Hidrologi Sungai

July 5, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Hidrologi Sungai...

Description

 

HIDROLOGI SUNGAI

 

What is river? Apa yang anda ketahui tentang sungai?

 

YANG PERLU ANDA KETAHUI

• •

Luas total, luas daratan, luas perairan Jumlah sungai, pembagian wilayah wilayah sungai

 

SUNGAI DI INDONESIA •





KEPPRES 12-2012 tentang PENETAPAN WILAYAH SUNGAI PETA PET A PE PEMBAGIAN MBAGIAN WILAY WILAYAH SUNGA SUNGAII

Luas total

: 518 juta ha



Daratan

: 19 192 juta ha (37%)



Perairan

: 326 juta ha (63%)



Wila Wi lay yah Su Sung ngai ai (WS) (WS) : 13 131 1 WS (K (Kep eppr pres es 1212-20 2012 12))



Daer Da erah ah Al Alir iran an Su Sung ngai ai : 5. 5.59 590 0D DAS AS

 

DAERAH ALIRAN SUNGAI

tentang DAS?   Apa yang Anda ketahuai tentang

 

FACTS OF INDONESIA THE FACTS •

LuaDsatraottaanl

:: 19 518 juta ha 192 juta ha (37%)

Perairan

: 326 juta ha (63%)







Wila ilayah Sungai (W (WS) S) : 13 133 3 WS



Daer Da erah ah Al Alir iran an Su Sung ngai ai : 5. 5.59 590 0D DAS AS



Cekungan Air Tanah : 421 CAT



Huja tahunan

: 2.817 mm (5.368 milyar m3)



Aliran permukaan

: 1.437 mm (2.737 milyar m3)



Aliran mantap

: 688 milyar m3 (25%)



Aliran terbuang

: 2.049 milyar m3 (75%)

 

SISTEM SUNGAI Sungai merupakan salah satu sumber air bagi kehidupan yang ada di bumi. Baik manusia, hewan dan tumbuhan semua makhluk hidup memerlukan air untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sungai mengalir dari hulu ke hilir bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Air sungai berakhir di laut sehingga air yang tadinya terasa tawar menjadi asin terkena zat garam di laut luas.

 

SUNGAI DALAM AL-QUR’AN •



Dan sampaikanlah kabar gembira pada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surgasurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai (QS 2 / Al – Baqarah : 25). Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air (hujan) dari langit, ke kemudian mudian dengan (air hujan) itu Dia mengeluarkan berbagai buah-buahan sebagai rezeki untukmu, dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu agar berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan sungaisungai bagimu (QS 14 / Ibrahim : 32).



dll.

 

PENGERTIAN DAN DEFINISI •

stream of water water that a river is a natural stream empties into another body of water



a river is a large natural stream of water flowing in a channel to the sea, a lake, lake, or another river.



natural stream of fresh a river is a large natural water wat er flowing along a long a definite course, course, usually into the sea, being fed by tributary streams.

 

PP. No. 38 th 2011 tentang sungai •

Sungai adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan.



Daerah ali Daerah aliran ran sung sungai ai DAS AS)) adalah suatu wilay wilayah ah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak anak-an ak sungain sungainya, ya, yang berfungsi berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal d dari ari curah hujan ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai deng dengan an daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.

 

PP. No. 38 th 2011 tentang sungai Sungai terdiri atas: a. palung sungai; dan b. se sem mpadan sun sung gai. Palung sun sungai gai dan sempadan sempadan sunga sungaii memben membentuk tuk r uang sungai sungai.

 

PP. No. 38 th 2011 tentang sungai •



Garis sempadan adalah garis maya di kiri dan kanan palung sungai yang ditetapkan ditetapkan sebagai batas perlindungan sungai s ungai.. Sempadan sungai berfungsi sebagai ruang penyangga antara ekosistem sungai dan daratan, agar fungsi daratan, fung si sungai sun gai dan kegiatan manusia tidak saling terganggu

 

PP. No. 38 th 2011 tentang sungai •

Perlindungan ruas restorasi sungai ditujukan untuk mengembalikan sungai ke kondisi alami.

 

What are functions of a river? A river is an extremely complex environmen environmentt which carries out fundamental processes in order to maintain environment environmental al equilibrium, with benefits for both the natural world and the human world. Of these benefits, we should begin by stressing the crucial role that aquatic ecosystems play in the depuration of water.

1. the best best wat water er depur depurat ator orss in in the the worl world d 2. the filte filterr funct functio ion n of of the the river river ecot ecoton one e 3. the the ene enerrgy base base of th the e foo food d cha chain in 4. the the riv river er as an ecol ecolog ogic ical al hi high ghw way

 

KLASIFIKASI SUNGAI Sungai dapat kita bagi bag i menjadi beberapa jenis berdasarkan pembentukannya, yaitu :

1.

Sungai Hujan Sungai hujan adalah sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan yang berkumpul membuat suatu aliran besar. Sungai-sungai yang ada di Indonesia umumnya adalah termasuk ke dalam jenis sungai hujan.

2.

Sungai Gletser Sungai gletser adalah sungai yang sumber airnya berasal dari salju yang mencair berkumpul menjadi kumpulan air besar yang mengalir. Sungai Membramo / Memberamo Memberamo di daerah Papua /Irian jaya adalah salah satu contoh dari sungai gletser yang ada di Indonesia.

3.

Sungai Campuran Sungai campuran adalah sungai di mana air sungai itu adalah pencampuran antara air hujan dengan air salju yang mencair. Contoh sungai campuran adalah sungai Digul di pulau Papua / Irian jaya.

 

DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) Daerah Aliran Sungai (DAS) Daerah Tangkapan Air Ai r (DTA) Daerah Pengaliran Sungai (DPS)

Watershed Catchment area River basin

 

WHAT IS …. DAS? •





Catchment area is an area, from which the collected rain water is directed to the reservoir for storage purposes. Catchment area is a river of drainage basin in the entire area drained by a stream or system of connecting streams such that all stream flow originating in the area dischar discharged ged thr through ough a single outle outlet. t. (Linsley, 1980 (Linsley, 1980)) Watershed is a geographic area that drains to a common point, which makes it an attractive unit for technical efforts to conserve soil and maximize the utilization of surface and subsurface water for crop production, and a watershed is also an area with administrative and property regimes, and farmers whose actions may affect each other’s interests.



Watershed is an area confined by drainage divides, often having only one outlet of discharge

 

KARAKTERISTIK DAS Karakteristik DAS adalah gambaran spesifik mengenai DAS yang dicirikan oleh parameter paramet er - parameter parameter seperti morphologi, morphometri, hidrologi, hidrologi, geologi, tanah, land use dan sosial ekonomi serta budaya masyarakat.

1. Iklim 1. Tipe Iklim 2. Huja Hujan, n, Evapor aporas asii

f)

Kemiringan DAS.

g)

Gradien sungai utama.

a) Bentuk DAS. b) Orie ien ntasi D DA AS ( Aspect ).

h) i)

Panjang ssu ungai u uttama. Perbedaan tinggi maksimum.

c)

 j)

Dan lain - lain.

2. Mor Morph pholo ologi gi D DAS AS y yang ang mel melipu iputi ti :

Bentuk d drrainase (drainage pettern).

d) Kep epad adat atan an dr drai aina nase se ( drainage density ). e) Keliling D DA AS.

 

KARAKTERISTIK DAS 3. Hi Hidr droo-or orol olog ogii DAS DAS : a) Debi Debitt su sung ngai ai..

6. Penu Penutu tupa pan n la laha han n:

b) Cur Curah Huja Hujan. n.

a) Penutu Penutupan pan lahan masa lalu ( > 5 tahun )

c) Erosi.

b) Penutu Penutupan pan lahan lahan saat ini (< 5

d) Kandung Kandungan an lumpur lumpur..

4. Geologi : a) Jenis batuan batuan iinduk nduk yang domi dominan. nan.

tahun )

7. Sosial Sosial Ek Ekonomi onomi d dan an Sosia Sosiall budaya masyarakat :

b) Jenis mineral mineral batu batuan an da dan n miner mineral al

a) Demogr Demograf afii pen pendud duduk. uk.

c) Peny Penyeba ebara ran n jen jenis is batua batuan n dan mineral

b) Sosial mas masyar yaraka akatt ( ti tingk ngkat at pendidikan, kelembagaan dll. )

5. Tanah : a) Je Jeni niss Tan anah ah..

c) Ekon Ekonomi omi masyar masyarak akat at (mata (mata pencaharian, tingkat pendapatan)

b) Asos Asosia iasi si tan tanah ah.. c) Sifat Sifat ffisi isik k da dan n ki kimia mia tana tanah. h.

d) Budaya Budaya masyar masyaraka akatt (a (adat dat istiadat, kebiasaan dll.).

 

MORPHOLOGI DAS Bentuk DAS: •





Bentuk DAS mempunyai pengaruh pada pola aliran sungai dan ket ketajaman ajaman puncak banjir. Bentuk daerah aliran sungai ini sulit untuk dinyatakan secara kuantitatif. Dengan membandingkan membandingkan konfigurasi basin, dapat dibuat suatu indeks yang didasarkan pada derajat kekasaran kekasaran atau circularity  dari DAS. AVERY (1975) menyatakan indeks untuk bentuk DAS dengan rumus berikut :

Indeks Bentuk  



0,28 x PDAS  ADAS

• Jika DAS berbentuk lingkaran maka indeks bentuk mendekati 1 (satu).

 

MORPHOLOGI DAS BENTUK DAS Bentuk DAS/Watershed DAS/Watershed Shape Bentuk DAS mempunyai variasi yang tak terhingga dan bentuk ini dianggap mencerminkan bagaimana aliran air mencapai outlet. DAS yang berbentuk lingkaran akan akan menyebabkan air dari seluruh bagian DAS mencapai outlet dalam waktu yang relatif sama. Akibatnya puncak aliran terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Sejumlah parameter telah dikembangkan untuk menentukan bentuk DAS antara lain :

 

MORPHOLOGI DAS Sejumlah parameter telah dikembangkan dikembangkan untuk menentukan bentuk DAS antara lain : 1) Panj anjang ang te terha rhadap dap pus pusat at DAS DAS (Lc (Lca): a): Jarak (dalam satuan mil) yang diukur sepanjang sepanjang sungai ut utama ama dari outlet hingga kesuatu titik di pusat DAS. 2) Faktor Faktor ben bentuk tuk /Shap /Shape e Facto Factorr (Ll) : Ll Ll = (Llc (Llca) a)0.3 L adalah panjang DAS (mil) 3) Ci Circ rcula ularit rity y rati ratio o (F (Fc): c): Fc = P/(4πA)0.5 P adalah keliling DAS (ft), dan A adalah luas DAS (ft2) 4) Circ Circula ularit rity y ra ratio tion n (Rc (Rc): ): Rc = A/ A/A A0 A0 adalah luas suatu lingkaran yang mempunyai keliling sama dengan keliling DAS. Elong ongati ation on Ra Ratio tion n (R (Re): Re = 2/L 2/Lm(A m(A//π)0.5 5) El Lm adalah panjang maksimum DAS (ft) yang sejajar dengan sungai utama.

 

WATERSHED SHAPE A number of watershed watershed paramet parameters ers hav have e been developed to refl reflect ect basin shape. The following are a few typical parameters: 1.

Leng Length th to th the e cen centter of ar area ea (Lca (Lca): ): the distance in miles measured along the main channel from the basin outlet to the point on the main channel opposite the center of area.

2.

Shape Factor (L1) : L1 = (LLca)0.3

3.

Where L is the length of the watershed in miles Ci Circ rcul ular arit ity y rat ratio io (Fc) (Fc):: Fc = P/(4p /(4pA) A)0.5

Where P and A are the perimeter (ft) and area (ft2) of the watershed, respectively respectively.. 4.

Ci Circ rcul ular arit ity y ratio ation n (R (Rc) c):: Rc = A/Ao A/Ao

Where Ao is the area of a circle having a perimeter equal to the perimeter perimeter of the 5.

basin. El Elon onga gati tion on Rat Ratio ion n (Re) (Re):: Re Re = 2 2/L /Lm( m(A/ A/p) p)0.5 Where Lm is the maximum length (ft) of the basin parallel to the principal drainage lines.

Generally, the shape factor (Ll) Generally, (Ll) is the best descriptor descriptor of peak discharge. It is negatively negatively correlated correlated with peak discharge (i.e. as the Ll decreases, peak discharge increases).

 

WATERSHED SHAPE d. Bentu Bentuk k DA DAS/W S/Wat ater ershe shed d Shap Shape e Bentuk DAS mempunyai variasi yang tak terhingga dan bentuk ini dianggap mencerminkan bagaimana aliran air mencapai outlet. DAS yang berbentuk lingkaran akan menyebabkan air dari seluruh bagian DAS mencapai outlet dalam waktu yang relatif sama. Akibatnya puncak aliran terjadi dalam waktu yang relatif singkat.

 

BENTUK DAS •





Bentuk Bulu Ayam: DAS bentuk bulu ayam memiliki debit banjir sekuensial dan berurutan. Memerlukan waktu yang lebih pendek untuk mencapai mainstream. Memiliki topografi yang lebih curam daripada bentuk lainnya.[1] Bentuk Kipas: DAS berbentuk kipas memiliki debit banjir yang terakumulasi dari berbagai arah sungai dan memiliki waktu yang lebih lama daripada bentuk bulu ayam untuk mencapai mainstream. Memiliki topografi yang relatif landai daripada bulu ayam.[1] Bentuk parallel / Kombinasi: DAS bentuk kombinasi memiliki debit banjir yang terakumulasi dari berbagai arah sungai di bagian hilir. Sedangkan di bagian hulu [1]

sekuensial dan berurutan.

 

BENTUK DAS

 

MORPHOLOGI DAS • HORTON HORTON (1932) mengembangkan faktor bentuk DAS dengan rumus:

R f  dimana : Rf  ADAS Lb

= = =

 A DAS  



2

Lb

Faktor Bentuk Luas DAS Panjang sungai utama.

 

MORPHOLOGI DAS • MILLER (1953) menggunakan circularity ratio dengan menggunakan rumus :

Rc

    

 A DAS  A c

dimana : Rc ADAS Ac

= circularity ratio = Luas DAS = Luas lingkaran y yang ang mempunyai mempunyai perimeter perimeter = perimeter DAS

Bila besarnya nilai Rc adalah 1 berarti bentuk DAS tersebut adalah lingkaran.

 

MORPHOLOGI DAS • SCHUMM (1956) menggunakan elongation ratio, dengan menggunakan rumus :

Re

 

D 

Lb

dimana : Re = elongation ratio D = Diameter lingkaran yang mempunyai mempunyai luas = luas DAS Lb = Panjang sungai utama

 

MORPHOLOGI DAS • YAMAMOTO dan ORR (1972) dan SEYHAN (1977) menggunakan ratio menyerupai buah pir ( lemniscate ratio ) dengan rumus :

Lemniscate Ratio  

Nilai lemniscate ratio = 1 berarti DAS berbentuk buah pir. pir. Perimeter Perimeter lemniscate (K) atau lemniscate lemniscate constant diperoleh dengan rumus : dimana : L =

Panjang maksimum DAS (jarak horisontal dari outle out lett ke ke titik titik terja terjauh uh DAS) DAS)

K

K 

PDA DAS S

L x Lph phii   

4 A DAS

 

MORPHOLOGI DAS Batas DAS: 





Batas DAS yang tergambar pada suatu peta  jaringan sungai adalah batas batas artificial atau batas buatan, karena pada kenyataannya batas tersebut tidak tampak di lapangan. Batas tersebut tersebut meski Orientasi DAS ( Aspect   Aspect  ) pun tidak tampak tampak di lapang lapangan an tet tetapi api pada kenyataannya, batas tersebut membatasi  jumlah air hujan yang jatuh jatuh di atasnya. atasnya. Batas DAS besar tersusun atas beberapa sub-DAS, dan sebuah sub-DAS kemungkinan tersusun tersusun oleh beberapa subsub-DAS. Batas DAS hingga Sub-DAS (Strahler, 1975)

 

MORPHOMETRI DAS Morfometri adalah nilai kuantitatif dari parameter-parameter yang terkandung pada suatu daerah aliran sungai (DAS). Morphometri DAS Meliputi : 1.

Kepadatan drainase ( drainage density ).

2.

Keliling DAS.

3.

Kemiringan DAS.

4.

Gra Gradien sunga ngai utama.

5. 6.

Panjang sungai utama. Perbe rbedaan daan ti ting nggi gi maksi aksim mum. um.

7.

Dan lain - lain.

 

KERAPA KERAP ATAN DRAINASE DRAINAS E (DRA (DRAINAGE INAGE DENSITY) DENSITY ) The Drainage Density is found by totaling the lengths of all streams and riverss in a drainage basin and then dividing by the total area of the drainage river basin. A basin with a high drainage density will often produce more flashy hydrographs hydr ographs ( plot of water water stage vs time). High drainag drainage e densities can be a cause for a greater flood risk

Kerapatan aliran merupakan pengukuran terhadap panjang aliran (stream length) per unit daerah pengaliran (drainage area atau basin area). Kerapatan aliran dapat dituliskan menggunakan persamaan :

 

KERAPA KERAP ATAN DRAINASE DRAINAS E (DRA (DRAINAGE INAGE DENSITY) DENSITY )



Metode kuantitatif lain dalam jaringan sungai suatu DAS adalah penentuan p enentuan kerapatan aliran ( dranage density ) yang dinyatakan dalam rumus :

L  

Dd  dimana :



 A

Dd = Kerapatan aliran L

A

i

=P Pa anj nja ang sungai tota otal (k (km m)

= Luas DAS (km2)

LYNSLEY (1949) menyatak menyatakan an bahwa jika nilai kepadatan aliran lebih kecil dari 1 mile/ mile2 (0,62 km/ km2), DAS akan mengalami penggenangan, sedangkan jika nilai kerapatan kerapat an aliran lebih besar dar darii 5 mile/ mile2 ( 3,10 km/ km2), DAS sering mengalami kekeringan.

 

KEMIRINGAN DAS •

Kecepatan dan tenaga erosif dari overland flow sangat dipengaruhi oleh tingkat kelerengan kelerengan lapangan. Untuk mengukur lereng dapat dilakukan dengan menggunakan alat Abney Level atau clinometer. Pada potret udara pengukuran lereng dapat dilakukan dengan menggunakan slope meter atau dengan mencari beda tinggi dengan paralaks meter atau dengan menggunakan rumus AVERY (1975) dan HORTON (1945) menggunakan contour method dengan rumus:

Lereng

CL   

x100

 A dimana :

C = interval kontur (m) L = tota totall panj panjan ang g kontu onturr (m) (m) 2

A = luas DAS (m )

 

KEMIRINGAN DAS •

Jika suatu daerah mempunyai lereng yang seragam, maka lereng rata rata - rata dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :

Lereng

c   

d

Lereng

x100

atau

  

ctg c d

di dima mana na : c = perb perbed edaa aan n elev elevas asii anta antarra ti titi tik k te tert rtin inggi ggi dan dan ter teren enda dah h pada DAS (m) d=

Ja Jarrak hori horizzont ontal ant antar ara a ele elev vas asii ttit itik ik tertin rtingg ggii dan dan tit titiik terendah tersebut (m)

 

GRADIEN SUNGAI UTAMA •



Salah satu cara c ara menghitung gradien sungai rata rata – rat rata a adalah dengan slope faktor yang dikembangkan dikembangkan oleh BENSON (1962) yaitu dengan menghitung lereng saluran antara 10 % dan 85 % jarak dari outlet. The channel slope can be described with any one of a number of computation scheme sch emes. s. The m most ost comm common on is: is: Sc = DEc/Lc



In which DEc is the difference in elevation between the points defining the upper and lower ends of the channel and Lc is the length of the channel between the same to to points. points. The 10-85 10-85 sl slope ope ca can n also be u used: sed: S10-85 = DE10-85/L10-85

For cases where the channel slope is not uniform, a weighted slope may provide an index that better reflects the effect of slope on the hydrologic response of the

watershed.  

NOMENKLATUR SUNGAI Ordo : berangkat dari sungai terkecil ( ujung mata air) berturut-turut meningkat ke ke cabang yang lebih besar. besar. 1

1

1

1 2 1

1

1

2

3 2

3

17/04/2018

Pranoto.SA

44

 

Sungai Besar Sungai Sedang Sungai kecil Bengawan Sungai Besar, sebagai contoh adalah : Bengawan Solo, Citandui, Brantas. Brantas. Di Kalimantan: Mahakam,Kapuas,dll. Sungai Sedang adalah anak sungai langsung dari sungai besar. Sedangkan Sungai Kecil adalah, seluruh sungai setelah sungai sedang. 1

17/04/2018

Pranoto.SA

 

Sungai Utama dan Ana k S u ng a i Sungai Utama : Alur sungai yang be besar atau terpanjang

 Anak Sungai /Cabang Sungai  Sungai :: Alur Al ur su sun ngai yang ang lebi lebih h kecil ecil yang ang akhi akhirn rny ya men me nyatu deng dengan an sung sungai ai ut utam ama a 1

45

17/04/2018

Pranoto.SA

46

 

Zoning dan Kemiringan Sungai •

Zoning dapat diartikan sebagai daearah, areal , wilayah, atau bagian lokasi.



Zona sungai  : zona memanjang (Makro)

dan zona melintang. •

Zona melintang sering juga disebut sebagai komponen sungai atau Penampang Sungai (Mikro)

1

17/04/2018

Pranoto.SA

47

 

Upstream, middle stream dan down Stream , atau ada yang menyebut : Zona1, zona 2, dan zona 3. A

B

A

C

D

B Debit Q 

C D

1

Zona 1

Zona 2

Zona 3

Kecepatan

17/04/2018

Pranoto.SA

48

 

Kara Ka rak kteri eristi stik Zona Zona 1 Up stream Kemiringan Curam

Kemiringan

Erosi

Erosi dan sedimentasi seimbang

Cenderung menjeram Sedimen dibawa Øyang besar  Alur sungai lurus

1

Zona 2 Mid stream Sedang

Sedimen yang dibawa Ø sedang  Alur sungai meander

Zona 3 Down stream Kemiringan

Landai

Sedimentasi cenderung melebar Sedimen Ø kecil yang dibawa  Alur sungai meandering / braided

17/04/2018

Pranoto.SA

 

Pen enam amp pang ang Meli elintang

Kondisi Asli Sungai 

4

Kondisi Sungai Dengan Tanggul Tanggul Berdasar Qd(1)

49

Kondisi Tanggul Berdasar Qd(2) 17/04/Sungai 2018 Dengan Tanggul

Sungai Dengan Tanggul Tanggul Berdasar Qd(3 ) PranotoKondisi .SA

 

Sketsa Penamp ampang Sungai

2

50

17/04/2018

Pranoto.SA

51

 

ORDE SUNGAI Orde sungai adalah nomor urut setiap segmen sungai terhadap sungai induknya. Metode penentuan orde sungai yang banyak digunakan adalah Strahler. Strahler. Sungai orde 1 menurut Starhler adalah anak-anak sungai yang letaknya paling ujung dan dianggap sebagai sumber mata air pertama dari anak sungai tersebut. Segmen sungai sebagai hasil pertemuan dari orde yang setingkat adalah orde 2, dan segmen sungai sebagai hasil pertemuan dari dua orde sungai yang tidak setingkat adalah orde sungai yang lebih tinggi.

 

BIFURCA BIF URCATIO TIO RA RATIO TIO

Ni

Rb



Rb

= bifurcation ratio

Ni

= jumlah sungai orde i

Ni+1

= jumlah sungai orde i+1

Ni 1

 

POLA ALIRAN Bagian hulu dari suatu DPS merupakan daerah yang mengendalikan aliran sungai dan menjadi satu kesatuan dengan daerah di bagian hilir yang menerima aliran tersebut. Karakteristik DPS dan alur sungai dapat dinyatakan secara kuantitatif dan kualitatif, yang sangat membantu dalam pelaksanaan peke pekerjaan rjaan hidrometri, antara lain : Merencanakan rancangan jaringan pos duga air Melaksanakan survey survey lokasi pos duga air  



Analisa debit

 

POLA ALIRAN •





Sungai di dalam DPS mengikuti suatu aturan : aliran sungai dihubungkan oleh suatu jaringan satu arah di mana cabang dan anak sungai mengalir ke dalam sungai induk yang lebih besar dan membentuk suatu pola tertentu. Pola ini tergantung pada : kondisi topografi, geologi, iklim, vegetasi yang terdapat terdapat di dalam DPS ybs. Secara keseluruhan kondisi tsb menentukan karakteristik sungai di dalam bentuk polanya.

 

Pola aliran yang terdapat di Indonesia 1. RADIAL Biasanya Biasany a dijumpai di daerah lereng gunung berapi atau daerah dengan topografi berbentuk kubah. Misal : sungai s ungai di lereng G Semeru, G Ijen (Jawa Timur), G Merapi (DIY), G Slamet Slamet (Jawa Tengah) Tengah) 2. Rektangular Terdapat di daerah batuan kapur. Misal : di daerah Gunung Kidul (DIY)

 

3. TRELLIS Biasanya dijumpai pada daerah dengan lapisan sedimen di daerah pegunungan lipatan. Misal : di Sumatera Barat, Jawa Tengah. 4. DENDRITIK Pada umumnya terdapat pada daerah dengan batuan sejenisditutupi dan penyebarannya Misal : suatu daerah oleh endapanluas. sedimen yang luas dan terlet terletak ak pada suatu bidang horizontal di daerah rendah bagian Timur Sumatera dan Kalimantan.

 





Pola aliran dari suatu DPS dapat merupakan petunjuk awal tentang jenis dan struktur batuan yang ada. Petunjuk ini diperlukan untuk memperkirakan memperkirakan rencana bentuk konstruksi konstruksi bangunan pos duga air.

 

SKETSA POLA ALIRAN SUNGAI

 









Dendritik: seperti percabangan pohon, percabangan tidak teratur dengan arah dan sudut yang beragam. Berkembang di batuan yang homogen dan tidak terkontrol oleh struktur, umunya pada batuan sedimen dengan perlapisan horisontal, atau pada batuan beku dan batuan kristalin yang homogen. Rectangular : Aliran rectangular merupakan pola aliran dari pertemuan antara alirannya membentuk sudut siku-siku atau hampir siku-siku. Pola aliran ini berkembang pada daerah rekahan dan patahan. Paralel: anak sungai utama saling sejajar atau hampir sejajar, bermuara pada sungai-sungai utama dengan sudut lancip atau langsung bermuara ke laut. Berkembang di lereng yang terkontrol oleh struktur (lipatan monoklinal, isoklinal, sesar yang saling sejajar dengan spasi yang pendek) atau dekat pantai. Trellis: percabangan anak sungai dan sungai utama hampir tegak lurus, sungai-sungai utama sejajar atau hampir sejajar. Berkembang di batuan sedimen terlipat atau terungkit dengan litologi yang berselang-seling

antara yang lunak dan resisten.  













Deranged : pola aliran yang tidak teratur dengan sungai dengan sungai pendek yang arahnya tidak menentu, payau dan pada daerah basah mencirikan daerah glacial bagian bawah. Radial Sentrifugal: sungai yang mengalir ke segala arah dari satu titik. Berkembang pada vulkan Radial Centripetal: sungai atau yangdome. mengalir memusat dari berbagai arah. Berkembang di kaldera, karater, atau cekungan tertutup lainnya. Annular: sungai utama melingkar dengan anak sungai yang membentuk sudut hampir tegak lurus. Berkembang di dome dengan batuan yang berseling antara lunak dan keras. Pinnate : Pola Pinnate adalah aliran sungai yang mana muara anak sungai membentuk sudut lancip dengan sungai induk. Sungai ini biasanya terdapat pada bukit yang lerengnya terjal. Memusat/Multibasinal: percabangan sungai tidak bermuara pada sungai utama, melainkan hilang ke bawah permukaan. Berkembang pada topografi karst. kars t. T Tabel abel 1. merupakan po pola la pengalir pengaliran an deng dengan an karak karaktersitikn tersitiknya. ya. Sumber

:http://imfact 23.s.wordpress.com

 

KONSE ONSERV RVASI ASI SUNGA SUNGAII

 

Konservasi Ekosistem Sungai • • •

kekekalan,, pelestarian pelestarian Konservasi : perlindungan, kekekalan Ekologi : hubungan antara makluk hidup dan lingkungannya Ekosistem : sistem yang terbentuk oleh interaksi suatu masyarakat organisme (kehidupan )

Konservasi Ekosistem Sungai : Usaha perlindungan sistem yang telah terbentuk oleh interaksi kehidupan ( Flora , fauna) dan lingkungannya di suatu sungai •

1

Dengan demikian Konservasi Ekosistem Sungai dimengerti sebagai usaha mempertahankan sistem sungai asli yang stabil, mengembalikan sungai ke sistem aslinya, sedapat mungkin mengurangi atau mrngeliminir dampak negatif akibat perubahan artifisial secara alami. Yang perlu disadari disini adalah bahwa nilai alami yang telah seimbang dinamis baik fisik, flora , dan fauna tidak bisa dinilai dengan uang. uang. Hal tersebut sebenarnya mengandung pengertian mempertahankan siklus kehidupan alami yang dinamis dan murah.

17/04/2018

Pranoto.SA

 

  lora dan auna •

Konfigurasi vegetasi sungai Mempunyai kekhususan, keteraturan, keterkaitan ( memanjang sungai, maupun melintang melintang sungai)

2

65

17/04/2018

Pranoto.SA

 

Fauna Sungai Mempunyai kekhususan, kekhususa n, keteraturan, keterkaitan keterkaitan

2

66

17/04/2018

Pranoto.SA

 

Piramida rantai makanan dalam ekosistem (River and Japan NO. 15/02/2000/, Sobirin/ MCC, 2002) sungai juga  juga ditemui ditemui berbagai berbagai tingka tingkatan tan makhluk hidup dimu dimulai lai dari bakteri bakteri ekosistem sungai pembusuk, produsen, konsumen tingkat bawah dan menengah serta konsumen tingkat tinggi.

67

17/04/2018

Pranoto.SA

68

 

CONTOH APLIKASI KONSERVASI DAS

Ceck Dam 8

Chek Dam 6

Chek Dam 1

Chek Dam 3 Chek Dam 2 Chek Dam 4

Chek Dam 5 Check Dam 7

Contoh Konservasi Penempa Pen empatan tan Lokasi Lokasi Structural Measures Bangun Ban gunan an Rest Restor orasi asi SubSubsub DAS Kalong

K. Kalong Keterangan : Tahun 2004 Tahun 2005

Tahun 2006

K. Kemit

Dam Parit 2005 Dam Parit 2006

 

  ampai pertemuan berikutnya

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF