Hhs
July 20, 2017 | Author: Adhi Surya Negara | Category: N/A
Short Description
Download Hhs...
Description
REFERAT HIPEROSMOLAR HIPERGLIKEMIA STATE Ni Putu Tika Pradnyandari/10700103 Pembimbing : dr. Budi Santoso, Sp.PD, FINASIM RSUD BANGIL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA 2014
Definisi • Hiperosmolar Hiperglikemik State (HHS) merupakan komplikasi akut/emergensi DM • HHS ditandai hiperglikemia, hiperosmolar tanpa disertai adanya ketosis • HHS merupakan suatu spektrum dekompensasi metabolik pada px
Epidemiologi •30%-40% presentasi utama pasien dengan DM type 2 •Sering ditemukan pada usia lanjut •Angka kematian cukup tinggi 520%
Faktor Pencetus • • • • • •
Infeksi 57,1% Pengobatan Noncomplience DM tidak terdiagnosis Penyalahgunaan obat Penyakit penyerta
Patofisiologi • Diuresis glukosuria • Hilangnya air > natrium → HIPEROSMOLAR • Tidak tercukupinya kebutuhan insulin → HIPERGLIKEMIA • Hiperglikemia → diuresis osmotik + menurunnya cairan tubuh total • Hiperglikemia dan peningkatan konsentrasi protein plasma yg mengikuti hilangnya cairan intravaskular → HIPEROSMOLAR
• HIPERGLIKEMIA + HIPEROSMOLAR → jk kehilangan cairan dan tidak dikompensasi dg cairan oral → dehidrasi → hipovolemia → hipotensi → gg. Perfusi jaringan • Hiperglikemi + gg elektrolit berat → koma
Gejala Klinis Anamnesa : Meningkatnya rasa haus, poliuri, polidipsi, penurunan berat badan, rasa lemah, gangguan penglihatan atau kaki kejang. Mual dan muntah tapi lebih jarang dibandingkan dengan KAD. Kadang px datang disertai keluhan saraf seperti letargi, disorientasi, hemiparesis, kejang atau koma.
Pemeriksaan Fisik Tanda-tanda dehidrasi : turgor yang buruk, mukosa pipi yang kering, mata cekung, perabaan ektrimitas yang dingin, denyut nadi cepat dan lemah. Dapat pula ditemukan peningkatan suhu tubuh yang tak terlalu tinggi. Akibat gastroparesis dapat pula dijumpai distensi abdomen, yang membaik setelah rehidrasi adekuat
Perubahan pada status mental dapat berkisar dari disorientasi sampai koma. Derajat gangguan neurologis yang timbul berhubungan secara langsung dengan osmolaritas efektif serum. Koma terjadi saat osmolaritas serum mencapai lebih dari 350mOsm per kg (350mmol per kg).
Pemeriksaan Laboratorium • Glukosa darah >600mg/dl • Osmolaritas serum tinggi >320 mOsm/ kg air • pH > 7,30 • Kalium dapat meningkat atau normal • Kreatinin, BUN, hematokrit hampir selalu meningkat
Diagnosis Klinis YES: glukosa darah ≥600800mg/dl
TETRALOGI HHS (1 YES, 3 NO)
NO: DM history or +
NO: Kussmaul
NO: Ketonuria or +
Diagnosis Pasti TETRALOGY + OSMOLARITAS DARAH > 325-350 mOSM/1
= +
PENTALOGY HHS
Penatalaksanaan Hampir sama dengan terapi KAD : Fase I →Fase II, tanpa infus bikarbonat tetapi berikan : 1. NaCl 0,45% 2. Reguler insulin seperti pada tx KAD 3. Antibiotika menurut indikasi
Penatalakasanaan HHS meliputi lima pendekatan: • Rehidrasi intravena agresif • Penggantian elektrolit • Pemberian insulin intravena • Diagnosis dan manajemen faktor pencetus dan penyakit penyerta • Pencegahan
Cairan Langkah pertama dan terpenting dalam penatalaksaan HHS adalah penggantian cairan yang agresif, dimana sebaiknya dimulai dengan mempertimbangkan perkiraan defisit cairan (biasanya 100 sampai 200 mL per kg atau total rata-rata 9 L).
Elektrolit •
Jika konsentrasi kalium awal 250
>250
>250
>600
Kadar pH arteri
7,25-7,30
7,00-7,24
7,3
Kadar bikarbonat serum (mEq/L)
15-18
10-15
15
Keton pada urin atau serum
Positif
Positif
Positif
Sedikit/nega tif
Osmolaritas serum
Bervariasi
Bervariasi
Bervariasi
>320
View more...
Comments