Hiposenter Dan Episenter

October 16, 2017 | Author: Cipta Harry Dharmawan | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Hiposenter Dan Episenter...

Description

Ê   

        Laboratorium Seimologi, Program Studi Teknik Geofisika, Institut Teknologi Bandung

! " Seismogram adalah alat yang mencatat gelombang seismik dimana mengandung beberapa informasi penting antara lain adalah struktur interior bumi. Seismogram akan mencatat penjalaran gelombang gempa bumi dan Noise yang tercatat pada komponen vertikal dan horizontal dari pusat gempa. Hiposenter adalah titik kejadian gempa bumi di focus (bagian dalam bumi). Episenter adalah proyeksi dari hiposenter di permukaan bumi. Untuk mentukan kedua titik diatas ada berbagai cara, yaitu metoda lingkaran, metode lokus, metode wadati, metode stereometri, metode bola. " #  " $ : Hiposenter, Episenter, Metode lingkaran, Metode Lokus, Konstanta Omori, Metode Wadati, Metoda Streometri, Metoda Bola.

c

! % Seismogram is the instrument that records seismic waves which contain some important information such as the Earth's interior structure. Seismograms will record earthquake wave propagation and noise recorded on the vertical and horizontal components of the epicenter. Hypocenter is the point of earthquake occurrence in the focus (of the earth). Epicenter is a projection of the hypocenter on the surface of the earth. To mentukan two points above there are many different ways, namely the circle method, the method of loci, wadati method, geometry method, the method of the ball.  cc c c   c c cc c c  c cc c &c  Ê'('  Gempa

disebut hiposenter dan proyeksinya

memancarkan

energi

seismik berupa gelombang tubuh dan gelombang permukaan, dimana getaran gempa yang terasa dan terekam di sebabkan oleh magnitudo dan jarak antara

pusat

gempa

dan

stasiun.

Seismogram adalah alat hasil rekaman getaran yang menjalar di permukaan

terhadap

permukaan

bumi

disebut

episenter. Ada berbagai cara untuk menentukan

posisi

hiposenter

episenter,

diantaranya

dan

metoda

lingkaran, metode lokus, metode wadati, metode stereometri, dan metode bola. Pada

praktikum

kali

ini

digunakan

metode lingkaran dan metode bola.

bumi. Titik sumber gempa tersebut

c

c

Ketika kita hendak menentukan hiposenter &c ')'  " "'* I.c Bisa

menentukan

hiposenter

praktikum

bumi

bumi

metode lingkaran, untuk kasus dua atau

dengan

III.c Membandingkan hasil dari masingmetode

tiga stasiun dan metode bola. Kedua metode ini didasarkan asumsi bahwa gelombang

seismik

merambat

pada

lapisan homogen isotropik sehingga

metode bola.

masing

beberapa

dengan

II.c Dapat menentukan episenter dan gempa

digunakan

pada

metode yang cukup sederhana yaitu

metode dasar yang sederhana.

hiposenter

ini

episenter

dan

episenter

gempa

dan

yang

dalam penentuan

digunakan

episenter dan

hiposenter gempa bumi.

dianggap kecepatan gelombang dalam perambatannya. *#+ ( ,   Menggunakan selisih waktu tiba gelom-bang P dan gelombang S yang

&c    

terekam pada masing-masing stasiun

Hiposenter adalah titik awal terjadinya gempa bumi dimana focus (bagian dalam bumi) dan Episenter adalah proyeksi dari hiposenter ke permukaan bumi. c Hubungan yang lebih jelas dapat dilihat pada gambar di bawah ini: S u E

gempa. Metode ini merupakan metode yang paling sederhana. |   c    c ‘. c Metode Lokus (DL) Data-data yang diperlukan: VP : Kecepatan rambat gelombang P VS : Kecepatan rambat gelombang S

D

h

tP : Waktu tiba gelombang P

F

tS : Waktu tiba gelombang S

Keterangan: S: stasiun E: Episentrum F: hiposentrum D: jarak hiposentral h: kedalaman gempa

A

A

             

A 

A 

Karena tS > tP, maka:  

A    

u: jarak episentral

c

c

A

 

 

  

A

di focus. Slope garis tersebut adalah ‘ VP.

 

K adalah konstanta Omori.

Sehingga DW dapat dicari dengan rumus: A

Penentuan Konstanta Omori: $    $    $  



c

Dimana:  

 $





$





 

  

|   c   c ‘. c Metode



Lingkaran

(kasus

dua

Lingkaran

(kasus

tiga

stasiun)

   

            

$

(X,Y)

= koordinat focus gempa

(Xi,Yi)

= koordinat stasiun ke-i

K

= konstanta Omori

2. c Metode Wadati (D W) Data yang diperlukan adalah tP, tS ʹ tP. Diagram didapatkan dengan menge-plotkan K(tS ʹ tP) sebagai absis dan tP sebagai ordinat. Data

2. c Metode stasiun)

dari n stasiun akan memberikan garis optimasi l yang dicari dengan metode least square. 



    

atau 

  

Perpotongan dengan

sumbu



  

antara ordinat

garis

l

akan

memberikan   c   (t0). Origin time adalah waktu terjadinya gempa

c

c

|   c     c

hiposenter ke per-mukaan bumi, metode

‘. c Metoda Ques Vain

bola memperbaiki metode lingkaran.

A  

‘

Untuk menentukan jari-jari bola sebagai

Substitusikan persamaan diperoleh:

‘



       

 

atau dengan memakai hubungan:



A !"

 !" #$% "

‘

 A ‘ A

 #$% "

ɲ adalah arah sudut datang gempa.

jarak

hiposenter,

metode

bola

memerlukan data waktu tiba gelombang P dan gelombang S. Jarak hi-posenter dapat dicari dengan hubungan:  

¥

Apabila

 

posisi

stasiun-stasiun

pengamat adalah (X‘,Y‘,Z‘), (X2,Y2,Z2), dan (X3,Y3,Z3) sedangkan jari-jari bola adalah r‘, r2, r3 maka berlaku tiga persamaan berikut:

        & &  ¥ 

2. c Metode Stereometri

        & &  ¥ 

        & &  ¥ 

Dari ketiga persamaan tersebut dapat di-peroleh harga X, Y, dan Z yang dapat me-menuhi ketiganya. Titik (X, Y, Z)

merupa-kan

titik

hiposenter

sedangkan titik (X, Y) adalah titik 

episenter di permukaan bumi.

 *#+ !+- 

&c ( Ê   (terlampir)

Pada metode lingkaran ruang hiposenter merupakan irisan tiga bola yang berpusat pada stasiun, sedangkan posisis episenter merupakan proyeksi

|   c   c Pengisian petunjuk

tabel

pada

dilakukan sesuai modul

praktikum

seismologi.

c

c

DW pada 2 dan 3 stasiun, jari-jarinya DL dan DW kami menemukan kasus yang yaitu kami tidak dapat ditemukannya

c    cc cc

titik episenter diantara irisan dua atau

c     c   c c

tiga

   c

stasiun

menggunakan

tersebut. software

Dalam Mathlab,

c     c   c  c

metoda Bola memudahkan kami dalam

Itu merupakan langkah-langkah yang

menghitung hiposenter dan episenter

dilakukan pada saat kita mengolah data.

dari tiga stasiun dengan besar jari-jari



Dw. Jadi kami menemukan banyak kendala

&c "' *! Ê        Dalam menentukan Konstanta

   Pada praktikum kali ini kami

Omori

sofware

menggunakan software Mathlab dimana

Matlab. Ketidak akuratan nilai DL dan Dw

tujuannya dalam menghitung konstanta

pada tiap stasiun menyebabkan tidak

Omori, dan kami menemukan ketidak-

bertemunya lingkaran tiap stasiun yang

akuratan nilai DL dan DW dan itu berefek

berarti

titik

pada tidak bisanya menemukan titik

dengan

episenter dari dua dan tiga stasiun dalam

menggunakan metoda lingkaran baik

pencarian dengan menggunakan metoda

dua stasiun ataupun dengan tiga stasiun.

lingkaran. Kendala kami selanjutnya

Metode stereometri, kami menemukan

adalah pada beberapa stasiun kami tidak

beberapa yang tidak bersinggungan jari-

dapat menemukan jari-jari DL yang

jari DL-nya yang berarti lagi-lagi kami

berefek tidak dapat irisan tiga stasiun

tidak

episenter

dan pada saat di proyeksi kami tidak

diantara irisan tiga stasiun tersebut dan

menemukan setengah lingkaran pada

pada proyeksikannya tidak dapat kami

saat

menemukan setengah lingkaran untuk

Persamaan antara metode lingkaran

pencarian h (kedalaman), pada kasus ini

dengan jari-jari DL dan DW pada dua dan

memiliki

tiga stasiun kami juga tidak dapat

kami

tidak

episentral

menggunakan

bisa

dalam

dapat

ditemukan pencarian

menemukan

persamaan

yaitu

dengan

pencarian

h

(kedalaman).

metode lingkaran dengan jari-jari DL dan

c

c

memukan

titik

episenter.

praktikum

kali

ini

kami

Pada juga

sebuah titik episenter dan hiposenter yang dicari.

menggunakan software Mathlab karena sangat membantu dalam pengolahan

. ' " 

data, khususnya pada saat menghitung

˜c Petunjuk

Pelaksanaan

hiposenter dan episenter walaupun kami

Seismologi

TG3‘20

tidak dapat menemukan lingkaran yang

2009 20‘0,

oleh

bersinggungan

Seismologi.

dari

masing-masing

Praktikum

Semester

I

tim

asisten

syukur

Penulis

stasiun.



'$ / 0 " 

" *'( 

Rasa

˜c Dengan mengetahui selisih waktu

panjatkan kepada Allah SWT yang telah

tiba gelombang P dan gelombang S

menganugerahkan

nikmat

kesehatan

yang terekam pada masing-masing

dan kemampuan sehingga Penulis dapat

stasiun gempa (Arrival time) maka

menyelesaikan laporan ini.

kita dapat menentukan  

Tak lupa pula ucapan terimakasih

dan   gempa dengan metode

kepada dosen dan asisten Seismologi

lingkaran maupun metode bola.

yang telah memberikan bimbingan serta

˜c Metode lingkaran digunakan untk menentukan

titik

episenter

dan

hiposenter dalam penggambaran 2

pengetahuannnya kepada Penulis. Semoga ilmu serta laporan ini dapat bermanfaat kedepannya.

D. ˜c Metode bola menyajikan data dalam bentuk

3D

yang

berarti

kita

mendapatkan titik episenter dan titik hiposenter. ˜c Metoda lingkaran tiga stasiun lebih akurat menentukan titik hiposenter dan episenter, dan apabila semakin banyak stasiun yang mencatat maka semakin

c

baik

ke

akuratan

dari

c

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF