Hotel Amaris_BAB III_Dampak Lingkungan Yang Terjadi Dan Ukl-upl

April 13, 2017 | Author: LuciaMarinaR.Oriza | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Hotel Amaris_BAB III_Dampak Lingkungan Yang Terjadi Dan Ukl-upl...

Description

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

3.1 Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan Tabel 3.1 Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan N O I 1.

SUMBER

JENIS DAMPAK DAMPAK Tahap Pra Konstruksi pengurusan a. Pengharapan perijinan

Penduduk

Sejumlah warga di Kelurahan Sukaasih Khususnya warga sekitar

b. Keresahan

lokasi kegiatan.

Masyarakat II 1.

BESAR DAMPAK

Tahap Konstruksi Mobilisasi dan Peningkatan peluang

Jumlah tenaga kerja yang terserap

Perekrutan

sebanyak 40% - 50 % dari tenaga

kerja dan usaha baru

Tenaga Kerja

total kebutuhan pekerja pada tahap konstruksi dengan mayoritas tenaga kerja kasar berasal dari Kelurahan

2.

Mobilisasi Alat

Penurunan kualitas

Sukaasih Radius ± 100 m dari rencana lokasi

dan Bahan

udara Peningkatan intensitas

kegiatan Intensitas kebisingan yang terjadi

kebisingan

bisa mencapai 80 -90 dBA pada jarak

Gangguan arus lalu

15,2 m (Canter, 1977) Jumlah kendaraan untuk

lintas

pengangkutan alat dan bahan (material) bangunan ini 5-8

Kerusakan Jalan:

kendaraan perhari Jumlah kendaraaan yang keluar

Akibat lalu lintas

masuk proyek yang didominasi truk-

kendaraan yang keluar

truk dengan ritasi 5-8 kali perhari

masuk proyek Pengotoran jalan

Jalan yang akan menjadi kotor diperkirakan sepanjang 100 meter

3

Penyiapan dan

Penurunan kualitas

dari lokasi proyek pembangunan Sebaran debu lokal diperkirakan

Pematangan

udara

sekitar 75 meter dari lokasi

Peningkatan intensitas

pembangunan Intensitas kebisingan yang terjadi

kebisingan

bisa mencapai 80 -90 dBA pada jarak

Lahan

III - 1

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

N

SUMBER

O

DAMPAK

JENIS DAMPAK

BESAR DAMPAK 15,2 m (Canter, 1977) Jalan yang akan menjadi kotor

Pengotoran jalan

diperkirakan sepanjang 100 meter Peningkatan Debit Air

dari lokasi proyek pembangunan Peningkatan debit air larian sebesar

Larian (Run Off) Penurunan Kualitas Air

11,59 m3/hari Debit air larian yang dapat

Permukaan

meningkatkan konsentrasi kekeruhan dan zat padat tersuspensi (TSS)

3.

Pembangunan

Penurunan kualitas

sebesar 25,73 m3/hr Sebaran debu lokal diperkirakan

Sarana,

udara

sekitar 75 meter dari lokasi

Peningkatan intensitas

pembangunan Intensitas kebisingan yang terjadi

kebisingan

bisa mencapai 80 -90 dBA pada jarak

Peningkatan debit air

15,2 m (Canter, 1977) Peningkatan debit air larian sebesar

larian (run off) Potensi kebakaran

11,59 m3/hari Kategori bahaya kebakaran ringan

Prasarana Penunjang dan taman

(berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2012) III 1.

Tahap Pasca Konstruksi (Operasional) Kegiatan Penurunan Kualitas

Sebaran gas dan debu yang berasal

Operasional

dari kendaraan berupa CO, NOX,

Udara

Hotel Amaris

SO2, HC, selain itu teremisi pula Peningkatan intensitas

debu dan Pb. Intensitas kebisingan yang terjadi

kebisingan

bisa mencapai 73 -95 dBA pada jarak

Gangguan arus lalu

15,24 m (Canter, 1977) V/C = 0,77 (D)

lintas Gangguan kebersihan

Jumlah timbulan limbah padat

dan estetika lingkungan Peningkatan debit air

sebesar 1,85 m3/ hari Peningkatan debit air larian sebesar

larian (run off) Penurunan Kualitas Air

11,59 m3/hari Jumlah air limbah domestik sebesar

Permukaan dan Air

93,61 m3/hari

Tanah Peluang Kerja / Usaha

Tumbuhnya kegiatan perekonomian

Baru

disekitar lokasi Sukaasih.

III - 2

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

3.2 Upaya

Pengelolaan

Lingkungan

Hidup

dan

Pemantauan

Lingkungan Hidup 3.2.1.Tahap Pra Konstruksi 1) Pengharapan dan Keresahan Penduduk a. Sumber Dampak Sumber dampak dari keresahan dan pengharapan penduduk berasal dari kegiatan pengurusan perizinan dan pembebasan lahan. b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (Bentuk, Lokasi, Periode)  Menginformasikan dengan jelas (sosialisasi) kepada masyarakat (Kelurahan Sukaasih Khususnya warga sekitar lokasi kegiatan pembangunan) mengenai rencana kegiatan pembangunan Hotel Amaris.  Membuat pernyataan persetujuan warga (ijin tetangga)  Pengelolaan dilakukan satu kali sebelum tahap konstruksi c. Tindakan Darurat Segera berkoordinasi dengan aparat kewilayahan setempat d. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (Bentuk, Lokasi, Periode)  Memantau

pelaksanaan

sosialisasi

rencana

kegiatan

pembangunan Hotel Amaris kepada masyarakat sekitar  Memastikan adanya surat izin dari tetangga yang diketahui oleh pemerintahan setempat (RT, RW, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Bojongloa Kaler)  Pemantauan dilakukan satu kali sebelum tahap konstruksi e. Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan Hidup - Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa dan Kontraktor - Instansi Pengawas: Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Bojongloa Kaler - Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung 3.2.1.Tahap Konstruksi 1) Terbukanya Peluang Kerja a. Sumber Dampak Sumber dampak terbukanya

peluang

kerja

berasal

dari

perekrutan tenaga kerja untuk kebutuhan konstruksi Hotel Amaris. b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (Bentuk, Lokasi, Periode)  Tenaga kerja proyek diprioritaskan berasal dari Kelurahan Sukaasih Khusunya Warga sekitar lokasi pembangunan.  Mendorong dan mensyaratkan pada kontraktor untuk memanfaatkan tenaga kerja non-skill setempat secara maksimal sesuai kebutuhan III - 3

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

 Pengelolaan dilakukan satu kali sesuai dengan kebutuhan konstruksi c. Tindakan Darurat Melakukan dialog dan perekutan tenaga kerja lokal d. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (bentuk, lokasi, periode) Pendataan warga masyarakat setempat (Kelurahan Sukaasih) yang bekerja pada proyek pembangunan tahap konstruksi e. Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan Hidup - Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa dan Kontraktor - Instansi Pengawas: Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Bojongloa Kaler - Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung 2) Penurunan Kualitas Udara Ambien a. Sumber Dampak Sumber dampak penurunan kualitas kegiatan

mobilisasi

alat

dan

udara

bahan,

berasal

penyiapan

dari dan

pematangan lahan. b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (Bentuk, Lokasi, Periode)  Pembatasan kecepatan kendaraan pengangkut alat dan material misalnya tidak melebihi 20 km/jam saat memasuki lokasi kegiatan  Penutupan bak truk pengangkut alat dan material dengan plastik atau kain sehingga tidak terjadi penambahan debu dari material yang dibawa karena tertiup angin  Membuat pagar pembatas/ pengaman di lokasi tapak yang cukup

tinggi

supaya

sebaran

debu

akibat

kegiatan

konstruksi dapat diminimalisir  Melakukan penyiraman dengan air, khusus pada pekerjaan perataan dan pematangan lahan yang dilakukan pada musim kemarau atau pada kondisi tanahnya kering  Melengkapi pekerja proyek dengan alat pelindung diri seperti masker  Pengelolaan dilakukan setiap hari selama tahap konstruksi, kecuali untuk pembuatan pagar pengaman dilakukan satu kali pada tahap konstruksi c. Tindakan Darurat Menghentikan sementara waktu kegiatan d. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

(Bentuk,

Lokasi,

Periode)  Pengambilan sampel udara di lapangan (outdoor) di tapak proyek

dengan

menggunakan III - 4

metode

dan

peralatan

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

standar

sampling

udara,

selanjutnya

dianalisa

di

laboratorium rujukan yang terakreditasi  Pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama tahap konstruksi e. Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan Hidup - Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa, Kontraktor -

dan

Laboratorium yang terakreditasi Instansi Pengawas: BPLH Kota Bandung Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung

3) Peningkatan Intensitas Kebisingan a. Sumber Dampak Sumber dampak peningkatan intensitas kebisingan berasal dari kegiatan mobilisasi alat dan bahan, penyiapan dan pematangan lahan, pembangunan Hotel Amaris, prasarana, sarana, dan utilitas. b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (Bentuk, Lokasi, Periode)  Membuat pagar pembatas (barrier) di lokasi tapak proyek yang

cukup

menyebar.  Pengaturan/

tinggi

supaya

penjadwalan

dampak

alat-alat

kebisingan berat

yang

tidak akan

digunakan sedemikian rupa sehingga tidak semua alat berat digunakan secara bersamaan dan atau pembatasan tahun buatan dari alat-alat berat yang digunakan.  Pembatasan kecepatan kendaraan pengangkut alat dan material misalnya tidak melebihi 20 km/jam saat memasuki lokasi tapak proyek.  Pelaksanaan kegiatan mobilisasi alat dan material dilakukan pada siang hari, sehingga penduduk pada malam hari dapat beristirahat dengan tenang tanpa terganggu bising.  Pengelolaan dilakukan setiap hari selama tahap konstruksi, kecuali untuk pembuatan pagar pengaman dilakukan satu kali pada tahap konstruksi c. Tindakan Darurat Segera melakukan pembersihan material, di lokasi tapak proyek d. Upaya Pemantauan

Lingkungan

Hidup

(Bentuk,

Lokasi,

Periode)  Pengukuran langsung tingkat kebisingan di lapangan dengan menggunakan alat “Sound Level Meter” III - 5

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

e. Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan Hidup - Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa, Kontraktor

dan

Laboratorium yang terakreditasi Instansi Pengawas: BPLH Kota Bandung - Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung 4) Gangguan Arus Lalu Lintas a. Sumber Dampak Sumber dampak gangguan arus lalu lintas berasal dari -

kegiatan mobilisasi alat dan bahan. b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (Bentuk, Lokasi, Periode)  Penempatkan petugas pengatur lalu lintas yang mengendalikan kendaraan

keluar-masuk lokasi proyek,

dengan prinsip dasar pengaturan tetap mengutamakan kelancaran di Jalan Peta  Memastikan setiap kendaraan pengangkut melaksanakan standar aman pengangkutan, sehingga peralatan/ material yang diangkut tidak membahayakan dan mengganggu arus lalu lintas di Jalan Peta  Pengelolaan dilakukan setiap hari pada tahap konstruksi, terutama pada saat mobilisasi alat dan material c. Tindakan Darurat Segera berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan d. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (Bentuk, Periode)  Pengamatan

secara

langsung

di

lapangan

Lokasi, terhadap

kemacetan lalu lintas pada ruas Jalan Peta, terutama di sekitar jalan masuk menuju lokasi tapak proyek  Pemantauan dilakukan setiap hari pada tahap konstruksi e. Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan Hidup - Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa dan Kontraktor - Instansi Pengawas: Dinas Perhubungan Kota Bandung - Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung 5) Kerusakan dan Pengotoran Jalan a. Sumber Dampak Sumber dampak kerusakan dan pengotoran jalan berasal dari kegiatan

mobilisasi

alat

dan

bahan,

penyiapan

dan

pematangan lahan. b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (Bentuk, Lokasi, Periode)  Memperhatikan tonase jalan melalui koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Bandung III - 6

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

 Berpartisipasi dalam kegiatan rehabilitasi jalan menuju lokasi kegiatan apabila kondisinya telah menunjukkan kerusakan melalui koordinasi dengan aparat pemerintahan setempat (Kelurahan Sukaasih)  Menutup bak kendaraan pengangkut material dan bahan dengan terpal plastik atau kain agar material tidak tercecer dijalan  Pembatasan kecepatan kendaraan pengangkut alat dan material misalnya tidak melebihi 20 km/jam saat memasuki 

lokasi tapak proyek. Membersihkan ban kendaraan pengangkut material dan bahan sebelum keluar dari area tapak proyek, terutama



ketika musim hujan Segera membersihkan material (tanah) yang tercecer di



jalan Pengelolaan untuk pembersihan ceceran tanah/ material dilakukan setiap hari selama kegiatan mobilisasi material

dan bahan. c. Tindakan Darurat Menghentikan sementara waktu kegiatan d. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

(Bentuk,

Lokasi,

Periode)  Pengamatan secara visual terhadap kerusakan jalan dan pengotoran jalan  Pemantauan dilakukan satu kali pada saat tahap konstruksi berakhir, serta setiap 1 (satu) minggu sekali untuk dampak pengotoran jalan e. Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan Hidup - Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa dan Kontraktor - Instansi Pengawas: Dinas Perhubungan Kota Bandung - Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung. 6) Peningkatan Debit Air Larian (Run Off) a. Sumber Dampak Sumber dampak peningkatan debit air larian (run off) berasal dari

kegiatan

penyiapan

dan

pematangan

lahan,

pembangunan Hotel Amaris, prasarana, sarana, dan utilitas b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (Bentuk, Lokasi, Periode)  Pembuatan saluran drainase darurat (konstruksinya berupa saluran yang

dengan perkerasan tanah dengan dimensi,

lebar : 1 m dan tinggi : 0, 5 m )

pada awal kegiatan

sebelum konstruksi Hotel Amaris,

yang disalurkan ke

saluran drainase/ badan air terdekat  Penataan saluran drainase III - 7

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

 Mengoptimalisasikan lahan untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan pohon–pohon besar yang memiliki daya resap air tinggi, seperti Angsana, tanaman buah-buahan, dll  Pengelolaan untuk pembuatan saluran drainase darurat dan penanaman pohon dilakukan satu kali pada tahap konstruksi atau sesuai dengan kebutuhan (saat terjadi genangan air) c. Tindakan Darurat Sesegera mungkin melakukan pengurasan genangan air pada lokasi proyek d. Upaya Pemantauan

Lingkungan

Hidup

(Bentuk,

Lokasi,

Periode)  Pengamatan langsung dilapangan terhadap genangan air, serta pengecekan kelancaran aliran saluran drainase 

sementara/ darurat Pemantauan dilakukan setiap hari pada musim hujan dan setiap

minggu

pada

musim kemarau

selama

tahap

konstruksi e. Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan Hidup - Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa dan Kontraktor - Instansi Pengawas: Dinas PU Pengairan Bina Marga Kota Bandung - Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung 7) Penurunan Kualitas Air Permukaan a. Sumber Dampak Sumber dampak penurunan kualitas air permukaan berasal dari kegiatan penyiapan dan pematangan lahan. b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (Bentuk, Lokasi, Periode)  Membuat saluran drainase darurat dan penataan air limpasan (saluran drainase darurat) di lokasi kegiatan sehingga

dapat

mengurangi

kecepatan

aliran

air

permukaan yang masuk ke saluran drainase sampai badan  

air penerima Memindahkan tanah bekas galian secepatnya Penanaman vegetasi penutup lahan di di area-area terbuka lokasi tapak proyek yang dapat menahan laju aliran air permukaan dan mengurangi aliran air yang membawa partikel tanah/ sedimen

III - 8

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



Membuat bak sedimentasi untuk mengendapkan partikel tanah yang terbawa aliran sebelum dialirkan ke air



permukaan Pengelolaan untuk penataan air larian dilakukan setiap hari dan untuk pembuatan bak sedimentasi dilakukan satu

kali pada tahap konstruksi c. Tindakan Darurat Pembuatan bak sedimentasi

sementara

untuk

menahan

akumulasi sedimen sebelum dialirkan pada BAP d. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (Bentuk,

Lokasi,

Periode)  Pengambilan sampel di BAP, dan pengamatan di Saluran drainase darurat, serta bak sedimentasi  Pemantauan dilakukan setiap 1 bulan sekali e. Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan Hidup - Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa dan Kontraktor - Instansi Pengawas: BPLH Kota Bandung - Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung 3.2.1.Tahap Pasca Konstruksi (Operasional) 1) Penurunan Kualitas Udara a. Sumber Dampak Sumber dampak terhadap penurunan kualitas udara berasal dari aktivitas kendaraan yang keluar masuk Hotel Amaris. b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (Bentuk, Lokasi, Periode)  Melakukan penyiraman dengan air, khusus pada musim kemarau;  Pembatasan kecepatan kendaraan yang keluar masuk lokasi kegiatan;  Penambahan Ruang Terbuka di sekitar lokasi kegiatan Hotel Amaris c. Tindakan Darurat Tindakan darurat

ialah

dengan

pencemar sementara waktu. d. Upaya Pemantauan Lingkungan

menghentikan Hidup

(Bentuk,

sumber Lokasi,

Periode) Pengambilan sampel debu di lapangan dengan menggunakan pompa debu jenis High Volume Sampler dan filter debu jenis TPM

(Total

Particulate

Meter).

Selanjutnya

dianalisa

di

laboratorium menggunakan metode gravimetri. Pengukuran udara ambient penentuan titik samplingnya pada prinsipnya III - 9

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

berdasarkan daerah yang mewakili yang telah memenuhi persyaratkan yang ditetepkan dengan mempertimbangkan faktor meteorologi (arah dan kecepatan angin), faktor geografi seperti topografi dan tata guna lahan, waktu pengukuran udara ambient karena adalah 1 jam (sesuai dengan SNI 197119.6-2005 tentang penentuan lokasi pengambilan contoh uji kualitas udara ambien). e. Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan Hidup - Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa, dan Laboratorium yang -

terakreditasi Instansi Pengawas: BPLH Kota Bandung Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung

2) Peningkatan Intensitas Kebisingan a. Sumber Dampak Kegiatan penyebab dampak yaitu kebisingan yang bersumber dari aktivitas kendaraan yang keluar masuk lokasi kegiatan. b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (Bentuk, Lokasi, Periode)  Pembatasan kecepatan kendaraan saat memasuki lokasi kegiatan;  Penanaman berbagai jenis tanaman dan pepohonan di lingkungan sekitar Hotel Amaris dan sehingga dapat mereduksi kebisingan. c. Tindakan Darurat Penghentian kegiatan yang menghasilkan kebisingan untuk sementara waktu d. Upaya Pemantauan

Lingkungan

Hidup

(Bentuk,

Lokasi,

Periode) Pengukuran secara langsung tingkat kebisingan menggunakan alat Sound Level Meter pada interval waktu tertentu kemudian hasil

pengukuran

tersebut

dirata-ratakan

sehingga

memperoleh nilai kebisingan. e. Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan Hidup - Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa, dan Laboratorium yang terakreditasi Instansi Pengawas: BPLH Kota Bandung - Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung 3) Gangguan Arus Lalu Lintas a. Sumber Dampak Sumber Dampak peningkatan volume lalu lintas bersumber -

dari aktivitas keluar masuk kendaraan pengelola/ karyawan III - 10

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Hotel Amaris

maupun pengunjung, terutama pada jam kerja

Hotel Amaris. b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (Bentuk, Lokasi, Periode)  Menetapkan radius tikungan pintu keluar masuk Hotel Amaris minimal 10 meter di akses keluar-masuk Hotel 

Amaris menuju Jalan Peta. Pada akses keluar-masuk Hotel Amaris menuju Jalan Peta. dibuat lajur percepatan dan perlambatan. Panjang lajur



percepatan dan lajur perlambatan minimal 15 meter Membangun trotoar di sekitar akses Hotel Amaris dengan lebar minimal 0,6 meter sebagai fasilitas keselamatan



pejalan kaki, sepanjang lebar memanjang Hotel Amaris Memperhatikan dan berpartisipasi dalam penataan,

pemeliharaan, maupun pembangunan Jalan Peta. c. Tindakan Darurat Melakukan pembatasan dan pengaturan kendaraan yang masuk ke Hotel Amaris dan segera kontak dengan Polantas/ Dinas Perhubungan Kota Bandung d. Upaya Pemantauan Lingkungan

Hidup

(Bentuk,

Lokasi,

Periode) Pengamatan terhadap pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas, dan melakukan survey lalu lintas jika Hotel Amaris sudah beroperasi meskipun belum 100% e. Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan Hidup - Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa. - Instansi Pengawas: Dinas Perhubungan Kota Bandung - Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung 4) Gangguan estetika dan kebersihan lingkungan a. Sumber dampak Sumber dampak gangguan estetika dan kebersihan lingkungan berasal dari kegiatan operasional Hotel Amaris berupa sampah domestik. b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (Bentuk, Lokasi, Periode) Mengelola sampah domestik dengan sistem pemilahan melalui penyediaan tong sampah terpilah

pada setiap Ruangan

disekitar lokasi Hotel Amaris c. Tindakan Darurat Segera mengnontak PD.Kebersihan Kota Bandung Untuk segera melakukan pengangkutan sampah d. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (Bentuk, Lokasi, dan Periode) III - 11

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

 Pemantauan

pembuatan

tong

sampah

pemantauan pemeliharaannya  Pemantauan pembangunan TPSS,

terpilah,

serta

serta

pemantauan

pemeliharaannya. e. Instansi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup - Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa. - Instansi Pengawas: PD. Kebersihan Kota Bandung - Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung 5) Peningkatan Debit Air Larian (run off) a. Sumber dampak Sumber dampak peningkatan air larian (run off) berasal dari lahan yang diperkeras untuk konstruksi bangunan

Hotel

Amaris, sarana, prasarana Penunjang dan Taman). b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (Bentuk, Lokasi, Periode)  Penanaman vegetasi penutup lahan di tamantaman/prasarana umum, di jalur hijau, di area-area terbuka, sehingga dapat meningkatkan infiltrasi air ke 

dalam tanah. Pembuatan Sumur Resapan Dangkal dan Lubang Resapan



Biopori (LRB) Sosialisasi mengenai Sumur Resapan Dangkal dan LRB

kepada Karyawan  Pemeliharaan Sumur Resapan Dangkal dan LRB c. Tindakan Darurat Segara melakukan pembersihan saluran dari sumbatan dan perbaikan saluran yang rusak d. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (Bentuk, Lokasi, dan Periode)  Pemantauan pertumbuhan tanaman vegetasi.  Pemantauan pembuatan lubang resapan biopori, serta pemantauan pemeliharaannya. e. Instansi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup - Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa. - Instansi Pengawas: Dinas PU Bina Marga Kota Bandung - Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung 6) Penurunan Kualitas Air Permukaan dan Air Tanah a. Sumber dampak

III - 12

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Sumber dampak penurunan kualitas air permukaan adalah akibat pembuangan limbah cair dari aktivitas operasional Hotel Amaris

yang

sedangkan

sudah

dampak

dibangun pada

dan

sarana

penurunan

penunjangnya

muka

air

tanah

diakibatkan oleh pemanfaatan dan penggunaan air tanah yang terus-menerus. b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (Bentuk, Lokasi, Periode)  Air limbah dari MCK Karyawan dan Pengunjung di bagi menjadi 2 (Dua) yaitu Black Water dan Grey Water. Untuk Air limbah dari MCK salurkan ke STP/WTP dan untuk pembuangan air limbah ke riool kota harus berkoordiasi dengan intansi terkait. agar hasil dari pembuangan air  

limbah tidak mencemari lingkungan sekitar. Memisahkan saluran air hujan dan air kotor (Grey Water) Pemeliharaan dan pengecekan saluran drainase, saluran sampai dengan BAP terdekat sehingga tidak terjadi

genangan. c. Tindakan Darurat Kontak segera Jasa Penyedot Septik tank d. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (Bentuk, Lokasi, dan Periode) Pemantauan dilakukan dengan cara pengambilan sampel air di lapangan

dan

analisa

di

laboratorium,

selanjutnya

hasil

dibandingkan dengan Baku Mutu yang ditetapkan. Adapun parameter yang

harus dipantau

adalah

parameter yang

melebihi baku mutu. e. Instansi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup - Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa. - Instansi Pengawas: PDAM Air Kotor Kota Bandung dan BPLH Kota Bandung - Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung 7) Peluang Kerja/Usaha Baru a. Sumber dampak Dampak yang terjadi terhadap peluang kerja dan peluang berusaha diakibatkan adanya aktivitas/ operasional Hotel Amaris b. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (Bentuk, Lokasi, Periode)

III - 13

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP



Mengutamakan masyarakat sekitar/penduduk asli untuk mengisi peluang kerja/usaha yang ada di lingkungan Hotel



Amaris; Menjaga keharmonisan hubungan antara penduduk asli dengan karyawan Hotel Amaris dan selalu bekerjasama

dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan; c. Tindakan Darurat Segera berkoordinasi dengan aparat kewilayahan setempat, tokoh masyarakat (RT/RW dan yang lainnya) d. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (Bentuk, Lokasi, dan Periode) Pemantauan dilakukan dengan cara mendata penduduk yang bekerja di Hotel Amaris. e. Instansi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup - Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa. - Instansi Pengawas: Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Bojongloa Kaler - Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung

III - 14

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

3.3

Matrik Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Tabel 3.2 Matrik Upaya Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

No (1 ) I 1.

Sumber Dampak

Jenis Dampak

(2)

(3)

Besaran Dampak

Upaya Pengelolaan Lingkungan

Upaya Pemantauan Lingkungan

Bentuk Pengelolaan

Lokasi

Periode

Bentuk Pemantauan

Lokasi

Periode

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

Sejumlah warga Kelurahan Sukaasih khusunya warga sekitar lokasi kegiatan pembangunan

- Menginformasika n dengan jelas (sosialisasi) kepada masyarakat mengenai kegiatan pembangunan Hotel Amaris - Membuat pernyataan persetujuan warga (ijin tetangga)

Tahap Pra Konstruksi Pengurusan Perizinan dan Pembebasan Lahan

Keresahan dan Pengharapan penduduk

Kelurahan Sukaasih

Satu kali sebelum tahap konstruksi

Kelurahan Sukaasih

Satu kali sesuai dengan kebutuhan konstruksi

Tindakan darurat: Segera berkoordinasi dengan aparat II 1.

Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan Hidup (11)

Tahap Pra Konstruksi Mobilisasi dan Terbukanya Perekrutan Peluang Tenaga Kerja Kerja

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pada tahap konstruksi sebanyak 40%-50% dari total kebutuhan tenaga kerja

- Tenaga kerja proyek diprioritaskan berasal dari Kelurahan Sukaasih Khusunya warga sekitar lokasi pembangunan - Mendorong dan

III - 15

- Memantau pelaksanaan sosialisasi rencana kegiatan Hotel Amaris kepada masyarakat sekitar - Memastikan adanya surat izin dari tetangga yang diketahui oleh pemerintahan setempat (RT, RW, Kelurahan, Kecamatan)

Pendataan warga masyarakat setempat (Kelurahan Sukaasih) yang bekerja pada proyek pembangunan tahap konstruksi

Kelurahan Sukaasih

Satu kali sebelum tahap konstruksi

Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa Instansi Pengawas: Kelurahan Sukaasih Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung

Kelurahan Sukaasih

Satu kali salama tahap perekrutan tenaga kerja

Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa, dan kontraktor Instansi Pengawas: Kelurahan Sukaasih Instansi

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

No (1 )

Sumber Dampak

Jenis Dampak

(2)

(3)

Besaran Dampak (4) yang dibutuhkan pada tahap konstruksi berasal dari tenaga kerja lokal.

2.

Kegiatan Mobilisasi Alat dan Bahan, Penyiapan dan Pematangan Lahan

Penurunan kualitas udara

Sebaran debu local bias mencapai radius 100 m dari rencana lokasi kegiatan

Upaya Pengelolaan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pengelolaan (5) (6) (7) mensyaratkan pada kontraktor untuk memanfaatkan tenaga kerja non-skill setempat secara maksimal sesuai kebutuhan Tindakan darurat: Melakukan dialog dan perekutan tenaga kerja lokal - Pembatasan kecepatan kendaraan pengangkut alat dan material misalnya tidak melebihi 20 km/jam saat memasuki lokasi kegiatan - Penutupan bak truk pengangkut alat dan material dengan plastik atau kain sehingga tidak terjadi penambahan debu dari material yang dibawa karena tertiup angin - Membuat pagar

Upaya Pemantauan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pemantauan (8) (9) (10)

Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan (11) Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung

Di lokasi tapak proyek dan pada kendaraan proyek

Setiap hari selama tahap konstruksi, kecuali untuk pembuatan pagar pengaman dilakukan satu kali pada tahap konstruksi

III - 16

Pengambilan sampel udara di lapangan (outdoor) dengan menggunakan metode dan peralatan standar sampling udara, selanjutnya dianalisa di laboratorium rujukan yang terakreditasi

Di lokasi tapak proyek

Setiap 6 bulan sekali selama tahap konstruksi

Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa, kontraktor, dan laboratorium yang terakreditasi Instansi Pengawas: BPLH Kota Bandung Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

No (1 )

3.

Sumber Dampak

Jenis Dampak

(2)

(3)

Kegiatan Mobilisasi Alat dan Bahan, Penyiapan dan Pematangan

Peningkatan Intensitas Kebisingan

Besaran Dampak (4)

Intensitas kebisingan yang terjadi bisa mencapai 80 -90 dBA

Upaya Pengelolaan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pengelolaan (5) (6) (7) pembatas/ pengaman di lokasi tapak yang cukup tinggi supaya sebaran debu akibat kegiatan konstruksi dapat diminimalisir - Melakukan penyiraman dengan air, khusus pada pekerjaan perataan dan pematangan lahan yang dilakukan pada musim kemarau atau pada kondisi tanahnya kering - Melengkapi pekerja proyek dengan alat pelindung diri seperti masker Tindakan darurat: Menghentikan sementara waktu kegiatan - Membuat pagar pembatas (barrier) di lokasi tapak proyek yang

Sepanjang jalan masuk, jalan lingkungan, dan lokasi

Setiap hari selama tahap konstruksi, kecuali

III - 17

Upaya Pemantauan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pemantauan (8) (9) (10)

Pengukuran langsung tingkat kebisingan di lapangan dengan menggunakan alat

Di lokasi tapak proyek

Setiap 3 bulan sekali selama tahap konstruksi

Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan (11)

Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa, kontraktor, dan

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

No (1 )

Sumber Dampak

Jenis Dampak

(2)

(3)

Lahan, Pembangunan Hotel Amaris, Prasarana, Sarana, dan Utilitas

Besaran Dampak (4) pada jarak 15,2 m (Canter, 1977)

Upaya Pengelolaan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pengelolaan (5) (6) (7) cukup tinggi supaya dampak kebisingan tidak menyebar. - Pengaturan/ penjadwalan alat-alat berat yang akan digunakan sedemikian rupa sehingga tidak semua alat berat digunakan secara bersamaan dan atau pembatasan tahun buatan dari alat-alat berat yang digunakan. - Pembatasan kecepatan kendaraan pengangkut alat dan material misalnya tidak melebihi 20 km/jam saat memasuki lokasi tapak proyek. - Pelaksanaan kegiatan mobilisasi alat dan material dilakukan pada

tapak proyek pembanguna n

untuk pembuatan pagar pengaman dilakukan satu kali pada tahap konstruksi

III - 18

Upaya Pemantauan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pemantauan (8) (9) (10) “Sound Level Meter”

Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan (11) laboratorium yang terakreditasi Instansi Pengawas: BPLH Kota Bandung Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

No (1 )

4.

Sumber Dampak

Jenis Dampak

(2)

(3)

Kegiatan Mobilisasi Alat dan Bahan

Gangguan arus lalu lintas

Besaran Dampak (4)

Jumlah kendaraan untuk pengangkutan alat dan bahan (material) bangunan ini 5-8 kendaraan perhari

Upaya Pengelolaan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pengelolaan (5) (6) (7) siang hari, sehingga penduduk pada malam hari dapat beristirahat dengan tenang tanpa terganggu bising. Tindakan darurat: Segera melakukan pembersihan material, dilokasi tapak proyek - Penempatkan petugas pengatur lalu lintas yang mengendalikan kendaraan keluar-masuk lokasi proyek, dengan prinsip dasar pengaturan tetap mengutamakan kelancaran di Jalan Peta - Memastikan setiap kendaraan pengangkut melaksanakan standar aman pengangkutan,

Jalan Peta

Setiap hari pada tahap konstruksi, terutama pada saat mobilisasi alat dan material

III - 19

Upaya Pemantauan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pemantauan (8) (9) (10)

Pengamatan secara langsung di lapangan terhadap kemacetan lalu lintas pada ruas Jalan Peta, terutama di sekitar jalan masuk menuju lokasi tapak proyek

Jalan Peta

Setiap hari pada tahap konstruksi

Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan (11)

Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa, dan kontraktor Instansi Pengawas: Dinas Perhubungan Kota Bandung dan BPLH Kota Bandung Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

No (1 )

5

Sumber Dampak

Jenis Dampak

(2)

(3)

Kegiatan Mobilisasi Alat dan Bahan, Penyiapan dan Pematangan Lahan

Kerusakan jalan dan Pengotoran jalan

Besaran Dampak (4)

Jumlah kendaraaan yang keluar masuk proyek yang didominasi truk-truk dengan ritasi 5-8 kali perhari Jalan yang akan menjadi kotor diperkirakan sepanjang 100 meter dari lokasi proyek pembangunan

Upaya Pengelolaan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pengelolaan (5) (6) (7) sehingga peralatan/ material yang diangkut tidak membahayakan dan mengganggu arus lalu lintas di jalan Tindakan darurat: Segera berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan - Memperhatikan tonase jalan melalui koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Bandung - Berpartisipasi dalam kegiatan rehabilitasi jalan menuju lokasi kegiatan apabila kondisinya telah menunjukkan kerusakan melalui koordinasi dengan aparat pemerintahan setempat (Kelurahan Sukaasih)

Di sekitar jalan masuk lokasi proyek (Jalan Peta)

Pembersihan ceceran tanah/ material dilakukan setiap hari selama kegiatan mobilisasi material dan bahan

III - 20

Upaya Pemantauan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pemantauan (8) (9) (10)

Pengamatan secara visual terhadap kerusakan jalan dan pengotoran jalan

Di sekitar jalan masuk lokasi proyek (Jalan Peta)

Satu kali pada saat tahap konstruksi berakhir, serta setiap 1 (satu) minggu sekali untuk dampak pengotoran jalan

Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan (11)

Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa, dan kontraktor Instansi Pengawas: Dinas Perhubungan Kota Bandung Dinas Bina Marga dan BPLH Kota Bandung Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

No (1 )

Sumber Dampak

Jenis Dampak

(2)

(3)

Besaran Dampak (4)

Upaya Pengelolaan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pengelolaan (5) (6) (7) - Menutup bak kendaraan pengangkut material dan bahan dengan terpal plastik atau kain agar material tidak tercecer dijalan - Pembatasan kecepatan kendaraan pengangkut alat dan material misalnya tidak melebihi 20 km/jam saat memasuki lokasi tapak proyek. - Membersihkan ban kendaraan pengangkut material dan bahan sebelum keluar dari area tapak proyek, terutama ketika musim hujan - Segera membersihkan material (tanah) yang tercecer di jalan Tindakan darurat: Menghentikan sementara waktu

III - 21

Upaya Pemantauan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pemantauan (8) (9) (10)

Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan (11)

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Besaran Dampak

Sumber Dampak

Jenis Dampak

(1 )

(2)

(3)

(4)

6.

Kegiatan Penyiapan dan Pematangan Lahan, Pembangunan Hotel Amaris, Prasarana, Sarana Penunjang dan taman

Peningkatan Debit Air Larian (Run Off)

Peningkatan debit air larian sebesar 11,59 m3/hari

No

Upaya Pengelolaan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pengelolaan (5) (6) (7) kegiatan - Pembuatan saluran drainase darurat (konstruksinya berupa saluran yang dengan perkerasan tanah dengan dimensi, lebar : 1 m dan tinggi : 0, 5 m ) pada awal kegiatan sebelum konstruksi Hotel Amaris disalurkan ke saluran drainase/ badan air terdekat - Penataan saluran drainase - Mengoptimalisa sikan lahan untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan pohon–pohon besar yang memiliki daya resap air tinggi, seperti Angsana, tanaman buahbuahan, dll Tindakan darurat: Sesegera mungkin

Tapak proyek, dan saluran drainase darurat

Pembuatan saluran drainase darurat dan penanaman pohon dilakukan satu kali pada tahap konstruksi atau sesuai dengan kebutuhan (saat terjadi genangan air)

III - 22

Upaya Pemantauan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pemantauan (8) (9) (10)

Pengamatan langsung dilapangan terhadap genangan air, serta pengecekan kelancaran aliran saluran drainase sementara/ darurat

Di lokasi tapak proyek, dan saluran drainase darurat

Setiap hari pada musim hujan dan setiap minggu pada musim kemarau selama tahap konstruksi

Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan (11)

Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa, dan kontraktor Instansi Pengawas: Dinas Bina Marga Kota Bandung dan BPLH Kota Bandung Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

No (1 )

7.

Sumber Dampak

Jenis Dampak

(2)

(3)

Kegiatan Penyiapan dan Pematangan Lahan

Penurunan Kualitas Air Permukaan

Besaran Dampak (4)

Debit air larian yang dapat meningkatkan konsentrasi kekeruhan dan zat padat tersuspensi (TSS) sebesar 25,73 m3/hr

Upaya Pengelolaan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pengelolaan (5) (6) (7) melakukan pengurasan genangan air pada lokasi proyek - Membuat saluran drainase darurat dan penataan air limpasan (saluran drainase darurat) di lokasi kegiatan sehingga dapat mengurangi kecepatan aliran air permukaan yang masuk ke saluran drainase sampai badan air penerima - Memindahkan tanah bekas galian secepatnya - Penanaman vegetasi penutup lahan di di area-area terbuka lokasi tapak proyek yang dapat menahan laju aliran air permukaan dan mengurangi

Saluran drainase darurat, dan bak sedimentasi

Penataan air larian dilakukan setiap hari dan untuk pembuatan bak sedimentasi dilakukan satu kali pada tahap konstruksi

III - 23

Upaya Pemantauan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pemantauan (8) (9) (10)

Pengambilan sampel di BAP, dan pengamatan di Saluran drainase darurat, serta bak sedimentasi

BAP, saluran drainase darurat, dan bak sedimentasi

Setiap hari pada tahap konstruksi untuk pengematan secara visual dan setiap bulan untuk analisa kualitas air selama tahap konstruksi

Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan (11)

Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa, dan kontraktor Instansi Pengawas: BPLH Kota Bandung dan PDAM Kota Bandung Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

No (1 )

8.

Sumber Dampak

Jenis Dampak

(2)

(3)

Kegiatan Pembangunan Hotel Amaris, Prasarana, Sarana Penunjang dan Taman

Peningkatan bahaya kebakaran

Besaran Dampak (4)

Kategori bahaya kebakaran ringan (berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2012)

Upaya Pengelolaan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pengelolaan (5) (6) (7) aliran air yang membawa partikel tanah/ sedimen - Membuat bak sedimentasi untuk mengendapkan partikel tanah yang terbawa aliran sebelum dialirkan ke air permukaan Tindakan darurat: Pembuatan bak sedimentasi sementara untuk menahan akumulasi sedimen sebelum dialirkan pada BAP - Menyediakan APAR di lokasi tapak proyek (basecamp) - Melakukan pemeriksaan kondisi alat-alat yang menggunakan listrik Tindakan darurat: Segera memutuskan aliran listrik, melakukan upaya awal

Tapak proyek

Penyediaan APAR satu kali atau sesuai dengan kebutuhan, pemeriksaan kondisi alat setiap hari pada tahap konstruksi

III - 24

Upaya Pemantauan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pemantauan (8) (9) (10)

- Pengamatan secara langsung terhadap peralatan yang menggunakan listrik - Pengecekan secara berkala kondisi APAR

Setiap kali ada kegiatan yang menggunaka n listrik

Setiap 6 bulan sekali untuk pemeriksaan APAR

Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan (11)

Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa, dan kontraktor Instansi Pengawas: Dinas Kebakaran Kota Bandung dan BPLH Kota Bandung Instansi Penerima Laporan:

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

No (1 )

Sumber Dampak

Jenis Dampak

(2)

(3)

Besaran Dampak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pengelolaan (5) (6) (7)

(4)

Upaya Pemantauan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pemantauan (8) (9) (10)

pemadaman kebakaran dengan sumber air yang ada di sekitar lokasi, Segera menghubungi petugas/ UPTD pemadam kebakaran

III 1.

Tahap Pasca Konstruksi Operasional Penurunan Hotel Amaris Kualitas Udara

2.

Operasional Hotel Amaris

Peningkatan Intensitas Kebisngan

Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan (11) BPLH Kota Bandung

Sebaran gas dan debu yang berasal dari kendaraan



Melakukan penyiraman dengan air, khusus pada musim kemarau; - Pembatasan kecepatan kendaraan yang keluar masuk lokasi kegiatan; - Penambahan Area Penghijauan disekitarlokasi kegiatan Tindakan darurat: menghentikan sumber pencemar sementara waktu

Hotel Amaris

Setiap hari

Pengukuran secara langsung tingkat kebisingan menggunakan alat Sound Level Meter pada interval waktu tertentu kemudian hasil pengukuran tersebut dirataratakan sehingga memperoleh nilai kebisingan.

Lokasi pemantauan lingkungan dilakukan tapak, up wind & down wind.

setiap 3 bulan sekali selama tahap Operasional Berlangsung

Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasadan Laboratorium yang terakreditasi Instansi Pengawas: BPLH Kota Bandung Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung

Sebaran gas dan debu yang berasal dari



Lokasi pengelolaan lingkungan dilakukan di

Waktu pengelolaan dilakukan setiap 6

Pengukuran secara langsung tingkat kebisingan menggunakan alat

Lokasi pemantauan lingkungan dilakukan

setiap 3 bulan sekali selama tahap Operasional

Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasadan

Pembatasan kecepatan kendaraan saat memasuki lokasi

III - 25

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

No (1 )

Sumber Dampak

Jenis Dampak

(2)

(3)

Besaran Dampak (4) kendaraan

3.

Operasional Hotel Amaris (Mobilisasi penghuni Hotel Amaris)

Gangguan arus lalu lintas

V/C = 0,77 (D)

Upaya Pengelolaan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pengelolaan (5) (6) (7) kegiatan;musim kemarau; - Penanaman berbagai jenis tanaman di lingkungan Hotel Amaris dan di sekitar TPSS sehingga dapat mereduksi kebisingan. Tindakan darurat: menghentikan sumber pencemar sementara waktu - Menetapkan radius tikungan pintu keluar masuk Hotel Amaris minimal 10 meter di akses keluarmasuk Hotel Amaris menuju Jalan Peta - Pada akses keluar-masuk Hotel Amaris menuju Jalan Peta dibuat lajur percepatan dan perlambatan. Panjang lajur percepatan dan lajur

Upaya Pemantauan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pemantauan (8) (9) (10)

Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan (11)

sepanjang jalan masuk dan di lokasi kegiatan/tapa k proyek.

bulan selama tahap Operasional berlangsung .

Sound Level Meter pada interval waktu tertentu kemudian hasil pengukuran tersebut dirataratakan sehingga memperoleh nilai kebisingan.

tapak, up wind & down wind.

Berlangsung

Laboratorium yang terakreditasi Instansi Pengawas: BPLH Kota Bandung Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung

akses jalan masuk Hotel Amaris

Pembangun an jalan akses, radius tikungan, lajur percepatan dan perlambatan , trotoar , rambu peringatan, pita penggaduh, rambu dilarang berhenti, zebra cross, warning light, dan

Pemantauan pembuatan sarana dan perlengkapan lalu lintas, serta pemantauan pemeliharaannya

Di lokasi akses jalan masuk Hotel Amaris

Setiap hari pada saat tahap konstruksi, dan setiap bulan pada saat operasional

Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa Instansi Pengawas: Dinas Perhubungan Kota Bandung dan BPLH Kota Bandung Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung

III - 26

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

No (1 )

Sumber Dampak

Jenis Dampak

(2)

(3)

Besaran Dampak (4)

Upaya Pengelolaan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pengelolaan (5) (6) (7) perlambatan minimal 15 meter - Memperbesar radius tikung pada tikungan yang berdekatan dengan akses keluar-masuk - Membangun trotoar di sekitar akses Hotel Amaris dengan lebar minimal 0,6 meter sebagai fasilitas keselamatan pejalan kaki, sepanjang lebar memanjang Hotel Amaris - Memperhatikan dan berpartisipasi dalam penataan, pemeliharaan, maupun pembangunan Jalan Peta Tindakan darurat: Melakukan pembatasan dan pengaturan kendaraan yang

marka jalan dilakukan pada tahap konstruksi

III - 27

Upaya Pemantauan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pemantauan (8) (9) (10)

Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan (11)

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

No (1 )

Sumber Dampak

Jenis Dampak

(2)

(3)

Besaran Dampak (4)

4.

Operasional Hotel Amaris (Sampah domestik)

Gangguan estetika dan kebersihan

Jumlah timbulan limbah padat sebesar 1,85 m3/ hari

5.

Operasional Hotel Amaris (lahan yang diperkeras untuk konstruksi bangunan rumah, sarana, prasarana, dan utilitas)

Peningkatan air larian (run off)

Peningkatan debit air larian sebesar 11,59 m3/hari

Upaya Pengelolaan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pengelolaan (5) (6) (7) masuk ke lokasi kegiatan dan segera kontak berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan - Mengelola sampah domestik dengan sistem pemilahan melalui penyediaan tong sampah terpilah di Hotel Amaris - Pembuatan TPS terpilah Tindakan darurat: Segera mengontak PD.Kebersihan Kota Bandung untuk segera melakukan pengangkutan sampah - Penanaman vegetasi penutup lahan di tamantaman/prasaran a umum, di jalur hijau, di areaarea terbuka sehingga dapat meningkatkan infiltrasi air ke

Upaya Pemantauan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pemantauan (8) (9) (10)

Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan (11)

Di seluruh lokasi kegiatan Hotel Amaris, TPS Terpilah, sarana dan prasarana

Pembangun an sarana persampaha n dilakukan pada tahap konstruksi

-

Pemantauan pembuatan tong sampah terpilah, serta pemantauan pemeliharaanny a - Pemantauan pembangunan TPSS, serta pemantauan pemeliharaanny a

Di lokasi setiap unit Hotel Amaris

Setiap hari pada saat tahap konstruksi, dan setiap bulan pada saat operasional

Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa Instansi Pengawas: PD. Kebersihan Kota Bandung dan BPLH Kota Bandung Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung

Di lokasi taman/ prasarana umum, dan jalur hijau, Sumur resapan, dan LRB

Penanaman vegetasi dan pembuatan sumur resapan, lubang resapan biopori dilakukan pada tahap konstruksi,

Pemantauan pertumbuhan tanaman vegetasi

Di lokasi taman, dan jalur hijau

Setiap hari pada saat tahap konstruksi, dan setiap bulan pada saat operasional

Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa Instansi Pengawas: Dinas PU Bina Marga Kota Bandung dan BPLH Kota Bandung

III - 28

Pemantauan pembuatan lubang resapan biopori, serta pemantauan pemeliharaannya

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

No (1 )

Sumber Dampak

Jenis Dampak

(2)

(3)

Besaran Dampak (4)

Upaya Pengelolaan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pengelolaan (5) (6) (7) dalam tanah. - Pembuatan Sumur Resapan dan Lubang Resapan Biopori (LRB) - Sosialisasi mengenai Sumur Resapan dan LRB kepada Karyawan yang bekerja di Hotel Amaris - Pemeliharaan Sumur Resapan dan LRB

6.

Operasional Hotel Amaris (Air limbah domestik)

Penurunan kualitas air permukaan dan Air Tanah

Jumlah air limbah domestik sebesar 93,61 m3/hari

Tindakan darurat: Segara melakukan pembersihan saluran dari sumbatan dan perbaikan saluran yang rusak - Air limbah dari MCK Karyawan dan Pengunjung di bagi menjadi 2 (Dua) yaitu Black Water dan Grey Water. Untuk Air limbah dari MCK Karyawan dan Pengunjung (Black Water) di salurkan ke

Upaya Pemantauan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pemantauan (8) (9) (10)

Sosialisasi dan pemeliharaa n LRB dilakukan pada tahap pasca konstruksi

Septiktank Biofilter dan saluran drainase

Pengelolaan dilakukan pada tahap konstruksi sehingga pada tahap operasional telah berfungsi.

III - 29

Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan (11) Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung

Pemantauan dilakukan dengan cara pengambilan sampel air di lapangan dan analisa di laboratorium, selanjutnya hasil dibandingkan dengan Baku Mutu yang ditetapkan. Adapun parameter

Bak Kontrol danSaluran drainase Di lokasi Hotel Amaris sebelum badan air penerima

setiap 3 bulan sekali selama tahap operasional berlangsung

Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa Instansi Pengawas: BPLH Kota Bandung Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

No (1 )

Sumber Dampak

Jenis Dampak

(2)

(3)

Besaran Dampak (4)

Upaya Pengelolaan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pengelolaan (5) (6) (7) septiktank biofilter, sedangkan Air limbah dari MCK Karyawan dan Pengunjung (Grey WaterI) di salurkan ke riool Kota Bandung dan untuk pembuangan air limbah ke riool kota harus berkoordiasi dengan intansi terkait. agar hasil dari pembuangan air limbah tidak mencemari lingkungan sekitar. - Memisahkan saluran air hujan dan air kotor (Grey Water) - Pemeliharaan dan pengecekan saluran drainase, saluran sampai dengan BAP terdekat sehingga tidak terjadi genangan. - Kontak Segera jasa penyedot septic tank

Upaya Pemantauan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pemantauan (8) (9) (10) yang harus dipantau adalah parameter yang melebihi baku mutu.

III - 30

Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan (11) Bandung

UKL-UPL Pembangunan Hotel Amaris A.n PT. Anugrah Graha Inti Perkasa DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

No (1 ) 8.

Besaran Dampak

Sumber Dampak

Jenis Dampak

(2)

(3)

(4)

Peluang Kerja /Usaha Baru

Tumbuhnya kegiatan perekonomian disekitar lokasi Sukaasih

Operasional Hotel Amaris

Upaya Pengelolaan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pengelolaan (5) (6) (7)

-

Mengutamakan masyarakat sekitar/lokal untuk mengisi peluang kerja / usaha baru yang ada di lingkungan Hotel Amaris

-

Menjaga keharmonisan hubungan antara penduduk asli dengan karyawan Hotel Amaris dan selalu bekerjasama dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan

Kelurahan Sukaasih dan sekitar lokasi Hotel Amaris

Waktu pengelolaan dilakukan selama tahap operasional

III - 31

Upaya Pemantauan Lingkungan Bentuk Lokasi Periode Pemantauan (8) (9) (10) Pemantauan dilakukan dengan cara mendata penduduk yang bekerja di Hotel Amaris

Pemantauan dilakukan di lokasi Hotel Amaris dan sekitarnya

Waktu pemantauan dilakukan satu kali dalam setahun selama tahap operasional

Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan (11) Pelaksana: PT. Anugrah Graha Inti Perkasa Instansi Pengawas: Kelurahan Sukaasih Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF