Huruf Dan Tipografi I (Sejarah Tipografi)
March 29, 2017 | Author: Adib Al Khoir | Category: N/A
Short Description
Download Huruf Dan Tipografi I (Sejarah Tipografi)...
Description
MAKALAH HURUF DAN TIPOGRAFI I “Sejarah Tipografi dan Pengaruhnya Terhadap DKV ( Desain Komunikasi Visual )”
Disusun oleh : ADIBUL KHOIR A14.2013.01699
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO 2013
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayahNya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “Huruf Dan Tipografi”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata Kuliah Huruf dan Tipografi I, Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dwi Puji Prabowo, S. Sn selaku dosen pembimbing mata kuliah Huruf an Tipografi I dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangankekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semarang, 11 September 2013 Penulis
Adibul Khoir
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1 A.
Latar Belakang .......................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah .................................................................................... 1
C.
Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3 A.
Tipografi .................................................................................................... 3
B.
Sejarah Tipografi dan Huruf ...................................................................... 4
C.
Segi Rupa Huruf........................................................................................ 5
D.
Anatomi Huruf ........................................................................................... 6
E.
Sistem Pengukuran ................................................................................... 7
F.
a.
Point and pica ........................................................................................ 7
b.
X-height ................................................................................................. 7
c.
Mm Danen ............................................................................................. 8
d.
Kerning .................................................................................................. 8
e.
Leading.................................................................................................. 8 Peran Tipografi Dalam Rancang Media Komunikasi Visual ...................... 9
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 10 A.
KESIMPULAN ......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 11
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Manusia sebagai mahluk social mempunyai kebutuhan untuk hidup bersama dan berkomunikasi dengan sesama. Komunikasi tersebut dapat dilaksanakan
secara
lisan,visual,
atau
gabungan
keduanya.Tanda-tanda
lalulintas, papan nama jalan, tiket bis, majalah, koran, papan reklame, label, dan lain sebagainya adalah beberapa contoh dari berbagai bentuk komunikasi secara visual yang kita temui sehari-hari.Desain komunikasi visual adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan ide, cerita, konsep, dan informasi melalui penglihatan. R. Buckminster Fuller, seorang desainer dan arsitek yang menciptakan geodesic dome, mengatakan bahwa sebuah desain komunikasi harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat tidak hanya untuk memuaskan keinginan daripada desainer tersebut sendiri. (Contemporary Graphic Design, 1991) Dengan demikian, maka sebuah karya desain komunikasi visual dapat dikatakan berhasil apabila ide, cerita, atau informasi yang ingin disampaikan oleh karya tersebut dapat diterima oleh masyarakat (pengamat) dengan tepat. Oleh karena itu, seorang desainer komunikasi visual harus dapat mengerti cara berpikir dan reaksi kebanyakan orang (ataupengamat yang dituju). Persepsi pengamat lebih dipentingkan dari pada persepsi sang desainer. B. Rumusan Masalah Dalam menyusun makalah ini saya merumuskannya atas beberapa rumusan masalah yang ditulis secara sistematik : 1. Apa yang disebut dengan Tipografi? 2. Bagaimana Sejarah Tipografi ? 3. Apa yang disebut huruf ? 4. Bagaimana huruf dapat mempengaruhi cara mem baca? 5. Apa yang disebut dengan komponen huruf? 6. Apa sajakah yang termasuk dalam komponen huruf 7. Jelaskan komponen komponen huruf 1
C. Tujuan Penulisan Penulisan makalah ini bertujuan untuk kesadaran akan penggunaan huruf sehingga pembaca menyadari peran tipografi dalam desain grafis, mengenal font dan dapat memilih karakteristik masing-masing font yang akan membantu dalam desain.
2
BAB II PEMBAHASAN A. Tipografi Tipografi atau typography secara disiplin ilmu, tipografi (typography) merupakan
sebuah disiplin
Sedangkan pengertian adalah
seni
tipografi
merupakan seni
memilih
tentang
pengetahuan
menurut buku dan
mengenai
Manuale
menata
huruf
huruf.
Typographicum
denganpengaturan
penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Sedangkan
menurut
Roy
Brewer
(1971)
Tipografi dapat memiliki pengertian luas yang meliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan berbagai hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur-unsur lain bukan susun huruf pada halaman cetak. Dikenal pula seni tipografi, yaitu
karya
atau
desain
yang menggunakan
pengaturan
huruf sebagai
elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bias diabaikan (Labuz, 1991). Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal danmerupakan property visual tipografi
dalam
sebuah
yang
pokok
mediaterapan visual
dan
efektif.
merupakan
Hadirnya
faktor
yang
membedakan antara desain grafis dan media ekspresi visual lain seperti lukisan.
Lewat
kandungan
nilai
fungsional
dan
nilai estetiknya,
huruf
memiliki potensi untuk menterjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk bentuk visual. Pada dasarnya huruf memiliki energi yang dapat mengaktifkan gerak mata.
Energi
ini dapat
dimanfaatkan
secara
positif
apabila dalam
penggunaannya senantiasa diperhatikan kaidah-kaidah estetika, kenyamanan keterbacaannya, serta interaksi huruf terhadap ruang dan elemen-elemen visual di sekitarnya. (Abbey, 1993)
3
B. Sejarah Tipografi dan Huruf Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk merupakan akar dari
bentuk
Demotia,
yang
mulai
tipografi ini
ditulis
dengan
menggunakan pena khusus. Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa. Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi. Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi mudah
membuat
penggunaan
tipografi menjadi lebih
dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang
ratusan jumlahnya. Kemajuan teknologi selanjutnya terjadi pada tahun 1984 ketika
Adobe Systems merilis Post Script Font dan di tahun 1991 Apple
Computer dan Microsoft Corporations mengeluarkanTrueType Font. Postscript Font dan TrueType Font adalah huruf elektronik atau yang disebut font. Huruf digital
sesungguhnya
berupa
bahasa
computer
yang
berfungsi
menerjemahkan kode-kode untuk menghasilkan tampilan bentuk huruf yang sempurna baik di layar monitor maupun pada saat pencetakan. Saat ini dapat ditemukan beragam jenis huruf digital yang digunakan dalam program komputer. Sejarah
perkembangan
tipografi
dimulai
dari penggunaan
pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuktipografi ini merupakan
akar
dari
bentuk
Demotia,
yang
mulai
ditulis
dengan
menggunakan pena khusus.Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunanidan akhirnya menyebar keseluruh Eropa.Puncak perkembangan
tipografi,atau
4
perjalanan
desain
dan
gaya
huruf latin mulaiditerapkan pada awal masa kejayaan kerajaan Romawi. Terjadi kurang lebih pada
abad
8
SM
di Roma
saat
orang
Romawi
mulai
membentuk kekuasaannya. Dimulai dari kejayaan berhasil menaklukkan
Yunani,
kerajaan Romawi di abad pertama membawa
peradaban
baru
yang
dalamsejarah
Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya alfabet Latin hanya terdiri dari 21 huruf : A, B, C, D, E, F,G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian
huruf
mengakomodasi
Y kata
dan yang
Z ditambahkan berasal
dalam
dari bahasa
alfabetLatin Yunani.
Tiga
untuk huruf
tambahan J, Udan W dimasukkan pada abad pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem
tulisan
sendiri,
mereka
mempelajari
sistemtulisan Etruska
yang
merupakan tulisan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi. Kemajuan teknologi selanjutnya terjadi pada tahun 1984 ketika Adobe Systems merilis Post Script Font dan di tahun 1991 Apple Computer dan Microsoft Corporations mengeluarkanTrueType Font. Postscript Font dan TrueType Font adalah huruf elektronik atau yang disebut font. Huruf digital sesungguhnya berupa bahasa
computer
yang
berfungsi menerjemahkan kode-kode untuk menghasilkan tampilan bentuk huruf yang sempurna baik di layar monitora mupun pada saat pencetakan. Saat ini dapat ditemukan bergam jenis huruf digital yangdigunakan dalam program komputer. Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan
dengan
tangan
hingga mengalami
komputerisasi.
Fase
komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya C. Segi Rupa Huruf Setiap bentuk huruf dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata kita dapat membedakan antara huruf ‘m’ dengan ‘p’ atau ‘C’ dengan ‘Q’. Sekelompok pakar psikologi dari Jerman dan Austria pada tahun 1900 memformulasikan sebuah teori yang dikenal dengan teori Gestalt. Teori ini berbasis pada ‘pattern seeking’ dalam perilaku manusia. Salah satu hukum persepsi
dari teori ini membuktikan bahwa untuk mengenal atau
5
‘membaca’ sebuah gambar diperlukan adanya kontras antara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negative yang disebut dengan ground. D. Anatomi Huruf Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami anatomi huruf. Gabungan seluruh komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang dapat membedakan antar huruf yang satu dengan yang lain. Apabila kita telah memahami anatomi huruf secara baik, dengan mudah kita dapat mengenal sifat dan karakteristik dari setiap jenis huruf.
Berikut
adalah terminologi yang umum digunakan dalam penamaan
setiap komponen visual yang terstruktur dalam fisik huruf. Setiap individu huruf, angka, dan tanda baca dalam tipografi disebut sebagai character. Seluruh character secara optis rata dengan baseline. Tinggi dari badan huruf kecil secara optis rata dengan x-height. Setiap character apakah huruf besar atau kecil memiliki batang (stem) yang pada bagian ujung-ujungnya dapat ditemukan beberapa garis akhir sebagai penutup yang disebut terminal. Pada dasarnya setiap huruf terdiri dari kombinasi berbagai guratan garis (strokes) yang terbagi menjadi dua, yaitu guratan garis dasar (basic stroke) dan guratan garis sekunder (secondary stroke).
Apabila ditinjau dari sudut geometri, maka garis dasar yang mendominasi struktur huruf dalam alfabet dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar, yaitu: Kelompok garis tegak-datar; EFHIL Kelompok garis tegak-miring; AKMNVZXYW Kelompok garis tegak-lengkung; BDGJPRU Kelompok garis lengkung; COQS
Apabila ditinjau dari sudut geometri, maka garis dasar yang mendominasi struktur huruf dalam alfabet dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar, yaitu: Ruang negatif bersudut lengkung; BCDGOPQRSU Ruang negatif bersudut persegi-empat, EFHILT Ruang negatif bersudut persegi-tiga, AKMNVWXYZ Perhitungan tinggi fisik huruf memiliki azas optikal-matematis, dalam
pengertian bahwa dalam perhitungan angka, beberapa huruf dalam alfabet memiliki tinggi yang berbeda-beda, namun secara optis keseluruhan huruf tersebut terlihat sama tinggi. Huruf yang memiliki bentuk lengkung dan
6
segitiga lancip pada bagian teratas atau terbawah dari badan huruf akan memiliki bidang lebih dibandingkan dengan huruf yang memiliki bentuk datar. Apabila beberapa huruf tersebut dicetak secara berdampingan akan tercapai kesamaan tinggi secara optis. E. Sistem Pengukuran a. Point and pica Tiga dasar sistem pengukuran dalam tipografi adalah: point (biasa disingkat dengan pt), pica (dibaca: paika), dan unit. Point digunakan untuk mengukur tinggi huruf, sedangkan pica digunakan untuk mengukur panjang baris.
Pengukuran
dari lebar
persatuan
huruf
serta
jarak
antar huruf
dihitung dengan satuan unit. Perhitungan unit hanya digunakan dalam proses
yang
menggunakan
teknologi
phototypesetting
dan
digital
composition – teknologi yang digunakan untuk pengetikan dan pencetakan huruf agar dapat mendapatkan hasil cetak yang tajam dan presisi. Pada tahun 1737, Pierre Fournier, seorang pembuat huruf (type founder) dari Paris menemukan
sistem
pengukuran
huruf
dalam
satuan
point.
Sistem
pengukuran huruf yang lain diperkenalkan 40 tahun kemudian oleh Francois Ambroise Didot dari Perancis. Acuan yang dipakai sekarang adalah sistem Anglo-Saxon dengan perhitungan 72 pt setara dengan 1 inch atau 2,539 cm. Sistem pengukuran tipografi tersebut berawal dari teknik cetak movable type yang pada perkembangan berikutnya diciptakan standarisasi pengukuran dan satuannya. b. X-height X-height bukan merupakan sistem pengukuran huruf, namun besar kecilnya
x-height
dapat
mempengaruhi
tinggi
huruf
secara
visual.
Di
samping itu, perbedaan jenis huruf serta proporsi antara x-height dan body size memiliki pengaruh terhadap ukuran ascender dan descender. Besar kecilnya x-height memiliki pengaruh terhadap jumlah huruf yang dapat terakomodasi dalam satu baris
7
c. Mm Danen Spasi adalah berupa interval antar elemen tipografi yang mencakup: jarak antar huruf atau yang disebut kerning, jarak antar kata atau yang disebut word spacing dan jarak antarbaris atau yang disebut leading (dibaca:leding). Teknik tradisional yang digunakan untuk pengukuran ruang jarak antar kata adalah penyisipan potongan metal yang diletakkan di antara huruf yang satu dan
yang lain. Potongan metal ini disebut quad. Sebuah
quad
berbentuk
persegi empat yang merupakan kotak sebesar ukuran huruf. Quad memiliki satuan
yang
disebut
sebagai
em.
Ukuran setengah dari em adalah en.
Apabila huruf dengan ukuran 10 pt maka em-quad-nya berukuran 10 pt x 10 pt. d. Kerning Pengukuran jarak antarhuruf (kerning) dalam phototypesetting dan digital composition dihitung dengan sistem unit. Sistem ini tidak memiliki acuan pengukuran yang tetap, dalam pengertian bahwa unit memilikinilai yang berbedabeda tergantung kepada sistem yang digunakan. Em berupa kotak seukuran besarnya huruf, kemudian bila kotak ini dibagi menjadi beberapa segmen yang sama besar, maka setiap segmen ini disebut sebagai unit. Sebuah huruf ‘U’ dapat memiliki lebar 12 unit, sementara huruf ‘t’ dapat memiliki lebar 12 unit, sementara huruf ‘t’ dapat memiliki lebar 6 unit. e. Leading Pengukuran jarak antarbaris (leading) dihitung dengan menggunakan satuan point. Teknik tradisional memakai lembaran metal yang disisipkan di antara baris. Lembaran metal ini memiliki ketebalan yang beragam
8
F. Peran Tipografi Dalam Rancang Media Komunikasi Visual Sebenarnya tipografi sendiri merupakan salah satu elemen dari dunia desain grafis yang unik, dimana tipografi bukan hanya sekedar elemen bacaan, tapi juga mempunyai unsur seni yang luar biasa. Peran dari pada tipografi itu sendiri adalah untuk
mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman
tersebut ke pengamat. Terkadang secara tidak sadar, kita selalu berhubungan dengan tipografi setiap hari dan setiap saat. Seperti koran atau majalah yang kitabaca, label pakaian yang biasa kita kenakan dan masih banyak lagi contohcontoh lainnya.Dalam desain grafis, akan selalu saja ada cara untuk menciptakan karya yang kreatif. Salah satu caranya adalah menggunakan tipografi untuk memanipulasi suatu desain agarterlihat lebih menarik. Pada dasarnya tipografi adalah teknik dan seni untuk mengatur huruf. Desain huruf dan bentuk huruf. Biasanya tipografi digunakan oleh para desainer grafis untukmenyampaikan suatu pesan tertentu ataupun sebagai elemen grafis untuk mendukung suatu desain. Saat ini tipografi telah menjadi suatu gaya dalam penciptaan suatu desain grafis. Pada tipografi penggunaan huruf sebagai sumber bunyi dapat diabaikan. Artinya, penggunaantipografi memungkinkan suatu huruf ditampilkan tanpa harus memaknakan suatu kata ataukalimat yang mengandung bunyi. Seniman desain grafis seringkali memanfaatkan huruf sebagaisarana pelengkap suatu desain untuk menciptakan suatu kesan tertentu.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN Penggunaan desain tipografi dalam sebuah karya desain komunikasi visual dapat memperkuat keberhasilan karya tersebut dalam berkomunikasi, namun dapat juga menjatuhkan kualitas desain apabila tidak dipergunakan dengan tepat. Melihat begitu besarnya pengaruh desain tipografi di dalam suatu karya desain komunikasi visual, maka sangatlah penting bagi para desainer untuk mengerti tentang tipografi dan bagaimana cara menggunakannya dalam suatu karya desain dengan baik dan benar. Kesensitifan seorang desainer, yang pada waktu menggunakan elemen tipografi juga berfungsi sebagai seorang tipografer, terhadap bentuk dan penggunaan tipografi sangatlah diperlukan.
Kebebasan dalam menggunakan
elemen tipografi, yang melanggar prinsip pokok dari desain tipografi dapat mengurangi kemampuan sebuah desain untuk berkomunikasi.
Di lain pihak,
kehadiran desain tipografi yang tidak senada dengan image atau gambar dan arah desain yang dituju, meskipun sesuai dengan prinsip tipografi yang ada juga akan mengganggu keseimbangan dalam sebuah desain. Terganggunya keseimbangan dan kemampuan penyampaian informasi dalam sebuah desain merupakan dua hal yang sangat fatal. Keseimbangan dan informasi, harus dapat berjalan bersama. Tanpa adanya keseimbangan dalam karya desain membuat desain tersebut kurang mutlak dan akan mengganggu pengamatan, sebaliknya sebuah desain yang indah dan seimbang jugalah tidak dapat dikatakan berhasil apabila pengamat tidak mampu memperoleh informasi apapun darinya. Seorang desainer komunikasi visual harus mampu dan mempunyai kesensitifan dalam mengintegrasi desain elemen yang lain seperti gambar, warna garis-garis dan lain sebagainya dengan desain tipografi.
Kunci
keberhasilan suatu karya desain komunikasi visual terletak pada kmampuan suatu karya desain menyampaikan informasi dengan tepat secara kreatif. Tipografi sebagai bentuk visual dari sebuah komunikasi merupakan sarana penyampaian informasi memegang peranan yang sangat penting dalam desain komunikasi visual. 10
DAFTAR PUSTAKA
Contemporary Graphic Design. (1991). New York: Van Nostrand Reinhold. Abbey, N. (1993). Typographic Design : Form and Communication. New York: Van Nostrand Reinhold. Cotton, B. (1990). The New Guide to Graphic Design. Oxford. Labuz, R. (1991). Contemporary Graphic Design. New York: Van Nostrand Reinhold.
11
View more...
Comments