 Korosi tingkat III pada tumit dan kaki

Luka bakar dan korosi pada mata dan organ internal (T26-T28) T26 T26.0 T26.1 T26.2 T26.3 T26.4 T26.5 T26.6 T26.7 T26.8 T26.9

Luka bakar dan korosi pada mata dan adnexa Luka bakar pada kelopak dan area periokuler Luka bakar pada kornea dan sakus konjungtiva Luka bakar dengan akibat ruptur dan kehancuran bola mata Luka bakar pada bagian lain mata dan adnexa Luka bakar pada mata dan adnexa, bagian tidak dijelaskan Korosi pada kelopak dan area periokuler Korosi pada kornea dan sakus konjungtiva Korosi dengan akibat ruptur dan kehancuran bola mata Korosi pada bagian lain mata dan adnexa Korosi pada mata dan adnexa, bagian tidak dijelaskan

T27 Luka bakar dan korosi saluran pernafasan T27.0 Luka bakar pada larings dan trakhea T27.1 Luka bakar yang melibatkan larings dan trakhea dengan paru-paru Kecuali: sindroma cedera ledakan (T70.8) T27.2 Luka bakar pada bagian lain saluran pernafasan Luka bakar pada rongga thorax T27.3 Luka bakar pada saluran pernafasan, bagian tidak dijelaskan T27.4 Korosi pada larings dan trakhea T27.5 Korosi yang melibatkan larings dan trakhea dengan paru-paru T27.6 Korosi pada bagian lain saluran pernafasan T27.7 Korosi pada saluran pernafasan, bagian tidak dijelaskan T28 T28.0 T28.1 T28.2

Luka bakar dan korosi organ-organ internal lainnya Luka bakar pada mulut dan farings Luka bakar pada esofagus Luka bakar pada bagian lain saluran pencernaan

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-39

T28.3 T28.4 T28.5 T28.6 T28.7 T28.8 T28.9

Luka bakar pada organ genitourinarius internal Luka bakar pada organ-organ internal lain dan tidak dijelaskan Korosi pada mulut dan farings Korosi pada esofagus Korosi pada bagian lain saluran pencernaan Korosi pada organ genitourinarius internal Korosi pada organ-organ internal lain dan tidak dijelaskan

Luka bakar dan korosi daerah tubuh ganda dan tidak jelas (T29-T32) T29 Luka bakar dan korosi daerah ganda pada tubuh Termasuk: Luka bakar dan korosi pada lebih dari satu kategori pada T20-T28 T29.0 Luka bakar pada daerah ganda, tingkat tidak dijelaskan Luka bakar ganda NOS T29.1 Luka bakar pada daerah ganda, disebutkan tidak lebih dari tingkat I T29.2 Luka bakar pada daerah ganda, disebutkan tidak lebih dari tingkat II T29.3 Luka bakar pada daerah ganda, disebutkan paling kurang satu tingkat III T29.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada daerah ganda Korosi ganda NOS T29.5 Korosi pada daerah ganda, disebutkan tidak lebih dari tingkat I T29.6 Korosi pada daerah ganda, disebutkan tidak lebih dari tingkat II T29.7 Korosi pada daerah ganda, disebutkan paling kurang satu tingkat III T30 Luka bakar dan korosi, daerah tubuh tidak dijelaskan Kecuali: Luka bakar dan korosi, luas permukaan tubuh yang terlibat dinyatakan (T31-T32) T30.0 Luka bakar dengan daerah tubuh tidak dijelaskan, tingkat tidak dijelaskan Luka bakar NOS T30.1 Luka bakar tingkat I, daerah tubuh tidak dijelaskan Luka bakar tingkat I NOS T30.2 Luka bakar tingkat II, daerah tubuh tidak dijelaskan Luka bakar tingkat II NOS T30.3 Luka bakar tingkat III, daerah tubuh tidak dijelaskan Luka bakar tingkat III NOS T30.4 Korosi dengan daerah tubuh tidak dijelaskan, tingkat tidak dijelaskan Korosi NOS T30.5 Korosi tingkat I, daerah tubuh tidak dijelaskan Korosi tingkat I NOS T30.6 Korosi tingkat II, daerah tubuh tidak dijelaskan Korosi tingkat I NOS T30.7 Korosi tingkat III, daerah tubuh tidak dijelaskan Korosi tingkat III NOS T31

Luka bakar yang diklasifikasikan menurut luas permukaan tubuh yang terlibat Kategori ini hanya digunakan untuk kode primer kalau situs luka bakar tidak jelas. Ia bisa digunakan sebagai kode tambahan bersama kategori T20-T29 kalau situsnya dijelaskan.

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-40

T31.0 T31.1 T31.2 T31.3 T31.4 T31.5 T31.6 T31.7 T31.8 T31.9

Luka bakar yang melibatkan kurang dari 10% permukaan tubuh Luka bakar yang melibatkan 10-19% permukaan tubuh Luka bakar yang melibatkan 20-29% permukaan tubuh Luka bakar yang melibatkan 30-39% permukaan tubuh Luka bakar yang melibatkan 40-49% permukaan tubuh Luka bakar yang melibatkan 50-59% permukaan tubuh Luka bakar yang melibatkan 60-69% permukaan tubuh Luka bakar yang melibatkan 70-79% permukaan tubuh Luka bakar yang melibatkan 80-89% permukaan tubuh Luka bakar yang melibatkan 90% atau lebih permukaan tubuh

T32

Korosi yang diklasifikasikan menurut luas permukaan tubuh yang terlibat Kategori ini hanya digunakan untuk kode primer kalau situs korosi tidak jelas. Ia bisa digunakan sebagai kode tambahan bersama kategori T20-T29 kalau situsnya dijelaskan. T32.0 T32.1 T32.2 T32.3 T32.4 T32.5 T32.6 T32.7 T32.8 T32.9

Korosi yang melibatkan kurang dari 10% permukaan tubuh Korosi yang melibatkan 10-19% permukaan tubuh Korosi yang melibatkan 20-29% permukaan tubuh Korosi yang melibatkan 30-39% permukaan tubuh Korosi yang melibatkan 40-49% permukaan tubuh Korosi yang melibatkan 50-59% permukaan tubuh Korosi yang melibatkan 60-69% permukaan tubuh Korosi yang melibatkan 70-79% permukaan tubuh Korosi yang melibatkan 80-89% permukaan tubuh Korosi yang melibatkan 90% atau lebih permukaan tubuh

Frostbite (T33-T35) Kecuali:

Hipotermia dan efek lain penurunan suhu (T68-T69)

T33 Frostbite permukaan Termasuk: Frostbite dengan kehilangan sebagian ketebalan kulit Kecuali: Frostbite permukaan pada daerah ganda tubuh (T35.0) T33.0 Frostbite permukaan kepala T33.1 Frostbite permukaan leher T33.2 Frostbite permukaan toraks T33.3 Frostbite permukaan dinding abdomen, punggung bawah dan pelvis T33.4 Frostbite permukaan lengan atas Kecuali: frostbite permukaan pada pergelangan dan tangan saja (T33.5) T33.5 Frostbite permukaan pergelangan dan tangan T33.6 Frostbite permukaan panggul dan paha T33.7 Frostbite permukaan lutut dan tungkai bawah Kecuali: frostbite permukaan pada tumit dan kaki saja (T33.8) T33.8 Frostbite permukaan tumit dan kaki T33.9 Frostbite permukaan situs-situs yang lain dan tidak dijelaskan Frostbite permukaan (pada): NOS, badan NOS, tungkai NOS

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-41

T34 Kecuali: T34.0 T34.1 T34.2 T34.3 T34.4 T34.5 T34.6 T34.7 T34.8 T34.9

Frostbite dengan nekrosis jaringan Frostbite dengan nekrosis jaringan pada daerah ganda tubuh (T35.1) Frostbite dengan nekrosis jaringan kepala Frostbite dengan nekrosis jaringan leher Frostbite dengan nekrosis jaringan toraks Frostbite dengan nekrosis jaringan dinding perut, punggung bawah dan pelvis Frostbite dengan nekrosis jaringan lengan Kecuali: frostbite dengan nekrosis jaringan pergelangan dan tangan saja (T34.5) Frostbite dengan nekrosis jaringan pergelangan dan tangan Frostbite dengan nekrosis jaringan panggul dan paha Frostbite dengan nekrosis jaringan lutut dan tungkai bawah Kecuali: frostbite dengan nekrosis jaringan tumit dan kaki saja (T34.8) Frostbite dengan nekrosis jaringan tumit dan kaki Frostbite dengan nekrosis jaringan situs-situs yang lain dan tidak dijelaskan Frostbite dengan nekrosis jaringan (pada): NOS, badan NOS, tungkai NOS

T35 Frostbite pada daerah ganda tubuh dan frostbite yang tidak dijelaskan T35.0 Frostbite permukaan pada daerah ganda tubuh Frostbite permukaan ganda NOS T35.1 Frostbite dengan nekrosis jaringan pada daerah ganda tubuh Frostbite ganda dengan nekrosis jaringan NOS T35.2 Frostbite yang tidak dijelaskan pada kepala dan leher T35.3 Frostbite yang tidak dijelaskan pada toraks, abdomen, punggung bawah dan pelvis Frostbite badan NOS T35.4 Frostbite yang tidak dijelaskan pada anggota atas T35.5 Frostbite yang tidak dijelaskan pada anggota bawah T35.6 Frostbite yang tidak dijelaskan pada daerah ganda tubuh Frostbite ganda NOS T35.7 Frostbite yang tidak dijelaskan pada situs yang tidak dijelaskan Frostbite NOS

Keracunan obat-obatan dan zat-zat biologis (T36-T50)

Catatan: Obat-obatan adalah ‘drugs and medicaments’ Termasuk: Overdosis zat-zat ini Zat salah yang diberikan atau termakan karena tidak sengaja. Kecuali: Keracunan akibat minuman beralkohol (F10-F19) Keracunan obat yang memberikan efek patologis (F10-F19) Penyalahgunaan zat yang tidak menyebabkan ketergantungan (F55) Reaksi dan keracunan obat yang mengganggu janin dan neonatus (P00-P96) Efek samping zat yang diberikan secara benar [hipersensitifitas, reaksi, dsb.], yang diklasifikasikan menurut sifatnya, seperti: kelainan darah (D50-D76), gastritis aspirin (K29.-), nefropati (N14.0-N14.2) dermatitis kontak (L23-L25), dermatitis karena zat yang masuk badan (L27.-), efek samping obat yang tidak dijelaskan (T88.7)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-42

T36 Keracunan antibiotika sistemik Kecuali: Keracunan: antibiotika antineoplastik (T45.1), antibiotika yang dioleskan lokal NEC (T49.0), antibiotika topikal untuk: mata (T49.5), antibiotika topikal untuk THT (T49.6) T36.0 Keracunan penisillin T36.1 Keracunan sefalosporin dan antibiotika beta-laktam lainnya T36.2 Keracunan group khloramphenicol T36.3 Keracunan makrolida T36.4 Keracunan tetrasiklin T36.5 Keracunan aminoglikosida Keracunan streptomisin T36.6 Keracunan rifamisin T36.7 Keracunan antibiotika antifungus, digunakan secara sistemik T36.8 Keracunan antibitika sistemik lainnya T36.9 Keracunan antibitika sistemik, tidak dijelaskan T37 Keracunan obat anti-infeksi dan antiparasit lainnya Kecuali: Keracunan: anti-infeksi yang dioleskan secara lokal NEC (T49.0), anti-infeksi topikal untuk mata (T49.5), anti-infeksi topikal THT (T49.6) T37.0 Keracunan sulfonamida T37.1 Keracunan obat antimikobakteria Kecuali: streptomisin (T36.5), rifamisin (T36.6) T37.2 Keracunan obat antimalaria dan obat yang bekerja pada protozoa darah lainnya Kecuali: derivat hydroxyquinoline (T37.8) T37.3 Keracunan obat antiprotozoa lainnya T37.4 Keracunan anthelminthika T37.5 Keracunan obat antivirus Kecuali: amantadine (T42.8), cytarabine (T45.1) T37.8 Keracunan obat anti-infeksi dan antiparasit lain yang dijelaskan Keracunan derivat hidroksiquinolin Kecuali: obat antimalaria (T37.2) T37.9 Keracunan obat anti-infeksi dan antiparasit, tidak dijelaskan T38 Keracunan hormon, substitusi dan antagonis sintetiknya, n. e. c. Kecuali:Keracunan: hormon oxitosin (T48.0), mineralokortikoid dan antagonisnya (T50.0), hormon paratiroid dan derivatnya (T50.9) T38.0 Keracunan glukokortikoid dan analog sintetik Kecuali: glukokortikoid topikal (T49.-) T38.1 Keracunan hormon tiroid dan substitusinya T38.2 Keracunan obat antitiroid T38.3 Keracunan insulin dan obat hipoglikemik [antidiabetik] oral T38.4 Keracunan kontrasepsi oral Keracunan preparat kontrasepsi oral berbahan tunggal atau ganda T38.5 Keracunan estrogen dan progestogen lainnya Keracunan campuran dan substitusi estrogen dan progestogen ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-43

T38.6 Keracunan antigonadotrofin, antiestrogen, antiandrogen, n. e. c. Keracunan tamoxifen T38.7 Keracunan androgen dan obat anabolik T38.8 Keracunan hormon dan substitusi sintetiknya yang lain dan tidak dijelaskan Keracunan hormon pituitari anterior [adenohipofisis] T38.9 Keracunan antagonis hormon lain dan tidak dijelaskan T39 T39.0 T39.1 T39.2 T39.3 T39.4

Keracunan analgesik, antipiretik dan antirematik non-opioid Keracunan salisilat Keracunan derivat 4-aminofenol Keracunan derivat pirazolon Keracunan nonsteroidal anti-inflammatory drugs [NSAID] lainnya Keracunan antirematik, not elsewhere classified Kecuali: glukokortikoid (T38.0), salisilat (T39.0) T39.8 Keracunan analgesik dan antipiretik non-opioid lainnya, n.e.c. T39.9 Keracunan analgesik, antipiretik dan antirematik non-opioid, tidak dijelaskan T40 Keracunan narkotika dan psikodisleptika [hallusinogens] Kecuali: Keracunan akibat minuman beralkohol (F10-F19) Ketergantungan obat akibat zat psikoaktif (F10-F19) Kelainan jiwa dan tingkah laku terkait akibat zat psikoaktif (F10-F19) T40.0 Keracunan opium T40.1 Keracunan heroin T40.2 Keracunan opioid lainnya Keracunan kodein, morfin T40.3 Keracunan methadone T40.4 Keracunan narkotik sintetik lainnya Keracunan pethidine T40.5 Keracunan kokain T40.6 Keracunan narkotika lain dan tidak dijelaskan T40.7 Keracunan (derivat) cannabis T40.8 Keracunan lysergide [LSD] T40.9 Keracunan psychodysleptics [hallucinogens] lain dan tidak dijelaskan Keracunan mescaline, psilocin, psilocybine T41 Keracunan gas-gas anestetik dan terapi Kecuali: Keracunan: opioid (T40.0-T40.2), kokain (T40.5), benzodiazepin (T42.4) T41.0 Keracunan anestetik yang dihirup Kecuali: oksigen (T41.5) T41.1 Keracunan anestetik intravena Keracunan thiobarbiturat T41.2 Keracunan anestetik umum lain dan tidak dijelaskan T41.3 Keracunan anestetik lokal T41.4 Keracunan anestetik, tidak dijelaskan T41.5 Keracunan gas-gas terapi Keracunan karbon dioxida, oksigen ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-44

T42 Keracunan obat antiepilepsi, sedatif-hipnotik dan antiparkinsonisme Kecuali: Keracunan akibat minuman beralkohol (F10-F19) Kelainan jiwa dan tingkah laku yang terkait akibat zat psikoaktif (F10-F19) T42.0 Keracunan derivat hidantoin T42.1 Keracunan iminostilbenes Keracunan karbamazepin T42.2 Keracunan suksinimida dan oxazolidinediones T42.3 Keracunan barbiturat Kecuali: thiobarbiturates (T41.1) T42.4 Keracunan benzodiazepin T42.5 Keracunan antiepileptik campuran, not elsewhere classified T42.6 Keracunan obat antiepilepsi dan sedatif-hipnotik lainnya Keracunan methaqualone, valproic acid Kecuali: carbamazepine (T42.1) T42.7 Keracunan obat antiepilepsi dan sedatif-hipnotik, tidak dijelaskan Keracunan sleeping: draught, tablet, drug NOS T42.8 Keracunan obat antiparkinsonisme dan depresan tonus otot pusat lainnya Keracunan amantadine T43 Keracunan obat psikotropika, not elsewhere classified Kecuali: Keracunan akibat minuman beralkohol (F10-F19) Kelainan jiwa dan tingkah laku yang terkait akibat zat psikoaktif (F10-F19) Keracunan: psikodisleptika [hallusinogen] (T40.7-T40.9), barbiturat (T42.3), benzodiazepin (T42.4), methaqualon (T42.6), depresan nafsu makan (T50.5) T43.0 Keracunan antidepresan tricyclic dan tetracyclic T43.1 Keracunan antidepresan monoamine-oxidase-inhibitor T43.2 Keracunan antidepresan lain dan tidak dijelaskan T43.3 Keracunan antipsikotik dan neuroleptik phenothiazine T43.4 Keracunan neuroleptik butyrophenone dan thioxanthene T43.5 Keracunan antipsikotik dan neuroleptik lain dan tidak dijelaskan Kecuali: rauwolfia (T46.5) T43.6 Keracunan psikostimulan dengan potential penyalahgunaan Kecuali: kokain (T40.5) T43.8 Keracunan obat psikotropika lain, not elsewhere classified T43.9 Keracunan obat psikotropika, tidak dijelaskan T44 T44.0 T44.1 T44.2 T44.3

Keracunan obat-obat sistem syaraf otonom Keracunan agen antikolinesterase Keracunan parasimpatomimetika lain [kolinergics] Keracunan obat penghambat ganglion, not elsewhere classified Keracunan parasimpatolitik [antikolinergik/antimuskarinik] dan spasmolitik lain, n.e.c Keracunan papaverine T44.4 Keracunan agonists alpha-adrenoreseptor, n.e.c Keracunan metaraminol

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-45

T44.5 Keracunan agonists beta-adrenoreseptor, n.e.c Kecuali: agonis ß–adrenoseptor yang digunakan dalam terapi asma (T48.6) T44.6 Keracunan antagonis alfa-adrenoreseptor, n.e.c Kecuali: alkaloid ergot (T48.0) T44.7 Keracunan antagonis beta-adrenoreseptor, n.e.c T44.8 Keracunan agen yang bekerja sentral dan penghambat neuron adrenergika, nec Kecuali: clonidine (T46.5), guanethidine (T46.5) T44.9 Keracunan obat sistem syaraf otonom lain dan tidak dijelaskan. Keracunan obat yang merangsang adrenoreseptor alpha- dan betaT45 Keracunan obat-obat sistemik dan hematologis, n. e. c. T45.0 Keracunan obat antiallergik dan antiemetik Kecuali: neuroleptik berbasis phenothiazine (T43.3) T45.1 Keracunan obat antineoplastik dan immunosuppressif Keracunan antibiotika antineoplastik, cytarabine Kecuali: tamoxifen (T38.6) T45.2 Keracunan vitamin, n.e.c. Kecuali: vitamin K (T45.7), (derivat) nicotinic acid (T46.7) T45.3 Keracunan enzim, not elsewhere classified T45.4 Keracunan besi dan komponen yang dibentuknya T45.5 Keracunan antikoagulan T45.6 Keracunan obat yang mempengaruhi fibrinoliysis T45.7 Keracunan antagonist antikoagulan, vitamin K dan koagulan lainnya T45.8 Keracunan agen lain yang primernya sistemik dan hematologis Keracunan: preparat hepar dan agen antianemia lain, darah alami, produk darah, pengganti plasma Kecuali: besi (T45.4), immunoglobulin (T50.9) T45.9 Keracunan agen yang primernya sistemik dan hematologis, tidak dijelaskan T46 Kecuali: T46.0 T46.1 T46.2 T46.3 T46.4 T46.5 T46.6 T46.7

Keracunan obat-obat sistem kardiovaskuler Keracunan metaraminol (T44.4) Keracunan glikoida stimulan jantung dan obat yang kerjanya serupa Keracunan calcium-channel blockers Keracunan obat antidisritmik lain, n.e.c Kecuali: antagonis beta-adrenoreseptor (T44.7) Keracunan vasodilator koroner, n.e.c Keracunan dipyridamole Kecuali: antagonis beta-adrenoreceptor (T44.7), calcium-channel blockers (T46.1) Keracunan inhibitor angiotensin-converting-enzyme Keracunan obat antihipertensi lain, n.e.c. Keracunan klonidin, guanethidine, rauwolfia Kecuali: antagonis β-adrenoseptor (T44.7), Ca blocker (T46.1), diuretik (T50.0-T50.2) Keracunan obat antihiperlipidemik dan antiarteriosklerotik Keracunan vasodilator perifer Keracunan (derivat) nicotinic acid Kecuali: papaverine (T44.3)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-46

T46.8 Keracunan obat antivarises, Termasuk obat sklerosis T46.9 Keracunan obat sistem kardiovaskuler lain dan tidak dijelaskan agents T47 T47.0 T47.1 T47.2 T47.3 T47.4 T47.5 T47.6 T47.7 T47.8 T47.9

Keracunan obat-obat sistem gastrointestinal Keracunan antagonists H2-receptor histamin Keracunan obat antasida dan anti sekresi lambung lainnya Keracunan laxatif stimulan Keracunan laxatif salin dan osmotik Keracunan laxatif lain Keracunan obat atonia usus Keracunan digestan Keracunan obat antidiare Kecuali: antibiotika dan anti-infeksi sistemik lainnya (T36-T37) Keracunan emetika Keracunan obat sistem gastrointestinal lainnya Keracunan obat sistem gastrointestinal, tidak dijelaskan

T48 Keracunan obat yang primernya pada otot polos dan lurik dan sistem pernafasan T48.0 Keracunan obat oksitosin Kecuali: estrogen, progestogen dan antagonisnya (T38.4-T38.6) T48.1 Keracunan relaksan otot lurik [neuromuscular blocking agents] T48.2 Keracunan obat otot lain dan tidak dijelaskan T48.3 Keracunan antitusif T48.4 Keracunan expektoran T48.5 Keracunan obat anti-common-cold T48.6 Keracunan antiasmatika, n.e.c. Agonis ß–adrenoseptor yang digunakan dalam terapi asma keracunan salbutamol Kecuali: hormon adenohipofisis (T38.8), agonis ß–adrenoseptor yang digunakan dalam terapi asma (T44.5) T48.7 Keracunan obat sistem pernafasan lain dan tidak dijelaskan T49 Keracunan obat topikal kulit, membran mukosa, mata, THT dan gigi Termasuk: Glukokortikoid yang dipakai secara topikal T49.0 Keracunan obat antifungus, anti-infeksi dan anti-inflammasi lokal, n. e. c. T49.1 Keracunan antipruritika T49.2 Keracunan astringen lokal dan detergen lokal T49.3 Keracunan emollients, demulcents dan protectants T49.4 Keracunan keratolitik, keratoplastik, serta obat dan preparat obat rambut lain T49.5 Keracunan obat dan preparat ophthalmologis Keracunan anti-infektif mata T49.6 Keracunan obat dan preparat otorhinolaringologi Keracunan anti-infektif telinga, hidung dan tenggorokan T49.7 Keracunan obat gigi, diberikan secara topikal

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-47

T49.8 Keracunan obat topikal lainnya Keracunan spermisida T49.9 Keracunan obat topikal, tidak dijelaskan T50 T50.0 T50.1 T50.2 T50.3 T50.4 T50.5 T50.6 T50.7 T50.8 T50.9

Keracunan diuretika dan obat dan zat biologis yang lain dan tidak dijelaskan Keracunan mineralocorticoids dan antagonisnya Keracunan loop [high-ceiling] diuretics Keracunan inhibitor carbonic-anhydrase, benzothiadiazides dan diuretika lain Keracunan asetazolamide Keracunan obat elektrolit, kalorik dan keseimbangan air Keracunan garam rehidrasi oral, oralit Keracunan obat metabolisme asam urat Keracunan depressan nafsu makan Keracunan antidotum dan chelating agents, n. e. c. Keracunan alkohol deterrents Keracunan analeptika dan antagonists reseptor opioid Keracunan obat diagnostik Keracunan drug, obat medis dan zat biologis lain dan tidak dijelaskan Keracunan obat: pengasam, pengalkali, lipotropik, immunoglobulin, immunologis Keracunan hormon paratiroid dan derivatnya

Efek toksik zat yang dasarnya bukan obat medis (T51-T65) Kecuali:

Efek toksik lokal c.e. (A00-R99), Keadaan pernafasan akibat agen luar (J60-J70), Korosi (T20-T32)

T51 Efek toksik alkohol T51.0 Efek toksik etanol [etil alkohol] Kecuali: intoksikasi alkohol akut atau efek “hangover” (F10.0) intoksikasi alkohol patologis (F10.0), mabuk (F10.0) T51.1 Efek toksik methanol Efek toksik metil alkohol T51.2 Efek toksik 2-propanol [ Efek toksik isopropyl alcohol T51.3 Efek toksik fusel oil Efek toksik amyl alkohol, butyl alkohol [1-butanol], propyl alkohol [1-propanol] T51.8 Efek toksik alkohol lain T51.9 Efek toksik alkohol, yang tidak dijelaskan T52 Efek toksik pelarut organik Kecuali: Efek toksik derivat halogen dari hidrokarbon alifatik dan aromatik (T53.-) T52.0 Efek toksik produk minyak bumi [petroleum] Efek toksik gasoline [bensin], kerosine [paraffin oil, minyak tanah], lilin paraffin Efek toksik petroleum: ether, naphtha, spirits T52.1 Efek toksik benzene Kecuali: homolog benzene (T52.2), derivat nitro dan amino dari benzene dan homolognya (T65.3) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-48

T52.2 Efek toksik homolog benzene Efek toksik toluene [methylbenzene], xylene [dimethylbenzene] T52.3 Efek toksik glikol T52.4 Efek toksik keton T52.8 Efek toksik pelarut organik lainnya T52.9 Efek toksik pelarut organik yang tidak dijelaskan T53 Efek toksik derivat halogen dari hidrokarbon alifatik dan aromatik T53.0 Efek toksik karbon tetraklorida Efek toksik tetrakhloromethan T53.1 Efek toksik khloroform Efek toksik trikhloromethan T53.2 Efek toksik trikhloroethylen Efek toksik trikhloroethen T53.3 Efek toksik tetrakhloroethylen Efek toksik perkhloroethylen, tetrachloroethen T53.4 Efek toksik dikhloromethan Efek toksik methylene khlorida T53.5 Efek toksik khlorofluorokarbon T53.6 Efek toksik derivat halogen lain dari hidrokarbon alifatik T53.7 Efek toksik derivat halogen lain dari hidrokarbon aromatik T53.9 Efek toksik derivat halogen dari hidrokarbon alifatik dan aromatik, tidak dijelaskan T54 T54.0 T54.1 T54.2

Efek toksik zat-zat yang bersifat korosif Efek toksik fenol dan homolog fenol Efek toksik komponen organik korosif lainnya Efek toksik zat korosif asam dan mirip-asam Efek toksik acid hydrochloric [HCl], acid sulfuric [[H2SO4] T54.3 Efek toksik zat korosif alkali dan mirip alkali Efek toksik: potassium hydroxide [KOH], sodium hydroxide [NaOH] T54.9 Efek toksik zat korosif yang tidak dijelaskan T55

Efek toksik sabun dan deterjen

T56 Efek toksik logam Termasuk: Efek toksik: asap dan uap logam, semua logam Kecuali bersifat medis Kecuali: Efek toksik: arsen [As] (T57.0), mangan [Mn] (T57.2), thallium [Th] (T60.4) T56.0 Efek toksik lead [Pb] dan komponen yang dibentuknya T56.1 Efek toksik mercury [Hg] dan komponen yang dibentuknya T56.2 Efek toksik chromium [Cr] dan komponen yang dibentuknya T56.3 Efek toksik cadmium [Cd] dan komponen yang dibentuknya T56.4 Efek toksik copper [Cu] dan komponen yang dibentuknya T56.5 Efek toksik zinc [Zn] dan komponen yang dibentuknya T56.6 Efek toksik tin [Sn] dan komponen yang dibentuknya T56.7 Efek toksik beryllium [Be] dan komponen yang dibentuknya ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-49

T56.8 Efek toksik logam lainnya T56.9 Efek toksik logam, yang tidak dijelaskan T57 Efek toksik zat inorganik lainnya T57.0 Efek toksik arsen[As] dan komponen yang dibentuknya T57.1 Efek toksik phosphorus [P] dan komponen yang dibentuknya Kecuali: efek toksik insektisida organophosphat (T60.0) T57.2 Efek toksik manganese [Mn] dan compoundnya T57.3 Efek toksik hydrogen cyanide [HCN] T57.8 Efek toksik zat inorganik lain yang dijelaskan T57.9 Efek toksik zat inorganik, yang tidak dijelaskan T58 Efek toksik carbon monoxide Efek toksik carbon monoxide [CO] dari semua sumber T59 Efek toksik gas, asap, dan uap lainnya Termasuk: Efek toksik propellant aerosol Kecuali: Efek toksik chlorofluorocarbons [CFC] (T53.5) T59.0 Efek toksik nitrogen oxides [NO] T59.1 Efek toksik sulfur dioxide [SO2] T59.2 Efek toksik formaldehyde T59.3 Efek toksik gas lakrimogenik Efek toksik tear gas [gas air mata] T59.4 Efek toksik gas chlorine [Cl] T59.5 Efek toksik gas fluorine dan hydrogen fluoride [HF] T59.6 Efek toksik hydrogen sulfide [H2S] T59.7 Efek toksik carbon dioxide [CO2] T59.8 Efek toksik gas, asap, dan uap lain yang dijelaskan T59.9 Efek toksik gas, asap, dan uap yang tidak dijelaskan T60 Efek toksik pestisida Termasuk: Efek toksik pengawet kayu T60.0 Efek toksik insektisida organophosphate dan carbamate T60.1 Efek toksik insektisida halogen Kecuali: efek toksik chlorinated hydrocarbons (T53.-) T60.2 Efek toksik insektisida lainnya T60.3 Efek toksik herbisida dan fungisida T60.4 Efek toksik rodentisida Efek toksik thallium Kecuali: strychnine dan garamnya (T65.1) T60.8 Efek toksik insektisida lain T60.9 Efek toksik insektisida yang tidak dijelaskan

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-50

T61 Efek toksik zat beracun yang dimakan sebagai makanan laut Kecuali: Intoksikasi bakteri yang berasal dari makanan (A05.-) Reaksi alergi makanan, seperti: gastroenteritis (noninfektif) (K52.-), dermatitis (L23.6, L25.4, L27.2), syok anafilaktik akibat reaksi makanan (T78.0) Efek toksik kontaminan makanan, seperti: mercury (T56.1), hydrogen cyanide (T57.3), aflatoxin dan mikotoksin lainnya (T64), cyanides (T65.0) T61.0 Keracunan ikan ciguatera T61.1 Keracunan ikan scombroid Histamine-like syndrome T61.2 Keracunan ikan dan dan shellfish lainnya T61.8 Efek toksik seafood lainnya T61.9 Efek toksik dari yang seafood tidak dijelaskan T62 Efek toksik zat beracun lain yang termakan sebagai makanan Kecuali: Intoksikasi bakteri yang berasal dari makanan (A05.-) Reaksi alergi makanan, seperti gastroenteritis (noninfektif) (K52.-), dermatitis (L23.6, L25.4, L27.2), syok anafilaktik akibat reaksi makanan (T78.0) Efek toksik kontaminan makanan, seperti: mercury (T56.1), hydrogen cyanide (T57.3), aflatoxin dan mikotoksin lainnya (T64), sianida (T65.0) T62.0 Efek toksik cendawan yang ditelan T62.1 Efek toksik berry yang ditelan T62.2 Efek toksik (bagian) tanaman lain yang ditelan T62.8 Efek toksik zat beracun lain yang dijelaskan, yang dimakan sebagai makanan T62.9 Efek toksik zat beracun yang dimakan sebagai makanan, tidak dijelaskan T63 Efek toksik kontak dengan binatang berbisa T63.0 Efek toksik bisa ular Efek toksik bisa ular-laut T63.1 Efek toksik bisa reptil lainnya Efek toksik bisa kadal T63.2 Efek toksik bisa kalajengking T63.3 Efek toksik bisa laba-laba T63.4 Efek toksik bisa artropoda lainnya Efek toksik gigitan atau sengatan serangga berbisa T63.5 Efek toksik kontak dengan ikan Kecuali: keracunan akibat memakan ikan (T61.0-T61.2) T63.6 Efek toksik kontak dengan binatang laut lainnya Efek toksik kontak dengan jellyfish, anemone laut, shellfish, starfish Kecuali: keracunan akibat memakan shellfish (T61.2), bisa ular-laut (T63.0) T63.8 Efek toksik kontak dengan binatang berbisa lainnya Efek toksik bisa amfibi T63.9 Efek toksik kontak dengan binatang berbisa yang tidak dijelaskan T64

Efek toksik aflatoxin dan kontaminan mikotoksin makanan lainnya

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-51

T65 Efek toksik zat lain dan tidak dijelaskan T65.0 Efek toksik sianida Kecuali: efek toksik hydrogen cyanide [HCN] (T57.3) T65.1 Efek toksik strychnine dan garamnya T65.2 Efek toksik tembakau dan nikotin T65.3 Efek toksik derivat nitro dan amino dari benzene dan homolognya Efek toksik: aniline [benzenamine], nitrobenzene, trinitrotoluene T65.4 Efek toksik carbon disulfide T65.5 Efek toksik nitroglycerin dan asam dan ester nitrit lainnya Efek toksik 1,2,3-propanetriol trinitrate T65.6 Efek toksik cat dan pewarna, not elsewhere classified T65.8 Efek toksik zat lain yang dijelaskan T65.9 Efek toksik zat yang tidak dijelaskan Keracunan NOS

Efek lain dan tidak dijelaskan dari penyebab luar (T66-T78) T66 Efek yang tidak dijelaskan dari radiasi Radiation sickness Kecuali: Efek samping radiasi yang dijelaskan, seperti leukaemia (C91-C95), pneumonitis radiasi (J70.0), gastroenteritis dan kolitis radiasi (K52.0), sunburn (L55.-), kelainan kulit dan jaringan subkutis radiasi (L55-L59), luka bakar (T20-T31) T67 Efek panas dan cahaya Kecuali: sunburn (L55.-), kelainan kulit dan jaringan subkutis radiasi (L55-L59), erythema [dermatitis] ab igne (L59.0), kelainan keringat akibat panas (L74-L75) luka bakar (T20-T31), hipertermia maligna akibat anaestesia (T88.3) T67.0 Heatstroke dan sunstroke Heat apoplexy, heat pyrexia, thermoplegia, siriasis T67.1 Heat syncope Heat collapse T67.2 Heat cramp T67.3 Heat exhaustion, anhydrotic Heat prostration akibat kehabisan air Kecuali: heat exhaustion akibat kehabisan garam (T67.4) T67.4 Heat exhaustion akibat kehabisan garam Heat prostration akibat kehabisan garam (dan air) T67.5 Heat exhaustion, tidak dijelaskan Heat prostration NOS T67.6 Heat fatigue, sementara T67.7 Heat edema T67.8 Efek lain panas dan cahaya T67.9 Efek panas dan cahaya, tidak dijelaskan

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-52

T68 Hypothermia Hipotermia karena kecelakaan Kecuali: hipotermia: neonatus (P80.-), frostbite (T33-T35), setelah anestesia (T88.5) hipotermia yang tidak berhubungan dengan suhu lingkungan rendah (R68.0) T69 Efek lain penurunan suhu Kecuali: Frostbite (T33-T35) T69.0 Immersi tangan dan kaki Trench foot[kulit kaki merah melepuh akibat dingin dan lembab, hitam pada gangren] T69.1 Chilblains [kulit jari, hidung, telinga menjadi merah, sembab dan gatal karena dingin] T69.8 Efek lain yang dijelaskan dari penurunan suhu T69.9 Efek penurunan suhu, tidak dijelaskan T70 Efek tekanan udara dan tekanan air T70.0 Otitic barotrauma Aero-otitis media, efek perubahan tekanan atmosfir atau tekanan air terhadap telinga T70.1 Sinus barotrauma Aerosinusitis, efek perubahan tekanan atmosfir terhadap sinus T70.2 Efek lain dan tidak dijelaskan dari tempat tinggi Alpine or mountain sickness, anoxia high altitude, hipobaropati, barotrauma NOS Kecuali: polycythaemia akibat tempat tinggi (D75.1) T70.3 Caisson disease [decompression sickness] Compressed-air disease, palsy or paralysis penyelam [perubahan tekanan mendadak] T70.4 Efek dari cairan bertekanan tinggi Traumatic jet injection (industri) T70.8 Efek lain dari tekanan udara dan air Sindroma cedera ledakan T70.9 Efek dari tekanan udara dan air, tidak dijelaskan T71 Asphyxia Tercekik (oleh cekikan) Defisiensi oksigen sistemik akibat: oksigen udara rendah, ancaman mekanis pada pernafasan Kecuali: anoxia akibat high altitude (T70.2), asphyxia akibat: inhalasi makanan atau benda asing ((T17.-), carbon monoxide (T58), gas, asap atau uap lainnya (T59.-) respiratory: distress, syndrome pada: dewasa (J80), newborn (P22.-) T73 Efek deprivasi lain T73.0 Efek kelaparan Deprivasi makanan, kelaparan T73.1 Efek haus Deprivasi air T73.2 Exhaustion akibat exposure T73.3 Exhaustion akibat olahraga berlebihan Overexertion T73.8 Efek-efek lain deprivasi T73.9 Efek deprivasi, tidak dijelaskan ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-53

T74 Maltreatment syndromes [sindroma salah tindak] Kalau perlu gunakan kode tambahan untuk identifikasi cedera yang timbul sekarang. T74.0 Neglect or abandonment – ditinggalkan atau tidak dipedulikan T74.1 Pelecehan fisik Battered [dipukuli]: baby or child syndrome NOS, spouse syndrome NOS T74.2 Pelecehan sexual T74.3 Pelecehan psikologis T74.8 Sindroma salah tindak lainnya Bentuk-bentuk campuran T74.9 Sindroma salah tindak, tidak dijelaskan Efek dari: pelecehan adult NOS, pelecehan anakNOS T75 Efek penyebab luar lainnyay Kecuali: Efek tidak diharapkan NEC (T78.-), luka bakar (listrik) (T20-T31) T75.0 Efek petir Syok akibat petir , disambar petir NOS T75.1 Tenggelam dan perendaman non-fatal Immersi, kramp perenang T75.2 Efek getaran Vertigo akibat infrasound, Sindroma pneumatic hammer, sindroma vasospastik traumatika T75.3 Motion sickness Mabuk udara, mabuk laut, mabuk darat T75.4 Efek arus listrik Tersengat listrik (electrocution), syok akibat arus listrik T75.8 Efek lain yang dijelaskan dari penyebab luar Efek: daya gravitasi [G] abnormal, keadaan tanpa bobot T78

Efek yang tidak diharapkan, not elsewhere classified Kategori ini digunakan sebagai kode primer untuk identifikasi efek yang tidak bisa diklasifikasikan di tempat lain, akibat penyebab yang tidak diketahui, tidak bisa ditentukan, atau tidak jelas. Pada pengkodean ganda ia dipakai sebagai kode tambahan yang menunjukkan efek-efek dari kondisi yang diklasifikasikan di tempat lain. Kecuali: Komplikasi asuhan bedah dan medis NEC (T80-T88) T78.0 Syok anafilaktik akibat reaksi makanan yang tidak diharapkan T78.1 Reaksi makanan lainnya yang tidak diharapkan, not elsewhere classified Kecuali: intoksikasi akibat bakteri yang berasal dari makanan (A05.-), dermatitis akibat makanan yang menyentuh kulit (L23.6, L24.6, L25.4) dermatitis akibat makanan yang dimakan (L27.2), T78.2 Syok anafilaksis, tidak dijelaskan Syok alergi NOS, reaksi anafilaksis NOS, anafilaksis NOS Kecuali syok anafilaksis akibat: reaksi makanan yang tak diharapkan (T78.0), serum (T80.5), efek samping obat yang diberikan dengan benar (T88.6) T78.3 Edema angioneurotik Giant urticaria, edema Quincke Kecuali: urtikaria (L50.-), urtikaria serum (T80.6)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-54

T78.4 Alergi, tidak dijelaskan Reaksi alergi NOS, hipersensitivitas NOS, idiosyncracy NOS Kecuali: reaksi alergi NOS terhadap obat yang diberikan dengan benar (T88.7) jenis reaksi alergi yang dijelaskan seperti: hay fever (J30.1), gastroenteritis dan kolitis alergi (K52.2), dermatitis (L23-L25, L27.-) T78.8 Efek samping lainnya, not elsewhere classified T78.9 Efek samping, tidak dijelaskan Kecuali: efek samping asuhan bedah dan medis NOS (T88.9)

Komplikasi dini tertentu dari trauma (T79) T79 Komplikasi dini tertentu dari trauma, not elsewhere classified Kecuali: Respiratory: distress, syndrome pada dewasa (J80), pada neonatus (P22.0) Komplikasi asuhan bedah dan medis NEC (T80-T88) Kalau terjadi sewaktu atau setelah prosedur medis (T80-T88) T79.0 Embolisme udara (traumatika) Kecuali: embolisme udara sebagai komplikasi: abortus atau kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.2), hamil, melahirkan dan nifas (O88.0) T79.1 Embolisme lemak (traumatika) Kecuali: embolisme lemak sebagai komplikasi: abortus atau kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.2), hamil, melahirkan dan nifas (O88.8) T79.2 Perdarahan sekunder dan rekuren traumatika T79.3 Infeksi luka pasca-trauma, not elsewhere classified Kalau perlu gunakan kode dari (B95-B97) untuk identifikasi agen infeksi T79.4 Syok traumatika Syok (segera)(tertunda) setelah cedera Kecuali syok: sebagai komplikasi abortus, kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.3) obstetric (O75.1), nontraumatika NEC (R57.-) petir (T75.0), listrik (T75.4), pascabedah (T81.1), anestetik (T88.2), anafilaktik (akibat): NOS (T78.2), reaksi makanan yang tidak diharapkan (T78.0), serum (T80.5), obat yang diberikan dengan benar (T88.6) T79.5 Anuria traumatika Crush syndrome, gagal ginjal setelah crushing [tabrakan] T79.6 Iskemia traumatika pada otot Compartment syndrome, kontraktur iskemik Volkmann Kecuali: sindroma tibialis anterior (M76.8) T79.7 Emfisema subkutis traumatika Kecuali: emfisema (subkutis) akibat suatu prosedur (T81.8) T79.8 Komplikasi dini lain dari trauma T79.9 Komplikasi dini dari trauma, tidak dijelaskan

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-55

Komplikasi asuhan bedah dan medis, NEC (T80-T88)

Gunakan kode tambahan penyebab eksternal (Bab 20) untuk identifikasi peralatan yang terlibat dan detil kejadian, atau kode tambahan (B95-B97) untuk identifikasi agen infeksi. Kecuali: efek samping obat-obatan (A00-R99, T78.-) mendapat asuhan medis untuk kondisi pascabedah tanpa komplikasi, seperti: penutupan stoma eksternal (Z43.-) status lobang buatan (Z93.-), pemasangan dan penyesuaian alat prostetik eksternal (Z44.-) komplikasi prosedur bedah selama kehamilan, melahirkan dan nifas (O00-O99) luka bakar dan korosi akibat penggunaan lokal dan radiasi (T20-T32) keracunan dan efek toksik dari obat dan zat kimiawi (T36-T65) komplikasi yang diklasifikasikan di tempat lain, seperti: kelainan keseimbangan cairan dan elektrolit (E86-E87) kebocoran cerebrospinal fluid dari pungsi spinalis (G97.0) kekacauan fungsi setelah bedah jantung (I97.0-I97.1) sindroma lymphoedema pasca-mastektomi (I97.2) sindroma pascabedah lambung (K91.1), malfungsi kolostomi (K91.4) sindroma blind-loop pascabedah (K91.2) sindroma pasca-laminektomi NEC (M96.1) T80 Komplikasi pemberian infus, transfusi, dan injeksi terapeutik Termasuk: Perfusi Kecuali: Penolakan transplantasi sumsum-tulang (T86.0) T80.0 Embolisme udara setelah pemberian infus, transfusion dan injeksi T80.1 Komplikasi vaskular pemberian infus, transfusi, dan injeksi Phlebitis, thromboembolism, dan thrombophlebitis setelah infus, transfusi, dan injeksi Kecuali kalau kondisi dinyatakan: pasca-prosedur (T81.7), akibat peralatan prostetik, implant dan graft (T82.8, T83.8, T84.8, T85.8) T80.2 Infeksi setelah pemberian infus, transfusi, dan injeksi Infeksi, sepsis, septikemia, syok septik setelah pemberian infus, transfusi, dan injeksi Kecuali kalau kondisi dinyatakan: pasca-prosedur (T81.4), akibat peralatan prostetik, implant, graft (T82.6-T82.7, T83.5-T83.6, T84.5-T84.7, T85.7) T80.3 Reaksi inkompatibilitas ABO Transfusi darah inkompatibel, Reaksi terhadap inkompatibilitas golongan darah pada infus atau transfusi T80.4 Reaksi inkompatibilitas Rh Reaksi akibat faktor Rh pada infus atau transfusi T80.5 Syok anafilaksis akibat serum Kecuali: syok: alergi NOS (T78.2), syok anafilaktik NOS (T78.2) syok anafilaktik akibat obat yang diberikan dengan benar (T88.6) T80.6 Reaksi serum lainnya Intoksikasi oleh serum; protein sickness; Serum: rash, sickness, urticaria Kecuali: hepatitis serum (B16.-) T80.8 Komplikasi lain pemberian infus, transfusi, dan injeksi T80.9 Komplikasi pemberian infus, transfusi, dan injeksi, tidak dijelaskan Reaksi transfusi NOS T81 Komplikasi prosedur, not elsewhere classified Kecuali: Komplikasi: infus, transfusi, dan injeksi(T80.-),: immunisasi (T88.0-T88.1), ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-56

T81.0

T81.1

T81.2

T81.3 T81.4

T81.5

T81.6 T81.7

Efek samping obat NOS (T88.7) Komplikasi yang diklasifikasikan di tempat lain, seperti: dermatitis akibat obat-obatan (L23.3, L24.4, L25.1, L27.0-L27.1) komplikasi prostetik, implant dan graft (T82-T85) keracunan dan efek toksik obat dan zat kimiawi (T36-T65) Perdarahan dan haematoma sebagai komplikasi prosedur, n. e. c. Perdarahan pada situs mana saja akibat prosedur Kecuali: haematoma luka obstetrik (O90.2), perdarahan akibat prostetik, implant dan graft (T82.8, T83.8, T84.8, T85.8) Shock selama atau akibat prosedur, n.e.. Kolaps NOS, syok (endotoksik)(hipovolemik)(septik): ketika atau setelah prosedur Syok pasca-bedah NOS Kecuali: syok: obstetrik (O75.1), setelah abortus, hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.3) electric (T75.4), anafilaktik NOS (T78.2), traumatika (T79.4), anestetik (T88.2) anafilaktik akibat: serum (T80.5), obat medis yang diberi secara benar (T88.6) Pungsi dan laserasi sewaktu prosedur, not elsewhere classified Perforasi tak sengaja sewaktu prosedur pada pembuluh darah, syaraf atau organ, oleh: kateter, endoskop, instrumen, atau probe, Kecuali: kerusakan akibat instrumen sewaktu melahirkan (O70-O71) perforasi, pungsi atau laserasi akibat alat atau implant yang sengaja ditinggalkan di dalam luka operasi (T82-T85) komplikasi yang diklasifikasikan di tempat lain, seperti sindroma laserasi ligamentum latum [Allen-Masters] (N83.8) Disrupsi luka operasi, not elsewhere classified Dehiscence [benang jahitan lepas] atau ruptur luka operasi Kecuali disrupsi: luka seksio sesar (O90.0), luka obstetrik perineum (O90.1) Infeksi setelah prosedur, n.e.c Abscess pasca-prosedur: intra-abdomen, subfrenik, jahitan atau luka Septikemia pasca-prosedur Kecuali: infeksi luka bedah obstetrik (O86.0), infeksi akibat: infus, transfusi, injeksi (T80.2), alat prostetik, implant dan graft (T82.6-T82.7, T83.5-T83.6, T84.5-T84.7, T85.7) Benda asing yang tertinggal di rongga tubuh atau luka operasi setelah prosedur Adhesi, obstruksi, atau perforasi akibat benda asing yang tertinggal dalam luka operasi atau rongga tubuh Kecuali: obstruksi atau perforasi akibat alat prostetik dan implant yang tertinggal dalam tubuh (T82.0-T82.5, T83.0-T83.4, T84.0-T84.4, T85.0-T85.6) Reaksi akut terhadap benda asing yang tertinggal sewaktu prosedur Peritonitis: aseptik, kimiawi Komplikasi vaskuler setelah prosedur, n.e.c. Embolisme udara setelah prosedur NEC Kecuali embolisme: sebagai komplikasi: hamil, melahirkan dan nifas (O88.-) abortus, kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.2) akibat alat prostetik, implant dan graft (T82.8, T83.8, T84.8, T85.8) traumatika (T79.0), setelah infus, transfusi dan injeksi (T80.0)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-57

T81.8 Komplikasi lain dari prosedur, n.e.c. Komplikasi terapi inhalasi, fistula pasca-bedah persisten Emfisema (subkutis) akibat prosedur Kecuali: hiperpyrexia maligna akibat anestesia (T88.3) hipotermia setelah anestesia (T88.5) T81.9 Komplikasi yang tidak dijelaskan dari prosedur T82 Komplikasi alat prostetik, implant dan graft pada jantung dan pembuluh darah Kecuali: Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant (T86.-) T82.0 Komplikasi mekanis prostesis katup jantung Prostesis katup menyebabkan jantung dan pembuluh: rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi T82.1 Komplikasi mekanis alat elektronik jantung Elektroda atau generator denyut (baterai) menyebabkan jantung dan pembuluh: rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi: T82.2 Komplikasi mekanis dari bypass a. koronaria dan graft katup Bypass a. koronaria dan graft katup menyebabkan jantung dan pembuluh: rusak, bergeser, bocor, malposisi, Obstruksi mekanis, perforasi, protrusi: T82.3 Komplikasi mekanis dari graft vaskuler lainnya Graft (penggantian) (bifurkasio) aorta, graft (bypass) arteri (karotid) (femoralis) menyebabkan jantung dan pembuluh: rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi T82.4 Komplikasi mekanis dari kateter dialisis vaskuler Kateter dialisis vaskuler menyebabkan jantung dan pembuluh: rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi Kecuali: komplikasi mekanis kateter dialisis intraperitoneum (T85.6) T82.5 Komplikasi mekanis dari alat dan implant jantung dan pembuluh lainnya Kateter infus, jantung buatan, fistula atau shunt arterio-vena akibat bedah, alat umbrella, alat balloon (counterpulsation) menyebabkan jantung dan pembuluh: rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi Kecuali: komplikasi mekanis kateter infus epidura dan subdura (T85.6) T82.6 Infeksi dan reaksi radang akibat prostesis katup jantung T82.7 Infeksi dan reaksi radang akibat alat, implant, dan graft jantung dan vaskuler lainnya T82.8 Komplikasi lain alat prostetik, implant, dan graft jantung dan vaskuler Komplikasi, perdarahan, nyeri, embolisme, trombosis, fibrosis, atau stenosis akibat alat prostetik, implant, dan graft jantung dan vaskuler T82.9 Komplikasi alat prostetik, implant, dan graft jantung dan vaskuler, tidak dijelaskan T83 Komplikasi alat prostetik, implant dan graft genitourinarius Kecuali: Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant (T86.-) T83.0 Komplikasi mekanis kateter (indwelling) urinarius Kateter sistostomi dan kateter indwelling [tetap di tempat] uretra menyebabkan: rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi T83.1 Komplikasi mekanis alat dan implant urinarius lainnya Alat perangsang elektronik, implant sfingter, dan stent urinarius menyebabkan rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-58

T83.2 Komplikasi mekanis graft organ urinarius Graft organ urinarius menyebabkan rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi T83.3 Komplikasi mekanis alat kontrasepsi dalam rahim Alat kontrasepsi dalam rahim menyebabkan rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi T83.4 Komplikasi mekanis alat prostetik, implant dan graft lain di traktus genitalis Prosthesis penis (yang diimplantasi) menyebabkan rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi T83.5 Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant dan graft dalam sistem urinarius T83.6 Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant dan graft dalam traktus genitalis T83.8 Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft genitourinarius Komplikasi, perdarahan, nyeri, embolisme, trombosis, fibrosis, atau stenosis akibat alat prostetik, implant dan graft genitourinarius T83.9 Komplikasi yang tidak dijelaskan dari alat prostetik, implant dan graft genitourinarius T84 Komplikasi alat prostetik, implant dan graft orthopaedik internal Kecuali: Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant (T86.-) Fraktur setelah pemasangan implant ortopedik, prostesis sendi atau plat (M96.6) T84.0 Komplikasi mekanis internal prosthesis sendi Prosthesis sendi menyebabkan rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi T84.1 Komplikasi mekanis alat fiksasi internal tulang anggota Alat fiksasi internal tulang anggota menyebabkan rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi T84.2 Komplikasi mekanis internal alat fiksasi tulang lain Alat fiksasi internal tulang lain menyebabkan rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi T84.3 Komplikasi mekanis alat tulang, implant dan graft lainnya Graft tulang, electronic bone stimulator menyebabkan rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi T84.4 Komplikasi mekanis alat ortopedik internal, implants dan grafts lainnya Graft otot dan tendon menyebabkan rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi T84.5 Infeksi dan reaksi radang akibat internal sendi prosthesis T84.6 Infeksi dan reaksi radang akibat alat fiksasi internal [semua tempat] T84.7 Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant dan graft ortopedik internal lain T84.8 Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft ortopedik internal Komplikasi, perdarahan, nyeri, embolisme, trombosis, fibrosis, atau stenosis akibat alat prostetik, implant dan graft ortopedik internal T84.9 Komplikasi alat prostetik, implant dan graft ortopedik internal. tidak dijelaskan T85 Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft orthopaedik internal Kecuali: Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant (T86.-) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-59

T85.0 Komplikasi mekanis shunt (komunickans) ventrikel intrakranium Shunt (komunikans) ventrikel intrakranium menyebabkan rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi T85.1 Komplikasi mekanis stimulator sistem syaraf elektronik yang diimplantasi Neurostimulator elektronik (elektroda) otak, syaraf perifer, medulla spinalis menyebabkan rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi T85.2 Komplikasi mekanis lensa intraokuler Lensa intraokuler menyebabkan rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi T85.3 Komplikasi mekanis alat prostetik, implant dan graft okuler lainnya Graft kornea, orbita prostetik mata menyebabkan rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi T85.4 Komplikasi mekanis prostesis dan implant mammae Prostesis dan implant mammae menyebabkan rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi T85.5 Komplikasi mekanis alat prostetik, implant dan graft gastrointestinum Prostesis saluran empedu, alat anti-reflux esofagus menyebabkan rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi T85.6 Komplikasi mekanis alat prostetik, implant dan graft internal lain yang dijelaskan Kateter infus epidura dan subdura, kateter dialisis intraperitoneum, material bedah non-absorbable NOS, jahitan permanen, menyebabkan rusak, bergeser, bocor, malposisi, obstruksi mekanis, perforasi, protrusi Kecuali: komplikasi mekanis dari sutura [jahitan] permanen (kawat) yang dipakai pada perbaikan tulang (T84.1-T84.2) T85.7 Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant dan graft internal lainnya T85.8 Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft internal, not elsewhere classified Komplikasi, perdarahan, nyeri, embolisme, trombosis, fibrosis, atau stenosis akibat alat prostetik, implant dan graft internal NEC T85.9 Komplikasi yang tidak dijelaskan dari alat prostetik, implant dan graft internal Komplikasi alat prostetik, implant dan graft internal NOS T86 Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant T86.0 Penolakan transplant sumsum tulang Raksi atau penyakit graft-versus-host T86.1 Kegagalan dan penolakan terhadap transplant ginjal T86.2 Kegagalan dan penolakan terhadap transplant jantung Kecuali komplikasi dari: jantung buatan (T82.5), transplant jantung-paru(T86.3) T86.3 Kegagalan dan penolakan terhadap transplant jantung-paru T86.4 Kegagalan dan penolakan terhadap transplant hepar T86.8 Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant lainnya Kegagalan atau penolakan terhadap transplant: tulang, usus, paru-paru, pankreas, kulit (allograft) (autograft) T86.9 Kegagalan dan penolakan yang tidak dijelaskan terhadap organ dan jaringan transplant ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-60

T87 T87.0 T87.1 T87.2 T87.3 T87.4 T87.5 T87.6

Komplikasi yang hanya pada penyambungan kembali dan amputasi Komplikasi (bagian) anggota atas yang disambungkan kembali Komplikasi (bagian) anggota bawah yang disambungkan kembali Komplikasi bagian tubuh disambungkan kembali Neuroma tunggul amputasi Infeksi tunggul amputasi Nekrosis tunggul amputasi Komplikasi lain dan tidak dijelaskan pada tunggul amputasi Kontraktur (flexi)(sendi proximal), hematoma, atau edema, pada tunggul amputasi: Kecuali: phantom limb syndrome (G54.6-G54.7)

T88 Komplikasi lain asuhan bedah dan medis, not elsewhere classified Kecuali: komplikasi setelah: infus, transfusi dan injeksi (T80.-), prosedur NEC (T81.-) pungsi dan laserasi tak sengaja sewaktu prosedur dilakukan (T81.2) komplikasi yang dijelaskan yang diklasifikasikan di tempat lain, seperti: dermatitis akibat obat-obatan (L23.3, L24.4, L25.1, L27.0-L27.1) keracunan dan efek toksik obat dan zat kimia (T36-T65) komplikasi dari anestesia: hamil (O29.-), persalinan dan melahirkan (O74.-), nifas (O89.-) operasi dan prosedur obstetri (O75.4), alat, implant dan graft (T82-T85) T88.0 Infeksi setelah immunisasi Sepsis, septikemia setelah immunisasi T88.1 Komplikasi lain setelah immunisasi, not elsewhere classified Rash setelah immunisasi Kecuali: ensefalitis pascaimmunisasi (G04.0), artropati pascaimmunisasi (M02.2) syok anafilaktik akibat serum (T80.5), reaksi serum lainnya (T80.6) T88.2 Syok akibat anestesia Syok akibat anestesia dengan zat yang benar telah diberikan dengan benar Kecuali: komplikasi anestesia (pada): akibat overdosis zat yang salah (T36-T50), kehamilan (O29.-), persalinan dan melahirkan (O74.-), nifas (O89.-) syok pasca-bedah NOS (T81.1) T88.3 Hiperpyrexia maligna akibat anestesia T88.4 Intubasi gagal atau sulit T88.5 Komplikasi lain anestrsia Hipotermia setelah anestesia T88.6 Syok anafilaktik akibat efek samping obat yang diberikan dengan benar Kecuali: syok anafilaktik akibat serum (T80.5) T88.7 Efek samping yang tidak dijelaskan dari obat-obatan Efek samping, reaksi alergi, hipersensitivitas, atau idiosinkrasi (dari) (terhadap) obat-obatan yang dibeikan dengan benar Hipersensitivitas obat NOS, reaksi obat NOS Kecuali: efek samping obat-obatan (A00-R99,T80-T88.6, T88.8) T88.8 Komplikasi lain yang dijelaskan dari asuhan bedah dan medis, nec T88.9 Komplikasi asuhan bedah dan medis, tidak dijelaskan Kecuali: efek tidak diharapkan NOS (T78.9)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-61

Sequela cedera,keracunan dan akibat lain dari penyebab luar (T90-T98)

Kategori ini digunakan untuk menunjukkan kondisi pada S00-S99 dan T00-T88 sebagai penyebab efek jangka panjang, yang diklasifikasikan di bagian lain. Sequelae mencakup semua yang dinyatakan demikian, atau efek jangka panjang, dan yang terjadi satu tahun atau lebih setelah cedera akut. T90 Sequelae cedera kepala T90.0 Sequela cedera permukaan kepala Sequela cedera yang diklasifikasikan pada S00.T90.1 Sequela luka terbuka kepala Sequela cedera yang diklasifikasikan pada S01.T90.2 Sequela fraktur tulang tengkorak dan muka Sequela cedera yang diklasifikasikan pada S02.T90.3 Sequela cedera nervi kraniales Sequela cedera yang diklasifikasikan pada S04.T90.4 Sequela cedera mata dan orbita Sequela cedera yang diklasifikasikan pada S05.T90.5 Sequela cedera intrakranium Sequela cedera yang diklasifikasikan pada S06.T90.8 Sequela cedera lain yang dijelaskan pada kepala Sequela cedera yang diklasifikasikan pada S03.-, S07-S08 dan S09.0-S09.8 T90.9 Sequela cedera kepala yang tidak dijelaskan Sequela cedera yang diklasifikasikan pada S09.9 T91 Sequela cedera leher dan badan T91.0 Sequela cedera permukaan dan luka terbuka pada leher dan badan Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada: S10-S11, S20-S21, S30-S31 dan T09.0-T09.1 T91.1 Sequela fraktur vertebra Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S12.-, S22.0-S22.1, S32.0, S32.7 dan T08 T91.2 Sequela fraktur thorax dan pelvis lainnya Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S22.2-S22.9, S32.1-S32.5 dan S32.8 T91.3 Sequela cedera medulla spinalis Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S14.0-S14.1, S24.0-S24.1, S34.0-S34.1 dan T09.3 T91.4 Sequela cedera organ intrathorax Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S26-S27 T91.5 Sequela cedera organ intra-abdomen dan pelvik Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S36-S37 T91.8 Sequela cedera lain yang dijelaskan pada leher dan badan Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada: S13.-, S14.2-S14.6, S15-S18, S19.7-S19.8 S23.-, S24.2-S24.6, S25.-, S28.-, S29.0-S29.8 S33.-, S34.2-S34.8, S35.-, S38.-, S39.0-S39.8 T09.2 dan T09.4 -T09.8 T91.9 Sequela cedera leher dan badan yang tidak dijelaskan Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S19.9, S29.9, S39.9 dan T09.9 ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-62

T92 Sequela cedera anggota atas T92.0 Sequela luka terbuka anggota atas Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S41.-, S51.-, S61.- dan T11.1 T92.1 Sequela fraktur lengan Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S42.-, S52.- dan T10 T92.2 Sequela fraktur setinggi pergelangan dan tangan Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S62.T92.3 Sequela dislokasi, sprain dan strain anggota atas Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S43.-, S53.-, S63.- dan T11.2 T92.4 Sequela cedera syaraf anggota atas Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S44.-, S54.-, S64.- dan T11.3 T92.5 Sequela cedera otot dan tendon pada anggota atas Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S46.-, S56.-, S66.- dan T11.5 T92.6 Sequela cedera remuk dan amputasi trauma anggota atas Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S47-S48, S57-S58, S67-S68 dan T11.6 T92.8 Sequela cedera lain yang dijelaskan pada anggota atas Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S40.-, S45.-, S49.7-S49.8, S50.-,S55.-, S59.7-S59.8, S60.-, S65.-, S69.7-S69.8, T11.0, T11.4 dan T11.8 T92.9 Sequela cedera anggota atas yang tidak dijelaskan Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S49.9, S59.9, S69.9 dan T11.9 T93 Sequela cedera anggota bawah T93.0 Sequela luka terbuka anggota bawah Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S71.-, S81.-, S91.- dan T13.1 T93.1 Sequela fraktur femur Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S72.T93.2 Sequela fraktur lain anggota bawah Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S82.-, S92.- dan T12 T93.3 Sequela dislokasi, sprain dan strain anggota bawah Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S73.-, S83.-, S93.- dan T13.2 T93.4 Sequela cedera syaraf anggota bawah Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S74.-, S84.-, S94.- dan T13.3 T93.5 Sequela cedera otot dan tendon pada anggota bawah Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S76.-, S86.-, S96.- dan T13.5 T93.6 Sequela cedera remuk dan amputasi trauma anggota bawah Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S77-S78, S87-S88, S97-S98 dan T13.6 T93.8 Sequela cedera lain yang dijelaskan pada anggota bawah Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S70.-, S75.-, S79.7-S79.8, S80.-,S85.-, S89.7-S89.8, S90.-, S95.-, S99.7-S99.8, T13.0, T13.4 dan T13.8 T93.9 Sequela cedera anggota bawah yang tidak dijelaskan Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada S79.9, S89.9, S99.9 dan T13.9 T94 Sequela cedera yang melibatkan daerah tubuh ganda dan tidak dijelaskan T94.0 Sequela cedera yang melibatkan daerah ganda pada tubuh Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada T00-T07 T94.1 Sequela cedera pada daerah tubuh yang tidak dijelaskan ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-63

Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada T14.T95 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite T95.0 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite kepala dan leher Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada T20.-, T33.0-T33.1, T34.0-T34.1 dan T35.2 T95.1 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite of badan Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada T21.-, T33.2-T33.3, T34.2-T34.3 dan T35.3 T95.2 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite anggota atas Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada T22-T23, T33.4-T33.5, T34.4-T34.5 dan T35.4 T95.3 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite anggota bawah Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada T24-T25, T33.6-T33.8, T34.6-T34.8 dan T35.5 T95.4 Sequela luka bakar dan korosi yang hanya bisa diklasifikasikan menurut luas keterlibatan permukaan tubuh Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada T31-T32 T95.8 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite lain yang dijelaskan Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada T26-T29, T35.0-T35.1 dan T35.6 T95.9 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite yang tidak dijelaskan Sequela cedera yang bisa diklasifikasikan pada T30.-, T33.9, T34.9 dan T35.7 T96 Sequela Keracunan drugs, medis dan zat biologis Sequela keracunan yang bisa diklasifikasikan pada T36-T50 T97 Sequela toxic effects of substances chiefly nonmedicinal as to source Sequela efek toksik yang bisa diklasifikasikan pada T51-T65 T98 Sequela other dan tidak dijelaskan effects of penyebab luar T98.0 Sequela efek benda asing yang masuk melalui lobang alamiah Sequela dari efek yang bisa diklasifikasikan pada T15-T19 T98.1 Sequela efek lain dan tidak dijelaskan dari penyebab luar Sequela dari efek yang bisa diklasifikasikan pada T66-T78 T98.2 Sequela komplikasi dini tertentu trauma Sequela komplikasi yang bisa diklasifikasikan pada T79.T98.3 Sequela komplikasi asuhan bedah dan medis, not elsewhere classified Sequela komplikasi yang bisa diklasifikasikan pada T80-T88

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XX-64

CHAPTER XXI. PENYEBAB-PENYEBAB LUAR DARI MORBIDITAS DAN MORTALITAS (V01-Y98) Bab ini, yang pada ICD revisi sebelumnya adalah klasfikasi suplemen, memungkinkan klasifikasi peristiwa dan situasi di lingkungan sebagai penyebab cedera, keracunan, dan efek tak diinginkan lainnya. Kode dari bab ini digunakan untuk tambahan pada kode dari bab lain yang menunjukkan bentuk kondisi, yang sering diklasifikasikan pada Bab XIX [Cedera, keracunan dan konsekuensi tertentu lain penyebab luar (S00-T98)]. Penyebab kematian sebaiknya dikode menurut Bab XIX dan XX, tapi kalau hanya satu kode yang ditabulasikan maka kode dari Bab XX yang diutamakan. Kondisi lain yang dapat dinyatakan sebagai akibat penyebab luar diklasifikasikan pada Bab I-XVIII. Untuk kondisi ini, kode dari Bab XX hanya digunakan untuk informasi tambahan pada analisis kondisi ganda. Kategori-kategori untuk sekuel penyebab eksternal dari morbiditas dan mortalitas dimasukkan pada Y85-Y89

Bab ini berisi blok-blok berikut: V01-X59. Kecelakaan V01-V99 Kecelakaan transport V01-V09 Pejalan kaki cedera dalam kecelakaan transport V20-V19 Penunggang sepeda cedera dalam kecelakaan transport V20-V29 Penunggang sepeda motor cedera dalam kecelakaan transport V30-V39 Pengguna MV roda 3 cedera dalam kecelakaan transport V40-V49 Pengguna mobil cedera dalam kecelakaan transport V50-V59 Pengguna truk atau van pick-up cedera dalam kecelakaan transport V60-V69 Pengguna kendaraan transport berat cedera dalam kecelakaan transport V70-V79 Pengguna bus cedera dalam kecelakaan transport V80-V89 Kecelakaan transport darat lainnya V90-V94 Kecelakaan transport air V95-V97 Kecelakaan transport udara dan angkasa luar V98-V99 Kecelakaan transport yang lain dan tidak dijelaskan W00-X59 Penyebab luar lain pada cedera kecelakaan W00-W19 Jatuh W20-W49 Terdedah tenaga mekanis bukan makhluk hidup W50-W64 Terdedah tenaga mekanis makhluk hidup W65-W74 Kecelakaan tenggelam W75-W84 Ancaman pernafasan dari kecelakaan lain W85-W99 Terdedah arus listrik, radiasi, serta suhu dan tekanan ekstrim udara X00-X09 Terdedah asap dan api X10-X19 Kontak dengan panas dan benda panas X20-X29 Kontak dengan hewan dan tanaman beracun X30-X39 Terdedah kekuatan alam X40-X49 Keracunan dan terdedah zat-zat beracun X50-X57 Latihan berlebihan, perjalanan dan kekurangan X58-X59 Kecelakaan karena terdedah faktor yang lain dan tidak dijelaskan

X60-X84. Sengaja menyakiti diri sendiri X85-Y09. Assault [serangan] Y10-Y34. Kejadian yang niatnya tidak diketahui Y35-Y36. Intervensi hukum dan pelaksanaan perang Y40-Y84. Komplikasi asuhan medis dan bedah Y40-Y59 Obat-obatan dan zat biologis penyebab efek tak diinginkan dalam pengobatan Y60-Y69 Salah tindak terhadap pasien sewaktu asuhan bedah dan medis Y70-Y82 Peralatan medis yang berhubungan dengan insiden tak diinginkan dalam penggunaan diagnostik dan terapi Y83-Y84 Pembedahan dan prosedur medis lainnya sebagai penyebab reaksi abnormal pada pasien, atau komplikasi kemudian, tanpa dinyatakan adanya kesalahan tindakan pada waktu prosedur dilakukan Y85-Y89. Sekuel penyebab luar morbiditas dan mortalitas Y90-Y98. Faktor tambahan yang terkait dengan penyebab morbiditas dan mortalitas c.e.

Kode aktifitas

Kategori berikut tersedia untuk digunakan sebagai variabel terpisah penambah kategori V01-Y34 untuk menunjukkan aktifitas korban pada saat kejadian berlangsung. Klasifikasi tambahan ini jangan dikaburkan dengan, atau digunakan untuk mengganti kategori yang tersedia untuk tempat kejadian yang dapat diklasifikasikan pada W00-Y34 0. Ketika sedang melakukan aktifitas olahraga Olahraga fisik dengan elemen fungsional yang jelas seperti: golf, atletik sekolah, jogging, berkuda, trekking, skiing, water-skiing, berenang 1. Ketika sedang melakukan aktifitas santai Aktifitas hobbi, Aktifitas waktu santai dengan elemen hiburan seperti ke bioskop, menari, atau pesta Ikut dalam bagian atau aktifitas organisasi sukarela Kecuali: Aktifitas olahraga (0) 2. Ketika bekerja mencari penghasilan Pekerjaan yang dibayar (manual)(professional), Transportasi (saat) ke dan dari aktifitas tersebut Bekerja untuk gaji, bonus dan bentuk penghasilan lainnya 3. Ketika sedang melakukan pekerjaan lainnya Tugas rumahtangga seperti: mengasuh anak dan keluarga lain, mencuci, memasak, bertaman, memelihara rumah Tugas-tugas yang biasanya seseorang tidak mendapatkan upah Aktifitas belajar, misalnya menghadiri kegiatan atau pelajaran sekolah Sedang menjalani pendidikan 4. Ketika sedang istirahat, tidur, makan, atau melakukan aktifitas vital lainnya Melakukan aktifitas kebersihan pribadi 8. Ketika sedang melakukan aktifitas lain yang dijelaskan

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-2

9. Ketika sedang melakukan aktifitas yang tidak dijelaskan

Kecelakaan transport (V01-V99)

Bagian ini terbagi atas 12 kelompok. Kelompok yang berhubungan dengan kecelakaan transport darat (V01-V89) menunjukkan bentuk transport dan dibagi untuk menunjukkan ‘lawan’ korban atau jenis kejadian. Kendaraan tempat korban berada diidentifikasi pada dua karakter pertama, karena dianggap sebagai faktor yang perlu diidentifikasi untuk pencegahan. Kecuali: kecelakaan pada orang yang sedang memperbaiki peralatan transportasi atau kendaraan (tidak sedang bergerak) asalkan tidak dicederai oleh kendaraan lain yang sedang bergerak (W00-X59) Kecelakaan yang melibatkan kendaraan, tapi tidak berhubungan dengan bahaya yang terkait dengan bentuk transportasi [misal cedera yang diperoleh dalam perkelahian di atas kapal; kendaraan transport yang terlibat bencana; jari terjepit ketika menutup pintu mobil] (W00-X49) menyakiti diri sendiri dengan sengaja (X81-X83), serangan dengan menabrakkan MV (Y03.-), kejadian yang niatnya tidak diketahui (Y31-Y33) Istilah yang digunakan dalam teks ini: : MV: motor vehicle, kendaraan bermotor TA: traffic accident, kecelakaan lalulintas Non-TA: nontraffic accident, kecelakaan bukan lalulintas Definisi-definisi yang berhubungan dengan kecelakaan transport (a) Kecelakaan transport (V01-V99) adalah kecelakaan yang melibatkan alat yang terutama dirancang atau saat itu digunakan untuk, membawa orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain. (b) Public highway (jalan raya) atau street (jalan umum) adalah bagian antara batas hak milik (atau garis batas) tanah, yang biasanya tersedia bagi masyarakat untuk memindahkan orang atau harta benda dari satu tempat ke tempat lain. Roadway (badan jalan) adalah bagian jalan umum yang biasa digunakan untuk lalulintas kendaraan. (c) Kecelakaan lalulintas (TA) adalah kecelakaan kendaraan yang terjadi di jalan umum [misalnya berangkat dari, tiba di, atau melibatkan kendaraan yang sebagian badannya berada di jalan umum]. Kecelakaan kendaraan dianggap terjadi di jalan umum kalau tempat lain tidak disebutkan, kecuali pada kecelakaan yang hanya melibatkan MV offroad yang diklasifikasikan sebagai Non-TA kalau tidak dinyatakan sebaliknya. (d) Kecelakaan bukan-lalulintas (Non-TA) adalah kecelakaan kendaraan yang seluruh bagiannya terjadi di tempat selain jalan umum. (e) Pejalan kaki adalah orang yang terlibat kecelakaan yang saat itu tidak berada di dalam atau di atas MV, kereta api, trem, kendaraan ditarik hewan atau lainnya, atau sedang di atas sepeda atau binatang. Termasuk: orang yang: sedang berdiri, mengganti roda atau memperbaiki kendaraan pengguna alat pembawa pejalan kaki seperti: push-cart, push-chair, kursi roda, perambulator, pembawa bayi skateboard, ice-skates, roller-skates, skis, sled, scooter (f) Pengemudi adalah pengguna kendaraan transport yang menjalankan atau bermaksud menjalankan kendaraan tersebut (g) Penumpang adalah pengguna kendaraan transport selain pengemudi. Kecuali: orang yang berkendara di bagian luar kendaraan – lihat definisi (h)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-3

(h) Orang yang berada di bagian luar kendaraan adalah orang yang sedang dibawa oleh kendaraan tapi tidak mengisi ruangan yang biasanya disediakan untuk pengemudi atau penumpang, atau ruangan yang disediakan untuk transport barang-barang. Termasuk orang (yang berkendara pada): badan kendaraan, tangga, bumper [fender], atap, bergantung di luar, papan luncur kendaraan (i) Sepeda adalah kendaraan transport darat yang hanya dijalankan dengan pedal. Termasuk: sepeda roda dua atau roda tiga Kecuali: sepeda yang bermotor – lihat definisi (k) (j) Pengemudi sepeda adalah orang yang mengendarai sepeda atau becak atau trailer yang dilekatkan pada sepeda tersebut. (k) Sepeda motor adalah MV roda dua dengan satu atau dua sadel penunggang dan kadangkadang dengan roda ketiga untuk menunjang becak samping. Becak samping dianggap sebagai bagian dari sepeda motor. Termasuk: sepeda motor NOS, kombinasi, dengan becak samping; sepeda yang diberi motor, moped, motor scooter Kecuali: tricyle bermotor – lihat definisi (m) (l) Penunggang (rider) sepeda motor adalah orang yang berkendara di atas sepeda motor, atau di dalam becak samping atau trailer yang dilekatkan pada kendaraan tersebut. (m) MV beroda tiga adalah tricycle bermotor yang dirancang untuk penggunaan di jalan. Termasuk: tricyle bermotor, rickshaw bermotor, mobil beroda tiga Kecuali: sepeda motor dengan becak samping - lihat definisi (k), kendaraan khusus segala medan (all-terrain) - lihat definisi (x) (n) Mobil adalah MV roda empat yang dirancang terutama untuk membawa sampai 10 orang. Sebuah karavan atau trailer yang sedang ditarik oleh mobil dianggap sebagai bagian dari mobil tersebut. Termasuk: minibus (o) Kendaraan bermotor atau kendaraan bisa berarti berbagai kendaraan transportasi. Penggunaan lokal istilah ini harus ditentukan untuk mentukan kode yang sesuai. Kalau istilah digunakan secara meragukan, gunakan kode ’yang tidak dijelaskan’. Sebuah karavan atau trailer yang sedang ditarik oleh mobil dianggap sebagai bagian dari mobil tersebut (p) Truk atau van pick up adalah MV beroda empat atau enam yang dirancang terutama untuk membawa barang, beratnya kurang dari batas lokal untuk kendaraan barang berat, dan tidak memerlukan surat izin mengemudi (SIM) khusus. (q) Kendaraan transport berat adalah MV yang dirancang terutama untuk membawa barang, memenuhi kriteria lokal untuk klasifikasi kendaraan barang berat berdasarkan berat ‘kerbside’ (biasanya di atas 3500 kg), dan memerlukan SIM khusus. [kerbside = sisi yang naik ke atas badan timbangan MV] (r) Bus adalah MV yang dirancang atau disesuaikan terutama untuk membawa lebih dari 10 orang, dan memerlukan SIM khusus. Termasuk: bus besar (s) Kereta api atau kendaraan di atas rel adalah alat, dengan atau tanpa gerbong, dirancang untuk lalulintas di atas rel. Termasuk: mobil listrik atau trem interurban yang berjalan di jalur tersendiri, kereta rel, apa pun sumber tenaganya [diesel] [listrik] [uap]: funicular [berkabel], monorail, dua rel, bawah tanah, rel layang, kendaraan lain yang dirancang untuk berjalan di atas rel Kecuali: mobil listrik interurban [trem], yang berjalan di jalur tersendiri yang merupakan bagian jalan umum - lihat definisi (s) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-4

(t) Trem (streetcar) adalah alat yang dirancang dan digunakan terutama untuk membawa orang di dalam kota, berjalan di atas rel, biasanya mematuhi signal lalulintas, dan berjalan di jalur sendiri yang merupakan bagian badan jalan. Trailer yang ditarik trem dianggap bagian dari trem tersebut. Termasuk: trem listrik interurban, kalau disebutkan beroperasi di jalan umum (gerbong) tram, (gerbong) trolley (u) Kendaraan khusus wilayah industri adalah MV yang dirancang untuk digunakan terutama di dalam bangunan dan wilayah dari tempat industri atau perdagangan Termasuk: truk (bagasi) (surat) atau kendaaan penumpang airport bertenaga batere truk bergerak sendiri di tempat industri, truk bagasi stasiun, bermotor (truk) forklift, mobil logging (kayu), gerbong batubara di pertambangan, tram, truk, atau tub [pembawa cairan] (bermotor) di tambang atau galian (v) Kendaraan khusus daerah pertanian adalah MV yang dirancang untuk digunakan secara khusus di pertanian dan perkebunan (hortikultura), misalnya untuk mengolah tanah, menyebar benih, menuai panen, dan membawa barang-barang di pertanian. Termasuk: mesin panen, mesin pertanian bergerak sendiri, traktor (dan trailer) (w) Kendaraan konstruksi khusus adalah MV yang dirancang secara khusus untuk digunakan dalam konstruksi (dan demolisi) jalan, bangunan, dan struktur lainnya Termasuk: bulldozer, digger, dumper truck, earth-leveller (perata tanah), mechanical shovel (sekop mekanis), road-roller (mesin giling) (x) Kendaraan semua medan (special all-terrain vehicle) adalah MV yang dirancang khusus untuk menempuh medan kasar atau lunak atau salju. Contoh rancangan khusus adalah konstruksi tinggi, roda dan ban khusus, tracks, dan sokongan bantalan udara. Termasuk: hovercraft tanah dan rawa, mobil salju Kecuali: hovercraft di perairan terbuka – lihat definisi (x) (x) Watercraft adalah alat untuk membawa penumpang atau barang di atas air. Termasuk: hovercraft NOS (y) Aircraft adalah alat untuk membawa penumpang atau barang di udara. Klasifikasi dan instruksi pengkodean kecelakaan transport 1.

2.

3.

4.

Kalau suatu kejadian tidak jelas sebagai TA atau Non-TA, anggap sebagai: a. TA kalau bisa diklasifikasikan pada kategori V10-V82 and V87. b. Non-TA kalau bisa diklasifikasikan pada kategori V83-V86. Untuk kategori ini korbannya bisa pejalan kaki, atau pengguna kendaraan off-road Kalau kecelakaan melibatkan lebih dari satu jenis transport, gunakan urutan berikut: a. aircraft dan spacecraft (V95-V97), b. watercraft (V90-V94), c. bentuk transport lainnya (V01-V89, V98-V99) Kalau kecelakaan transport tidak menyatakan korban sebagai pengguna kendaraan tapi dinyatakan tertabrak, terseret, cedera, remuk, atau terbunuh oleh kendaraan termasuk mobil, bus, sepeda motor, tricycle bermotor, (truk) pick up, truk, van, kereta api, trem, traktor, bulldozer, kendaraan rekreasi, sepeda, kendaraan ditarik hewan, hewan yang ditunggangi, maka klasifikasikan korban sebagai pejalan kaki (kategori V01-V09). Kalau deskripsi kecelakaan transport tidak menunjukkan peranan korban, seperti kecelakaan, tabrakan, menabrak, reruntuhan NOS pada: pesawat terbang, pesawat angkasa luar, kapal, watercraft, sepeda, sepeda motor, tricycle bermotor, kendaraan rekreasi,

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-5

5.

6.

7.

bus, mobil, van, (truk) pick up, truk, kereta api, streetcar, trem, traktor, buldozer, maka klasifikasikan korban sebagai pengguna atau penunggang kendaraan tersebut. Kalau lebih dari satu kendaraan terlibat, kendaraan yang digunakan korban jangan ditebak kecuali kalau kendaraannya sama. Tapi kodelah pada kategori yang sesuai pada V87-V88, V90-V94, V95-V97, dengan memperhatikan urutan pada catatan 2 di atas. Kalau kecelakaan transport, seperti kendaraan (motor)(nonmotor) gagal berbelok atau lepas kontrol (akibat) ban pecah, kerusakan bagian mekanis, pengemudi tertidur atau lengah, atau kecepatan berlebihan menyebabkan tabrakan, klasifikasikan kecelakaan ini sebagai tabrakan. Kalau yang terjadi adalah kecelakaan selain tabrakan, klasifikasikan ini sebagai kecelakaan non-tabrakan menurut jenis kendaraan yang terlibat. Kalau kecelakaan transport terjadi pada kendaraan yang sedang bergerak, seperti jatuh, melompat, atau terdorong dari, dihantam oleh benda yang dilemparkan ke, cedera karena dilemparkan ke, cedera akibat bagian yang bergerak dari; keracunan akibat gas buangan yang dihasilkan oleh, api yang berasal dari, ledakan dari suatu bagian dari, kerusakan suatu bagian dari, objek yang jatuh ke dalam atau ke atas; suatu bagian dari; atau objek di dalam kendaraan yang sedang bergerak, menyebabkan tabrakan, maka klasifikasikan kecelakaan ini sebagai tabrakan. Kalau kecelakaan yang terjadi bukan tabrakan, klasifikasikan sebagai kecelakaan non-tabrakan menurut jenis kendaraan yang terlibat Kecelakaan transport darat yang dijelaskan sebagai: tabrakan (akibat hilangnya kontrol) (di jalan raya) antara kendaraan dengan: tiang penunjang (jembatan)(overpass); tiang serbaguna; pembatas antara jalan raya; daerah aman (safety island); besi pengaman (guard rail) atau pagar pembatas; rambu-rambu lalulintas atau marker (sementara); dinding dari potongan yang dibuat untuk jalan objek yang dilemparkan ke depan MV; batu jatuh, longsoran (tak bergerak), pohon, objek lain, baik tetap, bisa dipindahkan, atau sedang bergerak; dimasukkan dalam V17.-, V27.-,V37.-, V47.-, V57.-, V67.- dan V77.terbalik (tanpa tabrakan) dimasukkan dalam V18.-, V28.-, V38.-, V48.-, V58.-, V68.-, dan V78.tabrakan dengan hewan (kumpulan gembala)(tak digembalakan) dimasukkan dalam V10.-, V20.-, V30.-, V40.-, V50.-, V60.- and V70.tabrakan dengan kendaraan yang ditarik hewan atau hewan yang sedang ditunggangi dimasukkan dalam V16.-, V26.-, V36.-, V46.-, V56.-, V66.- and V76.-.

Pejalan kaki cedera dalam laka-transport (V01-V09)

[Kecelakaan transport = laka-transport] Kecuali: tabrakan (pembawa) pejalan kaki dengan (pembawa) pejalan kaki lain (W51.-), tabrakan pejalan kaki dengan pejalan kaki lain disusul dengan jatuh (W03.-) Subdivisi karakter ke-4 berikut digunakan pada kategori V01-V06: .0 Non-TA .1 TA .9 Tidak dijelaskan TA atau Non-TA

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-6

V01. Tabrakan dengan sepeda V02. Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3 V03. Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van V04. Tabrakan dengan kendaraan transport berat atau bus V05. Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel V06. Tabrakan dengan non-MVlain Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, hewan yang ditunggangi, trem V09. Pejalan kaki cedera dalam laka-transport lain dan tidak jelas Termasuk: pejalan kaki cedera akibat kendaraan khusus V09.0 Cedera dalam Non-TA akibat MV lain dan tidak jelas V09.1 Cedera dalam Non-TA yang tidak jelas V09.2 Cedera dalam TA akibat MV lain dan tidak jelas V09.3 Cedera dalam TA yang tidak jelas V09.9 Cedera dalam laka-transport yang tidak jelas

Penunggang sepeda cedera dalam laka-transport (V10-V19) Subdivisi karakter keempat berikut digunakan pada kategori V10-V18: .0 Pengemudi sepeda cedera dalam Non-TA .1 Penumpang sepeda cedera dalam Non-TA .2 Penunggang sepeda yang tidak jelas cedera dalam Non-TA .3 Seseorang cedera ketika sedang naik atau turun dari sepeda .4 Pengemudi sepeda cedera dalam TA .5 Penumpang sepeda cedera dalam TA .9 Penunggang sepeda yang tidak jelas cedera dalam TA

V10. Penunggang sepeda tabrakan dengan pejalan kaki atau hewan Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau hewan yang ditunggangi (V16.-) V11. Tabrakan dengan sepeda lain V12. Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3 V13. Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van V14. Tabrakan dengan kendaraan transport berat atau bus V15. Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel V16. Tabrakan dengan non-MVlain Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, binatang yang ditunggangi, trem V17. Tabrakan dengan objek tak bergerak V18. Cedera dalam laka-transport bukan tabrakan Termasuk: jatuh atau terlempar dari sepeda (tanpa didahului tabrakan) sepeda rebah: NOS, tanpa tabrakan ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-7

V19. Penunggang sepeda cedera dalam laka-transport lain dan tidak jelas V19.0 Pengemudi sepeda tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, Non-TA V19.1 Penumpang sepeda tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, Non-TA V19.2 Penunggang sepeda tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, Non-TA Tabrakan sepeda NOS, Non-TA V19.3 Penunggang sepeda Non-TA yang tidak jelas Kecelakaan sepeda NOS, Non-TA Penunggang sepeda cedera dalam Non-TA NOS V19.4 Pengemudi sepeda tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, TA V19.5 Penumpang sepeda tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, TA V19.6 Penunggang sepeda tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, TA Tabrakan sepeda NOS (lalulintas) V19.8 Penunggang sepeda cedera dalam laka-transport lain yang jelas Terjepit oleh bagian sepeda V19.9 Penunggang sepeda cedera dalam TA yang tidak jelas Kecelakaan sepeda NOS

Penunggang sepeda motor cedera dalam laka-transport (V20-V29)

Termasuk: moped, sepeda motor dengan becak samping, sepeda bermotor, skooter motor Kecuali: MV roda tiga (V30-V39) Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V20-V28: .0 Pengemudi sepeda motor cedera dalam Non-TA .1 Penumpang sepeda motor cedera dalam Non-TA .2 Penunggang sepeda motor yang tidak jelas cedera dalam Non-TA .3 Seseorang cedera ketika naik atau turun dari sepeda motor .4 Pengemudi sepeda motor cedera dalam TA .5 Penumpang sepeda motor cedera dalam TA .9 Penunggang sepeda motor yang tidak jelas cedera dalam TA V20. Tabrakan dengan pejalan kaki atau hewan Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau hewan yang ditunggangi (V26.-) V21. Tabrakan dengan sepeda V22. Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3 V23. Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van V24. Tabrakan dengan kendaraan transport berat atau bus V25. Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel V26. Tabrakan dengan kendaraan nonmotor lainnya Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, hewan yang ditunggangi, trem V27. Tabrakan dengan objek tak bergerak V28. Cedera dalam laka-transport bukan tabrakan Termasuk: jatuh atau terlempar dari sepeda motor (tanpa didahului tabrakan)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-8

sepeda motor rebah: NOS, tanpa tabrakan V29. Cedera dalam laka-transport lain dan tak jelas V29.0 Pengemudi sepeda motor tabrakan dengan MV lain dan tak jelas dalam NonTA V29.1 Penumpang sepeda motor tabrakan dengan MV lain dan tak jelas dalam NonTA V29.2 Penunggang sepeda motor tabrakan dengan MV lain dan tak jelas dalam NonTA Tabrakan sepeda motor NOS, nontraffic V29.3 Penunggang sepeda motor cedera dalam Non-TA yang tak jelas Kecelakaan sepeda motor NOS, nontraffic Penunggang sepeda motor cedera dalam Non-TA NOS V29.4 Pengemudi sepeda motor tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA V29.5 Penumpang sepeda motor tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA V29.6 Penunggang sepeda motor yang tak jelas tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA Tabrakan sepeda motor NOS (lalulintas) V29.8 Penunggang sepeda motor cedera dalam laka-transport lain yang dijelaskan Terjepit oleh bagian sepeda motor V29.9 Penunggang sepeda motor cedera dalam TA yang tak jelas Kecelakaan sepeda motor NOS

Penumpang MV roda-tiga cedera dalam laka-transport (V30-V39)

Termasuk: tricycle bermotor Kecuali: sepeda motor dengan becak samping (V20-V29) kendaraan yang dirancang terutama untuk penggunaan di luar jalan (V86.-) Subdivisi karakter keempat berikut digunakan pada kategori V30-V38: .0 Pengemudi MV roda-tiga cedera dalam Non-TA .1 Penumpang MV roda-tiga cedera dalam Non-TA .2 Seseorang di bagian luar MV roda-tiga cedera dalam Non-TA .3 Pengguna yang tidak jelas pada MV roda 3 cedera dalam Non-TA .4 Seseorang cedera ketika naik atau turun MV roda-tiga .5 Pengemudi MV roda-tiga cedera dalam TA .6 Penumpang MV roda-tiga cedera dalam TA .7 Seseorang di bagian luar MV roda-tiga cedera dalam TA .9 Pengguna yang tidak jelas pada MV roda 3 cedera dalam TA V30. Tabrakan dengan pejalan kaki or animal Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan or binatang yang ditunggangi (V36.-) V31. Tabrakan dengan sepeda V32. Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3 V33. Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van V34. Tabrakan dengan kendaraan transport berat atau bus ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-9

V35. Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel V36. Tabrakan dengan kendaraan tidak bermotor lain Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, hewan yang ditunggangi, trem V37. Tabrakan dengan benda tak bergerak V38. Pengguna MV roda 3 cedera dalam laka-transport bukan tabrakan Termasuk: jatuh atau terlempar dari MV roda 3 MV roda 3 terbalik: NOS, tanpa tabrakan V39. Pengguna MV roda 3 cedera dalam laka-transport lain dan tidak jelas V39.0 Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tidak jela,s Non-TA V39.1 Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, Non-TA V39.2 Pengguna tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA Tabrakan NOS yang melibatkan MV roda 3, bukan lalulintas V39.3 Pengguna cedera dalam Non-TA yang tak jelas Kecelakaan NOS yang melibatkan MV roda 3, bukan lalulintas Penumpang MV roda 3 cedera dalam Non-TA NOS V39.4 Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, TA V39.5 Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, TA V39.6 Pengguna tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, TA Tabrakan NOS yang melibatkan MV roda 3 (lalulintas) V39.8 Pengguna cedera dalam laka-transport lain yang dijelaskan Terjepit oleh pintu atau bagian lain MV roda 3 V39.9 Pengguna cedera dalam TA yang tak jelas Kecelakaan NOS yang melibatkan MV roda 3

Pengguna mobil cedera dalam laka-transport (V40-V49) Termasuk: minibus Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V4O-V48: .0 Pengemudi mobil cedera dalam Non-TA .1 Penumpang mobil cedera dalam Non-TA .2 Seseorang di bagian luar mobil cedera dalam Non-TA .3 Pengguna mobil yang tidak jelas cedera dalam Non-TA .4 Seseorang cedera ketika naik atau turun mobil .5 Pengemudi mobil cedera dalam TA .6 Penumpang mobil cedera dalam TA .7 Seseorang di bagian luar mobil cedera dalam TA .9 Pengguna mobil yang tidak jelas cedera dalam TA

V40. Tabrakan dengan pejalan kaki atau hewan Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau binatang yang ditunggangi (V46.-) V41. Tabrakan dengan sepeda V42. Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3 V43. Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-10

V44. Tabrakan dengan kendaraan transport berat atau bus V45. Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel V46. Tabrakan dengan kendaraan tidak bermotor lainnya Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, binatang yang ditunggangi, trem V47. Tabrakan dengan objek tidak bergerak V48. Cedera dalam laka-transport bukan tabrakan Termasuk: mobil terbalik: NOS, tanpa tabrakan V49. Cedera dalam laka-transport lain dan tidak jelas V49.0 Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA V49.1 Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA V49.2 Pengguna tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA Tabrakan mobil NOS, bukan lalulintas V49.3 Pengguna cedera dalam Non-TA yang tak jelas Kecelakaan mobil, bukan lalulintas; pengguna mobil cedera, Non-TA NOS V49.4 Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA V49.5 Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA V49.6 Pengguna tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA Tabrakan mobil NOS (lalulintas) V49.8 Pengguna cedera dalam laka-transport lain yang dijelaskan Terjepit oleh pintu atau bagian lain mobil V49.9 Pengguna cedera dalam TA yang tak jelas Kecelakaan mobil NOS

Pengguna truk pick-up atau van cedera dalam laka-transport (V50-V59) Kecuali: kendaraan transport berat (V60-V69) Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V50-V58: .0 Pengemudi truk pick-up atau van cedera dalam Non-TA .1 Penumpang truk pick-up atau van cedera dalam Non-TA .2 Seseorang di bagian luar truk pick-up atau van cedera dalam Non-TA .3 Pengguna truk pick-up atau van yang tidak jelas cedera dalam Non-TA .4 Seseorang cedera ketika naik atau turun truk pick-up atau van .5 Pengemudi truk pick-up atau van cedera dalam TA .6 Penumpang truk pick-up atau van cedera dalam TA .7 Seseorang di bagian luar truk pick-up atau van cedera dalam TA .9 Pengguna truk pick-up atau van yang tidak jelas cedera dalam TA

V50. Tabrakan dengan pejalan kaki atau hewan Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau binatang yang ditunggangi (V56.-) V51. Tabrakan dengan sepeda V52. Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3 V53. Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-11

V54. Tabrakan dengan kendaraan transport berat atau bus V55. Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel V56. Tabrakan dengan kendaraan tidak bermotor lain Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, binatang yang ditunggangi, trem V57. Tabrakan dengan objek tidak bergerak V58. Pengguna cedera dalam laka-transport bukan tabrakan Termasuk: truk pick-up atau van terbalik: NOS, tanpa tabrakan V59. Pengguna cedera dalam laka-transport lain dan tak jelas V59.0 Pengemudi abrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA V59.1 Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, Non-TA V59.2 Pengguna yang tak jelas tabrakan dengan MV lain dan tdak jelas, Non-TA Tabrakan NOS yang melibatkan truk pick-up atau van, bukan lalulintas V59.3 Pengguna cedera dalam Non-TA yang tak jelas Kecelakaan NOS yang melibatkan truk pick-up atau van, bukan lalulintas Pengguna truk pick-up atau van cedera dalam Non-TA NOS V59.4 Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA V59.5 Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA V59.6 Pengguna yang tak jelas tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA Tabrakan NOS yang melibatkan truk pick-up atau van (lalulintas) V59.8 Pengguna cedera dalam laka-transport lain yang dijelaskan Terjepit oleh pintu atau bagian lain truk pick-up atau van V59.9 Pengguna cedera dalam TA yang tidak jelas Kecelakaan NOS yang melibatkan truk pick-up atau van

Pengguna kendaraan transport berat cedera dalam laka-transport (V60V69) Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V60-V68: .0 Pengemudi kendaraan transport berat cedera dalam Non-TA .1 Penumpang kendaraan transport berat cedera dalam Non-TA .2 Seseorang di bagian luar kendaraan transport berat cedera dalam Non-TA .3 Pengguna kendaraan transport berat yang tidak jelas cedera dalam Non-TA .4 Seseorang cedera ketika naik atau turun kendaraan transport berat .5 Pengemudi kendaraan transport berat cedera dalam TA .6 Penumpang kendaraan transport berat cedera dalam TA .7 Seseorang di bagian luar kendaraan transport berat cedera dalam TA .9 Pengguna kendaraan transport berat yang tidak jelas cedera dalam TA

V60. Tabrakan dengan pejalan kaki atau hewan Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan or binatang yang ditunggangi (V66.-) V61. Tabrakan dengan sepeda V62. Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3 ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-12

V63. Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van V64. Tabrakan dengan kendaraan transport berat atau bus V65. Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel V66. Tabrakan dengan kendaraan tidak bermotor lain Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, binatang yang ditunggangi, trem V67. Tabrakan dengan objek tidak bergerak V68. Pengguna cedera dalam laka-transport bukan tabrakan Termasuk: kendaraan transport berat terbalik: NOS, tanpa tabrakan V69. Pengguna cedera dalam laka-transport lain dan tak jelas V69.0 Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA V69.1 Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA V69.2 Pengguna yang tak jelas tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA Tabrakan NOS yang melibatkan kendaraan transport berat, bukan lalulintas V69.3 Pengguna cedera dalam Non-TA yang tidak dijelaskan Kecelakaan NOS yang melibatkan kendaraan transport berat, bukan lalulintas Pengguna kendaraan transport berat cedera dalam Non-TA NOS V69.4 Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA V69.5 Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tidak jelas, TA V69.6 Pengguna yang tak jelas tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA Tabrakan NOS yang melibatkan kendaraan transport berat (lalulintas) V69.8 Pengguna cedera dalam laka-transport lain yang dijelaskan Terjepit oleh pintu atau bagian lain kendaraan transport berat V69.9 Pengguna cedera dalam laka-transport yang tak jelas Kecelakaan NOS yang melibatkan kendaraan transport berat

Pengguna bus cedera dalam laka-transport (V70-V79)

Kecuali: minibus (V40-V49) Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V7O-V78: .0 Pengemudi bus cedera dalam Non-TA .1 Penumpang bus cedera dalam Non-TA .2 Seseorang di bagian luar bus cedera dalam Non-TA .3 Pengguna bus yang tidak jelas cedera dalam Non-TA .4 Seseorang cedera ketika naik atau turun bus .5 Pengemudi bus cedera dalam TA .6 Penumpang bus cedera dalam TA .7 Seseorang di bagian luar bus cedera dalam TA .9 Pengguna bus yang tidak jelas cedera dalam TA V70. Tabrakan dengan pejalan kaki atau hewan Kecuali: Tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan or binatang yang ditunggangi (V76.-) V71. Tabrakan dengan sepeda ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-13

V72. Tabrakan dengan MV roda 2 atau 3 V73. Tabrakan dengan mobil, truk pick-up atau van V74. Tabrakan dengan kendaraan transport berat atau bus V75. Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel V76. Tabrakan dengan non-MVlainnya Termasuk: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan, binatang yang ditunggangi, trem V77. Tabrakan dengan objek tak bergerak V78. Pengguna bus cedera dalam laka-transport bukan tabrakan Termasuk: bus terbalik: NOS, tanpa tabrakan V79. Pengguna bus cedera dalam laka-transport lain dan tidak jelas V79.0 Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA V79.1 Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA V79.2 Pengguna yang tak jelas tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, Non-TA Tabrakan bus: NOS, nontraffic V79.3 Pengguna cedera dalam Non-TA yang tak jelas Kecelakaan bus NOS, non-TA; pengguna bus cedera dalam non-TA NOS V79.4 Pengemudi tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA V79.5 Penumpang tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA V79.6 Pengguna yang tak jelas tabrakan dengan MV lain dan tak jelas, TA Tabrakan bus NOS (lalulintas) V79.8 Pengguna cedera dalam laka-transport lain yang dijelaskan Terjepit oleh pintu atau bagian lain bus V79.9 Pengguna cedera dalam TA yang tidak jelas Kecelakaan bus NOS

Laka-transport darat lainnya (V80-V89) V80. Penunggang hewan atau pengguna kendaraan ditarik hewan cedera dalam lakatransport V80.0 Jatuh atau terlempar dari hewan atau kendaraan dalam kecelakaan bukan tabrakan Hewan atau kendaraan ditarik hewan terbalik: NOS, tanpa tabrakan V80.1 Tabrakan dengan pejalan kaki atau hewan Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau binatang ditunggangi (V80.7) V80.2 Tabrakan dengan sepeda V80.3 Tabrakan dengan MV roda dua atau 3 V80.4 Tabrakan dengan mobil, truk pick-up, van, kendaraan transport berat atau bus V80.5 Tabrakan dengan MV lain yang jelas V80.6 Tabrakan dengan kereta api atau kendaraan rel ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-14

V80.7 Tabrakan dengan kendaraan tidak bermotor lain Tabrakan dengan: binatang yang ditunggangi, kendaraan ditarik hewan, trem V80.8 Tabrakan dengan objek tak bergerak V80.9 Penunggang cedera dalam laka-transport lain dan tidak jelas Kecelakaan kendaraan ditarik hewan NOS, Kecelakaan penunggang hewan NOS V81. Pengguna kereta api atau kendaraan rel cedera dalam laka-transport Termasuk: orang yang berada di bagian luar kereta api V81.0 Tabrakan dengan MV dalam Non-TA V81.1 Tabrakan dengan MV dalam TA V81.2 Tabrakan dengan atau dihantam oleh rolling stock [kumpulan kendaraan beroda] V81.3 Tabrakan dengan objek lain Tabrakan kereta api NOS V81.4 Orang cedera ketika naik atau turun dari kereta api atau kendaraan rel V81.5 Cedera akibat jatuh di dalam kereta api atau kendaraan rel Kecuali: jatuh ketika kereta lepas dari rel: didahului tabrakan (V81.0-V81.3); tanpa didahului tabrakan (V81.7) jatuh ketika naik atau turun (V81.4) V81.6 Cedera akibat jatuh dari kereta api atau kendaraan rel Kecuali: jatuh ketika kereta lepas dari rel [derailment]: didahului tabrakan (V81.0-V81.3); tanpa didahului tabrakan (V81.7) jatuh ketika naik atau turun (V81.4) V81.7 Cedera dalam derailment tanpa tabrakan V81.8 Cedera dalam kecelakaan kereta api lain yang jelas Ledakan atau api; Dihantam oleh jatuhan: tanah, batu, pohon Kecuali: jatuh ketika kereta lepas dari rel [derailment]: didahului tabrakan (V81.0-V81.3); tanpa didahului tabrakan (V81.7) V81.9 Cedera dalam kecelakaan kereta api yang tidak jelas Kecelakaan kereta api NOS V82. Pengguna trem cedera dalam laka-transport Termasuk: orang yang berada di bagian luar trem V82.0 Tabrakan dengan MV dalam Non-TA V82.1 Tabrakan dengan MV dalam TA V82.2 Tabrakan dengan atau dihantam oleh rolling stock V82.3 Tabrakan dengan objek lain Kecuali: tabrakan dengan kendaraan ditarik hewan atau binatang ditunggangi (V82.8)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-15

V82.4 Orang cedera ketika naik atau turun dari trem V82.5 Cedera akibat jatuh di dalam trem Kecuali: jatuh: ketika naik atau turun (V82.4), didahului tabrakan (V82.0-V82.3) V82.6 Cedera akibat jatuh dari trem Kecuali: jatuh: ketika naik atau turun (V82.4); didahului tabrakan (V82.0V82.3) V82.7 Cedera dalam derailment tanpa didahului tabrakan V82.8 Cedera dalam laka-transport lain yang jelas Tabrakan dengan kereta api atau non-MVlain V82.9 Cedera dalam TA yang tidak jelas Kecelakaan trem NOS V83. Pengguna kendaraan khusus industri cedera dalam laka-transport Kecuali: kendaraan dalam penggunaan tak bergerak atau sedang diperbaiki (W31.-) V83.0 Pengemudi cedera dalam TA V83.1 Penumpang cedera dalam TA V83.2 Orang di bagian luar cedera dalam TA V83.3 Pengguna yang tidak jelas cedera dalam TA V83.4 Orang cedera ketika naik atau turun dari kendaraan khusus industri V83.5 Pengemudi cedera dalam Non-TA V83.6 Penumpang cedera dalam Non-TA V83.7 Seseorang di bagian luar cedera dalam Non-TA V83.9 Pengguna yang tidak jelas pada cedera dalam Non-TA Kecelakaan kendaraan khusus industri NOS V84. Pengguna kendaraan khusus pertanian cedera dalam kecelakaan transport Kecuali: kendaraan dalam penggunaan tak bergerak atau sedang diperbaiki (W30.-) V84.0 Cedera dalam TA V84.1 Penumpang cedera dalam TA V84.2 Orang di bagian luar cedera dalam TA V84.3 Pengguna yang tidak jelas cedera dalam TA V84.4 Orang cedera ketika naik atau turun dari kendaraan khusus pertanian V84.5 Pengemudi cedera dalam Non-TA V84.6 Penumpang cedera dalam Non-TA V84.7 Orang di bagian luar cedera dalam Non-TA V84.9 Pengguna yang tidak jelas cedera dalam Non-TA Kecelakaan kendaraan khusus pertanian NOS V85. Pengguna kendaraan khusus konstruksi cedera dalam laka-transport Kecuali: kendaraan dalam penggunaan tak bergerak atau sedang diperbaiki (W31.-) V85.0 Pengemudi cedera dalam TA V85.1 Penumpang cedera dalam TA V85.2 Orang di bagian luar cedera dalam TA V85.3 Pengguna yang tidak jelas cedera dalam TA ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-16

V85.4 V85.5 V85.6 V85.7 V85.9

Orang cedera ketika naik atau turun dari kendaraan khusus konstruksi Pengemudi cedera dalam Non-TA Penumpang cedera dalam Non-TA Orang di bagian luar cedera dalam Non-TA Pengguna yang tidak jelas cedera dalam Non-TA Kecelakaan kendaraan khusus konstruksi NOS

V86. Pengguna kendaraan khusus segala medan (all-terrain) atau MV lain yang dirancang terutama untuk penggunaan off-road, cedera dalam cedera dalam lakatransport Kecuali: kendaraan dalam penggunaan tak bergerak atau sedang diperbaiki (W31.-) V86.0 Pengemudi cedera dalam TA V86.1 Penumpang cedera dalam TA V86.2 Orang di bagian luar cedera dalam TA V86.3 Pengguna yang ridak jelas cedera dalam TA V86.4 Orang cedera ketika naik atau turun dari from MV segala medan dan off-road lain V86.5 Pengemudi cedera dalam Non-TA V86.6 Penumpang cedera dalam Non-TA V86.7 Orang di bagian luar cedera dalam Non-TA V86.9 Pengguna yang tidak jelas lain cedera dalam Non-TA Kecelakaan MV segala medan NOS, kecelakaan MV off-road NOS V87. TA yang jenisnya jelas tapi bentuk transportasi korban tak diketahui Kecuali: tabrakan yang melibatkan: pengemudi sepeda (V10-V19), pejalan kaki (V01-V09) V87.0 Tabrakan antara mobil dengan MV roda 2 atau 3 (TA) V87.1 Tabrakan antara MV lain dengan MV roda 2 atau 3 (TA) V87.2 Tabrakan antara mobil dengan truk pick-up atau van (TA) V87.3 Tabrakan antara mobil dengan bus (TA) V87.4 Tabrakan antara mobil dengan kendaraan transport berat (TA) V87.5 Tabrakan antara kendaraan transport berat dengan bus (TA) V87.6 Tabrakan antara kereta api atau kendaraan rel dengan mobil (TA) V87.7 Tabrakan antara MV-MV lain yang jelas (TA) V87.8 Laka-transport bukan tabrakan lain, melibatkan MV (TA) V87.9 Laka- transport (tabrakan)(bukan tabrakan) lain, melibatkan non-MV (TA) V88. Non-TA yang jenisnya dijelaskan tapi bentuk transportasi korban tak diketahui Kecuali: tabrakan yang melibatkan: pengemudi sepeda (V10-V19), pejalan kaki (V01-V09) V88.0 Tabrakan antara mobil dengan MV roda 2 atau 3 (Non-TA) V88.1 Tabrakan antara MV lain dengan MV roda 2 atau 3 (Non-TA) V88.2 Tabrakan antara mobil dengan truk pick-up atau van (Non-TA) V88.3 Tabrakan antara mobil dengan bus (Non-TA) V88.4 Tabrakan antara mobil dengan kendaraan transport berat(Non-TA) V88.5 Orang cedera dalam tabrakan antara kendaraan transport berat dengan bus (Non-TA) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-17

V88.6 V88.7 V88.8 V88.9 V89.0 V89.1 V89.2

V89.3 V89.9

Tabrakan antara kereta api atau kendaraan rel dengan mobil (Non-TA) Tabrakan antara MV-MV lain yang jelas (Non-TA) Laka-transport bukan tabrakan lain, melibatkan MV (Non-TA) Laka-transport (tabrakan)(bukan tabrakan) lain, melibatkan non-MV(NonTA). Kecelakaan MV atau non-MV, jenis kendaraan tidak jelas Orang cedera dalam kecelakaan MV yang tidak jelas, Non-TA Kecelakaan MV NOS (Non-TA) Orang cedera dalam kecelakaan non-MV yang tidak jelas (Non-TA) Kecelakaan non-MVNOS (Non-TA) Orang cedera dalam kecelakaan MV yang tidak jelas (TA) Kecelakaan MV (motor-vehicle accident [MVA]) NOS Kecelakaan lalulintas jalan raya (Road (traffic) accident [RTA]) NOS Orang cedera dalam kecelakaan non-MVyang tidak jelas (TA) TA non-MV NOS Orang cedera dalam kecelakaan kendaraan yang tidak jelas Tabrakan NOS

Laka-transport air (V90-V94)

Termasuk: kecelakaan watercraft dalam rangka aktifitas rekreasi Subdivisi karakter keempat berikur digunakan pada kategori V90-V94: .0 Kapal dagang .1 Kapal penumpang; kapal ferry; liner .2 Kapal ikan .3 Kendaraan air lain dengan mesin; hovercraft (di perairan terbuka); jet skis .4 Kapal layar; yacht .5 Canoe atau kayak .6 Inflatable craft (tak bermesin) .7 Water-skis .8 Kendaraan air tanpa mesin lainnya; surf-board; windsurfer .9 Kendaraan air yang tidak jelas; boat NOS; ship NOS; watercraft NOS V90. Kecelakaan pada watercraft yang menyebabkan tenggelam Termasuk: tenggelam (drowning and submersion) akibat: jatuh atau melompat dari: kapal terbakar, tabrakan watercraft, kapal terbalik atau tenggelam, kecelakaan lain pada watercraft Kecuali: tenggelam pada transportasi air tanpa kecelakaan watercraft (V92.-) V91. Kecelakaan watercraft yang menyebabkan cedera lainnya Termasuk: cedera selain tenggelam akibat kecelakaan watercraft: cedera dalam kecelakaan watercraft yang melibatkan tabrakan, jatuh akibat tabrakan atau kecelakaan lain terhadap watercraft, remuk di antara kapal tabrakan, dihantam sekoci setelah meninggalkan kapal, terbakar ketika kapal terbakar, dihantam objek yang jatuh akibat kecelakaan watercraft, dihantam oleh kapal atau bagiannya setelah jatuh atau melompat dari kapal rusak Kecuali: luka akibat api atau ledakan lokal di atas kapal (V93.-) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-18

V92. Tenggelam pada transportasi air tanpa kecelakaan watercraft Termasuk: tenggelam akibat kecelakaan seperti: jatuh: dari papan penghubung kapal ke dermaga, dari kapal, ke air terlempar ke air akibat gerakan kapal, diterpa air sehingga jatuh keluar kapal Kecuali: tenggelamnya perenang atau penyelam yang melompat dari kapal yang tidak mengalami kecelakaan (W69.-, W73.-) V93. Kecelakaan di atas kapal yang tidak kecelakaan, tidak menyebabkan tenggelam Termasuk: keracunan gas atau asap di kapal, kerusakan reaktor atom watercraft panas berlebihan di: kamar boiler, kamar mesin, kamar penguapan, kamar api ledakan boiler kapal uap, api lokal di atas kapal, kecelakaan mesin watercraft cedera di watercraft yang disebabkan oleh peralatan mesin di : deck, kamar mesin, galley (tempat pendayung), laundry, pemuat jatuh dari satu tingkat ketingkat lain, di tangga atau jenjang pada watercraft remuk oleh objek yang jatuh di atas kapal V94. Laka-transport air lain dan tidak jelas Termasuk: kecelakaan terhadap bukan pengguna watercraft dihantam kapal ketika bermain ski air

Laka-transport udara dan angkasa luar (V95-V97) V95. Kecelakaan pesawat udara bermesin yang mencederai pengguna Termasuk: kecelakaan pesawat udara (bermesin) yang: tabrakan dengan objek bergerak, tak bergerak, atau bisa digerakkan; jatuh, meledak, terbakar, mendarat darurat V95.0 Kecelakaan helikopter yang mencederai pengguna V95.1 Kecelakaan glider ultralight, microlight atau bermesin yang mencederai pengguna V95.2 Kecelakaan pesawat udara pribadi bersayap tetap lainnya, mencederai pengguna V95.3 Kecelakaan pesawat udara komersial bersayap tetap, mencederai pengguna V95.4 Kecelakaan pesawat angkasa luar yang mencederai pengguna V95.8 Kecelakaan pesawat udara lain yang mencederai pengguna V95.9 Kecelakaan pesawat udara yang tidak jelas mencederai pengguna Kecelakaan pesawat udara NOS, laka-transport udara NOS V96. Kecelakaan pada pesawat udara tak bermesin yang mencederai pengguna Termasuk: kecelakaan pada aircraft tak bermesin yang: tabrakan dengan objek bergerak, tak bergerak, atau bisa digerakkan jatuh, meledak, terbakar, mendarat darurat V96.0 Kecelakaan balon yang yang mencederai pengguna V96.1 Kecelakaan hang-glider yang mencederai pengguna V96.2 Kecelakaan glider (tak bermesin) yang mencederai pengguna V96.8 Kecelakaan pesawat udara tak bermesin lain yang mencederai pengguna Kecelakaan layang-layang yang membawa orang ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-19

V96.9 Kecelakaan pesawat udara tak bermesin yang tidak dijelaskan, mencederai pengguna Kecelakaan pesawat udara tak bermesin NOS V97 Laka-transport udara lain yang jelas Termasuk: kecelakaan terhadap bukan pengguna pesawat udara V97.0 Pengguna pesawat udara cedera dalam laka-transport udara lain yang dijelaskan Jatuh di dalam, ke atas, atau dari pesawat udara pada laka-transport udara Kecuali: kecelakaan ketika naik atau turun aircraft (V97.1) V97.1 Orang cedera ketika naik atau turun pesawat udara V97.2 Penerjun payung cedera dalam laka-transport udara Kecuali: orang yang terjun setelah kecelakaan pesawat udara (V95-V96) V97.3 Orang di atas tanah cedera dalam laka-transport udara Dihantam oleh objek yang jatuh dari pesawat udara Terhisap oleh mesin jet, cedera karena baling-baling yang sedang berputar V97.8 Laka-transport udara lainnya, not elsewhere classified Cedera akibat mesin-mesin pada pesawat udara Kecuali: kecelakaan pesawat udara NOS (V95.9) menghadapi perubahan tekanan udara ketika naik atau turun (W94.-)

Laka-transport lain dan tidak jelas (V98-V99) Kecuali:

kecelakaan kendaraan, jenis kendaraan tidak jelas (V89.-)

V98 Laka-transport lain yang dijelaskan Termasuk: kecelakaan terhadap, pada, atau melibatkan: ice-yacht, land-yacht, kereta kabel yang tidak sedang di atas rel, ski chair-lift [kursi gantung], ski-lift dengan gondola terperangkap atau diseret oleh kereta kabel yang tidak sedang di atas rel jatuh atau melompat dari kereta kabel yang tidak sedang di atas rel objek yang dilemparkan dari atau dalam kereta kabel yang tidak sedang di atas rel V99

Laka-transport yang tidak jelas

Penyebab eksternal lain pada cedera kecelakaan (W00-X59) Kode tempat kejadian Kategori berikut tersedia untuk digunakan sebagai variabel terpisah sebagai tambahan pada kategori W00-Y34 untuk menunjukkan tempat kejadian penyebab luar kalau relevan: .0. Rumah tempat tinggal  Rumah, perumahan, rumah kost, rumah dinas, rumah pertanian, apartemen  Tempat tinggal yang bukan asrama  Jalan pribadi ke rumah, halaman rumah, taman rumah, garasi rumah  Karavan [trailer] di tempat tinggal, kolam renang di rumah atau taman pribadi Kecuali: asrama atau panti (.1) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-20

rumah sedang dibangun tapi belum ditempati (.6) rumah yang ditinggalkan atau ditelantarkan (.8) .1. Institusi residensial  Rumah titipan anak, panti yatim piatu, rumah orang tua, rumah pensiunan  Asrama mahasiswa, sekolah reformasi, kamp militer, penjara  Hospice, rumah untuk orang sakit, rumah perawatan, .2. Sekolah, institusi lain dan area administratif umum Bangunan (dan halaman) yang digunakan masyarakat umum atau kelompok tertentu seperti:  Clubhouse, dancehall, pusat remaja, teater, bioskop, music-hall, opera-house  Taman kanak-kanak, sekolah (publik) (swasta) (pemda), college, universitas, kampus  Institusi pendidikan tinggi, aula pertemuan, pustaka, gallery, public hall  Kantor pos, museum, pengadilan, mesjid, gereja, rumah sakit, day nursery Kecuali: asrama atau panti (.1), area sport dan atletik (.3), gedung sedang dibangun (.6) .3. Area sport dan atletik  Lapangan basket, cricket, tennis, baseball, sepakbola, golf, hockey, squash  Tempat skating, menunggang kuda, kolam renang publik, stadion Kecuali: Kolam renang atau lapangan tennis di rumah atau taman pribadi (.0) .4. Jalanan  Jalan bebas hambatan, jalan MV, trotoar, jalan setapak .5. Area perdagangan dan jasa  Airport, stasiun (bus)(kereta api), stasiun pompa bensin  Kafe, restoran, kasino, bank, hotel, perkantoran, pusat pelayanan, stasiun TV atau radio  Pasar, pertokoan, shopping mall, supermarket, garase komersial, gudang komersial Kecuali: Garase di rumah pribadi (.0) .6. Area industri dan konstruksi  Bangunan [apa pun] yang sedang dibangun, terowongan yang sedang dibangun,  Pembangkit tenaga listrik (batubara) (nuklir) (minyak)  Tambang minyak, oil rig dan instalasi offshore lainnya  Tempat penumpukan [pit] (batubara) (batu) (tanah)  Pelabuhan, galangan kapal, halaman pabrik, bangunan pabrik  Halaman industri, workshop, gasworks .7. Area pertanian  Bangunan dan tanah pertanian, peternakan Kecuali: Rumah tempat tinggal di area pertanian (.0) .8. Tempat-tempat lain yang dijelaskan  Pegunungan, hutan, padang pasir, prairie, sungai, danau, rawa, jeram, kanal, laut, pantai  Pelabuhan laut, dock [penambatan kapal/perahu] NOS, reservoir air, tempat parkir  Kebun binatang, taman (hiburan) (umum), perkemahan, tempat umum NOS ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-21

 Tempat karavan NOS, jalan kereta api, rumah yang terlantar, tempat latihan militer .9. Tempat tidak dijelaskan

Jatuh (W00-W19)

Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19) Kecuali: sengaja melukai diri sendiri (X80-X81), serangan fisik [assault] (Y01-Y02) jatuh (dalam) (dari): kendaraan transport (V01-V99), hewan (V80.-), mesin (yang bekerja) (W28-W31), ke air (dengan tenggelam) (W65-W74), bangunan terbakar (X00.-), ke dalam api (X00-X04, X08-X09) jatuh berulang yang tidak disebabkan kecelakaan (R29.6) W00. Jatuh pada level sama yang melibatkan es dan salju Kecuali: jatuh dengan disebutkan: ice-skates and skis (W02.-), jenjang (W10.-) W01. Jatuh pada level sama akibat tergelincir, tersandung, dan terantuk Kecuali: jatuh melibatkan es atau salju snow (W00.-) W02. Jatuh yang melibatkan ice-skates, skis, roller-skates atau skateboards W03. Jatuh pada level sama yang lainnya akibat tabrakan dengan, atau didorong orang lain Termasuk: jatuh akibat tabrakan (pembawa) pejalan kaki dengan (pembawa) pejalan kaki lain Kecuali: remuk atau terdorong oleh keramaian atau ‘human stampede’ (W52.-) jatuh yang melibatkan es atau salju (W00.-) W04. Jatuh ketika digotong atau dipapah orang lain Termasuk: tidak sengaja terjatuh ketika sedang digotong W05. Jatuh yang melibatkan kursi roda W06. Jatuh yang melibatkan tempat tidur W07. Jatuh yang melibatkan kursi W08. Jatuh yang melibatkan furnitur lainnya W09. Jatuh yang melibatkan peralatan playground Kecuali: jatuh yang melibatkan mesin-mesin hiburan (W31.-) W10. Jatuh dari jenjang Termasuk jatuh (ke) (dari): eskalator [jenjang berjalan], ramp [jalan mendaki dalam gedung], incline [belokan yang mengalihkan lintasan dari satu level ke level lain] melibatkan es atau salju pada jenjang W11. Jatuh dari ladder (tangga dengan dua sisi tegak) W12. Jatuh dari scaffold (tempat tukang bekerja lebih tinggi di sekitar gedung) W13. Jatuh dari, keluar dari, atau melalui bangunan atau suatu struktur Termasuk: jatuh dari, keluar dari, atau melalui: ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-22

Kecuali:

lantai, dinding, atap, jendela, balkon, railing (pembatas/pagar lantai), bangunan, tiang bendera, menara, turret (menara kecil), jembatan, viaduct (jembatan lengkung) kolapsnya suatu bangunan atau struktur (W20.-) jatuh atau melompat dari bangunan atau struktur yang terbakar (X00.-)

W14. Jatuh dari pohon W15. Jatuh dari tebing batu W16. Terjun atau melompat ke air menyebabkan cedera selain tenggelam Termasuk: menghantam permukaan air atau dasar air yang dangkal menghantam dinding atau papan loncat di kolam renang Kecuali: kecelakaan tenggelam (W65-W74), menyelam dengan suplai udara kurang (W81.-), efek tekanan udara waktu menyelam (W94.-) W17. Jatuh lainnya dari satu level ke level lain Termasuk: jatuh dari atau ke dalam: rongga, lobang, cekungan, sumur, lobang galian terbuka, dock tumpukan jerami, tiang batang, tanki W18. Jatuh lainnya pada level yang sama Termasuk jatuh: akibat menabrak suatu objek, dari toilet, pada level yang sama NOS W19. Jatuh yang tidak jelas Termasuk: jatuh NOS

Terdedah daya mekanis benda mati (W20-W49)

Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19) Kecuali: serangan (X85-Y09), sengaja melukai diri sendiri (X60-X84) kontak atau tabrakan dengan binatang atau orang (W50-W64) W20. Dihantam oleh objek yang dilemparkan, diarahkan atau jatuh Termasuk: terkurung reruntuhan tanpa asfiksia [tercekik] atau tak bisa bernafas bangunan runtuh, kecuali pada kebakaran jatuhan: batu, pohon Kecuali: objek yang berjatuhan pada: laka-transport (V01-V99), bencana alam (X34X39) kecelakaan mesin (W24.-, W28-W31), objek yang digerakkan oleh: ledakan (W35-W40), senjata api (W32-W34) kolapsnya bangunan yang terbakar (X00.-), peralatan olahraga (W21.-), W21. Menghantam atau dihantam oleh peralatan olahraga Termasuk dihantam oleh: bola yang dipukul atau dilemparkan, tongkat hockey W22. Menghantam atau dihantam oleh objek lain Termasuk: membentur dinding W23. Terperangkap, remuk, terjepit atau terhimpit di dalam atau di antara objek Termasuk: terperangkap, remuk, terjepit atau terhimpit antara objek-objek bergerak, antara objek bergerak dan diam, ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-23

Kecuali:

di dalam objek seperti: antara krat pengepakan dan lantai. akibat pegangan terlepas, objek melipat (folding), pintu geser dan rangkanya, lingkar pengering mesin cuci cedera akibat: kendaraan transport yang sedang digunakan untuk transportasi (V01-V99), alat pengangkat dan transmisi (W24.-), alat pemotong dan pelobang (W25-W27), perkakas tangan tanpa mesin (W27.-), mesin-mesin (W28-W31) dihantam oleh objek yang dilemparkan, diarahkan atau jatuh (W20.-)

W24. Kontak dengan alat pengangkat dan transmisi, not elsewhere classified Termasuk: winch – silinder horizontal tempat kabel diputarkan tali besar, kawat, rantai pengangkat, pulley (block) [balok penarik], drive belt [lantai berjalan], transmission belt or cable – kabel transmisi, Kecuali: laka-transport (V01-V99) W25. Kontak dengan kaca tajam Kecuali: jatuh yang melibatkan kaca (W00-W19) kaca terbang akibat ledakan atau letusan senjata api (W32-W40) W26. Kontak dengan pisau, pedang, atau belati W27. Kontak dengan perkakas tangan tanpa mesin Termasuk: garpu, obeng, hoe [obeng bengkok tegak lurus], pembuka kaleng NOS gunting, mesin jahit tanpa mesin, jarum, pemotong kertas, rake [sapu dengan ujung-ujung baja, untuk mengumpulkan sampah kering], pitchfork [garpu pengangkat jerami], ice-pick [pengambil es], shovel [sekop] chisel [pahat], kapak, gergaji tangan, Kecuali: jarum hipodermik (W46.-) W28. Kontak dengan pembersih halaman bermesin [lawnmower] Kecuali: berhadapan dengan arus listrik (W86.-) W29. Kontak dengan perkakas tangan bermesin dan mesin rumah tangga lainnya Termasuk: blender, mesin cuci alat bermesin seperti: pengering putar, mesin jahit, pembuka kaleng, gergaji, pisau, perkakas taman, pemangkas tanaman, perkakas pertukangan sendiri Kecuali: terdedah arus listrik (W86.-) W30. Kontak dengan mesin-mesin pertanian Termasuk: mesin pertanian bertenaga hewan, mesin-mesin pertanian NOS pemanen gabungan, reaper [pembantu panenan], thresher [alat pemisah padi dari jerami], pengangkat jerami Kecuali: kontak dengan mesin pertanian bertenaga atau ditarik kendaraan lain (V01V99), berhadapan dengan arus listrik (W86.-)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-24

W31. Kontak dengan mesin lain dan tidak jelas Termasuk: mesin NOS, mesin hiburan Kecuali: kontak dengan mesin pertanian bertenaga atau ditarik kendaraan lain (V01V99), berhadapan dengan arus listrik (W86.-) W32. Tembakan senjata api genggam Termasuk: senjata api untuk penggunaan dengan satu tangan: pistol, revolver Kecuali: very pistol [pistol untuk sinyal cahaya] (W34.-) W33. Tembakan bedil, shotgun dan senjata api yang lebih besar Termasuk: bedil tentara, bedil berburu, senapan mesin Kecuali: senapan angin (W34.-) W34. Tembakan senjata api lain dan tidak jelas Termasuk: senapan angin, BB gun, very pistol [flare], luka tembakan NOS, tertembak NOS, W35. Ledakan dan pecahan boiler W36. Ledakan dan pecahan silinder gas Termasuk: kaleng aerosol, tanki udara, tanki gas bertekanan W37. Ledakan dan pecahan ban, pipa, atau selang bertekanan W38. Ledakan dan pecahan peralatan bertekanan lain yang jelas W39. Tembakan kembang api W40. Ledakan material lain Termasuk: bahan peledak, gas eksplosif ledakan (dalam): NOS, tempat pembuangan, pabrik, gudang gandum, amunisi W41. Dihadapkan pada jet bertekanan tinggi Termasuk: jet hidraulik, jet pneumatik W42 Dihadapkan pada kebisingan Termasuk: gelombang suara, gelombang supersonik W43. Dihadapkan pada getaran Termasuk: gelombang suara infra W44. Benda asing yang mausk melalui mata atau lobang alamiah Kecuali: cairan korosif (X49.-), menghirup atau menelan benda asing dengan obstruksi saluran nafas (W78-W80) W45. Benda atau objek asing yang masuk melalui kulit Termasuk: pinggir kertas yang kaku, kuku, serpihan, pinggir kaleng Kecuali: kontak dengan: kaca tajam (W25.-), pisau, pedang, atau belati (W26.-), perkakas tangan (tanpa listrik)(berlistrik) (W27-W29), jarum hipodermik (W46.-) dihantam objek-objek (W20-W22) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-25

W46. Kontak dengan jarum hipodermik W49. Dihadapkan pada daya mekanis lain and tidak jelas dari benda mati Termasuk: daya gravitasi (G) abnormal

Terdedah daya mekanis makhluk hidup (W50-W64)

Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19) Kecuali: gigitan, berbisa (X20-X29), sengatan (berbisa) (X20-X29) W50. Dipukul, ditendang, dipuntir, digigit, atau dicakar oleh orang lain Kecuali: serangan fisik (X85-Y09), dihantam oleh objek-objek (W20-W22) W51. Diserang atau dihantam badan oleh orang lain Kecuali: tabrakan (pembawa) pejalan kaki dengan (pembawa) pejalan kaki lainnya (W03.-) W52. Diremuk, didorong, atau diinjak oleh kerumunan manusia W53. Digigit tikus W54. Digigit atau diserang anjing W55. Digigit atau diserang mamalia lainnya Kecuali: kontak dengan mamalia laut (W56.-) W56. Kontak dengan mamalia laut Digigit atau diserang binatang laut W57. Digigit atau disengat oleh insekta tak berbisa atau artropoda tak berbisa lainnya W58. Digigit atau diserang oleh buaya W59. Digigit atau diremukkan oleh reptil lainnya Termasuk: lizard, ular yang tak berbisa W60. Kontak dengan duri dan tonjolan tanaman dan daun tajam W64. Dihadapkan dengan daya mekanis makhluk hidup lain dan tidak jelas

Tenggelam (W65-W74)

Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19) Kecuali tenggelam akibat: laka-transport (V01-V99), laka-transport air (V90.-, V92.-), bencana alam (X34-X39) W65. Tenggelam ketika di bak mandi W66. Tenggelam setelah jatuh ke dalam bak mandi W67. Tenggelam ketika di kolam renang W68. Tenggelam setelah jatuh ke kolam renang W69. Tenggelam ketika di perairan alami

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-26

Termasuk: danau, sungai, jeram, laut terbuka W70. Tenggelam setelah jatuh ke perairan alami W73. Tenggelam lain yang jelas Termasuk: tanki pemadam kebakaran, reservoir W74. Tenggelam yang tidak jelas Termasuk: tenggelam NOS, jatuh ke air NOS

Kecelakaan lain yang mengancam pernafasan (W75-W84)

Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19) W75. Tercekik (suffocation and strangulation) karena kecelakaan di tempat tidur Termasuk: tercekik oleh alas kasur, bantal, badan ibu: W76. Tercekik dan tergantung karena kecelakaan lainnya W77. Ancaman pernafasan akibat terkurung, tanah longsor dan benda jatuh lainnya Termasuk: terkurung reruntuhan (cave-in) NOS Kecuali: cave-in akibat permukaan tanah berubah – cataclysm (X34-X39) cave-in tanpa sesak nafas atau tercekik (W20.-) W78. Inhalasi isi lambung Termasuk: asfiksia atau tercekik oleh vomitus, aspirasi dan inhalasi vomitus NOS penekanan trakhea atau penghentian nafas akibat vomitus di esofagus obstruksi nafas akibat vomitus di esofagus Kecuali: cedera selain asfiksia atau obstruksi saluran nafas, akibat vomitus (W44.-) obstruksi esofagus oleh vomitus tanpa asfiksia atau obstruksi nafas (W44.-) W79. Menghirup dan menelan makanan menyebabkan obstruksi saluran pernafasan Termasuk: asfiksia atau tercekik oleh makanan (termasuk tulang atau biji-bijian) aspirasi dan inhalasi makanan (ke dalam saluran nafas) NOS kompresi trakhea, penghentian atau obstruksi nafas akibat makanan di esofagus obstruksi farings oleh (bolus) makanan Kecuali: inhalasi vomitus (W78.-) cedera akibat makanan, selain asfiksia atau obstruksi saluran nafas (W44.-) obstruksi esofagus oleh makanan tanpa asfiksia atau obstruksi nafas (W44.-) W80. Menghirup dan menelan objek lain menyebabkan obstruksi saluran pernafasan Termasuk: asfiksia atau tercekik oleh objek selain makanan atau vomitus, yang memasuki mulut atau hidung aspirasi dan inhalasi benda asing, selain makanan atau vomitus NOS kompresi trakhea, penghentian atau obstruksi nafas akibat benda asing di esofagus benda asing di hidung, obstruksi farings oleh benda asing Kecuali: inhalasi vomitus atau makanan(W78-W79) cedera akibat benda asing, selain asfiksia atau obstruksi saluran nafas (W44.-) obstruksi esofagus oleh benda asing tanpa asfiksia atau obstruksi nafas (W44.)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-27

W81. Terkurung atau terjebak di dalam lingkungan dengan kadar oksigen rendah Termasuk: terkurung di dalam refrigerator atau rongga kedap udara lainnya menyelam dengan suplai udara yang kurang Kecuali: nafas dihambat oleh kantong plastik (W83.-) W83. Ancaman lain terhadap pernafasan Termasuk: nafas dihambat oleh kantong plastik W84. Ancaman bernafas yang tidak jelas Termasuk: asfiksia NOS, aspirasi NOS, nafas terhambat (suffocation) NOS

Terdedah listrik, radiasi, suhu dan tekanan udara ekstrim (W85-W99)

Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19) Kecuali: terdedah: panas alami (X30.-), dingin alami (X31.-), radiasi alami NOS (X39.-) terdedah cahaya matahari (X32.-), korban petir (X33.-) reaksi abnormal terhadap komplikasi pengobatan, tanpa disebutkan adanya kesalahan (Y84.2) kesalahan terhadap pasien dalam prosedur bedah dan medis (Y63.2-Y63.5) W85. Terdedah kabel transmisi listrik W86. Terdedah arus listrik lain yang jelas W87. Terdedah arus listrik yang tidak jelas Termasuk: luka atau cedera lain akibat arus listrik NOS, syok listrik NOS, elektrokusi NOS W88. Terdedah radiasi isonisasi Termasuk: isotop radioaktif, sinar X W89. Terdedah sinar terlihat dan ultraviolet buatan manusia Termasuk: cahaya pengelasan W90. Terdedah radiasi non-ionisasi lainnya Termasuk: radiasi infrared, laser, frekuensi radio W91. Terdedah jenis radiasi yang tidak jelas W92. Terdedah panas berlebihan buatan manusia W93. Terdedah dingin berlebihan buatan manusia Termasuk: kontak dengan atau inhalasi: es kering, udara cair, hidrogen cair atau nitrogen cair, terdedah unit deep-freeze dalam waktu lama W94. Terdedah tekanan udara tinggi, rendah dan berubah-ubah Termasuk: tekanan udara tinggi akibat menyelam terlalu cepat penurunan tekanan atmosfir waktu naik ke permukaan dari: menyelam di air dalam, bawah tanah tinggal atau berkunjung lama di tempat tinggi sebagai penyebab: anoxia, barodontalgia, barotitis, hypoxia, mountain sickness perubahan mendadak tekanan udara di dalam aircraft sewaktu naik atau turun

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-28

W99. Terdedah faktor lingkungan buatan manusia yang lain dan tidak jelas

Terdedah asap, api dan nyala (X00-X09)

Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19) Termasuk: api akibat petir Kecuali: laka-transport (V01-V99), api ledakan (W35-W40), arson [pembakaran] (X97.-) X00. Terdedah api tak terkontrol di dalam bangunan atau struktur runtuhnya, dihantam objek yang jatuh dari, jatuh dari, atau melompat dari: bangunan atau struktur yang terbakar api yang sangat panas dan tak terkontrol (conflagration) api, lelehan dari, api membara: pada perabot X01. Terdedah api tak terkontrol, bukan di dalam bangunan atau struktur Termasuk: api kebakaran hutan X02. Terdedah api terkontrol di dalam bangunan atau struktur Termasuk: api di perapian atau tungku X03. Terdedah api terkontrol, bukan di dalam bangunan atau struktur Termasuk: api perkemahan X04. Terdedah penyulutan material yang sangat mudah terbakar Termasuk: pembakanan bensin, minyak tanah, minyak bakar X05. Terdedah terbakar atau melelehnya pakaian malam X06. Terdedah terbakar atau melelehnya bahan pakaian lain Termasuk: penyulutan atau pelelehan perhiasan plastik X08. Terdedah asap, api dan nyala lain yang jelas X09. Terdedah asap, api dan nyala yang tidak jelas Termasuk: kebakaran NOS, insinerasi NOS

Kontak dengan panas dan benda-benda panas (X10-X19)

Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19) Kecuali: terdedah panas alami berlebihan (X30.-), api dan nyala (X00-X09) X10. Kontak dengan minuman, makanan, lemak dan minyak makan panas X11. Kontak dengan air kran panas Termasuk: air panas di bak mandi, ember, wadah perendaman; air panas yang mengalir dari selang, kran X12, Kontak dengan cairan panas lainnya Termasuk: air yang dipanaskan di tungku Kecuali: logam panas (cair) (X18.-) X13. Kontak dengan uap air dan uap panas lain (vapour) X14. Kontak dengan udara dan gas panas ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-29

Termasuk: inhalasi udara dan gas panas X15. Kontak dengan peralatan rumah tangga yang panas Termasuk: pemasak, plat panas, pemasak air, pan (kaca) (logam), tungku, pemanggang roti Kecuali: alat pemanas (X16.-) X16. Kontak dengan alat, radiator, dan pipa pemanas yang panas X17. Kontak dengan mesin dan perkakas panas Kecuali: peralatan rumah tangga (X15.-), alat, radiator, dan pipa pemanas (X16.-) X18. Kontak dengan logam panas lainnya Termasuk: logam cair X19. Kontak dengan panas dan benda panas lain dan tidak jelas Kecuali: objek yang biasanya tidak panas, misalnya yang dipanaskan api rumah (X00X09)

Kontak dengan hewan dan tanaman berbisa (X20-X29)

Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19) Termasuk: zat kimia yang dilepaskan binatang atau serangga; gigitan dan sengatan berbisa pelepasan bisa dari taring, rambut, spina, lengan (tentacles) dan perangkat lainnya Kecuali: menelan hewan atau tanaman berbisa (X49.-) X20. Kontak dengan ular dan kadal berbisa Termasuk: ular (berbisa), ular laut, kobra, rattlesnake, krait (ular berbisa bewarna terang) viper (ular Eropa), fer de lance (viper besar), Gila monster (kadal besar) Kecuali: kadal (tak berbisa) (W59.-), ular tak berbisa (W59.-) X21. Kontak dengan laba-laba berbisa Termasuk: black widow spider, tarantula X22. Kontak dengan kalajengking X23. Kontak dengan wasps [hymenoptera], hornets [wasp besar berbisa] dan lebah Termasuk: yellow jacket [wasp kecil bertanda kuning berkelompok, bersarang di tanah] X24. Kontak dengan centipedes [kaki seratus] dan millipedes (tropis) berbisa X25. Kontak dengan arthropoda berbisa lain Termasuk: semut, caterpillar (ulat) X26. Kontak dengan binatang dan tanaman laut berbisa Termasuk: coral, jellyfish, nematocysts sea: anemone, cucumber, urchin Kecuali: binatang laut tidak berbisa (W56.-), ular laut (X20.-) X27. Kontak dengan binatang berbisa lain yang jelas X28. Kontak dengan tanaman berbisa lain yang jelas Termasuk: penusukan racun atau toksin ke atau melalui kulit ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-30

Kecuali:

oleh duri, spina atau cara lain tanaman menelan tanaman beracun (X49.-), luka tusuk NOS duri atau spina tanaman (W60.-)

X29. Kontak dengan binatang atau tanaman berbisa yang tidak jelas Termasuk: sengatan (berbisa) NOS, gigitan berbisa NOS

Terdedah kekuatan alam (X30-X39)

Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19) X30. Dihadapkan pada panas alami berlebihan Termasuk: panas berlebihan penyebab sunstroke, terdedah panas NOS Kecuali: panas berlebihan buatan manusia (W92.-) X31. Dihadapkan pada dingin alami berlebihan Termasuk: dingin berlebihan sebagai penyebab: chilblains NOS, imersi kaki atau tangan terdedah: dingin NOS, kondisi cuaca Kecuali: dingin berlebihan buatan manusia (W93.-) kontak dengan atau inhalasi: es kering (W93.-), gas cair (W93.-) X32. Terdedah cahaya matahari X33. Korban petir Kecuali: api akibat petir (X00-X09), ditimpa pohon atau objek yang jatuh akibat petir (W20.-) X34. Korban gempa bumi X35. Korban letusan gunung berapi X36. Korban longsor, tanah bergeser dan gerakan bumi lainnya Termasuk: longsoran lumpur dalam jumlah yang sangat besar Kecuali: gempa bumi (X34.-), menabrak longsoran tak bergerak (V01-V99) X37. Korban hujan badai yang menghancurkan Termasuk: hujan lebat, blizzard [badai salju], tornado [angin putting beliung] cyclone [angin berputar], hurricane [cyclone dengan hujan dan angin kencang] gelombang pasang akibat hujan badai kendaraan transport terdorong ke luar jalan oleh hujan badai Kecuali: kolaps bendungan atau struktur buatan menyebabkan tanah bergerak (X36.-) laka-transport setelah hujan badai (V01-V99) X38. Korban banjir Termasuk: banjir akibat hujan badai lokal atau kiriman, banjir hebat akibat salju meleleh Kecuali: kolaps bendungan atau struktur buatan menyebabkan pergerakan tanah (X36.-) gelombang pasang: NOS (X39.-), akibat hujan badai (X37.-) X39. Dihadapkan pada kekuatan alam lainnya dan tidak jelas Termasuk: radiasi alam NOS, gelombang pasang NOS Kecuali: terdedah NOS (X59.9)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-31

Keracunan dan terdedah zat-zat beracun (X40-X49)

Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19) Untuk daftar obat dan zat lain yang diklasifikasikan pada kategori 3 karakter, lihat “Table of drugs and chemicals” di Alphabetical Index. Bukti keterlibatan alkohol bersama zat yang disebutkan di bawah bisa diidentifikasi dengan kode tambahan Y90-Y91. Termasuk: overdosis tak sengaja, salah pemberian obat, dan obat digunakan tidak sengaja kecelakaan penggunaan obat dan zat biologis lain pada prosedur medis dan bedah keracunan (oleh diri sendiri), kalau tidak jelas kecelakaan atau disengaja. Ikuti keputusan hukum kalau tersedia Kecuali: pemberian dengan maksud bunuh diri atau membunuh, atau berniat melukai, atau dalam situasi yang bisa diklasifikasikan pada X60-X69, X85-X90, Y10-Y19; obat yang benar yang diberikan dengan pantas dalam dosis pengobatan atau pencegahan sebagai penyebab efek tak diinginkan (Y40-Y59) X40. Keracunan dan terdedah analgetik, antipiretik, dan antirematik non-opioid Termasuk: derivat 4-aminophenol, nonsteroidal anti-inflammatory drugs [NSAID] derivat pirazolone, salisilat X41. Keracunan dan terdedah obat antiepileptika, sedatif-hipnotik, antiparkinson, dan psikotropika, not elsewhere classified Termasuk: antidepresant, penenang, barbiturat, neuroleptik, iminostilbene, derivat hidantoin komponen methaqualone, psychostimulant, suksinimida dan oxazolidinedion X42. Keracunan dan terdedah narkotika dan psikodisleptik [hallusinogen], not elsewhere classified Termasuk: (derivat) cannabis, cocaine, codeine, heroin, lysergide [LSD], mescaline methadone, morphine, opium (alkaloids) X43. Keracunan dan terdedah obat lain sistem syaraf otonom Termasuk: parasimpatolitik [antikolinergik dan antimuskarinik] dan spasmolitik parasympathomimetics [cholinergics], simpatolitik [antiadrenergik], simpatomimetik [adrenergik] X44. Keracunan dan terdedah obat dan zat biologis lain dan tidak jelas Termasuk: obat sistem kardiovaskuler, sistem gastrointestinum agen yang terutama bekerja pada otot polos dan lurik dan sistem pernafasan obat yang mempengaruhi metabolisme mineral dan asam urat agen keseimbangan air, hormon and substitusi sintetiknya, agen sistemik dan hematologis, antibiotika sistemik dan anti-infeksi lainnya vaksin, gas-gas terapi, anestetik (general)(lokal), preparat topis X45. Keracunan dan terdedah alkohol Termasuk: alkohol: NOS, butyl [1-butanol], ethyl [ethanol], isopropyl [2propanol], methyl [methanol], propyl [1-propanol] fusel oil X46. Keracunan dan terdedah pelarut organik dan hidrokarbon berhalogen dan uapnya Termasuk: benzene dan homolognya, carbon tetrachloride [tetrachloromethane], ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-32

chlorofluorocarbons, (derivat) petroleum X47. Keracunan dan terdedah gas dan uap lainnya Termasuk: karbnon dioksida, nitrogen oksida, sulfur diokside, utility gas gas air mata [lacrimogenic gas, tear gas], gas buangan motor (kendaraan) Kecuali: asap dan uap logam (X49.-) X48. Keracunan dan terdedah pestisida Termasuk: fumigants [zat dalam semprotan asap], pengawet kayu fungisida, herbisida, insektisida, rodentisida Kecuali: makanan dan pupuk tanaman (X49.-) X49. Keracunan dan terdedah zat kimia dan zat beracun lain dan tak jelas Termasuk: aromatika, asam, dan alkali kaustik yang bersifat korosif, cat dan pewarna, perekat dan zat adhesif, sabun dan deterjen, makanan dan pupuk tanaman, makanan beracun dan tanaman beracun logam termasuk asap dan uapnya, keracunan NOS Kecuali: kontak dengan binatang dan tanaman berbisa (X20-X29)

Olahraga berlebihan, perjalanan dan keadaan kekurangan (X50-X57) Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19) Kecuali: laka-transport (V01-V99), assault (X85-Y09) X50. Olahraga berlebihan dan gerakan yang berat dan berulang Termasuk: mengangkat objek berat atau angkat berat, lari maraton, mendayung X51. Travel dan berpindah X52. Tinggal terlalu lama di lingkungan tanpa bobot Termasuk: keadaan tanpa bobot di (simulator) pesawat ruang angkasa X53. Kehabisan makanan Termasuk: kehabisan makanan sebagai penyebab: tanpa daya, kelaparan, makan tak cukup Kecuali: tidak diacuhkan atau ditinggalkan oleh orang lain (Y06.-) asupan air dan makanan kurang karena ketidak pedulian sendiri (R63.6) tidak peduli diri sendiri NOS (R46.8) X54. Kehabisan air Termasuk: kehabisan air sebagai penyebab dehidrasi atau tanpa daya Kecuali: tidak diacuhkan atau ditinggalkan (Y06.-) X57. Privasi [kekurangan] lain yang tidak jelas Termasuk: destitution [tanpa teman, uang, atau masa depan]

Terdedah faktor lain dan tidak jelas (X58-X59)

Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19) X58. Terdedah faktor lain yang jelas X59. Terdedah faktor yang tidak jelas X59.0. Terdedah faktor yang tidak dijelaskan penyebab fraktur

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-33

X59.9 Terdedah faktor yang tidak dijelaskan penyebab cedera lain dan tidak dijelaskan Termasuk: kecelakaan NOS, terdedah NOS

Menyakiti diri sendiri dengan sengaja (X60-X84)

Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19) Termasuk: sengaja meracuni atau mencederai diri sendiri, (usaha) bunuh diri X60. Meracuni diri dengan analgetik, antipiretik, dan antirematik non-opioid Termasuk: derivat 4-aminophenol, nonsteroidal anti-inflammatory drugs [NSAID] derivat pirazolon, salisilat X61. Meracuni diri diri dengan obat antiepilepsi, sedatif hipnotik, antiparkinson dan psikotropika, not elsewhere classified Termasuk: antidepresant, penenang, barbiturat, neuroleptik, iminostilbene, derivat hidantoin komponen methaqualone, psychostimulant, suksinimida dan oxazolidinedion X62. Meracuni diri diri dengan narkotika dan psikodisleptika [hallusinogen], n. e. c. Termasuk: (derivat) cannabis, cocaine, codeine, heroin, lysergide [LSD], mescaline methadone, morphine, opium (alkaloids) X63. Meracuni diri diri dengan obat lain yang bekerja pada sistem syaraf otonom Termasuk: parasimpatolitik [antikolinergik dan antimuskarinik] dan spasmolitik parasympathomimetics [cholinergics] simpatolitik [antiadrenergik], simpatomimetik [adrenergik] X64. Meracuni diri diri dengan obat-obatan dan zat biologis yang lain dan tidak jelas Termasuk: obat yang mempengaruhi: sistem kardiovaskuler, sistem gastrointestinum agen yang terutama bekerja pada otot polos dan lurik dan sistem pernafasan obat yang mempengaruhi metabolisme mineral dan asam urat hormon and substitusi sintetiknya, agen keseimbangan air agen sistemik dan hematologis, antibiotika sistemik dan anti-infeksi lainnya vaksin, gas-gas terapi, anestetik (general)(lokal), preparat topis X65. Meracuni diri diri dengan alcohol Termasuk: alkohol: NOS, butyl [1-butanol], ethyl [ethanol], isopropyl [2propanol], methyl [methanol], propyl [1-propanol] fusel oil X66. Meracuni diri diri dengan pelarut organik dan hidrokarbon berhalogen dan uapnya Termasuk: benzene dan homolognya, carbon tetrachloride [tetrachloromethane], chlorofluorocarbons, (derivat) petroleum X67. Meracuni diri diri dengan gas dan uap lainnya Termasuk: karbon monoxida, nitrogen oxida, sulfur dioxida, utility gas gas air mata [lacrimogenic gas, tear gas], gas buangan motor (kendaraan) Kecuali: asap dan uap logam (X49.-) X68. Meracuni diri diri dengan pesticides

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-34

Termasuk: fumigants [zat dalam semprotan asap], pengawet kayu fungisida, herbisida, insektisida, rodentisida Kecuali: makanan dan pupuk tanaman (X49.-) X69. Meracuni diri dengan zat kimia dan beracun lain dan tidak jelas Termasuk: aromatika, asam, dan alkali kaustik yang bersifat korosif, cat dan pewarna, sabun dan deterjen, perekat dan zat adhesif, logam Termasuk asap dan uapnya makanan dan pupuk tanaman, makanan beracun dan tanaman beracun X70. Mencederai diri dengan bergantung, mencekik, dan menutup nafas X71. Mencederai diri dengan tenggelam X72. Mencederai diri dengan tembakan pistol X73. Mencederai diri dengan tembakan bedil, shotgun dan senjata lebih besar X74. Mencederai diri dengan tembakan senjata api lain dan tidak jelas X75. Mencederai diri dengan bahan peledak X76. Mencederai diri dengan asap, api, dan nyala X77. Mencederai diri dengan uap air, uap panas dan objek panas X78. Mencederai diri dengan benda tajam X79. Mencederai diri dengan benda tumpul X80. Mencederai diri dengan melompat dari tempat tinggi Termasuk: sengaja jatuh dari satu level ke level lainnya X81. Mencederai diri dengan melompat atau berbaring di depan objek bergerak X82. Mencederai diri dengan menabrakkan MV Termasuk: tabrakan yang disengaja terhadap: MV, kereta api, trem Kecuali: tabrakan pesawat (X83.-) X83. Mencederai diri dengan cara lain yang jelas Termasuk: mencederai diri dengan sengatan listrik, menabrakkan pesawat terbang, zat kaustik [zat kimia yang bisa merusak jaringan] selain peracunan X84. Melukai diri dengan cara yang tidak jelas

Assault [serangan fisik] (X85-Y09)

Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19) Termasuk: pembunuhan; cedera yang disebabkan orang lain dengan tujuan untuk mencederai atau membunuh, dengan cara apa pun Kecuali: cedera akibat: intervensi hukum (Y35.-) ,peperangan (Y36.-) X85. Serangan dengan obat-obatan dan zat biologis Termasuk: pembunuhan dengan racun menggunakan: zat biologis, obat, dan obat medis

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-35

X86. Serangan dengan zat korosif Kecuali: gas korosif (X88.-) X87. Serangan dengan pestisida Termasuk: pengawet kayu Kecuali: makanan dan pupuk tanaman (X89.-) X88. Serangan dengan gas dan uap X89. Serangan dengan zat kimia dan beracun lain yang jelas Termasuk: makanan dan pupuk tanaman X90. Serangan dengan zat kimia atau beracun yang tidak jelas Termasuk: pembunuhan dengan racun NOS X91. Serangan dengan menggantung, mencekik, dan menutup pernafasan X92. Serangan dengan penenggelaman X93. Serangan dengan tembakan pistol X94. Serangan dengan tembakan bedil, shotgun dan senjata api lebih besar X95. Serangan dengan tembakan senjata api lain dan tidak jelas X96. Serangan dengan bahan peledak Kecuali: alat pembakar (X97.-) X97. Serangan dengan asap, api dan nyala Termasuk: pembakaran yang disengaja, rokok, alat pembakar X98. Serangan dengan uap air, uap panas dan benda panas X99. Serangan dengan benda tajam Termasuk: ditusuk NOS Y00. Serangan dengan benda tumpul Y01. Serangan dengan pendorongan dari tempat tinggi Y02. Serangan dengan mendorong atau meletakkan korban di depan objek bergerak Y03. Serangan dengan menabrakkan MV Termasuk: sengaja menabrak atau melindas dengan MV Y04. Serangan dengan kekuatan badan Termasuk: perkelahian tangan kosong Kecuali: serangan dengan: pencekikan (X91.-), penenggelaman (X92.-), penggunaan senjata (X93-X95, X99.-, Y00.-), serangan seksual dengan kekuatan badan (Y05.-) Y05. Serangan seksual dengan kekuatan badan Termasuk: (usaha) perkosaan, (usaha) sodomi

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-36

Y06. Tidak diacuhkan dan ditinggalkan [neglect and abandonment] Y06.0 Oleh pasangan hidup atau partner Y06.1 Oleh orang tua Y06.2 Oleh kenalan atau teman Y06.8 Oleh orang lain yang dijelaskan Y06.9 Oleh orang yang tidak dijelaskan Y07. Sindroma salah perlakuan [maltreatment] lainnya Termasuk: kekejaman mental, pelecehan fisik, pelecehan seksual, penyiksaan Kecuali: tidak diacuhkan dan ditinggalkan (Y06.-), serangan seksual dengan kekuatan badan (Y05.-) Y07.0 Oleh pasangan hidup atau partner Y07.1 Oleh orang tua Y07.2 Oleh kenalan atau teman Y07.3 Oleh penguasa resmi Y07.8 Oleh orang lain yang dijelaskan Y07.9 Oleh orang yang tidak dijelaskan Y08. Serangan dengan cara lain yang jelas Y09. Serangan dengan cara yang tidak jelas Termasuk: (usaha) pembunuhan NOS pembantaian (bukan-kecelekaan)

Kejadian yang maksudnya tidak diketahui (Y10-Y34)

Gunakan subdivisi karakter keempat untuk tempat kejadian (halaman XX: 18-19) Bagian ini mencakup kejadian dengan informasi yang tidak memadai bagi petugas medis atau hukum untuk menentukan perbedaan antara kecelakaan, menyakiti diri sendiri atau serangan fisik. Disini termasuk cedera yang dilakukan terhadap diri sendiri, tapi bukan peracunan, kalau tidak dinyatakan kecelakaan atau dengan maksud menyakiti (X40-X49). Ikuti keputusan hukum kalau tersedia. Y10. Peracunan oleh dan terdedah analgetik, antipiretik, dan antirematik non-opioid, maksud tidak diketahui Termasuk: derivat 4-aminophenol, nonsteroidal anti-inflammatory drugs [NSAID] derivat pirazolon, salisilat Y11. Peracunan oleh dan terdedah obat antiepilepsi, sedatif hipnotik, antiparkinson dan psikotropika, not elsewhere classified, maksud tidak diketahui Termasuk: antidepresant, penenang, barbiturat, neuroleptik, iminostilbene, derivat hidantoin komponen methaqualone, psychostimulant, suksinimida dan oxazolidinedion Y12. Peracunan oleh dan terdedah narkotika dan psikodisleptika [hallucinogens], not elsewhere classified, maksud tidak diketahui Termasuk: (derivat) cannabis, cocaine, codeine, heroin, lysergide [LSD], mescaline methadone, morphine, opium (alkaloids) Y13. Peracunan oleh dan terdedah obat lain yang bekerja pada sistem syaraf otonom, maksud tidak diketahui Termasuk: parasimpatolitik [antikolinergik dan antimuskarinik] dan spasmolitik ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-37

parasimpatomimetik [cholinergics] simpatolitik [antiadrenergik], simpatomimetik [adrenergik] Y14. Peracunan oleh dan terdedah obat, medikamen, dan zat biologis lain dan tidak jelas, maksud tidak diketahui Termasuk: obat yang mempengaruhi: sistem kardiovaskuler, sistem gastrointestinum agen yang terutama bekerja pada otot polos dan lurik dan sistem pernafasan obat yang mempengaruhi metabolisme mineral dan asam urat hormon and substitusi sintetiknya, agen keseimbangan air agen sistemik dan hematologis, antibiotika sistemik dan anti-infeksi lainnya vaksin, gas-gas terapi, anestetik (general)(lokal), preparat topis Y15. Peracunan oleh dan terdedah alkohol, maksud tidak diketahui Termasuk: alkohol: NOS, butyl [1-butanol], ethyl [ethanol], isopropyl [2propanol], methyl [methanol], propyl [1-propanol] fusel oil Y16. Peracunan oleh dan terdedah pelarut organik dan hidrokarbon berhalogen dan uapnya, maksud tidak diketahui Termasuk: benzene dan homolognya, carbon tetrachloride [tetrachloromethane], chlorofluorocarbons, (derivat) petroleum Y17. Peracunan oleh dan terdedah gas dan uap lainnya, maksud tidak diketahui Termasuk: carbon monoxide, nitrogen oxides, sulfur dioxide, utility gas gas air mata [lacrimogenic gas, tear gas], gas buangan motor (kendaraan) Kecuali: asap dan uap logam (Y19.-) Y18. Peracunan oleh dan terdedah pesticides, maksud tidak diketahui Termasuk: fumigants [zat dalam semprotan asap], pengawet kayu fungisida, herbisida, insektisida, rodentisida Kecuali: makanan dan pupuk tanaman (X49.-) Y19. Peracunan dan terdedah zat kimia dan beracun lain dan tidak jelas, maksud tak diketahui Termasuk: aromatika, asam, dan alkali kaustik yang bersifat korosif, cat dan pewarna, sabun dan deterjen, perekat dan zat adhesif, logam termasuk asap dan uapnya makanan dan pupuk tanaman, makanan beracun dan tanaman beracun Y20. Penggantungan, pencekikan, dan penutupan jalan nafas, maksud tidak diketahui Y21. Tenggelam, maksud tidak diketahui Y22. Tembakan senjata genggam, maksud tidak diketahui Y23. Tembakan bedil, shotgun, dan senjata api yang lebih besar, maksud tidak diketahui Y24. Tembakan senjata api lain dan tidak jelas, maksud tidak diketahui Y25. Kontak dengan bahan peledak, maksud tidak diketahui Y26. Dihadapkan pada asap, api, dan nyala, maksud tidak diketahui ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-38

Y27. Kontak dengan uap air, uap panas dan objek panas, maksud tidak diketahui Y28. Kontak dengan benda tajam, maksud tidak diketahui Y29. Kontak dengan benda tumpul, maksud tidak diketahui Y30. Jatuh, melompat, atau didorong dari tempat tinggi, maksud tidak diketahui Termasuk: korban yang jatuh dari satu tingkat ke tingkat lain, maksud tidak diketahui Y31. Jatuh, berbaring atau lari ke depan atau ke objek bergerak, maksud tidak diketahui Y32. Menabrakkan MV, maksud tidak diketahui Y33. Kejadian lain yang jelas, maksud tidak diketahui Y34. Kejadian yang tidak jelas, maksud tidak diketahui

Intervensi hukum dan pelaksanaan perang (Y35-Y36) Y35. Intervensi hukum Termasujk: Cedera yang disebabkan oleh polisi atau alat hukum lain, termasuk tentara yang bertugas, dalam usaha menangkap pelanggar hukum, menekan kekacauan, memelihara ketertiban, dan tindakan hukum lain. Y35.0 Intervensi hukum yang melibatkan tembakan senjata api Intervensi hukum dengan: senapan mesin, revolver, pelet bedil atau peluru karet Y35.1 Intervensi hukum yang melibatkan peledak Intervensi hukum dengan: dinamit, hulu ledak, granat, bom mortir Y35.2 Intervensi hukum yang melibatkan gas Asfiksia oleh gas, cedera oleh gas air mata, keracunan oleh gas ketika intervensi hukum Y35.3 Intervensi hukum yang melibatkan benda tumpul Terpukul dengan: tongkat, kaki kursi, objek tumpul ketika intervensi hukum Y35.4 Intervensi hukum yang melibatkan benda tajam tersayat, tertusuk, dicederai bayonet ketika intervensi hukum Y35.5 Eksekusi hukum Eksekusi atas perintah hakim atau pemerintah [permanen atau sementara], seperti: hukuman mati, ditembak, diracun, dicekik dengan gas, dipancung, digantung, disengat dengan listrik Y35.6 Intervensi hukum yang melibatkan cara lain yang jelas didorong Y35.7 Intervensi hukum, cara-cara tidak jelas Y36. Pelaksanaan perang Cedera akibat perang yang terjadi setelah genjatan senjata diklasifikasikan pada Y36.8.

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-39

Termasuk: cedera pada personil militer dan sipil akibat perang dan pemberontakan sipil Y36.0 Perang yang melibatkan ledakan senjata dari laut tembakan artilleri dari laut, torpedo, bom yang meledak pada kedalaman tertentu, ledakan bawah laut, ranjau laut, ranjau NOS di laut atau pelabuhan Y36.1 Perang yang melibatkan penghancuran pesawat terbang pesawat terbang: terbakar, meledak, ditembak jatuh remuk dihantam pesawat terbang yang jatuh Y36.2 Perang yang melibatkan ledakan dan pecahan lain ledakan tak sengaja dari: mesiu yang digunakan dalam perang, senjata sendiri ledakan (dari): peluru artilleri, blok meriam, bom mortir pecahan: peluru artilleri, peluru, granat, bom, ranjau darat, rudal, roket bom antipersonil (pecahan), ranjau NOS sewaktu perang Y36.3 Perang yang melibatkan api, kebakaran hebat, dan zat panas asfiksia, luka bakar, cedera lain: akibat api yang timbul dari alat pembuat api atau senjata konvensional bom minyak Y36.4 Perang yang melibatkan tembakan senjata api dan bentuk lain perang konvensional luka pertempuran, cedera bayonet, pellet (shotgun), tenggelam sewaktu perang NOS peluru: karaben, senapan mesin, pistol, bedil, (peluru) karet Y36.5 Perang yang melibatkan senjata nuklir efek ledakan, efek bola api, panas, terdedah radiasi ionisasi efek langsung lain dan efek sekunder dari senjata nuklir Y36.6 Perang yang melibatkan senjata biologis Y36.7 Perang yang melibatkan senjata kimia dan bentuk lain perang nonkonvensional gas, asap dan zat kimia; laser Y36.8 Perang yang terjadi setelah genjatan senjata cedera akibat bom atau ranjau, yang waktu perang, terjadi setelah gencatan senjata cedera akibat perang [Y36.0-Y36.7 atau Y36.9], terjadi setelah gencatan senjata Y36.9 Perang, tidak jelas

Komplikasi asuhan medis dan bedah (Y40-Y84) Catatan:

Untuk daftar obat spesifik yang diklasifikasikan pada subdivisi karakter ke-4, lihat “Table of drugs and chemicals” pada Indeks alfabet. Termasuk: komplikasi peralatan medis obat yang benar yang diberikan dengan dosis terapi atau pencegahan secara benar sebagai penyebab efek yang tidak diinginkan prosedur bedah dan medis sebagai penyebab reaksi abnormal pasien, atau komplikasi kemudian, tanpa disebutkan ada kecelakaan pada saat prosedur ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-40

Kecuali:

kecelakaan pada pasien sewaktu asuhan bedah dan medis overdosis obat atau obat yang salah diberikan secara tidak sengaja (X40-X44)

Obat-obatan dan zat biologis penyebab efek yang tidak diinginkan dalam pengobatan (Y40-Y59) Note:

Kecuali:

Untuk daftar obat yang diberikan dalam subdivisi karakter ke-4, lihat “Table of drugs and chemicals” di Alphabetical Index. Kecelakaan dalam cara pemberian obat-obatan dan zat biologis dalam prosedur bedah dan medis (Y60-Y69)

Y40. Antibiotika sistemik Kecuali: antibiotika antineoplastik (Y43.3), antibiotika topikal (Y56.-) Y40.0 Penisillin Y40.1 Sefalosporin dan antibiotika beta-laktam lainnya Y40.2 Group khloramphenikol Y40.3 Makrolida Y40.4 Tetrasiklin Y40.5 Aminoglikosida Streptomisin Y40.6 Rifamisin Y40.7 Antibiotika anti-jamur, dipakai secara sistemik Y40.8 Antibiotika sistemik lainnya Y40.9 Antibiotika sistemik, tidak jelas Y41. Antiinfeksi dan antiparasit sistemik lainnya Kecuali: anti-infeksi topikal (Y56.-) Y41.0 Sulfonamida Y41.1 Obat antimikobakteria Kecuali: streptomisin (Y40.5), rifamisin (Y40.6) Y41.2 Antimalaria dan obat yang bekerja pada protozoa darah lainnya Kecuali: derivat hydroxyquinolin (Y41.8) Y41.3 Obat antiprotozoa lainnya Y41.4 Anthelminthika Y41.5 Obat antivirus Kecuali: cytarabine (Y43.1), amantadine (Y46.7) Y41.8 Antiinfeksi dan antiparasit sistemik lain yang jelas Derivat hydroxyquinolin Kecuali: obat antimalaria (Y41.2) Y41.9 Anti-infeksi dan antiparasit sistemik, tidak jelas Y42. Hormon dan substitusi sintetik serta antagonisnya, not elsewhere classified Kecuali: mineralokortikoid dan antagonistnya (Y54.0-Y54.1), hormon paratiroid dan derivatnya (Y54.7), hormon oksitosin (Y55.0) Y42.0 Glukokortikoid dan analog sintetiknya Kecuali: glukokortikoid, dipakai secara topikal (Y56.-) Y42.1 Hormon tiroid dan substitusinya ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-41

Y42.2 Obat antitiroid Y42.3 Insulin dan obat hipoglikemik [antidiabetika] oral Y42.4 Kontrasepsi oral Preparat berbahan ganda dan tunggal Y42.5 Estrogen dan progestogen lainnya Campuran dan substitusinya Y42.6 Antigonadotrofin, antiestrogen, antiandrogen, not elsewhere classified Tamoxifen Y42.7 Androgen dan zat anabolik lainnya Y42.8 Hormon dan substitusi sintetik lain dan tidak jelas Hormon pituitari anterior [adenohypophysis] Y42.9 Antagonis hormon lainnya dan tidak jelas Y43. Agen-agen yang terutama bersifat sistemik Kecuali: vitamin NEC (Y57.7) Y43.0 Obat antiallergi dan antiemetik Kecuali: neuroleptika berbasis fenotiazin (Y49.3) Y43.1 Antimetabolit yang bersifat antineoplastik Cytarabine Y43.2 Produk alamiah antineoplastik Y43.3 Obat antineoplastik lainnya Antibiotika antineoplastik Kecuali: tamoxifen (Y42.6) Y43.4 Agen-agen immunosuppressif Y43.5 Agen-agen pengasaman dan pembasaan Y43.6 Enzim, not elsewhere classified Y43.8 Agen lain yang primernya sistemik, not elsewhere classified Antagonis logam berat (heavy-metal) Y43.9 Agen yang primernya sistemik, tidak jelas Y44. Agen-agen yang terutama mempengaruhi konstituen darah Y44.0 Preparat besi dan preparat anti-anaemia hipokhromik Y44.1 Vitamin B12, asam folat dan preparat anti-anaemia megaloblastik Y44.2 Antikoagulan Y44.3 Antagonis antikoagulan, vitamin K dan koagulan lainnya Y44.4 Obat antitrombotik [inhibitor aggregasi platelet] Kecuali: acetylsalicylic acid (Y45.1), dipyridamole (Y52.3) Y44.5 Obat-obat trombolitik Y44.6 Darah alam dan produk darah Kecuali: immunoglobulin (Y59.3) Y44.7 Substitusi plasma Y44.9 Agen lain dan tidak jelas yang mempengaruhi konstituen darah Y45. Obat analgesik, antipiretik dan antiperadangan ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-42

Y45.0 Opioid dan analgesik yang berhubungan Y45.1 Salisilat Y45.2 Derivat propionic acid Derivat propanoic acid Y45.3 Nonsteroidal anti-inflammatory drugs [NSAID] lainnya Y45.4 Antirematik Kecuali: chloroquine (Y41.2), glucocorticoids (Y42.0), salicylates (Y45.1) Y45.5 Derivat 4-aminophenol Y45.8 Analgesik dan antipiretik lainnya Y45.9 Analgesik, antipiretik dan anti-radang, tidak jelas Y46. Obat antiepilepsi dan antiparkinsonisme Kecuali: barbiturat NEC (Y47.0), benzodiazepin (Y47.1), paraldehida (Y47.3), asetazolamide (Y54.2) Y46.0 Suksinimida Y46.1 Oxazolidinediones Y46.2 Derivat hidantoin Y46.3 Deoxibarbiturat Y46.4 Iminostilbenes Carbamazepine Y46.5 Valproic acid Y46.6 Antiepileptik lain dan tidak jelas Y46.7 Obat antiparkinsonism Amantadin Y46.8 Obat antispastik Kecuali: benzodiazepine (Y47.1) Y47. Obat sedatif, hipnotik dan anticemass Y47.0 barbiturat, not elsewhere classified Kecuali: deoxibarbiturat (Y46.3), tiobarbiturat (Y48.1) Y47.1 Benzodiazepin Y47.2 Derivat cloral Y47.3 Paraldehida Y47.4 Komponen bromin Y47.5 Sedatif dan hipnotik campuran, not elsewhere classified Y47.8 Obat sedatif, hipnotik dan antianxietas lainnyaa Methaqualone Y47.9 Obat sedatif, hipnotik dan antianxietas, tidak jelas Obat tidur NOS Y48. Gas anestesi dan terapi Y48.0 Anestetik yang dihirup Y48.1 Anestetik parenteral Tiobarbiturat ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-43

Y48.2 Y48.3 Y48.4 Y48.5

Anestetik umum lain dan tidak jelas Anestetik lokal Anestetik, tidak jelas Gas-gas terapi

Y49. Obat psikotropika, not elsewhere classified Kecuali: barbiturat NEC (Y47.0), benzodiazepin (Y47.1), methaqualon (Y47.8) kokain (Y48.3), kaffein (Y50.2), penekan selera makan [anorektika] (Y57.0) Y49.0 Antidepressan trisiklik dan tetrasiklik Y49.1 Antidepressan monoamine-oxidase-inhibitor [MAOI] Y49.2 Antidepressan lain dan tidak jelas Y49.3 Antipsikotik dan neuroleptik fenotiazin Y49.4 Neuroleptika butirofenon dan tioxanthen Y49.5 Antipsikotik dan neuroleptik lainnya Kecuali: rauwolfia (Y52.5) Y49.6 Psikodisleptika [hallucinogens] Y49.7 Pikostimulan dengan potensi abuse Y49.8 Obat psikotropika lainnya, not elsewhere classified Y49.9 Obat psikotropika, tidak jelas Y50. Perangsang sistem syaraf pusat, not elsewhere classified Y50.0 Analeptika Y50.1 Antagonis reseptor opioid Y50.2 Metilxantin, not elsewhere classified Kafein Kecuali: aminophylline (Y55.6), theobromine (Y55.6), theophylline (Y55.6) Y50.8 Perangsang sistem syaraf pusat lainnya Y50.9 Perangsang sistem syaraf pusat, tidak jelas Y51. Obat yang primernya mempengaruhi sistem syaraf otonom Y51.0 Agen antikolinesterase Y51.1 Parasimpatomimetika [cholinergics] lainnya Y51.2 Ganglionic blocking drugs, not elsewhere classified Y51.3 Parasimpatolitika [antikolinergik dan antimuskarinik] dan spasmolitika lain, NEC Papaverine Y51.4 Agonis predominan alfa-adrenoreseptor, not elsewhere classified Metaraminol Y51.5 Agonis predominan beta-adrenoreseptor, not elsewhere classified Kecuali: salbutamol (Y55.6) Y51.6 Antagonis alfa-adrenoreseptor, not elsewhere classified Kecuali: alkaloid ergot (Y55.0) Y51.7 Antagonis beta-adrenoreseptor, not elsewhere classified

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-44

Y51.8 Centrally acting and adrenergic-neuron-blocking agents, not elsewhere classified Kecuali: clonidine (Y52.5), guanethidine (Y52.5) Y51.9 Obat lain dan tidak jelas yang primernya mempengaruhi sistem syaraf otonom Obat perangsang adrenoreseptor alfa- dan betaY52. Agen-agen yang primernya mempengaruhi sistem kardiovaskuler Kecuali: metaraminol (Y51.4) Y52.0 Glikosida perangsang jantung dan obat yang memiliki cara kerja yang sama Y52.1 Calcium-channel blockers Y52.2 Obat antidisritmika lainnya, not elsewhere classified Kecuali: antagonis beta-adrenoreseptor (Y51.7) Y52.3 Vasodilator a. coronaria, not elsewhere classified Dipyridamole Kecuali: antagonis beta-adrenoreseptor (Y51.7), calcium-channel blocker (Y52.1) Y52.4 Angiotensin-converting-enzyme inhibitors Y52.5 Obat antihipertensif lainnya, not elsewhere classified Clonidine, guanethidine, rauwolfia Kecuali: antagonis beta-adrenoreseptor (Y51.7), Ca-channel blocker (Y52.1) diuretika (Y54.0-Y54.5) Y52.6 Obat antihiperlipidemika dan antiarteriosklerotika Y52.7 Vasodilator perifer (Derivat) nicotinic acid Kecuali: papaverine (Y51.3) Y52.8 Obat antivarises, termasuk sclerosing agents Y52.9 Agen lain dan tidak jelas yang primernya mempengaruhi sistem kardiovaskuler Y53. Agen yang primernya mempengaruhi sistem gastrointestinum Y53.0 Antagonis reseptor H2 histamine Y53.1 Obat antasid dan antisekresi lambung lainnya Y53.2 Laxatif stimulan Y53.3 Laxatif salin and osmotik Y53.4 Laxatif lain Intestinal atonia drugs Y53.5 Digestan Y53.6 Antidiare Kecuali: antibiotik dan anti-infektif sistemik lainnya(Y40-Y41) Y53.7 Emetika Y53.8 Agen lain yang primernya mempengaruhi sistem gastrointestinum Y53.9 Agen yang primernya mempengaruhi sistem gastrointestinum, tidak jelas

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-45

Y54. Agen yang mempengaruhi keseimbangan air dan metabolisme mineral dan asam urat Y54.0 Mineralokortikoid Y54.1 Antagonis mineralokortikoid [antagonis aldosteron] Y54.2 Inhibitor carbonic-anhydrase Asetazolamide Y54.3 Derivat benzotiadiazin Y54.4 Diuretik loop [high-ceiling] Y54.5 Diuretik lainnya Y54.6 Agen keseimbangan elektrolit, kalorik dan air Garam rehidrasi oral Y54.7 Agen yang mempengaruhi kalsifikasi Hormon paratiroid and derivatnya, group vitamin D Y54.8 Agen yang mempengaruhi metabolisme asam urat Y54.9 Garam mineral, not elsewhere classified Y55. Agen yang primernya bekerja pada otot polos dan otot lurik, dan sistem pernafasan Y55.0 Obat okstosik Alkaloid ergot Kecuali: estrogen, progestogen and antagonisnya (Y42.5-Y42.6) Y55.1 Relaxan otot lurik [neuromuscular blocking agents] Kecuali: obat antispastik (Y46.8) Y55.2 Agen lain dan tidak jelas yang primernya bekerja pada otot Y55.3 Antitusif Y55.4 Expektoran Y55.5 Obat anti-common-cold Y55.6 Antiastmatika, not elsewhere classified Aminophylline, salbutamol, theobromine, theophylline Kecuali: agonists beta-adrenoreceptor (Y51.5) hormon pituitary anterior [adenohypophysis] (Y42.8) Y55.7 Agen lain dan tidak jelas yang primernya bekerja pada sistem pernafasan Y56. Agen-agen topikal yang terutama mempengaruhi kulit dan membran mukosa, obat mata, obat telinga, hidung dan tenggorokan (THT), dan obat gigi Termasuk: glukokortikoid, topikal Y56.0 Obat anti-jamur, anti-infeksi and anti-peradangan lokal, not elsewhere classified Y56.1 Antipruritika Y56.2 Astringen lokal dan detergen lokal Y56.3 Emollien, demulsen dan protektan Y56.4 Keratolitik, keratoplastik serta obat dan preparat pengobatan rambut lainnya Y56.5 Obat dan preparat oftalmologis Y56.6 Obat dan preparat otorhinolaryngologi [THT] ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-46

Y56.7 Obat gigi, yang dipakai secara topikal Y56.8 Agen topikal lainnya Spermisida Y56.9 Agen topikal, tidak jelas Y57. Obat-obatan lain dan tidak jelas Y57.0 Depresan selera makan [anorectics] Y57.1 Obat lipotropik Y57.2 Antidotum dan chelating agents, not elsewhere classified Y57.3 Alcohol deterrents Y57.4 Pharmaceutical excipients – bahan-bahan pembawa obat Y57.5 Media kontras X-ray Y57.6 Agen diagnostik lainnya Y57.7 Vitamin, not elsewhere classified Kecuali: vitamin B12 (Y44.1), vitamin K (Y44.3), nicotinic acid (Y52.7), vitamin D (Y54.7) Y57.8 Obat-obatan lainnya Y57.9 Obat-obatan, tidak jelas Y58. Vaksin-vaksin bakteri Y58.0 Vaksin BCG Y58.1 Vaksin tifoid and paratifoid Y58.2 Vaksin kholera Y58.3 Vaksin plague Y58.4 Vaksin tetanus Y58.5 Vaksin difteria Y58.6 Vaksin pertussis, termasuk kombinasi dengan sebuah komponen pertussis Y58.8 Vaksin bakteri campuran, kecuali kobinasi dengan sebuah komponen pertussis Y58.9 Vaksin-vaksin bakteri lain dan tidak jelas Y59. Vaksin dan zat biologis lain dan tidak jelas Y59.0 Vaksin virus Y59.1 Vaksin rickettsia Y59.2 Vaksin protozoa Y59.3 Vaksin immunoglobulin Y59.8 Vaksin dan zat biologis lain yang dijelaskan Y59.9 Vaksin atau zat biologis, tidak dijelaskan

Kecelakaan pada pasien sewaktu asuhan bedah dan medis (Y60-Y69) Kecuali:

kerusakan peralatan medis (sewaktu prosedur) (setelah implantasi) (sewaktu penggunaan) (Y70-Y82) prosedur bedah dan medis sebagai penyebab reaksi abnormal pasien, tanpa disebutkan kesalahan pada saat prosedur (Y83-Y84)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-47

Y60. Robekan, tusukan, perforasi atau perdarahan yang tidak disengaja sewaktu asuhan bedah dan medis Y60.0 Sewaktu operasi bedah Y60.1 Sewaktu infus atau transfusi Y60.2 Sewaktu dialisis ginjal atau perfusi lainnya Y60.3 Sewaktu injeksi atau imunisasi Y60.4 Sewaktu pemeriksaan endoskopik Y60.5 Sewaktu kateterisasi jantung Y60.6 Sewaktu aspirasi, pungsi dan kateterisasi lainnya Y60.7 Sewaktu pemberian enema Y60.8 Sewaktu asuhan bedah dan medis lainnya Y60.9 Sewaktu asuhan bedah dan medis yang tidak jelas Y61. Benda asing tertinggal di dalam tubuh sewaktu asuhan bedah dan medis Y61.0 Sewaktu operasi bedah Y61.1 Sewaktu infus atau transfusi Y61.2 Sewaktu dialisis ginjal atau perfusi lainnya Y61.3 Sewaktu injeksi atau imunisasi Y61.4 Sewaktu pemeriksaan endoskopik Y61.5 Sewaktu kateterisasi jantung Y61.6 Sewaktu aspirasi, pungsi dan kateterisasi lainnya Y61.7 Sewaktu pengeluaran kateter atau packing Y61.8 Sewaktu asuhan bedah dan medis lainnya Y61.9 Sewaktu asuhan bedah dan medis yang tidak jelas Y62. Kesalahan sterilisasi sewaktu asuhan bedah dan medis Y62.0 Sewaktu operasi bedah Y62.1 Sewaktu infus atau transfusi Y62.2 Sewaktu dialisis ginjal atau perfusi lainnya Y62.3 Sewaktu injeksi atau imunisasi Y62.4 Sewaktu pemeriksaan endoskopik Y62.5 Sewaktu kateterisasi jantung Y62.6 Sewaktu aspirasi, pungsi dan kateterisasi lainnya Y62.8 Sewaktu asuhan bedah dan medis lainnya Y62.9 Sewaktu asuhan bedah dan medis yang tidak jelas Y63. Kesalahan dosis sewaktu asuhan bedah dan medis Kecuali: kesalahan overdosis dari obat atau obat yang diberikan secara salah (X40-X44) Y63.0 Darah dan cairan lain diberikan berlebihan sewaktu transfusi atau infusi Y63.1 Kesalahan pengenceran cairan yang digunakan sewaktu infusi Y63.2 Overdosis radiasi yang diberikan dalam pengobatan Y63.3 Tak sengaja menghadapkan pasien pada radiasi sewaktu asuhan medis Y63.4 Kesalahan dosis dalam terapi electroshock atau insulin-shock Y63.5 Kesalahan pengaturan suhu pada aplikasi dan packing lokal ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-48

Y63.6 Tidak diberikannya obat, medikamen atau zat biologis yang diperlukan Y63.8 Kesalahan dosis dalam asuhan bedah dan medis lainnya Y63.9 Kesalahan dosis dalam asuhan bedah dan medis yangtidak jelas Y64. Zat medis atau biologis yang terkontaminasi Y64.0 Zat medis atau biologis terkontaminasi, ditransfusikan atau diinfuskan Y64.1 Zat medis atau biologis terkontaminasi, disuntikkan atau digunakan untuk imunisasi Y64.8 Zat medis atau biologis terkontaminasi, diberikan dengan cara lain Y64.9 Zat medis atau biologis terkontaminasi, diberikan dengan cara yang tidak jelas Pemberian zat medis atau biologis terkontaminasi NOS Y65. Kesalahan lain sewaktu asuhan bedah dan medis Y65.0 Darah yang tidak cocok dipakai dalam transfusi Y65.1 Cairan yang salah digunakan dalam infusi Y65.2 Kesalahan dalam sutura atau ligatur sewaktu operasi bedah Y65.3 Selang endotrakhea dipasang pada tempat yang salah sewaktu prosedur anestesi Y65.4 Tidak memasang atau melepas selang atau instrumen lain Y65.5 Pelaksanaan operasi yang tidak semestinya Y65.8 Kesalahan lain yang jelas sewaktu asuhan bedah dan medis Y66. Tidak diberikannya asuhan bedah dan dan medis Penghentian asuhan bedah dan medis secara prematur Y69. Kesalahan yang tidak dijelaskan sewaktu asuhan bedah dan dan medis

Peralatan medis berhubungan dengan insiden tak diinginkan dalam diagnosis dan pengobatan (Y70-Y82)

Termasuk: kerusakan peralatan medis (sewaktu prosedur) (setelah implantasi) (dalam penggunaan) Kecuali: kesalahan terhadap pasien sewaktu asuhan bedah dan medis, yang bisa diklasifikasi pada Y60-Y69 (Y60-Y69) Komplikasi kemudian menyusul penggunaan peralatan medis tanpa disebutkan kerusakan peralatan medis (Y83-Y84) Subdivisi karakter ke-4 berikut digunakan untuk kategori Y70-Y82: .0 Peralatan diagnostik dan monitoring .1 Peralatan terapi (nonbedah) dan rehabilitasi .2 Peralatan prostetik dan implant, material dan aksesoris lainnya .3 Instrumen, material dan peralatan bedah (termasuk benang jahitan) .8 Peralatan lain-lain (miscellaneous), not elsewhere classified Y70. Peralatan anestesi berhubungan dengan insiden tak diinginkan Y71. Peralat kardiovaskuler berhubungan dengan insiden tak diinginkan Y72. Peralatan THT berhubungan dengan insiden tak diinginkan

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-49

Y73. Peralatan gastroenterologi dan urologi berhubungan dengan insiden tak diinginkan Y74. Peralatan umum rumah sakit dan pemakaian sendiri berhubungan dengan insiden tak diinginkan Y75. Peralatan neurologis berhubungan dengan insiden tak diinginkan Y76. Peralatan obstetrik dan ginekologi berhubungan dengan insiden tak diinginkan Y77. Peralatan oftalmologis berhubungan dengan insiden tak diinginkan Y78. Peralatan radiologis berhubungan dengan insiden tak diinginkan Y79. Peralatan ortopedik berhubungan dengan insiden tak diinginkan Y80. Peralatan pengobatan fisik berhubungan dengan insiden tak diinginkan Y81. Peralatan bedah umum dan plastik berhubungan dengan insiden tak diinginkan Y82. Peralatan medis lain dan tidak dijelaskan berhubungan dengan insiden tak diinginkan

Pembedahan dan prosedur medis lain sebagai penyebab reaksi abnormal pasien, atau komplikasi di kemudian hari, tanpa disebutkan kesalahan pada saat prosedur (Y83-Y84) Kecuali:

kesalahan terhadap pasien sewaktu asuhan bedah dan medis, yang bisa diklasifikasi pada Y60-Y69 (Y60-Y69) kerusakan peralatan medis (sewaktu prosedur) (setelah implantasi) (dalam penggunaan) (Y70-Y82)

Y83. Operasi dan prosedur bedah lainnya sebagai penyebab reaksi abnormal pasien, atau komplikasi di kemudian hari, tanpa disebutkan kesalahan pada saat prosedur Y83.0 Operasi bedah dengan transplantasi organ menyeluruh (whole organ) Y83.1 Operasi bedah dengan implantasi peralatan internal buatan Y83.2 Operasi bedah dengan anastomosis, bypass atau graft Y83.3 Operasi bedah dengan pembuatan stoma external Y83.4 Bedah rekonstruksi lainnya Y83.5 Amputasi anggota (anggota) Y83.6 Pembuangan organ lain (partial) (total) Y83.8 Prosedur bedah lainnya Y83.9 Prosedur bedah, tidak dijelaskan Y84. Prosedur medis lain sebagai penyebab rekasi abnormal pasien, atau komplikasi di kemudian hari, tanpa disebutkan kesalahan pada saat prosedur dilakukan Y84.0 Kateterisasi jantung Y84.1 Dialisis ginjal Y84.2 Prosedur radiologis dan radioterapi Y84.3 Shock therapy

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-50

Y84.4 Y84.5 Y84.6 Y84.7 Y84.8 Y84.9

Aspirasi cairan Memasukkan sonde (saluran) lambung atau duodenum Kateterisasi urin Pengambilan contoh darah Prosedur medis lainnya Prosedur medis, tidak dijelaskan

Sequelae dari penyebab eksternal morbiditas dan mortalitas (Y85-Y89)

Kategori Y85-Y89 digunakan untuk menunjukkan berbagai hal sebagai penyebab kematian, cacad atau disabilitas akibat sequelae atau “efek terlambat”, yang diklasifikasikan di tempat lain. Sequelae mencakup kondisi yang dinyatakan demikian, atau terjadi sebagai “efek terlambat” satu tahun atau lebih setelah kejadian penyebabnya. Y85. Sequelae kecelakaan transport Y85.0 Sequelae kecelakaan MV Y85.9 Sequelae laka-transport lain dan tidak dijelaskan Y86. Sequelae kecelakaan lainnya Y87. Sequelae sengaja menyakiti diri, serangan, dan kejadian yang maksudnya tidak diketahui Y87.0 Sequelae menyakiti diri sendiri dengan sengaja Y87.1 Sequelae serangan Y87.2 Sequelae dari kejadian yang maksudnya tidak diketahui Y88. Sequelae dengan asuhan bedah dan medis sebagai penyebab eksternal Y88.0 Sequelae efek tak diinginkan dari obat-obatan dan zat biologis dalam terapi Y88.1 Sequelae kecelakaan terhadap pasien sewaktu prosedur bedah dan medis Y88.2 Sequelae insiden tak diinginkan yang berhubungan dengan peralatan medis dalam diagnosis dan terapi Y88.3 Sequelae dari prosedur bedah dan medis sebagai penyebab reaksi abnormal pasien, atau komplikasi kemudian, tanpa disebutkan kecelakaan pada waktu prosedur Y89. Sequelae penyebab eksternal lain Y89.0 Sequelae intervensi hukum Y89.1 Sequelae pelaksanaaneperang Y89.9 Sequelae penyebab eksternal yang tidak dijelaskan

Faktor tambahan yang berhubungan dengan penyebab morbiditas dan mortalitas yang diklasifikasikan di tempat lain (Y90-Y98)

Kategori ini dipakai kalau diinginkan, untuk informasi tambahan penyebab morbiditas dan mortalitas. Mereka bukan untuk pengkodean kondisi tunggal morbiditas dan mortalitas. Y90. Bukti keterlibatan alkohol ditentukan oleh kadar alkohol darah Y90.0 Kadar alkohol darah kurang dari 20 mg/dl Y90.1 Kadar alkohol darah 20-39 mg/dl ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-51

Y90.2 Y90.3 Y90.4 Y90.5 Y90.6 Y90.7 Y90.8 Y90.9

Kadar alkohol darah 40-59 mg/dl Kadar alkohol darah 60-79 mg/dl Kadar alkohol darah 80-99 mg/dl Kadar alkohol darah 100-119 mg/dl Kadar alkohol darah 120-199 mg/dl Kadar alkohol darah 200-239 mg/dl Kadar alkohol darah 240 mg/dl atau lebih Terdapatnya alkohol dalam darah, kadar tidak dijelaskan

Y91. Bukti keterlibatan alkohol yang ditentukan oleh tingkat intoksikasi Kecuali: Bukti keterlibatan alkohol yang ditentukan oleh kadar alkohol darah (Y90.-) Y91.0 Intoksikasi alkohol ringan Bau alkohol pada nafas, fungsi dan respons sedikit kacau, atau koordinasi agak sulit Y91.1 Intoksikasi alkohol moderat Bau alkohol pada nafas, fungsi dan respons agak kacau, atau koordinasi agak sulit. Y91.2 Intoksikasi alkohol berat Fungsi dan respons sangat kacau, koordinasi sulit, atau kerjasama terganggu Y91.3 Intoksikasi alkohol sangat berat Fungsi dan respons kacau hebat, koordinasi sulit sekali, atau kerjasama tidak mampu Y91.9 Keterlibatan alkohol, not otherwise specified Kecurigaan akan keterlibatan alkohol NOS Y95. Kondisi nosokomial Y96. Kondisi yangberhubungan dengan pekerjaan Y97. Kondisi yang berhubungan dengan polusi lingkungan Y98. Kondisi yang berhubungan dengan gaya hidup

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXI-52

CHAPTER XXII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS KESEHATAN DAN KONTAK DENGAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN (Z00-Z99) Catatan:

Bab ini jangan digunakan untuk perbandingan internasional atau untuk pengkodean mortalitas primer.

Kategori Z00-Z99 disediakan untuk saat-saat ketika keadaan selain penyakit, cedera, atau penyebab eksternal yang bisa diklasifikasikan pada kategori A00-Y89 dituliskan sebagai ‘diagnosis’ atau ‘masalah’. Ini bisa terjadi dalam dua cara utama: (a) Ketika seseorang yang mungkin sakit atau tidak sakit mengunjungi sarana pelayanan kesehatan (SPK) untuk suatu tujuan khusus, misalnya untuk mendapatkan asuhan atau pelayanan terbatas untuk kondisi sekarang, untuk menyumbangkan organ atau jaringan, untuk mendapatkan vaksinasi pencegahan, atau untuk membicarakan masalah yang bukan penyakit atau pun cedera. (b) Ketika terdapat keadaan atau masalah yang mempengaruhi status kesehatan, tapi keadaan atau masalah itu bukan penyakit atau cedera sekarang. Faktor seperti ini bisa timbul waktu survei kependudukan, ketika seseorang mungkin sedang sakit atau tidak, atau tercatat sebagai suatu faktor tambahan yang harus dipikirkan ketika seseorang memperoleh asuhan untuk suatu penyakit atau cedera. Blok-blok pada bab ini adalah: Z00-Z13 Orang-orang yang mendatangi SPK untuk pemeriksaan dan penyelidikan. Z20-Z29 Orang-orang dengan potensi ancaman kesehatan sehubungan dengan penyakit menular. Z30-Z39 Orang-orang yang mendatangi SPK sehubungan dengan reproduksi. Z40-Z54 Orang-orang yang mendatangi SPK untuk prosedur dan asuhan kesehatan spesifik. Z55-Z65 Orang-orang dengan potensi ancaman kesehatan sehubungan dengan sosioekonomik dan psikososial Z70-Z76 Orang-orang yang mendatangi SPK sehubungan dengan hal-hal lainnya Z80-Z99 Orang-orang dengan potensi ancaman kesehatan sehubungan dengan riwayat keluarga dan pribadi, dan kondisi tertentu yang mempengaruhi status kesehatan.

Orang-orang yang mendatangi SPK untuk pemeriksaan dan penyelidikan (Z00-Z13) Catatan: Penemuan abnormal nonspesifik yang terdapat pada waktu pemeriksaan ini diklasifikasikan pada kategori R70-R94.

Kecuali:

Z39.-)

Pemeriksaan sehubungan dengan kehamilan dan reproduksi (Z30-Z36,

Z00. Pemeriksaan dan penelitian umum terhadap orang tanpa keluhan atau diagnosis Kecuali: Untuk tujuan administratif (Z02.-), pemeriksaan penyaring khusus (Z11Z13) Z00.0 Pemeriksaan medis umum Health check-up NOS, pemeriksaan berkala (tahunan)(fisik) Kecuali: general health check-up: bayi atau anak (Z00.1), subpopulasi tertentu (Z10.-) Z00.1 Pemeriksaan rutin kesehatan anak Uji perkembangan bayi atau anak Kecuali: pengawasan kesehatan anak terlantar atau anak sehat lainnya (Z76.1-Z76.2) Z00.2 Pemeriksaan untuk periode pertumbuhan cepat kanak-kanak Z00.3 Pemeriksaan untuk status perkembangan remaja Status perkembangan remaja Z00.4 Pemeriksaan psikiatrik umum, not elsewhere classified Kecuali: pemeriksaan yang diminta untuk alasan medicolegal (Z04.6) Z00.5 Pemeriksaan calon donor organ atau jaringan Z00.6 Pemeriksaan untuk kontrol dan perbandingan normal program riset klinis Z00.8 Pemeriksaan umum lainnya Pemeriksaan kesehatan dalam survei kependudukan Z01. Pemeriksaan dan penelitian khusus lain pada orang tanpa keluhan atau laporan diagnosis Termasuk: Pemeriksaan rutin sistem khusus Kecuali: Pemeriksaan untuk: tujuan administratif (Z02.-), kondisi yang dicurigai, tidak terbukti (Z03.) Pemeriksaan penyaring khusus (Z11-Z13) Z01.0 Pemeriksaan mata dan penglihatan Kecuali: pemeriksaan untuk surat izin mengemudi (Z02.4) Z01.1 Pemeriksaan telinga dan pendengaran Z01.2 Pemeriksaan gigi Z01.3 Pemeriksaan tekanan darah Z01.4 Pemeriksaan ginekologis(umum)(rutin) Apusan Papanicolaou serviks, pemeriksaan pelvik (tahunan) (periodik) Kecuali: pemeriksaan atau uji kehamilan (Z32.-) pemeriksaan rutin pemeliharan kontrasepsi (Z30.4-Z30.5) Z01.5 Uji kulit untuk diagnostik dan sensitisasi Uji alergi, uji kulit untuk penyakit bakteri atau hipersensitifitas Z01.6 Pemeriksaan radiologis, not elsewhere classified Chest X-ray rutin, mammogram rutin

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-2

Z01.7 Pemeriksaan laboratorium Z01.8 Pemeriksaan khusus lain yang jelass Z01.9 Pemeriksaan khusus, tidak jelas Z02. Pemeriksaan kontak dengan SPK untuk tujuan administratif Z02.0 Pemeriksaan untuk memasuki institusi pendidikan Pemeriksaan untuk memasuki (pendidikan) prasekolah Z02.1 Pemeriksaan untuk masuk bekerja Kecuali: pemeriksaan kesehatan kerja (Z10.0) Z02.2 Pemeriksaan untuk memasuki institusi residensial Kecuali: pemeriksaan untuk memasuki penjara (Z02.8) general health check-up penghuni institusi Z10.1) Z02.3 Pemeriksaan untuk perekrutan angkatan bersenjata Kecuali: general health check-up anggota angkatan bersenjata (Z10.2) Z02.4 Pemeriksaan untuk surat izin mengemudi Z02.5 Pemeriksaan untuk partisipasi dalam olahraga Kecuali: uji alkohol darah dan obat di dalam darah (Z04.0) general health check-up anggota tim olahraga (Z10.3) Z02.6 Pemeriksaan untuk tujuan asuransi Z02.7 Penerbitan sertifikat medis Penerbitan sertifikat medis: penyebab kematian, cacad, tidak mampu, kesehatan Kecuali: pemeriksaan medis umum (Z00-Z01, Z02.0-Z02.6, Z02.8-Z02.9, Z10.-) Z02.8 Pemeriksaan untuk tujuan administratif lainnya Pemeriksaan (untuk): masuk penjara, summer camp adopsi, imigrasi, naturalisasi, sebelum menikah Kecuali: pengawasan kesehatan anak terlantar atau anak sehat lainnya (Z76.1-Z76.2) Z02.9 Pemeriksaan untuk tujuan administratif, tidak jelas Z03. Observasi dan evaluasi medis untuk dugaan penyakit dan kondisi Termasuk: Orang dengan gejala atau bukti kondisi abnormal yang memerlukan penelitian, tapi yang setelah pemeriksaan dan pengamatan, ternyata tidak memerlukan pengobatan atau asuhan medis lebih lanjut Kecuali: Orang dengan keluhan yang ditakutkan tapi tidak ada diagnosis untuknya (Z71.1) Z03.0 Pengamatan untuk dugaan tuberkulosis Z03.1 Pengamatan untuk dugaan neoplasma ganas Z03.2 Pengamatan untuk dugaan kelainan jiwa dan tingkah laku Pengamatan: tingkah laku dissosial, membakar-bakar, aktifitas gang, atau maling toko, tanpa kelainan psikiatrik yang jelas Z03.3 Pengamatan untuk dugaan kelainan sistem syaraf Z03.4 Pengamatan untuk dugaan infark miokardium

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-3

Z03.5 Pengamatan untuk dugaan penyakit kardiovaskuler lainnya Z03.6 Pengamatan untuk dugaan efek toksik zat yang ditelan Pengamatan untuk dugaan: efek yang tidak diinginkan dari obat, keracunan Z03.8 Pengamatan untuk dugaan penyakit dan kondisi lainnya Z03.9 Pengamatan untuk dugaan penyakit dan kondisi, tidak jelas Z04. Pemeriksaan dan pengamatan untuk alasan lain Termasuk: Pemeriksaan untuk alasan medikolegal Z04.0 Uji alkohol darah dan obat di dalam darah Kecuali: terdapat: alkohol di dalam darah (R78.0), obat di dalam darah (R78.-) Z04.1 Pemeriksaan dan pengamatan setelah kecelakaan transport Kecuali: setelah kecelakaan kerja (Z04.2) Z04.2 Pemeriksaan dan pengamatan setelah kecelakaan kerja Z04.3 Pemeriksaan dan pengamatan setelah kecelakaan lain Z04.4 Pemeriksaan dan pengamatan setelah tuduhan perkosaan dan seduction Pemeriksaan terhadap korban atau tertuduh setelah tuduhan perkosaan dan seduction Z04.5 Pemeriksaan dan pengamatan setelah timbul cedera lain Pemeriksaan terhadap korban atau tertuduh setelah timbul cedera lain Z04.6 Pemeriksaan psikiatrik umum, diminta oleh pemerintah Z04.8 Pemeriksaan dan pengamatan untuk alasan lain yang jelas Permintaan untuk pembuktian dari ahli Z04.9 Pemeriksaan dan pengamatan untuk alasan yang tidak jelas Observasi NOS Z08. Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan neoplasma ganas Termasuk: Pengawasan medis setelah pengobatan Kecuali: Asuhan medis follow-up dan penyembuhan (Z42-Z51, Z54.-) Z08.0 Pemeriksaan follow-up pasca pembedahan untuk neoplasma ganas

Z08.2 Z08.7 Z08.8 Z08.9

Pemeriksaan follow-up pasca radioterapi untuk neoplasma ganas Kecuali: sesi radioterapi (Z51.0) Pemeriksaan follow-up pasca khemoterapi untuk neoplasma ganas Kecuali: sesi khemoterapi (Z51.1) Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan kombinasi untuk neoplasma ganas Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan lain untuk neoplasma ganas Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan neoplasma ganas, tidak jelas

Z09. Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan kondisi selain neoplasma ganas Termasuk: Pengawasan medis setelah pengobatan Kecuali: Asuhan medis follow-up dan penyadaran (Z42-Z51, Z54.-) Pengawasan medis paca pengobatan neoplasma ganas (Z08.-)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-4

Z09.0 Z09.1 Z09.2 Z09.3 Z09.4 Z09.7 Z09.8 Z09.9

Pengawasan: kontrasepsi (Z30.4-Z30.5), prostetik dan alat medis lain (Z44Z46) Pemeriksaan follow-up pasca bedah kondisi selain neoplasma ganas Pemeriksaan follow-up pasca radioterapi kondisi selain neoplasma ganas Kecuali: sesi radioterapi (Z51.0) Pemeriksaan follow-up pasca kemoterapi kondisi selain neoplasma ganas Kecuali: khemoterapi ruminasi [maintenance] (Z51.1-Z51.2) Pemeriksaan follow-up pasca psikoterapi Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan fraktur Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan gabungan untuk kondisi selain neoplasma ganas Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan lain kondisi selain neoplasma ganas Pemeriksaan follow-up pasca pengobatan yang tidak jelas untuk kondisi selain neoplasma ganas

Z10. General health check-up rutin pada subpopulasi tertentu Kecuali: pemeriksaan medis untuk tujuan administratif (Z02.-) Z10.0 Pemeriksaan kesehatan kerja Kecuali: pemeriksaan sebelum kerja (Z02.1) Z10.1 General health check-up rutin pada penghuni institusi Kecuali: pemeriksaan admisi (Z02.2) Z10.2 General health check-up rutin angkatan bersenjata Kecuali: pemeriksaan waktu rekruitmen (Z02.3) Z10.3 General health check-up rutin tim olahraga Kecuali: uji alkohol darah dan obat di dalam darah (Z04.0) pemeriksaan untuk partisipasi dalam olahraga (Z02.5) Z10.8 General health check-up rutin pada subpopulasi tertentu lainnya Anak sekolah, mahasiswa Z11. Pemeriksaan penyaring khusus penyakit infeksi dan parasit Z11.0 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit infeksi usus Z11.1 Pemeriksaan penyaring khusus tuberkulosis pernafasan Z11.2 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit bakteri lainnya Z11.3 Pemeriksaan penyaring khusus infeksi akibat hubungan sexual Z11.4 Pemeriksaan penyaring khusus human immunodeficiency virus [HIV] Z11.5 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit virus lainnya Kecuali: penyakit usus karena virus (Z11.0) Z11.6 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit protozoa lain dan cacingan Kecuali: penyakit usus karena protozoa(Z11.0) Z11.8 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit infeksi dan parasit lainnya Penyakit khlamydia, riketsia, spirokhaeta, mikosis Z11.9 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit infeksi dan parasit, tidak jelas Z12. Pemeriksaan penyaring khusus terhadap neoplasma ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-5

Z12.0 Z12.1 Z12.2 Z12.3 Z12.4 Z12.5 Z12.6 Z12.8 Z12.9

Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma lambung Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma saluran usus Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma organ pernafasan Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma payudara Kecuali: mammogram rutin (Z01.6) Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma serviks Kecuali: pada test rutin atau bagian dari pemeriksaan ginekologis umum(Z01.4) Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma prostat Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma kandung kemih Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma pada situs lainnya Pemeriksaan penyaring khusus neoplasma, tidak jelas

Z13. Pemeriksaan penyaring khusus penyakit dan kelainan lainnya Z13.0 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit darah dan organ pembentuk darah dan kelainan yang melibatkan mekanisme imun Z13.1 Pemeriksaan penyaring khusus diabetes mellitus Z13.2 Pemeriksaan penyaring khusus kelainan gizi Z13.3 Pemeriksaan penyaring khusus kelainan jiwa dan tingkah laku Alkoholisme, depresi, retardasi mental Z13.4 Pemeriksaan penyaring khusus kelainan perkembangan tertentu kanak-kanak Kecuali: uji perkembangan rutin pada bayi atau anak (Z00.1) Z13.5 Pemeriksaan penyaring khusus kelainan mata dan telinga Z13.6 Pemeriksaan penyaring khusus kelainan kardiovaskuler Z13.7 Pemeriksaan penyaring khusus malformasi, deformasi dan kelainan kromosom kongenital Z13.8 Pemeriksaan penyaring khusus penyakit dan kelainan lain yang jelas Kelainan gigi, kelainan endokrin dan metabolik Kecuali: diabetes mellitus (Z13.1) Z13.9 Pemeriksaan penyaring khusus, tidak jelas

Orang-orang dengan potensi ancaman kesehatan sehubungan dengan penyakit menular (Z20-Z29) Z20. Kontak dengan dan dihadapkan pada penyakit menular Z20.0 Kontak dengan dan terdedah penyakit infeksi usus Z20.1 Kontak dengan dan terdedah tuberkulosis Z20.2 Kontak dengan dan terdedah infeksi akibat hubungan sexual Z20.3 Kontak dengan dan terdedah rabies Z20.4 Kontak dengan dan terdedah rubella Z20.5 Kontak dengan dan terdedah hepatitis virus Z20.6 Kontak dengan dan terdedah human immunodeficiency virus [HIV] Kecuali: status infesi asimptomatik human immunodeficiency virus [HIV] (Z21)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-6

