Hormon Dan Antagonis

October 5, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Hormon Dan Antagonis...

Description

 

HORMON DAN  ANTAGONIS

 

Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang masuk ke dalam pembuluh darahsecara untuk spesifik. mempengaruhi jaringan

Sumber : Alami Hewan (sapi, babi, biri-biri) Rekayasa genetika

Sintetik/semi Sintetik : Dengan merubah struktur kimia secara sederhana dari hormon alam, untuk mendapatkan sifat tertentu yang tidak dimiliki oleh hormon alam.

 

Analog hormon adalah zat hormon. sintetik yang bekerja pada reseptor

Antagonis hormon adalah obat atau zat kimia yang menghambat sintetis, sekresi maupun kerja hormon pada reseptornya.

 

Penggunaan Hormon Sebagai terapi pengganti pada defisiensi hormon, contoh insulin Untuk diagnosis penyakit, contoh deksametazon untuk diagnosis fungsi kelenjar adrenalin Untuk mempengaruhi fungsi organ kearah yang dikehendaki, contoh estrogen dan progestin untuk mencegah kehamilan Untuk pengobatan bukan endokrin dengan merangsan atau menghambat respon endokrin yang berfungsi normal, contoh : kanker payudara dengan hormon sek

 

Penggunaan Antagonis Hormon Untuk diagnosis da dan terapi, c co ontoh : Metirapon untuk membedakan hipofungsi korteks adrenal primer atau sekunder  Tiourasil untuk terapi hipertiroidisme

 

HORMON HIPOT HIPOTALAMUS ALAMUS Horm Ho rmon on hi hip pot ota ala lamu mus s me men nst stim imu ula lasi si sin inttesa esa dan pele pe lepa pasa san n ho horm rmon one e hipo hipofi fisi sis s ( RH RH=R =Rel elea easi sing ng Horm Ho rmon on ) at atau au me meng ngha hamb mbat atny nya a (I (IF= F=In Inhi hibi biti ting ng Factor ) Dikenal 7 hormon dengan aktifitas khusus thd adenoh ade nohipo ipofis fisis, is, yai yaitu tu : 1. Gonadorelin/GnRH/LHRH Gonadorelin/GnRH/LHRH 2. Kortikorelin/CRH 3. Protirelin/TRH 4. Somatorelin/GHRH 5. PRH 6. GHRIF/SRIF 7. PIF

 

I. HORMON ADENOHIPOFISIS Sekresi hormon hipofisis anterior menghasilkan 10 hormon, 6 diantaranya diantar anya sudah diketahui fungsinya, yaitu : Hormon Pertumbuhan / GH Hormon prolaktin / PRL Hormon Kortikotropin / ACTH Hormon Tirotropin / TSH Hormon Luteinizing / LH Hormon Pemacu Folikel / FSH

 

Meka nism sme e fe feed edba back ck Mekani Sekr Se kres esii ho horm rmo on ad ade eno nohi hipo pofi fisi sis s tid idak ak ha han nya dikendalika ikan oleh hipotalamus tetapi juga oleh kadar  horm ho rmon one e yang yang b ber ersa sang ngku kuta tan n da dala lam m darah darah.. Mekani anisme sme fee feedba dback ck negati negative ve Mek Cont Co ntoh oh : ko kort rtis isol ol Kadar Kad ar k kort ortiso isoll men mening ingkat kat → sek sekres resii ACT ACTH H dite ditekan kan Kadar kortis Kadar kortisol ol menuru menurun n → sek sekres resii ACT ACTH H dit diting ingkat katkan kan untuk mendorong anak ginjal untuk memproduks ksii kortisolnya.

 

Mekanisme Mekani sme fee feedba dback ck posit positif. if. Contoh: Estradiol Produ roduks ksin inya ya me meni ning ngka katt pad pada fa fase se pema emasa saka kan n fo foli like kel, l, mens me nsti timu mula lasi si Se Sekr kres esii LH optimal → ovulasi Sekre ekresi si FS FSH H ju jus str tru u aga gak k dih diham amba batt → me menc nceg egah ah ag agar ar jangan lebih dari satu folikel yang menjadi masak.

 

HORMON HIPOFISIS POSTERIOR

Horrmon hipofi Ho pofisi sis s po pos steri terio or di sint sinte esis sis dal dalam hipo hi pota tala lamu mus, s, kemu kemudi dian an dian diangk gkut ut ke hipo hipofi fisi sis s posterior.  Ada 2 macam hormon : 1.Oksitosin 2. Vasopresin

 

Oksitosin  Berkhasiat

oksitosik, yaitu menimbulkan kontraksi ritmis pada rahim, memperkuat kontraksi yang sudah ada.

 Penggunaan 

: khusus dalam kebidanan

menstimulasi kontraksi sebelum persalinan bila terdapat kelemahan his, atau sesudah persalinan untuk mencegah perdarahan berlebihan

Dosis : menjelang persalinan infus 0,001 UI/mnt dari larutan 0,002 – 0,002 – 0,010 UI/ml sesudah persalinan IV 2 – 2 – 10 UI dari larutan 5 – 10 UI/ ml

 

Vasopresin Berkhasiat antidiuresis 

mencegah ekskresi air berlebihan oleh ginjal

Penggunaan : - Diab Diabet etes es in insi sipi pidu dus s Dosis : 1,5 – 1,5 – 5 UI setiap 1 – 1 – 3 hari IM - Perdarahan Perdarahan varise varises s esopha esophagus, gus, karen karena a daya vaso konstriksi arteriol. Dosis : 0,2 – 0,2 – 0,6 UI/mnt selama 24 jam infus

 

 A. Hormon Pertumbuhan (HP) Berupa polipeptida dengan BM 22.000, merupakan10% berat kelenjar hipofisis kering. Kekurangan kekerdilan hormon ini menyebabkan Kelebihan menyebabkan gigantisme pada anak dan akromegali pada orang dewasa

 

Beberapa obat juga dapat mempengaruhi sekresi HP, antara lain :  Dopamin

Merangsang sekresi HP pada manusia normal Menghambat sekresi HP pada manusia akromegali

 Bromokriptin

Menekan sekresi HP pada penderita tumor hipofisis

 Siproheptadin

Menghambat sekresi HP

 

Indikasi : Hanya untuk mengatasi kekerdilan akibat hipopituitarisme Sediaan : Somatrem Untuk defisiensi hormon pertumbuhan pada anak Dosis maksimal 0,1 mg/kg bb 3 x seminggu, SK atau IM Soma tropin Dosis maksimal maksimal 0,006 mg / kg bb 3 x seminggu, SK atau IM

 

B. Prolaktin Pada manusia satu-satunya fungsi yang jelas adalah dalam laktasi, yaitu : mempengaruhi fungsi kelenjar susu dalam mempersiapkan, mem me mulai dan dan memper pertah tahankan lakt lakta asi. Hisapan bayi saat menyusui merangsang sekresi prolaktin selama masa menyusui kadar prolaktin meng me ngham hambat bat gonad gonadotr otropi opin n Mempengaruhi fungsi ovarium sementara pada ibu yang menyusui.

meninggi infertilitas

 

Pengaturan sekresi prolaktin dipengaruhi oleh hipotalamus. Obat yang dapat meningkatkan kadarnya dalam darah adalah reserpin, haloperidol, imipramin khlorpromazin dan amitriptilin, sedangkan derivat ergot dan levo dopa menghambat sekresinya Kadar normal dalam darah : 5 – 5 – 10 ng/ml (pd wanita) pd pria lebih rendah. Prolaktin diduga merupakan salah satu faktor yang berperan dalam terjadinya tumor mama (faktor pembantu yang memudahkan tejadinya tumor) Bromokripin untuk menghentikan laktasi post partum

 

C. Gonadotropin Hipofisis menghasilkan 2 jenis gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi, yaitu : Hormon pemacu folikel (FSH : follicle stimulating hormone) Luteinizing hormone (LH) Pada wanita wanita FSH menyebab menyebabkan kan perkem perkembang bangan an folikel folikel primer primer menjadi folikel graf, oleh LH folikel yang sudah berkemban berke mbang g akan mensekre mensekresi si estrog estrogen en dan dan Pada pri ria a

progesteron dan terjadi ovulasi. FS FSH H menj enjami amin terj terja adin dinya sper sperm mato atogene genes sis dan dan LH merangsang sekresi testoteron.

Sekresi gonadotropin diatur oleh hipotalamus. hipotalamus.

 

Indikasi Infertilitas dengan cara menginduksi ovulasi pada wanita yang kekurangan gonadotropin Kriptorkisme.

 

II. HORMON TIROID DAN ANTI TIROID

 

I. Hormon Tiroid Dihasilkan oleh kelenjar tiroid, hormon yang dihasilkan terutama tiroksin (T4) dan triyodotironin (T3) Dalam plasma darah tiroid T4) ber berika ikatan tan den dengan ganhormon protein protein yai yaitu tu £(terutama glo globul bulin in pre albumin dan albumin (85% terikat globulin sbg TBG, sisanya terikat pre albumin sbg TBPA, albumin dan bentuk bebas +1%) Besarnya aktivitas biologik hormon tiroid ditentukan oleh jumlah hormon tiroid bebas dalam plasma. Selama jumlah bebas tsb. Masih dalam batas normal selama itu pula tidak didapati gejala hipofungsi atau hiperfungsi tiroid.

 

Peran tiroksin : Pada pembentukan kalori : Pada suhu dingin sekresi tiroksin bertambah pembentukan kalori bertambah terjadi vasodilatasi perifer dan curah jantung bertambah. Pada metabolisme KH : Mepercepat absorpsi KH oleh usus. Pada metabolisme protein : Pada kadar sdg meningkatkan sintesa protein Pd kadar tinggi menghambat sintesa protein

 

Pada Metabolisme lemak & kolesterol : Merangsang proses lipolisis dan penglepasan asam lemak bebas dari  jaringan lemak. lemak. Juga merangsang sintesis kolesterol tetapi juga merangsang metabolisme kolesterol. hati untuk Pada Proses pertumbuhan : Berhubungan eratjenis dengan pengaruhnya terhadap berbagai enzim, metabolisme KH, proten dan lemak. Hipotiroidisme→ Hipotiroidisme → gangguan fisik→ fisik→ dapat diatasi dengan pemberian hormon tiroid

 

Pada sistem syaraf : Hipotiroidisme→ Hipotiroidisme → penderita lambat berpikir dan kadar protein tinggi dalam cairan cerebrospinal→ cerebrospinal→ diperbaiki dengan hormon tiroid. Hipertoidisme→ penderita gelisah, Hipertoidisme→ mudah tersinggung berpikir cepat.

 

Gangguan fungsi : 1. Hipotiroidisme Kretinisme (H. Bawaan) →cebol, perkembangan mental terganggu,  Atiroid Struma endemik→ endemik→ pembesaran tiroid tanpa gejala hipertiroidisme krn produksi hormon tiroid kurang→ kurang→ sekresi TSH tinggi Miksudem pada anak→ anak→ pertumbuha pertumbuhan n normal kecuali berpikir  Miksudem pada dewasa→ dewasa→ kurang tahan terhadap hawa dingin, daya berpikir lambat, kadar kolesterol darah tinggi, bicara kurang

lancar, nafsu makan kurang, dll.  

2. Hipertiroidisme Penyakit grave→ grave→ tiroid membesar  Penyakit plummer → karena hipersekresi hormon tiroid

Indikasi Indikasi utama adalah sebagai terapi pengganti pada miksudem, struma dan kretinisme. Sediaan : Bubuk tiroid, tablet ekstrak tiroid, tablet tiroglobulin, Na-levotiroksin tablet dan injeksi IV.. IV

 

B. Antitiroid dan penghambat tiroid lainnya

Tujuan penggunaannya adalah untuk mengurangi aktivitas kelenjar tiroid pada penderita hipertiroid.

 

Ada 4 golongan : 1. Antitiroid yang mengganggu sintesis hormone scr langsung Diindikasikan pada hipertiroidisme yang disertai dengan pembesaran kelenjar tiroid. Sediaan : PT PTU ta tablet 50 mg Metimazol tablet 5 mg & 10 mg 2. Penghambat ion yodida, Menghambat transport aktif ion yodida ke dalam kelenjar tiroid. Contoh Obat : tiosianat, perklorat, nitrat, dll. 3. Yodida, mengobati hipertiroidisme dengan menekan fungsi tiroid. Terutama digunakan untuk persiapan operasi tiroid pada hipertiroidisme. Contoh sediaan  jenuh dalam air. : Nal dan Kl dalam bentuk kapsul, tablet atau larutan 4. Yodium Radioaktif, digunakan untuk mengobati dan diagnosis tiroid. tiroid. Contoh sediaan : Larutan Na Yodida Io;o dapat diberikan oral dan IV, Kapsul Na Yodida Io;o Untuk oral.

 

III. HORMON PARATIROID & KALSITONIN A. Hormon Paratiroid (HPT) HPT berasal dari kelenjar paratiroid sebagai prohormon yang kemudian retikulum endoplasmik ( REdisintesis ) menjadidalam HPT. Fungsi utama HPT ialah ikut mepertahankan kadar ion Ca dalam cairan ekstra sel agar tetap stabil. Bila kadar io Ca rendah, sekresi HPT meninggi kalau hal ini berlangsung lama akan terjadi hipertropi dan hiperplasia kelenjar paratiroid.

 

Efek terhadap ion Ca : 1. Absor Absorpsi psi ion Ca Ca melalui melalui salu saluran ran cerna HPT dengan bantuan vitamin D secara tidak langsung dapat menambah absorpsi ion Ca dan fosfat melalui usus. 2. Ca tulang HPT dapat menambah kecepatan resorpsi ion Ca dan fosfat dari bagian tulang yang stabil. 3. Ekskresi Ca HPT dapat menambah reabsorpsi ion Ca dan ekskresi fosfat di tubuh ginjal → kadar Ca dicairan ekstra sel bertambah.

 

Gangguan Fungsi HPT : 1. Hipo Hipoparati paratiroidis roidisme me Pengangkatan atau hipofungsi kelenjar paratiroid dapat menyebabkan hipokalsemia dengan gejala kinik tetani, parestesia, spasme laring, spasme otot, dll. Hipoparatiroidisme ini dapat diatasi dengan vitamin D atau penambahan Ca pada diet. Hiperparati paratiroidis roidisme me 2. Hiper Hiperparatiroidisme primer terjadi karena hipersekresi paratiroid (karena hiperplasia, adenoma atau karsinoma). Hiperparatiroidisme sekunder karena turunnya kadar Ca dalam plasma sehingga merangsang sekresi HPT.

 

Indikasi : Untuk meninggikan kadar Ca Plasma → dulu. Untuk diagnosis pseudohipoparatiroidisme.

Sediaan : Terdapat dalam bentuk suntikan (karena oral dirusak oleh enzim proteolitik saluran cerna).

 

B. Kalsitonin Merupakan hormon polipetida yang pertamakali diisolasi dari kelenjar tiroid yang dihasilkan oleh sel parafolikuler C. Bersama HPT berperan dalam metabolisme Ca yaitu menyebabkan hipokalsemia dan hipofosfatemia karena menghambat resorpsi Ca. Sekresi kalsitonin dipengaruhi oleh kadar ion Ca plasma, bila kadar ion ini tinggi maka kadar hormon pun meningkat dan sebaliknya.

 

Indikasi Efek hipokalsemik dan hipofosfatemik hormon dimanfaatkan untuk keadaan hiperkalsemia, mis. pada hiperparatiroidisme, hiperkalsemia idiopatik dan keracunan vitamn D. Juga efektif untuk dekalsifikasi yang terjadi pada berbagai kelainan, misal pada : Osteoporosis pada usia lanjut Resorpsi tulang yang bertambah pada imobilisasi penderita. Paget’s disease (radang kronik tulang yang menjadi tebal dan melunak). Efek samping

 

Ruam kulit, mual, muntah, diare.

IV. ESTROGEN,  ANTIESTROGEN, PROGESTIN & KONTRASEPSI HORMONAL

 

Hormon estrogen dan progesteron adalah hormon steroid kelamin karena punya inti steroid dan diproduksi oleh kelenjar endokrin system reproduksi terutama perempuan Fungsi uatamanya berhubungan berhubungan erat dengan fungsi alat kelamin primer dan skunder pada perempuan Pada wanita usia subur : sekresi ke 2 hormon tersebu berlangsung secara siklik dan berperanan dalam mempersiap mempersiapkan kan kehamilan. Pada wanita masa pubertas : ke 2 hormon berperan dalam proses perubahan seorang anak perempuan menjadi seorang wanita dewasa. dewasa.

 

A.Estrogen Disintesis Disintes is dari kolesterol terutama di ovarium, dan dikelenjar lain (Korteks adrenal, testis dan plasenta) di ovarium biosentesisnya dipengaruhi oleh FSH (Folicle Stimulating Hormon). Estrogen endogen : - Estradiol paling banyak dan paling kuat - Estriol - Estron Ovarium juga memproduksi androgen atau testosteron mempengaruhi sekresi kelenjar sebasea yang mengakibatkan timbulnya akne . Reseptor terdapatmama, di jaringan target yaitu saluran reproduksiestrogen wanita, kelenjar hipofisis dan hipotalamus. Ekskresi estrogen dalam urine tertinggi pada saat : Pertengahan siklus haid Kehamilan mendekati aterm (dimana plasenta merupakan sumber estrogen)

 

Indikasi : 1. Unt Untuk uk ko kontr ntrase asepsi psi o oral ral ya yang ng di dikom kombin binasi asikan kan dengan progestin Etinil estradiol 2. Kon Kontras traseps epsii jang jangka ka pan panjan jang g beru berupa pa sun suntik tikan, an, terutama estrogen alam a.l. estradiol sipionat dengan derivat progestin. 3. Unt Untuk uk ter terapi api pad pada am masa asa men menopa opause use estradiol 4. Unt Untuk uk o oste steopo oporos rosis is pa pada da m masa asa m meno enopau pause se estradiol 5. Unt Untuk uk kar karsin sinoma oma pro prosta statt klorotrianisen Efek samping

die dietil til bes bestro trol, l,

Mual, muntah, anoreksia, pusing  

Antiestrogen  Adalah : 

Senyawa yang dapat menghambat atau memodifikasi kerja estrogen secara antagonis kompetitif pada reseptor estrogen atau menghambat sintesis estrogen

Contoh : tamoksifen dan klomifen  Senyawa yang secara fisiologis kerjanya berlawanan dengan estrogen Contoh : progestin dan androgen

 

1. Klomifen Digunakan untuk menginduksi ovulasi pada wanita infertil Dosis tablet oral 50 mg sehari selama 5 – 5 – 10 hari, mulai diminum hari ke-5 siklus haid 2. Ta Tamo mok ksi sife fen n Digunakan sebagai terapi paliatif kanker payudara pada wanita pasca menopause. Efek samping : mual, muntah, hot flushes. Sediaan bentuk tablet 10 mg, dosis 20 – 20 – 40 mg/hr dalam 2 kali pemberian.

 

D. Progestin Progesteron merupakan hormon alami utama dalam tubuh dengan efek progestogenik. Namun pada hormon sintetik juga berefek androgenik atau estrogenik. Progesteron diproduksi dan disekresi di ovarium, korteks adrenal, testis, plasenta dan dirangsang dir angsang oleh LH. Progesteron kadarnya menurun pada akhir siklus haid timbul perdarahan haid. Pada masa kehamilan kadar progesteron meningkat untuk mempertahankan kehamilan karena fungsinya menghambat kontraktilitas uterus. Progesteron menyebabkan kenaikan suhu tubuh

wanita yang sedang ovulasi.  

Indikasi : Kontrasepsi

seperti estrogen

Disfungsi pendarahan rahim dan pengaturan siklus haid Nyeri haid progestin

kombinasi estrogen dengan

Endometriosis danazol Karsinoma endometrium (medroksi Progesteron Asetat)

MPA

 

D. Kontrasepsi Hormonal Kontrasepsi hormonal adalah pencegahan konsepsi atau kehamilan dengan menggunakan hormone.

 

Jenis & cara penggunaannya : 1. Kontrasepsi oral, ada 4 tipe : Tipe kombinasi : estrogen terdiri 21-22 pil kecil yanguntuk berisipenggunaan derivat progestin & dosis 1 siklus. Diminum mulai hari ke 5 siklus haid dstnya sampai habis. Tipe sekuensial : dan terdiri 14-15 pil yanghanya yanghanya berisi derivat deriva t estrogen, 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan progestin, pengunaan sama dengan tipe kombinasi. Tipe mini pil

: terdiri 21 – 21 – 22 pil yang hanya berisi derivat progestin dosis kecil,penggunaan sama dengan tipe kombinasi

Pil pasca senggama senggama : Berisi dietilstilbestrol dietilstilbestrol 25 mg, dimi diminum num 2 kali sehari dalam waktu kurang dari 72 jam pasca senggama selama 5 hari berturut-turut

 

2. Kontrasepsi suntikan : Berisi medroksi progesteron asetat (MPA) 150 mg dalam bentuk dan noretindron enantat 200depo mg keduanya diberikan pada hari ke – ke – 5 siklus haid secara IM & harus cukup dalam di daerah gluteus.

3.Kontrasepsi implantasi : terdiri dari 6 tube silastik yang berisi 36mg levonorgestrel (norplant) yang ditanam SK di lengan atas kiri & digunakan untuk 5 tahun.

 

Efek samping Ringan, yaitu mual, muntah, pendarahan antar haid, udem Perubahan psikis, amenore, hiperpigmentasi kulit, eksaserbasi akne Gangguan metabolisme karbohidrat, lemak & lipoprotein Gangguan system KV

 

 V. ANDROGEN, ANTI  ANDROGEN & ANABOLIK STEROID

 

A. Androgen  Adalah merupakan steroid yang rumus kimianya berisi 19 atom C dengan inti steroid. Proandrogen adalah prekusor androgen, keduanya disintesis oleh testis, ovarium dan korteks adrenal laki-laki & perempuan. Bahan dasarnya adalah kolesterol. Testosteron adalah hormon androgen. Pada laki-laki produksinya 2,5 – 2,5 – 10 mg/hr dan pada perempuan 0,23 mg/hr.

 

Fungsi faali androgen tgtg pada periode kehidupan laki-laki. Pada masa embrional (12-18 minggu) : pembentukan fenotip laki-laki Pada masa neonatus (2 bulan) : organisasi dan penandaan SSP tingkah laku, fungsi seks laki-laki. Pada masa pubertas : mengubah anak lakilaki menjadi dewasa. Pubertas tidak akan terjadi kalau terjadi kerusakan fungsi testis (krn kekurangan gonadotropin atau kerusakan testis primer)

 

Indikasi Terapi substitusi pada defisiensi androgen yang diberikan secara IM. Efek anab anabolik olik : - sangat sangat tgtg pada keada keadaan an gizi yang adekuat dan KU seseorang. - Penggu Penggunaa naan n andr androge ogen n oleh at atlit lit untuk mempertinggi prestasi adalah bentuk penyalahgunaan obat. Karsinoma mama, krn sifatnya yang anti estrogen Osteoporosis yang disebabkan kekurangan androgen pd laki laki Infertilitas yang disebabkan oleh oligospermia idiopatik Efek samping Maskulinisasi pada anak perempuan Hiperplasia prostat pada laki-laki usia lanjut

Gangguan pertumbuhan pada anak pra pubertas  

B. Antiandrogen  Adalah zat yang yang menghambat sintesis, sintesis, sek sekresi resi atau kerja androgen. Obat ini digunakan terutama untuk pengobatan karsinoma prostat atau keadaan lain yang berhubungan dengan kadar testosteron yang berlebihan baik baik pada pada laki-laki laki-laki maupun perempuan dan anak anak. Estrogen, merupakan anti androgen alami Progesteron anti androgen lemah. Siproteron asetat anti androgen paling kuat merupakan derivat progesteron klormadion asetat, analog siproteron digunakan pada karsinoma prostat dengan dosis 100 mg/hr. Flutamid, anti androgen non steroid sehingga tidak memperlihatkan aktivitas hormon Spironolakton, simetidin antidrogen sebagai efek sampingnya

 

C. Kontraseps Kontrasepsii laki laki –  – laki Efek kontrasepsi androgen didasarkan atas hambatan hamb atan sekresi sekresi FSH & LH ya yang ng diiku diikuti ti hambatan spermatogenesis dan produksi testoteron endogen. Penggunaannya masih dalam taraf penelitian.

 

 VI. INSULIN, GLUKAGON DAN ANTI DIABETIK ORAL

 

 A. INSULIN Insulin ialah polipeptida dgn BM kira kira 6000. Insulin disintesis di pankreas yaitu di sel  pulau Langerhans Sekresi insulin terutama dipengaruhi oleh kadar glukosa dalam darah, bila kadar ini naik (misalnya sesudah makan), maka sel  pulau Langerhans melepaskan simpanan insulinnya, dan mensintesa lagi insulin yang baru.

 

Defisiensi insulin Insulin lebih banyak digunakan dalam pengelolaan penderita diabetes melitus. Kekurangan insulin mengakibatkan : Menurunnya kemampuan tubuh untuk mengatur metabolisme glukosa darah. Dengan demikian kadar gula darah semakin meningkat hingga melampaui nilai ambang ginjal, dan akibatnya gula dikeluarkan bersama kemih. Glukosa darah tidak dioksidaasi menjadi energi Ini mengakibatkan tubuh mengambil energi dr lemak  jaringan. Metabolisme lemak ini menghasilkan zat keton yang bersifat asam sehingga pH darah menurun dan mengakibatkan asidosis. Peningkatan keton yang berlanjut mengakibatkan koma. Glukosa tidak disimpan dalam bentuk glikogen di dalam hati dan otot.

 

Kelebihan Insulin Pemberian insulin yang berlebihan akan menurunkan kadar gula darah dengan akibat syok Gejala hipoglikemia ini adalah gemetar, berkeringat, sulit menahan rasa kantuk, ingatan menurun hingga hilang. Sediaan Jenis Sediaan Mula kerja Lama kerja Kerja cpt Insulin reguler 1 jam 6 jam Kristal seng (Zn) insulin 1 jam 8 jam Insulin semilente (suspZn) 1 jam 14 jam Kerja sdg Suspensi insulin isopan 2 jam 24 jam Suspensi insulin lente 2 jam 24 jam Kerja lama Seng protamin insulin 7 jam 36 jam Insulin ultralente 7 jam 36 jam Efek Samping Reaksi alergi, yang berupa urtikaria, erupsi kulit, angioudem gangguan gastrointestinal (mual, muntah, diare), gangguan pernafasan Lipodistrofi ( lipoatrofi, lipohipertrofi ) Gangguan penglihatan

 

B. Glukagon Glukagon ialah suatu polipeptida yang terdiri dari 26 asam amino. Hormon ini dihasilkan sel £ pulau Langerhans di pankreas. Sekresioleh glukagon pankreas meninggi dalam keadaan hipoglikemia dan menurun dalam keadaan hiperglikemia. Sebagian besar glukagon endogen dimetabolisme di hati. Indikasi utama adalah untuk pengobatan hipoglikemia yang ditimbulkan oleh insulin Dapat diberikan secara IV, IM atau SK dengan dosis 1 mg. Sediaan : glukagon HCl dalam ampul berisi bubuk 1 dan 10 mg Obat lain yang meningkatkan kadar glukosa dalam

darah adalah diazoksid. Yaitu dengan menghambat langsung sekresi insulin  

C. ANTI DIABETIK ORAL  Anti Diabetik Oral (ADO) dapat dibagi dalam 5 golongan. Yaitu derivat sulfonilurea, derivat biguanid, acarbose, thiazolidinedion dan meglitinid. Cara kerja masing masing golongan ini sangat berbeda, derivat sulfonilurea dan meglitinid bekerja dengan merangsang insulin di pankreas, derivat biguanid, thiazolidinedion dan acarbose tidak tergantung pada fungsi pankreas. Golongan obat ini hanya membantu mengurangi kebutuhan insulin yang diberikan dari luar. Dalam keadaan gawat dengan ketoasidosis,

insulin tetap harus diberikan.  

1. DERIVAT SULFONILUREA Indikasi untuk penyakit diabetes melitus. Hasil yang baik diperoleh pada penderita yang diabetesnya mulai timbul pada usia diatas 40 tahun. Sebelum memakai obat ini harus dipertimbangkan kemungkinan pengobatan hanya dengan mengatur diet serta mengurangi berat badan penderita.

 

Peringatan / Perhatian 



Sulfonil Urea tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes yuvenil (usia muda), penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil, diabetes melitus berat, kehamilan dan keadaan gawat Obat ini harus diberikan hati-hati pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan ginjal, insufiensi endokrin, keadaan gizi buruk dan penderita yang mendapatkan obat tertentu (alkohol, fenformin, sulfonamid, salisilat dosis besar, fenilbutazon,oksifenbutason, fenilbutazon,oksifenbutason, probenesid, dikumarol, kloramfenikol, penghambat MAO, guanetidin,anabolik guanetidin,anaboli k steroid, fenfluramin, klofibrat dan diuretik tiazid).

 

CONTOH OBAT : Tolbutamid tablet 0,5 mg Tolazomid tablet 100 mg dan 250 mg  Asetoheksamid tablet 250 dan dan 500 mg Klorpropamid tablet 100 dan 250 mg Glibenklamid tablet 5 mg Glipizid tablet 5 mg Glimepirid 1 mg, 2 mg, 3 mg, 4 mg

Gliclazid 80 mg  

2. DERIVAT BIGUANID Kerja obat ini adalah : dengan mengefektifkan kerja insulin. Efek Samping pada beberapa penderita adalah mual, muntah, diare dan kecap logam dan dapat hilang setelah dosis diturunkan. Kontra Indikasi pada penderita penyakit hati berat, penyakit ginjal dan uremia (kadar ureum dalam darah tinggi) dan penyakit jantung kongestif. Sebaiknya juga jangan diberikan pada keadaan gawat dan wanita hamil. Contoh obat : Metformin tablet 500 mg, dengan dosis 500 – 500  – 3000

mg 2 – 2 – 3 kali / hari  

3. ACARBOSE 



 

Kerja obat ini berdasarkan persaingan inhibisi enzim dan glukosidase di mukosa duodenum, dengan menghambat reaksi penguraian di-/polisakarida menjadi monosakarida. Glukosa dilepaskan lebih lambat dan absorpsinya ke darah juga kurang cepat, lebih rendah dan merata, shg memuncaknya kadar gula darah dapat dihindarkan. Contoh obat Glucobay tab: 50 mg dg dosis 3 x sehari 50 mg – mg – 100 mg Diasbatol Dias batol tab 50 mg mg dg dosis dosis 3 x sehari sehari 50 mg mg - 100 mg

 

4. Golongan Tiazolidin Tiazolidindion dion Kerja obat ini adalah mengurangi resistensi r esistensi insulin dan meningkatkan sensitivitas jaringan perifir terhadap insulin. Contoh obat : rosiglitazon tab pioglitazon tab

 

5. Meglitinid Kerjanya sama dengan sulfonilurea, tetapi mempunyai struktur kimia yang sangat berbeda.

Contoh obat : repaglinid tablet nateglinid tablet

 

DIAGNOSA DIABETES :   

Dengan menentukan kadar glukosa darah Di atas 7,8 m mol/lt → pada keadaan puasa Di atas 11,1 m mol/lt → 2 jam setelah pembebanan glukosa 75 gr 

` DIABETES 

GEJALA : 3 p : - Poliuria Poliuria (banyak (banyak berkemih) berkemih) - Polidips Polidipsia ia (banya (banyak k minum minum))

- Polifaga Polifaga (banyak (banyak makan) makan)  

KOMPLIKASI a. Infark jantung Di dinding arteri timbul benjolan benjolan shg sirkulasi darah terganggu → terjadi arteriosklerosis → infark  jantung. b. Retinopati Begitu pula kerusakan pada pembuluh kecil dan syaraf  (neuropati) → kerusakan semua organ dan jaringan. Retina mengalami perdarahan, udema, mengelupas dan menjadi buta.

 

c. Polineuropati Hilang rasa di kaki dan tangan t angan atau benjolan sangat nyeri di kaki, luka dan borok sukar sembuh → gangren dan amputasi. d. Nefropati Terjadi kerusakan ginjal karena hiperfiltrasi dan keluarnya albumin dalam kemih yang berakibat fatal. e. Lain lain Impotensi, infeksi stafilokokus pada kulit dan keluhan claudicatio di tungkai

 

JENIS DIABETES  Type

I : IDDM → jenis remaja (juvenile)

Destruksi dari sel sel ß pancreas shg tidak dapat memproduksi insulin. (matur ity  Type II : NIDDM → jenis dewasa (maturity onset) Sel selumumnya ß pancreas Pada selmengalami sel ß masihpenyusutan. aktif , tetapi aktif , sekresi insulinnya menurun. Di samping itu kepekaan reseptornya juga menurun

 

TERAPI DIBETES  Tindakan

umum

Diet Olahraga Berhenti

 Anti

merokok

diabetic oral

- Tind Tindak akan an umum umum - Dengan Dengan monotera monoterapi pi atau kombina kombinasi si

 

 VII. ADRENOKORTIKOTROPIN, ADRENOKORTIKOTROPIN,  ADRENOKORTIKOSTEROID,  ADRENOKORTIKOS TEROID,  ANALOG-SINT  ANALOG-SINTETIK ETIKADAN  ANTAGONISNYA  ANTAGONISNY

 

 A. ADRENOKORTIKOTROPIN(ACTH ADRENOKORTIKOTROPIN(ACTH)) Bagian korteks anak ginjal (kelenjar adrenal) menghasilkan 3 jenis hormon steroid, yaitu : Kortisol atau hidrocortison, yang termasuk kelompok glukokortiloid, karena khasiatnya terhadap metabolisme karbohidrat, protein dan lemak Aldosteron dan zat-zat pelopor kortikosteron serta desoksikortikosteron, yang termasuk kelompok mineralokortikoid, karena khasiatnya terhadap metabolisme garam dan air.

Hormon kelamin, seperti testosteron, estrogen, progesteron dalam jumlah kecil.  

ACTH merupakan suatu rantai lurus polipeptida yang pada manusia terdiri dari 39 asam amino. Produksi dan sekresi ACTH dihambat oleh hormon korteks adrenal (terutama kortisol) dalam darah, diperantarai oleh corticotropin releasing hormone (CRH) yang terdapat di hipotalamus. Sekresi ACTH juga ACTH juga dipengaruhi dipengaruhi oleh rangsangan syaraf, misalnya : - Rangs angsa angan ngan pada pada rese resep ptor tor rasa rasa nyer yeri menyebabkan sekresi CRH yang kemudian dialirkan ke adenohipofisis dan melepas ACTH

-

Reaks eaksii e emo mosi si (t (tak aku ut, mara marah, h, cem cemas as)) jju uga merangsang hormon ini.

 

INDIKASI Untuk membedakan antara insufisiensi adrenal primer dan sekunder insufisiensii primer , pemberian ACTH Pada insufisiens tidak akan meninggikan kadar kortisol dalam darah, karena pada keadaan ini kelenjar adrenal mengalami gangguan . Pada insufisiensi sekunder , pemberian ACTH akan meninggikan kadar kortisol dalam darah, karena yang mengalami gangguan adalah

kelenjar hipofisis.  

EFEK SAMPING : Berupa reaksi hipersensitivitas, mulai dari yang ringan sampai syok dan kematian.

SEDIAAN : Kortikotr Kortikotropin opinIMUSP, USP , laruta larutan pemakaian atau IV n steril untuk Kortikotropin repositoria, repositoria, larutan steril dalam gelatin untuk IM atasu SK Kortikotropin Kortikotr opin seng hidroksida USP, USP, suspensi suspensi untuk IM, 40 unit 1 kali sehari

Kosintropin, Peptida sintetik, untuk IM atau IV, dosis 0,25 mg ekivalen dengan 25 unit  

B. ADRENOKORTIKOSTEROID DAN  ANALOG SINTETIKNYA Korteks adrenal dan khususnya kortikosteroid merupakan hormon pertahanan tubuh yang berspektrum luas, dengan kemampuan menghambat peradangan, anti alergi, meningkatkan gula darah, meningkatkan kadar hemoglobinkadar dan eritrosit, mobilisasi sel-sel polimorfonuklear dan mempercepat waktu pembekuan. Selain itu, meningkatkan enzim pencernaan dandiasam lambung, serta menahan cairan lambung jaringan. Hormon ini juga dapat menghambat pertumbuhan pada anak untuk pemakaian jangka waktu lama

karena efek antagonisnya terhadap kerja hormon pertumbuhan.  

Dalam klinik umumnya kortikosteroid dibedakan menjadi 2 golongan besar, yaitu : Glukokortikoid Glukokortikoid,, dengan prototip kortisol Efek utamanya pada penyimpanan glikogen hepar dan anti inflamasi, sedangkan pengaruhnya terhadap keseimbangan air dan elektrolit kecil. Mineralokortikoid, Mineralokortikoid , dengan prototip desoksikortikosteron Efek utamanya pada keseimbangan air dan elektrolit, pengaruh pada penyimpanan

glikogen hepar kecil  

INDIKASI 1. TERAPI SU SUBSTITUSI untuk memperbaiki kekurangan akibat insufisiensi sekresi korteks adrenal itu sendiri (insufisiensi primer) atau hipofisis (insufisiensi sekunder). akut, dengan - Insufisiensi Insufisiensi adrenal akut, gejala gangguan saluran dehidrasi, rasa lemah dancerna, hipotensi, diatasi dengan pemberian air, Na, Cl, glukosa dan kortisol

 

-

Insufisiensi adrenal kronik kronik,, yaitu kelainan akibat operasi atau lesi korteks adrenal, diatasi dengan kortisol 20 – 20 – 30 mg sehari dengan dosis terbagi dan diet garam.

-

konginental,, diatasi Hiperplasia adrenal konginental dengan kortisol, bila perlu ditambah dengan kortikosteroid yang meretensi Na.

-

sekunder akibat Insufisiensi adrenal sekunder akibat insufisiensi adenohopofisis, dengan gejala hipoglikemia, diterapi dengan kortisol 20 mg

dipagi hari dan sore 10 mg.  

2. TERAPI NON ENDOKRIN -

Artritis, hanya diberikan pada artritis reumatoid yang progresif dengan pembengkakandan nyeri sendi yang hebat

-

Karditis reumatik, dimulai dengan pemberian salisilat, kemudian prednison 40 mg sehari dengan dosis terbagi

-

Penyakit ginjal, diberikan prednison 60 mg sehari dengan dosis terbagi selama 3 – 3  – 4 minggu. Untuk dosis penunjang sampai

1 tahun, prednison dapat diberikan 3 hari pertama setiap minggu  

-

Penyakit kolagen

-

Asma bronkial status asmatikus, Penyakit alergi, hanya sebagai obat tambahan

-

Penyakit mata, untuk mengatasi gejala inflamasi mata bagian luar maupun segmen anterior, umumnya digunakan larutan deksamethason fosfat 0,1 % pagi dan siang, dan salep deksamethason fosfat 0,05 % pada malam hari

-

Penyakit kulit, digunakan sediaan steroid topikal misalnya salep hidrokortison 1 %

 

-

Penyakit hepar, hanya untuk

-

memperpanjang hidup pasien Keganasan, leukemia limfositik akut dan limfoma dapat diatasi dengan glukokortikoid karena efek antilimfositiknya. antilimfositiknya. Prednison diberikan bersama obat anti kanker lainnya

-

Gangguan hematologik lainnya, misalnya anemia hemolitik autoimun yang idiopatik maupun yang acquired.

-

Udem se serebral ti tipe va vasogenik, misalnya

akibat tumor otak.  

EFEK SAMPING ES dapat timbul karena penghentian pengobatan tiba-tiba atau pemberian terus menerus terutama dengan dosis besar. Komplikasi yang timbul akibat pemberian yang c ai r an dan dan elek elektr troli olit, t, lama adalah g ang g uan ca

hiperg li k emi a da dan n g lik os ur uria ia,, muda mudah ter ter k ena i nfek nfekss i teru eruttama TB C , pendar pendar aha han n at atau  perfo  per forr as i pada pa pass i en tuk tuk ak pepti peptikk , os teop oporos oros is , miopa miopatti ya y ang k ara rakk ter is tik ,

 ps i k os i s , ak ak ne, dll  

C. PENGHAMBAT KORTIKOSTEROID 1. ME METI TIRA RAPO PON N Digunakan untuk mengatasi hiperkortisolisme akibat neoplasma adrenal atau akibat produksi  ACTH ektopik akibat tumor. tumor. Tidak dapat digunakan untuk mengatasi hiperkortisolisme akibat hipersekresi hiperkortisolisme hipersekresi ACTH. Tersedia metirapon tablet 250 mg 2. AMINOGLUTETIM AMINOGLUTETIMID ID

Idem metirapon  

TERIMA KASIH

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF