I Putu Astawa Individu 1506205043 SAP 3

February 20, 2018 | Author: Gentha Wardana | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

GRFDYRTU1...

Description

SEMINAR MANAJEMEN “DINAMIKA LINGKUNGAN EKONOMI, POLITIK, DAN HUKUM”

Oleh : I Putu Astawa 1506205043 Tugas Individu

i

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan usaha (bisnis), banyak faktor-faktor yang mempengaruhi, diantaranya faktor ekonomi, faktor manajemen, faktor politik, dan lain-lain yang paling utama adalah faktor hukum. Aspek hukum ini penting karena menentukan dalam pengembangan usaha, boleh ada tidak nya menciptakan lapangan pekerjaan di tentukan oleh hukum itu sendiri. Maka banyak pelaku bisnis yang mengalami hambatan dalam mengembangkan usahanya, baik karena tidak ada hukumnya maupun peraturan yang tidak sesuai. Dalam pengembangan suatu usaha memiliki hubungan satu sama lain. terbukti bahwa kedua factor tersebut saling berkaitan. Misalnya kondisi ekonomi Indonesia sekarang ini yang tidak stabil dan terus menurun, pemerintah mengharapkan investor asing mau datang dan berinvestasi di Indonesia. Lagi-lagi dikarenakan hukum yaitu keamanan yang membatalkan dari keinginan tersebut. Lemahnya hukum di Indonesia mengakibatkan proses sosial tidak berjalan dengan baik. Dan mengakibatkan usaha tidak sehat bagi pengembangan usaha dan ekonomi. Khusus mengenai ekonomi, pada saat ini dapat dikatakan tidak ada lagi kegiatan ekonomi yang tidak berkaitan dengan hukum. Sebaliknya tidak ada lagi kegiatan hukum yang tidak beraspek ekonomi. Dengan demikian pemahaman kedua ilmu itu secara menyeluruh sudah menjadi kebutuhan bersama. Dengan kata lain, seseorang yang mempelajari hukum seharusnya mempelajari ekonomi juga, demikian juga sebaliknya. Seseorang yang mempelajari hukum seharusnya mempelajari ekomoni juga. Dapat disimpulkan bahwa Hubungan antara hukum dan ekonomi sangatlah erat dan bersifat timbal balik. Kedua-duanya saling mempengaruhi bekerjanya satu sama lain. Hukum sebagai pengontrol perkembangan ekonomi dengan peraturannya, sedangkan ekonomi sebagai bekerjanya hukum itu sendiri. Jadi disini akan dibahas Dinamika lingkungan ekonomi, politik, dan hokum dengan kaitannya suatu organisasi bisnis. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa saja aspek – aspek bidang ekonomi dan bagaimana hubungannya dengan 1.2.2

peluang/ancaman bisnis? Apa saja aspek – aspek bidang politik dan hukum dan bagaimana hubungannya dengan peluang/ancaman bisnis? 2

1.2.3

Bagaimana hubungan dinamika lingkungan ekonomi, politik dan hukum dengan pengelolaan dan kinerja organisasi?

1.3 Tujuan 1.3.1 Untuk mengetahui aspek – aspek bidang ekonomi dan hubungannya dengan 1.3.2

peluang/ancaman bisnis. Untuk mengetahui aspek – aspek bidang politik dan hukum dan hubungannya dengan

1.3.3

peluang/ancaman bisnis. Untuk mengetahui hubungan dinamika lingkungan ekonomi, politik dan hukum dengan pengelolaan dan kinerja organisasi.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Aspek – Aspek Bidang Ekonomi dan Hubungannya dengan Peluang/Ancaman Bisnis Pada tahun 1997-1998 di negara kita dan di beberapa negara lain di asia terutama di Malaysia, Thailand, dan Korea Kelatan berlaku kemunduran ekonomi yang dijuluki The Asian Meltdown dan di Indonesia peristiwa itu dikenal dengan istilah Krisis Moneter. Peristiwa kemunduran ekonomi ini dimulai di Thailand dan seterusnya menjalar ke negaranegara lain termasuk negara kita. Kemunduran ekonomi tersebut diawali dari masalah yang timbul di sektor keuangan atau moneter yaitu diawali oleh kemerosotan kurs valuta asing, yang selanjutnya diikuti oleh kepanikan di pasar saham dan ketidakstabilan di sektor keuangan dan perbankan. Krisis di sektor keuangan ini menimbulkan efek buruk yang serius 3

terhadap sektor produktif. Kemunduran perekonomian sangat serius (nilai produksi nasional sangat merosot), pengangguran sangat meningkat dan tingkat harga mengalami kenaikan yang lebih pesat dari masa sebelumnya. Banyak perusahaan yang pada mulanya sangat efisien dan menguntungkan, sebagai akibat dari krisis ekonomi yang berlaku, terpaksa dibubarkan dan para pekerjanya diberhentikan. Krisis ekonomi tersebut memberikan contoh yang jelas bahwa kelangsungan hidup setiap perusahaan bukan saja bergantung kepada kemampuannya menghasilkan barang dengan cara yang efisien, dapat menjual barangnya dengan harga yang dapat dijangkau pembeli dan terdapat pembeli yang cukup untuk menjamin oprasinya yang menguntungkan. Terdapat banyak faktor lain yang akan mempengaruhi dan menentukan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan. Faktor-faktor lain tersebut dinamakan lingkungan kegiatan usaha atau iklim usaha. Oleh karena keadaan lingkungan sangat besar pengaruhnya kepada efisiensi dari operasi berbagai perusahaan dan kepada kemampuannya untuk memperoleh keuntungan, setiap pemilik dan pemimpin usaha harus dapat memahami keadaan lingkungannya dan dampak lingkungan tersebut terhadap usahanya. Keadaan lingkungan yang mempengaruhi kegiatan perusahaan akan menimbulkan pengaruh penting kepada cara mengelola usaha yang dijalankan. Contoh mengenai efek Krisis Moneter pada tahun 1997 - 1998 kepada perekonomian beberapa negara Asia telah dengan jelas menunjukan bahwa keadaan ekonomi sangat besar pengaruhnya terhadap kegiatan di berbagai perusahaan. terdapat hubungan timbal balik yang penting di antara keadaan dalam perekonomian dengan kegiatan dunia usaha, yaitu : kestabilan dan pertumbuhan ekonomi akan mendorong kepada perkembangan dunia usaha, dan sebaliknya perkembangan dunia usaha akan mewujudkan kestabilan dan pertumbuhan ekonomi Untuk menggambarkan keadaan kegiatan perekonomian dalam negara, sekurang kurangnya perlu diperhatikan indikator ekonomi yang berikut : 1) Tingkat pertumbuhan pendapatan nasional 2) Masalah pengangguran yang dihadapi 3) Tingkat inflasi yang dialami 4) Keadaan neraca pembayaran dan kurs valuta asing 5) Indikator lain : keadaan konjungtur, keadaan pasaran saham, pergerakan kurs valuta asing dan suku bunga 1) Tingkat pertumbungan pendapatan nasional 4

Pertumbuhanan ekonomi yang hanya mencapai tingkat yang sama dengan pertambahan penduduk tidak meningkatkan taraf pendapatan dan kemakmuran masyarakat. Berarti daya beli para konsumen tidak mengalami perubahan. Perbelanjaan masyarakat akan mencapai tingkat yang lebih kurang sama dengan tahun sebelumnya. Keadaan ini tidak akan mengembangkan perusahaan - perusahaan oleh karena apabila produksi ditingkatkan, produsen tidak akan mampu menjualnya. Daya beli tambahan untuk menyerap pertambahan produksi itu tidak wujud. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi yang pesat, yaitu yang tingkat perkembangannya jauh melebihi pertambahan penduduk, sangat penting peranannya untuk menggalakan perkembangan perusahaan - perusahaan. Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, pendapatan rata - rata masyarakat bertambah dan daya beli mereka meningkat. Perkembangan ini akan sangat meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan - perusahaan. Lebih banyak barang perlu diproduksikan dan keuntungan bertambah 2) Masalah Pengangguran yang Dihadapi Dalam perekonomian telah

dihadapi

masalah

pengangguran,

keadaan

pengangguran pada masa berikutnya akan menjadi bertambah memburuk apabila pertumbuhan ekonomi tidak dapat menyediakan pekerjaan yang cukup untuk tenaga kerja yang bertambah. Pertumbuhan ekonomiyang lambat

akan menyebabkan tingkat

pengangguran

untuk

bertambah

besar.

Dengan

demikian,

mengatasi

masalah

pengangguran, diperlukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang paling sedikit mampu menyerap pertambahan tenaga kerja yang berlaku. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi penting artinya untuk menciptakan lingkungan kegiatan usaha yang kondusif. 3) Kebutuhan untuk Mengendalikan Tingkat Inflasi Dalam analisis dan diskusi mengenai perekonomian, kenaikan harga - harga yang berlaku dari satu periode ke periode lainnya dinamakan inflasi. Berikut ini dinyatakan beberapa efek yang kurang menguntungkan kegiatan perusahaan - perusahaan apabila inflasi berlaku : i. Inflasi menaikkan biaya produksi yaitu inflasi biasanya merupakanbersifat menyeluruh, termasuk kenaikan harga bahan mentah

5

ii.

Inflasi mendorong kenaikan upah yaitu inflasi menyebabkan pendapatan riil masyarakat merosot. Biasanya inflasi tidak dengan sendirinya

iii.

mendorong kepada kenaikan upah Kemorosatan pendapatan riil berlaku yaitu apabila inflasi tidak diikuti dengan kenaikan upah yang sama tingginya dengan tingkat inflasi,

iv.

pendapat riil akan merosot dan daya beli riil berkurang. Biaya memperoleh modal meningkat yaitu inflasi akan menaikkan suku bunga. Perusahaan tidak selalu menggunakan uangnya sendiri untuk

v.

berusaha. Dapat meningkatkan persaingan dari barang luar negeri yaitu apabila inflasi berlaku tanapa diikuti oleh kemerosotan kurs valita asing, barang

impor akan menjadi relatif lebih murah dari barang buatan dalam negeri. Dapat disimpulkan bahwa usaha mewujudkan kestabilan dan kemantapan perekonomian harus mengusahakan agar inflasi ditekan ke tingkat yang serendah mungkin 4) Kekukuhan Neraca Pembayaran dan Kurs Valuta Asing Neraca pembayaran merupakan satu data ringkas mengenai lalu lintas keuangan dari suatu negara ke negara - negara lain yang berlaku dalam suatu tahun tertentu. Data dalam neraca pembayaran akan memberikan informasi penting mengenai nilai ekspor dan impor, nilai bersih perdagangan atas jasa - jasa, dan aliran modal investasi yang bersifat investasi langsung maupun investasi portofolio, dan aliran modal yang diterima badan badan pemerintah. Berikut dinyatakan beberapa sumbangan dari neraca pembayaran yang kuat kepada kestabilan ekonomi dan kepada suasana yang kondusif untuk perkembangan kegiatan dunia usaha. 1) Kurs valuta asing akan tetap stabil. Keadaan ini penting bagi perusahaan karena harga bahan mentah yang dibelinya stabil. 2) Perusahaan - perusahaan mudah memperoleh bahan mentah atau mesin - mesin dan peralatan pabrik lainnya yang perlu diimpor dari luar negeri 3) Modal asing mempunyai kepercayaan kepada kestabilan perekonomian negara dan tidak segan mengalirkan dananya untuk diinvestasikan 2.2 Aspek – Aspek Bidang Politik dan Hukum dan Hubungannya dengan Peluang/Ancaman Bisnis Kestabilan Politik Sejarah politik sesudah berakhirnya perang dunia II ditandai oleh adanya ketidakstabilan dunia politik. Adanya konflik antar etnis dan agama. Ideologi negara masih 6

sering dipersoalkan. kadang-kadang juga ada kudeta militer. Akibatnya militer memiliki peran yang menetukan. Sering terjadi pergantian pemerintahan. Hanya sedikit pemerintahan yang berumur panjang. Oleh karena itu, di negara sedang berkembang cenderung memiliki pemerintahan otoriter dan birokratis. Ketidakstabilan politik menimbulkan ketidakpastian usaha situasi yang paling tidak disukai oleh usahawan. Akibtanya, perlu diperlukan pemikiran yang masak dan ekstra hatihati untuk memasuki pasar. Keputusan politik tidak transparan. Penyelesaian urusan bisnis berjalan lambat bahkan terkesan berbelit-belit. Memerlukan banyak waktu yang panjang karena harus melalui banyak meja. Terkesan ada usaha untuk menyembunyikan informasi. Akibatnya, dapat memperbesar biaya tidak langsung. Disamping itu, pesaing dapat memanfaatkan sarana politik untuk mematikan lawan. Pergantian rezim dapat menyebabkan tidak berfungsinya jaringan komunikasi bisnis yang selama ini telah dibangun. Aktor politik telah berganti. Sumber kekuasaan telah berpindah. Kebijaksanaan ekonomi negara dapat berubah secara mendadak. Ada kecenderungan untuk melakukan nasionalisasi. Repatriasi model terganggu. Kadangkala juga menyebabkan kerusakan prasarana dasar, jika misalnya sampai terjadi perang, sekalipun dalam skala kecil. Jaringan pemasaran terganggu. Bahkan terkadang menyebabkan adanya ancaman terhadap hak milik dan hidup seseorang. Akibatnya, perencanaan perusahaan juga semakin sulit karena llingkkungan bisnis berubah terus menerus. Terdapatnya kestabilan politik dan ekonomi merupakan syarat yang paling mendasar untuk menciptakan iklim usaha yang baik dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Tidak satu negarapun di dunia ini yang dapat mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat dan berkepanjangan tanpa didasari oleh kestabilan politik dan ekonomi. Dalam ilmu ekonomi tidak susah untuk menerangkan arti: kestabilan ekonomi. Berbeda dengan istilah kestabilan ekonomi yang dapat diartikan dan dinilai dengan menggunakan data ekonomi yang kuantitatif, pengertian kestabilan politik sifatnya sangat subjektif. Setiap orang atau golongan masyarakat akan mengartikan secara berbeda. Pada masa ini kita dapat melihat beberapa contoh dari keadaan politik yang stabil, yaitu kestabilan dalam pengertian pemerintah yang telah berkuasa sejak beberapa lama. Termasuk dalam golongan ini adalah pemerintahan di beberapa negara komunis seperti Kuba, Cina, Vietnam dan Korea Utara. Juga terdapat pemerintah yang tergolong sebagai pemerintahan yang

7

demokratis, yang menikmati kestabilan politik dalam arti kata di atas, yaitu partai yang sama tetap memimpin pemerintahan pada waktu yang lama. Negara-negara barat pada umumnya telah mencapai kestabilan politik yang sangat tinggi. Hal pertama yang menyebabkan hal itu adalah telah terbentuknya institusi politik dan aturan dan undang-undang negara yang mampu mengatur kehidupan politik, ekonomi dan sosial-budaya yang sesuai dengan aspirasi masyarakat. Yang kedua, dalam demokrasi yang mereka jalankan kebanyakan partai-partai politik mempunyai landasan idoeologi yang tidak banyak berbeda di antara satu sama lain. Kedua hal ini menyebabkan kestabilan politik dan kehidupan sosial masyarakat tidak banyak mengalami perubahan walaupun berbagai partai politik silih berganti memegang pemerintahan. Di Inggris Partai Buruh dan Partai Konserfatif secara bergilir menguasai pemerintahan secara bergilir dipegang oleh Partai Demokrat dan Partai Republik. Kebijakan Pemerintah Dewasa ini semua pemerintah memainkan peranan penting dalam perekonomian negara. Pada dasarnya peranan itu terdiri dari dua jenis yaitu sebagai pemeran serta sebagai pengatur (regulator). Sebagian besar pemerintah memainkan kedua peranan itu dengan kadar yang berbeda-beda. Di negara industri barat peran serta pemerintah dalam perekonomian tidak begitu menonjol walaupun cukup penting. Peran serta pemerintah dalam kegiatan ekonomi perlu diperhatikan karena, kepemilikan pemerintah mungkin menutup kemungkinan operasi perusahaan di beberapa pasar. Alasan lainnya adalah bahwa pemilikan pemerintah dapat berarti satu-satunya pelanggan perusahaan di suatu negara adalah pemerintah negara itu (monopoli power). Perlu dipahami bahwa peranan pemerintah sebagai pengatur lingkungan ekonomi. Pemerintah merencanakan dan mengarahkan, mengenakan pajak dan mengatur perekonomian. Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal mempengaruhi penggunaan peralatan penetapan harga dan peralatan kredit dalam kegiatan bisnis. Kebijakan pemerintah yang sesuai diperlukan untuk mengembangkan kegiatan perusahaan di berbagai bidang. Di negara-negara berkembang, yaitu di negara-negara Asia dan Afrika dan di negara kita, kebijakan pemerintah bukan saja diperlukan untuk mewujudkan kestabilan ekonomi tetapi juga pertumbuhan ekonomi yang relatif besar. Kebutuhan untuk mengembangkan perekonomian adalah sangat mendesak di negara-negara

8

berkembang oleh karena (1) kemiskinan masih meluas, (2) tingkat pengangguran masih tinggi, dan (3) tingkat pertambahan penduduk dan tenaga kerja cukup besar. Sebagian dari kegiatan pembangunan perlu dijalankan dan dibiayai oleh pemerintah. Membangun jalan raya, irigasi dan berbagai infrastruktur ekonomi lainnya merupakan tanggung jawab pemerintah. Meyediakan fasilitas pendidikan dan kesehatan juga merupakan tanggung jawab pemerintah, akan tetapi, mengembangkan berbagai kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa merupakan tanggung jawab pihak swasta. Dalam usaha untuk menggalakkan kegiatan swasta untuk berkembang tugas pemerintah adalah mewujudkan keadaan-keadaan yang akan menimbulkan dorongan kepada pihak swasta untuk mengembangkan kegiatan ekonomi. Keadaan-keadaan yang akan mewujudkan kestabilan ekonomi adalah: 1. Mengalami pertumbuhan ekonomi yang melebihi dari pertambahan penduduk 2. Pertumbuhan ekonomi tersebut tidak memperburuk masalah pengangguran 3. Tingkat inflasi sangat rendah 4. Kedudukan neraca pembayaran kukuh dan kurs valuta asing stabil 5. Gerak naik turunnya kegiatan ekonomi sangat kecil Strategi politik perusahaan adalah sebuah langkah yang diambil oleh organisasi untuk memperoleh mengembangkan dan menggunakan kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan, sebagai contoh mengubah atau tidak mengubah alokasi sumberdaya tertentu dan dukungan pemerintah untuk sebuah proyek yang dilakukan oleh bisnis. Strategi ini bertujuan untuk menjaga kelangsungan ekonomi perusahaan untuk menghalangi pesaing mereka dan untuk menggunakan hak mereka dalam mempengaruhi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Beberapa perusahaan pada dasarnya menunggu masalah kebijakan publik, untuk muncul sebelum membangun strategi dalam mengatasi masalah tersebut. Sebagian besar perusahaan memahami pentingnya memiliki strategi politik perusahaan, yaitu apakah perusahaan memiliki sumber daya yang substansial untuk melobi para politisi atau hanya mencoba untuk bertemu politisi lokal di pertemuan komunitas. Semua perusahaan perlu memiliki tujuan yang jelas, pesan dan rencana untuk terlibat dalam lingkungan politik meskipun tidak jarang strategi terbaik kadang juga bisa menjadi gagal. 2.3 Hubungan Dinamika Lingkungan Ekonomi, Politik dan Hukum dengan Pengelolaan dan Kinerja Organisasi. Setiap mahluk memiliki sifat dasar saling membutuhkan satu sama lain. Dasar itu lah yang menjadi akar munculnya kata “simbiosis mutualisme”, karena pada dasarnya Tuhan menciptakan semua mahluk di muka bumi untuk saling melengkapi dan membutuhkan satu 9

sama lain. oleh karena itulah dibutuhkan interaksi yang baik, supaya terjaga eksistensi dan tercipta korelasi yang baik pula. konsep kehidupan tersebut juga mencerminkan organisasi dalam hubunganya dengan lingkungan. Karena pada dasarnya setiap organisasi, baik yang berskala besar, menengah, hingga terkecil, semua akan berinteraksi dengan lingkungan dimana organisasi tersebut berada. Lingkungan itu sendiri bersifat fluktuatif artinya tidak selalu stagnan pada keadaan tertentu. Lingkungan selalu mengalami perubahan dengan seiring berputarnya roda waktu. Sehingga, organisasi yang bisa bertahan hidup adalah organisasi yang bisa menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Sebaliknya, organisi akan mati atau hancur apabila tidak peka menyikapi perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam lingkungan. Karena lingkungan sangat berperan penting sebagai kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi organisasi, baik langsung maupun tidak langsung. Melihat perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, mensyaratkan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar tetap bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan teknologi, kebutuhan konsumen, dan persaingan yang ketat dengan perusahaan lain. Perusahaan yang ingin tetap bertahan harus menghadapi perubahan tersebut dengan strategi masing – masing. Organisasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dimana dia berada sehingga mengharuskan manajer memperhatikan fenomena yang terjadi pada lingkungan organisasi. Lingkungan eksternal organisasi salah satunya mencakup kondisi ekonomi, politik dan hukum, yang sangat berpengaruh terhadap pengelolaan serta kinerja organisasi. Perubahan lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat besar terhadap suatu organisasi, sehingga manajer harus memperhatikannya ketika merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan serta mengendalikan aktivitas organisasi bisnis. 1) Kondisi ekonomi. Tingkat inflasi, masalah pengangguran, tingkat pertumbuhan pendapatan nasional, keadaan neraca pembayaran, kondisi pasar saham serta fluktuasi kurs valuta asing dan suku bunga, secara umum adalah beberapa faktor ekonomi yang mempengaruhi praktik manajemen dalam aktivitas bisnis. Terdapat hubungan timbal balik antara keadaan perekonomian dan aktivitas bisnis atau dunia usaha. Kestabilan dan pertumbuhan ekonomi akan mendorong perkembangan dunia usaha, dan sebaliknya perkembangan dunia usaha akan mewujudkan kestabilan dan pertumbuhan ekonomi. 10

2) Kondisi politik dan hukum. Terdapatnya kestabilan politik dan kebijakan pemerintah yang sesuai dapat menciptakan suasana kondusif untuk mengembangkan aktivitas organisasi bisnis di berbagai bidang. Pertimbangan hukum juga perlu diperhatikan perusahaan, antara lain adanya peraturan pemerintah mengenai pembentukan dan pengawasan organisasi yang membatasi kebijakan manajerial, termasuk dalam hal pengelolaan sumber daya manusia.Kinerja organisasi adalah mempertanyakan apakah tujuan atau misi suatu organisasi telah sesuai dengan kenyataan kondisi atau faktor ekonomi, politik, dan budaya yang ada; apakah struktur dan kebijakannya mendukung kinerja yang diinginkan; apakah memiliki kepemimpinan, modal dan infrastuktur dalam mencapai misinya; apakah kebijakan, budaya dan sistem insentifnya mendukung pencapaian kinerja yang diinginkan; dan apakah organisasi tersebut menciptakan dan memelihara kebijakan-kebijakan seleksi dan pelatihan, dan sumber dayanya. Pengaruh lingkungan tersebut sangat berbeda antara satu organisasi dan organisasi lainnya, bahkan antara satu divisi dengan divisi lainnya serta antara satu tingkatan yang lebih tingggi dengan tingkatan yang lebih rendah. Hubungan lingkungan ekonomi, politik dan hukum dengan organisasi dapat dillihat melalui model berdasarkan James D. Thomson yaitu adanya tingkat perubahan dan tingkat homogenitas. Tingkat perubahan melihat sejauh mana stabilitas suatu lingkungan yang diukur dengan skala tingkat perubahan stabil dan perubahan dinamis. Sedangkan tingkat homogenitas melihat sejauh mana kompleksitas lingkungan yang diukur dengan skala homogenitas sederhana dan homogenitas kompleks. Model berdasarkan James D. Thomson masing-masing matriks memiliki tingkat ketidakpastian yang berbeda-beda tergantung pada situasi dan kondisi tingkat homogenitas dan perubahan lingkungan yang dihadapinya. Ketidakpastian tergantung pada jenis kegiatan yang dilakukan. Ketidakpastian tinggi jika organisasi menghadapi perubahan lingkungan yang cepat dan elemen homogenitas yang tinggi. Ketidakpastian moderat jika organisasi menghadapi kombinasi perubahan yang dinamis dengan elemen lingkungan yang sederhana. Semakin besar ketidakpastian lingkungan yang dihadapi organisasi, maka semakin lingkungan itu membatasi pilihan-pilihan dan kebebasan para manajer. Strategi untuk menghadapi perubahan lingkungan dan ketidakpastian adalah melakukan penyesuaian

11

terhadap perubahan lingkungan, melakukan pemantauan lingkungan secara tidak langsung, dan mempengaruhi lingkungan langsung. Mengenai kinerja organisasi merupakan gambaran mengenai hasil kerja organisasi dalam mencapai tujuannya yang tentu saja akan dipengeruhi oleh sumber daya yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Sumber daya yang dimaksud dapat berupa fisik seperti sumber daya manusia maupun nonfisik seperti peraturan, informasi, dan kebijakan. Konsep kinerja organisasi juga menggambarkan bahwa setiap organisasi publik memberikan pelayanan kepada masyarakat dan dapat dilakukan pengukuran kinerjanya dengan menggunakan indikator-indikator kinerja yang ada untuk melihat apakah organisasi tersebut sudah melaksanakan tugasnya dengan baik dan untuk mengetahui tujuannya sudah tercapai atau belum. Dalam menghadapi perubahan dunia bisnis yang dinamis seperti saat ini, seorang pemimpin diharapkan menjadi titik pusat yang mengendalikan perusahaan dalam menghadapi berbagai kemungkinan perubahan yang terjadi pada lingkungan organisasi. Begitu pula dalam hal pengendalian sumber daya manusia di dalam perusahan, seorang pemimpin juga diharapkan mampu untuk memfasilitasi pengembangan individu untuk merealisasi potensi dirinya.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Keadaan lingkungan sangat besar pengaruhnya kepada efisiensi dari operasi berbagai perusahaan dan kepada kemampuannya untuk memperoleh keuntungan, setiap pemilik dan pemimpin usaha harus dapat memahami keadaan lingkungannya dan dampak lingkungan 12

tersebut terhadap usahanya. Keadaan lingkungan yang mempengaruhi kegiatan perusahaan akan menimbulkan pengaruh penting kepada cara mengelola usaha yang dijalankan. Lingkungan ekonomi, politik dan hukum menjadi salah satu lingkungan yang ada disekitar perusahaan. Lingkungan ekonomi berkaitan dengan perubahan permintaan suatu produk sebagai respon terhadap perubahan kondisi perekonomian dimasa mendatang. Lingkungan politik dan hukum berhubungan dengan pengaruh campur tangan pemerintah dalam dunia bisnis. Campur tangan pemerintah dilakukan untuk menjaga perekonomian di sebuah Negara. Lingkungan bersifat fluktuatif artinya tidak selalu stagnan pada keadaan tertentu. Sehingga, organisasi yang bisa bertahan hidup adalah organisasi yang bisa menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Sebaliknya, organisasi akan atau hancur apabila tidak peka menyikapi perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam lingkungan. Karena lingkungan sangat berperan penting sebagai kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi pengelolaan dan kinerja organisasi, baik langsung maupun tidak langsung.

13

DAFTAR PUSTAKA http://ekasriwahyuningsih.blogspot.co.id/2013/04/hubungan-antara-hukum-danekonomi.html http://prasetyo-utomo.blogspot.co.id/2010/12/pengaruh-faktor-politik-terhadapbisnis.html

14

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF