Hasil Rangkuman Dari Buku Manajemen Strategis Formulasi, Implementasi, Dan Pengendalian Karya John A. Pearce II
September 13, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Hasil Rangkuman Dari Buku Manajemen Strategis Formulasi, Implementasi, Dan Pengendalian Karya John A. Pearce II...
Description
RANGKUMAN MANAJEMEN STRATEGIK STRATEGIK
RANGKUMAN BAB II,III, DAN IV Hasil rangkuman dari Buku Manajemen Strategis: Formulasi, For mulasi, Implementasi, dan Pengendalian karya John A. Pearce II Mata kuliah : Manajemen Strategik Dosen Pembimbing : Dr.Lelo Sintani, MM
Disusun oleh Immanuel Setiapati Saka Soebagijo (BBA 117 197)
KEMENTERIAN RISET DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS PALANGKARAYA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 2018/2019
BAB II Formulasi Strategi
Apakah Misi Perusahaan Perusahaan Itu?
Apakah suatu perusahaan sedang mengembangkan bisnis baru atau sedang merumuskan ulang arahan untuk bisnis yang sedang berjalan, perusahaan tersebut harus menentukan sasaram dan filosofi dasar yang akan membentuk postur strateginya. Maksud dasar ini yang membedakan suatu perusahaan dari perusahaan lain yang sejenis serta menidentifikasikan lingkup operasinya dalam hal produk dan pasar merupakan misi perusahaan. Seperti kita ketahui bahwa misi perusahaan (company mission) adalah pernyataan luas dan kekal mengenai niat suatu perusahaan. Misi ini mencakup filosoi dari para pengambil keputusan strategis perusahaan, menyatakan cita yang ingin diproyeksikan diproyeksikan oleh perusahaan, mencerminkan konsep diri perusahaan ,dan mengindikasikan bidang produk atau jasa utama perusahaan, serta kebutuhan utama konsumen yang yang berusaha untuk dipen dipenuhi uhi oleh perusahaan.
Pentingnya Misi Yang Eksplisit
Tidak
ada
badan
atau
lembaga
eksternal
yang
mewajibkan
perusahaan
untuk
mengidentifikasikan misinya, dan proses untuk mendefinisikan misi tersebut merupakan proses yang melelahkan dan menghabiskan waktu. Selain itu, misi tersebut mencakup tujuan dan strategi yang diuraikan secara luas atau dinyatakan secara tidak langsung. Dan bukannya arahan yang bersifat khusus. Dengan perkataan lain, misi merupakan pernyataan, bukan mengenai target yang dapat diukur melainkan mengenai sikap, pandangan, dan orientasi.
1
Merumuskan Misi
Proses mendefinisikan misi perusahaan untuk bisnis tertentu mungkin paling baik dapat dipahami dengan memikirkan mengenai bisnis tersebut sejak didirikan. Bisnis pada umumnya dimulai dengan keyakinan, keinginan, dan aspirasi seseorang pengusaha. Misi seorang pemilik sekaligus manajer tersebut biasanya didasarkan pada keyakinan dasar berikut : 1. Produk atau jasa perusahaan yang memberikan manfaat paling tidak sesuai dengan harganya. 2. Produk atau jasa perushaaan dapat memuaskan kebutuhan konsumen dari segmen pasar tertentu yang saat ini belum terpuaskan secara memadai. me madai. 3. Teknologi yang digunakan dalam produksi akan menghasilkan produk atau jasa yang kompetitif dari segi biaya maupun kualitas. 4. Dengan kerja keras dan dukungan pihak lain, prusahaan tersebut tidak hanya dapat bertahan melainkan juga akan tumbuh dan menghasilkan laba 5. Filosofi manajemen perusahaan akan menghasilkan citra publik yang menguntungkan serta menyediakan manfaat keuangan dan psikologis bagi mereka yang bersedia menginvestasikan tenaga dan uangnya untuk membantu perusahaan meraih keberhasilan. 6. Konsep diri pengusaha mengenai bisnis tersebut dapat dikomunikasikan kepada dan diadopsi oleh para karyawan dan pemegang saham.
Ketika bisnis tersebut bertumbuh atau dipaksa oleh tekanan persaingan untuk mengubah peroduk, pasar, atau teknologinya, pendefinisian ulang misi perusahaan mungkin menjadi perlu dilakukan, pernyataan misi yang telah direvisi akan mengandung komponen-komponen yang sama dengan misi awal. Pernyataan misi ini akan menyatakan jenis produk atau jasa dasar yang akan ditawarkan, pasar atau kelompok pelanggan utama yang akan dilayani; teknologi yang digunakan dalam produksi atau distribusi; pandangan utama perusahaan mengenai kelangsungan hidupnya melalui pertumbuhan dan profitabilitas; filosofi manajerial perusahaan; citra publik yang diinginkan oleh perusahaan; serta konsep diri yang harus dimiliki oleh para pihak yang terkait dengan perusahaan.
2
Produksi atau Jasa Dasar; Pasar Primer; Teknologi Utama
Tiga komponen yang harus terdapat dalam pernyataan misi adalah spesifikasi menegenai produk atau jasa darar, pasar p asar primer, prime r, dan teknologi utama untuk produksi atau dist distribusi. ribusi. Komponenkomponen ini dibahas dalam satu judul karena hanya secara bersama-sama ketiga komponen ini dapat menjelaskan aktivitas bisnis perusahaan.
Tujuan Perusahaan: Kelangsungan Bisnis; Pertumb Pertumbuhan; uhan; Profitibilitas
Terdapat tiga tujuan ekonomis yang memandu arah strategis dari hampir semua organisasi bisnis. Baik menyatakan secara eksplisit mengenai sasaran-sasaran sasar an-sasaran ini maupun tidak, pernyataan misi mencerminkan maksud perusahaan untuk memastikan kelangsungan hidup melalui pertumbuhan dan profitibilitas.. profitibilitas Profitabilitas merupakan tujuan tetap dari suatu organisasi bisnis. Tanpa memperhatikan bagimana laba diukur atau didenfinisikan, laba jangka panjang merupakan indikasi yang palin paling g jelas dari kemampuan perusahaan untuk memenuhi klaim serta keinginan utama dari karyawan dan pemegang saham. Pertumbuhan
suatu
perusahaan
sangat
terikat
dengan
kelangsungan
bisnis
serta
profitibilitasnya. Dalam konteks ini, arti pertumbuhan harus didefinisikan secara luas. Meskipun penelitian dasar atas dampak produk (Product impact market studies-PIMS) telah menun jukkan bahwa pertumbuhan dalam pangsa pasar berkorelasi dengan profitabilitas, terdapat bentuk-bentuk pertumbuhan penting lainnya. Pertumbuhan dalam jumlah pasar yang dilayani, dalam keragaman produk yang ditawarkan, dan dalam teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa sering kali mengarah pada peningkatan kemampuan kompetitif suatu perushaan. Pertumbuhan berarti perubahan, dan perubahan yang yang proaktif adalah penting dalam lingkung lingkungan an bisnis yang dinamis.
Filosofi Perusahaan
Pernyataan mengenai filosofi suatu perusahaan, seringkali disebut kredo perusahaan (company creed), biasanya menyertai atau muncul dalam pernyataan misi. Kredo perusahaan mencerminkan atau menspesifikasikan keyakinan, nilai, aspirasi, dan prioritas filosofi dasar yanng menjadi komitmen para pengambil keputusan strategis dalam mengelola perusahaan. Untungnya, filosofi ini hanya sedikit bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Pemilik dan manajer secara implisit menerima suatu etika perilaku umum, yang tidak tertulis namun mengikat, yang mengatur tindakan bisnis serta memungkinkan tindakan bisnis tersebut terlalu umum sehingga lebih mirip publikasi humas, bukan komitmen terhadap nilai yang merupakan tujuan awalnya. 3
Citra Publik
Calon pelanggan maupun pelanggan saat ini meyakini adanya kualitas tertentu pada bisnis tertentu hal ini yang disebut citra publik. Sebaliknya, citra publik yang negatif seringkali memaksa perusahaan untuk menekankan kembali kembali aspek yang menguntungkan menguntungkan dari misinya. Perusahaan jarang menanggapi pertanyaan mengenai citra publiknya secara terputus-putus. Meskipun seringkali gejolak publik membuat diberikannya perhatian yang lebih besar pada pertanyaan tersebut, perusahaan sangat memikirkan citra publiknyab meskipun tidak ada gejolak semacam itu.
Konsep Diri Perusahaan
Penentu utama keberhasilann suatu perusahaan adalah sejauh mana perusahaan tersebut dapat berelasi secara fungsional dengan lingkungan eksternalnya. Untuk memperoleh posisi yang layak dalam situasi yang kompetitif, perusahaan harus secara realistis mengevaluasi kekuatan dan kelemahan kompetitifnya. Gagasan ini bahwa perusahaan harus mengenai dirinya sendiri merupakan inti dari konsep dari perusahaan. Pemikiran ini tidak selalu terintregrasi dengan teori manajemen strategis, meskipun arti pentingnya bagi individu telah diakui sejak lama.
Tren Terbaru dalam Komponen-komponen Komponen-komponen Misi
Baru-baru ini, terdapat tiga masalah yang begitu penting dalam perencanaan strategis bagi organisasi sehingga semakin menjadi bagian yang integral dalam perumusan dan revisi pernyataan misi: sensitivitas terhadap kebutuhan pelanggan, berfokus pada kualitas, dan pernyataan visi perusahaan.
Pelanggan
Berfokus pada kepuasan pelanggan menyebabkan manajer meny menyadari adari pentingnya memberikan layanan pelanggan yang berkualitas. Inisiatif layangan pelanggan yang kuat telah membuat beberapa perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif di pasar. Dengan demikian banyak perusahaan telah menjadikan inisiatif layanan pelanggan sebagai komponen inti dari misi perusahaannya.
Kualitas
Perusahan-perusahan di AS menanggapi secara agresif. Filosofi tersebut adalah bahwa kualitas harus menjadi norma. Penekanan pada kualitas telah memperoleh lebih banyak penekanan dalam filosofi banyak perusahaan sejak kongres kongres AS menciptakan Penghargaan Kualitas Malcolm Baldrige.
4
Setiap tahun, dua pengahargaan Baldrige diberikan untuk tiga kategori dari aktivitas operasi perusahaan: Manufaktur, jasa dan bisnis kecil.
Pernyataa Pernyataan n Visi
Apabila pernyataan misi menyatakan jawaban atas pertanyaan “Bisnis apa yang kita jalankan?” Pernyataan visi (vision statement) perusahaan seringkali dirancang untuk menyatakan aspirasi dari
kepemimpinan eksekutif. Pernyataan visi menyajikan maksud strategis perusahaan yang memfokus energi dan sumber daya perusahaan pada pencapaian masa depan yang diinginkan. Namun pada praktiknya, pernyataan misi dan visi seringkali digabungkan menjadi satu. Visi seringkali dinyatakan sebagai cara unik untuk menggabungkan pengaruh kopetitif dengan cara yang mengarahkan suatu perusahaan untuk menganut strategi yang revolusioner. revolusioner.
Dewan Komisaris
Siapa yang bertanggung jawab menetapkan misi perusahaan? Siapa yang bertanggung jawab membeli dan mengalokasikan sumber daya sehingga perusahaan dapat pengembangan dan mengimplementasikan suatu rencana setrategis secara saksama? Siapa yang bertanggungjawab memantau keberhasilan perusahaan dalam pasar yang kompetitif guna menentukan apakah rencana yang dibuat sudah dirancang dan dilaksanakkan dengan baik? Jawaban atas semua pertanyaan tersebut adalah para pembuat keputusan strategis. Sebagian besar organisasi memiliki beberapa tingkatan pengambil keputusan strategis. Umumnya, semakin besar suatu perusahaan, semakin banyak tingkatan yang ada. Manajer strategis pada tingkatan yang tertinggi bertanggung jawab atas keputusan yang mempengaruhi seluruh perusahaan, membuat komitmen atas perusahaan dan sumber dayanya untuk periode waktu paling lama, serta menyatakan sistem nilai perusahaan. Dengan perkataan lain, kelompok manajer strategis nibertanggung jawab mengawasi penciptaan dan pencapaian misi perusahaan. Istilah yangmenggambarkan kelompok kelompok ini adalah dewan komisaris (board of directors).
5
Teori Keagenan
Ketika terdapat pemisahan antara pemilik (principal) dengan manajer (agen) di suatu perusahaan maka terdapat kemungkinan bahwa keinginan pemilik diabaikan. Fakta ini, dan kesadaran bahwa agen itu mahal, menetapkan landasan bagi sekelompok gagasan rumit namun bermanfaat yang dikenal sebagai teori keagenan (agency theory). Ketika pemilik (atau manajer) mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan pada pihak lain, terdapat hubungan keagenan keduabelah pihak. Hubungan keagenan, seperti hubungan antara pemegang saham dengan manajer, akan efektif selama manajer mengambil keputusan investasi yang konsisten dengan kepentingan pemegang saham. Namun, ketika kepentingan manajer berbeda dengan kepentingan pemilik, maka keputusan yang diambil oleh manajer kemungkinan besar akan mencerminkan preferensi manajer dibandingkan dengan pemilik.
Secara umum, para pemilik ingin memaksimalkan nilai saham. Ketika manajer juga memiliki sejumlah besar saham perusahaan tersebut, mereka pasti akan memilih strategi yang menghasilkan apresiasi nilai saham. Jika, sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh teori keagenan, manajer yang egois akan bertindak dalam cara-cara yang meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri dengan mengorbankan keuntungan pemegang saham, maka pemilik yang telah mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan pada agen mereka akan kehilangan potensi keuntungan yang seharusnya dapat dihasilkan dari strategi yang mengoptimalkan keinginan pemilk, biaya sistem pemantauan, dan biaya pengendalian yang dirancang untuk meminimalkan konsekuensi dari keputusan manajemen yang berfokus pada kepentingannya sendiri. Secara keseluruhan, biaya masalah keagenan dan biaya dari tindakan yang dilakukan untuk meminimalkan masalah keagenan disebut sebagai biaya keagenan (agency cost). cost). Biaya ini seringkali diindentifikasikan dengan manfaat langsung yang diterima oleh agen serta nilai sekarang (present value) yang negatif. Biaya keagenan ditemukan ketika terdapat perbedaan kepentingan antara pemegang saham dengan manajer, atasan dengan bawahan, antar manajer dari departemen, atau kantor cabang yang saling bersaing.
6
Solusi Masalah Keagenan
Selain mendefinisikan tanggung jawab agen dalam suatu kontrak dan memasukkan elemenelemen seperti insentif bonus yang membantu menyelaraskan kepentingan eksekutif dengan pemilik, pemilik dapat mengambil tindakan-tindakan lain untuk untuk meminimalkan masalah keagenan: a Pemilik dapat membayarkan premium kepada eksekutif atas jasa mereka. Premium ini membantu
eksekutif untuk setia kepada pemegang saham sebagai kunci untuk mencapai target keuangan pribadi mereka. b Masalah keagenan adalah memberikan kompensasi back loaded kepada kepada eksekutif. Hal ini berarti
bahwa eksekutif diberikan premium yang tinggi ti nggi untuk kinerja yang superior di masa mendatang. Tindakan strategis yang diambil pada tahun pertama, yang akan memiliki dampak pada tahun ketiga, akan menjadi dasar pemberian bonus di tahun ketiga. Adanya selisih waktu antara tindakan serta bonus akan memberikan imbalan yang lebih realistis bagi eksekutif atas konsekuensi pengambilan keputusan yang mereka lakukan, mengingat eksekutif ke perusahaan untuk jangka panjang, dan memusatkan aktivitas manajemen strategis ke masa depan. depan. c Menciptakan tim eksekutif lintas unit-unit perusahaan yang berbeda dapat membantu memusatkan
pengukuran kinerja pada sasaran organisasi daripada sasaran pribadi. Dengan menggunakan tim eksekutif, kepentingan pemilik sering kali menerima prioritas yang seharusnya.
7
BAB III Tanggung Jawab Sosial dan Etika Bisnis Perusahaan Pendekatan Pemangku kepentingan terhadap tanggung jawab sosial
Dalam mendefinisikan atau meredefinisikan ulang misi perusahaan, manager stategis harus memahami hak-hak sah dari phak yang memiliki klaim atas perusahaan. Para pihak ini tidak hanya mencakup pemegang saham dan karyawan, melainkan juga pihak luar yang terpengaruh dengan oleh tindakan perusahaan. Pihak luar semacam ini biasanya mencakup pelanggan, pemasok, pemerintah serikat pekerja, pesaing, komunitas lokal, dan masyarakat umum.
Masing masing kelompok kepentingan ini memiliki alasan untuk mengharapkan (dan sering kali menuntut) agar perusahaan memenuhi tuntutan mereka secara bertanggung jawab. Umumnya para pemegang saham menuntut tingkat pengembalian layak atas investasi mereka; karyawan mencari kepuasan kerja dalam arti luas; pelanggan menginginkan sesuatu sesuai dengan yang mereka bayar; pemasok mencari pembeli yang dapat diandalkan; pemerintah menuntut ketaatan pada aturan; serikat pekerja mengusahakan manfaat bagi para anggotanya; pesaing menginginkan persaingan yang adil; komunitas lokal menginginkan perushaan menjadi warga negara yang bertanggung jawab; dan masyarakat umum mengharapkan keberadaan perusahaan memperbaiki kualitas hidup. Pada saat perusahaan akan menggabungkan kepentingan dari kelompok-kelompok tersebut dalam penyataan misi, maka general;isasi yang yang bersifat luas tidaklah memadai. Langkah berikut perlu diambil : 1. Identifikasi pemangku kepentingan 2. Memahami klaim sfesifik dari pemangku kepentingan terhadap perusahaan. 3. Merekonsisliasi klaim tersebut dan menentukan prioritasnya. 4. Mengkoordinasikan klaim tersebut dengan elemen-elemen lain dari misi perusahaan.
8
Dinamika tanggung jawab sosial
Pemangku Kepentingan dapat dikelompokkan menjadi pemangku kepentingan pihak dalam dan pihak luar. Pihak dalam adalah individu atau kelompok pemegang saham atau karyawan perusahaan. Pihak luar merupakan individu atau kelompok lain yang dipengaruhi oleh tindajkan perusahaan. Pihak luar yang jumlahnya banyak membuat klaim umum bahwa perusahaan harus beratnggung jawab secara sosial. Jadi mungkin, masalah yang terberat dalam mendefinisikan misi perusahaan adalah masalah yang terkai dengan tanggung jawab sosial. Tanggung jawab sosial perusahaan gagasan bahwa suatu perusahaan memeiliki tugas untuk melayani masyarakat sekaligus kepentingan keuangan pemegang sahamnya.
Jenis-jenis Tanggung jawab sosial 1. Tanggung jawab ekonomi
Tugas manager sebagai agen dari pemilik perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham. 2. Tanggung jawab Hukum
Kewajiban perusahaan untuk mematuhi undang-undang yang mengatur aktifitas bisnis. bisnis . 3. Tanggung jawab etika
Gagasan manager stretegis mengenai prilaku bisnis yang layak. 4. Tanggung jawab diskresi
Tanggung jawab yang secara suka rela diambil oleh suatu bisnis seperti hubungan masyarakat, kewarganegaraan yang baik, dan tanggung jawab sosial secara penuh.
9
Tanggung jawab sosial dan profitabilitas perusahaa perusahaan n Tanggung jawab sosial perusahaan dan laba
Memang saat ini belum tersedia formula yang dapat memperlihatkan hubungan praktik tanggaung jawab sosial (Corporate Sosial Responsibility-CSR) terhadap keuntungan perusahaan sehingga banyak kalangan dunia usaha yang bersikap skeptis dan menganggap CSR tidak memberi dampak atas prestasi usaha, karena mereka memandang bahwa CSR hanya merupakan komponen biaya yang mengurangi keuntungan. Praktek CSR akan berdampak positif jika dipandang sebagai investasi “jangka panjang”. Karena dengan melakukan praktek CSR yang berkelanjutan, perusahaan akan mendapat “tempat di hati dan ijin operasional” dari masyarakat, bahkan mampu memb erikan kontribusi bagi pembangunan berkelanjutan. Tujuan setiap perusahaan memelihara kelangsungan hidup melalui laba jangka panjang sehingga semua biaya dan manfaat dicapai, laba dapat tidak diklaim. Pada kasus pertanggungjawaban sosial perusahaan, biaya dan manfaat adalah sisi ekonomis dan bersifat sosial. Sementara biaya dan manfaat secara ekonomis dapat dihitung dengan mudah, sedang biaya dan manfaat sosial tidak. Dengan demikian para menajer beresiko membatasi konsekuensi sosial menuju kinerja lain yang dapat diukur lebih langsung.
CSR saat ini
CSR telah menjadi prioritas utama di bisnis Amerika, selain keyakinan umum bahwa perusahaan dapat “berhasil dengan berbuat baik” paling tidajk terdapat tiga tren umum yang mendorong perushaan mengadopsi kerangka CSR; kebangkitan para pencinta lingkungan hidup, meningkatnya kekuasaan pembeli, dan globalisasi bisnis Undang-undang Sarbanes-Oxley tahun 2002 Konggres Amerika Serikat menetapkan undang-undang keuangan yang kemudian dikenal dengan Sarbanes-Oxley Act 2002 (Sarbox) pada tanggal 30 Juli 2002. Undang-undang ini diprakarsai oleh Senator Paul Sarbanes dan Representative Michael Oxley dan disahkan oleh Presiden George W. Bush. Undang-undang ini dikeluarkan sebagai tanggapan terhadap sejumlah skandal akuntansi perusahaan besar yang termasuk di antaranya melibatkan Enron, melibatkan Enron, Tyco Tyco International, Adelphia, International, Adelphia, Peregrine Peregrine Systems, Systems, dan WorldCom. WorldCom. Skandal-skandal yang menyebabkan kerugian bilyunan dolar bagi investor karena runtuhnya harga saham perusahaan-perusahaan yang terpengaruh ini mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap pasar terhadap pasar saham nasional. Kasus ini merupakan salah satu contoh tidak adanya Good Corporate Governance pada perusahaan-perusahaan tersebut.
10
Tindakan ini disetujui oleh House oleh House dengan suara 423-3 suara 423-3 dan oleh Senat oleh Senat 99-0 99-0 . Presiden George W. Bush menandatangani menjadi undang-undang, yang menyatakan itu "jauh-mencapai reformasi sebagian besar praktek bisnis Amerika sejak masa Franklin masa Franklin D. Roosevelt Debat terus atas manfaat yang dirasakan dan biaya SOX. Pendukung berpendapat undang-undang itu diperlukan dan telah memainkan peran yang berguna dalam memulihkan kepercayaan publik di pasar modal bangsa oleh, antara lain, memperkuat pengendalian akuntansi perusahaan. Penentang klaim tagihan itu telah mengurangi kompetitif tepi internasional Amerika terhadap asing penyedia jasa keuangan, mengatakan SOX telah memperkenalkan suatu peraturan lingkungan yang kompleks terlalu ke pasar keuangan AS.
CEO dan CFO harus menjamin tiap-tiap perusahaan berisi laporan laporan keuangan
Dibatasi kontrol perusahaan dari eksekutif, firma akunting, komite auditing, dan jaksa
Tetapkan bea dengan perusahaan akuntansi umum yang terdaftar pengaturan audit
Pengaturan dari komite audit dan tanggungjawab spesifik
Ketentuan untuk manajemen ahli hukum/pengacara
Periode-periode pernyataan yang ditetapkan
Hukuman lebih tegas untuk pelanggaran
Struktur tata kelola perusahaan baru
The Sarbanes-Oxley Act 2002 ( Pub.L. 107-204 , 116 Stat. 116 Stat. 745, berlaku 30 Juli 2002), juga dikenal sebagai "Perusahaan Publik Reformasi Akuntansi dan Investor Protection Act" (di Senat (di Senat ) dan 'Perusahaan dan Audit Akuntabilitas dan Tanggung Jawab Undang-Undang '(di Rumah '(di Rumah ) dan biasanya disebut Sarbanes-O adalah hukum hukum federal Amerika Serikat yang berlaku pada Sarbanes-Oxley, xley, Sarbox atau SOX, adalah tanggal 30 Juli 2002. Hal ini dinamai sponsor US Senator Paul Sarbanes ( D - MD ) dan US Representative Michael Representative Michael G. Oxley ( R - OH ). RUU itu berlaku sebagai reaksi terhadap sejumlah besar skandal akuntansi dan korporasi termasuk yang mempengaruhi Enron , Tyco International , Adelphia , Peregrine Systems dan WorldCom . Skandal ini, dengan biaya miliaran dolar investor ketika harga saham perusahaan dipengaruhi runtuh, mengguncang kepercayaan publik di negara pasar negara pasar efek. efek. Undang-undang mengatur atau ditingkatkan standar baru untuk semua US publik perusahaan papan, manajemen dan akuntansi perusahaan publik. Ini tidak berlaku untuk perusahaan swasta. Tindakan itu berisi 11 judul, atau bagian, mulai dari papan tambahan tanggung jawab perusahaan untuk hukuman pidana, dan membutuhkan Securities and Exchange Commission (SEC) untuk menerapkan hukum tentang persyaratan untuk mematuhi undang-undang baru. Harvey baru. Harvey Pitt , ketua 26 11
dari Efek and Exchange Commission (SEC), memimpin SEC di adopsi dari puluhan aturan untuk melaksanakan Sarbanes-Oxley Act. Ini menciptakan sebuah kuasi,-publik badan baru, Perusahaan Publik Akuntansi Dewan Pengawas , atau PCAOB, bertugas mengawasi, mengatur, memeriksa dan mendisiplinkan perusahaan akuntansi dalam peran mereka sebagai auditor perusahaan publik. Tindakan ini juga mencakup isu-isu seperti auditor seperti auditor kemerdekaan, tata kemerdekaan, tata kelola perusahaan ,pengendalian intern penilaian, intern penilaian, dan pengungkapan pengungkapan keuangan ditingkatkan.
Dampak CSR terhadap Pernyataan Misi
Pernyataan misi tidak hanya mengidentifikasi produk atau jasa yang di hasilkan oleh perusahaan, bagaimana perusahaan menghasilkannya, dan pasa yang dilayani oleh perusahaan, melainkan memuat apa yang diyakini oleh perusahaan. Dalam mengembangkan misi Manajer harus mengidentifikasi seluruh pemangku kepentingan stakeholders mengkelompokkan dan mempertimbangkan hak relatif mereka dan kemampuan untuk stakeholders mempengaruhi keberhasilan perusahaan.
Audit Sosial
Audit sosial adalah mencoba untuk mengukur kinerja sosial aktual perusahaan dibandingkan tujuan sosial yang ditetapkan oleh perusahaan untuk dirinya sendiri. Audit sosial dapat dilakukan sendiri oleh perusahaan, namun audit sosial yang dilakukan oleh konsultan luar yang memiliki bis yang minimal akan lebih bermanfaat bagi perusahaan tersebut, sebagaiman audit keuangan dar auditor luar. Audit sosial dapat digunakan untuk lebih dari sekedar memantau dan mengevaluasi kinerja social perusahaan. Manajer juga menggunakan audit sosial untuk memindai lingkungan eksternal, menentukan kerentanan perusahaan dan melembagakan CSR dalam perusahaan.
12
ETIKA MANAJEMEN Sifat etika dalam bisnis
Inti dari keyakinan bahwa perusahaan sebaiknya di operasikan dengan cara-cara yang responsif secara sosial untuk kepentingan seluruh pemangku kepentingan adalah keyakinan bahwa manajer akan berprilaku secara secar a etis. eti s. Kata etika berasal ber asal dari bahasa Yunani yaitu “ Ethos” yang berarti adat, akhlak, waktu perasaan, sikap dan cara berfikir atau adat-istiadat. Etik adalah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan oleh seseorang. Etika adalah tuntutan mengenai perilaku, sikap dan tindakan yang diakui, sehubungan suatu jenis kegiatan manusia. Etika dalam bisnis merupakan penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri.
Memenuhi tanggung jawab sosial
Saat ini perusahaan dihadapkan pada paradigma yang relatif masih baru di Indonesia, yaitu paradigma yang melihat antara pihak perusahaan dan masyarakat bukanlah dua pihak yang berbeda dan bertolak belakang, namun merupakan bagian yang tak terpisahkan. t erpisahkan. Fakta masyarakat ada realita kontradiktif, dimana di satu pihak ada perusahaan besar yang aktivitas usahanya banyak diwarnai dengan konflik sosial, tetapi di sisi lain ada perusahaan besar yang berkinerja baik tanpa harus mengalami konflik sosial. Kondisi yang demikian diduga sangat dipengaruhi oleh derajat perilaku etis perusahaan, yang diwujudkannya melalui kadar tanggung jawab sosial perusahaan. Perusahaan sebagai sebuah sistem, dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak bisa berdiri sendiri. Perusahaan memerlukan kemitraan yang saling timbal balik dengan institusi lain. Perusahaan selain mengejar keuntungan ekonomi untuk kesejahteraan dirinya, juga memerlukan alam untuk sumber daya olahannya dan stakeholders lain untuk mencapai tujuannya. Dengan menggunakan pendekatan tanggung jawab sosial perusahaan, perusahaan tidak hanya mendapatkan keuntungan ekonomi, tetapi juga keuntungan secara sosial. Dengan demikian keberlangsungan usaha tersebut dapat berlangsung dengan baik dan secara tidak langsung akan mencegah konflik yang merugikan.
13
Inti perdebatan CSR
Tekanan perselisihan pada eksekutif
CSR Berdebat: abad kuno
Ada keuntungan timbal balik untuk mempergunakan Inisiatif Kolaboratif sosial (CSIs)
Keuntungan bersama dari inisiatif sosial kolaboratif
1. Masing-masing jaringan antar perusahaan memperoleh manfaat ketika pihak lain membawa sumberdaya, kapabilitas atau aset lain yang sulit dan tidak ti dak mudah diperoleh sendiri. 2. Kapabilitas gabungan memungkinkan perusahaan memperoleh dan menyatukan sumbardaya dan mengembangkan aplikasi baru dari sumberdaya tersebut, yang menghasilkan tanggapan inovatif terhadap lingkungan yang berkembang pesat.
Lima prinsip sosial kolaboratif kolaboratif yang berhasil
Ada lima prinsip yang utama bagi CSR yang berhasil antara lain: 1. Mengidentifika Mengidentifikasi si sebuah misi jangka panjang yang bertahan lama
Perusahaan memberikan kontribusi sosial paling besar ketika mereka mengenali sebuah tantangan kebijakan penting, bertahan lama dan mereka berpartisipasi memberi solusi jangka panjang. 2. Mengkontr Mengkontribusikan ibusikan apa yang kami lakukan
Perusahaan memaksimalkan manfaat semua kontribusi perusahaan ketika mereka mengangkat kapabilitas inti dan mengkontribusikan produk dan jasa yang bedasarkan keahlian yang ada di dalamnya. 3. Mengontribusikan jasa khusus berskala besar
Kalangan perusahaan memiliki dampak sosial paling besar ketika mereka memberikan kontribusi khusus kepada upaya kerjasama yang berskala besar. 4. Menimbang pengaruh pemerintah
Dukungan pemerintah untuk partisipasi perusahan di dalam CSR atau paling tidak keinginan untuk menghilangkan berbagai hambatan mempunyai pengaruh positif yang sangat berarti. berar ti. 5. Menyusun dan menilai total paket manfaat
Perusahaan akan memperoleh manfaat paling besar dari kontribusi sosial mereka ketika mereka menetapkan suatu nilai untuk total paket manfaat.
14
Menyusun Komponen-komponen tersebut
Dari kelima komponen di atas perinsip yang paling penting adalah perinsip kedua. Perusahaan harus mengaplikasikan apa yang perusahaan lakukan dalam operasi komersial normalterhadap aktifitas tanggung jawab sosial.
Batasan Strategi CSR
Perusahaan besar harus bergerak melampaui pilihan-pilihan pemberian sumbangan yang mudah tetapi juga harus menghindariri komitmen-komitmen yang tidak terjangkau.
Masa Depan CSR
Dalam perspektif bisnis jangka panjang tanggung jawab sosial adalah setumpuk kewajiban organisasi bisnis untuk melindungi lingkungan dan memajukan masyarakat di mana organisasi beroperasi dan di mana para pelanggannya berada yang merupakan jantung bisnis itu sendiri. Suka tidak suka serta mau tidak mau tanggung jawab tersebut mesti mendapat perhatian yang lebih besar. Tanggung jawab sosial dunia bisnis bukanlah bentuk tanggung jawab yang dipaksakan apalagi atas dasar tekanan, ancaman, atau paksaan, melainkan sebuah tanggung jawab yang didasari kaidah moral, komitmen sosial, dan etika bisnis. Tanggung jawab sosial dunia bisnis dipengaruhi oleh berbagai kekuatan, yaitu norma sosial dan budaya, hukum serta regulasi, praktik dan budaya organisasi. Jadi, boleh dikatakan dia terbentuk karena dorongan dorongan kemanfaatan, moralitas, dan keadilan.
Pendekatan terhadap Masalah-masalah Etika
Ada tiga pendekatan etika mendasar yg perlu dipertimbangkan oleh para eksekutif: 1. Pendekat Pendekatan an utilitarian
Mempertimbangkan efek-efek sebuah tindakan tertentu terhadap orang-orang yang terlibat langsung. 2. Pendekat Pendekatan an hak moral
Mempertimbangkan apakah keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan sudah sesuai dengan pemeliharaan hak-hak dasar dan hak-hak istimew individu dan dan kelompok. 3. Pendekat Pendekatan an keadilan sosial
Menilai konsistensi tindakan-tindakan itu dengan kesetaraan, keadilan, dan netralitas dalam distribusi imbalan-imbalan dan biaya di antara individu dan kelompok.
15
Kode Etika Bisnis
Untuk membantu menjamin konsistensi dalam penerapan standar etika, semakin banyak asosiasi profesi dan perusahaan menetapkan kode etik atau aturan-aturan prilaku etis dan stekholder mempunyai kode etik standar masing-masing yang ditetapkan.
Tren utama Kode etik
Tren pertama semakin meningkatnya perhatian terhadap kodifikasi etika bisnis telah
mengarah pada pembuatan pernyataan formal. Biasa hanya ditemukan dalam buku saku karyawan, tetapi sekaramg sudah di gambarkan secara besar dan di pajang di ruangan perusahaan, di tuang dalam web site secara menyolok.
Tren kedua perusahaan menambah ukuran-ukuran penegakan kode etiknya.
Tren ketiga semakin meningkatnya perhatian perusahaan untuk memperbaiki pelatihan
karyawan dalam memahami kewajibannya berdasarkan kode etik perusahaan.
16
BAB IV Analisis Internal
ANALISIS SWOT: PENDEKATAN ANALISIS INTERNAL TRADISIONAL
Analisis SWOT merupakan akronim dari strength strength (kekuatan) dan weakness weakness (kelemahan) internal dari suatu perusahaan serta opportunities opportunities (peluang) dan threat (ancaman) lingkungan yang dihadapinya. Analisis SWOT merupakan teknik historis yang terkenal dimana para manajer menciptakan gambaran umum secara cepat mengenai situasi strategis perusahaan, Yang bila dijabarkan menjadi :
Strength (kekuatan)
Kekuatan merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan relative lebih unggul dibandingkan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya. Kekuatan tersebut muncul dari sumber daya dan kompetensi yang tersedia bagi perusahaan.
Weakness (kelemahan)
Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relative terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif. Kapasitas keuangan yang terbatas merupakan salah satu contoh kelemahan dari sebuah perusahaan.
Opportunities (Peluang)
Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan. Tren utama merupakan salah satu sumber peluang. Identifikasi atas segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan, perubahan dalam kondisi persaingan atau regulasi, perubahan teknologi, dan membaiknya hubungan dengan pembeli atau pemasok dapat menjadi peluang bagi bagi perusahaan.
Threat (Ancaman)
Ancaman merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan. Ancaman merupakan penghalang utama bagi perusahaan dalam mencapai posisi saat ini atau yang diinginkan. Masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lamban, meningkatnya kekuatan tawar-menawar dari pembeli atau pemasok utama, perubahan teknologi, dan direvisinya atau pembaruan peraturan dapat menjadi penghalang bagi keberhasilan perusahaan. 17
Menggunakan Menggunaka n Analisis SWOT dalam Analisis Strategis
Analisis SWOT paling umum digunakan sebagai kerangka logis yang mengarahkan pembahasan mengenai situasi dan alternatif dasar suatu perusahaan. Kerangka SWOT menyediakan dasar yang terorganisasi untuk diskusi dan berbagai informasi yang dapat memperbaiki kualitas dan keputusan yang diambil oleh perusahaan. Analisis SWOT dimungkinkan telah mengidentifikasi sebagai berikut : Kekuatan
- Keahlian dalam tempat penyimpanan data - Merek
Kelemahan
- Skala ekonomi Vs Pesaing computer - Sumber daya keuangan yang terbatas
Peluang
- Batasan yang semakin meningkat dalam hal berbagi data - Digitalisasi film dan musik Ancaman
- Pasar computer global yang semakin tumbuh - Pesaing Pesaing – – pesaing pesaing computer besar
18
Keterbatasan Keterbata san analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan kerangka pilihan bagi banyak manajer selama periode waktu yang penjang karena kesederhanaannya dan kemampuannya untuk menggambarkan esensi dari formulasi strategi yang baik. Tetapi analisis SWOT merupakan pendekatan konseptual yang sangat luas, sehingga rentan terhadap beberapa kelemahan utama :
1. Analisis SWOT dapat terlalu menekankan kekuatan internal dan menganggap remeh ancaman eksternal. Para pembuat strategi di setiap perusahaan harus tetap waspada terhadap strategi yang didasarkan pada apa yang dapat dilakukan dengan baik oleh perusahaan saat ini tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan eksternal terhadap kekuatan tersebut. 2. Analisis SWOT dapat bersifat statis dan berisiko mengabaikan kondisi yang berubah. Nasihat yang sering diberikan berkaitan dengan gagalnya proses p roses perencanaan adalah bahwa rencana merupakan peristiwa sesaat yang perlu dilengkapi, diketik, dan kemudian dipindahkan ditempatnya di rak seorang manajer sementara ia mengerjakan pekerjaan actual perusahaan. Jadi, adalah tidak mengherankan bahwa para kritisi analisis SWOT, dengan ala an yang bagus, memperingatkan bahwa analisis tersebut merupakan pandangan sesaat mengenai situasi berubah atau bergerak. 3. Analisis SWOT dapat terlalu menekankan pada satu kekuatan atau elemen strategi. str ategi. 4. Suatu kekuatan tidak selalu menjadi sumber keunggulan kompetitif. Secara ringkas, analisis SWOT merupakan suatu pendekatan tradisional yang sudah lama digunakan oleh para pembuat strategi untuk melakukan analisis internal. Analisis ini menawarkan usaha umum untuk menilai kapabilitas internal dengan mempertimbangkan factor eksternal, terutama peluang dan ancaman utama. Analisis ini memiliki keterbatasan yang harus dipertimbangkan jika akan digunakan sebagai landasan bagi proses pengambilan keputusan strategis perusahaan.
19
View more...
Comments