Hasan Al Basri.up Datee
December 25, 2017 | Author: AnakAgunk Oegro Prasetyo | Category: N/A
Short Description
Download Hasan Al Basri.up Datee...
Description
HASAN AL-BASRI: Biografi dan Pemikiran Tasawuf
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akhlak Tasawuf
Disusun Oleh : Dwi Agung Prasetyo NIM. D03207039 Dosen Pengampu : Zumrotul Mukaffa, M.Ag. NIP. 150 278 249
FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2007
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Banyak pendapat yang menyatakan bahwa tasawuf berasal dari luar Islam dan mengalir masuk kedalam Islam. Banyak penulis yang mengatakan tasawuf berasal dari Kristen, Hindu, atau bahkan dari Budha. Lepas dari pendapat ada tidaknya pengaruh dari agama lain, yang jelas dalam Al-Qur’an terdapat banyak ayat yang memicu timbulnya tasawuf. Misalnya dalam surat Al-Baqarah ayat 186:
ُ َ َ سأ َل َ ِ داِع إ َ ِ وَإ ذا ِ ك ّ ب د َعْوَةَ ال ُ جي ٌ ري َ ذا ِ بأ ِ َعَباِدي عَّني فَإ ِّني ق ُ م ي َْر ن َ َد ِ ْجيُبوا ِلي وَل ْي ُؤ َ دو ُ ش ْ َ ن فَل ْي ْ ُمُنوا ِبي ل َعَل ّه ِ َ ست ِ عا Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku “.1
Sedangkan tokoh tasawuf sendiri banyak jumlahnya mulai dari generasi tabi’in sampai generasi neo sufisme. Dalam makalah ini akan dibahas tentang seorang tokoh tasawuf generasi tabi’in yakni Hasan Al-Basri. B. Rumusan Masalah Dari studi tokoh Hasan Al-Basri ini maka dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu: 1. Biografi 2. Pemikiran Tasawuf 3. Corak Pemikiran Tasawuf 4. Karya-karya C. Tujuan Makalah ini bertujuan untuk mengenal lebih dalam hasan al-basri sehingga kita dapat memetik hikmah dari beliau.
1. Al-qur’an dan terjemahannya,(bandung:cv.penerbit j-art) juz2 hal 29
BAB II PEMBAHASAN A. Riwayat Hidup Hasan Al-Basri nama lengkapnya Abu Said Al-Hasan bin Yasar, lahir di Madinah, dua tahun menjelang berakhirnya pemerintahan Khalifah Umar bin Kathab tepatnya pada tahun 21 H (642 M).Ayahnya bernama Yasar, maula Zaid bin Tsabit, yang merupakan sekretaris Nabi.2 Sedangkan ibunya bernama Khairah adalah maulat Ummu Salamah istri nabi yang paling luas ilmunya.3 Karena beliau hidup di zaman sahabat, sehingga beliau bisa berjumpa dengan 70 orang pejuang perang badar dan 300 orang sahabat Nabi. Keuntungan bagi beliau karena, bisa belajar ilmu tafsir, fikih, Hadits, sehingga Al-Hasan dalam waktu singkat mampu meriwayatkan hadits dari Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdullah binUmar, Abdullah bin Abbas, Anas bin Malik dan sahabat Rasulullah lainnya.4 Pada usia 14 tahun Hasan pindah bersama orang tuanya pindah ke Basrah, tempat yang membuatnya masyhur dengan nama Hasan Al-Basri.. Al-Basri sangat mengagumi Ali bin Abi Thalib, karena keluasan ilmu, kezuhudan dan kata-katanya yang penuh nasihat dan hikmah.Suatu ketika Ali berkata: ”Hasan, aku ingin bertanya kepadamu tentang dua perkara.Jika engkau bias menjawabnya engkau bias mengikuti pengajianku”. Hasan terdiam lalu berkata: ”Tanyalah wahai Amirul Mukminin”.Lalu Ali berkata: ”Ceritakan kepadaku tentang kebaikan agama dan yang merusak agama”. Hasan menjawab: ”Kebaikan agama adalah warak dan yang merusak agama adalah tamak”. Ali tersenyum dan berkata: ”Engkau benar dan sekarang teruskanlah pengajianmu”. Al-Basri juga sering mendapat pujian terutama dari Anas bin Malik sehingga,pernah ketika orang dating menanyakan sesuatu,beliau menyuruh orang itu dating kepada HasanAl-Basri.5 Abu Qatadah pernah berkata: ”Bergurulah kepada syekh ini, saya sudah menyaksikan sendiri, tidak ada seorang tabi’in yang menyerupai sahabat nabi kecuali beliau ini”.6 Pada Jum’at bulan Rajab tahun 110 H (728 M) beliau wafat 2.James Hasting(ed),Encyclopaedia of Religion and Ethics,(London;Morrison and Gibb Limited,1995),525 3. Happis Basha,Hasan Al-Basri,Yadim.com.my/ulama/ulamafull.asp?id=103,(21 September 2007) 4. Hasan Al-Basri,Islam.blogsome.com/2006/11/27/Hasan Al-Basri.html,(14 september 2007) 5. Happis Basha,op.cit 6. Hamka,Tasauf,Perkembangan dan Pemurniannya,(Jakarta;Pustaka Panjimas,1984),76.
pada usia 87 tahun. B. Pemikiran Tasawuf Hasan Al-Basri banyak belajar ilmu tasawuf dari Hudzaifah bin Yaman, yang ajarannya sangat mempengaruhi sikap dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Tentang
kelebihan
dan
keutamaan
Hasan
Al-Basri,
Abu
Qatadah
mengatakan,”Bergurulah kepada Syekh ini. Saya sudah menyaksikan sendiri, tidak ada seorang tabi’in yang menyerupai sahabat nabi kecuali beliau ini.” Dasar pendirian beliau adalah Zuhud, Khauf, Raja’.Zuhud adalah meninggalkan dunia dan hidup kematerian, tidak saja dari yang haram tapi juga dari yang halal. Sikap zuhudnya dipicu oleh sikap khalifah Bani Umayah yang hidup bermewahmewahan.sehingga beliau menjauhkan diri dari hal-hal tersebut. Hiburan baginya adalah mendekatkan diri pada tuhan. Tentang Zuhud ini Hasan Al-Basri mengatakan: ”jauhilah dunia ini,karena ia seperti ular, mulus pada perasaan tangan tetapi racunnya membunuh”.7 Khauf artinya merasa takut akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada masa yang akan datang. Jika seseorang menemui Hasan Al-Basri dia pasti akan mengira Hasan sedang ditimpa suatu musibah. Hal ini adalah karena rasa takutnya, sehingga ada anekdot yang mengatakan: ”Ketika dia memikirkan kematian, dia berpikir bahwa neraka hanya dibuat untuk dirinya sendiri”. Dalam perkara ini beliau pernah berkata: ” Bagaimana kita tidak takut, jika seluruh kehidupan ini akan dipertanggung jawabkan, sedangkan kehidupan itu sendiri amat pendek dan dibatasi maut yang akan menjemput”. Raja’ artinya pengharapan akan ampunan dan karunia Allah.ajaran beliau ini bias dilihat dari ucapan beliau,”Aku Zahid terhadap dunia ini karena aku ingin dan rindu pada akhirat.Juallah hidup duniamu untuk memperoleh hidup akhirat, pasti keduanya engkau peroleh. Tetapi
jangan engkau jual hidup akhiratmu untuk
memperoleh hidup dunia, pasti keduanya akan lenyap dari tanganmu”. Contoh khauf dan raja’ dalam kehidupan sehari-hari misalnya, ketika shalat pastilah kita melakukannya bukan karena cinta Allah, melainkan karena kita khauf (takut) akan sesuatu yang tidak diinginkan pada masa yang akan datang (neraka). Disisi lain kita melakukan shalat karena dilandasi oleh alasan lain, yaitu mengharap (raja’) agar amal kita diterima oleh Allah sekaligus mendapat surga-Nya. Beberapa butir ajaran beliau adalah sebagai berikut : 7 Hamka,op cit hal 76
1. “Perasaan takutmu sehingga bertemu dengan hati tenteram, lebih baik dari pada perasaan tenterammu yang kemudiannya menimbulkan rasa takut”. 2. “Dunia adalah negeri tempat beramal. Barang siapa yang bertemu dengan dunia dalam rasa benci kepadanya dan zuhud, akan berbahagialah dia dan beroleh manfaat dalam persahabatan itu. Tetapi barang siapa yang tinggal dalam, lalu hatinya rindu dan perasaan tersangkut kepadanya akhirnya dia akan sengsara. Dia akan terbawa kepada suatu masa yang tidak dideritanya”. 3. Pesannya tentang tafakkur , ”Tafakkur membawa kita kepada kebaikan dan berusaha mengerjakannya. Menyesal atas perbuatan jahat, membawa kepada meninggalkannya. Barang yang fana walaupun bagaimana banyaknya tidaklah dapat menyamai barang yang baqa’ walaupun sedikit. Awasilah dirimu dari negeri yang cepat datang dan cepat pergi ini dan penuh dengan tipuan”. 4. “Banyak duka-cita di dunia memperteguh semangat amal saleh”. 5. Tentang duka-cita beliau berkata, ”Patutlah orang insyaf bahwa mati sedang smengancamnya, kiamat menagih janjinya dan dia mesti berdiri dihadapan Allah akan dihitung”.8 C. Corak Pemikiran Orientasi tasawuf Hasan Al-Basri adalah kepada pembentukan akhlak yang mulia dalam mencari hakikat kebenaran, mewujudkan manusia yang mengenal dan dekat dengan Allah. Teori nya sederhana,mudah dipahami dan tidak dimasuki unsur filsafat. Sehingga dapat disimpulkan, beliau termasuk tokoh tasawuf salafi. D. Karya-karya Beliau tidak mempunyai karya tulisan, tetapi fragmen ceramah beliau menjadi perhatian dalam kitab : Qut Al-Qulub karya Abu Thalib Al-Makki, Tabayat AlKubra karya Al-Sya’rani dan Hilyah Al-Auliya karya Abu Nu’aim.9
BAB III SIMPULAN
8. Hamka,Tasauf,Perkembangan dan Pemurniannya,(Jakarta;Pustaka Panjimas,1984),78 9. HM.Jamil,Cakrawala Tasawuf,(Tangerang:GP Press,2004) hal 79
9
Setelah kita membahas panjang lebar tentang Hasan Al-Basri dapat disimpulkan : 1) Biografi Beliau lahir pada 21 H, ketika banyak sahabat yang masih hidup sehingga beliau banyak belajar ilmu tafsir, fikih, sastra dan dapat meriwayatkan hadits nabi. Beliau meninggal pada 110 H 2) Pemikiran tasawuf Pemikiran tasawuf beliau adalah zuhud dengan dilandasi oleh rasa takut (khauf) dan pengharapan (raja’) 3) Corak pemikiran tasawuf Corak pemikiran tasawuf beliau adalah tasawuf salafi 4) Karya-karya Beliau tidak mempunyai karya tulisan, tetapi fragmen ceramah beliau menjadi perhatian dalam kitab : Qut Al-Qulub karya Abu Thalib Al-Makki, Tabayat AlKubra karya Al-Sya’rani dan Hilyah Al-Auliya karya Abu Nu’aim.
Daftar Pustaka Al-qur’an dan terjemahannya, Bandung: CV. Penerbit J-Art.
Hasting,James(ed)1995.Encyclopaedia of Religion and Ethics,London;Morrison and Gibb Limited. Basha,Happis,Hasan Al-Basri,Yadim.com.my/ulama/ulamafull.asp?id=103,(21 September 2007). Hasan Al-Basri, Islam.blogsome.com/2006/11/27/Hasan Al-Basri.html, (14 september 2007). Hamka, 1984. Tasauf Perkembangan dan Pemurniannya, Jakarta; Pustaka Panjimas. .Jamil, HM, 2004. Cakrawala Tasawuf, Tangerang: GP Press.
View more...
Comments