I Kelompok 2 LKM Termoregulasi
September 6, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download I Kelompok 2 LKM Termoregulasi...
Description
LEMBAR KERJA MAHASISWA TERMOREGULASI
Kelompok 2 Offering I Tahun 2018 1. Delia WahyuPangesti
(170342615524) (170342615524)
2. InayatulHasanah 3. Moch. Sholeh
(170342615527) (170342615527) (170342615546) (170342615546)
4. PutriElokSeptianaDewi
(170342615551) (170342615551)
5. Reni Krisdayana
(170342615548) (170342615548)
1. a. Apakah yang dimaksud dengan termoregulasi dan termokonformitas? Jelaskan! Jawab : Termoregulasi adalah proses yang melibatkan mekanisme homeotatik yang mempertahankan
suhu
tubuh
dalam
kisaran
normal,
yang
dicapai dengan
mempertahankan keseimbangan antara panas yang dihasilkan dalam tubuh dan panas yang dikeluarkan (Brooker, 2008). Termoregulasi merupakan proses yang melibatkan kegiatan integrasi dan koordinasi yang digunakan secara aktif untuk mempertahankan suhu inti tubuh melawan perubahan suhu dingin atau hangat. Pusat integrasi utama untuk memelihara keseimbangan energi dan suhu tubuh berada di hipotalamus. Menurut Sherwood (2011), di dalam hipotalamus terdapat 2 pusat pengaturan suhu yaitu : 1. Regio Posterior, yang diaktifkan oleh suhu dingin dan kemudian memicu reflek – reflek reflek – reflek yang memperantarai produksi panas dan konveksi panas 2. Regio Anterior, yang diaktifkan oleh rasa hangat memicu refleks – refleks – refleks refleks yang memperantarai panas Termokonformitas merupakan suatu mekanisme makhluk hidup yntuk menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu lingkungan, sehingga suhu tubuh berubah – ubah mengikuti perubahan suhu lingkungannya. Hewan termokonformer tidak mampu mempertahankan suhu tubuhnya. Suhu tubuh hewan berfluktuasi sesuai dengan suhu tubuh lingkungannya. Meskipun sebenarnya suhu tubuh tidak sama dengan suhu lingkungannya, tetapi suhu selnya sedikit diatas diat as suhu lingkungannya.
b. Bagaimanakah termoregulasi/termokonformitas pada hewan poikilotermik, homoiotermik, dan heterotermik? Hewan poikilotermik (berdarah dingin) disebut juga hewan ektotermik,
merupakan hewan yang suhu tubuhnya disesuaikan dengan suhu ingkungannya. Poikilotermik berarti suhu berubah, namun sebenarnya suhu tidak sama dengan lingkungannya, sebab kalau diukur dengan teliti, suhu selnya sedikit diatas suhu lingkungannya. Menghadapi fluktuasi suhu lingkungan, hewan poikilotermik melakukan konformitas suhu, suhu tubuhnya berfluktuasi sesuai dengan suhu lingkungannya. Laju kehilangan panas pada hewan poikilotermik lebih tinggi daripada laju kehilangan dingin, sehingga suhu tubuhnya lebih ditentukan oleh suhu lingkungan eksternalnya daripada suhu metabolisme internalnya. Hewan Homoiotermik (hewan berdarah panas) disebut juga hewan
endotermik, dalam menghadapi suhu lingkungannya, hewan homeotermik melakukan regulasi suhu, suhu tubuhnya konstan walaupun suhu lingkungannya berfluktuasi (sampai batas tertentu). Kehilangan panas lebih sedikit dibandingkan dengan laju produksi panas internalnya, sehingga suhu tubuhnya lebih ditentukan oleh produksi panas internalnya. Hewan Heterotermik (diantara poikilotermik dan Homoiotermik) disebut
juga endotermik fakultatif, mampu melakukan regulasi suhu fisiologik tetapi tidak mengatur secara tepat sepanjang waktu. Heterotermik dapat diterapkan secara valid misalnya terhadap insekta tertentu, yang ektotermik pada saat ostirahat, tetapi bersifat endotermiik pada saar aktif.
2. Bagaimanakah hubungan suhu tubuh dan suhu lingkungan pada hewan poikilotermik dan homoiotermik? Jawab: Termoregulasi adalah usaha hewan untuk mempertahankan dan memelihara suhu tubuh agar tetap normal. Suhu badan dapat berubah karena tubuh mengambil panas dan lingkungannya, tubuh memproduksi panas, atau tubuh kehilangan panas. perubahan pada salah satu proses-proses ini harus dikompensasi dengan mengubah yang lain.
Pada hewan-hewan menyusu dan bangsa burung ada pusat termoregulasi di dalam hipotalamusnya. Di situ terdapat termoreseptor peka panas yang menanggapi perubahan-perubahan suhu Intl badan yang dihantarkan oleh aliran darah . Informasi tambahan diterima dan termoreseptor pada kulit dan sumsum tulang belakang (medulla spmalis). Hipotalamus mengintegrasikan data ini dan memulai suatu tanggapan yang dapat diikuti tanggapan-tanggapan berikutnya yang beragam. Dengan ml penyimpangan suhu badan dan normal dapat diatasi. Hewan-hewan yang melaksanakan mekanisme ini disebut hewan homoioterm. Hewan homoioterm mempunyai suhu tubuh yang konstan pada berbagau suhu lingkungan yang berubahubah. kebanyakan burung dan mamalia di lingkungkungannya yang normal akan mempertahankan suhu tubuhnya diatas suhu lingkungannya ( Soewolo, 2000). Vertebrata rendah yaitu reptil, amfibi, dan bangsa ikan tidak melaksanakan mekanisme seperti itu, suhu badannya berubah-ubah mengikuti suhu lingkungannya, golongan ini disebut hewan poikiloterm. Suhu tubuh hewan poikilotermik ditentukan oleh keseimbangannya dengan kondisi suhu lingkungan, dan berubah-ubah seperti berubah-ubahnya kondisi kondisi suhu lingkungan ( Soewolo, 2000).
3. Termoregulasi hewan heterotermik dibagi menjadi 2 yaitu temporal dan regional. Jelaskan heterotermik temporal dan heterotermik regional re gional sertai dengan contoh! Apakah perbedaan keduanya? Heterotermik merupakan hewan yang mampu memproduksi panas endotermik dalam berbagai tingkat, tetapi umumnya tidak meregulasi suhu tubuh dalam rentangan yang pendek. Heterotermik terdiri atas heterotermik temporal dan heterotermik regional. a. Heterotermik temporal adalah suhu tubuh hewan yang dapat berbeda sekali setiap saat. Dalam meningkatkan suhu tubuh di atas suhu lingkungan dengan sifat panas yang melibatkan aktivitas otot. Contohnya pada serangga terbang, phyton, dan beberapa ikan.
Serangga
Sebelum terbang, serangga akan melakukan pemanasan pada otot terbangnya. Termogenesis yang dilakukan untuk menggetarkan daerah toraks.
Echidna
Echidna akan membiarkan suhu tubuhnya mengalami siklus fluktuasi, memiliki suhu endotermik selama periode aktivitas dan suhu lebih rendah saat periode istirahat.
Unta
Unta mampu mengabsorpsi sejumlah panas saat siang hari dan melepaskannya kembali saat malam hari yang lebih dingin. Humingbiurds
Burung huming akan sering makan untuk menunjang metabolismenya yang tinggi saat siang hari. Burung huming akan menghemat persediaan energi pada malam hari yang tidak akan makan dan burung masuk ke keadaan tidur, dimana burung huming akan membiarkan suhu tubuhnya ke arah lingkungan. b. Heterotermik regional sebenarnya ialah poikilotermik, seperti teleostei yang dapat mencapai suhu tubuh pada suatu jaringan dalam cukup tinggi melalui aktivitas otot, sementara jaringan periferal dan ekstremitas mendekati suhu lingkungan. Contohnya ialah serangga terbang, ikan hiu, dan ikan tuna.
Ikan hiu
Suhu otot merah pada ikan hiu dapat mencapai hingga hingga 10˚C di atas suhu lingkungan, sebagian darah akan mengalir ke arteri dan vena lateral.
Ikan tuna
Suhu pada otot renang dijaga pada rata-rata rata-rata 30˚C (dengan rentangan 5˚C) dalam suhu lingkungan berkisar antara 10-22˚C. 10- 22˚C. Kepala dan ekor lebih mendekati suhu lingkungan (21˚C) dan suhu pada otaknya 27˚C. 27˚C.
Mamalia
Skrotum akan bersuhu lebih rendah daripada tubuh lainnya la innya saat mengantungi testes di luar tubuhnya. Skrotum akan mengkerut saat suhu dingin dan mengembang saat suhu panas untuk melindungi overheating testes yang dapat berpengaruh jelek terhadap sperma. (Soewolo, 2000)
4. Respon terhadap dingin dan panas a. Analisislah kurva termoregulasi hewan homeoterm terhadap perubahan suhu dibawah ini!
Jawab : Menurut Soewolo (2000) jika hewan homeoterm dihadapkan kepada suhu lingkungan yang ekstrem, maka tingkat aktivitas termoregulatori untuk memelihara kekonstanan suhu tubuhnya meningkat sesuai dengan perubahan suhu lingkungan yang ekstrem tadi. Pada suhu yang moderat, kecepatan basal produksi panas seimbang dengan kehilangan panas ke lingkungan. lingkungan. Rentangan suhu moderat ini disebut zona suhu netral . Di bawah suhu netral, hewan endoterm harus meningkatkan produksi panas di atas tingkat basal agar mengimbangi kehilangan panas (thermogenesis thermogenesis). ). Produksi panas akan meningkat secara linier dengan penurunan suhu sampai di bawah suhu kritis bawah. bawah. Suhu kritis bawah adalah kondisi yang dipilih secara “arbitrer” yang didefinisikan sebagai suhu terendah bagi hewan untuk dapat mempertahankan suhu rektal normal selama satu jam. Antara zona suhu netral dengan suhu kritis bawah ini disebut dengan zona regulasi metabolic. metabolic. Bila suhu lingkungan jatuh di bawah suhu kritis bawah, mekanisme regulasi akan gagal, tubuh mendingin, kecepatan metabolic turun. Dalam keadaan ini hewan berada dalam zona dalam zona hipotermia, hipotermia , dimana produksi panas metabolik tidak dapat mengimbangi turunnya suhu lingkungan. Bila suhu lingkungan naik lebih tinggi dari suhu netral, maka hewan akan melakukan aktivitas yang cenderung melepaskan panas (termoregulasi ( termoregulasi fisik ), ), misalnya masuk ke dalam air, mandi pasir. Peningkatan suhu hanya dapat ditoleransi oleh hewan homeoterm sampai suhu sampai suhu kritis atas. atas. Anta zona suhu netral dengan suhu kritis atas disebut zona termoregulasi fisik . Di atas zona ini pelepasan panas oleh hewan tidak dapat mengimbangi naiknya suhu lingkungan, sehingga suhu tubuh akan ikut naik. Zona di atas suhu kritis atas ini disebut zona disebut zona hipertermia (Soewolo, hipertermia (Soewolo, 2000).
b. Termogenesis dibagi menjadi 2 yaitu termogenesis menggigil dan termogenesis non-menggigil. Jelaskan kedua jenis termogenesis tersebut! Jawab : Ketika suhu lingkungan turun sampai di bawah suhu kritis bawah, hewan endotermik melindungi penurunan suhu pusat tubuhnya dengan memproduksi panas tambahan dari simpanan energy. Selain dengan gerak badan, produksi panas tambahan memliki dua arti, yaitu thermogenesis menggigil dan non-menggigil. Menggigil berarti menggunakan kontraksi otot untuk membebaskan panas. Sebagai respon terhadap penurunan suhu, sistem saraf mengaktifkan unit motor kelompok otot rangka antagonistic, sehingga terjadi gerakan menggigil yang menghasilkan panas. Aktivasi otot menyebabkan ATP dihidrolisis untuk menghasilkan energy untuk kontraksi. Menggigil tidak menghasilkan kerja fisik, tetapi menghasilkan energy kimia yang dibebaskan selama kontraksi dengan wujud panas. Sedangkan pada thermogenesis non-menggigil mulanya sistem enzim untuk metabolisme lemak diaktifkan di seluruh tubuh, sehingga lemak dibongkar dan dioksidasi untuk memproduksi panas; ini merupakan suatu adaptasi a daptasi untuk memproduksi panas dengan cepat. Sangat sedikit energy yang dihasilkan disimpan dalam bentuk ATP yang baru (Soewolo, 2000). 5. Jelaskan proses perkembangan hewan hewan homeotermik dan berikan contohnya! contohnya! Jawab : Proses perkembangan hewan homeotermik, dalam perkembanganya tidak langsung menjadi hewan homeotermik sejati, mamalia yang baru lahir atau anak burug yang baru menetas me netas menunjukan regulasi suhu yang jelek, anak tikus ti kus umur dua hari secara esensial adalah poilkilotermik, pada umur 10 hari anak tikus dapat meregulasi suhuudara sedang, umur 20 hari sudah dapat merugulasi suhu udara yang ekstrem. Tikus liar, suatu spesies tikus yang paling kecildengan berat dewasa 8 gram, tidak menunjukan respon metabolik terhadap perbandingan pada umur 5 samapi 8 hari, tikus lain yang lebih besar telah merespon pada umur satu hari, sedangkan tikus laboratorium mudah lebih toleran terhadap suhu dingin dari pada yang dewasa, karenaa pada tikus muda menunjukan tingkat aktifitas suksinat DH yang tinggidalam lemak coklatnya. Tikus umur 6 hari memiliki suhu tubuh hanya 1,3 sampai 1,8 o C di atas suhu lingkungannya (Soewolo, 2000)
Daftar Rujukan :
Brooker, Chris. 2008. Ensiklopedia 2008. Ensiklopedia Keperawtan Jakarta : EGC Sherwood, L. 1996. Fisiologi Manusia : dari sel ke sistem edition 2 (alih bahasa Brahm U Pendit).. Jakarta : EGC Pendit) Soewolo. 2000. Pengantar 2000. Pengantar Fisiolgi Hewan. Hewan. Malang: UM Press.
View more...
Comments