Z20.7 Kontak dengan dan terdedah pediculosis, acariasis dan infestasi lainnya Z20.8 Kontak dengan dan terdedah penyakit menular lainnya Z20.9 Kontak dengan dan terdedah penyakit menular yang tidak jelas Z21. Status infesi asimptomatik human immunodeficiency virus HIV positive NOS Kecuali: Penyakit HIV (B20-B24), bukti laboratorium adanya HIV (R75) Kontak dengan dan dihadapkan pada HIV (Z20.6) Z22. Carrier penyakit infeksi Termasuk: Tersangka carrier Z22.0 Carrier typhoid Z22.1 Carrier penyakit infeksi usus lainnya Z22.2 Carrier diphtheria Z22.3 Carrier penyakit bakteri lain yang jelas Carrier penyakit bakteri akibat: meningokoki, stafilokoki, streptokoki Z22.4 Carrier infeksi dengan hubungan sexual sebagai cara penularan utama Carrier: gonorrhoea, syphilis Z22.5 Carrier hepatitis virus Carrier hepatitis B surface antigen [HBsAg] Z22.6 Carrier infeksi human T-lymphotropic virus type- 1 [HTLV-1] Z22.8 Carrier penyakit infeksi lainnya Z22.9 Carrier penyakit infeksi, tidak jelas Z23. Memerlukan imunisasi terhadap penyakit bakteri tunggal Kecuali: immunisasi: terhadap kombinasi penyakit (Z27.-), immunisasi tidak dilakukan (Z28.-) Z23.0 Memerlukan imunisasi terhadap cholera saja Z23.1 Memerlukan imunisasi terhadap typhoid-paratyphoid [TAB] saja Z23.2 Memerlukan imunisasi terhadap tuberculosis [BCG] Z23.3 Memerlukan imunisasi terhadap plague Z23.4 Memerlukan imunisasi terhadap tularaemia Z23.5 Memerlukan imunisasi terhadap tetanus saja Z23.6 Memerlukan imunisasi terhadap diphtheria saja Z23.7 Memerlukan imunisasi terhadap pertussis saja Z23.8 Memerlukan imunisasi terhadap penyakit bakteri tunggal lainnya Z24. Memerlukan imunisasi terhadap penyakit virus tunggal tertentu Kecuali: immunisasi terhadap kombinasi penyakit (Z27.-) immunisasi tidak dilakukan (Z28.-) Z24.0 Memerlukan imunisasi terhadap poliomyelitis Z24.1 Memerlukan imunisasi terhadap arthropod-borne viral encephalitis Z24.2 Memerlukan imunisasi terhadap rabies Z24.3 Memerlukan imunisasi terhadap yellow fever ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-7

Z24.4 Memerlukan imunisasi terhadap measles saja Z24.5 Memerlukan imunisasi terhadap rubella saja Z24.6 Memerlukan imunisasi terhadap hepatitis virus Z25. Memerlukan imunisasi terhadap penyakit virus tunggal lainnya Kecuali: immunisasi: terhadap kombinasi penyakit (Z27.-), immunisasi tidak dilakukan (Z28.-) Z25.0 Memerlukan imunisasi terhadap mumps saja Z25.1 Memerlukan imunisasi terhadap influenza Z25.8 Memerlukan imunisasi terhadap penyakit virus tunggal lain yang jelas Z26. Memerlukan imunisasi terhadap penyakit infeksi tunggal lainnya Kecuali: immunisasi: terhadap kombinasi penyakit (Z27.-), tidak dilakukan (Z28.-) Z26.0 Memerlukan imunisasi terhadap leishmaniasis Z26.8 Memerlukan imunisasi terhadap penyakit virus tunggal lain yang jelas Z26.9 Memerlukan imunisasi terhadap penyakit infeksi yang tidak jelas Memerlukan imunisasi NOS Z27. Memerlukan imunisasi terhadap combinations of infectious diseases Kecuali: immunisasi tidak dilakukan (Z28.-) Z27.0 Memerlukan imunisasi cholera dengan typhoid-paratyphoid [cholera + TAB] Z27.1 Memerlukan imunisasi kombinasi diphtheria-tetanus-pertussis [DTP] Z27.2 Memerlukan imunisasi DTP dengan typhoid-paratyphoid [DTP + TAB] Z27.3 Memerlukan imunisasi DTP dengan poliomyelitis [DTP + polio] Z27.4 Memerlukan imunisasi measles-mumps-rubella [MMR] Z27.8 Memerlukan imunisasi kombinasi penyakit infeksi lainnya Z27.9 Memerlukan imunisasi kombinasi penyakit infeksi yang tidak jelas Z28. Imunisasi tidak dilakukan Z28.0 Imunisasi tidak dilakukan karena kontraindikasi Z28.1 Imunisasi tidak dilakukan karena kepercayaan dan tekanan kelompok pasien Z28.2 Imunisasi tidak dilakukan karena alasan lain dan tidak jelas dari pasien Z28.8 Imunisasi tidak dilakukan karena alasan lain Z28.9 Imunisasi tidakdilakukan karena alasan yang tidak jelas Z29. Memerlukan cara-cara pencegahan [profilaksis] lainnya Kecuali: desensitisasi terhadap allergens (Z51.6), bedah profilaksis (Z40.-) Z29.0 Isolasi Admisi untuk melindungi seseorang dari lingkungannya, atau untuk isolasi seseorang setelah kontak dengan penyakit infeksi Z29.1 Imunoterapi profilaksis Pemberian immunoglobulin Z29.2 Khemoterapi profilaksis lainnya Khemoprofilaksis, terapi antibiotika profilaksis ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-8

Z29.8 Tindakan profilaksis lain yang jelas Z29.9 Tindakan profilaksis, tidak jelas

Orang-orang yang mendatangi SPK sehubungan dengan reproduksi (Z30-Z39) Z30. Penatalaksanaan kontrasepsi Z30.0 Konseling dan nasehat umum tentang kontrasepsi Nasehat keluarga berencana NOS, pemberian awal kontrasepsi Z30.1 Pemasangan alat kontrasepsi (dalam rahim) Z30.2 Sterilisasi Admisi untuk pemotongan tuba fallopia atau vas deferens Z30.3 Menstrual extraction Intersepsi kehamilan, menstrual regulation Z30.4 Pengawasan obat-obat kontrasepsi Peresepan ulang pil kontrasepsi atau obat kontrasepsi lainnya Pemeriksaan rutin untuk mempertahankan kontrasepsi Z30.5 Pengawasan alat kontrasepsi (dalam rahim) Pemeriksaan, pemasangan kembali, atau pengeluaran alat kontrasepsi (dalam rahim) Z30.8 Penatalaksanaan kontrasepsi lainnya Hitung sperma pasca-vasektomi Z30.9 Penatalaksanaan kontrasepsi, tidak jelas Z31. Penatalaksanaan prokreatif [usaha memperoleh keturunan] Kecuali: komplikai yang berhubungan dengan fertilisasi buatan (N98.-) Z31.0 Tuboplasti atau vasoplasti setelah sterilisasi sebelumnya Z31.1 Inseminasi buatan Z31.2 Fertilisasi in vitro Admisi untuk mengambil atau menanam ova Z31.3 Metode fertilisasi terbantu lainnya Z31.4 Penelitian dan pengujian prokreatif Fallopian insufflation (‘ditiup’), hitung sperma Kecuali: hitung sperma pasca-vasektomi (Z30.8) Z31.5 Konseling genetik] Z31.6 Konseling dan nasehat umum tentang prokreasi Z31.8 Penatalaksanaan prokreatif lainny Z31.9 Penatalaksanaan prokreatif, tidak jelas Z32. Pemeriksaan dan uji kehamilan Z32.0 Hamil, tidak atau belum dipastikan Z32.1 Hamil, dipastikan Z33. Keadaan hamil, insidentil Keadaan hamil NOS ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-9

Z34. Pengawasan kehamilan normal Z34.0 Pengawasan hamil pertama yang normal Z34.8 Pengawasan hamil lain yang normal Z34.9 Pengawasan hamil normal, tidak jelas Z35. Pengawasan hamil resiko tinggi Z35.0 Pengawasan hamil dengan riwayat infertilitas Z35.1 Pengawasan hamil dengan riwayat abortus Pengawasan hamil dengan riwayat mola: hyidatidiformis, vesikularis Kecuali: habitual aborter: asuhan selama hamil (O26.2), tanpa kehamilan (N96) Z35.2 Pengawasan hamil dengan riwayat reproduksi atau obstetri lain yang buruk Pengawasan hamil dengan riwayat: kondisi yang bisa diklasifikasikan pada O10-O92, kematian neonatus, lahir mati Z35.3 Pengawasan hamil dengan riwayat antenatal care tidak memadai Kehamilan: tersembunyi [concealed, hidden] Z35.4 Pengawasan hamil dengan grand multiparity (jumlah anak telah banyak) Kecuali: multiparitas tanpa kehamilan sekarangl (Z64.1) Z35.5 Pengawasan primigravida tua Z35.6 Pengawasan primigravida sangat muda Z35.7 Pengawasan hamil resiko tinggi akibat masalah sosial Z35.8 Pengawasan hamil resiko tinggi lainnya Z35.9 Pengawasan hamil resiko tinggi, tidak jelas Z36. Antenatal screening Kecuali: penemuan abnormal pada antenatal screening ibu (O28.-), asuhan prenatal rutin (Z34-Z35) Z36.0 Antenatal screening untuk kelainan kromosom Amniosentesis, sampel plasenta (diambil melalui vagina) Z36.1 Antenatal screening untuk kadar alphafetoprotein yang meningkat Z36.2 Antenatal screening lain didasarkan pada amniocentesis Z36.3 Antenatal screening malformasi dengan ultrasound dan cara fisik lainnya Z36.4 Antenatal screening retardasi pertumbuhan dengan ultrasound dan cara fisik lainnya Z36.5 Antenatal screening untuk isoimunisasi Z36.8 Antenatal screening lainnya Screening terhadap haemoglobinopathy Z36.9 Antenatal screening, tidak jelas Z37. Hasil melahirkan [delivery] Catatan: Kategori ini untuk kode tambahan identifikasi hasil kelahiran pada catatan medis ibu Z37.0 Tunggal lahir hidup

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-10

Z37.1 Z37.2 Z37.3 Z37.4 Z37.5 Z37.6 Z37.7 Z37.9

Tunggal lahir mati Kembar dua, keduanya lahir hidup Kembar dua, satu lahir hidup dan satu lahir mati Kembar dua, kedunya lahir mati Kembar lainnya, semua lahir hidup Kembar lainnya, beberapa lahir hidup Kembar lainnya, semua lahir mati Hasil kehamilan, tidak jelas Kelahiran kembar NOS, kelahiran tunggal NOS

Z38. Bayi lahir hidup menurut tempat lahir Z38.0 Tunggal, lahir di rumah sakit Z38.1 Tunggal, lahir di luar rumah sakit Z38.2 Tunggal, tempat lahir tidak jelas Bayi lahir hidup NOS Z38.3 Kembar dua, lahir di rumah sakit Z38.4 Kembar dua, lahir di luar rumah sakit Z38.5 Kembar dua, tempat lahir tidak jelas Z38.6 Kembar lainnya, lahir di rumah sakit Z38.7 Kembar lainnya, lahir di luar rumah sakit Z38.8 Kembar lainnya, tempat lahir tidak jelas Z39. Asuhan dan pemeriksaan postpartum Z39.0 Asuhan dan pemeriksaan segera setelah melahirkan Asuhan dan pengamatan pada kasus tanpa komplikasi Kecuali: asuhan untuk komplikasi postpartum - see Alphabetical Index Z39.1 Asuhan dan pemeriksaan ibu menyusui Pengawasan laktasi Kecuali: kelainan laktasi (O92.-) Z39.2 Follow-up rutin postpartum

Orang-orang yang mendatangi SPK untuk prosedur dan asuhan kesehatan spesifik (Z40-Z54)

Catatan: Kategori Z40-Z54 ditujukan untuk alasan memperoleh asuhan. Mereka bisa untuk pasien yang telah diobati untuk suatu penyakit atau cedera, tapi sedang memperoleh asuhan follow-up atau profilaksis, asuhan penyembuhan, atau asuhan untuk memantapkan pengobatan, untuk menghadapi keadaan sisa, untuk memastikan kondisi tersebut tidak kembali, atau untuk mencegah kembalinya (recurrence) kondisi tersebut. Kecuali: Pemeriksaan follow-up untuk pengawasan medis setelah pengobatan (Z08-Z09) Z40. Bedah profilaksis Z40.0 Bedah profilaksis terhadap faktor resiko yang terkait dengan neoplasma Admisi untuk pembuangan profilaksis suatu organ ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-11

Z40.8 Bedah profilaksis lainnya Z40.9 Bedah profilaksis, tidak jelas Z41. Prosedur untuk tujuan selain memperbaiki status kesehatan Z41.0 Transplantasi rambut Z41.1 Bedah plastik lain untuk tampilan kosmetik yang tidak terterima Implantasi payudara Kecuali: bedah plastik dan rekonstruksi setelah sembuhnya cedera atau operasi (Z42.-) Z41.2 Sirkumsisi rutin dan keagamaan Z41.3 Penusukan daun telinga Z41.8 Prosedur lain untuk tujuan selain memperbaiki status kesehatan Z41.9 Prosedur untuk tujuan selain memperbaiki status kesehatan, tidak jelas Z42. Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik Termasuk: bedah plastik dan rekonstruksi setelah sembuhnya cedera atau operasi perbaikan jaringan yang menjadi parut Kecuali: bedah plastik untuk tampilan kosmetik yang tidak terterima (Z41.1) bedah plastik untuk pengobatan cedera sekarang - kode menurut cedera [Vol. 3] Z42.0 Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik kepala dan leher Z42.1 Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik payudara Z42.2 Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik bagian lain badan Z42.3 Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik anggota atas Z42.4 Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik anggota bawah Z42.8 Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik bagian tubuh lainnya Z42.9 Asuhan follow-up yang melibatkan bedah plastik, tidak jelas Z43. Perawatan lobang buatan Termasuk: pemasukan sonde atau ‘bougies’, pengeluaran kateter, pembersihan perubahan, penutupan Kecuali: status adanya lobang buatan saja, tanpa diperlukan perawatan (Z93.-) komplikasi stoma eksternal (J95.0, K91.4, N99.5) perbaikan dan penyesuaian prostetik dan alat lainnya (Z44-Z46) Z43.0 Perawatan trakeostomi Z43.1 Perawatan gastrostomi Z43.2 Perawatan ileostomi Z43.3 Perawatan kolostomi Z43.4 Perawatan lobang buatan lainnya pada saluran pencernaan Z43.5 Perawatan sistostomi Z43.6 Perawatan lobang buatan lainnya pada saluran kemih Nefrostomi, ureterostomi, uretrostomi Z43.7 Perawatan vagina buatan Z43.8 Perawatan lobang buatan lainnya ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-12

Z43.9 Perawatan lobang buatan yang tidak jelas Z44. Penyesuaian (fitting and adjustment) alat prostetik eksternal Kecuali: kehadiran alat prostetik (Z97.-) Z44.0 Penyesuaian lengan buatan (komplit)(sebagian) Z44.1 Penyesuaian tungkai buatan (komplit)(sebagian) Z44.2 Penyesuaian mata buatan Kecuali: komplikasi mekanis prostesis okuler (T85.3) Z44.3 Penyesuaian prosthesis eksternal payudara Z44.8 Penyesuaian alat prostetik eksternal lainnya Z44.9 Penyesuaian alat prostetik eksternal yang tidak jelas Z45. Pengaturan (adjustment and management) alat yang ditanamkan Kecuali: malfungsi atau komplikasi lain peralatan – see Alphabetical Index Z45.0 Pengaturan pacemaker jantung Pemeriksaan dan pengujian generator [battery] pulsa Z45.1 Pengaturan pompa infusi Z45.2 Pengaturan alat akses pembuluh darah [vascular access device] Z45.3 Pengaturan alat pendengaran yang ditanamkan Peralatan konduksi suara melalui tulang, peralatan cochlea Z45.8 Pengaturan alat yang ditanamkan lainnya Z45.9 Pengaturan alat yang ditanamkan yang tidak jelas Z46. Penyesuaian (fitting and adjustment) peralatan lainnya Kecuali: pemberian resep ulangan (Z76.0), kehadiran prostetik dan alat lain (Z95-Z97) malfungsi atau komplikasi lain peralatan – see Alphabetical Index Z46.0 Penyesuaian kaca mata dan lensa kontak Z46.1 Penyesuaian alat bantu pendengaran Z46.2 Penyesuaian alat lain yang terkait dengan sistem syaraf dan panca indera Z46.3 Penyesuaian alat prostetik gigi Z46.4 Penyesuaian alat ortodontik Z46.5 Penyesuaian ileostomi dan perlengkapan lain pada usus Z46.6 Penyesuaian alat perkemihan Z46.7 Penyesuaian alat ortopedik Orthopaedic: brace, cast [gips], corset, shoes Z46.8 Penyesuaian alat lain yang jelas Kursi roda Z46.9 Penyesuaian alat yang tidak jelas Z47. Asuhan follow-up ortopedik lainnya Kecuali: pemeriksaan follow-up setelah pengobatan fraktur (Z09.4), asuhan yang melibatkan prosedur rehabilitasi (Z50.-), komplikasi alat ortopedik internal, implants dan grafts (T84.-)

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-13

Z47.0 Asuhan follow-up untuk penarikan plat fraktur dan alat fiksasi internal lain Pengeluaran: pins, plates, rods, screws Kecuali: penarikan alat fiksasi eksternal (Z47.8) Z47.8 Asuhan follow-up ortopedik lain yang jelas Pengubahan, pemeriksaan, atau penarikan: alat fiksasi eksternal atau traksi, gips Z47.9 Asuhan follow-up ortopedik, tidak jelas Z48. Asuhan follow-up bedah lainnya Kecuali: pemeriksaan follow-up: pembedahan (Z09.0), pengobatan fraktur (Z09.4) perawatan lobang buatan (Z43.-), asuhan follow-up ortopedik (Z47.-) perbaikan dan penyesuaian prostetik dan alat lainnya (Z44-Z46) Z48.0 Perawatan dressing dan sutura bedah Perubahan dressing, pembuangan sutura Z48.8 Asuhan follow-up bedah lain yang jelas Z48.9 Asuhan follow-up bedah, tidak jelas Z49. Asuhan yang melibatkan dialisis Termasuk: persiapan dan pengobatan dialisis Kecuali: status dialisis ginjal (Z99.2) Z49.0 Asuhan persiapan untuk dialisis Z49.1 Extracorporeal dialisis Dialisis (ginjal) NOS Z49.2 Dialisis lainnya Dialisis peritoneum Z50 Asuhan yang melibatkan penggunaan prosedur rehabilitasi Kecuali: Konseling (Z70-Z71) Z50.0 Rehabilitasi jantung

Z50.2 Z50.3 Z50.4 Z50.5 Z50.6 Z50.7 Z50.8 Z50.9

Terapi fisik lainnya Latihan terapi dan pemulihan [therapeutic and remedial exercises] Rehabilitasi alkohol Rehabilitasi obat Psikoterapi, not elsewhere classified Terapi wicara [speech therapy] Orthoptic training [cara pengobatan juling] Terapi kerja dan rehabilitasi kemampuan kerja, not elsewhere classified Asuhan yang melibatkan penggunaan prosedur rehabilitasi lainnya Rehabilitasi tembakau, latihan dalam activities of daily living [ADL] NEC Asuhan yang melibatkan penggunaan prosedur rehabilitasi, tidak jelas Rehabilitasi NOS

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-14

Z51. Asuhan medis lainnya Kecuali: Pemeriksaan follow-up setelah pengobatan (Z08-Z09) Z51.0 Sesi radioterapi Z51.1 Sesi khemoterapi untuk neoplasma Z51.2 Khemoterapi lainnya Khemoterapi pemeliharaaan [maintenance] NOS Kecuali: khemoterapi profilaksis untuk tujuan imunisasi (Z23-Z27, Z29.-) Z51.3 Transfusi darah tanpa adalanya laporan diagnosis Z51.4 Asuhan persiapan untuk pengobatan selanjutnya, not elsewhere classified Kecuali: asuhan persiapan untuk dialisis (Z49.0) Z51.5 Palliative care [asuhan untuk meringankan penderitaan] Z51.6 Desensitisasi terhadap allergen Z51.8 Asuhan medis lain yang jelas Kecuali: holiday relief care (Z75.5) Z51.9 Asuhan medis, tidak jelas Z52. Donor organ dan jaringan Kecuali: pemeriksaan calon donor (Z00.5) Z52.0 Donor darah Termasuk: komponen darah seperti limfosit, platelet, atau sel stem Z52.1 Donor kulit Z52.2 Donor tulang Z52.3 Donor sumsum tulang Z52.4 Donor ginjal Z52.5 Donor kornea Z52.6 Donor hati Z52.7 Donor jantung Z52.8 Donor organ dan jaringan lainnya Z52.9 Donor organ dan jaringan yang tidak jelas Donor NOS Z53. Orang yang mendatangi SPK untuk prosedur spesifik, tapi tidak dilakukan Kecuali: imunisasi tidak dilaksanakan (Z28.-) Z53.0 Prosedur tidak dilakukan karena kontraindikasi Z53.1 Prosedur tidak dilakukan karena kepercayaan dan tekanan kelompok Z53.2 Prosedur tidak dilakukan karena alasan lain dan tidak jelas dari pasien Z53.8 Prosedur tidak dilakukan karena alasan lainnya Z53.9 Prosedur tidak dilakukan, alasan tidak jelas Z54. Penyembuhan Z54.0 Penyembuhan setelah pembedahan Z54.1 Penyembuhan setelah radioterapi Z54.2 Penyembuhan setelah khemoterapi ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-15

Z54.3 Penyembuhan setelah psikoterapi Z54.4 Penyembuhan setelah pengobatan fraktur Z54.7 Penyembuhan setelah pengobatan kombinasi Penyembuhan setelah kombinasi pengobatan yang diklasifikasikan pada Z54.0-Z54.4 Z54.8 Penyembuhan setelah pengobatan lainnya Z54.9 Penyembuhan setelah pengobatan yang tidak jelas

Orang-orang dengan potensi ancaman kesehatan sehubungan dengan sosioekonomik dan psikososial (Z55-Z65) Z55. Masalah yang berhubungan dengan pendidikan dan kemampuan membaca Kecuali: kelainan perkembangan psikologis (F80-F89) Z55.0 Buta huruf dan kemampuan membaca rendah Z55.1 Sekolah tidak tersedia atau tak tersanggupi Z55.2 Kegagalan dalam ujian Z55.3 Prestasi rendah di sekolah Z55.4 Salah penyesuaian pendidikan dan tidak cocok dengan guru dan kawan sekelas Z55.8 Masalah lain sehubungan dengan pendidikan dan kemampuan membaca Pengajaran tidak memadai Z55.9 Masalah pendidikan dan kemampuan membaca, tidak jelas Z56. Masalah yang berhubungan dengan pekerjaan dan pengangguran Kecuali: dihadapkan pada faktor resiko oleh pekerjaan (Z57.-) masalah yang berhubungan dengan perumahan dan keadaan ekonomik (Z59.-) Z56.0 Pengangguran, tidak jelas Z56.1 Perubahan pekerjaan Z56.2 Ancaman kehilangan pekerjaan Z56.3 Jadwal kerja yang menyebabkan stress Z56.4 Ketidaksesuaian dengan pimpinan dan rekan sekerja Z56.5 Pekerjaan yang tidak diinginkan Kondisi pekerjaan yang sulit Z56.6 Tekanan fisik dan mental lain yang berhubungan dengan pekerjaan Z56.7 Masalah lain tidak jelas yang berhubungan dengan pekerjaan Z57. Dihadapkan oleh pekerjaan pada faktor resikofactors Z57.0 Dihadapkan oleh pekerjaan pada kebisingan Z57.1 Dihadapkan oleh pekerjaan pada radiasi Z57.2 Dihadapkan oleh pekerjaan pada debu Z57.3 Dihadapkan oleh pekerjaan pada kontaminan udara lainnya Z57.4 Dihadapkan oleh pekerjaan pada agen toksik dalam pertanian Agen padat, cair, gas atau uap

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-16

Z57.5 Dihadapkan oleh pekerjaan pada agen toksik dalam industri lain Agen padat, cair, gas atau uap Z57.6 Dihadapkan oleh pekerjaan pada suhu ekstrim Z57.7 Dihadapkan oleh pekerjaan pada getaran Z57.8 Dihadapkan oleh pekerjaan pada faktor resiko lainnya Z57.9 Dihadapkan oleh pekerjaan pada faktor resiko yang tidak jelas Z58. Masalah yang berhubungan dengan lingkungan fisik Kecuali: dihadapkan oleh pekerjaan (Z57.-) Z58.0 Dihadapkan pada kebisingan Z58.1 Dihadapkan pada polusi udara Kecuali: asap tembakau (Z58.7) Z58.2 Dihadapkan pada polusi air Z58.3 Dihadapkan pada polusi tanah Z58.4 Dihadapkan pada radiasi Z58.5 Dihadapkan pada polusi lain Z58.6 Suplai air minum tidak memadai Kecuali: efek dari haus (T73.1) Z58.7 Dihadapkan pada asap tembakau Merokok pasif Kecuali: Kelainan jiwa dan tingkah laku akibat penggunaan tembakau (F17.-) Riwayat pribadi penyalahgunaan zat psikoaktif (Z86.4) Penggunaan tembakau (Z72.0) Z58.8 Masalah lain yang berhubungan dengan lingkungan fisik Z58.9 Masalah yang berhubungan dengan lingkungan fisik, tidak jelas Z59. Masalah yang berhubungan dengan perumahan dan keadaan ekonomik Kecuali: suplai air minum tidak memadai (Z58.6) Z59.0 Tuna wisma Z59.1 Perumahan yang tidak memadai Cacad teknis rumah yang menghambat asuhan memadai, tanpa pemanas, sempit Kecuali: masalah yang berhubungan dengan lingkungan fisik (Z58.-) Z59.2 Ketidaksesuaian dengan tetangga, penyewa kamar [lodger], dan pemilik rumah Z59.3 Masalah yang berhubungan dengan kehidupan di institusi residensial Residen boarding-school Kecuali: institutional upbringing – anak dibesarkan di institusi (Z62.2) Z59.4 Makanan tidak memadai Kecuali: malnutrisi (E40-E46), efek kelaparan (T73.0) kebiasan diet atau makan yang tidak semestinya (Z72.4) Z59.5 Sangat miskin Z59.6 Penghasilan rendah ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-17

Z59.7 Jaminan sosial dan tunjangan kesejahteraan tidak memadai Z59.8 Masalah lain pada perumahan dan keadaan ekonomik Penyitaan karena hutang, masalah dengan kreditor, tempat tinggal terisiolir Z59.9 Masalah perumahan dan keadaan ekonomik, tidak jelas Z60. Masalah yang berhubungan dengan lingkungan sosial Z60.0 Masalah penyesuaian pada transisi siklus kehidupan Penyesuaian pada pensiun, empty nest syndrome [anak-anak sudah pergi] Z60.1 Situasi orangtua tidak khas Masalah membesarkan anak pada orangtua tunggal atau selain dua orangtua biologis Z60.2 Hidup sendirian Z60.3 Acculturation difficulty [kesulitan penyesuaian di tempat budaya baru] Migrasi, transplantasi sosial [transmigrasi] Z60.4 Ekslusi dan penolakan sosial Ekslusi dan penolakan karena ciri-ciri pribadi, seperti bentuk fisik, penyakit, atau tingkah laku yang tak biasa. Kecuali: sasaran diskriminasi yang tidak diinginkan seperti ras atau agama (Z60.5) Z60.5 Sasaran dari merasa didiskriminasi dan diperlakukan tidak adil Diperlakukan tidak adil atau diskriminasi, merasa atau sebenarnya, karena merupakan anggota suatu kelompok (kulit, agama, asal etnik, dsb), selain ciri-ciri pribadi. Kecuali: ekslusi dan penolakan sosial (Z60.4) Z60.8 Masalah lain yang berhubungan dengan lingkungan sosial Z60.9 Masalah lingkungan sosial, tidak jelas Z61 Masalah yang berhubungan dengan kejadian negatif pada kehidupan anak Kecuali: maltreatment syndromes (T74.-) Z61.0 Hilangnya hubungan kasih sayang pada kanak-kanak Hilangnya hubungan akrab emosi, seperti orangtua, saudara, teman dekat, atau binatang kesayangan, akibat kematian atau kepergian permanen atau penolakan Z61.1 Keluar dari rumah di masa kanak-kanak Memasuki rumah asuh, rumah sakit atau institusi lain menyebabkan stress psikologis, atau dipaksa ikut aktifitas jauh dari rumah untuk waktu yang lama. Z61.2 Perubahan pola hubungan keluarga pada kanak-kanak Datangnya orang baru ke dalam keluarga menyebabkan perubahan yang tak diinginkan dalam hubungan-hubungan anak. Bisa berupa orangtua kawin lagi atau kelahiran adik. Z61.3 Kejadian yang menyebabkan hilangnya harga diri pada kanak-kanak

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-18

Z61.4

Z61.5

Z61.6

Z61.7

Z61.8 Z61.9

Kejadian yang berakibat anak merasa diri negatif seperti gagal dalam tugas,terbukanya masalah memalukan atau stigma, dan pengalaman lain yang membuat rasa terhina. Masalah yang berhubungan dengan sangkaan pelecehan seksual terhadap anak oleh orang yang berada di dalam kelompok penunjang primer Masalah yang berhubungan dengan setiap bentuk kontak fisik atau pendedahan antara anggota dewasa keluarga anak dengan anak itu, yang menyebabkan bangkitnya keinginan seksual, baik anak terlibat dengan sukarela atau tidak dalam tindakan seksual (misalnya kontak atau manipulasi genital atau sengaja membuka payudara atau genital) Masalah yang berhubungan dengan sangkaan pelecehan seksual terhadap anak oleh orang yang berada di luar kelompok penunjang primer Masalah yang berhubungan dengan kontak atau usaha kontak dengan payudara atau genital anak atau orang lain, pendedahan seksual di hadapan anak atau berusaha untuk menelanjangi atau merayu anak, oleh orang dewasa di luar keluarga anak, baik berdasarkan posisi atau statusnya, atau dengan melawan kehendak anak Masalah yang berhubungan dengan sangkaan pelecehan fisik terhadap anak Masalah yang berhubungan dengan insiden ketika si anak dicederai di masa lalu oleh orang dewasa di dalam rumahtangga, sampai dengan kejadian yang secara medis nyata (misalnya fraktur, lecet) atau yang melibatkan bentuk kekerasan abnormal (misalnya memukul anak dengan benda keras atau tajam, membakar atau mengikat anak) Pengalaman pribadi yang menakutkan di masa kanak-kanak Pengalaman yang membawa ancaman akan masa depan anak, seperti penculikan, bencana alam dengan ancaman nyawa, cedera dengan ancaman harga diri, atau menyaksikan trauma yang berat terhadap orang yang disayangi Kejadian negatif lainnya dalam kehidupan anak Kejadian negatif dalam kehidupan anak, tidak jelas

Z62. Masalah lain yang berhubungan dengan membesarkan anak Kecuali: maltreatment syndromes (T74.-) Z62.0 Pengawasan dan kontrol orangtua tidak memadai Tidak tahunya orangtua akan apa yang dilakukan anak atau dimana anaknya, kontrol

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-19

Z62.1 Z62.2

Z62.3

Z62.4

Z62.5 Z62.6

Z62.8 Z62.9

yang jelek, tidak peduli atau tidak ada usaha intervensi ketika anak dalam situasi resiko. Perlindungan berlebihan dari orangtua Pola membesarkan anak yang menyebabkan infantilisasi dan tingkah laku tidak mandiri Anak dibesarkan di institusi Asuhan angkat berkelompok tempat tanggungjawab membesarkan anak sebagian besar diambil-alih oleh semacam institusi (misalnya panti residensial, panti yatim piatu, atau rumah kanak-kanak), atau asuhan terapi dalam periode lama di rumah sakit, rumah penyembuhan dan semacamnya, tanpa adanya orangtua yang mendampingi Kekasaran terhadap dan melempar kesalahan kepada anak Sikap negatif membesarkan anak yang khusus terfokus terhadap anak sebagai individu, berlangsung lama, dan mencakup berbagai tingkah laku anak (misalnya secara otomatis menyalahkan anak untuk setiap masalah atau memberi label negatif kepada anak) Ketidakpedulian terhadap emosi anak Orangtua bicara kepada anak dengan cara merendahkan atau kasar. Tidak adanya ketertarikan pada anak, simpati pada kesulitan anak, atau memuji dan mendorongnya. Marah terhadap kecemasan anak, dan tidak ada rangkulan fisik atau kehangatan emosi Masalah lain sehubungan dengan ketidakpedulian dalam membesarkan anak Tidak adanya pengalaman belajar dan bermain Tekanan tidak semestinya dan bentuk abnormal membesarkan anak lainnya. Orangtua memaksa anak berbeda dari norma lokal, menurut kelamin (berpakaian perempuan pada anak lelaki), menurut usia (memaksa kewajiban anak di atas usianya), atau lainnya (menekan anak ikut aktifitas yang tidak diinginkannya atau terlalu sulit) Masalah lain yang jelas sehubungan dengan membesarkan anak Masalah yang berhubungan dengan membesarkan anak, tidak jelas

Z63. Masalah lain sehubungan dengan group penunjang utama, termasuk keadaan keluarga Kecuali: maltreatment syndromes (T74.-) masalah sehubungan dengan: kejadian negatif pada kanak-kanak.(Z61.-), membesarkan anak (Z62.-) Z63.0 Masalah dalam hubungan dengan spouse atau partner

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-20

Z63.1 Z63.2 Z63.3 Z63.4 Z63.5 Z63.6 Z63.7

Z63.8

Z63.9

Ketidakcocokan antara partner menyebabkan kehilangan kontrol yang berat atau berkepanjangan, perasaan umum untuk kasar atau kritis, atau suasana kekerasan antar-personal yang berat (memukul atau meninju) Masalah dalam hubungan dengan orang tua dan ipar Sokongan keluarga yang tidak memadai Ketidakhadiran anggota keluarga Kehilangan atau kematian anggota keluarga Anggota keluarga diduga telah meninggal dunia Pecahnya keluarga akibat perpisahan atau perceraian Ditinggalkan Anggota keluarga jauh yang masih tergantung memerlukan asuhan di rumah Kejadian yang menimbulkan stress mempengaruhi keluarga dan rumahtangga Kecemasan (normal) akan seorang yang sakit di dalam keluarga, masalah kesehatan di dalam keluarga, anggota keluarga sakit atau terganggu, keluarga yang terisiolasi Masalah lain yang jelas sehubungan dengan group penunjang utama Ketidakcocokan dalam keluarga NOS, tingkat emosional tinggi di dalam keluarga Komunikasi tidak memadai atau rusak di dalam keluarga Masalah sehubungan dengan group penunjang utama, tidak jelas

Z64. Masalah yang berhubungan dengan keadaan psikososial tertentu Z64.0 Masalah sehubungan dengan kehamilan yang tidak diinginkan Kecuali: pengawasan kehamilan resiko tinggi akibat masalah sosial (Z35.7) Z64.1 Masalah sehubungan dengan banyak anak [multiparity] Kecuali: pengawasan kehamilan dengan with grand multiparity (Z35.4) Z64.2 Mencari dan mendapat intervensi fisik, makanan, dan zat kimia berbahaya Kecuali: ketergantungan pada zat - see Alphabetical Index Z64.3 Mencari dan mendapat intervensi tingkah laku dan psikologis yang berbahaya Z64.4 Ketidaksesuaian dengan counsellors Ketidaksesuaian dengan: probation officer, pekerja sosial Z65. Masalah yang berhubungan dengan keadaan psikososial lainnya Kecuali: cedera sekarang - see Alphabetical Index Z65.0 Terbukti bersalah di pengadilan sipil dan kriminal tanpa hukuman penjara Z65.1 Dihukum penjara dan hukuman kurungan lainnya Z65.2 Masalah sehubungan dengan pembebasan dari penjara Z65.3 Masalah sehubungan dengan hukum lainnya Penangkapan, pengadilan untuk hak memelihara anak, pengadilan, persidangan

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-21

Z65.4 Korban kejahatan dan terorisme Korban penyiksaan Z65.5 Dihadapkan pada malapetaka, perang, dan kekerasan lainnya Kecuali: target dari merasa didiskriminasi dan perlakuan tidak adil (Z60.5) Z65.8 Masalah lain yang jelas sehubungan dengan keadaan psikososial Z65.9 Masalah yang berhubungan dengan keadaan psikososial yang tidak jelas

Orang-orang yang mendatangi SPK untuk hal-hal lainnya (Z70-Z76) Z70. Konseling sehubungan dengan sikap, tingkah laku dan orientasi seksual Kecuali: Konseling untuk kontrasepsi atau prokreasi (Z30-Z31) Z70.0 Konseling untuk sikap seksual Orang yang khawatir pelecehan, keraguan atau respons negatif lain masalah seksual Z70.1 Konseling untuk tingkah laku dan orientasi seksual pasien Pasien khawatir tentang: impotensi, tak-berespons, seks bebas, orientasi seksual Z70.2 Konseling untuk tingkah laku dan orientasi pihak ketiga Mencari nasehat tentang tingkah laku dan orientasi seksual: anak, partner, spouse Z70.3 Konseling untuk gabungan sikap, tingkah laku dan orientasi seksual Z70.8 Sex counselling lainnya Pendidikan seks Z70.9 Sex counselling, tidak jelas Z71. Orang yang mendatangi SPK untuk konseling dan nasehat medis lainnya, n.e.c. Kecuali: konseling kontrasepsi atau prokreasi (Z30-Z31), sex (Z70.-) Z71.0 Orang yang berkonsultasi atas nama orang lainnya Nasehat dan pengobatan untuk pihak ketiga yang tidak hadir Kecuali: kekhawatiran (normal) tentang orang sakit di dalam keluarga (Z63.7) Z71.1 Orang keluhan yang ditakutkan yang untuknya tidak ada diagnosis dibuat Kondisi takut yang tidak terlihat, masalah adalah hal yang normal, baik tapi khawatir Kecuali: observasi dan evaluasi medis untuk sangkaan penyakit dan kondisi (Z03.-) Z71.2 Orang yang berkonsultasi untuk penjelasan hasil penelitian Z71.3 Konseling dan pengawasan diet Konseling dan pengawasan diet (untuk): NOS, gastritis, colitis, diabetes mellitus, obesity, hypercholesterolaemia, alergi atau intoleransi makanan Z71.4 Konseling dan pengawasan penyalahgunaan alkohol Kecuali: prosedur rehabilitasi alkohol (Z50.2) Z71.5 Konseling dan pengawasan penyalahgunaan obat ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-22

Z71.6 Z71.7 Z71.8 Z71.9

Kecuali:

prosedur rehabilitasi obat(Z50.3) Konseling penyalahgunaan tembakau Kecuali: prosedur rehabilitasi tembakau (Z50.8) Konseling human immunodeficiency virus [HIV] Konseling lain yang jelas Konsultasi hubungan seksual sedarah (consanguinity) Konseling, tidak jelas Nasehat medis NOS

Z72. Masalah sehubungan dengan gaya hidup [lifestyle] Kecuali: masalah sosioekonomik dan psikologis (Z55-Z65), masalah kesulitan manajemen kehidupan (Z73.-) Z72.0 Penggunaan tembakau Kecuali: tobacco dependence (F17.2) Z72.1 Penggunaan alkohol Kecuali: alcohol dependence (F10.2) Z72.2 Penggunaan obat Kecuali: penyalahgunaan zat yang tidak menyebabkan ketergantungan (F55) ketergantungan obat (F11-F16, F19 dengan karakter keempat .2) Z72.3 Tidak ada berolahraga Z72.4 Diet dan kebiasaan makan yang tidak baik Kecuali: malnutrisi dan defisiensi gizi lainnya (E40-E64), kelainan makan (F50.-) kelainan tingkah laku makan bayi atau anak (F98.2-F98.3) makanan tidak memadai (Z59.4) Z72.5 Tingkah laku seksual beresiko tinggi Z72.6 Berjudi dan taruhan Kecuali: judi kompulsif atau patologis (F63.0) Z72.8 Masalah lain sehubungan dengan lifestyle Tingkah laku merusak diri sendiri Z72.9 Masalah yang berhubungan dengan lifestyle, tidak jelas Z73. Masalah yang berhubungan dengan kesulitan manajemen kehidupan Kecuali: masalah sehubungan dengan keadaan sosioekonomik dan psikososial (Z55-Z65) Z73.0 Burn-out Keadaan dengan kelelahan vital Z73.1 Penguatan [accentuation] ciri-ciri kepribadian Pola tingkah laku Type A (khas dengan ambisi tak terkontrol, butuh prestasi tinggi, tidak sabar, sangat bersaing, dan mendesak) Z73.2 Tidak adanya relaksasi dan santai Z73.3 Stress, not elsewhere classified ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-23

Z73.4 Z73.5 Z73.6 Z73.8 Z73.9

Ketegangan fisik dan mental NOS Kecuali: berhubungan dengan pekerjaan atau pengangguran (Z56.-) Keterampilan sosial tidak memadai, not elsewhere classified Konflik peran sosial, not elsewhere classified Keterbatasan aktifitas akibat cacad Kecuali: tergantung pada pemberi asuhan (Z74.-) Masalah lain yang berhubungan dengan kesulitan manajemen kehidupan Masalah kesulitan manajemen kehidupan, tidak jelas

Z74. Masalah yang berhubungan dengan ketergantungan pada pemberi asuhan Kecuali: ketergantungan pada mesin atau alat yang memberi kemampuan NEC (Z99.-) Z74.0 Memerlukan bantuan akibat penurunan mobilitas Z74.1 Memerlukan bantuan untuk perawatan personal Z74.2 Memerlukan bantuan di rumah dan tidak ada keluarga yang bisa merawat Z74.3 Memerlukan pengawasan terus menerus Z74.8 Masalah lain yang berhubungan dengan ketergantungan pada pemberi asuhan Z74.9 Masalah ketergantungan pada pemberi asuhan, tidak jelas Z75. Masalah yang berhubungan dengan fasilitas medis dan asuhan kesehatan lainnya Z75.0 Pelayanan medis tidak tersedia di rumah Kecuali: tak ada keluarga lain yang bisa memberikan asuhan (Z74.2) Z75.1 Orang yang sedang menunggu admisi ke fasilitas yang memadai di tempat lain Z75.2 Waktu tunggu lainnya untuk penelitian dan pengobatan Z75.3 Tidak tersedia atau tidak terjangkaunya fasilitas asuhan kesehatan Kecuali: bed tak tersedia (Z75.1) Z75.4 Tidak tersedia atau tidak terjangkaunya badan pembantu lainnya Z75.5 Holiday relief care Penyediaan fasilitas asuhan kesehatan untuk orang yang biasanya dirawat di rumah, supaya keluarganya dapat berlibur; Respite care: Z75.8 Masalah lain sehubungan dengan fasilitas medis dan asuhan kesehatan lain. Z75.9 Masalah yang tidak jelas sehubungan dengan fasilitas medis dan asuhan kesehatan lainnya. Z76. Orang yang mendatangi SPK untuk hal-hal lain Z76.0 Pemberian resep ulangan Pemberian resep ulangan untuk: peralatan, obat-obatan, kaca mata Kecuali: pemberian sertifikat medis (Z02.7), resep ulangan kontrasepsi(Z30.4) Z76.1 Pangawasan dan asuhan kesehatan untuk anak terlantar Z76.2 Pangawasan dan asuhan kesehatan untuk bayi dan anak sehat lainnya Asuhan medis atau perawatan untuk bayi sehat dalam keadaan seperti kondisi sosio-

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-24

Z76.3 Z76.4 Z76.5

Z76.8 Z76.9

ekonomik yang tidak baik di rumah, menunggu penempatan sebagai anak asuh atau anak angkat, penyakit ibu, jumlah anak di rumah menghambat asuhan normal Orang sehat yang menemani orang sakit Orang lain yang menginap di fasilitas asuhan kesehatan Kecuali: orang tak berumah (Z59.0) Malingerer [berpura-pura secara sadar] Orang yang pura-pura sakit (dengan motivasi yang jelas) Kecuali: factitious disorder, peregrinating patient (F68.1) Orang yang mendatangi SPK untuk hal lain yang jelas Orang yang mendatangi SPK untuk hal-hal yang tidak jelas

Orang-orang dengan potensi ancaman kesehatan sehubungan dengan riwayat keluarga dan pribadi serta kondisi tertentu yang mempengaruhi status kesehatan (Z80-Z99) Kecuali:

Pemeriksaan follow-up (Z08-Z09) Asuhan medis follow-up dan penyembuhan (Z42-Z51, Z54.-) Ketika riwayat keluarga atau pribadi merupakan alasan untuk screening khusus atau pemeriksaan lain atau penelitian (Z00-Z13) Ketika kemungkinan bahwa janin bisa terganggu adalah alasan untuk observasi dan tindakan sewaktu kehamilan (O35.-)

Z80. Riwayat neoplasma ganas dalam keluarga Z80.0 Riwayat neoplasma ganas organ pencernaan dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C15-C26 Z80.1 Riwayat neoplasma ganas trakhea, bronkhus dan paru-paru dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C33-C34 Z80.2 Riwayat neoplasma ganas organ pernafasan dan intratoraks lain dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C30-C32, C37-C39 Z80.3 Riwayat neoplasma ganas payudara dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C50.Z80.4 Riwayat neoplasma ganas organ genital dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C51-C63 Z80.5 Riwayat neoplasma ganas saluran kemih dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C64-C68 Z80.6 Riwayat leukaemia dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C91-C95 Z80.7 Riwayat neoplasma ganas lain dari jarirngan limfoid, haematopoietik dan jaringan terkait dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C81-C90, C96.Z80.8 Riwayat neoplasma ganas organ atau sistem lain dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C00-C14, C40-C49, C69-C79, C97 Z80.9 Riwayat neoplasma ganas dalam keluarga, tidak jelas ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-25

Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C80 Z81. Riwayat kelainan jiwa dan tingkah laku dalam keluarga Z81.0 Riwayat retardasi mental dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F70-F79 Z81.1 Riwayat penyalahgunaan alkohol dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F10.Z81.2 Riwayat penyalahgunaan tembakau dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F17.Z81.3 Riwayat penyalahgunaan zat psikoaktif lain dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F11-F16, F18-F19 Z81.4 Riwayat penyalahgunaan zat lain dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F55 Z81.8 Riwayat kelainan jiwa dan tingkah laku lain dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan di bagian lain pada F00-F99 Z82. Riwayat cacad tertentu dan penyakit kronis penyebab cacad dalam keluarga Z82.0 Riwayat epilepsi dan penyakit lain sistem syaraf dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada G00-G99 Z82.1 Riwayat kebutaan dan kehilangan penglihatan dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada H54.Z82.2 Riwayat tuli dan kehilangan pendengaran dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada H90-H91 Z82.3 Riwayat stroke dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada I60-I64 Z82.4 Riwayat penyakit jantung iskemik dan penyakit lain sirkulasi dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada I00-I52, I65-I99 Z82.5 Riwayat asma dan penyakit pernafasan bawah kronis lainnya dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada J40-J47 Z82.6 Riwayat artritis dan penyakit muskuloskeletal dan jaringan ikat dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada M00-M99 Z82.7 Riwayat malformasi, deformasi dan kelainan kromosom kongenital keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada Q00-Q99 Z82.8 Riwayat cacad lain dan penyakit kronis penyebab cacad dalam keluarga, n. e. c. Z83. Riwayat kelainan spesifik lain dalam keluarga Kecuali: Kontak dengan atau dihadapkan pada penyakit menular dalam keluarga (Z20.-) Z83.0 Riwayat penyakit human immunodeficiency virus [HIV] dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada B20-B24 Z83.1 Riwayat penyakit infeksi dan parasit lain dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada A00-B19, B25-B94, B99

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-26

Z83.2 Riwayat penyakit darah dan organ pembentuk darah dan kelainan tertentu yang melibatkan mekanisme imun dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada D50-D89 Z83.3 Riwayat diabetes mellitus dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada E10-E14 Z83.4 Riwayat penyakit endokrin, gizi dan metabolik lain dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada E00-E07, E15-E90 Z83.5 Riwayat kelainan mata dan telinga dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada H00-H53, H55-H83, H92-H95 Kecuali: riwayat kebutaan dan kehilangan penglihatan dalam keluarga (Z82.1) riwayat tuli dan kehilangan pendengaran dalam keluarga (Z82.2) Z83.6 Riwayat penyakit sistem pernafasan dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada J00-J39, J60-J99 Kecuali: riwayat asma dan peny pernafasan bawah kronis lain dalam keluarga (Z82.5) Z83.7 Riwayat penyakit sistem pencernaan dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada K00-K93 Z84. Riwayat kondisi lain dalam keluarga Z84.0 Riwayat penyakit kulit dan jaringan subkutis dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada L00-L99 Z84.1 Riwayat kelainan ginjal dan ureter dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada N00-N29 Z84.2 Riwayat penyakit lain sistem genitourinarius dalam keluarga Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada N30-N99 Z84.3 Riwayat consanguinity [hubungan seksual sedarah] dalam keluarga Z84.8 Riwayat kondisi lain yang jelas dalam keluarga Z85. Riwayat pribadi neoplasma ganas Kecuali: asuhan medis follow-up dan penyembuhan (Z42-Z51, Z54.-) pemeriksaan follow-up setelah pengobatan neoplasma ganas (Z08.-) Z85.0 Riwayat neoplasma ganas organ pencernaan Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C15-C26 Z85.1 Riwayat neoplasma ganas trakhea, bronkhus dan paru-paru Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C33-C34 Z85.2 Riwayat neoplasma ganas organ pernafasan dan intratoraks lain Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C30-C32, C37-C39 Z85.3 Riwayat neoplasma ganas payudara Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C50.Z85.4 Riwayat neoplasma ganas organ genital Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C51-C63 Z85.5 Riwayat neoplasma ganas saluran kemih ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-27

Z85.6 Z85.7 Z85.8 Z85.9

Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C64-C68 Riwayat leukaemia Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C91-C95 Riwayat neoplasma ganas limfoid, hematopoietik dan jaringan terkait lainnya Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C81-C90, C96.Riwayat neoplasma ganas organ dan sistem lain Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C00-C14, C40-C49, C69-C79, C97 Riwayat neoplasma ganas, tidak jelas Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada C80

Z86. Riwayat pribadi penyakit tertentu lainnya Kecuali: Asuhan medis follow-up dan penyembuhan (Z42-Z51, Z54.-) Z86.0 Riwayat neoplasma lainnya Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada D00-D48 Kecuali: neoplasma ganas (Z85.-) Z86.1 Riwayat penyakit infeksi dan parasit Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada A00-B89, B99 Kecuali: sequelae penyakit infeksi dan parasit (B90-B94) Z86.2 Riwayat penyakit darah dan organ pembentuk darah dan kelainan tertentu yang melibatkan mekanisme imun Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada D50-D89 Z86.3 Riwayat endokrin, gizi dan metabolik Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada E00-E90 Z86.4 Riwayat penyalahgunaan zat psikoaktif Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F10-F19 Kecuali: sedang tergantung (F10-F19 dengan karakter keempat .2) masalah sehubungan dengan penggunaan: alkohol (Z72.1), obat (Z72.2), tembakau (Z72.0) Z86.5 Riwayat pribadi kelainan jiwa dan tingkah laku lainnya Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F00-F09, F20-F99 Z86.6 Riwayat pribadi penyakit sistem syaraf dan organ penginderaan Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada G00-G99, H00-H95 Z86.7 Riwayat pribadi penyakit sistem sirkulasi Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada I00-I99 Kecuali: sindroma pasca MCI (I24.1), MCI lama (I25.2), sequelae penyakit serebrovascular (I69.-) Z87. Riwayat pribadi penyakit dan kondisi lainnya Kecuali: asuhan medis follow-up dan penyembuhan (Z42-Z51, Z54.-) Z87.0 Riwayat pribadi penyakit sistem pernafasan Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada J00-J99 Z87.1 Riwayat pribadi penyakit sistem pencernaan Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada K00-K93

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-28

Z87.2 Riwayat pribadi penyakit kulit dan jaringan subkutis Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada L00-L99 Z87.3 Riwayat pribadi penyakit sistem muskuloskeleton dan jaringan ikat Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada M00-M99 Z87.4 Riwayat pribadi penyakit sistem genitourinarius Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada N00-N99 Z87.5 Riwayat pribadi komplikasi kehamilan, melahirkan dan nifas Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada O00-O99, riwayat pribadi penyakit trophoblast Kecuali: habitual aborter (N96) pengawasan kehamilan sekarang dengan riwayat obstetrik kabur (Z35.-) Z87.6 Riwayat pribadi kondisi tertentu yang timbul pada masa perinatal Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada P00-P96 Z87.7 Riwayat pribadi malformasi, deformasi dan kelainan kromosom kongenital Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada Q00-Q99 Z87.8 Riwayat pribadi kondisi lain yang jelas Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada S00-T98 Kecuali: riwayat pribadi menyakiti diri sendiri (Z91.5) Z88. Riwayat pribadi alergi pada obat, medikamen dan zat biologis Z88.0 Riwayat pribadi alergi penisillin Z88.1 Riwayat pribadi alergi agen antibiotika lain Z88.2 Riwayat pribadi alergi sulfonamida Z88.3 Riwayat pribadi alergi agen antiinfeksi lain Z88.4 Riwayat pribadi alergi agen anestetik Z88.5 Riwayat pribadi alergi agen narkotika Z88.6 Riwayat pribadi alergi agen analgesik Z88.7 Riwayat pribadi alergi serum dan vaksin Z88.8 Riwayat pribadi alergi obat, medikamen dan zat biologis lain Z88.9 Riwayat pribadi alergi obat, medikamen dan zat biologis yang tidak jelas Z89. Hilangnya anggota yang dialami setelah lahir Termasuk: Kehilangan anggota: pascabedah, pascatrauma Kecuali: Cacad anggota didapat (M20-M21), cacad kongenital anggota (Q71Q73) Z89.0 Hilangnya jari(-jari) tangan [termasuk ibu jari], unilateral Z89.1 Hilangnya tangan dan pergelangan Z89.2 Hilangnya anggota atas di atas pergelangan Hilangnya lengan NOS Z89.3 Hilangnya kedua anggota atas [semua level] Hilangnya jari(-jari), bilateral Z89.4 Hilangnya kaki dan tumit ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-29

Z89.5 Z89.6 Z89.7 Z89.8 Z89.9

Hilangnya jari(-jari) kaki Hilangnya tungkai pada atau di bawah lutut Hilangnya tungkai di atas lutut Hilangnya tungkai NOS Hilangnya kedua anggota bawah [semua level, kecuali jari kaki saja] Hilangnya anggota atas dan bawah [semua level] Hilangnya anggota, tidak jelas

Z90. Hilangnya organ yang dialami setelah lahir, not elsewhere classified Termasuk: Kehilangan bagian tubuh pascabedah atau pascatrauma NEC Kecuali: Absen pascabedah pada kelenjar endokrin (E89.-), limpa (D73.0) Z90.0 Hilangnya bagian dari kepala dan leher Hilangnya mata, larynx, hidung, Kecuali: hilangnya gigi (K08.1) Z90.1 Hilangnya payudara Z90.2 Hilangnya paru-paru [bagiannya] Z90.3 Hilangnya bagian lambung Z90.4 Hilangnya bagian lain saluran pencernaan Z90.5 Hilangnya ginjal Z90.6 Hilangnya organ lain saluran kemih Z90.7 Hilangnya organ(-organ) genital Z90.8 Hilangnya organ lain Z91. Riwayat faktor resiko pribadi, not elsewhere classified Kecuali: Dihadapkan pada polusi dan masalah lain lingkungan fisik (Z58.-) Dihadapkan oleh pekerjaan pada faktor resiko (Z57.-) Riwayat pribadi penyalahgunaan zat psikoaktif (Z86.4) Z91.0 Riwayat alergi, selain pada obat dan zat biologis Kecuali: riwayat pribadi alergi pada obat dan zat biologis (Z88.-) Z91.1 Riwayat ketidakpatuhan pada pengobatan dan regimen medis Z91.2 Riwayat kebersihan pribadi yang buruk Z91.3 Riwayat jadwal tidur-bangun tidak sehat Kecuali: kelainan tidur (G47.-) Z91.4 Riwayat trauma psikologis, not elsewhere classified Z91.5 Riwayat melukai diri sendiri Parasuicide, meracunidiri sendiri, usaha bunuh diri Z91.6 Riwayat truma fisik lainnya Z91.8 Riwayat faktor resiko lainnya, not elsewhere classified Abuse NOS, maltreatment NOS Z92. Riwayat pribadi pengobatan medis Z92.0 Riwayat pribadi kontrasepsi Kecuali: konsultasi atau manajemen praktek kontrasepsi sekarang (Z30.-) kehadiran (intrauterine) contraceptive device (Z97.5) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-30

Z92.1 Riwayat pribadi penggunaan (sekarang) antikoagulan jangka panjang Z92.2 Riwayat pribadi penggunaan (sekarang) medikamen lain jangka panjang Riwayat pribadi penggunaan aspirin Z92.3 Riwayat pribadi irradiasi Riwayat pribadi terapi radiasi Kecuali: dihadapkan pada radiasi: oleh pekerjaan (Z57.1), lingkungan fisik (Z58.4) Z92.4 Riwayat pribadi pembedahan mayor, not elsewhere classified Kecuali: status lobang buatan (Z93.-), status transplantasi organ atau jaringan (Z94.-) adanya implant dan graft fungsional (Z95-Z96), status pascabedah (Z98.-) Z92.5 Riwayat pribadi tindakan rehabilitasi Z92.6 Riwayat pribadi kemoterapi untuk penyakit neoplastik Z92.8 Riwayat pribadi pengobatan medis lainnya Z92.9 Riwayat pribadi pengobatan medis, tidak jelas Z93. Status lobang buatan Kecuali: Lobang buatan memerlukan perhatian dan penatalaksanaan (Z43.-) Komplikasi stoma eksternal (J95.0, K91.4, N99.5) Z93.0 Status trakheostomi Z93.1 Status gastrostomi Z93.2 Status ileostomi Z93.3 Status kolostomi Z93.4 Status lobang buatan lain pada saluran gastrointestinum Z93.5 Status sistostomi Z93.6 Status lobang buatan lain pada saluran kemih Nefrostomi, ureterostomi, uretrostomi Z93.8 Status lobang buatan lainnya Z93.9 Status lobang buatan, tidak jelas Z94. Status transplantasi organ dan jaringan Termasuk: Organ atau jaringan diganti dengan transplant heterogen atau homogen Kecuali: Komplikasi organ atau jaringan yang ditransplantasikan – see Alphabetical Index Adanya: graft vaskuler (Z95.-), katup jantung xenogenik (Z95.3) Z94.0 Status transplantasi ginjal Z94.1 Status transplantasi jantung Kecuali: status penggantian katup jantung (Z95.2-Z95.4) Z94.2 Status transplantasi paru-paru Z94.3 Status transplantasi jantung dan paru-paru Z94.4 Status transplantasi hati Z94.5 Status transplantasi kulit ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-31

Z94.6 Z94.7 Z94.8 Z94.9

Status transplantasi kulit autogen Status transplantasi tulang Status transplantasi kornea Status transplantasi organ dan jaringan lainnya Status transplantasi sumsum tulang, usus, pankreas Status transplantasi organ dan jaringan, tidak jelas

Z95. Adanya implant dan graft jantung dan pembuluh darah Kecuali: Komplikasi alat, implant, dan graft jantung dan pembuluh darah (T82.-) Z95.0 Adanya pacemaker jantung Kecuali: adjustment or management of cardiac pacemaker (Z45.0) Z95.1 Adanya graft bypass aortokoronaria Z95.2 Adanya katup jantung prostetik Z95.3 Adanya katup jantung xenogenic Z95.4 Adanya penggantian katup jantung lainnya Z95.5 Adanya implant dan graft angioplasti koronaria Adanya prosthesis arteri koronaria, tatus setelah angioplasti koronaria NOS Z95.8 Adanya implants dan graft jantung dan pembuluh darah lainnya Adanya prosthesis intravaskular NEC, status setelah angioplasti perifer NOS Z95.9 Adanya implant dan graft jantung dan pembuluh darah, tidak jelas Z96. Adanya implant fungsional lainnya Kecuali: Komplikasi alat prostetik, implant dan graft internal (T82-T85) Perbaikan dan penyesuaian prostetik dan alat lainnya (Z44-Z46) Z96.0 Adanya implant urogenital Z96.1 Adanya lensa intraokular Pseudophakia Z96.2 Adanya implant otologis dan audiologis Tabung myringotomy, penggantian stapes, stent tuba Eustachia, Alat pendengar konduksi tulang, implantasi kokhlea Z96.3 Adanya larynx buatan Z96.4 Adanya implant endokrin Pompa insulin Z96.5 Adanya impant akar-gigi dan mandibula Z96.6 Adanya implant sendi orthopaedik Penggantian sendi jari, penggantian sendi panggul (partial)(total) Z96.7 Adanya implant tulang dan tendon lainnya Adanya plat tengkorak Z96.8 Adanya implant fungsional lain yang jelas Z96.9 Adanya implant fungsional, tidak jelas Z97. Adanya peralatan lain Kecuali: Komplikasi alat prostetik, implant dan graft internal (T82-T85) ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-32

Z97.0 Z97.1 Z97.2 Z97.3 Z97.4 Z97.5

Z97.8

Perbaikan dan penyesuaian prostetik dan alat lainnya (Z44-Z46) Adanya alat drainase cairan serebrospinalis (Z98.2) Adanya artificial eye Adanya artificial limb (complete)(partial) Adanya alat prostetik gigi (complete)(partial) Adanya kaca mata dan lensa kontak Adanya hearing-aid eksternal Adanya (intrauterine) contraceptive device Kecuali: pemasangan kontrasepsi (Z30.1), pemeriksaan, pemasangan kembali atau penarikan kontrasepsi (Z30.5) Adanya peralatan lain yang jelas

Z98. Keadaan pascabedah lainnya Kecuali: Asuhan medis follow-up dan penyembuhan (Z42-Z51, Z54.-) Komplikasi pascaprosedur atau pascabedah – see Alphabetical Index Z98.0 Status baypass dan anastomosis usus Z98.1 Status arthrodesis Z98.2 Adanya alat drainase cairan serebrospinalis Adanya CSF [cerebrospinal fluid]shunt Z98.8 Keadaan pascabedah lain yang jelas Z99. Ketergantungan pada mesin dan alat yang memberi kemampuan, n. e. c. Z99.0 Ketergantungan pada aspirator Z99.1 Ketergantungan pada respirator Z99.2 Ketergantungan pada dialisis ginjal Adanya shunt arteriovena untuk dialisis, status dialisis ginjal Kecuali: persiapan, pengobatan atau sesi dialisis (Z49.-) Z99.3 Ketergantungan pada kursi roda Z99.8 Ketergantungan pada mesin dan alat pemberi kemampuan lain Z99.9 Ketergantungan pada mesin dan alat pemberi kemampuan, tidak jelas.

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

XXII-33

CHAPTER XXIII. KODE UNTUK TUJUAN KHUSUS (U00-U99) This chapter contains the following block:

U00U 49 U80U 89

Provisional assignment of new diseases of uncertain etiology Bacterial agents resistant to antibiotics

Provisional assignment of new diseases of uncertain etiology (U00-U49) U04 U04.9

Severe acute respiratory syndrome [SARS] Severe acute respiratory syndrome, unspecified

Bacterial agents resistant to antibiotics (U80-U89) Note:

These categories should never be used in primary coding. They are provided for use as supplementary or additional codes when it is desired to identify the antibiotic to which a bacterial agent is resistant, in bacterial infection classified elsewhere.

U80 U80.0 U80.1 U80.8

Agent resistant to penicillin and related antibiotics Penicillin resistant agent Methicillin resistant agent Agent resistant to other penicillin-related antibiotic

U81 U81.0 U81.8

Agent resistant to vancomycin and related antibiotics Vancomycin resistant agent Agent resistant to other vancomycin-related antibiotic

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

34

U88

U89 U89.8 U89.9

Agent resistant to multiple antibiotics Note: This category is provided for use when a bacterial agent is resistant to two or more antibiotics but there is insufficient detail to determine which antibiotic is contributing most to the "main condition". It should also be used for primary tabulation purposes when it is more convenient to record a single code; otherwise each specific antibiotic-resistant agent should be coded separately. Agent resistant to other and unspecified antibiotics Agent resistant to other single specified antibiotic Agent resistant to unspecified antibiotic

1. ICD-9-CM: 01,11 - Tertutup [perkutan] [jarum] Biopsi meninges serebral; Burr Pendekatan Lubang 01,12 - Biopsi terbuka meninges serebral 01,13 - Tertutup [perkutan] [jarum] Biopsi otak; Burr Pendekatan Lubang; stereotactic Metode 03,32 - Biopsi dari Spinal Cord atau meninges Spinal 05.11 - Biopsi saraf simpatis atau ganglion 06,11 - Tertutup (perkutan) (jarum) Biopsi Thyroid Gland; Aspirasi Biopsi Tiroid 06,12 - Buka Biopsi Thyroid Gland 06,13 - Biopsi kelenjar paratiroid 07.11 - Tertutup [perkutan] [jarum] Biopsi kelenjar adrenal 07.12 - Buka Biopsi kelenjar adrenal 07,15 - Biopsi kelenjar pituitari, Pendekatan Unspecified 07,16 - Biopsi dari Timus 22,11 - Prosedur Diagnostik pada sinus hidung; Closed [Endoskopi] [jarum] Biopsi Hidung Sinus 22,12 - Prosedur Diagnostik pada sinus hidung; Buka Biopsi Hidung Sinus 25,02 - Prosedur Diagnostik di Lidah; Biopsi Terbuka Lidah; Wedge Biopsi 26,11 - Tertutup (jarum) Biopsi kelenjar ludah atau Duct 27,22 - Biopsi anak lidah dan langit-langit lunak 27,23 - Biopsi dari Bibir 27,24 - Biopsi of Mouth, Struktur Unspecified 28,11 - Biopsi dari Amandel dan Adenoids 31,43 - Tertutup (Endoskopi) Biopsi Laring 31,44 - Tertutup (Endoskopi) Biopsi Trake a 33,24 - Tertutup [Endoskopi] Biopsi Bronkus; Bronkoskopi (serat optik) (Rigid) dengan: Sikat Biopsi "Lung", Menyikat dari cuci untuk Koleksi Spesimen, eksisi (Bite) Biopsi; Diagnostik bronchoalveolar

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

35

lavage (BAL) 33,26 - Tertutup [perkutan] [jarum] Biopsi paru-paru; jarum halus Aspirasi (FNA); jarum transthoracic Biopsi paru (TNNB) 33,27 - Tertutup Endoskopi Biopsi paru-paru; Serat-optik (Fleksibel) Bronkoskopi dengan bimbingan fluoroscopic dengan Biopsi; transbronkial Biopsi paru-paru 34,24 - Biopsi pleura, Lain-lain 38,21 - Biopsi Kapal Darah 40,11 - Biopsi Struktur limfatik 41,31 - Biopsi Sumsum Tulang 41,32 - Tertutup (Aspirasi) (perkutan) Biopsi Limpa 42,24 - Tertutup (Endoskopi) Biopsi Kerongkongan; Menyikat atau cuci untuk Koleksi Spesimen; Esophagoscopy dengan Biopsi, Biopsi Suction Kerongkongan yang 44,14 - Tertutup (Endoskopi) Biopsi Perut; Menyikat atau cuci untuk Koleksi Spesimen 45,14 - Tertutup [Endoskopi] Biopsi Usus Kecil; Menyikat atau cuci dari Koleksi Spesimen 45,25 - Tertutup [Endoskopi] Biopsi Usus Besar; Biopsi, tertutup, Situs usus dispesifikasikan; Menyikat atau cuci untuk Koleksi Spesimen; Colonoscopy dengan Biopsi 48,25 - Biopsi terbuka Rektum 49,22 - Biopsi Jaringan perianal 49,23 - Biopsi dari Anus 50,11 - Tertutup (perkutan) (jarum) Biopsi hati 51,12 - Biopsi perkutan Salur Kandung empedu atau empedu; jarum Biopsi Kandung empedu 52,11 - Tertutup (Aspirasi) (jarum) (perkutan) Biopsi Pankreas 52,12 - Biopsi terbuka Pankreas 55,23 - Tertutup [perkutan] [jarum] Biopsi Ginjal; Biopsi endoskopik melalui nefrostomi ada, Nephrotomy, Pyelostomy, atau Pyelotomy 55,24 - Buka Biopsi Ginjal 57,33 - Tertutup [Transurethral] Biopsi Kandung Kemih 57,34 - Biopsi terbuka kandung kemih 60,11 - Tertutup [perkutan] [jarum] Biopsi Prostat; Pendekatan: transrectal, Transurethral; punch Biopsi 60,12 - Biopsi terbuka Prostat 62.11 - Tertutup [perkutan] [jarum] Biopsi Testis 65,11 - Biopsi Aspirasi Ovarium 65,12 - Biopsi lain Ovarium 67,11 - Biopsi endoserviks 68,13 - Biopsi terbuka Rahim 70,24 - Operasi pada vagina dan Cul-de-sac, vagina Biopsi 71,11 - Biopsi dari Vulva 77,4 - Biopsi Bone 80,3 - Biopsi Struktur Bersama 83,21 - Biopsi Soft Tissue 85,11 - Tertutup [perkutan] [jarum] Biopsi Payudara

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

36

86,11 - Biopsi Jaringan Kulit atau subkutan

ICD 10 2nd ed, Update April 08

Apikes Iris Padang

37

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF