hard cover Skripsi SADARI (periksa payudara sendiri).docx
February 25, 2019 | Author: Leny Anjani | Category: N/A
Short Description
Skripsi TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SADARI...
Description
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SADARI (PERIKSA PAYUDARA SENDIRI) PADA SISWI KELAS DUA DI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012
Skripsi
Oleh: LENY ANJANI NPM. 08310171
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SADARI (PERIKSA PAYUDARA SENDIRI) PADA SISWI KELAS DUA DI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012
Skripsi Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
Oleh: LENY ANJANI NPM. 08310171
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012
Judul skripsi
:TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SADARI (PERIKSA PAYUDARA SENDIRI) PADA SISWI KELAS DUA DI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012
Nama Mahasiswa
: Leny Anjani
No pokok mahasiswa :08310171 Fakultas
: Kedokteran
MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing
Pembimbing I
Pembimbing II
(dr. Indra Kumala, Sp.B)
(dr. Hernowo Anggoro W, M.Kes)
2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
(dr. T. Marwan Nusri, MPH)
MENGESAHKAN
1. Tim penguji Pembimbing I
: dr. Indra Kumala, Sp.B
Pembimbing II
: dr. Hernowo Anggoro Wasono, M.Kes
Penguji
: dr. Wien Wiratmoko GTP, Sp.PA
2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
(dr. T. Marwan Nusri, MPH)
Tanggal lulus ujian skripsi : 05 Desember 2012
Lembar motto dan persembahan
MOTTO
Ora Et Labora Bekerja sambil berdoa
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orangtuaku tercinta, Bapak Leonardus Batmomolin,SH dan Ibu Siti Nuraeni,SPd serta kedua adikku tersayang Wendi Alubwaman dan Anastasia Melani. Terimakasih atas dukungan dan doa kalian sehingga skripsi ini dapat terseles aikan dengan baik.
BIODATA
Nama
: Leny Anjani
NPM
: 08310171
Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 20 September 1989
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Katolik
Alamat
: Jl. Wibawa Mukti 2 Rt 04/05 No:14 Bekasi
Riwayat Pendidikan : 1. SD Strada Cakung, Tahun 1995-2001 2. SMP Negeri 24 Bekasi, Tahun 2001-2004 3. SMA Negeri 11 Bekasi, Tahun 2004-2007 4. Diterima
pada
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Malahayati
Bandarlampung Tahun 2008
Bandar Lampung, Desember 2012
(Leny Anjani)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI Skipsi, November 2012 Leny Anjani Tingkat Pengetahuan Tentang SADARI (Periksa Payudara Sendiri) Pada Siswi Kelas Dua di SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun 2012 61 halaman + lampiran
ABSTRAK
Laporan dari Western Breast Services Alliance, fibroadenoma mamae terjadi pada wanita dengan umur antara 15-25 tahun.Lebih dari satu dari enam wanita mengalami fibroadenoma mammae.Di mammae.Di Indonesia, jumlah penderita kanker payudara menduduki peringkat kedua setelah kanker mulut rahim.Di Propinsi Lampung laporan pertahun RS, penderita kanker payudara dari tahun 2005-2006 2005-2006 terdapat 3672 orang. Jenis penelitian menggunakan metode deskrptif kualitatif dengan cara pengambilan cross sectional. sectional. Waktu penelitian 23 Juli 2012 dan dan tempat penelitian SMAN 5 Bandar Lampung. Populasi Penelitian ini adalah seluruh siswi kelas dua SMAN 5 Bandar Lampung.Dengan menggunakan rumus slovin, maka didapatkan jumlah sampel 132 siswi. Teknik sampling ini adalah dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Siswi kelas dua SMAN 5 Bandar Lampung dengan junlah 132 siswi yang menjadi sampel pada penelitian ini terdapat 53 siswi (40,2%) yang berpengetahuan cukup baik tentang SADARI, 37 siswi berpengetahuan baik (28,2%), 31 siswi berpengetahuan tidak baik (23,5%), 11 siswi berpengetahuan kurang baik (8,3%). Maka dapat disimpulkan bahwa siswi kelas dua SMAN 5 Bandar Lampung mempunyai pengetahuan yang cukup baik tentang SADARI. Disarankan bagi pihak sekolah untuk dapat meningkatkan pengetahuan dengan dilakukannya penyuluhan kesehatan tentang SADARI dari instansi terkait.
Kata Kunci
: Tingkat pengetahuan, SADARI
Kepustakaan : 21 (2001-2012)
medical school UNIVERSITY Malahayati Skipsi, November 2012 Leny Anjani Awareness levels of BSE (Breast Self-Check) In Class Schoolgirl Two SMA Negeri 5 Bandar Lampung Lampung Year 2012 61 pages + appendix
ABSTRACT Reports from Western Breast Services Alliance, mammary fibroadenomas in women with ages between 15-25 years. More than one in six women experience breast fibroadenoma. In Indonesia, the number of breast cancer ranks second only to cervical cancer. In the annual report of Lampung Province Hospital, breast cancer patients from the years 2005-2006 there were 3672 people.
Type deskrptif qualitative research method by taking cross-sectional. Time July 23, 2012 research and the research SMAN 5 Bandar Lampung. The study population is the entire second grade student SMAN 5 Bandar Lampung. By using the formula Slovin, then the number of samples obtained 132 students. This sampling technique is to use Simple Random Sampling technique. Second grade student SMAN 5 Bandar Lampung with 132 students junlah the sample in this study contained 53 students (40.2%) were knowledgeable enough good about BSE, 37 students knowledgeable good (28.2%), 31 students are not knowledgeable either (23.5%), 11 students knowledgeable about both (8.3%). It can be concluded that the two grade student SMAN 5 Bandar Lampung have a pretty good knowledge about BSE. BSE.
It is advisable for the school to be able to improve their knowledge by doing health education about breast self-examination of the relevant agencies.
Keywords: Level of knowledge, BSE Bibliography: 21 (2001-2012) (2001-2012)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan KaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Tingkat Pengetahuan Tentang SADARI SADARI (Periksa Payudara Sendiri) Pada Siswi Kelas Dua SMA Negeri 5 Bandarlampung Tahun 2012”. Proses penulisan ini dapat terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, maka dengan selesainya skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak dr. T. Marwan Nusri, MPH selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung. 2. Bapak dr. Indra kumala,Sp.B selaku Pembimbing I dan Bapak dr. Hernowo Anggoro Wasono,M.Kes selaku pembimbing II yang selalu meluangkan waktunya untuk membimbing dalam penyusunan skripsi ini. 3. Bapak dr. Yusmaedi,Sp.B dan Bapak dr. Wien Wiratmoko GTP,Sp.PA selaku penguji yang telah memberikan saran dalam penyusunan skripsi ini. 4. Kedua orang tua saya, Bapak Leonardus,SH dan Ibu Siti Nuraeni,SPd serta kedua adik saya, Wendi Alubwaman dan Anastasia Melani yang telah membantu dan memberikan dukungan sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 5. Seluruh keluarga di Jawa dan seluruh keluarga di Ambon serta seluruh keluarga di Bekasi yang telah mendoakan dan memberikan dukungan untuk saya selama ini. 6. Seluruh guru serta siswi SMAN 5 Bandarlampung terutama siswi kelas dua yang sangat membantu penyusunan skripsi ini. 7. Teman-teman saya, Dewa Nyoman Putra, Made Sukmawati, Nuraini, Nury Siagian, Dia Nopriana, Emi Andriani, Ceny Permatasari yang telah membantu proses skripsi ini sampai terselesaikan dengan baik.
8. Untuk seluruh teman-teman yang ada di Bekasi yang selalu memberikan saya semangat. 9. Untuk seluruh dosen dan Staf Universitas Malahayati yang telah membantu peyusunan skripsi ini. 10. Seluruh teman seangkatan FK 08 tanpa terkecuali. 11. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, olehkarena itu saran dan kritik yang membangun sangat saya harapkan.
Bandar Lampung, Desember 2012 2012
( Leny Anjani )
DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Persetujuan ............................................. ................................................................... ..................................... ............... ii Halaman Pengesahan ................................................. ....................................................................... ................................. ........... iii Motto .......................................... ................................................................ ............................................ .......................................... .................... iv Biodata ......................... .................................................. ............................................... .............................................. ................................ ........ v Abstrak ..................................... ........................................................... ............................................ ............................................ ........................ vi Kata Pengantar ............................................ .................................................................. ............................................ ........................... ..... vii Daftar Isi .......................................... ................................................................ ............................................ ...................................... ................ viii BAB I ( Pendahuluan )
A. B. C. D.
Latar Belakang .............................................. .................................................................... .................................. ............ Rumusan Masalah .............................................. .................................................................... .............................. ........ Tujuan Penelitian ........................................................... ............................................................................. .................. Manfaat Penelitian ............................................................... ........................................................................... ............
1 4 4 5
BAB II (Tinjauan Pustaka)
A. Pengetahuan ............................................ .................................................................. ........................................ .................. 1. Pengertian ................................................ ...................................................................... .................................. ............ 2. Tingkat Pengetahuan ............................................. ................................................................. .................... 3. Faktor – Faktor – faktor faktor yang mempengaruhi pengetahuan .................... 4. Klasifikasi pengukuran .......................................... .............................................................. ....................
6 6 7 10 11
B. Remaja.............................................. Remaja.................................................................... ............................................ .......................... .... 12 1. Pengertian ................................................ ...................................................................... .................................. ............ 12 2. Masalah – Masalah – masalah masalah remaja ......................................................... ......................................................... 13 3. Karakteristik Remaja .......................................... ................................................................ ........................ 15 C. Payudara........................................ Payudara.............................................................. ............................................ ............................. ....... 1. Pengertian payudara...................... payudara............................................ ............................................ ........................ 2. Perkembangan payudara ............................................ .......................................................... .............. 3. Tumor jinak payudara ............................................ .............................................................. .................. a. Penyebab Fibroadenoma Mamae ....................................... ....................................... b. Diagnosis Fibroadenoma Mamae ....................................... ....................................... c. Terapi (Treatment) ............................................... ............................................................. ..............
16 16 17 17 18 19 20
4. Tumor ganas Payudara .............................................. ............................................................. ............... 20 a. Pembagian kanker payudara ............................................ ............................................... ... 21 b. Penyebab kanker payudara ............................................... ................................................. .. 22
c. Gejala kanker payudara .................................................. ...................................................... .... 26 d. Pengobatan kanker payudara ............................................ .............................................. 27 D. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) ..................................... ..................................... E. Kerangka Teori dan Konsep .............................................. .......................................................... ............ F. Hipotesis ......................................... ............................................................... ............................................ ......................... ... BAB III ( Metodologi Penelitian ) A. Jenis Penelitian ....................................... ............................................................. ....................................... ................. B. Waktu dan Tempat Penelitian ....................... ............................................. ................................. ........... C. Populasi Penelitian ....................................... ............................................................. .................................. ............ D. Sampel dan Teknik Sampling ................................................. ........................................................ ....... E. Kriteria Retriksi ............................................ .................................................................. .................................. ............ F. Definisi Operasional ............................................ .................................................................. .......................... .... G. Cara Pengumpulan Data ............................................. ................................................................ ................... H. Instrumen Penelitian ............................................ .................................................................. .......................... .... I. Validitas Instrumen ............................................. ................................................................... ........................... ..... J. Pengolahan dan Analisis Data .............................................. ....................................................... ......... K. Protokol Penelitian ....................................... ............................................................. ................................. ........... BAB IV (Hasil Penelitian dan Pembahasan) Pembahasan) A. Hasil penelitian .................................................... .......................................................................... ...................... B. Pembahasan .............................................. .................................................................... ................................ .......... a. Umur .......................................... ................................................................ ......................................... ................... b. Pengetahuan ................................................. ....................................................................... ........................ c. Pertanyaan ............................. ................................................... ............................................ ........................ ..
28 36 37 38 39 39 39 40 41 42 42 42 44 46
47 62 62 63 64
BAB V (Simpulan dan Saran)
Simpulan dan saran .............................................. .................................................................... .......................... .... 65
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pengetahuan merupakan hasil dari „tahu‟ „tahu‟ ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu melalui mata dan telinga. Seseorang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai suatu bidang tertentu dengan lancar, baik secara lisan maupun tertulis maka dikatakan mengetahui bidang tersebut. Sekumpulan jawaban verbal yang diberikan orang tersebut dinamakan pengetahuan. 1 Pengetahuan tentang suatu penyakit sangat penting karena dengan pengetahuan tersebut kita dapat mencegah atau mendeteksi dini suatu penyakit. Menurut Suddart dan Brunner SADARI merupakan pemeriksaan payudara sendiri secara manual yang mempunyai tujuan
untuk membantu wanita melakukan melakukan
deteksi dini terhadap adanya kelainan pada payudara baik berupa tumor maupun neoplasma.2 Penelitian yang dilakukan oleh Desak Ayu Made Marwati mendapatkan hasil 56% responden berpengetahuan baik tentang SADARI dan kanker payudara dan 44% responden berpengetahuan tidak baik tentang SADARI dan kanker payudara pada wanita usia subur di lingkungan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.3 Neoplasma secara harfiah berarti “pertumuhan baru”. Suatu neoplasma, neoplasma, sesuai definisi Willis, adalah “masa abnormal jaringan yang pertumbuhannya berlebihan dan tidak terkoordinasikan dengan pertumbuhan jaringan normal serta terus demikian walaupun rangsangan yang memicu perubahan tersebut telah
berhenti”. Hal mendasar tentang asal neoplasma adalah hilangnya responsivitas terhadap faktor pengendali pertumbuhan yang normal. Satu kelompok sel akan membelah secara cepat dan mem bentuk benjolan atau massa jaringan ekstra, massa ini disebut tumor. Suatu tumor dikatakan jinak (benigna) apabila gambarab mikroskopik dan makroskopiknya dianggap relatif “tidak berdosa”, yang mengisyaratkan bahwa tumor tersebut akan tetap terlokalisasi, tidak dapat menyebar ke tempat lain, dan pada umumnya umumnya dapat dikeluarkan dengan tindakan tindakan bedah. Tumor ganas, apabila diterapkan pada neoplasma, menunjukan bahwa lesi l esi dapat meyerbu dan merusak struktur di dekatnya dan menyebar ke tempat jauh (metastasis) serta menyebabkan kematian.4 Fibroadenoma Mammae Mammae adalah neoplasma jinak yang sering terjadi di payudara. Fibroadenoma payudara. Fibroadenoma Mammae biasanya Mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitu pada usia sekitar remaja atau sekitar 20 tahun. Berdasarkan laporan dari NSW Breats Cancer Institute, Fibroadenoma Fi broadenoma umumnya umumnya terjadi pada wanita dengan usia 21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia di atas 50, sedangkan prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena Fibroadenoma. Fibroadenoma. Sedangkan laporan dari Western Breast Services Alliance, Fibroadenoma terjadi pada wanita dengan umur antara 15-25 tahun, dan lebih dari satu dari enam (15%) wanita mengalami Fibroadenoma Fibroadenoma dalam hidupnya. Namun, kejadian Fibroadenoma dapat terjadi pula pada wanita dengan usia yang lebih tua atau bahkan setelah menopause, tentunya dengan jumlah kejadian yang lebih kecil dibanding pada usia muda. 5 Kanker adalah kelompok penyakit dimana sel tumbuh berkembang dan menduplikasikan diri di luar kendali. Biasanya nama kanker diberikan
berdasarkan bagian tubuh dimana kanker pertama kali tumbuh. Jadi, kanker payudara merujuk pada pertumbuhan serta perkembangbiakan sel abnormal yang muncul pada salah satu komponen jaringan payudara. 6 The American Cancer Society memperkirakan setiap tahunnya sekitar 178.000 wanita Amerika dan 2.000 pria Amerika akan didiagnosis terkena kanker payudara. Kanker payudara merupakan penyebab pen yebab utama kematian wanita berusia 40-55 tahun, serta penyebab terbesar kedua kematian wanita setelah kanker paru. Beruntung, tingkat kematian akibat kanker payudara telah menurun di tahun 2008 dengan dikembangkan dan disosialisasikannya program deteksi awal serta semakin efektifnya penanganan kanker payudara. Kanker payudara dapat dideteksi dini dengan metode SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). 6 Di Indonesia, jumlah penderita kanker payudara menduduki peringkat kedua setelah kanker mulut rahim. Kanker payudara merupakan kanker tersering dijumpai di Rumah Sakit kanker Dharmais, 40 persen pasien yang berobat ke RS Dharmais karena ada kekambuhan, adapun yang terdiagnosis kasus kanker payudara baru umumnya umumnya pada stadium lanjut, hanya 13,4 persen yang terdiagnosis pada stadium I atau II. Karena angka kejadian meningkat pada usia di atas 30 tahun, dan yang paling tinggi kelompok usia 45 – 66 66 tahun (dr Samuel Haryono SpB (K) Onk, (RSKD). 7 Di Propinsi Lampung laporan pertahun rumah sakit (RS) seluruh propinsi Lampung data
penderita penyakit penyakit kanker payudara dari
tahun 2005-2006 2005-2006
terdapat 3672 orang penderita kanker payudara). 8 Salah satu usaha untuk deteksi dini angka kejadian kanker payudara adalah dengan melakukan SADARI
(Pemeriksaan Payudara Sendiri). Kanker yang ditemukan pada stadium awal tentu memberikan harapan hidup lebih lama daripada apabila diketemukan pada stadium lanjut. Oleh karena itu, pengetahuan dan pelaksanaan tentang SADARI sangatlah penting sebagai pendeteksi dini
kanker payudara dalam upaya
mencegah dan memperkecil angka kejadian kanker payudara. 2 B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian penelitian yaitu “Bagaimanakah tingkat pengetahuan tentang SADARI (Periksa Payudara Sendiri) pada siswi kelas dua di SMA Negeri 5 Bandar Lampung ”. C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mempunyai beberapa tujuan yaitu: 1 Tujuan Umum Mengetahui tingkat pengetahuan tentang SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) pada siswi kelas dua di SMA Negeri 5 Bandar Lampung. 2 Tujuan Khusus
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan Siswi kelas dua SMA Negeri 5 Bandar Lampung tentang SADARI.
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan Siswi kelas dua SMA Negeri 5 Bandar Lampung tentang Tumor Payudara.
D. Manfaat Penelitian
1.Bagi peneliti Untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang SADARI (Periksa Payudara Sendiri) pada siswi kelas dua di SMA Negeri 5 Bandar Lampung dan dapat menambah pengetahuan penulis serta dapat menerapkan ilmu yang didapat. 2. Bagi petugas kesehatan instansi terkait Sebagai bahan informasi atau masukan mengenai tingkat pengetahuan mengenai SADARI (Periksa Payudara Sendiri) pada siswi kelas dua di SMA Negeri
5
Bandar
Lampung
dan
menjadi
pertimbangan
untuk
lebih
mempublikasikan tentang SADARI. 3. Bagi siswi kelas dua SMA Negeri 5 Bandar Lampung
Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan siswi kelas dua di SMA Negeri 5 Bandar Lampung tentang SADARI (Periksa Payudara Sendiri).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.Pengetahuan 1.Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil dari „tahu‟ „tahu‟ ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu melalui mata dan telinga. Seseorang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai suatu bidang tertentu dengan lancar,baik secara lisan maupun tertulis maka dikatakan mengetahui bidang tersebut. Sekumpulan jawaban verbal yang diberikan orang tersebut dinamakan pengetahuan.
1
Penelitian Rogers mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni: a. Awareness Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus atau objek. b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut, disini sikap subjek sudah mulai timbul. c. Evaluation (menimbang-nimbang) Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
d. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki stimulus. e. Adaption, Adaption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus. Namun demikian dari penelitian selanjutnya s elanjutnya Rogers menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak selalu melalui tahap-tahap tersebut.1 2.Tingkat Pengetahuan Pengetahuan
Pengetahuan yang tercakup dalam Domain kognitif mempunyai enam tingkatan 1, yaitu : 1) Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall (recall ) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya. 2) Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestaikan materi
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. 3) Aplikasi (Aplication) Aplikasi diartikan sebgai kemampuan untuk mneggunakan materi yang telah dipelajari pada suatu situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dpat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, konsep, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dan dapat menggunakan prinsip-primsip siklus pemecahan masalah ( Problem Solving Cyclel) Cyclel) didalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan. 4) Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen, tetapi masih didalam satu struktur satu organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari pengguna kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokan dan sebagainya. 5) Sintesis (Syntesis) Sintesis merujuk kepada suatu kemampuan unuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi
yang
ada.
Misalnya
:
dapat
menyusun,
dapat
merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan diri dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada. 6) Evaluasi (Evaluasion) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang ada. 3.Faktor-faktor 3.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mempengaruhi Pengetahuan
Bahwa pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor 1, yaitu: 1) Pengalaman Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain. Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang. Pengalaman adalah hasil persentuhan alam dengan panca indra. 2) Tingkat Pendidikan Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan seseorang. Secara umum seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lenih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah. 3) Keyakinan
Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini bisa mempengaruhi pengetahuan seseorang, baik keyakinan itu sifatnya positif maupun negatif. 4) Fasilitas Fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, misalnya radio, majalah, koran, dan buku.
5) Penghasilan Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan seseorang. Namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka dia akan mampu untuk menyediakan atau membeli fasilitas-fasilitas sumber informasi. 6) Sosial Budaya Kebudayaan
setempat
dan
kebiasaan
dalam
keluarga
dapat
mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu. 4. Klasifikasi pengukuran pengetahuan pengetahuan
Berdasakan
tingkatan
pengetahuan,
maka
diklasifikasikan menjadi sebagai berikut:9 1) Kategori baik (jika dijawab benar 76%-100%) 2) Kriteria cukup (jika dijawab benar jika 56%-75%)
pengetahuan
dapat
3) Kriteria kurang baik (jika dijawab benar 40-55%) 4) Kriteria tidak baik (jika dijawab benar kurang dari 40%) B. Remaja 1. Pengertian remaja
Masa remaja atau masa adolesens adalah suatu fase tumbuh kembang yang dinamis dalam kehidupan seorang individu. Masa ini merupakan periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. Untuk tercapainya tumbuh kembang remaja yang optimal tergantung pada potensi biologiknya. Tingkat tercapainya potensi biologik seorang remaja merupakan hasil interaksi faktor genetik dan lingkungan biofisikopsikososial. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda memberikan ciri tersendiri pada setiap remaja. Masih terdapat berbagai pendapat tentang umur kronologis berapa seorang anak dikatakan remaja. Menurut WHO, remaja adalah bila anak telah mencapai umur 10-19 tahun. Menurut Undang-Undang No.4 tahun 1979 mengenai kesejahteraan anak, remaja adalah indivdu yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah. Menurut Undang-Undang Perburuhan, anak dianggap remaja bila telah mencapai umur 16-18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat tinggal sendiri. Menurut Undang-Undang Perkawinan No.1 tahun 1974, anak dianggap remaja bila sudah cukup matang untuk menikah yaitu 16 tahun untuk anak perempuan dan 19 tahun untuk anak laki-laki. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan menganggap remaja bila sudah berusia 18 tahun yang sesuai dengan saat lulus dari sekolah menengah. 10 2. Masalah – masalah masalah pada remaja
Timbulnya masalah pada remaja disebabkan oleh berbagai faktor yang sangat kompleks. Secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan sebagai berikut: 1. Adanya perubahan-perubahan biologis dan psikologis yang sangat pesat pada masa remaja yang akan memberikan dorongan tertentu yang sangat kompleks. 2. Orangtua dan pendidik kurang siap untuk memberikan informasi yang benar dan tepat waktu karena ketidaktahuannya. 3. Perbaikan gizi yang menyebabkan menstruasi menjadi lebih dini. Kejadian nikah muda masih banyak terutama di pedesaan. Demikian juga, di perkotaan kesempatan untuk bersekolah dan beker ja menjadi lebih terbuka te rbuka bagi wanita sehingga pernikahan bertambah. 4. Membaiknya sarana komunikasi dan transportasi akibat kemajuan teknologi sehingga sulit melakukan seleksi terhadap informasi dari luar. 5. Pembangunan ke arah industrialisasi disertai pertambahan penduduk yang menyebabkan peningkatan urbanisasi, berkurangnya sumber daya alam dan terjadi perubahan tata nilai. Ketimpang sosial dan individualisme sering memicu terjadimya konflik perorangan maupun kelompok. Lapangan kerja yang kurang memadai dapat memberikan dampak yang
kurang baik sehinngga remaja menderita frustasi dan depresi yang menyebabkan mereka mengambil jalan pintas dengan melakukan tindakan negatif. 6. Kurangnya pemanfaatan penggunan sarana untuk menyalurkan gejolak remaja. Perlu adanya penyaluran sebagai substitusi yang positif ke arah pengembangan keterampilan yang mengandung unsur kecepatan dan kekuatan misalnya olahraga. Secara garis besar, masalah kesehatan remaja dapat dibagi ke dalam dua golongan yaitu masalah kesehatan fisis dan masalah perilaku yang menimbulkan kelainan fisis. 11
3. Karakteristik Remaja
Tipe
Usia (tahun)
Karakteristik
Remaja dini
10-13
Masa pubertas, hubungan dengan teman, kognisi konkret
Remaja pertengahan
14-16
Remaja akhir
17-21
Dampak
Memperlihatkan tahapan fisik dan seksual, rasa tanggung jawab, interaksi dengan alat verbal dan visual Muncul dorongan Menarik lawan seksual, jenis kebebasan perubahan bertambah, sikap perilaku, ambivalen, ego kebebasan, belum stabil kognisi abstrak Kematangan fisik, Hubungan saling berbagi individual, lebih rasa, adealis, terbuka, emandipasi memahami mantap tanggung jawab, paham tujuan hidup, paham kesehatan
C. Payudara 1. Pengertian Payudara
Payudara yang mampu menghasilkan susu terdiri dari jaringan duktus yang secara progresif mengecil yang bercabang dari puting payudara dan berakhir di lobulus-lobulus. Setiap lobulus terdiri dari sekelompok alveolus berlapis epitel dan mirip kantung yang membentuk kelenjar penghasil susu. Susu disintesis oleh sel epitel, lalu disekresikan kedalam lumen alveolus, kemudian mengalir melalui duktus pengumpul susu ke permukaan puting payudara. 12 Ukuran payudara dewasa bervariasi dan terbagi atas 15-25 lobus yang masing-masing dipisahkan oleh septa fibrosa fibrosa yang menyebar dari puting susu. Setiap lobus mempunyai sistem duktus sendiri yang bermuara ke suatu daerah dilatasi di bawah puting susu kemudian bermuara ke permukaan puting orifisium pungtata.13 Kontraksi sel-sel mioepitel di sekitarnya mendorong susu keluar melalui duktus. Sebagian besar perubahan pada payudara berlangsung selama separuh pertama masa kehamilan, sehingga pada pertengahan kehamilan kelenjar mamalia sudah mampu menghasilkan air susu secara penuh. 11 Setelah persalinan, laktasi dipertahankan oleh dua hormon penting yaitu prolaktin, yang bekerja pada epitel alveolus untuk meningkatkan sekresi susu sus u dan oksitosin, yang menyebabkan penyemprotan susu. Pengeluaran kedua hormon tersebut dirangsang oleh reflex neuroendokrin yang dipicu oleh rangsangan mengisap pada puting payudara . 12
2. Perkembangan Payudara
Perkembangan payudara juga mempengaruhi resiko kanker payudara yaitu pada pematangan lobus payudara dari tipe 1 menjadi tipe 4. Saat lahir, kita memiliki sedikit jaringan payudara, yaitu lobus tipe 1, yang masih belum matang dan dikenal sebagai TDLUs (Terminal ( Terminal Unit Lobular Duktal ). ). Pada lobus tipe 1 diketahui timbul kanker duktal sekitar 85% kasus dari semua kanker payudara. Pada pubertas, sebagai respon terhadap peningkatan siklik esterogen dan progesteron, payudara mulai berkembang lebih lanjut, dari lobus tipe 1 ke lobus tipe 2 dan memiliki duktus yang lebih banyak. Sekitar 15% seluruh kasus kanker payudara terjadi pada lobus tipe 2. Pada akhir pubertas, sekitar 75% dari jaringan payudara adalah lobus tipe 1 dan 25% 25% adalah tipe 2. Sekitar 85% jaringan payudara berkembang menjadi lobus tipe 4 dan terjadi pematangan penuh pada saat kehamilan memasuki 40 minggu lalu dilanjutkan dengan menyusui. Setelah penyapihan, lobus tipe 4 akan berubah kembali menjadi lobus tipe 3. Lobus tipe 3 dan 4 adalah tipe lobus payudara yang sudah matang dan bersifat resisten terhadap kanker, karena tahan terhadap perubahan genetik permanen yang telah membuat mereka tahan kanker. Pada tiap tipe lobus tidak hanya terlihat berbeda anatomis, tapi juga terdapat perbedaan dalam hal pertumbuhan. Lobus tipe 1 dan 2 dapat mengkopi DNA mereka lebih cepat dari lobus tipe 3. Kecepatan mengkopi DNA menggambarkan pada peningkatan resiko mutasi atau perubahan sel kanker yang yang lebih cepat.13 broadenoma M amae 3. F i broadenoma
Neoplasma
jinak
payudara
yang
paling
sering
ditemukan
ialah
fibroadenoma. fibroadenoma. Sesuai dengan namanya merupakan pertumbuhan yang meliputi kelenjar dan stroma jaringan ikat. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga neoplasma ini disebut sebagai tumor campur ( mix tumor ), ), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri. Fibroadenoma ini Fibroadenoma ini dapat kita gerakkan dengan mudah karena pada neoplasma ini terbentuk kapsul sehingga dapat mobile, mobile, sehingga sering disebut sebagai breast mouse. 15 A . Penyebab F i broadenoma broadenoma M amae
Penelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa penyebab sesungguhnya dari fibroadenoma mammae, mammae, namun diketahui bahwa pengaruh hormonal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dari fibroadenoma dari fibroadenoma mammae, mammae, hal ini diketahui karena ukuran ukuran fibroadenoma fibroadenoma dapat berubah pada siklus menstruasi atau pada saat kehamilan. Perlu diingat bahwa neoplasma ini adalah neoplasma jinak, dan fibroadenoma fibroadenoma ini sangat jarang atau bahkan sama sekali tidak dapat menjadi kanker atau neoplasma ganas. 15
B . Diagnosis F i broadenoma broadenoma M amae
Fibroadenoma Fibroadenoma dapat didiagnosis dengan tiga cara, yaitu dengan pemeriksaan fisik ( phisycal examination), examination ), dengan mammography atau ultrasound, dengan FNAB. Pada pemeriksaan fisik dokter akan memeriksa benjolan yang ada
dengan palpasi pada daerah tersebut, dari palpasi itu dapat diketahui apakah mobile mobile atau tidak, kenyal atau keras,dll. Mammography digunakan untuk membantu diagnosis, mammography sangat berguna untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60 atau 70 tahun, sedangkan pada wanita usia muda tidak digunakan mammography, sebagai gantinya digunakan ultrasound, hal ini karena fibroadenoma fibroadenoma pada wanita muda tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik bila menggunakan mammography.
Pada FNAB Histopatologi, akan mengambil sel dari fibroadenoma dengan fibroadenoma dengan menggunakan penghisap berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada suntikan. Dari alat tersebut kita dapat memperoleh sel yang terdapat pada fibroadenoma, fibroadenoma, lalu hasil pengambilan tersebut dikirim ke laboratorium patologi untuk diperiksa di bawah mikroskop.
15
C. Terapi (treatment) (treatment)
Terapi untuk fibroadenoma tergantung fibroadenoma tergantung dari beberapa hal sebagai berikut: 1. Ukuran 2. Terdapat rasa nyeri atau tidak 3. Usia pasien 4. Psikis 5. Hasil biopsy Terapi dari fibroadenoma mammae mammae dapat dilakukan dengan operasi pengangkatan tumor tersebut, biasanya dilakukan general anaesthetic pada operasi ini. Operasi ini tidak akan merubah bentuk dari payudara, tetapi hanya akan
meninggalkan luka atau jaringan parut yang nanti akan diganti oleh jaringan normal secara perlahan.15
4. Kanker Payudara ( Carci noma M ammae) ammae)
Penyakit yang dinyatakan sebagai pembunuh wanita terbanyak di dunia ini, ternyata memiliki sifat juga jenis yang beragam. Kanker adalah kelompok penyakit, dimana sel tumbuh berkembang, berubah dan mendupilkasikan diri diluar kendali. Biasanya nama kanker pertama kali tumbuh. Jadi, kanker payudara merujuk pada pertumbuhan serta perkembangbiakan sel abnormal yang muncul pada jaringan payudara.6 Neoplasma yang bersifat ganas akan meyusup dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat. Satu kelompok sel dalam sebuah tumor juga dapat pecah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Sel yang menyebar dari satu s atu bagian ke bagian tubuh lain disebut metastase. 6 ammae A. Pembagian Carcinoma M ammae
Kanker payudara berdasar sifat serangannya terbagi menjadi dua, yaitu kanker payudra invasif dan non invasif. invasif. 1. Kanker payudara invasif Sel kanker merusak saluran dan dinding kelenjar susu serta menyerang lemak dan jaringan konektif payudara disekitarnya.Kanker dapat bersifat invasif (menyerang) tanpa selalu menyebar (metastasic) ( metastasic) ke simpul limfe atau organ lain dalam tubuh.
2. Kanker payudra non invasif Sel kanker terkunci dalam saluran susu dan tidak menyerang lemak dan jaringan konektif payudara di sekitarnya. Ductal carcinoma in situ (DCIS), merupakan bentuk kanker payudara non invasif yang umum terjadi (90%). Lobular (90%). Lobular carcinoma in situ (LCIS) situ (LCIS) meski lebih jarang terjadi, justru perlu lebih diwaspadai karena merupakan tanda meningkatnya resiko kanker payudara. 6 ammae B. Penyebab Carcinoma M ammae
Penyakit kanker payudara terbilang penyakit yang paling umum menyerang kaum wanita, meski demikian pria pun memiliki kemungkinan mengalami penyakit ini dengan perbandingan 1:100. 6 Diantara semua jenis tumor ganas, maka Carcinoma mammae mammae merupakan tumor ganas yang paling banyak diselidiki untuk mengetahui etiologinya. Berikut ini disajikan komentar mengenai sebagian dari faktor risi ko yang penting.4 1. Usia Kanker payudara jarang terjadi pada perempuan berusia kurang dari 30 tahun. Setelah itu, risiko meningkatkan secara tetap sepanjang usia, tetapi setelah menopause bagian menanjak dari kurva hampir mendatar. 2. Genetik dan Riwayat Keluarga Sekitar 5 hingga 10% kanker payudara berkaitan dengan mutasi herediter spesifik. Perempuan lebih besar kemungkinannya membawa gen kerentanan kanker payudara jika mereka mengidap kanker payudara
sebelum menopause, mengidap kanker payudara bilateral, mengidap kanker terkait lain (misal, kanker ovarium), memiliki riwayat keluarga yang signifikan (yaitu banyak anggota keluarga terjangkit sebelum menopause), atau berasal dari kelompok etnik tertentu. Sekitar separuh perempuan dengan kanker payudara herediter memperlihatkan mutasi di gen BRCA1 dan sepertiga lainnya mengalami mutasi di gen BRCA2, kedua gen ini diperkirakan berperan penting dalam perbaikan DNA. Keduanya bekerja sebagai gen penekan tumor, karena kanker muncul jika kedua sel inaktif atau cacat pertama disebabkan oleh mutasi sel germinativum dan kedua oleh mutasi somatik beikutnya. Sebagian besar pembawa sifat akan terjangkit kanker payudara pada usia 70 tahun, dibandingkan hanya 7% dari perempuan yang tidak memiliki mutasi. 3. Variasi geografik Risiko untuk neoplasia ini secara bermakna lebih tinggi di Amerika Utara dan Eropa Barat dibandingkan di Asia dan Afrika. Perbedaan ini tampaknya disebabkan oleh faktor lingkungan daripada faktor geografik karena kelompok imigran dari daerah dengan insiden rendah ke dareah dengan insiden tinggi. Makanan, pola reproduksi, dan kebiasaan menyusui diperkirakan berperan. 4. Faktor Risiko Lain
Pajanan lama ke estrogen eksogen pascamenopause, yang dikenal sebagai terapi sulih estrogen (ERT, estrogen replacement therapy), diakui dapat mencegah atau paling tidak menunda onset
osteoporosis dan melindungi pemakai dari penyakit jantung dan stroke. Insiden sedikit lebih tinggi pada perempuan yang menggunakan kombinasi estrogen dan progestagen. Namun, para perempuan ini umumnya datang dengan kanker yang stadium klinisnya
belum
terlalu
lanjut
dan
memperlihatkan
angka
mortalitas lebih rendah dibandingkan dengan kanker yang timbul pada perempuan yang belum pernah pernah mendapat terapi sulih hormon.
Kontrasepsi oral juga dicurigai meningkatkan risiko kanker payudara. Walaupun buktinya juga saling bertentangan, formulasi yang baru berupa dosis rendah seimbang estrogen dan progestin hanya sedikit meningkatkan risiko, yang lenyap 10 tahun setelah penghentian pemakaiannya.
Radiasi pengion ke dada meningkatkan risiko kanker payudara. Besar risiko bergantung pada dosis radiasi, waktu sejak pajanan, dan usia. Hanya perempuan yang diiradiasi sebelum usia 30 tahun, saat perkembangan payudara, yang tampaknya terkena. Dosis radiasi yang rendah pada penapisan mamografi hampir tidak berefek pada insidensi kanker payudara.
Berdasarkan penelitian epidemiologi, banyak faktor risiko lain yang belum dipastikan, misalnya kegemukan, konsumsi alkohol, dan diet tinggi lemak, diperkirakan berperan dalam terbentuknya kanker payudara walaupun bukti umumnya bersifat kesimpulan.
Seperti kanker lainnya, penyebab kanker payudara masih belum diketahui. Namun, tiga faktor tampaknya penting, perubahan genetik, pengaruh hormon, dan faktor lingkungan.
Perubahan Genetik
Seperti pada sebagian kanker lainnya, mutasi yang memengaruhi protoonkogen dan gen penekan tumor di epitel payudara ikut serta dalam proses transformasi onkogenik. Di antara berbagai mutasi tersebut, yang paling banyak dipelajari adalah ekspresi berlebihan protoonkogen ERBR2 (HER2/NEU), yang diketahui mengalami amplifikasi pada hampir 30% kanker payudara. Secara analog, amplifikasi gen RAS dan MYC juga dilaporkan terjadi pada sebagian kanker payudara manusia. Mutasi gen penekan tumor RB1 dan TP53 juga ditemukan.
Pengaruh Hormon Kelebihan
estrogen
dan
endogen,
atau
yang
lebih
tepat
ketidakseimbangan hormon, jelas berperan penting. Tumor ovarium fungsional yang mengeluarkan estrogen dilaporkan berkaitan dengan kanker payudara pada perempuan pasca menopause. Dihipotesikan bahwa reseptor dan progesteron yang secara sec ara normal terdapat di epitel payudara, mungkin beriteraksi dengan promotor pertumbuhan, seperti transforming growth factor α, platelet -derived -derived growth factor , dan faktor pertumbuhan fibroblas yang dikeluarkan oleh sel kanker
payudara,
untuk
menciptakan
suatu
mekanisme
autokrin
perkembangan tumor.
Faktor Lingkungan Pengaruh lingkungan diisyaratkan oleh insidensi kanker payudara
yang berbeda-beda dalam kelompok yang secara genetis homogen dan perbedaan geografik dalam prevalensi. Faktor lingkungan lain yang penting adalah iradiasi dan estrogen eksogen. C. Gejala Carcinoma M ammae ammae
Gejala dan pertumbuhan kanker payudara ini tidak mudah dideteksi karena awal pertumbuhan sel kanker payudara juga tidak dapat diketahui dengan mudah. Sering kali gejalanya baru diketahui setelah stadium kanker berkembang agak lanjut. Semakin lanjut stadium kanker, semakin sukar dan kecil peluang untuk disembuhkan. Semakin dini terapi dilakukan, semakin besar kesembuhan yang didapat. Berikut gejala dan tanda kanker payudara: 16
1. Benjolan kecil pada payudara. Benjolan ini biasanya tidak nyeri dan ukuranya kecil. Tapi lama-lama membesar dan menempel pada kulit serta menimbulkan perubahan warna pada puting dan dan atau payudara.
2. Eksema atau erosi pada puting. Selanjutya, kulit atau puting tertarik kedalam (retraksi), warna pink atau kecoklatan sampai menjadi m enjadi oedema yang menyebabkan menjadi seperti kulit jeruk, mengkerut dan menjadi borok. Borok membesar dan mendalam hingga bisa merusak payudara. pa yudara. Busuk dan berdarah.
3. Ciri-ciri lainnya adalah terjadinya pendarahan pada puting. Sakit/nyeri bila tumor sudah besar dan timbul borok.
3. Kemudian timbul pembesaran pada ketiak yaitu kelenjar getah bening, terjadi pembengkakan pada lengan. Kemudian terjadi penyebaran kanker ke seluruh tubuh.
4. Kanker payudara tingkat lanjut sangat mudah diketahui yaitu adanya pada kulit payudara yang cukup luas, serta ada nodul satelit. Adanya edema pada lengan, metastase jauh, terjadi ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi.
3. Nipple discharge discharge atau keluarnya cairan. Gejala yang ketiga adalah keluarnya cairan yang tidak wajar dan spontan dari puting atau yang disebut dengan nipple discharge. discharge. Kenapa cairan ini dikatakan tidak normal, tidak lain karena cairan normal hanya keluar pada ibu hamil, sedang menyusui atau yang memakai pil kontrasepsi. Ciri cairan ini, cairan berdarah encer, warna merah atau coklat, keluar sendiri tanpa dipijit. Keluar dengan terus menerus pada satu payudara.
ammae D. Pengobatan Pengobatan Carcinoma M ammae
Sebelum merancanakan terapi karsinoma mamae, diagnosis klinis dan histopatologik serta tingkat t ingkat penyebarannya harus dipastikan dahulu. Diagnosis klinis harus sama dengan diagnosis histopatologik. Untuk mendapat diagnosis histopatologik biasanya dilakukan biopsi sehingga tindakan ini dapat dianggap sebagai tindakan pertama pada pembedahan mamae. Dengan sediaan beku, hasil pemeriksaan histopatologi dapat diperoleh dalam waktu 15 menit. Bila
pemeriksaan menunjukan adanya tumor jinak, operasi diselesaikan. Akan tetapi, pada hasil yang menunjukan tumor ganas, operasi dapat dilanjutkan dengan tindakan bedah kuratif. Bedah kurati yang mungkin dilakukan ialah mastektomi radikal, dan bedah konservatif merupakan eksisi tumor luas. Terapi kuratif dilakukan jika tumor terbatas pada payudara dan tidak ada infiltrasi ke dinding dada dan kulit mamae, atau infiltrasi dari kelenjar limfe ke struktur sekitarnya. Sekarang, biasanya dilakukan pembedahan kuratif dengan mempertahankan payudara.15
D. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Masih banyak wanita yang belum menyadari pentingnya mereka melakukan pemeriksaan dini terhadap payudaranya. Dalam kenyataan sehari-hari, banyak wanita datang ke dokter setelah sete lah mereka menyadari adanya adan ya benjolan yang terus membesar dan dibiarkan begitu saja, dengan alasan ekonomi khawatir harus dioperasi. Alasan keuangan yang tidak memadai, membuat mereka enggan memeriksakan ke dokter. Namun, beberapa wanita yang peduli dengan kesehatan payudaranya memeriksakan payudaranya sejak dini ke dokter atas kesadaran mereka sendiri. Teknik SADARI (Periksa Payudara Sendiri) atau BSE ( Breast ( Breast Self Examination) Examination) adalah cara mendeteksi dini kanker payudara. Pilihan waktu yang tepat untuk melakukan SADARI SADARI yaitu antara hari ke-5 sampai hari ke-10 dari siklus menstruasi, dengan menghitung hari pertama haid sebagai hari pertama. Sedangkan wanita pascamenopause dianjurkan untuk memeriksa payudaranya
pada hari pertama setiap bulan untuk memeriksa payudaranya pada hari pertama setiap bulan untuk menigkatkan rutinitas pemeriksaan payudaranya sendiri. 2 Berikut adalah langkah-langkah melakukan SADARI. 17
1. Melihat perubahan di depan cermin
Lihat pada cermin, bentuk dan keseimbangan bentuk payudara (simetris atau tidak). Cara melakukan :
Tahap 1
Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudara,perubahan puting susu, serta kulit payudara di depan kaca. Sambil berdiri tegak depan cermin, posisi kedua lengan lurus ke bawah disamping badan.
Tahap 2
Periksa payudara dengan tangan diangkat di atas kepala. Dengan maksud untuk melihat retraksi kulit atau perlekatan tumor terhadap otot atau fascia dibawahnya.
Tahap 3
Berdir tegak di depan cermin dengan tangan disamping kanan dan kiri. Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada payudara.
Tahap 4
Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkacak pinggang/ tangan menekan pinggul dimaksudkan untuk menegangkan otot di daerah axilla.
2. Melihat perubahan payudara dalam keadaan berbaring .
Tahap 1 Persiapan
Dimulai dari payudara kanan. Baring menghadap ke kiri dengan membengkokkan kedua lutut Anda. Letakkan bantal atau handuk mandi yang telah dilipat di bawah bahu sebelah kanan untuk menaikan bagian yang akan diperiksa. Kemudian letakkan tangan kanan Anda di bawah kepala. Gunakan tangan kiri Anda untuk memeriksa payudara kanan. Gunakan telapak jari-jari Anda untuk memeriksa sembarang benjolan atau penebalan. Periksa payudara anda dengan menggunakan Vertical Strip dan Strip dan Circular .
Tahap
2
pemeriksaan
payudara
dengan
Vertical
Strip
Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical, dari tulang selangka di bagian atas ke bra-line di bagian bawah, dan garis tengah antara kedua payudara ke garis tengah bagian ketiak Anda. Gunakan tangan kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak. Kemudian putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan. Gerakkan tangan Anda perlahan-lahan ke bawah bra line dengan putaran ringan dan tekan kuat di setiap tempat. Di bagian bawah bra line, bergerak kurang lebih 2 cm kekiri dan terus ke arah atas
menuju
tulang
selangka
dengan
memutar
dan
menekan.
Bergeraklah ke atas dan ke bawah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh bagian yang ditunjuk.
Tahap 3 pemeriksaan payudara dengan cara memutar
Berawal dari bagian atas payudara Anda, buat putaran yang besar. Bergeraklah sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan yang luar biasa. Buatlah sekurang-kurangnya tiga putaran kecil sampai ke puting payudara. Lakukan sebanyak 2 kali. Sekali dengan tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa periksa bagian bawah aerola mamae.
Tahap
4
pemeriksaan
puting
Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan
payudara
payudara Anda
untuk melihat adanya cairan abnormal dari puting payudara .
Tahap 5 Memeriksa Memeriksa Ketiak Ketiak
Letakkan tangan kanan Anda ke samping dan rasakan ketiak Anda dengan teliti, apakah teraba benjolan abnormal atau tidak.
Sadari atau periksa payudara sendiri dengan rutin merabanya merupakan langkah penting untuk deteksi dini benjolan yang ada di payudara. Mendeteksi kanker payudara sedini mungkin dengan SADARI menjadi amat penting karena ini adalah cara termudah dan termurah mengetahui adanya benjolan yang kemungkinan besar berkembang menjadi kanker ganas. 18 E. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep Kerangka teori
Pengalaman
Fasilitas Keyakinan
SADARI
Tingkat
(Periksa Payudara Sendiri)
pengetahuan
Penghasilan Sosial budaya
Tingkat Pendidikan
Kerangka Konsep
Tingkat pengetahuan
SADARI (Periksa Payudara Sendiri)
F. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian tingkat pengetahuan tentang SADARI (Periksa Payudara Sendiri) pada siswi kelas dua di SMA Negeri 5 Bandar Lampung adalah didapatkan tingkat pengetahuan dengan kategori baik.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode untuk menyelidiki obyek yang tidak dapat diukur dengan angka-angka ataupun ukuran lain yang bersifat eksak. Penelitian kualitatif juga bisa diartikan sebagai riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau survei kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam dan grup fokus. Teknik
pengumpulan
data
kualitatif
diantaranya
adalah
interview
(wawancara), quesionere (pertanyaan-pertanyaan/kuesioner), quesionere (pertanyaan-pertanyaan/kuesioner), schedules schedules (daftar (daftar pertanyaan), dan observasi (pengamatan, participant observer technique), technique), penyelidikan sejarah hidup (life historical investigation), dan analisis konten (content analysis). 1 Data dalam penelitian ini diambil dengan cara pengambilan cross sectional yaitu dengan mengambil data hanya sekali waktu.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu yang digunakan untuk penelitian ini dari bulan 23 Juli 2012.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung.
C. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas dua di SMA Negeri 5 Bandar Lampung yang berjumlah 195 siswi. D. Sampel Penelitian dan Teknik Sampling
1. Sampel Sampel penelitian ini adalah siswi SMA Negeri 5 Bandar Lampung yang terdiri dari seluruh siswi kelas dua yang pada saaat penelitian memenuhi kriteria inklusi. Sampel menggunakan rumus Slovin. n (sampel) = N(populasi) 1+N(d)2 n= Jumlah Sampel N= Jumlah Populasi d= kelonggaran Sampel (0,05) 1= Konstanta Sampel = 195 1+195 (0,05) 2 =131,09 Dengan menggunakan rumus Slovin, maka didapatkan jumlah sampel sebanyak 132 siswi kelas dua SMAN 5 Bandar Lampung.
2. Teknik Sampling Penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling . E. Kriteria Retriksi
1. Kriteria Inklusi
Berjenis kelamin perempuan
kelas dua di SMAN 5 Bandar Lampung
berusia 17-21 tahun
Bersedia menjadi responden
2. Kriteria Eksklusi
Berjenis kelamin laki-laki
Kelas satu dan kelas tiga
berusia < 17 tahun dan > 21 tahun tahun Tidak bersedia menjadi responden
F. Definisi Operasional Variabel
Variabel Bebas Tunggal Variabel dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan tentang SADARI. Variabel
Definisi
Alat ukur
Pengetahuan SADARI sebagai pendeteksi dini tumor payudara
Hasil dari Kuesioner tahu responden berkaitan dengan tumor payudara dari arti tumor payudara;fakt or resiko;dan upaya pencegahann ya;cara melakukan SADARI dengan benar.19
Cara ukur
Hasil
Skala
jika Ordinal Menjawab 1.Baik 16-20 kuesioner pertanyaan 20 dijawab pertanyaan dengan benar. 2.cukup baik jika 12-15 pertanyaan dijawab dengan benar. 3.kurang baik jika 8-11 pertanyaan dijawab dengan benar. 4.tidak baik jika ≤ 7 pertanyaan dijawab dengan benar.8
G. Cara Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : Pengumpulan data dilakukan pada saat penelitian bulan April sampai selesai. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer. Data primer yaitu data yang didapatkan dengan cara menyebarkan men yebarkan kuisioner pada siswi kelas dua SMA Negeri 5 Bandar Lampung. Sebelum pengisian kuesioner peneliti memberikan petunjuk dalam pengisian kuesioner serta memberikan penjelasan kembali bila responden mengalami kesulitan dan hal-hal yang kurang jelas. H. Instrumentasi Instrumentasi Penelitian
Alat yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk mengidentifikasi pengetahuan responden tentang SADARI dan tumor payudara yang terdiri dari 20 pertanyaan dengan kategori benar atau salah. I. Validitas Instrumen Instrumen
1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesalihan alat ukur tersebut. Uji validitas untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut valid, valid artinya ketepatan mengukur, atau alat ukur tersebut tepat untuk mengukur sebuah variabel yang akan digunakan. 20 Dari 20 pertanyaan mengenai pengetahuan tentang SADARI dan tumor payudara menujukan bahwa rxy > rtabel sehingga dapat dikatakan butir atau
variabel tersebut valid. Perhitungan validitas kuesioner dilakukan dengan menggunakan program statistik untuk komputer (SPSS). 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan hal yang dapat dipercaya. Hasil pengukuran harus reliabel dimana harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan. Reliabel dapat diartikan ajeg, artinya alat ukur yang mempunyai prinsip keajegan, dimana dipakai pada waktu dan tempat yang berbeda mempunyai kemampuan mengukur yang sama. Setelah dilakukan uji validitas maka perlu dilakukan uji reliabilitas. Pengujiannya dilakukan dengan uji Alpha Cronbach Cronbach dengan rumusan sebagai berikut: r = k.... k-1
(1-∑ 1-∑ σ i 2) σ2
keterangan r = koefisien reliabilitas instrument yang dicari σ2 = varians total k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ σ i 2 = jumlah varians butir-butir pertanyaan Variabel dikatakan reliabel jika nilai r Alpha r Alpha Cronbach > Cronbach > 0,6 .20
J. Pengolahan dan Analisa Data
Data diolah dengan alat bantu perangkat program statistik untuk komputer. Untuk analisis data digunakan analisis data univariat. Proses pengolahan data penelitian adalah sebagai berikut: 21 a. Pemeriksaan data (editing (editing ) yaitu memeriksa data yang telah dikumpulkan untuk mengecek kelengkapan dan kebenaran data. b. Pemberian kode (coding (coding ) untuk mempermudah pengolahan dimana semua variabel diberikan kode terutama data klasifikasi. c. Processing untuk memindahkan isi data atau memproses isi data dengan memasukan data atau entry data kuesioner kedalam komputer dengan menggunakan program statistik komputer. d. Cleaning untuk untuk pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak. Analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua tahap, yaitu : a. Data
untuk
menguji
validitas
dan
reliabilitas
kuesioner
pengetahuan tentang SADARI dan tumor payudara. b. Analisa data yang digunakan untuk menguji bagaimanakah tingkat pengetahuan tentang SADARI pada siswi kelas dua di SMA Negeri 5 Bandar Lampung. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan menggunakan bantuan program statistik untuk komputer, meliputi analisis data univariat. Analisis data univariat adalah proses menganalisis tiap variabel dari hasil penelitian yang
hanya distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. 22 Peneliti menggunakan analisis univariat berupa distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti untuk mendapatkan presentase subjek menurut pengetahuan tentang SADARI dan Tumor Payudara. K. Protokol Penelitian
Pra Penelitian Mengajukan surat permohonan izin untuk melakukan penelitian kepada Kepala SMAN 5 Bandar Lampung dengan tembusan : 1. Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung 2. Wakil Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung 3. Dekan Fakultas Kedokteran 4. Wakil Dekan Bagian Akademik
Subjek Penelitian Subjek yang diteliti adalah Siswi kelas dua SMA Negeri 5 Bandar Lampung
Desain penelitian Digunakan Cross Sectional dimana sampel diobservasi hanya sekali dan pengukuran variabel independen dan dependen dilakukan saat itu juga.
Teknik Pengambilan Sampel Dilakukan dengan menggunakan Simple Random Sampling atau sampel acak sederhana yaitu pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel.
Pengumpulan data Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer berupa kuesioner yang dibagiakan kepada siswi kelas dua SMAN 5 Bandar Lampung.
Pengolahan dan Analisa Data L. hasil Pengolahan datersebut kemudian diolah dengan program statistik Data kuesioner untuk komputer.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Frekuensi umur siswi kelas dua SMAN 5 Bandar Lampung
Tabel 1 Usia 17
Frekuensi
Persen
132
100.0
Berdasarkan tabel 1 didapatkan bahwa semua responden, 132 siswi berumur 17 tahun. Tingkat Pengetahuan
Kriteria tingkat pengetahuan
Frekuensi
Persen
Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik
37 53 11 31 132
28 40,2 8,3 23,5 100
TOTAL Tabel 2
Berdasarkan tabel 2 maka dapat diketahui bahwa responden yang berpengetahuan cukup baik didapatkan paling banyak yaitu sebanyak 53 orang (40,2%) ,yang berpengetahuan baik hanya 37 orang (28%), yang berpengetahuan tidak baik 31 orang (23,5%) sedangkan yang berpengetahuan kurang baik didapatkan paling sedikit yaitu 11 orang (8,3%).
1. Pertanyaan 1
Dari pertanyaan, Apakah pernah mendengar atau membaca tentang SADARI didapatkan hasil sebagai berikut : Jawaban
Frekuensi
Persen
Pernah
95
72
Tidak pernah
37
28
132
100
TOTAL
Maka dapat disimpulkan bahwa responden yang sudah pernah mendengar atau membaca tentang SADARI 95 responden (72 %) sedangkan responden yang tidak pernah mendengar tentang SADARI SADARI 37 responden (28 %). 2. Pertanyaan 2
Dari pertanyaan, darimanakah pernah mengetahui tentang SADARI maka didapatkan hasil sebagai berikut : Jawaban
Frekuensi
Peresntase
Tidak ada
37
28
Buku
18
13,6
Media elektronik(TV,radio)
15
11,4
Majalah
6
4,5
Penyuluhan
23
17,4
Lingkungan(keluarga,teman,sekolah) 33
25,0
TOTAL
132
100
Menurut Notoadmotjo, pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pengalaman, keyakinan, tingkat pengetahuan, sarana, tingkat pendidikan, sosial budaya dan penghasilan. Ternyata teori tersebut terbukti benar karena 33 responden (25%) dari 132 responden mengetahui tentang SADARI dari lingkungan yang berarti faktor sosial budaya mempengaruhi pengetahuan responden ini. 3. Pertanyaan 3
Dari pertanyaan apakah benar SADARI adalah pemeriksaan untuk payudara, didapatkan hasil sebagai berikut: Jawaban Tidak menjawab Benar Salah TOTAL
Frekuensi 37 58 37 132
Persentase 28 43,9 28 100
Reponden yang yang menjawab benar 58 orang (43,9%) sedangkan yang menjawab salah 37 orang (28%) dan dan responden yang tidak menjawab 37 orang (28%). (28%). Maka dapat disimpulkan responden yang menjawab pertanyaan dengan benar 58 orang (43,9%).
4. Pertanyaan 4
Dari pertanyaan apakah benar SADARI dapat dilakukan oleh diri sendiri didapatkan hasil sebagai berikut:
Jawaban
Frekuensi
Persentase
Tidak menjawab
37
28
Benar
68
51,5
Salah
27
20,5
TOTAL
Responden yang menjawab benar 68 orang (51,5%) sedangkan yang menjawab salah 27 orang (20,5%) dan responden yang tidak menjawab 37 orang (28%). Maka dapat disimpulkan responden yang menjawab pertanyaan dengan benar 68 orang (51,5%). 5. Pertanyaan 5
Dari pertanyaan apakah benar SADARI dilakukan ketika masih menggunakan baju, maka didapatkan hasil sebagai berikut: Jawaban
Frekuensi
Persentase
Tidak menjawab
37
28
Benar
38
28,8
Salah
57
43,2
132
100
TOTAL
Responden yang menjawab benar 38 orang (28,8%) sedangkan yang menjawab salah 57 orang (43,2%) dan yang tidak menjawab 37 orang (28,0%). Maka dapat disimpulkan responden yang menjawab pertanyaan dengan benar adalah 38 orang (43,2%). 6. Pertanyaan 6
Dari pertanyaan apakah benar melakukan SADARI adalah ketika kita akan memeriksa payudara yang kanan maka kita menggunakan tangan kanan didapatkan hasil sebagai berikut: Jawaban
Frekuensi
Persentase
Tidak menjawab
37
28
Benar
46
34,8
Salah
49
37,1
132
100
TOTAL
Responden yang menjawab benar 46 orang (34,8%) sedangkan yang menjawab salah 49 orang (37,1%) dan yang tidak menjawab 37 orang (28%). Maka dapat disimpulkan responden yang menjawab pertanyaan dengan benar adalah 46 orang (34,8%). 7. Pertanyaan 7
Dari pertanyaan Apakah benar SADARI dilakukan dengan cara meraba payudara secara menyeluruh, didapatkan hasil sebagai berikut :
Jawaban
Frekuensi
Persentase
Tidak menjawab
37
28
Benar
45
34,1
Salah
50
37,9
TOTAL
132
Responden yang menjawab menjawab benar 45 orang (34,1%) sedangkan yang menjawab salah 50 orang (37,9%) dan yang tidak menjawab me njawab 37 orang (28%). Maka dapat disimpulkan yang menjawab pertanyaan dengan benar 45 orang (34,1%). 8. Pertanyaan 8
Dari pertanyaan Apakah benar SADARI dilakukan dengan cara memijat payudara, didapatkan hasil sebagai berikut : Jawaban
Frekuensi
Persentase
Tidak menjawab
37
28
Benar
53
40,2
Salah
42
31,8
TOTAL
Responden yang yang menjawab benar 53 orang (40,2%) sedangkan yang menjawab salah 42 orang (31,8%) dan yang tidak menjawab 37 orang (28%). Maka dapat disimpulkan yang menjawab pertanyaan dengan benar 53 orang (40,2%). (40,2%). 9. Pertanyaan 9
Dari pertanyaan Apakah benar SADARI dilakukan sampai ke bagian ketiak, didapatkan hasil sebagai berikut:
Jawaban
Frekuensi
Persentase
Tidak menjawab
37
28
Benar
33
25
Salah
62
47
132
100
TOTAL
Responden yang yang menjawab benar 33 orang (25%) sedangkan yang menjawab salah 62 orang (47%) dan yang tidak menjawab 37 orang (28%). Maka dapat disimpulkan yang menjawab pertanyaan dengan benar 33 orang (25%). 10. Pertanyaan 10
Dari pertanyaan Apakah benar SADARI dilakukan pada wanita berusia dibawah 20 tahun, didapatkan hasil sebagai berikut: Jawaban
Frekuensi
Persentase
Tidak menjawab
37
28
Benar
60
45,5
Salah
35
26,5
132
100
TOTAL
Responden yang yang menjawab benar 60 orang (45,5%) (45,5%) sedangkan yang menjawab salah 35 orang (26,5%) dan yang tidak menjawab 37 orang (28%). Maka dapat disimpulkan yang menjawab pertanyaan dengan benar 60 orang (45,5%). 11. Pertanyaan 11
Dari pertanyaan Apakah benar SADARI dilakukan setelah menstruasi, didapatkan hasil sebagai berikut:
Jawaban
Frekuensi
Persentase
Tidak menjawab
37
28
Benar
61
46,2
Salah
34
25,8
132
100
TOTAL
Responden yang menjawab benar 61 orang (46,2%) sedangkan yang menjawab salah 34 orang (25,8%) dan yang tidak menjawab 37 orang (28%). Maka dapat disimpulkan yang menjawab pertanyaan dengan benar 61 orang (46,2%). 12. Pertanyaan 12
Dari pertanyaan Apakah benar tujuan dilakukan SADARI adalah untuk melihat keindahan payudara, didapatkan hasil sebagai berikut: Jawaban
Frekuensi
Persentase
Tidak menjawab
37
28
Benar
9
6,8
Salah
86
65,2
132
100
TOTAL
Responden yang yang menjawab benar 9 orang (6,8%) sedangkan yang yang menjawab salah 86 orang (65,2%) dan yang tidak menjawab 37 orang (28%). Maka dapat disimpulkan yang menjawab pertanyaan dengan benar 9 orang (6,8%).
13. Pertanyaan 13
Dari pertanyaan apakah pernah mengetahui tentang tumor payudara, didapatkan hasil sebagai berikut: Jawaban
Frekuensi
Persentase
Tahu
121
91,7
Tidak tahu
11
8,3
132
100
TOTAL
Maka dapat disimpulkan bahwa responden yang sudah pernah men getahui tentang tumor payudara 121 responden (91,7%) sedangkan responden yang tidak mengetahui tentang tumor payudara 11 responden (8,3%). 14. Pertanyaan 14
Dari pertanyaan darimanakah mengetahui tentang tumor payudara, didapatkan hasil sebagai berikut: Jawaban
Frekuensi
Persentase
Tidak ada
11
8,3
Buku
36
23,5
Media elektronik (TV,radio)
26
19,7
Majalah
28
21,2
Penyuluhan
19
14,4
Lingkungan
17
12,9
132
100
TOTAL
Menurut Notoadmotjo, pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pengalaman, keyakinan, tingkat pengetahuan, sarana, tingkat pendidikan, sosial budaya dan penghasilan. Ternyata teori tersebut terbukti benar karena 36 responden (23,5%) dari 132 responden mengetahui tentang tumor payudara dari buku yang berarti faktor sarana mempengaruhi pengetahuan responden ini. 15. Pertanyaan 15
Dari pertanyaan Apakah benar tumor payudara adalah tumor yang sering diderita oleh wanita, didapatkan hasil sebagai berikut: Jawaban
Frekuensi
Pertanyaan
Tidak menjawab
11
8,3
Benar
121
91,7
Salah
0
0
TOTAL
Responden yang yang menjawab benar 121 orang (91,7%) (91,7%)
sedangkan yang yang tidak
menjawab 11 orang (8,3%). Maka dapat disimpulkan yang menjawab pertanyaan dengan benar 121 orang (91,7%). 16. Pertanyaan 16
Dari pertanyaan Apakah benar tumor payudara yang menjadi ganas (kanker) dapat menyebabkan kematian, didapatkan hasil sebagai berikut:
Jawaban
Frekuensi
Persentase
Tidak menjawab
11
8,3
Benar
121
91,7
Salah
0
0
132
100
TOTAL
Responden yang yang menjawab benar 121 orang (91,7%) (91,7%)
sedangkan yang yang tidak
menjawab 11 orang (8,3%). Maka dapat disimpulkan yang menjawab pertanyaan dengan benar 121 orang (91,7%). 17. Pertanyaan 17
Dari pertanyaan Apakah benar anak perempuan yang ibunya menderita tumor payudara lebih beresiko terkena tumor payudara, payudara, didapatkan hasil sebagai berikut: Jawaban
Frekuensi
Persentase
Tidak menjawab
11
8,3
Benar
121
91,7
Salah
0
0
132
100
TOTAL
Responden yang yang menjawab benar 121 orang (91,7%) (91,7%)
sedangkan yang yang tidak
menjawab 11 orang (8,3%). Maka dapat disimpulkan yang menjawab pertanyaan dengan benar 121 orang (91,7%). 18. Pertanyaan 18
Dari pertanyaan Apakah benar stress dapat menjadi penyebab terjadinya tumor payudara, didapatkan hasil sebagai berikut:
Jawaban
Frekuensi
Persentase
Tidak menjawab
11
8,3
Benar
13
9,8
Salah
108
81,8
132
100
TOTAL
Responden yang menjawab benar 13 orang (9,8%) sedangkan yang menjawab salah 108 orang (81,8%) dan yang tidak menjawab 11 orang (8,3%). Maka dapat disimpulkan yang menjawab pertanyaan dengan benar 13 orang (9,8%). 19. Pertanyaan 19
Dari pertanyaan Apakah benar salah satu tanda tumor payudara adalah adanya benjolan pada payudara pada saat melakukan SADARI, SA DARI, didapatkan hasil sebagai berikut: Jawaban Tidak menjawab Benar Salah TOTAL
Frekuensi 11 121 0 132
Persentase 8,3 91,7 0 100
Responden yang yang menjawab benar 121 orang (91,7%) (91,7%)
sedangkan yang yang tidak
menjawab 11 orang (8,3%). Maka dapat disimpulkan yang menjawab pertanyaan dengan benar 121 orang (91,7%). 20. Pertanyaan 20
Dari pertanyaan Apakah benar tumor payudara dapat dideteksi dengan SADARI, didaptkan hasil sebagai berikut:
Jawaban
Frekuensi
Persentase
Tidak menjawab
46
34,8
Benar
84
63,6
Salah
2
1,5
132
100
TOTAL
Responden yang yang menjawab benar 84 orang (63,6%) sedangkan yang menjawab salah 2 orang (1,5%) dan yang tidak menjawab 46 orang (34,8%). Maka dapat disimpulkan yang menjawab pertanyaan dengan benar 84 orang (63,6%). B. Pembahasan Karasteristik Karasteristik Responden
A. Umur Umur merupakan indikator kedewasaan seseorang, semakin bertambahnya umur seseorang semakin bertambah juga pengetahuan yang dimilikinya. Masa remaja atau masa adolesens adalah suatu fase tumbuh kembang yang dinamis dalam kehidupan seorang individu. Masa ini merupakan periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. Masa remaja dibagi menjadi tiga tipe yaitu tipe remaja dini (10-13 tahun), remaja pertengahan (14-16 tahun) dan remaja akhir(17-21
tahun).
Karakteristik
pada
remaja
akhir
yaitu
usia
17-21
tahun,seseorang sudah mengenal akan pentingnya kesehatan sehingga responden pada penelitian ini berumur 17-21 tahun.9 Dengan hasil bahwa 100% responden pada penelitian ini diikuti oleh responden yang berusia 17 tahun. Dari hasil
penelitian yang sebelumnya yang dilakukan oleh Desak Ayu Made Marwati diketahui bahwa sebagian besar responden berumur kurang dari 40 tahun. Dapat dimpulkan bahawa penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Desak Ayu Made Marwati. 3 B. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari „tahu‟ ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu melalui mata dan telinga. Seseorang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai suatu bidang tertentu dengan lancar,baik secara lisan maupun tertulis maka dikatakan mengetahui bidang tersebut. Sekumpulan jawaban verbal yang diberikan orang tersebut dinamakan pengetahuan.1 Pengolahan data ini menggunakan coding 1 untuk kriteria baik, 2 untuk kriteria cukup baik, 3 untuk kriteria kurang baik, 4 untuk kriteria tidak baik. Sedangkan, untuk penilaiannya kriterianya dalah jika responden menjawab 16-20 pertanyaan dengan benar maka termasuk kriteria baik, jika responden menjawab 12-15 pertanyaan dengan benar maka termasuk kriteria cukup baik, jika responden menjawab 8-11 pertanyaan dengan benar maka termasuk kriteria kurang baik, jika responden menjawab ≤ 7 pertanyaan dengan benar maka termasuk kriteria tidak baik. Untuk penilaian tiap pertanyaan yang dijawab dengan benar mendapatkan nilai 1 sedangkan untuk pertanyaan yang dijawab salah ataupun yang tidak dijawab akan diberi nilai 0. Maka didapatkan hasil penelitian distribusi frekuensi menurut pengetahuan SADARI pada siswi kelas dua di SMAN 5 Bandar Lampung didapatkan responden yang berpengetahuan cukup baik 53 orang
(40,2%) ,yang berpengetahuan baik hanya 37 orang (28%), yang berpengetahuan tidak baik sebanyak 31 orang (23,5%) sedangkan yang berpengetahuan kurang baik didapatkan paling sedikit yaitu 11 orang (8,3%). Penelirian yang sama dilakukan oleh Desak Ayu Made Marwati didapatkan hasil 56% responden berpengetahuan baik tentang SADARI dan kanker payudara dan 44% responden berpengetahuan tidak baik tentang SADARI dan kanker payudara pada wanita usia subur di lingkungan Universitas Pembangunan Nas ional “Veteran”. C. Pertanyaan Tiap-tiap pertanyaan mempunyai nilai 1 jika pertanyaan dijawab dengan benar dan bernilai 0 jika pertanyaan dijawab dengan salah ataupun tidak dijawab. Sedangkan coding untuk jawaban dari pertanyaannya adalah coding 1 untuk jawaban benar,coding 2 unutuk jawaban salah dan coding 0 jika tidak menjawab. Dan dari pengolahan data tiap2 pertanyaan didapatkan bahwa responden lebih mengetahui tentang tumor payudara dibandingkan tentang SADARI karena 121 responden (91,7) mengetahui tentang tumor payudara sedangkan responden yang mengetahui tentang SADARI hanya 95 responden (72%).
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Siswi kelas dua SMAN 5 Bandar Lampung dengan junlah 132 siswi yang menjadi
sampel
pada
penelitian
ini
terdapat
53
siswi
(40,2%)
yang
berpengetahuan cukup baik tentang SADARI, 37 siswi berpengetahuan baik (28,2%), 31 siswi berpengetahuan tidak baik (23,5%), 11 siswi berpengetahuan kurang baik (8,3%). Saran untuk dapat meningkatkan pengetahuan sisiwi kelas dua SMAN 5 Bandar Lampung adalah dengan diadakan penyuluhan dari instansi terkait. Dan diharapkan juga peran dari sekolah untuk memfasilitasi kegiatan yang dapat menambah pengetahuan sisiwi tentang kesehatatan terutama tentang SADARI.
Daftar Pustaka
1. Notoatmodjo,
S.
2005. Promosi
Kesehatan
dan
Ilmu
Perilaku. Perilaku .
Jakarta:Rineka Cipta. 2. Tim penulis Apel. 2011.Tuntunan 2011. Tuntunan Lengkap Cara Merawat Kesehatan, Kecantikan, dan Keindahan Keindahan Payudara. Payudara . Yogyakarta. Laksana. 3. Desak Ayu Made Marwati. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Pelaksanaan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) Sebagai Pendeteksi Dini Kanker Payudara pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Angkatan 2008 di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. Jakarta. 2008 4. Robbins. 2012. Buku Ajar Patologi. Jakarta:EGC;2007. 5. Diakses dari fibroadenoma mamae
View more...
Comments