Humas Dan Kprotokolan

July 14, 2019 | Author: SaktiDaulay | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Humas Dan Keprotokolan...

Description

Langsung ke konten utama

ADIMINISTRASI PERKANTORAN OTOMATISASI TATA KELOLA HUMAS DAN KEPROTOKOLAN Agustus 20, 2017

BAB I RUANG LINGKUP KEHUMASAN

3.1. 4.1.

Memahami Ruang Lingkup Kehumasan Melakukan Pengelompokkan Pengelompokkan Ruang Lingkup Kehumasan

1. SEJARAH HUMAS Dilihat dari perkembangan sejarahnya, berkomunikasi untuk mempengaruhi cara  pandang dan perilaku seseorang sudah dimulai sejak dahulu kala. Pada perkembangann ya konsep dasar Public Relations mulai diperkenalkan di Amerika yang dipelopori oleh Ivy Ivy Ledbetter Lee yang pada tahun 1906, Ivy berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat akibat pemogokan kaum buruh.  Pemogokan kaum buruh ini memunculkan ide atau

gagasan dari Lee untuk menengahi dengan bagi keuntungan antara kedua belah pihak yakni  pihak indutriawan dan pihak pekerja. Pemikiran Ivy dalam melakukan pekerjaannya dinamakan "The Declaration of Principles" (Deklarasi azas-azas) yang pada hakikatnya menyatakan bahwa keberadaan public tidakbisa dianggap enteng oleh indutri dan dianggap tidak bisa apa-apa oleh pers. Atas upayanya ini Ivy Ledbetter Lee dianggap sebagai seba gai "The father of Public Relations" Public Relations di Indonesia sendiri sendiri dimulai sejak tahun 1950, seiring perkembangan  politik dan kenegaraan saat itu. Pada waktu itu pemerintah Indonesia menyadari perlunya rakyat Indonesia untuk mengetahui segala perkembangan yang terjadi sejak pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda. Berdasarkan hal tersebut maka kegiatan kehumasan mulai dilembagakan dengan nama  Hubungan masyarakat  karena  karena kegiatan yang dilakukan, lebih banyak untuk ke luar organisasi. Hubungan masyarakat atau dikenal juga dengan istilah Public istilah Public Relations digunakan Relations digunakan oleh  pihak swasta di Indonesia pertama kali oleh Pertamina, sebuah perusahaan minyak. Public Relations di Indonesia memang sudah banyak digunakan baik itu di pihak pemerintah maupun swasta di berbagai sektor. Konsep Public Relations dipahami dan digunakan oleh pihak   –   pihak tersebut dengan berbagai macam pemahaman dan berbagai macam bentuk implementasinya. Perkembangan humas di Indonesia terus bergulir seiring dengan perkembangan humas yang ada di Asia, bahkan dunia. Sebagai contoh, humas digunakan untuk kepentingan usaha dalam ajang seperti Olimpiade, suatu event international yang sampai saat ini masih menjadi  pusat perhatian dunia sebagai ajang membuka pasar dunia untuk memasarakan produk produknya.

2. DEFINISI HUMAS Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Hubungan masyarakat (Humas) atau Public Relations merupakan sebuah seni  berkomunikasi dengan publik untuk membangun saling pengertian, menghindari kesalahpahaman dan mispersepsi, sekaligus membangun citra positif lembaga. Humas merupakan seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan kegiatan humas secara terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut maupun masyarakat yang terkait. Public Relations (HUMAS) merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapainya. Sebagai sebuah profesi seorang petugas Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi. Menurut Majalah Public Relations News, Humas adalah: fungsi manajemen yang menilai sikap masyarakat, mengidentifikasi karsa dan perilaku individu ataupun suatu organisasi terhadap kepentingan umum, untuk kemudian merencanakan dan melaksanakanprogram humas aksi untuk mendapatkan pengertian dari masyarakat dengan tujuan agar diterima masyarakat Menurut “ The International Public Relations Assosiation” (IPRA), Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta

atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini diantara mereka. Menurut The British Institute of Public Relations, Humas adalah: su atu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara terus-menerus untuk menciptakan dan memelihara saling  pengertian antara suatu organisasi dengan masyarakatnya Menurut Frank Jeffkins, Humas adalah sesuatu yang terdiri dari semua bentuk komunikasi  berencana baik ke dalam maupun ke luar antara organisasi dengan publiknya untuk mencapai tujuan khusus, yakni pengertian bersama. Menurut Edward L. Bernays, Humas memiliki tiga pengertian : 1) Memberi penerangan kepada masyarakat. 2) Pembujukan langsung terhadap masyarakat guna mengubah sikap dan tindakan. 3) Usaha-usaha mengintegrasikan sikap dan tindakan dari permasalahan dengan masyarakat dan dari masyarakat terhadap permasalahannya. Jadi Humas adalah aktivitas komuniksi dua arah antara organisasi/lembaga dengan publik, yang bertujuan untuk menumbuhkan saling pengertian, saling percaya, saling membantu/kerjasama, menghindari kesalahpahaman dan membangun citra positif lembaga/organisasi.

3. KARAKTERISITIK HUMAS a.

 b.

c.

d.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada 4 (empat) ciri utama Humas yang disebut sebagai karakteristik humas, diantaranya yaitu: Adanya Upaya Komunikasi yang Bersifat Dua Arah Hakekat humas adalah komunkasi. Namun tidak semua komunikasi dikatakan humas. Komunikasi yang menjadi ciri kehumasan adalah komunikasi dua arah yang memungkinkan terjadinya arus informasi timbal balik. Sifatnya yang Terencana Sifat humas yang terencana mengandung pengertian bahwa kerja/aktivitas humas merupakan kerja/aktivitas yang berkesinambungan, memiliki metode terintegrasi dengan bagian lain dan hasilnya tangible (nyata). Syarat terencana dan berkesinambungan ini merupakan salah satu syarat yang dinilai dalam kompetisi tertinggi program humas HUMAS internasional, yakni GWA (Golden World Award For Excellence in HUMAS ). Berorientasi pada Organisasi/Lembaga Dengan mencermati orientasi tersebut, maka syarat mutlak dalam kerja humas adalah  pemahaman yang tinggi terhadap visi, misi, dan budaya organisasi/lembaga. Visi, misi, dan  budaya organisasi/lembaga inilah yang menjadi materi utama humas, sehingga dapat mencapai tujuan humas dan mendukung tujuan manajemen lainnya, termasuk tujuan marketing. Sasarannya adalah Publik Yaitu suatu kelompok dalam masyarakat yang memiliki karakteristik kepentingan yang sama. Jadi sasaran humas bukanlah perorangan, hal ini perlu disampaikan sebab masih ada orang yang mengistilahkan HUMAS sebagai personal Relation.

4. MACAM-MACAM HUMAS A. Humas Pemerintahan Humas Pemerintahan pada dasarnya tidak bersifat politis. Bagian humas di pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan atau menginformasikan kebijakan-kebijakan mereka. Mereka memberi informasi secara teratur tentang kebijakan, rencana-rencana, serta hasil-hasil kerja

institusi serta memberi pengertian kepada masyarakat tentang peraturan dan segala sesuatunya yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Selain memberikan informasi keluar, humas pemerintahan dan politik juga harus memungkinkan untuk memberi masukan dan saran bagi para pejabat tentang segala informasi yang diperlukan dan reaksi atau kemungkinan reaksi masyarakat akan kebijakan institusi, baik yang sedang dilaksanakan, akan dilaksanakan ataupun yang sedang diusulkan. Tugas pemerintah memang sangat berat , sebab masyarakat yang dihadapi terdiri dari  berbagai public dengan kepentingan yang sangat kompleks pula. Hal ini memang tidak lepas  pula dari “karakteristik” yang melekat dalam setiap program humas pemerintah antara lain sebagai berikut : 1. Program humas pemerintah ditujukan untuk masyarakat luas. Dengan berbagai latar belakang, karakter, ekonomi, pendidikan yang beragam. 2. Seringkali hasilnya abstrak, sulit dilihat dalm waktu dekat bahkan panjang sekalipun karena sifatnya yang integral dan berkesinambungan. 3. Program humas pemerintah selalu mendapat pengawasasn dari berbagai kalangan,terutama pers, LSM dan sebagainya.Mereka sangat berperan dalam proses penyadaran masyarakatmengenai  permasalahan mereka. B. Humas Industri dan bisnis Dunia bisnis dan industri sekarang ini menyadari pentingnya keterlibatan masyarakat dalam dunianya. Sehingga ada hubungan timbal balik yang merupakan ciri dan konsep humas. Dari sisi industry, mereka memiliki tugas untuk menyampaikan kepentingan bisnisnya, sebaliknya, masyarakat harus mengetahuai dampak yang berpengaruh dari industri dan bisnis. Latar belakang diatas turut pula mempengaruhi berkembangnya humas industri dan  bisnis. Beberapa penerapan humas dalam industri dan bisnis meliputi : hubungan dengan  pelanggan dan peran humas terhadap marketing yang pada akhirnya melahirkan marketing HUMAS hubungan dengan pemegang saham, hubungan dengan pers, bantuan untuk merekrut  pegawai baru, hubungan dengan komunitas, hubungan dengan perusahaan/organisasi lain, hubungan dengan pemerintahan.

1. Humas penegak hukum Termasuk dalam hal ini humas yang berada dalm kepolisian karena kepolisian telah menjadi perhatian masyarakat dalm hubungannya terhadap kelompok minoritas, hak warga  Negara, penyalahgunaan obat bius, kejahatan, ketertiban umum dan sebagainya. Sebagai hasilnya banyak golongan penegak hokum merasa perlu untuk membentuk grup-grup penasihat warga Negara dan merangkap sebagai pejabat humas untuk bekerjasama dengan mereka dan para media massa. Singkatnya, penegak hokum perlu mendengarkan dan tanggap terhadap kepentingan umum supaya mereka dapat membantu masyarakat dengan baik.

2. Humas Profesi Maksud penerapannya adalah untuk mendapat pengakuan dan publikasi tentang apa yang telah mereka lakukan bagi kepentingan umum. Bentuk yang bias ditemukan melalui Kampanye kesehatan, sadar hukum, mass information, pengumpulan dan, publikasi  perkembangan teknologi kedokteran dan hasil penelitian, pengalaman dramatis dalam mencari

 berita dan pemutaran film-film. Contoh penerapan bentuk humas Profesi tersebut adalah dokter,  pengacara, waatawan, artis dan sebagainya. 3. Humas Organisasi Sukarela Peranannya untuk merancang suatu program humas humas yang progresif, termasuk di dalamnya mengadakan hubungan dengan pers. 4. Humas Organisasi Internasional Lahirnya humas Internasional disebabkan oleh adanya perubahan sangat cepat di dalam segala bidang, misalnya perkembangan di bidang pariwisata, komunikasi, pertukaran siswa di  bidang pendidikan dan sebagainya. Semua itu memungkinkan terjadinya kontak atau hubungan antar negara. Dengan demikian, untuk memelihara hubungan yang baik antara satu Negara dengan Negara yang lain humas memegang peranan penting. Suatu contoh penerapan humas internasional selain hubungan antar negara adalah adanya konfrensi tingkat dunia yang dihadiri oleh banyak negara.

5. FUNGSI HUMAS

1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12) 13) 14) 15)

1) 2)

Fungsi humas menurut IHUMASA Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association (IHUMASA) pada tahun 1981 menyimpulkan bahwa pada umumnya fungsi HUMAS/humas masa kini meliputi 15  pokok yaitu: Memberi konseling yang didasari pemahaman masalah humasilaku manusia. Membuat analisis "trend" masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya bagi institusi. Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi serta memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan institusi untuk mengatasinya. Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah berlandaskan kebenaran dan informasi yang utuh Mencegah konflik dan salah pengertian Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung ja wab sosial. Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung ja wab sosial. Meningkatkan itikat baik institusi terhadap anggota, pemasok dan ko nsumen Memperbaiki hubungan industrial Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi.· Memasyarakatkan humasoduk atau layanan Mengusahakan perolehan laba yang maksimal Menciptakan jadi diri institusi Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun ternasional Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi Pekerjaan petugas Humas Bagian penting dari pekerjaan petugas Humas dalam suatu organisasi adalah: Membuat kesan (image) , yaitu gambaran yang diperoleh seseorang tentang suatu fakta sesuai dengan tingkat pengetahuan dan pengertian mereka (terhadap suatu produk, orang, atau situasi). Pengetahuan dan pengertian . Humas memiliki peran penting dalam membantu menginformasikan pada publik internal (dalam organisasi) dan publik eksternal (luar organisasi) dengan menyediakan informasi akurat dalam format yang mudah dimengerti sehingga ketidak-

 pedulian akan suatu organisasi, produk, atau tempat dapat diatasi melalui pengetahuan dan  pengertian. 3) Menciptakan ketertarikan . Humas juga harus dapat menciptakan ketertarikan publik dalam suatu situasi atau serial situasi, yang bisa jadi berpengaruh besar dalam suatu organisasi atau sekelompok orang. 4) Penerimaan. Masyarakat mungkin bersikap melawan pada sebuah situasi karena mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi, atau mengapa hal tersebut terjadi. Profesi humas mempunyai  peran kunci untuk menjelaskan sebuah situasi atau kejadian dengan sejelas-jelasnya sehingga ketidak-pedulian, dan bahkan sikap menentang, yang menjadi atmosfer disekelilingnya dapat diputar menjadi pengertian dan penerimaan. 5) Simpati . Dengan mengemukakan informasi secara jelas dan tidak bias, umumnya merupakan cara yang berhasil untuk meraih simpati.

6. ASPEK-ASPEK HUMAS a.

Aspek Layanan Aspek layanan dalam kegiatan Humas untuk mengatur, mengotomatisasi, dan sinkronisasi proses-prinsipnya bisnis penjualan kegiatan, tetapi juga orang untuk pemasaran, layanan pelanggan, dan dukungan teknis. Tujuan keseluruhan adalah untuk menemukan, menarik dan menang klien baru, memelihara dan mempertahankan orang-orang perusahaan sudah memiliki, menarik mantan klien kembali ke flip, dan mengurangi biaya pemasaran dan  pelayanan klien. Contoh : Pada sebuah perusahaan dibutuhkan layanan yang baik agar klien tertarik dan  bertahan pada perusahaan tersebut  b.

Aspek Komunikasi Perubahan dengan memasukan aspek komunikasi atau hubungan dua arah (two-way communications). Definisi mengenai humas kemudian memasukkan kata -kata seperti reciprocal (timbal balik), mutual (saling) dan between (antara). Dengan demikian pengertian humas sudah mengandung pengertian aksi timbal balik (interaktif). Contoh: Sebelum para karyawan perusahaan melakukan unjuk rasa kenaikan gaji, public relations harus melibatkan semua staff perusahaan yang bersangkutan untuk mencegah aksi dan umpan balik. Public relations menggunakan informasi untuk mengembangkan sebuah rencana aksi dirancang untuk meminimalkan resiko unjuk rasa dan kemudian melaksanakan rencana terbaik sebelum terjadi unjuk rasa oleh karyawan perusahaan. c.

Aspek Kesetiaan Mempengaruhi perilaku orang secara individu maupu n kelompok saat saling  berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi ,sikap dan opini untuk mencapai suatu kesuksesan sebuah perusahaan dimana dia berada. Contoh: menjaga suatu rahasia perusahaan oleh pegawai dan karyawan demi kelancaran jalannya  perusahaan d.

Aspek Produktivitas

Filosofi dan spirit tentang produktivitas sudah ada sejak awal peradaban manusia karena makna produktivitas adalah keinginan (the will) dan upaya (effort) untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan disegala bidang). Pandangan yang lebih mengandung arti filosofi itu memberi arti filosofi dan spirit yang cukup mendalam dan memungkinkan setiap orang yang memahaminya memandang kerja,baik secara individual atau kelompok dalam suatu organisasi sebagai suatu keutamaan dalam hal mengutamakan bekerja dengan mengacu kepada unsur efisiensi dan efektivitas yang merupakan penjabaran secara teknis dari konsep  produktivitas. Menurut dewan produktivitas Nasional Indonesia 1983, dikatakan bahwa  produktivitas mengandung pengertian sikap mental (attitude of mind) yang selalu mempunyai  pandangan : “Mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin,dan esok lebih baik dari hari ini.” Secara umum pr oduktivitas mengandung pengertian perbandingan terbalik antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). (Sedarmayanti,2009:197). Dapat dikatakan bahwa kinerja sebagai suatu hasil yang atau output dari suatu proses pelaksanaan tugas akan berpengaruh terhadap produktivitas/kerja.Semakin baik kinerja seorang pegawai ,berarti pegawai tersebut juga s emakin produktif atau produktivitasnya semakin meningkat. Contoh: Merancang iklan yang menarik dan berbeda dengan yang lain sehingga menarik klien untuk bergabung sehingga dapat meningkatkan produktivitas di perusahaan. e.

Aspek Etika Moral Public relation adalah merupakan salah satu profesi yang memiliki kode etik. Dalam  public relation kode etik disebut sebagai kode etik publik relation atau kode etik kehumasan atau etika profesi humas. Professional Humas (Public relation Officer by professional) berfungsi untuk menghadapi dan mengantisipasi tantangan kedepan,yaitu pergeseran sistem pemerintah otokratik menuju sistem reformasi yang lebih demokratik dalam era globalisasi yang ditandai dengan munculnya kebebasan pers ,mengeluarkan pendapat ,opini dan berekspresi yang terbuka ,serta kemampuan untuk berkompetitif dalam persaingan pasar bebas ,khususnya di bidang jasa teknologi informasi dan bisnis lainnya yang mampu me nerobos batas-batas wilayah suatu negara ,sehingga dampaknya sulit dibendung oleh negara lain sebagai target sasarannya . Contoh: tidak menggunakan cara atau sistem yang menyinggung klien dalam proses berjalannya  perusahaan.

7. PERSYARATAN PETUGAS HUMAS 1. Persyaratan Pengetahuan Petugas Hubungan masyarakat Berdasarkan kegiatan-kegiatan   yang dilakukan oleh humas petugas humas hendaknya memiliki pengethuan ,ketrampilan dan sikap yang menunjang kegiatan tersebut yaitu: a.  Kontak Pribadi,  setiap petugas humas haruslahmenyadari pentingnya tindakan, tingkah laku, tutur kata agar tidak menyinggung perasaan sehingga mempermudah tercapainya tujuan.  b.  Kunjungan tamu, petugas humas harus dapat mengatur ruangan tamu dan menempatkan diri menjadi tuan rumah yang baik c.  Berbicara dimuka umum, ucapan petugas humas dimuka umum harus terdengar jelas, menarik dan berkesan. d.  Penampilan petugas humas juga perlu dipeerhatikan e.  Hubungan telepon, suara petugas humas ditelepon diusahakan jelas, terang, simpatik dan tidak terkesan tergesa-gesa.

f.

a.  b. c. d. e. f. g. h. i.  j.

 Publitas, petugas humas harus mengetahui tata kerja penerbitan, seperti bentuk, ukuran, teknik  penyebarluasan dan waktu yang tepat untuk diterbitkan. Disamping persyaratan diatas ada juga pedomen bagi petugas humas dalam melakukan dan mengembangkan hubungan masyarakat antara lain : Penampilan Tingka laku Keterbukaan Kemampuan daya tangkap dan pemehaman Kemampuan memahami orang lain Keterusterangan Etika Kegembiraan Kecakapan untuk berkomunikasi Kemampuan untuk memberi perhatian

2. Sikap Humas dalam Melaksanakan Tugas Seorang humas dituntut mempunyai ketrampilan dasar yang harus berkembang sesuai dengan pengalamannya ,ketrampilan dasar tersebut meliputi hal-hal berikut : a. Bertindak sebagai saluran komunikasi dua arah antara organisasi dan public  b. Membantu terjalinnya hubungan yang naik antara individu dalam orgnisasi c. Berusaha memhumasomosikan organisasi d. Mengawasi kebutuhan public serta membuat rancangan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. e. Berusaha melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi organisasi dengan melaluipertukaran informasi f. Mengantisipasi perubahan sikap dan tingka laku publik terhadap organisasi. g. Mengambil tindakan utnuk memperbaiki kritik-kritik yang dilancarkan terhadap organisasi h. Membantu pelaksanaan program humas organisasi dengan rasa tanggung jawab untuk mendapatkan keuntungan bersama. i. Mengetahui metode-metode baru dalam bidang riset dan ilmu pengetahuan. 3.

Penampilan Seorang Petugas Humas Seorang humas harus benar-benar memperhatikan  penampilan  yang dimaksud disini adalah  penampilan kedinasan  .Dalam menjalankan tugas seorang humas harus mampu menampilkan dirinya secara utuh baik secara fisik maupun mental.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penampilan humas adalah sebagai berikut: 1. Kondisi Fisik  2. Perawatan Badan a. Perawatan rambut  b. Perawatan wajah/muka c. Perawatan tangan dan kaki d. Perawatan Tubuh 3. Sikap a. Sikap  b. Sikap Berjalan

4.

c. Sikap berbicara d. Sikap pada waktu makan dan minum Busana atau pakaian

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

4. Keahlian yang harus dimiliki Seorang Petugas Humas Kemampuan dan keahlian mutlak diperlukan agar dapat menjalankan tugas dengan baik. Dalam menjalankan tugasnya, humasaktisi public relations harus memiliki keahlian-keahlian, antara lain : Mampu dengan baik menghadapi semua orang dengan berbagai macam karakter dan sifat. Artinya, mampu dan berusaha memahami dan bersikap toleran kepada orang yang dihadapinya. Mampu berkomunikasi dengan baik. Artinya mampu menjelaskan segala sesuatu dengan jernih,  jelas dan lugas, baik secara lisan maupun tertulis, bahkan secara visual. Pandai mengorganisasikan segala sesuatu. Artinya, mampu merencanakan segala seuatu dengan humasima. Memiliki integritas personal, baik dalam humasofesi maupun didalam kehidupan humasibadinya. Memiliki imajinasi. Artinya, memiliki daya kreatifitas yang baik dan mampu menemukan caracara untuk memecahkan masalah. Kemampuan mencari tahu. Artinya, harus memiliki akses informasi seluas-luasnya. Mampu melaukan penelitian dan mengevaluasi hasil-hasil dari suatu kegiatan/program humas.

Keahlian-keahlian tersebut sangat diperlukan untuk melaksanakan berbagai tugas dan  pekerjaan public relations.

8. PROSES HUMAS Untuk melaksanakan kegiatan HUMAS dengan baik, maka diperlukan proses. Mengingat, kegiatan HUMAS tidak hanya mementingkan hasil akhir, namun juga cara yang ditempuh untuk memperoleh hasil akhir tersebut. Dalam memahami dan menyelesaikan permasalahan yang ada dalam lingkungan kerja, seorang praktisi HUMAS harus memiliki tahap-tahap dalam melakukan kegiatannya. Ada empat  proses Humas /public relations. Proses tersebut bersifat dinamis, sehingga setiap unsur yang ada  pun berkesinambungan. Keempat proses tersebut adalah: 1. Research (penelitian) Seorang praktisi HUMAS harus mengenal gejala dan penyebab permasalahan. Oleh sebab itu,  praktisi HUMAS perlu melibatkan dirinya dalam penelitian dalam pengumpulan fakta. Ia perlu memantau dan membaca tentang pengertian, opini, sikap, dan perilaku orang-orang yang  berkepentingan dan terpengaruhi oleh tindakan perusahaan. “What’s happening now?” merupakan kata-kata yang menjelaskan tahap ini. Seorang praktisi HUMAS harus jeli dalam melihat data dan fakta yang erat sangkut pautnya dengan pekerjaan yang akan digarap. Segala keterangan harus diperoleh selengkap mungkin. Dalam tahap mendefinisikan penilitian, seorang praktisi HUMAS harus mengolah data faktual yang telah ada, mengadakan perbandingan, melakukan pertimbangan, dan menghasilkan  penilaian, sehingga dapat diperoleh kesimpulan dan ketelitian dari data faktual yang telah didapat. Proses HUMAS tidak sesederhana pengumpulan data dan fakta, namun juga harus mengedepankan pengolahan, penelitian, pengklasifikasian, dan penyusun-an data sedemikian

rupa sehingga memudahkan pemecahan masalah nantinya. Penelitian dalam pencarian data ini dapat dilakukan dengan cara-cara: survei dan poling, wawancara, focus group discussion, wawancara mendalam, dan walking around research. 1.  Planning (perencanaan) Tahap berikutnya setelah penelitian dan pencarian data, adalah tahap perencanaan. Dalam tahap ini, praktisi HUMAS melakukan penyusunan masalah. Ia melakukan pemikiran untuk mengatasi masalah dan menentukan orang-orang yang akan menangani masalah tersebut nantinya. Perencanaan ini tidak boleh diabaikan, namun harus dipikirkan secara matang karena turut menentukan suksesnya pekerjaan HUMAS secara keseluruhan. Perencanaan disusun atas data dan fakta yang telah diperoleh, bukan berdasarkan keinginan HUMAS. Berdasarkan pada rumusan masalah, dibuat strategi perencanaan dan pengambilan keputusan untuk membuat  program humas kerja berdasarkan kebijakan lembaga yang juga disesuaikan dengan kepentingan  publik. Kata kunci dari tahap ini adalah, “What should we do and why?” 3. Action and Communication (aksi dan komunikasi) Pada pelaksanaannya, praktisi humas sering kali melakukan komunikasi berdasarkan hasil  pendapat sendiri. Akibatnya, tindakan tersebut terkadang membawa hasil yang buruk dan tidak disarankan karena akan berisiko pada citra perusahaan/instansi. Tahap ini perlu dilakukan untuk mendapatkan jawaban pertanyaan, “ How do we do it and say it ”. Tujuan dan objektivitas yang spesifik harus dikaitkan untuk mencapai aksi dan komunikasi yang akan dilakukan oleh praktisi HUMAS. Ia harus mampu mengkomunikasikan pelaksanaan  program humas sehingga dapat mempengaruhi sikap publiknya yang kemudian mendorong mereka untuk mendukung pelaksanaan program humas tersebut. Selain itu, ia juga harus melakukan aksi dan melakukan kegiatan HUMAS sebaik-baiknya. Kegiatan aksi ini merupakan kegiatan komunikasi, selayaknya komunikasi kelompok, komunikasi massa, dan komunikasi organisasional. 4. Evaluation (evaluasi) Cara untuk mengetahui apakah sebuah kegiatan prosesnya sudah selesai atau belum adalah dengan mengadakan evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil. Tujuan utama dari evaluasi adalah untuk mengukur keefektifitasan proses secara keseluruhan. Pada tahap ini, dituntut untuk teliti dan seksama demi keakuratan data dan fakta yang telah ada. Oleh karena itu, setelah selesai satu permasalahan, tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan masalah baru lagi. Dengan demikian, tahap ini juga sebagai acuan perencanaan di masa mendatang. Singkat kata, “ How did we do?” menjadi acuan dalam tahap ini. Peranan humas dapat dibedakan menjadi 2 yakni peranan manajerial dan peran teknis. Peranan manajerial dapat diuraikan menjadi 3 peranan, yakni expert pereciber communication,  prooblem solving process facilitator dan communicatoin facilitator. Keempat peran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. expert pereciber communication Petugas Humas dianggap sebagai orang yang ahli. Dia menasehati pimpinan  perusahaan/organisasi. Hubungan mereka diibaratkan seperti hubungan dokter dan pasien. 2. Poblem solving process facilitator

Yakni petugas humas melibatkan diri atau dilibatkan dalam setiap manajemen/krisis. Dia menjadi anggota tim bahkan bila tidak memungkinkan menjadi leader dalam penanganan krisis manajemen. 3. Communicatoin facilitator Petugas humas sebagai fasilitator atau jembatan komunikasi antara publik dengan perusahaan sebagai media atau penegah bila ada misscommunication. 4. Technician Communication Petugas humas dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi yang menyediaka layanan di  bidang humas.

1. 2. 3.

Ada 3 tugas humas dalam organisasi yang berhubungan erat dengan tujuan dan fungsi humas yakni : Menginterpretasikan , menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan perilaku publik,kemudian direkomendasikan kepada manajemen untuk merumuskan kebijakan organisasi. Mempetemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan publik. Mengevaluasi program humas-program humas organisasi/lembaga,khususnya yang berkaitan dengan publik.

9. MANFAAT dan TUJUAN HUMAS Ada beberapa manfaat dari adanya humas dalam organisasi/lembaga yang berhubungan erat dengan tujuan dan fungsi humas. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut : a. Memahami, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan perilaku publik. Kecenderungan  perilaku publik diklasifikasikan oleh Frank Jeffkins menjadi empat situasi yang dihadapi oleh humas, yakni tidak tahu, apatis, prasangka dan memusuhi. Dalam hal tersebut tugas humas dapat mengubah publik yang tidak tahu menjadi tahu, yang apatis menjadi peduli, yang berprasangka menjadi menerima, dan yang memusuhi menjadi simpati.  b. Mempertemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan publik Kepentingan organisasi/lembaga dapat jauh berbeda dengan kepentingan publik dan sebaliknya. Dalam kondisi yang manapun, tugas humas adalah mempertemukan kepentingan ini menjadi saling dimengerti, dipahami, dihormati, dan dilaksanakan. Bila kepentingannya berbeda, maka humas dapat bertugas untuk menghubungkannya. c. Mengevaluasi program humas organisasi/lembaga, khususnya yang berkaitan dengan publik. Humas disini bertugas untuk senantiasa memonitor semua program humas, karena tugas tersebut dapat berarti humas memiliki wewenang untuk memberi nasihat apakah suatu program humas sebaiknya diteruskan atau dihentikan.

a.

b.

Humas pada hakekatnya adalah aktivitas, maka sebenarnya tujuan humas dapat dianalogikan dengan tujuan komunikasi. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan humas adalah : Terpelihara dan terbentuknya saling pengertian Hubungan humas pada akhirnya membuat publik dan organisasi/lembaga saling mengenal, baik mengenal kebutuhan, kepentingan, harapan, maupun budaya masing-masing. Dengan demikian, aktivitas kehumasan haruslah menunjukkan adanya usaha komunikasi untuk mencapai saling kenal dan mengerti. Sifat komunikasinya cenderung informatif saja.  Menjaga dan membentuk saling percaya

Sikap saling percaya yakni ada pada keyakinan seseorang (publik) akan “ kebaikan/ketulusan” orang lain (organisasi/lembaga) dan juga pada keyakinan organisasi/lembaga akan “ kebaikan/ketulusan” publiknya. Bila humas memberi informasi dua kepetingan (organisasi dan  pers), maka berikutnya humas harus dapat meyakinkan kedua belah pihak untuk dapat menerima dan menghormati kepentingan masing-masing. c.  Memelihara dan menciptakan kerja sama Tujuan berikutnya adalah dengan komunikasi diharapkapn akan terbentuk bantuan dan kerjasama nyata. Artinya, bantuan dan kerja sama ini sudah dalam bentuk perilaku atau termanifestasikan dalam bentuk tindakan tertentu.

BAB II KODE ETIK HUMAS

 Public Relations (HUMAS) bukanlah kegiatan yang sembarangan, kegiatan ini membutuhkan perencanaan yang berkelanjutan untuk memberikan keuntungan dan  perkembangan instansi/lembaga maupun perusahaan. Hal ini didasari oleh keyakinan bahwa kehidupan perkembangan instansi/lembaga maupun perusahaan bergantung pada opini publik. Oleh karena itu, kegiatan HUMAS harus dilakukan untuk membentuk respon positif dari opini  publik tersebut. HUMAS adalah seni dan ilmu dalam menganalisis suatu isu, memprediksi akibat, mengorganisasi permasalahan, dan mengimplementasikan program humas untuk melayani organisasi dan publik. Hubungan HUMAS merupakan hubungan dua arah. Di satu sisi, fungsinya adalah untuk menafsirkan sebuah organisasi untuk masyarakat. Sementara di sisi lainnya, kegiatan HUMAS mampu melahirkan informasi mengenai apa yang diharapkan oleh publik. A. Prosedur kerja kehumasan

Untuk melaksanakan kegiatan HUMAS dengan baik, maka diperlukan proses. Mengingat, kegiatan HUMAS tidak hanya mementingkan hasil akhir, namun juga cara yang ditempuh untuk memperoleh hasil akhir tersebut. Dalam memahami dan menyelesaikan permasalahan yang ada dalam lingkungan, seorang  praktisi HUMAS harus memiliki tahap-tahap dalam melakukan kegiatannya. Ada empat proses Humas /public relations. Proses tersebut bersifat dinamis, sehingga setiap unsur yang ada pun  berkesinambungan. Keempat proses tersebut adalah: 1. Research (penelitian) Seorang praktisi HUMAS harus mengenal gejala dan penyebab permasalahan. Oleh sebab itu,  praktisi HUMAS perlu melibatkan dirinya dalam penelitian dalam pe-ngumpulan fakta. Ia perlu memantau dan membaca tentang pengertian, opini, sikap, dan perilaku orang-orang yang  berkepentingan dan terpengaruhi oleh tindakan perusahaan. “What’s happening now?” merupakan kata-kata yang menjelaskan tahap ini. Seorang praktisi HUMAS harus jeli dalam melihat data dan fakta yang erat sangkut pautnya dengan pekerjaan yang akan digarap. Segala keterangan harus diperoleh selengkap mungkin. Dalam tahap mendefinisikan penilitian, seorang praktisi HUMAS harus mengolah data faktual yang telah ada, mengadakan perbandingan, melakukan pertimbangan, dan menghasilkan  penilaian, sehingga dapat diperoleh kesimpulan dan ketelitian dari data faktual yang telah didapat. Proses HUMAS tidak sesederhana pengumpulan data dan fakta, namun juga harus mengedepankan pengolahan, penelitian, pengklasifikasian, dan penyusun-an data sedemikian rupa sehingga memudahkan pemecahan masalah nantinya. Penelitian dalam pencarian data ini dapat dilakukan dengan cara-cara: survei dan poling, wawancara, focus group discussion, wawancara mendalam, dan walking around research. 2.  Planning (perencanaan) Tahap berikutnya setelah penelitian dan pencarian data, adalah tahap perencanaan. Dalam tahap ini, praktisi HUMAS melakukan penyusunan masalah. Ia melakukan pemikiran untuk mengatasi masalah dan menentukan orang-orang yang akan menggarap masalah nantinya. Perencanaan ini tidak boleh diabaikan, namun harus dipikirkan secara matang karena turut menentukan suksesnya pekerjaan HUMAS secara keseluruhan. Perencanaan disusun atas data dan fakta yang telah diperoleh, bukan berdasarkan keinginan HUMAS. Berdasarkan pada rumusan masalah, dibuat strategi perencanaan dan pengambilan keputusan untuk membuat program humas kerja  berdasarkan kebijakan lembaga yang juga disesuaikan dengan kepentingan publik. Kata kunci dari tahap ini adalah, “What should we do and why?” 3. Action and Communication (aksi dan komunikasi) Pada pelaksanaannya, praktisi humas sering kali melakukan komunikasi berdasarkan hasil  pendapat sendiri. Akibatnya, tindakan tersebut terkadang membawa hasil yang buruk dan tidak disarankan karena akan berisiko pada citra perusahaan/instansi. Tahap ini perlu dilakukan untuk mendapatkan jawaban pertanyaan, “ How do we do it and say it ”. Tujuan dan objektivitas yang spesifik harus dikaitkan untuk mencapai aksi dan komunikasi yang akan dilakukan oleh praktisi HUMAS. Ia harus mampu mengkomunikasikan pelaksanaan  program humas sehingga dapat mempengaruhi sikap publiknya yang kemudian mendorong mereka untuk mendukung pelaksanaan program humas tersebut. Selain itu, ia juga harus melakukan aksi dan melakukan kegiatan HUMAS sebaik-baiknya.

Kegiatan aksi ini merupakan kegiatan komunikasi, selayaknya komunikasi kelompok, komunikasi massa, dan komunikasi organisasional. 4. Evaluation (evaluasi) Cara untuk mengetahui apakah sebuah kegiatan prosesnya sudah selesai atau belum adalah dengan mengadakan evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil. Tujuan utama dari evaluasi adalah untuk mengukur keefektifitasan proses secara keseluruhan. Pada tahap ini, dituntut untuk teliti dan seksama demi keakuratan data dan fakta yang telah ada. Oleh karena itu, setelah selesai satu permasalahan, tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan masalah baru lagi. Dengan demikian, tahap ini juga sebagai acuan perencanaan di masa mendatang. Singkat kata, “ How did we do?” menjadi acuan dalam tahap ini. B.

1.

2.

3.

4.

1. 2. 3.

Peran dan Tugas Kehumasan

Peranan humas dapat dibedakan menjadi 2 yakni peranan manajerial dan peran teknis. Peranan manajerial dapat diuraikan menjadi 3 peranan, yakni expert pereciber communication,  prooblem solving process facilitator dan communicatoin facilitator. Keempat peran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : expert pereciber communication Petugas Humas dianggap sebagai orang yang ahli. Dia menasehati pimpinan  perusahaan/organisasi. Hubungan mereka diibaratkan seperti hubungan dokter dan pasien. Poblem solving process facilitator Yakni petugas humas melibatkan diri atau dilibatkan dalam setiap manajemen/krisis. Dia menjadi anggota tim bahkan bila tidak memungkinkan menjadi leader dalam penanganan krisis manajemen. Communicatoin facilitator Petugas humas sebagai fasilitator atau jembatan komunikasi antara publik dengan perusahaan sebagai media atau penegah bila ada misscommunication. Technician Communication Petugas humas dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi yang menyediaka layanan di  bidang humas. Ada 3 tugas humas dalam organisasi yang berhubungan erat dengan tujuan dan fungsi humas yakni : Menginterpretasikan , menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan perilaku publik,kemudian direkomendasikan kepada manajemen untuk merumuskan kebijakan organisasi. Mempetemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan publik. Mengevaluasi program humas-program humas organisasi/lembaga,khususnya yang berkaitan dengan publik.

C. Kode Etik Profesi Humas 1. Pengertian Etik, Etika dan kode Etik  a. Pengertian Etik  Prilaku manusia yang baik yaitu tindakan yang tepat, yang harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan moral pada umumnya.

 b.

Pengertian Etika Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara tentang humasaxis (tindakan) manusia, Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan  bagaimana manusia harus bertindak berdasarkan norma yang berlaku. c. Pengertian Kode Etik  Kode etik adalah aturan susila, sikap baik/pantas yang ditetapkan bersama dalam suatu kelompok orang dan ditaati bersama oleh orang-orang yang bergabung dalam organisasi profesi tersebut. d. Fungsi Kode Etik  Fungsi kode etik yaitu sebagai berikut : 1. Sebagai nilai bagi para pelaku bisnis agar tercipta iklim yang kondusif, produktif, saling percaya hubungan yang saling dilandasi oleh kasih dan kondisi yang saling menguntungkan (win-win solution). 2. Rambu-rambu yang memagari sikap prilaku para proofesional agar mempunyai pola tindakan yang etis 3. Menciptakan rasa aman, menjamin kejujuran (transparansi) dalam batas-batas tertentu yang  berkaitan dengan rahasia perusahaan e. Tujuan Kode Etik  Tujuan Kode Etik yaitu sebagai berikut : 1. Agar para profesional dapat bekerja dengan baik sesuai dengan disiplin ilmunya dan dapat memberikan jasa sebaik-baiknya kepada masyarakat yang membutuhkan. 2. Agar para profesional selalu taat terhadap profesinya. 3. Agar para profesional selalu menjaga nama baik dan citra dirinya sebagai seseorang yang  profesional.

2.

Kode Etik Humas Pemahaman tetang pengertian kode etik, etik profesi dan etika kehumasan serta aspekaspek hukum dalam aktivitas komunikasi, penting bagi praktisi atau professional HUMAS/Humas dalam melaksanakan peran dan fungsinya untuk menciptakan citra baik bagi dirinya ( good performance image) sebagai penyandang professional HUMAS/Humas dan citra  baik bagi suatu lembaga atau organisasi ( good corporate image) yang diwakilinya. Kode etik merupakan aturan-aturan susila yang ditetapkan bersama dan ditaati bersama oleh seluruh anggota yang bergabung dalam suatu profesi yang merupakan persetujuan bersama yang timbul secara murni dari diri pribadi para an ggota. Menurut G.Sach dalam bukunya The Exent and Intention of HUMAS and Information  Activities terdapat tiga konsep penting dalam etika kehumasan sebagai berikut: 1. The Image, the knowledge about us and the attitudes toward us the our different interest groups have. (Citra adalah pengetahuan mengenai kita dan sikap terhadapat kita yang mempunyai kelompokkelompok dalam kepentingan yang berbeda). 2. The Humasofile, the knowledge about an attitude towards, we want our various interest group to have. (Penampilan merupakan pengetahuan mengenai suatu sikap terhadap yang kita inginkan untuk dimiliki kelompok kepentingan kita beragam). 3. The Ethiccs is branch of philoshophy, it is a moral philoshophy or piloshophical thinking about morality. Often used as equivalentti right or good .

(Etika merupakan cabang dari ilmu filsafat, merupakan filsafat moral atau pemikiran filosofis tentang moralitas, biasanya selalu berkaitan dengan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan). Secara garis besar kode etik IHUMASA mencakup butir-butir pokok sebagai Standard  Moral of Public Relations sebagai berikut: 1. Kode perilaku; 2. Kode moral; 3. Menjunjung tinggi standar moral; 4. Memiliki kejujuran yang tinggi; 5. Mengatur secara etis mana yang boleh diperbuat dan tidak boleh diperbuat oleh Humasofesional HUMAS/Humas. Landasan patokan utama dari etika profesi dan Kode etik IHUMASA adalah berdasarkan  prinsip-prinsip dasar PBB sebagai berikut: 1. The Universal Declaration of Human Right  (Menghormati dalam pelaksanaan tugas humasofesinya dengan memperhatikan humasinsiphumasinsip moral dari deklarasi umum tentang hak-hak asasi manusia). 2.  Human Dignity (Menghormati dan menjunjung tinggi martabat manusia serta mengakui hak setiap humasibadi untuk menilai). 3.

1. 2. 3. 4.

Kode Etik Kehumasan Indonesia  –  Perhumas Kode Etik ini telah terdaftar sejak tahun 1977 di Departemen Dalam Negeri dan telah tercatat serta diakui oleh organisasi profesi Humas Internasional; International Public Relations Associations / IHUMASA. Dijiwai oleh Pancasila maupun Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan tata kehidupan nasional. Diilhami oleh Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai landasan tata kehidupan internasional. Dilandasi Deklarasi ASEAN (8 Agustus 1967) sebagai pemersatu bangsa -bangsa Asia Tenggara. Dan dipedomani oleh cita-cita, keinginan, dan tekad untuk mengamalkan sikap dan perilaku kehumasan secara humasofessional. D. Jabatan Humas 1. Pengertian Jabatan Ialah sekumpulan pekerjaan yang berisi tugas-tugas yang sama atau berhubungan satu dengan yang lain, dan yang pelaksanaannya meminta kecakapan, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang juga sama meskipun tersebar di berbagai tempat. Dalam birokrasi pemerintah dikenal jabatan karier, yakni jabatan dalam lingkungan  birokrasi yang hanya dapat diduduki oleh PNS.

Jabatan karier dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: a) Jabatan Struktural, yaitu jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi. Kedudukan  jabatan struktural bertingkat-tingkat dari tingkat yang terendah (eselon IV/b) hingga yang tertinggi (eselon I/a). Contoh jabatan struktural di PNS Pusat adalah: Sekretaris Jenderal,

Direktur Jenderal, Kepala Biro, dan Staf Ahli. Sedangkan contoh jabatan struktural di PNS Daerah adalah: sekretaris daerah, kepala dinas/badan/kantor, kepala bagian, kepala bidang, kepala seksi, camat, sekretaris camat, lurah, dan sekretaris lurah.  b) Jabatan Fungsional, yaitu jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur organisasi, tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam pelaksansaan tugas-tugas pokok organisasi, misalnya: auditor (Jabatan Fungsional Auditor atau JFA), guru, dosen, dokter,  perawat, bidan, apoteker, peneliti, perencana, humasanata komputer, statistisi, humasanata laboratorium pendidikan, dan penguji kendaraan bermotor. 2. Jabatan Fungsional Pranata Humas Jabatan fungsional pranata humas adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung  jawab, wewenang dan hak seorang pranata humas dalam satuan organisasi. Pranata humas adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara  penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan informasi dan kehumasan. Pelayanan Informasi dan Kehumasan adalah kegiatan yang dilakukan pranata Humas mulai dari  perencanaan pelayanan informasi dan kehumasan, penyediaan dan penyebarluasan informasi,  pelaksanaan hubungan kelembagaan, pelaksanaan hubungan personil dan pengembangan  pelayanan informasi dan kehumasan. Humasanata Humas juga melakukan hubungan kelembagaan untuk meningkatkan hubungan yang harmonis antara lembaga yang ada dalam masyarakat, antara pimpinan lembaga dengan personil dan antar sesama personil.

Tingkatan pranata Humas adalah: a) Tingkat trampil, yaitu pranata humas yang mempunyai kualifikasi teknis atau penunjang  profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan pengetahuan teknis dibidang kehumasan (IIa –  IIId) –  SLTA/D-III,  b) tingkat ahli yaitu humasanata humas yang mempunyai kualifikasi humasofesional yang  pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dibidang kehumasan (III/a –   IV/c) –  S1 keatas.

1. 2. 3. 4. 5.

Tugas pokok pranata humas adalah melakukan kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan yang meliputi: Perencanaan pelayanan informasi dan kehumasan Pelayanan informasi Melaksanakan hubungan kelembagaan Melaksanakan hubungan personil Mengembangkan pelayanan informasi dan kehumasan.

E.

Organisasi Profesi Humas

1. PERHUMAS Pada tanggal 15 Desember 1972 para praktisi humas di Indonesia mendirikan Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) di Jakarta. Berikut tujuan-tujuan PERHUMAS adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan perkembangan dan keterampilan humasofesional hubungabmasyarakat di Indonesia. 2. Memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai hubungan masyarakat.

3. 4.

Meningkatkan kontak dan pertukaran pengalaman diantara para anggotanya. Menyelenggarakan hubungan dengan organisasi-organisasi serumpun dengan bidang hubungan masyarakat, di dalam maupun diluar negeri. Tahun 1977 Perhumas memprakarsai berdirinya organisasi humas di Asia Tenggara yaitu FAHUMASO (Federation of ASEAN Public Relations Organization) di Kuala Lumpur. Indonesia melalui Perhumas ditunjuk menjadi tuan rumah konferensi FAHUMASO di Jakarta. 2. APHUMASI Di Indonesia juga terdapat organisasi yanng menghimpun perusahaan humas, yakni APHUMASI (Asosiasi Perusahaan Public Relations). AHUMASI didirikan pada 10 April 1987 di Jakarta bersifat independen.

1.

2. 3. 4.

5. 6. 7.

1.

a.  b. c. d. e. f. g.

Tujuan APHUMASI Adalah sebagai berikut: Menghimpun, membina dan mengarahkan potensi perusahaan public relations nasional, agar secara aktif, positif, dan kreatif, turut serta dalam usaha mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, berlandaskan pancasila dan UUD 1945. Mewujudkan fungsi public relations yang sehat, jujur dan bertanggung jawab, sesuai dengan kode humasaktik dan kode etik yang lazim berlaku secara nasional dan internasional. Mengembangan dan mewujudkan kepentingan asosiasi dengan memberikan kesempatan kepada  para anggota dengan konsultasi dan kerjasama serta memberikan saran bagi pemerintah. Memberi informasi kepada klien bahwa anggota APHUMASI memenuhi syarat untuk memberikan nasihat dalam bidang public relations dan akan bertindak untuk klien menurut kemampuan profesionalnya. Merupakan sarana untuk para anggotanya dalam soal-soal kepentingan usaha dan profesi, dan menjadi forum koordinasi praktik publik relations. Merupakan medium bagi masyarakat umum untuk mengetahui mengenai pengalaman dan kualifikasi para anggotanya. Membantu mengembangkan kepercayaan umum atas jasa public relations. 3. Organisasi Profesi Humasi di Luar Negeri Berikut beberapa profil organisasi profesi dari negara-negara di Dunia, ant ara lain yaitu: HUMASSA (Public Relations Sociaty of American) Berkantor pusat di New York, HUMASSA berdiri tahun 1947. HUMASSA memiliki tujuan sebagai berikut: Untuk menyatukan mereka yang melakukan kegiatan di bidang humas. Untuk mempertimbangkan segala masalah yang dihadapi bidang kehumasan. Untuk merumuskan, memajukan, menjelaskan tujuan, fungsi humas dan seterusnya kepada kelompok-kelompok usaha. Untuk memperbaiki hubungan pelaksanaan humas dengan para majikan dan klien. Untuk memajukan dan berusaha mempertahankan standar yang tinggi pelayanan umum dan tingkah laku. Untuk bertukar pikiran dan pengalaman. Serta untuk menerbitkan pamflet, buku, monografi, majalah dan sebagainya. Untuk menggiatkan, menyediakan sarana dan kesempatan bagi riset serta memberikan, menghibahkan, dan menseponsori pemberian beasiswa.

2. Institute Public Relations of British (IHUMAS) IHUMAS merupakan organisasi humas di Inggris didirikan secara resmi dan mendapat  pengakuan pada tahun 1964, tujuan HUMAS adalah sebagai berikut: a. Untuk memajukan perkembangan humas.  b. Untuk mendorong dan memupuk ketaatan pada standar profesional yang tinggi untuk para anggotanya. c. Untuk mengatur diskusi, konferusik, pertemuan, dan lain-lain mengenai masalah yanag menjadi  pertimbangan bersama dan secara umun bertindak sebagai wadah bagi pertukayan gagasan mengenai humasaktek kehumasan. 3. Netherlands Society of Public Relations Beberapa tokoh pers terkemuka di Belanda merintis suatu perhimpunan humasofesi humas yang  pada tahun 1952 telah mendapat izin dari kerajaan, dengan nama Netherlands Society of Public Relations dan pada tahun 1979 namanya diganti menjadi NGHUMAS (Vereniging voor Public Relations en Voorlichting/Asosiasi HUMAS dan informasi).

1. 2. 3. 4. 5.

6. 7.

4. Organisasi Profesi Humas Internasional Organisasi humas tingkat internasional terbentuk pada Mei 1955 dalam suatu pertemuan di Stratfort-Upon-Avon, dengan tujuan sebagai berikut: Menyediakan jalur bagi pertukaran gagasan dan pengalaman profesional antara mereka yang  berurusan dalam kegiatan humas mengenai kepentingan internasional. Mengadakan suatu rotasi apabila anggotanya setiap saat memerlukan pemberitahuan dan  bimbingan. Membantu mencapai kualitas tertinggi tentang praktik kehumasan umumnya di seluruh negara dan terutama di bidang internasional. Meningkatkan praktik kehumasan di semua bidang kegiatan di dunia dan memajukan nilai-nilai dan pengaruhnya melalui promosi ilmu pengetahuan. Meninjau dan mencari jalan keluar terhadap permasalahan yang mempengaruhi praktik kehumasan yang biasa terjadi di berbagai negara termasuk masalah-masalah seperti status profesi sebagai kode etik humasofesi. Menebitkan berbagai buletin, majalah atau terbitan-terbitan lain, seperti “Who’s Who” dibidang humas internasional. Mengerjakan kegiatan-kegiatan lain yang mungkin menguntungkan para anggotanya.

Keanggotaan IHUMASA terbuka bagi semua orang yang bertanggung jawab penuh bagi rencana dan pelaksanaan suatu bagian penting dan berkaitan dengan semua kegiatan dari suatu  badan hukum, perusahaan,perserikatan, pemerintah atau organisasi lain yang membina hubungan  baik dan humasoduktif dengan publik atan khalayak ramai.

1. 2. 3.

5. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang humas adalah: Menyalahgunakan kepercayaan, ini dapat berupa membocorkan rahasia, korupsi dll Memberikan informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, yang sumbernya tidak jelas dan tidak dapat dicek. Mengadakan kerja sama dengan individu atau kelompok yang dapat merugikan individuindividu lainnya, baik dari segi moral maupun segi lainnya.

4.

F.

Menggunakan metode-metode, cara-cara, teknik-teknik manipulasi yang dapat mengakibatkan seseorang kehilangan kebebasannya untuk bertindak sebagai respons terhadap tindakan-tindakan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Kegiatan Kerja Kehumasan Berikut contoh kegiatan-kegiatan kehumasan yang harus dilakukan oleh manajer public relations dan para stafnya, yaitu : 1. Menyusun dan mendistribusikan siaran berita (news release), foto-foto dan berbagai artikel bagi kalangan media massa 2. Mengorganisasikan konferensi pers, acara-acara resepsi dan kunjungan kalangan media massa ke organisasi/perusahaan 3. Menjalankan fungsi sebagai penyedia informasi utama. 4. Mengatur acara wawancara antara kalangan pers (media cetak), radio dan televisi dengan pihak manajemen. 5. Memberikan penerangan singkat kepada fotografer, serta membentuk dan mengelola sebuah  perpustakaan foto. 6. Mengelola berbagai bentuk materi komunikasi internal seperti kaset rekaman video, slide  presentasi, dan sebagainya. 7. Menyunting serta memproduksi jurnal-jurnal eksternal untuk konsumsi para distributor, pemakai  jasa/produk perusahaan, konsumen langsung, dan sebagainya. 8. Menulis dan membuat bahan-bahan cetakan seperti literatur pendidikan, sejarah perusahaan, laporan tahunan, literatur pelantikan pegawai baru. 9. Mempersiapkan berbagai bentuk instrumen audio-visual, seperti menyusun lembaran slide dan kaset rekaman video. 10. Mempersiapkan dan mengatur acara pameran dan menjalankan eksibisi public relations. 11. Mempersiapkan dan memelihara berbagai bentuk identitas perusahaan seperti logo perusahaan. Pengaturan jenis kendaraan dinas, pakaian seragam pegawai, dan sebagainya. 12. Menangani berbagai acara sponsor yang berhubungan dengan kegiatan public relationss. 13. Mengelola hal-hal yang berkaitan dengan berbagai kunjungan seperti fasilitas  penerbangan/pelayaran, pengurusan tiket, akomodasi, dan lain-lain. 14. Mengikuti rapat-rapat penting yang diselenggarakan oleh dewan direksi dan pimpinan  perusahaan. 15. Mengikuti konferensi khusus yang diadakan oleh divisi penjualan, dan terlibat dalam pertemuan pertemuan para agen. 16. Mewakili perusahaan pada pertemuan asosiasi dagang/bisnis. 17. Berhubungan dengan konsultan public relationss eksternal jika perusahaan/organisasi merekrut mereka. 18. Melatih segenap staf public relationss. 19. Mempersiapkan survei-survei pendapat dan berbagai macam penelitian lainnya. 20. Mengawasi tugas-tugas periklanan (berhubungan dengan biro iklan) bila fungsi periklanan memang dibebankan kepada departemen HUMAS. 21. Berhubungan baik dengan kalangan politisi dan birokrat. 22. Mengatur penyelenggaraan acara-acara resmi. 23. Mengatur acara-acara kunjungan para pejabat penting dan tamu kehormatan. 24. Mengadakan perayaan perusahaan, pemberian penghargaan pemerintah kepada perusahaan.

25. Mengorganisasikan berbagai umpan balik dari berbagai sumber informasi mulai dari kliping koran/majalah, berita-berita radio dan televisi serta memantau berbagai laporan d ari luar. 26. Menganalisis umpan balik dan mengevaluasi hasil dari upaya untuk mencapai tujuan.

Komentar Diberdayakan oleh Blogger Gambar tema oleh Michael Elkan

OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN Kunjungi profil

Arsip Laporkan Penyalahgunaan

ADIMINISTRASI PERKANTORAN

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF