Hazard Yang Ada Di Rumah Sakit

December 26, 2018 | Author: Ns Supomo S.Kep | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Hazard Yang ada di Rumah Sakit 1. Hazard fisik a. Alat-alat gelas Peralatan gelas yang dipakai dalam kegiatan Ruma...

Description

Hazard Yang ada di Rumah Sakit

1. Hazard fisik 

a. Alat-alat gelas Peralatan gelas yang dipakai dalam kegiatan Rumah Sakit antara la in botol-botol, labu volumetric, tabung reaksi, pipet, ampul obat-obatan, dan peralatan gelas lainya. Kuranganya hati-hati dalam pengunaan gelas tersebut dapat menyebabkan pecahnya alat dan  pecahan tersebut merupakan potensi bahaya tergores, tertusuk, ataupun ataupun melukai pekerja dan menyebabkan infeksi. b.  Radiasi Ultraviolet  Sinar Ultraviolet digunakan pada biological safety cabinet dalam menyiapkan obat-obatan kanker dan sering juga untuk mencuci hamakan ruangan yang terkontaminasi dengan virus, misalnya campak, varisella. Efek yang ditimbulkan: kulit terbakar, kebutaan, dan kerusakan mata. c.  Laser Sinar laser digunakan diruang operasi minor dan mayor untuk proteksi dan kateterisasi  jaringan. Pernapasan umumnya terjadi jika proses tersebut dilaksanakan secara kurang tepat. Efek yang ditimbulkan : kulit terbakar, kebutaan, iritasi mata dan infeksi saluran pernapasan dan mual. d.  Radiasi Ionisasi Pernapasan dapat terjadi pada pekerja di radiologi yang tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) dan berada didekat pesawat rontgen. Derajat pernapasan tergantung pada jumlah radiasi, lama pernapasan, jarak sumber radiasi dan jenis alat pelindung diri yang digunakan. Spesimen jaringan maupun sekret manusia yang mengandung isotop radioaktif dapat  berbahaya. Efek yang ditimbulkan: eritema dan dermatitis, mual,muntah, diare dan dapat menyebabkan kematian. Efek kesehatan kronik dapat menimbulkan kangker kulit, tulang, kelainan genetik, dan dapat terjadi cacat bawaan. e.  Radiasi Magnetik  Berasal dari instrumentasi resonasi magnetik yang berasal dari ruang MRI  f.  Kebisingan

Kebisingan merupakan kesehatan kerja yang selalu timbul. Batasan pengertian kebisingan adalah merupakan suatu bunyi yang tidak dikehendaki. Musik keras merupakan suatu bunyi yang tidak dikehendaki. Musik keras merupakan kebi singan bagi sebagian orang tua. Sebaliknya musik kelasik merupakan ‘’suara’’ yang tidak dikehendaki kebisingan bagi sebagian orang muda. Bising bagi setiap orang mempunyai makna berlainan tergantung situasi dan kondisi (Achmadi, 1990).

2. Hazard Elektrikal

Proses pernapasan dapat terjadi jika pemakaian pe ralatan yang kurang tepat, kurang  pemahaman terhadap peralatan, kurang pengawasan maupun pemeliharaan alat kurang diperhatikan. Kondisi yang berbahaya dapat terjadi karena adanya oksigen dan uap air udara. Efek yang ditimbulkan: painful shocks, susah bernapas, kulit terbakar (listrik dan panas), denyut jantung tidak teratur, dapat meenyebabkan kematian.

3. Hazard Kimia

a.  Karbon monoksida dan Nitrogen Oksida Sumber utama karbon monoksida adalah dari asap rokok, pembakaraan yang tidak sempurna, asap dari kendaraan dariemisi buangan kendaraan bermotor. Efek yang ditimbulkan : pusing, mual, iritasi mata dan saluran pernapasan. b. Ozon Sumber utama ozon dari sarana sterilisasi yaitu air ozon yang merupakan sumber air minum dari mesin fhoto copy. Efek yang ditimbulkan: iritasi mata dan saluran pernapasan, pusing dapat menimbulkan kelainan genetik. c.  Etilen Oksida Bahan kimia ini digunakan untuk desinfektan dan bahan untuk mensterilisasikan alat. Pernapasan umumnya terjadi karena aerasi yang kurang tepat pada wadah penampungan etilen oksida setelah proses sterilisasi selesai. Efek yang ditimbulkan : iritasi saluran  pernapasan, mata, diare, perubahan prilaku, anemia, infeksi saluran nafas sekunder, sensitisasi pada kulit, gangguan reproduksi dan karsinogen. d.  Metil Matakrilat (MMA) Umumnya digunakan untuk proses fiksasi sedian di labortorium. Efek kesehatan akut; iritasi mata, kulit dan membrane mulosa. Efek yang ditimbulkan: sangat bervariasi mulai dari  penurunan tekanan darah hingga serangan jantung. Efek kesehatan kronik : degenerasi, mutagenesis dan teratogenesis.

e.  Formaldehid  Efek kesehatan akut : iritasi pada mata dan pernapasan, nyeri ulu hati, mual, hilang kesadaran (jika tertelan dalam jumlah yang besar). Efek kesehatan kronis: terpapar dalam konsentrasi yang tinggi dalam uap pormalin selama beberapa waktu dapat menyebabkan laryngitis , bronchitis, atau bronkopneumonia. Terpapar dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan conjungtivitas dan diperkirakan dapat menyebabkan kanker.  f.

Tolueene dan Xylene Bahan kimia ini digunakan untuk proses fiksasi sfesimen jaringan dan pembersihan noda. Umumnya ditemukan di laboratorium histology, hemology, makrobiology, dan sitilogy. Efek kesehatan akut: uap maupun cairannya dapat menyebabkan iritasi mata dan la pisan mukosa, hilangan kesadaran, pusing dan penurunan mental. Tertelan atau absorbsi bahan kimia ini melalui kulit dapat menyebabkan kulit terbkar dan bersifat mudah terbakar.( flammable). Efek kesadaran kronik: jika bahan kimia ini mengandung campuran  benzena, maka dapat menyebabkan leukemia. Kontak kulit yang berkepanjangan dapat menyebabkan dermatitis. Toluene diperkirakan dapt menyebabkan kerusakan sis tem reproduksi.

4. Hazard Biologis

Pemaparan kontak melalui produk darah dan cairan tubuh. Terjadi kontak dengan produk dan cairan tubuh mungkin saja terjadi selama melakukan tindakan medis, tindakan keperawatan maupun pembedahan. Pemaparan terhadap agen biologis ini umumnya terjadi karena  penerapan prosedur kerja yang tidak tepat.

5. Hazard Ergonomi

Sikap tubuh, penggunaan alat yang tidak sesuai dengan antropometri pekerja dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Misalnya melakukan pekerjaan memindahkan pasien dari tempat tidur ke restul atau sebaliknya, kalau tidak dilakukan dengan tehnik yang benar akan menimbulkan gangguan kesehatan mulai dari gangguan yang ringan seperti mialgia sampai  berat terjadi HNP.

6. Unsafe Condition Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu yang tidak aman dari : 

Mesin, peralatan, bahan dan lain-lain



Lingkungan kerja



Proses kerja





Sifat pekerjaan Cara kerja

7. Unsafe Act  Perbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan berbahaya dari manusia, yang dapat terjadi antara lain karena : 

Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana



Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect)



Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh.



Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik. Pencegahan dan Pengendalian Upaya K3RS dibagi dalam 2 bidang, yaitu kesehatan kerja dan keselamatan kerja, yang dilaksanakan dalam waktu bersamaan. 1. Kesehatan Kerja Pelayanan : Promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Tujuan : Mendapatkan tenaga kerja berstatus kesehatan optimal dengan gizi baik, semangat kerja tinggi sehingga efisien dan produktif. Kegiatan :  –  Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala pada tenaga kerja tertentu.  –  Imunisasi Hepatitis B, bagi tenaga kerja yang sering berhubungan dengan cairan tubuh, seperti perawat yang memasang infus, transfusi darah.  –  Pengobatan tenaga kerja yang sakit, untuk menghentikan perjalanan penyakit dan komplikasinya. 2. Keselamatan Kerja Tujuan : Menghindari atau memperkecil kecelakaan kerja di tempat kerja karena ketidaktahuan atau kurang mengerti penggunaan alat kerja serta risiko bahaya yang menyertainya. Kegiatan :  –  Latihan kerja yang aman, latihan penggunaan alat kerja dan alat pelindung diri (APD).  –  Komunikasi, dengan cara pertemuan singkat sebelum bekerja (safety talk), pemasangan  poster mengenai keselamatan kerja.  –  Pengawasan dan monitoring dengan alat terhadap bahan berbahaya secara berkala ruangan kerja dan lingkungan kerja yang dibandingkan dengan Nilai Ambang Bata s (NAB) yang  berlaku.  –  Sistem perlindungan bahaya kebakaran di rumah sakit, dengan merencanakan pintu keluar darurat, sistem peringatan bahaya (alarm system), sumber air terdekat, perawatan alat  pemadam kebakaran. KESIMPULAN

Rumah sakit tidak lagi menjadi tempat aman bagi tenaga kerjanya, karena banyak berkumpul  bahan berbahaya biologik, kimia dan fisik yang setiap saat dapat terpajan kepada tenaga kerjanya. Sebelum timbul penyakit akibat kerja dan penyakit yang berhubungan dengan kerja diperlukan upaya pencegahan berupa program K3RS.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF