hair conditioner.docx

December 19, 2018 | Author: Avan Kusuma | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download hair conditioner.docx...

Description

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rambut adalah sesuatu yang keluar dari dalam kulit dan kulit kepala. Rambut memiliki fungsi yang penting bagi manusia, diantaranya adalah sebagai pelindung kepala dari panas terik matahari dan cuaca dingin. Oleh karena fungsinya yang sangat  penting ini rambut membutuhkan

penataan dan perawatan secara teratur supaya

rambut tetap sehat dan indah. Rambut merupakan mahkota setiap orang. Sehingga perlu selalu dirawat agar tidak mengalami kebotakan. Banyak cara merawat rambut agar tetap indah dan tidak rusak. Memiliki rambut indah, sehat, lebat merupakan dambaan setiap orang terutama kaum hawa. Oleh karena itu, banyak produk  –   produk kosmetika yang diproduksi untuk memenuhi dan mengatasi kebutuhan tersebut. Hampir semua orang memiliki kencenderungan serupa, yaitu ingin terlihat cantik dan indah untuk dipandang, sehingga membutuhkan banyk produk kosmetik untuk memnuhi kebutuhan tersebut. Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang untuk digunakan pada  bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kela min bagian luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampilan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan men yembuhkan suatu penyakit. Untuk mendapatkan rambut yang sehat dan indah maka diperlukan Kosmetika rambut yang sesuai dengan karakteristik rambut. Dalam memilih Kosmetika yang sesuai untuk rambut maka harus memahami terlebih dahulu karakter dari masingmasing jenis rambut. Dengan mempelajari ilmu tentang rambut serta jenis-jenis rambut, kita akan dapat memberikan

analisa yang tepat untuk perbaikan dan

 pemeliharan serta perawatan agar rambut tetap sehat dan indah.

1.1 Rumusan Masalah

a. Bagaimana anatomi rambut manusia?  b. Kosmetika apa yang dibutuhkan untuk perawatan rambut? c. Bagaimana formulasi conditioner yang baik? d. Bagaimana cara pembuatan conditioner yang baik?

1

1.2 Tujuan

a. Untuk mengetahui bagian –  bagian dari anatomi rambut.  b. Untuk mengetahui produk produk kosmetika yang dibutuhkan untuk perawatan rambut. c. Untuk mengetahui contoh formulasi pembuatan conditioner rambut. d. Untuk mengetahui cara pembuatan dari conditioner rambut.

2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kosmetika

Menurut PERMENKES RI No. 445/MenKes/Permenkes/1998 adalah sebagai  berikut: “ Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan  pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi, dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah  penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit”.

B. Kosmetika Rambut

Hal ini bertalian erat dengan peraturan dan cara-cara produksi; penyimpanan dan penggunaan kosmetika rambut. Sehubungan dengan itu, maka tujuan dari  penggunaan kosmetika rambut dapat dikelompokkan sebagai berikut: 

Melindungi kulit kepala dan rambut dari pengaruh-pengaruh luar yang merusak seperti: sinar matahari, polusi udara (debu, asap atau zat-zat kimia yang dikeluarkan pabrik, udara laut dan sebagainya).



Mencegah lapisan terluar kulit kepala dan rambut dari kekeringan, terutama orang-orang yang tinggal di daerah yang iklimnya dingin seperti daerah  pegunungan yang selalu lembab dan diselimuti awan.



Mencegah agar kulit kepala dan rambut tidak cepat kering. Karena kosmetika rambut akan menembus ke bawah lapisan-lapisan luar dan memasukkan bahan bahan aktif ke lapisan-lapisan yang terdapat lebih dalam.



Menjaga kulit kepala dan rambut tetap dalam kondisi normal.



Mengubah rupa atau penampilan, maksudnya dengan pemakaian kosmetika rambut yang sesuai dan cocok akan dapat memberikan perubahan pada  penampilan seseorang.

C. Anatomi Rambut

Rambut adalah sesuatu yang tumbuh dari akar rambut yang ada dalam lapisan dermis dan melalui saluran folikel rambut ke luar dari kulit. Rambut merupakan sesuatu yang keluar dari dalam kulit berbentuk seperti benang tipis. Rambut merupakan salah satu adneksa kulit yang terdapat pada seluruh tubuh kecuali telapak 3

tangan, telapak kaki, kuku, ujung zakar, permukaan dalam bibir-bibir kemaluan wanita, dan bibir. Apabila kita lihat suatu penampang irisan kulit, maka akan terlihat susunan struktur rambut sebagaimana yang ada pada gambar berikut :

Jenis rambut pada manusia pada garis besarnya dapat digolongkan 2 jenis: 

Rambut terminal, rambut kasar yang mengandung banyak pigmen. Terdapat di kepala, alis, bulu mata, ketiak, dan genitalia eksterna. Rambut terminal diproduksi oleh folikel-folikel rambut besar yang ada di lapisan subkutis. Secara umum diameter rambut > 0,03 mm.



Rambut velus, rambut halus sedikit mengandung pigmen, terdapat 16drene di seluruh tubuh. Rambut velus diproduksi oleh folikel-folike rambut yang sangat kecil yang ada di lapisan dermis, diameternya < 0,03 mm.

Bagian atau susunan dari rambut terdiri dari beberapa bagian diantaranya ujung rambut,  batang rambut dan akar rambut. 1. Ujung Rambut Ujung rambut adalah bagian rambut yang berbentuk runcing terdapat pada rambut yang baru tumbuh dan belum pernah dipotong.

4

2. Batang Rambut

merupakan bagian rambut yang berada di luar kulit, berupa benang-benang halus terdiri dari keratin atau sel-sel tanduk. Batang rambut mempunyai 3 lapisan, yaitu : 

Cuticula/Kulit Ari Merupakan lapisan-lapisan luar, terdiri dari sel-sel tanduk yang pipih/gepeng dan  bening (tembus cahaya) dan tersusun, bagian bawah menutupi bagian diatasnya. Karena cuticula bening dan tembus cahaya maka terlihatlah warna dari rambut tersebut. Susunan rambut yang saling menutupi memungkinkan hasil yang diinginkan dalam penyasakan dan memudahkan cairan lebih mudah masuk dalam rambut.



Cortex/Kulit Rambut Merupakan bagian yang berada di tengah (antara cuticula dan medulla) disusun oleh kumpulan semacam benang-benang sangat halus sekali (tidak dapat dilihat oleh mata hanya dengan mikroskop benda). Benang yang sangat halus disebut fibril. Fibril terbentuk oleh molekul, molekul fibril mengandung butiran pigmen melanin. Sel tanduk yang membentuk fibril mengandung suatu zat belerang/sulfur mempunyai pengaruh reaksi terhadap obat keriting/cold wave dan obat cat rambut. Molekul-molekul keratin berada dalam bentuk spiral terdapat ikatanikatan yang mempertahankan bentuk rambut secara tetap (pengeritingan).



Medula/Sumsum Rambut Merupakan berupa bagian tengah rambut yang dibentuk oleh zat tanduk yang  berwujud anyaman dengan rongga-rongga yang berisikan udara. Penampang melintang rambut lurus berbentuk bundar/lonjong berombak menebal disatu sisi.

5

Rambut keriting penampang melintangnya tidak menentu

(kadang berbentuk

ginjal).

3. Akar Rambut

Merupakan bagian rambut yang berada di dalam kulit dan tertahan di dalam folikel/kantong rambut. Akar rambut adalah bagian rambut yang tertanam atau berada didalam kulit jangat. Bagian-bagian dari akar rambut adalah sebagai berikut: 

Folikel Rambut Adalah suatau saluran yang menyerupai kantong dan melindungi tunas rambut serta tertanam di dalam dermis (lapisan dalam kulit). Folikel ini terdiri dari sel-sel tanduk yang pipih dan bening



Umbi Rambut Adalah bagian bawah folikel/kantong rambut yang punya mulut seperti corong memanjang keatas dari lapisan dermis dan berakhir pada lapisan epidermis. Gunanya untuk menghisap atau menyerap udara serta penim-bunan kotoran dan sebum.



Papil Rambut Adalah tempat membuat sel-sel tunas rambut dan tempat membuat sel-sel pigmen melanin (zat warna pada rambut).



Pembuluh Darah Adalah saluran yang untuk merembeskan cairan yang berisi zat makanan untuk keperluan sel-sel lapisan epidermis.



Kelenjar Minyak

6

Adalah suatu saluran yang berguna untuk memberikan kelembutan rambut. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak untuk mencegah kekeringan kulit dan rambut dan melindungi kulit dari bakteri. 

Zat Warna Rambut Adalah tempat untuk membuat warna pada rambut atau disebut sebagai sel melanin.

D. Sediaan Kosmetika Rambut

a. Shampo Dalam bahasa Inggris, istilah Shampoo  digunakan pada tahun 1762 yang  berarti "memijat," dari bahasa Anglo-Indian shampoo, dari bahasa Hindi champo,  bentuk imperatif dari champna  yang berarti "menekan, meremas otot". Sampo yang kemudian diartikan sebagai "mencuci rambut" pertama dicatat pada tahun 1860, dan di tahun 1866 pertama kali tercatat sebagai kegiatan "membersihkan dengan menggunakan sampo"; kemudian di tahun 1954 artinya diperluas pada  penggunaan karpet, perabotan, dan lain sebagainya. Semula bahan-bahan yang sering digunakan untuk sampo adalah berbagai bahan dari alam seperti sari biji rerak, sari daging kelapa, sari abu merang (sekam padi). Dewasa ini yang digunakan adalah detergen (zat sabun sintetik).  b. Hair Conditioner Conditioner

memiliki

fungsi

untuk

melembabkan

rambut

dengan

menggantikan lemak alami yang ikut tercuci saat kita keramas menggunakan shampo. Lemak dengan kadar rendah dari conditioner dapat menjaga rambut dari kekeringan sehabis keramas. Selain untuk melembabkan rambut, conditioner juga dapat berfungsi untuk merapikan kutikula rambut. Jika rambut kita dilihat dengan cara diperbesar menggunakan mikroskop, maka kutikula rambut kita akan terlihat  berantakan karena penggunaan rambut sehingga terasa kasar dan kusam. c. Hair Tonic Salah satu perawatan rambut yang efektif adalah dengan menggunakan hair tonik, kenapa menggunakan hair tonik karena hair tonik memang sudah terbukti manjur dan mujarab sejak jaman dulu membantu rambut manusia menjadi lebih sehat, namun tidak semua hair tonik bagus untuk rambut, karena beberapa hair tonik, jika memakai terlalu sering malah membuat rambut jadi kering bahkan rusak, kepala jadi gatal. Hair tonic merupakan kosmetik perawatan kulit kepala 7

dan rambut yang digunakan setelah keramas atau kulit kepala dalam keadaan  bersih.

E. Manfaat Kondisioner

a. Mengganti Minyak Alami. Deterjen yang terkandung dalam shampo dapat membersihkan kotoran sekaligus minyak alami yang dihasilkan kulit kepala. Kondisioner akan menggantikan minyak alami tersebut dengan kadar minyak yang rendah untuk melindungi setiap helai rambut. Hal ini akan mencegah rambut mengalami kekeringan karena kehilangan minyak alami setelah selesai keramas.  b. Merapikan Kutikula Rambut. Rambut dan kuku terbuat dari bahan yang sama. Jika diperbesar dengan mikroskop, satu helai rambut tersusun atas kutikula yang bentuknya menyerupai sisik ikan yang tersusun rapi. Saat Anda memakai shampo atau memakai bahan kimia pada rambut, kutikula atau sisik rambut tersebut akan mencuat dan tidak rapi. Ini akan membuat rambut terasa sangat kasar dan kusam. Pemakaian kondisioner akan membuat kutikula rambut kembali tersusun rapi. Anda bisa merasakan bahwa rambut akan semakin lembut dan mudah diatur jika memakai kondisioner, itu karena kutikula di setiap helai rambut kembali rapi. c. Rambut Mengembang dan Terlindungi. Beberapa kondisioner dirancang tidak hanya untuk membuat rambut berkilau, tetapi juga memberikan volume sehingga rambut lebih mengembang. Selain itu,  beberapa produk kondisioner terkini menambahkan formula untuk melindungi rambut dari terpaan panas dari peralatan rambut, melindungi rambut dari paparan UV A dan B, juga melindungi rambut dari pengaruh radikal bebas.

8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Praformulasi Hair Conditioner I Nama Bahan

Kegunaan

Persentase

Cetrimide

Surfaktan kationik – Emulgator 

3,00 % (w/w)

Cetearyl alcohol

Peningkat viskositas

2,80 % (w/w)

Benzyl acetate

Pengharum

0,7 %

Benzyl alcohol

Pengawet

3,00 % (v/v)

Citric acid

Pengatur pH

2,00 %

Deionized water 

Diluen

ad 100 %

Keterangan Bahan: 1. Cetrimide RM: C17H38BrN Pemerian : Serbuk mudah mengalir, berwarna putih, berbau lemah & pahit, rasa seperti sabun Kelarutan : Mudah larut dalam kloroform, etanol 95%, air. Sukar larut dalam eter Titik leleh : 232 –  247 C Inkompatibilitas : dengan sabun, surfaktan anionik, konsentrasi tinggi surfaktan kationik, bentonit, iodin, alkali hidroksida, pewarna bersifat asam Alasan pemilihan : Dapat menarik dan mengikat rambut yang bermuatan anionik; meningkatkan viskositas sediaan sehingga mudah diaplikasikan. 2. Cetearyl alcohol RM : campuran stearil (C18H38O) & cetyl (C16H34O) Pemerian : Berwarna putih-krem, berbentuk serpihan, pelet atau granul Kelarutan : Larut dalam etanol (95%), eter, dan min yak; praktis tidak larut dalam air Titik leleh : 49-56ºC Inkompatibilitas : Agen pengoksidasi kuat dan garam logam Alasan pemilihan : Sebagai emulsifier, kompatibel dengan bahan yang lain. 3. Benzyl acetate RM : C9H10O2 Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, berbau khas Kelarutan : larut dalam alkohol, eter, air pada suhu 20ºC atau 3,1g/L, aseton, etileter 9

Titik leleh : 212ºC Inkompatibilitas : Alasan pemilihan : aroma wangi, banyak disukai 4. Benzyl alcohol RM : C7H8O Pemerian : jernih, tak berwarna, cairan berminyak, bau yang lemah, rasa seperti terbakar Kelarutan : larut dalam kloroform, etanol, eter, minyak mudah menguap, etanol 50% (1:1,5), air (1:25) pada suhu kamar, dan 1:14 pada suhu 90ºC Titik leleh : 204,7ºC Inkompatibilitas : agen pengoksidasi dan asam kuat, metil selulosa, surfaktan nonionik Alasan pemilihan : Sebagai pengawet, kompatibel dengan bahan yang lain. 5. Citric Acid RM : C6H8O7 Pemerian : Kristal tak berwarna atau kristal putih atau serbuk berpendar

B. Praformulasi Hair Conditioner II

 Nama Bahan

Kegunaan

Persentase

Laurex

Basis cream

32,5 g

Luxemul CS-20

Basis cream

5g

IPM (Isopropil Meryistat)

Basis Cream

Qs

Methyl paraben (Nipagin)

Pengawet

0,5

Propyl Paraben (Nipasol)

Pengawet

0,5

Butyl Hidroksi Siluen

Anti tengik

0,7

Empigen CM

Solubilizer

Qs

Armotan

Solubiizer

3 ml

Pelembab

0,5

Carboxil Acid

Pengatur PH

0,5

Pewarna dan pewangi

Zat Tambahan

Qs

Aquadest

Pelarut

Ad 500 ml

MPG

(Mono

Propylen

Glychol)

10

Keterangan Bahan : 1. Laurex sebagai basis cream yang membentuk cream supaya lebih padat dan mempunyai sifat sebagai emollient/lembut di kulit. 2. Laxemul CS-20 merupakan basis bentuk cram yang bersifat emollient dan dengan laurex membentuk basis cream yang stabil. 3. Parafin liquid selain sebagai basis pembentuk cream juga dapat membantu membersihkan kotoran/minyak. 4. MPG ( Mono Propilen Glycol) digunakan sebagai pelembab dan akan membentuk cream menjadi halus dan bagus. 5. Empigen CM dan Armotan sebagai Solubilizer (pelarut), yang membantu fase minyak dan fase air supaya bisa bercampur dan membentuk emulsi / cream yang bagus dan tidak memisah. Selain itu Empigen CM juga bersifat untuk melicinkan rambut, sehingga contioner akan lebih lembut. 6. BHT di pakai terutama untuk cream yang banyak kandungan fase minyak sebagai anti tengik. 7. Metyl paraben / nipagin, pengawet yang digunakan untuk fase air , berfungsi sebagai anti jamur. 8. Propil paraben / nipasol, pengawet yang digunakan fase minyak, berfungsi sebagai anti jamur. 9. Carboxylic Acid berguna sebagai pengatur keasaman/PH balance. 10. Parfum disesuaikan selera atau sekitar 3 –  4 ml aja. 11. Pewarna sebaik ditambahkan pada saat masih hangat. C. Praformulasi Hair Conditioner III

-

Cetearyl akohol

-

Behentrimonium Chlorid

-

Dimethicon

-

Dipropilen Glycol

-

Stearamidopropyl Dimetylamin

-

Lactid acid

-

Etanol

-

PEG-7 Prphyl heptyleter

-

Cetrimonium Chlorid 11

-

Magnesium Nitrat

-

Lysine HCL

-

Ethylhexyl mtrosinamat

-

Glycerin

-

Methyl chloroishotiazolinone

-

Sodium Sulfat

-

Panthenol

-

Magnesium clhoride

-

Sea salt

-

Acetic acid

-

Carboxyl Acid

-

Air

-

Parfume

Kegunaan dari seluruh bahan: 

Mempertahankan bentuk lurus rambut.



Menjaga tatanan rambut tetap rapi ketika kering.



Menjadikan rambut lebih halus, lembut, dan ringan.



Menjadikan rambut wangi setiap saat.



Menutrisi rambut dengan sempurna.

D. Pembuataan Sediaan Baru

 Nama Bahan

Kegunaan

Persentase

Minyak Kemiri

Nutrisi Rambut

15 kg

Setearyl Alcohol

Pengemulsi

1,2

Benzyl Acetat

Pewangi

0,5

Panthenol

Vitamin / pelembab

0,8

Butylen Glycol

Peningkat viskositas

0,8

Metyl Paraben

Pengawet

0,5

Propyl Paraben

Pengawet

0,5

Carboxil Acid

Pengatur PH

Qs

Aqquadest

Pelarut

Ad 200ml

12

E. Metode Pembuatan

Alat dan bahan : Alat :

Bahan :



Beaker glass



Minyak Kemiri



Cawan Penguap



Cetearyl alcohol



Lumpang



Benzyl acetate



Alu



Butylene Glykol



Gelas Ukur



Phantenol



 Nipagin



 Nipasol



Citric acid



Aquadest

F. Cara Kerja 

Masukkan sebagian air, butylene glykol, phantenol dan nipagin ke dalam cawan  penguap. Panaskan hingga 70-75°C.



Lelehkan cetearyl alcohol, minyak kemiri dan nipasol di dalam cawan penguap lain. Panaskan hingga 70-75°C.



Ketika kedua fase sudah mencapai suhu yang sama, tambahkan fase minyak ke dalam fase air hingga homogen agar terbentuk emulsi.



Ketika emulsi telah terbentuk, segera lakukan pendinginan hingga 40 oC



Tambahkan Benzyl acetate ke dalam emulsi sambil diaduk.



Atur pH dengan menambahkan asam sitrat hingga didapatkan pH 3.00-5.00.



Tambahka sisa aquadest aduk hingga homogen.



Dinginkan hingga 35°C masukan ke dalam wadah.

13

BAB IV PEMBAHASAN A. Perbandingan

Pada data praformulasi yang diadapat, dari ke tiga data terdapat perbedaan dan kesamaan yaitu: -

Dari ketiga data praformulasi dari literatur semua terdiri komponen fase minyak dan fase cair untuk membentuk suatu emulsi.

-

Dari ketiga data praformulasi terdapat Carboxyl acid sebagai pengatur PH.

-

Terdapat perbedaan dari ketiga data praformulasi yaitu penggunaan pengawet. Dari ketiga data praformulasi, hanya data praformulasi ke dua yang menggunakan pengawet fase cair dan pengawet fase minyak.

-

Pada ketiga date praformulasi, hanya data praformulasi ketiga yang menggunakan bahan Phantenol.

-

Terdapat perbedaan pada sediaan baru yang dibuat dengan tiga data  praformulasi dari literatur. Yaitu adanya bahan minyak kemiri sebagai bahan aktif utama.

-

Karena bahan aktif utama adalah minyak, maka bahan pengawet yang digunakan yaitu pengawet fase cair dan fase minyak.

-

Karena dari ke tiga jurnal menggunakan pengatur PH carboxyl acid, maka sediaan baru juga menggunakan carboxyl acid sebagai pengatur PH.

B. Evaluasi Sediaan

1. Evaluasi Fisika a. Uji Organoleptis Uji pengamatan visual terhadap sediaan yaitu konsistensi, warna, dan bau. Pengamatan

penampilan

hair

conditioner

dilakukan

melalui

pengamatan

organoleptis yang dilakukan pada suhu ruangan. Hal-hal yang diamati adalah sbb: -

Bentuk sediaan

-

Warna sediaan

-

Bau sediaan

-

Homogenitas

14

 b. Uji Homogenitas Untuk mengetahui mengetahui bahan aktif obat dengan bahan dasarnya dan bahan tambahan lain yang diperlukan tercampur secara homogen. Cara uji : Sampel dioleskan secara merata pada object glass kemudian tutup dengan object glass yang lain, diamati homogenitasnya menggunakan lup, persebaran merata.

c. Uji viskositas Mengetahui kekentalan sediaan yang dibuat, mudah atau sulit mengalir ketika digunakan secara topikal. Prosedur uji viskositas : 1. Wadah diisi dengan sediaan yang akan diuji (±500 ml) 2. Pasang spindle yang sesuai sedemikian rupa sehingga batas spindle tercelup ke dalam sediaan 3. Pasang stop kontak, nyalakan motor dengan menekan tombol dan biarkan spindle berputar sampai pembacaan stabil 4. Catat angka yang ditunjukkan oleh jarum merah pada skala dengan bantuan menekan ‘clutch’ jika dilakukan pada kecepatan tinggi serta mematikan motor. 5. Untuk menghitung viskositas, anggka pembacaan hendaklah dikalikan dengan faktor yang sesuai dengan viskometer/spindle/speed yang digunakan. Untuk memperoleh ketelitian yang tinggi hindari pembacaan di bawah angka 10,0 6. Dengan merubah –  rubah rpm (boleh saat motor sedang berjalan) akan didapat viskositas pada berbagai rpm, mulai dengan rpm 2, 4, 10, 20. kemudian dibalik mulai dari rpm 20, 10, 4, 2. 7. Matikan motor jika ingin mengganti pinel atau mengganti sample (disarankan mengganti

spindle

jika

pembacaan

100,0).

Sebelum

membersihkan alat, lepaskan spindle 8. Hitung viskositas dan buat rheogramnya

d. Uji Berat Jenis Prinsip : Membandingkan bobot jenis sediaan dengan bobot jenis pelarut pada suhu dan waktu yang sama. Metode : 1. Timbang bobot piknometer kosong (W1) 2. Timbang bobot piknometer kosong + air pada suhu kamar (W2) 15

3. Timbang bobot piknometer kosong + sediaan (W3)

2. Evaluasi Kimia a. Uji pH Tujuan untuk mengetahui apakah pH sediaan sesuai untuk pemberian pada kulit.  pH sediaan semi solid harus disesuaikan dengan pH kulit kepala yaitu 5,5  –   6,9. Menggunakan alat uji pH dapat dilakukan menggunakan indikator universal atau  pH meter. Parameter : jika terlalu asam, maka akan menyebabkan iritasi kulit. Jika terlalu basa, maka akan menyebabkan gatal-gatal dan kulit bersi sik.

3. Evaluasi Biologi a. Uji Keamanan 

Uji iritasi mata dan sensitisasi kulit pada hewan percobaan



Tidak terjadi iritasi pada mata dan kulit hewan percobaan

16

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan

-

Menurut PERMENKES RI No. 445/MenKes/Permenkes/1998 adalah sebagai  berikut: “ Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan  pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi, dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah

penampakan,

melindungi

supaya

tetap

dalam

keadaan

baik,

memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit”. -

Conditioner memiliki fungsi untuk melembabkan rambut dengan menggantikan lemak alami yang ikut tercuci saat kita keramas menggunakan shampo. Lemak dengan kadar rendah dari conditioner dapat menjaga rambut dari kekeringan sehabis keramas.

-

Data praformulasi sediaan baru:

 Nama Bahan

Kegunaan

Persentase

Minyak Kemiri

Nutrisi Rambut

30 kg

Setearyl Alcohol

Pengemulsi

0,8

Benzyl Acetat

Pewangi

0,5

Panthenol

Vitamin / pelembab

0,6

Butylen Glycol

Peningkat viskositas

0,6

Metyl Paraben

Pengawet

0,5

Propyl Paraben

Pengawet

0,5

Carboxil Acid

Pengatur PH

Qs

Aqquadest

Pelarut

Ad 200ml



Cara Pembuatan: Masukkan sebagian air, butylene glykol, phantenol dan nipagin ke dalam cawan  penguap. Panaskan hingga 70-75°C.



Lelehkan cetearyl alcohol, minyak kemiri dan nipasol di dalam cawan penguap lain. Panaskan hingga 70-75°C.



Ketika kedua fase sudah mencapai suhu yang sama, tambahkan fase minyak ke dalam fase air hingga homogen agar terbentuk emulsi.



Ketika emulsi telah terbentuk, segera lakukan pendinginan hingga 40 oC 17



Tambahkan Benzyl acetate ke dalam emulsi sambil diaduk.



Atur pH dengan menambahkan asam sitrat hingga didapatkan pH 3.00-5.00.



Tambahka sisa aquadest aduk hingga homogen.



Dinginkan hingga 35°C masukan ke dalam wadah.

-

Evaluasi: 1. Evaluasi Fisika 

Uji Organoleptis



Uji Homogenitas



Uji viskositas



Uji Berat Jenis

2. Evaluasi Kimia 

Uji pH

3. Evaluasi Biologi 

Uji Keamanan

18

DAFTAR PUSTAKA

Al Badi, K. and Khan, S. (2014). Formulation, evaluation and comparison of the herbal shampoo with the commercial shampoos.  Beni-Suef University Journal of  Basic and Applied Sciences, 3(4), pp.301-305.

Kumar, Ashok., Mali, Rakesh Roshan., 2010, EVALUATION OF PREPARED SHAMPOO FORMULATIONS AND TO COMPARE FORMULATED SHAMPOO WITH MARKETED SHAMPOOS, International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research, Volume 3, Issue 1, July  –   August 2010; Article 025. Diakses tanggal 21 November 2012

Wasitaatmadja SM. 1997.  Penuntun Ilmu Kosmetik Medik . Jakarta: UI Press. 266300.

19

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF