HIP
August 16, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download HIP...
Description
HIP JOINT ANATOMIANAMNESIS Anamnesis Umum : Nama Umur Jenis kelamin
Hobby Pekerjaan Dan lain-lain
Anamnesis Khusus : Keluhan Utama Lokasi keluhan utama Kapan keluhan utama Riwayat perjalanan penyakit Provokasi nyeri Sifat keluhan utama
INSPEKSI Inspeksi Statis : 1. Tamp Tampak ak Depan epan Ekspresi wajah Postur Keadaan berdiri pasien Warna dan tekstur kulit Crista iliaca/posisi pelvic SIAS m. rectus femoris. Antalgic posisi.
2. Tamp Tampak ak bela belaka kang ng Postur : Scoliosis. SIPS. hamstring. m. gluteus maksimus, m. ekstensor lumbal, m. hamstring. 3. Tampak Samping Postur : Kyposis-Lordosis. Kelainan postur yang lain. Inspeksi Dinamis : Perhatikan pola berjalan ketika pasien masuk ke ruangan fisioterapis.
PEMERIKSAAN GERAK FUNGSI DASAR A. Orientasi/Quick Test 1. Gait Analysis. (Perhatikan rhythm, jarak kaki, phase, kecepatan dan lain-lain) 2. Fleksi-Ekstensi in standing. (Perhatikan ROM, end feel lumbopelvic rhythm) rhythm)
3. Squat and bouncing (Jika memungkinkan)
B. Pemeriksaan Fungsi Dasar 1. Gerakan Aktif Fleksi, Ekstensi, Abduksi, Adduksi, Exorotasi, Endorotasi. (Perhatikan koordinasi gerak, pola gerak, nyeri, ROM aktif). 2. Gerakan Pasif Semua gerakan diatas . Perhatikan end feel, ROM pasif, Nyeri, stabilitas sendi, capsular pattern. 3. Gera Gerak k IIso som metri etric c Mel Melaw awan an Taha Tahana nan n Semua gerakan diatas. Perhatikan : 1. Nyeri pada musculo-tendinogen. 2. kekuatan otot secara isometric. 3. Kualitas saraf motorik.
ROM A. Tes Tes akt aktif if ROM ROM
1. abduksi 40
minta pasien berdiri dengan melebarkan tungkainya sejauh mungkin (titik orientasi : extended leg) 2. adduksi 25 minta pasien untuk mengembalikan tungkainya secara bersamaan dari posisi abduksi kemudian saling menyilangkannya. Pertama tungkai kanan di depan kemudian tungkai kiri (titik orientasi : extended leg) 3. fleksi 120 minta pasien untuk menarik kneenya di dada sejauh dia mampu tanpa membengkokan punggungnya (titik orientasi : hip in anatomical position, knee flexed) 4. ekstensi 5 - 20 20 dengan posisi side lying minta pasien menarik salah satu kakinya di belakang (titik orientasi : hip in anatomical position, knee flexed) 5. eksternal dan internal rotasi 35
pada posisi berdiri minta pasien untuk memutarkan tungkai bawah ke arah luar dan dalam (titik orientasi : midway between ext-int rotasi) 6. eksternal dan internal rotasi (flexi knee 90 ) 45
pada posisi berbaring minta pasien untuk memfleksikan kneenya 90 kemudian memutarkan tungkai bawah ke arah luar dan dalam (titik orientasi : midway between ext-int rotasi)
°
B. Tes pasif ROM 1. fleksi 120
posisi pasien supine lying dengan pelvis dan trunk sejajar. Stabilisasi pelvis dengan tangan fisioterapis di bawah lumbal spine dan fleksi hipnya, kemudian peganglah tungkai pasien yang satu pada dadanya dan biarkan tungkai yang lain di bawah hingga rata dengan meja jika tidak dapat full ekstensi. Pasien mungkin mengalami kontraktur pada fleksi hip. Jika dia mengayunkan ke depan dengan mengangkat thorax dari meja atau lengkungan backnya berubah dari lordosis lumbal saat dia menurunkan tungkainya ini merupakan tanda deformity fleksi yang berlawanan. 2. ekstensi 30
Posisi prone lying dan stabilisasi pelvisnya denga tangan fisioterapis diatas crista iliaca & lumbal spine bawah, kemudian bengkokkan kneenya sedikit untuk merilekskan hamstring sehingga tidak bisa aktif saat hip ekstensi, lalu letakkan tangan pemeriksa yang lain di bawah paha pasien & tungkainya ke atas jika hip tidak bisa ekstensi mungkin disebabkan adanya kontraktur. 3. abduksi (45 - 50 ) 50 ) posisi pasien supine lying & kakinya posisi netral, stabilisasi pelvis dengan tangan fisioterapis menyilang abdomen dan tangan yang lain diatas SIAS yang berlawanan, kemudian peganglah satu ankle & abduksikan tungkainya sejauh mungkin. 4. adduksi 4. dengan posisi supine lying stabilisasi pelvis & pegang satu ankle kemudian silangkan pada garis tengah tubuh diatas tungkai lainnya. Pemeriksa dapat merasakan pelvis mulai bergerak pada titik akhir adduksi hip. Beratnya paha dapat memberikan tahanan pada full ROM adduksi. 5. internal rotasi 35 & eksternal rotasi 45
dengan supine lying kedua tungkai lurus, fisioterapis berdiri di depan kaki pasien dan memegang bagian atas malleolus pasien kemudian
menginternalkan dan eksternal rotasikan dengan menjadikan patella sebagai petunjuk dalam mengukur jarak rotasi.
PEMERIKSAAN SPESIFIK 1. PALP PALPAS ASII Suhu. Tendernes .
2. 3.
4. 5.
Palpasi pada bursa iliopectinea & triangle femoralis,bursa subcutanea trochanterica di atas trochanter mayor, otot rectus femoris, m. adduktor longus, m.sartorius, m. piriformis, ligamen inguinalis. Jaringan keras : SIAS, Crista iliaca, trochanter mayor hip, sympisis ossis pubis. JOINT JOINT PLAY MOVEME MOVEMENT NT (JPM) (JPM) Traksi caput femur terhadap coxae. MUSCLE LENGTH TEST m.Iliopsoas. m.rectus femoris. m.hamstrings. HIP FLEKSI + ADDUKSI + INTERNAL rotasi untuk m. piriformis. STRAIGHT LEG RAISING (SLR) + BRAGARD + NERI.
6. TES GAPPING a. GAPP GAPPIN ING G ANTE ANTERI RIOR OR - Pasien Pasien terle terlenta ntang, ng, tang tangan an fisio fisioter terapis apis bersil bersilang angan an pada pada SIAS, SIAS, lakukan compressi ke posterolateral . - Tujuan Tujuan : menget mengetahu ahuii adanya adanya kelaina kelainan n pada pada SIJ/l SIJ/liga igamen men ante anterio riorr SIJ.
b. GAPP GAPPIN ING G POST POSTER ERIO IOR R - Pasien Pasien tidur tidur miring miring,, tanga tangan n fisiot fisiotera erapis pis pada pada pelv pelvic, ic, lakukan lakukan compressi antero-caudal. - Tujuan Tujuan : menget mengetahu ahuii adanya adanya kelaina kelainan n pada pada SIJ/l SIJ/liga igamen men post posterio eriorr SIJ.
7. TES PATRIC
Pasien tidur terlentang , letakkan ankle di atas patella kaki yang lainnya. Lakukan fiksasi pada SIAS & tangan yang satunya melakukan compressi pada knee joint (gerakan: fleksi+abduksi+eksternal rotasi). Tujuan : mengetahui kelainan pada m.addutor hip, ligamen anterior hip joint, lig. Anterior SIJ.
8. TES ANTIPATRIC Pasien tidur terlentang, laukan gerakan internal rotasi hip, adduksi dan internal rotasi (kebalikan patric test). Tujuan : mengetahui gangguan pada SIJ/ligament posterior SIJ. SIJ. 9. TRUE LEG LENGTH Pasien terlentang, letakkan tungkai pasien pada posisi yang tepat dan pastikan jarak dari SIAS ke malleolus medial /lateral ankle. Jarak yang
tidak sama menentukan ekstremitas inferior memendek. Tujuan : menentuka panjang tungkai yang benar.
10. TES TREDELENBURG Pasien berdiri, kemudian diperintahkan untuk mengangkat satu tungkainya. Perhatikan pada lekukan/garis pantat. Tujuan : melihat adanya kelemahan m. gluteus
11. PEMERIKSAAN TAMBAHAN ‘X’ RAY Fracture, dislocation, arthrosis, fusion, osteophyte, dan lain-lain. MRI
Gambaran detail RIWAYAT OPERASI LABORATORIUM DLL
View more...
Comments