Hematologi PDF

May 28, 2018 | Author: Yulia Dewi Pratiwi | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

hm...

Description

HEMATOLOGI  Yulia Dewi Pratiwi 1610211122

1

Pemeriksaan Hematologi Rutin Pemeriksaan hematologi merupakan pemeriksaan laboratorium untuk penunjang dari suatu diagnostik suatu penyakit.

Pemeriksaan Hematologi Rutin Pemeriksaan hematologi merupakan pemeriksaan laboratorium untuk penunjang dari suatu diagnostik suatu penyakit.

Tujuan Dasar Mengetahui komponen penyusun darah. ! Mengetahui kadar normal dari komponen darah dalam tubuh manusia. ! Golongan darah. ! Mengetahui adanya suatu penyakit. !

3

Pemeriksaan Darah Rutin » Hemoglobin (Hb) » Hematokrit (Ht) » Leukosit » Trombosit / Platelet » Laju Endap Darah (LED) » Eritrosit

HEMOGLOBIN

Dalam menentukan normal atau tidaknya kadar hemoglobin seseorang kita harus memperhatikan faktor umur, walaupun hal ini  berbeda-beda di tiap laboratorium klinik, yaitu : Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl  Anak anak : 11-13 gram/dl Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl 6

KOLORIMETRIK Cara Kolorimetrik : 1.Masukkan 5 ml larutan Drabkin ke dalam tabung kolorimetrik. 2. Ambil 20µL darah (kapiler, EDTA, atau oxalat) dgn pipet Hb ; sebelah luar ujung pipet dibersihkan. 3.Masukkan darah yang telah diambil ke tabung kolorimetrik. 4.Campur isi tabung dgn memusingkan dgn  sentrifuge utk mengubah Hb mnjd Hb sianida. 5.Baca hasil spektrofotometer pd pjg gel 540 nm.

FOTOELEKTRIK (SIANMETHEMOGLOBI Hb diubah menjadi Hb sianida (sianmethemoglobin) dalam larutan berisi kaliumferrisianida. Ukur absorbansi larutan dengan filter hijau (p.g 540 nm) Gunakan larutan Drabkin untuk mengubah Hb, oksihemoglobin, methemoglobin ! sianmethemoglobin. Referensi : Penuntun Laboratorium Klinik Gandasoebrata

!

!

Cara sianmethemoglobin adalah cara yang dianjurkan untuk penetapan kadar hemoglobin di laboratorium oleh WHO  Alasan : larutan standar sianmethemoglobin sifatnya stabil, mudah diperoleh Pada cara ini hampir semua hemoglobin terukur kecuali sulfhemoglobin Pada cara ini ketelitian yang dapat dicapai ± 2%. Cara Sahli kurang baik Tidak semua macam hemoglobin diubah menjadi hematin asam misalnya karboksihemoglobin, methemoglobin dan sulfhemoglobin . Selain itu alat untuk pemeriksaan hemoglobin cara Sahli tidak dapat distandarkan ketelitian yang dapat dicapai hanya ±10%. !

!

!

!

!

!

HEMATOKRIT

!

!

!

!

Merupakan rasio volume eritrosit dibandingkan dengan keseluruhan darah. Biasa dinyatakan dalam bentuk persen (%), mL, dan dL. Hematokrit menunjukkan kadar eritrosit , bukan masa eritrosit total Cara menentukan Manual : mikrohematokrit dan makrohematokrit " Otomatik : dihitung dari MCV dan  jumlah eritrosit "

PRINSIP PEMERIKSAAN !

! !

Darah disentrifuge —> endapan RBC, mengendap dibawah endapan WBC dan Trombosit Mengetahui ada atau tidaknya anemia Menghitung nilai RBC rata-rata

CARA PEMERIKSAAN MAKRO-HEMATOKRIT

MIKRO-HEMATOKRIT !

! ! ! !

!

Tabung Wintrobe Diameter : 2,5-3 mm Panjang : 110 mm Sentrifugasi kecepatan 3000 rpm. Lama 30 menit

! ! ! ! !

Tabung Kapiler (dilapisi heparin (2 IU) atau tidak dilapisi) Diameter : 1 mm Panjang : 75 mm Tebal : 0,20-0,25 mm Kec.sentrifuge : 16.000 Lama 3-5 menit

 ALAT Pipet !Hb-meter !Semprit !Jarum !Botol penampung (wadah) darah !Kamar hitung !

Penuntun laboratorium klinik. R.gandasoebrata

!

! !

!

Peningkatan hematokrit ditemukan pada polisitemia, penurunan hematokrit ditemukan pada anemia Ht < 20 %! gagal jantung dan kematian Ht > 60%!pembekuan darah spontan Pada keadaan hidremia seperti hamil ! hematokrit menurun (fisiologis), pada keadaan hemokonsentrasi seperti syok hipovolemik setelah perdarahan, dehidrasi ! hematokrit meningkat

FAKTOR  Usia; ! Jenis kelamin; ! Ras; ! Faktor nutrisi dan lingkungan; ! Alat; ! Metode tes yang dipakai. !

DIFF COUNT

Leukosit di darah tepi : Basofil, Eosinofil, N. Batang, N.segmen, limfosit, monosit Hitung jenis leukosit Persentase relatif ! hanya menunjukkan  jumlah relatif dari masing-masing jenis sel. Jumlah absolut ! nilai relatif (%) dikalikan  jumlah leukosit total (sel/µl). Hitung jenis leukosit berbeda tergantung umur. Pada anak limfosit lebih banyak dari netrofil segmen, sedang pada orang dewasa kebalikannya. Kegunaan : pola spesifik akan memberikan nilai diagnostik tertentu Cara hitung : Manual dengan membaca pada sediaan hapus darah tepi. Bila pada hitung jenis leukosit, didapatkan eritrosit berinti lebih dari 10 per 100 leukosit, maka jumlah leukosit/µl perlu dikoreksi. Otomatik  20

Nilai rujukan Relatif (%) Basofil/Eosinofil/N.Batang/N. segmen/ Limfosit/Monosit = 0-1/1-3/2-6/50-70/20-40/2-8  Absolut (/uL ) Istilah : Peningkatan ! akhiran “filia” Penurunan ! akhiran “penia Shift to the right ! peningkatan leukosit matang ! hemolisis, penyakit hati, alergi, anemia perniciosa. Shift to the left ! peningkatan leukosit muda (batang ke atas) ! infeksi bakteri akut

 Adalah eritrosit yang terdapat pecahan inti (RNA, organela dan mitokondria) yang  berbentuk seperti jala, reticulosit lebih  besar dari eritrosit dan berwarna lebih biru. ! Nilai normal !

Dewasa = 0,5-1,5% dari sel darah merah " Anak = 0,5-2% dari sel darah merah " Bayi =o,5-3,5% dari sel darah merah " Bayi baru lahir =2,5-6,5% dari sel darah merah "

Eritrosit Eritrosit (Red Blood Cell / RBC) Eritrosit atau sel darah merah merupakan komponen darah yang paling banyak, dan berfungsi sebagai pengangkut / pembawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh dan membawa kardondioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru. Nilai normal eritrosit pada pria berkisar 4,7 juta - 6,1 juta sel/ul darah, sedangkan pada wanita berkisar 4,2 juta - 5,4 juta sel/ul darah. Eritrosit yang tinggi bisa ditemukan pada kasus hemokonsentrasi, PPOK (penyakit paru obstruksif kronik), gagal jantung kongestif, perokok, preeklamsi, dll, sedangkan eritrosit yang rendah bisa ditemukan pada anemia, leukemia, hipertiroid, penyakit sistemik seperti kanker dan lupus, dll

JUMLAH SEL DARAH JUMLAH ERITROSIT

PENUNJUK ERITROSIT

 Expressed as concentration cell per unit volume of blood . ! Sering dikaitan dengan Hb. ! Penurunan jumlah sel darah merah,  berbanding lurus dengan penurunan Hb

!

!

 Volume RBC dalam tubuh manusia normal adalah : ! RBC = 5,00 X 106/mm3 = 5,00 X 106/µL = 5,00 X 1012/L

 Mean Corpuscular Volume (MCV) » Merupakan volume rata-rata eritrosit yang dihitung dari hematokrit dan jumlah eritrosit » MCV menunjukkan ukuran rata-rata eritrosit : normositik, makrositik, mikrositik !klasifikasi morfologi anemia

MCV =

Ht (%) X 10

fl (mikrometer kubik/ um3)

Jumlah eritrosit (106/µl) » 1 fl = 10-15L = 1 mikrometer kubik (um 3) » Nilai normal : 84-96 fl (nilai lebih tinggi pada neonatus, bayi an orang tua)

Contoh soal MCV  » Jika diketahui Ht 45% (0,45 L), Jumlah eritrosit 5x1012/L, maka

MCV = =

45 X 10 5 90 fl

= normositik

fl (mikrometer kubik/ um3)

 Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) » Menunjukkan rata-rata berat Hb di dalam 1 eritrosit (pg Hb /RBC) » Terutama digunakan untuk menilai derajat beratnya anemia » Cara hitung

MCH (pg/) =

Hb (g/dl) X 10

fl (mikrometer kubik/ um3) Eritrosit (106/ul)

» Nilai normal : 28-34 pg/sel

 Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) » » » »

Mengukur rata-rata kadar Hb di dalam semua eritrosit Digunakan untuk memantau terapi anemia Nilai normal 32-36 g/dl Cara hitung

MCHC =

Hb (g/dl) X 100 Ht (%)

g/dl

 Red Cell Distribution Width (RDW) » Menunjukan variabilitas ukuran eritrosit abnormal !konfirmasi morfologi pada sediaan hapus darah tepi » Dihitung secara otomatik » Cara hitung :

SD ukuran eritrosit RDW = MCV  » Anisositosis » Nilai normal

! !

X 100

RDW meningkat 11.5-14.5 (CV %)

LED

PERBEDAAN WINTROBE DAN  WESTERGEN Wintrobe

Westergen

 Antikoagulan

Oksalat seimbang,  EDTA kering

 Na.sitrat 3,8%

 Pengenceran

1x

4/5 kali 

 Panjang Tabung

110 mm

300 mm

 Diameter Tabung

2,5 mm

2,5 mm

Garis Skala

0-100

0-200

 Pria

0-10 mm/jam

0-10 mm/jam

Wanita

0-20 mm/jam

0-15 mm/jam

 Nilai Normal 

PENGAMBILAN DARAH

DARAH KAPILER pada orang dewasa pakailah ujung jari atau anak daun telinga, pada bayi atau anak kecil boleh juga tumit atau ibu jari kaki.

1. Bersihkanlah tempat itu dengan alkohol 70% dan biarkan hingga kering lagi. 2. Peganglah bagian yang akan ditusuk agar tidak bergerak lalu tekan sedikit agar rasa nyeri berkurang 3. Tusukkan dengan cepat dengan lanset steril. Pada jari tusuklah dengan arah tegak lurus pada garis garis sidik kulit jari (jangan sejajar) ,bila menggunakan anak daun telinga tusuklah pinggirnya jangan sisinya.tusukkan harus cukup dalam agar darah mudah keluar. 4. Buanglah tetes darah yang pertama keluar dengan kapas kering. Tetes darah berikutnya  boleh digunakan untuk pemeriksaan.

Penuntun laboratorium klinik. R.gandasoebrata

DARAH VENA biasanya pada orang dewasa dipakai pada salah satu vena dalam fossa cubiti pada  bayi vena jugularis superfisialis atau dari sinus sagitalis superior

1. Bersihkanlah tempat itu dengan alkohol 70% dan biarkan hingga kering lagi. 2. Jika menggunakan fossa cubiti; pasanglah ikatan pembendung pada lengan atas dan mintalah orang itu mengepal dan membuka tangannya berkali kali agar vena jelas terlihat. Pembendungan dengan ikatan erat , hanya untuk memperlihatkan dan agak menonjolkan vena. 3. Tegangkanlah kulit diatas vena itu dengan  jari jari tangan kiri agar vena tidak bergerak. 4. Tusukkan kulit dengan jarum dan semprit dengan tangan kanan sampai ujung jarum

6. Lepaskan pembendungan jika masih terpasang. 7. Taruhlah kapas di atas jarum dan cabutlah semprit dan jarum itu. 8. Mintalah pada orang yang darahnya diambil supaya tempat tusukan itu di tekan selama  beberapa menit dengan kapas tadi. 9. Angkatlah jarum dengan semprit dan alirkanlah darah ke dalam wadah atau tabung yang tersedia. 10. Segeralah cuci jarum dan semprit sebelum darah sempat membeku, jika alat alat tadi akan dipakai lagi.

Laki-laki

perempuan

Hematokrit

40-54%

38-47%

Hemoglobin

13,5-18 g/dl

12-16 g/dl

4,6 – 6,2 jt

4,2-5,4 jt

4,5 – 11 rb

4,5-11 rb

150-450 rb

150-450 rb

MCV (volume sel rerata)

80-98 fL

81-99 fL

MCH (hemoglobin sel rerata)

26-31 pg

26-32 pg

MCHC (konsentrasi He sel rerata)

32-36 %

32-36%

RDW (lebar distribusi sel darah merah)

11,6-14,6 %

11,6- 14,6 %

Hitung retikulosit

0,5 – 2,5 %

0,5 – 2,5 %

Sel darah merah / Sel darah putih / Trombosit /

!L

!L

!L

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF