Hari 13

October 10, 2017 | Author: hutri17 | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Hari 13...

Description

LAPORAN HARIAN KERJA PRAKTEK

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

FORM KP-03 Nama Mahasiswa

: Hutrizain Claudio Raypa Saragih

Minggu Ke

:3

NRP

: 4214100054

Hari

: Senin

Dosen Pembimbing

: Raja Oloan Saut Gurning S.T, M.Sc, Ph.D

Tanggal

: 25 Juli 2016

Perusahaan Tempat KP

: PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia

Kerja Praktek

: I / II *)

Deskripsi kegiatan harian (sertakan foto) Pukul 08.00 – 11.30 (Memeriksa kebocoran pada tangki) Tangki merupakan salah satu komponen penting yang terdapat pada kapal. Baik itu tangki bahan bakar, tangki oli, dan tangki lainnya. Hal penting yang harus diperhatikan dalam pembuatan tangki adalah tidak adanya kebocoran yang terjadi pada tangki tersebut. Sehingga setelah proses pembuatan tangki bahan bakar, tangki oli, dan tangki lainnya sangat perlu dilakukan pengecekan kebocoran pada tangki dengan metode air press. Air press merupakan metode pengecekan kebocoran pada tangki dengan menggunakan udara bertekanan. Dalam proses ini, tangki yang akan dilakukan pengecekan adalah tangki bahan bakar harian sebanyak 4 buah tangki. I.

Gambar 1. Tangki yang dilakukan pengecekan Pengecekan dilakukan satu per satu dan sebelum dilakukan pengecekan, maka terlebih dahulu kita menutup lubang masuk tangki yang berada di bagian depan tangki bahan bakar. Penutup pintu bahan bakar tersebut terbuat dari plat besi dengan pegangan dan dibuat lubang ditepiannya sebanyak 24 buah. Selain itu, untuk mencegah terjadinya kebocoran pada pintu tangki bahan bakar, kita menggunakan lembaran yang terbut dari bahan karet dan dibentuk mengikuti bentuk dari pintu tangki bahan bakar. Kemudian, dengan menggunakan bahan-bahan yang telah dipersiapkan tadi kita menutup pintu tangki bahan bakar tersebut. Kita melakukan hal tersebut untuk tangki-tangki lainnya. Lalu, pada pipa yang ada di ujung atas tangki yang berfungsi sebagai pipa masuk bahan bakar harian kita menyambungkannya dengan selang yang dilengkapi dengan pressure gauge dan katup. Katup berfungsi untuk memutus dan menyambungkan aliran udara dan pressure gauge berfungsi untuk memonitor tekanan udara yang ada di dalam tangki bahan bakar ketika dilakukan pengecekan. Udara yang digunakan untuk melakukan pengecekan adalah udara yang berasal dari kompressor dan tekanan yang digunakan untuk melakukan pengecekan adalah sebesar 0,2 bar. Bentuk alat untuk memasukkan udara pada proses air press adalah sebagai berikut.

Gambar 2. Alat masukan udara Setelah udara di dalam tangki mencapai tekanan 0,2 bar, kita mengoleskan air sabun dengan menggunakan kuas pada setiap sudut tangki, setiap persambungan, dan di sekeliling pintu tangki bahan bakar. Jika air sabun tersebut menghasilkan gelembung maka kita dapat mengetahui bahwa terdapat kebocoran pada bagian tersebut dan sebaliknya. Pada pengecekan kali ini, terdapat kebocoran disemua tangki bahan bakar tersebut meskipun hanya kebocoran-kebocoran kecil. Titik kebocoran itu kemudian diberikan tanda untuk diperbaiki lagi. Proses perbaikan yang dilakukan adalah dengan menambal kebocoran tersebut dengan pengelasan dan setelah itu dilakukan pengecekan kembali. Proses tersebut kita lakukan berulang-ulang hingga tidak ditemukan kebocoran lagi pada tangki-tangki tersebut. Dan setelah tangki-tangki tersebut lolos dari pengecekan kebecoran diberikan tanda OK pada plat tangki tersebut.

Gambar 3. Titik kebocoran pada tangki Pukul 12.30 – 16.30 (Running test generator utama kapal) Pada hari ini dilakukan running test generator utama kapal. Proses ini dilakukan di kapal KMP. SABUK NUSANTARA 60. Running test merupakan proses menjalankan generator untuk melihat dan mengecek kinerja dari generator tersebut dan komponen pendukung yang dimiliki oleh generator tersebut seperti sistem pendinginan, sistem pelumasan, sistem pengaman, dll. Generator yang pertama dilakukan pengecekan adalah generator sebelah kanan. Sebelum mesin dijalankan, terlebih dahulu dilakukan pemasangan aki pada mesin yang berfungsi sebagai sumber tenaga ketika generator melakukan starting. Setelah itu, dilakukan pemasangan selang bahan bakar dicelupkan ke dalam galon berisi bahan bakar solar. Kemudian, katup sea chest dibuka untuk menyediakan air laut yang berfungsi sebagai pendingin pada generator tersebut. II.

Gambar 4. Pemasangan aki dan selang bahan bakar

Gambar 5. Pengecekan generator sebelah kanan

Gambar 6. Membuka katup sea chest Setelah semua persiapan tersebut dilakukan, kemudian mesin generator mulai dinyalakan. Setelah dinyalakan, dilakukan pengecekan kembali pada generator tersebut. Pengecekan yang dilakukan adalah bagian sistem pendingin apakah sistem tersebut berjalan dengan baik atau tidak. Pengecekan tersebut dilakukan dengan memegang pipa pendingin generator apakah ada air yang melaluinya atau tidak dan melihat ke ujung pipa pembuangan apakah ada air yang keluar. Setelah beberapa lama generator dinyalakan dan dinyatakan normal kemudian generator tersebut dimatikan.

Gambar 7. Panel kontrol generator Kemudian dilakukan pengecekan pada generator utama sebelah kiri. Sebelum dinyalakan, dilakukan persiapan juga seperti pada generator sebelumnya yaitu mencelupkan selang bahan bakar ke dalam galon berisi solar dan membuka katup sea chest untuk mengalirkan air pendingin mesin generator. Setelah itu, generator dinyalakan. Tak lama setelah generator dinyalakan, alarm berbunyi dan kemudian generator tersebut mengalami blackout. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata pada ujung selang bahan bakar terdapat kebocoran yang menyebabkan tekanan tidak stabil sehingga perlu dilakukan penggantian selang bahan bakar tersebut. Setelah dilakukan pergantian dan generator dijalankan kembali, mesin kembali berjalan dengan normal.

Gambar 8. Selang bahan bakar yang rusak Pengecekan selanjutnya yang dilakukan adalah mengecek sensor suhu yang ada pada generator dan mengecek tekanan oli pada generator. Sensor suhu pada generator berfungsi sebagai pengaman pada generator apabila generator mengalami overheating. Pengecekan sensor suhu tersebut dilakukan dengan cara mencelupkan alat sensor ke dalam water heater dengan air yang telah dipanaskan sebelumnya. Dan untuk mengetahui kenaikan suhu maka digunakanlah termometer. Menurut perencanaan mesin, pada suhu 90oC, maka alarm generator akan berbunyi, dan pada suhu 100oC, maka generator akan terjadi blackout. Ketika sensor dicelupkan ke dalam water heater, suhu perlahan naik hingga mencapai 92oC barulah alarm berbunyi dan generator langsung mengalami blackout. Tetapi menurut maker hal tersebut normal dan masih dapat diterima. Sedangkan untuk generator sebelah kanan, ketika dilakukan pengetesan sensor suhu maka ketika pada suhu 96oC alarm berbunyi dan langsung terjadi blackout. Setelah pengecekan sensor suhu, dilakukan juga pengecekan tekanan oli. Ketika generator dijalankan, tekanan oli normal berada pada kisaran 4 bar. Dan untuk mengecek tekanan oli minimal

sebelum terjadi blackout, katup pengatur tekanan oli diatur hingga tekanan olinya turun perlahan. Hingga pada tekanan 1,6 bar generator tersebut mengalami blackout. Hasil pengecekan tersebut dapat dikategorikan normal.

Mengetahui / Menyetujui Pendamping Kerja Praktek

Nur Achmad Zaki, S.T. *) Coret yang tidak perlu

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF